Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

27

Click here to load reader

Transcript of Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

Page 1: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu sumber daya yang penting bagi sebuah perusahaan adalah Sumber

Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu pengembangan Sumber Daya Manusia

merupakan suatu hal yang penting dan sebagai modal utama dalam sebuah

pembangunan, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi sebuah Negara dan

berbagai sektor pendukung lainnya. Hal ini melatar belakangi penerapan sistem

manajemen SDM berbasis kompetensi di tubuh PT PLN (Persero) yang didasarkan

pada pemikiran “Invest in People” yang berarti manusia adalah asset yang paling

berharga bagi perusahaan.

Salah satu program yang bertujuan untuk mengimplementasikan strategi

perusahaan serta mengembangkan dan meningkatkan kompetensi SDM sesuai dengan

Visi PT PLN (Persero) “Diakui Sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh

Kembang, Unggul dan Terpercaya Dengan Bertumpu Pada Potensi Insani” adalah

Program On The Job Training. Program ini adalah sebagai suatu program tindak

lanjut dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan Siswa PLN yang wajib dilaksanakan oleh

calon pegawai PT PLN (Persero). Kegiatan pelaksanaan prajabatan PT PLN (Persero)

meliputi Program Kesamaptaan, In The Class Training, On the Job Training (OJT)

yang dilaksanakan di Unit Operasional dan Telaahan Staf.

1.2. Dasar dan Tujuan Pelaksanaan OJT

Program On The Job Training merupakan salah satu jenis program dari Diklat

Seleksi Pegawai Baru. Diklat Prajabatan SMK/SMA sebagaimana dimaksud dalam

JanediPTK11/IPA/0033 1

Page 2: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 412.K/DIR/2008 tentang Sisdiklat.

Program Diklat Prajabatan meliputi program-program sebagai berikut:

a. Program Pembinaan Fisik dan Mental (Kesamaptaan);

b. Program Pengenalan Perseroan/Perusahaan;

c. Program Pembidangan sesuai dengan Proyeksi Jabatan Pertama di

Perseroan/Perusahaan;

d. Program On The Job Training (OJT) sesuai dengan Proyeksi Jabatan

Pertama di Perseroan/Perusahaan.

Kegiatan program diklat tersebut diselenggarakan oleh PT PLN (Persero)

Pusdiklat/Udiklat. Dari hasil penyelenggaraan diklat diharapkan dapat membangun

kompetensi Siswa SMK/SMA sesuai dengan proyeksi jabatan pertama di Perseroan/

Perusahaan. Pelaksanaan OJT tersebut kemudian disusun Laporan OJT yang

bertujuan untuk memantau efektivitas pelaksanaan OJT dengan benar dan baik, sesuai

dengan rencana kegiatan pekerjaan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan OJT

merupakan salah satu prasyarat bagi seorang siswa OJT PLN dalam menentukan

kelulusannya sebagai seorang karyawan PLN, khususnya PLN Wilayah Kalimantan

Barat.

1.3. Maksud Pelaksanaan OJT

Pelaksanaan Program On The Job Training Diklat Prajabatan SMK/SMA

adalah untuk membangun kompetisi siswa OJT sesuai dengan proyeksi jabatan

pertama di Perseroan/Perusahaan. Pelaksanaan OJT merupakan salah satu media

pembelajaran bagi seorang siswa untuk mengenal kegiatan maupun proses bisnis

yang ada dalam Perseroan/Perusahaan sehingga diharapkan dapat memiliki gambaran

situasi lingkungan kerja di dalamnya dan dapat beradaptasi baik dengan para pegawai

maupun dengan pekerjaannya kelak.

JanediPTK11/IPA/0033 2

Page 3: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

BAB II

PROFIL UNIT

2.1. Struktur Organisasi

PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran (APDP) telah

berdiri pada awal tahun 2011, fungsi dan tugas pokok PT PLN (persero) Area

Pengatur Distribusi dan Penyaluran Sistem Kalimantan Barat adalah mengelola

kegiatan operasi scada dan telekomunikasi, sistem distribusi, sistem penyaluran, dan

gardu induk di daerahnya secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik untuk

mencapai kinerja unit.

PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran memiliki unit

yang tersebar di Kalimantan Barat, untuk sekarang hanya memiliki 5 Gardu Induk

dan 5 Gardu Hubung, yaitu:

Gardu Induk : Gardu Hubung :

- Gardu Induk Sui Raya - Gardu Hubung Sui Raya

- Gardu Induk Siantan - Gardu Hubung Siantan

- Gardu Induk Parit Baru - Gardu Hubung Cemara

- Gardu Induk Singkawang - Gardu Hubung Sui Jawi

- Gardu Induk Senggiring - Gardu Hubung Kuala Dua

Susunan struktur organisasi PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan

Penyaluran Kalimantan Barat terdiri dari:

JanediPTK11/IPA/0033 3

Page 4: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

Struktur Organisasi APDP Kal-Bar

2.2. Proses Bisnis Unit

Proses bisnis penjualan tenaga listrik dimulai dari unit-unit bisnis

pembangkitan tenaga listrik. Tenaga listrik dihasilkan dari pembangkit-pembangkit

tenaga listrik berupa PLTD dan PLTG milik PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan

Barat dan unit-unit PLTD Rental. Selanjutnya tenaga listrik yang dihasilkan

disalurkan melalui jaringan-jaringan transmisi. System jaringan transmisi yang

digunakan adalah transimisi tegangan tinggi 150 kV. Selanjutnya dari jaringan

transmisi tersebut tenaga listrik disalurkan melalui gardu-gardu induk yang

menurunkan tegangan 150 kV menjadi 20 kV. Dari gardu-gardu induk tersebut

tenaga listrik disalurkan kepada pelanggan melalui jaringan distribusi dan gardu

distribusi.

JanediPTK11/IPA/0033 4

Spv. Transaksi Energi

Spv. Logistik Spv.Scadatel

Spv. Perencanaan

Sistem

Spv. Proteksi dan Metering

Spv. Operasi Pemeliharaan

Trasmisisi

Spv. Operasi Gardu Induk

Spv.Operasi sistem

Spv. Tata Usaha

& Admin

Asmen Operasi Asmen Asmen Scadatel Proteksi & metering

Manajer APDP

Page 5: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

Gbr. 1 Sistem Ketenagalistrikan Wilayah Kalimantan Barat

JanediPTK11/IPA/0033 5

Page 6: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

BAB III

PELAKSANAAN OJT PERBIDANG

3.1. Bidang Transmisi

Saluran transmisi adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan

tenaga listrik dari pusat pembangkitan ke gardu induk satu ke gardu induk yang

lainnya ke jaringan distribusi hingga menyalurkan energi listrik ke konsumen.

Instalasi transmisi (penyaluran) antara lain:

1. Saluran Transmisi (SUTT/SUTET)

2. Gardu Induk (GI/GITET)

1. Peralatan SUTT/SUTET terdiri dari:

- Tower / Tiang Transmisi - Isolator

- Kawat Tanah (Ground Wire) - Spacer (Perentang)

- Kawat Penghantar (Conductor) - Damper (Peredam)

- Tanduk Api (Arching Horn)

2. Pengertian Gardu Induk

Gardu Induk adalah suatu instalasi yang menjadi pusat penerima dan

penyaluran tenaga listrik pada tegangan yang berbeda. Pada gardu induk

terdapat peralatan-peralatan listrik yang mempunyai fungsi:

- Untuk transformasi tenaga listrik tegangan tinggi lainnya ataupun ke

tegangan menengah.

- Untuk pengaturan daya ke gardu-gardu induk lainnya melalui tegangan

tinggi dan ke gardu-gardu hubung tegangan menengah.

-

Peralatan utama yang terdapat pada gardu induk adalah:

1. Rel (Busbar)

JanediPTK11/IPA/0033 6

Page 7: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran

Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan

menyalurkan tenaga listrik/daya listrik.

2. Transformator Daya

Adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan daya/tenaga

dari tegangan tinggi ke tegangan menegah atau sebaliknya.

3. Lightning Arrester (LA)

Berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi

Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (Ligthning

Surge) maupun oleh Surja Hubung (Switching Surge).

4. Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)

Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat

berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus

gangguan). Media peredam busur api tersebut, salah satunya gas SF6.

5. Pemisah (Disconecting Switch)

Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau

instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada

rangkaian yang tidak berbeban dan dilengkapi System Interlock.

6. Trafo Arus (Current Transformer)

Peralatan yang di gunakan untuk melakukan pengukuran besaran arus pada

instalasi tenaga listrik disisi primer yang berskala besar dengan melakukan

transformasi dari besaran arus yang besar menjadi besaran arus yang kecil

secara akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan proteksi.

7. Trafo Tegangan ( Voltage Trasformer)

Adalah peralatan listrik yang berfungsi menurunkan tegangan tinggi

menjadi tegangan rendah sehingga dapat diukur dengan Voltmeter juga dapat

digunakan untuk pengukuran dan proteksi.

JanediPTK11/IPA/0033 7

Page 8: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

3.2 Batasan Masalah

Kegiatan Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV Line Bay 2 Siantan – Sera.

Tujuan dari pengujian keserempakan kecepatan PMT adalah untuk

mengetahui waktu kerja PMT secara individu serta untuk mengetahui keserempakan

PMT pada saat menutup (close) ataupun membuka (open).

Pada waktu PMT trip akibat terjadi suatu gangguan pada system tenaga listrik

diharapkan PMT bekerja dengan cepat sehingga clearing time yang diharapkan sesuai

standard SPLN No 52-1 1984 untuk system 150 kV = 120 ms.

Line Bay 2 Siantan – Parit Baru Line Bay 2 Siantan – Sei Raya

Line Bay 1 Siantan – Parit Baru Line Bay 1 Siantan – Sei Raya

Incoming Ake

1&2

Incoming

7&8

PLTGG

G G

Gbr. 2 Single line Diagram GI Siantan

3.3 Pengertian dan Fungsi PMT

Pemutus tenaga (PMT) adalah suatu peralatan saklar / switching mekanis pada

rangkaian listrik yang mampu menutup, mengalirkan serta memutus arus beban

dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu

tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan seperti

short circuit / hubung singkat.

JanediPTK11/IPA/0033 8

Page 9: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

Fungsi PMT adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik

dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus

gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau pada peralatan lainnya.

3.4 Tujuan Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV

Tujuan dari pengujian keserempakan PMT adalah untuk mengetahui waktu

kerja PMT secara individu serta untuk mengetahui keserempakan PMT pada saat

menutup ataupun membuka.

3.5 Jenis-Jenis PMT

Jenis-jenis PMT dapat diklasifikasikan berdasarkan :

1. Besar tegangan

2. Jumlah mekanik penggerak

3. Media isolasi / peredam busur api

4. Sistem penggerak / tripping coil

3.5.1 Berdasarkan besar tegangan

PMT dapat dibedakan menjadi :

1. PMT Tegangan Rendah (Low Voltage)

Dengan range tegangan 0,1 s/d 1 kV (SK/DIR/113-114/2010).

2. PMT Tegangan Menengah (Medium Voltage)

Dengan range tegangan 1 s/d 35 kV (SK/DIR/113-114/2010).

3. PMT Tegangan Tinggi (High Voltage)

Dengan range tegangan 35 s/d 245 kV (SK/DIR/113-114/2010).

4. PMT Tegangan EkstraTtinggi (Extra High Voltage)

Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kVAC (SK/DIR/113-

114/2010).

JanediPTK11/IPA/0033 9

Page 10: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

Gbr. 3 PMT Tegangan Rendah (Low Voltage)

Gbr. 4 PMT Tegangan Menengah (Medium Voltage)

Gbr. 5 PMT Tegangan Tinggi (High Voltage)

Gbr. 6 PMT Tegangan Extra Tinggi (Extra High Voltage)

JanediPTK11/IPA/0033 10

Page 11: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

3.5.2 Berdasarkan jumlah mekanik penggerak

PMT dapat dibedakan menjadi :

1. PMT single pole

PMT type ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing

pole, umumnya PMT jenis ini dipasang pada bay penghantar agar

PMT bisa reclose satu fasa.

2. PMT three pole

PMT three pole mempunyai satu mekanik penggerak untuk tiga

fasa, guna menghubungkan fasa satu dengan fasa lainny dilengkapi

dengan kopel mekanik.

Gbr. 8 PMT three pole

JanediPTK11/IPA/0033 11

Gbr. 7 PMT Single Pole

Page 12: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

3.5.3 Berdasarkan media isolasi / peredam busur api

Berfungsi sebagai media pemadam busur api yang timbul pada saat

PMT bekerja membuka atau menutup. Berdasarkan media pemadam busur

api, PMT dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :

1. Pemadam busur api dengan Gas SF6

Menggunakan Gas SF6 sebagai media pemadam busur api yang

timbul pada waktu memutus arus listrik. Gas SF6 mempunyai

kekuatan dielektrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan udara dan

kekuatan dielektrik ini bertambah seiring dengan pertambahan

tekanan.

Gbr. 9 PMT Dengan Gas SF6

2. Peredam busur api dengan oil / minyak

Menggunakan minyak isolasi sebagai media pemadam busur api

yang timbul pada saat PMT bekerja membuka atau menutup.

Jenis PMT dengan minyak ini dapat dibedakan menjadi :

1. PMT menggunakan banyak minyak.

2. PMT menggunakan sedikit minyak.

Gbr. 10 PMT dengan media minyak

JanediPTK11/IPA/0033 12

Page 13: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

3. Pemadam busur api dengan udara hembus / air blast

PMT ini menggunakan udara sebagai media pemadam busur api

dengan menghembuskan udara ke ruang pemutus. PMT ini disebut

juga sebagai PMT udara hembus (Air Blast).

4. Pemadam busur api dengan hampa udara

Ruang hampa udara mempunyai kekuatan dielektrik (Dielektrik

Strength) yang tinggi dan sebagai media pemadam busur api yang

baik.

Gbr. 11 PMT Dengan Hampa Udara

3.5.4 Berdasarkan sistem penggerak

Berfungsi menggerakkan kontak gerak (Moving Contact) untuk

operasi pemutusan atau penutupan PMT.

Terdapat 4 jenis sistem penggerak pada PMT, yaitu :

1. Penggerak pegas (Spring Drive)

Mekanis penggerak PMT dengan menggunakan pegas terdiri dari

dua macam, yaitu :

Pegas Pilin (Helical Spring)

PMT jenis ini menggunakan pegas pilin sebagai sumber tenaga

penggerak yang ditarik atau direnggangkan oleh motor melalui

rantai.

JanediPTK11/IPA/0033 13

Page 14: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

Gbr. 12 PMT Sistem Pegas Pilin

Pegas Gulung (Scroll Spring)

PMT ini menggunakan pegas gulung untuk sumber tenaga

penggerak yang diputar oleh motor melalui roda gigi.

Gbr. 13 PMT Sistem Pegas Gulung

2. Penggerak Hidrolik

Penggerak mekanik PMT hidrolik adalah rangkaian gabungan dari

beberapa komponen mekanik, elektrik dan hidrolik oil yang dirangkai

sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak untuk

membuka dan menutup PMT.

3. Penggerak Pneumatic

Penggerak mekanik PMT pneumatic adalah rangkaian gabungan

dari beberapa komponen mekanik, elektrik dan udara bertekanan yang

dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak

untuk membuka dan menutup PMT.

JanediPTK11/IPA/0033 14

Page 15: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

4. SF6 Gas Dynamic

PMT jenis ini media memanfaatkan tekanan gas SF6 yang

berfungsi ganda selain sebagai pemadam tekanan gas juga

dimanfaatkan sebagai media penggerak.

3.6 Instruksi Kerja Pengukuran keserempakan PMT 150 kV

Line Bay 2 Siantan – Sei Raya

1. Alat Kerja

- CB Analyzer 1000 - Contact Cleaner

- Pembersih Debu - Pembersih Kontak

- Grounding - Kain Majun

- Stop Kontak Roll - Vacum Cleaner

- Obeng Plus (+) dan obeng Min (–)

2. Perlengkapan K3

- Sepatu Anti Tegangan

- Sarung Tangan Anti Tegangan

- Topi Pengaman

3. Referensi

- P3B O&M PMT 150 kV

- Manual Book PMT 150 kV Areva Three Pole

- Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran

Tenaga listrik.

Gbr. 14 CB Analyzer 100

4. Langkah Kerja

- Koordinasi dengan operator siaga GI Siantan.

JanediPTK11/IPA/0033 15

Page 16: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

- Mematikan / melepas PMT, pastikan PMT tidak bertegangan dengan

melihat indikator / status PMT.

- Melepas DS bus 1 dan DS Line.

- Memasang tanda pengaman (taging) dan memasang grounding.

- Selanjutnya mulai pemeliharaan.

- Melepas kabel konduktor yang menghubungkan sisi bawah PMT.

- Konduktor sisi atas PMT harus di ground untuk menghilangkan

induksi tegangan sisa.

- Membersihkan mekanik dan terminal dari kotoran / karat

menggunakan kain lap yang sudah dibasahi dengan alkohol serta

dengan vacum cleaner.

- Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa R ke pole PMT atas dan

pole PMT bawah.

- Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa S ke pole PMT atas dan

pole PMT bawah.

- Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa T ke pole PMT atas dan

pole PMT bawah.

- Hubungkan Closing Coil dari CB Analyzer ke tombol Closing kontrol

PMT.

- Hubungkan Tripping Coil satu dari CB Analyzer ke tombol Tripping

Coil kontrol PMT.

- Hubungkan Tripping Coil satu dari CB Analyzer ke tombol Tripping

Coil kontrol PMT.

- Tekan tombol start pada CB Analyzer untuk memulai pengukuran

keserempakan PMT saat posisi close maupun open dan catat hasilnya.

- Koordinasi kembali dengan operator siaga GI Siantan bahwa

pemeliharaan sudah selesai.

- Penormalan PMT.

JanediPTK11/IPA/0033 16

Page 17: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

Gbr. 15 Rangkaian Pengukuran Keserempakan PMT

3.7 Hasil Pengukuran Keserempakan

Tabel 1 Hasil Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV

Line Bay 2 Siantan – Sei Raya

Batasan pengukuran untuk sistem 150 kV = < 120 mili detik

(Sumber: SK/DIR/113-114/2010)

JanediPTK11/IPA/0033 17

Page 18: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

BAB IV

HASIL PELAKSANAAN

4.1 Kesimpulan

Untuk pengukuran keserempakan dilakukan dalam kondisi tidak bertegangan.

Hasil rata-rata dari pengukuran keserempakan PMT 150 kV Line Bay 2 Siantan – Sei

Raya untuk close 69.0 ms, trip satu 30.6 ms, dan trip dua 29.9 ms. Dari hasil tersebut

dengan batasan pengukuran untuk System 150 kV = 120 ms (Sumber: SK/DIR/113-

114/2010), maka dapat dinyatakan bahwa PMT Line Bay 2 Siantan – Sei Raya masih

dalam keadaan kondisi yang baik dan layak untuk operasi.

4.2 Saran

Sesuai dengan hasil pengukuran keserempakan PMT Line Bay 2 Siantan – Sei

Raya, yang menggunakan peredam busur api jenis gas SF6 dan jenis mekanik

pengerak There Pole disarankan bahwa :

1. Gas SF6 harus di cek tekanannya sesuai dengan standar yang telah

ditentukan.

2. Pada saat melakukan pengukuran harus memperhatikan posisi klem kabel

ynag harus kencang dan letak kabel alat ukur harus benar agar pengukuran

dapat terbaca dengan baik.

3. Sebelum melakukan pengukuran kondisi media peralatan hendaklah bersih

agar pembacaan alat ukur dapat terbaca dengan baik dan akurat.

4. Pengujian keserempakan PMT dilakukan pada setiap pemeliharaan

periodik satu kali tiap semester (enam bulan). Tujuannya adalah untuk

mengetahui unjuk kerja dan keandalan PMT tersebut.

JanediPTK11/IPA/0033 18

Page 19: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

5. Untuk mencegah terjadinya resiko kegagalan atau kerusakan PMT,

pengukuran keserempakan di laksanakan berdasarkan kondisi banyaknya

gangguan.

JanediPTK11/IPA/0033 19

Page 20: Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV

PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT

DAFTAR PUSTAKA

1. P3B O&M Petunjuk Pemutus Tenaga.

2. Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero). No.113-114/DIR/2010.

JanediPTK11/IPA/0033 20