Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV
Click here to load reader
-
Upload
janedi-jhaned -
Category
Documents
-
view
3.300 -
download
16
Transcript of Makalah Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu sumber daya yang penting bagi sebuah perusahaan adalah Sumber
Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu pengembangan Sumber Daya Manusia
merupakan suatu hal yang penting dan sebagai modal utama dalam sebuah
pembangunan, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi sebuah Negara dan
berbagai sektor pendukung lainnya. Hal ini melatar belakangi penerapan sistem
manajemen SDM berbasis kompetensi di tubuh PT PLN (Persero) yang didasarkan
pada pemikiran “Invest in People” yang berarti manusia adalah asset yang paling
berharga bagi perusahaan.
Salah satu program yang bertujuan untuk mengimplementasikan strategi
perusahaan serta mengembangkan dan meningkatkan kompetensi SDM sesuai dengan
Visi PT PLN (Persero) “Diakui Sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh
Kembang, Unggul dan Terpercaya Dengan Bertumpu Pada Potensi Insani” adalah
Program On The Job Training. Program ini adalah sebagai suatu program tindak
lanjut dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan Siswa PLN yang wajib dilaksanakan oleh
calon pegawai PT PLN (Persero). Kegiatan pelaksanaan prajabatan PT PLN (Persero)
meliputi Program Kesamaptaan, In The Class Training, On the Job Training (OJT)
yang dilaksanakan di Unit Operasional dan Telaahan Staf.
1.2. Dasar dan Tujuan Pelaksanaan OJT
Program On The Job Training merupakan salah satu jenis program dari Diklat
Seleksi Pegawai Baru. Diklat Prajabatan SMK/SMA sebagaimana dimaksud dalam
JanediPTK11/IPA/0033 1
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 412.K/DIR/2008 tentang Sisdiklat.
Program Diklat Prajabatan meliputi program-program sebagai berikut:
a. Program Pembinaan Fisik dan Mental (Kesamaptaan);
b. Program Pengenalan Perseroan/Perusahaan;
c. Program Pembidangan sesuai dengan Proyeksi Jabatan Pertama di
Perseroan/Perusahaan;
d. Program On The Job Training (OJT) sesuai dengan Proyeksi Jabatan
Pertama di Perseroan/Perusahaan.
Kegiatan program diklat tersebut diselenggarakan oleh PT PLN (Persero)
Pusdiklat/Udiklat. Dari hasil penyelenggaraan diklat diharapkan dapat membangun
kompetensi Siswa SMK/SMA sesuai dengan proyeksi jabatan pertama di Perseroan/
Perusahaan. Pelaksanaan OJT tersebut kemudian disusun Laporan OJT yang
bertujuan untuk memantau efektivitas pelaksanaan OJT dengan benar dan baik, sesuai
dengan rencana kegiatan pekerjaan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan OJT
merupakan salah satu prasyarat bagi seorang siswa OJT PLN dalam menentukan
kelulusannya sebagai seorang karyawan PLN, khususnya PLN Wilayah Kalimantan
Barat.
1.3. Maksud Pelaksanaan OJT
Pelaksanaan Program On The Job Training Diklat Prajabatan SMK/SMA
adalah untuk membangun kompetisi siswa OJT sesuai dengan proyeksi jabatan
pertama di Perseroan/Perusahaan. Pelaksanaan OJT merupakan salah satu media
pembelajaran bagi seorang siswa untuk mengenal kegiatan maupun proses bisnis
yang ada dalam Perseroan/Perusahaan sehingga diharapkan dapat memiliki gambaran
situasi lingkungan kerja di dalamnya dan dapat beradaptasi baik dengan para pegawai
maupun dengan pekerjaannya kelak.
JanediPTK11/IPA/0033 2
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
BAB II
PROFIL UNIT
2.1. Struktur Organisasi
PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran (APDP) telah
berdiri pada awal tahun 2011, fungsi dan tugas pokok PT PLN (persero) Area
Pengatur Distribusi dan Penyaluran Sistem Kalimantan Barat adalah mengelola
kegiatan operasi scada dan telekomunikasi, sistem distribusi, sistem penyaluran, dan
gardu induk di daerahnya secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik untuk
mencapai kinerja unit.
PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran memiliki unit
yang tersebar di Kalimantan Barat, untuk sekarang hanya memiliki 5 Gardu Induk
dan 5 Gardu Hubung, yaitu:
Gardu Induk : Gardu Hubung :
- Gardu Induk Sui Raya - Gardu Hubung Sui Raya
- Gardu Induk Siantan - Gardu Hubung Siantan
- Gardu Induk Parit Baru - Gardu Hubung Cemara
- Gardu Induk Singkawang - Gardu Hubung Sui Jawi
- Gardu Induk Senggiring - Gardu Hubung Kuala Dua
Susunan struktur organisasi PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan
Penyaluran Kalimantan Barat terdiri dari:
JanediPTK11/IPA/0033 3
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
Struktur Organisasi APDP Kal-Bar
2.2. Proses Bisnis Unit
Proses bisnis penjualan tenaga listrik dimulai dari unit-unit bisnis
pembangkitan tenaga listrik. Tenaga listrik dihasilkan dari pembangkit-pembangkit
tenaga listrik berupa PLTD dan PLTG milik PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan
Barat dan unit-unit PLTD Rental. Selanjutnya tenaga listrik yang dihasilkan
disalurkan melalui jaringan-jaringan transmisi. System jaringan transmisi yang
digunakan adalah transimisi tegangan tinggi 150 kV. Selanjutnya dari jaringan
transmisi tersebut tenaga listrik disalurkan melalui gardu-gardu induk yang
menurunkan tegangan 150 kV menjadi 20 kV. Dari gardu-gardu induk tersebut
tenaga listrik disalurkan kepada pelanggan melalui jaringan distribusi dan gardu
distribusi.
JanediPTK11/IPA/0033 4
Spv. Transaksi Energi
Spv. Logistik Spv.Scadatel
Spv. Perencanaan
Sistem
Spv. Proteksi dan Metering
Spv. Operasi Pemeliharaan
Trasmisisi
Spv. Operasi Gardu Induk
Spv.Operasi sistem
Spv. Tata Usaha
& Admin
Asmen Operasi Asmen Asmen Scadatel Proteksi & metering
Manajer APDP
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
Gbr. 1 Sistem Ketenagalistrikan Wilayah Kalimantan Barat
JanediPTK11/IPA/0033 5
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
BAB III
PELAKSANAAN OJT PERBIDANG
3.1. Bidang Transmisi
Saluran transmisi adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan
tenaga listrik dari pusat pembangkitan ke gardu induk satu ke gardu induk yang
lainnya ke jaringan distribusi hingga menyalurkan energi listrik ke konsumen.
Instalasi transmisi (penyaluran) antara lain:
1. Saluran Transmisi (SUTT/SUTET)
2. Gardu Induk (GI/GITET)
1. Peralatan SUTT/SUTET terdiri dari:
- Tower / Tiang Transmisi - Isolator
- Kawat Tanah (Ground Wire) - Spacer (Perentang)
- Kawat Penghantar (Conductor) - Damper (Peredam)
- Tanduk Api (Arching Horn)
2. Pengertian Gardu Induk
Gardu Induk adalah suatu instalasi yang menjadi pusat penerima dan
penyaluran tenaga listrik pada tegangan yang berbeda. Pada gardu induk
terdapat peralatan-peralatan listrik yang mempunyai fungsi:
- Untuk transformasi tenaga listrik tegangan tinggi lainnya ataupun ke
tegangan menengah.
- Untuk pengaturan daya ke gardu-gardu induk lainnya melalui tegangan
tinggi dan ke gardu-gardu hubung tegangan menengah.
-
Peralatan utama yang terdapat pada gardu induk adalah:
1. Rel (Busbar)
JanediPTK11/IPA/0033 6
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran
Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan
menyalurkan tenaga listrik/daya listrik.
2. Transformator Daya
Adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan daya/tenaga
dari tegangan tinggi ke tegangan menegah atau sebaliknya.
3. Lightning Arrester (LA)
Berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi
Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (Ligthning
Surge) maupun oleh Surja Hubung (Switching Surge).
4. Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)
Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat
berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus
gangguan). Media peredam busur api tersebut, salah satunya gas SF6.
5. Pemisah (Disconecting Switch)
Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau
instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada
rangkaian yang tidak berbeban dan dilengkapi System Interlock.
6. Trafo Arus (Current Transformer)
Peralatan yang di gunakan untuk melakukan pengukuran besaran arus pada
instalasi tenaga listrik disisi primer yang berskala besar dengan melakukan
transformasi dari besaran arus yang besar menjadi besaran arus yang kecil
secara akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan proteksi.
7. Trafo Tegangan ( Voltage Trasformer)
Adalah peralatan listrik yang berfungsi menurunkan tegangan tinggi
menjadi tegangan rendah sehingga dapat diukur dengan Voltmeter juga dapat
digunakan untuk pengukuran dan proteksi.
JanediPTK11/IPA/0033 7
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
3.2 Batasan Masalah
Kegiatan Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV Line Bay 2 Siantan – Sera.
Tujuan dari pengujian keserempakan kecepatan PMT adalah untuk
mengetahui waktu kerja PMT secara individu serta untuk mengetahui keserempakan
PMT pada saat menutup (close) ataupun membuka (open).
Pada waktu PMT trip akibat terjadi suatu gangguan pada system tenaga listrik
diharapkan PMT bekerja dengan cepat sehingga clearing time yang diharapkan sesuai
standard SPLN No 52-1 1984 untuk system 150 kV = 120 ms.
Line Bay 2 Siantan – Parit Baru Line Bay 2 Siantan – Sei Raya
Line Bay 1 Siantan – Parit Baru Line Bay 1 Siantan – Sei Raya
Incoming Ake
1&2
Incoming
7&8
PLTGG
G G
Gbr. 2 Single line Diagram GI Siantan
3.3 Pengertian dan Fungsi PMT
Pemutus tenaga (PMT) adalah suatu peralatan saklar / switching mekanis pada
rangkaian listrik yang mampu menutup, mengalirkan serta memutus arus beban
dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu
tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan seperti
short circuit / hubung singkat.
JanediPTK11/IPA/0033 8
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
Fungsi PMT adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik
dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus
gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau pada peralatan lainnya.
3.4 Tujuan Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV
Tujuan dari pengujian keserempakan PMT adalah untuk mengetahui waktu
kerja PMT secara individu serta untuk mengetahui keserempakan PMT pada saat
menutup ataupun membuka.
3.5 Jenis-Jenis PMT
Jenis-jenis PMT dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Besar tegangan
2. Jumlah mekanik penggerak
3. Media isolasi / peredam busur api
4. Sistem penggerak / tripping coil
3.5.1 Berdasarkan besar tegangan
PMT dapat dibedakan menjadi :
1. PMT Tegangan Rendah (Low Voltage)
Dengan range tegangan 0,1 s/d 1 kV (SK/DIR/113-114/2010).
2. PMT Tegangan Menengah (Medium Voltage)
Dengan range tegangan 1 s/d 35 kV (SK/DIR/113-114/2010).
3. PMT Tegangan Tinggi (High Voltage)
Dengan range tegangan 35 s/d 245 kV (SK/DIR/113-114/2010).
4. PMT Tegangan EkstraTtinggi (Extra High Voltage)
Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kVAC (SK/DIR/113-
114/2010).
JanediPTK11/IPA/0033 9
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
Gbr. 3 PMT Tegangan Rendah (Low Voltage)
Gbr. 4 PMT Tegangan Menengah (Medium Voltage)
Gbr. 5 PMT Tegangan Tinggi (High Voltage)
Gbr. 6 PMT Tegangan Extra Tinggi (Extra High Voltage)
JanediPTK11/IPA/0033 10
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
3.5.2 Berdasarkan jumlah mekanik penggerak
PMT dapat dibedakan menjadi :
1. PMT single pole
PMT type ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing
pole, umumnya PMT jenis ini dipasang pada bay penghantar agar
PMT bisa reclose satu fasa.
2. PMT three pole
PMT three pole mempunyai satu mekanik penggerak untuk tiga
fasa, guna menghubungkan fasa satu dengan fasa lainny dilengkapi
dengan kopel mekanik.
Gbr. 8 PMT three pole
JanediPTK11/IPA/0033 11
Gbr. 7 PMT Single Pole
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
3.5.3 Berdasarkan media isolasi / peredam busur api
Berfungsi sebagai media pemadam busur api yang timbul pada saat
PMT bekerja membuka atau menutup. Berdasarkan media pemadam busur
api, PMT dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
1. Pemadam busur api dengan Gas SF6
Menggunakan Gas SF6 sebagai media pemadam busur api yang
timbul pada waktu memutus arus listrik. Gas SF6 mempunyai
kekuatan dielektrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan udara dan
kekuatan dielektrik ini bertambah seiring dengan pertambahan
tekanan.
Gbr. 9 PMT Dengan Gas SF6
2. Peredam busur api dengan oil / minyak
Menggunakan minyak isolasi sebagai media pemadam busur api
yang timbul pada saat PMT bekerja membuka atau menutup.
Jenis PMT dengan minyak ini dapat dibedakan menjadi :
1. PMT menggunakan banyak minyak.
2. PMT menggunakan sedikit minyak.
Gbr. 10 PMT dengan media minyak
JanediPTK11/IPA/0033 12
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
3. Pemadam busur api dengan udara hembus / air blast
PMT ini menggunakan udara sebagai media pemadam busur api
dengan menghembuskan udara ke ruang pemutus. PMT ini disebut
juga sebagai PMT udara hembus (Air Blast).
4. Pemadam busur api dengan hampa udara
Ruang hampa udara mempunyai kekuatan dielektrik (Dielektrik
Strength) yang tinggi dan sebagai media pemadam busur api yang
baik.
Gbr. 11 PMT Dengan Hampa Udara
3.5.4 Berdasarkan sistem penggerak
Berfungsi menggerakkan kontak gerak (Moving Contact) untuk
operasi pemutusan atau penutupan PMT.
Terdapat 4 jenis sistem penggerak pada PMT, yaitu :
1. Penggerak pegas (Spring Drive)
Mekanis penggerak PMT dengan menggunakan pegas terdiri dari
dua macam, yaitu :
Pegas Pilin (Helical Spring)
PMT jenis ini menggunakan pegas pilin sebagai sumber tenaga
penggerak yang ditarik atau direnggangkan oleh motor melalui
rantai.
JanediPTK11/IPA/0033 13
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
Gbr. 12 PMT Sistem Pegas Pilin
Pegas Gulung (Scroll Spring)
PMT ini menggunakan pegas gulung untuk sumber tenaga
penggerak yang diputar oleh motor melalui roda gigi.
Gbr. 13 PMT Sistem Pegas Gulung
2. Penggerak Hidrolik
Penggerak mekanik PMT hidrolik adalah rangkaian gabungan dari
beberapa komponen mekanik, elektrik dan hidrolik oil yang dirangkai
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak untuk
membuka dan menutup PMT.
3. Penggerak Pneumatic
Penggerak mekanik PMT pneumatic adalah rangkaian gabungan
dari beberapa komponen mekanik, elektrik dan udara bertekanan yang
dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak
untuk membuka dan menutup PMT.
JanediPTK11/IPA/0033 14
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
4. SF6 Gas Dynamic
PMT jenis ini media memanfaatkan tekanan gas SF6 yang
berfungsi ganda selain sebagai pemadam tekanan gas juga
dimanfaatkan sebagai media penggerak.
3.6 Instruksi Kerja Pengukuran keserempakan PMT 150 kV
Line Bay 2 Siantan – Sei Raya
1. Alat Kerja
- CB Analyzer 1000 - Contact Cleaner
- Pembersih Debu - Pembersih Kontak
- Grounding - Kain Majun
- Stop Kontak Roll - Vacum Cleaner
- Obeng Plus (+) dan obeng Min (–)
2. Perlengkapan K3
- Sepatu Anti Tegangan
- Sarung Tangan Anti Tegangan
- Topi Pengaman
3. Referensi
- P3B O&M PMT 150 kV
- Manual Book PMT 150 kV Areva Three Pole
- Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran
Tenaga listrik.
Gbr. 14 CB Analyzer 100
4. Langkah Kerja
- Koordinasi dengan operator siaga GI Siantan.
JanediPTK11/IPA/0033 15
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
- Mematikan / melepas PMT, pastikan PMT tidak bertegangan dengan
melihat indikator / status PMT.
- Melepas DS bus 1 dan DS Line.
- Memasang tanda pengaman (taging) dan memasang grounding.
- Selanjutnya mulai pemeliharaan.
- Melepas kabel konduktor yang menghubungkan sisi bawah PMT.
- Konduktor sisi atas PMT harus di ground untuk menghilangkan
induksi tegangan sisa.
- Membersihkan mekanik dan terminal dari kotoran / karat
menggunakan kain lap yang sudah dibasahi dengan alkohol serta
dengan vacum cleaner.
- Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa R ke pole PMT atas dan
pole PMT bawah.
- Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa S ke pole PMT atas dan
pole PMT bawah.
- Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa T ke pole PMT atas dan
pole PMT bawah.
- Hubungkan Closing Coil dari CB Analyzer ke tombol Closing kontrol
PMT.
- Hubungkan Tripping Coil satu dari CB Analyzer ke tombol Tripping
Coil kontrol PMT.
- Hubungkan Tripping Coil satu dari CB Analyzer ke tombol Tripping
Coil kontrol PMT.
- Tekan tombol start pada CB Analyzer untuk memulai pengukuran
keserempakan PMT saat posisi close maupun open dan catat hasilnya.
- Koordinasi kembali dengan operator siaga GI Siantan bahwa
pemeliharaan sudah selesai.
- Penormalan PMT.
JanediPTK11/IPA/0033 16
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
Gbr. 15 Rangkaian Pengukuran Keserempakan PMT
3.7 Hasil Pengukuran Keserempakan
Tabel 1 Hasil Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV
Line Bay 2 Siantan – Sei Raya
Batasan pengukuran untuk sistem 150 kV = < 120 mili detik
(Sumber: SK/DIR/113-114/2010)
JanediPTK11/IPA/0033 17
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN
4.1 Kesimpulan
Untuk pengukuran keserempakan dilakukan dalam kondisi tidak bertegangan.
Hasil rata-rata dari pengukuran keserempakan PMT 150 kV Line Bay 2 Siantan – Sei
Raya untuk close 69.0 ms, trip satu 30.6 ms, dan trip dua 29.9 ms. Dari hasil tersebut
dengan batasan pengukuran untuk System 150 kV = 120 ms (Sumber: SK/DIR/113-
114/2010), maka dapat dinyatakan bahwa PMT Line Bay 2 Siantan – Sei Raya masih
dalam keadaan kondisi yang baik dan layak untuk operasi.
4.2 Saran
Sesuai dengan hasil pengukuran keserempakan PMT Line Bay 2 Siantan – Sei
Raya, yang menggunakan peredam busur api jenis gas SF6 dan jenis mekanik
pengerak There Pole disarankan bahwa :
1. Gas SF6 harus di cek tekanannya sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
2. Pada saat melakukan pengukuran harus memperhatikan posisi klem kabel
ynag harus kencang dan letak kabel alat ukur harus benar agar pengukuran
dapat terbaca dengan baik.
3. Sebelum melakukan pengukuran kondisi media peralatan hendaklah bersih
agar pembacaan alat ukur dapat terbaca dengan baik dan akurat.
4. Pengujian keserempakan PMT dilakukan pada setiap pemeliharaan
periodik satu kali tiap semester (enam bulan). Tujuannya adalah untuk
mengetahui unjuk kerja dan keandalan PMT tersebut.
JanediPTK11/IPA/0033 18
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
5. Untuk mencegah terjadinya resiko kegagalan atau kerusakan PMT,
pengukuran keserempakan di laksanakan berdasarkan kondisi banyaknya
gangguan.
JanediPTK11/IPA/0033 19
PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT
DAFTAR PUSTAKA
1. P3B O&M Petunjuk Pemutus Tenaga.
2. Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero). No.113-114/DIR/2010.
JanediPTK11/IPA/0033 20