PMT Skripsi
description
Transcript of PMT Skripsi
1. Pengertian
Pemutus tenaga (PMT) ialah sakelar yang dapat digunakan untuk menghubungkan
atau memutuskan arus atau daya listrik sesuai dengan ratingnya.
Pada waktu pemutusan atau menghubungkan arus atau daya listrik akan terjadi busur
api. Pemadam busur api listrik pada waktu pemutusan dapat dilakukan oleh beberapa
macam bahan, yaitu : minyak, udara atau gas.
2. Macam PMT
Berdasarkan media pemadam busur api listrik tersebut, PMT dapat dibagi menjadi :
2.1. PMT dengan media minyak.
2.1.1. PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit Breaker)
PMT dengan banyak menggunakan minyak secara umum
dipergunakan pada sistem tegangan sampai dengan 245 kV. Gambar dasar
PMT tipe ini dapat dilihat gambar 1.
Pada tipe ini berfungsi sebagai :
1. Peredam loncatan bunga api listrik selama pemutusan kontak-kontak.
2. Bahan isolasi antara bagian-bagian yang bertegangan dengan badan.
PMT tipe part ini ada yang mempunyai alat pembatas busur api listrik dan
ada pula yang tidak memakai
2.1.2. PMT dengan sedikit menggunakan minyak (Low Oil Content Circuit Breaker)
Pada PMT dengan sedikit menggunakan minyak ini, minyak hanya
dipergunakan sebagai peredam loncatan bunga api, sedangkan sebagai bahan
isolasi dari bagian-bagian yang bertegangan digunakan porselen atau material
isolasi dari jenis organik.
Pemutusan arus dilakukan di bagian dalam dari pemutus. Pemutus ini
dimasukkan dalam tabung yang terbuat dari bahan isolasi. Diantara bagian
pemutus dan tabung diisi minyak yang berfungsi untuk memadamkan busur
api waktu pemutusan.
Gambar potongan PMT tipe ini dapat dilihat pada gambar 2
Keterangan gambar 1.(a). Dan gambar 1.(b). :
1. Tangki.
2. Minyak dielektrik.
3. Kontak yang bergerak.
4. Gas yang terbentuk oleh dekomposisi minyak dielektrik (hydrogen 70%).
5. Alat pembatas busur api listrik.
6. Kontak tetap.
7. Batang penegang (dari fiberglass).
8. Konduktor dari tembaga.
9. Bushing terisi minyak atau tipe kapasitor.
10. Konduktor (tembaga berlapis perak).
11. Inti busur api listrik.
12. Gas hasil ionisasi.
13. Gelembung-gelembung gas.
Gambar 1.(a). : PMT dengan
banyak menggunakan minyak
(Plain Break Bulk Oil Circuit
Breaker)
Gambar 1.(b). : PMT banyak
menggunakan minyak dengan
pengatur busur api (Bulk Oil Circuit
Breaker with Arc Control Device ).
2.2 PMT dengan media udara.
2.2.1. PMT Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker).
Pada PMT udara hembus (juga disebut Compressed Air Cicuit
Breaker), udara tekanan tinggi dihembuskan ke busur api melalui nozzle pada
kontak pemisah ionisasi media diantar kontak dipadamkan ole hembusan
udara.
Setelah pemdaman busur api dengan udara tekanan tinggi, udara ini juga
berfungsi mencegah restriking voltage (tegangan pukul). Kontak PMT
ditempatkan di dalam isolator dan juga katup hembusan udara. Pada PMT
kapasitas kecil isolator ini merupakan satu kesatuan dengan PMT-nya, tetapi
untuk kapasitas besar tidak demikian halnya.
Gambar 3. Menunjukkan PMT hembusan udara tekanan tinggi.
2.2.2. PMT dengan hampa udara (Vacuum Circuit Breaker)
PMT jenis hampa udara banyak digunakan. Kontak-kontak pemutus dari PMT
ini terdiri dari kontak tetap dan kontak bergerak yang ditempatkan dalam
Keterangan gambar 2 :
1. Kontak tetap.
2. Kontak bergerak.
3. Ruangan pemutus aliran.
4. Ruangan penyangga.
5. Ruangan atas (puncak).
6. Alat pemadam busur api.
7. Kontak tetap.
8. Penutup dari kertas bakelit.
9. Batang penggerak.
10. Katup pelalu.
11. Terminal.
12. Katup pembantu.
13. Lubang gas.
ruang hampa udara. Ruang hampa udara ini mempunyai kekuatan dielektrik
(dielectric strength) yang tinggi dan media pemadam busur api yang baik.
Gambar 4. Menunjukkan pemutus dari sebuah PMT hampa udara.
Keterangan gambar 3.a. dan gambar 3.b. :
Gambar 3.a. : PMT udara hembus Gambar 3.b. : Ruangan pemadam
busur api ganda pada PMT udara
hembus
9. Tangki persediaan udara dari
plat baja.
10. Isolator berongga dari steatite
atau porselin.
11. Ruangan pemadam busur api
ganda.
12. Mekanis penggerak pneumatik.
13. Batang penggerak dari baja.
14. Katup pneumatik.
15. Kontak tetap dari tembaga.
1. Kontak bergerak dari tembaga.
2. Terminal dari tembaga atau
perak.
3. Pegas penekan dari campuran
baja.
4. Pelepas udara keluar.
5. Tanduk busur api dari tembaga.
6. Unit tahanan.
7. Penutup dari porselen.
8. Saluran.
Keterangan gambar 4. :
1. Plat-plat penahan bukaan bahan magnetik.
2. Rumah pemutus dari bahan berisolasi.
3. Pelindung dari embun uap.
4. Kontak bergerak.
5. Kontak tetap.
6. Penghembus dari bahan logam.
7. Tutup alat penghembus.
8. Ujung kontak.
2.3. PMT dengan media gas
Media gas yang digunakan pada tipe PMT ini adalah gas SF6 (Sulphur
Hexaflouride). Sifat-sifat gas SF6 murni ialah tidak berwarna, tidak berbau, tidak
beracun dan tidak mudah terbakar.
Pada temperatur diatas 150O C gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal,
plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus
tenaga tegangan tinggi.
Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi
(2,35 kali udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan
tekanan. Sifat lain dari gas SF6 ialah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik
dengan cepat, setelah arus bunga api listrik melalui titik nol.
PMT SF6 ada 2 tipe, yaitu :
Tipe tekanan tunggal (Single Pressure Type)
Tipe tekanan ganda (Douuble Pressure Type), dimana pada saat ini sudah
tidak diproduksi lagi.
Pada PMT tipe tekanan tunggal, PMT diisi gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5
kg/cm2. Selama pemisahan kontak-kontak, gas SF6 ditekan ke dalam suatu tabung
atau cylinder yang menempel pada kontak bergerak.
Pada waktu pemutusan gas SF6 ditekan melalui nozzle dan tiupan ini yang
mematikan busur api.
Pada tipe tekanan ganda, gas dari sistem tekanan tinggi dialirkan melalui nozzle ke
gas sistem tekanan rendah selama pemutusan busur api.
Pada sistem gas tekanan tinggi tekanan gas kurang lebih 12 kg/cm2 dan pada sistem
gas tekanan rendah, tekanan gas kurang lebih 2 kg/cm2. Gas pada sistem tekanan
rendah kemudian dipompakan kembali ke sistim tekanan tinggi.
Gambar 5.a. dan gambar 6.b. menunjukkan bentuk PMT gas SF6.
Gambar 5.a. : Satu kutub PMT dengan gas SF6 bertangki ganda dalam tangki
tertutup.
Keterangan gambar 5.a. :
1. Sambungan terminal-terminal (connection terminals).
2. Isolator-isolator atas (upper insulators).
3. Jalan masuknya gas SF6 : 14 kg/cm2 (SF6 inlet 14 kg/cm2)
4. Jalan keluarnya gas SF6 : 2 kg/cm2 (SF6 outlet 2 kg/cm2)
5. Ruang pemadam busur api (arc extinction chamber).
6. Sambungan penggerak (operating links).
7. Isolator bawah (lower insulator).
8. Persediaan utama gas SF6 14 kg/cm2 (main SF6 reservoir 14 kg/cm2).
9. Ganjal dari alumunium (activated alumina).
10. Ruang tekanan rendah : 2 kg/cm2 pada tekanan tanah (lower pressure chamber 2
kg/cm2, at earth potential).
11. Pembantu persediaan tekanan tinggi : 14 kg/cm2 (auxiliary, high pressure
reservoir).
Gambar 5.b. : Satu kutub PMT 245 kV dengan gas SF6
Keterangan gambar 5.b. :
1. Mekanisme penggerak (operating mechanism).
2. Pemutus (interrupter).
3. Isolator penyangga dari porselen rongga (hollow support insulator porselen).
4. Batang penggerak berisolasi fiber glass (fibre glass insulating operating rod).
5. Penyambung diantar nomor 4 dan nomor 12 (linkages between (4) and (12)).
6. Terminal-terminal.
7. Saringan (filters).
8. Silinder bergerak (movable cylinder).
9. Torak tetap (fixed piston).
10. Kontak tetap (fixed contact).
3. Fungsi bagian PMT
3.1. PMT dengan media minyak
PMT dengan media minyak dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :
PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit Breaker)
Pada PMT ini minyak berfungsi sebagai isolasi antara bagian-bagian yang
bertegangan dengan badan dan juga berfungsi sebagai peredam atau
pemadam loncatan busur api.
PMT dengan sedikit minyak (Low Oil Circuit Breaker)
Pada PMT ini minyak berfungsi sebagai peredam atau pemadam loncatan
busur api saja.
3.1.1.Bagian-bagian utama.
Bagian-bagian utama dari PMT dengan banyak menggunakan minyak
adalah :
a. Tangki (tank).
b. Kontak-kontak (contacts).
c. Pengatur busur api (arc control device).
d. Mekanis penggerak (operating mechanism).
e. Bushing.
Bagian-bagian utama dari PMT dengan sedikit menggunakan minyak
adalah :
a. Bagian atau ruang Pemutus Tenaga (cicuit breaker compartment).
b. Kontak-kontak (contacts).
c. Pengatur busur api(arc control device).
d. Mekanisme penggerak (operating mechanism).
e. Bagian penyangga (supporting compartment).
f. Bagian ruang atas (top chamber).
g. Bagian bawah atau dasar (breaker base).
3.1.2.Fungsi bagian utama PMT
3.1.2.1. Fungsi bagian utama PMT dengan banyak menggunakan minyak
a. Tangki
Bahan dari tangki PMT ini dibuat dari plat baja, dengan teknik
pengelasan khusus. Tangki dilengkapi dengan ventilasi (saluran
pengaman dimana arah alirannya dari dalam keluar) yang
berfungsi untuk membebaskan tekanan dari dalam tangki.
Ventilasi tersebut harus selalu diperhatikan agar jangan sampai
tersumbat oleh sesuatu.
Tangki berfungsi menahan tekanan gas yang timbul selama proses
pemadaman busur api. Bentuk dari tangki PMT direncanakan
sesuai dengan kebutuhan yaitu ada satu tangki untuk 3 kutub atau
satu tangki untuk satu kutub saja.
b. Kontak-kontak
Kontak-kontak terdiri dari kontak bergerak (moving contacts) dan
kontak tetap (fixed contacts). Perencanaan kontak-kontak
ditentukan oleh tipe dari pengatur busur api (arc control device).
Kontak-kontak dilapisi dengan oxida tembaga sehingga selalu
dalam keadaan bersih gambar 6. dari pergesekan antara kontak.
Kontak tetap (2) dilengkapi dengan pegas (3) yang berfungsi
menahan kontak bergerak (4).
Kontak bergerak adalah sebuah batang tembaga (6) berbentuk
silinder yang dilengkapi dengan ujung kontak (5).
Ujung kontak (5) bila rusak, dapat diganti dan dipasang kembali
tanpa mengganti seluruh kontak.
Gambar 6. : Susunan kontak-kontak.
Keterangan gambar 6. :
1. Penahan kontak (contact support).
2. Kontak utama (main contact) terdiri dari electrolytic copper
with tungsten copper tips.
3. Belitan pegas (coiled springs) terdiri dari phosper bronze.
4. Kontak bergerak (moving contacts).
5. Ujung kontak (arcing tip) terdiri dari tungsten copper.
6. Tangkai kontak bergerak (moving contact stem) terdiri dari
electrolytic copper.
c. Pengatur busur api
Pengatur busur api (arc control device) umumnya dipergunakan
pada PMT dengan banyak menggunakan minyak yang berkapasitas
besar dan PMT dengan sedikit menggunakan minyak.
Pengatur busur api mengatur panjangnya busur api sehingga
pemadamannya dapat berlangsung dengan baik. Mekanisme dalam
pengatur busur api dapat dijelaskan sebagai berikut (lihat gambar
7.a. dan c.).
Ketika kontak bergerak (moving contacts) (2) terpisah
meninggalkan kontak tetap (fixed contacts) (1), didalam pengatur
busur api (arc control device) terbentuk gas (gambar 7.b.).
Gas yang dihasilkan ini, tekanannya akan bertambah di dalam
pengatur busur api (arc control device).
Karena cepatnya kontak bergerak (moving contacts) meninggalkan
kontak tetap (fixed contacts) dan besarnya tekanan gas, maka akan
menimbulkan blast effect (gambar 7.c.) sehingga busur api padam.
Gambar 7. : Prosess pemadaman busur api
Keterangan gambar 7. :
1. Kontak tetap.
2. Kontak bergerak.
3. Pengatur busur api.
4. Busur api.
5. Gas bertekanan.
6. Minyak.
d. Mekanisme penggerak
Mekanisme penggerak berfungsi menggerakan ontak bergerak
untuk pemutusan dan penutupan dari PMT. Bagian ini terdiri dari
satu kesatuan kerja tersendiri. Pemutusan dan penutupan oleh
mekanisme penggerak dapat secara :
Mekanik.
Elektris.
Pneumatik.
Hidrolis.
Pemilihan mekanisme penggerak ini adalah tergantung dari
perencanaan PMT dan letak pengoperasiannya. Prinsip kerja PMT
dari jenis-jenis mekanisme penggerak dapat dilihat pada lampiran
(BAB IV)
e. Bushing
Bushing terdiri dari porselen dan inti (electroda). Inti berfungsi
sebagai konduktor yang bertegangan sedangkan porselen berfungsi
sebagai isolasi antara yang bertegangan dengan badan.
3.1.2.2. Prinsip kerja PMT dengan banyak menggunakan minyak
Untuk proses membuka dan menutup dari PMT ini adalah dengan
menggerakan batang penggerak (tension rod, lihat gambabr 1. nomor
7.), turun untuk membuka kontak-kontak dan naik untuk menutup
kontak-kontak.
Batang penggerak digerakkan oleh mekanisme penggerak (operating
mechanism).
3.1.2.3. Fungsi bagian utama PMT dengan sedikit menggunakan minyak
a. Bagian atau ruang Pemutus Tenaga.
Bagian atau ruang pemutus tenaga ini berupa ruangan yang
diselubungi dibagian luar oleh porselen atau isolator steatit dan
disebelah dalam diselubungi oleh tabung bakelit.
Dalam ruangan tersebut terletak kontak-kontak tetap yang melekat
pada bagian atas tabung bakelit sedangkan kontak-kontak bergerak
yang tersambung pada batang penggerak terletak di dalam sistem
pemadaman busur api dan minyak.
Bagian ini terletak diantara bagian ruang atas (top chamber) dan
bagian penyangga (supporting compartment).
b. Kontak-kontak.
Kontak-kontak terdiri dari kontak tetap (fixed contact) dan kontak
bergerak (moving contact).
b.1. Kontak tetap (fixed contact).
Kontak tetap terdiri dari segment-segment yang disebut jari-
jari kontak (contact finger), terbuat dari campuran tembaga
dan perak. Ujung dari jari-jari kontak yang akan
berhubungan atau bersentuhan dengan kontak bergerak
(moving contact) (lihat gambar 6.) terbuat dari tembaga
tungsten. Kontak tetap dibagi dalam dua bagian :
Kontak tetap atas (upper fixed contact).
Kontak tetap atas terdapat dalam pengatur busur api (arc
control device/turbulator) yang dihubungkan ke terminal
atas (upper terminal, lihat gambar 17.a. nomor 41).
Kontak tetap bawah (lower fixed contact).
Kontak tetap bawah terletak pada dasar bagian pemutus
tenaga yang diubungkan ke terminal bawah (lower
terminal, lihat gambar 17. nomor 45).
b.2. Kontak bergerak (moving contact) terdiri dari :
Batang kontak bergerak (moving contact rod). Batang
kontak bergerak ini terbuat dari campuran tembaga dan
perak, gambar : 17.1. nomor 43.
Ujung kontak (arcing tip).
Ujung kontak terbuat dari tembaga tungsten gambar 17.a.
nomor 38.
c. Pengatur busur api
Pengatur busur api pada PMT dengan sedikit menggunakan
minyak iini fungsinya sama dengan PMT dengan banyak
menggunakan minyak (lihat 3.1.2.1.c.)
Hanya pada pengatur busur api pada PMT dengan sedikit
menggunakan minyak ini terdapat beberapa perlengkapan
tambahan seperti :
Pengatur busur api (nomor 20) terpasang tetap dan di
sekelilingnya terdapat ventilasi-ventilasi yang berfungsi sebagai
saluran aliran minyak untuk pemadam busur api (merk delle,
gambar 17.a).
Pengatur busur api dapat bergerak pada waktu pemutusan
sehingga pengatur busur api berfungsi sebagai pompa minyak
(merk ASEA, gambar 8).
Pengatur busur api terpasang tetap dan terhubung dengan selubung
atas (top casing). Pengatur busur api ini dilengkapi dengan batang
penghisap (piston rod) berfungsi sebagai penekan minyak untuk
memadamkan busur api (merk Sprecher & Schuh, gambar 9.).
Gambar 9. : Batang penghisap pada pengatur busur api
d. Mekanisme penggerak (operating mechanism).
Mekanisme penggerak berfungsi untuk menggerakkan kontak
bergerak untuk pemutusan dan penutupan dari PMT. Pemutusan
dan penutupan PMT oleh mekanisme penggerak dapat secara :
Mekanis.
Pneumatik.
Hidrolis.
Elektris.
Penilaian mekanisme penggerak ini adalah tergantung dari
perencanaan PMT dan letak pengoperasiannya. Prinsip kerja dari
jenis-jenis mekanisme penggerak dapat dilihat pada lampiran (bab
IV).
e. Bagian penyangga (supporting compartment).
Bagian ini terbuat dari porselen atau isolator steatit yang menurut
konstruksinya dari pabrik ada yang dipasang vertikal atau
horizontal pada ruang dasar (steel box chamber). Di dalam bagian
ini terdapat batang kontak bergerak (sebagian) tersambung dengan
batang penggerak (operating rod) dan mekanisme penggerak PMT.
Sedangkan minyak yang di dalam bagian penyangga berfungsi
untuk mengisolasi antara bagian-bagian yang bertegangan dengan
badan (lihat gambar 2.).
f. Bagian ruang atas (top chamber).
Bagian ruang atas terbuat dari besi, terdiri dari :
Separator yang berfungsi untuk menyemburkan minyak keluar,
jika terjadi pemuaian minyak secara berlebihan, ketika terjadii
proses pemutusan dan penutupan (pemasukan) dalam keadaan
ada gangguan.
Penduga tinggi minyak (oil level indicator) untuk mengetahui
batas-batas minimum dalam PMT.
Katup ventilasi (vent valve), suatu alat pernapasan (breather)
yang berfungsi untuk pelepasan uap yang timbul dari dalam
PMT.
Pengaman diafragma (safety diapraghma) yang terpasang di
bawah tutup kubah (dome cover) yang direncanakan terangkat
atau terlepas untuk pengaman PMT atau untuk melindungi PMT
dari kerusakan, jika timbul tekanan yang sangat tinggi di dalam
PMT.
3.1.2.4. Prinsip kerja PMT dengan sedikit menggunakan minyak
Untuk membuka dan menutup PMT adalah dengan menaikkan dan
menurunkan posisi dari kontak bergerak (moving contact). Yang
terhubung pada batang penggerak (operating rod) yang digerakkan
oleh mekanis penggerak (operating mechanism).
Pada proses penutupan :
Batang kontak penggerak (moving contact rod) yang berhubungan
dengan kontak bawah (lower fixed contact) bergerak ke arah
kontak tetap atas (upper fixed contact) sehingga kontak tetap dan
kontak bergerak akan terhubung yang merupakan penghubung arus
dari terminal atas (upper terminal) ke terminal bawah (lower
terminal).
Pada proses pembukaan :
Batang kontak bergerak yang berhubungan dengan kontak tetap
bawah, meninggalkan kontak tetap atas, sehingga kontak tetap dan
kontak bergerak akan terlepas, yang merupakan terputusnya
terminal atas dengan terminal bawah.
3.2. Pemutus Tenaga dengan Media Udara Hembus
Pada PMT ini udara hembus dengan tekanan tinggi yang berfungsi sebagai
pemadam loncatan busur api.
3.2.1.Bagian-bagian utama
a. Ruangan pemutus tenaga (circuit breaker compartment).
b. Kontak-kontak (contacts).
c. Pengatur busur api (arc control device).
d. Bagian penyangga (supporting compartment).
e. Katup hembus dan katup pembuangan (blast valve & exhaust valve).
f. Tangki (tank).
g. Mekanisme penggerak (operating mechanism).
h. Sistem udara tekan (compressed air system).
3.2.2.Fungsi bagian utama PMT
a. Ruangan pemutus tenaga
Ruangan pemutus tenaga ini berfungsi sebagai ruangan pemadam busur api
(arc extinguition chamber) terdiri dari (lihat gambar 10.) :
a.1. Unit pemutus utama (2) berfungsi sebagai pemutus utama.
Unit pemutus utama ini berupa ruangan yang diselubungi bagian luar
oleh isolator dari porselen dan di sebelah dalamnya terdapat ruangan
udara, kontak-kontak bergerak (a) yang dilengkapi oleh pegas penekan,
torak (a.5.) dan kontak tetap (b) sebagai penghubung yang terletak
melekat pada isolator porselen.
a.2. Unit pemutus pembantu (1) berfungsi sebagai pemutus arus yang
melalui tahanan.
Unit pemutus pembantu ini berupa ruangan yang diselubungi bagian
luar oleh isolator dari porselen dan di sebelah dalamnya terdapat
ruangan udara, kontak-kontak bergerak (f) yang dilengkapi oleh pegas
penekan, torak dan kontak tetap (e) sebagai penghubung yang terletak
melekat pada porselen.
a.3. Katup kelambatan (c) yang berfungsi sebagai pengatur suara
bertekanan dari unit pemutus utama ke unit pembantu, sehingga kontak
pada unit pemutus pembantu akan terbuka kurang lebih 25 ms (micro
second) setelah kontak-kontak pada unit pemutus utama terbuka.
Katup kelambatan ini berupa bejana berbentuk silinder yang berongga
sebagai ruang udara, juga terdapat : ruang pengatur (c5), katup penahan
(c18), katup pengatur (c3), rumah perapat (c10), dan tempat katup
(c11) lihat gambar 11.
Prinsip kerja katup kelambatan (delay value), dapat diterangkan
sebagai berikut :
Pada proses pembukaan PMT.
Udara bertekanan dari unit pemutus utama (interrupting unit)
melalui saluran udara (c.21) mengisi ruangan kelambatan (c.5),
sehingga piston (c.4) akan tertekan dan menyebabkan katup (c.3)
terbuka.
Dengan terbukanya katup (c.3) udara bertekanan akan mengalir ke
unit pemutus pembantu (disconnecting unit) melalui saluran udara
(c.19).
Pada waktu yang sama dari saluran udara (c.21) udara bertekanan
juga mengalir mengisi ruangan udara (c.13) melalui katup penahan
(c.18).
Pada proses penutupan PMT
Tekanan udara dalam ruangan (c.20) akan berkurang karena udara
dalam unit pemutus utama dan ruangan penyangga dibuang melalui
katup pembuangan (exhaust valve), sehungga katup penahan (c.18)
akan tertutup sedangkan katup (c.10 & c.11) akan terbuka
dikarenakan perbedaan tekanan dalam ruangan udara (c.13) terhadap
tekanan dalam ruangan (c.20) dengan terbukanya katup (c.10 &
c.11) ke silinder penutupan (clossing cylinder) melalui saluran udara
kecil (c.22).
a.4. Tahanan.
Tahanan ini dipasang paralel dengan unit pemutus utama, yang
berfungsi untuk :
Mengurangi kenaikan harga dari tegangan pukul (restriking
voltage).
Mengurangi arus pukulan (chopping current) pada waktu penurunan.
a.5. Capacitor.
Capacitor ini dipasang paralel dengan tahanan, unit pemutus utama dan
unit pemutus pembantu, yang berfungsi untuk :
Mendapatkan pembagian tegangan (voltage distribution) yang sama
pada setiap celah kontak, sehingga kapasitas pemutusan (breaking
capacity) pada setiap celah adalah sama besarnya.
b. Kontak-kontak.
b.1. Unit pemutus urama.
Kontak bergerak (moving contact) dilapisi dengan perak (silver) terdiri
dari :
Kepala kontak bergerak (movable contact head).
Silinder kontak (contact cylinder).
Jari-jari kontak (contact finger).
Batang kontak (contact rod).
Pegangan kontak (contact holder).
Kontak tetap (fixed contact), terdiri dari :
Kepala kontak (fixed contact head).
Pegangan konrak (contact holder).
b.2. Unit pemutus pembantu
Kontak bergerak (moving contact) , kontak tetao (fixed contact), terdiri
dari :
Jari-jari kontak (contact finger).
Pegangan kontak (contact holder).
Gambar 10. : Potongan PMT dengan media udara hembus (posisi mulai membuka).
Keterangan gambar 10.
1. Unit pemutus pembantu (disconnecting unit).2. Unit pemutus utama (interruption unit).3. Tahanan.4. Kapasitor.5. Rumah pemutus pembantu.6. Penyangga pemutus utama.7. Isolator penyangga.8. Rumah untuk unit kontrol (housing for control unit).9. Tangki udara.10. Penukaran udara (ventilasi cartridge).11. Pemanas.12. Katup penutup.13. Katup searah (check valve).14. Saringan udara.15. Sakelar pembatas tekanan tinggi.16. Sakelar pembatas tekanan rendah.17. Pengukur tekanan.18. Katup pembuka dengan tangan (hand operating valve/opening).19. Katup penutup dengan tangan (hand operating valve/closing).20. Pemanas.21. Ujung sambungan (terminal connection).22. Terminal utama.23. Jari-jari kontak pemutus pembantu.24. Baut.25. Baut.26. Sumbat.27. Ruang pengumpul udara.28. Katup penutup (stop valve).29. Lampu tanda.30. Sakelar pisau untuk sumber tenaga (knife switch for power supply).31. Sakelar pisau untuk pemanas (knife switch for heater).a. Rangkaian kontak bergerak untuk unit pemutus utama (moving contact assemble of
interrupting unit).
a.1. Kepala kontak bergerak (movable contact head).
a.5. Torak.
a.10. Pegas.
b. Kontak tetap untuk unit pemutus utama (stationary contact of interrupting unit).
c. Katup kelambatan (delay valve).
c.3. Katup.
c.5. Ruang kelambatan (delay room).
c.10. Rumah perapat.
c.11. Tempat katup.
c.18. Katup penahan (check valve).
d. Silinder penutup (closing cylinder).
e. Kontak tetap untuk unit pemutus pembantu (fixed contact of disconnecting unit).
f. Kontak bergerak untuk unit pemutus pembantu (moving contact of disconnecting unit).
g. Katup hembus dan katup pembuang.
g.1. Rumah torak.
g.2. Katup hembus.
h. Unit penggerak (operating unit).
i. Unit kontrol sakelar pembantu.
j. Torak penggerak.
k. Torak penggerak sakelar pembantu.
m. Saluran pembuangan ke udara luar.
Gambar 11. : Katup kelambatan.
Keterangan gambar 11. :
c.1. Badan (body).
c.2. Penutup (stopper).
c.3. Katup (valve).
c.4. Torak.
c.5. Ruang pengatur (delay room).
c.6. Pegas.
c.7. Silinder.
c.8. Batang.
c.9. Cincin Penutup.
c.10. Rumah perapat.
c.11. Tempat katup.
c. Pengatur busur api.
c.12. Torak.
c.13. Ruangan Udara.
c.14. Pipa pembuangan.
c.15. Tutup.
c.16. Alas berlubang (perforated sheet).
c.17. Pegas.
c.18.. Katup penahan (check valve).
c.19. Saluran udara, ke unit pemutus pembantu.
c.20. Saluran udara.
c.21. Saluran udara dari unit pemutus utama.
c.22 Saluran Udara dari ruang pengumpul ke tabung penutup
Udara bertekanan tinggi dari tangki udara yang di supply ke ruangan
pemadaman busur api melalui bagian penyangga yang berongga (hollow
insulator), menyebabkan udara bertekanan tinggi tersebut menekan kepala
kontak bergerak (movable contact head – a.1.) sehingga akan memisahkan
kontak bergerak dengan kontak tetap di dalam unit pemutus utama
(interrupting unit -2) (lihat gambar 10.).
Busur api yang terjadi antara kontak bergerak dan kontak tetap akan
terhembus ke dalam mulut pipa (nozzle) kontak tetap, sehingga busur api
akan padam oleh aliran udara bertekanan tersebut. Gas pembuangan
mengalir ke luar melalui saluran pembuangan (exhaust port m) ke udara
luar.
Udara bertekanan di dalam unit pemutus mengalir ke ruang pelambatan
(delay room c.5) melalui katup kelambatan (delay valve) dan setelah
pemadaman busur api dalam unit pemutus, katup kelambatan (c.3) terbuka
dan udara bertekanan tinggi mengalir ke dalam unit pemutus pembantu
(disconnecting unit) sehingga kontak bergerak akan terpisah dengan kontak
tetap.
Arus yang melalui tahanan (3) yang paralel dengan unit pemutus (2) akan
diputuskan oleh kontak-kontak dalam unit pemutus pembantu.
d. Bagian penyangga.
Bagian penyangga terbuat dari porselen atau steatite dan berfungsi sebagai
penyangga dari ruangan pemutus tenaga dan sebagai isolasi antara bagian-
bagian bertegangan dengan badan.
Bagian penyangga ini mempunyai rongga atau disebut juga isolator
berongga (hollow insulator), yang berfungsi sebagai saluran udara hembus
dari tangki persediaan udara ke ruangan pemutus tenaga.
e. Katup hembus dan katup pembuangan.
Katup hembus dan katup pembuangan ini terpasang pada dasar bagian
penyangga. Katup hembus berfungsi sebagai pelepasan katup udara
bertekanan tinggi dari dalam tangki udara ke ruang pemutus tenaga pada
waktu pemutusan.
Katup pembuangan (exhaust valve) berfungsi sebagai pelepasan udara
bertekanan tinggi dari ruangan pemutus tenaga ke udara luar, pada waktu
penutupan.
f. Tangki.
Tangki persediaan udara terbuat dari plat baja, berfungsi sebagai persediaan
udara hembus untuk peredam busur api pada saat terjadinya pemutusan.
Setiap kutub (pole) dapat dilengkapi dengan satu buah tangki persediaan
udara atau untuk tiga kutub dapat dilengkapi dengan 1 buah tangki
persediaan udara.
g. Mekanis penggerak.
Mekanis penggerak berfungsi untuk menggerakkan kontak bergerak untuk
pemutusan dan penutupan dari PMT. Pemutusan dan penutupan oleh
mekanis penggerak dapat secara :
Mekanis.
Pneumatic.
Hidrolis.
Electris.
Pemilihan mekanis penggerak ini adalah tergantunng dari perencanaan
PMT dan letak pengoperasiannya. Prinsip kerja dari jenis-jenis penggerak
dapat dilihat pada lampiran (bab IV).
h. Sistem udara tekan (compressed air system).
Pada gambar 12 diperlihatkan diagram dasar dari sistem udara tekan. Udara
hembus yang diperlukan untuk pemutusan selalu tersedia pada tangki
persediaan dengan tekanan 20-30 kgf/cm2. Jika tekanan udara pada tnagki
persediaan berkurang di bawah harga tertentu (misalnya 20 kgf/cm2) maka
katup pengatur secara otomatis terbuka dan udara dari tangki persediaan
utama (main reservoir) dengan tekanan lebih tinggi (30-40 kgf/cm2) akan
masuk dalam tangki persediaan.
Bila terjadi penurunan tekanan udara pada tangki persediaan atau tangki
persediaan utama basah, maka katup penutup cepat setempat (local
shutdown valve-12) akan menutup. Sebaliknya bila terjadi kebocoran pada
pipa, maka katup searah (non return valve-11) akan bekerja.
Tekanan udara pada tangki persediaan dapat dipertahankan pada harga yang
diinginkan, sedangkan tekanan udara pada tangki persediaan utama (main
reservoir) diatur pada tekanan 35 kgf/cm2 yaitu lebih tinggi dari tekanan
udara pada tangki persediaan. Jika tekanan udara pada tangki persediaan
utama berkurang di bawah harga yang telah ditentukan, maka kompresor
akan berkerja secara otomatis.
Gambar 12. : Diagram dasar sistem udara tekan.
3.2.3.Prinsip kerja PMT dengan media udara hembus.
Pada keadaan pemutus tenaga masuk, arus mengalir dari terminal pemutus
pembantu (25) yang selanjutnya terus melewati kontak tetap pemutus
pembantu (13), kontak bergerak (14), kontak jari-jari pemutus pembantu (17),
penyangga pemutus pembantu (3), kontak tetap pemutus utama (10), kontak
bergerak pemutus utama (9), penyangga pemutus utama (4), kemudian menuju
kontak gerak, kontak tetap pemutus utama pada sisi yang berikutnya, terus ke
penyangga pemutus pembantu, kontak jari-jari pemutus pembantu, kontak
bergerak, kontak tetap pemutus pembantu dan terus ke terminal pemutus
pembantu.
Sepeti juga pada PMT yang lainnya, proses penutupan dan pembukaan PMT
adalah dengan cara menutup dan membuka kontak-kontak pada atau dari
kontak-kontak tetap dengan adanya perubahan tekanan udara di dalam ruangan
pemutus secara terperinci dengan bantuan gambar 13. sebagai berikut :
Keterangan gambar 12. :
1. Starter.2. Panel kontrol (control panel).3. Motor induksi (induction motor).4. Kompresor (compressor).5. Tangki persediaan utama (main
reservoir).6. Katup penutup (stop valve).7. Tangki persediaan udara (tank air
reservoir).8. Pengukuran tekanan rendah (low
pressure gauge).9. Pengukur tekanan (pressure gauge).10. Katup pembuangan (blow down
valve).11. Katup searah (non valve).12. Katup penutup cepat setempat.13. Katup pengatur.
Cara pembukaan pemutus tenaga
Setelah kumparan pelepas (tripping coil) bekerja, maka katup pengatur
(23.a.) membuka dan udara bertekanan tinggi mengalir ke sebelah bawah
dari silinder penggerak (driving cylinder-15). Dengan berputarnya poros
penggerak (24) searah putaran jarum jam akan menyebabkan katup kerja
(20) dan katup tekan (19) membuka.
Ruangan di dalam isolator penyangga (5) dan unit pemutus utama (2) akan
terisi penuh dengan udara bertekanan tinggi dari tangki, sehingga kontak
bergerak (9) di dalam pemutus utama membuka. Busur api akibat
pembukaan kontak dipadamkan oleh hembusan udara, dan gas yang timbul
akibat busur api tersebut keluar bersama-sama melalui lubang pembuang
udara (8). Setelah terjadi pembukaan pada pemutus utama, dengan
kelambatan dua cycle yang diatur oleh katup kelambatan (11), maka udara
tekan akan masuk ke dalam unit pemutus pembantu (1).
Setelah kontak pemutus pembantu membuuka, dan arus sisa yang mengalir
melalui tahanan yang paralel dengan pemutus utama diputuskan. Pada akhir
langkah kerja pembukaan, kontak bergerak pemutus pembantu (14)
menutup lubang pembuang udara (8).
Ruang isolator penyangga, pemutus utama dan pemutus pembantu terisi
penuh oleh udara bertekanan tinggi. Kontak bergerak pemutus utama masuk
kembali, setelah ruangan pegas penuh dengan tekan. Setelah pemutusan
arus, pembukaan dari kontak pemutus pembantu dipertahankan membuka
oleh tekanan udara dalam ruangan tersebut.
Cara pemasukkan pemutus tenaga.
Dengan bekerjanya kumparan penutup (closing coil), maka katup pengatur
(23.b.) membuka, dan udara tekan mengalir ke sisi atas dari silinder
penggerak (15) dan akan menyebabkan berputarnya poros penggerak (24)
yang berlawanan arah dengan putaran jarum jam, maka katup pembuangan
(21) terbuka. Sehingga udara yang bertekanan tinggi di dalam ruangan
isolator penyangga (5) dan unit pemutus utama (2) terbuang melalui katup
pembuang (21).
Karena turunnya tekanan udara tersebut dengan tiba-tiba, maka katup
kelambatan (11) bekerja dan udara tekan dalam ruang udara dari katup
kelambatan (11) mengalir masuk ke dalam silinder penutup (12) dan
mendorong kontak bergerak pemutus pembantu (14) masuk.
Gambar 13. : Urutan prinsip kerja PMT dengan media udara hembus type
“Y”
Keterangan gambar 13. :1. Unit pemutus pembantu.2. Unit pemutus utama.3. Rumah pemutus pembantu.4. Penyangga pemutus utama.5. Isolator penyangga.6. Tangki udara.7. Terminal unit pemutus pembantu.8. Lubang pembuang udara.9. Kepala kontak bergerak pemutus
utama.10. Kontak tetap pemutus utama.11. Katup kelambatan. 12. Silinder penutup.13. Kontak tetap pemutus pembantu.
3.3. Pemutus tenaga dengan media gas SF6 (sulfur hexaflouride circuit breaker).
14. Kontak bergerak pemutus pembantu.
15. Silinder penggerak.16. Pegas kontak bergerak
pemutus utama.17. Jari-jari kontak pemutus
pembantu.18. Torak katup tekan.19. Katup tekan.20. Katup kerja.21. Katup pembuang. 22. Torak katup pembuang.23. Katup pengatur.24. Poros penggerak.25. Torak.
Pada PMT ini gas SF6 berfungsi sebagai :
Pemadam loncatan busur api.
Isolasi antara bagian-bagian yang betegangan dan bagian yang bertegangan
dengan badan.
3.3.1. Bagian-bagian utama.
a. Ruangan pemutus tenaga (circuit breaker compartment).
b. Kontak-kontak (contacts).
c. Pengatur busur api (arc control device).
d. Bagian penyangga (supporting compartment).
e. Mekanis penggerak (operating mechanism).
3.3.2. Fungsi-fungsi bagian utama.
a. Ruangan pemutus tenaga.
Ruangan pemutus tenaga berupa ruangan yang diselubungi oleh
porselen dan dalam ruangan ini terdapat :
Kontak-kontak.
Silinder bergerak atau silinder penghembus (moving cylinder
atau blast cylinder).
Torak tetap (fixed piston).
Ruangan pemutus tenaga ini terletak di atas bagian penyangga.
Setiap kutub (pole) dapat terdiri dari suatu ruangan pemutus
tenaga, atau ruangan pemutus tenaga ganda (multi break),
tergantung besarnya tegangan, daya atau MVA kapasitas
pemutusan (breaking capacity) yang dihubungkan seri. Untuk
ruangan pemutus tenaga lebih dari satu, umumnya dilengkapi
dengan kapasitor yang dihubungkan paralel dengan ruangan
pemutus tenaga. Fungsi kapasitor pada PMT dengan media gas
SF6 adalah sama dengan fungsi kapasitor pada PMT dengan
udara hembus.
b. Kontak-kontak
Kontak-kontak terdiri dari kontak tetap (fixed contact) dan
kontak bergerak (moving contact).
b.1. Kontak tetap dibagi dalam dua bagian :
b.1.1. Kontak tetap atas (upper fixed contact) yang terdiri
dari :
Bagian penyangga kontak tetap.
Jari-jari kontak tetap.
Kontak busur tetap.
Kontak tetap atas ini dihubungkan ke terminal atas.
b.1.2. Kontak tetap bawah (lower fixed contact).
Kontak tetap bawah ini terletak di bagian dalam
torak tetap, juga terpasang dengan torak tetap ini.
Kontak tetap bawah dan torak tetap dihubungkan ke
terminal bagian bawah.
b.2. Kontak bergerak.
Kontak bergerak ini terdiri dari :
Tabung kontak bergerak.
Silinder bergerak.
Jari-jari kontak busur.
Ujung kontak.
Nozzle, dari bahan isolasi.
c. Pengatur busur api.
Pengatur busur api pada PMT dengan media gas SF6 ini prinsip
kerjanya terdiri dari beberapa macam. Silinder bergerak
terhubung dengan tabung kontak bergerak yang dapat mengikuti
gerakan sepanjang bagian penyangga kontak bergerak.
Pada waktu pembukaan silinder bergerak akan terpisah dengan
jari-jari kontak tetap, sehingga arus akan mengalir melalui batang
busur, jari-jari busur, tabung kontak bergerak, kontak tetap
berfungsi sebagai piston tetap (fixed piston), dengan secara
berangsur-angsur gas SF6 yang berada dalam silinder bergerak
akan tertekan ke arah batang busur melalui nozzle, dan busur api
yang terjadi sewaktu batang busur terpisah dengan ujung kontak
akan dipadamkan oleh gas SF6 yang tertekan tersebut.
d. Bagian penyangga.
Bagian penyangga terbuat dari porselen dipasang vertikal pada
rangka tangki (frame tank) dan berfungsi sebagai penyangga dari
ruangan pemutus tenaga.
Di dalam bagian ini terdapat batang penggerak dari bahan isolasi
(insulator rod) dari mekanis penggerak pemutus tenaga.
Sedangkan gas SF6 di dalam bagian penyangga berfungsi untuk
mengisolasi antara bagian-bagian yang bertegangan dan bagian
yang bertegangan dengan badan.
e. Mekanis penggerak.
Mekanis penggerak berfungsi untuk menggerakan kontak
bergerak untuk pemutusan dan penutupan dari PMT. Pemutusan
dan penutupan oleh mekanis penggerak dapat secara :
Mekanis.
Pneumatic.
Hidrolis.
Elektris.
Pemilihan mekanis penggerak ini adalah tergantung dari
perencanaan PMT dan letak pengoperasiannya. Prinsip kerja dari
jenis-jenis penggerak dapat dilihat pada lampiran (bab IV).
3.3.3. Prinsip kerja PMT dengan media gas SF6.
Untuk membuka dan menutup dari PMT adalah dengan menaikkan
dan menurunkan posisi dari kontak bergerak (moving contact) yang
terhubung pada batang penggerak (operating rod) yang digerakkan
oleh mekanis penggerak (operating mehanism).
Pada proses penutupan :
Tabung kontak bergerak yang berhubungan dengan kontak tetap
bawah bergerak ke arah bagian-bagian kontak tetap atas sehingga
kontak tetap dan kontak bergerak akan terhubung yang merupakan
penghubung arus dari terminal tas (upper terminal) ke terminal
bawah (lower terminal).
Pada proses pembukaan :
Tabung kontak bergerak yang berhubungan dengan kontak tetap
bawah meninggalkan kontak tetap atas. Pertama kali, silinder
bergerak akan terpisah dengan jari-jari kontak tetap kemudian jari-
jari busur akan terpisah batang busur dan akhirnya ujung busur akan
terpisah dengan batang busur. Pada saat ujung busur terpisah dengan
batang busur akan terjadi loncatan busur api yang segera dipadamkan
oleh hembusan gas SF6.
II. PETUNJUK MENGOPERASIKAN PEMUTUS TENAGA
1. PERSIAPAN OPERASI.
1.1. PMT yang baru selesai dipasang atau perbaikan atau overhaul.
Sebelum PMT diberi tegangan harus dinyatakan oleh regu pemeliharaan bahwa PMT
telah siap untuk dioperasikan.
1.1.1. Tinggi atau isi mintak atau gas dalam kutub-kutub.
Tinggi minyak atau gas yang dapat dibaca dalam gelas penduga harus berada
dalam batas normal.
1.1.2. Katup-katup.
Semua katup sirkulasi minyak atau gas sudah pada posisi operasional.
1.1.3. Pentanahan.
Klem-klem dan kawat tanah untuk pengaman sudah tidak menggangu operasi.
1.1.4. Relay.
Pengecekan kedudukan relay-relay pengaman sudah dalam keadaan siap
dipakai, termasuk sumber arus searah atau bolak-balik.
1.1.5. Laporan siap operasi.
Setelah pemeriksaan persiapan dilakukan maka segera laporan ke piket.
1.2. Pengoperasian kembali PMT yang // akibat gangguan.
1.2.1. Segera melaporkan ke piket saat setelah // akibat gangguan.
1.2.2. Mencatat relay-relay yang bekerja dan mereset kembali.
1.2.3. Pemeriksaan visual PMT.
1.2.4. Laporan keadaan PMT ke piket.
1.2.5. Pemasukan PMT kembali dilakukan setelah ada perintah dari piket.
2. MENGOPERASIKAN PMT.
2.1. Pembukaan jaringan.
PMT dioperasikan lebih dahulu ( // ), baru kemudian pemisah-pemisahnya lihat
gambar 16.
Sebelum pemisah dikeluarkan atau dioperasikan harus diperiksa apakah PMT
sudah terbuka sempurna (dilihat secara visual atau dengan melihat penunjukan
amperemeter apakah sudah menunjukkan nol).
Urutan pembukaan jaringan :
1. PMT //2. PMS //3. PMS tanah //
Gambar 16. : Diagram satu garis urutan pembukaan jaringan.
2.2. Penutupan jaringan.
PMT dioperasikan setelah pemisah-pemisahnya dimasukkan ( // ) lihat gambar
17.
Setelah PMT dimasukkan ( // ) diperiksa apakah terjadi kebocoran isolasi
(misalnya : minyak dsb.) pada PMT.
Gambar 17. : Diagram satu garis urutan penutupan jaringan.
III. JADWAL PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA.
Pemeliharaan pemutus tenaga adalah tergantung dari ukuran PMT dan statusnya apakah
dijaga atau tidak dijaga. Pelaksanaan dari Pemeliharaan dapat dilakukan sesuai dari jenis
pemeliharaannya, maka pelaksanaannya dapat dilakukan apakah PMT dalam keadaan
operasi atau tidak operasi.
Urutan pembukaan jaringan :
1. PMS tanah //2. PMS //3. PMT //
Untuk PMT-PMT yang dijaga, kurun waktu pemeliharaan adalah sebagai berikut :
Harian.
Bulanan.
Tahunan.
Overhaul.
Untuk PMT-PMT yang tidak dijaga, kurun waktu pemeliharaan adalah sebagai berikut :
Mingguan.
Bulanan.
Tahunan.
Overhaul.
Hasil-hasil pengawasan dan pelaksanaan pemeliharaan perbaikan di catat dalam Kartu
Pemutus Tenaga, sedangkan pengamatan atau pemeriksaan Harian, Mingguan, dan
Bulanan dicatat dalam Kartu Pemeriksaan (checking list) Pemutus Tenaga.
Penentuan kurun waktu untuk overhaul PMT secara garis besar ditentukan seperti dalam
tabel 1. :
Tabel 1.
JENIS PMT KURUN WAKTU OVERHAUL
1. PMT dengan media udara hembus (air
blast cicuit breaker).
1. 9 tahun selambat-lambatnya atau pada
saat jumlah angka pemutusan n = 4500
2. PMT dengan sedikit menggunakan
minyak (low oil content circuit breaker).
2. 6 tahun selambat-lambatnya atau pada
saat jumlah angka pemutusan n = 1500
3. PMT dengan banyak menggunakan
minyak (bulk oil content circuit breaker).
3. Disesuaikan dengan petunjuk pabrik.
4. PMT dengan media gas SF6. 4. Disesuaikan dengan petunjuk pabrik.
Jumlah angka pemutusan (number of switching) n adalah sekian kali PMT membuka atau
memutus arus. Pada saat terjadi pemutusan arus beban atau manipulasi jaringan n adalah
1, tetapi bila pembukaan PMT disebabkan karena arus gangguan (lebih besar dari arus
nominal PMT) maka n ≠ 1, tetapi dinyatakan n’ (n ekivalen) dan besarnya tergantung pada
arus gangguan dan dinyatakan dalam rumus :
n'=300 [ I 2
I 1 ]1,5
Dimana I1 = arus kapasitas pemutusan (breaking capacity) PMT.
I2 = arus gangguan.
Arus I1 dapat diperoleh dari data PMT atau dapat dihitung dengan mengambil contoh suatu
PMT yang berkapasitas 1500 MVA pada tegangan 72,5 kVA, maka :
I 1=1500
√3×72,5=12k A
Sedangkan I2 atau arus gangguan dapat diukur pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik
dan gardu-gardu induk yang dilengkapi dengan alat antara lain “Osciloper Turbograph”.
Bila telah diketahui besarnya arus gangguan I2 maka untuk mudahnya dapat dipergunakan
tabel 2. Berikut ini untuk menentukan n.
Tabel 2.
I 2
I 1n
Pembukaan manipulasi
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1
5
25
50
75
105
140
175
215
255
300
Sesuai dengan kurun waktu tersebut diatas, pekerjaan pemeliharaan dilakukan sebagai
berikut :