SAP Manajemen Nyeri Kistoma

11
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN DENGAN KISTOMA OVARI RSUP Dr KARIADI SEMARANG Disusun oleh : UMAR AKHSANI NIM. 1.1.10529 PRODI KEPERAWATAN SEMARANG

Transcript of SAP Manajemen Nyeri Kistoma

Page 1: SAP Manajemen Nyeri Kistoma

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

MANAJEMEN NYERI

PADA PASIEN DENGAN KISTOMA OVARI RSUP Dr KARIADI SEMARANG

Disusun oleh :

UMAR AKHSANINIM. 1.1.10529

PRODI KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

2007

Page 2: SAP Manajemen Nyeri Kistoma

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Ajar : Keperawatan Maternitas

Pokok Bahasan : Nyeri

Sub Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri Non Farmakologi

Hari/Tanggal : Jum’at, 1 Juni 2007

Waktu : WIB – selesai

Penyuluh : Umar Akhsani

Tempat : Bangsal Gynekology RSUP Dr. Kariadi Semarang

A. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan maka Ny. S

diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang manajemen nyeri non

farmakologi

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30

menit Ny. S diharapkan mampu:

1. Mengetahui tentang pengertian nyeri

2. Mengetahui tentang macam-macam nyeri

3. Mengetahui tentang rentang dan skala intensitas nyeri

4. Mengetahui tentang manajemen nyeri

B. SASARAN

Sasaran ditujukan pada Ny. S di Bangsal Gynekology RSUP Dr. Kariadi Semarang.

C. METODE

Ceramah

Diskusi/ tanya jawab

D. MEDIA

Materi

1

Page 3: SAP Manajemen Nyeri Kistoma

Lembar Balik

Leaflet

E. SUSUNAN ACARA

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan

Proses

Penutup

☺ Mengucapkan salam

☺ Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan

sesuai kontrak waktu

☺ Melakukan penyuluhan tentang pengertian

nyeri

☺ Melakukan penyuluhan tentang macam-

macam nyeri

☺ Melakukan penyuluhan tentang rentang dan

skala intensitas nyeri

☺ Melakukan penyuluhan tentang manajemen

nyeri

☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga

☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan

salam

☺ Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

5 menit

15 menit

10 menit

F. KRITERIA EVALUASI

Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktural

Kesepakatan pertemuan dengan peserta didik

Kesiapan penyuluh dari mahasiswa tingkat III Prodi Keperawatan

Semarang.

b. Evaluasi Proses

Peserta

- Peserta didik mengikuti kegiatan sampai selesai.

2

Page 4: SAP Manajemen Nyeri Kistoma

- Pertemuan berjalan dengan lancar.

Penyuluh

- Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.

- Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.

c. Evaluasi Hasil

Tes lisan : di akhir ceramah

Penilaian

Sistem penilaian sesuai dengan masing-masing pertanyaan tiap nomor :

Nomor 1 bila benar semua nilai 5 point

Nomor 2 bila benar semua nilai 5 point

Nomor 3 bila benar semua nilai 5 point

Nomor 4 bila benar semua nilai 5 point

Jumlah nilai benar pada soal 20 point

Klasifikasi penilaian :

Bila nilai benar 0 – 6 = C, berarti kurang memahami

Bila nilai benar 7 – 13 = B, berarti cukup memahami

Bila nilai benar 14 – 20 = A, berarti paham dan mengerti

G. DAFTAR PERTANYAAN

1. Apakah yang dimaksud dengan nyeri ?

2. Sebutkan macam-macam nyeri ?

3. Sebutkan rentang dan skala intensitas nyeri ?

4. Sebutkan macam-macam manajemen nyeri ?

3

Page 5: SAP Manajemen Nyeri Kistoma

MATERI NYERI

1. PENGERTIAN NYERI

Nyeri adalah perasaan tak nyaman dan sensasi yang sangat individual yang

tidak dapat dibagi dengan orang lain

Nyeri adalah sensori yang tidak nyaman dan pengalaman emosi yang

dihubungkan dengan luka nyata atau potensial atau digambarkan dalam bentuk luka

(IASP/International Association for the Study of Pain, 1979)

Nyeri adalah apapun yang dikatakan seseorang yang dialaminya, ada

kapanpun seseorang mengatakannya (McCaffery, 1979)

Nyeri merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor

affective (emosional), behavior, cognitive, dan physiologic-sensory.

Definisi keperawatan tentang nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan

tubuh yang dikatakan oleh individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun

individu mengatakannya.

2. MACAM-MACAM NYERI

a. Nyeri Akut

Nyeri yang berlangsung hanya selama periode penyembuhan yang

diharapkan

b. Nyeri Kronik

Berlangsung selama proses penyembuhan dan biasanya dalam periode 6

bulan

Perbedaan Nyeri Akut dengan Nyeri Kronik

NYERI AKUT NYERI KRONIK

Ringan sampai berat Ringan sampai berat

Respon sistem syaraf Symphatic:

Nadi meningkat

Pernafasan meningkat

Peningkatan tekanan darah

Respon sistem syaraf

Parasymphatic:

Tanda-tanda vital normal

Kulit kering, hangat

4

Page 6: SAP Manajemen Nyeri Kistoma

Diaphoresis

Dilatasi pupil

Pupil normal atau dilatasi

Berhubungan dengan luka jaringan;

hilang dengan penyembuhan

Penyembuhan berlangsung lama

Klien tampak gelisah dan cemas Klien tampak depresi dan menarik

diri

Klien melaporkan nyeri Klien sering tidak menyatakan nyeri

tanpa ditanya

Klien memperlihatkan perilaku yang

mengindikasikan nyeri: menangis,

menggaruk atau memegang area

Perilaku nyeri tidak ada

3. RENTANG DAN SKALA INTENSITAS NYERI

Skala Intensitas Numerik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skala Intensitas Deskriptif Sederhana

4. MANAJEMEN NYERI

a. Farmakologis

Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau

parenteral ( IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat

b. Non Farmakologis

1) Stimulasi dan pijatan

5

Tidak Ada

Ringan

Sedang

Hebat SangatHebat

Paling Hebat

Page 7: SAP Manajemen Nyeri Kistoma

Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri

memblokir menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung, bahu.

2) Kompres Es dan Panas

Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat,

menghambat inflamasi

Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang

3) Distraksi

Suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara

mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan lupa

terhadap nyeri yang di alami.

Trik-trik :

Memfokuskan sesuatu selain nyeri

Persepsi nyeri berkurang

Melihat film, musik, kunjungan teman–teman atau keluarga, permainan,

aktivitas tertentu (misal : catur)

Beberapa teknik distraksi :

Bernafas secara pelan – pelan, massase sambil menarik nafas pelan–

pelan, mendengarkan lagu, sambil menepuk – nepukkan jari/kaki.

Membayangkan hal – hal yang indah sambil menutup mata

Menonton TV atau acara kegemaran

4) Relaksasi

Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi lambat, berirama

Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan

Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar

Perlu latihan dulu.

5) Imajinasi Terbimbing

Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi

kesembuhan.

Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang berkurang.

Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.

6

Page 8: SAP Manajemen Nyeri Kistoma

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung : Elemen.

Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa : Monica Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.

Doengoes, Marilynn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta : EGC.

G.W Garland and Joan M.E, 1999, Quickly Obstetric and ginekology of Nurses, English University Press, London

Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.

Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta

Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB . Jakarta : EGC.

Muchtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta : EGC.

7