SAP Invaginasii

9
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) BAHAYA INVAGINASI ATAU INTUSUSEPSI PADA ANAK Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Pediatrik Ruang 15 Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Oleh: Kelompok 15 Atikatsani Latifah 140070300011108 Rahmi Nurrosyid P. 140070300011125 Prilly Priskylia 140070300011143 Defi Destyaweny 140070300011142 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

description

Invaginasi

Transcript of SAP Invaginasii

Page 1: SAP Invaginasii

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAHAYA INVAGINASI ATAU INTUSUSEPSI PADA ANAK

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Pediatrik

Ruang 15 Rumah Sakit Saiful Anwar Malang

Oleh:

Kelompok 15

Atikatsani Latifah 140070300011108

Rahmi Nurrosyid P. 140070300011125

Prilly Priskylia 140070300011143

Defi Destyaweny 140070300011142

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: SAP Invaginasii

SATUAN ACARA PENYULUHAN

INVAGINASI ATAU INTUSUSEPSI

Pokok bahasan : Invaginasi

Sasaran : Peserta pasien di ruang 15 RSSA

Tempat Kegiatan : Ruang 15 RSSA

Hari/ Tanggal : Rabu, 16 September 2015

Alokasi Waktu : 20 menit

Pertemuan ke : 1

Pengajar : Atikatsani Latifah, Rahmi Nurrosyid P., Prilly Priskylia,

Defi Destyaweny

A. Tujuan instruksional Umum

Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, peserta/ keluarga diharapkan

mampu memahami tentang bahaya dari invaginasi atau intususepsi pada

anak.

B. Tujuan instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit, diharapkan

peserta/keluarga mampu:

a. Menjelaskan pengertian invaginasi

b. Menyebutkan penyebab invaginasi

c. Mengetahui tanda dan gejala invaginasi

d. Mengetahui penanganan invaginasi

e. Mengetahui Komplikasi Invaginasi

f. Menyebutkan cara mencegah invaginasi

g. Mengetahui pemeriksaaan penunjang

C. Materi

Terlampir

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

Page 3: SAP Invaginasii

E. Struktur organisasi

1. Moderator: Prilly Priskylia

2. Penyaji: Atikatsani Latifah, Rahmi NUrrosyid

3. Observer: Defi Destyaweny

F. Media

1. Leaflet

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Perawat Kegiatan Klien

Pendahuluan

3 menit

1. Memperkenalkan diri,

mengucapkan salam

2. Menjelaskan maksud dan tujuan

penyuluhan

3. Menjelaskan topik pembicaraan

yaitu invaginasi

4. Menjelaskan kontrak waktu

1. Menjawab salam

2. Memperhatikan

dengan seksama

3. menyepakati kontrak

waktu dan topik

Penjelasan

topik

10 menit

1. menjelaskan materi tentang

invaginasi menggunakan leaflet

2. Memberikan kesempatan keluarga

untuk bertanya di akhir penjelasan

1. Memperhatikan

penjelasan materi

2. Menanyakan materi

yang belum dipahami di

akhir penjelasan

Penutup

7 menit

1. Mengevaluasi pemahaman keluarga

terhadap materi yang disampaikan

dengan memberikan pertanyaan

2. Meminta keluarga untuk mereview

materi.

3. Meyimpulkan proses belajar-

mengajar dan memberikan apresiasi

kepada keluarga

4. Mengucapkan salam penutup,

penutupan dan doa

1. Menjawab pertanyaan

yang diberikan

2. Menjelaskan materi yang

telah disampaikan oleh

konselor

3. Memperhatikan dengan

seksama

4. Memberikan izin untuk

menempel poster

5. Menjawab salam

Page 4: SAP Invaginasii

H. Evaluasi

1. Evaluasi Terstruktur

a. Sebelum melakukan penyuluhan, dilakukan perijinan kepada kepala

ruang 15 dan keluarga

b. Seluruh anggota keluarga mengikuti kegiatan penyuluhan

c. Kesiapan konselor termasuk kesiapan media yaitu materi yang akan

disampaikan dan leaflet

d. Kesiapan keluarga meliputi kesiapan menerima materi dan tenang saat

pemberian materi.

2. Evaluasi Proses

a. Anggota keluarga antusias terhadap materi dan memperhatikan saat

pemberian materi.

b. Anggota keluarga tidak meninggalkan tempat saat pemberian materi.

c. Anggota keluarga mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang

disampaikan konselor.

d. Anggota keluarga dapat menjelaskan kembali topik pembahasan.

e. konselor menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas.

3. Evaluasi Hasil:

a. Anggota keluarga dapat menjelaskan kembali tentang invaginasi

Page 5: SAP Invaginasii

Lampiran Materi Penyuluhan

INVAGINASI

A. PENGERTIAN

Sebetulnya nama yang umum digunakan adalah intususepsi. Intususepsi

atau invaginasi adalah bagian usus masuk ke dalam usus di bagian

belakangnya, terjadi jepitan usus, menyebabkan hambatan aliran usus dan

mengganggu aliran darah yang melalui bagian usus yang mengalami

intususepsi.

Kasus ini paling banyak ditemukan pada anak usia 4 sampai 14 bulan.

Orang dewasa juga dapat mengalami intususepsi. Pada orang tua biasanya ada

kelainan yang menjadi penyebabnya misalnya tumor ganas atau polip. Pasien

biasanya merasa seperti keram perut dan buang air besar berdarah. (Wong,

2008).

B. PENYEBAB

Kebanyakan intususepsi tidak diketahui penyebabnya (idiopatik),

walaupun pembesaran jaringan limfoidusus (peyer patches) akibat peningkatan

paparan terhadap antigen baru mungkin berperan sebagai tempat awal

terjadinya intususepsi. Pada anak yang lebih besar, tempat awal mungkin

divertikulum meckel atau limfoma usus halus. Ada beberapa referensi

menyebutkan bahwa invaginasi banyak terjadi karena pijat perut, flu yang lama,

dan makan makananyang tidak sesuai umur. (Price & Wilson, 2006)

C. CIRI KHUSUS

Gejala yang khas adalah bayi akan mengalami sakit perut yang bersifat

kolik, bayi akan menjerit-jerit kesakitan kemudian diam, menjerit-jerit kesakitan

dan diam kembali, dan biasanya diikuti muntah berwarna hijau (cairan empedu).

Selanjutnya akan terjadi pengeluaran lender dan darah melalui anus.Pada anak

dapat juga terjadi gejala yang tidak khas yaitu tampak lemah tetapi tidak

menderita kolik, nyeri perut ringan dan pengeluaran lender dan darah dari anus.

(Price & Wilson, 2006)

Page 6: SAP Invaginasii

D. PERTOLONGAN PERTAMA

Untuk masyarakat awam, yang penting adalah memeriksakan bayi /

anaknya secepat mungkin bayi atau anaknya menunjukkan gejala seperti di atas.

Makin cepat keadaan ini dikenali, akan makin baik kemungkinannya untuk

memperbaiki keadaan ini dan dapat mempertahankan usus dari kematian /

pembusukan, sehingga bagian usus dapat diselamatkan dari kemungkinan

dipotong.( Suriadi & Rita Yuliani. 2006)

E. BAHAYANYA

Bila terlambat tertangani bagian usus yang terjepit dapat menderita

kekurangan oksigen, yang lama-lama usus dapat rusak, bagian usus yang

terjepit dapat mengalami kematian jaringan, bocor, peradangan usus

menyeluruh, bahkan dapat menimbulkan kematian pada bayi / anak. (Wong,

2008)

F. PENCEGAHAN

Vaksin rotavirus generasi lama diketahui dapat menimbulkan intususepsi

pada bayi / anak yang mendapatkannya. Akibatnya pemakaian vaksin ini

kemudian dilarang. Vaksin rotavirus generasi yang baru telah diantisipasi untuk

tidak menyebabkan hal yang sama sebelum dipakai secara missal pada bayi /

anak. Tidak ada obat atau cara untuk mencegah terjadinya intususepsi yang

diketahui sampai saat ini. (Wong, 2008)

G. PENANGANAN

1. Milking, hanya membenarkan intususepsinya jika belum ditemukan

adanya nekrosis usus

2. Ex pl laparatomy dan stoma, dilakukan jika sudah terdapat nekrosis usus

(Wong, 2008)

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium: Hb/Ht, elektrolit, protein, albumin, BUN, kreatinin.

2. Foto polos abdomen

(Wong, 2008)

Page 7: SAP Invaginasii

DAFTAR PUSTAKA

Betz, Cealy L. & Linda A. Sowden. 2004. Buku Saku Keperawatan Pediatrik.

Edisike-3. Jakarta : EGC

Dongoes, Merillynn. 2008. Nursing care plans. Guidelines for planing and

documenting patient care. Alih bahasa : I Made Kariasa, Ni Made

Sumarwati. Jakarta. EGC

Prince A Sylvia & Wilson. 2006. Patofisiology Clinical Concept. Jakarta. Peter

Anugrah EGC

Suriadi & Rita Yuliani. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 3. Jakarta.

EGC

Wong D. L., Huckenberry M.J. 2008. Wong’s Nursing care of infants and

children. Mosby Company, St Louis Missouri

Wong D. Dan Whalley. 2007. Clinical Manual Of Pediatric Nursing. 4th edition.

Lippincott: Philadelphia