SAP Home Vsit

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN Mata Ajaran : Keperawatan Jiwa Topik : Gangguan Jiwa Sub Topik : Perawatan gangguan jiwa di rumah Sasaran : Keluarga Tn. S Tempat : Puluhdadi no 397 Seturan Catur Tunggal Depok Sleman Hari/Tanggal : Rabu, 8 Januari 2014 Waktu : 17.00 – 18.00 WIB ( 1 jam ) A. LATAR BELAKANG Tiga tahun sebelum masuk rumah sakit, Tn. S mengalami perubahan tingkah laku. Bicara sedih, marah tanpa sebab dan perilaku aneh. Klien dibawa ke RS Grhasia dan dirawat kurang lebih 15 hari. Dua tahun yang lalu, Klien mengalami peningkatan gejala yang sama. Klien sering mondar-mandir, kemudian oleh keluarga dibawa ke RS Grhasia, namun jadwal kontrol klien tidak teratur. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengganggu keluarga sehingga oleh keluarga dibawa ke RSUP DR Sardjito. Berdasarkan riwayat dan perkembangan kesehatan jiwa, keluarga klien perlu diberikan penjelasan tentang cara perawatan pada keluarga yang mengalami ganguan jiwa agar klien mendapatkan dukungan dari keluarganya. B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM Setelah dilakukan kunjungan rumah keluarga diharapkan dapat mengetahui dan memahami cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa. C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Setelah dilakukan kunjungan rumah keluarga diharapkan dapat

Transcript of SAP Home Vsit

Page 1: SAP Home Vsit

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajaran : Keperawatan Jiwa

Topik  : Gangguan Jiwa

Sub Topik : Perawatan gangguan jiwa di rumah

Sasaran : Keluarga Tn. S

Tempat : Puluhdadi no 397 Seturan Catur Tunggal Depok Sleman

Hari/Tanggal : Rabu, 8 Januari 2014

Waktu : 17.00 – 18.00 WIB ( 1 jam )

A. LATAR BELAKANGTiga tahun sebelum masuk rumah sakit, Tn. S mengalami perubahan tingkah laku. Bicara

sedih, marah tanpa sebab dan perilaku aneh. Klien dibawa ke RS Grhasia dan dirawat kurang lebih 15 hari. Dua tahun yang lalu, Klien mengalami peningkatan gejala yang sama. Klien sering mondar-mandir, kemudian oleh keluarga dibawa ke RS Grhasia, namun jadwal kontrol klien tidak teratur. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengganggu keluarga sehingga oleh keluarga dibawa ke RSUP DR Sardjito. Berdasarkan riwayat dan perkembangan kesehatan jiwa, keluarga klien perlu diberikan penjelasan tentang cara perawatan pada keluarga yang mengalami ganguan jiwa agar klien mendapatkan dukungan dari keluarganya.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUMSetelah dilakukan kunjungan rumah keluarga diharapkan dapat mengetahui dan

memahami cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa.C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah dilakukan kunjungan rumah keluarga diharapkan dapat 1. Mengetahui tanda dan gejala gangguan jiwa2. Mengetahui tanda kekambuhan gangguan jiwa3. Mengetahui penanganan pertama kekambuhan pada gangguan jiwa4. Mengetahui penyebab kekambuhan gangguan jiwa5. Mengetahui akibat kekambuhan gangguan jiwa6. Memahami peran keluarga terhadap pasien dengan ganguan jiwa di rumah

D. SASARANKeluarga Tn. S

E. MATERI ( Terlampir)

1. Definisi gangguan jiwa2. Tanda kekambuhan gangguan jiwa

Page 2: SAP Home Vsit

3. Penanganan pertama kekambuhan4. Penyebab kekambuhan5. Akibat kekambuhan6. Peran keluarga di rumah

F. METODE

1. Ceramah2. Tanya Jawab

G. MEDIA

1. Leaflet

H. METODE EVALUASI

1. Keluarga dapat menjelaskan tanda dan gejala gangguan jiwa.2. Keluarga dapat menjelaskan tanda kekambuhan gangguan jiwa.3. Keluarga dapat menyebutkan cara penanganan pertama kekambuhan pada gangguan jiwa.4. Keluarga dapat menjelaskan penyebab kekambuhan gangguan jiwa.5. Keluarga dapat menjelaskan akibat kekambuhan gangguan jiwa.6. Keluarga dapat menjelaskan peran keluarga terhadap pasien dengan ganguan jiwa di

rumah.

I. KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience

1. 5 Menit Pembukaan

1. Salam2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan tujuan

1. Menjawab salam2. Memperhatikan

2. 20 Menit Memvalidasi data dengan melakukan pengkajian terkait:

1. Alasan masuk atau dirawat di

Rumah Sakit.

2. Faktor predisposisi dan

presipitasi.

3. Genogram keluarga.

4. Persepsi keluarga terhadap

1. Memperhatikan2. Menjawab pertanyaan

Page 3: SAP Home Vsit

penyakit yang diderita klien.

5. Suport sistem keluarga.

3. 20 Menit Pendidikan kesehatan:

1. Definisi gangguan jiwa2. Tanda kekambuhan gangguan

jiwa3. Penanganan pertama

kekambuhan4. Penyebab kekambuhan5. Akibat kekambuhan6. Peran keluarga di rumah

1. Memperhatikan2. Bertanya3. Mendengarkan jawaban

3. 10 Menit Evaluasi :

1. Meminta audience menjelaskan definisi gangguan jiwa

2. Meminta audience menyebutkan tanda kekambuhan gangguan jiwa

3. Meminta audience menjelaskan cara penanganan pertama kekambuhan

4. Meminta audience menyebutkan penyebab dan akibat kekambuhan

5. Meminta audience menjelaskan peran keluarga di rumah.

1. Menjelaskan definisi gangguan jiwa

2. Menyebutkan tanda kekambuhan gangguan jiwa

3. Menjelaskan cara penanganan pertama kekambuhan

4. Menyebutkan penyebab dan akibat kekambuhan

5. Menjelaskan peran keluarga di rumah.

4. 5 Menit Terminasi

1. Mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan

2. Mengucapkan salam penutup

1. Memperhatikan

2. Membalas salam

Page 4: SAP Home Vsit

Lampiran

Perawatan Gangguan Jiwa di Rumah

1. Pengertian Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi merupakan

kumpulan/kelompok gangguan dengan ciri-ciri perilaku tertentu yaitu perubahan perilaku

yang meliputi beberapa aspek: aspek kognitif/ kecerdasan / pengertian (ingatan, perhatian,

bentuk & jumlah ucapan, pengambilan keputusan, dan bentuk atau isi pikiran), aspek

persepsi/ penilaian (halusinasi dan ilusi), aspek emosi, aspek perilaku dan gerakan, serta

aspek hubungan dengan orang lain dan lingkungan.

Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi lama perjalanan penyakit

sukar diramalkan hanya dengan melihat dari satu episode akut saja. Agitasi yang

membahayakan pasien, keluarga atau masyarakat, memerlukan hospitalisasi atau pengawasan

ketat di suatu tempat yang aman. Jika pasien menolak pengobatan, mungkin diperlukan

tindakan dengan bantuan perawat kesehatan jiwa masyarakat dan perangkat desa serta

keamanan setempat

2. Tanda-tanda kekambuhan

Perilaku yang diperlihatkan oleh klien yaitu :

a. Susah tidur/tidak tidur 1 hari penuh

b. Gelisah, mondar-mandir

c. Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya

d. Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal

e. Kebingungan atau disorientasi

f. Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan

berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta

marah-marah atau memukul tanpa alasan

3. Penanganan Pertama Kambuh

Segera bawa ke rumah sakit apabila menunjukkan salah satu gejal-gejala di atas tanpa

menyakiti klien. Segera kontrol jika terjadi perubahan perilaku yang menyimpang, atau obat

habis.

Page 5: SAP Home Vsit

4. Penyebab Kekambuhan

a. Tidak minum obat secara teratur (lupa, tidak di minum, terlambat, obat habis tidak

control)

b. Adanya stressor tinggi tanpa mekanisme koping yang baik

c. Kurangnya dukungan keluarga

5. Akibat Kekambuhan

a. Kemungkinan untuk Pulih (prognosis) menjadi semakin buruk

b. Memperpanjang masa perawatan

c. Memperpanjang masa pengobatan

6. Pencegahan Kekambuhan dan Peran keluarga

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan dalam merawat

penderita gangguan jiwa dirumah :

a. Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stressor

b. Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik

c. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari-hari.

d. Berikan tugas yang sesuai kemampuan penderita dan  secara bertahap tingkatkan sesuai

perkembangan.

e. Menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam melakukan kegiatan, misalnya;

makan bersama, bekerja bersama, rekreasi bersama, dll.

f. Minta keluarga atau teman menyapa ketika bertemu dengan penderita, dan jangan

mendiamkan penderita, atau jangan membiarkan penderita berbicara sendiri.

g. Mengajak/ mengikutsertakan penderita dalam kegiatan bermasyarakat, misalnya

pengajian, kerja bakti dsb.

h. Berikan pujian yang realistis terhadap keberhasilan penderita, atau dukungan untuk

keberhasilan sosial penderita.

i. Hindarkan berbisik-bisik di depan penderita/ ada penderita dalam suatu ruangan yang

sama/ disaksikan oleh penderita.

j. Mengontrol dan mengingatkan dengan cara yang baik dan empati untuk selalu minum

obat dengan prinsip benar nama obat, benar nama pasien, benar dosis, benar waktu, benar

cara pemberian.

Page 6: SAP Home Vsit

k. Mengenali adanya tanda - tanda ke kambuhan seperti; sulit tidur, mimpi buruk, bicara

sendiri, senyum sendiri, marah-marah, sulit makan, menyendiri, murung, bicara kacau,

marah-marah, dll.

l. Kontrol suasana lingkungan yang dapat memancing terjadinya marah.

m. Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya:

n. Keluarga atau teman harus mendampingi pasien

o. Kebutuhan dasar pasien terpenuhi (misalnya, makan, minum, eliminasi dan kebersihan)

p. Hati-hati agar pasien tidak mengalami cedera

q. Pengobatan dan dukungan keluarga terhadap pasien

r. Membantu pasien untuk berfungsi pada taraf yang optimal dalam pekerjaan dan kegiatan

sehari-hari

s. Keluarga harus memperlihatkan kasih sayang rata dan adil

t. Keluarga tidak boleh memperlakukan klien dengan kasar, marah-marah dan emosional,

justru lebih akrab, dekat, dan lembut

u. Keluarga tidak boleh melakukan penekanan, baik penekanan langsung atau tidak

langsung. Seperti menggunakan kata-kata kasar, menyakiti hati dengan kata-kata kotor,

pedas, atau memberikan tuntutan/beban yang berat. Karena hal-hal tersebut dapat

mencetuskan kekambuhan

v. Keluarga mendengarkan keluhan-keluhan kecil dan mendukung kearah yang baik

w. Apabila ada kehilangan (kematian) lagi, keluarga baiknya memberikan dukungan ekstra

dan mendorong pendekatan diri ke Tuhan

7. Pengertian Halusinasi

Halusinasi: mendengar ada suara-suara yang membisiki atau melakukan sesuatu, membaui

bangkai atau bau-bauan lainnya, merasa ada yang menyentuh atau merasuki badannya

8. Tanda halusinasi

a. Berbicara sendiri

b. Bingung/mondar-mandir/gelisah

c. Melakukan hal aneh, seperti membenturkan kepala ke tembok (karena di suruh oleh

halusinasi

d. Tidak bisa berinteraksi/tidak mempedulikan lingkungan

e. Tidak mampu membedakan kenyataan dengan hal yang tidak nyata (halusinasi)

Page 7: SAP Home Vsit

f. Rawat diri buruk (tidak mandi, tidak mau makan, BAB/BAK sembarangan)

9. Peran keluarga dalam mengendalikan halusinasi

a. Mengingatkan klien untuk melakukan cara mengendalikan halusinasi, dengan

menghardik, mengabaikan, berbicara dengan orang lain, beraktivitas, minum obat dengan

patuh, dan berdoa

b. Melaksanakan program terapi dokter

c. Memegang obat klien dan memberikanya tepat pada waktunya. Apabila klien sudah

mandiri, tetap awasi penggunaan obat dengan menanyakan dan melihat jumlah

berkurangnya obat. Curiga kemungkinan obat dibuang

d. Menciptakan lingkungan yang nyaman

e. Menggali masalah pasien dan memecahkan masalahnya

f. Memberikan aktivitas

g. Tidak mengikuti kemauan/tidak mengiyakan factor-faktor bernuansa mistik (klenik,

santet, dukun, dll)