sangkar kaca

8
JIKA Menjelang akhir waktu di Kota lama Dirinya hadir di depan mata Sedikit ragu ia menyapa, Walau hanya sepatah kata Aku percaya, kita tak berbeda Tak kusangka, takdir bisa bercanda Dapatkah kau, melihat mereka? Bahwa dirimu BUKAN sekedar khayalan, yang tak pernah ada dalam hidupku Bahwa dirimu BUKAN sekedar coretan, yang tak memiliki peran dalam kisahku Sekalipun mereka tak sanggup melihat kehadiranmu, Sekalipun mereka tak mungkin merasakan sentuhmu, Aku percaya, bahwa kau memang ada...

description

isinya gausah dibaca pokoknya ini diaplot cuma biar bisa donlot file doang kok seriusly tenanan pokokmen

Transcript of sangkar kaca

JIKAMenjelang akhir waktu di Kota lamaDirinya hadir di depan mata Sedikit ragu ia menyapa,Walau hanya sepatah kataAku percaya, kita tak berbedaTak kusangka, takdir bisa bercandaDapatkah kau, melihat mereka?ahwa dirimu !KA" sekedar khayalan,yang tak pernah ada dalam hidupkuahwa dirimu !KA" sekedar coretan,yang tak memiliki peran dalam kisahkuSekalipun mereka tak sanggup melihat kehadiranmu,Sekalipun mereka tak mungkin merasakan sentuhmu,Aku percaya,bahwa kau memang ada### $%"D!#%&inkan aku mengawali kisah kecil ini dengan kata itu# Kata yang mungkin sudah cukup 'amiliar di telinga kalian# $indu, yang secara sadar maupun tidak, mungkin pernah (atau sedang) kalian rasakan saat ini# "amun, kalian perlu mengertiahwa aku tak akan bercerita tentang rindu yang itu## %ni bukanlah tentang rindu pada masa lalu bersama mantan kekasihApalagi hanya sekedar rindu, pada ucapan selamat malam dan mimpi indah# Tidak# Sekali lagi, ini bukan tentang rindu yang seperti itu# *alu?+Sibuk dan ,rodukti' adalah dua hal yang berbeda- . anonim .Sabtu, 20 Juni 2015. Studio 2, dini hari : 02.02 WIB... *aptop, lemsetan, kopi, danbungkushappy-toss.Semuanyaberserakandi ataslantai,serupai selongsong peluru pasca penggrebekan sarang teroris oleh densus //# Kilauan putih darilampu neon yang berderet rapi nampak jelas menerangi seisi ruang# ,utaran kipas angin di angka0 menyamarkan suara dedaunan, yang sengaja berbisik lirih di luar jendela# eruntunglah1Sangkar kaca yang tergantung di lantai dua ini masih sanggup menahan kejamnya angin malam,sehingga kami tak perlu khawatir akan mati karena hipotermia# Karena kurang tidur? Mungkin####*ayaknya minggu tenang menjelang ujian akhir semester, para pemburu waktu (sebut sajadeadliners) sedang berkutat dengan tugasnya masing.masing# 2ari yang sudah larut tak cukup jadialasan untuk menyurutkan semangat mereka# Memperjuangkan nasib 3 sks yang dikerjakan secaraberkelompok memangbukanperkara mudah, apalagi ketika para dosendengankompaknyamemberikan tugas akhir secara berjama4ah# Sebuah 'enomena yang sedikit menggelitik memang,mengingat tugas yang sebenarnya bisa diberikan sejak jauh hari itu baru diberikan manakala jamterbang kami sedang mengalami masa sibuk# Alhasil, reaksi kami bermacam.macam# ila diamatisecara seksama, kalian akan melihat adanya pengikut tiga mahd&ab yang tersebar secara acak#Golonganpertama, adalahmerekayangsedangberjuangtakkenal lelahhinggatitikdarahpenghabisan# erbekalkankeinginandankesungguhanyangkuat, danmungkindibantusedikitdopping, merekaakansiapterjagasepanjangmalamsampai tugas.tugasdi depannyatuntas tepat waktu# Golongan yang kedua adalah mereka yang memilih untuk berdamai dengansituasi, terlelapdalamtidurnyayangtaktenang, danmungkinsedangmelakukanperjalananpanjang di alam mimpi# "amun jangan heran, bila keesokan harinya mereka akan terlihat sangatberingas dan bersemangat seperti singa kelaparan# 5umlah kedua golongan ini bersi'at dominan,lalu sisanya lagi tergabung dalam golongan ketiga#6olonganini terdiri dari segelintirmanusiayangtidaksedangtidur, puntidaksedangmelakukan akti7itas produkti'# Merekalah yangselalu tertawa sepanjang malam, akibat e'eksamping dari minuman bersoda yang mereka tenggak beramai.ramai sembari bermain kartu# isaditebak, golongan ini memang kebanyakan terdiri dari kaum laki.laki# ###Studio 2, 20 menit kemudian..Malam masih panjang, pagi belum menjelang##Karena sudah tak sanggup ber8kir jernih, aku yang semula bergabung di golongan pertamapun mengibarkan bendera putih# Kuputuskan untuk mematikan laptop yang sudah terlanjur panas,mengakhiri ke.tidakprodukti'.anitudenganmembaringkandiri di lantai# Mencobamembiarkanotak untuk beristirahat, lalu memaksa kedua mata untuk terpejam# Semenit## Dua menit## Tiga menit##Sepuluh menit sudah berlalu# Mata ini tetap enggan untuk terlelap# eban 8kiran rasanyajuga tak mau surut# Diiringi gelak tawa para pemain kartu yang semakin menjadi.jadi, akhirnya akuberdiri#, kemudian beralih pada sosok yang masih tertidur manis di meja sebelah#6itar# Mungkin satu.satunya objek yang bisa menghadirkan ketenangan di saat.saat krusialseperti ini# Setelah kulucuti pakaiannya, kubawa ia keluar ruangan#Tangga dpn K9Setelah duduk dan bersandar di sudut anak tangga, memastikan suasana telah mendukung, dawainya mulai kupetik# Satu, dua, tiga, enam nada pertama untuk memastikan suaranya tidak sumbang# Tanpa peduli dinginnya malam itu, sebuah lagu ku mainkan#*agu lama yang tak pernah habis dan selalu berhasil membuatku hanyut# *agu inilah yang dulu pernah menghiasi masa.masa indahku di bangku SMA, ketika berangkat ke sekolah tak ubahnya pergi ke taman yang rindang oleh pepohonan# Ketika kedua kaki masih sanggup melangkah tanpa harus memikul beratnya beban, ketika jari tangan masih sempat merangkai nadadi atas tuts piano sesuka hati, sebelum memaksanya berdiri berjam.jam di depan laptop demi setumpuk tugas#5reeeeeng########Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmuAku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau sentuhKarena sepinya waktu merantai hatiTanpamu hati telah letih...(Once!ealo"a#Jepret$ Seketika itu lamunanku dibuyarkan oleh lampu kejut dari kamera yang menggantung di lehernya# +Kamu ngapain disini sendirian? "ggak dingin po##-+:h, kamu## iseng banget njepret nggak bilang.bilang# Dateng tiba.tiba kaya mbak.mbak di ruangan sebelah aja##-Aku berhenti memetik gitar, memperhatikan raut wajahnya dengan seksama# Wajah ceria itu tak biasa dihiasi awan mendung, seakan hari akan segera hujan# Kerudungnya yang panjang hanya sedikit menyamarkan keluh kesah yang terpendam# Dan aku hanya bisa diam, ketika melihat matanya mulai berkaca.kaca# Tak tahu lagi harus berkata apa, aku mencoba mencari celah diantara kebisuan itu#+Kamu kenapa##?-*agi.lagi, dia hanya tersenyum# Sebelum matanya yang terlihat teduh menatapku dalam.dalam, membuatku mati kutu#+Man####-2anya sepatah kata# %a menyebut namaku#Suasana yang semula sunyi, tiba.tiba terpecah oleh bunyi gerimis# $intik hujan yang merintih dan menenggelamkan#*iat gitar#Tahun pertamaku di bangku kuliah sudah hampir habis# erdamai dengan situasi bukanlah opsi yang bisa kutempuh, mengingat medan tempur kaliini tak mengenal kawan# Masing.masing orang ingin unggul dengan kemampuan yang dimilikinya# ,erasaan itu tak ayal berkunjung ke pangkuanku# Ketika kepalaku masih terasa ringan tanpa setumpuk beban yang harus di8kirkan# Ketika kaki ini masih bebas berjalan mengikuti suara hati, sebelum harus mengurung diri di sangkar kaca#Ketika jemari ini masih sempat bermain melodi, sebelum memaksanya terbiasa pada papan tak bernada#Dan terasing dari dunia luar seperti ini# Meskipun dengan sajak yang seadanya, sembilan belas tahun bukanlah waktu yang singkatuntuk dituangkan dalam# $asanya Tuhan begitu baik, karena masih mengi&inkanku mencoret.coret lembaran hidup yang %a berikan padaku, tanpa peduli seberapa besar dosa yang telah kuperbuat#,as nggitar, dia nutup mata dari belakang#Ternyata ia lebih anggun dari 6adis itu berkacamata dengan kameranya#Teduhnya tatapanmu adalah penghias sore itu# Tatapannya yang teduhAku petik beberapa laguMelarikan diri untuk sesaat# Main gitar, keluar nemenin# "gomongin hujan#Kurang tidur, display, ternyata sakit, masuk $S# And##$upanya keyakinan tak berdasar ini telah membutakan#bila ia memang tumbuh dari hatiselamanya tak pernah layuSekalipun waktu menyamarkan ia tetap ada disanaerlindung dari 6adis krudung kamera2ujan tenggelam tangis kp'tKehilangan*embar kisahkuTak ada yg bnar; pergi sekalipun suaranya ga dngerSatu kata menggambarkan sgalanya# 6adis suci yg kutemui#Kamera, anggun, ceria, pandangan teduhSingkat tanggapan, kami ber8kir bahwa ini adalah hal yang wajar dilakukan untukmembuat para mahasiswa baru seperti kami belajar bersikap secara dewasa# Aku pribadi ber8kirbahwa beliau.beliau itu memang sedang menguji cara adaptasi kami dengan lingkungan baru# Danternyata inimembunyikan 'akta kecil, bahwa tiap indi7idu mempunyaicaranya tersendiriketikadihadapkan pada suatu masalah atau tekanan#