Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari atau menemukan sesuatu mengenai proses yang ada atau membandingkan efek dari beberapa kondisi terhadap suatu fenomena (Montgomery, D.C.,1991). Salah satu rancangan penelitian yang ada didalam desain eksperimen yaitu Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL). RBSL merupakan rancangan penelitian dengan dua arah pengelompokkan (baris dan kolom), banyaknya perlakuan sama dengan jumlah ulangan sehingga setiap baris dan kolom akan mengandung semua perlakuan, pengacakan dibatasi dengan mengelompokkannya ke dalam baris dan juga kolom, sehingga setiap baris dan kolom hanya akan mendapatkan satu perlakuan. Penerapan RBSL yakni dengan melakukan penelitian menghitung lama waktu membersihkan noda pada kain hingga bersih. Penelitian ini bisa diperuntukkan bagi ibu rumah tangga yang mana sering kali ditemui kain kotor saat memasak misalnya saat memasak masakan yang menggunakan kecap sehingga menyisahkan noda-noda kecil. Penelitian ini menggunakan kain, noda kecap, dan deterjen karena lebih efisien, lebih praktis, dan mudah didapatkan 1

description

Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) untuk Membandingkan pada Lama Waktu Deterjen Membersihkan Noda

Transcript of Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

Page 1: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desain Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari atau

menemukan sesuatu mengenai proses yang ada atau membandingkan efek dari

beberapa kondisi terhadap suatu fenomena (Montgomery, D.C.,1991). Salah satu

rancangan penelitian yang ada didalam desain eksperimen yaitu Rancangan Bujur

Sangkar Latin (RBSL). RBSL merupakan rancangan penelitian dengan dua arah

pengelompokkan (baris dan kolom), banyaknya perlakuan sama dengan jumlah

ulangan sehingga setiap baris dan kolom akan mengandung semua perlakuan,

pengacakan dibatasi dengan mengelompokkannya ke dalam baris dan juga kolom,

sehingga setiap baris dan kolom hanya akan mendapatkan satu perlakuan.

Penerapan RBSL yakni dengan melakukan penelitian menghitung lama waktu

membersihkan noda pada kain hingga bersih. Penelitian ini bisa diperuntukkan bagi

ibu rumah tangga yang mana sering kali ditemui kain kotor saat memasak misalnya

saat memasak masakan yang menggunakan kecap sehingga menyisahkan noda-noda

kecil. Penelitian ini menggunakan kain, noda kecap, dan deterjen karena lebih efisien,

lebih praktis, dan mudah didapatkan dimana-mana. Penelitian ini menggunakan

Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) karena penelitian dikelompokkan menjadi

dua arah (baris dan kolom) dan bertujuan untuk memperkecil jumlah kuadrat galat.

Pada penelitian kali ini digunakan empat jenis kain yakni kain hero, katun,

polyester, dan kafan , empat merk deterjen yakni deterjen attack, daia, rinso, dan so

klin , dan noda dari empat merk kecap yang berbeda yakni kecap bango, giant, ABC,

dan sedap. Dimana deterjen menjadi variabel respon serta kain dan noda kecap

sebagai variabel prediktor. Penghitungan lama waktu mencuci kain dilakukan setelah

kain yang bernoda masuk ke dalam air deterjen hingga kembali bersih. Hasil

penghitungan lama waktu mencuci lembar pengamatan untuk dilakukan pengujian

1

Page 2: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

dan dibandingkan apakah ada perbedaan perlakuan dengan menggunakan metode

Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL).

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang digunakan sebagai acuan untuk

analisis adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana statistika deskriptif dari data hasil pengamatan lama waktu

mencuci dengan empat merk deterjen yang berbeda yaitu deterjen Attack,

Daia, Rinso, dan So Klin pada kain yang bernoda hingga bersih?

2. Bagaimana hasil analisis (ANOVA) dari data hasil pengamatan lama waktu

mencuci dengan empat merk deterjen yang berbeda yaitu deterjen Attack,

Daia, Rinso, dan So Klin pada kain yang bernoda hingga bersih?

3. Bagaimana hasil uji perbandingan ganda dari data hasil pengamatan lama

waktu mencuci bila didapatkan tolak H0 dengan empat merk deterjen yang

berbeda yaitu deterjen Attack, Daia, Rinso, dan So Klin pada kain yang

bernoda hingga bersih?

4. Bagaimana hasil uji asumsi residual yang IIDN (Identik, Independen,

berdistribusi normal) terhadap data hasil pengamatan lama waktu mencuci

dengan empat merk deterjen yang berbeda yaitu deterjen Attack, Daia, Rinso,

dan So Klin pada kain yang bernoda hingga bersih?

1.3 Tujuan

Perumusan masalah diatas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui statistika deskriptif dari data hasil pengamatan lama waktu

mencuci dengan empat merk deterjen yang berbeda yaitu deterjen Attack,

Daia, Rinso, dan So Klin pada kain yang bernoda hingga bersih.

2. Mengetahui hasil analisis (ANOVA) dari data hasil pengamatan lama waktu

mencuci dengan empat merk deterjen yang berbeda yaitu deterjen Attack,

Daia, Rinso, dan So Klin pada kain yang bernoda hingga bersih.

2

Page 3: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

3. Mengetahui hasil uji perbandingan ganda dari data hasil pengamatan lama

waktu mencuci bila didapatkan tolak H0 dengan empat merk deterjen yang

berbeda yaitu deterjen Attack, Daia, Rinso, dan So Klin pada kain yang

bernoda hingga bersih.

4. Mengetahui hasil uji asumsi residual yang IIDN (Identik, Independen,

berdistribusi normal) terhadap data hasil pengamatan lama waktu mencuci

dengan empat merk deterjen yang berbeda yaitu deterjen Attack, Daia, Rinso,

dan So Klin pada kain yang bernoda hingga bersih.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah dapat

memahami pengertian dan konsep teori Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL),

dapat menyelesaikan perumusan masalah dari penelitian ini menggunakan RBSL.

Selain itu, pembaca juga dapat mengetahui penerapan RBSL dalam kehidupan sehari-

hari.

1.5 Batasan

Batasan masalah dalam penelitian ini menggunakan empat jenis kain yang

berbeda, empat jenis deterjen yang berbeda merk, dan empat jenis noda kecap.

Pengamatan dilakukan saat sore hari jam 17.00 WIB dengan memberikan takaran

deterjen, luas kain, dan volume air yang sama.

3

Page 4: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan

dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna

(Walpole, 1999).

Statistika deskriptif yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

a. Mean

Mean adalah jumlah keseluruhan pada data yang diperoleh dibagi dengan

banyaknya data. Rumus yang digunakan untuk mencari mean sebagai berikut

Tabel 2.1 Rumus Mean

Mean

= Jumlah data ke-i sampai n

n = Banyaknya data

= Frekuensi

dan untuk menentukan nilai standart deviasi adalah akar dari varians.

(Walpole, 1995).

b. Varians

Varians digunakan untuk menentukan seberapa besar keragaman dari suatu

data. Rumus yang digunakan untuk mencari Varians sebagai berikut.

Tabel 2.2 Rumus Varians4

Mean untuk

Data Tunggal

Mean untuk Data

Kelompok

Page 5: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

Varians untuk

Data Tunggal

Varians untuk Data

Kelompok

Keterangan :

S2 = Varians

X = Nilai individu

= Nilai rata-rata

n = Jumlah data

f = Frekuensi

(Walpole, 1995).

2.2 Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) adalah suatu rancangan yang mampu

mengelompokkan satuan penelitian berdasarkan dua kriteria melalui pengelompokkan

baris dan kolom. Keuntungan dari RBSL yaitu,

1. Mengurangi keragaman galat melalui penggunaan dua buah pengelompokkan.

2. Pengaruh perlakuan dapat dilakukan untuk penelitian berskala kecil.

3. Analisis relatif mudah.

4. Baris atau kolom bisa juga digunakan untuk meningkatkan cakupan dalam

pengambilan kesimpulan

2.2.1 Model Linear dan Analisis Ragam untuk RBSL

Suatu asumsi dasar untuk RBSL dengan satu pengamatan persatuan penelitian

(experimental unit) adalah bahwa setiap pengamatan harus dapat direpresentasikan

melalui model linear. Model linear untuk RSBL adalah :

(2.1)

Dimana,

= nilai pengamatan dari perlakuan ke-k dalam baris ke-i dan kolom ke-j.

5

Page 6: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

= nilai tengah populasi (rata-rata yang sesungguhnya).

= pengaruh aditif dari baris ke-i.

= pengaruh aditif dari kolom ke-j.

= pengaruh aditif dari perlakuan ke-k.

= pengaruh galat penelitian dari

(Vincent Gasper, 1999).

2.2.2 ANOVA (Analysis of Variance)

Dalam melakukan analisis data dilakukan hipotesis sebagai berikut.

Hipotesis : H0 : atau

H1 : minimal ada satu untuk

Hipotesis diatas dirumuskan untuk menguji bahwa tidak ada pengaruh

perlakuan terhadap respons yang diamati ata dengan kata lain pengaruh perlakuan

terhadap respons adalah nol.

Tabel 2.3 Struktur Analysis of Variance (ANOVA)

Sumber

KeragamanDerajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah Fhitung

Baris r-1 JKB KTB KTB/KTG

Kolom r-1 JKK KTK KTK/KTG

Perlakuan r-1 JKP KTP KTP/KTG

Galat (r-1)(r-2) JKG KTG

Total r2-1 JKT

Keterangan :

Faktor Koreksi (FK) = (2.2)

Jumlah Kuadrat Total (JKT) = (2.3)

Jumlah Kuadrat Baris (JKB) = (2.4)

6

Page 7: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

Jumlah Kuadrat Kolom (JKK) = (2.5)

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = (2.6)

Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKB – JKK – JKP (2.7)

(Gasper, 1999).

2.3 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Berdistribusi Normal)

Pemeriksaan Asumsi Residual IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal)

merupakan uji yang harus dilakukan apakah data yang digunakan memenuhi ketiga

asumsi tersebut dalam melakukan pengujian (Sudjana,1996).

2.3.1 Pemeriksaan Asumsi Residual Identik

Pemeriksaan Asumsi Residual identik dilakukan untuk melihat apakah

residual memenuhi asumsi identik. Suatu data dikatakan identik apabila plot

residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Nilai

varians rata-ratanya sama antara varians satu dengan yang lainnya

(Sudjana,1996).

2.3.2 Pemeriksaan Asumsi Residual Independen

Pemeriksaan Asumsi Residual independen dilakukan untuk melihat apakah

residual memenuhi asumsi independen. Suatu data dikatakan independen apabila

plot residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu

(Sudjana,1996).

2.3.3 Pengujian Asumsi Residual Berdistribusi Normal

Pengujian Asumsi Residual berdistribusi normal dilakukan untuk melihat

apakah residual memenuhi asumsi berdistribusi normal atau tidak. Kenormalan

suatu data dapat dilihat dari plotnya. Apabila plot sudah mendekati garis linier,

dapat dikatakan bahwa data tersebut memenuhi asumsi yaitu berdistribusi normal.

7

Page 8: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

Uji kenormalan data juga dapat dilihat dari nilai Dhitung yang diperoleh dari hasil

uji Kolmogorov Smirnov. Nilai Dhitung dibandingkan dengan nilai α.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut.

H0 : Residual berdistribusi normal

H1 : Residual tidak berdistribusi normal

α : 0.05

Statistik Uji :Dhit = supx|Fn (x) – F0 (x)| (50)

Daerah kritis :Tolak H0, jika nilai Dhitung< Dα dan residual tidak berdistribusi

normal. Jadi suatu data dapat dikatakan baik apabila data tersebut memenuhi semua

asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal).(Sudjana,1996)

2.4 Deterjen

Deterjen dalam arti luas adalah bahan yang digunakan sebagai pembersih,

termasuk sabun cuci piring alkali dan cairan pembersih. Definisi yang lebih spesifik

dari deterjen adalah bahan pembersih yang mengandung senyawa petrokimia atau

surfaktan sintetik lainnya. Surfaktan merupakan bahan pembersih utama yang

terdapat didalam deterjen (Fardiaz, 2006).

2.5 Kain

Hal utama yang paling memengaruhi kualitas dan keragaman bahan kain adalah

serat. Serat inilah yang menentukan pembagian jenis bahan yang dibagi menjadi dua

bagian, yaitu serat alami dan serat buatan/sintetis. Serat alami merupakan bahan

alamiah yang berasal dari hewan maupun tumbuh-tumbuhan, seperti kepompong ulat

sutra, nanas, bulu domba, biji kapas, dll. Contoh kain dari jenis serat alami adalah

wol, silk, kapas, dan lenan. Sedangkan serat buatan/sintetis terbuat dari bahan buatan

yaitu biji plastik. Serat ini mulai dikenal pada abad ke-20. Contoh kain dari jenis serat

buatan adalah polyester.(Yuditesa, 2009)

Dalam era industri, polyester diminati karena tidak mudah kusut, harganya yang

relative murah, tersedia dalam berbagai warna, dan motif print-nya yang sangat

8

Page 9: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

bervariasi. Serat polyester biasanya menghasilkan kain yang tipis (tapi bukan

transparan) dan melayang.(Yuditesa, 2009)

Kain katun berasal dari buah tanaman kapas. Buah kapas memiliki bulu halus

yang disebut dengan serat kapas. Kain katun mempunyai sifat tidak panas dan mudah

menyerap keringat. Oleh karena itu, kain katun banyak digunakan sebagai bahan

untuk membuat baju seragam dan baju sehari-hari.(Yuditesa, 2009)

2.6 Air

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan ini. Air terdapat diudara,

danau, sungai, laut, jaringan tubuh, dalam tanah, dan sebagainya. Begitu pentingnya

air, sehingga apabila tidak ada air dimungkinkan juga tidak ada kehidupan. Air juga

merupakan bagian terbesar dari komponen pembentuk tubuh tumbuh-tumbuhan dan

hewan di laut. Air juga merupakan medium tempat terjadinya reaksi kimia, baik di

dalam maupun diluar tubuh organisme hidup (Kuncoro, 2004).

2.7 Kecap

Kecap adalah salah satu bumbu penyedap makanan berupa cairan berwarna hitam

yang memiliki rasa dan aroma yang khas. Kecap sering digunakan dalam masakan

Indonesia(Astawan, 2009).

Kecap merupakan sumber protein yang cukup baik, karena mengandung asam-

asam amino esensial yang cukup tinggi. Kecap mengandung pula zat gizi lain, seperti

lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang jumlahnya relative lebih rendah

dibandingkan dengan protein (Astawan, 2009).

9

Page 10: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sumber Data

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Sumber data

diperoleh dari hasil penelitian lama waktu mencuci hingga kain menjadi bersih pada

jenis kain yang berbeda pada hari Jumat, 19 April 2013 pukul 17.00 dan bertempat di

Lapangan T, Jurusan Statistika ITS oleh Giyanti Linda Purnama dan Arning

Susilawati.

3.2 Variabel Penelitian

Terdapat beberapa variabel penelitian dalam pengamatan lama waktu mencuci

hingga kain menjadi bersih pada jenis kain yang berbeda, yaitu lama waktu

membersihkan noda sebagai variabel respon, noda kecap sebagai baris, kain sebagai

kolom, sedangkan pemberian deterjen sebagai variabel prediktor (faktor).

3.3 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian lama waktu deterjen

mebersihkan noda pada jenis kain yang berbeda adalah sebagai berikut.

a.) Alat

1. 4 buah gelas plastik yang berukuran sama.

2. Sendok teh.

3. Lembar pengamatan dan alat tulis.

b.) Bahan

1. 4 merk kecap yang berbeda yaitu kecap bangau, kecap ABC, kecap Giant,

dan kecap sedaap.

2. 4 jenis kain ukuran 12cm x 12cm yang berbeda yaitu Kain kafan, kain

polyester, kain hero, dan kain katun.

3. ± 150 ml Air bersih.

10

Page 11: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

4. 4 merk deterjen bubuk yang berbeda yaitu Daia, Attack, Rinso, dan So

Klin.

5. 4 jenis kain ukuran 12cm x 12cm yang berbeda yaitu Kain kafan, kain

polyester, kain hero, dan kain katun.

3.4 Langkah Kerja

Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian lama waktu mencuci hingga kain

menjadi bersih pada jenis kain yang berbeda adalah sebagai berikut.

1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.

2. Mengisi wadah dengan volume air yang sama. Lalu, satu wadah diberi 2

sendok deterjen dari satu merk deterjen.

3. Menyiapkan empat jenis kain yang berbeda kemudian buatlah noda kecap

diatas kain sesuai dengan rancangan penelitian.

4. Mengucek kain dan hitung lama waktu mengucek hingga noda pada kain

hilang dengan kecepatan mengucek yang stabil.

5. Mencatat lama waktu mengucek ke dalam lembar kerja yang telah disediakan.

3.5 Langkah Analisis

Langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian lama waktu mencuci hingga

kain menjadi bersih pada jenis kain yang berbeda adalah sebagai berikut

1. Menginput data lama waktu mencuci hingga kain menjadi bersih pada jenis kain

yang berbeda.

2. Menghitung statistik deskriptif dari data lama waktu mencuci hingga kain menjadi bersih pada jenis kain yang berbeda.

3. Melakukan uji ANOVA dari data lama waktu mencuci hingga kain menjadi

bersih pada jenis kain yang berbeda.

4. Melakukan uji perbandingan berganda bila hasil uji ANOVA adalah tolak H0.

5. Melakukan pemeriksaan asumsi IIDN~(0,σ2).

6. Interpretasi.

7. Kesimpulan dan saran.

11

Page 12: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

3.6 Diagram Alir

Berikut adalah diagram alir langkah analisis dari penelitian yang dilakukan

Gambar 3.1 Diagram alir

12

Mulai

Menginputkan Data

Statistika Deskriptif

Uji Anova

Periksa asumsi IIDN

Kesimpulan dan saran

Selesai

Uji perbandingan

berganda

Terima H0

Tolak H0

Page 13: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistika Deskriptif

Pada statistika deskriptif dalam penelitian ini yang digunakan adalah rata-rata,

keragaman (varians), nilai maksimum, dan nilai minimum dari data pengamatan lama

waktu mencuci dari empat merk deterjen yang berbeda, yaitu attack, daia, rinso, dan

so klin dengan empat jenis kain yang berbeda pula yakni kain hero, katun, polyester,

dan kafan yang mana pada setiap kain diberi berbagai noda kecap berupa kecap

bango, giant, ABC, dan sedap. Berikut ini adalah hasil pengamatan tersebut:

Tabel 4.1 Data Pengamatan Lama Waktu Mencuci Empat Merk Deterjen

Deterjen Mean Varians Maksimum Minimum

Attack 32 92 43 23

Daia 28,5 105 43 19

Rinso 26,25 118,25 42 17

So Klin 24,25 11,583 29 21

Tabel 4.1 data pengamatan lama waktu mencuci dari empat merk deterjen

yang berbeda dengan empat jenis kain yang berbeda serta empat jenis noda yang

berbeda didapatkan bahwa waktu terlama mencuci adalah pada attack dan daia

sebesar 43 detik, sedang waktu tercepat mencuci adalah pada rinso sebesar 17 detik.

Varians terbesar dalam lama waktu mencuci adalah pada rinso yakni 118,25 detik,

sedangkan varians terkecilnya adalah pada so klin. Rata-rata waktu terlama mencuci

terjadi pada attack yakni sebesar 32 detik, sedangkan rata-rata waktu tercepat

mencuci terjadi pada so klin yakni sebesar 24,25 detik. Jadi, deterjen yang baik untuk

membersihkan noda adalah so klin karena rata-rata mencucinya lebih cepat dari pada

deterjen attack, daia dan rinso.

13

Page 14: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

4.2 Uji Analisis Varians (ANOVA)

Uji ANOVA pada data lama waktu mencuci dilakukan untuk mengetahui

apakah deterjen, noda dan kain memberikan hasil yang berbeda pada lama waktu

mencuci. Berikut ini adalah uji analisis varians dari rancangan bujur sangkar latin:

Hipotesis Perlakuan (Deterjen):

(deterjen tidak memberikan pengaruh terhadap lama waktu

mencuci)

(minimal ada satu deterjen yang berpengaruh terhadap lama waktu

mencuci)

Hipotesis Baris (Noda):

(noda tidak memberikan pengaruh terhadap lama waktu

mencuci)

(minimal ada satu noda yang berpengaruh terhadap lama waktu mencuci)

Hipotesis Kolom (Kain):

(kain tidak memberikan pengaruh terhadap lama waktu

mencuci)

(minimal ada satu kain yang berpengaruh terhadap lama waktu mencuci)

Dimana i=1,2,3,4 dan j=1,2,3,4

Taraf signifikan α = 0,05;

Titik kritis tolak H0 jika atau

Statistik uji:

Tabel 4.2 Analisis Varians pada Data Lama Waktu Mencuci Empat Merk Deterjen

Sumber DB JK KT Fhitung F0.05 Pvalue

Noda 3 561.5 187.17 2.78 4.76 0.132

Kain 3 15.5 5.17 0.08 4.76 0.97

Deterjen 3 132.5 44.17 0.66 4.76 0.608

Galat 6 403.5 67.25

Total 15 1113

14

Page 15: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

Dari tebel 4.2 dapat disimpulkan bahwa untuk perlakuan (deterjen)

menghasilkan

sehingga keputusan dari data tersebut

adalah gagal tolak H0 (tidak signifikan) artinya deterjen tidak memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap lama waktu mencuci. Pada kain menghasilkan

sehingga keputusan dari data tersebut adalah gagal tolak

H0 (tidak signifikan) artinya jenis kain tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap lama waktu mencuci. Pada noda menghasilkan

sehingga keputusan dari data tersebut adalah gagal tolak H0 (tidak signifikan) artinya

noda kecap tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap lama waktu

mencuci. Jadi, pada deterjen, noda, dan kain tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap lama waktu mencuci.

4.3 Uji Asumsi IIDN~(0,σ2)

4.3.1 Uji Asumsi Residual Identik

Berikut ini adalah gambar untuk menentukan uji identik:

454035302520

10

5

0

-5

-10

Fitted Value

Res

idu

al

Gambar 4.1 Uji Identik pada Data Lama Waktu Mencuci Empat Merk Deterjen

Pada gambar 4.1 fitted value didapatkan bahwa data lama waktu mencuci

tersebut tidak memiliki pola sehingga memiliki residual identik.

15

Page 16: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

4.3.2 Uji Asumsi Residual Idependen

Berikut ini adalah gambar untuk menentukan uji idependen:

16151413121110987654321

10

5

0

-5

-10

Observation Order

Res

idu

al

Gambar 4.2 Uji Idependen pada Data Lama Waktu Mencuci Empat Merk Deterjen

Pada gambar 4.2 obsevation order dari data lama waktu mencuci dapat

dilihat bahwa grafik tersebut tidak berpola atau tidak memiliki pola tertentu,

hal ini dapat dilihat bahwa titik-titik tertinggi atau terendah pada grafik

tersebut hampir sama dari titik yang satu dengan yang lain,sehingga grafik

tersebut dapat dikatakan bersifat idependen.

4.3.3 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

Berikut ini adalah gambar dari data lama waktu mencuci untuk

menentukan distribusi normal dengan menggunakan uji normalitas

Kolmogorov Smirnov.

16

Page 17: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

1050-5-10-15

99

95

90

80

70

60

50

40

30

20

10

5

1

Residual

Per

cen

t

Mean 0StDev 5.187N 16KS 0.125P-Value >0.150

Gambar 4.3 Uji Kolmogorov smirnov Distribusi Normal pada Data Lama Waktu Mencuci

Empat Merk Deterjen

Uji Kolmogorov smirnov :

distribusi normal

tidak berdistribusi normal

Statistik uji:

dimana ;

: fungsi distribusi peluang dari distribusi normal

: nilai sampel acak, 1≤i≤n

N adalah banyak sampel

Taraf signifikan α = 0,05;

Titik kritis tolak H0 jika

Dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa >0,150 sehingga

dengan begitu kesimpulannya adalah gagal tolak H0, artinya

penelitian dari lama waktu mencuci merupakan distribusi normal Kolmogorov

smirnov.

BAB V

17

Page 18: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari penelitian lama waktu mencuci pada deterjen disimpulkan bahwa

deterjen merk so klin dapat lebih cepat menghilangkan noda pada berbagai

jenis kain.

2. Berdasarkan uji ANOVA dapat diketahui bahwa deterjen, kain, dan noda

tidak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap lama waktu

mencuci.

3. Data yang didapat dari hasil pengamatan lama waktu mencuci terhadap

berbagai jenis kain yang terdapat noda dari berbagai merk noda kecap yang

berbeda setelah dilakukan pemeriksaan asumsi IIDN~(0,σ2), data residual

tersebut memenuhi asumsi IIDN~(0,σ2).

5.2 Saran

Untuk melakukan pengujian RBSL, diharapkan melakukannya dengan teliti

saat pengamatan, mengentri data, pengujian dengan menggunakan program

komputer, sehingga menghasilkan interpretasi yang benar dan memberikan

kesimpulan yang akurat serta dapat bermanfaat bagi pembaca.

18

Page 19: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

Daftar Pustaka

Astrawan, Made. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Budi, Eko Kuncoro. 2004. Akuarium Laut. Yogyakarta : Kanisius.

Fardiaz, Srikandi. 2006. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius

Gaspersz, Vincert. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Penelitian. Bandung :

Tarsito

Montgomery, D.C. 1999. Desain and Analysis of Experiments. New York.

Sudjana. 1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Wallpole, E. Ronald. 1995. Penghantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yuditesa, Tita. 2009. Furniture Multifungsi untuk Rumah Tipe 26, 36, dan 50.

Jakarta: Transmedia

19

Page 20: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

LAMPIRAN

Noda Kain Deterjen Respon (detik)

1 1 A 43

1 2 B 43

1 3 C 42

1 4 D 23

2 1 B 27

2 2 C 17

2 3 D 21

2 4 A 37

3 1 C 23

3 2 D 29

3 3 A 25

3 4 B 25

4 1 D 24

4 2 A 23

4 3 B 19

4 4 C 23

20

Page 21: Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

21