RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi...

17
STRATEGI MEMBANGUN PERSEPSI KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” CABANG YOGYAKARTA DAN SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: SITI SARAH B 100 110 238 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi...

Page 1: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

1

STRATEGI MEMBANGUN PERSEPSI KONSUMEN PADA

RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL”

CABANG YOGYAKARTA DAN SURAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:

SITI SARAH B 100 110 238

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

2

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Artikel Publikasi Ilmiah dengan

judul :

STRATEGI MEMBANGUN PERSEPSI KONSUMEN PADA

RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL”

CABANG YOGYAKARTA DAN SURAKARTA

Yang ditulis oleh:

SITI SARAH

B 100 110 238

Penandatanganan berpendapat bahwa Artikel Publikasi Ilmiah tersebut telah

memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Maret 2015

Pembimbing

(Ahmad Mardalis, SE., MBA)

Page 3: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

1

STRATEGI MEMBANGUN PERSEPSI KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL”

CABANG YOGYAKARTA DAN SURAKARTA

Oleh: Siti Sarah

ABSTRAK

Penelitian ini betujuan untuk Mengidentifikasi strategi-strategi yang

digunakan untuk membangun persepsi konsumen pada Rumah Makan Ayam Geprek Spesial cabang Yogyakarta dan Surakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk mengetahui dan mengkaji pengukuran kualitas layanan dengan importance-performance analysis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegunjung rumah makan Ayam Geprek Spesial cabang Yogyakarta dan Surakarta, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pengunjung rumah makan Ayam Geprek Spesial cabang Yogyakarta dan Surakarta yang berjumlah 100 orang dengan teknik sampling aksidental. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa atribut bervariasi, merek terjamin, pelayanan, kepedulian pada konsumen dan fasilitas pelengkap masuk dalam Kuadran A, hal ini menunjukkan bahwa atribut-atribut tersebut dianggap mempengaruhi kepuasan pengunjung, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanaan sesuai dengan keingingan pengunjung, sehingga pengunjung kecewa atau tidak puas. Atribut kualitas, penyajian, porsi, jaminan akan produk, cita rasa, terjangkau, sesuai kualitas, sesuai harga, lebih murah, mudah dijangkau, nyaman, handal, selera, cepat, memuaskan, jumlah karyawan masuk ke dalam Kuadran B, hal ini menunjukkan bahwa unsur jasa pokok telah berhasil dilaksanakan pengelola, untuk itu wajib dipertahankan dan dianggap bahwa atribut ini sangat penting dan sangat memuaskan. Atribut kemasan, brosur dan banner, logo dan tagline, visualisasi, promosi, parkir, penguasaan produk dan konsumen terlibat masuk ke dalam Kuadran C, yang menunjukkan bahwa beberapa atribut ini dianggap kurang penting, tetapi atribut ini tetap perlu ditingkatkan kualitasnya tetapi tidak dalam kategori mendesak. Atribut strategis, ramah, ulet dan cekatan masuk ke dalam Kuadran D yang menunjukkan bahwa atribut ini mempengaruhi konsumen kurang penting, akan tetapi pelaksanaanya berlebihan, artinya atribut ini dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan. Kata kunci: strategi, persepsi, kepentingan, kinerja.

PENDAHULUAN

Sekarang ini industri bisnis kian berkembang dan bersinar seiring dengan

ketatnya persaingan di dunia kerja sehingga banyak masyarakat yang menjadi

pengangguran. Hal ini diperkuat dengan banyaknya fenomena yang terjadi di

masyarakat, sepertipada situs berita online careernews.web.idyang dimuat pada

hari Sabtu, 9 November 2013 dengan judul “Career days hari pertama telah usai:

Page 4: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

2

persaingan memasuki dunia kerja makin ketat” yang menyebutkan pada acara

penyelenggaraan 14th Career Days UGM jumlah pencari kerja mencapai kurang

lebih 20.000 orang, padahal peluang untuk diterima di suatu perusahaan sangat

kecil jika dibandingkan dengan jumlah pelamar yang masuk, bisa dikatakan

perbandingannya 1:1000.

Pada fenomena yang lain yaitu di situs berita online kompas.comyang

dimuat pada hari Kamis, 9 Oktober 2014 pukul 13.20 dengan judul “Atasi

pengangguran, pemerintah Jokowi harus genjot pertumbuhan Double Digit”

menyebutkan bahwa lonjakan tenaga kerja mencapai dua juta penduduk per tahun

sehingga pemerintah harus menciptakan pertumbuhan ekonomi sebesar 10%, jika

hanya 5-6% maka hanya memenuhi 800.000 angkatan kerja dan menyisakan 1,2

juta penduduk angkatan kerja yang menganggur. Masih menurut kompas.com

yang dimuat pada hari Rabu, 5 November 2014 pukul 14.54 dengan judul “BPS:

Pengangguran di Indonesia mencapai 7,24 juta jiwa” menyebutkan bahwa

berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran pada Agustus

2014 sebanyak 7,24 juta jiwa, naik 90.000 jiwa jika dibandingkan dengan jumlah

pengangguran pada februari 2014 yang tercatat sebanyak 7,15 jiwa. Seiring

dengan fenomena tersebut maka muncullah peluang untuk berwirausaha.

Saat ini mulai banyak individu yang mencoba untuk berwirausaha. Hal ini

didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa

jumlah wirausahawan per Februari 2014 mencapai 44,20 juta orang dari 118,17

juta orang penduduk Indonesia yang bekerja. Jumlah tersebut terdiri dari jumlah

penduduk berusaha sendiri 20,32 juta orang, berusaha dibantu buruh tidak tetap

19,74 juta orang dan berusaha dibantu buruh tetap 4,14 juta orang. Jumlah

tersebut mengalami peningkatan dibandingkan survei yang dihelat BPS Februari

2013 yang jumlahnya mencapai 44,01 juta orang dengan perincian jumlah

penduduk berusaha sendiri 19,66 juta orang, berusaha dibantu buruh tidak tetap

20,18 juta orang dan berusaha dibantu buruh tetap 4,06 juta orang. International

Finance Corporation (IFC), anggota dari Grup Bank Dunia juga melansir bertajuk

doing bussiness 2014 dalam laporan yang bertujuan memotret kemudahan

Page 5: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

3

berbisnis di suatu negara, Indonesia menempati urutan 120 atau naik delapan

peringkat dibandingkan 2013.

Dalam berwirausaha banyak bidang yang dapat ditekuni. Pada penelitian

ini, peneliti akan membahas mengenai usaha dalam bidang kuliner yaitu usaha

rumah makan. Dengan banyaknya orang yang ingin berwirausaha, para

wirausahawan harus berlomba-lomba untuk menjadikan produknya menjadi yang

paling unggul dan juga mengamati kondisi persaingan bisnis yang selalu

berkembang atau berubah setiap saatnya. Oleh karena itu wirausahawan harus

menggunakan strategi yang tepat. Menurut Kotler (2006) dalam meningkatkan

persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan

tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera

konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah. Pengertian strategi sendiri

menurut Siagian (2008) adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar

yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran

suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Sedangkan

menurut Grant dan Craig (2009) strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan

jangka panjang sebuah perusahaan dan arah tindakan seta alokasi sumber daya

yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan.

Dengan adanya perbedaan strategi dalam menarik konsumen, maka terdapat

pula perbedaan pada diri konsumen dari segi persepsi dalam memilih dan

akhirnya memutuskan rumah makan yang sesuai. Persepsi sendiri menurut

Schiffman dan Kanuk (2007) merupakan suatu proses yang membuat seseorang

untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-

rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap

tentang dunianya. Sedangkan menurut Kotler (2007) persepsi adalah proses

individu dalam memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan masukan informasi

untuk menciptakan gambaran yang bermakna.

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumah makan Ayam

Geprek Spesial yang berada di kota Yogyakarta dan Surakarta. Rumah makan

Ayam Geprek Spesial yang berada di kota Yogyakarta saat ini sudah memiliki

tujuh cabang. Rumah makan Ayam Geprek Spesial dapat bertahan sampai saat ini

Page 6: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

4

karena menerapkan berbagai macam strategi. Strategi pemasaran tersebut

tergabung dalam teori bauran pemasaran. Bauran pemasaran menurut Kotler

(2005) adalah sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) yang digunakan oleh

perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Alat

pemasaran dikenal dengan 7P.

Menurut Kotler dan Keller (2007) 7P didefinisikan sebagai produk

(product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place), orang (people),

bukti fisik (physical evidence), proses (process). Penerapan teori 7P pada rumah

makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

yang terdiri dari ayam goreng, ayam krispy, ayam bakar, sosis, nugget, bakso,

jamur krispy, terong, tahu, dan tempe. Yang kedua, harga (price) adalah kisaran

harga antara Rp 500,- sampai Rp 7000,-. Yang ketiga, promosi (promotion)

adalah melalui selebaran brosur hingga baliho. Yang keempat, tempat (place)

yang berada di pinggir jalan besar dan cenderung dekat dengan instansi

pendidikan. Yang kelima, orang (people) adalah perekrutan terhadap karyawan-

karyawan yang dianggap memenuhi syarat. Yang keenam, bukti fisik

(physicalevidence) adalah berbagai inovasi yang dilakukan sebagai usulan nilai

tambah konsumen. Yang ketujuh, proses (process) adalah prosedur pembuatan

hingga penyajian yang ditujukan kepada konsumen.

Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi memiliki peranan

penting dalam membangun persepsi konsumen yang pada akhirnya digunakan

sebagai langkah dalam mengambil keputusan dan sikap. Berdasarkan fenomena

dan uraian di atasmaka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

“Strategi Membangun Persepsi Konsumen Pada Rumah Makan Ayam Geprek

Spesial Cabang Yogyakarta dan Surakarta”.

TINJAUAN PUSTAKA

Strategi

Pengertian strategi didefinisikan oleh beberapa tokoh, antara lain menurut

Siagian (2008) menyatakan bahwa strategi adalah serangkaian keputusan dan

tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimpementasikan

Page 7: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

5

oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan oirganisasi

tersebut. Menurut Kotler (2000) strategi adalah suatu rencana permainan untuk

mencapai sasaran yang diinginkan dari suatu unit bisnis. Menurut Hamel dan

Prahalad (2011) strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental

(senantiasa meningkat) dan terusmenerus, serta dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh konsumen di masa depan. Menurut

Marrus (2002) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Selanjutnya Quinn (2002) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau rencana

yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian

tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh.

Menurut Lutwak (2007) strategi merupakan perencanaan yang harus sukses

melawan musuh yang bukan alam, melalui taktik, pelaksanaan, strategis, dan

dialog moral. Menurut Mintzberg (2007) konsep strategi itu sekurang-kurangnya

mencakup lima pengertian atau arti yang saling terkait, pertama yaitu perencanaan

untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh organisasi secara rasional dalam

mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjang. Kedua yaitu acuan yang berkenaan

dengan penilaian konsistensi ataupun inkonsistensi perilaku serta tindakan yang

dilakukan oleh organisasi. Ketiga yaitu sudut yang diposisikan oleh organisasi

saat memunculkan aktivitasnya. Keempat yaitu suatu perspektif yang menyangkut

visi yang terintregasi antara organisasi dengan lingkungan yang menjadi batas

bagi aktivitasnya. Yang terakhir kelima yaitu rincian langkah taktis organisasi

yang berisi informasi untuk mengelabuhi para pesaing.

Marketing Mix

1. Product (produk)

Product atau produk menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan, ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.

Produk merupakan persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui

Page 8: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

6

hasil produksinya. Produk diangap penting oleh konsumen dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan pembelian (Tjiptono, 2008).

2. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan

pemasaran suatu barang. Kegiatan promosi adalah segala usaha yang

dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan

membujuk mereka agar membeli, serta mengingatkan kembali konsumen lama

agar melakukan pembelian ulang (Asri, 2009).

3. Place (lokasi)

Strategi pemilihan tempat meliputi kegiatan perussahaan dalam

membuat suatu produk tersedia bagi konsumen sasaran. Tempat ini berkaitan

dengan tersedianya produk, dimana konsumen dapat membelinya, sehingga

produk atau jasa yang ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen dan

dapat tersedia pada sasaran pasar yang tepat. Variabel tempat juga meliputi

saluran distriubusi untuk menjangkau konsumen yang tersebar luas sehingga

beberapa perusahaan membuka cabang di daerah–daerah untuk memudahlkan

konsumennya. Faktor tempat ini meliputi: lokasi, transportasi, dan persediaan

logistic.

4. Price (Harga)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008), harga adalah jumlah dari seluruh

nilai yang ditukar konsumen atas manfaat–manfaat memiliki atau

menggunkan produk atau jasa tersebut. Harga merupakan satu–satunya urusan

bauran pemasaran yang dapat memberikan pemasukan bagi perusahaan.

Tingkat harga yang ditetapkan akan berpengaruh pada kualitas barang yang

terjual dan secara tidak langsung mempengaruhi biaya karena terkait dengan

efisiensi produksi karena harga akan berpengaruh pada pendapatan dan biaya

total yang dikeluarkan oleh perusahaan.

5. People (orang)

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) people adalah semua pelaku yang

memainkan peranan penting dalam penyajian jasa sehingga deapat

mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah pegawai

Page 9: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

7

perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan

karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan memiliki

pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.

6. Process (proses)

Yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan

mana jasa disampingkan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa.

(Boom dan Bitner, 2000).

7. Physical Evidence (pelayanan)

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) merupakan hal nyata tang turut

mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan

produk dan jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam physical

evidence adalah lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan,

logo, warna, dan barang-barang lainnya.

Persepsi

Persepsi didefinisikan menurut beberapa tokoh diantaranya menurut

Robbins (2006) persepi adalah suatu proses pengorganisasian dan pemaknaan

terhadap kesan-kesan sensori untuk memeberi arti pada lingkungan. Menurut Fred

Luthans (2006) mengatakan persepsi dapat didefinisikan sebagai interaksi yang

rumit dalam penyeleksian, pengorganisasian, dan penafsiran stimulus. Menurut

Milton (1981) dalam Arisandy (2004) persepsi adalah proses seleksi, organisasi,

dan interpretasi stimulus yang berasal dari lingkungan. Menurut Solomon (2007)

persepsi didefinisikan sebagai proses dimana sensasi yang diterima oleh seseorang

dipilih dan dipilah, kemudian diatur dan akhirnya diinterpretasikan.Dari beberapa

definisi persepsi menurut beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa

persepsi adalah proses pengorganisasian stimulus yang ada pada lingkungan dan

sampai kemudian ditafsirkan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Page 10: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

8

mengetahui dan mengkaji pengukuran kualitas layanan dengan importance-

performance analysis yang dilakukan dengan cara merangking berbagai eleman

dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan Customer

Satisfaction Index (CSI) merupakan suatu indeks yang menentukan tingkat

kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan pendekatan yang memperhatikan

tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut-atribut yang diukur.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pegunjung

rumah makan Ayam Geprek Spesial cabang Yogyakarta dan Surakarta. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian pengunjung rumah makan

Ayam Geprek Spesial cabang Yogyakarta dan Surakarta yang berjumlah 100

orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang

sama bagi setiap individu populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik

nonprobability sampling yang digunakan adalah sampling accidetal yaitu siapa

saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel bila dipandang cocok dengan sumber data, dalam penelitian ini yaitu

setiap pembeli di Rumah Makan Ayam Geprek Spesial cabang Yogjakarta dan

Surakarta.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis tingkat

kepentingan dan kinerja atau Importance and Performance Analysis (IPA) yang

merupakan suatu teknik penerapan yang mudah untuk mengukur atribut dari

tingkat kepentingan dan kinerja yang berguna untuk pengembangan program

pemasaran yang efektif. Caranya konsumen diminta untuk menjawab tingkat

kinerja dari berbagai atribut atau dimensi yang mempengaruhi kepuasan

konsumen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kepentingan dan kinerja atau Importance and Performance Analysis

(IPA) strategi membangun persepsi konsumen pada Rumah Makan Ayam Geprek

Spesial Cabang Yogyakarta dan Surakartadapat dilihat pada diagram kartesius

sebagai berikut:

Page 11: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

9

Gambar IV.1

Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja atau Importance and Performance Analysis (IPA) Strategi Membangun

Persepsi Konsumen pada Rumah Makan Ayam Geprek Spesial

Cabang Yogyakarta dan Surakarta

Kualitas Bervariasi Penyajian

Merek terjamin

Kemasan

Pelayanan

Porsi

Jaminan akan produk

Cita rasa

Kepedulian pada konsumen

Brosur dan banner

Logo dan tagline

Visualisasi

Promosi

Terjangkau

Sesuai kualitas

Sesuai harga

Lebih murah

Mudah dijangkau

Parkir

Nyaman

Strategis Ramah

Penguasaan produk

Ulet dan cekatan

Handal

Selera Cepat

Konsumen terlibat

Memuaskan

Jumlah Karyawan Fasilitas Pelegkap

3,45

3,50

3,55

3,60

3,65

3,70

3,75

3,80

3,85

3,90

3,95

4,00

4,05

4,10

4,15

3,30 3,35 3,40 3,45 3,50 3,55 3,60 3,65 3,70 3,75 3,80 3,85 3,90 3,95 4,00 4,05

Ke

pe

nti

nga

n

Kinerja/Kepuasan

3,73

3,84

Page 12: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

10

Dalam berwirausaha banyak bidang yang dapat ditekuni. Pada penelitian

ini, peneliti akan membahas mengenai usaha dalam bidang kuliner yaitu usaha

rumah makan. Dengan banyaknya orang yang ingin berwirausaha, para

wirausahawan harus berlomba-lomba untuk menjadikan produknya menjadi

yang paling unggul dan juga mengamati kondisi persaingan bisnis yang selalu

berkembang atau berubah setiap saatnya. Oleh karena itu wirausahawan harus

menggunakan strategi yang tepat. Menurut Kotler (2006) dalam meningkatkan

persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan

tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera

konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah. Pengertian strategi

sendiri menurut Siagian (2004) adalah serangkaian keputusan dan tindakan

mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh

seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi

tersebut. Sedangkan menurut Grant dan Craig (2006) strategi adalah

penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan dan arah

tindakan seta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran

dan tujuan.

Dengan adanya perbedaan strategi dalam menarik konsumen, maka

terdapat pula perbedaan pada diri konsumen dari segi persepsi dalam memilih

dan akhirnya memutuskan rumah makan yang sesuai. Persepsi sendiri menurut

Schiffman dan Kanuk (2007) merupakan suatu proses yang membuat

seseorang untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan

rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti

dan lengkap tentang dunianya. Sedangkan menurut Kotler (2007) persepsi

adalah proses individu dalam memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan

masukan informasi untuk menciptakan gambaran yang bermakna.

Berdasarkan hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja atau

Importance and Performance Analysis (IPA) pada strategi membangun

persepsi konsumen pada Rumah Makan Ayam Geprek Spesial Cabang

Yogyakarta dan Surakarta diketahui bahwa rata-rata tingkat kepentingan

adalah 3,84, sedangkan rata-rata tingkat kinerja adalah 3,73. Hasil perhitungan

Page 13: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

11

di atas menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian antara kinerja dan kepentingan

pada Rumah Makan Ayam Geprek Spesial Cabang Yogyakarta dan Surakarta

adalah 97,23%.

Berdasarkan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atau Importance

and Performance Analysis (IPA) digunakan untuk mengetahui strategi

membangun persepsi konsumen pada Rumah Makan Ayam Geprek Spesial

Cabang Yogyakarta dan Surakarta diketahui bahwa atribut bervariasi, merek

terjamin, pelayanan, kepedulian pada konsumen dan fasilitas pelengkap masuk

dalam Kuadran A, hal ini menunjukkan bahwa atribut-atribut tersebut

dianggap mempengaruhi kepuasan pengunjung, termasuk unsur-unsur jasa

yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanaan sesuai

dengan keingingan pengunjung, sehingga pengunjung kecewa atau tidak puas.

Atribut kualitas, penyajian, porsi, jaminan akan produk, cita rasa, terjangkau,

sesuai kualitas, sesuai harga, lebih murah, mudah dijangkau, nyaman, handal,

selera, cepat, memuaskan, jumlah karyawan masuk ke dalam Kuadran B, hal

ini menunjukkan bahwa unsur jasa pokok telah berhasil dilaksanakan

pengelola, untuk itu wajib dipertahankan dan dianggap bahwa atribut ini

sangat penting dan sangat memuaskan. Atribut kemasan, brosur dan banner,

logo dan tagline, visualisasi, promosi, parkir, penguasaan produk dan

konsumen terlibat masuk ke dalam Kuadran C, yang menunjukkan bahwa

beberapa atribut ini dianggap kurang penting,tetapi atribut ini tetap perlu

ditingkatkan kualitasnya tetapi tidak dalam kategori mendesak. Atribut

strategis, ramah, ulet dan cekatan masuk ke dalam Kuadran D yang

menunjukkan bahwa atribut ini mempengaruhi konsumen kurang penting,

akan tetapi pelaksanaanya berlebihan, artinya atribut ini dianggap kurang

penting tetapi sangat memuaskan.

Rumah makan Ayam Geprek Spesial yang berada di kota Yogyakarta

saat ini sudah memiliki tujuh cabang. Rumah makan Ayam Geprek Spesial

dapat bertahan sampai saat ini karena menerapkan berbagai macam strategi.

Strategi pemasaran tersebut tergabung dalam teori bauran pemasaran. Bauran

pemasaran menurut Kotler (2005) adalah sekumpulan alat pemasaran

Page 14: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

12

(marketing mix) yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan

pemasarannya dalam pasar sasaran.Alat pemasaran dikenal dengan 7P.

Menurut Kotler dan Keller (2007) 7P didefinisikan sebagai produk

(product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place), orang (people),

bukti fisik (physical evidence), proses (process). Penerapan teori 7P pada

rumah makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian

daftar menu yang terdiri dari ayam goreng, ayam krispy, ayam bakar, sosis,

nugget, bakso, jamur krispy, terong, tahu, dan tempe. Yang kedua, harga

(price) adalah kisaran harga antara Rp 500,- sampai Rp 7000,-. Yang ketiga,

promosi (promotion) adalah melalui selebaran brosur hingga baliho. Yang

keempat, tempat (place) yang berada di pinggir jalan besar dan cenderung

dekat dengan instansi pendidikan. Yang kelima, orang (people) adalah

perekrutan terhadap karyawan-karyawan yang dianggap memenuhi syarat.

Yang keenam, bukti fisik (physicalevidence) adalah berbagai inovasi yang

dilakukan sebagai usulan nilai tambah konsumen. Yang ketujuh, proses

(process) adalah prosedur pembuatan hingga penyajian yang ditujukan kepada

konsumen.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang strategi membangun persepsi

konsumen pada Rumah Makan Ayam Geprek Spesial Cabang Yogyakarta dan

Surakarta dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi konsumen terhadap Rumah Makan Ayam Geprek Spesial cabang

Yogyakarta dan Surakarta sudah baik dilihat dari angka kepuasan 3.84,3.73.

2. Atribut bervariasi, merek terjamin, pelayanan, kepedulian pada konsumen dan

fasilitas pelengkap masuk dalam Kuadran A, artinya manajemen rumah

makan belum efisien dalam memberikan pelayanan atribut bervariasi, merek

terjamin, pelayanan, kepedulian pada konsumen dan fasilitas pelengkap,

sehingga pengunjung kecewa atau tidak puas.

3. Atribut kualitas, penyajian, porsi, jaminan akan produk, cita rasa, terjangkau,

sesuai kualitas, sesuai harga, lebih murah, mudah dijangkau, nyaman, handal,

Page 15: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

13

selera, cepat, memuaskan, jumlah karyawan masuk ke dalam Kuadran B,

artinya manajemen rumah makan telah cukup efisien dalam memberikan

pelayanan berupa kualitas, penyajian, porsi, jaminan akan produk, cita rasa,

terjangkau, sesuai kualitas, sesuai harga, lebih murah, mudah dijangkau,

nyaman, handal, selera, cepat, memuaskan, jumlah karyawan, sehingga unsur

jasa pokok telah berhasil dilaksanakan pengelola, untuk itu wajib

dipertahankan dan dianggap bahwa atribut ini sangat penting dan sangat

memuaskan.

4. Atribut kemasan, brosur dan banner, logo dan tagline, visualisasi, promosi,

parkir, penguasaan produk dan konsumen terlibat masuk ke dalam Kuadran

C, artinya manajemen rumah makan belum cukup efisien dalam melaksanakan

strategi kemasan, brosur dan banner, logo dan tagline, visualisasi, promosi,

parkir, penguasaan produk dan konsumen terlibat, sehingga atribut ini

dianggap kurang penting, tetapi atribut ini tetap perlu ditingkatkan kualitasnya

tetapi tidak dalam kategori mendesak. Untuk itu agar lebih efisien atribut-

atribut tersebut perlu dikemas secara lebih menarik agar konsumen

menjadikan atribut tersebut menjadi penting, namun bukan menjadi skala

prioritas bagi pengelola rumah makan.

5. Atribut strategis, ramah, ulet dan cekatan masuk ke dalam Kuadran D,

artinya manajemen rumah makan tidak cukup efisien dalam melaksanakan

strategi strategis, ramah, ulet dan cekatan, sehingga atribut ini kurang penting

dalam mempengaruhi konsumen, namun pelaksanaanya berlebihan, artinya

atribut ini dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan. Untuk itu agar

lebih efisien, maka atribut-atribut tersebut agar dikelola secara wajar dan tidak

berlebihan supaya tidak menimbulkan kerugian bagi pengelola rumah makan.

Adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi manajemen rumah makan diharapkan senantiasa menganalisis tingkat

persepsi konsumen, sehingga akan diketahui tingkat kepentingan yang

diharapkan oleh konsumen, sehingga akan memberikan kepuasan bagi

konsumen dalam berkunjung di Rumah Makan Ayam Geprek Spesial.

Page 16: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

14

2. Bagi konsumen Rumah Makan Ayam Geprek Spesialdiharapkan senantiasa

memberikan saran dan kritik serta harapan kepada manajemen, sehingga

pengelola dapat semakin memperbaiki kinerja demi persepsi konsumen yang

lebih baik.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan meningkatkan penelitian dengan

memperluas obyek penelitian, serta melakukan penelitian tentang faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen pada Rumah Makan Ayam

Geprek Spesial.

Page 17: RUMAH MAKAN “AYAM GEPREK SPESIAL” - …eprints.ums.ac.id/37187/19/02. Artikel Publikasi Ilmiah.pdf · makan Ayam Geprek Spesial yang pertama produk adalah rangkaian daftar menu

15

DAFTAR PUSTAKA

Arisandy, Desy. 2004. Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Bagian Produksi Pabrik Keramik “Ken Lila Production” Di Jakarta, Jurnal Psyche, 1 (2).

Asri, Marwan. 2009. Marketing. Yogyakarta. AMP YKPN.

Booms dan Bitner, 2000. Marketing Strategies and Organizational Structures for Service Firms in Marketing of Services, American Marketing Association, Chicago.

Grant, Robert M dan James C. Craig. 2009. Manajemen Strategik. Jakarta: Mediator.

Hamel, G dan Prahalad, C, K, 2011. Kompetisi Masa Depan. Yogyakarta: Bina Rupa. Aksara.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks. Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran. Edisi 11. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian, Prentice Hall, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, P. & Keller, K.L. 2007. Manajemen Pemasaran, Ed12. Jilid 2. Penerbit PT Indeks: Jakarta.

Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,. Erlangga, Jakarta.

Kotler Philip, dan Gary Amstrong. 2012. Principles Of Marketing, Global Edition,. 14 Edition, Pearson Education.

Lutwak, Edward. 2007. Coup d Etat: Practical Handsbook. Ab. Hartono Hadikusumo, Kudeta, Teori dan Praktek Penggulingan Kekuasan. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Luthans, Fred. 2006. Organizational Behavior. Singapore: McGraw Hill.

Marrus, Stephanie K. 2002 Building The Strategic Plan: Find Analyze, And Present The Right Information. Wiley. USA.

Mintzberg, H. 2007. Mintzberg on Management (2th

ed ). New York: Free Press.

Quinn, B. 2002. Chinese Style. The Art Of Living. Conran Octopus.

Robbins, S. P. 2006. Organizational behavior: Concepts, Controversies, applications (8th ed). Upper Sadlle River, NJ: Prentice-Hall.

Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara.

Schiffman, L.G dan Kanuk, Lesley L, 2007. Consumer Behavior, New Jersey: Perason Prestice Hall.

Solomon, 2008. The Noni Phenomenon. Direct Source Publishing, Utah.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Ofset. Yogyakarta.