RUAM MERAH SELURUH TUBUH.docx

9
Mutiara Sandia 1102012186 RUAM MERAH SELURUH TUBUH Li.1 Memahami dan Menjelaskan Morbili Lo.1.1 Definisi Campak juga dikenal dengan nama morbili atau morbillia dan rubeola (bahasa Latin),yang kemudian dalam bahasa Jerman disebut dengan nama masern, dalam bahasaIslandia dikenal dengan nama mislingar dan measles dalam bahasa Inggris. Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus, dengan gejala-gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran pernapasan, gejala-gejala mata, kemudian diikuti erupsi makulopapula yang berwarna merah dan diakhiri dengan deskuamasi dari kulit Lo.1.2 Morfologi Virus campak atau morbilli adalah virus RNA anggota family paramyxoviridae.Secara morfologi tidak dapat dibedakan dengan virus lain anggota famili paramyxoviridae. Virion campak terdiri atas nukleokapsid berbentuk heliks yang dikelilingi oleh selubung virus. Virionnya bulat, pleomorphic (dapatmerubah bentuk / ukuran sesuai dengan kondisi lingkungan), diameternya 150nm. Virus campak mempunyai 6 protein struktural, 3 di antaranya tergabungdengan RNA dan membentuk nukleokapsid yaitu; Pospoprotein (P), protein ukuran besar (L) dan nukleoprotein (N). Tiga protein lainnya tergabungdengan selubung virus yaitu; protein fusi (F), protein hemaglutinin (H) dan protein matrix (M).

Transcript of RUAM MERAH SELURUH TUBUH.docx

Page 1: RUAM MERAH SELURUH TUBUH.docx

Mutiara Sandia

1102012186

RUAM MERAH SELURUH TUBUH

Li.1 Memahami dan Menjelaskan Morbili

Lo.1.1 Definisi

Campak juga dikenal dengan nama morbili atau morbillia dan rubeola (bahasa Latin),yang kemudian dalam bahasa Jerman disebut dengan nama masern, dalam bahasaIslandia dikenal dengan nama mislingar dan measles dalam bahasa Inggris. Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus, dengan gejala-gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran pernapasan, gejala-gejala mata, kemudian diikuti erupsi makulopapula yang berwarna merah dan diakhiri dengan deskuamasi dari kulit

Lo.1.2 Morfologi

Virus campak atau morbilli adalah virus RNA anggota family paramyxoviridae.Secara morfologi tidak dapat dibedakan dengan virus lain anggota famili paramyxoviridae. Virion campak terdiri atas nukleokapsid berbentuk heliks yang dikelilingi oleh selubung virus. Virionnya bulat, pleomorphic (dapatmerubah bentuk / ukuran sesuai dengan kondisi lingkungan), diameternya 150nm. Virus campak mempunyai 6 protein struktural, 3 di antaranya tergabungdengan RNA dan membentuk nukleokapsid yaitu; Pospoprotein (P), protein ukuran besar (L) dan nukleoprotein (N). Tiga protein lainnya tergabungdengan selubung virus yaitu; protein fusi (F), protein hemaglutinin (H) dan protein matrix (M).

Protein F dan H mengalami glikosilasi sedangkan protein M tidak. Protein F bertanggung jawab terhadap fusi virus dengan membran sel hospes, yangkemudian diikuti dengan penetrasi dan hemolisis. Protein H bertanggung jawab pada hemaglutinasi, perlekatan virus, adsorpsi dan interaksi dengan reseptor di permukaan sel hospes. Protein F dan H bersama-sama bertanggung jawab padafusi virus dengan membran sel dan membantu masuknya virus. Sedangkan protein M berinteraksi dengan nukleo-kapsid berperan pada proses maturasivirus. Virus campak mempunyai satu tipe antigen (monotype), yang bersifatstabil. Virus campak mempunyai sedikit variasi genetik pada protein F dan H,sehingga dapat menghindari antibodi monoklonal yang spesifik terhadap proteintersebut. Namun sisa virus yang masih ada, dapat dinetralisasi oleh sera poliklonal. Pada strainvirus campak yang berbeda, variasi genetik juga

Page 2: RUAM MERAH SELURUH TUBUH.docx

terjadi pada protein P dan N yang belakangan diketahui mengandungregionyangmengkode residu asam amino C terminal. Sifat infeksius virus campak ditunjukkan dengan tingginya sensitive

itas dan aktivitas hemolitiknyaKomposisinya RNA (1%), lipid (20%), protein (73%) karbohidrat (6%)Genomnya single strain RNA, linear, tidak bersegmen.

Struktur

Virus rubella(vr) terdiri atas dua subunit struktur besar, satu berkaitan denganenvelope virus dan yang lainnya berkaitan dengan nucleoprotein core.6Isolasi dan identifikasiMeskipun virus rubella dapat dibiakkan dalam berbagai biakan (kultur) sel,infeksi virus ini secara rutin didiagnosis melalui metode serologis yang cepatdan praktis. Berbagai jenis jaringan, khususnya ginjal kera paling baik digunakan untuk mengasingkan virus, karena dapat menghasilkan paras (level)virus yang lebih tinggi dan secara umum lebih baik untuk menghasilkan antigen. Pertumbuhan virus tidak dapat dilakukan pada telur, tikus dan kelinci dewasa.

Antigenicity

Virus rubella memiliki sebuah hemaglutinin yang berkaitan dengan pembungkus virus dan dapat bereaksi dengan sel darah merah anak ayam yang baru lahir, kambing, dan burung merpati pada suhu 4 oc dan 25 oc dan bukan pada suhu 37 oc. Baik sel darah merah maupun serum penderita yang terinfeksivirus rubella memiliki sebuah non-spesifik b-lipoprotein inhibitor terhadaphemaglutinasi. Aktivitas komplemen berhubungan secara primer denganenvelope, meskipun beberapa aktivitas juga berhubungan dengan nukleoproteincore. Baik hemaglutinasi maupun antigen complement-fixing dapat ditemukan(deteksi) melalui pemeriksaan serologis.

Lo.1.3 Klasifikasi

Virus morbili berasal dari famili Paramyxoviridae. Famili ini semdiri pecahmenjadi 2 subfamili dan 6 genus. 6 diantaranya patogen pada manusia

a.Paramyxoviridae

Respirovirus Rubelavirus

b.Pneumoviridae

Morbilivirus Pneumovirus

Page 3: RUAM MERAH SELURUH TUBUH.docx

Metapneumovirus Henipavirus

Lo.1.4 Daur Hidup

Li.2 Memahami dan Menjelaskan Tentang Campak

Lo.2.1 Definisi

Campak atau rubeola,morbilli atau measles adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. ditandai oleh 3 stadium :

1. Stadium Inkubasi sekitar 10 – 12 hari dengan sedikit.jika ada ,tanda – tanda atau gejala.2. Stadium prodromal dengan enantem (bercak koplik) pada mukosa bukal dan

faring,demam ringan sampai sedang,konjungtivitas ringan,koryza, dan batuk yang semakin berat.

3. Stadium Akhir dengan ruam makuler yang muncul berturut – turut pada leher dan muka,tubuh,lengan dan kaki dan disertai dengan demam tinggi.

Lo.2.2 Epidemiologi

Campak merupakan penyakit endemik di banyak negara terutama di negara berkembang. Angka kesakitan di seluruh dunia mencapai 5-10 kasus per 10.000 dengan jumlah kematian 1-3 kasus per 1000 orang. Campak pun masih ditemukan di negara maju

Di Indonesia sendiri, campak masih menempati urutan ke 5-10 hari penyakit utama pada bayi dan balita pada umur 1-4 tahun berdasarkan laporan SKRT tahun 1985/1986. KLB masih terus dilaporkan, diantaranya KLB di pulau Bangka pada tahun 1971 dengan angka kematian sebesar 12%.

Sebelum penggunaan vaksin campak, penyakit ini biasanya menyerag anak yang berusia 5-10 tahun. Setelah masa imunisasi, campak sering menyerang anak usia remaja dan orang dewaswa muda yang tidak mendapat vaksinisasi sewaktu kecil. Penelitian di rumah sakit , dilaporkan bahwa campak paling banyak terjadi pada usia balita, dengan kelompok tertinggi usia 2 tahun (20.3%), bayi (17,6%) , anak usia 1 tahun (15.2%), usia 3 tahun (12.3%) dan usia 4 tahun (8.2%)

Lo.2.3 Etiologi

Page 4: RUAM MERAH SELURUH TUBUH.docx

Campak adalah virus RNA dari family paramyxoviridae,genus morbillivirus. Hanya memiliki satu gen hidup yang diketahui. Selama masa prodromal dan selama waktu singkat sesudah ruam tampak, virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan urin. Virus dapat tetap aktif selama sekurang – kurangnya 34 jam dalam suhu kamar.

Virus campak dapat diisolasi dalam biakan embrio manusia atau jaringan ginjal kera rhesus. Perubahan sitopatik tampak dalam 5 – 10 hari, terdiri dari sel raksasa multinukleus dengan inklusi intranuklear. Antibody dalam sirkulasi dapat dideteksi bila ruam muncul.

Virus campak dapat bertahan selama beberapa hari pada temperaturr 00C dan selama 15 minggu pada sediaan beku. Di luar tubuh manusia virus ini mudah mati. Pada suhu kamar sekalipun,virus ini akan kehilangan infektivitasnya sekitar 60 % selama 3 – 5 hari. Virus campak mudah hancur oleh sinar ultraviolet.

Lo. 2.4 Manifestasi Klinis

1. Stadium Inkubasi sekitar 10 – 12 hari dengan sedikit.jika ada ,tanda – tanda ataugejala.

2. Stadium prodromal dengan enantem (bercak koplik) pada mukosa bukal dan faring,demam ringan sampai sedang,konjungtivitas ringan,koryza, dan batuk yang semakin berat.

3. Stadium Akhir dengan ruam makuler yang muncul berturut – turut pada leher dan muka,tubuh,lengan dan kaki dan disertai dengan demam tinggi.

Lo.2.5 Patogenesis

Lo.2.6 Diagnosis & diagnosis banding

Lo.2.7 Pemeriksaan Laboraturium

Lo.2.8 Komplikasi

Bronchopneumonia

Bronchopneumonia dapat terjadi apabila virus Campak menyerang epitel saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan disebut radang paru-paru atau Pneumonia. Bronchopneumonia dapat disebabkan virus Campak sendiri atau oleh Pneumococcus, Streptococcus, dan Staphylococcus yang menyerang epitel pada saluran pernafasan maka Bronchopneumonia ini dapat menyebabkan kematian bayi yang masih muda, anak dengan kurang kalori protein.

Otitis Media Akut

Page 5: RUAM MERAH SELURUH TUBUH.docx

Otitis media akut dapat disebabkan invasi virus Campak ke dalam telinga tengah. Gendang telinga biasanya hyperemia pada fase prodormal dan stadium erupsi. Jika terjadi invasi bakteri pada lapisan sel mukosa yang rusak karena invasi virus terjadi otitis media purulenta.

Ensefalitis

Ensefalitis adalah komplikasi neurologic yang paling jarang terjadi, biasanya terjadi pada hari ke 4 – 7 setelah terjadinya ruam. Kejadian ensefalitis sekitar 1 dalam 1.000 kasus Campak, dengan CFR berkisar antara 30 – 40%. Terjadinya Ensefalitis dapat melalui mekanisme imunologik maupun melalui invasi langsung virus Campak ke dalam otak.

Enteritis

Enteritis terdapat pada beberapa anak yang menderita Campak, penderita mengalami muntah mencret pada fase prodormal. Keadaan ini akibat invasi virus ke dalam sel mukosa usus.

Lo.2.9 Pencegahan

Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial Prevention)

Pencegahan tingkat awal berhubungan dengan keadaan penyakit yang masih dalam tahap prepatogenesis atau penyakit belum tampak yang dapat dilakukan dengan memantapkan status kesehatan balita dengan memberikan makanan bergizi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya untuk mencegah seseorang

terkena penyakit campak, yaitu :

a. Memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pelaksanaan imunisasi campak untuk semua bayi.

Page 6: RUAM MERAH SELURUH TUBUH.docx

b. Imunisasi dengan virus campak hidup yang dilemahkan, yang diberikan pada semua anak berumur 9 bulan sangat dianjurkan karena dapat melindungi sampai jangka waktu 4-5 tahun.

Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention)

Pencegahan tingkat kedua ditujukan untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dengan demikian pencegahan ini sekurang-kurangnya dapat menghambat atau memperlambat progrefisitas penyakit, mencegah komplikasi, dan membatasi kemungkinan kecatatan, yaitu

a. Menentukan diagnosis campak dengan benar baik melalui pemeriksaan fisik atau darah.

b. Mencegah perluasan infeksi. Anak yang menderita campak jangan masuk sekolah selama empat hari setelah timbulnya rash. Menempatkan anak pada ruang khusus atau mempertahankan isolasi di rumah sakit dengan melakukan pemisahan penderita pada stadium kataral yakni dari hari pertama hingga hari keempat setelah timbulnya rash yang dapat mengurangi keterpajanan pasienpasien dengan risiko tinggi lainnya.

c. Pengobatan simtomatik diberikan untuk mengurangi keluhan penderita yakni antipiretik untuk menurunkan panas dan juga obat batuk. Antibiotika hanya diberikan bila terjadi infeksi sekunder untuk mencegah komplikasi.

d. Diet dengan gizi tinggi kalori dan tinggi protein bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita sehingga dapat mengurangi terjadinya komplikasi campak yakni bronkhitis, otitis media, pneumonia, ensefalomielitis, abortus, dan miokarditis yang reversible

Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention)

Pencegahan tingkat ketiga bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi dankematian. Adapun tindakan-tindakan yang dilakukan pada pencegahan tertier yaitu :

a. Penanganan akibat lanjutan dari komplikasi campak.

b. Pemberian vitamin A dosis tinggi karena cadangan vitamin A akan turun secara cepat terutama pada anak kurang gizi yang akan menurunkan imunitas mereka.

Lo.2.10 Tatalaksana

Simtomatik yaitu antipiretika bila suhu tinggi, sedativum, obat batuk, dan memperbaiki keadaan umum. Tindakan yang lain ialah pengobatan segera terhadap komplikasi yang timbul.

Page 7: RUAM MERAH SELURUH TUBUH.docx

a. Istirahat

b. Pemberian makanan atau cairan yang cukup dan bergizi.

c. Medikamentosa :

• Antipiretik : parasetamol 7,5 – 10 mg/kgBB/kali, interval 6-8 jam

• Ekspektoran : gliseril guaiakolat anak 6-12 tahun : 50 – 100 mg tiap 2-6 jam, dosis maksimum 600 mg/hari.

• Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu, narcotic antitussive(codein) tidak boleh digunakan.

• Mukolitik bila perlu

• Vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A pada stadium kataral sangat bermanfaat

Lo.2.11 Prognosis

.