DEMAM DAN RUAM TUTORIAL KLINIK NGAWI
-
Upload
donidonitaa-nugrahawati -
Category
Documents
-
view
278 -
download
4
description
Transcript of DEMAM DAN RUAM TUTORIAL KLINIK NGAWI
TUTORIAL KLINIKDEMAM DAN RUAM
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
2015
OLEH :DONI NUGRAHAWATI
07711053
PENDAHULUANDemam dan ruam adalah tanda yang sering
ditemui pada anakAdanya demam dan ruam bersama-sama
pada umumnya sudah dapat membatasi spektrum diagnosis penyakit
Kulit merupakan salah satu kunci awal untuk mengenali penyakit dengan demam yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.
Para penyebab infeksi tersebut bisa menghasilkan beragam lesi di kulit. Lesi yang muncul pada umumnya akan menjadi petanda penting penegakan diagnosis.
Demam adalah peningkatan thermoregulatory set point dari pusat hipotalamus yang diperantari oleh IL-1. Secara Klinis yaitu peningkatan suhu tubuh 1oC atau lebih besar dari rerata suhu normal.
Ruam adalah istilah umum yang menggambarkan perubahan pada warna dan susunan kulit. Umumnya menyebabkan daerah kulit menjadi merah/ benjolan pada kulit, yang juga menjadi gatal dan/atau lunak.
GAMBARAN RUAMMakulo papularPapulo vesikularPtechia atau purpura
MACAM RUAM
ETIOLOGIDemam disertai ruam dapat
disebabkan oleh penyakit penyakit infeksi maupun penyakit non-infeksi.
Penyebab penyakit infeksi, berupa:1. Virus:
Penyebab Classic viral exanthem seperti Morbili, Rubela, Varicella-Zoster, Parvovirus, RoseolaVirus lain: Herpes Simplex, Epstein Barr, Hepatitis B, Enterovirus, Ddengue
2. Bakteri: Streptococcus pyogenes (Strep tokokus beta-hemolitikus grup Aa), meningokokus, stafilokokus (penyebab sepsis, Staphylococcal skin scalded syndrome/4S, toxic shock syndrome), Salmonella typhi.
3. Mycoplasma4. Rickettsia5. Jamur (Candida sp.)
• Bukan Penyakit infeksi:1. Alergi: Makanan, obat, gigitan binatang, toxin,
serum sickness2. Belum jelas penyebab: penyakit Kawasaki
Diagnosis Banding RuamMakulo Papular : Morbili, Rubella,
Roseolan InfantumPapulo-vesikular : Varicella,
herpes zoster, variolaPtechie : DHF
CAMPAK / MEASLES / RUBEOLA
Etiologi : Morbilli virus / virus campak (Fam Paramixoviridae)Masa Penularan : 2 hari sebelum
gejala prodormal – 4 hari timbul erupsi
Cara penularan melalui dropletPeriode inkubasi : 10-12 hari3 stadium : Prodormal
ErupsiConvalescens
Stadium ProdormalBerlangsung 3-5
hari3C (Coryza,
Cough, Conjungtivitis)
Koplik’s Spots pada mukosa bukal sebelum ruam
Demam
Stadium Erupsi Demam tinggi 40-
40,5oC pada saat panas mencapai puncak timbul ruam
Ruam : kepala (belakang telinga, wajah, leher) badan ekstremitas
Dalam 3 hari ruam sudah tersebar ke seluruh tubuh
Panas badan masih tinggi selama 2-3 hari sesudah ruam timbul memasuki masa konvalescen
Stadium Convalescens :Ruam : hiperpigmentasi
makula/skuamaSetelah 3 hari ruam berangsur
menghilang ruam menjadi kehitaman dan mengelupas menghilang setelah 1-2 minggu
Diagnosis : Anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai stadium
Tanda utama : 3C, koplik’s spot, ruam macula eritematosus dengan penyebaran yang khas yang timbul pada saat panas sedang mencapai puncak dan panas tetap selama 2-3 hari sesudah timbul ruam
Isolasi virus dari darah, urin atau sekret nasofaring
Darah tepi : jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi infeksi bakteri
Pemeriksaan serologis : titer antibodi IgM anti campak
TERAPI CAMPAKPemberian cairanSuplemen nutrisiAntibiotik diberikan bila didapatkan infeksi
sekunderJika demam berikan parasetamolPemberian Vitamin A 100.000 IU bila disertai
malutrisi, dilanjutkan 1500 IU/hariPerawatan mata : konjungtivitis ringan cairan
jernih tidak diperlukan pengobatanJika mata bernanah oles salep mata
kloramfenikol/tetrasiklin 3x/hari selama 7 hariIndikasi rawat inap jika suhu > 39oC, dehidrasi,
kejang, asupan oral suli, komplikasiPencegahan : vaksinasi bersama rubella dan
mumps (MMR)pada usia 15-18 bulan dan ulangan pada usia 10-12 tahun atau 12-18 tahun
RUBELLA / GERMAN MEASLESEtiologi : Virus Rubella (Fam
Togaviridae, genus Rubivirus)Epidemiologi : banyak terjadi
pada anak usia 6-9 tahun, usia prasekolah, usia anak sekolah
Masa inkubasi 14-21 hariMasa penularan: sejak akhir
masa inkubasi – 5 hari setelah timbul ruam penularan melalui droplet.
Manifetasi klinis:masa prodormal 1-5 hari ditandai
dengan demam subfebrisMalaise, anoreksia, konjungtivitis ringan,
Coryza (common cold), nyeri tenggorokan, batuk, dan limfadenopati.
Gejala cepat menurun setelah hari pertama timbul ruam
Demam berkisar 38oC-38,7oC biasanya timbul dan menghilang bersamaan dengan ruam kulit
Enantema (erupsi selaput lendir) pada rubela ditemukan pada fase prodormal sampai 1 hari setelah timbul ruam berupa bercak pinpoint atau lebih besar, warna merah muda, tampak pada palatum mole sampai uvula.
Eksantema berupa makulopapular,eritematosa
Pertama kali ruam tampak di muka dan menyebar ke bawah dengan cepat (leher, badan dan ekstremitas)
Ruam pada hari I : mulai merata di badanRuam pada hari II: ruam di muka
menghilangRuam pada hari ke III : ruam tampak
lebih jelas di ekstremitas sedangkan di tempat lain mulai menghilang
Diagnosis : anamnesa terdapat keluhan demam, ruam, dan pembesaran kelenjar
Pemeriksaan fisikManifestasi klinis yang khas yaitu ruam dan
adenopati suboksipital.Ruam dimulai pada muka, meluas dengan
pola sefalokaudalBentuk ruam biasa eritematous dan
makulopapularGejala lain saat periode eksantema
demam yang tidak begitu tinggi dan limfadenopati
Pemeriksaan penunjangTiter antribody IgG ↑ sebanyak 4x antara specimen
serum fase akut dan konvalesensTes serologi IgM rubela (+)Kultur virus rubella (+) kultur diambil dari spesimen hidung,
tenggorok, darah, rutin 1-2 minggu setelah timbul ruam.Manajemen : Self limited
Terapi suportifIstirahatAnalgetik
Pencegahan : Vaksinasi MMR
Roseola Infantum / Exanthema SubitumEtiologi : Human
Herves virus type 6 (HHV)
Epidemiologi : Infeksi primer HHV 6 terjadi diawal kehidupan, banyak pada bayi 6-1,5 tahun
Masa inkubasi 7-17 hari
Manifestasi klinis : Perjalanan penyakit
dimulai demam tinggi mendadak 40oC – 40,6oC
Anak tampak iritable Anoreksia, Coryza Konjungtivitis dan batuk Demam menetap 3-5 hari
dan menurun secara mendadak ke suhu normal disertai timbulnya ruam
Ruam menyebar pertama kali di punggung dan menyebar ke leher, ekstremitas atas, muka dan ekstremitas bawah.
Dapat terjadi kejang
Diagnosis : didasarkan pada usia, riwayat dan temuan klinis
Terapi : terapi simptomatis (menggunakan Ganciclovir dan Cidofir durasi terapi 2-3 minggu)
VARISELLA CHICKENPOX – HERPES ZOSTER Etiologi : Varicella-
zoster virus Masa inkubasi : 14-
16 hari Masa penularan : 2
hari sebelum dan 5 hari setelah timbulnya ruam
terulang beberapa tahun kemudian mengikuti distribusi dermatomal (zoster, shingles)
Manifestasi klinis dan diagnosis:
Riwayat terpajan dari lingkungan (rumah, sekolah, penitipan anak)
Diawali demam tidak begitu tinggi 1-2 hari
Sebelum timbul ruam disertai malaise, nyeri kepala, anoreksia, nyeri tenggorok, dan batuk
Ruam muncul mulai dari kulit kepala, leher kemudian menyebar ke seluruh tubuh serta terasa gatal.
Pada herpes zoster Nyeri terlokalisasi, hiperestesia,
pruritus, demam tidak terlalu tinggi.
Ruam dapat ringan dengan lesi baru muncul hingga beberapa hari, gejala neuritis akut minimal dan resolusi komplit terjadi dalam 1-2 minggu.
Pemeriksaan fisikRuam karakteristik berupa vesikelMula-mula berupa makula eritematosa lalu
bergradasi papul vesikel / pustula krustaGambaran vesikel khas, superficial, dinding
tipis dan terlihat seperti tetesan airTerdapat semua tingkatan lesi kulit dalam
waktu bersamaan pada satu areaLesi terus muncul sampai 3-5 hariLesi menjadi krusta pada hari ke 6 dan
sembuh sempurna pada hari ke 16
Herpes zoster bermanifestasi sebagai lesi vesicular berkelompok dalam satu atau jarang 2 dermatom yang berdekatan.
Demam : umumnya tidak terlalu tinggi, biasanya demam sembuh dalam 4 hari.
PEMERIKSAAN PENUNJANGLeukopenia terjadi pada 3 hari pertama,
diikuti leukositosis (akibat infeksi sekunder).Staining imunohistochemical melalui kerokan
lesi kulit dapat membuktikan varisellaApus Tzank dari dasar lesi menunjukan sel
raksasa multinuclear tetapi tidak spesifik dan sensitive untuk varicella
Pemeriksaan serologis :Indirect fluorescent Antibody (IFA), Radioimunoassay (RIA)
Cara pemeriksaan cepat dan sensitive : ELISA, Latex Aglutination (LA)
Manajemen Terapi (umum)Memandikan penderita untuk mengurangi
gatal dan mencegah infeksi sekunderHindari menggaruk dan memakai sarung
tangan saat tidurBanyak minumCuriga bila ada tanda bahaya ruam yang
hebat dan nyeri, tidak mau minum, ada tanda dehidrasi, kelemahan tungkai, kesadaran menurun, nyeri kepala hebat, kaku kuduk, muntah, sesak, demam > 4 hari atau meningkat kembali
Manajemen terapi (khusus)Jika demam : asetaminofen 10-15 mg/KgBB
tiap 4-6 jam (max 60 mg/KgBB/Hari)Asiclovir 80 mg/KgBB/hari terbagi atas 4-5
dosis selama 5 hari (max 3200 mg/hari)Pada kasus berat (ensefalitis, pneumonia,
penderita imunokompromise) asiklovir 1500mg/hari i.v terbagi tiap 8 jam selama 7-10 hari
Mengurangi rasa gatel dengan pemberian diphenhidramin 5 mg/KgBB/hari terbagi 3-4 dosis (max 300 mg/hari)
SCARLET FEVER Etiologi : Streptococcus beta
hemolyticus grup A Masa inkubasi : 1-7 hari, rata-rata 3
hari Cara penularan : melalui droplet
atau kontak langsung dari pasien yang terinfeksi atau carrier
Epidemiologi : banyak terjadi pada usia sekolah, musim gugur, musim dingin, dan musim semi
Fokus infeksi : faring dan tonsil
Manifestasi klinis Gejala prodormal demam
panas, nyeri tenggorokan, muntah, nyeri kepala, malaise dan menggigil
Dalam 12-24 jam timbul ruam yang khas
Tonsil membesar dan eritem, pada palatum dan uvula terdapat eksudat putih ke abu-abuan
Ptekie di pallatum Pada lidah didapatkan eritema
dan edema strawberry tongue (tanda patognomonik)
Gambaran Rash : Eritema difus seperti sandpaper pada perabaan, dan
← tampilan goose flesh; bisa mengalami
eksfoliasi(pengelupasan kulit)
Ruam berupa erupsi berwarna merah yang menjadi pucat bila ditekan
Timbul pertama kali di leher, dada dan daerah fleksor dan menyebar ke seluruh badan dalam 24 jam. Erupsi tampak jelas dan menonjol di sekitar leher,axila, inguinal, dan lipatan poplitea
Pada dahi dan pipi tampak merah dan halus, tapi didaerah mulut sangat pucat (circumoral pallor)
Deskuamasi berbeda dengan campak karena lokasinya di lengan dan kaki mengelupas dalam minggu 1-6
Diagnosis-manifestasi
klinis- kultur + dari
sekret nasofaring- serologis
peningkatan kadar Anti Streptosilin O (ASTO)
TerapiPenisillin
peroral/i.vEritromisin atau
sefalosporin yang diberikan sedini mungkin
Terapi suportif
DENGUE FEVEREtiologi : Virus dengue tipe 1,2,3,4 (gol
Arthropod bone virus grup B)Manifestasi Klinis dan Lab:Fase Febrile demam mendadak tinggi,
nyeri kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada wajah, eritem kulitgejala nonspesifik anoreksia, mual, muntahJumlah trombosit dan nilai HCT masih dalam batas normal, biasa berlangsung 2-7 hari.
Fase Kritis suhu tubuhmulai mengalami penurunan, sampai mendekati batas normal.
Terjadi hari 3-7 sejak mulai sakit.
Mulai terjadi permeabilitas kapier yang meningkat ditandai nilai HCT ↑ dan nilai Trombosit ↓
Fase Pemulihan ditandai dengan perbaikan Keadaan Umum, nafsu makan pulih, hemodinamik stabil, diuresis cukup.
CT akan mengalami penurunan sampai stabil dalam rentang normal
Trombosit meningkat secara cepat menuju nilai normal
Diagnosis Dengue Hemorrhagic Fever Demam akut durasi 2-7 hariManifestasi perdarahan, dengan
tanda tes tuorniquet (+), ptekie, perdarahan mukosa, saluran cerna
Trombosit < 100.000/mm3
Terdapat tanda kebocoran plasma : Peningkatan HCT > 20%, efusi pleura, asites, hipoproteinemia/hipoalbuminemia
TerapiRawat jalan/rawat inap
tergantung keparahanCukup asupan cairanPemberian antipiretik
CHIKUNGUNYA Etiologi : Cikungunya
virus Manifestasi klinis Kasus suspek onset
panas mendadak, gejala nyeri sendi yang berat kadang menetap. Sakit kepala dengan atau tanpa ruam, kejadian luar biasa virus cikungunya yang dikonfirmasi di tempat dan waktu yang sama
Kasus yang terkonfirmasi gejala klinis dengan hasil lab
Deteksi titer antibodi anti cikungunya IgM ELISA > 40 IU pada sampel serum tunggal, atau;
Peningkatan 4x titer antibodi IgG cikungunya antara serum akut dan konvalesens MAC ELISA
Deteksi asam nukleat cikungunya dalam serum dengan RT-PCR
GAMBARAN YANG MEMBEDAKAN
Cikungunya Demam Dengue
Gejala Klinis
Onset dalam 40oC Akut Bertahap
Lama demam 1-2 hari 5-7 hari
Ruam mukopapular Sering Jarang
Terdapat syok dan perdarahan hebat
Jarang Sering
Arthralgia Sering dan menetap selama
berbulan-bulan
Jarang dan durasi pendek
Parameter Laboratorium
Leucopenia Sering Jarang
Trombositopenia Jarang Sering
TERIMA KASIH