RPP Sejarah Ke 29

download RPP Sejarah Ke 29

If you can't read please download the document

description

RPP Sejarah Kelas X

Transcript of RPP Sejarah Ke 29

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)Satuan Pendidikan: SMK N 1 BantulKelas/ Semester: X/ GenapMata pelajaran: Sejarah IndonesiaMateri Pokok: Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara Sub materi : Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya IslamPertemuan ke-: 29Alokasi Waktu: 2 x 45 menit Kompetensi IntiMenghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.Kompetensi DasarMenghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanyaMenghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hariMenunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa pra aksara, Hindu-Buddha dan IslamBerlaku jujur dan bertanggung-jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah3.8 Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini. Indikator Pencapaian Kompetensi3.8.3 Menganalisis perkembangan hasil-hasil kebudayaan zaman Kerajaan-Kerajaan Islam 3.8.4 Menunjukkan bukti-bukti kehidupan dan hasil budaya Islam yang masih ada sampai sekarangTujuan pembelajaranDengan mengamati gambar bentuk seni bangunan Islam, misalnya masjid, menara, makam dan istana kerajaan, maka peserta didik dapat menganalisis makna akulturasi dan bukti-buktinya.Dengan mengamati gambar bentuk seni bangunan Islam, maka peserta didik dapat menunjukkan berbagai contoh bentuk seni bangunan Islam.Dengan diskusi kelompok, maka peserta didik dapat menganalisis perkembangan seni ukir zaman Islam.Dengan diskusi kelompok, maka peserta didik dapat menyajikan tulisan atau gambar tentang contoh seni bangunan Islam.Materi AjarMateri pembelajarannya secara rinci adalah:Makna akulturasi dan bukti-buktinyaBerbagai contoh bentuk seni bangunan IslamPerkembangan seni ukir zaman IslamMetode PembelajaranMetode pembelajaran : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawabPendekatan pembelajaran: Scientific LearningModel pembelajaran : Problem Based Learning Kegiatan PembelajaranKegiatanDeskripsiAlokasi WaktuPendahuluanMemberikan salamMenanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajarMenanyakan kehadiran siswa dan mempersilakan salah satu siswa memimpin doaKelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).Peserta didik ditunjukkan media gambar misalnya tentang masjid, menara, makam dan istana kerajaan.Guru menyampaikan topik tentang Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Peserta didik diberikan motivasi tentang pentingnya topik pembelajaran ini.Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik. Guru memperingatkan kepada peserta didik bahwa pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan pencapaian kompetensi.Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV, V, dan VI,) dengan masing-masing kelompok anggotanya 5-6 anak.10 menitIntiMENGAMATIPeserta didik mengamati gambar seni bangun Islam, misal : masjid dan menara ( Masjid Demak, Masjid Cirebon, Masjid Kudus) ; makam ( Makam Sunan Kudus di Kudus, Makam Suan Kalijaga di Demak, Makam Sunan Bonang di Tuban) ; dan istana kerajaan. Peserta didik membaca buku teks (halaman 185-195) untuk menemukan bentuk-bentuk akulturasi dan perkembangan budaya Islam.MENANYAMelalui pengamatan gambar dan membaca buku teks (halaman 185-195), peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan, misalnya : Apa yang dimaksud dengan akulturasi dan apa sajakah bukti-buktinya?Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni bangunan?Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni ukir?Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam bidang aksara dan seni sastra ?Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam bidang kesenian?Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam penghitungan kalender?MENALARUntuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, peserta didik diminta :Siswa mencatat segala sesuatu yang ada pada beberapa gambar tersebut dan buku yang telah dibaca.Siswa diberi arahan untuk menyusun apa yang dilihatnya untuk menjadi pendapatnya.MENCOBAPeserta didik melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok mendiskusikan tentang :Kelompok I mendiskusikan dan merumuskan tentang pengertian akulturasi dan bukti-buktinya. Kelompok II mendiskusikan dan merumuskan tentang wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni bangunan Kelompok III mendiskusikan dan merumuskan tentang wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni ukir.Kelompok IV mendiskusikan dan merumuskan tentang wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam bidang aksara dan seni sastra.Kelompok V mendiskusikan dan merumuskan tentang wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam kesenianKelompok VI mendiskusikan dan merumuskan tentang wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam penghitungan kalender.Peserta didik membuat laporan hasil diskusiMEMBUAT JEJARINGGuru meminta perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain menanggapi, tekniknya :Kelompok I dan II panel, kelompok lain bertanya dan memberikan masukan.Kelompok III dan IV panel, kelompok lain bertanya dan memberikan masukan.Kelompok V dan VI panel, kelompok lain bertanya dan memberikan masukan,dan seterusnyaPeserta didik mencatat/ menyempurnakan hasil diskusinyaPeserta didik membuat laporan hasil dikusi untuk dikumpulkan60 menitPenutupPeserta didik diberikan ulasan singkat tentang kegiatan pembelajaran dan hasil belanjarnya mana yang sudah baik dan mana yang masih harus ditingkatkan.Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah memahami materi tersebutSebagai refleksi, guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam"Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) secara lisan untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran yang baru saja dilakukanMemberikan tugas yang harus dikumpulkan pada pertemuan minggu depan.Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan yang akan datangMenutup dengan salam20 menitAlat /Bahan/ Sumber Bahan :Alat: White Board, spidol, LCD, Laptop, Lembar Observasi, Lembar TugasSumber Belajar : ---------. 2013. Sejarah Indonesia. Jakarta. Kemendikbud. Penilaian Proses dan Hasil BelajarTeknik : Tes dan Non-TesBentuk : Tes : TertulisNon Tes : Penilaian proyekInstrumen Tes : Soal untuk tes tertulis :Apa yang dimaksud dengan akulturasi?Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni bangunan?Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni ukir?Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam bidang aksara dan seni sastra?Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam bidang kesenian dan penghitunan kalender?Kunci Jawaban Tes LisanAkulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni bangunan bisa di lihat dari :Masjid dan menaraMasjid adalah seni bangunan yang paling menonjol dalam Islam. Fungsinya sebagai tempat ibadah. Ciri-ciri masjid kuno di Indonesia : atapnya berupa atau tumpang yaitu atap yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil dan tingkat yang paling atas berbentuk limas. Tidak ada menara yang berfungsi sebagai tempat mengumandangkan adzan. Masjid umumnya didirikan di dekat istana kerajaan. Contoh : Masjid Demak, Masjid Agung, dan Masjid Kudus.MakamCiri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari: makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat : makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,nisannya juga terbuat dari batu; di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba; dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Contoh makamnya adalah Makam sunan boning di Tuban, Makam sultan kalijaga di Demak, makam sunan kudus di Kudus. Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni ukir.Banyak sekali bangunan-bangunan Islam yang dihiasi dengan berbagai motif ukir-ukiran. Misalnya ukir-ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan keraton ataupun masjid, pada gapura atau pintu gerbang. Pada masa perkembangan Islam zaman madya seni patung di Indonesia kurang berkembang. Akan tetapi setelah zaman madya seni patung berkembang. Para seniman sekarang ini telah mengembangkan seni ukir dengan motif bunga atau dedaunan dengan penambahan seni hias dengan huruf Arab.Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam bidang Aksara dan Seni Sastra yaitu tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tandatanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu.Bentuk seni sastra yang berkembang adalah: Hikayat, Bbad, Suluk, PrimbonWujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam bidang kesenian dan penghitungan kalender.Dalam bidang kesenian, ada permainan debus, tari seudati, dan wayang. Sedangkan dalam penghitungan kalender tampak bahwa sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam). Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga dipergunakanPedoman Penskoran :PenskoranNo.Skor1Jawaban benar52Jawaban benar kurang lengkap33.Jawaban singkat24.Jawaban salah1 Konversi ke nilai= jml skor x 5, misal jml skor 20 maka nilainya adalah 100Instrumen Non- TesLembar pengamatan diskusi (terlampir)Lembar Tugas Membuat Makalah dengan tema Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam. Dalam makalah disampaikan juga bagaimana perpaduan antara budaya Islam dengan budaya lain yang tampak dalam seni bangunan, seni ukir, aksara dan seni sastra, kesenian, dan penghitungan kalender. Jelaskan dan tunjukkan buktinya melalui gambar-gambar atau foto yang sesuai.Mengesahkan:Diverifikasi: Bantul, 15 Juli 2013Kepala Sekolah WAKA IGuru Mata PelajaranIr. Retno Yuniar Dwi AryaniDrs. M. HannanWindu Mahmud, S.Pd., M.Eng.NIP. 196106221993032005NIP.196409061991021001NIP. 197809252005011009Lampiran 1Penilaian DiskusiSatuan Pendidikan: SMK Muhammadiyah ImogiriKelas/ Semester: X/ GenapMata pelajaran: Sejarah IndonesiaMateri Pokok: Islamisasi dan Silang Budaya di NusantaraSub Materi Pokok: Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya IslamPertemuan ke-: 29Alokasi Waktu: 2 x 45 menit NoNama SiswaKomponen Yang DinilaiNilai KDTaggungjawabPeduli Rasa Ingin Tahu (berani bertanya dan menanggapi)Kerjasama dan keaktifan siswaKemampuan Mengemukakan pendapat12345Skor maksimum untuk setiap keterampilan yang dinilai adalah 4, sehingga skor total adalah 20 (4x5). Diubah menjadi nilai dengan dikalikan 5 untuk mendapat nilai bulat (100).Contoh skor: 15---------nilai= 72 (18x4).Pembobotan penilaian Sikap : 20Hasil portopolio: 60Tes tertulis : 20Total: 100Lampiran 2LEMBAR PENILAIANNoNama SiswaAspek Yang DinilaiNilai AkhirPortofolioSikapTesTertulisTanggungjawab, peduli, rasa ingin tahuBekerjasama123456789101112131415161718192021222324Catatan :Siswa dikatakan tuntas apabila telah memenuhi standar nilai KKM (KKM = 75) Apabila siswa belum tuntas,maka harus mengulang dengan materi pada indikator yang samaUntuk memperkuat pemahaman setelah pembelajaran peserta didik diberi tugas membuat kliping dan disusun menjadi portopolioLampiran 3 : Lembar Tugas LEMBAR TUGAS Nama Siswa:.Nomor:.Kelas/ Semester: X/ GenapMata pelajaran: Sejarah IndonesiaSub Materi Pokok: Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya IslamPeretemuan ke-: 29Alokasi Waktu: 2 x 45 menit ( 1 x pertemuan )Membuat Makalah dengan tema Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam.Dalam makalah disampaikan juga bagaimana perpaduan antara budaya Islam dengan budaya lain yang tampak dalam seni bangunan, seni ukir, aksara dan seni sastra, kesenian, dan penghitungan kalender. Jelaskan dan tunjukkan buktinya melalui gambar-gambar atau foto yang sesuai.Format Penilaian MakalahStruktur MakalahIndikatorNilaiPendahuluanMenunjukkan dengan tepat isi :Latar belakangRumusan masalahTujuan penulisan.IsiKetepatan pemilihan materiOrisinalitas makalahMendeskripsikan perkembangan jaringan keilmuan Islam di NusantaraStruktur/logika penulisan disusun dengan jelas sesuai metode yang dipakaiBahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatifDaftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan (Ilmiah)Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji secara ilmiahPenutupKesimpulan sesuai dengan rumusan masalahSaran relevan dengan kajian, dan berisi pesan untuk peningkatan kepedulian terhadap hasil-hasil akulturasi dan perkembangan budaya Islam.JumlahKriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:Sangat sesuai4Sesuai3Cukup2Kurang 1 Skor perolehan Nilai = X 100Skor Maksimal (48)Lampiran 4 : MATERIAntara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia telah menambah khasanah budaya nasional Indonesia, serta ikut memberikan dan menentukan corak kebudayaan bangsa Indonesia. Akan tetapi karena kebudayaan yang berkembang di Indonesia sudah begitu kuat di lingkungan masyarakat, maka berkembangnya kebudayaan Islam tidak menggantikan dan memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya. Dengan demikian terjadi akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Hasil proses akulturasi antara kebudayaan pra-Islam dengan ketika Islam masuk tidak hanya berbentuk fisik kebendaan seperti seni bangunan, seni ukir atau pahat, dan karya sastra tetapi juga menyangkut pola hidup dan kebudayaan non fisik lainnya. Beberapa contoh bentuk akulturasi sebagai berikut :Seni BangunanSeni bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam yakni :Masjid dan menara Masjid merupakan seni bangunan di zaman perkembangan Islam yang menonjol. Fungsinya adalah untuk beribadah. Ciri-ciri masjid kuno di Indonesia : atapnya berupa atau tumpang yaitu atap yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil dan tingkat yang paling atas berbentuk limas. Tidak ada menara yang berfungsi sebagai tempat mengumandangkan adzan. Masjid umumnya didirikan di dekat istana kerajaan. Contoh : Masjid Demak, Masjid Agung, dan Masjid Kudus.Makam Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari: makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat : makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,nisannya juga terbuat dari batu; di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba; dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu) dan di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contoh makamnya adalah Makam sunan boning di Tuban, Makam sultan kalijaga di Demak, makam sunan kudus di Kudus. Seni Ukir Banyak sekali bangunan-bangunan Islam yang dihiasi dengan berbagai motif ukir-ukiran. Misalnya ukir-ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan keraton ataupun masjid, pada gapura atau pintu gerbang. Pada masa perkembangan Islam zaman madya seni patung di Indonesia kurang berkembang. Akan tetapi setelah zaman madya seni patung berkembang. Para seniman sekarang ini telah mengembangkan seni ukir dengan motif bunga atau dedaunan dengan penambahan seni hias dengan huruf Arab.Aksara dan Seni SastraWujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam bidang Aksara dan Seni Sastra yaitu tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tandatanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu.Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari baik/buruk.Kesenian Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian bernapas Islamyang bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam. Keseniannya adalah sebagai berikut :Permainan debus Adalah tarian yang pada puncak acara para penari memasukkan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka.SeudatiAdalah bentuk tarian Aceh. Tarian ini dimainkan oleh delapan orang penyanyi dan menyayikan lagu sholawat nabi.WayangPertunjukan wayang sudah berkembang sejak zaman Hindu, dan pada zaman Islam terus dikembangkan. Contoh wayang kulit. Kalender Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam bidang penghitungan kalender tampak bahwa sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam). Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga dipergunakan.Lampiran 5Gambar yang ditayangkan / diamati siswaSeni BangunanMasjid dan menara Masjid DemakMasjid Banten Masjid Cirebon Menara Masjid Kudus Menara Masjid DemakMenara masjid CirebonMakam Makam Sunan Bonang di TubanMakam sunan kalijaga di DemakMakam sunan kudus di kudusMakam Leran di GresikMakam Sultan PalembangMakam Sultan MartapuraMakam Sultan AcehSeni UkirKesenianPermainan debusSeudatiWayangKalender