Rpp sejarah x khairina

184
Page 1 NAMA GURU : …………………..................... NAMA SEKOLAH : …………………………......... ALAMAT : ……………………………….

Transcript of Rpp sejarah x khairina

Page 1

NAMA GURU : ………………….....................

NAMA SEKOLAH : ………………………….........

ALAMAT : ……………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Kelas/ Semester : X /1MataPelajaran : Sejarah IndonesiaMateri Pokok : Konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan

waktu dalam sejarah Alokasi waktu : 3 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 x

A. Kompetensi Inti:1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar : 1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya.2. Menunjukkan Sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada

zaman praaksara, Hindu-Buddha dan Islam3. Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari

pembelajaran sejarah.4. Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik,

ruang dan waktu dalam sejarah 5. Menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berpikir kronologis

(diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah

C. Indikator Pencapaian kompetensi : 1. Menjelaskan Pengertian Sejarah2. Menjelaskan pengertian diakronis dan sinkronis3. Menerapkan berpikir diakronis dan sinkronis dalam memahami dan

Page 2

merekonstruksi Sejarah yang dipelajari

D. Tujuan Pembelajaran :1. Melalui pengamatan gambar peserta didik dapat menjelaskan arti kronologi2. Dengan membaca buku dan memanfaatkan fasilitas internet peserta didik

memiliki rasa ingin tahu konsep berfikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu.

3. Dengan mendengarkan keterangan guru peserta didik mampu bertanya tentang peristiwa sejarah yang besifat kronolgis.

4. Melalui hasil diskusi peserta didik dapat menganalisisketerkaitan antara konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah

5. Melalui hasil diskusi peserta didik dapat memiliki ketrampilan mengolah informasi dan menyajikan dalam bentuk tulisanketerkaitan antara konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah

E. Materi - Pengertian sejarah- Cara berpikir Kronologis dan sinkronik dalam mempelajari sejarah- cara berpikir krnologis dalam mempelajari sejarah- cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah- konsep ruang dan waktu

MATERI PEMBELAJARAN1. Materi Konsep

pengertian sejarah yaitu bahwa sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajariberbagai peristiwa atau kejadian penting yang terjadi dalam kehidupan manusia dimasa lalu.

Kronologi dalam sejarahKronologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yaitu chronos = waktu, dan logos = ilmu, sehingga secara harfiah kronologi berarti ilmu tentang waktu. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (karya J.S. Badudu dkk.),kronologi berarti berurutan sesuai waktu kejadian. Dalam ilmu sejarah, kronologi adalah penentuan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa.Penyusunan sejarah secara kronologi dapat menghindarkan terjadinya kerancuan dalam pembabakan waktu sejarah.

Diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui dan melampaui dalam batasan waktu, atau melampaui tersebut adalah peristiwa atau kejadian.

Sinkronik adalah kajian yang lebih menitikberatkan pada meneliti gejala-gejala yang meluas darisebuah peristiwa tetapi dengan waktu yang etrbatas.

Contoh kronologi sejarah orang Eropa di Indonesia:.

Tahun Peristiwa Sejarah Tahun Peristiwa Sejarah

1509 Portugis pertama kali datang di 1730-67 Wabah malaria melanda Batavia

Page 3

1510

1512

1522

1550-an

15781596-7

PasaiAlfonso d’Albuquerque (Portugis) menaklukkan Gowa dan Malaka 1511Misi Portugis dari Malaka dipimpin Serrao menginjakkan kaki di AmbonPabrik milik Portugis dibangun di TernatePortugis berhasil melakukan hubungan dagang dengan Banten dan PalembangSir Francis Drake (Inggris) mendatangi TernateComelis de Houtman (Belanda) mendarat di Banten

1743

1745

17551750-61

17811-41796-1816

dan banyak menimbulkan korban tewas bagi orang yang baru datang ke BataviaVOC mendapat kewenangan penuh menguasai Surabaya, Madura dan JeparaGubernur Jendral van Imhoff mendirikan Karesidenan di Buitenzorg (Bogor)VOC berkuasa diseluruh daerah pesisirDi bawah Gubernur Jenderal Mossel, kantor VOC pindah ke Weltevreden (kini Pasar Senen Jakarta)Inggris menduduki PadangInggris menduduki Maluku

1601-3

16051619-231621162316411677

1682

John Lancaster (Inggris) untuk pertama kalinya mendatangi AcehVOC merebut pelabuhan Portugis di Ambon Jan Pieterszoon Coen sebagai Gubernur Jendral VOC mendirikan kota BataviaCoen menaklukan kepulauan BandaPembunuhan massal warga AmbonVOC menaklukkan Surabaya dan mendapatkan daerah PrianganVOC menaklukan Banten dan memaksa Inggris memindahkan pangkalan ladanya ke Bengkulu

1808-111811-16

1819

1818-231824

1830-371848-9187118941896-1909

Daendels menguasai JawaGubernur Thomas Stamford Raffles (Inggris) menduduki jawa Penandatanganan perjanjian antara Raffles (Inggris) dan Sultan Jauhar al-Alam (Aceh)Raffles sebagai Letnan Gubernur BengkuluPerjanjian London tentang pengalihan daerah BengkuluBelanda menguasai seluruh Sumatra BaratBelanda menaklukkan Buleleng (Bali)Perjanjian Sumatera, Belanda menyerang AcehBelanda menaklukkan LombokPenaklukan Nusantara secara sistematis oleh Belanda

2. Materi Prinsip Cara berpikir kronologis dan sinkronik dalam sejarah

Sejarah mengajarkan kita cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan berkesinambungan.

F. Metode Pembelajaran- Pendekatan pembelajaran : Scientific - Metode Pembelajaran :Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan- Strategi pembelajaran : Problem base learning

Page 4

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1KEGI-ATAN

URAIAN KEGIATAN ALOKASI

WAKTUKegiatan Guru Kegiatan Siswa

PENDAHULUAN

Guru Menyapa selanjutnya, mengkondisikan kelas, memeriksa kehadiran siswa dan kesiapan siswa belajar termasuk kebersihan ruang belajar

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran secara singkat melalui powerpoint

Guru menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dikaji, tujuan pembelajaran, rambu-rambu pembelajaran dan metode penilaian yang akan terapkan

Guru menginformasikan sumber belajar berupa; buku, ensiklopedia, artikel koran dan sumber belajar lainnya

Memberikan motivasi tentang konsep sejarah Indonesia

Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang apa itu pengertian sejarah

Siswa mendengarkan, menjawab sapaan, semua siswa bertanggung jawab menjaga kebersihan kelas, dan mewujudkan lingkungan kelas yang bersih dan rapi. Dan melanjutkan berdoa untuk memulai pelajaran, agar diberi kelancaran oleh Tuhan YME.

Siswa menyimak dan menanyakan jika ada penjelasan yang tidak dimengerti

Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran, dan mengajukan pertanyaan untuk hal-hal yang belum jelas

Siswa menyiapkan buku sumber dan sumber belajar lainnya untuk mencapai penguasaan kompetensi religius, sosial, pengetahuan dan keterampilan

Siswa menyimak motivasi yang disampaikan guru untuk menghantarkan pemahaman kepada materi pembelajaran.

Siswa menjawab pretes dengan jujur untuk mengaji materi pembelajaran

20 menit

Page 5

INTI

Guru mengarahkan siswa untuk mengamati (membaca) literatur tentang pengertian sejarah berdasarkan beberapa tokoh

Guru memfasilitasi siswa melakukan tanya-jawab (berdiskusi) sehubungan dengan pengertian sejarah menurut para ahli

Guru memfasilitasi siswa agar menggali informasi dan mencatat pengertian sejarah dan pembagian waktu dalam sejarah.

Guru menugaskan siswa untuk membuat laporan, dan melaporkan hasil pengamatan (eksplorasi)

Guru memberikan umpan balik berdasarkan hasil pemaparan siswa.

Sisiwa mengamati literatur guna menemukan pengertian sejarah yang menjadi topik pembelajaran sejarah Indonesia, seperti pengertian, metode, dan kegunaan

. Siswa menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang seputar pengertian sejarah yang telah dijelaskan

Siswa mencoba untuk mengeksplorasi dengan cara mencatat dan mengidentifikasi berbagai pengertian sejarah dan pembagian waktu dalam sejarah

Siswa mengomunikasikan dengan cara memaparkan hasil pengamatan dan eksplorasi tentang pengertian sejarah dan pemagian waktu dalam sejarah dari sumber lain.

100 menit

Page 6

PENUTUP

Memberikan penguatan pada pengertian sejarah dari berbagai pendapat para tokoh serta memberikan kesimpulan tentang pembagian waktu dalam sejarah

Mengajukan beberapa pertanyaan singkat untuk menguji pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang dipelajari dan prilaku apa saja yang harus dijalankan siswa sehubungan dengan pencapaian kompetensi sosial dalam materi pembelajaran tersebut.

Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi pembelajaran

Memberikan pekerjaan rumah individu.

Menayakan nilai-nilai karakter bangsa apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.

Menyimak penguatan konsep yang disampaikan guru, dan mencatatnya di buku catatan harian

Menjawab secara cepat pertanyaan guru berkaitan dengan konsep-konsep penting yang telah dipahami dalam kegiatan pembelajara ini (postes)

Siswa menyimak evaluasi dan kesimpulan yang dijelaskan guru

Mendengarkan dan mencatat pekerjaan rumah yang akan dikaji pada kegiatan pembelajaran yang akan datang.

Secara jujur siswa menyampaikan nilai karakter apa saja yang diperoleh setelah proses pembelajaran hari ini.

15 menit

Page 7

Pertemuan 2KEGI-ATAN

URAIAN KEGIATAN ALOKASI

WAKTUKegiatan Guru Kegiatan Siswa

PENDAHULUAN

Guru menyapa selanjutnya, mengkondisikan kelas, memeriksa kehadiran siswa dan kesiapan siswa belajar termasuk kebersihan ruang belajar

Guru meminta siswa merefleksi hasil pertemuan sebelumnya

Guru menagih dan membahas PR yang ditugaskan pada pertemuan sebelumnya

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran secara singkat

Guru menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dikaji, tujuan pembelajaran, rambu-rambu pembelajaran dan metode penilaian yang akan diterapkan

Guru menginformasikan sumber belajar berupa; buku, ensiklopedia, artikel koran dan sumber belajar lainnya

Memberikan motivasi tentang konsep diakronik atau kronologi dan konsep sinkronik dalam sejarah

Guru Menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan

Siswa mendengarkan, menjawab sapaan, semua siswa bertanggung jawab menjaga kebersihan kelas, dan mewujudkan lingkungan kelas yang bersih, apik. Dan melanjutkan berdoa untuk memulai pelajaran, agar diberi kelancaran oleh Tuhan YME.

Siswa merefleksi hasil pertemuan sebelumnya

Memberikan hasil PR kepada guru untuk di nilai.

Siswa menyimak dan menanyakan jika ada penjelasan yang tidak dimengerti

Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran, dan mengajukan pertanyaan untuk hal-hal yang belum jelas

Siswa menyiapkan buku sumber dan sumber belajar lainnya untuk mencapai penguasaan kompetensi religius, sosial, pengetahuan dan keterampilan

Siswa menyimak motivasi yang disampaikan guru untuk menghantarkan pemahaman kepada materi pembelajaran.

Siswa menjawab pretes dengan jujur untuk mengaji materi

20 menit

Page 8

pertanyaan tentang apa pengertian konsep diakronik serta periode perkembangan kebudayaan

pembelajaran

INTI

Guru mengarahkan siswa untuk mengamati (membaca) literatur tentang pengertian konsep diakronik atau kronologi dan konsep sinkronik dalam sejarah serta cara berpikir dalam sejarah

Guru memfasilitasi siswa melakukan tanya-jawab (berdiskusi) sehubungan dengan pengertian konsep diakronik atau kronologi dan konsep sinkronik dalam sejarah serta cara berpikir dalam sejarah

Guru memfasilitasi siswa agar menggali informasi dan mencatat berbagai penerapan berbabagai pengertian konsep diakronik atau kronologi dan konsep sinkronik dalam sejarah serta cara berpikir dalam sejarah

Guru memberikan umpan balik berdasarkan hasil pemaparan siswa.

Sisiwa mengamati literatur tentang pengertian konsep diakronik atau kronologi dan konsep sinkronik dalam sejarah serta cara berpikir dalam sejarah

. Siswa menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang seputar materi yang telah dijelaskan

Siswa mencoba untuk mengeksplorasi dengan cara mencatat dan mengidentifikasi berbagai pengertian konsep diakronik atau kronologi dan konsep sinkronik dalam sejarah serta cara berpikir dalam sejarah

Siswa mengomunikasikan dengan cara memaparkan hasil pengamatan dan eksplorasi tentang pengertian konsep diakronik atau kronologi dan konsep sinkronik dalam sejarah serta cara berpikir dalam sejarah

100 menit

Page 9

PENUTUP

Memberikan penguatan pada pengertian konsep diakronik atau kronologi dan konsep sinkronik dalam sejarah serta cara berpikir dalam sejarah

Mengajukan beberapa pertanyaan singkat untuk menguji pemahaman siswa tentang pengertian konsep diakronik atau kronologi dan konsep sinkronik dalam sejarah serta cara berpikir dalam sejarah

Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi pembelajaran

Memberikan latihan individu:

Menayakan nilai-nilai karakter bangsa apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.

Menyimak penguatan konsep yang disampaikan guru, dan mencatatnya di buku catatan harian

Menjawab secara cepat pertanyaan guru berkaitan dengan konsep-konsep penting yang telah dipahami dalam kegiatan pembelajara ini (postes)

Siswa menyimak evaluasi dan kesimpulan yang dijelaskan guru

Mendengarkan dan mencatat latihan untuk dikerjakan

Secara jujur siswa menyampaikan nilai karakter apa saja yang diperoleh setelah proses pembelajaran hari ini.

15 menit

Page 10

Pertemuan 3

Kegiatan Deskripsi Alokasi WaktuPendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan

memberi salam b. Perkenalan dengan siswa, menggali informasi

tentang persepsi siswa terhadap mata pelajaran sejarah

c. Memotivasi siswa tentang pentingnya belajar sejarah.

d. Meyakinkan siswa bahwa belajar sejarah di MA menyenangkan

e. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses KBM (kerapian, kebersihan ruang kelas, menyediakan media dan alat serta buku yang diperlukan)

f. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik

g. Menampilkan tayangan gambar perkembangan kehidupan masyarakat praaksara, peserta didik diminta untuk memberikan tanggapan

h. Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran dengan memekikkan yel-yel

i. Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

j. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.

10 Menit

Inti (mengamati)Peserta didik ditunjukkan gambar perkembangan kehidupan manusia

(menanya)Peserta didik mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tayangan gambar tersebut

(menalar)- Siswa dibagi dalam 6 kelompok , masing-

masing kelompok beranggotakan 5-6 orang- Masing-masing kelompok diminta untuk

mencari informasi materi dengan membaca

60 menit

Page 11

buku siswa/ mencari di internet tentang konsep kronologis dan sinkronik

Kelompok 1 1.      Apa yang dimaksud dengan konsep kronologis?

Kelompok 2

2.      Berilah contoh peristiwa yang bersifat kronologis !

Kelompok 3 3.      Apa yang dimaksud dengn sinkronis ?

Kelompok 44.      Berikan contoh peristiwa yang memenuhi unsur

sinkronis

Kelompok 5 Mengapa peristiwa sejarah selalu terkait dengan ruang dan waktu?

Kelompok 6Bagaimana keterkitan antara konsep kronlogis dan sinkronis dengan ruang dan waktu dalam peristiwa sejarah ?

- Setiap kelompok diberikan tugas untuk menganalisa permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan kondisi sekarang sebagai berikut :

(mencoba)- Setiap peserta didik mencatat hasil diskusi

kelompoknya- Peserta didik membuat laporan hasil diskusi

kelompoknya.

(membuat jejaring)- Masing - masing kelompok melaporkan/

mempresentasikan hasil diskusinya, dan kelompok lain menanggapi

- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lesan pada kelompok-kelompok diskusi yang telah selesai melaporkan hasil diskusinya.

Penutup - Peserta didik membuat rangkuman materi 20 Menit

Page 12

pelajaran - Guru melakukan penjajagan hasil belajar

peserta didik dengan melakukan tanya jawab materi yang telah diberikan( post tes)

- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dengan memberikan tugas mandiri terstruktur , peserta didik diminta mencari dokumen diri untuk membuat deskripsi tentang perkembangan dirinya sejak lahir sampai sekarang berupa laporan tertulis

- Menutup pelajaran dengan salam

H. Alat dan Sumber Belajar- Alat: LCD, Slide power point, Lembar Soal dan Lembar observasi, Lembar

intrumen tugas - Sumber Belajar: Buku Sejarah Indonesia kelas X, Sejarah Indonesia untuk

SMA/MA Kelas X, Ratna Hapsari, Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta .2013

I. Karakter Kebangsaan1. Kreatif 1. Tanggung jawab 2. Gemar membaca 3. Disiplin 4. Peduli Lingkungan5. Ingin Tahu

J. Penilaian Hasil Belajar1. Teknik : tes dan non tes2. Bentuk ; uraian dan observasi3. Instrumen : soal dan lembar observasi kegiatan diskusi

Tes tertulis Jawablah pertanyaan - pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Jelaskan arti kronologi !2. Jelaskan arti sinkronis dalam peristiwa sejarah !3. Jelaskan mengapa dalam belajar sejarah harus memperhatikan konsep kronologis

dan sinkronis ?4. Tunjukkan contoh kronologis dalam peristiwa sejarah di Indonesia !

Page 13

5. Bagaimanakah keterkaitan antara konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah

Kunci Jawaban1. Ilmu tentang urut-urutan peristiwa dalam waktu2. Kesesuaian suatu peristiwa dengan peristiwa yang lain.3. Agar tidak terjadi anakronisme (penempatan tokoh, peristiwa, objek, ataupun

kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesui menurut keberadaan sebenarnya dalam urutan waktu).

4. Urutan zaman di Indonesia berdasarkan hasil budayanya:a. Zaman Batu:

- Palaeolithikum- Mesolithikum- Neolithikum- Megalithikum

b. Zaman Logam

5. Peristiwa sejarah terjadi secara berurutan, suatu peristiwa terjadi pasti ada latar belakangnya penyebabnya demikian juga dari peristiwa yang terjadi sekarang akan menimbulkan akibat untuk peristiwa berikutnya. Masa lalu menjadi latar belakang masa kini, masa kini berpengaruh untuk masa yang akan datang. Peristiwa terjadi dalam ruang atau tempat tertentu dan waktu tertentu

Pedoman penilaian1) Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 252) Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 203) Setiap soal apabila dijawab setengahbenar diberi nilai 154) Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 55) Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0

LEMBAR PENGAMATAN/ OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

Mata Pelajaran : SejarahKelas / Semester : X / 1Kompetensi Dasar : Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis

(diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah Materi Pokok : Kronologis dan sinkronis Hari / tanggal pengamatan :

1) Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi2) Hasil penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas peserta didik3) Aspek yang dinilai:

Page 14

- Tanggung jawab- Kerja sama- Keberanian mengajukan pertanyaan- Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaa- Menghargai pendapat orang lain

4) Keterangan Skor dan Katagori skorSkor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 katagori tidak aktifSkor 2= kurang Jumlah skor 5-10 katagori kurang aktifSkor 3= cukup Jumlah Skor11-15 katagori cukup aktifSkor 4= baik Jumlah skor 16-20 katagori aktifSkor 5 = baik sekali Jumlah skor 21 -25 katagori sangat aktif

Berilah skor untuk setiap aspek!

NONAMA PESERTA DIDIK

ASPEK PENILAIAN JUMLAH SKOR

KATAGORI1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7

Dst

JUMLAH SKORRERATA SKOR

Penilaian Sikap Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap,

pengetahuan dan keterampilan. Instrumen penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan terlampir.

No Aspek yang dinilaiTeknik

PenilaianWaktu

Penilaian

1. Sikapa. Terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran

yang dilakukan .b. Toleran terhadap proses pemecahan masalah

yang berbeda dan kreatif.c. Peduli dalam kegiatan pembelajarand. Disiplin selama proses pembelajaran

Observasi Selama pembelajaran dan saat diskusi

Page 15

No Aspek yang dinilaiTeknik

PenilaianWaktu

Penilaian

e. Jujur dalam menjawab permasalahan yang diberikan

f. Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas2. Pengetahuan

Menyelesaikan soal yang relevan Penugasan Penyelesaian pribadi

3. KeterampilanTerampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan

Analika Penyelesaian kelompok

Instrumen Penilaian hasil Belajar1. Penilaian Sikap  : Observasi2. Penilaian Pengetahuan  : Penugasan3. Penilaian Keterampilan : Analitika

1. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAPPenilaian Observasi

Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : SejarahKelas/ Semester : X / 1Tahun Pelajaran : Waktu Pengamatan : Pada saat pelaksanaan pembelajaran.Kompetensi dasar :2.1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten,

Sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam

Perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan

Strategi menyelesaikan masalah.Indikator : 1. Aktif

2. Kerjasama 3. Toleran

Rubrik:Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi

belum ajeg/konsisten

Page 16

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten

4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan

kelompok.2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan

kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok

tetapi masih belum ajeg/konsisten.4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok

secara terus menerus dan ajeg/konsisten.Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan

masalah yang berbeda dan kreatif.2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.4. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

No Nama siswa

Sikap

Tanggung jawab Jujur Peduli Kerja sama Santun Percaya diri Disiplin

K C B BS K C B BS K C B BS K C B BS K C B BS K C B BS K C B BS

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

K : Kurang C : Cukup B : Baik BS : Baik Sekali

....................,..... 2014Mengetahui Guru Mata Pelajaran SejarahKepala SMA ....

NIP. NIP.

Page 17

Catatan Kepala Sekolah

Page 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas(SMA)Kelas / Semester :X/..Mata Pelajaran :SEJARAHMateri Pokok : Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan IndonesiaPertemuan Ke/ Alokasi Waktu :2x 45

A. Kompetensi Inti:1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agama.2. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada

masa praaksara, Hindu—Buddha, dan Islam3. Menganalisis asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutro Melayu,

dan Melanesoid).4. Menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari informasi mengenai asal-usul nenek

moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid) dalam bentuk tulisan.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI1. Menunjukan nilai nilai syukur terhadap tuhan Yang Maha Esa atas keteladanan

para pemimpin, berupa warisan yang ditinggalkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia

2. Menunjukan nilai nilai toleransi terhadap suku bangsa yang ada di Indonesia serta peduli terhadap peninggalan hasil budaya nenek moyang bangsa Indonesia

Page 19

3. Menjelaskan asal usul daerah nenek moyang bangsa Indonesia.4. Menjelaskan migrasi, keterkaitan antara rumpun bangsa Proto Melayu, Deutro

Melayu dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang IndonesiaD. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menunjukan sikap peduli terhadap nilai nilai luhur nenek moyang bangsa Indonesia serta menunjuka rasa syukur terhadap tuhan Yang Maha Esa

2. Siswa mampu menunjukan sikap peduli terhadap asal usul nenek moyang bangsa Indonesia

3. Setekah di pelajari siswa mampu Menganalisis migrasi dan penyebaran ras, asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.

4. Siswa mampu Menganalisis keterkaitan antara migrasi nenek moyang bangsa Indonesia dengan perkembangan budaya neolitikum.

E. MATERI AJAR1. Asal usul bumi dan perkembangan makhluk hidup2. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia3. Persebaran ras di Indonesia4. Latar belakang migrasi Proto dan Deutro Melayu5. Route persebaran Proto Melayu dan Deutro Melayu6. Nilai-nilai luhur Proto dan Deutero Melayu

MATERI AJAR

1. Materi KonsepA. Asal usul bumi dan perkembangan makhluk hidup

Para ilmuan meyakini bahwa awal mula terbentuknya alam semesta(termasuk bumi) adalah terjadinya apa yang disebut big bang (ledakan dahsyat atau dentuman besar) sekitar 13,7 miliar juta tahun lalu. Ledakan tunggal ini melontarkan materi dalam jumlah sangat banyak kesega penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian mengisi alam semesta ini dalam bentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, energi dan partikel lainnya dialam semesta ini, ringkasnya membentuk tata surya.

Menurut terori geologi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi secara keseluruhan, proses perkembangan bumi ini dibagi menjadi empat tahapan masa, yaitumasa arkaekum, masa paleozoikum, masa Mesozoikum dan masa Neozoikum.

B. Ras di DuniaDari mana asal nenek moyang bangsa Indonesia? Untuk menjawab

pertanyaan itu terlebih dulu kita perlu mengetahui mengenai ras-ras di dunia.Terkadang orang menganggap ras sama degan suku bangsa padahal keduanya berbeda. Ras itu sendiri merupakan penggolongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik rumpun bangsa. Sedangkan, Suku Bangsa merupakan kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan

Page 20

kebudayaan khususnya bahasa. Ras itu sendiri menurut para ahli diturunkan secara genetik yang akan membedakan satu kelompok dengan kelompok yang lain.

Page 21

Menurut Ralph Linton terdapat 4 ras besar di dunia, antara lain.

No. Ras Utama Domisili Ciri Keterangan1. Ras

MongoloidAsia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar (lepas pantai timur Afrika), beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.

-      Berambut hitam lurus-      Mempunyai tanda

lahir (memar kebiruan pada bayi)

-      Mempunyai lipatan pada mata yang disebut mata sipit

-      Kulit kuning sampai sawo matang

-      Bulu badan sedikit

Ras Mongoloid diambil dari nama Mongolia dimana sebagian besar berkulit kuning. Sehingga ras ini sering disebut pula ras ”kulit kuning”.Tapi seperti orang Indian di Amerika berkulit merah bahkan orang Asia Tenggara berkulit coklat muda sampai coklat gelap.

2. Ras Kaukasoid

Sebagian besar Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara.Keturunannya menetap di daerah Australia, Amerika Utara, Sebagian Amerika Selatan, Afrika Selatan, dan Selandia Baru.

-      Hidung Mancung-      Kulit pulit-      Rambut pirang

sampai coklat kehitaman

-      Kelompok mata lurus

Ras Kaukasoid disebut dengan ras ”kulit putih” tetapi orang Somalia dan Etiopia meskipun termasuk dalam ras Kaukasoid tetapi memiliki kulit hitam dan lebih mirip ras Negroid.

3. Ras Negroid Benua Afrika di sebelah selatan Gurun Sahara. Keturunannya mendiami daerah Amerika Utara, Selatan, Eropa, dan Timur Tengah.

-      Berkulit hitam-      Tinggi-      Berambut Keriting-      Bibir tebal-      Kelopak mata lurus

4. Ras Austroloid

India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, Kepulauan Melanesia, dan Australia.

-       Berambut hitam-       Keriting-       Berkulit Hitam

Tetapi untuk suku Aborigin (Australia) berambut pirang dan lurus.Orang Malaysia berkulit cenderung putih.

Page 22

2. Materi FaktaA. Persebaran ras di Indonesia

Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil.Mereka mulanya tinggal di Asia bagian tenggara.Ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga terbentuk Laut Cina Selatan dan Laut Jawa, sehingga memisahkan pegunungan vulkanik Kepulauan Indonesia dari daratan utama.Beberapa penduduk asli Kepulauan Indonesia tersisa dan menetap di daerah-daerah pedalaman, sedangkan daerah pantai dihuni oleh penduduk pendatang.Penduduk asli itu disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin.Ras yang masuk dalam kelompok ini adalah suku bangsa Hieng di Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di Cina, dan Senoi di Semenanjung Malaya.

Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di Sumatra dan Toala di Sulawesi merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia.Mereka mempunyai hubungan erat dengan nenek moyang Melanesia masa kini dan orang Vedda yang saat ini masih terdapat di Afrika, Asia Selatan, dan Oceania.Vedda itulah manusia pertama yang datang ke pulau-pulau yang sudah berpenghuni.Mereka membawa budaya perkakas batu.Kedua ras Melanesia dan Vedda hidup dalam budaya mesolitik.Pendatang berikutnya membawa budaya baru yaitu budaya neolitik.Para pendatang baru itu jumlahnya jauh lebih banyak daripada penduduk asli.Mereka datang dalam dua tahap.Mereka itu oleh Sarasin disebut sebagai Deutero dan Protomelayu.Kedatangan mereka terpisah diperkirakan lebih dari 2.000 tahun yang lalu.Protomelayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik.Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan.Dari Cina bagian selatan itu mereka bermigrasi ke Indocina dan Siam kemudian ke Kepulauan Indonesia.Kedatangan para imigran baru itu kemudian mendesak keberadaan penduduk asli dan pendatang sebelumnya.

Persebaran ras di Indonesia sudah ada sejak zaman es. Pada zaman es wilayah Indonesia bagian barat masih bersatu dengan benua Asia sedangkan daerah bagian timur bersatu dengan benua Australia.  Pada masa itu telah tersebar 2 ras di Indonesia, yaitu :

1. Ras Mongoloid

Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es ini ras mongoloid tersebar di daerah Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Dengan arus persebaran sebagai berikut.

Dari Mongolia menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian barat.

Semua ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu bagian barat Indonesia masih bersatu dengan benua Asia Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya

Page 23

terbentuklah pulau-pulau di Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Kalimantan dan Jawa, daratan yang menjadi lautan disebut paparan sunda.

2. Ras Austroloid

Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur khususnya wilayah Papua/Irian Jaya. Persebaran ke daerah inipun dilakukan melalui darat sebab saat itu papua masih bersatu dengan benua Australia perkembangannya daratan yang menjadi lautan disebut paparan sahul.

Sementara itu daerah di zone Wallacea seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku merupakan daerah penyaringan bagi migrasi manusia dan fauna dari paparan sunda ke paparan sahul maupun sebaliknya sehingga sangat terbatas sekali ras yang dapat masuk ke wilayah ini.

Jadi awalnya ras nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras Mongoloid dan ras Austroloid.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai terjadi migrasi/ perpindahan ras dari berbagai daerah ke Indonesia, yaitu :

1. Migrasi pertama, Ras Negroid

Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua.

Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.

2. Migrasi kedua,Ras Weddoit

Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian selatan. Keturunan ras ini mendiami kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).

3. Migrasi Ketiga, Ras Melayu Tua (Proto Melayu)

Ciri ras ini adalah berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini termasuk dalam Ras Mongoloid (sub ras Malayan Mongoloid) berasal dari daerah Yunan (Asia Tengah) masuk ke Indonesia melalui Hindia Belakang (Vietnam)/ Indo Cina baru selanjutnya ke Indonesia.

Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis kebudayaan Neolithikum yang dibawanya, yaitu.

1)   Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah tersebut banyak ditemukan peninggalan berupa kapak persegi/ beliung persegi.

Page 24

Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak , Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku Sasak (Lombok).

2)   Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong. Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).

4. Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu)

Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin, Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah menetap lebih dahulu dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun pedalaman.

Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan. Hasil kebudayaan ras ini sangat terpengaruh dengan kebudayaan asalnya dari Vietnam yaitu Budaya Dongson. Tampak dengan adanya kemiripan antara artefac perunggu di Indonesia dengan di Dongson.

Keturunan dari Deutro Melayu yaitu suku Minang (Sumatra barat), Suku Jawa, dan Suku Bugis (Sulawesi Selatan). Ras ini pada perkembangannya mampu melahirkan kebudayaan baru yang selanjutnya menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang.

F. METODE PEMBELAJARANMetode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, tanya jawabPendekatan Pembelajaran : Scientifik/ IlmiahModel Pembelajaran : Problem Based Learning

G. KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan 1

Kegiatan DiskripsiAlokasi Waktu

Pendahuluan Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas

Berdoa sebelum membuka pelajaran Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan

kenyamanan untuk belajar Menanyakan kehadiran peserta didik Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu Menegur siswa yang terlambat dengan sopan Menanyakan kesiapan peserta didik untuk

20 Menit

Page 25

mengikuti proses pembelajaran Merievew pelajaran yang diberikan pada minggu

sebelumya Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi

yang harus dikuasai peserta didik Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan

uraian kegiatan sesuai silabus Mempersiapkan materi ajar dan alat/ media

pembelajaranInti MENGAMATI

Peserta didik membaca literatur perkembangan bumi dan munculnya makhluk hidup

Peserta didik membaca buku teks untuk mengetahui perkembangan bumi dan munculnya makhluk hidup

Peserta didik diharapkan kesungguhannya dalam melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari informasi.

MENANYA Melalui membaca buku teks ( halaman ,,,,, ), peserta

didik diminta untuk menjawab pertanyaan, misalnya :

- Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang asal-usul bumi?

- Menurut ilmu geologi sebutkan empat tahapan masa dalam pembentukan bumi.

Diharapkan siswa mampu Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

MENALAR Untuk menjawab pertanyaan-pertayaan tersebut,

peserta didik diminta melakukan diskusi kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang anggota

Pada saat diskusi berlangsung, peserta didik memaparkan pemikiran masing masing kepada kelompok diskusi masing-masing

Peserta didik diarapkan mampu mengembangkan sikap sopan, menghargai pendapa orang lain, berkomunikasi serta menerapkan kemampuan mengnumpulkan informasi melalui berbagai cara

50 Menit

Page 26

yang di pelajari

MENCOBA Peserta didik melaksanakan diskusi “berdiskusi” Kelas dibagi menjadi 5 kelompok jumlah masing-

masing kelompok disesuaikan dengan jumlah rombongan belajar .

Setiap kelompok mendapat lembaran yang berisi pertanyaan

Masing-masing anggota kelompok bekerjasama menyeselaikan tugas yang telah diberikanan

Setiap kelompok yang selesai ditulis kecepatannya dan dihargai dengan nilai

Setelah selesai seluruh kelompok kemudian dinilai oleh guru, kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjasamanya, dan ditanggapi oleh kelompok lain. 

Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan dan menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

MEMBUAT JEJARING Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan

materi yang telah dibahas Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau

manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang telah selesai dibahas pada hari itu

Mengerjakan tugas mandiri terstuktur sebagai pekerjaan rumah guna merefleksi dari materi yang telah dibahas

Nilai yang dikembangkan: Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yangbaik dan benar.

Penutup Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik asal-usul nenek moyang di Indonesia

20 enit

Page 27

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Memberikan tugas sebagai pekerjaan rumah dari materi yang telah dibahas

Menutup dengan salam

Pertemuan 2

Kegiatan DiskripsiAlokasi Waktu

Pendahuluan Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas

Berdoa sebelum membuka pelajaran Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan

kenyamanan untuk belajar Menanyakan kehadiran peserta didik Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu Menegur siswa yang terlambat dengan sopan Menanyakan kesiapan peserta didik untuk

mengikuti proses pembelajaran Merievew pelajaran yang diberikan pada minggu

sebelumya Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi

yang harus dikuasai peserta didik Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan

uraian kegiatan sesuai silabus Mempersiapkan materi ajar dan alat/ media

pembelajaran

20 Menit

Inti MENGAMATI Peserta didik mengamati peta jalur migrasi nenek

moyang bangsa Indonesia Peserta didik membaca buku teks untuk mengetahui

latar belakang migrasi Proto Melayu dan Deutero Melayu menuju kepulauan Indonesia

Peserta didik diharapkan kesungguhannya dalam melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari informasi.

MENANYA Melalui membaca buku teks ( halaman ,,,,, ), peserta

didik diminta untuk menjawab pertanyaan,

50 Menit

Page 28

misalnya :- Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang

asal-usul bangsa Indonesia?- Menurut pendapatmu faktor apa saja yang

mendorong migrasi Proto dan Deutro Melayu?

- Jelaskan Rute Persebaran Proto dan Deutero Melayu berdasarkan peta sejarah!

- Sebutkan contoh-contoh hasil kebudayaan Proto Deutero Melayu!

Diharapkan siswa mampu Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

MENALAR Untuk menjawab pertanyaan-pertayaan tersebut,

peserta didik diminta melakukan diskusi kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang anggota

Pada saat diskusi berlangsung, peserta didik memaparkan pemikiran masing masing kepada kelompok diskusi masing-masing

Peserta didik diarapkan mampu mengembangkan sikap sopan, menghargai pendapa orang lain, berkomunikasi serta menerapkan kemampuan mengnumpulkan informasi melalui berbagai cara yang di pelajari

MENCOBA Peserta didik melaksanakan diskusi “berdiskusi” Kelas dibagi menjadi 5 kelompok jumlah masing-

masing kelompok disesuaikan dengan jumlah rombongan belajar .

Setiap kelompok mendapat lembaran yang berisi pertanyaan

Masing-masing anggota kelompok bekerjasama menyeselaikan tugas yang telah diberikanan

Setiap kelompok yang selesai ditulis kecepatannya dan dihargai dengan nilai

Setelah selesai seluruh kelompok kemudian dinilai oleh guru, kemudian masing-masing kelompok

Page 29

mempresentasikan hasil kerjasamanya, dan ditanggapi oleh kelompok lain. 

Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan dan menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

MEMBUAT JEJARING Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan

materi yang telah dibahas Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau

manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang telah selesai dibahas pada hari itu

Mengerjakan tugas mandiri terstuktur sebagai pekerjaan rumah guna merefleksi dari materi yang telah dibahas

Nilai yang dikembangkan: Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yangbaik dan benar.

Penutup Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik asal-usul nenek moyang di Indonesia

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Memberikan tugas sebagai pekerjaan rumah dari materi yang telah dibahas

Menutup dengan salam

21 enit

Pertemuan 3KEGI-ATAN

URAIAN KEGIATAN ALOKASI

WAKTUKegiatan Guru Kegiatan Siswa

PENDA

Guru menyapa selanjutnya, mengkondisikan kelas, memeriksa kehadiran siswa dan kesiapan siswa belajar termasuk kebersihan ruang

Siswa mendengarkan, menjawab sapaan, semua siswa bertanggung jawab menjaga kebersihan kelas, dan mewujudkan lingkungan kelas

20 menit

Page 30

HULUAN

belajar

Guru meminta siswa merefleksi hasil pertemuan sebelumnya

Guru menagih dan membahas PR yang ditugaskan pada pertemuan sebelumnya

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran secara singkat

Guru menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dikaji, tujuan pembelajaran, rambu-rambu pembelajaran dan metode penilaian yang akan diterapkan

Guru menginformasikan sumber belajar berupa; buku, ensiklopedia, artikel koran dan sumber belajar lainnya

Memberikan motivasi tentang terbentuknya kepulauan Indonesia

Guru Menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang apa tenaga endogen, tenaga eksogen, perubahan iklim serta letusan gunung api.

yang bersih, apik. Dan melanjutkan berdoa untuk memulai pelajaran, agar diberi kelancaran oleh Tuhan YME.

Siswa merefleksi hasil pertemuan sebelumnya

Memberikan hasil PR kepada guru untuk di nilai.

Siswa menyimak dan menanyakan jika ada penjelasan yang tidak dimengerti

Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran, dan mengajukan pertanyaan untuk hal-hal yang belum jelas

Siswa menyiapkan buku sumber dan sumber belajar lainnya untuk mencapai penguasaan kompetensi religius, sosial, pengetahuan dan keterampilan

Siswa menyimak motivasi yang disampaikan guru untuk menghantarkan pemahaman kepada materi pembelajaran.

Siswa menjawab pretes dengan jujur untuk mengaji materi pembelajaran

INTI

Guru mengarahkan siswa untuk mengamati (membaca) literatur tentang pengertian tenaga endogen, tenaga eksogen, perubahan iklim serta letusan gunung api.

Guru memfasilitasi siswa melakukan tanya-jawab (berdiskusi) sehubungan dengan pengertian apa tenaga endogen, tenaga eksogen,

Sisiwa mengamati literatur tentang pengertian tenaga endogen, tenaga eksogen, perubahan iklim serta letusan gunung api.

. Siswa menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang seputar materi yang telah dijelaskan

100 menit

Page 31

perubahan iklim serta letusan gunung api.

Guru memfasilitasi siswa agar menggali informasi dan mencatat berbagai cara terbentuknya kepulauan Indonesia

Guru memberikan umpan balik berdasarkan hasil pemaparan siswa.

Siswa mencoba untuk mengeksplorasi dengan cara mencatat dan mengidentifikasi berbagai cara terbentuknya kepulauan Indonesia

Siswa mengomunikasikan dengan cara memaparkan hasil pengamatan dan eksplorasi tentang terbentuknya kepulauan Indonesia

PENUTUP

Memberikan penguatan pada terbentuknya Kepulauan Indonesia

Mengajukan beberapa pertanyaan singkat untuk menguji pemahaman siswa tentang pengertian serta terbentuknya kepulauan Indonesia

Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi pembelajaran

Memberikan latihan individu:

Menayakan nilai-nilai karakter bangsa apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.

Menyimak penguatan konsep yang disampaikan guru, dan mencatatnya di buku catatan harian

Menjawab secara cepat pertanyaan guru berkaitan dengan konsep-konsep penting yang telah dipahami dalam kegiatan pembelajara ini (postes)

Siswa menyimak evaluasi dan kesimpulan yang dijelaskan guru

Mendengarkan dan mencatat latihan untuk dikerjakan

Secara jujur siswa menyampaikan nilai karakter apa saja yang diperoleh setelah proses pembelajaran hari ini.

15 menit

ALAT/ BAHAN/SUMBER BAHANAlat : Gambar rute Persebaran dan gambar ras Persebaran Proto dan Deutero

MelayuBahan : , power point, LCD.Sumber Belajar: Hapsari, Ratna., M. Adil. 2013. Sejarah Indonesia utuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, Internet

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Page 32

- Teknik : Tes dan Non Tes- Bentuk : Uraian dan Tugas- Instrumen (Tes dan Non tes)

I. Tes Uraian1. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang asal-usul bangsa Indonesia?2. Jelaskan ciri-ciri ras negroid!3. Jelaskan rutepersebaran Proto Melayu berdasarkan peta sejarah!4. Jelaskan ciri-ciri fisik orang Indonesia!5. Sebutkan contoh-contoh hasil kebudayaan Proto -Deutero Melayu!

Jawaban :1. Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit

gelap dan bertubuh kecil. Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia sudah ada suku Weddid dan Negrito. Kedua suku tersebut berasal dari daerah Tonkin.Dari Tonkin kemudian menyebar ke Hindia Belanda, Indonesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik.Suku Bangsa Melayu yang terdapat di Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan menjadi dua yaitu Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) dan Bangsa Melayu Muda (DeutroMelayu)

2. Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.

3. Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur :- Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak

persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak , Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku Sasak (Lombok).

- Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong. Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).

4. Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm,Berat badan berkisar antara 30-75 kg,

Page 33

Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam,Warna rambut antara coklat dan hitam,Bentuk rambut antara lurus dan keriting

5. Proto Melayu : kapak persegi/ beliung persegi, kapak lonjongDuetro Melayu : kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan.

Page 34

II. Non tesPedoman Penilaian

NoNama siswa

Aspek Penilaian Sikap/ketermpilan dalamdiskusiJumlah Skor Nilai

Partisipasi/Keaktifan

KerjasamaDalam diskusi

AntusiasBertanya/menjawab

Kemampuan mengemukakan

pendapat1. Contoh 5 5 5 5 20 102.

Skor maksimum 20Keterangan : 5 : sangat baik

4 : Baik3 : Cukup2 : Kurang1 : Sangat Kurang

Hasil Penilaian : Jumlah perolehan skor X 10 Skor maksimum

INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS

NO ASPEK PENILAIANSkor

1 2 3 1 Jumlah contoh yang diungkap 2 Cakupan materi 3 Ketepatan identifikasi siswa 4 Hasil analisis 5 Ketepatan simpulan kelompok Jumlah Jumlah total skor

Pedoman penilaian Nilai 1 s/d 3 dengan ketentuan :

1) Jumlah < 2, cakupan materi tidak lengkap, identifikasi tidak tepat, hasil analisis tidak ada, simpulan tidak tepat

2) Jumlah 2 s/d 3, cakupan materi kurang lengkap, identifikasi kurang tepat, hasil amalisis kurang lengkap, simpulan kurang tepat

3) Jumlah > 3, cakupan materi lengkap, idetifikasi tepat, hasil analisis lengkap, simpulan tepat

  Skor minimal : 3

Page 35

  Skor maksimal : 15  Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100

Skor maksimum

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN ( SIKAP )

NO ASPEK PENILAIANSkor

1 2 3 1 Perhatian 2 Tanggung jawab 3 Ketepatan menyerahkan tugas 4 Partisipasi 5 Kemampuan menghargai pendapat lain Jumlah Jumlah total skor

Pedoman penilaian Nilai 1 s/d 3 dengan ketentuan :1) Tidak perhatian, tidak bertanggung jawab, terlambat mengumpulkan tugas, tidak

berpartisipasi dalam pembelajaran, tidak bias menghargai pendapat lain2) Kurang perhatian, kurang bertanggung jawab, terlambat kurang dari satu mingu

dalam pengumpulan tugas, kurang berpartisipasi, kurang bias menghargai pendapat lain

3) Sangat perhatian, sangat bertanggung jawab, tepat waktu dalam pengumpulan tugas, parisipasi dalam pembelajaran, sangat menghargai pendapat laina. Skor minimal : 3b. Skor maksimal : 15c. Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100

15

....................,..... 2014

Mengetahui Guru Mata Pelajaran SejarahKepala SMA ....

.................................. ..................................NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah........................................................................................................................................................................................................................................

Page 36

....................................................................................................................

....................................................RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Kelas/Semester : X/1Mata Pelajaran : Sejarah IndonesiaMateri Pokok : Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksaraAlokasi Waktu : 4 x 45’ (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti:1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

No. Kompetensi Dasar Indikator1. 

Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Memberikan kesempatan untuk beribadah bagi umat agama lain .

- Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan dirumuskannya Pancasila sebagai dasar negara oleh para pendiri negara.

1. 

Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada zaman praksara, Hindu – Buddha dan Islam.

- Memanfaatkan Museum sebagai sumber referensi bejalar kebudayaan Praaksara.

- Menunjukkan rasa tanggung jawab dengan memelihara dan menjaga hasil kebudayaan Praaksara di Indonesia

2. 

Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

- Menjelaskan proses terbentuknya kepulauan Indonesia

- Menjelaskan Perkembangan bumi dari masa ke

Page 37

masa- Menjelaskan Asal-usul dan migrasi Manusia

Purba ke Indonesia- Menganalisis jenis manusia Purba- Menganalisis corak kehidupan masyarakat

Praaksara4.       4. Menyajikan hasil penalaran mengenai

corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara dalam bentuk tulisanl

- Menganalisis perkembangan bumi dari masa ke masa

- Mendeskripsikan Jenis-jenis Manusia Purba- Mengkomunikasikan (mempresentasikan) kepada

kelas tentang corak kehidupan masyarakat Praaksara

C. Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap SosialPertemuan 1, 2 dan 3Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:

1) Memberikan kesempatan untuk beribadah bagi umat agama lain .2) Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa terbentuknya

kepulauan Indonesia3) Memanfaatkan Museum sebagai sumber referensi bejalar kebudayaan Masa

Praaksara.4) Menunjukkan rasa tanggung jawab dengan memelihara dan menjaga

kekayaan flora dan fauna di Indonesia

Kompetensi Pengetahuan dan KeterampilanPertemuan PertamaSetelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:

a. Mengetahui Proses terbentuknya kepulauan indonesiab. Menjelaskan Perkembangan bumi dari masa ke masa

Pertemuan KeduaSetelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:

a. Mengetahui Asal-usul dan migrasi Manusia Purba ke Indonesiab. Menjelaskan jenis-jenis manusia purba di Indonesia

Pertemuan Ketigaa. Menganalisis corak kehidupan masyarakat praaksara

Page 38

Page 39

D. Materi Pembelajaran Pertemuan Pertama

1) Mengetahui Proses terbentuknya kepulauan indonesia2) Menjelaskan Perkembangan bumi dari masa ke masa

Materi Konsep1) Proses terbentuknya kepulauan Indonesia

a. Tenaga endogen (pergerakan lempeng tektonik) tenaga yang berasal dari dalam bumi, pergerakan lempeng tersebut sudah mulai sejak 60 juta tahun lalu.

b. Tenaga eksogen (tenaga yang berasal dari luar bumi) , tenaga eksogen berasal dari 3 sumber : atmosfer, air dan organisme.

2) Perkembangan bumi dari masa ke masaa. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana : budaya

Paleolithikumb. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut : budaya

Mesolitikhumc. Masa bercocok tanam : budaya neolithikumd. Masa perundagian ; budaya megalithikum dan budaya logam

Pertemuan Kedua1) Asal-usul dan migrasi Manusia Purba ke Indonesia2) Jenis-jenis manusia purba di Indonesia

Materi FaktaPada masa berburu dan mengumpulkanmakanan tingkat sederhana,

diperkirakan terjadi sejak munculnya manusia purba pertama samapai sekitar 12.000 tahun yang lalu. Di Indonesia pada masa ini, hidup manusia purba jenis meganthropus, pithecantropus dan homo.Pertemuan Ketiga

1) Corak kehidupan masyarakat pra aksara

E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARANPendekatan : Scientific LearningModel : Example Non ExampleMetode : Ceramah Bervariasi, Dikusi, Tanya jawab, Penugasan

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :Pertemuan 1

Pendahuluan (15 menit)2. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa1. Guru mengkondisikan kelas3. Guru mereview materi pelajaran yang lalu secara umum

Page 40

4. Peserta didik menerima informasi mengenai topik dan tujuanpembelajaran

5. Guru menjelaskan tentang model pembelajaran Example Non Example6. Peserta didik membuat kelompok diskusi dengan jumlah anggota

kelompok 2-3 orang per kelompok.

Inti (60 menit)Mengamati

1. Peserta didik melakukan pengamatan tentang gambar jenis- jenis manusia purba yang ditampilkan oleh guru

2. Nilai yang dikembangkan : teliti, kreatif.

Menanya1. Peserta didik dimotivasi untuk mengeksplorasi dan merumuskan pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung (pertanyaan hipotetik) terkait dengan materi ajar. apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana, mengapa.

2. Nilai yang dikembangkan : rasa ingin tahu

Mencoba/mengumpulkan informasi1. Peserta didik mengumpulkan informasi/data dengan membaca buku teks pelajaran,

dari gambar, penelusuran internet, dan/atau mencari di perpustakaan untuk menganalisis gambar tersebut.

2. Peserta didik diberi tugas secara kelompok (3 orang per kelompok) untuk Menganalisis gambar yang tersebut.

3. Nilai yang dikembangkan: berpikir kritis, kreatif

Mengasosiasi/menalar1. Peserta didik menganalisis data dan informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai

sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.2. Peserta didik mendiskusikan didalam kelompok untuk merumuskan kesimpulan dari

jawaban atas pertanyaan yang telah disusun,lalu hasil diskusi ditulis didalam kertas3. Nilai yang dikembangkan : bertanggung jawab, kerja keras

.Mengkomunikasikan

1. Salah satu peserta didik sebagai wakil kelompok mempresentasikan hasil simpulan yang telah dirumuskan. Kelompok lain diwajibkan memberi tanggapan.

2. Peserta didik bersama guru merumuskan simpulan hasil proses kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama.

Page 41

3. Nilai yang dikembangkan : kerja sama

Penutup (10 menit)1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran 2. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.3. Peserta didik diberi tugas untuk menyempurnakan laporan berdasarkan masukan dan

saran pada saat presentasi yang telah dikonfirmasi guru.

Pertemuan Keduaa. Pendahuluan (15 menit)

Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi pembentukan kepulauan Indonesia

Memotivasi: Guru menunjukkan gambar lempeng dunia dan proses terbentuknya kepulauan Indonesia

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit) Guru mengajak murid untuk mengamati gambar lempeng-lempeng dunia Siswa secara individu mengamati gambar tradisi dan memahami

terbentuknya kepulauan Indonesia Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa

ingin tahu. Eksplorasi: Salah satu kelompok melakukan presentasi tentang pergerakan

lempeng Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif. Siswa lainnya bisa bertanya materi

yang belum dimengerti atau menanggapinya. Kelompok penyaji presentasi kemudian memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis ke forum dan memberikan penilaian kepada teman-temannya.

Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila ada pertanyaan-pertanyaan/kuis yang tidak terjawab oleh siswa.

Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

a. Penutup (20 menit) Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang tenaga eksogen

pembentuk kepulauan Indonesia Refleksi: memberikan pertanyaan tambahan berkaitan dengan terbentuknya

kepulauan Indonesia Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan pada

fitur diskusi dan kuis sejarah dari buku paket.

Page 42

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Sikap SpiritualJenis/Teknik Penilaian : ObservasiBentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar ObservasiPedoman Penskoran : Lampiran 1

2. Sikap SosialJenis/Teknik Penilaian : ObservasiBentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar ObservasiPedoman Penskoran : Lampiran 2

3. PengetahuanJenis/Teknik Penilaian : Test tertulisBentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar Kerja SiswaPedoman Penskoran : Lampiran 3

4. KeterampilanJenis/Teknik Penilaian : Test tertulis dan PraktikBentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar Kerja KelompokPedoman Penskoran : Lampiran 4

H. SUMBER, ALAT, DAN MEDIA PEMBELAJARANSumber:

1. Buku Sejarah SMA kelas X kurikulum 2013 oleh Ratna Hapsari , tahun 2013 penerbit Erlangga

2. http://sejarahkelasx.blogspot.com/2012/04/kronik-dalam-ilmu-sejarah.html

Alat:LCD (untuk power point)Laptop/computerWhite board dan perangkatnya

Media:GambarPower Point

I. Karakter Kebangsaan2. Kreatif 3. Tanggung jawab 4. Gemar membaca 5. Disiplin 6. Peduli Lingkungan7. Ingin Tahu

Page 43

Lampiran 1Contoh Lembar Observasi: Sikap Spiritual

Petunjuk :Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :4 = selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati3 = sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati2 = kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamatiNama Peserta Didik : ...Kelas : ...Tanggal Pengamatan : ...Materi Pokok : ...

No Aspek PengamatanSkor

1 2 3 41 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan 3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan

saat melihat kebesaran Tuhan 5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu

pengetahuanJumlah Skor

Petunjuk Penskoran :Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

Peserta didik memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33 Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65 Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

Page 44

Lampiran 2Contoh Lembar Penilaian Diri: Sikap Sosial

Nama Peserta Didik : ………………….Kelas : ………………….Materi Pokok : ………………….Tanggal : ………………….

Petunjuk1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari

No Pernyataan TP KD SR SL1 2 3 4

1 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan tugas

2 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan barang

3 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman yang lain

4 Saya bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan

Jumlah Skor

Keterangan : SL : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan SR : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan KD : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak

melakukan TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Petunjuk Penskoran :Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual.

Page 45

Lampiran ke 3Lembar Kerja Siswa :Nama :Kelas :..................Hari / Tanggal :Materi :

Kisi –kisi soal Indikator Butir soalCiri-ciri manusia purba 1-3Tempat penemuan manusia purba 4Jenis-jenis manusia purba 5

SOAL 1. Tulislah cirri-ciri manusia purba jenis pithecanthropus !2. Bedakan ciri fisik manusia Meganthropus dengan Pithekantropus !3. Bagaimana ciri-ciri kehidupan manusia purba!4. Sebutkan tempat penemuan manusia purba !5. Setelah di analisa ada berapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia !

JAWABAN1. Ciri Pithecanthropus :

- Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol - Mengumpulkan makanan dan berburu- Makanannya daging dan tumbuhan - Volume otak 750-1350cc- Badan tegap- Alat pengunyah dan tengkuk sangat kuat - Bentuk geraham besar dan rahang yang kuat - Tonjolan kening tebal - Hidung tebal - Belakang kepala tampak menonjol

2. Meganthropus :berbadan tegap,rahang kuat. Pithecanthropus : tegap tapi tidak setegap meganthropus. Homo :bentuk fisik hamper sama dengan manusia sekarang.

3. Masih FOOD GATHERING , Nomaden.4. Meganthropus di Sangiran,Pithekantropus di bengawan Solo di wilayah

Ngawi,Mojo kertoHomo di Wajak, lembah Bengawan Solo.

5. Ada 3 jenis : meganthropus, pithecanthropus, homo

Page 46

Lampiran ke 4Lembar Kerja Kelompok :

Nama Aspek Penilaian Rata-Rata NilaiPartisipasi Pemahaman

materiPenampilan

Keterangana.   Partisipasi

Peserta didik memperoleh nilai :4 : apabila peserta didik berinteraksi dalam satu kelompok dan 3 : apabila peserta didik aktif dalam penyajian maupun saat sesi diskusi 2 : apabila peserta didik memperhatikan terhadap situasi penyajian1 : apabila peserta didik tidak memperhatikan atau acuh terhadap situasi penyajian

b.   Pemahaman MateriPeserta didik memperoleh nilai :4 : apabila peserta didik mampu menganalisis permasalahan dalam materi dan mengembangkan idenya 3 : apabila peserta didik mampu menganalisis permasalahan dalam materi 2 : apabila peserta didik paham akan materi yang disajikan1 : apabila peserta didik tidak dapat memahami materi yang disajikan

c.    PenampilanPeserta didik memperoleh nilai :4 : apabila peserta didik mampu mempertahankan pemikirannya dan mengembangkan idenya 3 : apabila peserta didik mampu menumbuhkan pemikiran baru dari peserta lain 2 : apabila peserta didik mampu menyajikan apa yang sudah dikerjakan 1 : apabila peserta didik kurang yakin akan hasil pekerjaan yang dikerjakanPeserta didik memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33 Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65 Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

....................,..... 2014Mengetahui Guru Mata Pelajaran SejarahKepala SMA ....

.................................. ..................................NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah

Page 47

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................

Page 48

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : Mata pelajaran : SEJARAH INDONESIAKelas/Semester : X/1Materi Pokok : Hasil kebudayaan pada Masyarakat Praaksara tingkat lanjut dan asal usul nenek moyangAlokasi Waktu : 4X45 Menit (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti:1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar KD Pada KI – 1 :

1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya.

Indikator:- Menunjukan rasa syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa peninggalan

nenek Moyang bangsa IndonesiaKD Pada KI – 2 :

1. Menunjukan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada zaman pra-aksara, Hindu – Budha dan Islam

Indikator:- Menunjukan sikap toleransi terhadap suku bangsa yang ada di Indonesia

sebagai asal usul nenek moyang bangsa IndonesiaKD Pada KI – 3:

Page 49

1. Menganalisis asal usul nenek moyang bangsa Indonesia ( Proto, Deutero Melayu dan Melanesoid)

Indikator:- Menganalisis asal – usul nenek moyang bangsa Indonesia dan pesebarannya.- Mengetahui bagaimana proses migrasi nenek moyang bangsa Indonesia dari

daerah asalnya ke IndonesiaKD Pada KI – 4

1. Menyajikan kesimpulan – kesimpulan dari informasi mengenai asal – usul nenek moyang nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutero, Melayu, dan Melanesoid) dalam bentuk tulisan.

Indikator:- Menyajikan kerterkaitan antara Proto Melayu, Deutero Melayu, dan

Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia

C. Tujuan Pembelajaran Setelah Proses Pembelajaran Siswa di harapakan dapat: 1. Siswa dapat menunjukan rasa syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa

peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia2. Siswa dapat menunjukan sikap toleransi terhadap suku bangsa yang ada di

Indonesia sebagai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia3. Siswa dapat menganalisi asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.4. Siswa dapat mengetahui bagaimana proses migrasi nenek moyang bangsa

Indonesia dari daerah asalnya ke Indonesia5. Siswa dapat menyajikan kerterkaitan antara Proto Melayu, Deutero Melayu, dan

Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia

D. Materi Pembelajaran1. Materi Fakta

Tradisi lisan dan foklorJenis-jenis foklor : mitos, legenda,, dongeng, nyanyian rakyat, upacaraUpaya melestarikan tradisi lisan : wayang, wayang beber, mak yong, didong, rabab patiaman, tanggomo.2. Materi KonsepAsal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Tahukah kalian, dari mana asal-usul nenek moyang bangsa kita? Ada yang menyebutkan nenek moyang kita berasal dari cina, ada yang bilang nenek moyang kita berasal dari melayu, ada yang bilang berasal dari Taiwan, bahkan ada yang bilang berasal dari afrika. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari mengenai teori-teori asal-usul nenek moyang Bangsa Indonesia dari para ahli sejarah dan antropologi.1. Teori Yunnan

Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunnan menuju Kepulauan Nusantara ini melalui tiga gelombang, yaitu ; perpindahan orang negrito, proto melayu dan juga deutro nelayu.

Page 50

2. Teori NusantaraTeori Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal

dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung antara lain oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J.Crawford.

3. Teori Out of TaiwanTeori ini berpandangan bahwa bangsa yang ada di Nusantara ini berasal

dari Taiwan bukan Daratan Cina. Teori ini didukung oleh Harry Truman Simanjuntak.

4. Teori Out of AfricaTeori ini menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang

berasal dari Afrika. Dasar dari teori ini adalah berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki..

E. Metode PembelajaranPendekatan : SaintifikPembelajaran : Think Pair Share 

Metode : ceramah, diskusi, Tanya jawab, dan penugasan.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran1. Media dan Alat Pembelajaran : White board, Power Point, LCD.2. Sumber Belajar :

Hapsari, Ratna dan Adil M. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Sejarah Indonesia : buku guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2013.

Sumber lain dari Internet

G. Karakter Kebangsaan1. Kreatif 2. Tanggung jawab 3. Gemar membaca 4. Disiplin 5. Peduli Lingkungan6. Ingin Tahu

H. Langkah – Langkah Kegiatan PembelajaranPertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal (10 menit) Memberi Salam Melakukan Absensi terhadap siswa/i Menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran kepada siswa/i

2. Kegiatan Inti (70 Menit)Mengamati Melihat peta migrasi nenek moyang bangsa Indonesia. Melihat bagan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia

Page 51

Nilai yang di kembangkan: Melatih kesungguhan Menanya Peserta didik dimotivasi untuk mengeksplorasi dan merumuskan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung (pertanyaan hipotetik) terkait dengan materi ajar. apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana, mengapa.

Nilai yang dikembangkan : Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis

Mengumpulkan Informasi Guru menugaskan siswa untuk mendiskusikan tentang materi yang

dibahas ( asal – usul nenek moyang bangsa Indonesia dan proses migrasinya) dalam kelompok, masing – masing kelompok terdiri dari 2 orang. Waktu diskusi 30 menit

Nilai yang di kembangkan : Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi

Menalar Peserta didik menganalisis data dan informasi yang telah

dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.

Peserta didik mendiskusikan didalam kelompok untuk merumuskan kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun.

Nilai yang di kembangkan : Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan materi

Mengomunikasikan Guru menunjuk beberapa kelompok untuk menyampaikan hasil

pekerjaannya Guru menerangkan lebih lanjut tentang asal – usul nenek moyang

bangsa Indonesia Nilai yang dikembangkan: Mengembangkan sikap jujur, teliti,

toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar

3. Penutup (10 menit) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Peserta didik diberi tugas untuk menyempurnakan laporan

berdasarkan masukan dan saran pada saat presentasi yang telah dikonfirmasi guru.

Page 52

Pertemuan Keduaa. Pendahuluan (15 menit)

Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi kebudayaan pada masyarakat pra-aksara.

Memotivasi: Guru menunjukkan gambar hasil kebudayaan pada masyarakat pra-aksara tingkat lanjut.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Kegiatan Inti (100 menit) Guru mengajak murid untuk mengamati gambar hasil kebudayaan

masyarakat pra aksara Siswa secara individu mengamati gambar tradisi, legenda, mitos serta hasil

kebudayaan. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa

ingin tahu. Eksplorasi: Salah satu kelompok melakukan presentasi tentang hasil

kebudayaan atau mitos ataupun legenda disuatu daerah Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif. Siswa lainnya bisa bertanya materi

yang belum dimengerti atau menanggapinya. Kelompok penyaji presentasi kemudian memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis ke forum dan memberikan penilaian kepada teman-temannya.

Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila ada pertanyaan-pertanyaan/kuis yang tidak terjawab oleh siswa.

Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

d. Penutup (20 menit) Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang hasil kebudayaan

dan tradisi pada masyarakat Refleksi: memberikan pertanyaan tambahan berkaitan dengan hasil

kebudayaan pada masyarakat pra-aksara Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan pada

fitur diskusi dan kuis sejarah dari buku paket.

Page 53

I. Penilaian1. Kompetensi Sikap

a) Teknik Penilaian: Observasi dan Jurnalb) Bentuk Instrumen: Lembar Observasi dan Jurnal

No.

Aspek yang DiamatiSkor

1 2 3 41.                

    

Berdoa sebelum kegiatan pembelajaran

2.                

    

Mengucapkan syukur ketika selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran

3.                

    

Menghargai dan menghormati guru

4.                

    

Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas

5.                

    

Menjaga kebersihan lingkungan kelas

Total Skor

KRITERIA PENILAIAN SEBAGAI BERIKUT:4 = selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati3 = sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati2 = kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamatiPETUNJUK PENSKORAN:Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: skor yang diperoleh Skor akhir = -------------------------- x 4 skor maksimum

2. Kompetensi PengetahuanA. Teknik Penilaian

Tes : TulisB. Bentuk Instrumen

Soal Tulis Uraian

Page 54

C. Contoh Soal:

No. Instrumen Bobot SkorJml

skor= bobotx10

1.       1 Jelaskan Asal – Ususl Nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan Teori yunan?

       Teori ini menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Teori ini didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi menuju ke selatan.

4 10

2.       2 Jelaskan asal – usul nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan teori Nusantara

       Teori Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung antara lain oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J.Crawford. Teori ini dilandasi oleh beberapa argument, antara lain :

Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.

Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun persamaan ini hanyalah suatu kebetulan saja.

Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homon soloensis danHomo wjakensis.

Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan bahsa Indo-eropa yang berkembang di Asia Tengah.

4 10

3.       3 Apa yang di maksud dengan proto melayu dan deutro melayu

2 10

Total Bobot dan Skor 10 40 100

Page 55

Pedoman penilaian:Rentang Nilai: 0 -100

Skor yang diperolehNilai akhir = -------------------------- x 100

Skor maksimum

3. Kompetensi Keterampilana) Teknik: Praktik b) Bentuk Instrumen: Cheklist

No.Aspek

PenilaianKriteria Penilaian

Skor

1 2 3 4Isi Skor 4, apabila isi laporan memenuhi empat kriteria,

yaitu benar, rasional, runtut, dan lengkap sistematikanya

Skor 3, apabila isi laporan memenuhi tiga dari empat kriteria, yaitu benar, rasional, runtut,dan lengkap sistematikanya

Skor 2, apabila isi laporan memenuhi dua dari empat kriteria, yaitu benar, rasional, runtut,dan lengkap sistematikanya

Skor 1, apabila isi laporan memenuhi satu dari empat kriteria, yaitu benar, rasional, runtut,dan lengkap sistematikanya

Penggunaan Bahasa

Skor 4, apabila memenuhi tiga kriteria, yaitu menggunakan bahasa baku, sesuai dengan EYD, dan mudah dipahami

Skor 3, apabila memenuhi dua dari tiga kriteria,yaitu menggunakan bahasa baku, sesuai dengan EYD, dan mudah dipahami

Skor 2, apabila memenuhi satu kriteria, yaitu menggunakan bahasa baku, sesuai dengan EYD, dan mudah dipahami

Skor 1, apabila tidak memenuhi bahasa dan penulisan tidak sesuai EYD dan tidak mudah dipahami

Estetika Skor 4, jika memenuhi tiga kriteria yaitu kreatif, rapi, dan menarikSkor 3, jika memenuhi dua dari tiga kriteria yaitu

kreatif, rapi, dan menarikSkor 2, jika memenuhi satu dari tiga kriteria yaitu

kreatif, rapi, dan menarikSkor 1, jika tidak memenuhi tiga kriteria yaitu

Page 56

kreatif, rapi, dan menarikPresentasiSkor 4, jika mampu mempresentasikan dengan benar

secara substantif, bahasa mudah dimengerti, dan penuh secara percaya diri

Skor 3, jika mampu mempresentasikan dengan benar secara substantif dan disampaikan secara percaya diri

Skor 2, jika mampu mempresentasikan dengan kurang percaya diri

Skor 1, jika tidak mampu mempresentasikan dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti, dan disampaikan dengan tidak percaya diri.

Petunjuk Penskoran Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100

Jumlah skor maksimal

....................,..... 2014Mengetahui Guru Mata Pelajaran SejarahKepala SMA ....

.................................. ..................................NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 57

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah : MataPelajaran : SejarahKelas/Semester : X/ 1Materi Pokok : Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.Alokasi Waktu : 4 x 45 (2kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI) 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.1. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan IndikatorKompetensi Dasar IndikatorMenghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengamalkan nilai-nilai keteladanan pemimpin pada zaman Hindu – Budha dengan mengambil ajaran toleransi dan saling menghargai.

Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa pra aksara, Hindu-Buddha dan Islam.

Mengamalkan sikap tanggung jawab dan sikap peduli terhadap peninggalan hasil budaya Hindu-Buddha di Indonesia

Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha

Memahami proses lahir dan berkembangannya agama dan kebudayaan Hindu– Budha di Indonesia .

Page 58

di Indonesia. Menganalisis proses masuknya dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia

Menganalisis bentuk- bentuk kebudayaan hindu – budha di Indonesia.

Mendeskripsikanwujud akulturasi kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Hindu-Buddha.

Menganalisiswujud akulturasi kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia berupabahasa, ekonomi, politik, religi/kepercayaan, organisasi sosial kemasyarakatan, sistem pengetahuan peralatan hidup/teknologi, kesenian.

Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Hindu-Budha dengan menerapakan cara berfikir kronologis dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.

Menalar proses masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia, serta bentuk pengaruh peninggalan agama hindu- budha di Indonesia.

C. Tujuan pembelajaranKompetensi sikap spiritual dan sikap sosial1 Siswa mampu mengamalkan nilai-nilai keteladanan pemimpin pada zaman

Hindu-Budha dengan mengambil toleransi dan saling menghargai2 Siswa mampu mengamalkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap peninggalan

hasil budaya Hindu-Buddha di IndonesiaKompetensi pengetahuan dan keterampilan1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan konsep akulturasi

kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia.2 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –

Budha berupa bahasa dan tulisan di Indonesia3 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –

Budha berupa ekonomi4 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –

Budha berupa politik dan sistem pemerintahan di Indonesia5 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi hindu –

budha berupa religi/kepercayaan

Page 59

6 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu – Budha berupa organisasi sosial kemasyarakatan

7 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu – Budha berupa sistem pengetahuan peralatan hidup/teknologi

8 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu – Budha berupa kesenian.

9 Siswa mampu menyajikan hasil – hasil akulturasi agama dan kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan lokal di Indonesia.

D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 Materi faktaa Lahir dan Berkembangnya Agama Hindu - Budha di indonesia

Ada beberapa teori terkait proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu- Budha ke Indonesia, diantaranya: Teori Waisya, ksatria, Brahmana, dan teori arus balik. Namun banyak orang lebih meyakini agama hindu masuk ke Indonesia karena dibawa oleh oranng Indonesia, yang mempelajarinya ketika mereka berada di India untuk berbagai keperluan.

Pertemuan 2a) Proses masuknya dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-budha di

IndonesiaSebelum masuknya pengaruh hindu-budha ke Indonesia, sistem pemerintahan yang dianut bangsa Indonesia adalah sistem pemerintahan desa, yang dipimpin oleh seorang kepala suku, dengan masuknya pengaruh hindu, muncul konsep tentang dewa raja:bahwa pemimpin tertinggidalam sebuah kelompok adalah seorang raja, raja tersebut diyakini titisan dewa.

b) Bentuk- bentuk kebudayaan hindu budha yang masuk ke IndonesiaSeperti masa-masa sebelum masuknya pengaruh hindu-budha, sistem mata pencaharian masyarakat Indonesia adalah bertumpu pada tradisi pertanian atau agraris. Pemahaman tentang pertanian bertambah maju ketika orang-orang india mengenalkan sistem irigasi dan sistem pelayaran.

Pertemuan 3a) Perwujudan akulturasikebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Hindu-

Buddha.

Materi Konsep Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur

menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.

Hal ini berarti kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia tidak ditema seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dandisesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu- Buddha.

Page 60

Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada uraian materi unsur-unsur budaya berikut ini:

BahasaWujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya

penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat ditemukan sampai sekarang.

Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu bertulis) peninggalan kerajaan Hindu – Buddha pada abad 5 – 7 M, contohnya prasasti Yupa dari Kutai dan prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya 7 – 13 M. Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf Pallawa, kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui Prasasti Dinoyo (Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno Kepercayaan

Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme.Anda masih ingat pengertian Animisme dan Dinamisme? Bila Anda lupa, baca kembali modul ke-2 Anda!

Dengan masuknya agama Hindu – Budha ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai menganut/mempercayai agama-agama tersebut.Agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami Sinkritisme. Tentu Anda bertanya apa yang dimaksud dengan Sinkritisme? Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang berbeda menjadi satu. Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu – Budha yang dianut oleh masyarakat India.Perbedaaan-perbedaan tersebut dapat Anda lihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia.Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India.

Demikianlah penjelasan tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang religi/kepercayaan.Selanjutnya simak uraian materi berikutnya. Organisasi Sosial Kemasyarakatan

Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat dalam organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh India.

Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja secara turun temurun.

Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya raja-raja yang memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa dan R Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harhari (dewa Syiwa dan Wisnu jadi satu).

Page 61

Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi di kerajaan Majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana.Wujud akulturasi di samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta.

Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan Pendeta), kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang) dan kasta Sudra (golongan rakyat jelata). Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian, karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.

Demikianlah contoh wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan untuk selanjutnya kalau Anda sudah memahaminya, Anda dapat melanjutkan pada uraian materi wujud akulturasi berikutnya. Sistem Pengetahuan

Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M

Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala.Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar istilah Candrasangkala?Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang kertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1, maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit .

Dari uraian di atas, apakah Anda sudah paham?Kalau sudah paham simak kembali wujud akulturasi berikutnya. Peralatan Hidup dan Teknologi

Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.

Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan.Bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak, yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsi sebagai tempat pemujaan.Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri

Page 62

di Indonesia sesuai dengan asal kata candi tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang merupakan salah satu nama dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka. Candi budha

Di samping itu, dalam bahasa kawi candi berasal dari kata Cinandi artinya yang dikuburkan.Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah melainkan berbagai macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yang disimpan dalam Pripih.

Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat dari adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah untuk tempat pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota Benares merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa. Kesenian

Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan .

Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha.Relief Candi Borobudur

relief dari candi Borobudur yang menggambarkan Budha sedang digoda oleh Mara yang menari-nari diiringi gendang, hal ini menunjukkan bahwa relief tersebut mengambil kisah dalam riwayat hidup Sang Budha seperti yang terdapat dalam kitab Lalitawistara.

Demikian pula di candi-candi Hindu, relief yang juga mengambil kisah yang terdapat dalam kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana.Yang digambarkan melalui relief candi Prambanan ataupun candi Panataran.

Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata Indonesia juga mengambil kisah asli ceritera tersebut, tetapi suasana kehidupan yang digambarkan oleh relief tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun masyarakat Indonesia.

Dengan demikian terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya India, tetapi selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia.

Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu ceritera/kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari

kitab Ramayana yang ditulis oleh Walmiki dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa.

Kedua kitab tersebut merupakan kitab kepercayaan umat Hindu. Tetapi setelah berkembang di Indonesia tidak sama proses seperti aslinya

Page 63

dari India karena sudah disadur kembali oleh pujangga-pujangga Indonesia, ke dalam bahasa Jawa kuno. Dan,tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan hadirnya tokoh punokawan seperti Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Bahkan dalam kisah Bharatayuda yang disadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antar Pendawa dan Kurawa,melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan Jenggala.

Di samping itu juga, kisah Ramayana maupun Mahabarata diambil sebagai suatu ceritera dalam seni pertunjukan di Indonesia yaitu salah satunya pertunjukan Wayang.Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia

sejak zaman prasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa.

Untuk itu wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India, tetapi tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami perubahan.

Perubahan tersebut antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh ceritera misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan tokoh Durna, dalam cerita aslinya Dorna adalah seorang maha guru bagi Pendawa dan Kurawa dan berperilaku baik, tetapi dalam lakon di Indonesia Dorna adalah tokoh yang berperangai buruk suka menghasut.

E. Metode PembelajaranPendekatan : SaintifikMetode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasanModel pembelajaran : Examples non examples

F. Karakter Kebangsaan1. Kreatif 2. Tanggung jawab 3. Gemar membaca 4. Disiplin 5. Peduli Lingkungan6. Ingin Tahu

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran Media : Slide peninggalan agama dan kebudayaan bercorak

Hindu –Budha di Indonesia Alat/Bahan : Laptop, LCD. Sumber Belajar :

o Kementrian PendidikandanKebudayaanRepublikIndonesaia. 2013.

Page 64

Sejarah Indonesia:Kelas X. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

o RatnaHapsari. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran WaktuPendahuluan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.

Peserta didik menerima informasi mengenai topik dan tujuan pembelajaran hari ini melalui power point.

Siswa mendapatkan penjelasan tentang langkah- langkah pembelajaran examples non examples.

Siswa berkelompok sesuai dengan petunjuk.

5-7 menit

Inti Mengamati Menayangkan gambar- gambar peninggalan

kebudayaan hindu budha di Indonesia melalui power point serta melakukan tanya jawab singkat.

Membaca dengan cermat buku teks pelajaran halaman ... s.d...., sejarah indonesia SMA/MA jilid 1. Fokus pengamatan terutama mencermati kehidupan sosial, ekonomi,sosial-budaya masyarakat indonesia pada masa pengaruh hindu-budha.

Nilai yang dikembangkan: melatih kesungguhanMenanya Pesertadidik dimotivasi untuk mengeksplorasi

dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung yang terkait dengan akulturasi kebudayaan hindu - budha di indonesia (contoh pertanyaan yang di ajukan):

- Bagaimana proses akulturasi kebudayaan agama hindu – budha dengan kebudayaan asli indonesia?

- Apa bukti akulturasi kebudayaan hindu- budha yang ada di

60 menit

Page 65

indonesia? Nilai yang dikembangkan: melatih kreatifitas

dan rasa ingin tahu.Mencoba/mengumpulkan informasi Setiap kelompok mendapatkan tugas:

- Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa bahasa dan tulisan,politik, ekonomi.

- Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa religi/ kepercayaan,sistem social

- Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa organisasi pengetahuan/ teknologi dan kesenian.

Peserta didik mengumpulkan informasi/data dari gambar, penelusuran internet, atau mencari di perpustakaan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.

Nilai yang dikembangkan:ketelitian dan kerja keras.

Mengasosiasi/menganalisis data atau informasi Peserta didik menganalisis data dan informasi

yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan

- Bagaimana proses akulturasi kebudayaan hindu-budha di indonesia?

- Apa bukti – bukti peninggalan hindu-budha yang ada di indonesia?

Peserta didik mencatat hasil diskusi Peserta didik mendiskusikan didalam

kelompok untuk merumuskan kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun

Nilai yang dikembangkan: mengembangkan sikap jujur , menghargai pendapat orang lain,kemampuan berkomunikasi.

Mengomunikasikan Salah satu peserta didik sebagai wakil

kelompok mempresentasikan hasil simpulanyang telah dirumuskan. Kelompok lain diwajibkan memberi tanggapan.

Peserta didik bersama guru merumuskan

Page 66

simpulan hasil proses kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama.

Nilai yang dikembangkan: mengemukakan pendapat dengan singkat dan jelas,serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Penutup Pesertadidikmengklarifikasi/kesimpulandibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang akulturasi agama dan kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia.

Peserta didik di minta untuk mengumpulkan lembar kerja.

Guru menutup pembelajaran hari ini dengan salam dan terimakasih.

20 menit

H. PenilaianPenilaian hasil belajar 1 Kompetensi Sikap Spritual

a. Teknik Penilaian: Observasi

Nama Peserta Didik : ………………….Kelas : ………………….Tanggal Pengamatan : …………………..Materi Pokok/Tema : …………………..

No.

Aspek yang DiamatiSkor

1 2 3 41.                

   

Berdoa sebelum kegiatan pembelajaran

2.                

   

Mengucapkan syukur ketika selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran

3.                

   

Menghargai dan menghormati sesama

4.                

   

Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas

5.                

   

Menjaga kebersihan lingkungan kelas

Total Skor

Petunjuk Penskoran:

Page 67

4 = selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati3 = sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati2 = kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

skor yang diperoleh Skor akhir = -------------------------- x 4 skor maksimum

 

2.         Kompetensi Sikap SosialKompetensi Sikap Sosial

a. Teknik Penilaian : Observasib.      Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasic.       Kisi-kisi :

No IndikatorScore

SB B C K1 Menunjukkan ketekunan dan

tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok

2 Menerima saran dan kritik dari kelompok lain

3 Menghargai dan menghormati teman sekelas yang berbeda agama

4 Memiliki rasa ingin tahu, dan peduli terhadap kelestarian peninggalan agama Hindu-Budha yang ada di Indonesia

Page 68

Kompetensi Pengetahuan1. Non test

NO Sikap Aspek yang dinilaiNama peserta didik

Nilai Kualitatif

Nilai Kuantitatif

Penilaian Kelompok

1 Partisipasi/keaktifan2 Kerjasama dalam diskusi3 Antusias bertanya/menjawab

4Kemampuan mengemukakanpendapat

Jumlah Nilai KelompokPenilaian Individu peserta didik

1Menyelesaikan hafalan materi dengan baik

2Berani mengemukakan hasil pendapat

3 Berani menjawab pertanyaan4 Inisiatif5 Ketelitian

Jumlah Nilai Individu

Kriteria Penilaian :Kriteria Indikator

Nilai Kualitatif

Nilai Kuantitatif

80-100 Memuaskan 470-79 Baik 360-69 Cukup 245-59 Kurang

cukup1

 

Kompetensi KeterampilanTeknik Penilaian : ObservasiBentuk Instrumen : Lembar observasiKisi-kisi

NO aspekyang dinilai. Nama SiswaNilai

kulitatifNilai

kuantitatifJml

Page 69

1. Keaktifan siswa dalam diskusi.

2. Keaktifan siswa dalam menjawab.

3 Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar

Keterangan:Sikap sosial, spiritual, keterampilan: Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 –4,00Baik : apabila memperoleh skor 2,66 –3,33 Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 –2,65 Kurang : apabila memperoleh skor kurang1,66Pengetahuan: Pengetahuan: Objective test

Jumlah jawaban benar X 10 = Nilai

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e!

1. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang bahasa adalah ... .A. Nisan Malik as SalehB. Negara KrtagamaC. Inkripsi YupaD. Pararaton E. Kronik

4. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang religi/kepercayaan adalah ... .A. Upacara NgabenB. Upacara NyepiC. Prasasti TuguD. Prasasti YupaE. Candi

5. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan adalah ... .

A. Upacara NyepiB. Upacara Ngaben C. Konsep Dewaraja

Page 70

D. Konsep Kepala SukuE. Raja sebagai kepala pemerintahan

6. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang sistem pengetahuan adalah sistem kalender ... .

A. CandrasengkalaB. MasehiC. IslamD. Cina E. Saka

7. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang peralatan hidup/teknologi adalah ... .

A. CandiB. ReliefC. Kalender SakaD. Konsep DewarajaE. Konsep Macapat

Kunci Jawaban1.         C2.         B3.         C4.         E5.         A

Uraian

Kelompok.

Instrumen Bobot Skor

Jml skor= bobotx10

1.Bagaimana proses akulturasi kebudayaan hindu- budha di Indonesia?

1 10

2.Sebut dan jelaskan satu bentuk perpaduan tradisi lokal dengan kebudayaanHindu–Buddha?

3. Jelaskan Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan?

1 10

4. Jelaskan Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan?

1 10

5. Bagaiamana menghargai peninggalan sejarah yang ada di lingkungan tempat tinggalmu?

1 10

Page 71

....................,..... 2014Mengetahui Guru Mata Pelajaran SejarahKepala SMA ....

.................................. ..................................NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

................................................................................................

Page 72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

  Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/1Mata Pelajaran : Sejarah IndonesiaMateri Pokok : Kerajaan – kerajaan Hindu – Budha di Indonesia Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti:1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan IndikatorNo.

Kompetensi Dasar Indikator

1  Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Toleransi dalam berdoa antar umat beragama- Musyawarah mufakat dalam memecahkan

masalah

Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil buda ya pada zaman Hindu – Buddha.

- Memanfaatkan Museum sebagai sumber referensi bejalar kebudayaan Hindu – Buddha.

- Menunjukkan rasa tanggung jawab dengan memelihara dan menjaga hasil kebudayaan Hindu – Buddha di Indonesia

Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintah, dan kebudayaan pada masa kerajaan – kerajaan Hindu- Budha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti – bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia

- Mengklasifikasikan kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

- Mendeskripsikan masing – masing kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

- Menunjukkan Bukti-bukti Kehidupan dan hasil-hasil kebudayaan pengaruh Hindu-

Page 73

masa kini Buddha yang masih ada pada saat ini4.       4 Menyajikan hasil penalaran dalam

bentuk tulisan bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu – Buddha dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

- Menyajikan hasil telaah klasifikasi kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

- Menyajikan hasil deskripsi masing – masing kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

- Menyajikan hasil telaah tentang bukti – bukti kehidupan hasil kebudayaan pengaruh Hindu – Buddha yang masih ada pada saat ini

C. Tujuan Pembelajaran Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap SosialSetelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:

1. Toleransi dalam berdoa antar umat beragama2. Musyawarah mufakat dalam memecahkan masalah3. Memanfaatkan Museum sebagai sumber referensi bejalar kebudayaan Hindu

– Buddha.4. Menunjukkan rasa tanggung jawab dengan memelihara dan menjaga hasil

kebudayaan Hindu – Buddha di IndonesiaKompetensi Pengetahuan dan KeterampilanSetelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:

1. Mengklasifikasikan kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia2. Mengidentifikasikan letak kerajaan Kutai dan Tarumanegara3. Menjelaskan tentang kerajaan Tarumanegara

D. Materi Pembelajaran Menjelaskan perkembangan kerajaan Kutai dan TarumanegaraMateri Konsep1. Menganalisis kehidupan ekonomi masyarakat zaman kerajan Kutai dan

Tarumanegara2. Menganalisis perkembangan hasil kebudayaan zaman kerajaan Kutai dan

Tarumanegara3. Menunjukkan nilai-nilai kehidupan dan unsur budaya zaman kerajaan Kutai

dan Tarumanegara yang masih ada sampai sekarang4. Meneladani tokoh Mulawarman dan purnawarman dalam memimpin

kerajaan kutai dan tarumanegara 5. Menunjukkan letak kerajaan Kutai dan Tarumanegara6. Menganalisis agama dan kepercayaan kerajaan Kutai dan Tarumanegara

Materi Fakta Kerajaan Islam di Indonesia: kerajaan kutai, Tarumanegara, Pajajaran, melayu,

sriwijaya, mataram, kediri, singasari, majapahit dan lain-lain

Page 74

Kondisi politik, sosial ekonomi kerajaan islamE. Metode Pembelajaran

Pembelajaran Saintifik.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran1. Media

- Power point kerajaan –kerajaan Hindu Budha

2. Alat dan bahan- LCD- Laptop- In focus

2. Sumber BelajarHapsari,Ratna. M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

F. Langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaranKegiatan Pendahuluan (12 menit)A. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti

pembelajaran dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.

B. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu wajib nasional dari sabang sampai merauke, dilanjutkan melakukan tanya jawab tentang lagu tersebut

C. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai materi tentang kerajaan – kerajaan Hindu Buddha yang ada di Indonesia.

D. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai tentang klasifikasi dan kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia.

Kegiatan Inti (60 menit)Model Pembelajaran Group Investigation

- Peserta didik di bagi kedalam 4 kelompok - Setiap kelompok diberi tugas untuk menginvestigai sebuah kerajaan

Setiap kelompok mendapatkan tugas:1. Mengidentifikasi prasasti dari zaman kerajaan Kutai dan Tarumanegara1. Mengidentifikasi letak kerajaan Kutai dan Tarumanegara 2. Menelaah corak kehidupan politik, ekonomi,sosial dan budaya masyarakat

zaman kerajaan Kutai dan Tarumanegara3. Mengidentifikasi hasil-hasil budaya zaman kerajaan Kutai dan

TarumanegaraMengamati

a. Peserta didik dalam kelompok mengamati dan membaca setiap slide power point tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Budha.

Page 75

b. Peserta didik dalam kelompok mengidentifikasi masing – masing kerajaan dan mengklasifikasikannya

- Kompetensi yang dikembangan : Melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari informasi

Menanyaa. Peserta didik dalam kelompok menyusun sejumlah pertanyaan hal-hal

yang berkenaan dengan kerajaan – kerajaan Kutai dan Tarumanegara. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan dari hasil pengamatan yang berkaitan dengan ketiga kerajaan tersebut .Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan seperti :

Apa agama yang di anut ? Tahun berapa kerajaan kutai dan Tarumanegara berdiri ? Dimana letak kerajaan Siapa raja tekenal ? Apa peninggalan/bukti dari masing-masing kerajaan ?

b. Peserta didik mengajukan pertanyaan dengan ungkapan bahasa yang santun. Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

c. Peserta didik mengidentifikasi dan mengklasifikasi pertanyaan tentang kerajaan –kerajaan yang akan dicari jawabannya dalam diskusi kelompok.

o Kompetensi yang dikembangkan : Mengembangkan Kreativitas, rasa ingin tahu, berpikir kritis

Mencoba/Mengumpulkan Data atau Informasia. Peserta didik mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan

yang sudah disusun dengan membaca uraian materi di Buku Sejarah Kelas X halaman ..., juga mencari melalui sumber belajar lain seperti buku referensi lain dan internet dengan bimbingan guru.

b. Peserta didik menanyakan jawaban yang telah disusun dengan mengkonfirmasikan jawaban tersebut kepada guru tentang kebenaran jawaban yang dibuat kelompok. Guru menyediakan berbagai sumber belajar dan dapat menjelaskan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik dalam kelompok.

c. Peserta didik mengecek kembali jawaban pertanyaan dengan menggunakan sumber belajar yang telah disediakan guru.

- Kompetensi yang dikembangkan :Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan dan menghargai pendapat orang lain

Page 76

Mengasosiasi/Menganalisis Data atau Informasia. Peserta didik dengan bimbingan guru mendiskusikan hubungan atas berbagai

informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti :o Mengapa Kerajaan – kerajaan tersebut memperoleh pengaruh baik

Hindu atau Buddha ?o Apa peninggalan sejarah yang bisa dijadikan sumber untuk menguak atau

mengidentifikasi kerajaan-kerajan tersebut ?o Mengapa kerajaan – kerajaan tersebut runtuh ?

b. Peserta didik menyusun simpulan atas berbagai pertanyaan dengan bimbingan guru tentang kerajaan Kutai dan Tarumanegara.- Kompetensi yang dikembangkan : Sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan dan

kerja kerasMengkomunikasikana. Peserta didik dengan arahan guru membuat bahan tayang atau lembar kerja

kelompok secara sistematis untuk melaporkan hasil kerja kelompok tentang kerajaan Kutai dan Tarumanegara.

b. Peserta didik mematuhi tata cara penyajian kelompok, seperti :o Kelompok menyajikan secara bergantian bahan tayang yang telah

disusun sebelumnya.o Kelompok penyaji menyajikan materi paling lama 5 menit. Kelompok

lain memperhatikan penyajian kelompok penyaji dan mencatat hal-hal yang penting serta mempersiapkan pertanyaan terhadap hal yang belum jelas.

o Kelompok penyaji bertanya jawab dan diskusi dengan peserta didik lain tentang materi yang disajikan paling lama 15 menit.

o Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.

o Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah dipersilahkan oleh guru (moderator).

o Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan pertanyaan atau pendapat.

o Berbicara secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lainc. Peserta didik melakukan diskusi kelas dengan bimbingan atau dimoderatori oleh

guru.d. Kelompok lain memberikan tanggapan dan guru memberikan konfirmasi

terhadap jawaban peserta didik dalam diskusi, dengan meluruskan jawaban yang kurang tepat dan memberikan penghargaan bila jawaban benar.

- Kopetensi yang dikembangkan Sikap teliti, toleransi, kemampan berpikir sistematis

Kegiatan Penutup (18 menit)

Page 77

a. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal tentang kerajaan Kutai dan Tarumanegara.

b. Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan kerajaan Kutai dan Tarumanegara, dengan meminta menjawab pertanyaan berikut secara lisan. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari sejarah kerajaan Kutai

danTarumanegara bagi kalian? pa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan? Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan? Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

c. Peserta didik mencatat tugas pekerjaan rumah untuk pengayaan dan membaca materi untuk pertemuan berikutnya yaitu perumasan dasar negara.

G. Penilaian

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosiala.              Teknik Penilaian : Observasib.             Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasic.              Kisi-kisi :

No Indikator Butir Instrumen

1 Toleransi dalam berdoa antar umat beragama 12 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

dengan dirumuskannya Pancasila sebagai dasar negara oleh para pendiri negara.

2

3 Memanfaatkan Museum sebagai sumber referensi bejalar kebudayaan Hindu – Buddha.

3

4 Menunjukkan rasa tanggung jawab dengan memelihara dan menjaga hasil kebudayaan Hindu – Buddha di Indonesia

4

Instrumen: lihat Lampiran 1a. Teknik Penilaian : Observasib. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasic. Kisi-kisi :

2.             Kompetensi PengetahuanNo Indikator Butir Instrumen

1 Menjelaskan perkembangan kerajaan Kutai dan Tarumanegara

1

2 Menganalisis kehidupan ekonomi masyarakat zaman kerajan Kutai dan Tarumanegara

5, 9

3 Menganalisis perkembangan hasil kebudayaan zaman kerajaan Kutai dan Tarumanegara

8

4 Menunjukkan nilai-nilai kehidupan dan unsur budaya 6

Page 78

zaman kerajaan Kutai dan Tarumanegara yang masih ada sampai sekarang

5 Meneladani tokoh Mulawarman dan purnawarman dalam memimpin Kerajaan Kutai dan Tarumanegara

2

6 Menunjukkan letak kerajaan Kutai dan Tarumanegara 47 Menganalisis agama dan kepercayaan kerajaan Kutai

dan Tarumanegara3, 7, 10

Instrumen: lihat Lampiran : 2

3.             Kompetensi Keterampilana.              Teknik Penilaian : Observasib.             Bentuk Instrumen : Lembar observasic.              Kisi-kisi :

No Keterampilan Butir Instrumen

1 Menyajikan hasil telaah klasifikasi kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

1,2

2 Menyajikan hasil deskripsi masing – masing kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

3,4,5,6,7

3 Menyajikan hasil telaah tentang bukti – bukti kehidupan hasil kebudayaan pengaruh Hindu – Buddha yang masih ada pada saat ini

8,9,10,11,12

Instrumen: lihat Lampiran 3

Lampiran 1Lembar Observasi

Sikap Spiritual dan Sikap SosialNamaPesertaDidik : ...Kelas : ...TanggalPengamatan : ...

MateriPokok : Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

No Aspek Spiritual dan Sosial Skor Keterangan1 2 3 4

1 Toleransi dalam berdoa antar umat beragama

4

2 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan dirumuskannya Pancasila sebagai dasar negara oleh para pendiri negara.

4

3 Memanfaatkan Museum sebagai 1

Page 79

sumber referensi bejalar kebudayaan Hindu – Buddha.

4 Menunjukkan rasa tanggung jawab dengan memelihara dan menjaga hasil kebudayaan Hindu – Buddha di Indonesia

2

Jumlah Skor

Skor Penilaian:4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadangtidak melakukan2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor≤ 2,33Kurang : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33

Lampiran 2a.       Teknik Penilaian : Tes Tertulisb.      Bentuk Instrumen : Uraianc.       Kisi-kisi :

No Indikator Butir Instrumen1 Mengklasifikasikan kerajaan – kerajaan Hindu –

Buddha di Indonesia 1, 2,

2 Mendeskripsikan masing – masing kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14

3 Menunjukkan Bukti-bukti Kehidupan dan hasil-hasil kebudayaan pengaruh Hindu-Buddha yang masih ada pada saat ini

15

Page 80

Lampiran 3:Lembar Observasi Keterampilan

Nama Peserta Didik : ...Kelas : ...Tanggal Pengamatan : ...

Materi Pokok : Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

No Aspek Keterampilan Skor Keterangan1 2 3 4

A Menyajikan hasil telaah klasifikasi kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

1.      Menyampaikan gagasan dengan lancar dan logis2.      Mendukung kerjasama kelompok

B Menyajikan hasil deskripsi masing – masing kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

3.      Kejelasan isi paparan4.      Menyampaikan gagasan dengan lancar dan logis5.      Mendukung kerjasama kelompok6.      Menanggapi pertanyaan dengan lugas dan jelas7.      Menerimasecaralogispendapatkelompok lain

C Menyajikan hasil telaah tentang bukti – bukti kehidupan hasil kebudayaan pengaruh Hindu – Buddha yang masih ada pada saat ini

8.      Kejelasanisipaparan9.      Menyampaikan gagasan dengan lancar dan logis10.  Mendukung kerjasama kelompok11.  Menanggapi pertanyaan dengan lugas dan jelas12.  Menerimasecaralogispendapatkelompok lain

JumlahSkor

Skor Penilaian:

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor≤ 2,33Kurang : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33

Page 81

Lampiran 3No. kelompok : ...Kelas : ...Tanggal Pengamatan : ...Materi Pokok : Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

Lampiran Lembar Kerja Kelompok

Kondisi Ekonomi Kerajaan Kutai

Sumber sejarah

Kondisi Politik

....................,..... 2014Mengetahui Guru Mata Pelajaran SejarahKepala SMA ....

.................................. ..................................NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 82

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : Matapelajaran : Sejarah IndonesiaKelas/Semester : X/IIMateri Pokok : Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia yang tersebar disekitar Selat Malaka (Samudera Pasai, Malaka, Aceh)Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejasian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri an mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator Mengahayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menghayati ajaran agama yang dianut- Mengamalkan sikap toleransi antar umat

beragama- Meneladani sikap pemimpin pada masa

kerajaan Islam yang mampu mengorganisir seluruh rakyat dengan semangat perang fisabilillah untuk melawan penjajah

Menunjukkan sikap tanggungjawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada zaman praaksara, Hindu-Budha dan Islam.

- Menganalisis tinggalan kerajaan Islam yang masih bisa kita jumpai sebagai bukti sejarah yang harus kita jaga dan lestarikan

Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa

- Menganalisis karakteristik kehidupan di kerajaan Islam di sekitar Selat

Page 83

kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Malaka (Samudera Pasai, Malaka dan Aceh

Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

- Menyajikan hasil indentifikasi karakteristik kerajaan Islam di Indonesia yang ada di sekitar Selat Mlaka dalam bentuk tulisan

C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan pertamaKompetensi Sikap Spiritual Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:1. Menghayati ajaran agama yang dianut2. Mengamalkan sikap toleransi antar umat beragama3. Meneladani sikap pemimpin pada masa kerajaan Islam yang mampu

mengorganisir seluruh rakyat dengan semangat perang fisabilillah untuk melawan penjajah

Kompetensi Sikap Sosial Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:1. Menganalisis tinggalan hasil kebudayaan Islam sebagai bukti sejarah yang harus

dijaga

Kompetensi PengetahuanSetelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:1. Menganalisis karakteristik kehidupan di kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka

(Samudera Pasai, Malaka dan Aceh)

Kompetensi KeterampilanSetelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:1. Membuat resume tentang kondisi kerajaan-kerajaan Islam di sekitar selat Malaka

(Samudera Pasai, Malaka dan Aceh)

D. Materi Pembelajaran Materi Fakta

Pengaruh kebudayaan Islam sudah mulai masuk ke nusantara jauh sebelum kerajaan-kerajaan Islam tumbuh dan berkembang yakni sekitar abad ke-7. Islam kemudian masuk dan menyebar keberbagai penjuru nusantara dan semakin kuat pengaruhnya hingga ke istana sehingga kemudian munculah kerajaan-kerajaan yang bernafaskan Islam di daerah Sumatera, Jawa bahkan hingga ke Indonesia bagian timur.

Page 84

1. Kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan Islam yang ada di Pulau Sumatera atau di sekitar selat Malaka

a. Kerajaan Samudera Pasaib. Kerajaan Malakac. Kerajaan Aceh dst

BAHAN AJAR (MATERI AJAR)

Materi faktaKerajaan – kerajaan Islam di Indonesia

A. Kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka

1. Kerajaan Samudera Pasai (1267 – 1521 )Merupakan kerajaan pertama di Indonesia yang menganut Islam dan

mengalami perkembangan pada pertengahan abad ke-13. Kerajaan Samudra Pasai tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan Islam yang pertama dan kapan tahun pasti berdirinya belum diketahui dengan jelas. Kerajaan Samudra Pasai terletak di Kabupaten Lhoukseumawe, Aceh Utara, yang berbatasan dengan Selat Malaka. Berdasarkan lokasi kerajaan Samudra Pasai tersebut, maka dapatlah dikatakan posisi Samudra Pasai sangat strategis karena terletak di jalur perdagangan internasional, yang melewati Selat Malaka. Dengan posisi yang strategis tersebut, Samudra Pasai berkembang menjadi kerajaan Islam yang cukup kuat, dan di pihak lain Samudra Pasai berkembang sebagai bandar transito yang menghubungkan para pedagang Islam yang datang dari arah barat dan para pedagang Islam yang datang dari arah timur. Keadaan ini mengakibatkan Samudra Pasai mengalami perkembangan yang cukup pesat pada masa itu baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Kehidupan Politik

Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik al-Saleh, sebagai raja pertama yang memerintah tahun 1267 – 1297. Pada masa pemerintahannya, datang seorang musafir dari Venetia (Italia) tahun 1292 yang bernama Marcopolo, melalui catatan perjalanan Marcopololah maka dapat diketahui bahwa raja Samudra Pasai bergelar Sultan. Setelah Sultan Malik al-Saleh wafat, maka pemerintahannya digantikan oleh keturunannya yaitu Sultan Muhammad al-Zahir atau Malik al-Tahir I (1297 – 1326). Pengganti dari Sultan Muhammad adalah Sultan Mahmud yang juga  bergelar Sultan Malik al-Tahir II (1326 – 1345). Pada masa ini pemerintahan Samudra Pasai berkembang pesat dan terus menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam di India, hingga pada awal abad ke-16 terjadi beberapa pemberontakan internal di Pasai yang mengakibatkan perang saudara sebelum akhirnya runtuh setelah mendapatkan serangan dari Portugis tahun 1521.

Kehidupan Ekonomi

Uang Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai Berdasarkan letaknya yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang

sebagai kerajaan Maritim, dan bandar transito. Dengan demikian Samudra Pasai

Page 85

menggantikan peranan Sriwijaya di Selat Malaka. Kerajaan Samudra Pasai memiliki hegemoni (pengaruh) atas pelabuhan-pelabuhan penting di Pidie, Perlak, dan lain-lain. Samudra Pasai berkembang pesat pada masa pemerintahan Sultan Malik al-Tahir II. Hal ini juga sesuai dengan keterangan Ibnu Batutah. Menurut cerita Ibnu Batutah, perdagangan di Samudra Pasai semakin ramai dan bertambah maju karena didukung oleh armada laut yang kuat, sehingga para pedagang merasa aman dan nyaman berdagang di Samudra Pasai. Komoditi perdagangan dari Samudra yang penting adalah lada, kapurbarus dan emas. Dan untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu uang emas yang dinamakan Deureuham (dirham).

Kehidupan Sosial BudayaKemajuan dalam bidang ekonomi membawa dampak pada kehidupan sosial,

masyarakat Samudra Pasai menjadi makmur. Kehidupan masyarakatnya diwarnai dengan semangat kebersamaan dan hidup saling menghormati sesuai dengan syariat Islam. Hubungan antara Sultan dengan rakyat terjalin baik. Sultan biasa melakukan musyawarah dan bertukar pikiran dengan para ulama, dan Sultan juga sangat hormat pada para tamu yang datang, bahkan tidak jarang memberikan tanda mata kepada para tamu. Samudra Pasai mengembangkan sikap keterbukaan dan kebersamaan. Salah satu bukti dari hasil peninggalan budayanya, berupa batu nisan Sultan Malik al-Saleh dan jirat Putri Pasai. Kehidupan sosial Pasai diatur menurut aturan hukum islam bahkan Pasai juga memiliki kontribusi yang besar dalam pengembangan dan penyebaran agama Islam di nusantara dengan cara mengirimkan beberapa ulama-ulama mereka untuk menyebarkan agama Islam di Jawa.

2. Kerajaan Islam di MalakaMasa Kerajaan Malaka antara tahun 1396-1511 Masehi. Berada di

Semenanjung Malaya dengan ibukota di Malaka Pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia Tenggara. Kerajaan Malaka didirikan oleh Parameswara antara tahun 1396-1414 M. Parameswara berasal dari Sriwijaya, dan merupakan putra Raja Sam Agi. Saat itu, ia masih menganut agama Hindu. Ia melarikan diri ke Malaka karena kerajaannya di Sumatera runtuh akibat diserang Majapahit. Pada saat Malaka didirikan, di situ terdapat penduduk asli dari Suku Laut yang hidup sebagai nelayan. Mereka berjumlah lebih kurang tiga puluh keluarga. Raja dan pengikutnya adalah rombongan pendatang yang memiliki tingkat kebudayaan yang jauh lebih tinggi, karena itu, mereka berhasil mempengaruhi masyarakat asli. Kemudian, bersama penduduk asli tersebut, rombongan pendatang mengubah Malaka menjadi sebuah kota yang ramai. Selain menjadikan kota tersebut sebagai pusat perdagangan, rombongan pendatang juga mengajak penduduk asli menanam tanaman yang belum pernah mereka kenal sebelumnya, seperti tebu, pisang, dan rempah-rempah.

Rombongan pendatang juga telah menemukan biji-biji timah di daratan. Dalam perkembangannya, kemudian terjalin hubungan perdagangan yang ramai dengan daratan Sumatera. Salah satu komoditas penting yang diimpor Malaka dari Sumatera saat itu adalah beras. Malaka amat bergantung pada Sumatera dalam memenuhi kebutuhan beras ini, karena persawahan dan perladangan tidak dapat dikembangkan di Malaka. Hal ini kemungkinan disebabkan teknik bersawah yang

Page 86

belum mereka pahami, atau mungkin karena perhatian mereka lebih tercurah pada sektor perdagangan, dengan posisi geografis strategis yang mereka miliki.

Kehidupan Ekonomi Pusat dan penguasa perdagangan di Asia Tenggara, ramai oleh lalu lintas kapal. Malaka memungut pajak penjualan, bea cukai barang-barang yang masuk dan keluar, yang banyak memasukkan uang ke kas negara. Adanya undang-undang laut yang berisi pengaturan pelayaran dan perdagangan di wilayah kerajaan.

Politik NegaraPaham politik hidup yang diterapkan di Kerajaan Malaka adalah

berdampingan secara damai (co-existence policy) yang dijalankan secara efektif. Politik hidup berdampingan secara damai dilakukan melalui hubungan diplomatik dan ikatan perkawinan. Politik ini dilakukan untuk menjaga keamanan internal dan eksternal Malaka. Seperti halnya hubungan baik dengan Cina, tetap dijaga dengan saling mengirim utusan. Pada tahun 1405 seorang duta Cina Ceng Ho datang ke Malaka untuk mempertegas kembali persahabatan Cina dengan Malaka. Dengan demikian, kerajaan-kerajaan lain tidak berani menyerang Malaka.

Malaka Sebagai Pusat Penyebaran Agama IslamSebelum muncul dan tersebarnya Islam di Semenanjung Arabia, para

pedagang Arab telah lama mengadakan hubungan dagang di sepanjang jalan perdagangan antara Laut Merah dengan Negeri Cina. Berkembangnya agama Islam semakin memberikan dorongan pada perkembangan perniagaan Arab, sehingga jumlah kapal maupun kegiatan perdagangan mereka di kawasan timur semakin besar. Pada abad VIII, para pedagang Arab sudah banyak dijumpai di pelabuhan Negeri Cina. Diceritakan, pada tahun 758 M, Kanton merupakan salah satu tempat tinggal pedagang Arab. Pada abad IX, di setiap pelabuhan yang terdapat di sepanjang rute perdagangan ke Cina, hampir dapat dipastikan ditemukan sekelompok kecil pedagang Islam. Pada abad XI, mereka juga telah tinggal di Campa dan menikah dengan penduduk asli, sehingga jumlah pemeluk Islam di tempat itu semakin banyak. Namun, rupanya mereka belum aktif berasimilasi dengan kaum pribumi sehingga penyiaran agama Islam tidak mengalami kemajuan.

Sebagai salah satu bandar ramai di kawasan timur, Malaka juga ramai dikunjungi oleh para pedagang Islam. Lambat laun, agama ini mulai menyebar di Malaka. Dalam perkembangannya, raja pertama Malaka, yaitu Prameswara akhirnya masuk Islam pada tahun 1414 M. Dengan masuknya raja ke dalam agama Islam, maka Islam kemudian menjadi agama resmi di Kerajaan Malaka, sehingga banyak rakyatnya yang ikut masuk Islam. Selanjutnya, Malaka berkembang menjadi pusat perkembangan agama Islam di Asia Tenggara, hingga mencapai puncak kejayaan di masa pemeritahan Sultan Mansyur Syah (1459—1477). Kebesaran Malaka ini berjalan seiring dengan perkembangan agama Islam. Negeri-negeri yang berada di bawah taklukan Malaka banyak yang memeluk agama Islam. Untuk mempercepat proses penyebaran Islam, maka dilakukan perkawinan antar keluarga.

Periode PemerintahanUsia Malaka ternyata cukup pendek, hanya satu setengah abad. Sebenarnya,

pada tahun 1512, Sultan Mahmud Syah yang dibantu Dipati Unus menyerang Malaka, namun gagal merebut kembali wilayah ini dari Portugis. Sejarah Melayu

Page 87

tidak berhenti sampai di sini. Sultan Melayu segera memindahkan pemerintahannya ke Muara, kemudian ke Pahang, Bintan Riau, Kampar, kemudian kembali ke Johor dan terakhir kembali ke Bintan. Begitulah, dari dahulu bangsa Melayu ini tidak dapat dipisahkan. Kolonialisme Baratlah yang memecah belah persatuan dan kesatuan Melayu.

3. Kerajaan Islam di AcehKesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah

berdiri di provinsi Aceh, Indonesia. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada pada Ahad, 1 Jumadil awal 913 H atau pada tanggal 8 September 1507. Dalam sejarahnya yang panjang itu (1496 - 1903), Aceh mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, berkomitmen dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.

Awal mulaKesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496.

Pada awalnya kerajaan ini berdiri atas wilayah Kerajaan Lamuri, kemudian menundukan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya mencakup Daya, Pedir, Lidie, Nakur. Selanjutnya pada tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh diikuti dengan Aru.

Pada tahun 1528, Ali Mughayat Syah digantikan oleh putera sulungnya yang bernama Salahuddin, yang kemudian berkuasa hingga tahun 1537. Kemudian Salahuddin digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar yang berkuasa hingga tahun 1571.  Masa Kejayaan

Meskipun Sultan dianggap sebagai penguasa tertinggi, tetapi nyatanya selalu dikendalikan oleh orangkaya atau hulubalang. Kesultanan Aceh mengalami masa ekspansi dan pengaruh terluas pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636) atau Sultan Meukuta Alam. Pada masa kepemimpinannya, Aceh menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama. Pada tahun 1629, kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka dengan armada yang terdiri dari 500 buah kapal perang dan 60.000 tentara laut. Serangan ini dalam upaya memperluas dominasi Aceh atas Selat Malaka dan semenanjung Melayu. Sayangnya ekspedisi ini gagal, meskipun pada tahun yang sama Aceh menduduki Kedah dan banyak membawa penduduknya ke Aceh. Pada masa Sultan Alaidin Righayat Syah Sayed Al-Mukammil (kakek Sultan Iskandar Muda) didatangkan perutusan diplomatik ke Belanda pada tahun 1602 dengan pimpinan Tuanku Abdul Hamid. Sultan juga banyak mengirim surat ke berbagai pemimpin dunia seperti ke Sultan Turki Selim II, Pangeran Maurit van Nassau, dan Ratu Elizabeth I. Semua ini dilakukan untuk memperkuat posisi kekuasaan Aceh. Kemunduran

Page 88

Kemunduran Aceh disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ialah makin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatera dan Selat Malaka, ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli, Mandailing, Deli, Barus (1840) serta Bengkulu kedalam pangkuan penjajahan Belanda. Faktor penting lainnya ialah adanya perebutan kekuasaan di antara pewaris tahta kesultanan.

Diplomat Aceh ke Penang. Duduk : Teuku Kadi Malikul Adil (kiri) dan Teuku Imeum Lueng Bata (kanan). Sekitar tahun 1870an.

Perang saudara dalam hal perebutan kekuasaan turut berperan besar dalam melemahnya Kesultanan Aceh. Pada masa Sultan Alauddin Jauhar Alamsyah (1795-1824), seorang keturunan Sultan yang terbuang Sayyid Hussain mengklaim mahkota kesultanan dengan mengangkat anaknya menjadi Sultan Saif Al-Alam. Perang saudara kembali pecah namun berkat bantuan Raffles dan Koh Lay Huan, seorang pedagang dari Penang kedudukan Jauhar (yang mampu berbahasa Perancis, Inggris dan Spanyol) dikembalikan. Tak habis sampai disitu, perang saudara kembali terjadi dalam perebutan kekuasaan antara Tuanku Sulaiman dengan Tuanku Ibrahim yang kelak bergelar Sultan Mansur Syah (1857-1870).

Pada akhir November 1871, lahirlah apa yang disebut dengan Traktat Sumatera, dimana disebutkan dengan jelas "Inggris wajib berlepas diri dari segala unjuk perasaan terhadap perluasan kekuasaan Belanda di bagian manapun di Sumatera. Pembatasan-pembatasan Traktat London 1824 mengenai Aceh dibatalkan." Sejak itu, usaha-usaha untuk menyerbu Aceh makin santer disuarakan, baik dari negeri Belanda maupun Batavia. Para Ulee Balang Aceh dan utusan khusus Sultan ditugaskan untuk mencari bantuan ke sekutu lama Turki. Namun kondisi saat itu tidak memungkinkan karena Turki saat itu baru saja berperang dengan Rusia di Krimea. Usaha bantuan juga ditujukan ke Italia, Perancis hingga Amerika namun nihil. Dewan Delapan yang dibentuk di Penang untuk meraih simpati Inggris juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan alasan ini, Belanda memantapkan diri menyerah ibukota. Maret 1873, pasukan Belanda mendarat di Pantai Cermin Meuraksa menandai awal invasi Belanda Aceh.

Perang Aceh dimulai sejak Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873 setelah melakukan beberapa ancaman diplomatik, namun tidak berhasil merebut wilayah yang besar. Perang kembali berkobar pada tahun 1883, namun lagi-lagi gagal, dan pada 1892 dan 1893, pihak Belanda menganggap bahwa mereka telah gagal merebut Aceh. Karya Agama

Para ulama Aceh banyak terlibat dalam karya di bidang keagamaan yang dipakai luas di Asia Tengga. Syaikh Abdurrauf menerbitkan terjemahan dari Tafsir Alqur'an Anwaarut Tanzil wa Asrarut Takwil, karangan Abdullah bin Umar bin Muhammad Syirazi Al Baidlawy ke dalam bahasa jawi.

Kemudian ada Syaikh Daud Rumy menerbitkan Risalah Masailal Muhtadin li Ikhwanil Muhtadi yang menjadi kitab pengantar di dayah sampai sekarang. Syaikh Nuruddin Ar-Raniry setidaknya menulis 27 kitab dalam bahasa melayu dan arab. Yang paling terkenal adalah Sirath al-Mustaqim, kitab fiqih pertama terlengkap dalam bahasa melayu.MiliterSalah satu meriam yang dimiliki Kesultanan Aceh.

Page 89

Pada masa Sultan Selim II dari Turki Utsmani, dikirimkan beberapa teknisi dan pembuat senjata ke Aceh. Selanjutnya Aceh kemudian menyerap kemampuan ini dan mampu memproduksi meriam sendiri dari kuningan.

Snouck HurgronjeSnouck Hurgronje adalah salah satu tokoh yang cukup fenomenal saat kita

berbicara mengenai perang Aceh. Misi utama Snouck adalah “membersihkan” Aceh. Setelah melakukan studi mendalam tentang semua yang terkait dengan masyarakat ini, Snouck menulis laporan panjang yang berjudul kejahatan-kejahatan Aceh. Laporan ini kemudian jadi acuan dan dasar kebijakan politik dan militer Belanda dalam menghadapai masalah Aceh. Pada bagian pertama, Snouck menjelaskan tentang kultur masyarakat Aceh, peran Islam, ‘Ulama, dan peran tokoh pimpinannya. Ia menegaskan pada bagian ini, bahwa yang berada di belakang perang dahsyat Aceh dengan Belanda adalah para ‘Ulama. Sedangkan tokoh-tokoh formalnya bisa diajak damai dan dijadikan sekutu, karena mereka hanya memikirkan bisnisnya.

Snouck menegaskan bahwa Islam harus dianggap sebagai faktor negatif, karena dialah yang menimbulkan semangat fanatisme agama di kalangan muslimin. Pada saat yang sarna, Islam membangkitkan rasa kebencian dan permusuhan rakyat Aceh terhadap Belanda. Jika dimungkinkan “pembersihan” ‘Ulama dari tengah masyarakat, maka Islam takkan lagi punya kekuatan di Aceh. Setelah itu, para tokoh-tokoh adat bisa menguasai dengan mudah.

Bagian kedua laporan ini adalah usulan strategis soal militer. Snouck mengusulkan dilakukannya operasi militer di desa-desa di Aceh untuk melumpuhkan perlawanan rakyat yang menjadi sumber kekuatan ‘Ulama. Bila ini berhasil, terbuka peluang untuk membangun kerjasama dengan pemimpin lokal. Perlu disebut di sini, bahwa Snouck didukung oleh jaringan intelijen mata-mata dari kalangan pribumi. Cara yang ditempuh sama dengan yang dilakukannya di Saudi dulu, yaitu membangun hubungan dan melakukan kontak dengan warga setempat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Orang-orang yang membantunya berasumsi bahwa Snouck adalah seorang saudara semuslim.

E. Metode Pembelajaran Pendekatan : SaintifikMetode : Ceramah, diskusi, tanya jawabModel Pembelajaran : Cours review horay

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media o Power pointo Gambar, peta

2. Alat/Bahan-          LCD-          Laptop

Page 90

-          Kertas berwarna3. Sumber Belajar

Hapsari,Ratna. M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaranAlokasi waktu

Kegiatan Pembuka Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, berdoa bersama,

menanyakan kabar peserta didik, serta menyiapkan psikis peserta didik melalui motivasi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menanyakan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik pada pertemuan

berikutnya Guru memberi ringkasan bahan ajar pada peserta didik yang telah disiapkan oleh

guru sebelumnya Guru menyampaikan langkah-langkah model pembelajaran yang akan digunakan

untuk pertemuan kali ini, yaitu Course Review HoreyAdapun langkah-langkahnya antara lain:

1. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang2. Peserta didik dalam kelompok mendapatkan soal dari guru untuk didiskusikan3. Setelah berdiskusi mengerjakan soal, guru meminta kelompok menutup soal dan

jawaban yang telah dikerjakan4. Guru membuka kesempatan tiap-tiap kelompok beradu cepat menjawab

pertanyaan dengan menggunakan bahasa sendiri tanpa melihat hasil diskusi5. Bagi kelompok yang menjawab pertanyaan dengan benar, guru memberi

kesempatan menempelkan kartu jawabannya ke bagan yang telah disediakan guru

6. Bagi kelompok yang berhasil menempatkan kartu jawaban tersebut ke bagan secara berurutan, misal membentuk diagonal, horisontal atau zigzag maka akan mendapatkan tambahan poin dan menyerukan yel-yel kelompok.

15 menit

Kegiatan IntiMengamati

Peserta didik diminta untuk mengamati gambar-gambar dan peta yang disajikan oleh guru yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka.

Nilai yang dikembangkan : kesungguhan, ketelitian

Menanya Peserta didik diarahkan untuk mengeksplorasi dan merumuskan pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung (pertanyaan

60 menit

Page 91

hipotetik) dengan materi ajar.Contoh pertanyaan:

- Di mana dan Kapan letak kerajaan Samudera Pasai?- Pada tahun berapakah pasukan Portugis yang dipimpin Alfonso de Albuquerque

menduduki Malaka?- Siapa peletak kesultanan pertama di Aceh?

Nilai yang dikembangkan : rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan

Mencoba/mengumpulkan data atau informasi Peserta didik mendapatkan kartu soal dari guru yang berisi dengan beberapa

pertanyaan yang telah dibuat untuk didiskusikan bersama dalam kelompok Peserta didik mencari informasi dan bahan-bahan pendukung seperti buku-buku

lain dan internet untuk menjawab soal tersebut. Nilai yang perlu dikembangkan : Mengembangkan sikap teliti, menghargai

pendapat orang lain, kerja keras, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari

Mengasosiasi/menalar Peserta didik menganalisis data dan informasi yang telah dikumpulkan dari

berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan berkaitan dengan kerajaan Islam Samudera Pasai dan Aceh

Peserta didik mendiskusikan temuan jawaban yang diperoleh dalam kelompok.Nilai yang perlu dikembangkan : teliti, menghargai pendapat orang lain, kerja keras

Mengkomunikasikan Peserta didik bersama dengan guru membahas hasil diskusi bersama dengan cara

adu cepat dalam menjawab pertanyaan Peserta didik dengan bimbingan guru mengecek dan mendiskusikan jawaban

peserta didik dari kelompok lain di depan dan kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar berhak menempatkan jawabannya di kotak-kotak jawaban yang telah disediakan guru. Bila jawaban-jawabannya nanti bisa membentuk kotak yang berurutan maka akan mendapat tambahan poin

Peserta didik dan guru menyimpulkan bahasan yang telah didiskusikan bersama di dalam kelas.

Nilai yang perlu dikembangkan : toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yangbaik dan benarKegiatan penutup

Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan berkaitan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Pulau Sumatera, dengan diminta menjawab pertanyaan secara lisan dari guru

Guru meminta peserta membuat resume materi tentang kondisi kerajaan-kerajaan

15 menit

Page 92

Islam di sekitar selat Malaka (Samudera Pasai, Malaka dan Aceh ) Guru menyampaikan materi yang akan dilaksanakan untuk minggu depan Guru mengingatkan peserta didik untuk tetap belajar dan menghimbau kepada

mereka untuk tidak segan bertanya jika ada hal yang belum dimengerti pada pertemuan selanjutnya

H. Penilaian1. Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial

a. Teknik Penilaian: Observasi b. Bentuk Instrumen: Lembar Observasi c. Kisi-kisi:

Nama Peserta Didik : ………………….Kelas : ………………….Tanggal Pengamatan : …………………..Materi Pokok/Tema : …………………..

No. Aspek yang DiamatiSkor

1 2 3 41.                 

 

Berdoa sebelum kegiatan pembelajaran

2.                 

 

Mengucapkan syukur ketika selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran

3.                 

 

Menghargai dan menghormati sesama

4.                 

 

Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas

5.                 

 

Menjaga kebersihan lingkungan kelas

Total Skor

Petunjuk Penskoran :Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :Contoh :Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

Peserta didik memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33 Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65 Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

Page 93

2. Kompetensi Pengetahuana. Teknik Penilaian:

1) Tes : tulisb. Bentuk Instrumen: Tes tulis uraian

Kisi-kisi soalIndikator Soal Bobot

Mendeskripsikan karakteristik kehidupan di kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka (Samudera Pasai, Malaka dan Aceh

1. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar:

a. Di mana letak kerajaan Samudera Pasai?b. Siapa peletak kesultanan pertama di

Samudera Pasai?

10

c. Bagaimana kondisi perekonomian Kerajaan Malaka ?

10

d. Bagaimana kondisi perekonomian dan peran Samudera Pasai dalam kancah perdagangan internasional?

10

e. Bagaimana pengaruh kerajaan Samudera Pasai terhadap perkembangan Islam di nusantara?

10

f. Deskripsikan latar belakang masuknya pengaruh Islam kerajaan Malaka?

10

g. Bagaimana kondisi kerajaan Aceh di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda?

10

h. Sebutkan 2 sebab mundurnya kerajaan Aceh!

10

i. Apa yang melatarbelakangi semangat perang di Aceh sehingga membuat Belanda cukup kewalahan?

10

j. Siapa dan bagaimana siasat Snouck Hurgronje untuk menghancurkan Aceh?

10

k. Bagaimana cara menjaga hubungan politik yang dibangun oleh kerajaan Malaka dengan kerajaan-kerajaan lain?

10

Jumlah Nilai 100

Pedoman penilaian:Rentang Nilai: Nilai = jumlah skor yang diperoleh

Page 94

Bila peserta didik bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap maka akan mendapatkan nilai 100

Kunci Jawaban:1. a. Di pantai utara Aceh atau sekarang tepatnya di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh

Utara, yang berbatasan dengan Selat Malakab.Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik al- Saleh, sebagai raja pertama yang memerintah tahun 1285 – 1297.

2. Peranan Kerajaan Malaka sebagai penguasa perdagangan di Asia Tenggara terlihat dari ramainya perdagangan yang berpusat di ibukota kerajaan tersebut. Malaka memungut pajak penjualan, bea cukai barang-barang masuk dan keluar yang banyak memasukkan uang ke kas negara. Suatu hal yang penting dari Kerajaan Malaka adalah memiliki undang-undang laut.

3. Kehidupan perekonomian kerajaan Samudera Pasai sudah terbilang maju. Dengan letaknya yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan Maritim, dan bandar transito. Dengan demikian Samudra Pasai menggantikan peranan Sriwijaya di Selat Malaka. Perdagangan di Samudra Pasai semakin ramai dan bertambah maju karena didukung oleh armada laut yang kuat, sehingga para pedagang merasa aman dan nyaman berdagang di Samudra Pasai. Komoditi perdagangan dari Samudra yang penting adalah lada, kapurbarus dan emas. Dan untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu uangemas yang dinamakan Deureuham (dirham).

4. Pasai juga memiliki kontribusi yang besar dalam pengembangan dan penyebaran agama Islam di nusantara dengan cara mengirimkan beberapa ulama-ulama mereka untuk menyebarkan agama Islam di Jawa.

5. Sebagai salah satu bandar ramai di kawasan timur dan letaknya yang strategis, Malaka semakin ramai dikunjungi oleh para pedagang Islam seperti dari Gujarat, Arab, Persia. Lambat laun, agama ini mulai menyebar di Malaka. Dalam perkembangannya, raja pertama Malaka, yaitu Prameswara akhirnya masuk Islam pada tahun 1414 M. Dengan masuknya raja ke dalam agama Islam, maka Islam kemudian menjadi agama resmi di Kerajaan Malaka, sehingga banyak rakyatnya yang ikut masuk Islam.

6. Kesultanan Aceh mengalami masa ekspansi dan pengaruh terluas pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636). Pada masa kepemimpinannya, Aceh menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama. Selain itu, pada masa pemerintahannya disusun sebuah undang-undang pemerintahan, melakukan diplomasi dengan negara-negara Eropa dan membentuk pertahanan militer yang kuat.

7. Faktor utama yang menyebabkan semakin mundurnya kekuasaan kerajaan Aceh adalah semakin menguatnya kekuasaan Belanda di wilayah Sumatera hingga akhirnya pecah menjadi perang Aceh yang memakan waktu lama. Perang saudara

Page 95

(intern) akibat dari perebutan kekuasaan antar golongan di Aceh, yakni antara golongan Teuku (gol. bangsawan) dan Tengku (gol. ulama) maupun dari intern golongan ulama sendiri.

8. Karena kekuatan Islam di Aceh sangat besar dan mampu merangkul banyak orang serta menumbuhkan semangat perang di jalan Allah (Fisabilillah) sehingga perang yang mereka tujukan semata-mata bukan karena ingin merebut kekuasaan tapi juga memerangi kekafiran (Belanda) sehingga semangat mereka sangat sulit untuk dikalahkan.

9. Dr. Snock Hurgronje adalah seorang seorang ahli dalam agama islam dan melakukan tipu daya serta mencari kelemahan-kelemahan pejuang kerajaan Aceh. Menurutnya, ada dua cara untuk menundukkan Aceh yaitu melakukan pendekatan kepada para bangsawan dan mengangkat putra-putra mereka menjadi pamong praja pada pemerintah Belanda, karena tahu para bangsawan sangat mudah diajak kompromi. Sedangkan, kaum ulama harus dihadapi dengan kekuatan senjata sampai menyerah karena semangat perang fisabilillah sangat sulit untuk ditaklukan.

10. Paham politik hidup yang diterapkan di Kerajaan Malaka adalah berdampingan secara damai (co-existence policy) yang dijalankan secara efektif. Politik hidup berdampingan secara damai dilakukan melalui hubungan diplomatik dan ikatan perkawinan. Politik ini dilakukan untuk menjaga keamanan internal dan eksternal Malaka

Format NilaiNo Nama kelompok Nama anggota kelompok Nilai 1 Kelompok 1 1.

2.3.4.

2 Kelompok 2 1.2.3.4

3 Kelompok 3 1.2.3.4.

4 Kelompok 4 1.2.3.4.

5 Kelompok 5 1.2.3.4.

Page 96

6 Kelompok 6 1.2.3.4.

3. Kompetensi Keterampilana. Teknik: observasi b. Bentuk Instrumen: lembar observasic. Kisi-kisi:

1. Non testNama Peserta Didik : ………………….Kelas : ………………….Tanggal Pengamatan : …………………..Materi Pokok/Tema : …………………..

NO aspekyang dinilai. Skor

1 2 3 4

1. Keaktifan peserta didik dalam diskusi.2. Keaktifan peserta didik dalam

menjawab.3 Keaktifan peserta didik dalam mencari

sumber belajar

Petunjuk Penskoran :Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4Contoh :Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :Peserta didik memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33 Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65 Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

2. Penugasan tertulisSoal 1. Buatlah Resume tentang kehidupan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di

selat Malaka (Samudera Pasai, Malaka dan Aceh)

NO Nama Siswa.Skor

NilaiKetepatan isi ResumeA B C D

123

Page 97

Keterangan:A : Sangat tepat (rentang nilai 91-100)B : Tepat (rentang nilai 76-90)C : Cukup (rentang nilai 66-75)D : Kurang (rentang nilai 50-65)

BAGAN

1 7 9

6 3 2

4 5 8

KARTU SOAL

Siapa dan bagaimana siasat Snouck Hurgronje untuk menghancurkan Aceh?Sebutkan 2 sebab mundurnya kerajaan Aceh!Bagaimana kondisi perekonomian dan peran Samudera Pasai dalam kancah perdagangan internasional?Bagaimana kebijakan Kerajaan Malaka sebagai penguasa perdagangan di Asia Tenggara ?Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar:

a.     Di mana letak kerajaan Samudera Pasai?b.     Siapa peletak kesultanan pertama di

Samudera Pasai?Deskripsikan latar belakang masuknya pengaruh Islam

Page 98

kerajaan Malaka?Bagaimana kondisi kerajaan Aceh di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda?   Bagaimana cara menjaga hubungan politik yang dibangun oleh kerajaan Malaka dengan kerajaan-kerajaan lain?Bagaimana pengaruh kerajaan Samudera Pasai terhadap perkembangan Islam di nusantara?Apa yang melatarbelakangi semangat perang di Aceh sehingga membuat Belanda cukup kewalahan?    

KARTU JAWABAN

a. Di pantai utara Aceh atau sekarang tepatnya di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara, yang berbatasan dengan Selat Malaka

b. Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik al- Saleh,sebagai raja pertama yang memerintah tahun 1285 – 1297.

Kesultanan Aceh mengalami masa ekspansi dan pengaruh terluas pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636). Pada masa kepemimpinannya, Aceh menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama. Selain itu, pada masa pemerintahannya disusun sebuah undang-undang pemerintahan, melakukan diplomasi dengan negara-negara Eropa dan membentuk pertahanan militer yang kuat.

Peranan Kerajaan Malaka sebagai penguasa perdagangan di Asia Tenggara terlihat dari ramainya perdagangan yang berpusat di ibukota kerajaan tersebut. Malaka memungut pajak penjualan, bea cukai barang-barang masuk dan keluar yang banyak memasukkan uang ke kas negara. Suatu hal yang penting dari Kerajaan Malaka adalah memiliki undang-undang laut.

       Faktor utama yang menyebabkan semakin mundurnya kekuasaan kerajaan Aceh adalah semakin menguatnya kekuasaan Belanda di wilayah Sumatera hingga akhirnya pecah menjadi perang Aceh yang memakan waktu lama.

       Perang saudara (intern) akibat dari perebutan kekuasaan antar golongan di Aceh, yakni antara golongan Teuku (gol. bangsawan) dan Tengku (gol. ulama)

Page 99

maupun dari intern golongan ulama sendiri.Kehidupan perekonomian kerajaan Samudera Pasai sudah terbilang maju. Dengan letaknya yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan Maritim, dan bandar transito. Dengan demikian Samudra Pasai menggantikan peranan Sriwijaya di Selat Malaka. Perdagangan di Samudra Pasai semakin ramai dan bertambah maju karena didukung oleh armada laut yang kuat, sehingga para pedagang merasa aman dan nyaman berdagang di Samudra Pasai. Komoditi perdagangan dari Samudra yang penting adalah lada, kapurbarus dan emas. Dan untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu uangemas yang dinamakan Deureuham (dirham).

Karena kekuatan Islam di Aceh sangat besar dan mampu merangkul banyak orang serta menumbuhkan semangat perang di jalan Allah (Fisabilillah) sehingga perang yang mereka tujukan semata-mata bukan karena ingin merebut kekuasaan tapi juga memerangi kekafiran (Belanda) sehingga semangat mereka sangat sulit untuk dikalahkan.Dr. Snock Hurgronje adalah seorang seorang ahli dalam agama islam dan melakukan tipu daya serta mencari kelemahan-kelemahan pejuang kerajaan Aceh. Menurutnya, ada dua cara untuk menundukkan Aceh yaitu melakukan pendekatan kepada para bangsawan dan mengangkat putra-putra mereka menjadi pamong praja pada pemerintah Belanda, karena tahu para bangsawan sangat mudah diajak kompromi. Sedangkan, kaum ulama harus dihadapi dengan kekuatan senjata sampai menyerah karena semangat perang fisabilillah sangat sulit untuk ditaklukan.

Pasai juga memiliki kontribusi yang besar dalam pengembangan dan penyebaran agama Islam di nusantara dengan cara mengirimkan beberapa ulama-ulama mereka untuk menyebarkan agama Islam di Jawa.Sebagai salah satu bandar ramai di kawasan timur dan letaknya yang strategis, Malaka semakin ramai dikunjungi oleh para pedagang Islam seperti dari Gujarat, Arab, Persia. Lambat laun, agama ini mulai menyebar di Malaka. Dalam perkembangannya, raja pertama Malaka, yaitu Prameswara akhirnya masuk Islam pada tahun 1414 M. Dengan masuknya raja ke dalam agama Islam, maka Islam kemudian menjadi agama resmi di Kerajaan Malaka, sehingga banyak rakyatnya yang ikut masuk Islam. Kesultanan Aceh mengalami masa ekspansi dan pengaruh terluas pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar

Paham politik hidup yang diterapkan di Kerajaan Malaka adalah berdampingan secara damai (co-existence policy) yang dijalankan secara efektif. Politik hidup berdampingan secara damai dilakukan melalui hubungan diplomatik dan ikatan perkawinan. Politik ini dilakukan untuk menjaga keamanan internal dan eksternal Malaka

Page 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : Mata pelajaran : sejarahKelas/semester : X/ IIMateri pokok : Kerajaan- Kerajaan Islam, di wilayah Indonesia timur

(Ternate,Tidore Goa-Tallo)Alokasi waktu :

A. Kompetensi inti (KI)1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapakan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptal,prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah. Menalar dan menyaji dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan IndikatorKompetnsi dasar indikatormenghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

- Menunjukkan sikap saling menghormati antar umat beragama

- Mampu mengamalkan nilai-nilai keteladanan para pemimpin kerajaan.

menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada zaman praaksara, Hindhu-Budha dan Islam

- Menunjukkan sikap peduli dan tidak merusak hasil dari kebudayaan Islam

Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerinthan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

- Mendeskripsikan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia Timur tentang kondisi pemerintahan dan sosbud (Ternate-Tidore) (Goa-Tallo)

Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya

- Menyajikan bukti-bukti dan hasil kebudayaan Islam yang masih

Page 102

yang berkembang pada masa kerajaan islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupa bangsa Indonesia pada masa kini.

berlaku dalam kehidupan sekarang- Menjaga kelestarian hasil kebudayaan

Islam yang masih ada sampai sekarang

C. Tujuan Pembelajaran Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

1. Memberikan sikap toleransi dan menghargai umat agama lain2. Meneladani nilai-nilai dari para pemimpin kerajaan Islam 3. Menjaga kelestarian kebudayaan yang masih ada sampai sekarang

Kompetensi Pengetahuan dan keterampilan

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:

1. Mendeskripsikan tentang Kerajaan Ternate dan Tidore 2. Menganalisis kehidupan politik dan sosial budaya kerajaan Ternate dan Tidore3. Mendeskripsikan tentang Kerajaan Gowa – Tallo4. Menganalisis kehidupan politik dan soial budaya kerajaan Gowa- Tallo5. Menyajikan hasil-hasil kebudayaan islam yang masih berlaku sampai sekarang

D. Metode dan model pembelajaranPendekatan : sciencetific learningMetode, ceramah, Tanya jawab Model : talking stick

E. Materi ajarMateri fakta

MATERI AJARKerajaan kerajaan islam di Indonesia timur (Ternate- Tidore) (Goa Tallo)

Kerajaan kerajaan di Indonesia timur sebenarnya sangat banyak beserta dengan peninggalannya, akan tetapi banyak dari peninggalannya kerajaan kerajaan tersebut banyak yang hilang. Kerajaan kerajaan di Indonesia bagian timur antara lain ternate-tidore,Goa Tallo,Bone, Lombok,Sumbawa,

Kerajaan Ternate-TidoreLetak kerajaan Ternate berada disebelah barat pulau Halmahera. kerajaan Ternate

berdiri sekitar abad ke 13. Kerajaan Ternate sering terlibat pertempuran dan persaingan dagang rempah-rempah. Terkait dengan persaingan rempah-rempah inilah yang kemudian membuat agama Islam masuk ke daerah Ternate-Tidore. Dua kerajaan ini adala penghasil rempah-rempah dan sering disebut the spice island.

Kesultanan ternate didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada 1257 dan Malamo sekaligus menjadi raja pertama. Pada masa jayanya wilayah kekuasaannya mencakup

Page 103

Maluku,Sulawesi utara,timur dan tengah. Kesultanan Ternate resmi memeluk agama Islam sekitar pertengahan abad ke 15ketika raja Marhum memeluk islam dan diikuti oleh kerabat beserta para pejabat istana. Islam berkembang pada masa pemerinthan Zainal Abidin yang merupakan putra dari raja Marhum. Sultan Zainal Abidin dikabarkan pernah belajar dengan sunan Giri dan terkenal dengan sebutan sultan bualawa (sultan cengkeh). Raja-raja yang pernah memimpin Ternate antara lain, Sirullah atau Bayanullah,Khairun dan Baabullah. Islam diakui sebagai agama resmi pada Kerajaan ini, syariat islam diberlakukan dan lembaga kerajaan sesuai hukum islam yang melibatkan para ulama dibentuk. Untuk kepentingan perdagangan kesultanan ternate membentuk uli limo yaitu persekutuan lima saudara yang terdiri dari bacan, obi, seram, ambon dan ternate.

Kesultanan Tidore berpusat di Tidore, Maluku utara. Berdiri pada tahun 1322. Pada masa kejayaannya (sekitar abad ke-16 sampai abad ke-18), kerajaan ini menguasai sebagian besar Halmahera selatan, Pulau Buru, Ambon, dan banyak pulau-pulau di pesisir Papua barat.Pada tahun 1521, Sultan Mansur dari Tidore menerima Spanyol sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan Kesultanan Ternate saingannya yang bersekutu dengan Portugis. Setelah mundurnya Spanyol dari wilayah tersebut pada tahun 1663 karena protes dari pihak Portugis sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas 1494, Tidore menjadi salah kerajaan paling independen di wilayah Maluku. Terutama di bawah kepemimpinan Sultan Saifuddin (memerintah 1657-1689), Tidore berhasil menolak pengusaan VOC terhadap wilayahnya dan tetap menjadi daerah merdeka hingga akhir abad ke-18.

Kerajaan Tidore terletak di sebelah selatan Ternate. Menurut silsilah raja-raja Ternate dan Tidore, Raja Ternate pertama adalah Muhammad Naqal yang naik tahta pada tahun 1081 M. Baru pada tahun 1471 M, agama Islam masuk di kerajaan Tidore yang dibawa oleh Ciriliyah, Raja Tidore yang kesembilan. Ciriliyah atau Sultan Jamaluddin bersedia masuk Islam berkat dakwah Syekh Mansur dari Arab. Raja Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805 M). Sultan Nuku dapat menyatukan Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris. Belanda kalah serta terusir dari Tidore dan Ternate. Sementara itu, Inggris tidak mendapat apa-apa kecuali hubungan dagang biasa. Sultan Nuku memang cerdik, berani, ulet, dan waspada. Sejak saat itu, Tidore dan Ternate tidak diganggu, baik oleh Portugis, Spanyol, Belanda maupun Inggris sehingga kemakmuran rakyatnya terus meningkat. Wilayah kekuasaan Tidore cukup luas, meliputi Pulau Seram, Makean Halmahera, Pulau Raja Ampat, Kai, dan Papua. Pengganti Sultan Nuku adalah adiknya, Zainal Abidin. Ia juga giat menentang Belanda yang berniat menjajah kembali.Sebagai kerajaan yang bercorak Islam, masyarakat Tidore dalam kehidupan sehari-harinya banyak menggunakan hukum Islam . Hal itu dapat dilihat pada saat Sultan Nuku dari Tidore dengan De Mesquita dari Portugis melakukan perdamaian dengan mengangkat sumpah dibawah kitab suci Al-Qur’an. Kerajaan Tidore terkenal dengan rempah-rempahnya, seperti di daerah Maluku. Sebagai penghasil rempah-rempah, kerajaan Tidore banyak didatangi oleh Bangsa-bangsa Eropa. Bangsa Eropa yang datang ke Maluku, antara lain Portugis, Spanyol, dan Belanda.

Kerajaan Goa & TalloKerajaan Goa-Tallo menjelma menjadi satu kerajaan maritim yang tangguh dan

berintregasi menjadi kerajaan Makasar. Kerajaan ini terletak di semenanjung barat daya Sulawesi selatan. Sekitar abad ke-13 kerajaan ini sudah berdiri,akan tetapi islam baru masuk sekitar abad 17. Raja-raja yang pernah memimpin pada kerajaan ini antara lain

Page 104

1.      Sultan Alaudin atau Daeng ManrabiaSultan Alaudin merupakan raja pertama yang memeluk Islam. Pada masa kepemimpinannya sultan alaudin menyerukan kepada rakyatnya untuk memeluk islam. Pada masa pemerintahannya (1591-1638) kesultanan makasar berubah menjadi Negara maritime yang sangt kuat dan pada masa ini orang-orang mulai mengenal jenis perahu layar lambodan phinisi

2.      Sultan Malik said (1639-1653)Pada masa pemerintahan Sultan Malik Said makasar menjadi daerah dagang yng sangat maju. Karena memang posisi kerajaan ini sangat strategis di wilayah barat Malaka dan timur nusantara. Makasar menjadi Bandar utama untuk memasuki Indonesia timur yang kaya akan rmpah-rempah

3.      Sultan Hasanuddin (1653-1669) Hasanudin adalah sultan kerajaan makasar yang sangat terkenal. Wilayah kekuasaannya meluas sampai ke flores dan pulau solor di nusa tenggara. Di bawah kepemimpinan Hasanuddin kerajaan-kerajan kecil disekitar Makasar seperti wajo,bone,luwu dan sopeng berhasil dikuasai.Pada masa pemerintahannya,kesultanan goa-tallo terlibat perang besr dengan VOC yangterkenal dengan perang makasar. Keberanian Hasanuddin mempora-porandakan pasukan belanda di Maluku mendapat julukan ayam jantan dari timur

4.      Mapasomba Mapasomba memiliki karakter seperti ayahnya,sangat menentang dengan kehadiran Belanda bahkan lebih keras. Hasanuddin menasehati Mapasomba agardapat bekerja sama dengan Belanda dengan tujuan menjamin eksisitensi kesultanan makasar.Kondisi ekonomi pada kerajaan ini sangat pesat pada bidang perdagangan. Makasar juga berkembang sebagaipelabuhan internasional. Sementara itu untuk menjamin dan mengatur perdagangan dan pelayaran di wilayahnya. Makasar mengeluarkan UU danhukum perdagangan yang disebut ade allopiloping bacanna pabalue yang dimuat dalam buku lontana amanna coppa.

F. Media, alat dan sumber belajarMedia : Peta, gambar, power pointAlat dan bahan: laptop, Lcd, papan tulis, kertas HVS, pensil, penghapus, penggaris,tongkatSumber : Hapsari, Ratna.Sejarah Indonesia untuk SMA kelas X.Jakarta: Erlangga

Page 105

G. Langkah-langkah pembelajaranLangkah-langkah kegiatan Pembelajaran Alokasi waktuKegiatan pembukaan

- Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran- Guru menjelaskan tentang Model pembelajaran yang akan

digunakan Talking stick

10 menit

Kegiatan IntiMengamati

- Guru mengarahkan dan membangkitkan motivasi siswa untuk melihat gambar yang ditampilkan serta sebuah peta Indonesia bagian timur

- Guru melakukan pemaparan materi tentang kerajaan Ternate-Tidore Goa-Tallo

- Siswa memperhatikan gambar raja-raja dan peta Indonesia serta pemaparan materiNilai yang dikembangkan : ketelitian,kesungguhan, mencari informasi

Menanya- Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk

berinteraksi Tanya jawab tentang gambar atau slide- Siswa diberikan stimulus untuk bertanya yang berkaitan

tentang kerajaan-kerajaan Ternate, Tidore, Goa- Talo- Nilai yang dikembangkan : rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yang kritis

Mengumpulkan data- Siswa dipersilahkan membaca buku paket atau sumber lain

yang terkait dengan materiNilai yang dikembangkan : ketelitian,

Mengkomunikasikan- Guru meminta siswa untuk menutup buku dan - Guru memberikan tongkat dan pertanyaan kepada siswa - Siswa yang mendapat tongkat tadi harus menjawab

pertanyaan dari guru- Jika salah tongkat tersebut diberikan kembali kepada guru

untuk diberikan lagi kepada siswa yang lain

70 menit

Page 106

- Guru mengajak siswa untuk meng cross check jawaban- Terjadi komunikasi atau interaksi antar siswa yang dipandu

oleh guru- Nilai yang dikembangkan : kemampuan berfikir sistematis,

mengungkapkan pendapat yang singkat dan jelasKegiatan penutup

- Guru membimbing siswa untuk menarik simpulan- Guru menanyakan tentang materi yang kurang dimengerti

siswa- Guru menanyakan apresiasi siswa terhadap model yang

telah dilaksanakan- Guru memberikan refleksi tentang moral value apa yang

didapat dalam materi.- Guru mengingatkan siswa untuk tetap belajar dan

menghimbau kepada mereka untuk tidak segan bertanya jika ada hal yang belum dimengerti pada pertemuan selanjutnya.

10 menit

H. Penilaian Pertemuan keempatKompetensi Sikap Spirituala. Teknik Penilaian : Jurnalb. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Jurnalc. Kisi-kisi : 1. Tata cara berdoa yang baik

2.    Dapat mencontohkan sikap toleransi3.    Dapat menyabutkan sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh pemimpin

No Tanggal Nama Siswa Kejadian

Page 107

Kompetensi Sikap Sosial a.       Teknik Penilaian : Observasib.      Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasi c.       Kisi-kisi

No Indicator ScoreSB B C K

.Menunjukkan sikap peduli terhadap hasil budaya Islam Disiplin waktu, artinya saat memulai dan menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuanMenunjukkan sikap mampu dan mau bekerja sama dengan siapapun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan dan keyakinanMenunjukkan rasa profesionalitas tinggi dengan mengerjakan tugas masing-masing dengan membangun kepercayaan tinggi

Talking Stick

Nama siswa Pemahaman skorJawaban tepat (100)Jawaban kurang tepat (60)Jawaban salah (10-50)Tidak menjawab (0)

Nilai 100 = Siswa menjawab dengan tepat Nilai 60-80 = Siswa menjawab tapi kurang tepatNilai 10-50 = Siswa menjawab tetapi salahNilai 0 = Siswa tidak menjawab pertanyaan Tes terulis Kompetensi Pengetahuan

Page 108

a.      Teknik Penilaian : Tes tertulisb.      Bentuk Instrumen : Pilihan gandac.       Kisi-kisi :

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e!

Pilihan ganda1.      Kerajaan samudra pasai didirikan oleh ….

a.       Sultan Zainal abidin d. Sultan Malik Al Tahirb.      Sultan Malik Az zahirc.       Sultan Hasanuddin e. Sultan Malik As Saleh

2.      Kerajaan Aceh terletak di …a.       Pidie d. kutacaneb.      Lhokseumawec.       Seulimeum e. Banda Aceh

3.      Kerajaan Aceh mencapai puncaknya pada masa kepemimpinan …a.       Sultan Iskandar Muda c. Sultan Salahudinb.      Sultan Iskandar Tanic.       Sultan Hasanuddin d. Sultan Ali Mughayat Syah

4.      Seni tari bercorak islam yang berasal dari Aceh adalah …a.       Tari kecak c. Tari pendet b.      Tari samanc.        Tari gambyong d. Tari piring

5.      Pada tahun 1519 kerajaan Demak dipimpi oleh …a.       Sultan Trenggono c. Adipati Unusb.      Sultan Prawotoc.       Sultan Sutawijaya d. Raden patah

PERTANYAAN Talking Stick1.      Siapakah nama dari raja ketiga Makasar yang juga merupakan anak dari Sultan hasanuddin!2.      Siapakah nama raja pertama Ternate?3.      Sebutan dari kerajaan ternate dan tidore adalah the …. Island4.      Dimanakah letak kerajaan Ternate5.      Untuk kepentingan perdagangan kesultanan Ternate membentuk persekutuan yang disebut6.      Apa istilah sebutan raja pada kerajaan Makasar7.      Siapakah nama sultan Makasar yang mendapat julukan ayam jantan dari timur8.      Raja Tidore yang paling terkenal pada masa pemerintahannya adalah 9.      Kesultanan Tidore juga membentuk persekutuan dagang yang disebut ?10.  Siapakah Raja Makasar pertama yang memeluk agama Islam ?11.  Apa sebutan untuk sultan Zainal Abidin ?12.  Apa nama UU dan hukum perdagangan yang dikeluarkan Mapasomba ?

Kunci jawaban

         Mapasomba          Mashur Malabo         Spice

Page 109

         Maluku          Uli lima         Kolano         Sultan Hasanuddin         Sultan Nuku         Uli siwa         Alaudin atau DaengManrabia         Sultan buawala (sultan cengkeh)         Ade allopioping

....................,..... 2014Mengetahui Guru Mata Pelajaran SejarahKepala SMA ....

.................................. ..................................NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 110

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : Mata Pelajaran : Sejarah IndonesiaKelas / Semester : X / IIMateri Pokok : Interaksi antara budaya lokal, Hindu-

Buddha dan Islam di IndonesiaAlokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan IndikatorKompetensi Dasar Indikator

Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menunjukkan rasa syukur terkait keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Memperjelas nilai-nilai toleransi antar umat beragama dengan saling menghargai peninggalan hasil budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia pada masa masuknya Islam

Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada zaman praaksara, Hindu-Budha dan

-Mengagumi peninggalan-peninggalan dari zaman Hindu-Budha dan Islam.

-Memiliki rasa tanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas yang terkait dengan kegiatan

Page 111

Islam. belajar-mengajar-Menunjukkan sikap dan tindakan cinta damai,

responsif dan pro aktif yang ditunjukkan oleh tokoh sejarah dalam mengatasi masalah sosial dan lingkungannya.

Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.

- Mengetahui informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.

- Mengetahui kehidupan politik dan social-budaya indonesia pada masa perkembangan Islam.

- Pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia.

- Menganalisis bukti-bukti kehidupan dan hasil-hasil budaya pengaruh islam yang masih ada pada saat ini

Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia.

- Menganalisis pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia.

C. Tujuan Pembelajaran

Kompetensi sikap spiritual Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan siswa mampu :

a. Menunjukkan sikap berdoa sebelum memulai pelajaran. b. Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati sesama peserta didik.

Kompetensi Social a. Menunjukkan sikab toleransi terhadap perbedaan pendapat. b. Menunjukkan sikap bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam

pembelajaran sejarah Kompetensi Pengetahuan dan Ketrampilan Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan siswa mampu :

a. Menjelaskan proses akulturasi Islam dalam bidang politik dan social-budaya di Indonesia.

b. Mendeskripsikan hasil akulturasi dalam bidang politik dan social-budaya di Indonesia.

Page 112

c. Menjelaskan proses akulturasi pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia.

Kompetensi Ketrampilana. Menganalisis proses interaksi Islam di nusantara.b. Menganalisis hasil interaksi Islam yang masih ada hingga sekarang c. Menyusun makalah atau hasil laporan tulis tentang hasil akulturasi Islam di

Indonesia.

D. Materi Pembelajaran

a. Akulturasi dan Asimilasi kebudayaanb. Kehidupan politik dan social-budaya indonesia pada masa perkembangan Islam. c. Interaksi antara tradisi lokal dan kebudayaan Hindu- Budhad. Pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni

tari & music,kalender dan agama di Indonesia. e. Bukti-bukti kehidupan dan hasil-hasil budaya pengaruh islam yang masih ada

pada saat ini

Materi Fakta Islam telah masuk ke Nusantara sejak abad ke-7, namun baru berkembang pesat

sekitar abad ke-13. Bangsa Arab, persia dan Gujarat memainkan peran yang besar. Penyebarannya berjalan secara bertahap dan melalui beberapa saluran, seperti perdagangan, pendidikan, perkawinan, dakwah, ajaran tasawuf dan kesenian.

Hasil interaksi dengan kebudayaan lokal melalui asimilasi dan akulturasi terlihat dalam hal-hal seperti aksara, sistem kepercayaan, kesusatreaan, pemerintah, kesenian, sistem bangunan tata kota, bidang seni rupa, dan sistem kalender.

Materi Konsep Akulturasi adalah masyrakat menerima unsur-unsur baru dari kebudayaan Hindu-

Budha sambil tetap mempertahankan kebudayaan aslinya. Asimilasi adalah percampuran anatara kebudayaan lokal dan kebudayaan hindu-

budha yang menghasilkan kebudayaan baru. Proses akulturasi juga terjadi pada sistem kalender, yaitu dalam bentuk penggunaan

sistem kalender saka.

Materi prinsip dalam bidang sosial, masyarakat pada zaman Hindu-Budha mengenal sistem kasta.

Dengan masuknya agama dan kebudayaan Islam, sistem kasta perlahan-lahan menghilang.

E. Metode Pembelajaran Pendekatan umum : pendekatan spiral.Metode : Group Investigation, diskusi,observasi literature.

Page 113

Model : Question Student Have,

F. Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran Media : gambar, film dan power point Alat : laptop, LCD,papan tulis, kertas hvs, pensil,penghapus. Sumber : Hapsari, Ratna. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA-MA/SMK

Kelas X. Erlangga. Jakarta.

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan PertamaLangkah-langkah kegiatan Pembelajaran Alokasi waktuKegiatan pembukaan

- Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran- Guru menjelaskan tentang Model pembelajaran yang akan

digunakan

10 menit

Kegiatan IntiMengamati

- Guru mengarahkan dan membangkitkan motivasi siswa untuk memahami apa itu akulturasi dan asimilasi

- Guru melakukan pemaparan materi tentang akulturasi dan asimilasi kebudayaan

- Siswa memperhatikan contoh asimilasi dan akulturasi kebudayaan yang adaNilai yang dikembangkan : ketelitian,kesungguhan, mencari informasi

Menanya- Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk

berinteraksi Tanya jawab tentang gambar atau slide- Siswa diberikan stimulus untuk bertanya yang berkaitan

tentang asimilasi dan akulturasi serta interaksi kebudayan lokal

- Nilai yang dikembangkan : rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yang kritis

Mengumpulkan data- Siswa dipersilahkan membaca buku paket atau sumber lain

yang terkait dengan materiNilai yang dikembangkan : ketelitian,

70 menit

Page 114

Mengkomunikasikan- Guru meminta siswa untuk menutup buku dan - Guru memberikan tongkat dan pertanyaan kepada siswa - Siswa yang mendapat tongkat tadi harus menjawab

pertanyaan dari guru- Jika salah tongkat tersebut diberikan kembali kepada guru

untuk diberikan lagi kepada siswa yang lain- Guru mengajak siswa untuk meng cross check jawaban- Terjadi komunikasi atau interaksi antar siswa yang dipandu

oleh guru- Nilai yang dikembangkan : kemampuan berfikir sistematis,

mengungkapkan pendapat yang singkat dan jelasKegiatan penutup

- Guru membimbing siswa untuk menarik simpulan- Guru menanyakan tentang materi yang kurang dimengerti

siswa- Guru menanyakan apresiasi siswa terhadap model yang

telah dilaksanakan- Guru memberikan refleksi tentang moral value apa yang

didapat dalam materi.- Guru mengingatkan siswa untuk tetap belajar dan

menghimbau kepada mereka untuk tidak segan bertanya jika ada hal yang belum dimengerti pada pertemuan selanjutnya.

10 menit

Pertemuan KeduaPendahuluan (10 menit)

a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoab. Mengkondisikan siswa untuk belajar dan memotivasi siswa terkait kehidupan

politik dan social-budaya indonesia pada masa perkembangan Islam. c. Apersepsi: bertanya jawab pengetahuan dasar mengenai kehidupan politik dan

social-budaya indonesia pada masa perkembangan Islam. d. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini, yaitu pembelajaran

menggunakan model “Question Student Have”.Inti (70)Membimbing siswa secara untuk : Mengamati (Observing)

1) Mendengarkan penjelasan materi dari guru sebagai pendahuluan materi dengan menampilkan gambar-gambar atau Power Point.

2) Membentuk kelompok maksimal 5 orang3) Membagikan potongan kertas kepada peserta didik4) Mengumpulkan potongan kertas tersebut

Page 115

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormatMenanya (Questioning)

1) Menugaskan kepada peserta didik untuk menuliskan pertanyaan yang mengenai materi yang di sampaikan guru ataupun materi yang nasih belum di mengerti oleh peserta didik

2) Mengajukan pertanyaan mengenai pengaruh-pengaruh Islam di Indonesia. 3) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan politik dan social-

budaya Indonesia pada masa perkembangan Islam.4) Guru dapat membimbing siswa peserta didik menyusun pertanyaan seperti :

Bagaimana proses akulturasi Islam dengan budaya Hindu-Budha? Factor apa yang membuat pengaruh Islam berkembang pesat di

Indonesia? Bagaimana dengan perkembangan politik pada masa penyebaran Islam.

5) Guru memastikan tidak ada pertanyaan yang sama antar kelompok.

Kompetensi yang diharapkan : menumbuhkembangkan kemampuan untuk bertanya,,menumbuhkan rasa ingin tahu, perhatian, sikap saling menghormati,

Pengumpulan Data (Experimenting) 1) Lembar kertas dibagikan, setelah selesai lalu diambil kembali oleh guru.2) Kemudian dibagikan lagi secara acak dengan kelompok lain, untuk menjawab

pertanyaan.3) Peserta didik membaca dari berbagai sumber belajar yang berkaitan dengan

pengaruh-pengaruh masuknya Islam di Indonesia. 4) Membaca dari berbagai sumber kehidupan politik dan social-budaya indonesia

pada masa perkembangan Islam5) Mengumpulkan data/informasi tentang sumber mengenai pengaruh-pengaruh

Islam di Indonesia. 6) Menganalisis sumber informasi mengenai pengaruh-pengaruh masuknya Islam

di Indonesia.7) Peserta didik mencoba menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh peserta

didik di kelompok lain.Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa

hormat,disiplin dan menerima pendapat orang lain.

Mengasosiasi (Associating) 1) Kelompok tersebut wajib untuk menjawab pertanyaan tersebut2) Guru membantu jika ada siswa yang sudah tidak mampu memecahkan

soal/pertanyaan yang ada..3) Menyimpulkan informasi atau data yang akan dikumpulkan 4) Menyimpulkan pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni

sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia dari informasi yang telah dikumpulkan.

Page 116

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormat

Mengkomunikasikan (Communicating) 1) Mengkomunikasikan pertanyaan dan jawaban dari seluruh kelompok tentang

pengaruh bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia dalam bentuk laporan dan membacakannya.

2) Mendiskusikan kesimpulan tentang pengaruh Islam dalam bidang agama dan bahasa di Indonesia.

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormatPenutup (10 menit)

1) Mendorong siswa untuk melakukan menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

2) Guru menugaskan peserta didik untuk mencari dan mengumpulkan data/informasi tentang pengaruh Islam dalam bidang bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia untuk pertemuan yang akan dating.

Pertemuan KetigaPendahuluan (5 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, berdoa bersama, presensi serta memotivasi peserta didik.

b. Menanyakan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.c. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen d. Guru menjelaskan maksud pembelajaran mengenai materi mengenai pengaruh

Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia dengan model Group Investigation Inti (75 menit)Membimbing siswa secara berkelompok untuk Mengamati (Observing)

1) Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas tentang mengenai pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia yang berbeda dari kelompok lain,

2) Masing-masing kelompok membahas tugas yang telah ditetapkan secara kooperatif yang bersifat penemuan

3) Membaca dari berbagai sumber belajar tentang sumber belajar tentang pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia.

4) Menganalisis sumber informasi mengenai sumber belajar tentang pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia. Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormatMenanya (Questioning)

Page 117

1) Masing-masing kelompok menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru.2) Guru memastikan bahwa disetiap kelompok mempunyai materi untuk

mengerjakan tugas.3) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sumber belajar tentang

pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia. Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormatPengumpulan Data (Experimenting)

1) Mengumpulkan data/informasi tentang berbagai informasi mengenai berbagai pengaruh Islam yang masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

2) Mengumpulkan data/informasi tentang sumber belajar tentang pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia.

3) Guru mendampingi pelaksanaan, untuk memantau kegiatan berlangsung sesuai rencana.

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormatMengasosiasi (Associating)

1) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil yang telah di capai dalam tugasnya.

2) Mengevaluasi pengaruh-pengaruh Islam dalam sumber belajar tentang pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia dalam bentuk laporan setelah menganalisis dan menyimpulkan informasi atau data yang akan dikumpulkan.

3) Menyimpulkan pengaruh Islam dalam sumber belajar tentang pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia dari informasi yang telah dikumpulkan.

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa ingin tahu, kemampuan untuk merumuskan pertanyaan, melatih pemikiran kritisMengkomunikasikan (Communicating)

1) Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok

2) Menyampaikan hasil evaluasi dan simpulan tentang pengaruh-pengaruh Islam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia di depan kelas.

3) Guru bertindak sebagai pengawas dan fasilitator, selama proses presentasi dilaksanakan.

4) Mengkomunikasikan hasil evaluasi dan simpulan tentang pengaruh Islam dalam bidang bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia

5) Mendiskusikan hasil kerja kelompok dengan teman sekelas dan menyimpulkan tentang pengaruh Islam dalam bidang bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia

Page 118

Kompetensi yang diharapkan : mengungkapkan pendapat singkat, kemampuan berpikir sistematisPenutup (10 menit)

Mendorong siswa untuk melakukan menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

Guru mengingatkan peserta didik untuk tetap belajar dan menghimbau kepada mereka untuk tidak segan bertanya jika ada hal yang belum dimengerti pada pertemuan selanjutnnya.

H. Penilaian

1. Kompetensi Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Jurnal b. Bentuk Intrumen : Lembar Penilaian Jurnalc. Kisi-kisi : 1. Tata cara berdoa yang baik

2. Dapat mencontohkan sikap toleransi 3. Dapat menyebutkan sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh pemimpin.

No Tanggal Nama Siswa Kejadian123456789Dst

3. Kompetensi Sikap Sosial A. Teknik Penilaian : ObservasiB. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasi C. Kisi-kisi :

No IndicatorScore

SB B C K

               Menunjukkan perilaku sopan-santun sebagai perwujudan saling menghormati

               Menerima saran dan kritik dari kelompok lain.

               Disiplin waktu, artinya tepat waktu saat memulai dan mengakhiri diskusi

                Menunjukkan rasa tanggung jawab dalam berdiskusi dan presentasi sebagai

Page 119

bentuk disiplin dalam pembelajaran.Sikap sosial, spiritual, keterampilan: Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33 Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65 Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

Kompetensi PengetahuanTeknik Penilaian : Tes tertulisBentuk Instrumen : Pilihan Ganda dan UraianKisi-kisi : a. Soal Pilihan Ganda

a. Uraian

NoKompetensi

DasarIndikator

No Soal

Soal Jawaban

1 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembang ya agama serta kebudayaan Islam di Indonesia

Mengetahui kehidupan politik dan social-budaya indonesia pada masa perkembangan Islam

Pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music, kalender, dan agama di Indonesia.

1

2.

3.

Pengaruh budaya Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada zaman madya adalah…

a. Pendewaan terhadap raja semakin dalam

b.Pengaruh budaya asli Indonesia semakin lenyap

c. Jabatan raja dalam pemerintahan semakin pudar

d.Hilangnya sistem kasta dalam masyarakat

e. Timbulnya penetrasi budaya Indonesia Islam

Salah satu contoh adanya pengaruh budaya Islam di Indonesia dalam bidang politik adalah…

a. Raja berkuasa atas kedaulatan rakyat

b.Hubungan raja dengan rakyat menjadi bebas

c. Raja bergelar Sultan atau Sunan

d.Kekuasaan wilayah di tangan keluarga raja

e. Rakyat berkewajiban membayar ganti rugi

Karya sastra Jawa yang didalamnya

D

C

D

Page 120

4.

5.

terdapat serat yang mengisahkan dinasti raja-raja Jawa dihubungkan dengan para dewa atu juga para nabi, serat tersebut adalah tersebut dibawah ini, kecuali…

a. Serat Titi Asrib.Serat Pararatonc. Serat Centiniyuid.Serat Babad Tanah Jawie. Serat Gatot Kaca

Pada awal perkembangan Islam di Indonesia seni pahat tidak dapat berkembang, karena….

a. Seni patung dianggap budaya Hindu

b. Membuat patung membutuhkan keahlian khusus

c. Membuat patung dianggap bertentangan dengan ajaran Islam

d. Ajaran Islam melarang pembuatan patung

e. Patung dapat dijadikan obyek pemujaan

Berikut ini merupakan hasil akultarasi budaya,kecuali….

a. Tumbuhnya kehidupan masyarakat Jawa Hindu

b. Tumbuh dan berkembangnya sistem birokrasi kerajaan Jawa

c. Tumbuh dan berkembangnya kekuasaan mutlak raja

d. Adanya karya Sastra berisi Cerita panji. Aji Saka. Kitab Negarakertagama, Kitab Pararaton

e. Adanya masyarakat Islam Sinkretik.

C

C

4.      Kompetensi Ketrampilan

Page 121

Teknik Penilaian : Observasi Bentuk Instrumen : Lembar ObservasiKisi-kisi :

a.       Non Test1.      Nilai Individu

No Aspek yang dinilaiNama siswa

Nilai kualitatif

Nilai kuantitatif

Jumlah

1.        Keaktifan siswa dalam diskusi

2.        Keaktifan siswa dalam menjawab

3.        Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar.

b.      Nilai kelompok No Nama kelompok Diskusi Presentasi Score

1.        Kelompok 12.        Kelompok 23.        Kelompok 34.        Kelompok 45.        Kelompok 5

2.      Tertulis No Nama Produk Score1.       2.       3.       4.       5.       6.       Dst

Keterangan :          Sikap social, spiritual, ketrampilan

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

         Pengetahuan : Pengetahuan : Objective test :Jawaban benar X 4 = Nilai

10

Page 122

Essay :Jawaban benar x 2 = Nilai

....................,..... 2014Mengetahui Guru Mata Pelajaran SejarahKepala SMA ....

.................................. ..................................NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 123