rpjm
Transcript of rpjm
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
KATA PENGANTAR
Buku Panduan Penataan Bangunan dan Lingkungan dimaksudkan untukmemberikan penjelasan ringkas secara terperinci mengenai peningkatankualitas lingkungan permukiman melalui pengembangan penataanbangunan dan lingkungan yang merupakan bagian dari panduanpenyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) BidangPU/Cipta Karya.
Dengan produk penyusunan Buku Panduan Penataan Bangunan danLingkungan dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada PemerintahKabupaten/Kota dalam menyusun RPIJM untuk Rencana InvestasiPenataan Bangunan dan Lingkungan.
Dengan demikian, dapat diciptakan hasil pembangunan Bidang PU/CiptaKarya baik di Propinsi maupun Kabupaten/Kota lebih bermanfaat bagimasyarakat luas yang sesuai dengan tujuan pembangunan dan peraturanperundangan yang berlaku.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga Buku PanduanPenataan Bangunan Lingkungan ini bermanfaat bagi kita semua untukmewujudkan kebersamaan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan DaerahKabupaten/Kota secara berkelanjutan.
September 2007
Tim Penyusun
.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
DAFTAR ISI
BAB I PETUNJUK UMUM ....................................................................... 1
1.1 Umum............................................................................................ 1
1.2 Strategi/Pendukung ....................................................................... 5
1.2.1 GRAND STRATEGY 1: Menyelenggarakan penataanbangunan gedung agar tertib, fungsional, andal dan efisien......... 51.2.2 GRAND STRATEGY 2: Menyelenggarakan penataanlingkungan permukiman agar produktif dan berjatidiri. ............... 61.2.3 GRAND STRATEGY 3: Menyelenggarakan penataan danrevitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat memberikan nilaitambah fisik, sosial dan ekonomi. ................................................. 71.2.4 GRAND STRATEGY 4: Menyelenggarakan penataanbangunan dan lingkungan untuk mewujudkan arsitekturperkotaan, dan pelestarian arsitektur bangunan gedung yangdilindungi dan dilestarikan untuk menunjang kearifan budayalokal. 71.2.5 GRAND STRATEGY 5: Mengembangkan teknologi danrekayasa arsitektur bangunan gedung untuk menunjangpembangunan regional/internasional yang berkelanjutan............. 8
1.3 Kebijakan dan Program Penataan Bangunan dan Lingkungan .... 8
1.3.1 Kebijakan ........................................................................... 81.3.2 Program Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan.... 9
BAB II PROFIL RINCI PENATAAN BANGUNAN GEDUNGDAN LINGKUNGAN............................................................... 29
2.1 Gambaran Umum Penataan Bangunan Gedung danLingkungan ................................................................................. 29
2.2 Kondisi Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan .............. 29
BAB III PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ................................. 43
3.1 Sasaran Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan .............. 43
3.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 43
3.3 Permasalahan dan Tantangan...................................................... 43
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
BAB IV RENCANA PENANGANAN PENATAAN BANGUNANGEDUNG DAN LINGKUNGAN ............................................ 45
4.1 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan......... 45
4.2 Rekomendasi ............................................................................... 45
BAB V PROGRAM YANG DIUSULKAN............................................. 47
5.1 Kegiatan pembinaan teknis bangunan dan gedung..................... 47
5.2 Kegiatan penataan lingkungan permukiman .............................. 52
5.3 Kegiatan pemberdayaan masyarakat di perkotaan ..................... 57
5.4 Program yang diusulkan ............................................................. 57
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
BAB I PETUNJUK UMUM
1.1 UMUM
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yangdiperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang,terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik diperkotaan maupundiperdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya
Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunangedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinyaadalah : (1) Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunangedung yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi dan selaras, dan(2) Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan lingkunganyang produktif dan berkelanjutan.
Dalam penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahandan tantangan yang antara lain:
1. Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung
Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dankenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerahrawan bencana.
Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidakberfungsi dan kurang mendapat perhatian.
Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung didaerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan.
2. Permasalahan dan tantangan di bidang Gedung dan Rumah Negara
Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhipersyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurangtertib dan efisien.
Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikandengan baik.
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
3. Permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Lingkungan
Masih adanya permukiman kumuh seluas 47,3 ribu Ha yangtersebar di 10.000 kantong permukiman yang dihuni tidak kurangdari 17,2 juta jiwa (berdasarkan data tahun 2003).
Kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisionaldan bangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata.
Terjadinya degradasi kawasan strategis, padahal punya potensiekonomi untuk mendorong pertumbuhan kota.
Sarana lingkungan hijau/open space atau public space, saranaolah raga, dan lain-lain kurang diperhatikan hampir di semuakota, terutama kota Metro dan Besar.
4. Permasalahan dan tantangan di bidang Pemberdayaan Masyarakat diPerkotaan
Jumlah penduduk miskin sebanyak 36,1 juta jiwa (16,6%)dengan 11,5 juta jiwa di perkotaan dan 24,6 juta jiwa diperdesaan (berdasarkan data tahun 2003).
Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkanperan masyarakat.
Belum dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam prosesperencanaan dan penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya.
5. Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Amanat Undang-Undang No. 28 tahun 2002 tentang BangunanGedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentangPeraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedungharus layak fungsi pada tahun 2010.
Komitmen terhadap kesepakatan internasional MDGs, bahwapada tahun 2015, 200 Kabupaten/Kota bebas kumuh, dan padatahun 2020 semua Kabupaten/Kota bebas kumuh
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan bangunan danlingkungan antara lain :
1. Peran dan fungsi Kabupaten/Kota,
2. Rencana pembangunan Kabupaten/Kota (lihat Buku Panduan 2:Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota,
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi Kabupaten/Kotabersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dansebagainya,
4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunanberkelanjutan dan berwawasan lingkungan,
5. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencana Induk(Masterplan) Pengembangan Kota,
6. Logical framework (kerangka logis) penilaian kelayakanpengembangan,
7. Keterpaduan penataan bangunan dan lingkungan sektor laindilaksanakan pada setiap tahapan penyelenggaraan pengembangan,sekurang-kurangnya dilaksanakan pada tahap perencanaan, baik dalampenyusunan rencana induk maupun dalam perencanaan teknik,
8. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedomanyang tersedia,
9. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi penataanbangunan dan lingkungan pada kota bersangkutan,
10. Sebagai suatu PS yang tidak saja penting bagi peningkatan lingkunganmasyarakat tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan,
11. Sumber pendanaan dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakatmaupun swasta,
12. Kelembagaan yang mengelola penataan bangunan dan lingkungan,
13. Penataan bangunan dan lingkungan memperhatikan kelayakan terutamadalam hal pemulihan biaya investasi,
14. Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam penataan bangunan danlingkungan, perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut,
15. Safeguard sosial dan lingkungan,
16. Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untukmendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung danPeraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang PeraturanPelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang BangunanGedung, serta pedoman pelaksanaan lebih detail dibawahnyamengamanatkan bahwa penyelenggaraan Bangunan Gedung merupakan
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan hanya bangunangedung negara dan rumah negara yang merupakan kewenangan pusat.
Namun dalam pelaksanaannya di lapangan terlihat bahwa masihbanyak daerah yang belum menindak lanjutinya sebagaimana mestinya,sebagaimana terlihat dari :
1. Masih banyaknya Kabupaten/Kota yang belum menyesuaikan PerdaBangunan Gedung yang dimilikinya agar sesuai dengan UUBG, atauterutama Kabupaten/Kota hasil pemekaran masih belum memiliki PerdaBangunan Gedung;
2. Masih banyak Kabupaten/Kota; terutama Kabupaten/Kota hasilpemekaran yang belum memiliki atau melembagakaninstitusi/kelembagaan dan Tim Ahli Bangunan Gedung yang bertugasdalam pembinaan penataan bangunan dan lingkungan;
3. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum memulai pelaksanaanpendataan bangunan gedung;
4. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum menerbitkan SertifikatLayak Fungsi (SLF) bagi seluruh bangunan gedung yang ada terutamabangunan yang baru hasil pembangunan sejak 2003-2006;
5. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum menyusun manajemenpencegahan kebakaran Kabupaten/Kota atau belum melakukanpemeriksaan berkala terhadap prasarana dan sarana penanggulanganbahaya kebakaran agar selaku siap pakai setiap saat;
6. Masih banyak bangunan gedung yang belum dilengkapi sarana danprasarana bagi penyandang cacat;
7. Masih banyak Kabupaten/Kota pengembangannya belum berdasarkanRencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
8. Masih banyak Kabupaten/Kota yang mempunyai kawasan yangterdegradasi dan belum di tata ulang;
9. Masih banyak daerah yang belum memiliki rencana penanganankawasan kumuh, kawasan nelayan, kawasan tradisional, dan kawasanbersejarah yang secara kewenangan sudah menjadi tugas dan tanggungjawab Kabupaten/Kota;
10. Masih banyak Kabupaten/Kota belum melaksanakan pembangunanlingkungan permukiman berbasis konsep tridaya untuk mendorongkemandirian masyarakat dalam mengembangkan lingkunganpermukiman yang berkelanjutan.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
Untuk itu, Departemen Pekerjaan Umum sebagai lembaga pembina teknisPenataan Bangunan dan Lingkungan mempunyai kewajiban untukmeningkatkan kemampuan Kabupaten/Kota agar mampu melaksanakanamanat UU No 28/2002 tentang Bangunan Gedung.
Untuk tahun anggaran 2007, sebagai kelanjutan dari kegiatan tahun-tahunsebelumnya, perlu melanjutkan dan memperbaiki serta mempertajamkegiatannya agar lebih cepat memampukan Kabupaten/Kota.
Disamping hal tersebut, Undang-undang No. 4 Tahun 1992 tentangPerumahan dan Permukiman menggariskan bahwa peningkatan kualitaslingkungan permukiman dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, danbertahap, mengacu kepada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan(RTBL) sebagai penjabaran rencana tata ruang wilayah (RTRW) yangharus disusun oleh pemerintah daerah secara komprehensive, akomodatifdan responsif.
Selaras dengan upaya pencapaian target Millenium (MDGs), yakni:mengurangi sampai setengahnya, sampai dengan tahun 2015, proporsipenduduk miskin tahun 1990 (target 1); dan mengurangi sampaisetengahnya, sampai dengan tahun 2015, proporsi penduduk tanpa aksesterhadap air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan, makapeningkatan kualitas lingkungan permukiman perlu dilakukan lebihintensive dengan melibatkan masyarakat setempat, kelompk peduli dandunia usaha secara aktif.
Penyelenggaraan pengembangan lingkungan permukiman perlu dilakukansecara komprehensive dengan berbasis konsep tridaya melalui prosespemberdayaan masyarakat sesuai siklus P2KP.
1.2 STRATEGI/PENDUKUNG
1.2.1 GRAND STRATEGY 1: MENYELENGGARAKAN PENATAANBANGUNAN GEDUNG AGAR TERTIB, FUNGSIONAL,ANDAL DAN EFISIEN.
Tujuan :
Terwujudnya bangunan gedung yang fungsional dan memenuhi persyaratankeselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan, serta serasi danselaras dengan lingkungannya.
Sasaran :
Tersusunnya Perda bangunan gedung untuk kota besar di seluruhIndonesia tahun 2009, dan Kabupaten/Kota lainnya tahun 2020.
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Terwujudnya bangunan gedung untuk umum yang laik fungsipada tahun 2010.
Terselenggaranya pengawasan penyelenggaraan bangunangedung yang efektif dengan melakukan pemantauan dan evaluasipenerapan peraturan bangunan gedung pada tahun 2009.
Terlaksananya penyediaan aksesibilitas bangunan gedung umumdi seluruh wilayah Kabupaten/Kota pada tahun 2009.
Terlaksananya pendataan bangunan gedung di 33 Propinsi padatahun 2009.
Terwujudnya Pusat Informasi Arsitektur dan Bangunan Gedungdi tingkat Propinsi tahun 2009.
Tercapainya standar mutu pelayanan rumah negara sesuai ISO9000 pada tahun 2009.
Terlaksananya sosialisasi, fasilitasi, pelatihan, bantuan teknis danwasdal kegiatan penataan bangunan dan lingkungan diseluruhKabupaten/Kota pada tahun 2009.
Terbentuknya kelembagaan penataan bangunan dan lingkungandi tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota yang didukung oleh SDMdan prasarana dan sarana kerja pendukungnya pada tahun 2009.
Terwujudnya tertib pengelolaan aset negara berupa tanah danbangunan gedung pada tahun 2009.
Terlaksananya Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran(RISPK) di 30 Propinsi percontohan hingga tahun 2009.
1.2.2 GRAND STRATEGY 2: MENYELENGGARAKAN PENATAANLINGKUNGAN PERMUKIMAN AGAR PRODUKTIF DANBERJATIDIRI.
Tujuan :
Terwujudnya revitalisasi kawasan dan bangunan pada lingkungan yangsehat, aman, serasi, teratur, produktif dan berkelanjutan.
Sasaran :
Terwujudnya perbaikan lingkungan permukiman kumuh di 733kawasan pada tahun 2009.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
Terlaksananya revitalisasi kawasan permukiman tradisionalbersejarah di 223 kawasan pada tahun 2009.
Terlaksananya pengelolaan RTH di 150 kota pada tahun 2009.
Pemberdayaan komunitas di 13.271 kelurahan pada tahun 2009.
1.2.3 GRAND STRATEGY 3: MENYELENGGARAKAN PENATAANDAN REVITALISASI KAWASAN DAN BANGUNAN AGARDAPAT MEMBERIKAN NILAI TAMBAH FISIK, SOSIAL DANEKONOMI.
Tujuan :
Terwujudnya revitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat memberikannilai tambah bagi kualitas fisik, sosial, ekonomi masyarakat yang menjadipenunjang bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Sasaran :
Terlaksananya revitalisasi kawasan strategis sebanyak 247 lokasipada tahun 2009.
Terlaksananya pemberdayaan bagi masyarakat untukmenyelenggarakan revitalisasi kawasan.
1.2.4 GRAND STRATEGY 4: MENYELENGGARAKAN PENATAANBANGUNAN DAN LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKANARSITEKTUR PERKOTAAN, DAN PELESTARIANARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG YANG DILINDUNGIDAN DILESTARIKAN UNTUK MENUNJANG KEARIFANBUDAYA LOKAL.
Tujuan :
Terwujudnya bangunan gedung yang memiliki kualitas fungsional, visualdan kualitas lingkungan yang seimbang, serasi, dan selaras denganmemunculkan ciri arsitektur kota yang berwawasan budaya lokal yangmenjadi teladan bagi lingkungannya, serta yang dapat secara arifmengakomodasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Sasaran :
Terlaksananya penataan bangunan dan lingkungan serta pelestarianbangunan bersejarah yang mendukung terwujudnya kualitas arsitekturperkotaan di 9 kawasan kota Metropolitan pada tahun 2009.
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
1.2.5 GRAND STRATEGY 5: MENGEMBANGKAN TEKNOLOGIDAN REKAYASA ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNGUNTUK MENUNJANG PEMBANGUNANREGIONAL/INTERNASIONAL YANG BERKELANJUTAN
Tujuan :
Terwujudnya perencanaan fisik bangunan dan lingkungan yangmengedepankan teknologi dan rekayasa arsitektur yang memenuhi standarinternasional untuk menarik masuknya investasi di bidang bangunangedung dan lingkungan secara internasional.
Sasaran :
Terlaksananya perencanaan bangunan gedung dan lingkungan denganteknologi dan rekayasa arsitektur pada 5 lokasi melalui kerjasama denganpihak-pihak yang kompeten pada tahun 2010.
1.3 KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DANLINGKUNGAN
1.3.1 KEBIJAKAN
1. Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan Bangunan Gedung,termasuk bangunan gedung dan rumah negara.
2. Meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kemampuan masyarakatuntuk memenuhi persyaratan Bangunan Gedung dan PenataanLingkungan Permukiman.
3. Meningkatkan kapasitas penyelenggara dalam penataan lingkunganpermukiman.
4. Meningkatkan kualitas lingkungan untuk mendukung pengembanganjatidiri dan produktifitas masyarakat.
5. Mengembangkan kawasan-kawasan yang memiliki peran dan potensistrategis bagi pertumbuhan kota.
6. Mengembangkan kemitraan antara pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga nasional maupun internasional lainnya di bidang BangunanGedung dan Penataan Lingkungan Permukiman.
7. Mewujudkan arsitektur perkotaan yang memperhatikan/mempertimbangkan khasanah arsitektur lokal dan nilai tradisional.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
8. Menjaga kelestarian nilai-nilai arsitektur Bangunan Gedung yangdilindungi dan dilestarikan serta keahlian membangun (seni danbudaya).
9. Mendorong upaya penelitian dan pengembangan teknologi rekayasaarsitektur Bangunan Gedung melalui kerjasama dengan pihak-pihakyang kompeten.
1.3.2 PROGRAM PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DANLINGKUNGAN
Pelaksanaan program-program tersebut diatas dilakukan melalui beberapakegiatan yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.3.2.1 KEGIATAN PEMBINAAN TEKNIS BANGUNAN DANGEDUNG
Secara terperinci terdiri dari:
1. Kegiatan diseminasi peraturan perundang-undangan penataan bangunandan lingkungan
a. Sasaran Kegiatan,
Meningkatkan peran pemerintah daerah dan masyarakat dalampenyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan sehinggadapat turut aktif ambil bagian dalam proses penyelenggaraanpembangunan bangunan gedung dan penataan lingkungan, serta
Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menyeleraskan peraturanperundangan tentang bangunan gedung di wilayahnya agarmemenuhi persyaratan administratif dan teknis yang diamantkanUndang-Undang Bangunan Gedung dan peraturanpelaksanaannya.
b. Bentuk dan Pelaksanaan Kegiatan,
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam bentuk Sosialisasi denganpeserta Kabupaten/Kota
Paket materi yang disosialisasikan terdiri dari; (i) UU 28 tahun2002 tentang Bangunan dan Gedung dan PP 36 tahun 2005tentang peraturan pelaksanaan UUBG, (ii) Standar pelaksanaanteknis tentang bangunan gedung, (iii) Pedoman teknis tentangbangunan gedung negara, (iv) Peraturan dan pedoman tentangpenataan lingkungan permukiman dan (v) Materi lokal terkaitdengan penataan bangunan dan lingkungan.
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
c. Keluaran/Produk Kegiatan
Produk dari kegiatan ini adalah laporan penyelenggaraanDiseminasi Peraturan Perundang-undangan Penataan Bangunandan Lingkungan.
2. Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung
a. Sasaran kegiatan
Memberikan pemahaman dan wawasan dalam penyusunanRaperda bangunan gedung, sekaligus peningkatan pemahamankelembagaannya
Peningkatan kemampuan kelembagaan bangunan gedung didaerah Kabupaten/Kota
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan
Fasilitasi Raperda bangunan gedung, berupa penyiapan materiyang diperlukan dalam penyusunan perda bangunan gedung didaerah dan memberikan pengarahan kepada Kabupaten/Kotadalam penyusunan perda bangunan gedung,
Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedungberupa penyelenggaraan sosialisasi serta bantuan teknispembentukan kelembagaan bangunan gedung di Kabupaten/Kota
Bantuan teknis pembentukan tim ahli bangunan gedung diKabupaten/Kota
c. Keluaran/produk kegiatan
Laporan kegiatan bangunan gedung di Kabupaten/Kota yangmemuat inventarisasi lembaga/instansi terkait denganpenyelenggaraan, bangunan gedung di Kabupaten/Kota,termasuk didalmnya tupoksi dan susunan organisasinya sertakonsep pengembangan kelembagaan
Laporan kegiatan fasilitasi penyusunan raperda bangunan gedungdi Kabupaten/Kota, dengan ketentuan memuat pemetaansubstansi Perda dan Raperda sesuai yang diamanatkan olehundang-undang bangunan gedung dan peraturan pelaksanaanyaserta tindak lanjutnya
Laporan kegiatan bantuan teknis pembentukan tim ahli bangunangedung, dengan ketentuan memuat laporan penyelenggaraansosialisasi mengenai pedoman teknis pembentukan tim ahlibangunan gedung
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
3. Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan arsitektur
a. Sasaran kegiatan
Tercapainya keseragaman pemahaman, kesadaran, dantanggungjawab para instansi/aparat dan pelaksana khususnyapara pejabat pembuat komitmen Pembinaan Teknis BangunanGedung dan mampu mengimplementasikan di provinsi diseluruh Indonesia.
Tercapainya Pelayanan pusat informasi bidang bangunan gedungbagi masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah sendiriyang maksimal di daerah/provinsi.
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan
Pembinaan teknis kepada para pelaksana pembangunan bangunangedung;
Pembuatan/Pengembangan Website Pusat Informasi Bangunan;
Penyusunan materi informasi PIPPB (Arsitektur BangunanGedung, perundang-undangan bidang bangunan gedung danpermukiman, daftar harga, dsb);
Pelayanan sistem informasi dan teknologi;
Penyuluhan Bidang Penataan Bangunan Gedung danLingkungan;
Penyelenggaraan pameran bidang Penataan Bangunan Gedungdan Lingkungan;
Pemberian fasilitasi kegiatan diskusi/seminar/komunikasi danpembahasan yang berkaitan dengan bangunan gedung danlingkungan.
c. Keluaraan/produk kegiatan
Produk dan kegiatan ini adalah laporan yang berisi: laporan hasilforum diskusi, penyuluhan dan pameran; dokumentasi bahanpublikasi dan tutorial website.
4. Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG dan keselamatan bangunan
a. Sasaran kegiatan
Terwujudnya bangunan gedung yang andal dan tertib pembangunanbangunan gedung negara memlalui tersedianya tenaga yang terampil dimasing-masing kabupaten/kota dalam hal:
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Pengecekan keandalan bangunan gedung khususnya keselamatandan kemudahan,
Pendata harga pembangunan bangunan gedung negara,
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan
Pelatihan teknis masing-masing diselenggarakan dengan pesertadari seluruh kabupaten/kota (petugas pendata harga dan dinaskebakaran).
c. Keluaraan/produk kegiatan
Laporan hasil pelatihan teknis bidang pendataan harga standarpembangunan bangunan gedung negara dan tenaga pengecekankeselamatan bangunan, yang harus diserahkan kepada pusat,Dinas PU/Kimpraswil provinsi, masing-masing 1 set, dan arsip.
5. Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara
a. Sasaran kegiatan
erpenuhinya tertib pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara
melalui:
Terselenggaranya proses pemanfaatan dan penghapusan
Terselenggaranya proses pendaftaran, pengalihan status dan hakrumah negara yang tertib, dan tersedianya laporan kegiatan.
Tersedianya sistem arsip yang handal, data bangunan gedung danrumah negara yang up to date, retrieval yang mudah, lengkap dantertib serta tenaga arsiparis yang terampil.
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan
Penyusunan format pengendalian untuk proses pendaftaran.pengalihan status dan pengalihan hak.
Melakukan Inventarisasi BGN (pendataan gedung dan rumahnegara).
Melakukan penataan arsip Bangunan Gedung Negara.
Peningkatan keterampilan tenaga arsiparis.
Pendataan harga dan Penyusunan HSBGN sesuai denganmekanisme penyusunan dan penetapan.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
Pelaksanaan administrasi pelaporan terhadap proses pengalihanstatus dan pengalihan hak di Daerah.
Penyusunan laporan pengelolaan gedung dan rumah negara.
Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung
c. Keluaraan/produk kegiatan
Laporan pengelolaan bangunan gedung negara yang terdiri atas:
a. Jumlah rumah negara yang telah ditetapkan statusnya menjadigolongan III
b. Jumlah surat ijin penghunian/SIP rumah negara golongan III
c. Jumlah dan nilai penaksiran/penilaian harga rumah negaragolongan III
d. Jumlah dan nilai pengalihan hak dan penetapan harga rumahnegara golongan III beserta tanahnya
e. Jumlah Perjanjian Sewa Beli rumah negara golongan III
f. Penerimaan negara dari penjualan/pengalihan hak rumahnegara golongan III setiap tahun
g. Jumlah dan nilai penyerahan hak milik rumah negara danpelepasan hak atas tanahnya
Keluaran dari kegiatan Inventarisasi BGN, yang berupa:
Daftar Inventaris Bangunan Gedung Negara yang terdiri dari :
a. Bangunan Gedung Negara;
b. Rumah Negara golongan I dan golongan II;
c. Rumah Negara Golongan III;
d. Ledger, yang terdiri dari:
Kartu Ledger Bangunan Gedung Negara;
Kartu Ledger Bangunan Rumah Negara.
6. Pembinaan teknis pembangunan gedung negara
a. Sasaran kegiatan
Tersedianya tenaga teknis yang memenuhi syarat, terampil danhandal, yang dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secaraprofessional.
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Terwujudnya proses penyelenggaraan bangunan gedung negarayang fungsional, memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,kemudahan dan kenyamanan serta efisien dalam penggunaansumber daya dan serasi dengan lingkungannya.
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan
Melakukan penugasan tenaga bantuan teknis kepada instansiPemegang Mata Anggaran baik berupa bantuan tenaga(Pengelola Teknis, Tenaga Teknis, narasumber,penatar/penyuluh), informasi (peraturanpedoman/petunjuk/standar teknis, dan advise teknik), maupunpercontohan (model pengaturan, fisik).
Melakukan inventarisasi dan evaluasi tenaga teknis yang dapatditugasi.
Melakukan pembinaan terhadap tenaga teknis dan koordinasiberkala.
Menyusun laporan pelaksanaan bantuan teknis.
c. Keluaraan/produk kegiatan
Laporan pelaksanaan pembinaan,
Laporan bulanan pelaksanaan bantuan teknis penyelenggaraanbangunan gedung negara (form F1 dan F2) yang berisi; laporanpembinaan, Jumlah instansi, kegiatan pembangunan, danapembangunan, data bangunan, tenaga bantuan teknis danpersoalan-persoalan yang muncul, serta sarana pemecahannya.
Laporan tahunan yang berisi rekapitulasi pelaksanaan bantuanteknis penyelenggaraan bangunan gedung negara dan laporanbulanan (bulan Januari - Desember).
7. Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)
a. Sasaran kegiatan
Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya panduanpencegahan dan penanggulangan kebakaran di kabupaten/kota,dalam rangka meningkatkan kemampuan kelembagaan pemadamkebakaran/Dinas Pemadam kebakaran dan masyarakat dalampelaksanaan tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran,serta menurunnya kejadian kebakaran, jumlah kerugian dankorban jiwa akibat bencana.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan berupa :
RIK merupakan acuan pencegahan penanggulangan kebakarankab/kota untuk kurun waktu 5-10 tahun
Pemantapan lokasi Kabupaten/Kota terpilih dengan melakukankesepakatan dengan pemerintah daerah
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di kab/kota terpilih
c. Keluaran/produk kegiatan
Naskah kajian akademis Rencana Induk Sistem ProteksiKebakaran (RISPK) Kabupaten/Kota, yang minimal memuat:
Hasil identifikasi dan kajian teknis tentang latar belakangpermasalahan, pengalaman pemerintah daerah terhadappenanganan kawasan/wilayah yang mengalami peristiwakebakaran, narasumber, dinas/instansi yangberkepentingan dengan pencegahan dan penanggulanganbahaya kebakaran
Hasil pelaksanaan kegiatan penyusunan RISPKKabupaten/Kota serta pelaksanaan strategi pencegahandan penanggulangan bahaya kebakaran diKabupaten/Kota, serta hasil studi literatur yang terkait
Draft Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)Kabupaten/Kota hasil konsensus, yang minimal memuat:
Program kebutuhan pencegahan dan penanggulanganbahaya kebakaran;
Penjabaran mengenai potensi topografi, kondisi alam, danpersebaran titik-titik rawan kebakaran, dan penentuandaerah yang memiliki potensi sumber air, serta faktor-faktor lain yang mendukung RISPK Kabupaten/Kota;
Rencana Umum pencegahan dan penanggulangan bahayakebakaran;
Rencana Detail pencegahan dan penanggulangan bahayakebakaran;
Program pengendalian, pengawasan dan pembinaan dalamrangka pencegahan dan penanggulangan bahayakebakaran;
Tahapan program dan pendanaan yang diusulkan; dan
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Ditetapkan sebagai Rancangan Peraturan Bupati/Walikota,dan untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagaiRancangan Peraturan Gubernur.
Kesepakatan untuk ditindaklanjuti dalam bentuk PeraturanBupati/Walikota
8. Penyusunan RANPERDA Bangunan Gedung
a. Sasaran kegiatan
Tersedianya rancangan peraturan daerah tentang BangunanGedung usulan Pemerintah kabupaten/kota yang siap untukdibahas dan diperdakan di kabupaten/kota dalam rangkamewujudkan bangunan gedung yang fungsional, andal, berjatidiriserasi dan selaras dengan lingkungannya serta tertib dalampenyelenggaraannya.
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan.
Penyusunan Raperda Bangunan Gedung dilakukan berdasarkanmodel Raperda Bangunan Gedung. Penentuan kabupaten/kotaberdasarkan surat permintaan daerah yang bersangkutan.
Melakukan pengendalian pekerjaan yang dilakukan dengan:
Koordinasi dengan dinas provinsi terkait;
Konsultasi dan identifikasi dengan instansi terkait padakabupaten/kota yang bersangkutan;
Konsultasi dan pembahasan;
Penyiapan materi Raperda untuk dikirimkan kepadadewan.
c. Keluaran/produk kegiatan
Produk dari kegiatan ini adalah Raperda Bangunan Gedung, yangsiap untuk dibahas dengan DPRD, termasuk seluruh datapendukungnya, antara lain hasil pembahasan raperda denganinstansi terkait dan masyarakat;
Kesepakatan pemerintah daerah untuk menindaklanjuti dalambentuk Perda BG.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
9. Percontohan Pendataan Bangunan Gedung
a. Sasaran kegiatan
Terselenggaranya tertib pendataan bangunan gedung, melaluipenyusunan database bangunan gedung .
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan.
Pendataan Bangunan Gedung pada salah satu kabupaten/kotaterpilih pada Provinsi dimaksud.
Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota atau dinas yangmenangani pembinaan bangunan gedung
Memfasilitasi pelatihan pengoperasian program pendataanbangunan gedung.
Program/Sistem informasi Pendataan Bangunan Gedungdisediakan oleh Direktorat Penataan Bangunan dan LingkunganDJCK
Melakukan pengendalian pekerjaan dalam hal:
Melakukan survey bangunan gedung yang ada dalamkabupaten/kota terpilih;
Memasukkan data peta maupun data IMB kedalam SistimInformasi Pendataan Bangunan Gedung.
Menyempurnakan data sehingga sistem komputerisasipendataan bangunan gedung dapat dioperasikan secaramaksimal
c. Keluaran/produk kegiatan
Laporan Percontohan Pendataan Bangunan Gedung, yangmemuat hasil pelaksanaan kegiatan percontohan pendataanbangunan gedung di kabupaten/kota terpilih, dengan dilampiridata hasil pendataan dan analisis atas kasus-kasus permasalahandi lapangan.
10. Percontohan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
a. Sasaran kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya fasilitas aksesibilitaspada bangunan gedung untuk mewujudkan bangunan gedungpelayanan umum yang aksesibel bagi semua.
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan.
Penyusunan kelengkapan aksesibilitas ini merupakan pekerjaankonstruksi fisik yang dilakukan oleh penyedia jasa pelaksanakonstruksi yang ditugasi, berdasarkan rencana teknis yang sesuaiPeraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006,tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas padaBangunan Gedung dan Lingkungan;
Melakukan kegiatan:
Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansipengelola/pemilik bangunan gedung;
Survey dan inventarisasi kondisi bangunan gedung ybs;
Penyusunan rencana teknis
Uji coba dan penyerahan pada pengelola bangunan
c. Keluaran/produk kegiatan
Produk dari kegiatan ini adalah fisik fasilitas aksesibilitas.
11. Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara
a. Sasaran kegiatan
Terlaksananya rehabilitasi bangunan gedung negara yangfungsional memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,kemudahan dan kenyamanan serta efisien dalam penggunaansumberdaya dan serasi dengan lingkunganya sehingga mampumeningkatkan kualitas, keandalan dan umur pemanfaatanbangunan gedung negara.
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan pekerjaan konstruksi fisik.
Melakukan kegiatan:
Koordinasi dengan dinas provinsi dan instansipengelola/pemilik bangunan gedung;
Survey dan inventarisasi kondisi bangunan gedung ybs;
Pengendalian pekerjaan.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
c. Keluaran/produk kegiatan
Bangunan gedung negara yang sesuai dengan dokumen untukpelaksanaan konstruksi;
Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as builtdrawings);
Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaankonstruksi;
Dokumen pendaftaran sebagai bangunan gedung negara.
12. Dukungan Prasarana dan Sarana Pusat Informasi PengembanganPermukiman dan Bangunan (PIPPB)
a. Sasaran kegiatan
Tersedianya pilot proyek Pusat Informasi PengembanganPermukiman dan Bangunan (PIPPB) sebagai wadah pelayananpublik di ibukota provinsi untuk dapat dikembangkan dikabupaten/kota lainnya dalam rangka mendukung perwujudanbangunan gedung yang fungsional, andal dan berjati diri.
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan pekerjaan konstruksi fisik;
Melakukan kegiatan:
Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansipengelola/pemilik bangunan gedung, termasuk penyediaanlahan dan kontribusi pendanaan;
Survey lahan dan/atau inventarisasi kondisi bangunangedung ybs;
Menginventarisasi kebutuhan kelengkapan bangunangedung dan peralatannya;
Pengendalian pekerjaan.
c. Keluaran/produk kegiatan
Bangunan gedung Pusat Informasi Pengembangan Permukimandan Bangunan (PIPPB) yang sesuai dengan dokumen untukpelaksanaan konstruksi termasuk kelengkapan bangunan gedungdan peralatannya;
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as builtdrawings);
Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaankonstruksi;
Dokumen pendaftaran sebagai bangunan gedung negara.
1.3.2.2 KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
1. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
a. Sasaran kegiatan
Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya panduan rancangbangun suatu kawasan untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat melalui Perwujudan kualitas lingkungan yang layakhuni (liveable), berjatidiri (imageable), dan produktif (enduring).
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan berupa :
RTBL merupakan pengaturan persyaratan tata bangunan danlingkungan sebagai tindak lanjut dari RTRW Kabupaten/Kotadan atau RTDRKP, digunakan dalam pengendalian pemanfaatanruang suatu kawasan dan sebagai panduan rancangan kawasanuntuk mewujudkan kesatuan karakter serta kuwalitas bangunangedung dan lingkungan yang berkelanjutan ;
Pemantapan lokasi dan batas lokasi wilayah perencanaan disetiap Kabupaten/Kota terpilih dan melakukan kesepakatandengan pemerintah Kabupaten/Kota;
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di kab/kotaterpilih;
Melakukan pengendalian produk konsultan berupa naskah RTBLsesuai dengan substansi yang ada didalam Pedoman UmumPenyusunan RTBL;
Fasilitasi konsultasi dan pembahasan produk RTBL denganinstansi terkait di tingkat propinsi dan Kabupaten/Kota;
Memfasilitasi Dinas yang membidangi Ke-Cipta Karya-an untukmembuat kesepakatan dengan pemerintah kabupaten/kota agarmenindaklanjuti naskah RTBL menjadi PeraturanBupati/Walikota.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
c. Keluaran/produk kegiatan
Naskah kajian akademis RTBL, yang minimal memuat:
Hasil identifikasi dan kajian teknis tentang latar belakangpermasalahan, pengalaman pemerintah daerah terhadappenanganan kawasan/wilayah yang menjadi obyek RTBL;
Hasil pelaksanaan kegiatan penyusunan RTBL kawasandan pelaksanaan strategi penanganannya, serta hasil studiliteratur yang terkait;
Draft Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan sesuai denganPedoman Umum yang minimal memuat:
Penetapan lokasi dan delineasi RTBL (disetujui DinasTeknis, Pemerintah Kota);
Program Bangunan dan Lingkungan;
Program Investasi;
Rencana Umum (Design Plan);
Rencana Detail (Design Guidelines);
Administrasi Pengendalian Program dan Rencana;
Arahan Pengendalian pelaksanaan;
Draft Pengaturan Kepala Daerah berupa Draft PeraturanBupati/Walikota yang memberikan status hukum sertamengoperasionalkan muatan pengaturan RTBL yang telahdisusun;
Kesepakatan untuk ditindak lanjuti dalam bentuk programpelaksanaan dan pembiayaan;
2. Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
a. Sasaran kegiatan
Tersedianya usulan penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuksatu kawasan di kabupaten/kota yang terpilih, untuk mewujudkankawasan kota yang nyaman dan sehat.
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan
Pendataan Ruang Terbuka Hijau pada salah satu kabupaten/kotaterpilih;
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota atau dinas yangmenangani pembinaan RTH;
Melakukan pengendalian pekerjaan konsultan dalam :
Melakukan survey RTH yang ada dalam kabupaten/kotaterpilih;
Melakukan kajian dan analisis;
Menyusun rencana penataan RTH;
c. Keluaran/produk kegiatan
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah laporanidentifikasi RTH, dan usulan penataannya beserta saranaprasarananya dan indikasi arahan pengembangannya;
3. Pembangunan Prasarana dan Sarana Peningkatan LingkunganPermukiman Kumuh dan Nelayan
a. Sasaran kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya fungsi lingkunganpermukiman bagi masyarakat dikawasan kumuh dan nelayansehingga mampu memberikan dukungan peningkatan taraf hidupdan kesejahteraan ekonomi;
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan
Penetapan jenis kegiatan dilakukan oleh masyarakat melaluipenyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL),Community Action Plan (CAP) maupun rembug warga yangtertuang dalam PJM pronangkis pada kegiatan penanggulangankemiskinan di perkotaan;
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam bentuk prasarana dansarana dasar, fasilitas penunjang dan rehabilitasi prasarana dansarana dasar yang telah ada;
Diutamakan untuk dilaksanakan oleh masyarakat dengan KSO(Kerja Sama Operasional) untuk pekerjaan sederhana denganpendampingan oleh konsultan;
Penyediaan prasarana dan sarana serta dukungan rehabilitasifasilitas pelayanan sosial-ekonomi, dilaksanakan denganmempertimbangkan keberadaan fasilitas serupa disekitar lokasi;
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
Untuk hasil yang lebih optimal disarankan untuk menterpadukandan mengintegrasikan program program prasarana dan saranaperkotaan ke kawasan ini;
Bentuk pekerjaan dapat berupa:
Jalan Lingkungan/Jalan Setapak;
Gorong-gorong;
Saluran Lingkungan/Drainase;
MCK Umum;
Terminal Air/Hidran Umum/PS Air Bersih sederhana;
Sarana persampahan;
Sarana penunjang ruang terbuka hijau;
Talud;
Sumur gali/bor;
Dermaga;
Gerbang;
Balai pertemuan;
Bangunan fasilitas umum lainnya;
c. Keluaran/produk kegiatan
Keluaran dari kegiatan ini adalah adalah tersedianya prasaranadan sarana dasar lingkungan permukiman kumuh dan nelayanyang mampu mendukung masyarakat dalam peningkatanperkonomian dan kesejahteraanya;
4. Pembangunan Prasarana dan Sarana Penataan Lingkungan PermukimanTradisional
a. Sasaran kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah tertatanya kembali lingkunganpermukiman tradisional/bersejarah sehingga mampu memberikandukungan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan ekonomibagi masyarakat yang berada di dalamnya dalam rangkamelestarikan budaya lokal sebagai aset nasional.
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan di kawasan yang merupakan kawasanstrategis dan telah disusun RTRP-nya;
Merupakan lokasi permukiman Tradisional dan atau Bersejarah;
Kabupaten atau Kota yang sedang berupaya melakukan penataandan perbaikan kawasan lingkungan permukiman tradisionil danbersejarah;
Lokasi dapat berada atau tidak berada pada peruntukanperumahan dalam RUTR/RDTR Kabupaten atau Kota, Dalamhal tidak ada peruntukan perumahan perlu dilakukan reviewterhadap rencana tata ruang atau rencana turunannya;
Masyarakat cukup kooperatif dan dapat menerima masukan,perubahan sepanjang tidak mengganggu tradisi dan budayasetempat;
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten dan atau Kota;
Pelaksanaan fisik dilakukan setelah disusun Rencana TindakRevitalisasi Permukiman yang disusun bersama masyarakat;
Bentuk kegiatan berupa:
Gerbang/Gapura;
Balai karya;
Balai pertemuan;
Jalan Lingkungan/Jalan Setapak;
Gorong-gorong;
Saluran Lingkungan/Drainase;
MCK Umum;
Terminal Air/Hidran Umum/PS Air Bersih sederhana;
Sarana persampahan;
Sarana penunjang ruang terbuka hijau;
Talud;
Sumur gali/bor;
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
Dermaga;
Sarana dan prasarana lainnya yang terkait yang dihasilkanmelalui kesepakatan bersama masyarakat;
c. Keluaran/produk kegiatan
Keluaran dari kegiatan ini adalah adalah tersedianya prasaranadan sarana dasar mendukung penataan kembali lingkunganpermukiman tradisional/bersejarah sehingga mampu mendorongmasyarakat dalam peningkatan kemampuan perekonomian dankesejahteraanya.
1.3.2.3 KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIPERKOTAAN
1. Bantuan Teknis Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
a. Sasaran kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah tersalurkanya bantuan langsungmasyarakat program penangulangan kemiskinan di perkotaanserta meningkatnya pemahaman masyarakat dan aparatpemerintah terhadap prinsip dasar, kriteria, dan mekanismepenyaluran bantuan.
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatanpenanggulangan kemiskinan di perkotaan agar pelaksanaanyalebih efektif;
Menserasikan pelaksanaan penanganan kemiskinan secaranasional yang bertumpu pada keswadayaan dan potensi lokal;
Mengembangkan peran masyarakat, kelembagaan lokal,kelembagaan terkait dan pemerintah daerah dalam penangananpermasalahan kemiskinan;
Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat danpemerintah daerah dalam mengantisipasi dan menanganipermasalahan kemiskinan yang ada di wilayahnya.
c. Keluaran/produk kegiatan
Keluaran dari kegiatan ini adalah adalah meningkatnyaakuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangankemiskinan di perkotaan.
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
2. PAKET dan REPLIKASI
a. Pemberian Bantuan Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET)
Disalurkan kepada Pokja Kemitraan untuk kota/kabupaten yangtelah ditetapkan oleh Tim Penilai Interdep yang telah dibentukDirjen Cipta Karya. Kelompok sasaran dari dana PAKET adalahBKM terpilih yang telah bermitra dengan dinas atau unitpemerintah kota/kabupaten untuk melaksanakan kegiatan sesuaiPJM Pronangkis yang telah dibuat.
b. Pemberian Bantuan Program Replikasi P2KP
Merupakan program yang diusulkan atas dasar komitmen daninisiatif dari Pemerintah Daerah untuk mengadopsi programP2KP guna mengembangkan luas pelayananya dalampenanggulangan kemiskinan dan dilaksanakan diwilayah sasaranyang belum tersentuh oleh program P2KP.
c. Penyaluran dan Pencairan Dana PAKET
Bagi proposal yang telah terseleksi oleh komite PAKET dandiverifikasi KMW, maka dibuat Surat Perjanjian PenyaluranBantuan PAKET (SPPB PAKET) yang ditandatangani antaraPenanggung Jawab Operacional Kegiatan (PJOK) dengan wakilpengusul kegiatan, yakni Panitia Kemitraan. Panitia Kemitraanselanjutnya membuka rekening yang ditandatangani bersama;
Penyaluran dana PAKET dari rekening khusus proyek kerekening panitia kemitraan akan dibuat berdasarkan permintaanPJOK dan dicairkan dalam dua tahap yang sama (50% dan 50%);
Pencairan alokasi dana PAKET untuk kota/kabupaten lokasisasaran pada tahun-tahun berikutnya mengikuti prosedurpencairan dana PAKET tahun sebelumnya, dengan ditambahkeharusan audit independen (BPKP dan auditor lainnya) sertatelah diverifikasi kinerja pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnyaoleh KMW;
KMW beserta KPK Kabupaten/Kota dimungkinkan untukmengajukan pembatalan dana PAKET kepada PMU P2KP,apabila:
Dalam waktu satu tahun pelaksanaan PAKET P2KP dikota/ kabupaten tersebut dinilai gagal membentuk ataumengefektifkan kerja Komite PAKET; atau
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
Terdapat indikasi penyalahgunaan dana PAKET tahunsebelumnya;
Tidak dilakukan audit oleh auditor independen; atau
Terdapat indikasi visi, misi, tujuan, prinsip dan nilai P2KPtidak dapat dilaksanakan secara konsisten.
Bantuan dana BLM replikasi program P2KP akan dicairkanmelalui mekanisme pencairan ditingkat propinsi;
Satuan Kerja di propinsi akan menerbitkan SPM (SuratPerintahMembayar) kepada KPPN pembayar dipropinsi yang ditunjukuntuk membayarkan sejumlah dana langsung ke rekening BKM;
Dana BLM akan disalurkan langsung ke rekening BKM dariKPPN pembayar dan disalurkan melalui 3(tiga) tahap pencairan,yaitu tahap pertama 20%, tahap kedua 50% dan tahap ketiga30%;
Pencairan kedua dan ketiga baru dapat dicairkan kalau sudahdiverifikasi pemanfaatan dananya dan tidak terjadipenyalahgunaan dana sesuai ketentuan yang telah ditetapkandalam SPPB dan Berita Acara BLM;
Dana BLM dapat dicairkan bila memenuhi persyaratan:
BKM telah terbentuk secara representatif, transparan danakuntabel;
PJM dan Renta Pronangkis telah disusun olehmasyarakat/BKM;
Melengkapi seluruh kelengkapan persayaratan pencairanyang tertuang didalam lampiran pedoman pelaksanaanpencairan yang diterbitkan oleh Direktorat JenderalPerbendaharaan, Depkeu;
SIM P2KP dan SIM Replikasi Program P2KP berbasiswebsite telah berjalan secara on line ditingkatPemkot/Pemkab;
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
BAB II PROFIL RINCI PENATAANBANGUNAN GEDUNG DANLINGKUNGAN
2.1 GAMBARAN UMUM PENATAAN BANGUNAN GEDUNGDAN LINGKUNGAN
Menguraikan bangunan-bangunan gedung yang ada di Kabupaten/Kotadilihat dari tata letak kota, umur bangunan, fasilitas umum (rumah sakit,fasilitas pos pemadam kebakaran dll), dan dari segi historis.
Menguraikan nilai ekonomi dari bangunan-bangunan gedung yang ada dikabupaten kota, baik dari penerimaan dan pendapatan.
2.2 KONDISI PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DANLINGKUNGAN
1. Menguraikan kondisi aturan keselamatan, keamanan dan kenyamananBangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana;
2. Menguraikan kondisi Prasarana dan sarana hidran;
3. Menguraikan kualitas pelayanan publik dan perijinan mengenaibangunan.
Untuk memberikan gambaran kondisi bangunan gedung perlu ditampilkanbeberapa tabel yang mendukung kegiatan pembinaan teknis penataangedung:
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Tabel II-1 Aksesibilitas Bangunan Gedung
Tabel II-2 Diseminasi Peraturan/Perundang-undangan
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PERCONTOHAN AKSESIBILITAS
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA* :
NO. KETERANGAN
Ada (sebutkan) Tahun Lokasi
1 2 4 5 9
………………….. ( ) ……….. ……………………… ……………………….
………………….. ……….. ……………………… ……………………….
………………….. ……….. ……………………… ……………………….
………………….. ……….. ……………………… ……………………….
………………….. ……….. ……………………… ……………………….
………………….. ……….. ……………………… ……………………….
………………….. ……….. ……………………… ……………………….
3
Tdk Ada
DASAR HUKUM PEMBERLAKUAN
AKSESIBILITAS
PERCONTOHAN
AKSESIBILITAS YANG
TELAH DILAKUKAN PTBG
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : DISEMINASI PERATURAN PERUNDANGAN-UNDANGAN PBL
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA* :
Instansi
Penyelenggara Peraturan Bupati/ Peraturan
Walikota Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
…………………………… ……… ( ) ( ) ………………………… ………………… …………
…………………………… ……… ………………………… ………………… …………
…………………………… ……… ………………………… ………………… …………
…………………………… ……… ………………………… ………………… …………
…………………………… ……… ………………………… ………………… …………
…………………………… ……… ………………………… ………………… …………
…………………………… ……… ………………………… ………………… …………
PermenUUBG PPBG Perda
NO.Waktu
Penyelenggaraan
PENYELENGARAAN DISEMINASI/ SOSIALISASI
Sasaran
Materi
………………
………………
………………
………………
………………
………………
………………
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
Tabel II-3 Pengembangan Sisstem Informasi
Tabel II-4 Penyusunan RAPERDA
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BANGUNAN GEDUNG DAN ARSITEKTUR
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA* :
Instansi Waktu Materi
Ada Tdk Ada Ada Tdk Ada Penyelenggara Penyelenggaraan Informasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
( ) ( ) ( ) ( ) ………. ……………. ……… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… ……………
NO.Gedung PIB Website PIB
PUSAT INFORMASI BANGUNAN (PIB)PENYEBARAN INFORMASI
TENTANG BANGUNAN GEDUNG
Kegiatan Sasaran
KEGIATAN : - PENYUSUNAN RAPERDA BANGUNAN GEDUNG
- PENINGKATAN DAN PEMANTAPAN KELEMBAGAAN BG, DAN FASILITASI RAPERDA BG
PROPINSI :
KABUPATEN/KO:
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
Kesesuaian
Dengan
UUBG dan PPBG
SesuaiPenyusunan
Draf
Konsultasi
Publik
Proses
Legalisasi
Belum Ada
Draf
1 2 3 4 6 7 8 9
PROSES PENYUSUNAN RAPERDA BG
Tidak Ada/Ada
PERDA TERKAIT DENGAN BANGUNAN GEDUNG
Nomor
Perda
Nama
Perda
No.
Tidak
Sesuai
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Tabel II-5 Percontohan Pendataan Bangunan Gedung
Tabel II-6 Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran(RISPK)
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PERCONTOHAN PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA* :
JUMLAH BANGUNAN GEDUNG
DI KABUPATEN/ KOTA
(unit) Status Arsitektur Utilitas
Kepemilikan & Struktur BG
1 2 3 4 5 6 7
………………… unit ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
DATA BASE BANGUNAN GEDUNG
Substansi PendataanNO.
Ada
Manual Komputerisasi
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PENYUSUNAN RENCANA INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN (RISPK)
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA*:
JUMLAH/
INTENSITAS
DAERAH/
KAWASANKEJADIAN
RAWAN
KEBAKARANKEBAKARAN
Nama Dinas/
InstansiJumlah
Prasarana &
Sarana
Kebakaran SDM KebakaranSK
Bup/WlkotaPerda Blm Ada
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
(sebutkan namakawasan)
…………………… ……….. / bulan …………….. ………. ………… ………………………… …………….. …… ( )
…………………… ……….. / tahun …………….. ………. ………… ………………………… …………….. ……
…………………… …………….. ………. ………… ………………………… …………….. ……
…………………… …………….. ………. ………… ………………………… …………….. ……
…………………… …………….. ………. ………… ………………………… …………….. ……
…………………… …………….. ………. ………… ………………………… …………….. ……
…………………… …………….. ………. ………… ………………………… …………….. ……
NO.
KELEMBAGAAN
PRODUK PERATURAN PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Legal Hukum RIK (sebutkan
nomor)Tahun
Nama
Produk
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA
1. Menguraikan kondisi bangunan gedung negara yang belum memenuhiperasyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan;
2. Menguraikan kondisi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan RumahNegara;
3. Menguraikan aset negara dari segi administrasi pemeliharaan.;
Untuk memberikan gambaran kondisi bangunan gedung dan rumah negaraperlu ditampilkan beberapa tabel yang mendukung kegiatan pembinaanteknis penataan bangunan gedung:
Tabel II-7 Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBGN dan KeselamatanBangunanDATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PELATIHAN TEKNIS TENAGA PENDATA HSBGN DAN KESELAMATAN BANGUNAN
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA* :
Instansi Peraturan Bupati/ Tata Cara Peraturan
Penyelenggara Walikota Penghitungan Lainnya
Harga Satuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ………… …………… …………
Permen Perda
NO. Waktu
PENYELENGARAAN PELATIHAN TEKNIS
Sasaran
Materi
Penyelenggaraan
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Tabel II-8 Pembinaan Teknis Pembangunan Gedung Negara
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PEMBINAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
PEMBINAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
Materi
NO Instansi
Penyelenggara
Waktu
PenyelenggaraanSasaran
Kepmen
Kipraswil No.
332/KTPS/M/2002
Juknis
PT
Keppres
No. 80/th
2003
HSBGN
Kepmen
29 th
2006
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
1. Menguraikan jumlah kawasan kumuh yang terdapat di lingkungankabupaten kota;
2. Menguraikan permukiman-permukiman tradisional dan bangunangedung bersejarah yang mempunyai potensi wisata dan bernilaiekonomis;
3. Menguraikan kondisi sarana lingkungan hijau/open space atau publicspace, sarana olah raga, dll.
Untuk memberikan gambaran kondisi penataan lingkungan permukimanperlu ditampilkan beberapa tabel yang mendukung kegiatan penataanlingkungan permukiman:
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Tabel II-9 Pembangunan Prasarana dan Sarana Kawasan Kumuh
DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN
KABUPATEN/KOTA :………………………….
PROVINSI : …………………………………….
PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PENINGKATAN LINGKUNGAN KUMUH
Bangunan
Hunian
Bangunan
Sarana
Umum
Jalan
LingkunganDrainase Air Bersih Sanitasi Persampahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : diisi jumlah penduduk di daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi jumlah bangunan hunian (rumah tinggal)
Kolom 6 : diisi jumlah bangunan sarana umum (musholla, sekolah, MCK, kantor, dll.)
Kolom 7 : diisi panjang jalan lingkungan (dalam "M) di lingkungan perencanaan
Kolom 8 : diisi panjang jalan drainase (dalam "M) di lingkungan perencanaan
Kolom 9 : diisi sisitem jaringan air bersih yang tersedia (PDAM, sumur pribadi, hidran umum, dll)
Kolom 10 : diisi jumlah dan kondisi sistem sanitasi yang tersedia (pribadi, umum komunal)
Kolom 11 : diisi kondisi sistem persampahan yang tersedia
Kolom 12 : diisi perbandingan (%) pemanfaatan lahan berdasarkan Rencana Teknik Tata Ruang Kota :
a. Lahan hunian/permukiman
b. Lahan non hunian/permukiman (bantaran sungai, bantaran jalur KA, dll)
c. Lahan komersial
d. Lahan industri, dll
No.Nama
Lokasi
Luas
Lingkungan
(Ha.)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Peruntukan
lahan
berdasarkan
RTRK
Jumlah Bangunan (unit) Ketersediaan PSD
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
Tabel II-10 Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan Nelayan
DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN
KABUPATEN/KOTA :………………………….
PROVINSI : …………………………………….
PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PENINGKATAN LINGKUNGAN NELAYAN
Bangunan
Hunian
Bangunan
Sarana
Umum
Jalan
LingkunganDrainase Air Bersih Sanitasi Persampahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : diisi jumlah penduduk di daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi jumlah bangunan hunian (rumah tinggal)
Kolom 6 : diisi jumlah bangunan sarana umum (musholla, sekolah, MCK, kantor, dll.)
Kolom 7 : diisi panjang jalan lingkungan (dalam "M) di lingkungan perencanaan
Kolom 8 : diisi panjang jalan drainase (dalam "M) di lingkungan perencanaan
Kolom 9 : diisi sisitem jaringan air bersih yang tersedia (PDAM, sumur pribadi, hidran umum, dll)
Kolom 10 : diisi jumlah dan kondisi sistem sanitasi yang tersedia (pribadi, umum komunal)
Kolom 11 : diisi kondisi sistem persampahan yang tersedia
Kolom 12 : diisi perbandingan (%) pemanfaatan lahan berdasarkan Rencana Teknik Tata Ruang Kota :
a. Lahan hunian/permukiman
b. Lahan non hunian/permukiman (bantaran sungai, bantaran jalur KA, dll)
c. Lahan komersial
d. Lahan industri, dll
Jumlah Bangunan (unit) Ketersediaan PSD Peruntukan
lahan
berdasarkan
RTRK
No.Nama
Lokasi
Luas
Lingkungan
(Ha.)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Tabel II-11 Pembangunan Prasarana dan Sarana LingkunganPermukiman Tradisional/Bersejarah
DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN
KABUPATEN/KOTA :………………………….
PROVINSI : …………………………………….
PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PENATAAN LINGKUNGAN NELAYAN PERMUKIMAN TRADISIONAL/BERSEJAR
1 2 3 4 5 7
Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : diisi jumlah penduduk di daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi potensi/karakter lokasi, seperti :
d. Lingkungan permukiman dan bangunan yang bercirikan heritage (pustaka).
a. Lingkungan permukiman dan bangunan tradisional (kedaerahan), bersejarah, perdagangan,
kelompok industri rumah tangga yang mempunyai ciri khas tertentu
b. Lingkungan permukiman yang secara sosial-budaya perlu untuk dihidupkan kembali (dahulu pernah
"hidup dan dikenal")
c. Lingkungan yang secara ekonomi, pernah dan punya potensi untuk dikembangkan
Potensi/Karakter Lokasi Kebutuhan InfrastrukturNo. Nama Lokasi Luas Lingkungan (Ha.)Jumlah Penduduk
(Jiwa)
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
Tabel II-12 Ruang Terbuka Hijau
DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN
KABUPATEN/KOTA :………………………….
PROVINSI : …………………………………….
RUANG TERBUKA HIJAU
1 2 3 4 5
Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : cakupan wilayah administrasi daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi karakter lokasi, seperti :
Luas Lingkungan
(Ha.)
Cakupan Wilayah
Administrasi
Karakter
LokasiNo. Nama Lokasi
a. Kawasan dengan keutuhan dan kesamaan karakter tematis (kawasan lama kota,
lingkungan sentra perindustiran rakyat, kawasan sentra mahasiswa, kawasan kumuh)
b. Keragaman fungsi kawasan (kawasan fungsi hunian, kawaan fungsi usaha, kawasan
fungsi sosial-budaya dan keagamaan serta kawasan fungsi khusus)
c. Keragaman pola pengembangan kawasan (pembangunan kawasan baru,
pembangunan kawasan terbangun, dan kawasan dengan pertumbuhan yang sangat
cepat)
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Tabel II-13 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
DATA DAN INFORMASI KECIPTAKARYAAN
KABUPATEN/KOTA :………………………….
PROVINSI : …………………………………….
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
1 2 3 4 5
Keterangan Pengisian:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi nama lokasi lingkungan/kawasan
Kolom 3 : diisi luas linkungan/kawasan perencanaan
Kolom 4 : cakupan wilayah administrasi daerah perencanaan
Kolom 5 : diisi karakter lokasi, seperti :
No. Nama LokasiLuas Lingkungan
(Ha.)
Cakupan Wilayah
Administrasi
Karakter
Lokasi
a. Kawasan dengan keutuhan dan kesamaan karakter tematis (kawasan lama kota,
lingkungan sentra perindustiran rakyat, kawasan sentra mahasiswa, kawasan kumuh)
b. Keragaman fungsi kawasan (kawasan fungsi hunian, kawaan fungsi usaha, kawasan
fungsi sosial-budaya dan keagamaan serta kawasan fungsi khusus)
c. Keragaman pola pengembangan kawasan (pembangunan kawasan baru,
pembangunan kawasan terbangun, dan kawasan dengan pertumbuhan yang sangat
cepat)
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PERKOTAAN
1. Gambaran mengenai kondisi pemberdayaan masyarakat dalammengelola lingkungan dan bangunannya baik melaui kelembagaankomunitas maupun kelembagaan dari pemerintahan.
2. Gambaran partisipatif masyarakat dalam perencanaan dan penetapanprioritas pembangunan di wilayahnya khususnya mengenai penataanbangunan dan lingkungan.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
BAB III PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
3.1 SASARAN PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DANLINGKUNGAN
Diuraikan mengenai sasaran dan kebutuhan dari Penataaan BangunanGedung dan Lingkungan yang ada di Kabupaten/Kota
3.2 RUMUSAN MASALAH
Dari kondisi yang ada dan sasaran yang akan dicapai diidentifikasi masalahyang terjadi di Kabupaten/Kota.
3.3 PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
1. Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung
Bagaimana kondisi penegakan aturan keselamatan, keamanandan kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana di Kabupaten/Kota
Bagaimana Kondisi Prasarana dan sarana hidran kebakaran darisegi fungsi dan kapasitas layannya di Kabupaten/Kota
Bagaimana kondisi pengaturan penyelenggaraan BangunanGedung di Kabupaten/Kota serta bagaimana kualitas pelayananpublik dan perijinan.
2. Permasalahan dan tantangan di bidang Gedung dan Rumah Negara
Bagaimana kondisi Bangunan Gedung Negara diKabupaten/Kota yang sudah memenuhi persyaratan keselamatan,keamanan dan kenyamanan dari segi kualitas maupun kuantitas
Bagaimana kondisi Penyelenggaraan Bangunan Gedung danRumah Negara, apakah sudah tertib dan efisien, sebutkanpenyebabnya.
Bagaiman kondisi aset negara yang sudah diadministrasikan baikdari segi kualitas dan kuantitas.
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
3. Permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Lingkungan
Apakah di Kabupaten/Kota tersebut masih ada permukimankumuh di kantong permukiman yang dihuni di kabupaten/kota.
Bagaimana kondisi permukiman-permukiman tradisional danbangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata.
Bagaimana kondisi degradasi kawasan strategis dikabupaten/kota, apakah mempunyai potensi ekonomi untukmendorong pertumbuhan kota.
Bagaimana kondisi sarana lingkungan hijau/open space ataupublic space, sarana olah raga, dan lain-lain di Kabupaten/Kotakhususnya kawasan perkotaan
4. Permasalahan dan tantangan di bidang Pemberdayaan Masyarakat diPerkotaan
Bagaimana kondisi kelembagaan komunitas untuk meningkatkanperan masyarakat.
Bagaiman keterlibatan masyarakat proses perencanaan danpenetapan prioritas pembangunan di wilayahnya, apakah sudahmempunyai berperan aktif atau pasif.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
BAB IV RENCANA PENANGANANPENATAAN BANGUNAN GEDUNGDAN LINGKUNGAN
4.1 ANALISIS KEBUTUHAN PENATAAN BANGUNAN DANLINGKUNGAN
Melakukan analisis untuk mencari persoalan sebenarnya dari belumtercapainya target mengenai penataan bangunan dan lingkungan, hal inidisesuaikan dengan maste plan Kabupaten/Kota, untuk mencari kebutuhandasar (basic need), maupun untuk kebutuhan pengembangan.
4.2 REKOMENDASI
Dari analisis permasalahan yang ada di Kabupaten/Kota tersebut dapatdiuraikan beberapa alternatif pemecahan permasalahan, membandingkanalternatif tersebut dari aspek kelembagaan, teknis dan lingkungan, biayaserta hukum dan peraturan kemudian merumuskan alternatif yangdirekomendasi. Sebagai alat bantu ada baiknya semua masalah danalternatifnya diinventarisir. Setelah itu, dengan bantuan teknis yang ada,logika dan kasus yang terjadi di daerah lain, dibuat alir proses pemecahansehingga akan mendapatkan pemecahan yang sesuai dengan kondisi yangada, efesien dan efektif dari segi mekanisme pelaksanaan, biaya dankelembagaan.
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
BAB V PROGRAM YANG DIUSULKAN
Dari beberapa alternatif pemecahan maka diuraikan pemecahanmasalahnya agar penataan bangunan lingkungan sesuai dengan masterplandi daerah. Berikut ini akan diperlihatkan tabel-tabel yang diperlukan dalampengisian data-data mengenai kegiatan Penataan Bangunan gedung danLingkungan.
5.1 KEGIATAN PEMBINAAN TEKNIS BANGUNAN DANGEDUNG
1. Kegiatan diseminasi peraturan perundang-undangan penataan bangunandan lingkungan
Tabel V-1Usulan Diseminasi Peraturan Perundang-UndanganPenataan Bangunan dan Lingkungan
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : DISEMINASI PERATURAN PERUNDANGAN-UNDANGAN PBL
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA* :
Instansi USULAN
Penyelenggara Peraturan Bupati/ Peraturan KEGIATAN
Walikota Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
…………………………… ……… ( ) ( ) ………………………… ………………… ………… …………………… ………………
…………………………… ……… ………………………… ………………… ………… …………………… ………………
…………………………… ……… ………………………… ………………… ………… …………………… ………………
…………………………… ……… ………………………… ………………… ………… …………………… ………………
…………………………… ……… ………………………… ………………… ………… …………………… ………………
…………………………… ……… ………………………… ………………… ………… …………………… ………………
…………………………… ……… ………………………… ………………… ………… …………………… ………………
KETERANGAN
PermenUUBG PPBG Perda
NO.Waktu
Penyelenggaraan
PENYELENGARAAN DISEMINASI/ SOSIALISASI
Sasaran
Materi
………………
………………
………………
………………
………………
………………
………………
2. Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung
3. Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan arsitektur
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Tabel V-1 Usulan Pengembangan Sistem Informasi BangunanGedung dan Arsitektur
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BANGUNAN GEDUNG DAN ARSITEKTUR
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA* :
USULAN
Instansi Waktu Materi KEGIATAN
Ada Tdk Ada Ada Tdk Ada Penyelenggara Penyelenggaraan Informasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
( ) ( ) ( ) ( ) ………. ……………. ……… …………… …………… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… …………… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… …………… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… …………… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… …………… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… …………… …………… ……………
………. ……………. ……… …………… …………… …………… ……………
KETERANGANNO.Gedung PIB Website PIB
PUSAT INFORMASI BANGUNAN (PIB)PENYEBARAN INFORMASI
TENTANG BANGUNAN GEDUNG
Kegiatan Sasaran
4. Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG dan keselamatan bangunan
Tabel V-2 Usulan Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBG danKeselamatan Bangunan
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PELATIHAN TEKNIS TENAGA PENDATA HSBGN DAN KESELAMATAN BANGUNAN
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA* :
USULAN
Instansi Peraturan Bupati/ Tata Cara Peraturan KEGIATAN
Penyelenggara Walikota Penghitungan Lainnya
Harga Satuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… ………… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… ………… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… ………… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… ………… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… ………… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ……… …………… ………… …………… …………
………………… ………………. ……………… ………… ………… ………… …………… ………… …………… …………
KETERANGAN
Permen Perda
NO. Waktu
PENYELENGARAAN PELATIHAN TEKNIS
Sasaran
Materi
Penyelenggaraan
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
5. Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara
Tabel V-3 Usulan Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA
PROPINSI :
KABUPATEN/KOTA :
Waktu
Penyelenggaraan
Kepmen
332/KPTS/M/2002
Pengalihan
StatusSIP Pembelian RN Kontrak
Pengalihan
Hak
Peraturan
yang ketat
Ket.Usulan
KegiatanNo.
Sasaran
PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH TANGGA
MATERI
6. Pembinaan teknis pembangunan gedung negara
Tabel V-4 Usulan Pembinaan Teknis Pembangunan BangunanGedung Negara
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PEMBINAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
PEMBINAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
Materi
NO Instansi
Penyelenggara
Waktu
PenyelenggaraanSasaran
Kepmen
Kipraswil No.
332/KTPS/M/2002
Juknis
PT
Keppres
No.
80/th
2003
HSBGN
Kepmen
29 th
2006
Usulan
KegiatanKet.
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
7. Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)
Tabel V-5 Usulan Penyusunan Rencana Induk Sistem ProteksiKebakaran
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PENYUSUNAN RENCANA INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN (RISPK)
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA*:
JUMLAH/
INTENSITAS
USULAN
KEGIATAN
DAERAH/
KAWASANKEJADIAN
SEBAGAI
TINDAK LANJUT
RAWAN
KEBAKARANKEBAKARAN
Nama Dinas/
InstansiJumlah
Prasarana &
Sarana
PRODUK
PERATURAN
Kebakaran SDM KebakaranSK
Bup/WlkotaPerda Blm Ada
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
(sebutkan namakawasan)
…………………… ……….. / bulan …………….. ………. ………… ………………………… …………….. …… ( ) ………………….. ………………
…………………… ……….. / tahun …………….. ………. ………… ………………………… …………….. …… ………………….. ………………
…………………… …………….. ………. ………… ………………………… …………….. …… ………………….. ………………
…………………… …………….. ………. ………… ………………………… …………….. …… ………………….. ………………
…………………… …………….. ………. ………… ………………………… …………….. …… ………………….. ………………
…………………… …………….. ………. ………… ………………………… …………….. …… ………………….. ………………
…………………… …………….. ………. ………… ………………………… …………….. …… ………………….. ………………
NO.
KELEMBAGAAN
PRODUK PERATURAN PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
KETERANGANLegal Hukum RIK (sebutkan
nomor)Tahun
Nama
Produk
8. Penyusunan RANPERDA Bangunan Gedung
Tabel V-6 Usulan Penyusunan RAPERDA
Kesesuaian
Dengan
UUBG dan PPBG
SesuaiPenyusunan
Draf
Konsultasi
Publik
Proses
Legalisasi
Belum Ada
Draf
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13
Tidak
PROSES PENYUSUNAN RAPERDA BG USULAN KEGIATAN
KET
Nama
Kegiatan
Tidak Ada/Ada
Ya
PERDA TERKAIT DENGAN BANGUNAN GEDUNG
Nomor
Perda
Nama
Perda
No.
Tidak
Sesuai
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
9. Percontohan Pendataan Bangunan Gedung
Tabel V-7 Usulan Percontohan Pendataan Bangunan Gedung
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PERCONTOHAN PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA* :
JUMLAH BANGUNAN GEDUNG
DI KABUPATEN/ KOTA
(unit) Status Arsitektur Utilitas
Kepemilikan & Struktur BG
1 2 3 4 5 6 7 8 9
………………… unit ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ……………… ……………
……………… ……………
……………… ……………
……………… ……………
……………… ……………
……………… ……………
……………… ……………
……………… ……………
………………
KETERANGAN
DATA BASE BANGUNAN GEDUNG
Substansi PendataanNO.
USULAN
KEGIATAN
Ada
Manual Komputerisasi
10. Percontohan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Tabel V-8 Usulan Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gedung danLingkungan
DATA DAN INFORMASI KE-CIPTA KARYA-AN
KEGIATAN : PERCONTOHAN AKSESIBILITAS
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA* :
NO. KETERANGAN
Ada (sebutkan) Tahun Lokasi Nama Bangunan Gedung Lokasi Jenis Kegiatan
1 2 4 5 6 7 8 9
………………….. ( ) ……….. ………………… ………………………….. ������ ������� ……………………….
………………….. ……….. ………………… ………………………….. ������ ������� ……………………….
………………….. ……….. ………………… ………………………….. ������ ������� ……………………….
………………….. ……….. ………………… ………………………….. ������ ������� ……………………….
………………….. ……….. ………………… ………………………….. ������ ������� ……………………….
………………….. ……….. ………………… ………………………….. ������ ������� ……………………….
………………….. ……….. ………………… ………………………….. ������ ������� ……………………….
USULAN KEGIATAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN
GEDUNG / LINGKUNGAN
3
Tdk Ada
DASAR HUKUM PEMBERLAKUAN
AKSESIBILITAS
PERCONTOHAN
AKSESIBILITAS YANG
TELAH DILAKUKAN
PTBG
11. Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara
12. Dukungan Prasarana dan Sarana Pusat Informasi PengembanganPermukiman dan Bangunan (PIPPB)
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
5.2 KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
1. Kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan(RTBL)
Tabel V-9 Usulan Penyusunan Rencana Tata Bangunan danLingkungan (RTBL)
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
2. Kegiatan Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Tabel V-10 Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
3. Kegiatan Pembangunan Prasarana dan Sarana Peningkatan LingkunganPermukiman Kumuh dan Nelayan
Tabel V-11 Usulan Pembangunan Prasarana dan Sarana PeningkatanLingkungan Permukiman Kumuh dan Nelayan
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
4. Kegiatan Pembangunan Prasarana dan Sarana Penataan LingkunganPermukiman Tradisional
Tabel V-12 Usulan Pembangunan Prasarana dan Sarana PenataanLingkungan Permukiman Tradisional
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
5.3 KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIPERKOTAAN
1. Bantuan Teknis Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
2. PAKET dan REPLIKASI
3. Bantuan Langsung Masyarakat
5.4 PROGRAM YANG DIUSULKAN
Dengan melihat keadaan dan kondisi profil penataan bangunan danlingkungan di Kabupaten/Kota serta sasaran yang akan dicapai yangmerupakan bagian dari masterplan Kabupaten/Kota, setiap Kabupaten/Kotaakan mengusulkan program-program dengan pembiayaan dari Pusat,Propinsi, Kabupaten/Kota, masyarakat dan atau swasta sebagai bagian dariinvestasi infrastruktur di masing-masing kota. Adapun contoh kegiatan-kegiatan dapat dilihat di Tabel V-14 mengenai usulan program PenataanBangunan dan Lingkungan.
Tabel V-13 Rencana Usulan (Memorandum) Program PenataanBangunan dan Lingkungan
Kota/Kabupaten :......................................Propinsi :.................................
DUKUNGANNO KEGIATAN VOL
HARGASATUAN
TOTAL
PUSAT PROP KOTA/ KAB SWASTA MASY
I. PEMBINAAN TEKNIS BANGUNANGEDUNG
1 Diseminasi Peraturan/ Per UU an
2 Peningkatan/Pemantapan KelembagaanBangunan Gedung
3 Pengembangan Sistem Informasi BG danArsitektur
4 Pelatihan Teknis Tenaga Pendata Harga Satuandan Keselamatan Bangunan Gedung
5 Pengelolaan Bangunan Gedung dan RumahNegara
6 Pembinaan Teknis Pembangunan BangunanGedung Negara
7 Penyusunan Rencana Induk Sistem ProteksiKebakaran
8 Penyusunan Raqnperda Bangunan Gedung
9 Percontohan Pendaytaan Bangunan Gedung
BUKU PANDUANPENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
DUKUNGANNO KEGIATAN VOL
HARGASATUAN
TOTAL
PUSAT PROP KOTA/ KAB SWASTA MASY
10 Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gedungdan Lingkungan
11 Rehab Bangunan Gedung Negara
12 Dukungan Sarana dan Prasarana PusatInformasi Pengembangan Permukiman danBangunan
II. Penataan Lingkungan Permukiman
1 Bantuan Teknis Rencana Tata Bangunan danLingkungan
2 Bantuan Teknis Penataan RTH
3 Dukungan Sarana dan Prasarana PenataanLingkungan Permukiman Kumuh
4 Dukungan Sarana dan Prasarana PenataanLingkungan Permukiman Nelayan
5 Dukungan Sarana dan Prasarana PenataanLingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah
III. Pemberdayaan Masyarakat di Perkotaan
1 Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET)
2 Replikasi P2KP
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA
TIM PENGARAH1. Ir. Agoes Widjanarko, MIP2. Ir. Ismanto, MSc3. Ir. Danny Sutjiono4. Ir. Guratno Hartono, M.Bc5. Ir. Antonius Budiono, MSc6. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, MSc7. Ir. Susmono
TIM PENYUSUN1. Ir. Andreas Suhono, MSc2. Ir. Diana Kusumastuti, MT3. Ir. Iwan Dharma S, M.Soc.Sci4. Ir. Sitti Bellafolijani, M.Eng5. Ir. Alex Abdi Chalik, MM, MT6. Ir. Handy Bambang Legowo, MSES7. Dra. Nyimas Nina Indrasari, MSc8. Ir. Doddy Koeswanto9. Ir. Iskandar Z10. Ir. Halasan Sitompul11. Ir. Didiet Akhdiat, MSc12. Dades Prinandes, ST, MT13. Yuke Ratnawulan, ST14. Dra. Endah T. Widowati15. Veronica Kusumawardhani, ST16. Ade Syaiful, ST., MT17. Meytri Wilda Ayuantari, ST18. Ir. Bagus Mudiantoro, MM19. Budi Hertanto, ST20. Akhfian Mustika A, ST21. Hidemiwan, ST22. Azibi Taufik, ST
NARA SUMBER1. Ir. Hendropranoto Suselo, MPW2. Prof. Dr. Ir. Budhy Tjahjati3. Ir. Gita Chandrika N, MPC4. Ir. Sugiantoro
PENYELARAS AKHIRSTUDIO Jakstra BPCKJl. Pattimura No. 20 Gedung Menteri PU Lt. 4telp. +62 21 72796582/7244067 faks. +62 21 72796582/7244067