RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

402
GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2012 - 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH 2013

description

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012-2016 yang dikeluarkan oleh Bappeda Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013

Transcript of RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

Page 1: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT

NOMOR 01 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2012 - 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH2013

Page 2: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

i

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT

NOMOR 01 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2012 - 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SULAWESI BARAT

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional dan Pasal 150 ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang PerubahanKedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengahuntuk jangka waktu lima tahun merupakan penjabaran visi, misi,dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedomanpada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah denganmemperhatikan Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf eUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana dimaksudpada huruf adan Pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerahditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lama 6 (enam) bulansetelah Kepala Daerah dilantik;

1. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud hurufa, dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ProvinsiSulawesi Barat Tahun 2012 - 2016;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara RepubIik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

Page 3: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

ii

Mengingat : 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 No. 104, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4421) ;

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 tentang PembentukanProvinsi Sulawesi Barat (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 No.105, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4422);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara 4438) ;

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025(Lembaran Negara Republik Indonesian Tahun 2007 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2007 tentangDekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 20, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Page 4: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

iii

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi PelaksanaanRencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4817);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RencanaTata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4833);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata CaraPelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan KeuanganGubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107),sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor23 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas danWewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur SebagaiWakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5209);

17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 517);

19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2009tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi KewenanganPemerintahan Daerah Provinsi Sulawesi Barat (LembaranDaerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2009 Nomor 6,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor39);

20. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 3 Tahun 2010tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran DaerahProvinsi Sulawesi Barat Tahun 2010 Nomor 3, TambahanLembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 50);

21. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 5 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ProvinsiSulawesi Barat Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah ProvinsiSulawesi Barat Tahun 2010 Nomor 5, Tambahan LembaranDaerah Provinsi Sulawesi barat Nomro 51);

Page 5: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

iv

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT

dan

GUBERNUR SULAWESI BARAT

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANAPEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2012 - 2016.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Provinsi adalah Provinsi Sulawesi Barat.

2. Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Barat.

3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD, adalah DPRD

Provinsi Sulawesi Barat.

5. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah

Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang–Undang Dasar Republik

Indonesia Tahun 1945.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja

Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

7. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di lingkup Provinsi Sulawesi Barat.

8. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang

tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

9. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,

Page 6: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

v

kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,

berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.

10. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-

tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan

didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah

dalam jangka waktu tertentu.

11. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang

selanjutnya disebut RPJPN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional

untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun

2025.

12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disebut

RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5

(lima) tahunan, yaitu RPJM Nasional I Tahun 2005 – 2009; RPJM Nasional II

Tahun 2010 – 2014, RPJM III Nasional Tahun 2015 – 2019, dan RPJM Nasional IV

Tahun 2020 – 2024.

13. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang

selanjutnya disebut RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah

Provinsi Sulawesi Barat untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun

2005 sampai dengan tahun 2025.

14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang

selanjutnya disebut sebagai RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan

daerah Provinsi Sulawesi Barat untuk periode 5 (lima) tahunan yang merupakan

penjabaran dari visi, misi dan program Gubernur dengan berpedoman pada RPJPD

Provinsi serta memperhatikin RPJM Nasional.

15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya

disebut sebagai RPJMD Kabupaten/Kota adalah dokumen perencanaan

pembangunan daerah Kabupaten/Kota di lingkup Provinsi Sulawesi Barat untuk

periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program

Bupati/Walikota dengan berpedoman pada RPJPD Provinsi serta memperhatikan

RPJM Provinsi.

Page 7: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

vi

16. Rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang

selanjutnya disebut Renstra SKPD adalah dokumen perencanan SKPD untuk

periode 5 (lima) tahun.

17. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang selanjutnya

disebut RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun

atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.

18. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang

selanjutnya disebut Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode

1 (satu) tahun.

19. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode

perencanaan.

20. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi.

21. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi.

22. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Barat yang selanjutnya disebut

RTRW Provinsi adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah yang mengatur

struktur dan pola ruang Povinsi Sulawesi Barat.

23. Provinsi lainnya adalah provinsi lainnya yang ditetapkan sebagai satu kesatuan

wilayah pembangunan dan/atau yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh

dalam pelaksanan pembangunan.

24. Bersifat indikatif adalah bahwa data dan informasi, baik tentang sumber daya yang

diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen

rencana, hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan tidak kaku.

25. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung

mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

daerah.

Page 8: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

vii

BAB IIRPJMDPasal 2

(1) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Gubernurdan Wakil

Gubernur yang penyusunannya berpedoman RPJPD dan RTRW Provinsi dengan

memperhatikan RPJMN, RPJPD dan RTRW Provinsi lainnya.

(2) RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5

(lima) tahunan yaitu mulai tahun 2012 sampai dengan 2016, memuat visi, misi dan

program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, arah kebijakan keuangan daerah,

strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program satuan kerja perangkat

daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan disertai

dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang

bersifat indikatif.

(3) RPJMD berfungsi sebagai :

a. Pedoman penetapan Renstra SKPD dan Penyusunan RKPD;

b. Pedoman dalam penyusunan RKPD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun;

c. Sebagaiinstrumenevaluasipenyelenggaraanpemerintahandaerah; dan

d. Menjadi acuan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota;

BAB IIISISTEMATIKA RPJMD

Pasal 3

(1) Sistematika RPJMD terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTAKERANGKA PENDANAAN

BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNANDAERAH

BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAIKEBUTUHAN PENDANAAN

Page 9: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

viii

BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH; DAN

BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB XI : PENUTUP

(2) Isi dan uraian RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB IVPENGENDALIAN DAN EVALUASI

PengendalianPasal4

(1) Gubernur melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan RPJMD.

(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengendalian terhadap :

a. Kebijakan RPJMD; dan

b. Pelaksanaan RPJMD.

Evaluasi

Pasal5

(1) Gubernur melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD.

(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi evaluasi terhadap :

a. Kebijakan RPJMD;

b. Pelaksanaan RPJMD; dan

c. Hasil RPJMD.

Page 10: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

ix

(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi bahan bagi

penyusunan RPJMD untuk periode berikutnya.

Pasal 6

Gubernur berkewajiban memberikan informasi mengenai hasil evaluasi pelaksanaan

RPJMD kepada masyarakat.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 7

RPJMD Kabupaten/Kota yang telah ada masih tetap berlaku dan wajib disesuaikan

dengan Peraturan Daerah ini selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak ditetapkannya

Peraturan Daerah ini.

BAB VIKETENTUAN PENUTUP

Pasal8Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai

pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Gubernur.

Pasal 9

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah

ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

Ditetapkan : di Mamujupada tanggal :2 April 2013

GUBERNUR SULAWESI BARAT,

H. ANWAR ADNAN SALEH

Diundangkan di Mamujupada tanggal

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT,

H. ISMAIL ZAINUDDIN

Page 11: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

x

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2013 NOMOR 01

PENJELASAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT

NOMOR 01 TAHUN 2012

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2012 - 2016

I. UMUM

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentangSistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah, Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima)tahun.

RPJMD Provinsi Sulawesi Barat merupakan penjabaran visi, misi danprogram Gubernur untuk jangka waktu 5 tahun yaitu sejak tahun 2012 sampai dengantahun 2016, yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD Provinsi SulawesiBarat Tahun 2005 – 2025 dengan memperhatikan RPJM Nasional, RPJPD danRTRW Provinsi lainnya

RPJMD Provinsi Sulawesi Barat ini, memuat arah kebijakan keuangandaerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program satuan kerjaperangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahandisertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yangbersifat indikatif.

RPJMD digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana KerjaPembangunan Daerah yaitu dokumen perencanan daerah untuk periode 1 (satu) tahunyang memuat kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah,rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh PemerintahDaerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Berdasarkan ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf e dan Pasal 15 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RPJMDditetapkan dengan Peraturan Daerah dan ditetapkan paling lama 6 (enam) bulansetelah Kepala Daerah dilantik.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas.Pasal 2Ayat (1)

Page 12: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

xi

Cukup jelas.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan “bersifat indikatif” adalah bahwa informasi, baiktentang sumberdaya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yangtercantum di dalam dokumen rencana ini, hanya merupakan indikasi yanghendak dicapai dan bersifat tidak kaku.

Ayat (3)Huruf a

Yang dimaksud dengan Visi, misi dan program Gubernur dalam ayat iniadalah merupakan keadaan masa depan yang diharapkan dan berbagaiupaya yang akan dilakukan melalui program-program pembangunan yangditawarkan oleh Gubernur terpilih.

Huruf bYang dimaksud dengan Arah kebijakan keuangan daerah dalam ayat iniadalah merupakan pedoman dan gambaran dari pelaksanaan hak dankewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahandaerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentukkekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.

Huruf cYang dimaksud dengan Strategi pembangunan daerah dalam ayat ini adalahmerupakan langkah-langkah berisikan program-program indikatif untukmewujudkan visi dan misi dalam rangka pemnfaatan sumber daya yangdimiliki, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata baikdalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, aksesterhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatanindeks pembangunan manusia.

Huruf dYang dimaksud dengan Kebijakan umum dalam ayat ini adalahmemberikan arah perumusan rencana program prioritas pembangunan yangdisertai kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dan menjadipedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan kegiatan RenstraSKPD.

Huruf eYang dimaksud dengan Program SKPD dalam ayat ini adalah merupakanprogram yang dirumuskan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD yangmemuat indikator kinerja, lokasi program, tahun pelaksanaan, dan sumberdaya yang diperlukan.

Huruf fYang dimaksud dengan Program lintas SKPD dalam ayat ini adalahmerupakan program yang melibatkan lebih dari satu SKPD untuk mencapaisasaran pembangunan yang ditetapkan termasuk indikator kinerja, lokasiprogram, tahun pelaksanaan, dan sumber daya yang diperlukan.

Huruf gYang dimaksud dengan Program kewilayahan dalam ayat ini adalahmerupakan program pembangunan daerah untuk terciptanya keterpaduan,keserasian, keseimbangan laju pertumbuhan, dan keberlanjutan

Page 13: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

xii

pembangunan antarwilayah/antar kawasan dalam Kecamatan di wilayahKabupaten/Kota atau antar Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi atau denganProvinsi lainnya berdasarkan rencana tata ruang wilayah.

Huruf hYang dimaksud dengan Rencana kerja dalam ayat ini adalah dalamkerangka regulasi merupakan dasar hukum atau kebijakan yang dijadikanlandasan perumusan dan pelaksanaan program pembangunan daerah.

Huruf iYang dimaksud dengan Rencana kerja dalam ayat ini adalah dalamkerangka pendanaan yang bersifat indikatif merupakan tahapan dan jadwalpelaksanaan program, dengan dilengkapi jumlah pagu indikatif berdasarkanprakiraan maju dan sumber pendanaannya, untuk mencapai target dansasaran yang ditetapkan.

Ayat (4)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan kurun waktu 5 (lima) tahun dalam ayat ini adalahbahwa pelaksanaan RPJMD Tahun 2012 – 2016 terbagi dalam tahapanrencana pembangunan tahunan daerah, yaitu :

a. RKPD Tahun 2012;

b. RKPD Tahun 2013;

c. RKPD Tahun 2014;

d. RKPD Tahun 2015; dan

e. RKPD Tahun 2016.

Huruf dCukup jelas.

Pasal 3Cukup jelas.

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5Ayat (1)

Pengendalian terhadap pelaksanaan perencanaan pembangunandimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunanyang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi danpenyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh Pimpinan SKPD.

Ayat (2)Cukup jelas.

Page 14: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

xiii

Pasal 6Ayat (1)

Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaanpembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis datadan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerjapembangunan.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2013NOMOR 01

Page 15: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | | x

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... ixDaftar Isi ........................................................................................................................ xDaftar Tabel ................................................................................................................... xiiDaftar Grafik .................................................................................................................. xvDaftar Gambar ............................................................................................................... xviiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 11.2 Dasar Hukum Penyusunan .......................................................................... 61.3 Hubungan Antar Dokumen ......................................................................... 81.4 Sistematika Penulisan.................................................................................. 101.5 Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 11

BAB II GAMBARAN UMUM2.1 Aspek Geografis dan Demografi .............................................................. 12.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah .............................................................. 12.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ................................................................ 252.1.3 Wilayah Rawan Bencana............................................................................. 422.1.4 Demografi.................................................................................................... 472.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat .......................................................... 502.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ......................................... 502.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial......................................................................... 612.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga ............................................................... 682.3 Aspek Pelayanan Umum .......................................................................... 692.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib ..................................................................... 692.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan ................................................................... 782.4 Aspek Daya Saing Daerah ....................................................................... 802.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ......................................................... 802.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah Infrastruktur ........................................................ 842.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi ............................................................................ 892.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia ..................................................................... 90

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu ................................................................. 13.1.1 Kinerja Pengelolaan Pendapatan Daerah .................................................... 23.1.2 Kinerja Pengelolaan Belanja Daerah Tahun 2006-2010 ............................ 63.1.3 Pengelolaan Pembiayaan Daerah Tahun 2006 – 2011 ............................... 93.1.4 Neraca Daerah ............................................................................................ 103.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ....................................... 153.2.1 Kebijakan Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan Daerah ......................... 173.2.2 Target Pendapatan Daerah Meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD),

Dana Perimbangan, dll Pendapatan Daerah Yang Sah ............................... 173.2.3 Upaya Pemerintah Dalam Mencapai Target .............................................. 173.2.4 Kebijakan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat .................................. 183.2.5 Proporsi Penggunaan Anggaran ................................................................. 193.2.6 Analisis Pembiayaan .................................................................................. 19

Page 16: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | | xi

3.3 Kerangka Pendanaan ............................................................................... 213.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas

Utama ......................................................................................................... 213.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan ........................................................... 22

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS4.1 Permasalahan Pembangunan ...................................................................... 14.2 Isu Strategis Provinsi Sulawesi Barat ......................................................... 6

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN5.1 Visi ............................................................................................................. 15.2 Misi ............................................................................................................. 25.3 Tujuan dan Sasaran .................................................................................... 5

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN6.1 Strategi Pembangunan ................................................................................ 16.2 Arah Kebijakan Pembangunan ................................................................... 2

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNANDAERAH

7.1 Kebijakan Umum ....................................................................................... 17.2 Program Pembangunan Daerah .................................................................. 2

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAIKEBUTUHAN PENDANAAN

8.1 Indikasi Program Prioritas .......................................................................... 18.2 Indikasi Program Prioritas Non APBD dan Sumber-sumber lainnya ......... 88.3 Kerangka Kebutuhan Pendanaan ................................................................ 8

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat - Sinergi

dengan RPJMN 2010-2014 ...................................................................... 19.2 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat Berdasarkan

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat .... 2

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAANKETENTUAN PERALIHAN

10.1 Kaidah Pelaksanaan .................................................................................... 110.2 Ketentuan Peralihan .................................................................................... 2

Page 17: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Sulawesi Barat yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26

Tahun 2004 tanggal 5 Oktober 2004 merupakan provinsi ke 33 atau provinsi termuda

dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peresmian Provinsi Sulawesi Barat ini

dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia dan

ditandai dengan dilantiknya Drs. Oentarto Sindung Mawardi, M.Si sebagai Penjabat

Gubernur.

Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari 5 Kabupaten yaitu Kabupaten Majene,

Kabupaten Mamuju, Kabupaten Polewali Mamasa yang berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 74 Tahun 2005 berubah nama menjadi Kabupaten Polewali

Mandar, Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Mamuju Utara.

Sebelum terbentuknya Provinsi Sulawesi Barat wilayah yang sekarang menjadi

wilayah administratif Provinsi Sulawesi Barat, menjadi salah satu daerah yang sangat

terisolir dan tertinggal. Hal ini karena wilayah tersebut letaknya jauh dari pusat

pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Makassar, sehingga menjadi kendala

terhadap pelayanan pemerintahan kepada masyarakat.

Pada dasarnya, Daerah Otonom dibentuk bertujuan untuk memperpendek

rentang kendali pelayanan pemerintahan kepada masyarakat serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui :

a. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat;

b. Percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi;

c. Percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah;

d. Percepatan pengelolaan potensi daerah;

e. Peningkatan keamanan dan ketertiban;

f. Peningkatan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah.

Pembentukan sebuah provinsi baru dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu

yang paling penting adalah tinjauan antropologi sosial budaya setempat, hal ini

bukan hal yang negatif atau bentuk primordialisme sempit tetapi semangatnya adalah

Page 18: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 2

mendapatkan suatu efektifitas manajemen pemerintahan, ekonomi sosial dan budaya

daerah berdasarkan suatu keterikatan satu sama lain yang sudah terbentuk sejak

lama. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa semangat pembentukan wilayah

administratif baru terkadang timbul dari apriori kekecewaan terhadap pemerintah

pusat atau daerah induk karena jarak yang cukup jauh dari ibukota Provinsi Sulawesi

Selatan (Makassar), kondisi geografis yang bergunung-gunung dengan prasarana

jalan yang kurang memadai, mayoritas penduduknya berada dalam etnis Mandar dan

beberapa kelompok sub – etnik kecil dan sejarah mencatat daerah ini sempat menjadi

pangkalan utama (Batalion 710) Pimpinan Kolonel Andi Selle pada tahun 1950 –

1960.

Atas dasar tersebut, sejumlah tokoh masyarakat Mandar pada waktu yang lalu

menginginkan spirit Mandar diberi ruang dan keleluasaan yang lebih untuk dapat

membangun daerah “sipamandar” (saling memperkuat) untuk kerjasama dalam

kerangka Nasionalisme, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dari sejumlah studi dan penelitian yang pernah dilakukan di Provinsi Sulawesi

Barat, tercatat bahwa wilayah ini memiliki potensi pertambangan yang tidak kalah

dari provinsi lainnya. Dari pertambangan rakyat sederhana (pasir dan batu) yang

sudah lama dikenal menyuplai kebutuhan aggregat pembangunan baik di provinsi

ini, maupun dimanfaatkan di provinsi tetangga seperti Kalimantan Timur. Wilayah

ini juga kaya akan bahan galian non logam seperti pasir kuarsa dan zeolit hingga

bahan galian logam seperti bijih besi, tembaga, perak, emas, dan timah hitam.

Potensi lainnya yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah sumberdaya air dan

delapan sungai besar seperti Sungai Mandar, Sungai Lariang, Sungai Mapilli, Sungai

Karama, Sungai Saddang, Sungai Mambi, Sungai Kalukku, dan Sungai Manyamba

yang mengalir di provinsi ini.

Sementara di sektor pariwisata, Provinsi Sulawesi Barat memiliki keunikan

kehidupan suku Mandarnya yang dikenal sebagai Pelaut Ulung dengan perahu

Sandeqnya. Di wilayah pegunungan seperti adat Mamasa yang dapat dijadikan objek

wisata bagi para wisatawan mancanegara. Potensi budaya Sulawesi Barat ini

disempurnakan dengan panorama yang sangat mempesona mulai dari pesisir pantai

Polewali Mandar hingga Mamuju Utara, hingga pemandangan alam persawahan dan

hutan primer di pegunungan, dan kehadiran ratusan air terjun yang melengkapi

landscape alam pegunungan.

Page 19: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 3

Potensi sumberdaya alam Provinsi Sulawesi Barat menjadi lengkap dengan

didukung oleh posisi geografis provinsi ini yang sangat strategis, terletak di jantung

Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berhadapan langsung dengan alur lintas

kepulauan Indonesia (Selat Makassar). Pengembangan pelabuhan alam Belang-

belang di Bakengkeng menjadi pelabuhan Internasional di masa depan, akan

menjadikan wilayah ini sebagai salah satu pelabuhan intenasional transit utama di

Indonesia. Tentunya untuk itu, diperlukan suatu perencanaan yang matang dan

dukungan dari Pemerintah Pusat, serta keterlibatan investor asing dalam membantu

percepatan pengembangan Provinsi Sulawesi Barat.

Kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang memprioritaskan

pembangunan infrastruktur, khususnya pada sektor transportasi adalah sangat tepat,

karena tanpa dukungan transportasi yang baik, maka segala potensi yang ada hanya

akan tinggal sebagai potensi dan tidak dapat memberikan nilai tambah bagi

Pemerintah maupun masyarakatnya.

Dengan melihat kondisi Provinsi Sulawesi Barat yang ada saat ini, maka

melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Sulawesi Barat periode Kedua, menitik beratkan pada 5 (lima) aspek yang tertuang

kedalam Visi Misi Gubernur Sulawesi Barat periode 2011 – 2016, dimana aspek –

aspek tersebut merupakan turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006 – 2026, dan mengacu pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 - 2014

denganberpedoman pada RPJPD, RTRW Provinsi Sulawesi Barat dan

memperhatikan RTRW Provinsi lainnya.

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun 2006 – 2011 pembangunan yang

dilaksanakan Provinsi Sulawesi Barat telah memberikan dampak positif terhadap

kemajuan daerah dalam berbagai aspek termasuk perbaikan kesejahteraan

masyarakat. Namun demikian, berdasarkan evaluasi yang dilakukan masih terdapat

beberapa permasalahan yang belum seluruhnya dapat dituntaskan sehingga

memerlukan penanganan secara bertahap dan terintegrasi. Permasalahan yang

dimaksud antara lain berkaitan dengan masih terdapatnya penduduk miskin di

Provinsi Sulawesi Barat, belum optimalnya pengelolaan dan pelestarian sumberdaya

alam dan lingkungan, kualitas dan daya dukung infrastruktur wilayah yang belum

memadai, masih rendahnya kualitas pelayanan birokrasi pemerintahan serta cakupan

Page 20: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 4

dan kualitas pelayanan birokrasi pemerintahan dan kualitas pelayanan pendidikan

dan kesehatan yang belum maksimal.

Sistem perencanaan pembangunan daerah mengalami perubahan yang mendasar

seiring dengan tuntutan perkembangan bidang politik, penyelenggaraan

pemerintahan yang baik dan pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan

bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, menyatakan bahwa :

”RPJM Daerah merupakan penjabaran dari misi, dan program Kepala Daerah

yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJM

Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan

Daerah, kebijakan umum, dan program SKPD, lintas Satuan SKPD, dan

program kewilayahan disertai rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi

dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.”

Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses

penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan

program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing Kepala Daerah.

Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda

pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah

mengatur sistem Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan secara langsung.

Paparan visi - misi dan program Kepala Daerah terpilih akan menjadi bahan utama

penyusunan agenda kerja pemerintahan daerah untuk lima tahun kedepan.

Berdasarkan ketentuan Pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Pasal 76 Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Page 21: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 5

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah , Peraturan Daerah tentang RPJMD

ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik.

Pengangkatan Drs. H. Anwar Adnan Saleh sebagai Gubernur dan Ir. Aladin S.

Mengga sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Barat periode Tahun 2011 - 2016

ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor Nomor. 70/P Tahun 2011 tanggal

12 Desember 2011 dan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden pada

tanggal 14 Desember 2011.

Oleh karena itu, RPJMD Tahun 2012 - 2016 ini merupakan penjabaran dari Visi

– Misi dan Program Kepala Daerah yang dalam penyusunannya memperhatikan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang memuat arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan

agenda pembangunan daerah, yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD

Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 – 2025 dan RTRW Provinsi Sulawesi Barat dan

memperhatikan RPJMN, RPJMD dan RTRW Provinsi lainnya.

Selain merupakan Penjabaran visi, misi dan program Gubernur dan Wakil

Gubernur terpilih, RPJMD ini juga menjadi :

a. Pedoman dalam penetapan Renstra SKPD;

b. Pedoman dalam penyusunan RKPD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun;

c. Sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan

d. Menjadi acuan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

paling lambat enam bulan setelah pelantikan dengan didukung dengan Surat

Keputusan Presiden No. 70/P Tahun 2011 tanggal 12 Desember 2011

Agar arah pembangunan dapat berjalan sesuai dengan RPJPD Provinsi Sulawesi

Barat maka dibuat RPJMD Provinsi Sulawesi Barat yang berpedoman pada RPJPD

tersebut, yang merupakan penjabaran dari Visi – Misi dan Program Kepala Daerah

yang dalam penyusunannya memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) yang memuat arah kebijakan keuangan daerah,

strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan agenda pembangunan daerah.

Dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Barat ini juga memuat program dan kegiatan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), program lintas SKPD dan program

Page 22: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 6

kewilayahan. Program dan kegiatan tersebut juga disertai dengan kerangka regulasi

dan kerangka pendanaannya yang bersifat indikatif.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Dalam penetapan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012 - 2016 sejumlah

peraturanperundang-undangandigunakansebagairujukanyakni berdasarkan:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara RepubIik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.

104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ;

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi

Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.105, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4422);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara 4438) ;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesian

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

Page 23: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 7

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4815);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil

Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Page 24: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 8

2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011

tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur

Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5209);

16. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010

tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

18. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Urusan

Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi

Sulawesi Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2009 Nomor

6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 39);

19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang

Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2010 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Nomor 50);

20. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 –

2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Daerah Provinmsi Sulawesi barat Nomro 51).

1.3 Hubungan Antar Dokumen

1.3.1 RPJMD dengan RPJPD Provinsi Sulawesi Barat

RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012-2016 merupakan tahap kedua dari

tahapan pelaksanaan RPJPD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006-2025. Penyusunan

RPJMD selain memuat visi, misi dan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur

Page 25: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 9

Provinsi Sulawesi Barat masa bakti Tahun 2012-2016, juga berpedoman pada visi, misi

dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006-

2025.

1.3.2 RPJMD dengan RTRW Provinsi Sulawesi Barat

Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan

struktur ruang yang telah ditetapkan dalam Rancangan RTRW Provinsi Sulawesi Barat

sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan

pemanfaatan ruang daerah di Provinsi Sulawesi Barat.

1.3.3 RPJMD dengan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah

RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra SKPD

merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan

teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan

setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan,

yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah koordinasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Barat.

1.3.4 RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Pelaksanaan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012-2016 setiap tahun

dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen

perencanaan tahunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang memuat prioritas

program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. RKPD merupakan bahan utama

pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Provinsi

Sulawesi Barat yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Desa/Kelurahan,

Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi.

Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat 2012-2016 juga memperhatikan

RPJMN 2010-2014, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2009-2013 dan RPJMD Provinsi

Sulawesi Tengah 2011-2016. Hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya

dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Page 26: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 10

Gambar 1. Bagan Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

1.3. Hubungan Antar Dokumen

1.4. Sistematika Penulisan

1.5. Maksud dan Tujuan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.3. Aspek Pelayanan Umum

2.4. Aspek Daya Saing Daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

3.3. Kerangka Pendanaan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan Pembangunan

4.2. Isu Strategis

RPJPNASIONAL

RPJPDSULBAR

RPJMNASIONAL

RPJMDSULBAR

RENSTRASKPD

RKP

RKPD

RENJASKPD

RT RWSULBAR

Diacu Diperhatikan

Pedoman

Pedoman Bahann

Dijabarkan

Pedoman

Bahann

Diacu

Diacu

Page 27: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 11

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

5.1. Visi

5.2. Misi

5.3. Tujuan dan Sasaran

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1 Strategi Pembangunan

6.2 Arah Kebijakan Pembangunan

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1 Kebijakan Umum

7.2 Program Pembangunan Daerah

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN

PENDANAAN

8.1 Indikasi Program Prioritas

8.2 Indikasi Program Prioritas Non APBD dan Sumber-sumber lainnya

8.3 Kerangka Kebutuhan Pendanaan

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat - Sinergi

dengan RPJMN 2010-2014

9.2 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat Berdasarkan

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Provinsi Sulawesi

Barat

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN KETENTUAN

PERALIHAN

10.1 Kaidah Pelaksanaan

10.2 Ketentuan Peralihan

1.5 Maksud dan Tujuan

1.5.1 Maksud

Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012 -2016 dimaksudkan

untuk menetapkan arah dan kebijakan pembangunan daerah yang terarah, efektif, efisien

dan terpadu yang dapat mendorong terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran

pembangunan sebagaimana telah ditetapkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih

dengan memperhatikan RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2025.

Page 28: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

PENDAHULUAN

Bab I - 12

Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat juga dimaksudkan untuk menjadi

acuan dan pedoman resmi dalam penyusunan Renstra-SKPD, RKPD dan sekaligus

sebagai acuan penentuan program pembangunan daerah yang akan dibahas dalam

rangkaian Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah

Provinsi Sulawesi Barat secara berjenjang. Dengan demikian, maka program dan

kegiatan prioritas SKPD Lingkup Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat akan

sejalan dengan visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Barat

periode Tahun 2012 -2016.

1.5.2 Tujuan

Tujuan penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2011-2016 adalah

sebagai berikut:

1. Menjabarkan visi, misi, dan program Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Sulawesi Barat ke dalam arah kebijakan dan program pembangunan yang terinci,

terarah dan terukur yang dilaksanakan dari Tahun 2012 -2016;

2. Menjadi acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam menentukan prioritas program dan

kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD Provinsi

Sulawesi Barat, APBN dan sumber dana lainnya;

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan, serta mendorong terwujudnya koordinasi, integrasi,

sinergi dan sinkronisasi pembangunan baik antar SKPD maupun antar Pemerintah

Provinsi Sulawesi Barat dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi dan

Pemerintah;

4. Menjadi acuan dalam pengembangan peran serta masyarakat dan stakeholder;

5. Menjamin alokasi penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan

berkelanjutan; dan

6. Menjadikan tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja setiap SKPD Lingkup

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.

Page 29: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KAIDAH PELAKSANAAN DAN KETENTUAN PERALIHAN

Bab X - 1

BAB XPEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

KETENTUAN PERALIHAN

10.1 Kaidah Pelaksanaan

Dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012-2016 ini merupakan

penjabaran dari visi, misi dan program prioritas Gubernur - Wakil Gubernur terpilih,

sebagaimana dipresentasikan di depan DPRD Provinsi Sulawesi Barat menjelang

Pemilukada secara langsung. Penyusunan RPJMD ini telah memperhatikan dasar

hukum seperti diatur dalam peraturan perundangan, antara lain yaitu Undang-undang

No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-

Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Penyusunan program dan

indikator kinerja dalam RPJMD ini mengacu pula program-program yang tercantum

dalam dokumen perencanaan yang lebih tinggi yaitu RPJMN 2010-2014 dan RPJPD

Provinsi Sulawesi Barat 2005-2025.

RPJMD ini menjadi pedoman bagi SKPD untuk menyusun Rencana Strategis

(Renstra) SKPD dengan tata waktu yang sama yaitu 2011-2016. Disamping itu RPJMD

ini akan menjadi acuan dalam penyusunan RKPD setiap tahun anggaran.

Penyusunan RPJMD ini dilaksanakan melalui beberapa tahap konsultansi publik,

yaitu melalui Forum Musrenbang RPJMD, dengan harapan program-progam yang ada di

dalam RPJMD ini sesuai aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Kemudian dilanjutkan

dengan proses legislasi dan pembahasan pada DPRD Provinsi Sulawesi Barat.

Gubernur Sulawesi Barat mempublikasikan RPJMD kepada seluruh pemangku

kepentingan, serta menjadi acuan bagi Gubernur / Wakil Gubernur, Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) dan DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-

masing.

RPJMD ini juga menjadi dasar bagi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam

menyusun LKPJ dan LKPJ-AMJ di akhir periode masa jabatan Gubernur dan Wakil

Gubernur dan dasar bagi DPRD dan anggota masyarakat untuk melakukan pengawasan

pelaksanaan pembangunan daerah. RPJMD ini merupakan suatu dokumen yang disusun

dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, namun diharapkan dapat menjadi acuan bagi

Page 30: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KAIDAH PELAKSANAAN DAN KETENTUAN PERALIHAN

Bab X - 2

segenap stakeholder pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat dalam melaksanakan

pembangunan daerah tahun 2012-2016.

Mengingat dokumen RPJMD ini memiliki tata waktu selama 5 tahun, ditengah

waktu pelaksanaannya dapat dilakukan evaluasi paruh waktu (mid term evaluation) untuk

mengetahui sejauh mana capaian kinerja pembangunan, untuk selanjutnya dapat

mengambil langkah-langkah strategis.

Bappeda wajib berkoordinasi langsung dan melaporkan ke Gubernur dan Wakil

Gubernur mengenai pelaksanaan, perencanaan, pengendalian dan evaluasi terhadap

dokumen RPJMD yang dilaksanakan oleh SKPD.

10.2 Ketentuan Peralihan

Sesuai dengan ketentuan pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah, RPJMD ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah

pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dilantik. Dengan demikian, penyusunan

RKPD dan anggaran tahun 2017 belum memiliki dasar, untuk menjaga kesinambungan

pembangunan, maka RPJMD 2012-2016 dapat diberlakukan sebagai pedoman sementara

dalam penyusunan RKPD tahun 2017.

Page 31: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 1

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah

1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Provinsi Sulawesi Barat terletak pada sisi barat pulau Sulawesi dengan

luas wilayah daratan 16.937,16 Km2, sekitar 9,76 persen dari luas Pulau

Sulawesi.

Gambar 2. Peta Provinsi Sulawesi Barat

Luas perairan laut Sulawesi Barat mencapai 7.668,84 km² dengan

panjang garis Pantai Barat memanjang dari utara ke selatan sepanjang 639,07

Page 32: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 2

km² dengan jumlah pulau sebanyak 40 buah. Batas-batas wilayah Provinsi

Sulawesi Barat adalah sebagai berikut :

− Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah

− Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan

− Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan

− Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar

Secara administratif, hingga tahun 2011 Provinsi Sulawesi Barat terdiri

dari 5 kabupaten yakni Kabupaten Mamuju, Majene, Polewali Mandar,

Mamasa dan Mamuju Utara, yang terdiri dari 69 kecamatan dan 645

kelurahan/desa.

Luas wilayah Provinsi Sulawesi Barat tercatat 16.937,16 km². Kabupaten

Mamuju merupakan kabupaten terluas dengan luas 8.014,06 kilometer persegi

atau luas kabupaten tersebut 47,32 % dari seluruh wilayah Sulawesi Barat.

Tabel 2.1.Luas Wilayah Menurut Kabupaten

di Provinsi Sulawesi Barat

No KabupatenLuas(Km2)

PersentaseTerhadap LuasSulawesi Barat

1. Majene 947,84 5,602. Polewali Mandar 2.729,23 16,113. Mamasa 2.202,30 13,004. Mamuju 8.014,06 47,325. Mamuju Utara 3.043,75 17,97

TOTAL 16.937,18 100,00Sumber: Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sulawesi Barat,Sulawesi Barat Dalam Angka 2010.

2. Letak dan Kondisi Geografis

Provinsi Sulawesi Barat merupakan wilayah dengan potensi kawasan

strategis sebagai pengembangan dari provinsi yang ada di Sulawesi, yang

terletak antara 0°12’-3°38’ Lintang Selatan dan 118°43’15”-119°54’3” Bujur

Timur.

Secara geografis, wilayah Provinsi Sulawesi Barat berada pada posisi

yang sangat strategis, terletak di jantung Negara Kesatuan Republik

Indonesia, berada pada posisi antara Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi

Page 33: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 3

Tengah dan Kalimantan Timur, serta berhadapan langsung dengan Alur

Lintas Kepulauan Indonesia (Selat Makassar). Posisi ini akan sangat

menguntungkan bagi pengembangan daerah dalam bidang ekonomi dan sosial

ke depan.

Selain aliran sungai, di Sulawesi Barat terdapat 193 gugusan

pegunungan. Gunung tertinggi adalah Gunung Ganda Dewata dengan

ketinggian 3.037 meter diatas permukaan laut yang menjulang tegak di

Kabupaten Mamuju.

Tabel 2.2.Jumlah Gunung dan Nama Gunung Tertinggi Menurut Kabupaten

di Provinsi Sulawesi Barat

No KabupatenJumlahGunung

Nama GunungTertinggi

KetinggianGunung(meter)

1. Majene 11 Seteng 1 0012. Polewali Mandar 28 Tetuho 1 4483. Mamasa 31 Mambulilling 2 8734. Mamuju 109 Ganda Dewata 3 0375. Mamuju Utara 14 Pandabatu 284

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

3. Topografi

Provinsi Sulawesi

Barat merupakan daerah

yang berada di garis

pantai bagian barat Pulau

Sulawesi. Empat dari lima

kabupaten di Sulawesi

Barat berada pada pinggir

pantai.Selain itu,Provinsi

Sulawesi Barat juga me-

miliki potensi pegunungan

sehingga memiliki banyak

aliran sungai yang cukup

besar dan berpotensi untuk

dikembangkan.Gambar 3 : Peta Topografi Sulawesi Barat

Page 34: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 4

Kondisi Topografi Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari laut dalam, laut

dangkal, satuan geomorfologi pegunungan, satuan geomorfologi perbukitan

dan satuan geomorfologi pedataran.

Satuan pegunungan menempati wilayah paling luas yaitu sekitar 70%

dari total luas wilayah dan umumnya menempati bagian tengah ke timur

dengan bentuk memanjang utara – selatan, lembah-lembah yang terbentuk

merupakan wilayah yang curam, dengan puncak tertinggi mencapai 3.000 m

dpl yaitu Bulu Gandadewata (3.074 m dpl).

Dibagian utara wilayah Mamuju utara terdapat puncak yang mencapai

ketinggian 2005 m dpl Bulu Bake, Bulu Tarakedo (1465 m),

Bulubatumpihono (1115 m), Bulu Banga (1345 m), Tanete Dengeng (1308),

dan Tanete Rijaba (1207 m). Diwilayah Mamuju dengan ketinggian 2331 m

dpl yaitu Tanete Karisak. Di bagian tengah terdapat Tanete Pelatang dengan

ketinggian 2986 m, dan banyak lagi puncak-puncak gunung dengan

ketinggian ribuan meter dpl. Puncak-puncak yang tinggi tersebut umumnya

berada di Kabupaten Mamasa ke arah timur.

Pada bagian barat wilayah ini hingga pantai umumnya bergelombang

lemah sampai pedataran dengan endapan resen dari sedimentasi sungai-sungai

besar. Satuan perbukitan memanjang tipis utara – selatan menyusur pantai

sepanjang Majene hingga kota Mamuju dan sebagian di Mamuju Utara dan

polewali mandar. Sedangkan morfologi pedataran menempati kota Majene,

Polewali Mandar, Budong-Budong dan Pasangkayu. Kedua terakhir masing-

masing menempati wilayah sekitar 15% dari total luas Provinsi Sulawesi

Barat.

4. Geologi

Dalam pembagian perpetaan geologi di Indonesia, Provinsi Sulawesi

Barat dibagi menjadi tiga lembar peta yaitu lembar Pasangkayu di bagian

utara meliputi wilayah kabupaten Mamuju Utara, lembar Mamuju di tengah

meliputi wilayah Kabupaten Mamuju, lembar Majene dan bagian barat

lembar Palopo (Sulawesi Selatan) meliputi Kabupaten Majene dan Kabupaten

Polewali Mandar serta Kabupaten Mamasa di bagian Selatan. Ketiga wilayah

ini didominasi oleh jajaran pegunungan dan hanya sebagian kecil saja yang

merupakan pedataran pantai yang terletak di bagian Barat.

Page 35: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 5

Pada peta topografi Lembar Pasangkayu (Skala 1 : 250.000) yang

dikeluarkan Bakosurtanal 1993, memperlihatkan bahwa wilayah utara

merupakan daerah perbukitan dengan puncak bukit yang tertinggi kurang dari

500 m dpl yaitu puncak Bulu Harapan 470 m). Namun kearah Selatan lembar

ini didominasi oleh pegunungan terutama ke arah timur dengan ketinggian

diatas 1000 m dpl. Puncak tertinggi adalah Bulu Bake dengan ketinggian

2005 m dpl. Puncak-puncak lainnya adalah Bulu Tarakedo (1465 m),

Bulubatumpihono(1115 m), Bulu Banga (1345 m), Tanete Dengeng (1308),

dan Tanete Rijaba (1207 m).

Konsekuensi dari daerah pegunungan adalah adanya lembah-lembah

terjal yang pada akhirnya membentuk alur-alur sebagai konsentrasi aliran

permukaan yang lambat laun membentuk sungai. Terdapat sungai pada

lembar ini, namun ada tiga sungai yang paling menonjol yaitu Salu

Pasangkayu, Salu Lariang, dan Salu Karossa.

Bentuk bentang alam pada lembar Mamuju didominasi oleh pegunungan

yaitu 2/3 dari luas wilayahnya. Daerah-daerah tersebut adalah wilayah utara,

tengah, timur laut dan selatan.

Sama halnya dengan wilayah-wilayah pada lembar Pasangkayu lembah-

lembah yang terbentuk merupakan wilayah yang curam, dengan puncak

tertinggi mencapai 3000 m dpl yaitu Bulu Gandadewata (3.074 m dpl).

Dibagian utara peta terdapat puncak yang mencapai ketinggian 2331 m dpl

yaitu Tanete Karisak. Dibagian tengah terdapat Tanete Pelatang dengan

ketinggian 2986 m, dan banyak lagi puncak-puncak gunung dengan

ketinggiam ribuan meter dpl. Puncak-puncak yang tinggi tersebut umumnya

berada di Kabupaten Mamasa kea rah Timur.

Pada bagian barat lembar ini hingga pantai umumnya bergelombang

lemah sampai pedataran dengan endapan resen dari sedimentasi Sungai

Budong-budong, Sungai Karama, dan Sungai Kalukku.

Kondisi yang sama terlihat pada peta Lembar Majene. Pada lembar ini

wilayah pegunungan terdapat di bagian utara timur laut dengan puncaknya

mencapai 2000-an m dpl. Salah satu puncak tertinggi adalan Buttu Parinding

yang terdapat di kab.Mamasa dengan ketinggian 2679 m. Sedangkan bagian

Page 36: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 6

selatan merupakan wilayah pedataran dan wilayah pesisir barat merupakan

daerah bergelombang kuat.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Wilayah Provinsi Sulawesi Barat

dapat dibagi menjadi 3 yaitu satuan geomorfologi pegunungan, satuan

geomorfologi perbukitan dan satuan geomorfologi pedataran.

Satuan pegunungan menempati wilayah paling luas yaitu sekitar 70%

dari luas total wilayah dan umumnya menempati bagian tengah ke timur

dengan bentuk memanjang utara-selatan. Satuan perbukitan memanjang tipis

utara-selatan menyusur pantai sepanjang Majene, Budong-budong dan

Pasangkayu. Kedua terakhir masing-masing menempati wilayah sekitar 15%

dari total luas Provinsi Sulawesi Barat.

Geologi Sulawesi Barat disusun beberapa jenis batuan, yaitu batuan

sedimen, malihan, gunung api dan terobosan. Umurnya berkisar antara

Mesozoikum sampai Kuarter. Urutan stratigrafi batuan tersebut dimulai dari

yang tertua ke yang muda adalah batuan Malihan Kompleks Wana (TRw)

yang terdiri sekis, genes, filit dan batusabak. Satuan ini dijumpai pada lembar

Mamuju dan Lembar Pasang kayu yang diduga berumur lebih tua dari Kapur

dan tertindih tak selaras oleh Formasi Latimojong (Kls) dibagian timur

memanjang utara-selatan wialayah Sulawesi barat. Formasi ini terdiri dari

filit, kuarsit, batu lempung malih, dan pualam. Satuan batuan ini berumur

Kapur.

Formasi Latimojong ditindih tak selaras Formasi Toraja pada bagian

timur wilayah mamuju dan mamasa yang terdiri dari batupasir kuarsa,

konglomerat kuarsa, kuarsit, serpih dan batu lempung yang umumnya

berwarna merah atau ungu, setempat dijumpai batubara. Formasi ini

mempunyai mempunyai Anggota Rantepao (Tetr) yang terdiri dari batu

gamping numulit berumur Eosen Tengah – Eosen Akhir. Sedangkan pada

wilayah pasang kayu formasi Latimojong di tindih tidah selaras batuan

gunung api Formasi Lamasi (Toml) dan Formasi Talaya. Formasi Lamasi

bersusunan andesit-dasit berumur Oligosen-Miosen Awal. Formasi Talaya

bersusunan andesit-basal berumur Miosen Awal-Miosen Akhir. Formasi

Page 37: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 7

Lamasi menindih tidah selaras Formasi Toraja yang berumur Oligosen Akhir

– Miosen Awal.

Batuan gunung api ini beranggotakan Batu gamping (Tomc), tertindih

selaras oleh Formasi Riu (Tmr) yang terdiri dari batu gamping napal. Formasi

Riu berumur Miosen Awal – Miosen Tengah dan tertindih tak selaras oleh

Formasi Sekala (Tmps) dan Batuan Gunung api Talaya (Tmtv). Formasi

Sekala terdiri dari grewake, batu pasir hijau, napal dan batu gamping,

bersisipan tufa dan lava yang tersusun oleh andesit – basal. Formasi ini

berumur Miosen Tengah – Pliosen dan berhubungan menjemari dengan

Batuan Gunungapi Talaya. Batuan Gunungapi Talaya terdiri dari breksi, lava

dan tufa yang tersusun oleh andesit – basal. Batuan ini mempunyai Anggota

Tuf Beropa (Tmb) dan menjemari dengan Batuan Gunung api Adang (Tma),

terutama yang disusun oleh leusit – basal.

Sedangkan Pada bagian barat wilayah Kab. Mamuju Utara didominasi

oleh batuan sedimen Formasi Lariang (Tmpl) dan Formasi Pasang kayu

(TQp). Formasi ini merupakan endapan molase terdiri dari konglomerat,

batupasir dan batulempung. Batuan berumur Miosen Tengah – Miosen Akhir

dan mempunyai hubungan ketidak selarasan dengan batuan yang lebih tua di

bawahnya dan juga batuan yang lebih muda di atasnya termasuk Formasi

Pasangkayu. Formasi Pasangkayu terdiri dari batu pasir dan batu lempung,

setempat ditemukan batu gamping dan konglomerat. Umur formasi ini adalah

Pliosene dan ditindih secara tidak selaras oleh satuan aluvial (Qa) yang

berumur holosen dan mendominasi bagian barat.

Batuan Gunungapi Adang berhubungan menjemari dengan Formasi

Mamuju (Tmm) yang berumur Miosen Akhir. Formasi Mamuju terdiri atas

napal, batupasir gampingan, napal tufaan dan batugamping pasiran bersisipan

tufa. Formasi ini mempunyai Anggota Tapalang (Tmmt) yang terdiri dari

batugamping koral, batugamping bioklastik dan napal yang banyak

mengandung moluska. Formasi Lariang terdiri dari batupasir gampingan dan

mikaan, batulempung, bersisipan kalkarenit, konglomerat dan tufa. Formasi

ini berumur Miosen Akhir – Pliosen Awal.

Page 38: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 8

Pada bagian timur wilayah Sulawesi barat disusun oleh batuan terobosan

batolit granit (Tmpi) dengan penyebaran yang cukup luas menerobos semua

satuan yang lebih tua (mendominasi bagian utara timur laut atau daerah

Mamasa). Batuan ini terdiri dari granitik, diorit, riolit dan setempat gabro.

Batuan terobosan berbentuk batolit ini diduga berumur Pliosen. Kearah

tenggara wilayah Mamasa, batuannya didominasi oleh batuan epiklastik

gunungapi Formasi Loka (Tml). Formasi ini terdiri atas batupasir andesitan,

konglomerat, breksi dan batu lanau. Batuan ini mempunyai umur Miosen

Tengah – Miosen Akhir. Pada bagian tengah ditempati oleh batuan gunung

api Walimbong (Tmpv) yang terdiri atas lava dan breksi. Penyebaran batuan

ini cukup luas dan menyebar hingga ke arah tenggara. Batuan ini diduga

berumur Mio-Pliosen. Diwilayah Mamuju jumpai batuan Tufa Barupu (Qbt)

yang terdiri dari tufa dan lava, yang diduga berumur Pliosen.

Sedangkan di bagian barat wilayah Sulawesi barat pada umumnya di

susun oleh endapan sedimenter dimana di wilayah mamuju tersingkap

Formasi Budongbudong (Qb) yang terdiri dari konglomerat, batupasir,

batulempung dan batugamping koral (Ql). Endapan termuda di Lembar ini

adalah endapan kipas aluvium (Qt) dan aluvium (Qa) terdiri dari endapan-

endapan sungai, pantai dan antar gunung.

Sedangkan wilayah Majene dan Polewali Mandar tersusun dari batuan

sedimen dari Formasi Mandar. Batuan tersebut terdiri atas batupasir, batu

lanau dan serpih serta lensis batubara. Hasil penanggalan menunjukkan

bahwa umur formasi ini Miosen Akhir. Selain Formasi Mandar (Mamuju),

pada bagian barat juga ditemukan batuan sedimen klastik lainnya (Formasi

Mapi/Tmpm) yang tersusun oleh batu pasir, batu lempung, batu gamping

pasiran dan konglomerat. Umur dari satuan ini adalah Miosen Tengah –

Pliosen.

Proses tertonik yang pernah terjadi wilayah Sulawesi Barat menyebabkan

pemalihan pada kelompok batuan Kompleks Wana (TRw) dan Formasi

Latimojong. Perlipatan dan pensesaran pada batuan berumur Eosen Formasi

Toraja dan batuan Berumur Miosen Formasi Lariang (Tmpl), pembentukan

batuan sedimen molase Formasi Pasangkayu (TQp). Dalam fase tetonik yang

Page 39: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 9

berbeda juga menyebabkan perlipatan dan pensesaran pada kelompok batuan

volkanik seperti Formasi Lamasi (Toml), Formasi Talaya (Tmtv), Formasi

Sekala (Tmps).

Gambar 4. Kolom Stratigrafi wilayah Provinsi Sulawesi Barat

Page 40: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 10

Gambar 5. Peta Geologi Sulawesi Barat

5. Hidrologi

Sebagian besar wilayah Provinsi Sulawesi Barat mempunyai kelerengan

>40% dan dialiri oleh beberapa sungai besar dan kecil dengan arah aliran

timur ke barat yang seluruhnya bermuara di pantai Barat dan Selatan. Daerah

dengan ketinggian lebih dari 100 meter dari permukaan laut (dpl) dan

kelerengan >40% berada tengah dan timur yang sebagian besar merupakan

hulu sungai.

Tabel 2.3.Nama-nama Sungai Utama Menurut Panjang dan Aliran Sungai

di Provinsi Sulawesi Barat

SSumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010 / Hasil Musrenbang RPJMD

No Nama SungaiPanjang

(Km)Lokasi

1. Saddang 150 Tator, Enrekang, Pinrang, PolewaliMandar

2. Matakali 28 Polewali Mandar

3. Mambi 95 Polewali Mandar4. Mandar 90 Polewali Mandar

5. Manyamba 28 Majene

6. Malunda 38 Majene7. Kalukku 32 Majene, Polewali Mandar8. Karama 150 Mamuju

9. Lariang Mamuju Utara

10. Nosu Mamasa

Page 41: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 11

Jumlah sungai yang tergolong besar mengaliri wilayah Sulawesi

Barat sebanyak delapan aliran sungai. Kabupaten Polewali Mandar memiliki

lima aliran sungai seperti Sungai Saddang, Sungai Matakali, Sungai Mambi,

Sungai Mandar dan Sungai Kaluku. Disamping itu, Kabupaten Majene

memiliki dua aliran utama yaituSungai Manyamba dan Sungai Malunda.

Selain itu, potensi aliran sungai yang cukup besar adalah aliran Sungai

Karama yang membentang di Kabupaten Mamuju yang sudah dilirik oleh

beberapa investor untuk selanjutnya di kembangkan menjadi pusat

pembangkit tenaga listrik yang cukup besar.

Ekologi DASDAS harus dilihat sebagai ekosistem yang perlu dijaga kualitas dan

keberlanjutan fungsinya (misalnya untuk menjaga daya dukung sumber daya

DAS dan kehidupan manusia), sekaligus sebagai kawasan pengembangan

ekonomi. Data berikut ini mendemonstrasikan betapa penting DAS-DAS di

Sulawesi Barat dan perlunya dukungan kebijakan untuk pemeliharaan.

Tabel 2.4.Kebijakan Pengelolaan DAS-DAS utama di Provinsi Sulawesi Barat

NamaDAS ataukelompok

DAS

LuasDAS

ArealKritis

Eksternal

Kekritisan

Frekuensi

Banjirdi Hilir

Fungsi dan Peran DAS Arahan Kebijakan

PLTA

(MW)

Irigasi

AirBaku

Pert.&

perkeb.

Wallacea

Ecoregion

Ecotourism

Keragaman

StabilisasiEkosistem

Konservasi

Preservas

i

UrutanPriorita

s

Budong-budong/Topoyo

326,579

65,756

20.1

Tinggi,pengar

uhijalan

negara

124 √ Besar

BesarSgt

PentingSgt

PotensialSgt

Penting√ √ I

Karama344,89

984,65

924.5 Tinggi

115++

√ Besar

BesarSgt

PentingSgt

PotensialSgt

Penting√ √ I

Karossa/benggaulu

151,395

10,024

6.6 Sedang √ √ Besar

BesarSgt

PentingSgt

PotensialSgt

Penting√ √ II

Lariang/Pasangkayu

167,587

11,688

7.0 Sedang √ xBesa

rBesar

SgtPenting

PotensialSgt

Penting√ √ II

Malunda 67,767 1,549 2.3 Sedang x xKeci

lSedan

gPenting Potensial Penting √ III

Mamasa 89,10613,87

215.6

Wil,huluDAS

√ xBesa

rSedan

gPenting

SgtPotensial

SgtPenting

√ II

Mamuju149,48

767,06

744.9 Sedang x x

Besar

Sedang

SgtPenting

SgtPotensial

SgtPenting

√ √ I

Mandar 93,46236,65

639.2 Sedang x

Kecil

Kecil Penting Potensial Penting √ III

Mapilli229,64

477,98

334.0 Tinggi 174 √ Besa

rBesar

SgtPenting

SgtPotensial

SgtPenting

√ √ I

Saddang(hulu)

71,85619,44

827.1

Wil,huluDAS

x √ Kecil

Kecil Penting PotensialSgt

Penting√ III

Total1,691,7

82388,7

0222.1

Sumber : Draft RTRWP Sulawesi Barat thun 2010-2030

Page 42: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 12

Pengembangan Ekologi DAS harus dikaitkan (terintegrasi) dengan pengembangan

fungsi ekonominya, seperti PLTA, air Irigasi dan fungsi-fungsi lain, tidak bisa jalan

sendiri-sendiri. Informasi yang ditampilkan pada tabel di atas hanya bersifat umum.

Provinsi Sulawesi Barat perlu membuat rencana detail dan terpadu pengembangan dan

pengelolaan masing-masing DAS. Arahan-arahan pengembangan masing-masing perlu

disimulasikan untuk mendapatkan arahan yang bisa memberikan hasil optimal.

Pengembanan daerah aliran sungai (DAS) dilakukan berdasarkan kondisi

lingkungan awal dari setiap DAS yang ada di Provinsi Sulawesi Barat. Kondisi DAS-DAS

ini dapat dikelompokkan ke dalam kategori kritis dan tidak kritis. Kondisi kekritisan DAS

tersebut berhubungan langsung dengan keadaan biota yakni fauna dan flora yang ada di

dalam DAS tersebut.

Arahan prioritas pengembangan

ekologi DAS hendaknya diprioritaskan

berdasarkan tingkat kekritisannya. DAS

Mamuju adalah DAS yang memiliki

persentase wilayah kritis yang

terbanyak yakni 45% dari total wilayah

DAS, menyusul DAS Mandar (39%),

DAS Mapilli (34%) dan DAS Saddang

(27%). DAS Karama yang merupakan

wilayah DAS terbesar dengan luas

344.899 ha mencakup 20 persen dari

luas Provinsi Sulawesi Barat juga

merupakan DAS dengan persentase

lahan kritis yang besar yakni sebesar 20

persen dari total wilayah DAS Karama.

Adapun data kekritisan Daerah-daerah Aliran Sungai di wilayah provinsi Sulawesi

Barat, dapat diamati pada tabel berikut ini :

Gambar 6. Peta DAS Provinsi Sulawesi Barat

Page 43: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 13

Tabel 2.5.Kondisi Kekritisan DAS-DAS di Provinsi Sulawesi Barat

DASTdk

Kritis(ha)

% DASKritis

(ha)%

DASTotal DAS

Persen(%)

DAS Budong-budong 260,823 80 65,756 20 326,579 19.3

DAS Karama 260,240 75 84,659 25 344,899 20.4DAS Karossa 141,362 93 10,024 7 151,386 8.9DAS Lariang 155,897 93 11,688 7 167,585 9.9DAS Malunda 66,218 98 1,549 2 67,767 4.0DAS Mamasa 75,234 84 13,872 16 89,106 5.3DAS Mamuju 82,415 55 67,066 45 149,481 8.8DAS Mandar 56,772 61 36,656 39 93,428 5.5DAS Mapilli 151,659 66 77,983 34 229,643 13.6DAS Saddang 52,401 73 19,448 27 71,850 4.2

Grand Total 1,303,021 78 388,701 22 1,691,724 100

Sumber : Draft Rancangan RTRWP Sulawesi Barat Tahun 2010 – 2030

6. Klimatologi

Sifat dan karakter iklim suatu daerah secara umum dicerminkan oleh

elemen-elemen iklim seperti curah hujan, suhu udara, kelembaban udara,

tekanan udara, penyinaran matahari, kecepatan angin, arah angin dan

sebagainya. Iklim sangat berpengaruh terhadap keadaan lingkungan,

khususnya terhadap siklus hidrologi, sumberdaya tanah, air dan tanaman.

Umumnya, ketersediaan air bagi kepentingan makhluk hidup di atas

permukaan tanah sangat ditentukan oleh keadaan iklim dan ekosistemnya.

Berada di bawah pengaruh iklim tropis dengan curah hujan tinggi, seringkali

terjadi pencucian hara dan translokasi partikel-partikel tanah, baik secara

lateral yang membawanya ke daerah aliran, maupun vertikal pada tubuh tanah

dari horison atas ke horison tanah di bawahnya.

Page 44: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 14

Tabel 2.6.Rata-rata Parameter Cuaca pada Stasiun Meteorologi di Majene

Menurut Bulan Tahun 2010

No BulanSuhu Udara

(○C)Tekanan Atmosfer

(mb)Kelembaban Udara

(%)

1. Januari 27,9 1.010,9 78,2

2. Februari 27,9 1.011,4 80,9

3. Maret 28,0 1.011,3 80,8

4. April 28,3 1.010,7 79,6

5. Mei 28,2 1.009,3 83,3

6. Juni 27,4 1.010,9 83,8

7. Juli 27,3 1.010,7 82,8

8. Agustus 27,1 1.010,9 88,6

9. September 27,1 1.010,5 83,9

10. Oktober 27,4 1.009,7 82,4

11. November 27,5 1.009,7 81,5

12. Desember 27,1 1.008,1 79,4

Rata-rata 2010 27,6 1.010,3 82,10

2009 27,48 1.010,6 78,4

2008 27,1 - 80,0

2007 27,2 - 79,2

2006 27,2 - 77,4

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Sebagai daerah yang memiliki pinggiran pantai, yang berhadapan

langsung dengan Selat Makassar, maka Sulawesi Barat memiliki pola suhu

udara yang bergantung kepada musim angin laut. Pemantauan suhu udara di

Sulawesi Barat, terpantau oleh Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan

Geofisika (BMKG) yang berada di Kabupaten Majene.

Selama tahun 2006-2010, rata-rata temperatur di Sulawesi Barat terlihat

cukup stabil berkisar 27,10 °C hingga 27,56 °C. Kondisi tertinggi terjadi di

tahun 2010 (27,56 °C) bahkan rata-rata suhu udara pada awal-awal tahun

2010, mencapai 28,3 °C.

Page 45: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 15

Tabel 2.7.Keadaan Curah Hujan, Angin dan Penyinaran Matahari

pada Stasiun Meteorologi di Majene Menurut Bulan Tahun 2010

No BulanPenyinaranMatahari

(%)

Curah Hujan(mm)

Hari Hujan(hari)

KecepatanAngin

(Km/jam)

1. Januari 64,2 218,5 21 4

2. Februari 83,1 282,3 16 6

3. Maret 74,4 84,9 16 6

4. April 75,8 115,1 13 8

5. Mei 76,9 196,1 24 6

6. Juni 70,5 260,2 25 4

7. Juli 72,7 270,4 21 10

8. Agustus 83,1 208,4 23 8

9. September 75,9 303,1 25 6

10. Oktober 80,9 215,9 22 6

11. November 76,9 224,9 16 6

12. Desember 53,8 169,7 28 6

Rata-rata 2010 74,02 213,29 20,83 6,33

2009 75,7 142,8 14 7,17

2008 - - - 9

2007 58,6 - - 5

2006 62,6 - - 9

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

7. Penggunaan Lahan

Luas kawasan hutan

Provinsi Sulawesi Barat sampai

saat ini masih berdasarkan pada

Keputusan Menteri Kehutanan

dan Perkebunan Nomor

890/Kpts-II/1999 yang disahkan

pada tanggal 14 Agustus 1999

tentang Penunjukan Kawasan

Hutan dan Perairan Provinsi

Sulawesi Selatan, seluas

1.185.688 hektar. Dalam

perkembangannya, luas kawasan

hutan telah mengalami banyak perubahan.Gambar 7. Peta Kawasan Hutan Prov. Sulbar

Page 46: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 16

Setelah dilakukan pemutakhiran data spasial dengan mengakomodir

proses-proses pengukuhan kawasan hutan seperti tata batas, perubahan fungsi

dan peruntukan kawasan hutan secara parsial luas kawasan hutan di provinsi

Sulawesi Barat menjadi 1.176.401Ha, dengan perincian sebagaimana tersaji

dalam Tabel 2.8 berikut :

Tabel 2.8.Luas Kawasan Hutan di Provinsi Sulawesi Barat

(SK890/Kpts-II/1999 dan SK890/Kpts-II/1999 Updated)

Fungsi KawasanHutan

SK. 890/Kpts-II/1999 SK. 890/Kpts-II/1999 Updated

Luas (Ha) % Luas (Ha) %

KSA/KPA 1.283 0,008 822 0,05HL 677.894 40,16 673.567 39,86HPT 361.775 21,43 384.283 22,74HP 65.001 3,85 68.407 4,05HPK 79.735 4,72 50.922 3,01JUMLAH 1.185.684 70,17 1.178.001 69,71APL 493.826 29,26 503.105 29,77TUBUH AIR 8.461 0,50 8.521 0,50

TOTAL 1.687.971 99,43 1.689.627 99,98

Sumber : Rancangan RTRWP Sulawesi Barat Tahun 2010 – 2030 / hasil Musrenbang

Rincian luas kawasan hutan pada masing-masing Kabupaten di Provinsi

Sulawesi Barat disajikan pada tabel 2.9 berikut:

Tabel 2.9.Luas Kawasan Hutan pada Masing-Masing Kabupaten

Di Provinsi Sulawesi Barat

KabupatenFungsi Kawasan Hutan Update Total Luas

(Ha)KSA/KPA HL HPT HP HPK

Majene - 45.082 8.006 - - 53.088

Mamasa - 163.584 51.780 - 431 215.796

Mamuju - 302.784 244.905 66.189 24.338 637.275

Mamuju Utara - 105.890 56.265 2.218 26.093 190.467

Polewali Mandar 822 56.227 23.326 - - 80.376

Total Luas (Ha) 822 673.146 384.282 68.407 50.862 1.177.002

Sumber : Draft Rancangan RTRWP Sulawesi Barat Tahun 2010 – 2030

Page 47: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 17

Perkembangan jumlah

penduduk yang berakibat

pada pemekaran wilayah

secara administrasi dalam

skala kabupaten dan

kecamatan serta pertumbuhan

investasi memerlukan

tambahan ketersediaan lahan

yang memberikan tekanan

terhadap kawasan hutan di

Provinsi Sulawesi Barat.

Kebutuhan lahan tersebut

seringkali secara langsung

dipenuhi dengan mengambil

dan memperluas arealnya

dengan mengambil sebagian

dari kawasan hutan yang

belum atau tidak melalui

prosedur sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di dalam UU 41 tahun 1999 tentang Kehutanan.

Kondisi tersebut merupakan penyebab dari terjadinya permasalahan

konflik dalam penggunaan atau pemanfaatan kawasan hutan.

Disamping kondisi tersebut, permasalahan konflik kawasan hutan muncul

akibat belumterselesaikannya keberadaan pemukiman dan lahan garapan

dalam kawasan hutan.Sejalan dengan proses pembahasan RTRW Provinsi

Sulawesi Barat yang didalamnya terdapat usulan perubahan peruntukan dan

fungsi kawasan hutan diharapkan dapat membantu menyelesaikan berbagai

permasalahan konflik pemanfaatan/penggunaan kawasan hutan tersebut,

dengan tetap memperhatikan kepastian hukum dan kepastian usaha serta tetap

mengedepankan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Perencanaan Pola ruang wilayah Provinsi Sulawesi Barat menekankan

pengembangannya pada penataan ruang baik darat, laut maupun udara dalam

kawasan lindung maupun budidaya yang bersifat lintas kabupaten. Secara

Gambar 8. Peta Wilayah Kepulauan

Page 48: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 18

umum rencana penataan pola ruang dan arah pemanfaatannya terbagi atas dua

aspek penting yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya yang bernilai

strategis, detail pentahapan rencana pemanfaatan pola ruang sesuai RTRW

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 49: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 19

Tabel 2.10.Hasil Telaahan Pola Ruang RTRW Provinsi Sulawesi Barat

LANDSCAPE

Page 50: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 20

Page 51: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 21

Page 52: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 22

Page 53: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 23

Page 54: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 24

Page 55: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 25

Page 56: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 26

Page 57: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 27

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

1. Perikanan

Perikanan di Provinsi Sulawesi Barat juga berpotensi besar untuk

dikembangkan, mengingat Sulawesi Barat memiliki garis pantai pada sisi barat

Pulau Sulawesi yang berhadapan dengan Selat Makassar. Kondisi tersebut sangat

menguntungkan bagi perikanan laut (tangkap) dari berbagai jenis ikan pelagis dan

ikan demersal serta ikan-ikan karang.

Selain potensi perikanan tangkap, Sulawesi Barat juga memiliki potensi

perikanan budidaya seperti udang, bandeng, taripang dan berbagai jenis komoditas

ikan karal. Potensi perikanan laut di Provinsi Sulawesi Barat dapat dijadikan salah

satu alternatif untuk menggali potensi yang ada, melalui budidaya laut, industri

tepung ikan dan pengalengan ikan.

Berdasarkan jenis tempat pembudidayaan, perikanan di Provinsi Sulawesi

Barat terdiri dari laut, payau dan tawar.Potensi perikanan air payau juga cukup

besar, dimana daya ketersediaan lahan seluas 13.584,6 Ha tersebar di Kabupaten

Polewali Mandar, Majene dan Mamuju belum sepenuhnya tergarap. Saat ini, luas

lahan yang telah berproduksi adalah 10.043,2 Ha dengan produksi terbesar untuk

tahun 2009 adalah bandeng dan udang sebanyak 842 ton.

Pada tahun 2010, produksi perikanan darat di Provinsi Sulawesi Barat

sebesar 34.096,22 ton. Jumlah produksi tersebut meningkat tajam dari tahun 2009,

yang baru mencapai 15.400,87 ton. Penyumbang produksi perikanan darat paling

besar pada tahun 2010 adalah Kabupaten Mamuju sebanyak 17.252,95 ton.

Sementara produksi perikanan laut pada tahun 2010, mencapai 71.177 ton.

Produksi ini sebagian besar berasal dari Kabupaten Polewali Mandar dan Mamuju,

masing-masing sekitar 46,26 persen dan 27,52 persen.

Tabel 2.11.Ragam Sebaran Data Perikanan Tangkap di Sulawesi Barat Tahun 2011

KATEGORI JUMLAHPerikanan TangkapProduksi :

Perikanan LautVolume (Ton) 72,454Nilai (Rp. 000) 560,124,390Perairan UmumVolume (Ton) -Nilai (Rp. 000) -Rumah tangga perikanan

Page 58: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 28

KATEGORI JUMLAHPerikanan Laut 14,186Perairan UmumKapal UnitPerikanan Laut 11,248- Perahu tanpa Motor 2,691- Perahu Motor tempel 3,376

Kapal Motor 2,636<5 GT 1,968

5-10 GT 5,7710-20 GT 8320-30 GT -30-50 GT 8

50-100 GT -100-200 GT -200-300 GT -

Perairan Umum- Perahu tanpa Motor- Perahu motor tempel- Kapal Motor

Unit Penangkapan (unit) 20,810- Perikanan Laut- Perairan Umum

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2011

Tabel 2.12.Realisasi Produksi Perikanan Budidaya Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2006 - 2010NO JENIS KOMODITAS

REALISASI PRODUKSI (TON)2006 2007 2008 2009 2010

1 Mujair 13 21 22 23 18.492 Bandeng 4,081 2,933 8,639 12,833 14,1593 Belanak 8 16 9 9 3.54 Kakap 89 10 10 10 55 Mas 395 323 316 320 328.36 Nila 163 42 40 26 163.777 Lele - 12 4 13 79.438 Kerapu 65 48 48 7 6.59 Udang Windu 9,572 1,473 1,514 1,756 1,543

10 Udang Putih 23 16 80.5 83 14.0611 Udang Api-Api 4 10 143 269 15912 Udang Vaname 22 9 62 59 63.4813 Teripang 51 8 8 - -14 Rumput Laut 994 570 1,237.50 9,935 17,552

JUMLAH 15,480 5,491 12,133 25,343 34,095.53Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012

Tabel 2.13.Realisasi Produksi Perikanan Tangkap

Provinsi Sulawesi BaratTahun 2006 - 2010

NO JENIS KOMODITASREALISASI PRODUKSI (TON)

2006 2007 2008 2009 20101 Manyung - - - - -2 Cendro 29.2 29.2 4.9 4.8 73 Ikan Sebelah - - - - -4 Ekor kuning/ Pisang-pisang 21.2 21.2 26.5 104.5 112.3

Page 59: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 29

NO JENIS KOMODITASREALISASI PRODUKSI (TON)

2006 2007 2008 2009 20105 Lolosi Biru - - - - -6 Selar 569.3 569.3 720.6 627.1 664.57 Kuwe 130.4 130.4 232.3 177.9 208.28 Layang 4271.8 4271.8 3305.1 3082.7 3218.19 Sunglir 203.3 203.3 308.9 333 34110 Tetengkek 276.5 276.5 225.2 220.6 227.811 Bawal Hitam - - - 553 55212 Bawal Putih 146.2 146.2 234.6 158.8 17413 Daun Bambu/Talang-talang - - 1.9 38.9 43.714 Bentong - - - 44 41.615 Kakap Putih 8.9 8.9 197.9 197.9 154.716 Golok-golok 9.8 9.8 2.3 2.5 4.317 Selanget - - - 1591 -18 Siro - - - - -19 Japuh - - - - -20 Tembang 630 630 1768.5 1414.7 1557.221 Lemuru 59.8 59.8 69.6 82.6 92.922 Terubuk - - - - -23 Lemadang - - - 569 583.624 Beloso - - - 439 425.725 Buntut Kerbo - - - - -26 Ikan Lidah - - - - -27 Teri 566 566 1263.9 1256.5 1441.628 Ikan Terbang 898.2 898.2 864.9 896.5 1035.729 Julung-julung 41.4 41.4 41.2 47.2 37.430 Gerot-gerot 101.8 101.8 604.8 557.4 542.631 Ikan Gaji - - - - -32 Ikan Nomei - - - - -33 Ikan Layaran 12 12 30.1 31.5 4134 Setuhuk Hitam - - - - -35 Setuhuk Biru - - - - -36 Setuhuk Loreng - - - - -37 Ikan Pedang 2.7 2.7 1.7 1.9 4.638 Ikan Napoleon - - - - -39 Kapas-kapas - - - 6375 6383.640 Peperek 291.1 291.1 592.8 582.6 567.341 Lencam 194 194 560.7 633.5 652.942 Kakap Merah 453.3 453.3 1228.7 1182.2 1272.143 Pinjalo - - - - -44 Belanak 89.5 89.5 1482.4 1439.6 1479.545 Biji Nangka Karang - - - 226.1 323.846 Kuniran - - - - -47 Biji Nangka 328.3 328.3 1167 1051.1 1086.748 Kurisi 30.3 30.3 28.4 32.2 28.449 Kurau - - - - -50 Kuro/Senangin - - - - -51 Sewanggi - - - - -52 Serinding Tembakau - - - - -53 Gulamah - - - - -54 Lisong - - - - -55 Tongkol Kroi 4304.5 4304.5 2439.4 2486.5 2670.956 Tongkol Komo 3790.9 3790.9 8294.9 8431.8 8623.157 Cakalang 7276.3 7276.3 7287.8 5385.7 6015.458 Kembung 488 488 966.1 422.5 536.559 Banyar 16.4 16.4 31.5 32.5 40

Page 60: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 30

NO JENIS KOMODITASREALISASI PRODUKSI (TON)

2006 2007 2008 2009 201060 Kenyar - - - - -61 Slengseng - - - - -62 Tenggiri 256.1 256.1 950.5 565.4 616.963 Tenggiri Papan - - 5.3 - -64 Albakora - - - - -65 Madidihang 6495.2 6495.2 12615.4 11421.5 11351.966 Tuna Sirip Biru Selatan 283.5 283.5 11940.4 9171.467 Tuna Mata Besar 11274.6 11274.6 701.7 329.2 9155.668 Tongkol Abu-abu 435.4 435.4 328.3 141.5 364.269 Kerapu Karang 180.1 180.1 2.1 2.1 129.770 Kerapu Bebek 1.3 1.3 - 0.1 1.571 Kerapu Balong - - - - 0.872 Kerapu Lumpur - - - - -73 Kerapu Sunu 69.7 69.7 73.3 74.8 87.674 Baronang Lingkis 99.8 99.8 109 109.8 11475 Ikan Baronang 18.9 18.9 22.2 23.3 37.976 Baronang Kuning 2.5 2.5 3.8 4.4 4.677 Rejung - - - - -78 Alu-alu/Manggilala - - - - -79 Senok - - - - -80 Kerung-kerung 8.2 8.2 98.3 99.2 81.881 Layur 153.3 153.3 82.3 83.6 80.382 Cucut Tikus - - - 185 193.783 Cucut Lanyam 219.8 219.8 224.9 229.7 250.784 Mako - - - - -85 Ikan Gergaji - - - - -86 Cucut Martil - - - 1100 1153.787 Cucut Botol - - - - -88 Pari Kembang - - - - -89 Pari Kelelawar - - - - -90 Pari Burung - - - - -91 Pari Hidung Sekop - - - - -92 Pari Kekeh 3 3 4.7 4.7 1.493 Ikan Lainnya 21254.8 21254.8 6623.4 6027.1 5923.694 Udang Dogol 40 40 - 33.3 103.395 Udang putih 30.4 30.4 0.5 0.2 4.296 Udang Krosok - - - - -97 Udang Ratu 5.3 5.3 - 0.3 0.598 Udang Windu 0.8 0.8 - - -99 Udang Barong 17.1 17.1 15.2 17.5 15.4

100 Kepiting - - - - -101 Rajungan 23 23 24.6 24.1 26.5102 Penyu - - - - -

103Binantang Berkuliat keraslainnya

60.5 60.5 60.9 60.9 56.4

104 Kerang darah 24.1 24.1 24.1 64.6 63.2105 Kerang Hijau - - - - -106 Cumi-cumi 80 80 179.1 90.3 112.5107 Gurita - - - 1.6 1.3108 Tiram - - - - -109 Simping - - - - -110 Kerang Mutiara 25 25 25.8 25 23.5111 Sotong - - - 25.3 26.7112 Lola - - - - -113 Remis - - - - -

Page 61: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 31

NO JENIS KOMODITASREALISASI PRODUKSI (TON)

2006 2007 2008 2009 2010114 Teripang 116.9 116.9 123.1 98.2 104.9115 Bunga Karang - - - - -116 Ubur-ubur - - - - -117 Rumput Laut - - - - -

Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012

Tabel 2.14.Luas Lahan Perikanan Budidaya

Provinsi Sulawesi BaratTahun 2006 – 2010

No KabupatenLuas Lahan (Ha)

2006 2007 2008 2009 20101 Mamuju 5.635,03 5.527,03 1.457,00 6.101,00 6.115,002 Polman 5.250,00 5.415,00 5.264,42 5.365,00 5.482,003 Majene 450,24 450,24 452,91 452,50 485,004 Mamasa 1.291,00 1.291,00 3.189,00 3.599,00 3.599,025 Mamuju Utara 3.132,00 3.132,00 1.730,00 1.796,00 970,00

Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012

Tabel 2.15.Luas Lahan (Existing) & Potensi Luas Lahan Rumput Laut

Provinsi Sulawesi BaratTahun 2006 – 2010

No KabupatenLuas Existing (Ha)

2006 2007 2008 2009 20101 Mamuju 500 500 500 500 5002 Polman 142 142 142 142 1423 Majene 0.24 0.24 0.4 - 154 Mamasa - - - - -5 Mamuju Utara 15 112 112 66 66

Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012

Tabel 2.16.Jumlah KK Petani Budidaya

Provinsi Sulawesi BaratTahun 2006 – 2010

No KabupatenLuas Existing (Ha)

2006 2007 2008 2009 20101 Mamuju 826 826 913 2670 25702 Polman 1903 1903 1903 1912 19123 Majene 268 268 246 223 2454 Mamasa 1703 1703 3297 3297 33045 Mamuju Utara 509 509 509 829 829

Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012

2. Pertanian

Provinsi Sulawesi Barat pada dasarnya merupakan daerah agraris yang

sebagian besar kehidupan masyarakat bertumpu pada usaha dibidang pertanian.

Potensi pertanian yang besar dan kesesuaian agroklimat yang mendukung serta

kultur masyarakatnya yang agraris, merupakan modal dasar untuk mengembangkan

Page 62: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 32

ekonomi kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian, melalui program

peningkatan ketahanan pangan daerah, peningkatan nilai tambah dan daya saing

komoditas pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani.

Potensi pertanian yang telah dikelola sebesar 274.401 Ha yang terdiri dari

lahan kering 219.727 Ha, lahan sawah tadah hujan 25.985 Ha, irigasi desa 14.393

Ha, Irigasi ½teknis 3.013 Ha dan irigasi teknis 11.283 Ha serta lahan potensial

untuk percetakan sawah baru seluas 20.600 Ha.

Produksi komoditas potensial yang telah dicapai antara lain : padi 348.859

ton GKP, jagung 14.616 ton, ubi jalar 9.216 ton, kacang tanah 896 ton, kedele 970

ton, kacang hijau 1.487 ton, ubi kayu 68.624 ton, sayuran 2.499 ton dan buah-

buahan antara lain : jeruk 109.483 ton, rambutan 17.378 ton, manggis 13,8 ton,

durian 81.595 ton dan markisa 63,4 ton.

Selama periode 2006-2010, pertumbuhan sub-sektor tanaman bahan

makanan (tabama) yang mencakup berbagai komoditas bahan makanan seperti

padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, sayur-

sayuran, dan buah-buahan serta tanaman bahan makanan lainnya mengalami

pertumbuhan yang signifikan jika dibandingkan dengan beberapa tahun

sebelumnya.

Produksi padi setiap tahun sejak tahun 2006 sampai dengan 2010 selalu

menunjukkan kecenderungan meningkat akan tetapi pada tahun 2009, produksi padi

mengalami penurunan sedikit dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2006,

produksi padi di Sulawesi Barat adalah sebesar 301.616 ton kemudian meningkat

pada tahun 2007 menjadi 312.676 ton. Peningkatan terakhir terjadi pada tahun

2010, yaitu sebesar 362.900 ton. Peningkatan produksi terjadi pada tahun 2010

sebesar 52.194 ton atau meningkat sebesar 16,80 persen. Peningkatan produksi ini

terjadi karena peningkatan luas panen. Peningkatan luas panen ini disebabkan oleh

faktor iklim yang terjadi pada tahun 2010, banyaknya curah hujan menyebabkan

sawah yang tadah hujan dapat ditanami dua kali dalam setahun. Perkembangan

produksi padi dapat dilihat dari grafik dibawah ini:

Page 63: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 33

0

100

200

300

400

2006 2007 2008 2009 2010

301.616 312.676343.221

310.706362.900

Grafik 2.1.Perkembangan Produksi Padi di Provinsi Sulawesi Barat (Ton)

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Selain padi, produksi jagung sejak tahun 2006-2010 mengalami tren yang

meningkat. Pada tahun 2006, produksi jagung di Sulawesi Barat hanya mencapai

17.255 ton Pipilan Kering. Angka tersebut mengalami peningkatan dan menjadi

58.020 ton pada tahun 2010. Jika dibandingkan produksi tahun 2010 dengan 2009,

maka produksi jagung mengalami penurunan sedikit sebesar 300 ton atau 0,51

persen. Penurunan produksi jagung tersebut disebabkan oleh adanya penurunan

produktivitas walaupun luas panen mengalami peningkatan. Luas panen mengalami

peningkatan sebesar 13,80 persen sedangkan produktivitas mengalami penurunan

sebesar 12,57 persen.

Tabel 2.17.Produksi dan Pengembangan Subsektor Tanaman Pangan

Provinsi Sulawesi BaratTahun 2006 – 2010

KomoditasTahun (Ha)

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1. Padi Sawah + Ladang

Luas Panen (ha) 59,767 64,462 66,630 72,471 64,973 77,522 73,973 102,523Produksi (ton) 253,886 301,616 312,676 343,221 310,706 362,900 356,040 479,935Produktivitas (ku/ha) 42.48 46.79 46.93 47.36 47.82 46.81 48,13 61.92. JagungLuas Panen (ha) 5,231 5,201 7,359 9,110 11,694 13,308 13,910 17,600Produksi (ton) 17,343 18,109 26,633 40,252 58,321 58,020 63,846 76,731Produktivitas (ku/ha) 33.15 34.82 36.19 44.18 49.87 43.6 45,90 57.6613. Ubi KayuLuas Panen (ha) 3,753 3,073 3,309 3,902 2,852 2,735 2,605 3,617Produksi (ton) 56,717 40,413 45,921 54,809 47,782 46,368 42,643 61,322Produktivitas (ku/ha) 151 132 139 140 168 170 164 224.825

Page 64: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 34

KomoditasTahun (Ha)

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 20124. Ubi JalarLuas Panen (ha) 849 573 846 1,442 1,430 1,395 1,508 1,845Produksi (ton) 9,475 6,194 9,304 15,895 15,756 15,666 16,908 20,718Produktivitas (ku/ha) 111.6 108.1 109.98 110.23 110.18 112.3 112,12 148.516755. Kacang TanahLuas Panen (ha) 725 395 552 528 711 1,439 841 1,903Produksi (ton) 1,035 541 777 774 1,001 2,022 1,185 2,674Produktivitas (ku/ha) 14.28 13.7 14.08 14.09 14.07 14.05 14,09 18.5811256. Kacang HijauLuas Panen (ha) 538 705 817 981 803 614 483 812.015Produksi (ton) 730 907 1,073 1,293 1,093 839 653 1109.5775Produktivitas (ku/ha) 13.57 12.87 13.13 13.18 13.61 13.66 13.6 18.065357. KedelaiLuas Panen (ha) 447 783 793 1,498 2,076 2,083 1,761 2,755Produksi (ton) 641 1,049 1,080 2,054 3,153 3,195 2,612 4,225Produktivitas (ku/ha) 14.34 13.4 13.62 13.71 15.19 15.34 14.83 20.28715Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012

Tabel 2.18.Luas Lahan Sawah Irigasi dan Non Irigasi Menurut Kabupaten

di Provinsi Sulawesi Barat (Ha) Tahun 2006 – 2010

KodeWilayah

Kabupaten Irigasi Non Irigasi Jumlah

01 Majene 295 647 942

02 Polewali Mandar 13.974 2.213 16.187

03 Mamasa 14.387 1.026 15.413

04 Mamuju 5.106 23.793 28.899

05 Mamuju Utara 1.407 2.118 3.525

Sulawesi Barat 35.169 29.797 64.9662009 34.314 30.061 64.3752008 31.183 22.037 53.2202007 29.475 21.325 50.8002006 31.292 23.031 54.323

Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012

Tabel 2.19.Realisasi Cetak Sawah 2006 -2011

Provinsi Sulawesi Barat (Ha) Tahun 2006 – 2011

NO KABUPATENREALISASI CETAK SAWAH (HA) REALISA

SI 2006-20112006 2007 2008 2009 2010 2011

1 Mamuju - 300.00 1,011.05 500.00 100.00 1,000.00 2,911.052 Mamuju Utara 50.00 192.00 500.00 500.00 150.00 693.00 2,085.003 Majene - - - - - - -4 Polewali Mandar - 211.00 500.00 - - - 711.005 Mamasa - 100.00 500.00 - - - 600.00

SULBAR 50 803 2,511.10 1,000.00 250 1,693.00 6,307.00Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat, Tahun 2012

2. Peternakan

Pengembangan dan peningkatan usaha peternakan di Provinsi Sulawesi

Barat dapat dilihat dari potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan pasar.

Page 65: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 35

Potensi sumber daya alam sangat mendukung kegiatan pengembangan usaha

peternakan, misalnya kegiatan budidaya ternak, pengembangan ternak, pengelolaan

pasca panen. Tersedianya lahan kering (218.363 Ha), lahan basah (56.038 Ha)

dapat dijadikan lahan pengembangan peternakan dan sebagai sumber hijauan

makanan ternak.

Prospek peternakan di Provinsi Sulawesi Barat cukup berpotensi. Hal ini

didukung oleh masih banyaknya lahan terbuka hijau yang merupakan sumber pakan

bagi ternak-ternak yang ada.Jenis ternak yang ada di Sulawesi Barat terdiri dari

ternak besar (sapi, kerbau, dan kuda), ternak kecil (kambing, domba, babi) dan

unggas (ayam dan itik). Potensi ternak yang mendominasi di Sulawesi Barat adalah

sapi yang populasinyasebanyak 138.201 ekor pada tahun 2010. Kondisi ini

populasinya meningkat tajam dari 90.773 ekor pada tahun 2006. Selain itu, kerbau

juga populasinya cukup besar yaitu 14.393 ekor pada tahun 2006 meningkat

menjadi15.615 ekor pada tahun 2010.

Sementara itu, ayam kampung yang banyak dipelihara oleh masyarakat

mengalami lonjakan populasi yang cukup signifikan dari 4.609.073 ekor pada tahun

2006 menjadi 8.240.820 ekor pada tahun 2010. Juga terjadi pada itik, populasinya

meningkat tajam dari 1.758.508 ekor pada tahun 2006 menjadi2.505.996 ekor pada

tahun 2010.

Tabel 2.20.Populasi dan Produksi Peternakan

Se Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 – 2010

Komoditas 2005 2006 2007 2008 2009 20101. PopulasiPopulasi Sapi Potong 82,479 90,409 100,295 109,138 124,632 134,897Populasi Sapi Perah - - 4 5 8 8Populasi Kerbau 15,603 16,107 14,885 14,920 13,028 15,568Populasi Kambing 226,048 251,330 270,993 222,308 231,149 224,515Populasi Kuda 8,645 8,809 8,975 8,666 8,852 7,569Populasi Babi 101,812 117,983 125,376 152,080 164,106 179,929Populasi Ayam Petelur 239,052 245,660 26,584 15,090 8,230 49,009Populasi Ayam Pedaging 161,524 172,028 101,985 67,105 1,258,854 307,948Populasi Ayam Buras 4,185,126 4,605,650 2,108,411 5,223,449 6,656,377 7,532,818Populasi Itik 1,671,122 1,755,783 1,810,184 1,871,332 2,127,371 1,488,1432. Produksi

Produksi Daging Sapi Potong 849,088 911,720 2,129,172 1,580,689 1,361,421 11,459,740Produksi Daging Kerbau 174,787 187,789 364,999 120,018 107,126 352,060Produksi Daging Kambing 272,445 1,218,300 679,751 829,328 499,542 2,235,950Produksi Daging Kuda 120,320 128,950 18,531 2,425 300 530Produksi Daging Babi 287,982 608,978 274,618 282,554 643,707 1,269,657Produksi Daging Ayam Ras Petelur 130,000 131,000 20,337 2,990 5,980 4,371Produksi Daging Ayam RasPedaging

130,121 186,977 60,754 52,650 986,677 2,247,119

Produksi Daging Ayam Buras 1,004,562 563,051 2,813,562 3,659,634 2,238,451 12,989,171Produksi Daging Itik 700,967 897,259 713,014 759,495 809,357 3,662,633Produksi Telur Ayam Ras Petelur 239,052 245,660 26,584 15,090 8,230 44,473Produksi Telur Ayam Buras 4,185,126 4,605,650 2,108,411 5,223,449 6,656,377 3,054,997

Page 66: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 36

Gambar 9. Peta Komoditas Kakao

Komoditas 2005 2006 2007 2008 2009 2010Produksi Telur Itik 1,671,122 1,755,783 1,810,184 1,871,332 2,127,371 8,053,779

Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012

3. Perkebunan dan Hortikultura

a. Perkebunan

Perkembangan bidang perkebunan

mempunyai peranan yang cukup penting

dalam menggerakkan roda perekonomian

masyarakat, sebagai indikatornya adalah

terciptanya lapangan kerja, sumber

pendapatan utama bagi petani, terutama

kakao, kelapa sawit, cengkeh dan kopi

penghasil devisa dan pemasok bahan baku

agro industri, baik dalam maupun luar

negeri.

Realisasi pembangunan bidang

perkebunan telah menunjukkan kemajuan

yang signifikan dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat, keberhasilan

yang dicapai tersebut merupakan hasil

penerapan/implementasi pola

pembangunan yaitu pola UPP dan pola

swadaya parsial dengan kegiatan pokok

pada intensifikasi, ekstensifikasi,

rehabilitasi dan diversifikasi.

Data tahun 2010 menunjukkan bahwa luas areal kakao 132.000 Ha dengan

produksi mencapai 96.461 ton. Kelapa sawit dengan luas areal 84.248 Ha

dengan produksi 1.182.908 ton TBS, Kelapa dalam dan kelapa hibrida dengan

luas areal 68.804 Ha dengan produksi 71.688 ton.

Kopra, Kopi Rebustra dan Kopi Arabika luas areal tahun 2007 31.215 Ha

dengan produksi 10.753 ton.

Gambar 10. Peta Potensi Komoditas Kopidan Teh

Page 67: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 37

0

500,000

1,000,000

1,500,000

Kelapa Kakao Kelapa Sawit

54,584106,361

586,295

60,103 101,011

1,287,815

2006

2010

Produksi perkebunan merupakan

salah komoditi unggulan yang ada

diSulawesi Barat, hal ini terlihat dari

besarnya sharesubsektor ini dalam

menyumbang pembentukan PDRB

(Produk Domestik Regional Bruto)

Provinsi Sulawesi Barat. Tanaman

perkebunan yang banyak dijumpai di

Sulawesi Barat adalah kelapa dalam,

kelapa hibrida, kakao, kelapa sawit dan

beberapa tanaman perkebunan lainnya.

Grafik 2.2.Perkembangan Produksi Komoditi Perkebunan Terpilih

di Provinsi Sulawesi Barat (Ton)Tahun 2006 dan 2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Gambar 11. Peta Potensi PengembanganKomoditas Kelapa

Page 68: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 38

b. HortikulturaTabel 2.21.

Komoditas Hortikultura

Komoditi 2006 2007 2008 2009ManggaProduksi 6,605 9,607 7,227 11,533Luas Lahan 1,110 1,216 745 1,215Produktivitas 5.95 7.9 9.7 9.49JerukProduksi 150,869 155,758 301,483 157,484Luas Lahan 2,855 2,455 5,144 3,092Produktivitas 52.84 63.45 58.61 50.93PisangProduksi 30,180 13,602 21,364 42,873Luas Lahan 1,073 840 649 701Produktivitas 28.13 16.19 32.92 61.16DurianProduksi 4,802 3,013 3,947 9,050Luas Lahan 371 374 395 650Produktivitas 12.94 8.06 9.99 13.92ManggisProduksi 95 64 143 1,061Luas Lahan 30 17 6 44Produktivitas 3.17 3.76 23.83 24.11AnggrekProduksi 685 4,431 12,114 20,673Luas Lahan 592 472 1,161 3,465Produktivitas 1.16 3.09 2.72 5.52KrisanProduksi 431 - - 80Luas Lahan 410 - - 60Produktivitas 1.05 - - 1.33MawarProduksi 1,968 868 2,107 2,156Luas Lahan 1,968 76 807 422Produktivitas 1 4.15 2.01 2.53Sedap MalamProduksi 329 428 602 557Luas Lahan 200 21 497 25Produktivitas 1.65 11.26 1.21 1.71JaheProduksi 17,645 213,783 183,567 86,268Luas Lahan 11.598 46.062 89.909 34.187Produktivitas 1.51 2.98 1.9 2.3KencurProduksi 17,047 183,600 164,786 20,525Luas Lahan 5,891 20,303 74,781 8,321Produktivitas 2.89 2.57 2.18 2.12LengkuasProduksi 1,961 272,054 192,65 77,582Luas Lahan 6,377 35,582 90,171 27,541Produktivitas 3.13 3.74 1.99 2.37KunyitProduksi 23,603 409,004 173,366 80,193Luas Lahan 8,303 77,989 62,207 24,362Produktivitas 2.84 2.58 2.52 1.16LempuyangProduksi 4,296 8,207 12,479 2,733Luas Lahan 1,403 2,655 7,736 995Produktivitas 3.06 2.82 1.61 1.97Sumber: Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2012

Page 69: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 39

4. Kehutanan

Wilayah Sulawesi Barat sebagian besar masih berupa kawasan hutan. Kondisi

ini memberi gambaran bahwa, Provinsi Sulawesi Barat memiliki potensi hutan yang

cukup melimpah. Pada tahun 2006, luas kawasan hutan di Sulawesi Barat

sekitar13.195,45 hektar atau menutupi 77,91 persen permukaan daratan Sulawesi

Barat.

Potensi hutan di Sulawesi Barat seluas kurang lebih 1.131.908 Ha yang terdiri

atas kawasan hutan lindung seluas 669.358 Ha, hutan produksi terbatas (HPT)

321.607 Ha, hutan produksi 61.600 Ha, hutan suaka marga satwa (HSAW) 900 Ha

dan hutan produksi yang dapat dikonversi 78.443 Ha dengan potensi hasil hutan

umumnya meliputi :

Kayu Eboni, Meranti, Getah Pinus, Jati, Palapi, Durian, Damar, Rotan,

Kemiri, dan Kayu Campuran lainnya. Hasil produksi dari sektor kehutanan selama

ini telah memberikan kontribusi dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah setiap

tahunnya.

Seiring meningkatnya kebutuhan lahan, diantaranya untuk keperluan

pemukiman, industri, lahan pertanian dan lain sebagainya mengakibatkan adanya

pergeseran alih fungsi hutan tersebut. Pada tahun 2010, luas hutan di Sulawesi

Barat mengalami pengurangan menjadi 11.197,96 hektar atau berkurang sekitar

15,14 persen.

5. Pariwisata

Di bidang pariwisata, Provinsi

Sulawesi Barat memiliki potensi pariwisata

yang relatif lengkap, mulai dari wisata

bahari dengan keunikan kehidupan Suku

Mandar sebagai pelaut ulung dengan perahu

Sandeq (baca: sande’) yang sudah dikenal

tidak hanya skala nasional akan tetapi

perahu Sandeq juga telah beberapa kali

dipamerkan di mancanegara bahkan sampai

ke negara-negara Eropa.

Gambar 12. Peta Tujuan Obyek-obyek Wisata

Page 70: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 40

Potensi wisata di Provinsi Sulawesi Barat dapat dibagi ke dalam beberapa

kategori antara lain; Wisata Alam, Wisata Arkeologi, Wisata Kebudayaan, Wisata

Kesenian, dan beberapa wisata yang lain. Lokasi wisata tersebut tersebar ke semua

kabupaten di Sulawesi Barat.

Di wilayah pegunungan tak kalah menariknya, seperti adat dan budaya suku

pribumi Kabupaten Mamasa, telah menjadikan wilayah pegunungan ini sebagai

daerah tujuan wisata bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Potensi budaya Provinsi Sulawesi Barat ini disemurnakan dengan panorama

yang sangat mempesona mulai dari pesisir pantai Polewali Mandar hingga Mamuju

Utara, sampai pemandangan alam persawahan dan hutan primer di pegunungan,

dan kehadiran ratusan air terjun yang melengkapi keindahan landscape alam

pegunungan.

Keberadaan objek-objek wisata di Provinsi Sulawesi Barat didukung oleh

ketersediaan hotel atau penginapan dan rumah makan untuk menarik perhatian para

wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Barat. Sementara sarana pendukung

pariwisata adalah ketersediaan hotel atau penginapan yang cukup menggeliat di

Sulawesi Barat. Pada tahun 2007, jumlah hotel/penginapan di Sulawesi Barat

sekitar 64 unit, naik menjadi 95 unit pada tahun 2010.

Selain meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana pendukung pariwisata,

pemerintah daerah juga gencar melakukan promosi pariwisata melalui kegiatan-

kegiatan pertunjukan. Salah satu kegiatan rutin Pemerintah Provinsi Sulawesi

Baratyang diharapkan dapat menarik wisatawan adalah diselenggarakannya event

Sandeq Race dari Mamuju ke Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.

Tabel 2.22.Indikator Perhotelan Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2007 – 2011

TahunJumlahHotel

JumlahTamu

TPKHBintang +

Akomodasi

Rata-rata LamaMenginapBintang +

Akomodasi Lain

GPR Bintang+ Akomodasi

Lain

2011 103 68.057 24,97 1,05 1,772010 95 53.073 22,04 1,56 1,902009 86 53.337 33,66 2,01 1,782008 77 45.311 32,12 1,55 1,712007 64 42.988 42,72 1,90 1,65

Sumber : BPS Prov. Sulbar September 2012

Page 71: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 41

0

1000

2000

3000

4000

Jumlah Perusahaan Tenaga Kerja Nilai Produksi (RpTrilyun)

15

3796

1863

14

1814 19032009

2010

6. Industri

Perusahaan/usaha industri pengolahan yang digolongkan sebagai Industri

Besar dan Sedang (IBS), jumlahnya masih sangat terbatas di Sulawesi Barat. Secara

konseptual, yang tergolong dalam Industri Besar Sedang (IBS) adalah seluruh

perusahaan/usaha industri pengolahan yang mempekerjakan tenaga kerja 20 orang

atau lebih.

Berdasarkan konsep tersebut, pada tahun 2009 jumlah IBS di Sulawesi Barat

ada sebanyak 15perusahaan dan pada tahun2010, jumlahnya berkurang menjadi

hanya 14 Perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya perusahaan yang berpindah

kategori menjadi Industri Kecil.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja pada tahun 2009, perusahaan Industri Besar

Sedang di Provinsi Sulawesi Barat, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.796

orang, sedangkan pada tahun 2010 tingkat penyerapan tenaga kerja mengalami

penurunan menjadi sebanyak 1.814 orang.

Tenaga kerja yang terserap pada perusahaan IBS sebagian besar merupakan

tenaga kerja produksi. Pada tahun 2009 tenaga kerja produksi yang dipekerjakan

ada sebanyak 3.573 orang atau 94,12 persen dari total tenaga kerja keseluruhan.

Sedangkan pada tahun 2010 tenaga kerja produksi yang dipekerjakan ada sebanyak

1.598 orang atau 88,09 persen dari total tenaga kerja yang ada. Disamping itu

terdapat tenaga kerja lainnya yang bekerja sebagai tenaga kerja non-produksi yaitu

sebanyak 223 orang pada tahun 2009, dan sebanyak 216 orang pada tahun 2010.

Grafik 2.3.Perkembangan Industri Pengolahan di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2009–2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Page 72: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 42

Gambar 13. Peta Kawasan Potensial Pertambangan

Dari sisi nilai produksi atau nilai yang dihasilkan oleh Perusahaan

Industri Besar Sedang, pada tahun 2010 mengalami kenaikan bila

dibandingkantahun2009. Pada tahun 2010, nilai produksi IBS sebesar

Rp.1.903,4 milyard sementara pada tahun 2009 nilai produksi IBS sebesar

Rp.1.863,3 milyard atau naik sebesar2,13 persen. Hal ini disebabkan oleh

peningkatan yang signifikan pada kelompok industri pengolahan produk

pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu sebesar45,7 milyar. Kenaikan ini

didominasi oleh industri pengolahan dengan komoditi kelapa sawit dengan

kontribusi sebesar 2,48 persen.

4. Pertambangan

Potensi sumberdaya alam dari

pertambangan di wilayah Provinsi

Sulawesi Baratcukup banyak. Dilepas

pantai terdapat 8 (delapan) blok Minyak

dan Gas Bumi, yang kesemuanya dalam

tahap eksplorasi, dan 1 (satu) blok di

daratan (offshore). Untuk jenis bahan

galian logam terdapat emas, biji besi,

mangan, nikel dan beberapa bahan galian

logam lainnya. Bahan galian non logam

akan dapat ditemukan granit, batu

gamping, kaolin, dan pasir kuarsa.

Di Kabupaten Polewali Mandar terdapat beberapa titik eksplorasi dan

eksploitasi pertambangan antara lain di daerah Kecamatan Anreapi terdapat Galene

dan Bijih Besi dengan jumlah potensi kandungan 20.756.000 metrik ton. Kemudian

di daerah Tapango terdapat Galene dan Bijih Besi dengan jumlah potensi

kandungan 25.465.000 metrik ton, di daerah Campalagian terdapat kandungan

Emas, Tembaga dan Perak dengan jumlah potensi kandungan 20.563.000 metrik

ton, dimana ketiga jenis pertambangan ini telah memasuki tahap eksplorasi dan

sebagian kecil telah akan dieksploitasi.

Page 73: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 43

Untuk daerah kabupaten Mamasa, di daerah kecamatan Tabulahan terdapat

kandungan mineral berupa Emas, Tembaga, Perak, Galena dengan potensi

kandungan 30.756.000 metrik ton.Selanjutnya, di kecamatan Messawa terdapat

kandungan mineral Tembaga, perak, Galena dengan potensi kandungan 35.583.000

metrik ton, dan di kecamatan Sumarorong terdapat Bijih Basi dan Mangan dengan

potensi kandungan 25.825.000 metrik ton. Seluruh potensi kandungan ini telah di

eksplorasi.

Jika dilihat dari jumlah sebaran titik daerah yang memiliki kandungan mineral

maka wilayah kabupaten Mamuju juga memiliki potensi kandungan meneral yang

besar. Di Kecamatan Karossa terdapat kandungan mineral berupa Emas, Tembaga,

Perak, Galena, Bijih Besi, dan Mangan dengan potensi kandungan 35.678.000

metrik ton, didaerah kecamatan Tobadak terdapat kandungan Tembaga, Perak,

Bijih Besi, dan Mangan dengan potensi kandungan mineral 30.567.000 metrik ton.

Wilayah Kecamatan Bonehau juga memiliki kandungan mineral berupa

Perak, Bijih Besi dan Mangan dengan potensi kandungan 50.523.000 metrik ton.

Kemudian di kecamatan Kalumpang terdapat potensi kandungan mineral berupa

Emas, Tembaga, Perak dan Seng dengan potensi kandungan mineral 54.764.000

metrik ton. Potensi kandungan mineral berupa Batu Bara juga terdapat di wilayah

kecamatan Kalumpang dan Bonehau dengan potensi kandungan masing-masing

sebanyak 20.733.366 dan 5.593.642 metrik ton, dimana seluruh titik-titik tersebut

tengah dalam proses eksploitasi dan sebagian masih diekplorasi.

Tabel 2.23.Sebaran Lokasi Pertambangan Menurut Kabupaten

di Provinsi Sulawesi Barat

Sebaran Lokasidi Kabupaten Kandungan Mineral

PotensiKandungan

(Metrik Ton)Tahap Kegiatan

Polewali Mandar1. Anreapi2. Tapango3. Anreapi4. Campalagian

Galene, Bijih BesiGalene, Bijih BesiBijih BesiEmas, Tembaga, Perak

20.756.00025.465.00020.756.00020.563.000

Eksploitasi/EksplorasiEksploitasi/EksplorasiEksplorasiEksplorasi

Mamasa1. Tabulahan

2. Messawa3. Sumarorong

Emas, Tembaga, Perak, GaleneTembaga, Perak, GaleneBijih Besi, Mangan

30.676.000

35.583.00025.825.000

Eksplorasi

EksplorasiEksplorasi

Mamuju1. Tabulahan

2. Tobadak3. Bonehau

4. Kalumpang

Emas, Tembaga, Perak Galene,Bijih Besi, ManganTembaga, Perak, Seng,Emas, Tembaga, Perak, BijihBesi, ManganPerak, Seng

35.678.000

30.567.23050.523.000

54.764.000

Eksploitasi/Eksplorasi

EksplorasiEksploitasi/Eksplorasi

Eksplorasi

Page 74: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 44

Sebaran Lokasidi Kabupaten Kandungan Mineral

PotensiKandungan

(Metrik Ton)Tahap Kegiatan

5. Kalumpang6. Bonehau

BatubaraBatubara

20.733.3665.593.642

EksplorasiEksploitasi/Eksplorasi

Mamuju Utara1. Dapurang2. Doripoku3. Tikke

Emas, Tembaga, GaleneBijih Besi, Galene, Mangan,Emas Letakan

35.876.47630.948.54325.837.546

EksplorasiEksplorasiEksplorasi

Sumber: Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat

Untuk wilayahKabupaten Mamuju Utara, terdapat 3 (tiga) titik daerah yang

memiliki potensi kandungan mineral, antara lain Kecamatan Dapurang memiliki

kandungan mineral berupa Emas, Tembaga dan Galene dengan potensi kandungan

35.876.476 metrik ton, di kecamatan Duripoku terdapat kandungan mineral berupa

Bijih Besi, Galene dan Mangan dengan potensi kandungan 30.948.543 metrik ton

dan di daerah Tikke terdapat kandungan mineral berupa Emas Letakan dengan

potensi kandungan 25.837.546 metrik ton. Untuk semua titik potensi pertambangan

di wilayah Kabupaten Mamuju Utara ini masih dalam tahap eksplorasi.

Tabel 2.24.Blok Minyak dan Gas Bumi di Provinsi Sulawesi Barat

No Nama Blok Investor Luas (Km2) Lokasi Tahap Kegiatan

1. Suremana Exxon Mobile 5.339,63 Mamuju Utara Eksplorasi2. Mandar Exxon Mobile 4.196,25 Majene, Polman Eksplorasi3. Pasangkayu Marathon 4.707,63 Mamuju Utara Eksplorasi

4. Kuma Conoco Philips 5.086,10Mamuju Utara,

MamujuEksplorasi

5. Budong-Budong Tately N.V. 5.494,51Mamuju Utara,

MamujuEksplorasi

6. KaramaStatoil

Pertamina4.287,37 Mamuju Utara Eksplorasi

7. Karana Pearl Oil 5.389,68 Majene Eksplorasi8. Malunda PTT E & P 5.000,00 Majene Eksplorasi9. Mandar Selatan PTT E & P 3.800,00 Polman Eksplorasi

Sumber: Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat, 2012

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana

Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana, baik bencana alam,

maupun karena ulah manusia. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya bencana

ini baik kondisi geografis, iklim, geologis, maupun faktor-faktor lain seperti

keragaman sosial, budaya dan politik.

Page 75: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 45

Tabel 2.25.Wilayah Rawan Bencana

KejadianJumlah

KejadianMeninggal

Luka-luka

Hilang Menderita MengungsiRumahRusakBerat

RumahRusakSedang

RumahRusakRingan

LokasiPotensiBencana

Banjir 30 21 134 7 1,67 6,95 90 23 168 Polman,Majene,Mamuju

GelombangEkstrimdan Abrasi

3 0 6 0 0 447 60 5 37 Polman,Majene,Mamuju

danMamuju

UtaraGempaBumi

4 67 327 0 0 0 1,451 63 128 Mamuju,MamujuUtara,

Majene,Mamasa

danPolman

Kebakaranhutan danlahan

1 0 0 0 0 0 0 0 0 Mamuju,MamujuUtara,

Polmandan

MamasaKekeringan 11 0 0 0 0 0 0 0 0 Majene

danPolman

Epidemidan wabahpenyakit

1 1 580 0 0 0 0 0 0 Mamuju,Polman,Mamasa

danMamuju

UtaraCuacaEkstrim

12 0 0 0 0 0 156 0 664 Mamuju,MamujuUtara,

MajeneTanahLongsor

7 14 22 2 0 0 19 0 176 Mamuju,Mamasa

Provinsi Sulawesi Barat merupakan wilayah dengan kondisi alam yang kompleks

sehingga menjadikan Sulawesi Barat sebagai salah satu daerah yang berpotensi tinggi

terhadap ancaman bencana, khususnya bencana alam. Bencana yang terjadi di Provinsi

Sulawesi Barat dalam kurun tahun 2006-2010 relatif sedikit dan bila dibandingkan

dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.

Berdasarkan catatan Kejadian Bencana Alam danPotensi Bencana Alam Provinsi

Sulawesi Barat, antara lain sebagai berikut:

Page 76: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 46

Banjir

Dari tabel diatas dapat dilihat

total kejadian banjir di Provinsi

Sulawesi Barat sebanyak 30 kali,

mengakibat-kan 21 orang meninggal

dunia dan mengungsi sebanyak 6950

orang. Tercatat juga selama kejadian

bencana mengakibat-kan 90 Rumah

rusak berat, 23 rumah rusak sedang

dan 168 rumah rusak ringan.

Rawan banjir di kabupaten

Mamuju Utara (Sarjo, Bambalamotu,

Pasangkayu, Lariang, Tikke dan

sarudu), Mamuju (Kaluku, sampaga,

Papalang, Topoyo, Budong-budong,

Mamuju dan Karossa), Majene

(Banggae, Banggae Timur, Pamboang, Sendana dan Malunda), dan Polewali

Mandar (Allu, Limboro, Tinambung, Balanipa, Campalagiang, Mapilli,

Wonomulyo, Matakali, Binuang dan Polewali).

Longsor

Tanah longsor di Sulawesi Barata pernah terjadi di Majene, Mamuju,dan

Mamasa. Di Sulawesi Barat, 7 kali kejadian longsor yang terdata masing-masing

satu kali terjadi di Kabupaten Majene pada tanggal 14 Desember 2003, menelan

korban jiwa empat orang, luka-luka satu orang, hilang dua orang, kerusakan jalan

20 orang. Di kabupaten Mamuju sebanyak 5 kali kejadian pada tanggal 22 Mei

2010 dengan jumlah korban jiwa sembilan orang meninggal dunia, empat orang

luka-luka dan lima unit rumah hancur. Kemudian di kabupaten Mamasa terjadi

bencana pada tahun 2010 dengan korban jiwa satu orang meninggal dunia dan luka-

luka 17 orang.

Rawan Longsor di kabupaten Mamuju (Kalumpang, Bonehau, Kalukku,

Simkep, Tapalang Barat), Majene (Ulumanda, Tubo, Tammerodo, Pamboang,

Banggae), Mamasa (seluruh Kecamatan) dan Polewali Mandar ( Tutar, Matangnga,

Limboro, Allu, Luyo, Anreapi dan Bulo)

Gambar 14. Peta Wilayah Zona Banjir

Page 77: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 47

Abrasi, erosi dan sedimentasi

Abrasi di Sulawesi Barat terjadi pada tahun 2008 tepat Kabupaten Majene.

Data terakhir, di tahun 2011 abrasi terjadi kembali di Kabupaten mamuju tepatnya

di Kecamatan Tappalang. Bibir pantai yang terancam abrasi kurang lebih 280

kilometer dari sekitar 677 panjang pantai diwilayah Sulawesi Barat. Empat

kabupaten di Sulawesi Barat terancam abrasi yakni Majene-Mamuju, Mamuju

Utara dan Polewali Mandar. Keempat daerah itu mengalami abrasi sama seperti

yang terjadi di pesisir pantai di Desa Tapalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten

Mamuju yang sebelumnya mengalami bencana abrasi pantai yang cukup parah.

Rawan Abrasi di Kab. Mamuju Utara (Bambaira, Bambaloka, Pasangkayu,

Saruddu, Lariang, Tikke), Mamuju (Karossa, Topoyo, simkep, Budong-budong,

Sampaga, Papalang, Papalang, Kalukku, Mamuju, Balabalakang, Tapalang,

Tapalang Barat)

Kebakaran

Pada tahun 2005 terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Polewali

Mandar dari informasi yang tercatat tidak ada korban akibat kejadian tersebut.

Angin Puting Beliung

Wilayah Provinsi Sulawesi Barat memiliki kawasan ancaman cuaca ekstrim

berdasarkan Pedoman Nasional Pengkajian Risiko Bencana, ancaman bencana

cuaca ekstrim dapat dibagi menjadi tiga kelas Indeks Ancaman. Komponen yang

dilihat adalah lahan terbuka, kemiringan lereng dan curah hujan tahunan sehingga

menghasilkan skor bahaya. Kelas Indeks Rendah Ancaman Bencana Cuaca ekstrim

dihitung dari skor bahaya kurang dari 0,34.

Paceklik (Kemarau Panjang)

Berdasarkan Pengkajian Kerentanan, bencana kekeringan di Provinsi

Sulawesi Barat akan berdampak pada 883.281 jiwa yang tertinggal dan beraktivitas

di kawasan terancam. Untuk Indeks Kerugian dari ancaman bencana kekeringan di

Provinsi Sulawesi Barat dari hasil pengkajian risiko bencana terlihat bahwa

kerugian fisik dan ekonomi akibat bencana kekeringan adalah 11,626 triliun rupiah.

Luas ancaman kerusakan lingkungan akibat bencana kekeringan dari pengkajian

risiko bencana terhitung sebesar 1.626.103 Ha.

Page 78: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 48

Tsunami

Wilayah Provinsi Sulawesi Barat dengan tinggi genangan kurang dari 1

meter. Kelas Indeks Ancaman Sedang Bencana Tsunami dengan tinggi genangan

antara 1-3 meter. Sedangkan kelas Indeks Tinggi Ancaman Bencana Tsunami

dengan ketinggian genangan lebih dari 3 meter. Perhitungan untuk mendapatkan

kelas Indeks Ancaman dari luas kawasan terpapar dilaksanakan dalam pengkajian

risiko bencana dalam Dokumen Kajian Risiko Bencana Daerah.

Berdasarkan analisi kajian risiko bencana, Provinsi Sulawesi Barat memiliki

indeks ancaman bencana tsunami Tinggi dan memiliki indeks penduduk terpapar

Rendah. Dengan demikian Sulawesi Barat memiliki tingkat ancaman tsunami

Sedang.

Tsunami di kabupaten Mamuju Utara (Bambaira, Bambaloka, Pasangkayu,

Sarudu, Lariang, Tikke), Mamuju ( Karossa, Topoyo, Budong-budong, Samapaga,

Papalang, Kalukku, Mamuju, Balabalakang, Simkep, Tapalang Barat, Tapalang),

Majene (Malunda, Sendana, Banggae, Pamboang), dan Polewali Mandar

(Tinambung, Balanipa, Campalagian, Mapilli, Wonomulyo, Matakali, Polewali,

Binuang).

Gempa

Gempa bumi terjadi di Sulawesi Barat sebanyak 4 (empat) kali kejadian

gempa besar, tercatat pernah terjadi gempa bumi yang menimbulkan kerugian

korban jiwa atau kerusakan terjadi pada tahun 1967 di Polewali Mandar. Pada

tanggal 23 Februari 1969 terjadi gemapa bumi di Majene tercatat korban meninggal

dunia 64 orang, luka-luka 97 orang, rumah hancur 1287 unit dan juga menyebabkan

kerusakan jalan sepanjang 50m. Di mamuju tercatat dua kali terjadi gempa bumi

yaitu pada tanggal 9 Juli 1984 dan tanggal 5 Februari 2008 mengakibatkan korban

meninggal dunia dua orang, luka-luka 91 orang, rumah rusak 38 unit, pusat

pendidikan 31 unit dan rumah sakit 1 unit. Gempa bumi yang tercatat paling akhir

terjadi pada tanggal 16 Juni 2010 di Mamuju Utara juga mengakibatkan korban

meninggal dunia satu orang, 139 orang luka-luka, 3 unit pusat pendidikan, 1 unit

rumah sakit/puskesmas.

Rawan Gempa di Kab. Mamuju (Kec. Tapalang, Kec. Mamuju, Kec.

Kalukku, Kec. Singkep, Kec. Bonehau, Kec. Belang-belang, Kec. Sampaga, Kec.

Pangale, dan Budong-budong), Polewali Madar ( Kec. Tutallu, Wonomulyo),

Page 79: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 49

Mamuju Utara ( Bambalamotu, Bambaira, Pasangkayu, Baras, sarudu), Mamuju (

Mamuju, Simboro Kepulauan, Tapalang Barat, Budong-budong, Topoyo, Sampaga,

Papalang, Karossa), Majene (Malunda, Sendana, Pamboang, Banggae), Polewali

Mandar ( Tinambung, Campalagiang, Limboro, Balanipa, Luyo, Mapili,

Wonomulyo, Anreapi,Polewali).

Beberapa kejadian gempa besar tercatat pernah terjadi di Sulawesi Barat dan

menimbulkan kerugian korban jiwa atau kerusakan parah, terjadi pada tahun 1967

di Kabupaten Polewali Mandar (dulu bernama Polmas), tahun 1969 di Kabupaten

Majene, di Kabupaten Mamuju tahun 1972 dan 1984, serta yang terakhir tahun

2010 di Kabupaten Majene dan Mamuju Utara.

Aktivitas kegempaan di Provinsi Sulawesi Barat merupakan hal yang luar

biasa, karena frekuensinya termasuk rendah, sehingga ketika terjadi gempa akan

langsung membuat kepanikan yang luar biasa. Gempa terbesar untuk wilayah

Sulawesi Barat adalah pada tanggal 23 Februari 1969 di Majene dengan magnitude

mencapai 6,9 SR yang menyebabkan tsunami di bagian utara Kabupaten Majene,

tinggi gelombang mencapai 1,5 – 4 meter. Gempa ini menyebabkan sekitar 64

orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka, dan kisaran 1.287 rumah mengalami

kerusakan yang cukup parah.

2.1.4 Demografi

Provinsi Sulawesi Barat dengan luas wilayah 16.787,17 Km2 memiliki jumlah

penduduk sekitar 1.189.203 jiwa (tahun 2011). Komposisi penduduk tersebut yakni 80

persen petani dan 7,5 persen nelayan. Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang

berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk berjenis kelamin perempuan. Hal

ini tercermin dari rasio angka jenis kelamin yang lebih besar dari jumlah penduduk

perempuan.

Jumlah penduduk Sulawesi Barat pada tahun 2007 adalah 1.016.663 jiwa, laju

pertumbuhan penduduk Sulawesi Barat pada tahun 2011 adalah 1.189.203 Suku yang

ada di Provinsi Sulawesi Barat meliputi beberapa suku antara lain; Mandar (49,15%),

Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa (5,38%), Makassar (1,59%), dan suku lainnya

(19,15%). Proporsi penduduk yang memeluk agama berdasar data dari Badan Pusat

Statistik tahun 2008 adalah Islam (83,1%), Kristen (14,36%), Hindu (1,88%), Budha

(0,04%), dan yang lainnya (0,62%). Sedangkan bahasa yang digunakan dalam

Page 80: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 50

321 321 418 321 321

28009 28009 33946 27724 31008

135420 174174 137769 162836 162839

13,664 13,664 13,664 14,120 17,515

804,105 804,105 947,281 827,925 1,039,363

masyarakat antara lain bahasa Indonesia, bahasa Mandar, bahasa Bugis, bahasa Toraja,

dan bahasa Makassar.

Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, agama merupakan faktor paling

penting demi terwujudnya cita-cita pembangunan nasional, yaitu terciptanya kehidupan

yang sejahtera, adil dan makmur, serta stabilitas yang baik disegala bidang kehidupan

baik secara lahiriah maupun batiniah. Untuk mewujudkannya, tidak hanya SDM

(sumber daya manusia) yang berkualitas di bidangnya yang dibutuhkan namun juga

diperlukan SDM yang memiliki moral dan akhlak yang baik. Hal ini dapat

terwujud apabila umat beragama diberikan perlindungan untuk melakukan

kegiatan-kegiatan keagamaan sesuai agama masing-masing dengan aman dan tentram

dengan diikuti sikap saling toleransi yang tinggi sehingga terwujud kerukunan

hidup umat beragama yang saling menghargai dan menghormati satu dengan

lainnya.

Grafik 2.4.Jumlah Penduduk Menurut Agama di Sulawesi Barat, 2006 - 2010

Budha

Hindu

Protestan

Katholik

Islam

2006 2007 2008 2009 2010

Sumber : Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Barat

Tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan fasilitas tempat ibadah mutlak

diperlukan, untuk itu pemerintah terus berupaya meningkatkan ketersediaan fasilitas

tersebut, baik dari segi peningkatan kualitasnya maupun kuantitasnya. Keseriusan

pemerintah dalam peningkatan sarana ibadah ini dapat terlihat dari keselarasan

antara peningkatan jumlah pemeluk agama yang diikuti oleh peningkatan

sarana tempat ibadah masing-masing agama.

Page 81: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 51

2006

Grafik 2.5.Perkembangan Jumlah Tempat Ibadah Menurut Agama

Di Sulawesi Barat tahun 2006-2010

Wihara Budha 2 2 4 4 4

Pura Hindu 52 77 70 57 56

Gereja Protestan 722 771 754 635 864

Gereja Khatolik 43 121 124 93 105

Mesjid 1,588 1,616 1,626 1,647 1,64

2006 2007 2008 2009 2010Sumber : Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Barat

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir peningkatan jumlah pemeluk

agama islam sebanyak 235.258 orang atau sekitar 22,63 persen yang diikuti

dengan peningkatan jumlah masjid sebanyak 59 masjid. Hal yang serupa juga

terjadi untuk pemeluk dan tempat ibadah agama lainnya.

Tabel 2.26.Jumlah PendudukMenurut Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2007 – 2010

No KabupatenJumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah1 Majene 73.673 77.434 151.1072 Polewali Mandar 193.108 203.012 396.1203 Mamasa 71.088 68.994 140.0824 Mamuju 173.413 163.560 336.9735 Mamuju Utara 70.244 64.125 134.369

Sulawesi Barat 2010 581.526 577.125 1.158.6512009 530.020 517.719 1.047.7392008 522.228 510.028 1.032.2562007 514.481 502.182 1.016.663

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Dari aspek Pertumbuhan Penduduk yang disebabkan oleh pertumbuhan

penduduk alami (faktor kelahiran) dan angka migrasi penduduk masuk, maka laju

Page 82: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 52

pertumbuhan penduduk Sulawesi Barat tiap Kabupaten dapat diketahui, seperti dalam

tabel berikut ini :

Tabel 2.27.Laju Pertumbuhan Penduduk Sulawesi Barat Tiap Kabupaten

KabupatenJumlah Penduduk

Tahun 2000Jumlah Penduduk

Tahun 2010Laju Pertumbuhan

Penduduk1 2 3 4

Majene 124.475 151.107 1,97%Polewali Mandar 343.792 396.12 1,4%Mamasa 117.248 140.082 1,81%Mamuju 230.27 336.973 3,91%Mamuju Utara 75.833 134.369 5,94%Sulawesi Barat 891.618 1.047.739 2,68%

Sumber: BPS Sulbar dalam Angka 2011

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari dua fokus yakni fokus kesejahteraan

dan pemerataan ekonomi serta fokus kesejahteraan sosial. Masing-masing fokus

tersebut dibahas pada bagian di bawah ini:

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Aspek kesejahteraan masyarakat menjelaskan tentang perkembangan

kesejahteraan Provinsi Sulawesi Barat, ditinjau dari sisi kesejahteraan dan

pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga. Pada

bagian ini akan dipaparkan lebih mendalam aspek kesejahteraan dan pemerataan

ekonomi yang mencakup: masalah pertumbuhan ekonomi, perkembangan PDRB

sektoral, struktur perekonomian, inflasi, perkembangan PDRB per kelompok

sektor,pendapatan per kapita; produktifitas tenaga kerja, PDRB menurut penggunaan,

dan gambaran singkat sektor.

a. Pertumbuhan PDRB

Kinerja perekonomian Provinsi Sulawesi Barat selama periode 2006-2010

cukup fluktuatif, khususnya terjadi dalam kurun waktu tahun 2008-2010. Jika

dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2000 yang bertumbuh pada laju rata-rata 8,16 persen per tahun, Sulawesi

Barat memiliki laju pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan

ekonomi nasional (PDB) yang berada pada angka 6.21 persen per tahun pada

periode yang sama. Di tingkat wilayah, Provinsi Sulawesi Barat merupakan

provinsi dengan output (PDRB) kedua terkecil setelah Gorontalo dengan

Page 83: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 53

sumbangan sebesar 4,44 persen terhadap pembentukan PDRB Wilayah Sulawesi

dan sebesar 0,21 persen terhadap pembentukan PDB nasional (2010).

Grafik 2.6.Perbandingan Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Barat dengan Nasional

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010

Sumber : Badan Pusat Statistik (Sulbar Dalam Angka 2006-2010) dan Badan Perencanaan PembangunanNasional (Perkembangan Kinerja Provinsi Sulawesi Barat 2012)

Pada kurun waktu 2009-2010, kondisi perekonomian Pulau Sulawesi sedikit

lebih baik jika dibandingkan dengan perekonomian nasional. Pada tahun 2009,

pertumbuhan ekonomi provinsi se-Sulawesi berkisar 6,03 persen hingga 7,83

persen. Sementara pada tahun yang sama, ekonomi nasional hanya tergenjot

pada kisaran 4,96 persen.

Tabel 2.28.Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Secara Regional di Sulawesi

Pada Tahun 2006-2010Provinsi 2006 2007 2008 2009 2010

Sulawesi Utara 5.69 6.47 10.86 7.83 7.13Sulawesi Tengah 7.22 7.25 7.44 7.80 7.76Sulawesi Selatan 6.73 6.35 7.79 6.23 8.18Sulawesi Tenggara 7.68 7.98 7.27 7.57 8.19Gorontalo 7.30 7.51 7.76 7.54 7.63Sulawesi Barat 6.90 7.43 8.54 6.03 11.91Nasional 6.11 6.95 6.47 4.96 6.56

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Page 84: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 54

Grafik 2.7.Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi

Tahun 2006-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Hal serupa terjadi pada tahun 2010, dimana pertumbuhan nasional jauh di

bawah kinerja perekonomian provinsi se-Sulawesi. Pertumbuhan ekonomi

tertinggi pada tahun 2010 berada di Provinsi Sulawesi Barat yang mencapai

11,91 persen. Sementara provinsi lainnya, seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi

Tenggara melaju pada kecepatan 8,18 persen dan 8,19 persen. Capaian kinerja

perekonomian ini merupakan buah hasil kerja keras Pemerintah Provinsi

Sulawesi Barat dalam membangun Sulawesi Barat agar senantiasa dapat sejajar

dengan daerah lainnya.

Di wilayah Provinsi Sulawesi Barat sendiri dengan lima kabupaten otonom,

masing-masing memiliki nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang

cukup variatif. Di tahun 2010, Kabupaten Mamuju sebagai ibukota provinsi

menyumbang sebesar 30,54 persen terhadap pembentukan PDRB provinsi,

sementara Kabupaten Mamasa hanya berkontribusi sebesar 11,00 persen. Pada

tahun yang sama, pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di Kabupaten Mamuju

Utara sebesar 13,56 persen dan terendah di Kabupaten Mamasa sebesar 8,54

persen.

Page 85: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 55

Grafik 2.8.Pertumbuhan PDRB Menurut Kabupaten di Sulawesi Barat Tahun 2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Tabel 2.29.Nilai PDRB Kabupaten (Persen) ADHB dan ADHK 2000

Provinsi Sulawesi BaratTahun 2010

KodeWilayah

SektorPDRB Harga PDRB Harga Pertumbuhan

Berlaku Konstan (%)

01 Majene 1,356,275.61 611,588.41 8.69

02 Polewali Mandar 3,354,057.75 1,428,767.95 10.13

03 Mamasa 1,199,632.57 612,181.69 8.5404 Mamuju 3,327,886.64 1,375,662.80 10.5905 Mamuju Utara 1,659,560.29 711,237.26 13.56

Total PDRB Kabupaten 10,897,412.86 4,739,438.11

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Namun demikian, laju pertumbuhan tersebut belum cukup untuk

mengurangi kesenjangan pendapatan per kapita Sulawesi Barat dari angka rata-

rata nasional. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku di Sulawesi Barat

selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006, angka PDRB per kapita

Sulawesi Barat sebesar 5,1 juta rupiah, kemudian meningkat pesat hingga

mencapai 10,9 juta rupiah pada tahun 2010. Sehingga dapat dikatakan bahwa

dalam rentang waktu lima tahun, rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh

setiap penduduk selama satu tahun di Provinsi Sulawesi Barat meningkat hampir

dua kali lipat.

Page 86: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 56

Grafik 2.9.Perbandingan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku

Sulawesi Barat dengan Nasional Tahun 2006-2010 (Ribu Rupiah)

Sumber : Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor

Provinsi Sulawesi Barat dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami

kemajuan dalam bidang ekonomi yang cukup pesat. Hal tersebut digambarkan

oleh pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat yang berada di atas 6 Persen per

tahun selama periode 2006-2010. Pada tahun 2006, ekonomi Sulawesi Barat

tumbuh 6,90 persen dan terus meningkat hingga mencapai 11,91 persen pada

tahun 2010. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor di Sulawesi Barat dapat

disajikan pada tabel 2.18 berikut :

Tabel 2.30.Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010

Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000di Provinsi Sulawesi Barat (Persen)

No Sektor2006 2007 2008 2009 2010

Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk1 Pertanian 11.06 4.40 17.46 3.58 21.54 4.04 10.82 3.11 18.59 14.55

2Pertambangan &penggalian

14.57 7.56 37.27 25.20 31.98 24.18 21.88 19.49 15.25 1.56

3Industripengolahan

19.42 7.05 23.51 7.29 22.19 5.02 5.81 8.62 12.30 15.47

4Listrik, gas & airbersih

13.96 10.84 33.92 14.24 37.60 26.81 11.87 10.91 29.35 26.96

5 Konstruksi 21.32 12.63 38.96 17.68 57.89 45.28 14.91 10.14 -5.44 -2.85

6Perdagangan,hotel, & restoran

18.15 6.80 15.66 9.04 27.27 6.93 14.90 5.46 26.97 13.87

7Pengangkutan &komunikasi

14.46 12.01 16.11 14.95 34.23 10.89 14.54 10.07 29.44 21.29

8 Keuangan, sewa, 11.72 6.52 29.48 24.47 31.55 22.20 23.26 13.82 19.26 5.04

Page 87: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 57

No Sektor2006 2007 2008 2009 2010

Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk& jasaperusahaan

9 Jasa-jasa 33.14 14.99 25.65 10.45 32.22 12.58 19.42 7.50 10.91 7.22PDRB 15.87 6.90 20.84 7.43 25.60 8.54 13.35 6.03 16.84 11.91

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Pertumbuhan fantastis pada tahun 2010 sebesar 11,91 persen tersebut dapat

dicapai tentunya tidak terlepas dari hasil kerja keras masyarakat di bawah

kebijakan pemerintah yang terus berjuang membangun daerah Sulawesi Barat.

Pertumbuhan tersebut bahkan akan terus mengalami peningkatan apabila

investor lebih banyak yang berminat menanamkan modalnya di daerah ini.

Grafik 2.10.Pertumbuhan Sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Tabel 2.31.Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2006-2010

Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000di Provinsi Sulawesi Barat (Persen)

No Sektor2006 2007 2008 2009 2010

Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb

1 Pertanian 53.55 53.59 51.63 52.57 49.49 50.4 46.20 49.05 47.29 49.79

2Pertambangan& penggalian

0.54 0.61 0.63 0.69 0.72 0.73 1.02 0.88 0.93 0.87

3Industripengolahan

7.83 7.57 7.82 7.74 7.57 7.53 8.52 7.54 8.79 7.25

4Listrik, gas &air bersih

0.34 0.35 0.36 0.39 0.42 0.43 0.43 0.40 0.49 0.44

Page 88: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 58

No Sektor2006 2007 2008 2009 2010

Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb

5 Konstruksi 3.11 3.18 3.41 3.65 4.56 4.59 5.36 5.09 4.66 4.12

6Perdagangan,hotel &restoran

12.95 12.99 13.14 12.43 12.95 12.60 12.47 11.97 12.69 13.01

7Pengangkutan& komunikasi

2.79 2.51 2.98 2.42 3.05 2.58 3.16 1.97 3.43 2.13

8Keuangan,sewa, & jasaPerusahaan

4.63 4.46 5.37 4.78 6.04 5.01 7.39 5.96 6.94 6.09

9 Jasa-jasa 14.26 14.74 14.65 15.33 15.20 16.14 15.43 17.18 14.79 16.31

PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Grafik 2.11.Kontribusi Sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Pendapatan Perkapita

Perkembangan perekonomian Provinsi Sulawesi Barat yang diikuti dengan

pertambahan jumlah penduduk akan berdampak pada PDRB perkapita. Tingkat

kesejahteraan suatu daerah salah satunya dapat tercermin dari besarnya

PDRB perkapita, meskipun angka tersebut tidak menggambarkan pendapatan

Page 89: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 59

penduduk secara nyata, karena angka ini hanya merupakan rata-rata.

PDRB perkapita penduduk Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan harga

konstan tahun 2000 mengalami peningkatan terus menerus sejak tahun 2004

hingga tahun 2009. Pada tahun 2004 PDRB perkapita Provinsi Sulawesi Barat

hanya sebesar Rp 2,95 Juta rupiah meningkat menjadi Rp 4,24 Juta Rupiah

pada tahun 2009. Rata-rata kenaikan pendapatan per kapita sejak tahun 2004

sampai 2009 adalah sebesar 7.29 persen.

Tabel 2.32.PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita Sulawesi Barat

Tahun 2004-2009

TahunAtas Dasar Harga

BerlakuPersentaseKenaikan

Atas DasarHarga Konstan

2000

PersentaseKenaikan

2004 3.869.646,00 2.946.313,00 5.86 %2005 4.422.946,00 14.30 % 3.120.765,00 5.92 %2006 5.124.812,00 15.87 % 3.338.754,00 6.99 %2007 6.192.786,00 20.84 % 3.567.816.00 6.86 %2008 8.295.605,60 33.96 % 3.998.502.00 12.07 %2009 9.403.378,61 13.35 % 4.239.460.87 6.03 %

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka ProvinsiSulawesi Barat, 2011

Pada tahun 2004-2009, pertumbuhan PDRB perkapita Provinsi Sulawesi Barat

berfluktuasi. Pertumbuhan PDRB perkapita Provinsi Sulawesi Barat mencapai titik

terendah pada tahun 2004 yakni sebesar 5,86 persen, sedangkan titik tertinggi

pada tahun 2008 yaitu sebesar 12,07 persen.

b. Laju Inflasi

Pada tahun 2008, Provinsi Sulawesi Barat mengalami inflasi yang cukup

tinggi sebesar 11,66 persen. Namun pada tahun 2009, angka inflasi tersebut

mengalami penurunan yang signifikan sebesar 9,87 poin menjadi 1,78 persen,

kemudian naik kembali menjadi 5,12 persen pada tahun 2010. Secara rata-rata,

dalam setahun Provinsi Sulawesi Barat mengalami inflasi sebesar 6,19 persen,

lebih rendah 0,74 poin dari angka inflasi nasional yang mencapai 6,93 persen.

Inflasi sebesar 6,19 persen tersebut masih cukup wajar, dimana Provinsi

Sulawesi Barat merupakan provinsi termuda dari 33 provinsi di Indonesia yang

masih memiliki keterbatasan terhadap distribusi yang sebagian besar masih

ditempuh melalui jalur darat.

Page 90: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 60

Grafik 2.12.Laju Inflasi di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Inflasi tertinggi pada tahun 2008 terjadi pada kelompok bahan makanan

sebesar 20,37 persen dan terendah pada kelompok pendidikan, rekreasi dan

olahraga sebesar 1,21 persen. Pada tahun 2009, terjadi perubahan yang cukup

drastis dimana kelompok bahan makanan menjadi yang terendah bahkan

mengalami deflasi sebesar 2,02 persen dan tertinggi oleh kelompok makanan

jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 9, 31 persen. Kemudian pada tahun

2010, kelompok bahan makanan kembali menjadi yang tertinggi, yaitu 12,55

persen dan terendah oleh kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan

sebesar 0,21 persen.

Rata-rata dalam setahun, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi

tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 10,30 persen. Hal ini

dipandang wajar karena kebutuhan dasa manusia, khususnya masyarakat

Sulawesi Barat, sangat bergantung pada bahan makanan dan hampir seluruh

komoditi bahan makanan di Sulawesi Barat sangat fluktuatif, terutama komoditi

ikan segar.

c. Kondisi Kemiskinan

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per

kapita per bulan berada di bawah garis kemiskinan. Pendekatan yang

digunakandalam menentukan garis kemiskinan adalah berdasarkan konsep

kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basicneeds approach), yang dalam hal

ini adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar makanan yang setara

dengan 2100 kilokalori serta kebutuhan bukan makanan, yakni kebutuhan

minimum perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

Page 91: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 61

Tabel 2.33.Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat

Periode Juli Tahun 2006-2010

No KabupatenJumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)

2006 2007 2008 2009 20101 Majene 30,9 30,8 24,4 23,86 27,82 Polewali Mandar 98,1 88,5 78,3 76,58 84,33 Mamasa 31,4 31,0 22,5 22,32 22,84 Mamuju 33,9 30,4 24,7 25,41 27,75 Mamuju Utara 10,9 9,2 6,9 7,14 8,4

Sulawesi Barat 205,2 189,9 156,8 155,31 171,0

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Tampak penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Barat terus mengalami

penurunan, dimana pada tahun 2006 sampai 2010 penduduk miskin berkurang

sebesar 7,16 persen. Hal ini menunjukkan keberhasilan Pemerintah Daerah

Sulbar dalam menanggulangi masalah kemiskinan di Sulawesi Barat.

Indeks Kedalaman KemiskinanProvinsi Sulawesi Barat selama empat tahun

terakhir fluktuatif, pada tahun 2007 nilai IKK (P1) untuk total desa dan kota

2,59, pada tahun 2008 mengalami kenaikan 2,63, pada tahun 2009 nilai IKK

turun menjadi 2,47 dan pada tahun 2010 menurun sangat drastis menjadi 1,55.

Pengukuran nilai IKK di bagi menurut daerah, yaitu daerah kota dan desa.

Indeks Kedalaman Kemiskinan kota sejak tahun 2007 mengalami kenaikan

sedangkan di wilayah desa Indeks Kedalaman Kemiskinan mengalami

penurunan. Hal ini menandakan bahwa penduduk miskin di kota menjadi lebih

banyak dibandingkan dengan penduduk miskin di Desa. Indeks Kedalaman

Kemiskinan di Kota pada tahun 2007 sebesar 1,73, tahun 2008 sebesar 2,38

sedangkan pada tahun 2009 sebesar 2,91. Sementara di desa Indeks Kedalaman

Kemiskinan pada tahun 2007 sebesar 3,02, tahun 2008 sebesar 2,75 dan tahun

2009 sebesar 2,25.

Tabel 2.34.Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di Sulawesi Barat Tahun 2007-2009

Tahun Kota Desa Kota+Desa

2007 1,73 3,02 2,592008 2,38 2,75 2,632009 2,91 2,25 2,472010 0,84 1,90 1,55

Sumber : BPS, Sulbar Dalam Angka 2006-2010

Page 92: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 62

20.7419.03

16.7315.29

13.58

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

2006 2007 2008 2009 2010

Bila dilihat penurunan jumlah penduduk miskin menurut daerah, selama

tahun 2006 sampai 2010 daerah perkotaan di Sulawesi Barat lebih sedikit dari

daerah perdesaan. Meskipun demikian perbedaan tersebut tidak begitu

signifikan. Dengan demikian, besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat

dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk

yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis

Kemiskinan.

Perubahan harga yang terjadi pada kelompok makanan tentunya akan sangat

berpengaruh pada garis kemiskinan, dan yang paling terkena imbasnya adalah

masyarakat perkotaan yang notabene kebutuhan makanannya diperoleh dengan

cara membeli. Jika pendapatan mereka konstan atau peningkatannya tidak dapat

mengikuti naiknya harga barang (inflasi), maka besar kemungkinan akan

menambah jumlah penduduk miskin.

Grafik 2.13.Perkembangan Persentase Kemiskinan di Sulawesi Barat Tahun 2006-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Berbeda dengan masyarakat di perdesaan, perubahan harga barang makanan

tidak begitu berpengaruh pada mereka, karena bahan makanannya kebanyakan

diproduksi sendiri. Sehingga jika harga bahan makanan naik, mereka tidak serta

merta menjadi miskin. Hal ini menjadi penyebab persentase maupunjumlah

penduduk miskin perkotaan Sulawesi Barat cenderung turun lebih lambat jika

dibanding persentase penduduk di wilayah perdesaan.

Page 93: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 63

83,40 85,90 86,40 87.59 88,48 88,54

80

85

90

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Angka Melek Huruf

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

Kondisi kesejahteraan sosial dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain aspek

kependudukan, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kondisi pengangguran, kondisi

kemiskinan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta seni budaya dan olah

raga.

a. Angka Melek Huruf

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah tingkat melek huruf

yang mengindikasikan kemampuan penduduk untuk dapat membaca dan menulis.

Dalam hal ini, angka melek huruf merupakan prosentase penduduk usia 15 tahun ke

atas yang dapat membaca dan menulis latin dan atau huruf lainnya.

Angka melek huruf di Sulawesi Barat mengalami peningkatan yang cukup

signifikan dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Dari grafik dapat dilihat bahwa

Angka Melek Huruf pada tahun 2006 sebesar 83,40 persen, terus mengalami tren

peningkatan hingga tahun 2011 menjadi 88,54 persen.

Grafik 2.14.Angka Melek Huruf di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2011

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Indikator lain yang dapat digunakan untuk melihat tingkat pendidikan

adalah rata-rata lama sekolah yang secara umum menunjukkan jenjang pendidikan

yang telah dicapai oleh penduduk usia 15 tahun ke atas. Lamanya sekolah adalah

sebuah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah

dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir (TPT).

Pada tahun 2006 rata-rata lama bersekolah Provinsi Sulawesi Barat sebesar

6,3 tahun dan tahun 2010 sebesar 7,11 tahun. Hal ini menujukkan bahwa terjadi

Page 94: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 64

5.50

6.00

6.50

7.00

7.50

2006 2007 2008 2009 2010 2011

6.286.51

6.99 7,05 7,11 7.15

Rata-rata Lama Sekolah

peningkatan rata-rata lama bersekolah masyarakat sampai Tujuh tahun Satu bulan

yang memberikan pengertian bahwa masyarakat Provinsi Sulawesi Barat rata-rata

mampu bersekolah sampai pada tingkat SMP Kelas Satu.

Grafik 2.15.Rata-rata Lama

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2011

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

c. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka Partisipasi Kasar adalah besaran yang menyatakan perbandingan

jumlah penduduk untuk semua jenjang usia yang terdaftar sekolah pada tingkat

pendidikan SD/SLTP/SMU dibagi dengan jumlah penduduk usia sekolah.

Tabel 2.35.Angka Partisipasi Kasar Menurut Kabupaten

di Sulawesi Barat Tahun 2010

No Kabupaten SD SLTP SMU1. Majene 112,37 69,76 65,972. Polewali Mandar 106,60 67,08 44,363. Mamasa 109,85 75,85 61,30No Kabupaten SD SLTP SMU4. Mamuju 112,04 55,67 54,715. Mamuju Utara 119,97 64,93 49,24

Sulawesi Barat 110,88 65,09 52,172009 107,09 85,56 57,672008 110,11 60,27 38,64

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Tabel di atas memperlihatkan Angka Partisipasi Kasar pada setiap

kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat untuk tahun 2010. Dari tabel tersebut,

nampak bahwa pada tahun 2010, Kabupaten Mamuju Utara memiliki tingkat APK

yang lebih tinggi pada jenjang Sekolah Dasar sedangkan Kabupaten Polewali

Page 95: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 65

Mandar yang terendah. Akan tetapi, padan jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama, Kabupaten Mamuju memiliki tingkat partisipasi yang paling rendah dan

Kabupaten Majene yang paling tinggi. Demikian pula pada jenjang Sekolah

Menengah Umum, Kabupaten Majene masih konsisten pada tingkat tertinggi dan

Kabupaten Polewali Mandar memiliki tingkat APK yang terendah di Provinsi

Sulawesi Barat.

Grafik 2.16.Angka Partisipasi Kasar di Sulawesi Barat Tahun 2008-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Selama kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2010, perkembangan Angka

Partisipasi Kasar memang relatif berfluktuasi. Namun secara umum dapat dikatakan

bahwa trennya mengalami peningkatan. Untuk APK pada jenjang SD, tahun 2008

berada pada 110,11 dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 110,88. Begitu pula

pada jenjang SLTP dan SMU, pada tahun 2008, SLTP memiliki APK sebesar 60,27

dan pada jenjang SMU sebesar 38,64. Kemudian pada tahun 2010, tingkat APK

pada jenjang SLTP dan SMU mengalami peningkatan masing-masing menjadi

65,09 dan 52,17.

d. Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Murni adalah perbandingan jumlah penduduk usia

sekolah (7-18 tahun) yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan

SD/SLTP/SMU dibagi dengan jumlah penduduk usia sekolah.

Page 96: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 66

Tabel 2.36.Angka Partisipasi Murni Menurut Kabupaten

di Sulawesi Barat Tahun 2010

No Kabupaten SD SLTP SMU1. Majene 94,21 54,35 47,322. Polewali Mandar 94,30 59,19 27,593. Mamasa 92,24 57,37 41,20No Kabupaten SD SLTP SMU4. Mamuju 93,83 47,07 35,035. Mamuju Utara 95,06 52,04 30,42

Sulawesi Barat 93,94 54,24 34,032009 90,02 53,62 33,382008 93,25 52,40 32,64

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Tabel di atas memperlihatkan Angka Partisipasi Kasar pada setiap

kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat untuk tahun 2010. Dari tabel tersebut,

nampak bahwa pada tahun 2010, Kabupaten Mamuju Utara memiliki tingkat APK

yang lebih tinggi pada jenjang Sekolah Dasar sedangkan Kabupaten Mamasa yang

terendah. Akan tetapi, padan jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Kabupaten

Mamuju Utara memiliki tingkat partisipasi yang paling rendah dan Kabupaten

Polewali Mandar yang paling tinggi. Demikian pula pada jenjang Sekolah

Menengah Umum, Kabupaten Majene masih konsisten pada tingkat tertinggi dan

Kabupaten Polewali Mandar memiliki tingkat APK yang terendah di Provinsi

Sulawesi Barat.

Grafik 2.17.Angka Partisipasi Kasar di Sulawesi Barat Tahun 2008-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Selama kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2010, secara umum

perkembangan Angka Partisipasi Kasar memperlihatkan peningkatan meskipun

tidak signifikan. APM pada jenjang SD, tahun 2008 berada pada 93,25 dan pada

Page 97: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 67

tahun 2010 meningkat menjadi 93,94. Begitu pula pada jenjang SLTP dan SMU,

pada tahun 2008, SLTP memiliki APK sebesar 52,40 dan pada jenjang SMU

sebesar 32,64. Kemudian pada tahun 2010, tingkat APK pada jenjang SLTP dan

SMU mengalami peningkatan masing-masing menjadi 54,24 dan 34,03.

e. Angka Usia Harapan Hidup

Pemerintah telah berupaya secara optimal dalam membangun derajat

kesehatan masyarakat melalui kebijakan pembangunan kesehatan yang di

ejawantahkan ke dalam bentuk pelaksanaan program dan kegiatan, termasuk dalam

upaya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat terutama di bidang kesehatan dan

pendidikan.

Grafik berikut menunjukkan bahwa Perkembangan Angka Usia Harapan

Hidup (UHH) di Sulawesi Barat cenderung mengalami peningkatan, dimana tahun

2006 angka UHH mencapai 67,0 tahun dan pada tahun 2010 meningkat menjadi

67,80 tahun.

f. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia secara khusus mengukur capaian

pembangunan manusia yang disusun dari beberapa komponen dasar kualitas hidup.

IPM dihitung berdasarkan empat komponen utama yaitu Umur Panjang dan Sehat

(bidang kesehatan), Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah (bidang

pendidikan), serta kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan

pokok (kemampuan ekonomi).

Dengan menggunakan IPM, UNDP(United Nations Development

Programme) membagi tingkat pencapaian pembangunan manusia suatu wilayah

pada kurun waktu tertentu ke dalam tiga golongan yaitu; rendah (kurang dari 50),

sedang/menengah (antara 50-80), dan tinggi (80 ke atas). Untuk keperluan

perbandingan tingkatan, status sedang dipecah menjadi dua yaitu, sedang bawah

dan sedang atas.

Page 98: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 68

Grafik 2.18.Indeks Pembangunan Manusia

Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

IPM Sulawesi Barat dalam kurun waktu 2006-2010, masih tergolong

menengah. Akan tetapi capaian ini terus menunjukkan kemajuan dari tahun ke

tahun. Walaupun Angka IPM-nya masih di bawah angka nasional, capaian Provinsi

Sulawesi Barat pada dimensi pembangunan manusia terbilang cukup baik. Dari 33

provinsi yang ada, Sulawesi Barat berada pada peringkat ke-27.

Tabel 2.37.Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010

KabupatenIndeks Pembangunan Manusia

2006 2007 2008 2009 2010Majene 68,6 69,12 70,28 70,83 71,34Polewali Mandar 63,9 64,77 65,91 66,61 67,38Mamasa 68,7 69,16 69,79 70,18 70,82Mamuju 67,3 67,60 68,50 68,89 69,32Mamuju Utara 67,9 68,84 69,27 69,55 69,99Sulawesi Barat 67,06 67,72 68,55 69,18 69,64Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Page 99: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 69

Grafik 2.19.Perbandingan IPM Provinsi se-Sulawesi Tahun 2010

66

68

70

72

74

76

78

SulawesiUtara

SulawesiTengah

Gorontalo SulawesiSelatan

SulawesiTenggara

SulawesiBarat

76.09

71.1470.28

71.62

70.00 69.64

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Pada tahun 2006, capaian IPM Sulawesi Barat sebesar 67,06. Kondisi ini

meningkat menjadi 67,72 dan 68,55 pada tahun 2007 dan 2008. Hingga pada tahun

2010, capaian IPM Sulawesi Barat menembus posisi 69,64.

Keberhasilan peningkatan nilai IPM ini menghantarkan Sulawesi Barat

mengalami pergeseran dari tahun ke tahun menjadi lebih baik. Pada tahun 2006,

posisi IPM Sulawesi Barat secara nasional berada pada peringkat ke-29, kemudian

naik menempati urutan ke-27 pada tahun 2010. Meningkatnya peringkat IPM

Sulawesi Barat tersebut tak lepas dari kerja keras Pemerintah Daerah, baik provinsi

maupun kabupaten, untuk menjadikan Sulawesi Barat dapat sejajar dengan daerah

lain yang sudah lebih dulu maju dan berkembang.

Grafik 2.20.Perkembangan Angka Usia Harapan HidupDi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010

67.067.2

67.467.6

67.8

66.666.867.067.267.467.667.868.0

2006 2007 2008 2009 2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Page 100: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 70

Tabel 2.38.Angka Usia Harapan Hidup Menurut Kabupaten

di Sulawesi Barat Tahun 2006-2010

No KabupatenUsia Harapan Hidup (Tahun)

2006 2007 2008 2009 2010

1. Majene 64,10 64,30 64,74 65,06 65,38

2. Polewali Mandar 63,90 64,18 64,44 64,71 64,99

3. Mamasa 70,70 70,78 70,94 71,07 71,19

4. Mamuju 67,50 67,76 68,00 68,26 68,51

5. Mamuju Utara 67,40 67,44 67,47 67,51 67,55

Sulawesi Barat 67,00 67,20 67,40 67,60 67,80Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Organisasi pemuda di suatu wilayah menggambarkan kapasitas pemerintah daerah

dalam memberdayakan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan.

Semakin banyak jumlah organisasi pemuda menunjukkan ketersediaan fasilitas

penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk memberdayakan pemuda dalam

pembangunan daerah.

Perkembangan jumlah klub olah raga di Provinsi Sulawesi Barat, dalam lima

tahun terakhir mengalami penambahan. Tahun 2009 berjumlah 190 klub. Terdapat 8 buah

gedung olahraga yang merupakan gedung olahraga serba guna atau multi fungsi.

Organisasi pemuda yang ada merupakan organisasi pemuda yang ada di

masyarakat, seperti Pramuka, Karang Taruna, dan Kelompok Pemuda Produktif yang telah

terdaftar dan dibina oleh pemerintah, baik provinsi maupun di kabupaten.Pada tahun

2009, organisasi pemuda yang terbanyak jumlahnya berada di Kabupaten Mamuju

berjumlah 15 organisasi, dan Kabupaten Polewali Mandar berjumlah 13 organisasi.

Organisasi olah raga Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2009 berjumlah 70,

untuk Kabupaten jumlah organisasi terbesar adalah Kabupaten Majene berjumlah50.

Banyaknya jumlah organisasi olahraga menggambarkan kapasitas pemerintah

daerah dalam memberdayakan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan

daerah khususnya dalam menciptakan pelayanan penunjang di bidang olahraga.

Penyelenggaraan kegiatan olah raga, yang dilaksanakan/diprogramkan oleh

Pemerintah Daerah meliputi: 40 Kompetisi, Festival, Kejurda, Kejurnas dan Turnamen-

Page 101: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 71

turnamen lainnya dan kegiatan-kegiatan olahraga yang dilaksanakan oleh

masyarakat, swasta, sponsor dan pihak ketiga. Jumlah kegiatan olah raga tingkat Provinsi

Sulawesi Barat tahun 2009 sebanyak 7 kali. Tingkat kabupaten jumlah kegiatan olah raga

diselenggarakan oleh Kabupaten Majene sebanyak 8 kali, selanjutnya Kabupaten

Mamuju sebanyak 10 kali. Jumlah kegiatan olah raga yang tinggi merupakan indikator

efektifitas keberadaan organisasi olahraga dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Tabel 2.39.Perkembangan Seni, Budaya dan OlahragaProvinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010

No. Capaian Pembangunan 2006 2007 2008 2009 2010

1 Jumlah Group kesenian 25 37 39 45 932 Jumlah Gedung Kesenian - - - - -3 Jumlah Klub Olahraga 42 44 50 55 604 Jumlah Gedung Olahraga 18 18 18 20 20

2.3 Aspek Pelayanan Umum

2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib

1. Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa. Pembangunan sumber daya manusia suatu negara akan menentukan

karakter dari pembangunan ekonomi dan sosial, karena manusia merupakan pelaku

aktif dari seluruh kegiatan tersebut.

Dari tahun ke tahun partisipasi seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan

semakin meningkat, hal berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang

dicanangkan pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk

mengenyam bangku pendidikan.

a. Angka Partisipasi Sekolah

Selama kurun waktu sekitar empat tahun terlihat bahwa tingkat

partisipasi sekolah di Provinsi Sulawesi Barat yang digambarkan dengan

Angka Partisipasi Sekolah, relatif meningkat meskipun dalam perjalanannya

selama empat tahun sedikit mengalami fluktuasi.

Page 102: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 72

Grafik 2.21.Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kelompok Umur

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Pada tahun 2007, angka partisipasi sekolah untuk kelompok usia 7-12

tahun mencapai 94,70 persen, hingga akhirnya pada tahun 2010 mencapai

95,93 persen. Bila Angka Partisipasi Sekolah untuk kelompok umur 7-12 tahun

terus mengalami peningkatan selama kurun waktu empat tahun, tidak demikian

halnya untuk Angka Partisipasi Sekolah kelompok usia 13-15 tahun dan 16-18

tahun. Pada kelompok umur ini, dalam perjalanannya selama empat tahun

sedikit mengalami fluktuasi.

Angka Partisipasi Sekolah untuk kelompok umur 13-15 tahun pada

tahun2007 mencapai angka 77,59 persen dan pada tahun 2010 mencapai 77,92

persen atau naik sekitar 0,33 persen namun dalam perjalanannya selama empat

tahun angka tertinggi dicapai pada tahun 2009 yakni sebesar 83,28 persen.

Sedangkan untuk angka partisipasi sekolah kelompok umur 16-18 tahun pada

tahun 2007 mencapai angka 45,79 persen dan pada tahun 2010

sedikit mengalami penurunan yakni sebesar 44,55 persen atau turun sebesar

1,24 persen namun selama kurun waktu empat tahun angka partisipasi

sekolah untuk kelompok umur ini mencapai angka tertinggi pada tahun 2009

yakni sebesar 50,44 persen.

b. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

Peningkatan partisipasi pendidikan tentunya harus diikuti dengan

berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik pendidikan dan tenaga pendidik

Page 103: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 73

0

500

1000

1500

SD/MI SLTP/MTs SMU/MA

1089

152 60

1392

344110

2005

2010

0

50000

100000

150000

SD/MI SLTP/MTs SMU/MA

1392 344 110

147404

66732 72231 Gedung

Penduduk

yang memadai. Salah satu bentuk fisik yang dapat kita lihat adalah semakin

bertambahnya jumlah sekolah pada pendidikan dasar yakni pada tahun 2005

jumlah Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah sebanyak

1089 sekolah dan pada tahun 2010 telah mancapai 1392 sekolah atau

mengalami peningkatan sebanyak 27,82 persen.

Demikian halnya dengan jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

(SLTP) dan Madrasah Tsanawiyah yang meningkat sekitar 126,31 persen yakni

sebanyak 152 sekolah pada tahun2005 dan telah mencapai 344 sekolah pada

tahun 2010. Sementara untuk Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Madrasah

Aliyah, pada tahun 2005 jumlah adalah 60 sekolah kemudian meningkat

sebesar 83,33 persen pada tahun 2010 menjadi 110 sekolah.

Grafik 2.22.Jumlah Sekolah SD, SLTP, dan SMU di Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2005 dan 2010

Sumber: Profil Pendidikan Sulawesi Barat 2011, Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Grafik 2.23.Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Page 104: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 74

c. Rasio Murid Per Guru

Rasio murid terhadap guru adalah jumlah guru tingkat pendidikan

tertentu terhadap jumlah murid pada jenjang pendidikan tersebut. Rasio ini

mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar pada tingkat pendidikan

tertentu. Di samping itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur jumlah ideal

murid bagi satu guru agar tercapai mutu pengajaran.

Rasio murid terhadap guru di Provinsi Sulawesi Barat jenjang pendidikan

dasar sebesar 13,13, jenjang SMP/MTs sebesar 11,54, jenjang SMU/MA

adalah 12 sedangkan untuk SMK rasio murid terhadap guru sebesar 11. Rasio

tertinggi pada jenjang pendidikan dasar berdasarkan adalah Kabupaten

Mamuju Utara, untuk jenjang SMP/MTs rasio tertinggi berada di Kabupaten

Mamuju, sementara pada jenjang SMU/MA Rasio tertinggi yaitu Kabupaten

Polewali Mandar dan Mamasa sebesar 15, sedangkan untuk jenjang SMK rasio

tertinggi jumlah murid per guru berada di Kabupaten Polewali Mandar.

Tabel 2.40.Rasio Murid/Guru SD/MI, SMP/MTs, SMU/MA dan SMK Menurut Kabupaten

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2009/2010

No KabupatenRasio Murid / Guru

SD/MI SMP/MTs SMU/MA SMK(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Majene 9.86 10.37 9 102 Polewali Mandar 14.29 12.96 15 143 Mamasa 9.61 10.31 15 114 Mamuju 15.21 12.15 12 95 Mamuju Utara 16.02 9.89 6 2

Sulawesi Barat 13.13 11.54 12 11Sumber: Bidang Sosbud Bappeda Prov. Sulbar, Tahun 2010 (Profil Pendidikan Sulawesi Barat Tahun 2010

2. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu tolok ukur suksesnya pembangunan

sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang madani. Hal ini dapat terwujud

dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan

yang juga harus diimbangi dengan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan.

Page 105: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 75

Grafik 2.24.Perkembangan Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas danPuskesmas Pembantu

Di Provinsi Sulawesi Barat Tahun2006-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Peningkatan ketersediaan sarana kesehatan masyarakat dapat dilihat dari

bertambahnya jumlah fasilitas kesehatan diantaranya peningkatan jumlah rumah

sakit dari tahun 2006-2010 dengan persentase sebesar 50%. Jumlah puskesmas juga

meningkat dari 66 menjadi 83 di tahun 2010 yang tersebar di seluruh kecamatan.

Sedangkan puskesmas pembantu mengalami perubahan yang fluktuatif selama

empat tahun terakhir, hal ini dikarenakan tidak seluruh Pustu aktif melakukan

kegiatan secara kontinyu setiap tahunnya.

Grafik 2.25.Perkembangan Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun2007-2010

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2007-2010

Page 106: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 76

Selain ketersediaan fasilitas kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan

masyarakat juga harus ditunjang dengan tersedianya sumber daya manusia di

bidang kesehatan yakni tenaga kesehatan yang memadai dan berkualitas. Dalam

kurun waktu 4 tahun ini, jumlah dokter umum meningkat sebesar 104% dari 101

menjadi 206, dokter Spesialis meningkat sebesar 20 persen dari 15 menjadi 18,

dokter gigi mengalami peningkatan sebesar 111 persen dari 37 menjadi 78. Jumlah

perawat meningkat sebesar 61 persen, adapun bidan mengalami peningkatan yang

sangat signifikan yakni sebesar 165 persen sedangkan untuk tenaga Farmasi, Gizi

dan Sanitasi Masing-masing mengalami peningkatan sebesar 100 persen, 29 persen

dan 67 persen.

a. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka kematian Ibu merupakan salah satu indikator penting yang

merefleksikan derajat kesehatan di suatu daerah, yang mencakup tingkat

kesadaran prilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan Ibu, kondisi kesehatan

lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil, ibu

melahirkan dan ibu pada masa nifas.

Kesehatan Ibu hamil/bersalin dan Angka Kematian Ibu (AKI) memiliki

korelasi erat dengan kesehatan bayi dan Angka Kematian Bayi. Faktor

kesehatan ibu saat hamil dan bersalin berpengaruh terhadap kondisi kesehatan

bayi yang dikandung serta resiko bayi yang dilahirkan dengan lahir mati (still

birth) atau yang mengalami kematian neonatal dini (umur 0-6 hari).

Kematian ibu telah menunjukkan penurunan signifikan dalam kurun

waktu 4 tahun terakhir, meskipun demikian angkanya masih cukup tinggi. Data

kematian ibu dalam 4 tahun terakhir menunjukkan penurunan yang cukup baik.

Tahun 2006 angka kematian ibu di Sulawesi Barat berada pada angka

394/100.000 kelahiran hidup dan mengalami penurunan menjadi 185/100.000

kelahiran hidup pada tahun 2011.

Page 107: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 77

Grafik 2.26.Angka Kematian Ibu Sulawesi Barat tahun 2006 – 2011

(sumber : Profil Dinkes Sulawesi Barat 2011)

Periode tahun 2006 – 2011terjadi penurunan Angka Kematian Ibu.

Angka Kematian Ibu tahun 2010 masih berada pada angka 209 / 100.000 ribu

kelahiran hidup. AKI tahun 2009-2010 tersebut telah lebih baik jika

dibandingkan AKI nasional 228/100.000 Kelahiran hidup. Meskipun Angka

Kematian Ibu di Sulawesi Barat lebih baik dibanding capaian Nasional namun

angka ini adalah angka Kematian Ibu hamil yang hanya tercatat di sarana

kesehatan. Angka Kematian Ibu Sulawesi Barat masih jauh dari Target MDG’s

secara nasional di tahun 2015 untuk angka kematian Ibu adalah tiga perempat

dari kondisi tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup.

b. Angka Kematian Bayi (AKB)

Sebagaimana gambaran perkembangan angka kematian ibu, angka

kematian bayi juga mengalami fluktuasi selama kurun 5 tahun terakhir.

Namun demikian pola naik turun yang terjadi tersebut seringkali dipengaruhi

oleh multi faktor seperti yang terlihat pada periode 2006 sampai dengan 2010

yang merupakan masa dimana Sulawesi Barat merupakan Provinsi yang masih

baru. Hal ini mengindikasikan bahwa kemungkinan angka kematian bayi

masih dimungkinkan terjadi kenaikan jika tidak menjadi perhatian yang utama

dari para pelaku kebijakan di bidang kesehatan.

Page 108: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 78

Grafik 2.27.Angka Kematian Bayi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011

(sumber : Profil Dinkes Sulawesi Barat 2011)

Angka kematian bayi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010

sebesar 15.2/1000 kelahiran hidup menjadi 11,6 / 1000 kelahiran hidup pada

tahun 2011. Angka kematian Bayi yang sangat fluktuatif selama kurun waktu 5

tahun terakhir tentunya menjadi sebuah masalah tersendiri dalam penanganan

masalah kesehatan di Sulawesi Barat. Dengan pola yang ada tersebut maka

diprediksikan pada tahun 2016 angka kematian bayi di Sulawesi Barat

dipredeksi akan mencapai 9,93 / 1000 kelahiran hidup. Secara Nasional, target

MDG’s untuk angka kematian bayi pada tahun 2015 ditargetkan akan menurun

menjadi 23/1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Sulawesi Barat telah

mencapai target dalam MDGs, namun Angka Kematian Bayi disini adalah

yang hanya tercatat di sarana kesehatan.

c. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka kematian balita memiliki kecenderungan penurunan yang cukup

baik. Tahun 1971 tercatat tingkat kematian balita yang sangat tinggi yaitu

mencapai 148 / 1000 balita yang ada, angka tersebut secara berangsur turun

dan 20 tahun kemudian menjadi 53/1000 balita, tahun 2002 sudah mencapai 28

/ 1000 dan data tahun 2007 telah mencapai angka 19/1000 dan tetap bertahan.

Page 109: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 79

Grafik 2.28.Angka Kematian Balita Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011

sumber : Profil Dinkes Sulawesi Barat 2011

Pola penurunan terjadi dari tahun 2010 – 2011 dan sedikit berbeda pada

kisaran tahun 2008 sampai dengan 2010 yang kemungkinan disebabkan oleh

adanya pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak yang semakin baik

dilapangan. Dengan pola AKABA yang fluktuatif selama kurun waktu 5 tahun

terakhir maka diprediksikan di tahun 2016 angka kematian balita akan

mencapai 10,3/1000. Secara Nasional target MDG’s untuk angka kematian

balita pada tahun 2015 ditargetkan akan menurun menjadi 32/1000 kelahiran

hidup.

3. Kependudukan

Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor yang

sangat dominan, karena tidak saja berperan sebagai pelaksana pembangunan, tetapi

juga sebagai sasaran pembangunan. Dengan kata lain bahwa sumberdaya manusia

yang berkualitas tinggi sangat dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan

pembangunan. Oleh karena itu pembangunan sumberdaya manusia menjadi

suatu keharusan dalam pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan di

Provinsi Sulawesi Barat. Sebagai input dalam setiap penyusunan rencana

pembangunan, maka pengetahuan tentang data kondisi kependudukan eksisting di

wilayah rencana sangat dibutuhkan.

Rata-rata laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Sulawesi Barat per tahun

selama lima tahun terakhir yakni dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 sebesar

2,68 persen.

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Mamuju Utara adalah yang tertinggi

Page 110: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 80

dibandingkan kabupaten-kabupaten lain di Sulawesi Barat yakni sebesar 5,94

persen, sedangkan yang terendah di Kabupaten Polewali Mandar yakni 1,44 persen

walaupun dari sisi jumlah penduduknya Kabupaten Mamuju Utara memiliki jumlah

penduduk yang paling sedikit. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.21

berikut:

Tabel 2.41.Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun

Kabupaten/KotaJumlah

PendudukTahun 2005

JumlahPenduduk

Tahun 2010

LajuPertumbuhanPenduduk per

TahunMamuju 269.876 336.973 3,91 %Polewali Mandar 352.407 396.120 1,44 %Majene 131.413 151.107 1,97 %Mamasa 120.496 140.082 1,81 %Mamuju Utara 95.237 134.369 5,94 %Sulawesi Barat 969.429 1.158.651 2,68 %

Sumber: Sulbar Dalam Angka, 2011

2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan

a. Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA)

Potensi sumber daya alam yang berada di Sulawesi Barat menjadi daya tarik

tersendiri bagi para investor untuk melakukan investasi di Sulawesi Barat. Peluang

ini harus ditangkap oleh pemerintah daerah dengan membuka regulasi yang mudah

dalam proses pengurusan investasi.

Investor yang berminat terhadap pengembangan perekonomian Sulawesi

Barat, tidak hanya berasal dari dalam negeri akan tetapi diminati juga oleh investor

asing.

Pada kurun waktu 2009-2011, jumlah investor yang menanamkan modalnya

di Sulawesi Barat mengalami perkembangan yang berfluktuasi. Pada tahun 2009,

jumlah perusahaan yang terdaftar sebanyak 66 perusahaan, turun menjadi 48

perusahaan pada tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa perusahaan

yang tidak aktif pada tahun 2010. Pada tahun 2011, jumlah perusahaan kembali

mengalami peningkatan menjadi 95 perusahaan atau meningkat 29 perusahaan dari

tahun 2009.

Page 111: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 81

Tabel 2.42.Jumlah Investor PMDN/PMA

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2011

Tahun PMDN PMA Total

2006 6 0 62007 10 0 102008 6 0 62009 58 8 662010 27 18 452011 82 12 94Sumber : Badan Promosi dan Penanaman Modal DaerahProv. Sulawesi Barat

b. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)

Tabel 2.43.Jumlah Investasi PMDN/PMA

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2011

TahunPersetujuan Realisasi

JumlahProyek

Nilai Investasi JumlahProyek

Nilai Investasi

2006 6 1,624,254,350,579 6 1,874,619,675,3562007 10 2,018,944,350,597 6 1,874,619,675,3562008 6 3,643,198,701,176 6 3,749,239,350,7122009 66 50,667,925,000 66 2,824,488,307,8582010 45 5,614,739,236,083 45 2,288,693,990,322

2011 94 5,935,761,694,463 94 10,998,075,033,334

Sumber : Badan Promosi dan Penanaman Modal DaerahProv. Sulawesi Barat

Sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang paling

banyak diminati oleh investor. Hal ini terlihat dari jumlah investor yang

mencapai 40 perusahaan.Jumlahini meningkat dibanding tahun 2010 yang

berjumlah 14 perusahaan.Sementara sektor pertanian yang berbasis pada sub

sektor perkebunan memiliki jumlah investor sebanyak 21 perusahaan,jumlah ini

juga meningkat 6 perusahaan dari tahun 2009.

Keberadaan investor di Sulawesi Barat, turut memberi andil dalam

perekonomian. Hal ini nampak dari adanya penyerapan tenaga kerja yang cukup

besar. Pada tahun 2011 tenaga kerja yang terserap mencapai 5.561orang

meningkat dari tahun 2010 yang berjumlah 4.277 orang.

Selain itu, investasi dari perusahan-perusahan ini jugamengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, investasi di Sulawesi

Page 112: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 82

Baratmencapai 1.927,88 milyar rupiah. Sedangkan pada tahun 2010 mencapai

2.282,01 milyar rupiah dan meningkat lagi sebesar 185 persen pada tahun 2011.

2.4 Aspek Daya Saing Daerah

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Suatu daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci

keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan

pembangunan daerah dalam mencapaitingkat kesejahteraan yang tinggi dan

berkelanjutan. Daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas

wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.

Aspek daya saing daerah merupakan kemampuan perekonomian daerah dalam

mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap

terbuka pada persaingan baik dengan provinsi atau daerah lainnya yang berdekatan,

maupun nasional atau internasional.

a. Pengeluaran Konsumsi rumah tangga perkapita (angka konsumsi RT perkapita)

Pengeluaran rata-rata konsumsi Rumah Tangga perkapita perbulan di Provinsi

Sulawesi Barat selama tahun 2009-2010 mengalamipeningkatan,dimana pada tahun

2009 nilai pengeluaran rata-rata konsumsi rumah tangga perkapita di Perkotaan

sebesar Rp. 352.621,- dan Perdesaan Rp. 291.201,- sehingga total konsumsi rumah

tangga perkapita Rp. 643.822,- dan pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp. 864.564,.

Untuk besaran investasi urutan tertinggi berada pada jenis pengeluaran padi-

padian,kemudianmenyusul ikan serta makanan dan minuman jadi.

Tabel 2.44.Jumlah Investasi PMDN/PMA

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2011

Jenis Perkotaan PerdesaanPengeluaran 2009 2010 2009 2010

Padi-padian 40.547 59.764 48.041 58.470Umbi-umbian 1.202 1.109 3.495 2.865Ikan 40.148 45.502 29.213 29.239Daging 320 3.489 1.726 4.784Telur dan Susu 7.886 9.370 4.900 7.091Sayur-sayuran 11.454 13.588 14.625 13.249Kacang-kacangan 1.487 3.624 1.970 2.531Buah-buahan 9.275 15.598 8.139 11.353Minyak dan Lemak 6.012 8.546 6.367 7.101Bahan Minuman 9.242 13.039 9.530 11.879Konsumsi Lainnya 3.867 6.081 4.108 4.332Bumbu-bumbuan 4.323 5.607 4.192 4.468

Page 113: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 83

Jenis Perkotaan PerdesaanPengeluaran 2009 2010 2009 2010

Makanan dan Minuman 26.262 45.978 22.123 30.108Tembakau dan Sirih 18.694 22.876 16.912 23.013Total Makanan 180.629 254.171 175.342 210.483Perumahan 76.526 95.392 44.546 59.734Aneka Barang dan Jasa 49.880 71.089 38.273 44.000Pakaian dan Alas Kaki 12.271 16.267 8.932 11.115Barang Tahan Lama 25.981 62.737 17.562 16.518Pajak dan Asuransi 5.747 8.012 2.123 2.492Keperluan Pesta 1.587 7.687 4.422 3.876Total Bukan Makanan 171.992 262.174 115.859 137.736Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

b. Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator yang dapat

mengukur tingkat kesejahteraan petani. Yang dimaksud dengan Nilai Tukar Petani

adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang

dibayar petani (Ib) dalam persentase. It merupakan suatu indikator tingkat

kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan, sedangkan Ib dari sisi kebutuhan

petani baik untuk konsumsi maupun produksi. Bila It atau Ib lebih besar dari 100,

berarti It atau Ib lebih tinggi dibandingkan It atau Ib pada tahun dasar (2007=100).

Jika dibandingkan dari tahun ke tahun, NTP tahunan Sulawesi Barat

fluktuatif. NTP tahun 2008 sebesar 102,17 mengalami kenaikan yang cukup signifikan

sebesar 3,28 persen menjadi 105,52 pada tahun 2009. Sedangkan, pada tahun 2010

NTP Sulawesi Barat mengalami penurunan sebesar 0,04 persen menjadi 105,48. Hal

ini menggambarkan bahwa dalam tiga tahun terakhir kesejahtaraan petani di Sulawesi

Barat mengalami puncaknya pada tahun 2009.

Berbeda dengan NTP Sulawesi Barat, NTP Indonesia mengalami penurunan

dari 100,15 pada tahun 2008 menjadi 99,86 pada tahun 2009 atau turun sebesar0,29

persen. Akan tetapi, pada tahun 2010 NTP Indonesia kembali meningkatsebesar 1,92

persen menjadi 101,78. Selama tahun 2008 sampai dengan tahun2010, NTP Indonesia

tercatat masih lebih rendah jika dibandingkan dengan NTP Sulawesi Barat.

Page 114: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 84

96.0098.00

100.00102.00104.00106.00

2008 2009 2010

102.17

105.52 105.48

100.15 99.86101.78

Sulawesi Barat Nasional

80859095

100105110115120125130135140

2008 2009 2010

NTP-P NTP-H NTP-R NTP-T NTN

Grafik 2.29.Perbandingan NTP Sulawesi Barat dan NTP Indonesia

Tahun 2008–2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Berbeda dengan NTP Sulawesi Barat, NTP Indonesia mengalami

penurunan dari 100,15 pada tahun 2008 menjadi 99,86 pada tahun 2009 atau

turun sebesar0,29 persen. Akan tetapi, pada tahun 2010 NTP Indonesia kembali

meningkat sebesar 1,92 persen menjadi 101,78. Selama tahun 2008 sampai

dengan tahun2010, NTP Indonesia tercatat masih lebih rendah jika dibandingkan

dengan NTP Sulawesi Barat.

NTP menurut subsektor terdiri atas lima yakni; subsektor

tanamanpangan, subsektorhortikultura, subsektortanaman perkebunan rakyat,

subsektorpeternakan, dan subsektor perikanan.

Grafik 2.30.Perkembangan Rata-rata Nilai Tukar Petani MenurutSub Sektor

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Page 115: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 85

c. Pengeluran Konsumsi Non Pangan Perkapita

1. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P)

Subsektor tanaman pangan adalah salah satu subsektor yang

perlumendapat perhatian dari pemerintah daerah karena selama periode tahun

2008-2010, NTP subsektor ini mengalami penurunan dan masih dibawah 100.

Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan petani tanaman pangan masih kurang.

Oleh karenanya, diharapkan kepada semua pihak yang terkait agar merumuskan

kebijakan yang tepat untuk dapat lebih meningkatkan kehidupan petani pada

subsektor ini. NTP-P pada tahun 2008 sebesar 91,44, mengalami peningkatan

pada tahun 2009 menjadi sebesar 95,54 dan turun kembali pada tahun 2010

menjadi sebesar 92,60.

2. Subsektor Hortikultura (NTP-H)

NTP subsektor hortikultura memperlihatkan tren yang sama dengan

subsektor tanaman pangan. Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari

pemerintah daerah agar dapat meningkatkan subsektor ini. NTP-H selama

periode2008-2010 terlihat belum ada yang mencapai nilai di atas 100, ini

menunjukkanbahwa kenaikan harga komoditi hasil pertanian hortikultura secara

umum lebih lambat dibandingkan kenaikan harga komoditi untuk keperluan

konsumsi dan produksi pertanian. Berarti daya tukar produk pertanian dengan

barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi pertanian

subsektor hortikultura secara umum lebih rendah. NTP-H pada tahun 2008

sebesar 90,20, turun pada tahun 2009 menjadi sebesar 88,38 dan berada pada titik

terendah pada tahun2010 menjadi 85,41

3. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R)

Secara umum NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat sudah di

atas100 dan merupakan subsektor dengan nilai tukar petani yang tertinggi

dibanding dengan NTP subsektor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa petani

subsektor tanaman perkebunan rakyat mendapatkan tingkat kesejahteraan yang

paling besar dibandingkan dengan petani pada subsektor lainnya. Nilai NTP

subsektor ini selalu berada diatas level Sulawesi Barat. NTP-R pada tahun 2008

sebesar 126,52,meningkat pada tahun 2009 menjadi sebesar 128,77 dan pada

tahun 2010 menjadi 129,33.

Page 116: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 86

4. Subsektor Peternakan (NTP-T)

NTP-T selama periode tahun 2008-2010 menunjukkan perkembangan

yang menggembirakan. Ini terlihat dari nilainya yang selalu di atas 100 dan

meningkat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Hal ini berarti bahwa

pendapatan peternak naik lebih besar dari pengeluarannya. Dengan demikian,

tingkat kesejahteraan peternak lebih baik dibandingkan waktu sebelumnya. Pada

tahun 2008 NTP-T sebesar 102,53, meningkat pada tahun 2009 menjadi 107,70

dan pada tahun 2010 sebesar 111,80.

5. Subsektor Perikanan (NTN)

Nilai Tukar Nelayan selama periode tahun 2008-2010 stabil dan

menunjukkan peningkatan. Ini berarti bahwa secara umum tingkat kesejahteraan

nelayan semakin membaik. NTN pada tahun 2008 sebesar 102,11 kemudian

meningkat pada tahun 2009 menjadi sebesar105,57 dan pada tahun 2010

meningkat menjadi 107,13.

2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah Infrastruktur

a. Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Tabel 2.45.Rasio Ketaatan Terhadap RTRW Tahun 2010-2014

Provinsi sulawesi BaratNo Uraian 2010 2011 2012 2013 20141 Realisasi RTRW √ √ √ √ √

2 Rencana Peruntuka RTRW √ √ √ √ √

Sumber : Bidang Fispra Bappeda Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012

b. Luas Wilayah ProduktifTabel 2.46.

Persentase Luas Wilayah Produktif Tahun 2010-2014

KomoditasLuas (ha) di Kabupaten Total

SulbarMamuju Matra Polman Majene MamasaKakao 100.515 29.471 44.318 6.239 17.461 198.003Sawit 60.231 51.736 - - - 111.967Kelapa 13.540 9.399 799 3.144 - 26.881Jeruk dan / atauKakao

57.749 39.813 - - - 97.562

Kelapa Dan / AtauKakao

14.785 1.456 4.566 12.924 - 33.731

Kopi Arabika, Teh,HortikulturaDataran Tinggi

17.003 4.720 1.032 1.318 20.833 44.906

Page 117: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 87

9.47 8.084.89 9.94

85.64 81.98

0

20

40

60

80

100

2006 2010

Negara Provinsi Kabupaten

KomoditasLuas (ha) di Kabupaten Total

SulbarMamuju Matra Polman Majene MamasaHortikultura /Sayuran DataranTunggi

- - - - 5.684 5.684

Sawah (padi Sawah) 4.228 11.182 18.818 - - 34.228

Sawah (Padi-Palawija/TanamanPangan

31.157 17.350 3.716 2.462 - 54.685

Pertanian TanamanPangan LahanKering danPeternakan

7.647 839 21.117 4.047 294 33.944

Tambak (Ikan danUdang)

3.342 4.347 3.970 310 - 11.969

Kawasan Lindungdan KawasanBudidaya nonKomoditas

476.245 119.245 86.598 61.229 273.010 1.016.327

Sumber : Bidang Ekonomi Bappeda Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012

c. Infrastruktur JalanJalan merupakan prasarana angkutan darat yang penting untuk

memperlancar arus transportasi darat dan kegiatan perekonomian. Kegiatan

pembangunan tidak bisa terlepas dari peningkatan prasarana transportasi untuk

menunjang mobilitas penduduk dan kelancaran distribusi barang dari dan ke daerah

lain.

Grafik 2.31.Persentase Jalan di Sulawesi Barat Menurut Status (persen)

Tahun 2006 dan 2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006 - 2010

Page 118: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 88

Menurut status permukaan jalan, mayoritas jalan di Sulawesi Barat berstatus

sebagai jalan kabupaten. Pada tahun 2006, status jalan kabupaten di Sulawesi Barat

sekitar 85,64 persen. Sementara jalan provinsi dan nasional masing-masing

sebanyak 4,89 persen dan 9,47 persen. Kondisi ini mengalami pergeseran dari

tahun ke tahun. Pada tahun 2010, jalan kabupaten masih mendominasi jalan di

Sulawesi Barat hingga 81,98 persen, sedangkan persentase jalan provinsi dan

negara masing-masing 9,94 persen dan 8,08 persen. Adanya peningkatan pada jalan

negara disebabkan oleh adanya peningkatan status pada jalan provinsi di beberapa

ruas di Sulawesi Barat.

Tabel 2.47.Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Sulawesi Barat (Km)

Tahun 2006-2010

Status JalanPanjang Jalan

2006 2007 2008 2009 2010

Jalan Nasional 541,06 544,55 544,74 544,74 571,98

Jalan Provinsi 279,07 417,64 417,64 488,16 704,28

Jalan Kabupaten 4.891,90 6.136,38 6.409,90 5.813,19 5.805,65

Sulawesi Barat 5.712,03 7.098,57 7.372,28 6.846,09 7.081,91

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Grafik 2.32.Perkembangan Panjang Jalan yang Berkualitas Baik dan Sedang (Km)

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010

2006 2007 2008 2009 2010

2,570.53

3,277.36 3,416.973,767.83

4,100.90

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Page 119: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 89

2,3832330 2312

2633

2206

1,9002,0002,1002,2002,3002,4002,5002,6002,700

2006 2007 2008 2009 2010

Selain itu, sarana panjang jalan ini mengalami peningkatan dari segi

kualitasnya. Pada tahun 2006, panjang jalan dengan kualitas baik dan sedang

berkisar 45,00 persen (sekitar 2.570,53 Km). Kemudian meningkat menjadi 57,91

persen pada tahun 2010 (4.100,90 Km) setelah mencapai 55,03 persen pada tahun

2009. Peningkatan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kelancaran arus transportasi.

d. Perkembangan Perhubungan LautSulawesi Barat yang wilayahnya membujur ke arah utara mempunyai

wilayah perairan umum sepanjang garis pantai barat antara perbatasan wilayah

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Sehingga Sulawesi Barat memiliki potensi

lautyangstratigis dalam pengembangan moda angkutan lautuntuk memperlancar

hubungan antar pulau di nusantara maupun luar negeri. Di Provinsi Sulawesi Barat

sendiri terdapat 4 (empat) instansi vertikal unit penyelenggara pelabuhan yang

mengoperasikan 15 (lima) belas lokasi pelabuhan laut.

Grafik 2.33.Perkembangan Lalu Lintas Pelayaran Laut

di Sulawesi Barat Tahun 2006-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Kunjungan kapal di berbagai pelabuhan di Sulawesi Barat dalam periode

tahun 2006-2010, mengalami perkembangan yang fluktuatif. Lalu lintas kunjungan

kapal pada tahun 2006 sebanyak 2.383 kali pelayaran, turun menjadi 2.206 kali

pada tahun 2010. Akan tetapi jumlah pelayaran tertinggi pada tahun 2009

sebanyak2.633 kali kunjungan. Pelayaran di Sulawesi Barat akan terus berkembang

seiringdengan pembangunan fasilitas pelabuhan yang lebih memadai seiring

dengan terbukanya jalur pelabuhan laut yang semakin maju.

Page 120: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 90

2006 2007 2008 2009 2010

3,962 2,921

7,652 8,829

19,764

3,828 2,872

7,389 7,213

18,303

Berangkat Datang

e. Perkembangan Perhubungan UdaraSalah satu moda angkutan yang relatif baru mulai berkembang di Sulawesi

Barat adalah moda udara di Bandar Udara Tampa Padang, Kabupaten Mamuju.

Keadaan fasilitas Bandar Udara Tampa Padang sampai saat ini masih dalam tahap

pengembangan agar bisa didarati pesawat berbadan lebar. Dalam kondisi saat ini,

Bandar Udara Tampa Padang sudah bisa didarati pesawat jenis boeing 737-400.

Dan sekarang ini secara rutin telah ada penerbangan pesawat Makassar – Mamuju

jenis ATR72-500 yang berkapasitas 72 tempat duduk. Aktivitas penerbangan di

Bandara Tampa Padang menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun baik dari

sisi frekuensi penerbangan maupun jumlah penumpang.

Grafik 2.34.Perkembangan Jumlah Penumpang di Bandara Tampa Padang

Tahun 2006-2010

Sumber: Sulawesi Barat Dalam Angka 2006-2010

Peningkatan aktivitas penerbangan di Sulawesi Barat berdampak terhadap

peningkatan animo masyarakat dalam memanfaatkan jasa penerbangan udara.

Jumlah penumpang yang berangkat dan tiba di Sulawesi Barat dengan moda

angkutan pesawat mengalamipeningkatanyang signifikan dalam periode 2006-

2010. Pada tahun 2006 jumlah penumpang yang berangkat dan tiba di Bandara

Tampa Padang masing-masing sebanyak 3.962 orang dan 3.828 orang. Aktivitas

penerbangan pada periode ini masih dilayani oleh pesawat jenis CASA-212 dengan

maskapai SMAC (Sabang Merauke Air Charter). Jumlah penerbangan di tahun

2007, sedikit mengalami penurunan, karena adanya peringatan/himbauan dari

Komisi Nasional Kacelakaan Transportasi (KNKT) kepada maskapai SMAC untuk

menghentikan aktivitas penerbangan, termasuk rute Mamuju-Makassar. Larangan

Page 121: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 91

223 225

27

0

50

100

150

200

250

2009 2010 2011

ini, berdampak terhadap turunnya aktivitas penerbangan. Kondisi ini otomatis

menurunkan jumlah penumpang yang berangkat dan datang hingga 26,27 persen

dan 24,97 persen.

Kondisi itu dapat diatasi dengan suatu terobosan yang dilakukan oleh

Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat,dengan

segera menambah panjang dan lebar landasan pacu agar dapat didarati oleh

pesawat yang lebih besar sehingga aktivitas penerbangan mengalami lonjakan yang

cukup tajam hingga tahun 2010. Jumlah penumpang yang berangkat dari bandara

ini sudah mencapai 19.764 orang sementara penumpang yang tiba sebanyak 18.303

orang.

2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi

a. Angka Kriminalitas

Angka Kriminalitas adalah rata-rata kriminalitas yang terjadi dalam satu

bulan pada tahun tertentu. Indikator ini berguna untuk menggambarkan tingkat

keamanan masyarakat. Semakin rendah tingkat kriminalitas, maka semakin tinggi

tingkat keamanan masyarakat.

Grafik 2.35.Angka Kriminalitas di Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2009-2011

Sumber:Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Prov. Sulawesi Barat

Selama tahun 2009-2011, Angka Kriminalitas memiliki tren menurun

meskipun pada tahun 2010 relatif meningkat, akan tetapi peningkatannya tidak

signifikan. Pada tahun 2009 terdapat 223 jumlah kejadian kriminalitas, kemudian

meningkat menjadi 225 pada tahun 2010. Namun pada tahun 2011, terjadi

penurunan yang sangat drastis menjadi hanya tinggal 27.

Page 122: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 92

40 40

21

15

20

25

30

35

40

45

2009 2010 2011

b. Jumlah Demonstrasi

Jumlah demonstrasi merupakan jumlah demonstrasi yang terjadi dalam

periode 1 (satu) tahun. Unjuk rasa atau demonstrasi adalah sebuah gerakan protes

yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum.

Di Provinsi Sulawesi Barat, demonstrasi yang terjadi terbilang masih rendah

dibandingkan dengan kota atau provinsi lain. Pada tahun 2009 dan 2010,

demonstrasi yang terjadi tercatat sekitar 40 kali, relatif stagnan. Akan tetapi pada

tahun 2011, demonstrasi hanya terjadi 21 kali.

Grafik 2.36.Jumlah Demonstrasi di Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2009-2011

Sumber:Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Prov. Sulawesi Barat

Dari sekian banyak unjuk rasa tersebut, tercatat ada tiga aspek yang menjadi

issu demonstrasi dilakukan yakni; bidang politik, ekonomi, dan kasus pemogokan

kerja. Dan faktor yang mendominasi unjuk rasa terjadi adalah faktor politik. Hal ini

dianggap lumrah, terlebih pada saat diselenggarakannya Pemilihan Kepala Daerah.

2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia

a. Kualitas Tenaga Kerja (Rasio Lulusan S1/S2/S3)

Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka

pembangunan daerah adalah menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM).

Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk

mengisi kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar negeri. Kualitas tenaga kerja

di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi

tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik

Page 123: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 93

kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari

tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaiakan S1, S2 dan S3.

Tabel 2.48.Perkembangan Jumlah Lulusan Perguruan Tinggi Per Jenjang Pendidikan

Tahun 2008-2010

TahunPerkembangan JumlahLulusan S1, S2 dan S3

JumlahPenduduk Rasio lulusan

2008 14.202 1.032.256 137.582009 18.429 1.047.739 175.892010 21.084 1.158.651 181.972011 32.429 1.189.203 272.70

Sumber : data diolah dari http://www.psp.kemdiknas.go.id dan Sulbar Dalam Angka tahun 2006-2010

Hasil analisis tsb supaya disajikan ke dalam Tabel-tabel yang tercantum

dalam Lampiran III Permendagri No.54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP No.8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Tabel T-III.C.34

Tren pertumbuhan Rasio Lulusan Sarjana S1, S2 dan S3 Provinsi Sulawesi

Barat dari tahun 2008 hingga tahun 2011 sebesar 27,05. Angka pertumbuhan

tertinggi pada tahun 2011 mencapai 49,85. Sementara angka pertumbuhan terendah

dari rasio lulusan sarjana terhadap jumlah total populasi penduduk Provinsi

Sulawesi Barat berada pada tahun 2010 yaitu sebesar 3,45.

b. Tingkat Ketergantungan (rasio ketergantungan)

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)adalah perbandingan antara

jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun

keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.Rasio

ketergantungan (dependency ratio) digunakan sebagai indikator yang secara kasar

dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu daerah apakah sudah maju ataupun

sebaliknya. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang

penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin

tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai

hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan

persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin

rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai

penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Page 124: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab II - 94

Tabel 2.49.Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok Umur tahun 2010

Kelompok Umur Jumlah Penduduk<15 417.802

15-64 693.801>64 47.048

Data olahan dari Sulawesi Barat Dalam Angka 2011

Berdasarkan Kelompok Umur maka dapat diketahui jumlah rasio

ketergantungan di Provinsi Sulawesi Barat yaitu sebesar 67.00 persen, artinya

setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan

sebanyak 67 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Dari

indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2010 penduduk usia kerja di Provinsi

Sulawesi Barat masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang

proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.

Page 125: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH

Bab II - 19

Tabel 2.10.Hasil Telaahan Pola Ruang RTRW Provinsi Sulawesi Barat

NoRencana Pola

Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram

LokasiWaktu pelaksanaan

lima Tahunke-I

lima Tahunke-II

lima Tahunke-III

lima Tahunke-IV

1 2 3 4 5 6 7 8I. Rencana Kawasan Lindung

I.1 Kawasan HutanLindung

Seluas kurang lebih 446.288ha yangtersebar di seluruh kabupaten di ProvinsiSulawesi Barat

I.2 KawasanPerlindunganSetempat

sempadan pantai sepanjang kuranglebih 781 km

1. Pantai di Kabupaten Polman sepanjangkurang lebih 102 km,

2. Pantai di Kabupaten Majene sepanjangkurang lebih 109 km,3. Pantai di Kabupaten Mamujusepanjang 416 km,4. Pantai di Kabupaten Mamuju Utarasepanjang kurang lebih 154 km,

Kawasan pantai berhutan Bakauprimer

Kabupaten Polman dan kawasan pantaiberhutan Bakau primer dan sekunder diKabupaten Mamuju

sempadan sungai dengan lebarsempadan 100 meter

menyebar di seluruh kabupaten diProvinsi Sulawesi Barat

kawasan sekitar dam S. Karama √I.3 Kawasan Suaka

AlamTaman nasional Ganda Dewata Kabupaten Mamuju dan Kabupaten

Mamasa√

Kawasan cagar alam 1. CA Gunung Mambuliling dan CAGunung Sareong di Kabupaten Mamasa;

2. CA Penangkaran Burung Maleo diKecamatan Budong-Budong, KabupatenMamuju

Suaka Margasatwa (SM) 1. SM Kanan Massupu di KabupatenPolman;

2. SM Tappalang di Kabupaten Mamuju;3. SM Pegunungan Takkekale di

Page 126: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH

Bab II - 20

No Rencana PolaRuang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi

Waktu pelaksanaanlima Tahun

ke-Ilima Tahun

ke-IIlima Tahun

ke-IIIlima Tahun

ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8

Kabupaten Majene;4. SM Kalumpang di KabupatenMamuju;5. SM Mampie dan SM Lampoko diKabupaten Polman

Taman wisata alam (TWA) 1. TWA Miring di Kabupaten Polman; √2. TWA Ulu mandar di KabupatenMamasa;3. TWA Balabalang di KabupatenMamuju; dan4. TWA Balabalakang di KabupatenMamuju

Taman wisata alam laut Balabalakang Kabupaten Mamuju √Taman wisata Goa alam Kabupaten Mamuju Utara √

I.4 Kawasan RawanBencana Alam(KRBA)

Rawan Gempa Kabupaten Mamuju (KecamatanTapalang, Kecamatan Mamuju,Kecamatan Kalukku, kecamatan Simkep,Kecamatan Bonehau, Kecamatan belang-Belang, Kecamatan Papalang, KecamatanSampaga, Kecamatan Pangale, danBudong-Budong; Kabupaten PolewaliMandar (Kecamatan-Kecamatan Tutallu,Wonomulyo); , Kabupaten Mamuju Utara(Bambalamotu, Bambaira, Pasangkayu,baras, Sarudu), Mamuju (Mamuju,Simboro Kepulauan, Tapalang Barat,budongbudong, Topoyo, Sampaga,Papalang dan Karossa), Majene(Malunda, Sendana, Pamboang, Banggae)dan Polewali mandar (Tinambung,Campalagiang, Limboro,Balanipa, Luyo,Mapilli, Wonomulyo, Anreapi danpolewali)

Page 127: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH

Bab II - 21

No Rencana PolaRuang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi

Waktu pelaksanaanlima Tahun

ke-Ilima Tahun

ke-IIlima Tahun

ke-IIIlima Tahun

ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8

Tsunami Kabupaten Mamuju Utara (Bambaira,bambaloka, Pasangkayu, Sarudu,Lariang, Tikke), Mamuju (Karossa,Topoyo, Budongbudong, Sampaga,Papalang, Kalukku, Mamuju,Balabalakang, Simkep, Tapalang Baratdan Tapalang), Majene (Malunda,Sendana, banggae, Pamboang) danPolewali mandar (Tinambung, Balanipa,Campalagian, Mapilli, Wonomulyo,Matakali, Polewali dan Binuang).

Rawan Longsor Kabupaten Mamuju (Kalumpang,Bonehau, Kalukku, Simkep, TapalangBarat), Majene (Ulumanda, Malunda,Tubo, Tammerodo, Pamboang, Banggae),Mamasa (seluruh kecamatan) danPolewali mandar (Tutar, Matangnga,Limboro, Allu, Luyo, Anreapi dan Bulo).

Rawan Banjir Kabupaten Mamuju Utara (Sarjo,Bambalamotu, Pasangkayu, Lariang,Tikke dan Sarudu), Mamuju (Kalukku,Sampaga, Papalang, Topoyo,Budongbudong, Mamuju dan Karossa),Majene (Banggae, Banggae timur,Pamboang, Sendana dan Malunda) danPolewali mandar (Allu, Limboro,Tinambung, Balanipa, Campalagiang,Mapilli, Wonomulyo, Matakali, Binuangdan Polewali)

Rawan Abrasi Kabupaten Mamuju Utara (Bambaira,bambaloka, Pasangkayu, Sarudu,Lariang, Tikke), Mamuju (Karossa,Topoyo,

Page 128: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH

Bab II - 22

No Rencana PolaRuang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi

Waktu pelaksanaanlima Tahun

ke-Ilima Tahun

ke-IIlima Tahun

ke-IIIlima Tahun

ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8

Budongbudong,Sampaga,Papalang,Kalukku, Mamuju, Balabalakang,Simkep, Tapalang Barat dan Tapalang),Majene (Malunda, Sendana, banggae,Pamboang) dan Polewali mandar(Tinambung, Balanipa, Campalagian,Mapilli, Wonomulyo, Matakali, Polewalidan Binuang).

kawasan rawan tenggelamnya pantaidan pulau-pulau kecil akibatpenurunan permukaan tanah aluvialpantai dan kenaikan permukaan airlaut di seluruh pantai Prov. Sulbar

kepulauan Balabalakang √

I.5 Kawasan lindungterumbu karang

Kabupaten Polewali Mandar, Majene,Mamuju dan Mamuju Utara

II. Rencana kawasan budidaya yang memiliki nilai strategisII.1 Kawasan hutan

produksiKawasan hutan produksi hutan-hutan produksi di wilayah

Kabupaten Mamuju, dan KabupatenMamuju Utara

Kawasan hutan pr hutan-hutan produksi terbatas di wilayahKabupaten Mamuju, Kabupaten MamujuUtara, Kabupaten Majene, KabupatenPolewali Mandar, Kabupaten Mamasa

√oduksi terbatas

Kawasan hutan produksi konversi hutan-hutan konversi di wilayahKabupaten Mamuju, Kabupaten MamujuUtara dan Kabupaten Mamasa

II.2 Kawasanpertanian

Kawasan yang berpotensi budidayakomoditi unggulan tanaman panganalternatif padi sawah dan palawija

Kabupaten Polewali Mandar, KabupatenMamuju, Kabupaten Mamuju Utara danKabupaten Majene

Kawasan potensil budidaya tanamanpangan unggulan Holtikultura

Kabupaten Mamasa √

Kawasan potensil budidaya komoditiunggulan perkebunan sawit

Kabupaten Mamuju dan KabupatenMamuju Utara

Page 129: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH

Bab II - 23

No Rencana PolaRuang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi

Waktu pelaksanaanlima Tahun

ke-Ilima Tahun

ke-IIlima Tahun

ke-IIIlima Tahun

ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8

Kawasan potensil budidaya komoditiunggulan perkebunan Kakao

Seluruh kabupaten di wilayahProv.Sulbar

Kawasan potensil budidaya komoditiunggulan perkebunan Kelapa

Kabupaten Kabupaten Polewali Mandar,Mamuju, Mamuju Utara dan Majene

Kawasan potensil budidaya komoditiunggulan perkebunan jeruk

Kabupaten Kabupaten Mamuju danMamuju Utara

Kawasan potensil budidaya komoditiunggulan perkebunan kopi arabikadan teh

Seluruh kabupaten di wilayahProv.Sulbar

II.3 Kawasanperikanan

Kawasan tambak udang dan ikanbandeng

Kabupaten-Kabupaten Polewali Mandar,Mamuju, Mamuju Utara dan Majene

Kawasan budidaya perikanan airtawar

Kabupaten-Kabupaten Polewali Mandar,Mamuju, Majene dan Mamasa

Kawasan budidaya rumput laut danikan laut

Kabupaten-Kabupaten Polewali Mandar,Mamuju, Majene dan Mamuju Utara

Kawasan pelabuhan perikananbeserta area pemanfaatan di wilayahlautnya

Kabupaten Mamuju, Majene, PolewaliMandar dan Mamuju Utara

II.4 Kawasanpeternakan

Kawasan potensil pengembanganpeternakan kambing

Kabupaten Polewali Mandar dan Majene √

Kawasan potensil pengembanganpeternakan sapi

Kabupaten-Kabupaten Polewali Mandar,Mamuju dan Mamuju Utara

II.5 Kawasanpertambangan

Kawasan potensil tambang logam tambang emas (Kabupaten Mamuju,Kabupaten Majene, Kabupaten Mamasa);tambang biji besi (Kabupaten Polman,Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju);tambang galena(Kabupaten Mamuju,Kabupaten Polewali Mandar); tambanglogam (Kabupaten Polewali Mandar).

Kawasan potensil tambang minyakdan gas bumi (Migas)

Blok Suremana, Blok Pasangkayu dansebagian Blok Kuma di KabupatenMamuju Utara; sebagian Blok Kuma,Blok Budong-Budong dan Blok Karama

Page 130: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH

Bab II - 24

No Rencana PolaRuang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi

Waktu pelaksanaanlima Tahun

ke-Ilima Tahun

ke-IIlima Tahun

ke-IIIlima Tahun

ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8

di Kabupaten Mamuju; dan Blok Mandaryang sebagian di Kabupaten Majene dansebagian lagi di Kabupaten PolewaliMandar

II.6 Kawasan Industri Kawasan industri skala besar agroindustri pengolahan komoditi hasil-hasil perkebunan, peternakan danperikanan direncanakanpengembangannya di Belang-Belang, danindustri pengolahan hasil tambangbatubara dan besi di Kambunong

Kawasan industri skala menengah agroindustri pengolahan hasil-hasilperkebunan selain kelapa sawitdirencanakan pengembangannya diKabupaten Mamuju Utara dan KabupatenPolewali Mandar

Kawasan aglomerasi industri skalamenengah pengolahan kelapa sawit

Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara √

II.6 KawasanPerdagangan

Kawasan perdagangan skala besar PKNp MATABE √Kawasan perdagangan skala sedang kawasan perdagangan di PKWp-PKWp

Polewali dan Pasangkayu√

II.7 KawasanPariwisata

Kawasan wisata sosial budaya Kawasan wisata sosial budaya Mamasayang dipadu-selaraskan dengan kawasanwisata Tana Toraja

Kawasan wisata budaya suku Bunggi Kabupaten Matra √Kawasan wisata pendidikan Majene √Kawasan wisata Budaya Mandardikembangkan

Kabupaten-kabupaten Matra, Mamuju,Majene dan Polman. Pusat wisata budayaMandar yang difokuskan pada jalurwisatawan Mamuju-Mamasa-Toraja

Taman Suaka Margasatwa Mampie, Kabupaten Polewali Mandar √II.8 Kawasan

permukimanperkotaan

didominasi oleh kegiatan agrarisdengan kondisi kepadatan bangunan,penduduk serta prasarana dan sarana

a. PKNp MATABE yang meliputiMamuju sebagai Ibukota Provinsi –Bandara Tampapadang – Pelabuhan

Page 131: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH

Bab II - 25

No Rencana PolaRuang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi

Waktu pelaksanaanlima Tahun

ke-Ilima Tahun

ke-IIlima Tahun

ke-IIIlima Tahun

ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8

perkotaan yang rendah, dan kurangintensif dalampemanfaatan lahanuntuk keperluan non agraris

Belang Belang adalah kawasan terpadudalam fungsi kawasan industri,perdagangan, dan simpul utamatransportasi skala Nasional yangmelayani beberapa Provinsi, serta simpulutama kegiatan ekspor-impor atau pintugerbang menuju kawasan internasionalb. PKW-PKW di Majene, ibukotaKabupaten Majene, sebagai kotapendidikan, dan Pasangkayu, ibukotaKabupaten Mamuju Utara, sebagai kotaagropolitan

c. PKWp di Polewali, ibukota KabupatenPolewali Mandar yang berfungsi atauberpotensi sebagai pusat kegiatan industridan jasa yang melayani beberapakabupaten, serta berpotensi sebagaisimpul transportasi yang melayanibeberapa kabupaten

d. PKL meliputi Mamasa (ibukotaKabupaten Mamasa) sebagai pusatpariwisata budaya dan alam, Wonomulyosebagai sentra lumbung beras, danTopoyo yang dikembangkan sebagaiKota Terpadu Mandiri (KTM)

II.9 Kawasanpermukimanperdesaan

bangunan-bangunan perumahandiarahkan menggunakan nilaikearifan budaya lokal seperti polarumah kebun dengan bangunanberlantai panggung.

MATABE √

II.10 Kawasanperuntukanlainnya

Kawasan udara sekitar bandar udaraberupa ruang udara bagi keselamatanpergerakan pesawat mengikuti

di wilayah darat, laut dan udara √

Page 132: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016| |

GAMBARAN UMUM KONDIDI DAERAH

Bab II - 26

No Rencana PolaRuang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah pemanfaatan Ruang/IndikasiProgram Lokasi

Waktu pelaksanaanlima Tahun

ke-Ilima Tahun

ke-IIlima Tahun

ke-IIIlima Tahun

ke-IV1 2 3 4 5 6 7 8

standar ruang Kawasan KeselamatanOperasi Penerbangan (KKOP)Kawasan sekitar pelabuhan laut danpelabuhan penyeberangan berupaperairan dan daratan yangdiperuntukkan bagi keselamatanpelayaran dan operasional pelabuhanberupa daerahlingkungan kerja(DLKr) dan daerah lingkungankepentingan (DLKp) pelabuhan.

Kawasan yang diperuntukkan bagikegiatan pemerintah dalam bidangpertahanan dan keamanan di wilayahdarat, laut dan udara

Sumber : Draft RTRW Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010-2030

Page 133: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 1

BAB IIIGAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SERTA KERANGKA PENDANAAN

Gambaran pengelolaan keuangan daerah dapat memberi gambaran kondisi

keuangan daerah dan digunakan untuk mengukur capaian kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah. Tingkat kemampuan pengelolaan keuangan daerah dapat diukur

melalui kinerja keuangan daerah. Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah yang dianalisis dalam pengelolaan keuangan daerah yaitu kinerja keuangan

masa lalu terdiri dari kinerja pelaksanaan APBD, neraca daerah dan kebijakan

pengelolaan keuangan masa lalu.

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

Arah Kebijakan Umum Tahun Anggaran 2006 - 2011 berorientasi pada

program prioritas untuk mencapai sasaran pembangunan daerah yaitu pelayanan

publik dan pelaksanaan pemerintahan daerah. Pelaksanaan program prioritas tersebut

dilakukan secara berkesinambungan yang diharapkan dapat tercapai target yang

diinginkan dalam jangka waktu lima tahunan.

Kebijakan Belanja daerah diarahkan untuk mendanai urusan pemerintahan yang

menjadi urusan wajib dan urusan pilihan yang merupakan kewenangan pemerintah

Provinsi.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten. Alokasi APBD merupakan kerangka kebijakan publik

guna melaksanakan hak dan kewajiban pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan

demikian sudah semestinya penganggaran tetap mengacu pada norma dan prinsip

anggaran yaitu: transparansi, akuntabilitas, disiplin, keadilan, efisiensi seta efektifitas.

Sejalan dengan Kebijakan otonomi daerah, melalui Kebijakan Umum

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010

yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

2006 - 2011 maka kebutuhan APBD lebih diorientasikan pada upaya, 1)

Penanggulangan kemiskinan; 2) Peningkatan aksesibilitas dan pendidikan dan

kesehatan; 3) Revitalisasi pertanian; 4) Pembangunan infrastruktur.

Page 134: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 2

Sejalan dengan ditetapkannya Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, telah

ditetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, yang berarti adanya perubahan paradigma tentang pengelolaan

keuangan daerah dari berbasis Tradisional menjadi berbasis Kinerja.

3.1.1 Kinerja Pengelolaan Pendapatan Daerah

Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah sebagaimana termuat dalam

Kebijakan Umum APBD Propinsi Sulawesi Barat diarahkan kepada : 1) Peningkatan

kinerja pengelolaan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang lebih efektif dan

efisien, 2) Perluasan Potensi objek sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah, dan 3)

Peningkatan kinerja pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Kebijakan

tersebut, diharapkan dapat memberi dampak untuk peningkatan pendapatan daerah yang

perlu ditunjang dengan pengembangan sistem administrasi, sumber daya manusia dan

infrastruktur yang memadai agar semua unsur terkait dalam pengelolaan pendapatan

terintegrasi, serta dapat menjamin akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Barat selama kurun waktu 5 (lima)

tahun terakhir memperlihatkan perkembangan yang sangat berarti. Hal ini dipengaruhi

oleh berbagai faktor, antara lain : (a) Kebijakan pemerintah, (b) Pendapatan masyarakat,

c)Fluktuasi harga komoditas andalan, dan (d) Kondisi daerah yang cukup aman.

Diawal masa pemerintahan Gubernur Sulawesi Barat pada tahun 2006 realisasi

pendapatan daerah menunjukkan angka yang cukup baik, dengan angka perolehan

Rp.325.557.827.302,79,-. Melampaui target yang ditetapkan. Di Tahun Anggaran 2007

realisasi pendapatan daerah mengalami peningkatan Rp. 40.210.393.573,18 atau naik

12,00 persen, sehingga realisasi pendapatan daerah menjadi Rp. 365.768.220.875,97.

Realisasi pendapatan daerah pada tahun 2008 mencapai angka

Rp.510.759.424.956,00,- ini berarti mengalami kenaikan pendapatan sebesar

Rp.144.991.204.080,03 dari realisasi pendapatan pada tahun 2007 yaitu:

Rp.365.768.220.875,97. atau naik sebesar 39,64 persen. Peningkatan ini disebabkan

karena semakin berkembangnya sistem pemerintahan yang berjalan di tahun 2008.

Perkembangan pendapatan daerah di Provinsi Sulawesi Barat terus meningkat, di tahun

2009 jumlah pendapatan daerah sebesar Rp. 554.240.279.732,41 dan ini tentu saja

Page 135: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 3

merupakan suatu prestasi yang cukup baik, dimana pendapatan daerah kembali

mengalami kenaikan sebesar Rp. 43.480.854.776,41 atau naik sebesar 8,51 persen.

Jika dilihat dari tahun ke tahun maka realisasi pendapatan daerah yang di capai

oleh Provinsi Sulawesi Barat terus mengalami kenaikan. Dibandingkan diawal tahun

terbentuknya pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat yaitu tahun 2006, maka di tahun

2010 jumlah realisasi pendapatan yang dicapai oleh Provinsi Sulawesi Barat mengalami

lonjakan yang sangat pesat. Pada tahun 2006 jumlah realisasi pendapatan daerah sebesar

Rp.325.557.827.302,79 dan di tahun 2010 Rp. 610.378.109.666,68 ini berarti kenaikan

pendapatan daerah yang dicapai selama lima tahun terakhir naik 87,49 persen. Berikut

gambaran pendapatan kurun waktu 2006 s.d 2011.

Tabel 3.1.Realisasi Pendapatan Daerah

Tahun 2006-2011

SUMBERPENDAPA

TAN

REALISASI

2006 2007 2008 2009 2010 2011*PendapatanAsli Daerah

35.390.236.946,79 47.056.499.124,57 61.855.624.494,00 64.444.721.931,00 90.207.581.462,68 114.360.494.837,00

DanaPerimbangan

283.882.465.516,00 304.795.786.751,40 432.964.938.438,00 482.372.728.801,00 520.170.528.134,00 604.542.098.280,00

Pendapatanlain-lain YgSah

6.285.124.840,00 13.915.935.000,00 15.938.862.024,00 7.422.829.000,00 70,00 18.081.143 ,00

TOTAL = 325.557.827.302,79 365.768.220.875,97 510.759.424.956,00 554.240.279.732,00 610.378.109.666,68 718.920.674.260,04

Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2011(Catatan : Nilai yang tertulis pada tahun 2011 adalah nilai sebelum Audit)

Trend pendapatan Tahun 2006 s.d 2011, menunjukkan trend peningkatan setiap

tahunnya, Tahun 2006 terealisasi Rp. 325.557.827.302,79 target Tahun 2007

terealisasi Rp. 365.768.220.875,97, Tahun 2008 terealisasi Rp. 510.759.424.956,00

target Tahun 2009 terealisasi Rp. 554.240.279.732,41 target Tahun 2010 terealisasi

Rp. 610.378.109.666,68 dan tahun 2011* terealisasi Rp. 718.920.674.260,04. Trend

peningkatan pendapatan ini mengisyaratkan bahwa sumber- sumber potensi

pendapatan daerah masih cukup banyak yang dapat digali dan dikembangkan

sebagai sumber pendapatan bagi pembangunan daerah di Provinsi Sulawesi Barat.

Page 136: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 4

Tabel 3.2.Target dan Realisasi PAD pada APBD Provinsi Sulawesi Barat

Tahun Anggaran 2006-2011

TahunTarget Realisasi

RasioEfektifitas

PADGrowth

(%)PAD

Growth(%)

2006 30.833.800.000,00 - 35.390.236.946,79 - 114,782007 40.313.234.500,00 30,74 47.056.499.124,57 32,96 116,732008 52.530.600.000,00 30,31 61.855.624.494,00 31,45 117,752009 67.200.000.000,00 27,93 64.444.721.931,41 4,19 95,902010 95.955.401.571.00 42,79 90.207.581.462,68 39,98 94,012011* 103.547.078.973,25 7,91 114.360.494.837,04 26,77 110,44

Rata Per Tahun 27,94 22,56

Perbandingan antara target dengan realisasi penerimaan PAD selama kurun

waktu tahun anggaran 2006-2011 menunjukkan kenaikan rata-rata sebesar 27,94

persen. Demikian juga rata-rata realisasi pendapatan dicapai sebesar 22,56 persen

melebihi rata-rata target yang telah ditetapkan dengan demikian rasio efektifitas PAD

mencapai 94,00 persen sampai 117,75 persen. Dengan demikian maka Provinsi

Sulawesi Barat sudah cukup efektif untuk menggali sumber-sumber pendapatan

daerah. Selain itu masih banyak potensi daerah yang dapat dikembangkan sebagai

sumber-sumber pendapatan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi PAD sehingga

pendapatan Provinsi Sulawesi Barat dapat lebih ditingkatkan lagi.

Tabel 3.3.Pertumbuhan Rata-rata Realisasi Pendapatan Daerah

Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006-2011

No. Uraian 2006 (Rp.) 2007 (Rp.) 2008 (Rp.) 2009 (Rp.) 2010 (Rp.)

Rata-rata

Pertumbuhan

(%)1 PENDAPA

TAN 325.557.827.302,79331.086.880.000,00 539.477.314.777,00 579.490.164.475,00 603.132.709.364,74

19,031.1 Pendapatan

Asli Daerah 35.390.236.946,79 47.056.499.124,00 61.855.624.494,00 64.444.721.931,00 90.207.581.463,00 29,09

1.1.1 Pajak daerah30.697.909.928,00 42.092.619.124,00 51.497.524.494,00 54.388.067.456,00 73.581.616.463,00 27,38

1.1.2 Retribusidaerah 659.882.130,00 785.000.000,00 1.074.830.000,00 1.371.500.000,00 3.317.470.000,00 56,34

1.1.3 Hasilpengelolankeuangandaerah yangdipisahkan

- - - - - -

Page 137: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 5

No. Uraian 2006 (Rp.) 2007 (Rp.) 2008 (Rp.) 2009 (Rp.) 2010 (Rp.)

Rata-rata

Pertumbuhan

(%)1.1.4 Lain-lain

PAD yangsah

4.032.444.888,79 4.178.880.000,00 9.283.270.000,00 8.685.154.475,00 13.308.495.000,00 43,14

1.2.2 Dana alokasiumum 255.207.000.000,00 279.253.000.000,00 366.674.670.000,00 391.060.510.000,00 405.749.577.000,00 12,78

1.2.3 Dana alokasikhusus 10.000.000.000,00 - 45.738.000.000,00 66.053.000.000,00 17.532.000.000,00 (14,52)

1.3 Lain-LainPendapatanDaerahyang Sah

6.285.124.840,00 - 56.535.400.000,00 29.594.000.000,00 46.890.497.397,74 5,40

1.3.1 Hibah- - 34.000.000.000,00 6.411.000.000,00 11.117.500.000,00 (3,87)

1.3.2 Dana Darurat- - - - - -

1.3.3 Dana bagihasil pajakdari provinsidanpemerintahdaerahlainnya***)

- - - - 3.577.299.739.774,00

-

1.3.4 DanaPenyesuaiandan OtonomiKhusus***)

- - - - - -

1.3.5 BantuanKeuangandari provinsiatauPemerintahDaerahlainnya

- - 1.158.400.000,00 - - -

1 PENDAPATAN 325.557.827.302,79

331.086.880.000,00 539.477.314.777,00 579.490.164.475,00 603.132.709.364,7419,03

1.1 PendapatanAsli Daerah 35.390.236.946,79 39.033.880.000,00 52.530.600.000,00 64.642.654.475,00 95.955.401.571,00 29,09

1.1.1 Pajak daerah30.697.909.928,00 34.070.000.000,00 42.172.500.000,00 54.586.000.000,00 79.329.436.571,00 27,38

1.1.2 Retribusidaerah 659.882.130,00 785.000.000,00 1.074.830.000,00 1.371.500.000,00 3.317.470.000,00 56,34

1.1.3 Hasilpengelolankeuangandaerah yangdipisahkan

- - - - - -

1.1.4 Lain-lainPAD yangsah

4.032.444.888,79 4.178.880.000,00 9.283.270.000,00 8.685.154.475,00 13.308.495.000,00 43,14

1.2.2 Dana alokasiumum 255.207.000.000,00 279.253.000.000,00 366.674.670.000,00 391.060.510.000,00 405.749.577.000,00 12,78

1.2.3 Dana alokasikhusus 10.000.000.000,00 - 45.738.000.000,00 66.053.000.000,00 17.532.000.000,00 (14,52)

1.3 Lain-LainPendapatanDaerahyang Sah

6.285.124.840,00 - 56.535.400.000,00 29.594.000.000,00 46.890.497.397,74 5,40

1.3.1 Hibah- - 34.000.000.000,00 6.411.000.000,00 11.117.500.000,00 (3,87)

1.3.2 Dana Darurat- - - - - -

Page 138: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 6

No. Uraian 2006 (Rp.) 2007 (Rp.) 2008 (Rp.) 2009 (Rp.) 2010 (Rp.)

Rata-rata

Pertumbuhan

(%)1.3.3 Dana bagi

hasil pajakdari provinsidanpemerintahdaerahlainnya***)

- - - - 3.577.299.739.774,00

-

1.3.4 DanaPenyesuaiandan OtonomiKhusus***)

- - - - - -

1.3.5 BantuanKeuangandari provinsiatauPemerintahDaerahlainnya

- - 1.158.400.000,00 - - -

Sumber: Biro Keuangan Setda Prov. Sulbar

Pertumbuhan rata-rata Realisasi Pendapatan Daerah selama kurun waktu tahun

anggaran 2006-2010 memperlihatkan kelompok PAD mengalami pertumbuhan yang

positif sebesar 19,09 persen yang terdiri dari pajak daerah tumbuh positif 27,38 persen,

retribusi daerah tumbuh positif 56,34 persen dan lain-lain pendapatan yang sah juga

mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 43,14 persen.

Kondisi ini menggambarkan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah di Provinsi

Sulawesi Barat, melalui kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan cukup efektif sehingga

mampu memberikan pertumbuhan rata-rata yang positif.

Kelompok Dana Perimbangan, yang terdiri dari dana bagi hasil pajak/bagi hasil

bukan pajak mengalami pertumbuhan rata-rata positif sebesar 24,25 persen, Dana

Alokasi Khusus (DAU) mengalami pertumbuhan rata-rata yang positif sebesar 12,78

walaupun Dana Alokasi Khusus (DAK) mengalami pertumbuhan rata-rata negatif

sebesar 14,52 persen secara keseluruhan kelompok dana perimbangan mengalami

pertumbuhan rata-rata yang positif sebesar 14,46 persen.

Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami pertumbuhan rata-

rata yang Fositif sebesar 5,40 persen.

3.1.2 Kinerja Pengelolaan Belanja Daerah Tahun 2006-2010

Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat selama periode Tahun

2008–2010 yang meliputi: penganggaran, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006

Page 139: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 7

tentang Pengelolaan Keuangan Derah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.

Dalam kurun tahun 2006 s.d 2010 Kebijakan Belanja Daerah Provinsi

Sulawesi Barat diperuntuhkan kepada belanja publik yang langsung menyentuh kepada

masyarakat kecil yaitu Belanja Langsung yang merupakan kewajiban Pemerintah

Daerah dan kebijakan alokasi Belanja Tidak Langsung diarahkan pada :

1. Peningkatan pelayanan pada masyarakat secara efektif dan efisien melalui

peningkatan kemampuan motivasi, disiplin, etos kerja dan mobilitas aparatur

daerah

2. Mendukung kegiatan organisasi kemasyarakatan dalam rangka menunjang tugas-

tugas kepemerintahan

3. Memfasilitasi pemerintah kabupaten dalam rangka pemerataan dan peningkatan

kemampuan keuangan daerah

4. Penanganan berbagai kejadian

Alokasi Belanja Langsung berdasarkan Standar Akutansi Pemerintah

merupakan kelompok belanja yang dianggarkan oleh Pemerintah Daerah yang terkait

langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang dapat memberikan efek

multi player yang lebih besar dan merangsang pihak swasta untuk lebih meningkatkan

investasi di daerah, terutama para pemilik modal didaerah sehingga dapat menggerakkan

roda perekonomian di daerah secara produktif atau alokasi belanja langsung

merupakan anggaran belanja daerah yang menjadi kewajiban pemerintah daerah yang

dijabarkan dalam urusan wajib dan urusan pilihan.

Page 140: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 8

Tabel 3.4.Realisasi Belanja dan Proporsi Realisasi APBD Provinsi Sulawesi Barat

Untuk Tahun 2006 – 2010

LANDSCAPE

Page 141: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 9

Alokasi Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006 s/d 2010 diarahkan pada

program dan kegiatan prioritas. Untuk Tahun 2006 realisasi total belanja sebesar

Rp.273,533,117,337 yang di alokasikan pada Belanja Tidak Langsung sebesar

Rp.115,902,326,130 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 157,630,791,207,-, pada Tahun

2007 realisasi total belanja sebesar Rp. 314,004,776,601 terdiri dari Belanja Tidak

Langsung sebesar Rp. 80,837,706,677 dan alokasi Belanja Langsung sebesar Rp.

233,167,069,924.- , Tahun 2008 realisasi total belanja Rp. 515,817,407,423 yang di

alokasikan pada Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 103,504,356,733 dengan Belanja

Langsung sebesar Rp. 412,313,050,690,- Tahun 2009 realisasi total belanja Rp.

590,163,811,677 yang dialokasikan pada Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.

103,782,680,450,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 486,381,131,227 dan realisasi

total belanja pada tahun 2010 sebesar Rp. 578,409,200,257 yang di lokasikan pada

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 96,375,686,432,- dan Belanja Langsung sebesar

Rp. 482,033,513,825,-. Proporsi capaian realisasi APBD dari anggaran 2006 sampai

dengan tahun anggaran 2010 berkisar 81-91 persen artinya capaian realisasi ini msih

dikategorikan baik.

3.1.3 Pengelolaan Pembiayaan Daerah Tahun 2006 – 2011

Pembiayaan daerah 2006 – 2011 terdiri dari sumber penerimaan daerah dan

sumber pengeluaran daerah. Penerimaan Daerah meliputi sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun Lalu, dan Transfer dari Dana Cadangan. Sedangkan Sumber

Pengeluaran Daerah meliputi Pembayaran Hutang Pokok yang Jatuh Tempo dan Sisa

lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan.

Tabel 3.5.Pembiayaan Daerah Tahun 2006-2010

TAHUN PENERIMAANPEMBIAYAAN

PENGELUARANPEMBIAYAAN

SURPLUSSILPA

(DEFISIT)1 2 3 4 5

2006 22,250,898,903.65 74,025,608,624.44 51,774,709,720.79 -

2007 74,941,514,275.44 5,614,197,952.67 1,763,444,275.22 71,090,761,597.99

2008 70,248,927,972.24 824,025,000.00 (9,430,347,217.00) 54,994,555,755.24

2009 59,884,224,801.24 739,663,239.00 (35,923,531,944.88) 23,221,024,617.36

2010 23,221,029,617.36 175,520,601.00 2,705,943,854.68 25,751,452,871.04

Page 142: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 10

Realisasi Pembiayaan Daerah 2006 – 2011 adalah sebagai berikut:

a. Pada tahun 2006 realisasi pembiayaan daerah yang bersumber dari Penerimaan

Daerah sebesar Rp. 22.250.898.903,65,- sedangkan yang bersumber dari

Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 74.025.608.624,44

b. Pada tahun 2007 realisasi pembiayaan daerah yang bersumber dari Penerimaan

Daerah sebesar Rp.74.941.514.275,44, sedangkan yang bersumber dari

Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 5.614.197.952,67.

c. Pada tahun 2008 realisasi pembiayaan daerah yang bersumber dari Penerimaan

Daerah sebesar Rp. 70.248.927.972,24 sedangkan yang bersumber dari

Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 824.025.000,-.

d. Pada tahun 2009 realisasi pembiayaan daerah yang bersumber dari Penerimaan

Daerah sebesar Rp. 59.884.224.801,24, sedangkan yang bersumber dari

Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 739.663.239,-.

e. Pada tahun 2010 realisasi pembiayaan daerah yang bersumber dari Penerimaan

Daerah sebesar Rp. 23.221.029.617,36, sedangkan yang bersumber dari

Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 175.520.601,-.

3.1.4 Neraca Daerah

Neraca Daerah merupakan sumber informasi kepada manajemen pemerintah

daerah mengenai likuiditas keuangan daerah yang memberikan informasi mengenai

posisi keuanngan berupa aset, kewajiban (utang) dan ekuitas dana. Hal ini dimaksudkan

guna mendorong terciptanya tata pemerintahan yang baik (good governance). Sesuai

dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntasi Pemerintah, Neraca Daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang

harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Sebagai salah satu entitas pelaporan,

pemerintah daerah wajib menyusun sebuah laporan yang menggambarkan posisi

keuangan yang tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-

undangan yang berlaku saja, tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan keputusan

yang terarah dalam rangka pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki

oleh daerah secara efisien dan efektif.

Page 143: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 11

Tabel 3.6.Neraca Daerah Tahun 2009- 2010

No. Uraian Tahun 2009 Tahun 2010Pertumbuhan 2010 atas 2009

Rupiah %

1 ASSETASSET LANCAR

Kas

Kas di Kas Daerah 12.644.909.835,36 20.767.184.175,04 8.122.274.339,68 64,23Kas di BendaharaPenerimaan 68.768.000,00 - (68.768.000,00) (100)Kas di BendaharaPengeluaran 11.793.963.825,00 6.171.670.875,00 (5.622.292.950,00) (47,67)

Investasi - - - -

Piutang - -

Piutang Pajak 563.731.400,00 633.648.484,00 69.917.084,00 12,40Bagian Lancar TuntutanPerbendaharaan - 440.378.660,00 440.378.660,00 -Bagian Lancar TuntutanGanti Rugi - 1.092.124.695,00 1.092.124.695,00 -

Piutang Lain-lain 3.936.162.490,00 3.684.741.577,00 (251.420.913,00) (6,39)

Persedian 1.670.375.679,00 1.505.460.642,00 (164.915.037,00) (9,87)

Jumlah Aset Lancar 30.677.911.229,36 34.295.209.108,04 3.617.297.878,68 11,79

INVESTASI JANGKA PANJANGInvestasi Non Permanen

Investasi Dana Bergulir 1.517.775.000,00 1.517.775.000,00 - -

Investasi Permanen - - - -Jumlah Investasi JangkaPanjang 1.517.775.000,00 1.517.775.000,00 - -

DANA CADANGAN

Dana Cadangan - - -

Jumlah Dana Cadangan - - -

ASET TETAP -

Tanah 165.915.100.776,30 124.029.628.329,00 (41.885.472.447,30) (25,25)Peralatan dan Mesin 204.744.256.253,86 165.765.713.188,83 (38.978.543.065,03) (19,04)

Bangunan dan Gedung 119.130.018.807,29 91.203.909.603,00 (27.926.109.204,29) (23,44)

Jalan Irigasi dan Jaringan 463.345.307.915,56 308.142.804.843,00 (155.202.503.072,56) (33,50)

Aset Tetap Lainnya 21.637.830.263,99 6.695.355.599,00 (14.942.474.664,99) (96,06)

Konstruksi dalam pengerjaan 119.661.610.839,00 96.423.397.012,00 (23.238.213.827,00) (19,42)

Akumulasi Penyusutan AsetTetap - (20.570.871.883,33) (20.570.871.883,33) -

Jumlah Aset Tetap 1.094.434.124.856,00 771.689.936.691,50 (322.744.188.164,50) (29,49)

Page 144: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 12

No. Uraian Tahun 2009 Tahun 2010Pertumbuhan 2010 atas 2009

Rupiah %

ASET LAINNYA - -

Tuntutan Ganti Rugi - - - -

Tuntutan Perbendaharaan - - - -

Aset Lain-lain 33.511.447.470,24 - (33.511.447.470,24) -

Jumlah Aset Lainnya 33.511.447.470,24 (33.511.447.470,24)

JUMLAH ASET 1.127.945.572.326,24 771.689.936.691,50 (356.255.635.634,74) (29,49)

KEWAJIBAN -

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK -

Utang Pihak Ketiga - - -Utang Perhitungan Fihak Ketiga(PFK) 1.217.844.043,00 1.187.402.179,00 (30.441.864,00) 2,50

utang Dana Bagi Hasil 7.067.844.458,00 7.067.844.458,00 - -

Utang Pajak - - - -

Utang Jangka Pendek Lainnya - - - -Jumlah KewajibanJangka Pendek 8.285.688.501,00 8.255.246.637,00 (30.441.864,00) (0,37)

KEWAJIBAN JANGKAPANJANG -

Utang Dalam Negeri - - -

Utang Luar Negeri - - -

Utang Jangka Panjang Lainnya - - -Jumlah KewajibanJangka Panjang -

JUMLAHKEWAJIBAN 8.285.688.501,00 8.255.246.637,00 (30.441.864,00) (0,37)

EKUITAS DANA -

Ekuitas Dana Lancar -Sisa Lebih PembiayaanAnggaran (SILPA) 23.221.029.617,36 25.751.452.871,04 2.530.423.253,68 10,90

Pendapatan Yang Ditangguhkan 68.768.000,00 - (68.768.000,00) -

Cadangan Piutang 4.499.893.890,00 5.850.893.416,00 1.350.999.526,00 30,02

Cadangan Persediaan 1.670.375.679,00 1.505.460.642,00 (164.915.037,00) (9,87)Dana yang harus disediakanuntuk pembayaran Utang JangkaPendek (7.067.844.458,00) (7.067.844.458,00) - -

Jumlah Ekuitas DanaLancar 22.392.222.728,36 26.039.962.471,04 3.647.739.742,68

16,29

Page 145: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 13

No. Uraian Tahun 2009 Tahun 2010Pertumbuhan 2010 atas 2009

Rupiah %

Ekuitas Dana Investasi - -Diinvestasikan dalam InvestasiJangka Panjang 1.517.775.000,00 1.517.775.000,00 - -

Diinvestasikan dalam Aset Tetap 1.094.434.124.856,00 771.689.936.691,50 (322.744.188.164,50) (29,49)Diinvestasikan dalam AsetLainnya 33.511.447.470,24 - (33.511.447.470,24)Dana yang harus disediakanuntuk Pembayaran Utang JangkaPanjang - - -

Jumlah Ekuitas DanaInvestasi 1.129.463.347.326,24 773.207.711.691,50 (356.255.635.634,74) (31,54)

Ekuitas Dana Cadangan -Diinvestasikan dalam DanaCadangan - - -

Jumlah Ekuitas DanaCadangan - - -

Jumlah Ekuitas DanaCadangan - - -JUMLAHKEWAJIBAN DANEKUITAS DANA 1.137.749.035.827,24 781.462.958.328,50 (356.286.077.498,74) (31,31)

-Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2010

Berdasarkan informasi Neraca Daerah pada Tabel 3.7, aset daerah merupakan

aset yang memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi yang dimiliki dan

dikuasai pemerintah daerah, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi

pemerintah daerah maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat dari

peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam uang.

Selama kurun waktu 2009-2010 atau dua periode akuntansi, pertumbuhan

jumlah aset lancar Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mencapai 11,79 % yang berarti

jumlah pertumbuhan aset lancar sebesar Rp. 3.617.297.878,68 selama periode

akuntansi Tahun Anggaran 2010.

Aset tetap Tahun Anggaran 2010 nampak mengalami penurunan sebesar 29,49

persen atau senilai Rp. 322.744.188.164,50 dibandingkan tahun anggaran 2009.

Kondisi ini diakibatkan, adanya beberapa penyesuaian nilai aset dan pemisahan nilai

aset Pemerintah (APBN) dengan aset Pemerintah Daerah (APBD). Dari hasil

perhitungan tersebut, maka tampak terlihat adanya penurunan Aset tetap dari Rp.

1.094.434.124.856 tahun anggaran 2009 menjadi Rp. 771.689.936.691,50 pada tahun

anggaran 2010. Pengadaan asset tetap pada tahun anggaran 2010 secara total

meningkat senilai Rp. 151.058.417.688,31 dalam bentuk sarana dan prasarana

Page 146: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 14

pembangunan di Sulawesi Barat.

Ekuitas dana lancar melalui peningkatan dari Tahun anggaran 2009 sampai

Tahun anggaran 2010. Pada tahun anggaran 2009 nilai ekuitas dana lancar Rp.

22.392.222.728,36 tahun anggaran 2010 mengalami kenaikan 16,29 persen atau

meningkat senilai Rp. 3.647.739.742,68.

Ekuitas dana investasi pada tahun anggaran 2009 sampai tahun anggaran 2010

mengalami penurunan dari Rp. 1.129.463.347.326,24 menjadi Rp. 773.207.711.691,50

pada tahun anggaran 2010, penurunan ekuitas dana investasi ini diakibatkan adanya

penyesuaian dan pemisahan aset yang dilakukan pada tahun anggaran 2010.

Saldo piutang mengalami peningkatan sebesar 30,02 persen hal ini disebabkan

karena adanya kenaikan komponen pajak sebesar 12,40 persen. Bagian lancar tuntutan

berbendaharaan senilai Rp. 440.378.660 yang pada Tahun 2009 tidak ada dan bagian

lancar tuntutan ganti rugi senilai Rp. 1.092.124.695 yang pada tahun sebelumnya atau

tahun 2009 tidak ada.

Selanjutnya, tingkat kualitas pengelolaan keuangan daerah dapat diketahui

berdasarkan analisis rasio atau perbandingan antara kelompok/elemen laporan

keuangan yang satu dengan kelompok yang lain. Beberapa rasio yang dapat

diterapkan di sektor publik adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio utang.

Rasio likuiditas terdiri rasio lancar (current ratio), rasio kas (cash ratio) dan rasio

cepat (quick ratio). Sedangkan rasio lancar (current ratio) adalah rasio standar untuk

menilai kesehatan organisasi. Rasio ini menunjukkan apakah pemerintah daerah

memiliki aset yang cukup untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo. Kualitas

pengelolaan keuangan daerah dikategorikan baik apabila nilai rasio lebih dari satu.

Aset lancar Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan hasil analisis rasio

menunjukkan bahwa current ratio Provinsi Sulawesi Barat selama kurun waktu

Tahun 2009-2010 mempunyai nilai lebih dari satu, yang berarti bahwa pemerintah

daerah Provinsi Sulawesi Barat dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Current

ratio pada Tahun 2010 mencapai,415,43 persen yang berarti bahwa aset lancar

pemerintah Provinsi Sulawesi Barat adalah 4 kali lipat l eb ih bila dibandingkan

dengan kewajiban yang jatuh tempo. Persediaan masuk dalam kategori aset lancar,

namun memerlukan tahap untuk menjadi kas. Apalagi persediaan di pemerintah

daerah bukan merupakan barang dagangan, sehingga sebagai faktor pengurang dalam

aset lancar.

Page 147: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 15

Tabel 3.7.Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2006-2009

NO Uraian2009

(%-hari)2010

(%-hari)

1. Rasio lancar (current ratio) 370,25 415,43

2. Rasio quick (quick ratio) 364,47 397,203. Rasio total hutang terhadap total asset 13613,17 9347,87

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan Daerah Tahun 2009-2010

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mempunyai rasio lancar (quick ratio)

mencapai 346,47 persen pada Tahun 2009 dan pada tahun 2010 quick rationya 397,20

persen, hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah daerah dapat membayar

kewajibannya dalam waktu yang singkat karena persentasi ratio lancar adalah

merupakan satu ukuran likuiditas keuangan terbaik, untuk rasio solvabilitas Provinsi

Sulawesi Barat adalah sebesar 9347, 87 persen. Hal ini menunjukan bahwa total

kewajiban Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dapat ditutupi oleh total aset ataupun

oleh modal pemerintah Provinsi Sulawesi Barat karena menghitung rasio solvabilitas

yaitu perbandingan total aset dengan total utang.

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka secara umum struktur Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010 terdiri

dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah.

1. Pendapatan daerah, dikelompokkan kepada :

1) Pendapatan Asli daerah

2) Dana Perimbangan (Tahun 2008-2009) Pendapatan transfer (Tahun 2010)

3) Lain-lain Pendapatan yag sah

2. Belanja, dikelompokkan pada belanja tidak langsung dan belanja langsung.

1) Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait

secara langsung dengan program kegiatan; belanja pegawai, belanja barang,

subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan

belanja tidak terduga.

2) Belanja langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait dengan

pelaksanaan program/kegiatan ; belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan

belanja modal.

Page 148: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 16

3. Pembiayaan, meliputi :

1) Penerimaan pembiayaan daerah

2) Pengeluaran pembiayaan daerah

Selisih antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan merupakan

pembiayaan netto untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan

surplus anggaran. Sejalan dengan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2006-2010 yang

dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Tahun 2006-2011, permasalahan pokok yang menjadi prioritas penanganan

yaitu :

a. Masih besarnya jumlah penduduk miskin

b. Rendahnya kesempatan kerja, minat investasi dan interkoneksitas

c. Kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat relatif masih rendah

d. Pengelolaan potensi sumberdaya alam secara optimal

e. Dukungan infrastruktur belum memadai

f. Kesenjangan antara wilayah masih besar

g. Penegakan hukum masyarakat masih lemah

h. Masih rentannya mitigasi bencana

i. Masih adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat sebagai

dampak konflik

Kebutuhan APBD lebih diorientasikan pada upaya :

1. Penanggulangan kemiskinan

2. Pengurangan kesenjangan antar wilayah serta penciptaan keamanan

3. Penyediaan sarana dan prasarana dasar

4. Peningkatan daya saing dan daya tarik investasi

5. Revitalisasi pertanian, perikanan kelautan dan perdesaan

6. Penegakan hukum dan HAM

7. Mitigasi dan penanggulangan bencana

8. Pemantapan ketertiban dan keamanan masyarakat

Kebijakan atas pendapatan, belanja dan pembiayaan dapat diuraikan sebagai berikut :

Pengelolaan Pendapatan Daerah.

Page 149: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 17

3.2.1 Kebijakan Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan Daerah

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mempertimbangkan kondisi perekonomian

yang terjadi pada tahun sebelumnya dan perkiraan pertumbuhan perekonomian Provinsi

Sulawesi Barat. Untuk itu kebijakan pendapatan daerah Sulawesi Barat memperhatikan

azas perkiraan yang terukur, rasional, serta memiliki kepastian dasar hukum

penerimaannya.

Kebijakan pendapatan yang menjadi perhatian Pemerintah Daerah Provinsi

Sulawesi Barat meliputi peningkatan pendapatan melalui intensifikasi pengelolaan

pendapatan yang disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan

memberi kemudahan berusaha bagi pelaku ekonomi, upaya tersebut ditempuh dengan

penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi

daerah, rasionalisasi target pajak daerah dan retribusi daerah serta meningkatkan

pengendalian dan pengawasan atas pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

3.2.2 Target Pendapatan Daerah Meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), DanaPerimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.

Komponen Pendapatan Asli Daerah yang diatur berdasarkan Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, sebagai pendapatan Provinsi

terdiri dari: Pajak Daerah dengan jenis-jenis penerimaan masing-masing Pajak

Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaran Bermotor, Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor, Pajak Kendaraan di atas Air, Bea Balik Nama Kendaraan di atas

Air dan Pajak Air Permukaan.Dari jenis-jenis pajak provinsi tersebut di atas, Pajak

Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah ”primadona”

penerimaan pendapatan asli daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dengan

memberi kontribusi kurang lebih 60 persen dari total Pendapatan Asli Daerah setiap

Tahun Anggaran.

3.2.3. Upaya Pemerintah Dalam Mencapai Target

Upaya yang dilakukan dalam peningkatan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat

wajib pajak melalui peningkatan perubahan plat kendaraan bermotor non DC ke DC.

Page 150: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 18

Di samping itu, upaya peningkatan pendapatan asli daerah juga dilakukan

melalui Penarikan Berkas Kendaraan Bermotor dari Luar Daerah Provinsi Sulawesi

Barat ke dalam Wilayah Kantor Bersama SAMSAT Provinsi Sulawesi Barat.

Disamping itu, dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah maka

Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat berupaya melakukan intensifikasi dan

ektensifikasi sumber-sumber pendapatan. Intensifikasi yang dilakukan adalah dengan

meningkatkan sistem pengelolaan pendapatan daerah, melalui peningkatan ketersediaan

data dan peningkatan mutu pelayanan. Ekstensifikasi pendapatan daerah dilakukan

dengan pengembangan jenis pajak dan retribusi dengan cara penggalian dan pendataan

obyek pajak dan retribusi dan belum terjaring/belum digali yang dimungkinkan dapat

dikenai pajak serta didukung dengan peraturan daerah.

3.2.4. Kebijakan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Belanja Daerah disusun berdasarkan pendekatan anggaran kinerja yang

berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan

untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas

dan efesiensi penggunaan anggaran. Struktur APBD diklasifikasikan berdasarkan

bidang pemerintahan daerah sesuai peraturan perundang-undangan dan dilaksanakan

oleh perangkat-perangkat daerah sebagai pusat pertanggungjawaban sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi masing-masing dan dituangkan dalam klasifikasi belanja

langsung dan belanja tidak langsung.

Penganggaran belanja langsung dalam rangka melaksanakan program kegiatan

pemerintah Provinsi Sulawesi Barat diarahkan kepada upaya penghematan penggunaan

anggaran melalui efisiensi dan efektifitas atas kegiatan-kegiatan tertentu dengan

memperhatikan:

1. Rencana alokasi belanja untuk setiap kegiatan dilakukan berdasarkan analisis beban

kerja dan kewajaran biaya serta keterkaitan output dari suatu kegiatan untuk

menghindari pemborosan.

2. Terhadap kegiatan pembangunan fisik, proporsi belanja modal lebih besar

dibandingkan dengan belanja barang dan jasa. Untuk itu, Pemerintah Provinsi

Sulawesi Barat memberikan batasan jumlah belanja barang dan jasa yang terkait

dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik.

Page 151: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 19

3.2.5. Proporsi Penggunaan Anggaran

Untuk Provinsi Sulawesi Barat di dalam pengalokasian belanja aparatur dan

publik adalah biaya pegawai lebih kecil prosentasenya apabila dibandingkan dengan

belanja untuk masyarakat (belanja publik). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8.Proporsi Belanja APBD

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

No. UraianBelanja Tidak Langsung

(Rp)Belanja Langsung (Rp) Persen

(%)

1..

Tahun Anggaran 2008 Rp. 107.876.721.483,- Rp. 412.313.050.690,00 26,16

2.

Tahun Anggaran 2009 Rp. 103.782.680.450,- Rp. 486.381.131.227,29 21,34

3.

Tahun Anggaran 2010 Rp. 125.638.651.987,- Rp.482.033.513.825,00 26,06

Jumlah = Rp. 520.189.772.173,- Rp. 590.163.811.677,00 88,14

Sumber : Perubahan APBD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010

3.2.6. Analisis Pembiayaan

Kondisi pembiayaan daerah dalam kurun Tahun 2008-2010 dapat digambarkan

seperti terlihat pada Tabel 3.9 di bawah ini. Dari Tabel tersebut, terlihat bahwa defisit

riil anggaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat pada Tahun 2008 mencapai angka

yang sangat besar yaitu sejumlah Rp.97.514.931.243,00 Kemudian menjadi

Rp.73.033.177.862,96 pada Tahun 2009, pada Tahun 2010 Rp.51.497.664.415,54 dan

menjadi Rp.51.720.478.316,68 pada tahun 2011.3.653.177.381,24

Tabel 3.9.Defisit Riil Anggaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010

Sumber : Biro Keuangan Setda Prov. Sulbar(Catatan : Realisasi 2011 belum masuk audit) T

Untuk menutup defisit riil anggaran pada kurun tahun yang sama, dapat

digambarkan komposisinya pada Tabel 3.10 berikut ini.

No. Uraian 2008Rp.

2009Rp.

2010Rp.

2011Rp.

1 Realisasi PendapatanDaerah

510.759.424.956,- 554.240.279.732,41 610.378.109.666,68, 718.920.674.260,04

Dikurangi realisasi

2 Belanja daerah 520.189.772.173 990.163.811.677,29 607.672.165.812 731.174.415.692,00

3 PengeluaranPembiayaan Daerah

824.025.000,- 739.663.239,00 175.520.601 -

Surplus/Defisit riil (97.514.931.243,00) (73.033.177.862,96) (51.497.664.415,54) (12.253.741.431,96)

Page 152: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 20

Tabel 3.10.Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010

No. UraianProporsi dari total defisit riil

2008 (%) 2009 (%) 2010 (%)

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran(SILPA) Tahun Anggaransebelumnya

59.994.555.755 23.221.029.617,36 25.751.452.871,04

2. Pencairan Dana Cadangan - - -

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan DaerahYang di Pisahkan - - -

4. Penerimaan Pinjaman Daerah - - 3.000.000

5. Penerimaan Kembali PemberianPinjaman Daerah

- - -6. Penerimaan Piutang Daerah 739.812.549 - 172.520.601

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2008-2010

Berdasarkan data defisit rill anggaran dari Tahun 2008-2010 dengan SiLPA

Tahun 2007-2009 terlihat bahwa angka SiLPA lebih besar dibandingkan dengan

defisit rill anggaran. Hal ini berarti bahwa defisit rill dapat ditutupi dengan SiLPA

tahun sebelumnya. Sehingga data pada tabel 3.11 menunjukkan persentase SiLPA

diatas 100 %.

Untuk realisasi sisa lebih perhitungan anggaran pemerintah daerah, dengan

kurun waktu yang sama pada Tahun 2008-2010, gambarannya seperti terlihat pada

Tabel 3.11.

Tabel 3.11.Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)Provinsi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008-2010

No. Uraian2008 2009 2010

Rp% DariSILPA

Rp% DariSILPA

Rp% dariSiLPA

1. Jumlah SILPA 94.088.321.025,- 59.994.555.755,24 23.221.029.617,36

2.Pelampauanpenerimaan PAD

52.530.600.000,- 55,83 67.200.000.000,- 112,01 95.955.401.571,- 413,23

3.Pelampauanpenerimaan danaperimbangan

17.998.644.777,- 19,13 28.140.000.000,- 46,90 37.005.233.396,- 159,36

4.

Pelampauanpenerimaanlain-lainpendapatandaerah yang sah

34.000.000.000,- 36,14 26.228.819.436,- 43,72 71.721.910.430,- 308,87

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan Daerah Tahun 2008-2010

Page 153: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 21

Sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah SiLPA terjadi apabila pelampauan penerimaan PAD, pendapatan

penerimaan dan perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah

yang sah. Pelampauan penerimaan pembiayaan, menghemat belanja, kewajiban pihak

ketiga sampai akhir tahun belum terselesaikan dan sisa kegiatan lanjutan. Berdasarkan

hal tersebut di atas maka yang memberikan kontribusi terhadap SiLPA yaitu

pelampauan penerimaan PAD, pelampauan lain-lain pendapatan daerah yang sah dan

sisa penghematan belanja.

3.3 Kerangka Pendanaan

Sub bab ini akan dijelaskan pengeluaran keuangan yang harus dilakukan

pemerintah daerah, terkait pembelanjaan pada kategori kewajiban maupun

pengeluaran pembiayaan. Pengeluaran keuangan mengacu pada pedoman pengelolaan

keuangan daerah, sebagaimana ketentuan disampaikan dalam uraian sebelumnya

3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Pengeluaran periodik wajib dan mengikat Provinsi Sulawesi Barat yang

dibebankan pada keuangan daerah pada RPJMD Tahun 2009-2010 disusun,

memperlihatkan kondisi seperti berikut :

Tabel 3.12.Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama

Provinsi Sulawesi Barat

No. Uraian2009 2010 Rata-Rata

Pertumbuhan(%)(Rp) (Rp)

A.1.2.3.4.

5.

6.B.1.2.3.C.

Belanja Tidak LangsungBelanja PegawaiBelanja HibahBelanja Bantuan SosialBelanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota & Pemerintah DesaBelanja Bantuan Keuangan KepadaProvinsi/ Kabupaten /Kota danPemerintah DesaBelanja Tidak TerdugaBelanja LangsungBelanja PegawaiBelanja Barang dan JasaBelanja ModalPenerimaan Pembiayaan Daerah

117.974.445.788,-75.538.686.685,-6.256.969.620,-

12.841.760.093,-23.183.000.000,-

-

4.000.000.000,-527.646.861.510,96

54.797.221.200,-236.122.716.792,-236.726.923.518,-59.994.555.755,24

158.222.708.866,54101.313.461.468,80

11.117.500.000,-10.018.750.000,-

35.772.997.397,74

-

2.000.000.000,-518.539.717.858,-

62.021.872.035.-237.458.210.653,-219.059.635.170,-

23.221.029.617,36

34,1234,1273,41

(21,98)54,31

-

(50,00)(1,37)12,920,48

(7,33)(61,29)

Page 154: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 22

1.

2.D.1.

Sisa Lebih Perhitungan AnggaranTahun Anggaran SebelumnyaPenerimaan Piutang DaerahPengeluaran Pembiayaan DaerahPenyertaan Modal (Investasi)Pemerintah Daerah

59.994.555.755,24

---

23.221.029.617,36

---

(61,29)

---

Sumber : Biro Keuangan Setda Prov. Sulbar Tahun 2012

3.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan

Setelah menyajikan pengelolaan keuangan daerah masa lalu yang dibuat hingga

Tahun 2010, sebagai dasar keuangan yang telah ada dalam laporan keuangan daerah

Provinsi Sulawesi Barat, selanjutnya akan dilihat kapasitas riil keuangan daerah

Provinsi Sulawesi Barat dalam mendanai kebutuhan pembangunan daerah hingga

Tahun 2011 s.d 2016 mendatang.

Page 155: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 23

Tabel 3.13.Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Tahun2012-2016

LANDSCAPE

Page 156: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 24

Dengan proyeksi kenaikan rata-rata sebesar 19,03 persen sesuai dengan tingkat

pertumbuhan pendapatan dari tahun 2006-2010, penggunaan kapasitas rill kemampuan

keuangan Prov. Sulbar Tahun 2012-2016 menunjukkan pada Tahun 2011, kemampuan

daerah sebesar Rp. 750.038.165.240,29 Tahun 2012 sebesar Rp.986.006.464.829,92-

Tahun 2013 sebesar Rp. 1.256.933.216.250,- Tahun 2014 sebesar

Rp.21.659.180.599.062,- Tahun 2015 sebesar Rp. 1.712.124.856.671,- dan Tahun 2016

sebesar Rp. 1.862.531.490.379,- Kapasitas riil diperuntukkan untuk menunjang program

prioritas I, prioritas II dan Prioritas III. Adapun rincian prioritas tersebut antara lain:

1. Rencana alokasi pengeluaran Prioritas I, yang berkaitan dengan program dan

kegiatan pembangunan daerah yang menjadi unggulan (dedicated) Kepala

Daerah sebagaimana diamanatkan RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang

definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk

prioritas bidang pendidikan 20 persen dan kesehatan 10 persen. Selain itu program

prioritas berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental,

berskala besar, dan memiliki kepentingan pada capaian Visi/Misi Kepala Daerah

Terpilih Prov. Sulbar 2011-2016. Selain itu, Prioritas I juga diperuntukkan bagi

prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

2. Rencana alokasi pengeluaran prioritas II, berkaitan dengan program ditingkat

SKPD yang merupakan penjabaran per urusan yang paling berdampak luas pada

masyarakat yang dilayani sesuai permasalahan yang dihadapi, berhubungan

dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas

kelembagaan.

3. Rencana alokasi pengeluaran prioritas III, yang berkaitan dengan alokasi belanja-

belanja tidak langsung :

- Belanja pegawai,

- Belanja hibah,

- Belanja bantuan sosial,

- Belanja bagi hasil kepada provinsi, Kabupaten dan pemerintah Desa,

- Belanja bantuan keuangan kepada provinsi, Kabupaten dan Pemerintah Desa,

- Belanja tidak terduga.

Pengalokasian dana pada prioritas III harus memperhatikan (mendahulukan)

pemenuhan dana pada prioritas I dan II terlebih dahulu.

Page 157: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 25

Tabel 3.14.Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012-2016

LANDSCAPE

Page 158: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 26

Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi

Sulawesi Barat, dipergunakan untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung, jika

dilihat pada tabel 3.14 Proyeksi kapasitas rill keuangan daerah mengalami kenaikan,

tetapi harus tetap memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja yang wajib

dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan pembayaran pokok

pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta belanja barang dan jasa yang wajib

dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan. Selisih antara perkiraan dana yang

tersedia dengan jumlah belanja yang wajib dikeluarkan merupakan potensi dana yang

dapat dialokasikan untuk pagu indikatif bagi belanja langsung setiap SKPD.

Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa akan

berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu

mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan sesuai dengan potensi daerah,

prinsip prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada

prioritas utama pembangunan daerah, prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang

mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala

prioritas. Agar pemanfaatan dana efisien dan efektif, dalam perencanaan anggaran

perlu memperhatikan dua hal yaitu : (1) Tujuan, sasaran, hasil, manfaat dan

indikator kinerja perlu ditetapkan secara jelas, (2) Penetapan prioritas kegiatan,

perhitungan beban kerja dan penetapan harga satuan harus dilakukan secara efektif.

Page 159: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 27

Page 160: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 134

Page 161: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 23

Tabel 3.4.Realisasi Belanja dan Proporsi Realisasi APBD Provinsi Sulawesi Barat

Untuk Tahun 2006 – 2010

NO URAIANTAHUN

2006 % 2007 % 2008 % 2009 % 2010 %

I BELANJA TIDAKLANGSUNG 115,902,326,130 84.30 80,837,706,677 86.64 103,504,356,733 80.90 103,782,680,450 83.65 96,375,686,432 78.07

1 Belanja Pegawai 64,853,840,851 99.80 40,505,559,110 76.95 52,339,830,137 73.51 65,104,704,982 86.19 77,197,534,156 76.20

2 Belanja Hibah - - - 6,799,363,500 100.00 5,593,400,000 89.30 10,568,975,000 95.07

3 Belanja Bantuan Sosial 25,055,915,400 100.00 22,480,762,574 65.41 8,476,556,913 66.01 6,814,352,276 68.02

4

Belanja Bantuan Keuangankepada Provinsi /Kabupaten/Kota danPemerintah Desa

- - - - 817,400,000 70.56 - - -

5Belanja Bagi Hasil kepadaProvinsi / Kabupaten/Kota danPemerintah Desa

51,048,485,279 89.96 15,193,984,167 98.02 21,067,000,522 48.55 22,054,523,655 95.03 29.262.965.555,00 81.80

6 Belanja Tidak Terduga 250.000.000,00 5.64 82,248,000 5.48 4.372.364.750,0047.16 461,980,500

11.55 1,094,825,00054.74

7 Belanja Subsidi - - - - - - 2,091,514,400 93.03 700,000,000 100

II BELANJA LANGSUNG 157,630,791,207 78.84 233,167,069,924 50.29 412,313,050,690 85.70 486,381,131,227 98.56 482,033,513,825 92.96

1 Belanja Pegawai 17,731,372,425 44.50 46,730,167,121 83.55 56,256,108,465 86.39 45,749,520,360 83.49 56,863,863,976 91.68

2 Belanja Barang dan Jasa 74,820,472,733 80.75 143,948,315,239 100 146,120,254,328 89.36 195,917,095,198 84.21 220,105,790,229 92.69

3 Belanja Modal 65,078,946,049 - 42,488,587,564 86.43 209,936,687,897 83.16 244,714,515,669 100.00 205,063,859,620 93.61

TOTAL BELANJA 273,533,117,337 81.22 314,004,776,601 91.28 515,817,407,423 84.66 590,163,811,677 578,409,200,257

Sumber : Biro Keuangan Prov. Sulbar Tahun 2006-2011

Page 162: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 23

Tabel 3.13.Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Tahun 2012-2016

NO URAIANPROYEKSI

2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 Pendapatan 724,286,712,369.25 986,006,464,829.92 1,256,933,216,250.00 1,599,565,358,559.92 1,685,806,333,920.92 1,786,467,946,773.48

2Pencairan Dana Cadangan(Sesuai Perda)

3Sisa Lebih RiilPerhitungan Anggaran

25,751,452,871.04 13,254,215,570.08 12,449,015,930.00 254,702,572.08 13,254,702,573.08 13,254,702,574.08

Total Penerimaan 750,038,165,240.29 999,260,680,400.00 1,269,382,232,180.00 1,599,820,061,132.00 1,699,061,036,494.00 1,799,722,649,347.56

Dikurangi :

4

Belanja dan PengeluaranPembayaran yang Wajibdan Mengikat SertaPrioritas Utama

- 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00

Kapasitas RillKemampuan Keuangan

750,038,165,240.29 997,260,680,400.00 1,267,382,232,180.00 1,597,820,061,132.00 1,697,061,036,494.00 1,797,722,649,347.56

*) Sumber : Laporan Keuangan Pemda Yang Diolah Kembali

Page 163: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 23

Tabel 3.14.Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012-2016

NO URAIANPROYEKSI

2012 2013 2014 2015 2016

1Kapasitas Riil KemampuanKeuangan

997,260,680,400.00 1,267,382,232,180.00 1,597,820,061,132.00 1,697,061,036,494.00 1,797,722,649,347.56

I.a Belanja Langsung 606,246,393,000.00 798,165,087,300.00 1,058,220,344,520.00 1,076,521,362,390.00 1,084,102,024,128.56I.b Pembentukan Dana Cadangan

Dikurangi :

I.cBelanja Langsung yang WajibMeningkat Serta Prioritas Utama

I.dPengeluaran pembiayaan yang Wajibmengikat Serta Prioritas Utama

2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00

IITotal Rencana PengeluaranPrioritas I

303,123,440,000.00 391.582.678.500 529.110.387.500 510.760.529.500 542.051.109.000

Sisa Kapasitas Rill kemampuanKeuangan Daerah Setelah menghitungAlokasi Pengeluaran Prioritas I (I-II)

694,137,727,400.00 860,799,823,380.00 1,068,710,104,112.00 1,131,300,203,604.00 1,255,671,734,219.00

Total Rencana PengeluaranPrioritas II

212,186,408,000.00 274.107.874.950 370.377.271.250 357.532.370.650 379.435.776.300

III.a Belanja Tidak Langsung 391,014,287,400.00 469,217,144,880.00 539,599,716,612.00 620,539,674,104.00 713,620,625,219.00

Dikurangi :

III.bBelanja Tidak Langsung yang wajibdan mengikat serta prioritas Utama

IIITotal Rencana PengeluaranPrioritas III

90,937,032.00 117.474.803.550 158.733.116.250 153.228.158.850 162.615.332.700

Surplus Anggaran Rill atau berimbang(I-II-III) - - - - -

Page 164: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab III - 23

Page 165: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 1

BAB IVANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1 Permasalahan Pembangunan

Provinsi Sulawesi Barat sebagai Provinsi termuda di Indonesia telah mencatat

beberapa prestasi pembangunan namun tidak dipungkiri masih terdapat berbagai macam

permasalahan pembangunan yaitu:

Tabel 4.1Permasalahan Pembangunan di Sulawesi Barat

NoIndikator KinerjaPenyelenggaraan

Pemerintah DaerahPermasalahan Faktor Penentu

Keberhasilan

1 MDG’s 1. Mengurangi tingkat

kematian anak

2. Meningkatkan kesehatan

ibu

3. Hiv/AIDS dan penyakit

menular

4. Kelestarian Lingkungan

(Untuk mencapai target

MDGS’s masih

diperlukan kerja keras)

1. Peningkatan pelayanan

proses persalinan dan

perbaikan gizi ibu hamil

2. Peningkatan intensitas

pemahaman perilaku

hidup sehat

3. Sosialisasi pencegahan

HIV/AIDS dan penyakit

menular

4. Menumbuhkembangkan

kesadaran terhadap

kelestarian lingkungan

2 Sarana dan prasarana teknologi Belum dapat mengikuti

perkembangan globalisasi

informasi yang diakibatkan

keterbatasan sarana dan

prasarana teknologi

informasi

Dibangunnya sarana dan

prasarana teknologi informasi

dan sumber daya manusia

sebagai pendukung

3 SDM Aparatur Belum optimalnya sumber-

sumber daya dalam

mendukung terselenggaranya

otonomi daerah

Peningkatan SDM aparatur

melalui Diklat dan kursus-

kursus singkat serta sistem

penerimaan pegawai perlu di

sempurnakan sesuai

Page 166: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 2

NoIndikator KinerjaPenyelenggaraan

Pemerintah DaerahPermasalahan Faktor Penentu

Keberhasilan

kebutuhan daerah

4 SDM Masyarakat Masih rendahnya kualitas

sumber daya manusia

ditunjukkan oleh peringkat

IPM

1. Penyempurnaan sitem

pendidikan

2. Peningkatan kesehatan

masyarakat

3. Perbaikan gizi masyarakat

5 Keterbatasan lembaga

perlindungan ibu dan anak

Masih rendahnya pelayanan

dan perlindungan ibu dan

anak serta penyandangan

masalah kesejahteraan sosial

lainnya

Menumbuhkembangkan

lembaga perlindungan ibu

dan anak serta masalah sosial

lainnya

6 Sarana dan prasarana paud Masih rendahnya akses dan

pelayanan pendidikan anak

usia dini

Meningkatkan kerjasama

pemerintah dan masyarakat

untuk membangun sarana dan

prasarana PAUD

7 Angka buta huruf Masih diperlukan penuntasan

angka buta huruf

Meningkatkan program

penuntasan angka buta huruf

melalui pelaksanaan kegiatan

paket A,B,C

8 Pembinaan kepemudaan dan

olahraga

Belum optimalnya

pembinaan kelembagaan dan

prestasi olahraga dan

kepemudaan

Meningkatkan pembinaan

kelembagaan pemuda dan

olahraga

9 Komoditas unggulan daerah Belum optimalnya

peningkatan nilai tambah

sektor dan komoditas

unggulan daerah

Mengembangkan industri

yang berbasis produk

unggulan daerah

10 Jaringan transportasi Belum terbangunnya secara

menyeluruh jaringan

transportasi antar wilayah

sebagai penunjang kemajuan

perekonomian daerah

Membangun jaringan

transportasi antar wilayah

sebagai penunjang kemajuan

perekonomian daerah

11 Energi listrik Masih terbatasnya energi Membangun pembangkit

Page 167: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 3

NoIndikator KinerjaPenyelenggaraan

Pemerintah DaerahPermasalahan Faktor Penentu

Keberhasilan

listrik dalam menunjang

seluruh aktivitas baik untuk

rumah tangga dan industri

serta perkantoran

listrik tenaga air sesuai

dengan potensi yang dimiliki

oleh daerah

12 Wilayah perbatsan dan pulau

terpencil

Belum terwujudnya

pembangunan di wilayah

perbatasan, terpencil dan

kepulauan secara baik dan

berkeadilan

Membangun wilayah

perbatasan, terpencil dan

kepulauan secara baik dan

berkeadilan

13 Good governance Belum optimalnya

penyelenggaraan

Pemerintahan yang efektif

dan efisien berdasarkan

prinsip Good Governance

Dilaksanakan pembenahan

dalam mencapai optimalisasi

penyelenggaraan

Pemerintahan yang efektif

dan efisien berdasarkan

prinsip Good Governance

14 Sumber Daya Alam Belum optimalnya

pemanfaatan potensi sumber

daya alam dengan

memperhatikan daya dukung

lingkungan untuk

melaksanakan pembangunan

yang berkelanjutan

Meningkatkan program

pemanfaatan potensi sumber

daya alam dengan

memperhatikan daya dukung

lingkungan untuk

melaksanakan pembangunan

yang berkelanjutan

15 Mitigasi bencana Belum optimalnya

penanganan mitigasi bencana

pada daerah-daerah rawan

bencana

Meningkatkan program

penanganan mitigasi bencana

pada daerah-daerah rawan

bencana

16 Air bersih dan sanitasi

lingkunan

Akses pada air bersih dan

sanitasi lingkungan yang

layak

Meningkatkan program

Akses pada air bersih dan

sanitasi lingkungan yang

layak

Page 168: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 4

Berdasarkan pada kondisi tersebut berikut disusun telaahan dinamika internasional, nasional

dan regional yang memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan Provinsi Sulawesi

Barat.

Tabel 4.2Telaahan Dinamika Internasional, Nasional dan Regional

yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat

No Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional

1. Pencapaian MDG’s Pencapaian MDG’s Pencapaian MDG’s

Tujuan pembangunan Milenium terdiri dari 8 (delapan) tujuan pembangunan manusia

yang secara langsung dapat memberikan dampak bagi pengentasan kemiskinan ekstrim,

yang harus dicapai pada tahun 2015 oleh 189 Negara yang menandatangani rumusan

Deklarasi Milenium pada September tahun 2000 termasuk Indonesia. Untuk mencapai tujuan

MDGs tahun 2015 diperlukan koordinasi, kerjasama serta komitmen dari seluruh

pemangku kepentingan terutama pemerintah dan masyarakat (nasional dan daerah) untuk

bersama-sama memastikan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai telah dapat dinikmati

oleh seluruh masyarakat Indonesia dan Sulawesi Barat pada khususnya.

2. Pemanasan Global Pemanasan Global Pemanasan Global

Peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi merupakan ancaman yang serius bagi

planet bumi dan seluruh mahluk di dalamnya, sehingga perlu langkah terpadu yang di

penanggulangan dan pencegahan serta pengawasan sebab dan dampak yang dihasilkan

oleh pemanasan global tersebut, yang salah satu penyebabnya adalah pembentukan

beberapa jenis gas rumah kaca yang dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar

fosil pada kendaraan bermotor dan pabrik-pabrikmodern, serta pembangkit tenaga listrik

dan lainnya.

3. Globalisasi Informasi Globalisasi Informasi Globalisasi Informasi

Peningkatan teknologi informasi menuntut kemampuan lebih untuk dapat mengambil

manfaat dari derasnya arus globalisasi sehingga diperlukan mutu modal manusia. Disisi

lain diperlukan filterisasi dari setiap pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan

norma a g a m a d a n b u d a y a sehingga dapat mencegah pengaruh negatif dari

globalisasi informasi

4. - Otonomi Daerah Otonomi Daerah

Berlakunya Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 menuntut daerah untuk lebih

mandiri dalam pengelolaan kekayaan dan pemerintahan daerahnya masing-masing. Untuk

itu diperlukan pelaksanaan pembangunan daerah yang terintegrasi, bersinergi, efisien dan

Page 169: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 5

No Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional

menjamin terkelolanya sumberdaya alam secara maksimal dalam rangka pemerataan,

keadilan sosial yang memperkuat sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam

NKRI.

5.

- -

Optimalisasi pengembangan

sektor unggulan yang

berdaya saing tinggi di

wilayah Sulawesi

Dominasi sektor-sektor primer dalam perekonomian wilayah Sulawesi menunjukkan

belum optimalnya peningkatan nilai tambah sektor dan komoditas unggulan. Sementara

keragaman komoditas unggulan antar daerah memungkinkan dikembangkannya

gugus (cluster) industri unggulan secara simultan.

6.- -

Interkonektivitas domestik

intrawilayah

Integrasi jaringan transportasi domestik sangat strategis dalam mendukung penguatan

ketahanan perekonomian domestik. Di samping itu, posisi strategis wilayah Sulawesi

memainkan peranan penting bagi penguatan integrasi perekonomian KBI dan KTI.

7.- -

Kualitas SDM dan Tingkat

Kemiskinan

Rendahnya kualitas sumber daya manusia ditunjukkan oleh peringkat IPM provinsi-

provinsi di Sulawesi yang berada di bawah 20, kecuali Sulawesi Utara. Tingkat

kemiskinan relatif tinggiditemui di Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan

Sulawesi Barat.

Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional

8. - - Kapasitas energi listrik

Ketersediaan energi listrik saat ini tidak mampu mengimbangi pertumbuhan permintaan

baik dalam jangka pendek maupun panjang. Peningkatan kapasitas energi listrik sangat

strategis dalam menunjang arah pengembangan gugus industri unggulan di wilayah

Sulawesi.

9. - - Revitalisasi modal Sosial

Peningkatan rasa saling percaya di antara masyarakat dan antara masyarakat dan pemerintah

berperan penting dalam meningkatkan efektivitas program- program pembangunan.

Meningkatnya rasa saling percaya juga berperan memperlancar kerja sama produktif,

mengurangi biaya transaksi, dan memperkuat ketahanan social masyarakat dalam

menghadapi isu-isu sensitif.

Page 170: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 6

No Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional

10.

- -

Pembangunan kawasan

perbatasan dan pulau-pulau

terpencil

Pengamanan kawasan perbatasan dengan daerah -dae rah (Kab /Kota dan Provins i )

dan Negara-negara tetangga sangat penting selain untuk peningkatan kerjasama antara

daerah/wilayah/negara, juga terdapat potensi potensi konflik yang cukup tinggi.

Keterisolasian dan kesenjangan tingkat kesejahteraan di kawasan perbatasan juga berpotensi

mengikis nasionalisme masyarakat yang selanjutnya bisa mengancam kedaulatan wilayah

nasional.

11.- -

Reformasi birokrasi dan tata

kelola

Aparat pemerintah daerah yang profesional disertai pelayanan publik yang prima berpotensi

meningkatkan daya tarik daerah di mata investor, baik lokal maupun asing. Selanjutnya,

meningkatnya investasi akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Pelayanan publik

yang efisien juga mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin.

12.

- -

Konservasi SDA,

Lingkungan Hidup, dan

Mitigasi Bencana

- Wilayah Sulawesi dikaruniai keragaman hayati yang cukup tinggi dan unik yang

berbeda dengan flora dan fauna baik di Asia maupun Australia.

- Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang berlebihan dapat mengancam

potensi tersebut. Di sisi lain, wilayah ini memiliki kerawanan akan terjadinya

bencana alam.

4.2 Isu Strategis Provinsi Sulawesi Barat

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan

dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi kemajuan Provinsi

Sulawesi Barat dimasa datang dengan mempertimbangkan isu-isu dan dinamika internasional,

nasional maupun Regional.

Berdasarkan gambaran umum pembangunan daerah pada Bab II dan keuangan daerah

pada Bab III serta memperhatikan dinamika internasional, nasional dan regional, maka

diidentifikasi isu strategis Provinsi Sulawesi Barat, sebagai barikut berdasarkan urusan

pemerintahan (PP 38 tahun 2007):

Urusan Wajib

Page 171: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 7

1. Pendidikan

a. Kualitas dan Kuantitas guru masih rendah dan pendistribusiannya tidak merata di

setiap tingkatan pendidikan

b. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan disetiap tingkatan pendidikan belum

sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP)

c. Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas di setiap tingkatan pendidikan

d. Anggaran pendidikan yang masih relatif kecil

e. Masih rendahnya pelayanan PAUD Penguasaan

f. Pengembangan IPTEK yang masih rendah

2. Kesehatan

a. Masih tingginya Angka Kematian bayi dan Ibu

b. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama

pada kelompok rentan seperti: penduduk miskin, daerah tertinggal, terpencil, dan

kepulauan

c. Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh.

d. Masih tingginya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular.

e. Belum terpenuhinya jenis, kualitas serta penyebaran sumber daya manusia kesehatan

dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi ketenagaan kesehatan.

f. Permasalahan manajerial dalam sinkronisasi perencanaan kebijakan, program, dan

anggaran serta masih terbatasnya koordinasi dan integrasi Lintas Sektor.

g. Belum otimalnya ketersediaan pemerataan dan keterjangkauan obat esensial

penggunaan obat yang tidak rasional dan penyelenggaran pelayanan kefarmasian

yang berkualitas.

h. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum dilakukan secara

optimal.

i. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan, meliputi

pengelolaan data dan informasi kesehatan.

3. Pekerjaan Umum

a. Masih rendahnya kapasitas jalan provinsi

b. Belum tersusunnya perencanaan data base jalan berbasis GIS

c. Belum tersusunnya data base berbasis GIS

d. Belum terpublikasinya data base yang dapat diakses melalui internet

Page 172: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 8

e. Belum adanya perencanaan data base berbasis Web.GIS

f. Belum adanya data base yang dapat diakses melalui internet

g. Rendahnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan dan pusat

produksi serta industri

h. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas irigasi

i. Masih terjadinya abrasi dan belum berkembangnya potensi wisata Pantai

j. Masih terjadinya banjir

k. Tingkat keamanan bangunan waduk untuk menampung air yang rendah

l. Masih tingginya pantai yang terkena abrasi

m. Belum tersedianya data dasar daerah irigasi berbasis Web.GIS

n. Pemanfaatan yang masih minim hasil perencanaan untuk mendukung pembangunan

dan peningkatan daerah irigasi

o. Masih rendahnya akses masyarakat terhadap pemenuhan air irigasi

p. Masih rendahnya kesempatan masyarakat bekerja pada sektor pertanian

q. Masih kurangnya sarana dan prasarana jaringan irigasi

r. Kurang efektif dan efisiennya penggunaan air irigasi

s. Belum terjaminnya keberlanjutan pemanfaatan jaringan irigasi

t. Masih rendahnya Kualitas dan Kuantitas personil PNS di Wilayah Sulawesi Barat

u. Pengendalian Pemberian Izin Pemanfaatan Ruang

4. Perumahan

a. Masih terdapat rumah rakyat yang tidak layak huni

b. Terbatasnya alokasi pembiayaaan perumahan bagi masyarakat tidak mampu

c. Rendahnya kualitas kawasan permukiman berbasis tata ruang

d. Rendahnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh /nelayan dengan

pola pemberdayaan masyarakat

5. Penataan Ruang

a. Masih rendahnya kualitas jalan yang berbasis tata ruang

b. Belum adanya sistem jaringan jalan yang andal berbasis tata ruang

c. Belum tersedianya Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Perda Rencana

Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi

d. Belum tersedianya Perda Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kawasan

Strategis Provinsi (KSP)

e. Belum tersedianya Pedoman Pelaksanaan Bidang Penataan Ruang

Page 173: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 9

f. Rendahnya Kesadaran dan Tanggung Jawab Masyarakat dalam Penyelenggaraan

Penataan Ruang

g. Rendahnya Pemanfaatan Kawasan Strategis Provinsi

h. Belum terlaksananya penggunaan teknologi canggih di dalam pelaksanaan penataan

ruang

i. Belum konsistennya kebijakan Pemerintah Daerah terhadap Program dan kegiatan

yang berpedoman pada Dokumen Rencana Tata Ruang

j. Masih rendahnya Pembinaan Penataan Ruang

k. Rendahnya kualitas bangunan dan kawasan perkantoran pusat pemerintahan Provinsi

Sulawesi Barat berbasis tata ruang

l. Belum terbangunnya Sistem Informasi dan Komunikasi Penataan Ruang Serta

Penyebarluasan Informasi Penataan Ruang kepada Masyarakat

6. Perencanaan Pembangunan

a. Tidak terintegrasinya dengan baik perencanaan antar daerah yang ada, baik di antar

provinsi serta Provinsi dan Kabupaten

b. Belum rampungnya RT RW

c. Masih kurangnya Kualitas sumber daya manusia

d. Manajemen SDM yang belum mengarah kepada peningkatan kinerja pegawai

e. Pengelolaan kegiatan dan anggaran yang belum sepenuhnya mengarah kepada

peningkatan kinerja lembaga dan unit kerja SKPD

f. Sistem pengumpulan dan akurasi data masih belum optimal

g. Koordinasi, komitmen dan tanggung jawab internal maupun antar SKPD masih belum

optimal

7. Perhubungan

a. Masih kurangnya fasilitas keselamatan lalu lintas jalan berupa rambu lalu lintas,

pagar pengaman maupun marka jalan Nasional

b. Terbatasnya pendanaan untuk membiayai sarana dan prasaran perhubungan, baik laut,

darat maupun udara

c. Di bidang transportasi darat adalah turunnya kualitas pelayanan umum, baik di bidang

angkutan darat maupun di bidang angkutan sungai danau dan penyeberangan, serta

angkutan jalan dan angkutan kota seperti polusi dan kondisi armada yang sudah

melampaui umur ekonomisnya terutama angkutan bus kota dan moda angkutan

lainnya. Di samping itu terjadi penurunan disiplin berlalulintas dan tumpang tindih

Page 174: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 10

kewenangan penanganan angkutan jalan dan angkutan kota oleh pelbagai instansi

pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah

d. Di bidang transportasi laut adalah rendahnya pangsa armada pelayaran nasional, baik

angkutan dalam negeri maupun luar negeri. Kesiapan penyediaan sarana transportasi

laut perlu didukung dengan ketersediaan prasarana pokok dan fasilitas penunjang

transportasi laut yang memadai. Dewasa ini diperlukan kebijakan khusus di bidang

transportasi laut untuk turut menunjang tetap tegaknya kedaulatan NKRI khususnya

di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan dengan negara lain

e. Di bidang transportasi udara Kebijakan membuka pasar (multi operator) bagi kegiatan

transportasi udara belum mampu menarik minat maskapai untuk membuka jalur

penerbangan ke Sulawesi Barat.

8. Lingkungan Hidup

a. Permasalahan lingkungan yang perlu mendapatkan perhatian diantaranya presepsi

masyarakat terkait isu lingkungan hidup dimana masalah lingkungan masih belum

ditempatkan sebagai peluang untuk pembangunan ekonomi

b. Kapasitas sumber daya aparatur, kelembagaan maupun sarana prasarana yang masih

minim ditambah dengan jumlahnya yang masih terbatas

c. Masalah pembiayaan yang terbatas sehingga beberapa indikator kinerja dilakukan

dengan pembiayaan pusat melalui dana dekonsentrasi sehingga sasaran objek capaian

belum memenuhi sasaran objek dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)

d. Beberapa indikator seperti Peresentase penduduk berakses air minum dan Persentase

luas pemukiman yang tertata dilakukan oleh instansi lain yang juga merupakan mitra

bersama dalam urusan wajib lingkungan hidup, dalam hal ini dilakukan oleh instansi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Tarkim.

9. Pertanahan

a. Masih banyaknya tanah tanpa sertifikat yang berada di Prov. Sulbar

b. Masih banyak tanah adat yang mesti diperjelas status kepemilikannya

10. Kependudukan dan Catatan Sipil

a. Masih banyak penduduk yang belum memiliki KTP

b. Masih terdapat bayi yang belum memiliki akta kelahiran

11. Pemberdayaan Perempuan

a. Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) utamanya pada Indeks

Pembanguan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender masih sangat rendah.

Page 175: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 11

b. Masih rendahnya keterlibatan perempun atau kesetaraan gender dalam jabatan politik

dan jabatan publik

c. Perempuan masih mengalami diskrimansi dalam memperoleh akses pendidikan dan

keterampilan oleh karena itu angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas

didominasi oleh kaum perempuan

d. Masih kuranganya kesempatan bagi perempuan untuk mendapatkan akses, manfaat

serta kontrol dalam pembangunan akibatnya kemiskinan lebih banyak diderita

perempuan daripada laki-laki

e. Angka kematian ibu hamil dan melahirkan cukup tinggi dan juga separuh dari

perempuan mengalami asupan gizi yang kurang

f. Prevalensi kekerasa terhadap perempuan dan anak masi sangat tinggi

g. Masih rendahnya anak untuk memperoleh akses pendidikan utamannya pada

pendidikan dasar

h. Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi dan asupan gizi yang kurang.

i. Kekerasan dan diskrimanasi masih sering dialami oleh anak-anak

j. Masih tingginya angka kemiskinan sebagai akibat tingginya angka kelahiran

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

a. Tingginya angka kelahiran disebabkan oleh masih rendahnya penggunaan alat

kontrasespsi

b. Kualitas dan produktifitas remaja masih rendah

13. Sosial

a. Cakupan atau jangkauan pelayanan program kesejahteraan sosial masih sangat

terbatas

b. Kegiatan bantuan dan jaminan sosial bagi PMKS masih tumpang tindih satu sama lain,

c. Pemerintah daerah belum optimal dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial

bagi PMKS yang tercermin dalam aspek pelayanan kelembagaan yang disediakan dan

penyediaan anggaran

d. Peran pemerintah yang masih dominan dalam pelayanan program pemberdayaan

PMKS dan PSKS sehingga mengurangi esensi dari upaya pemberdayaan sosial itu

sendiri

e. Peran masyarakat melalui organisasi nirlaba dan dunia usaha dalam pelayanan

kesejahteraan sosial belum terarah dan terdayagunakan secara optimal

Page 176: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 12

f. Kapasitas sumber daya manusia pelaksana pelayanan kesejahteraan sosial dalam hal

substansi teknis dan praktis masih kurang

g. koordinasi dan komunikasi pada berbagai sektor dan level masih belum optimal

h. Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) kesehjahteraan sosial, dana, sarana dan

Prasarana

Faktor-faktor yang mempengaruhi:

- Masih rendahnya partisipasi aparatur dalam mengikuti, pendidikan dan pelatihan

pmks

- Minimnya Pengetahuan pengurus kelembagaan sosial yang menangani masalah

- Minimnya ketersediaan dana dalam menanggulangi penyandang Masalah

kesejahteraan sosial

- Masih mininnya sarana dan prasarana penyandang Masalah kesejahteraan sosial

i. Faktor Keluarga, Masyarakat serta nilai-nilai sosial yang beragam

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

- Tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga

- Tinggi angka keluarga miskin

- Kurang kepedulian masyarakat terhadap PMKS

j. Terbatasnya Political will terhadap penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.Kebijakan

pemerintah dalam hal penanggulan PMKS belum optimal

14. Tenaga Kerja

a. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang tinggi tidak diikuti dengan ketersediaan

lapangan kerja yang memadai

b. Sarana dan prasarana pendukung tenaga kerja terutama BLK belum memadai serta

output dari BLK belum sepenuhnya mampu untuk mandiri

c. Masih kurangnya pegawai teknis dan Fungsional dalam melaksanakan Pelatihan,

penempatan, penyelesaian kasus dan pengawsan ketenagakerjaan

d. Belum terbangunya Gedung dan Sarana Prasanaran UPTD BLK, BPPD dan Balatrans

provinsi Sulawesi Barat sebgai tempat peningkatan kualitas pelatihan berbasis

kompetensi dan masyarakat

e. Belum lengkapnya sarana prasarana dan Sumber daya manusia yang akan mengelola

Bursa kerja On Line berupa Indeks pencari kerja dalam pencapaian penempatan

tenaga kerja di sektor informal

f. Pembentukan LKS Bipartit antar pengusaha dan Serikat pekerja belum maksimal,

Page 177: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 13

karena belum semua perusahaan di Sulawesi Barat memiliki PP/PKB dan serikat

pekerja di perusahaan

g. Pengawasan Ketenagakkerjaan belum maksimal disebabkan masih minimnya sarana

prasarana pemeriksaan K3 di lapangan serta masih minimnya pengetahuan

perusahaan skala kecil menengah akan pentingnya penerapan SMK3 di Perusahaan

15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

a. Kebijakan pemerintah dalam mengembangkan dan menumbuhkan Koperasi menjadi

prioritas, namun kenyataannya masih banyak Koperasi yang tidak aktif

b. Pengembangan UKM belum didukung oleh pengoptimalan peningkatan SDM para

pelaku usaha, olehnya itu gerakan penumbuhan dan pengembangan wira usaha baru

bagi lulusan sarjana (P2SW) harus dimaksimalkan

c. Belum kuatnya terbangun komitmen antara Pemerintah dan pelaku usaha untuk

meningkatkan daya saing dan produktifitas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.

d. Kebijakan pemerintah dalam mengembangkan dan menumbuhkan Koperasi menjadi

prioritas, namun kenyataannya masih banyak Koperasi yang tidak aktif

e. Pengembangan UKM belum didukung oleh pengoptimalan peningkatan SDM para

pelaku usaha, olehnya itu gerakan penumbuhan dan pengembangan wira usaha baru

bagi lulusan sarjana (P2SW) harus dimaksimalkan

16. Penanaman Modal

a. Data potensi penanaman modal

b. Iklim investasi di Provinsi Sulawesi Barat

c. Pelayanan perizinan

d. Pengawasan dan pengendalian PMA dan PMDN

e. Tidak maksimalnya tugas-tugas promosi diakibatkan oleh kurangnya data potensi

daerah serta kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung tugas-tugas promosi

f. Pengolahan potensi Penanaman Modal Daerah belum optimal karena kurangnya

anggaran dalam Pendayagunaan Fasilitas Pengembangan Usaha

g. Lemahnya Pelayanan Penanaman Modal diakibatkan oleh kurangnya koordinasi dan

pembinaan terhadap dunia usaha serta belum tersedianya standar operasional

pelayanan dan fasilitasi Penanaman Modal

h. Lemahnya Pengawasan dan Pengendalian PMA dan PMDN diakibatkan belum

adanya acuan berupa perda

17. Kebudayaan

Page 178: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 14

a. Pelestarian Seni dan Budaya

b. Kurang terawatnya dokumentasi sejarah kebudayaan termasuk peninggalannya

c. Mulai lunturnya nilai-nilai budaya daerah

d. Kurangnya perhatian terhadap pelestarian Seni Budaya, Situs dan kawasan cagar

budaya sehingga terdapat beberapa kawasan yang belum mendapat perhatian

pemerintah

18. Pemudaan dan Olah Raga

a. Masih terbatasnya dana untuk pembinaan olahraga dan pembinaan kepemudaan

b. Pengembangan potensi, kreatifitas dan keterampilan pemuda

c. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Atlet di berbagai cabang olahraga prestasi

d. Pengangguran pemuda produktif masih tinggi disebabkan karena kurangnya lapangan

pekerjaan dan kurangnya keterampilan yang dimiliki

e. Prestasi di bidang Olahraga masih kurang dikarenakan pembinaan terhadap cabang

olahraga prestasi belum mendapat perhatian yang serius dari pemerintah daerah

meskipun telah dilaksanakan pembinaan pada cabang olahraga tertentu

19. Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri

a. Masih rendahnya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan politik

b. Kurangnya fasilitas infrastruktur politik

c. Masih kurangnya kemandirian dan kinerja infrastruktur politik

d. Pembangunan wawasan kebangsaan dan watak budaya demokrasi

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian dan Persandian (Sekretariat Daerah)

a. Prinsip pelayanan prima dalam bentuk pelayanan yang lebih berkualitas masih

perlu ditingkatkan

b. Belum optimalnya Evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah

c. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum

esuai dengan beban kerja

d. Alokasi dana operasional, sarana dan prasarana pada setia punit kerja belum

memenuhi standar kebutuhan minimal yang ideal

e. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem

yang terpadu, efektif, dan efisien

f. Koordinasi antara Sekretariat Daerah dengan DIBALE (Dinas,Badan,

danLembagaTeknis) belum berjalan secara proporsional

Page 179: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 15

g. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja

21. Pemberdayaan Masyarakat Desa

a. Belum mantapnya penyelenggaraan otonomi desa

b. Tingginya angka kemiskinan di perdesaan

c. Teknologi Tepat Guna yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat belum

dimanfaatkan secara optimal

d. Peran dan fungsi kelembagaan masyarakat belum optimal

e. Peran serta masyarakat dalam pembangunan di kawasan perdesaan cenderung

menurun

f. Pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat belum optimal

g. Peran perempuan dalam pembangunan desa belum optimal

h. Kemampuan keuangan desa dalam menopang pembangunan masih terbatas

i. Pengelolaan administrasi pemerintahan desa kurang tertib

22. Kearsipan

a. Perlu segera membuat Perda yang mengatur tentang penyelenggaraan Kearsipan

Daerah Provinsi Sulawesi Barat

b. Diperlukan komitmen dari para pemangku kebijakan untuk segera mengalih

fungsikan tenaga pengelola arsip ke dalam Jabatan Fungsional Arsiparis dan tenaga

pengelola Perpustakaan ke dalam jabatan Fungsional Pustakawan

23. Komunikasi dan Informatika

a. Belum optimalnya layanan multi media dalam rangka pemenuhan hak tahu publik

sesuai Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi

publik

b. Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi belum maksimal

c. Kelembagaan komunikasi dan informatika masih lemah

Urusan Pilihan

24. Ketahanan Pangan

a. Peningkatan ketersediaan pangan berbasis kemandirian

b. Peningkatan kemudahan dan kemampuan masyarakat mengakses pangan

c. Peningkaan Kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang berbasis

Page 180: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 16

pada pangan lokal

d. Peningkatan mutu dan keamanan pangan

25. Pertanian

a. Masih terbatasnya pemasaran untuk memasarkan hasil produksi pertanian

b. Masih rendahnya nilai tambah yang di dapatkan oleh para petani

c. Terbatasnya Anggaran Dinas Pertanian dan Peternakan

d. Terbatasnya SDM yang berkompetensi di Sektor Pertanian dan Peternakan

e. Terbatasnya Prasarana dan Sarana pendukung

f. Sistem Perbenihan dan Perbibitan yang belum berjalan optimal

g. Pengelolaan Kawasan/Lahan Pertanian dan Peternakan yang belum berjalan optimal

h. Minimnya pengetahuan dalam pengolahan hasil – hasil pertanian dan peternakan

i. Pengelolaan Akses Pemasaran produk hasil pertanian dan peternakan

j. Metode pengendalian hama penyakit tanaman dan ternak yang belum optimal

k. Minimnya pengelolaan pasca panen hasil pertanian dan peternakan.

26. Kehutanan

a. Status Kawasan Hutan yang belum mantap

b. Masih tingginya Tekanan dan gangguan Keamanan Hutan serta Illegal logging

c. Masih luasnya lahan kritis baik di dalam maupun di luar kawasan hutan

d. Produktifitas hasil hutan yang masih rendah

e. Diversifikasi Produk hasil hutan yang masih minim

f. SDM Aparatur dan Anggaran kehutanan yang masih kurang

g. Kelembagaan Kehutanan yang belum mapan.Belum adanya RT RW kawasan hutan

h. Jumlah Sumberdaya Manusia Aparatur yang dimiliki masih sedikit

i. Masih minimnya alokasi anggaran

j. Kepastian dan pelayanan usaha di bidang kehutanan masih rendah

k. Pemberian akses terhadap kebijakan dan informasi kehutanan rendah

l. Peraturan perundangan bidang kehutanan belum sepenuhnya dapat diterapkan

m. Terbatasnya sarana-prasarana pendukung pelaksanaan pembangunan kehutanan

n. Tata batas kawasan hutan masih banyak yang belum temu gelang dan kawasan hutan

masih belum berfungsi sesuai peruntukannya menyebabkan status kawasan hutan

belum mantap

o. Alih fungsi kawasan hutan untuk kepentingan non kehutanan semakin meningkat

Page 181: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 17

p. Cara pandang personil kehutanan belum semuanya mengikuti perubahan paradigma

pembangunan kehutanan yang baru

q. Masil luasnya kerusakan hutan termasuk Illegal logging merupakan dampak dari

lemahnya pengawasan hutan di lapangan

r. Penegakan hukum kehutanan masih lemah

s. Selain masih adanya Korupsi, Kolusi,dan Nepotisme (KKN), vonis yang dijatuhkan

terhadap pelaku tindak pidana kehutanan masih ringan dan tidak menimbulkan efek

jera

27. Energi dan Sumber Daya Mineral

a. Penambangan tanpa izin

b. Kurangnya pasokan Listrik

c. Mitigasi bencana alam geologi

d. Minyak dan Gas Bumi

e. Pemetaan Sumber Daya Geologi,Tatalingkungan, Mineral dan Batu Bara

f. Pengembangan dan Monitoring Bidang Minyak dan Gas Bumi

g. Belum optimalnya ekploitasi pada pertambangan dan pengeboran SDA

h. Rendahnya pemanfaatan dan Pengembangan Energi Terbarukan

28. Pariwisata

a. Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata

b. Belum terealisasinya dengan optimal kawasan wisata

c. Pengembangan destinasi, sarana dan pemasaran pariwisata serta Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat di Kawasan Wisata

d. Masih rendahnya jumlah kunjungan wisata domestik dan internasional, hal ini

disebabkan karena masih kurangnya perhatian untuk pengembangan daerah-daerah

yang memiliki potensi pariwisata serta masih kurangnya promosi pariwisata baik di

dalam maupun di luar negeri, hal ini berdampak pada rendahnya kontribusi sektor

pariwisata terhadap peningkatan PDRB

29. Kelautan dan Perikanan

a. Masih sederhananya teknologi yang digunakan oleh para nelayan sehingga

produktivitas masih rendah

b. Wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil serta wilayah perairan lainnya di sulawesi

barat, dengan segala potensi dan permasalahan yang ada, belum dioptimalkan

pemanfaatannya baik dari aspek penangkapan, budidaya, pengolahan dan pemasaran,

Page 182: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 18

serta pengawasan maupun peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pengelolanya,

dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan masyarakat

c. Kondisi ekosistem seperti ekosistem terumbu karang berada pada kisaran rusak

sampai kritis di semua wilayah pesisir dan ketebalan formasi mangrove yang tipis

(Data Statistik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat). Kondisi ini

sangat memprihatinkan, olehnya itu diperlukan upaya maksimal dan secepat mungkin

dalam mengatasi masalah tersebut, sebab bila tidak, bukan saja kita kehilangan

sumber keanekaragaman plasma nutfah, ekosistem pendukung kehidupan dan

penyangga sumber daya pangan, tapi juga hampir semua penduduk yang bermukim di

wilayah pesisir terancam kehilangan mata pencaharian

d. Masyarakat pesisir belum semuanya memahami permasalahan dalam hal mengakses

modal melalui perkreditan di Bank

e. Permasalahan utama yang dihadapi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Kelautan dan

Perikanan:

- Belum lengkapnya data tentang keadaan awal masyarakat (tingkat pendapatan,

pendidikan, kesehatan, keterampilan serta perilaku masyarakat) untuk mengukur

tingkat kesejahteraannya;

- Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal karena berbagai proses revisi

yang memerlukan waktu yang cukup lama;

- Jumlah dan kapasitas Tenaga Pendamping belum memadai untuk mendukung

pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian;

f. Belum adanya laboratorium pengujian analisis residu dan ikan sakit di Sulawesi

Barat, sehingga analisis dilakukan di daerah lain

g. Sebagian besar kegiatan dilaksanakan di akhir-akhir tahun karena menunggu revisi

DIPA akibat banyaknya kesalahan penempatan rekening di sebagian belanja kegiatan

h. Kurang akuratnya data kelompok usaha perikanan budidaya akibatnya identifikasi

dan inventarisasi kelompok penerima bantuan membutuhkan waktu yang lama

i. Terlambatnya proses pengelolaan keuangan sehingga program dan kegiatan kurang

optimal

j. Kurangnya Tenaga Profesional dalam KKMB

k. Sarana dan Prasarana dalam pelaksanaan pekerjaan yang masih terbatas

l. Kurangnya pelatihan bagi petugas Statistik Kab/kota

m. Tidak ada sarana ( kendaraan roda dua) untuk

Page 183: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 19

n. Upaya yang telah dilakukan pemerintah dan organisasi masyarakat masih perlu

ditingkatkan mengingat kompleksnya permasalahan terutama berkaitan dengan

baseline data, informasi yang akurat dan komprehensif terutama yang berkaitan

dengan pelestarian sumber daya Kelautan untuk kesejahteraan masyarakat

o. Salah satu Prasarana vital yang belum ada dan sangat mendukung keberhasilan

pelaksaan tugas adalah kapal patroli pengawasan selama ini perikanan di dinas

provinsi Sulawesi Barat masih sangat terbatas, para pengawas yang melakukan tugas

kepengawasan masih menggunakan (Menyewa) perahu nelayan yang daya

jangkauannya sangat terbatas

p. Permasalahan pada sumber daya manusia , adalah terbatasnya pengawas di bidang

Kelautan dan Perikanan baik Provinsi maupun kabupaten, selain itu tingkat

pengetahuan dan pemahaman juga masih terbatas

q. Masalah Kelembagaan berkaitan dengan lembaga kepengawasan yang masih minim

baik secara formal maupun yang bersumber dari kelembagaan yang dibentuk oleh

masyarakat pengawas di wilayah sulawesi barat. Jumlah Pokmaswas yang aktif

sampai dengan tahun 2011 berjumlah 6 kelompok

r. Masalah Perijinan pada sektor perikanan yang terdiri atas :

- Belum adanya data yang akurat tentang, surat isin penangkapan ikan (SIKPI)

yang telah diterbitkan oleh kabupaten

- Belum adanya data yang akurat tentang, surat izin kapal pengangkut ikan

(SIKPI) yang telah diterbitkan oleh Kabupaten Kota

- Belum adanya data yang akurat tentang jumlah kapal sesuai dengan besaran

tonase kapal yang diukur dengan GT kapal dalam aturan yang ada menyebutkan

bahwa kapal perikanan di bawah 30 GT isin operasinya ditentuklan oleh

Gubernur atau badan yang diberi hak untuk mengeluarkan. kabupaten kota

diberikan mengeluarkan surat izin terrsebut apabila tonase kapal di bawah 10

GT

s. Berbagai permasalahan diperairan Sulawesi Barat lebih diwarnai oleh aktivitas

penangkapan dengan menggunakan Bom dan Bius (bahan kimia Lainnya),

Penebangan hutan Mangrove, Pencemaran perairan, dan perburuan Satwa yang

dilindungi serta aspek pelanggaran tindak pidana perikanan baik dilakukan oleh

nelayan lokal maupun nelayan dari luar wilayah Sulawesi Barat.

30. Perdagangan

Page 184: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 20

a. Komoditi daerah kita yang merupakan komoditas ekspor melimpah, namun sampai

saat ini pemerintah daerah belum melaksanakan perdagangan ekspor

b. Kebijakan pemerintah melarang ekspor bahan baku rotan, memberi peluang untuk

menumbuhkan industri pengolahan rotan didaerah yang memiliki bahan baku

c. Sarana dan prasarana perdagangan masih belum optimal

d. Belum optimalnya penciptaan iklim usaha yang kondusif

e. Kebijakan kenaikan BBM dan tarif dasar listrik

f. Penggunaan alat teknologi tepat guna bagi IKM masih rendah

g. Legalitas dan kepastian hukum usaha belum optimal

h. Masih rendahnya daya saing produk daerah

i. Ketatnya persyaratan mutu dari negara pengimpor terutama menyangkut penerapan

GMP, HACCP, ISO dan SANITARY

31. Perindustrian

a. Pemanfaatan pengolahan komoditi daerah belum optimal, disebabkan karena

Pembangunan industri yang akan menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan

produktifitas tinggi belum ada

b. Belum adanya kawasan industri yang diatur dalam RT RW

c. Persaingan di era globalisasi pasar bebas semakin meningkat

d. Prasarana infrastruktur belum memadai

32. Ketransmigrasian

a. Belum optimalnya bimbingan dan penyuluhan kepada para transmigran

b. Masih banyaknya lokasi areal transmigrasi yang belum kategori 2C (Clean and Clear)

karena masuk dalam kawasan Hutan Lindung dan HPK

c. Perkembagan Unit Permukiman Transmigrasi yang dibina di Sulawesi Barat

terkendala Aksesbilitas Jalan dan Sarana Prasarana pemsaran untuk pengembangan

ekonomi warga transmigrasi serta pemberdayaan pembina UPT bina di setiap Lokasi

yang belum maksimal dalam menagani permasalahan warga UPT di Lokasi sehingga

perlu peningkatan Kapasitas SDM pembina UTP di Setiap Lokasi

33. Perkebunan.

a. Kurangnya koordinasi/kerjasama antara pemerintah Provinsi dan Kabupaten

b. Rendahnya nilai jual/mutu hasil perkebunan

c. Tanaman Relatif Tua yang mempengaruhi penurunan produksi

d. Adanya Kombun dalam Kawasan Hutan

Page 185: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab IV - 21

e. Masih banyaknya Lahan Potensial yang belum dikelola

f. Belum Optimalnya Cara Pemupukan dan penanggulangan OPT

g. Kurangnya Sarana Produksi

h. Belum adanya Industri Pengolahan hasil

i. Kurangnya akses ke sentra Produksi

j. DISBUN tidak memiliki peta permasalahan secara spasial dan termutakhirkan

k. Penurunan produktivitas dan mutu produksi komoditas perkebunan

l. Nilai tambah dalam proses produksi hingga pasca panen dan pengolahan hasil

m. Keberadaan komoditas perkebunan dalam kawasan hutan

n. Degradasi lingkungan

o. Kebijakan Pemprov-Pemkab yang tidak sinkron, tidak terkoordinasi dan kapasitas

yang rendah

p. Kapasitas petani dan kelembagaannya yang rendah

q. Infrastruktur belum memadai

r. Sistem pemasaran komoditas perkebunan belum kompetitif

s. Konversi lahan perkebunan

t. Tuntutan sustainabilitas, keamanan bagi kesehatan & penyelamatan lingkungan

u. Perbaikan kapasitas SDM, sarana perkantoran & kelembagaan DISBUN

v. Akses dan kerjasama Poktan– Koperasi dengan lembaga keuangan belum terbangun

w. Tenaga serta sistem penyuluhan dan pendampingan yang belum mendukung Prioritasi

komoditas unggulan perkebunan SULBAR.

Page 186: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab V -1

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1 Visi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Visi adalah

rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Berkenaan dengan dasar aturan di atas, dalam penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan serta Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah disampaikan oleh Gubernur

dan Wakil Gubernur pada saat kampanye, maka ditetapkan Visi Pembangunan tahun 2012-

2016.

Dengan mempertimbangkan arahan RPJPD periode II tahun 2010-2015 Bab V bahwa

“berlandaskan pada pencapaian periode sebelumnya serta upaya-upaya pembangunan yang

berjalan pada periode ini dilakukan akselerasi untuk mendorong perekonomian yang lebih

sejahtera, wilayah daerah yang maju serta manusia dan masyarakat yang malaqbi, dengan

fokus pada akselerasi”, serta mempertimbangkan potensi, permasalahan, tantangan dan

peluang yang ada di Sulawesi Barat serta budaya masyarakat, maka Visi Pemerintahan

Daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2011 –2016 adalah:

"Terwujudnya Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan

Kesejahteraan Masyarakat Sulawesi Barat Pada Tahun 2016".

Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan

dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Sulawesi Barat dapat lebih

berperan dalam perubahan pembangunan nasional.

Penjabaran makna dari Visi Sulawesi Barat tersebut adalah sebagai berikut :

Percepatan Pertumbuhan Ekonomi: Sikap dan kondisi pemerintah dan masyarakat

Sulawesi Barat yang memiliki komitmen dalam

Page 187: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab V -2

melaksanakan pembangunan yang lebih cepat dengan

mendayagunakan segala sumber daya ekonomi, sosial,

budaya dan politik sehingga Sulawesi Barat dapat

mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan

berkeadilan. Berkeadilan maksudnya adalah bukan

hanya sekedar tumbuh lebih cepat tetapi juga

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan dapat

dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dengan

tetap menjamin kelestarian lingkungan.

Kesejahteraan Masyarakat: Suatu kondisi kehidupan masyarakat yang sejahtera

secara ekonomi dan sosial, menikmati pelayanan

kebutuhan umum yang baik, dalam perkembangan

daerah yang terus meningkat daya saingnya.

Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensi

pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, ditetapkan misi Provinsi Sulawesi Barat, yang

didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.

5.2 Misi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Barat 2012-2016

yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

Sulawesi Barat 2006-2011, berorientasi pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan

kesejahteraan rakyat. Hal tersebut akan dicapai dengan meningkatkan kinerja pemerintah,

melanjutkan pembangunan infrastruktur wilayah, menekankan upaya pengembangan kualitas

pendidikan dan kesehatan, penanggulangan kemiskinan dan revitalisasi pertanian, menyusun

perencanaan yang cerdas dan mampu menjawab masalah serta mengantisipasi peluang dan

tantangan yang muncul secara cerdas dan professional.

Percepatan pertumbuhan ekonomi juga dilakukan dengan mempercepat pembangunan

infrastruktur bagi penyediaan energi termasuk listrik terbarukan, serta memantapkan

infrastruktur wilayah dalam rangka mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan belanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang

proporsional, efisien dan efektif, dengan berprinsip pada: 1. pro pertumbuhan (pro growth) ,

2.pro penanggulangan kemiskinan (pro poor); 3. pro pembukaan lapangan kerja (pro job); 4.

pro pembangunan manusia (pro human development); 5. pro pelestarian lingkungan (pro

Page 188: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab V -3

environment). Ini dilakukan dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja, kerangka

penganggaran jangka menengah (KPJM) dan anggaran terpadu.

Isu strategis dan permasalahan pembangunan yang belum dapat diselesaikan pada

periode 5 (lima) tahun sebelumnya, serta memiliki dampak jangka panjang bagi

keberlanjutan pelaksanaan pembangunan yang akan diatasi secara bertahap. Isu-isu ini

mencakup penguatan dan pemantapan dalam hal peningkatan produktivitas dan nilai tambah

produk-produk dari sektor-sektor ekonomi unggulan guna perluasan lapangan dan

kesempatan kerja, yang tentunya akan berimbas secara langsung pada pertumbuhan ekonomi

Sulawesi Barat. Selain itu, masih terdapat masalah dalam bidang kesehatan ibu dan anak,

malnutrisi dan angka kemiskinan meskipun capaiannya berada di atas rata-rata nasional, serta

pendapatan perkapita per tahun (2010: Rp 9,44 juta) yang masih sangat rendah jika

dibandingkan dengan Provinsi Sulawesi Selatan (Rp 19,35 juta). Selain itu, isu terkait

pelayanan pendidikan dalam memperbaiki angka rata-rata lama sekolah, peningkatkan melek

huruf, serta mendorong ke jenjang pendidikan tinggi, masih signifikan.

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi

dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang

dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi atau “PANCA KARYA PEMBANGUNAN

SULAWESI BARAT” sebagai berikut:

Misi 1:

Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Pemerintahan Daerah. Misi ini terfokus pada

peningkatan kapasitas, kompetensi dan etos profesional aparatur pemerintah daerah dalam

melaksanakan pelayanan masyarakat dan pelaksanaan kebijakan pemerintah sesuai tugas

pokok dan fungsi serta visi yang diemban SKPD.

Misi 2:

Memperluas dan Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Ekonomi. Misi ini terfokus

pada pengembangan sarana ekonomi vital yang memiliki dampak signifikan terhadap

pengembangan agroindustri, industri pertambangan minyak, gas dan mineral serta volume

perdagangan yang kesemuanya dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi secara berkualitas

dan berkelanjutan yang dapat dinikmati berbagai unsur masyarakat.

Misi 3:

Meningkatkan Akses, Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Kualitas Hidup. Misi ini terfokus

pada upaya melaksanakan peningkatan kualitas kesehatan dan kualitas hidup terkait dengan

pembentukan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Berbagai upaya tersebut bermuara pada

Page 189: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab V -4

perbaikan kualitas hidup khususnya dengan memperkecil angka penduduk miskin dan

pengangguran.

Misi 4:

Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Pendidikan. Misi ini terfokus pada upaya

melaksanakan peningkatan kualitas pendidikan yang utuh dan terpadu, khususnya pada

penerapan kurikulum nasional berbasis sekolah, pembinaan moral, budi pekerti, karakter,

bahasa, emosional, estetika serta sikap beragama dan spiritual, apresiasi seni-budaya dan

pengembangan kreativitas pemuda dan olahraga serta kesetaraan gender.

Misi 5:

Penerapan Kebijakan yang Berpihak pada Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan. Misi ini terkait dengan upaya pemanfaatan

sumberdaya alam yang bijaksana dan kebijakan yang menjamin daya dukung lingkungan

untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.

Walaupun keempat misi tersebut diatas pada dasarnya adalah mendukung pencapaian

pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, namun perlu dipertegas komponen misi

utama yang mendukung pencapaian pokok-pokok visi, seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1Keterkaitan Visi, Misi dan Penjelasan Misi

Pokok-Pokok Visi Misi/Sub-Misi Penjelasan MisiPercepatanpertumbuhanekonomi

Misi 2:Memperluas danMeningkatkan KualitasSarana dan PrasaranaEkonomi

Pengembangan sarana ekonomi vitalyang memiliki dampak signifikanterhadap pengembangan agroindustri,industri pertambangan minyak, gas danmineral serta volume perdaganganyang kesemuanya dapat menstimulasipertumbuhan ekonomi secaraberkualitas dan dinikmati berbagaiunsur masyarakat.

Misi 5:Penerapan Kebijakanyang Berpihak padaPemanfaatan SumberDaya Alam danPengelolaan LingkunganHidup yangBerkelanjutan

Upaya pemanfaatan sumberdaya alamyang bijaksana dan kebijakan yangmenjamin daya dukung lingkunganuntuk melaksanakan pembangunanyang berkelanjutan.

Page 190: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab V -5

Pokok-Pokok Visi Misi/Sub-Misi Penjelasan MisiKesejahteraanmasyarakat

Misi 1:MeningkatkanProfesionalismeAparatur PemerintahanDaerah

Peningkatan kapasitas, kompetensi danetos profesional aparat pemerintahdaerah dalam melaksanakanpelayanan masyarakat dan pelaksanaankebijakan pemerintah sesuai tugaspokok dan fungsi serta visi yangdiemban SKPD.

Misi 3:Meningkatkan Akses,Kualitas PelayananKesehatan dan KualitasHidup.

Upaya melaksanakan peningkatankualitas kesehatan dan kualitas hidupterkait dengan pembentukan keluargakecil, bahagia dan sejahtera. Berbagaiupaya tersebut bermuara padaperbaikan kualitas hidup khususnyadengan memperkecil angka pendudukmiskin dan pengangguran.

Misi 4:Meningkatkan Aksesdan Kualitas PelayananPendidikan

Upaya melaksanakan peningkatankualitas pendidikan yang utuh danterpadu, khususnya pada penerapankurikulum nasional berbasis sekolah,pembinaan moral, budi pekerti,karakter, bahasa, emosional, estetikaserta sikap beragama dan spiritual,apresiasi seni-budaya danpengembangan kreativitas pemuda danolahraga serta kesetaraangender,pemberdayaan perempuan danperlindungan anak.

Misi 5:Penerapan Kebijakanyang Berpihak padaPemanfaatan SumberDaya Alam danPengelolaan LingkunganHidup yangBerkelanjutan

Upaya pemanfaatan sumberdaya alamyang bijaksana dan kebijakan yangmenjamin daya dukung lingkunganuntuk melaksanakan pembangunanyang berkelanjutan.

5.3 Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan rumusan Visi dan Misi dan mengacu serta selaras dengan arahan teknis

operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun

2009 – 2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2005-2025, maka tujuan dan sasaran pembangunan daerah untuk penyelenggaraan

pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5 (ima) tahun ke depan adalah:

Page 191: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab V -6

Tujuan :

1. Mewujudkan kualitas kinerja aparatur yang cerdas dan profesional serta pelayanan

kepada masyarakat yang efektif, efesien dan produktif

2. Mewujudkan infrastruktur yang mampu mendukung perkembangan perekonomian

3. Mewujudkan akses dan kualitas kesehatan serta kualitas hidup

4. Mewujudkan akses dan kualitas pendidikan yang utuh dan terpadu dan kualitas SDM

yang berdaya saing, berahlak mulia dengan memperhatikan kesetaraan gender dan nilai

budaya

5. Mewujudkan pemanfatan sumber daya alam yang bijaksana dan pengelolaan lingkungan

hidup untuk pembangunan berkelanjutan

Sasaran:

Misi 1:

1. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih, efektif dan efisien berdasarkan

prinsip Good Governance

2. Optimalisasi perencanaan dan pengembangan pembangunan daerah, struktur ruang dan

pola ruang wilayah

3. Terwujudnya penata laksanaan sistem, prosedur maupun tata kerja birokrasi yang

berkualitas

4. Terwujudnya pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah yang akuntabel dan

transparan

5. Terwujudnya jaminan kepastian dan perlindungan hukum.

6. Meningkatnya kerjasama antar daerah atau lembaga lainnya dalam pembangunan

7. Terwujudnya pelayanan prima yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh

masyarakat.

8. Terwujudnya data dan informasi pembangunan daerah berbasis teknologi informasi

Misi 2:

1. Terselenggaranya percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan untuk

kelancaran transportasi ke pusat-pusat produksi

2. Terselesaikannya pembangunan bandara Tampa Padang dan sumarorong

3. Terselenggaranya percepatan pembangunan infrastruktur energi listrik

4. Tersedianya infrastruktur irigasi dan air bersih

5. Tersedianya infrastruktur untuk pengembangan potensi bahari

Page 192: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab V -7

6. Terpenuhinya infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perumahan

7. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar

8. Meningkatnya volume perdagangan

9. Terselenggaranya perhubungan darat dan laut

10. Meningkatnya nilai tukar petani

11. Meningkatnya nilai tukar nelayan

12. Meningkatnya keberdayaan pelaku UMKM.

13. Meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan internasional

Misi 3:

1. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan

anak

2. Menurunnya persentase penduduk miskin

3. Menurunnya persentase pengangguran

4. Mewujudkan Pembangunan berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil

bahagia sejahtera

5. Mewujudkan pengarustamaan gender,perlindungan anak dan perempuan, serta

penanganan PMKS

6. Peningkatan Taraf Hidup Transmigran

Misi 4:

1. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan anak usia dini

2. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan untuk penuntasan wajib belajar pendidikan

dasar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun

3. Terwujudnya pemberantasan buta aksara

4. Meningkatnya minat baca masyarakat

5. Terwujudnya pembangunan Universitas Sulawesi Barat

6. Meningkatnya peran dan prestasi pemuda, olahraga dan seni

7. Meningkatnya pengelolaan dan pengembangan sumberdaya budaya

Misi 5:

1. Pemanfaatan potensi tambang dengan memperhatikan kondisi lingkungan

2. Terselenggaranya percepatan eksplorasi minyak dan gas

3. Pengembangan kawasan konservasi laut dan perairan yang berkelanjutan

Page 193: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab V -8

4. Berkurangnya luas lahan kritis

5. Penerapan tata ruang wilayah yang berkelanjutan

6. Rendahnya tingkat pencemaran dan resiko bencana

7. Meningkatnya pelayanan sosial dan penanggulangan korban bencana

8. Pengembangan Kawasan Konservasi DAS

Tabel 5.2Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Provinsi Sulawesi Barat

Visi :

Terwujudnya Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Sulawesi Barat

Pada 2016

Misi Tujuan SasaranMisi 1:Meningkatkanprofesionalismeaparaturpemerintahandaerah.

Mewujudkan kualitaskinerja aparatur yangcerdas dan profesionalserta pelayanan kepadamasyarakat yang efektif,efesien dan produktif.

1. Mewujudkan penyelenggaraanPemerintahan yang bersih, efektifdan efisien berdasarkan prinsipGood Governance

2. Optimalisasi perencanaan danpengembangan pembangunandaerah, struktur ruang dan polaruang wilayah

3. Terwujudnya penata laksanaansistem, prosedur maupun tata kerjabirokrasi yang berkualitas

4. Terwujudnya pengelolaan danpenatausahaan keuangan daerahyang akuntabel dan transparan

5. Terwujudnya jaminan kepastian danperlindungan hukum.

6. Meningkatnya kerjasama antardaerah atau lembaga lainnya dalampembangunan

7. Terwujudnya pelayanan prima yangdapat diakses dengan mudah dancepat oleh masyarakat.

8. Terwujudnya data dan informasipembangunan daerah berbasisteknologi informasi

Misi 2:

Memperluas danmeningkatkankualitas sarana danprasarana ekonomi

Mewujudkan infrastrukturyang mampu mendukungperkembanganperekonomian

1. Terselenggaranya percepatanpembangunan infrastruktur jalan danjembatan untuk kelancarantransportasi ke pusat-pusat produksi

2. Terselesaikannya pembangunanbandara Tampa Padang dansumarorong

3. Terselenggaranya percepatanpembangunan infrastruktur energi

Page 194: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab V -9

Misi Tujuan Sasaranlistrik

4. Tersedianya infrastruktur irigasi danair bersih

5. Tersedianya infrastruktur untukpengembangan potensi bahari

6. Terpenuhinya infrastrukturpendidikan, kesehatan danperumahan

7. Meningkatnya akses masyarakatterhadap sarana dan prasarana dasar

8. Meningkatnya volume perdagangan9. Terselenggaranya perhubungan

darat dan laut10. Meningkatnya nilai tukar petani11. Meningkatnya nilai tukar nelayan12. Meningkatnya keberdayaan pelaku

UMKM.13. Meningkatnya jumlah wisatawan

domestik dan internasionalMisi 3:

Meningkatkanakses dan kualitaslayanan kesehatandan kualitas hidup

Mewujudkan akses dankualitas kesehatan dankualitas hidup

1. Meningkatnya akses dan mutupelayanan kesehatan terutama untukkesehatan ibu dan anak

2. Menurunnya persentase pendudukmiskin

3. Menurunnya persentasepengangguran

4. Mewujudkan Pembangunanberwawasan kependudukan danmewujudkan keluarga kecil bahagiasejahtera

5. Mewujudkan pengarustamaangender,perlindungan anak danperempuan, serta penanganan PMKS

6. Peningkatan Taraf HidupTransmigran

Misi 4:

Meningkatkanakses dan kualitaslayanan pendidikan

1. Mewujudkan kualitaspendidikan dankesehatan yang utuhdan terpadu dankualitas SDM yangberdaya saing, berahlakmulia denganmemperhatikankesetaraan gender dannilai budaya sertakesejahteraan rakyat

1. Meningkatnya akses dan mutupendidikan anak usia dini

2. Meningkatnya akses dan mutupendidikan untuk penuntasan wajibbelajar pendidikan dasar 9 tahundan pencanangan wajib belajar 12tahun

3. Terwujudnya pemberantasan butaaksara

4. Meningkatnya minat bacamasyarakat

5. Terwujudnya pembangunanUniversitas Sulawesi Barat

Page 195: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab V -10

Misi Tujuan Sasaran6. Meningkatnya peran dan prestasi

pemuda, olahraga dan seni7. Meningkatnya pengelolaan dan

pengembangan sumberdaya budayaMisi 5:

Penerapankebijakan yangberpihak padapemanfaatansumber daya alamdan pengelolaanlingkungan hidupyangberkelanjutan.

Mewujudkan pemanfaatansumber daya alam danpengelolaan lingkunganhidup yang berkelanjutan

1. Pemanfaatan potensi tambangdengan memperhatikan kondisilingkungan

2. Terselenggaranya percepataneksplorasi minyak dan gas

3. Pengembangan kawasan konservasilaut dan perairan yang berkelanjutan

4. Berkurangnya luas lahan kritis5. Penerapan tata ruang wilayah yang

berkelanjutan6. Rendahnya tingkat pencemaran dan

resiko bencana;7. Meningkatnya pelayanan sosial dan

penanggulangan korban bencana8. Pengembangan Kawasan Konservasi

DAS

Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi

pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan

dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud diatas.

Page 196: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 1

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang

bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD Sulawesi Barat dengan

efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan

sebagai sarana transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Strategi merupakan

langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan

menjalankan misi. Strategi dapat dijadikan rujukan penting dalam perencanaan pembangunan

daerah (strategy focussed management). Rumusan strategi berupa pernyataan yang

menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai.

Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih

agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima)

tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan

sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.

6.1 Strategi Pembangunan

Dalam mencapai visi percepatan pertumbuhan ekonomi dan selaras dengan strategi

RPJMN 2010-2014, maka ditetapkan strategi utama penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan daerah yaitu pro pertumbuhan (pro growth), pro pembukaan lapangan kerja

(pro jobs), pro penanggulangan kemiskinan (pro poor), pro pembangunan manusia (pro

human development) dan pro penanggulangan kemiskinan (pro environment). Melalui

keseluruhan strategi ini, dengan inti pada pro growth, terjadi percepatan laju pertumbuhan

ekonomi yang disertai dengan perbaikan distribusi pendapatan (growth with equity).

Percepatan laju pertumbuhan ekonomi ini ditandai dengan 9M yaitu: (1) Makin berkualitas

dan profesionalnya aparatur dalam memberikan pelayanan publik (misi 1); (2) Makin

optimalnya pemanfaatan sumber daya yang mencakup sumber daya manusia, keuangan dan

rekayasa teknologi (misi 1); (3) Makin luasnya cakupan atau spektrum pembangunan

ekonomi daerah melalui upaya diversifikasi teknologi guna pemanfaatan sumberdaya alam,

teknologi produksi dan pengolahan, serta peningkatan volume konsumsi melalui publikasi

dan promosi (misi 2); (4) Makin terfasilitasinya pihak swasta termasuk lembaga-lembaga

keuangan dan lembaga swadaya masyarakat dalam program investasi dan pengembangan

usaha guna percepatan proses pembangunan ekonomi daerah (misi 2); (5) Makin meningkat

dan meluasnya ketersediaan prasarana dan sarana ekonomi vital yang signifikan

Page 197: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 2

pengaruhnya pada pengembangan agroindustri, industri pertambangan, perdagangan dan

pariwisata (misi 2); (6)Makin meningkatnya kelancaran arus barang, jasa, dan informasi

lintas daerah (regional, nasional dan global) melalui perbaikan dan penguatan kapasitas

jaringan transportasi baik darat, laut, maupun udara guna peningkatan interkoneksitas

wilayah Sulawesi Barat dengan wilayah lainnya serta penguatan pengelolaan basis data

potensi dan produksi daerah untuk kepentingan perdagangan barang dan jasa (misi 2); (7)

Makin banyaknya kesempatan kerja tercipta sehingga semakin banyak keluarga di Provinsi

Sulawesi Barat yang dapat dilepaskan dari perangkap kemiskinan, dan semakin kuatnya

perekonomian untuk menghadapi berbagai kendala (misi 2); (8) Makin meningkatnya

kualitas sumber daya manusia baik dari segi pendidikan maupun kesehatan (misi 3); (9)

Makin optimalnya penerapan kebijakan dan pelaksanakan pembangunan yang

memperhatikan aspek pengembangan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang

berkelanjutan (misi 4). Dengan penanda 9 M ini menunjukkan bahwa strategi pro growth, pro

jobs, pro poor, pro human development dan pro environment telah memberikan arah

pembangunan yang benar dan hasil yang diinginkan.

6.2 Arah Kebijakan Pembangunan

Kebijakan pembangunan Provinsi Sulawesi Barat menitik beratkan pada upaya

meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan kesejahteraan rakyat. Dalam

rangka percepatan pembangunan diperlukan adanya strategi utama daerah yang kemudian

akan ditetapkan menjadi arah kebijakan pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan. Arah

kebijakan pembangunan Provinsi Sulawesi Barat disinergikan dengan arah kebijakan

pembangunan nasional (RPJMN 2010-2014) dengan mempertimbangkan potensi

sumberdaya dan kearifan lokal masyarakat Provinsi Sulawesi Barat.

Arah Kebijakan Pembangunan Menurut RPJMN 2010-2014, RPJPD Sulawesi Barat

dan RTRW Sulawesi Barat

Arah kebijakan pembangunan wilayah Sulawesi dalam RPJMN 2010-2014 Buku III

halaman 21 adalah: pembangunan wilayah Sulawesi diarahkan untuk menjadi salah satu

lumbung pangan nasional dengan meningkatkan produktivitas dan nilai tambah hasil

pertanian tanaman pangan, perkebunan dan perikanan; Pengelolaan hasil rotan;

mengembangkan bioenergi; serta meningkatkan dan memperluas perdagangan, jasa dan

pariwisata bertaraf intenasional. Sesuai RTRWN pengembangan wilayah Sulawesi diarahkan

untuk: (1) mendorong perkembangan peran Pulau Sulawesi sebagai salah satu wilayah yang

memiliki peluang-peluang eksternal cukup besar; (2) mengembangkan komoditas unggulan

Page 198: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 3

Pulau Sulawesi yang memiliki daya saing tinggi melalui kerjasama lintas sektor dan lintas

wilayah provinsi dalam pengelolaan dan pemasarannya; (3) memprioritaskan kawasan-

kawasan tertinggal dan kawasan perbatasan dalam rangka pencapaian pemerataan tingkat

perkembangan antar wilayah, termasuk pengembangan pulau-pulau kecil dan gugus

kepulauan; (4) memanfaatkan potensi sumber daya di darat dan di laut secara optimal serta

mengatasi potensi konflik lintas wilayah provinsi yang terjadi di beberapa wilayah perairan

dan daratan; (5) mempertahankan keberadaan sentra-sentra produksi pangan nasional,

khususnya bagi sawah-sawah beririgasi teknis dari ancaman konversi lahan; (6)

memantapkan keterkaitan antara kawasan andalan dan kawasan budidaya lainnya, berikut

kota-kota pusat-pusat kegiatan didalamnya, dengan kawasan-kawasan dan pusat-pusat

pertumbuhan antar pulau di wilayah nasional, serta dengan pusat-pusat pertumbuhan di

kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik dan kawasan internasional lainnya dalam

menciptakan daya saing wilayah; (7) mempertahankan dan merehabilitasi kawasan lindung

hingga mencapai luasan minimal 40 persen dari luas Pulau Sulawesi dalam rangka

mengurangi resiko dampak bencana lingkungan yang dapat mengancam keselamatan

masyarakat dan asset-asset sosial-ekonominya yang berbentuk prasarana, pusat permukiman

maupun kawasan budidaya; (8) mempertahankan dan merehabilitasi kawasan cagar budaya

sebagai asset sosial budaya masyarakat yang memiliki nilai-nilai budaya tradisional dan

kearifan lokal; (9) mengembangkan industri pengolahan yang berbasis pada sektor kelautan,

pertanian, perkebunan, pertambangan, dan kehutanan secara berkelanjutan; dan (10)

mengembangkan pemanfaatan ruang untuk mewadahi dinamika kehidupan ekonomi, sosial,

dan budaya. Pusat-pusat pengembangan di Pulau Sulawesi yang merupakan PKN diarahkan

untuk mendorong “pengembangan Mamuju sebagai pusat pelayanan sekunder”.

Arah kebijakan menurut RPJPD Sulawesi Barat pada periode II secara garis besar

adalah “pada periode ini dilakukan akselerasi untuk mendorong perekonomian yang

sejahtera, wilayah daerah yang maju serta manusia dan masyarakat yang malaqbi. Fokus dari

periode ini adalah akselerasi”.

Arah kebijakan menurut RTRW Sulawesi Barat secara garis besar adalah: pertama,

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang, dengan strategi(1)strategi untuk

peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah

meliputi:mempromosikan Pusat Kegiatan Nasional (PKNp) Mamuju (ibukota Kabupaten

Mamuju) – Tampapadang - Belang Belang (MATABE) yang potensial berfungsi sebagai

pusat kegiatan terpadu kepelabuhanan, kebandarudaraan, industri, perdagangan, pergudangan

Page 199: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 4

dan peti kemas; Pusat-Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Majene (ibukota Kabupaten Majene)

sebagai kota pendidikan, Pasangkayu (ibukota Kabupaten Mamuju Utara) dan

mempromosikan Polewali (ibukota Kabupaten Polewali Mandar) sebagai PKWp yang

potensial dikembangkan menjadi agropolitan; Pusat-Pusat Kegiatan Lokal (PKL) meliputi

Mamasa (ibukota Kabupaten Mamasa), Wonomulyo sebagai sentra lumbung beras, dan

Topoyo yang dikembangkan sebagai Kota Terpadu Mandiri; dengan cara: a. Menjaga

interkoneksi antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan,

serta antara kawasan perkotaan dengan wilayah sekitarnya; b. Meningkatkan sistem

transportasi dan komunikasi antarkawasan perkotaan, antara PKNp, PKW, PKWp dan PKL;

c. meningkatkan sinergitas antar kawasan perkotaan baik PKNp MATABE, PKWp yang

meliputi Majene Pasangkayu dan Polewali, PKL yang meliputi Mamasa, Wonomulyo dan

Topoyo; d. mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang potensil dan belum

terlayani oleh pusat pertumbuhan yang ada; e. mengendalikan perkembangan kawasan

perkotaan, khususnya daerah pantai dan daerah irigasi teknis; dan f. mendorong kawasan

perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan agar lebih produktif, kompetitif dan lebih livable

untuk hidup dan berkehidupan secara berkelanjutan, serta lebih efektif dalam mendorong

pengembangan wilayah sekitarnya, termasuk PKNp, PKWp dan PKL. (2) Strategi untuk

peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana meliputi: a. meningkatkan

kualitas jaringan prasarana transportasi dan mewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi

inter moda, baik darat, laut maupun udara; b. mendorong pengembangan prasarana

telekomunikasi terutama di kawasan yang masih terisolasi; c. meningkatkan

jaringanenergisecara optimal serta mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga

listrik ke seluruh pusat-pusat kegiatan dan kawasan permukiman; d. meningkatkan sumber

daya energi dengan lebih menumbuhkembangkan pemanfaatan sumberdaya terbarukan; e.

meningkatkan kualitas dan daya jangkau jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan

sistem jaringan sumberdaya air; f. meningkatkan jaringan distribusi minyak dan gas bumi

yang terpadu dengan jaringan dalam tataran Nasional secara optimal.

Kedua, Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pola Ruang,terdiri dari (1) Kebijakan

dan strategi pengembangan kawasan lindung meliputi:Pemeliharaan dan perwujudan

kelestarian fungsi sistem ekologi wilayah (ecoregion) termasuk ekohidrolika DAS; dan

pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan

lingkungan hidup terutama sektor kehutanan, pertambangan dan kelautan. Strategi untuk

pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi sistem ekologi wilayah meliputi:

Page 200: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 5

a. Menetapkan kawasan lindung di ruang darat, laut maupun udara, termasuk di dalam bumi;

b. Mewujudkan kawasan berfungsi lindung dalam satu wilayah pulau dengan luas paling

sedikit 30% dari luas pulau. Luas dan sebaran kawasan berfungsi lindung perlu disesuaikan

dengan keberadaan, karakteristik dan kondisi ekosistem DAS di pulau tersebut; dan c.

Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat

pengembangan kegiatan budidaya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara

keseimbangan ekosistem wilayah khususnya DAS kritis. Strategi untuk pencegahan dampak

negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan sistem ekologi wilayah

meliputi: a. Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi sistem ekologi

wilayah; b. Melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau

dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung

perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya; c. Melindungi kemampuan lingkungan

hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya; d.

Mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung menimbulkan

perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi

dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan; e. Mengendalikan pemanfaatan

sumberdaya alam secara bijaksana untuk menjamin kepentingan penerasi masa kini dan

generasi masa depan; f. Mengelola sumberdaya alam tak terbarukan untuk menjamin

pemanfaatannya secara bijaksana, termasuk revitalisasi fungsi sistem ekologi lokal serta

pembangunan sumberdaya baru untuk penghasilan dan pelestarian lingkungan; g. Mengelola

sumberdaya alam yang terbarukan untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan

tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya; dan h.

Mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana di kawasan

rawan bencana. (2) Kebijakan pengembangan kawasan budidaya,meliputi: a. Perwujudan dan

peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budidaya; dan b. Pengendalian

perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung

lingkungan. Strategi untuk perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar

kegiatan budidaya meliputi: a. Menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis

provinsi untuk memanfaatkan sumberdaya alam di ruang darat, laut dan udara, termasuk

ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan keseimbangan pemanfaatan ruang

wilayah; b. Mengembangkan kegiatan budidaya unggulan di dalam kawasan beserta

prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian

kawasan termasuk laut dan pulau-pulau kecil dengan pendekatan gugus pulau untuk

Page 201: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 6

meningkatkan daya saing dan mewujudkan pengembangan ekonomi setempat; c.

Mengembangkan kegiatan budidaya untuk menunjang aspek politik, pertahanan keamanan,

sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi; d. Mengembangkan dan melestarikan

kawasan budidaya pertanian pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan provinsi sebagai

pendukung fungsi Sulawesi Barat sebagai lahan pangan berkelanjutan; e. Mengembangkan

pulau-pulau kecil dengan pendekatan gugus pulau untuk meningkatkan daya saing dan

mewujudkan pengembangan ekonomi setempat; f. Mendukung kegiatan pengelolaan

sumberdaya kelautan yang bernilai ekonomi tinggi di Alur Laut Kepulauan Indonesia

(ALKI), Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia atau landasan kontinental untuk meningkatkan

perekonomian nasional. Strategi untuk mengendalikan perkembangkan kegiatan budidaya

agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan, meliputi: a. Membatasi

perkembangan budidaya terbangun di kawasan rawan bencana untuk meminimalkan potensi

kejadian bencana dan potensi kerugian akibat bencana; b. memanfaatkan ruang pusat kota,

terutama kota besar, dengan mengoptimalkan pembangunan gedung secara vertikal, dengan

mempertimbangkan kerawanan terhadap gempa, agar terwujud kota taman yang kompak, di

daerah perkotaan yang aman terhadap risiko bencana alam; c. menumbuhkembangkan

agropolitan yang memadukan agroindustri, agrobisnis, agroedukasi serta model rumah kebun

di klaster sentra-sentra produksi komoditas pertanian unggulan; d. mewujudkan kawasan

hutan sesuai dengan kondisi ekosistemnya dengan luas paling sedikit 30% dari luas daerah

aliran sungai (DAS); e. mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang

telah menurun akibat pengembangan budidaya dalam rangka mewujudkan dan memelihara

keseimbangan ekosistem wilayah, khususnya DAS kritis; f. mengembangkan kegiatan

budidaya kelautan yang dapat mempertahankan keberadaan pulau-pulau kecil.

Ketiga, Kebijakan pengembangan Kawasan Strategis Provinsi dengan sudut

kepentingan pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pendayagunaan sumberdaya alam

dan/atau teknologi tinggi, dan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

Strategi pengembangan kawasan strategis Provinsi Sulawesi Barat dari sudut pandang

kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi: mengembangkan produktifitas sentra-sentra

produksi pertanian, perikanan, serta agro industri dan agribisnis; Membangun prasarana

wilayah pendukung kegiatan produktif; mengembangkan dan meningkatkan fungsi kawasan

dalam pengembangan perekonomian Provinsi yang produktif, efisien, dan mampu bermitra

sejajar dalam perekonomian nasional atau internasional; mengembangkan pusat pertumbuhan

berbasis potensi sumberdaya alam dan kegiatan budidaya unggulan sebagai penggerak utama

Page 202: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 7

pengembangan wilayah; menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi yang mendukung

peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan; mengelola dampak

negatif kegiatan budidaya agar tidak menurunkan kualitas sosial ekonomi budaya masyarakat

dan lingkungan hidup kawasan; meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana penunjang

kegiatan ekonomi. Strategi dari sudut kepentingan sosial dan budaya meliputi:

mengembangkan kawasan pendidikan, pelestarian kearifan lokal, warisan sejarah dan

budaya; mengembangan prasarana wilayah pendukung kawasan strategis sosial budaya.

Strategi dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi

meliputi: budidaya pertambangan yang berwawasan lingkungan, mengembangkan

sumberdaya baru pengganti bahan tambang yang akan habis. Strategi dari sudut kepentingan

fungsi dan daya dukung lingkungan hidup meliputi: melestarikan ekologi wilayah terutama

di kawasan hutan konservasi seperti taman nasional dan hutan lindung; menata ruang wilayah

yang tidak mengganggu fungsi kawasan lindung.

Strategi pengembangan kawasan kepentingan pertumbuhan ekonomi terkait

peningkatan produktifitas sentra-sentra produksi pertanian, perkebunan, agroindustri dan

agrobisnis meliputi: a. mengembangkan dan meningkatkan fungsi kawasan dalam

pengembangan perekonomian provinsi yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam

perekonomian nasional atau internasional; b. mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis

potensi sumberdaya alam dan kegiatan budidaya unggulan sebagai penggerak utama

pengembangan wilayah; c. menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi yang mendukung

peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal; d. mengelola dampak negatif kegiatan budidaya

agar tidak menurunkan kualitas sosial ekonomi budaya masyarakat dan lingkungan hidup

kawasan; e. mengembangkan kawasan pertanian berkelanjutan berupa sawah irigasi teknis di

Kabupaten Mamuju Utara, Kabupaten Mamuju terutama di KTM Topoyo, Kabupaten

Polman yang dipaduselaraskan dengan perencanaan dan manajemen DAS terutama S.

Kaluku, S. Karosa, S. Budong-Budong, S. Karama, S. Babalang, S. Tomo dan S. Lariang

untuk wilayah Kabupaten Mamuju Utara dan Mamuju, serta S. Sa’dang, S. Maloso, S.

Mandar dan S. Mapili untuk wilayah Kabupaten Polewali Mandar; f. Pengembangan

kawasan-kawasan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mamuju Utara dan Mamuju,

perkebunan kakao di seluruh wilayah Provinsi Sulbar, perkebunan jeruk Limau China di

wilayah perbatasan kabupaten Mamuju Utara dan Mamuju, perkebunan kelapa dalam di

sepanjang pesisir Selat Makassar kecuali kawasan perkotaan, perkebunan kopi, teh dan

hortikulura di Kabupaten Mamasa; g. Mengembangkan kawasan terpadu pelabuhan, industri,

Page 203: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 8

pergudangan dan perdagangan Belang-Belang sebagai outlet dan pintu masuk komoditi dari

dan ke seluruh wilayah Sulbar serta wilayah perbatasan provinsi tetangga.

Strategi pengembangan kawasan strategis kepentingan pertumbuhan ekonomi terkait

pembangunan prasarana wilayah pendukung kegiatan produktif meliputi: a. meningkatkan

prasarana jalan untuk angkutan komoditi dari sentra – sentra produksi serta angkutan sarana

produksi seperti pupuk, peralatan pertanian dan sebagainya ke sentra – sentra produksi; b.

mengembangkan kawasan industri pengolahan komoditi dan pergudangan; c.

mengembangkan prasarana wilayah lainnya seperti irigasi, jaringan listrik, telekomunikasi,

air bersih dan sebagainya, sebagai pendukung kegiatan usaha pertanian hulu – hilir. Strategi

pengembangan kawasan strategis kepentingan sosial budaya provinsi terkait pengembangan

kawasan pendidikan dan pelestarian kearifan lokal, warisan sejarah dan meliputi: a. Kawasan

wisata sosial budaya dan alam di Mamasa yang dipadu-selaraskan dengan rute wisatawan

mancanegara dan nasional Bandara Tampapadang ke Mamasa dan Tana Toraja atau

sebaliknya; b. Kegiatan wisata Budaya Mandar dapat dikembangkan di kawasan wisata di

Kabupaten-kabupaten Matra, Mamuju, Majene dan Polman. Pusat wisata budaya Mandar

yang mempertunjukkan musik, lagu dan tarian tradisional Mandar, menyajikan makanan dan

minuman tradisional Mandar, juga sarung tenun tradisional Mandar, ditempatkan pada jalur

wisatawan Mamuju-Mamasa-Toraja; Mengembangkan kota pendidikan Majene. Strategi

pengembangan prasarana wilayah pendukung kawasan strategis sosial budaya, meliputi: a.

mengembangkan prasarana wilayah pendukung kawasan strategis sosial budaya seperti:

jalan, drainase, air bersih, jaringan listrik dan telekomunikasi; b. mengembangkan kampus –

kampus perguruan tinggi serta sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama.

Strategi pengembangan kawasan strategis kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam

dan/atau teknologi tinggi provinsi meliputi: a. mengembangkan kegiatan penunjang dan atau

kegiatan turunan dari pemanfaatan sumberdaya dan atau teknologi tinggi; b. meningkatkan

keterkaitan pemanfaatan sumberdaya dan/atau teknologi tinggi dengan kegiatan penunjang

dan/atau turunannya; dan c. mencegah dampak negatif pemanfaatan sumberdaya alam

dan/atau teknologi tinggi terhadap fungsi lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat.

Strategi pengembangan kawasan strategis kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (iptek) meliputi: a. Blok minyak Suremana, Pasangkayu dan Kuma di Kabupaten

Matra, Blok minyak Karama dan Budong Budong di Kabupaten Mamuju, Blok minyak

Mandar di Kabupaten-kabupaten Majene dan Polman; b. PLTU Mamuju di Kalukku; c.

PLTA Karama di Mamuju; d. PLT Hydrogen di Mamuju; e. KSP Bendungan-bendungan

Page 204: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 9

yang terdiri atas Bendungan Sekka-Sekka di Kabupaten Polman dan Bendungan Tommo di

Kabupaten Mamuju. Strategi pengembangan kawasan strategis kepentingan daya dukung

lingkungan provinsi meliputi: a. menetapkan kawasan strategis provinsi berfungsi lindung; b.

mencegah dan membatasi pemanfaatan ruang yang berpotensi mengurangi daya lindung

kawasan; c. mengembangkan kegiatan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan lindung

yang berfungsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan

budidaya terbangun; dan d. merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat

dampak pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan strategis

Nasional maupun Provinsi. Strategi pengembangan kawasan strategis Kepentingan Daya

Dukung Lingkungan Provinsi meliputi pengembangan: a. Suaka Margasatwa Mampie dan

Lampoko di Kabupaten Polewali Mandar; b. Suaka Margasarwa Kalumpang di Kabupaten

Mamuju; c. Taman Nasional Ganda Dewata di Kabupaten Mamuju dan Mamasa; d. Kawasan

perlindungan laut di sekitar P. Lumulumu dan P. Larilarian.

Arah Kebijakan Umum Pembangunan Sulawesi Barat

Dengan memperhatikan arah kebijakan dan strategi pembangunan dalam RPJMN,

RPJPD dan RTRW maka arah kebijakan umum pembangunan Provinsi Sulawesi Barat

periode tahun 2012-2016 adalah sebagai berikut:

1. Arah kebijakan umum untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur yang

tercermin dalam pelayanan yang semakin profesional dan cerdas serta efesien dan efektif

sehingga tingkat layanan kepada masyarakat semakin memuaskan, serta penegakan

hukum yang tidak diskriminatif.

2. Arah kebijakan umum untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasana

serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang tercermin dari semakin meningkatnya

kuantitas dan kualitas infrastruktur, meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan

pemerataan pendapatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung

oleh pengurangan kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran yang diwujudkan

dengan beberapa program yang menyentuh langsung kepada masyarakat seperti

perbaikan infrastruktur dasar dan pemenuhan kebutan pangan.

3. Arah kebijakan umum untuk perkuatan sumberdaya manusia dibidang kesehatan ditandai

dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup masyarakat, dan semakin

berkurangnya angka penduduk miskin serta pengangguran.

4. Arah kebijakan umum untuk perkuatan kualitas sumberdaya manusia di bidang

pendidikan yang ditandai dengan semakin tingginya rata-rata lama sekolah, pendidikan

Page 205: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 10

anak usia dini, pembinaan kepemudaan dan keolahragaan, mendorong kesetaraan gender,

semakin berkembangnya budaya lokal, meningkatnya kebijakan perlindungan anak dan

perempuan serta penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.

5. Arah kebijakan umum untuk penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan

sumber daya alam yang berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan semakin kondusifnya daya

dukung lingkungan untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan pembangunan

yang konsisten dengan RTRW Provinsi.

Sebagai tindak lanjut dalam mengimplementasikan strategi utama dan arah kebijakan

umum pembangunan Provinsi Sulawesi Barat, maka dirumuskan strategi dan arah kebijakan

implementasi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan Provinsi

Sulawesi Barat selama lima tahun. Adapun strategi dan kebijakan pemerintahan dan

pembangunan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012-2016 adalah:

Misi 1: Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.

Fokus misi ini adalah dengan melaksanakan pelayanan masyarakat dan pelaksanaan

kebijakan pemerintah sesuai tugas pokok dan visi yang diemban SKPD.

Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:

1. Terwujudnya sumberdaya manusia aparatur yang berkualitas

2. Mewujudkan koordinasi perencanaan pembangunan daerah dan tata ruang yang

handal dan profesional

3. Mewujudkan struktur kelembagaan dan ketata laksanaan pemerintah daerah yang

berkualitas

4. Mewujudkan budaya tata kerja aparatur Pemerintah yang profesional dan cerdas

5. Mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berbasis kinerja

6. Mewujudkan pengawasan dan pengendalian pembangunan

7. Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam pembangunan daerah dan stakeholder

lainnya

8. Meningkatnya jaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga domestik dan

internasional utnk mendorong penanaman modal investasi keuangan,

perkembangan ekonomi dan sektor-sektor lainnya

9. Meningkatkan kinerja dan disiplin aparatur Pemerintah

10. Meningkatkan sarana dan prasarana kerja

11. Penyediaan data dan informasi pembangunan daerah berbasis teknologi informasi

Page 206: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 11

Arah kebijakan pembangunan untuk menjalankan strategi ini adalah:

1. Peningkatan dan pengembangan kualitas aparatur pada setiap unit kerja dalam

pelayanan publik untuk mewujudkan clean government and good governance

2. Pengembangan kelembagaan pendidikan dan pelatihan bagi aparatur

3. Perwujudan sinergi dan kualitas perencanaan pembangunan daerah dan tata ruang

yang handal

4. Peningkatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan

5. Peningkatan pengendalian terhadap hasil-hasil monitoring dan evalauasi untuk

menjamin tepat sasarnnya program-program pembangunan

6. Penataan organisasi dan ketata laksanakan pemerintah

7. Adanya standar operating prosedur bagi pelaksanaan tupoksi aparatur

8. Peningkatan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran yang akuntabel

menuju pencapaian status laporan pertanggung jawaban perhitungan APBDmenuju

Opini Wajar Tanpa Pengecualian(WTP)

9. Optimalisasi akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan

10. Peningkatan kesadaran dan kepatuhan hukum aparatur

11. Kerjasama pembangunan antar provinsi dan kabupaten, serta provinsi lain yang

saling menguntungkan

12. Pembangunan komunikasi timbal balikPemerintah dan Stakeholder

13. Meningkatkan promosi keunggulan komparatif, wilayah dan sumber daya alam

14. Promosi tentang peluang, insentif dan profit dalam menanamkan modal disulawesi

barat

15. Optimalisasi penyelenggaraan pelayananpublik;

16. Optimalisasi pembangunan sarana dan prasarana kerja

17. Peningkatan kemudahan akses publik terhadap data dan informasi pembangunan

daerah

18. Perencanaan pembangunan daerah berbasis teknologi informasi

Misi 2: Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi.

Fokus misi ini dengan melaksanakan pengembangan sarana ekonomi vital yang memiliki

dampak signifikan terhadap pengembangan agroindustri, industri pertambangan minyak, gas

dan mineral serta volume perdagangan.

Page 207: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 12

Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:

1. Meningkatkan pembangunan jaringan jalandan jembatan pada semua wilayah

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan ke pusat-pusat produksi

3. Percepatan pembangunan bandar udara Tampa Padang dan sumarorong

4. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan energi dan ketenaga listrikan

5. Mengembangkan potensi energi baru dan terbarukan

6. Meningkatkan pembangunan infrastruktur irigasi dan air bersih

7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk pengembangan potensi bahari

8. Meningkatkan pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perumahan

disemua wilayah

9. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana perekonomian

10. Meningkatkan pemerataan pelayanan transportasi antar wilayah, baik antar

provinsi maupun kabupaten

11. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana lalulintas sesuai standar pelayanan

12. Meningkatkan volume perdagangan dengan kemudahan perijinan dan jaminan

kondisi wilayah yang kondusif

13. Meningkatkan jaringan perhubungan jalur darat dan laut

14. Meningkatkan nilai tukar petani dengan tetap menjaga kualitas panen dan kondisi

pasar

15. Meningkatkan nilai tukar nelayandengan tetap menjaga kualitas dan kuantitas

tangkapan dan kondisi pasar

16. Pemberdayaan pelaku UMKM

17. Pengembangan dan promosi destinasi wisata

Arah kebijakan pembangunan untuk menjalankan strategi ini adalah:

1. Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan untuk peningkatan interkoneksi

wilayah

2. Peningkatan akses jalan dan jembatan untuk usaha produktif bagi peningkatan

perekonomian masyarakat perdesaan, maupun daerah terpencil dan perbatasan

3. Peningkatan pembangunan bandara Tampa Padang dan Sumarorong

4. Peningkatan pasokan, cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur energi dan

ketenagalistrikan

5. Pengembangan potensienergi baru dan terbarukan

Page 208: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 13

6. Pemantapan kondisi jaringan irigasi dan air bersih guna meningkatan aktivitas

ekonomi

7. Pengembangan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan PengairanLainnya

8. Pengembangan dan pemantapan infrastruktur untuk pengembangan potensi bahari

9. Meningkatkan pembangunan infrastruktur pendidikan mengantisipasi adanya

lonjakan peserta didik akibat kebijakan wajar 9 tahun dan wajar 12 tahun

10. Meningkatkan pembangunan infrastruktur kesehatan di Mamuju sebagai pusat

ibukota dan daerah lainnya

11. Meningkatkan pembangunan perumahan yang murah, berkualitas dan terjangkau

bagi masyarakat

12. Prioritas pembangunan infrastruktur vital yang mendukung pertumbuhan ekonomi

13. Pemantapan kondisi transportasi jalan guna mendukung pelayanan pergerakan

orang, barang, dan jasa

14. Pengembangan infrastruktur transportasi perhubungan sesuai standar pelayanan

15. Menjaga pelaksanaan kebijakan fiskal yang mengarah pada kesinambungan fiskal

(fiscal sustainability) dengan tetap member ruang gerak bagi peningkatan kegiatan

ekonomi

16. Menjaga stabilitas perekonomian daerah yang dasari oleh capaian indikator

ekonomi

17. Peningkatan akses jalur darat dan laut untuk usaha produktif bagi peningkatan

perekonomian masyarakat

18. Peningkatan kemampuan petani dan penguatan lembaga pendukungnya,

pengamanan ketahanan pangan, peningkatan produktivitas, produksi dan daya

saing produk pertanian perikanan dan ternak serta pemanfaatan hutan untuk

diversifikasi usaha dan mendukung produksi pangan

19. Peningkatan kapasitas kelembagaan pendukung ketahanan pangan berbasis

masyarakat

20. Peningkatan sistem kewaspadaan dini dalam gizi dan rawan pangan

21. Peningkatan kemampuan nelayan dan penguatan lembaga pendukunganya dan

peningkatan produktivitas

22. Pengembangan sarana prasarana pendukung nelayan

23. Peningkatan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga

24. Pembangunan infrastruktur kepariwisataan

Page 209: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 14

25. Pengembangan Promosi dan pemasaran aset wisata

26. Pengembangan potensi wisata alam dan budaya

Misi 3: Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan dan kualitas hidup.

Fokus misi adalah upaya melaksanakan peningkatan kualitas kesehatan dan kualitas hidup

terkait dengan pembentukan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Berbagai upaya tersebut

bermuara pada perbaikan kualitas hidup khususnya dengan memperkecil angka penduduk

miskin dan pengangguran.

Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

2. Menurunkan persentase penduduk miskin dengan strategi pro poor melalui

pemberdayaan masyarakat (Program Bangun Mandar)

3. Menurunkan persentase penduduk miskin dengan strategi perlindungan sosial

4. Menurunkan persentase penduduk miskin dengan strategi perluasan kesempatan

kerja bagi masyarakat miskin

5. Menurunkan persentase penduduk miskin dengan strategi peningkatan kualitas

sarana dan prasarana infrastruktur bagi masyarak miskin

6. Menurunkan persentase pengangguran dengan strategi pro job melalui pembukaan

lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya

7. Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil bahagia sejahtera

8. Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan daerah.

9. Pengarustamaan gender dalam pembangunan

10. Meningkatkan perlindungan anak dan perempuan

11. Meningkatkan penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial

12. Pengembangan wilayah dan pemukiman transmigrasi

Arah kebijakan Pembangunan untuk menjalankan strategi ini adalah:

1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Tenaga Medis dan paramedis

2. Peningkatan kualitas status kesehatan masyarakat

3. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Pola Hidup Sehat Pada Masyarakat

4. Peningkatan Pelayanan kesehatan pada Unit-Unit Pelayanan kesehatan

5. Peningkatan jaminan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat miskin

6. Pemberdayaan masyarakat miskin agar dapat mengakses segala sumber kehidupan

yang layak

Page 210: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 15

7. Dukungan terhadap pelaksanaan MP3KI

8. Pemberian bantuan untuk peningkatan produktivitas masyarakat miskin

9. Pemberian jaminan bagi masyarakat miskin untuk meningkatkan aksesibiltas

terhadap pelayanan kesehatan,pendidikan dan lainnya

10. Dukungan terhadap pelaksanaan program keluarga harapan

11. Pemberian Modal usaha dan modal kerja bagi keluarga miskin

12. Perluasan akses dan kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin

13. Pemberian kemudahan akses masyarakat miskin terhadap modal usaha

14. Pemberian bantuan rumah layak huni, angkutan murah, air bersih dan sanitasi yang

layak, listrik murah dan hemat,kehidupan masyarakat miskin perkotaan

15. Peningkatan kehidupan nelayan

16. Menciptakan lapangan kerja melalui investasi dan kegiatan padat karya

17. Menciptakan fleksibilitas pasar kerja dengan memperbaiki aturan main

ketenagakerjaan yang berkaitan dengan rekrutmen, out-sourcing, pengupahan,

PHK serta jaminan keselamatan kerja

18. Meningkatkan kualitas SDM ketenagakerjaan melalui pembekalan teknis dan

peningkatan wawasan kerja

19. Pembangunan Balai Latihan Kerja bertaraf international

20. Pembangunan berwawasan kependudukan berkelanjutan

21. Pengembangan keluarga kecil bahagia dan sejahtera

22. Memperkuat kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak, dengan

ketersediaan data dan peningkatan partisipasi masyarakat

23. Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam proses politik dan jabatan

publik

24. Memperkuat koordinasi dan jaringan pengarusutamaan gender dalam perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi

25. Perencanaan dan penganggaran yang responsif gender

26. Peningkatan kelembagaan dan koordinasi perlindungan anak dan perempuan

27. Penetapan regulasi daerah tentang perlindungan anak dan perempuan

28. Penyusunan dokumen analisis situasi ibu dan anak

29. Dukungan terhadap pelaksanaan wilayah layak anak

30. Penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial

31. Peningkaatan perlindungan dan jaminan sosial

Page 211: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 16

32. Pengembangan kesejahteraan sosial dan kapasirtas SDM

33. Pengembangan Wilayah Transmigrasi

34. Pengembangan Transmigrasi Lokal

Misi 4: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan.

Fokus misi ini adalah pada upaya melaksanakan peningkatan kualitas pendidikan yang utuh

dan terpadu, khususnya pada penerapan kurikulum nasional berbasis sekolah, pembinaan

moral, budi pekerti, karakter, bahasa, emosional, estetika serta sikap beragama dan spiritual,

apresiasi seni-budaya dan pengembangan kreativitas pemuda dan olahraga serta kesetaraan

gender.

Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:

1. Mewujudkan pendidikan anak usia pra sekolah

2. Mewujudkan pendidikan dasar 9 tahun dan 12 tahun

3. Meningkatnya akses dan pelayanan masyarakat terhadap pendidikan

4. Meningkatkan penuntasan buta aksara

5. Penyediaan bahan bacaan yang berkualitas bagi masyarakat

6. Percepatan pembangunan Universitas Sulawesi Barat

7. Meningkatkan peran dan prestasi pemuda dalam pembangunan daerah

8. Meningkatkan prestasi olahraga dan seni

9. Pengembangan nilai-nilai agama, budaya dan kearifan lokal

Arah kebijakan Pembangunan untuk menjalankan strategi ini adalah:

1. Meningkatkan akses dan pelayanan masyrakat terhadap pendidikan anak usia dini

2. Meningkatkan akses dan mutu pelyanan pendidikan dasar 9 tahun

3. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan dasar 12 tahun

4. Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah baik umum maupun

kejuruan untuk mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah menengah pertama

sebagai dampak keberhasilan Program WAJAR Pendidikan Dasar 9 Tahun, dan

penyediaan tenaga kerja lulusan pendidikan menengah yang berkualitas

5. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan;

6. Peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru pada semua jalur dan jenjang

pendidikan

7. Membuka akses pendidikan informal maupun non formal yang seluas-luasnya

kepada masyarakat melalui program tuntas kecamatan

Page 212: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 17

8. Peningkatan kemampuan dan budayabaca masyarakan dengan tersedianyabuku-

buku yang berkualitas

9. Pembangunan perpustakaan daerah sampai tingkat desa

10. Perwujudan status PTN untuk Universitas Sulawesi Barat

11. Dukungan pendanaan terhadap pengembangan perguruan tinggi negeri

12. Peningkatan Kualitas Kepemudaan

13. Peningkatan sarana dan prasarana aktivitas kepemudaan

14. Peningkatan Peran Serta Pemuda dalam pembangunan;

15. Peningkatan kuantitas dan kualitas prestasi olahraga dan seni secara berkelanjutan

16. Peningkatan upaya revitalisasi dan pengelolaan aset sumberdaya budaya dan

kearifan lokal yang relevan bagi peningkatan kemajuan Sulawesi Barat

17. Penguatan nilai-nilai keagamaan dan budaya pada perilaku kehidupan masyarakat

18. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan aksara daerah

19. Peningkatan apresiasi pemerintah, masyarakat dan swasta terhadap seni dan budaya

lokal

Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya

alam yang berkelanjutan. Dengan penerapan kebijakan tersebut akan menjamin daya

dukung lingkungan untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.

Fokus misi ini adalah pada upaya melaksanakan pemanfaatan sumber daya alam yang

optimal dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehingga aspek keberlanjutan tetap

dapat terjaga demi untuk menjamin pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.

Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:

1. Mengoptimalkan pengelolaan SDA berwawasan lingkungan

2. Membangun komitmen antara pemerintah, masyarakat, dan para pemangku

kepentingan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang ramah

lingkungan

3. Terfasilitasinya percepatan eksplorasi minyak dan gas oleh pihak swasta

4. Mengembangkan kawasan konservasi laut dan perairan yang berkelanjutan;

5. Mempercepat rehabilitasi hutan dan lahan dengan melakukan penyediaan bibit

tanaman kehutanandan MPTS untuk penghijauan, rehabilitasi dan reklamasi lahan

6. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan pengamanan hutan oleh provinsi dan kab

7. Mengembangkan penataan ruang yang berkelanjutan

Page 213: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 18

8. Meningkatkan Pencegahan Dini Penanggulangan Bencana dan

KesiapsiagaanBencana

9. Meningkatkan penanganan mitigasi bencana

10. Meningkatkan penanganan masalah strategis tanggap darurat

11. Meningkatkan penanggulangan pasca bencana

12. Meningkatkan pengembangan konservasi di kawasan DAS

Arah kebijakan Pembangunan untuk menjalankan strategi ini adalah:

1. Pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup

2. Peningkatan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam

pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup

3. Peningkatan peluang usaha pertambangan

4. Daya dukung investor dalam eksplorasi minya dan gas

5. Peningkatan pengembangan kawasan konservasi laut dan perairan dan pengelolaan

lingkungan laut berbasis masyarakat

6. Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian Sumber Daya

kelautan

7. Rehabilitasi, penghijauan dan reklamasi hutan dan lahan

8. Pemantapan Kawasan Hutan

9. Perlindungan Hutan dan konservasi sumberdaya Alam

10. Peningkatan upaya pemulihan dan konservasi sumberdaya air, udara hutan dan

lahan

11. Peningkatan koordinasi pengamanan hutan

12. Mencapai kesepakatan antar tingkat pemerintahan dalam hal pembagian

wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan serta penetapan kawasan hutan

pada penataan ruang wilayah sesuai dengan peran dan fungsinya

13. Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup, terutama dalam

menangani permasalahan yang bersifat akumulasi, fenomena alam yang bersifat

musiman dan bencana

14. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan

berperan aktif sebagai kontrol sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup

15. Peningkatan kualitas dan efektivitas kebijakan dan program konservasi untuk

mencapai kemantapan pengelolaan hutan konservasi dan hutan lindung

16. Peningkatan kesadaran masyarakat diwilayah-wilayah rawan bencana

Page 214: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 19

17. Pembangunan infrastruktur dalam rangka pengurangan resiko bencana

18. Pemetaan wilayah rawan bencana

19. Pengembangan SOP penanganan tanggap darurat dipahami semua pihak

20. Pengembangan kelembagaan penanganan korban bencana

21. Meningkatkan penanganan Kedaruratan Korban Bencana di wilayah secara cepat,

tepat dan efektif serta terkoordinir dan terpadu

22. Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) secara terpadu

23. Restrukturisasi, rekonstruksi dan revitalisasi infrastruktur dan kehidupan sosial

ekonomi masyarakat pasca bencana

24. Peningkatan kontrol di kawasan DAS

Tabel 6.1Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Misi 1:

Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan kualitaskinerja aparatur yangcerdas dan profesionalserta pelayanan kepadamasyarakat yang efektif,efesien dan produktif.

1 MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;

1 Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.

1 Peningkatan danpengembangankualitas aparatur padasetiap unit kerjadalam pelayananpublik untukmewujudkan cleangovernment and goodgovernance;

2 Pengembangankelembagaanpendidikan danpelatihan bagiaparatur

2 Optimalisasiperencanaan danpengembanganpembangunandaerah, strukturruang dan polaruang wilayah

2 Mewujudkankoordinasiperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yang handaldan profesional

3 Perwujudan sinergidan kualitasperencanaanpembangunan daerahdan tata ruang yanghandal;

4 Peningkatanmonitoring danevaluasi pelaksanaanrencanapembangunan;

Page 215: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 20

Misi 1:

Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

5 Peningktanpengendalian terhadaphasil-hasil monitoringdan evalauasi untukmenjamin tepatsasarnnya program-programpembangunan

3 Terwujudnya penatalaksanaan sistem,prosedur maupuntata kerja birokrasiyang berkualitas

3 Mewujudkanstrukturkelembagaan danketata laksanaanpemerintah daerahyang berkualitas

6 Penataan organisasidan ketata laksanakanpemerintah

4 Mewujudkanbudaya tata kerjaaparaturPemerintah yangprofesional dancerdas;

7 Adanya standaroperating prosedurbagi pelaksanaantupoksi aparatur

4 Terwujudnyapengelolaan danpenatausahaankeuangan daerahyang akuntabel dantransparan

5 Mewujudkanpengelolaankeuangan daerahyang akuntabel danberbasis kinerja.

8 Peningkatanpengelolaan danpelaporanpelaksanaan anggaranyang akuntabelmenuju pencapaianstatus laporanpertanggung jawabanperhitunganAPBDmenuju OpiniWajar TanpaPengecualian(WTP);

9 Optimalisasiakuntabilitas kinerjapengelolaankeuangan;

5 Terwujudnyajaminan kepastiandan perlindunganhukum.

6 Mewujudkanpengawasan danpengendalianpembangunan;

10 Peningkatankesadaran dankepatuhan hukumaparatur.

6 Meningkatnyakerjasama antardaerah atau lembagalainnya dalampembangunan

7 Meningkatkankerjasama antardaerah dalampembangunandaerah danstakeholderlainnya

11 Kerjasamapembangunan antarprovinsi dan kabupaten,serta provinsi lain yangsaling menguntungkan;

12 Pembangunankomunikasi timbalbalikPemerintah danStakeholder;

Page 216: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 21

Misi 1:

Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

8 Meningkatnyajaringan kerjasamadengan lembaga-lembaga domestikdan internasionalutnk mendorongpenanaman modalinvestasikeuangan,perkembanganekonomi dansektor-sektorlainnya

13 Meningkatkanpromosi keunggulankomparatif, wilayahdan sumber daya alam

14 Promosi tentangpeluang, insentif danprofit dalammenanamkan modaldisulawesi barat

7 Terwujudnyapelayanan primayang dapat diaksesdengan mudah dancepat olehmasyarakat.

9 Meningkatkankinerja dan disiplinaparaturPemerintah;

15 Optimalisasipenyelenggaraanpelayananpublik;

10 Meningkatkansarana danprasarana kerja;

16 Optimalisasipembangunan saranadan prasarana kerja

8 Terwujudnya datadan informasipembangunandaerah berbasisteknologi informasi

11 Penyediaan datadan informasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi

17 Peningkatankemudahan aksespublik terhadap datadan informasipembangunan daerah;

18 Perencanaanpembangunan daerahberbasis teknologiinformasi

Misi 2:

Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Menyediakaninfrastruktur yangmampu mendukungperkembanganperekonomian

1 Terselenggaranyapercepatanpembangunaninfrastruktur jalandan jembatanuntuk kelancarantransportasi kepusat-pusatproduksi

1 Meningkatkanpembangunanjaringan jalandanjembatan padasemua wilayah

1 Peningkatanpembangunan jalandan jembatan untukpeningkataninterkoneksi wilayah

Page 217: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 22

Misi 2:

Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

2 Meningkatkanpembangunaninfrastruktur jalanke pusat-pusatproduksi

2 Peningkatan akses jalandan jembatan untukusaha produktif bagipeningkatanperekonomianmasyarakat perdesaan,maupun daerah terpencildan perbatasan;

2 Terselesaikannyapembangunanbandara TampaPadang dansumarorong

3 Percepatanpembangunanbandar udaraTampa Padang dansumarorong

3 Peningkatanpembangunan bandaraTampa Padang danSumarorong

3 Terselenggaranyapercepatanpembangunaninfrastrukturenergi listrik

4 Meningkatkanpembinaan danpengembanganenergi dan ketenagalistrikan;

4 Peningkatan pasokan,cakupan dan kualitaspelayanan infrastrukturenergi danketenagalistrikan;

5 Mengembangkanpotensi energi barudan terbarukan

5 Pengembanganpotensienergi baru danterbarukan;

4 Tersedianyainfrastrukturirigasi dan airbersih

6 Meningkatkanpembangunaninfrastruktur irigasidan air bersih

6 Pemantapan kondisijaringan irigasi dan airbersih gunameningkatan aktivitasekonomi;

7 PengembanganPengelolaan JaringanIrigasi, Rawa danJaringanPengairanLainnya;

5 Tersedianyainfrastrukturuntukpengembanganpotensi bahari

7 Meningkatkanpembangunaninfrastruktur untukpengembanganpotensi bahari

8 Pengembangan danpemantapaninfrastruktur untukpengembangan potensibahari

6 Terpenuhinyainfrastrukturpendidikan,kesehatan danperumahan

8 Meningkatkanpembangunaninfrastrukturpendidikan,kesehatan danperumahan disemuawilayah

9 Meningkatkanpembangunaninfrastrukturpendidikanmengantisipasi adanyalonjakan peserta didikakibat kebijakan wajar9 tahun dan wajar 12tahun

10 Meningkatkanpembangunaninfrastruktur kesehatandi Mamuju sebagaipusat ibukota dan

Page 218: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 23

Misi 2:

Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

daerah lainnya

11 Meningkatkanpembangunanperumahan yangmurah, berkualitas danterjangkau bagimasyarakat

7 Meningkatnyaakses masyarakatterhadap saranadan prasaranadasar

9 Meningkatkanpembangunansarana danprasaranaperekonomian;

12 Prioritas pembangunaninfrastruktur vital yangmendukungpertumbuhan ekonomi

10 Meningkatkanpemerataanpelayanantransportasi antarwilayah, baik antarprovinsi maupunkabupaten;

13 Pemantapan kondisitransportasi jalan gunamendukung pelayananpergerakan orang,barang, dan jasa;

11 Rehabilitasi danpemeliharaanprasarana lalulintassesuai standarpelayanan;

14 Pengembanganinfrastrukturtransportasiperhubungan sesuaistandar pelayanan

8 Meningkatnyavolumeperdagangan

12 Meningkatkanvolumeperdagangandengan kemudahanperijinan danjaminan kondisiwilayah yangkondusif

15 Menjaga pelaksanaankebijakan fiskal yangmengarah padakesinambungan fiskal(fiscal sustainability)dengan tetap memberruang gerak bagipeningkatan kegiatanekonomi

16 Menjaga stabilitasperekonomian daerahyang dasari olehcapaian indikatorekonomi

9 Terselenggaranyaperhubungandarat dan laut

13 Meningkatkanjaringanperhubungan jalurdarat dan laut

17 Peningkatan akses jalurdarat dan laut untukusaha produktif bagipeningkatanperekonomianmasyarakat

Page 219: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 24

Misi 2:

Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

10 Meningkatnyanilai tukar petani

14 Meningkatkan nilaitukar petani dengantetap menjagakualitas panen dankondisi pasar

18 Peningkatankemampuan petani danpenguatan lembagapendukungnya,pengamanan ketahananpangan, peningkatanproduktivitas, produksidan daya saing produkpertanian perikanandan ternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasiusaha dan mendukungproduksi pangan

19 Peningkatan kapasitaskelembagaanpendukung ketahananpangan berbasismasyarakat

20 Peningkatan sistemkewaspadaan dinidalam gizi dan rawanpangan

11 Meningkatnyanilai tukar nelayan

15 Meningkatkan nilaitukarnelayandengantetap menjagakualitas dankuantitas tangkapandan kondisi pasar

21 Peningkatankemampuan nelayandan penguatan lembagapendukunganya danpeningkatanproduktivitas.

22 Pengembangan saranaprasarana pendukungnelayan

12 Meningkatnyakeberdayaanpelaku UMKM.

16 Pemberdayaanpelaku UMKM

23 Peningkatan usahaekonomi masyarakatdan keluarga

13 Meningkatnyajumlah wisatawandomestik daninternasional

17 Pengembangan danpromosi destinasiwisata

24 Pembangunaninfrastrukturkepariwisataan

25 PengembanganPromosi danpemasaran aset wisata

26 Pengembangan potensiwisata alam danbudaya

Misi 3:

Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup

Page 220: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 25

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Terwujudnya akses dankualitas layanankesehatan dan kualitashidup

1 Meningkatnya aksesdan mutu pelayanankesehatan terutamauntuk kesehatan ibudan anak

1 Meningkatkanmutu pelayanankesehatan

1 Peningkatan Kualitasdan Kuantitas TenagaMedis dan paramedis

2 Peningkatan kualitasstatus kesehatanmasyarakat;

3 Pembinaan KesehatanLingkungan dan PolaHidup Sehat PadaMasyarakat;

4 Peningkatan Pelayanankesehatan pada Unit-Unit Pelayanankesehatan;

2 Menurunnyapersentase pendudukmiskin

2 Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategipro poor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)

5 Peningkatan jaminankesehatan danpendidikan bagimasyarakat miskin

6 Pemberdayaanmasyarakat miskin agardapat mengakses segalasumber kehidupan yanglayak

7 Dukungan terhadappelaksanaan MP3KI

3 Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategiperlindungansosial

8 Pemberian bantuanuntuk peningkatanproduktivitasmasyarakat miskin

9 Pemberian jaminan bagimasyarakat miskin untukmeningkatkanaksesibiltas terhadappelayanankesehatan,pendidikan danlainnya.

10 Dukungan terhadappelaksanaan programkeluarga harapan

4 Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategiperluasankesempatan kerjabagi masyarakatmiskin

11 Pemberian Modalusaha dan modal kerjabagi keluarga miskin

12 Perluasan akses dankesempatan berusahabagi masyarakatmiskin

Page 221: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 26

Misi 3:

Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

13 Pemberian kemudahanakses masyarakatmiskin terhadap modalusaha

5 Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategipeningkatankualitas saranadan prasaranainfrastruktur bagimasyarak miskin

14 Pemberian bantuanrumah layak huni,angkutan murah, airbersih dan sanitasiyang layak, listrikmurah danhemat,kehidupanmasyarakat miskinperkotaan

15 Peningkatan kehidupannelayan

3 Menurunnyapersentasepengangguran

6 Menurunkanpersentasepenganggurandengan strategipro job melaluipembukaanlapangan kerjayang sebanyak-banyaknya

16 Menciptakan lapangankerja melalui investasidan kegiatan padatkarya

17 Menciptakanfleksibilitas pasar kerjadengan memperbaikiaturan mainketenagakerjaan yangberkaitan denganrekrutmen, out-sourcing, pengupahan,PHK serta jaminankeselamatan kerja

18 Meningkatkan kualitasSDM ketenagakerjaanmelalui pembekalanteknis dan peningkatanwawasan kerja

19 Pembangunan BalaiLatihan Kerja bertarafinternational

4 MewujudkanPembangunanberwawasankependudukan danmewujudkankeluarga kecilbahagia sejahtera

7 Pembangunankependudukandan keluarga kecilbahagia sejahtera

20 Pembangunanberwawasankependudukanberkelanjutan

21 Pengembangankeluarga kecil bahagiadan sejahtera

Page 222: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 27

Misi 3:

Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

5 Mewujudkanpengarustamaangender,perlindungananak danperempuan, sertapenanganan PMKS

8 Meningkatkanperan perempuandalampembangunandaerah

22 Memperkuatkelembagaan danjaringanpengarusutamaangender dan anak,dengan ketersediaandata dan peningkatanpartisipasi masyarakat

23 Meningkatkan perandan partisipasiperempuan dalamproses politik danjabatan publik

24 Memperkuatkoordinasi danjaringanpengarusutamaangender dalamperencanaan,pelaksanaan,pemantauan, danevaluasi

9 Pengarustamaangender dalampembangunan

25 Perencanaan danpenganggaran yangresponsif gender

10 Meningkatkanperlindungan anakdan perempuan

26 Peningkatankelembagaan dankoordinasiperlindungan anak danperempuan

27 Penetapan regulasidaerah tentangperlindungan anak danperempuan

28 Penyusunan dokumenanalisis situasi ibu dananak

29 Dukungan terhadappelaksanaan wilayahlayak anak

11 Meningkatkanpenangananterhadappenyandangmasalahkesejahteraansosial

30 Penanganan terhadappenyandang masalahkesejahteraan sosial

Page 223: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 28

Misi 3:

Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

31 Peningkaatanperlindungan danjaminan sosial

32 Pengembangankesejahteraan sosialdan kapasirtas SDM

6 Peningkatan TarafHidup Transmigran

12 Pengembanganwilayah danpemukimantransmigrasi

33 PengembanganWilayah Transmigrasi

34 PengembanganTransmigrasi Lokal

Misi 4

Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan akses dankualitas pendidikan

1 Meningkatnya aksesdan mutupendidikan anakusia dini

1 Mewujudkanpendidikan anakusia pra sekolah

1 Meningkatkan aksesdan pelayananmasyrakat terhadappendidikan anak usiadini

2 Meningkatnya aksesdan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun

2 Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12tahun

2 Meningkatkan aksesdan mutu pelyananpendidikan dasar 9tahun

3 Meningkatkan aksesdan mutu pelayananpendidikan dasar 12tahun

3 Meningkatnyaakses danpelayananmasyarakatterhadappendidikan

4 Meningkatkan perluasandan pemerataanpendidikan menengahbaik umum maupunkejuruan untukmengantisipasimeningkatnya lulusansekolah menengahpertama sebagai dampakkeberhasilan ProgramWAJAR PendidikanDasar 9 Tahun, danpenyediaan tenaga kerjalulusan pendidikanmenengah yangberkualitas

5 Peningkatan mutupendidik dan tenagakependidikan;

Page 224: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 29

Misi 4

Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

6 Peningkatankompetensi dankesejahteraan gurupada semua jalur danjenjang pendidikan;

3 Terwujudnyapemberantasan butaaksara;

4 Meningkatkanpenuntasan butaaksara

7 Membuka aksespendidikan informalmaupun non formalyang seluas-luasnyakepada masyarakatmelalui program tuntaskecamatan

4 Meningkatnyaminat bacamasyarakat

5 Penyediaan bahanbacaan yangberkualitas bagimasyarakat

8 Peningkatankemampuan danbudayabacamasyarakan dengantersedianyabuku-bukuyang berkualitas;

9 Pembangunanperpustakaan daerahsampai tingkat desa

5 TerwujudnyapembangunanUniversitasSulawesi Barat

6 PercepatanpembangunanUniversitasSulawesi Barat;

10 Perwujudan statusPTN untuk UniversitasSulawesi Barat

11 Dukungan pendanaanterhadappengembanganperguruan tingginegeri

6 Meningkatnyaperan dan prestasipemuda, olahragadan seni

7 Meningkatkanperan dan prestasipemuda dalampembangunandaerah.

12 Peningkatan KualitasKepemudaan

13 Peningkatan saranadan prasarana aktivitaskepemudaan

14 Peningkatan PeranSerta Pemuda dalampembangunan;

8 Meningkatkanprestasi olahragadan seni

15 Peningkatan kuantitasdan kualitas prestasiolahraga dan senisecara berkelanjutan;

7 Meningkatnyapengelolaan danpengembangansumberdaya budaya

9 Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal

16 Peningkatan upayarevitalisasi danpengelolaan asetsumberdaya budayadan kearifan lokalyang relevan bagipeningkatan kemajuanSulawesi Barat

Page 225: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 30

Misi 4

Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

17 Penguatan nilai-nilaikeagamaan danbudaya pada perilakukehidupan masyarakat

18 Peningkatan apresiasimasyarakat terhadapbahasa, sastra danaksara daerah

19 Peningkatan apresiasipemerintah,masyarakat dan swastaterhadap seni danbudaya lokal

Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yangberkelanjutan.Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alamyang berkelanjutan.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkanpengelolaan sumberdaya alam terpadu untukpembangunanberkelanjutan

1 Pemanfaatan potensitambang denganmemperhatikankondisi lingkungan

1 Mengoptimalkanpengelolaan SDAberwawasanlingkungan

1 Pengendalianpencemaran danpengrusakanlingkungan hidup;

2 Membangunkomitmen antarapemerintah,masyarakat, danpara pemangkukepentinganuntukmengoptimalkanpemanfaatansumber daya alamyang ramahlingkungan;

2 Peningkatan peranserta masyarakat danpemangkukepentingan dalampengelolaan sumberdayaalam danlingkungan hidup;

3 Peningkatan peluangusaha pertambangan;

2 Terselenggaranyapercepataneksplorasi minyakdan gas

3 Terfasilitasinyapercepataneksplorasi minyakdan gas olehpihak swasta

4 Daya dukung investordalam eksplorasiminya dan gas

3 Pengembangankawasan konservasilaut dan perairanyang berkelanjutan

4 Mengembangkankawasankonservasi lautdan perairan yangberkelanjutan;

5 Peningkatanpengembangankawasan konservasilaut dan perairan danpengelolaanlingkungan lautberbasis masyarakat;

Page 226: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 31

Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yangberkelanjutan.Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alamyang berkelanjutan.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

6 Pemberdayaanmasyarakat dalampengawasan danpengendalian SumberDaya kelautan;

4 Berkurangnya luaslahan kritis

5 Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;

7 Rehabilitasi,penghijauan danreklamasi hutan danlahan;

8 Pemantapan KawasanHutan;

9 Perlindungan Hutandan konservasisumberdaya Alam;

10 Peningkatan upayapemulihan dankonservasisumberdaya air, udarahutan dan lahan

6 Meningkatkankoordinasipelaksanaanpengamananhutan olehprovinsi dan kab;

11 Peningkatankoordinasipengamanan hutan

5 Penerapan tata ruangwilayah yangberkelanjutan

7 Mengembangkanpenataan ruangyangberkelanjutan

12 Mencapai kesepakatanantar tingkatpemerintahan dalamhal pembagianwewenang dantanggung jawabpengelolaan hutanserta penetapankawasan hutan padapenataan ruangwilayah sesuai denganperan dan fungsinya

6 Rendahnya tingkatpencemaran danresiko bencana;

8 MeningkatkanPencegahan DiniPenanggulanganBencana danKesiapsiagaanBencana;

13 Meningkatkankapasitas lembagapengelola lingkunganhidup, terutama dalammenanganipermasalahan yangbersifat akumulasi,fenomena alam yangbersifat musiman danbencana

Page 227: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 32

Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yangberkelanjutan.Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alamyang berkelanjutan.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

14 Membangunkesadaran masyarakatagar peduli pada isulingkungan hidup danberperan aktif sebagaikontrol sosial dalammemantau kualitaslingkungan hidup

9 Meningkatkanpenangananmitigasi bencana;

15 Peningkatan kualitasdan efektivitaskebijakan dan programkonservasi untukmencapai kemantapanpengelolaan hutankonservasi dan hutanlindung

16 Peningkatan kesadaranmasyarakat diwilayah-wilayah rawanbencana

17 Pembangunaninfrastruktur dalamrangka penguranganresiko bencana

18 Pemetaan wilayahrawan bencana

7 Meningkatnyapelayanan sosial danpenanggulangankorban bencana;

10 Meningkatkanpenangananmasalah strategistanggap darurat;

19 Pengembangan SOPpenanganan tanggapdarurat dipahamisemua pihak

20 Pengembangankelembagaanpenanganan korbanbencana

21 MeningkatkanpenangananKedaruratan KorbanBencana di wilayahsecara cepat, tepat danefektif sertaterkoordinir danterpadu;

22 Penanganan KejadianLuar Biasa (KLB)secara terpadu;

Page 228: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab VI - 33

Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yangberkelanjutan.Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alamyang berkelanjutan.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

11 Meningkatkanpenanggulanganpasca bencana

23 Restrukturisasi,rekonstruksi danrevitalisasiinfrastruktur dankehidupan sosialekonomi masyarakatpasca bencana

8 PengembanganKawasan KonservasiDAS

12 Meningkatkanpengembangankonservasi dikawasan DAS

24 Peningkatan kontrol dikawasan DAS

Page 229: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 1

BAB VIIKEBIJAKAN UMUM DAN

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1 Kebijakan Umum

Kebijakan umum dan program pembangunan daerah disusun pada bab ini,

disesuaikan dalam rangka mendukung pelaksanakan misi Gubernur Provinsi Sulawesi Barat

tahun 2012-2016 yaitu Misi1 : Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.

Dengan melaksanakan pelayanan masyarakat dan pelaksanaan kebijakan pemerintah sesuai

tugas pokok dan visi yang diemban SKPD. Misi 2: Memperluas dan meningkatkan kualitas

sarana dan prasarana ekonomi. Dengan melaksanakan pengembangan sarana ekonomi vital

yang memiliki dampak signifikan terhadap pengembangan agroindustri, industri

pertambangan minyak, gas dan mineral serta volume perdagangan. Misi 3: Meningkatkan

akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan kualitas hidup. Dari aspek kesehatan

pembentukan keluarga kecil, bahagian dan sejahatera untuk menekan dan memperkecil

angka penduduk miskin serta menekan angka pengangguran. Misi 4: Meningkatkan akses

dan kualitas pelayanan pendidikan. Dengan melaksanakan peningkatan kualitas pendidikan

meliputi pendidikan, kurikulum, pembelajaran serata menerapkan kurikulum nasional dengan

memberikan penguatan pada pembinaan morala, budi pekerti, kakarkter, bahasa, emosional,

estetika serta sikap keberagaman spriytual, apresiasi budaya dan pengembangan kreativitas

pemuda dan olahraga serta kesetaraan gender. Misi 5: Penerapan kebijakan yang berpihak

pada pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dengan penerapan kebijakan

tersebut akan menjamin daya dukung lingkungan untuk melaksanakan pembangunan yang

berkelanjutan.

Dengan mensinergikan arah kebijakan pembangunan nasional dan memperhatikan

sumberdaya serta kearifan lokal Provinsi Sulawesi Barat, maka secara garis besar, arah

kebijakan umum pembangunan Provinsi Sulawesi Barat periode tahun 2012-2016, adalah

sebagai berikut:

1. Arah Kebijakan umum untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur yang

tercermin dalam pelayanan yang semakin professional dan cerdas serta efesien dan

efektif sehingga tingkat layanan kepada masyarakat semakin memuaskan, serta

penegakan hukum yang tidak diskriminatif

Page 230: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 2

2. Arah kebijakan umum untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasana

serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang tercermin dari semakin meningkatnya

kuantitas dan kualitas infrastruktur, meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan

pemerataan pendapatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung

oleh pengurangan kemiskinan,pengurangan tingkat pengangguran yang diwujudkan

dengan beberapa program yang menyentuh langsung kepada masyarakat seperti

perbaikan infrastruktur dasar dan pemenuhan kebutan pangan

3. Arah kebijakan umum untuk perkuatan kualitas sumberdaya manusia yang ditandai

semakin tingginya rata-rata lama sekolah dan meningkatnya angka harapan hidup

masyarakat, tidak adanya diskriminasi gender, semakin berkembangnya budaya lokal

4. Arah Kebijakan umum untuk penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan

sumber daya alam yang berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan semakin kondusifnya

daya dukung lingkungan untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan penataan

ruang yang konsisten dengan RTRW Provinsi Sulawesi Barat

5. Arah kebijakan umum untuk penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan

sumber daya alam yang berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan semakin kondusifnya

daya dukung lingkungan untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan

pembangunan yang konsisten dengan RTRW Provinsi

7.2 Program Pembangunan Daerah

Program pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Barat dirumuskan secara

komprehensif dan berdasarkan urusan wajib - urusan pilihan ( PP 38 tahun 2007) untuk

dapat dilaksanakan oleh seluruh SKPD selama kurun waktu 2012-2016, sebagai berikut :

Urusan Wajib

1. Pendidikan

Program pembangunan dibidang pendidikan adalah:

1.1 Program pendidikan anak usia dini

1.2 Program Wajib Belajar Sembilan Tahun

1.3 Program pendidikan menengah

1.4 Program pendidikan non formal

1.5 Program pendidikan luar biasa

1.6 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

1.7 Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan

Page 231: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 3

1.8 Program manajemen pelayanan pendidikan

1.9 Program pengembangan teknologi dan komunikasi pendidikan

2. Kesehatan

Program pembangunan di bidang kesehatan adalah:

2.1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

2.2 Program Pengawasan Obat dan makanan

2.3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

2.4 Program perbaikan gizi masyarakat

2.5 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

2.6 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

2.7 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

2.8 Program Pelayanan Kesehatan Perorangan

2.9 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

2.10 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

2.11 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan

2.12 Program Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

2.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

2.14 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit

jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

2.15 Program Pemeliharaan sarana dan prasarana RS

2.16 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

2.17 Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

3. Pekerjaan Umum

Program pembangunan dibidang pekerjaan umum adalah:

3.1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

3.2 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

3.3 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan

pengairan lainnya

3.4 Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber

daya air lainnya

3.5 Program Pengendalian Banjir

3.6 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

3.7 Program Peningkatan Infrastruktur Kawasan Perkantoran

Page 232: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 4

3.8 Program Peningkatan Kualitas dan Perluasan Ketersediaan Sarana dan

Prasarana ekonomi

3.9 Program peningkatan dan rehabiltasi daerah irigasi

3.10 Program pengendalian banjir, angkutan sendimen dan pengamanan pantai

3.11 Program pengembangan infrastruktur kawasan

4. Perumahan

5.1 Program Lingkungan Sehat Perumahan

5. Penataan Ruang

5.1 Program Prencanaan Tata Ruang

5.2 Program Pemanfaatan Ruang

5.3 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

6. Perencanaan Pembangunan

Program pembangunan di bidang perencanaan pembangunan adalah:

6.1 Program Pengembangan Data / Informasi

6.2 Program kerjasama Pembangunan

6.3 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

6.4 Program Perencanaan Kota-Kota Menengah dan Besar

6.5 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah

6.6 Program Perencanaan Pembangunan Daerah

6.7 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

6.8 Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya

6.9 Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

6.10 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana

6.11 Program Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah

7. Perhubungan

Program pembangunan di bidang perhubungan adalah:

7.1 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

7.2 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

7.3 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

7.4 Program Pembangunan Sarana Prasarana Perhubungan

7.5 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas

7.6 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

Page 233: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 5

7.7 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama dengan Pihak Ketiga baik Dalam

Negeri maupun Luar Negeri

7.8 Program Peningkatan dan pengawasan usaha jasa pos dantelekomunikasi

7.9 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

8. Lingkungan Hidup

Program pembangunan di bidang lingkungan hidup adalah :

8.1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

8.2 Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

8.3 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

8.4 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup

8.5 Program Pengelolaan & Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut

8.6 Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

8.7 Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup

9. Pertanahan

Program pembangunan di bidang pertanahan adalah:

9.1 Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

10. Kependudukan dan Catatan Sipil

Program pembangunan dibidang kependudukan dan catatan sipil adalah :

10.1 Program penataan administrasi kependudukan

11. Pemberdayaan Perempuan

Program pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan adalah :

11.1 Program Pengumpulkan Data dan Informasi

11.2 Program Keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan

11.3 Program Peningkatan kualitas hidup dan Perlindungan Perempuan dan anak

11.4 Program Peningkatan Peran serta dan kesetraan Gender dalam pembangunan

11.5 Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender (PUG) dan

Pengarustamaan Hak Anak (PUHA)

11.6 Program peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan peningkatan kualitas

hidup Gender development Indeks (GDI)

11.7 Program Peningkatan kualitas hidup dan Perlindungan Perempuan dan anak

Page 234: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 6

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Program pembangunan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera adalah:

12.1 Program Kesehatan Reproduksi Remaja

12.2 Program Keluarga Berencana

12.3 Program Pembinaan peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pelaksanaan

KB/KS yang Mandiri

12.4 Program Promosi kesehatan Ibu,Bayi dan Anak melalui kelompok kegiatan

Masyarakat

12.5 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR

12.6 Program Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV AIDS

12.7 Program pengembangan bahan Imformasi tentang pengasuhan dan pembinaan

tumbuh kembang Anak

12.8 Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina Keluarga (BKB)

12.9 Program Pengembangan model oprasional BKB-Posyandu-padu

12.10Program peran serta perempuan dalam pembangunan.

13. Sosial

Program pembangunan dibidang sosial adalah:

13.1 Program Pengembangan Pembangunan Kesejahteraan Sosial

13.2 Program Penanggulangan Kemiskinan

13.3 Program Perumahan dan Permukiman Layak Huni

13.4 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

13.5 Program Pemberdayaan Keluarga

13.6 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

13.7 Program Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan

Sosial

13.8 Program Pembinaan anak terlantar

13.9 Proram Pembinaan panti asuhan / jompo

13.10Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma

13.11Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK,

narkoba dan penyakit sosial lainnya)

13.12Program Pelayanan dan Rehabilitas Sosial Penyalahgunaan Napza

13.13Penanggulangan Musibah Bencana Alam/ Bencana Sosial

Page 235: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 7

13.14Program Bantuan Tunai Bersyarat

13.15Program Asuransi Kesejahteraan Sosial

13.16Program Perlindungan bagi Korban Tindak kekerasan dan Pekerja Migran

13.17Program Penyelenggaraan Undian

13.18Program Pendidikan Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan

Sosial

13.19Program Keluarga Harapan

14. Ketenagakerjaan

Program pembangunan dibidang ketenagakerjaan adalah:

14.1 Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

14.2 Program peningkatan kesempatan kerja

14.3 Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan

14.4 Program pembinaan pengawasan ketenagakerjaan

15. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Program pembangunan dibidang koperasi dan usaha kecil dan menengah adalah:

15.1 Program Penciptaan Iklim Usaha Mikro Kecil Menengah yang Kondusif

15.2 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha

Kecil Menengah

15.3 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil

Menengah

15.4 Program Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi

15.5 Program pengembangan dan pembinaan Koperasi UKM

15.6 Program Pemberdayaan koperasi dan UKM

16. Penanaman Modal

Program pembangunan dibidang penanaman modal adalah:

16.1 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

16.2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

16.3 Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah

16.4 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

16.5 Program Peningkatan Dukungan Manajemen Dalam Pelaksanaan Tugas Teknis

BKPMD & P2T

17. Kebudayaan

Page 236: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 8

Program Pembangunan dibidang Kebudayaan adalah :

17.1 Program Pengambangan Nilai Budaya

17.2 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

17.3 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

18. Pemuda dan Olahraga

Program pembangunan dibidang Pemuda dan olahraga adalah:

18.1 Program peningkatan peran serta kepemudaan

18.2 Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup

pemuda

18.3 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

18.4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

18.5 Program pelayanan kepemudaan

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Program pembangunan dibidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri adalah:

Program Peningkatan keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

19.1 Program Peningkatan Kesadaran berbangsa dan bernegara

19.2 Program Peningkatan Kapasitas Fungsi dan Keberadaan Ormas.

19.3 Program Pengembangan Wawasaan Kebangsaan

19.4 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan.

19.5 Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan

Keamanan.

19.6 Program Pendidikan Politik Masyarakat.

19.7 Program Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan.

19.8 Program Fasilitas Politik Dalam Negeri.

19.9 Program Pengembangan Kapasitas Kemampuan Intelejen Aparat di Daerah.

19.10 Program Antisipasi Cegah Dini Terhadap Perkembangan Konflik di Daerah.

19.11 Program peningkatan kesiapsiagaan dan logostik bencana

19.12 Program pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana

19.13 Program Pemulihan Pasca Bencana

19.14 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

20. Pemerintahan Umum

Program pembangunan dibidang Pemerintahan Umum adalah:

20.1 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Page 237: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 9

20.2 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah

20.3 Program Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

20.4 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pembangunan Daerah

20.5 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Daerah

20.6 Program Penataan Daerah Otonomi Baru

20.7 Program Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi Kinerja dalam pencapaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM)

20.8 Program Fasilitasi Pemillihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian

Kepala Daerah (KDH) dan Wakil kepala Daerah

20.9 Program Peresmian Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota DPRD

Provinsi/Kabupaten/Kota

20.10 Program fasilitasi kerjasama dengan Pihak Ketiga

20.11 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

20.12 Program Pembinaan Wilayah

20.13 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah

20.14 Program Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

20.15 Program pengembangan wilayah Perbatasan

20.16 Program Toponimi dan Pemetaan Wilayah

20.17 Program Penetapan Luas Wilayah

20.18 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH

20.19 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

20.20 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

20.21 Program Penanganan Bantuan Hukum dan HAM

20.22 Program Peningkatan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

20.23 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

20.24 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

20.25 Program Peningkatan Pelayanan Kehumasan

20.26 Program peningkatan komunikasi & Informasi Serta Penggunaan Media

Massa

20.27 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pembangunan Daerah

20.28 Program Penguatan Ekonomi Daerah

20.29 Program peningkatan pelayanan kehidupan beragama

Page 238: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 10

20.30 Program peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan agama dan

pembinaan kerukunan beragama

20.31 Program keserasian kebijakan kualitas anak dan perempuan melalui kelompok

kegiatan di masyarakat

20.32 Program peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan

20.33 Program pelayanan dan pembinaan sekolah

20.34 Peningkatan Kesehatan Aparatur

20.35 Pelayanan Kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah

20.36 Peningkatan dan pengembangan Pengelolaan keuangan daerah

20.37 Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi informasi

20.38 Program peningkatan kualitas kelembagaan pemprov sulbar

20.39 Program pembinaan dan pengembangan aparatur

20.40 Program peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan keuangan

20.41 Program Pembinaan & Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

20.42 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

20.43 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

20.44 Program Pengintensifan penanganan Pengaduan Masyarakat

20.45 Program Peningkatan kerjasama Antar Pemerintah Daerah

20.46 Program Penataan Peraturan perundang-undangan

20.47 Program peningkatan pelayanan kehumasan

20.48 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH

20.49 Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Pembangunan Daerah

20.50 Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur (personnel capacity building)

pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

20.51 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah

20.52 Program peningkatan pelayanan kehumasan

20.53 Program Peningkatan & Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

20.54 Penataan Peraturan Perundang-Undangan

20.55 Program Penataan Peraturan Perundang - Undangan

20.56 Program Partisipasi Masyarakat

21. Kepegawaian

Page 239: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 11

Program pembangunan dibidang Kepegawaian adalah:

21.1 Program Fasilitasi Pindah / Purna Tugas PNS

21.2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

21.3 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

21.4 Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Prov. Sulbar

22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program pembangunan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah:

22.1 program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

22.2 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

22.3 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membangun desa

22.4 Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

23. Kearsipan

Program pembangunan dibidang Kearsipan adalah:

23.1 Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah

23.2 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi

24. Komunikasi dan Informatika

Program pembangunan dibidang Komunikasi dan Informatika adalah:

24.1 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

24.2 Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi

24.3 Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

24.4 Program Kerjasama Informsi dan Media Massa

24.5 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

24.6 Penertiban Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP)

24.7 Optimalisasi Pemanfaatan Spektrum Frekuensi

24.8 Sosialisasi Undang-Undang 32 Tahun 2002 ttg Penyiaran dan Peraturan KPI

ttg P3-SPS

24.9 Pengawasan Isi Siaran Radio & Televisi di Sulawesi Barat

24.10 Pengembangan SDM Bidang Penyiaran

24.11 Pengembangan Infrastuktur Radio Komunitas

24.12 Pengembangan Sarana Televisi Berlangganan

24.13 Program pengembangan kelembagaan melalui media komunikasi dan

informasi

Page 240: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 12

24.14 Program Peningkatan Komunikasi & Informasi Serta Penggunaan Media

Massa

Urusan Pilihan

1. Pertanian

Program pembangunan dibidang Pertanian adalah:

1.1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

1.2 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan

1.3 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

1.4 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

1.5 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

1.6 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

1.7 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan/Pertanian/Perkebunan

1.8 Program peningkatan produksi hasil peternakan

1.9 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir dan Pemasaran

Hasil Pertanian

1.10 Program Pemanfaatan Sumber Daya ALam dan Lingkungan Hidup

1.11 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

1.12 Program peningkatan promosi dan kerjasama dengan pihak ketiga baik dalam

negeri maupun luar negeri

1.13 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

2. Kehutanan

Program pembangunan dibidang Kehutanan adalah:

2.1 Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan

2.2 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

2.3 Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya Hutan

2.4 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

2.5 Program Pembinaan dan Pengendalian Pemanfaatan Hutan

2.6 Program Perencanaan Makro dan Pemantapan kawasan Hutan

2.7 Program Peningkatan Usaha Kehutanan

2.8 Program konservasi keanekaragaman hayati dan Perlindungan Hutan

2.9 Program Peningkatan Fungsi dan Daya dukung DAS berbasis pemberdayaan

masyarakat

Page 241: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 13

2.10 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dan Masyarakat

3. Energi dan Sumberdaya Mineral

Program pembangunan dibidang Energi dan Sumberdaya Mineral adalah:

3.1 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

3.2 Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak

lingkungan

3.3 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

3.4 Program Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Mineral

3.5 Program Pengembangan dan Monitoring Bidang Minyak dan Gas Bumi

3.6 Survei dan Pemetaan Sumber Daya Geologi,Tatalingkungan, Mineral dan

BatuBara

3.7 Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

3.8 Program Pemanfaatan Sumber Daya ALam dan Lingkungan Hidup

4. Pariwisata

Program pembangunan dibidang Pariwisata adalah:

4.1 Program Pengembangan Kemitraan

4.2 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

4.3 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

5. Kelautan dan Perikanan

Program pembangunan dibidang Kelautan dan Perikanan adalah:

5.1 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

5.2 Program Pengelolaan Sumberdaya Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

5.3 Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian

Sumberdaya Kelautan

5.4 Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan hukum dalam

Pendayagunaan Sumberdaya Laut

5.5 Program Pengembangan budidaya perikanan

5.6 Program pengembangan perikanan tangkap

5.7 Program pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

5.8 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

5.9 Program Pemanfaatan Sumber Daya ALam dan Lingkungan Hidup

6. Perdagangan

Program pembangunan dibidang Perdagangan adalah:

Page 242: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII - 14

6.1 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

6.2 Program peningkatan kerjasama perdagangan international

6.3 Program peningkatan dan pengembangan ekspor

6.4 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

6.5 Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

7. Perindustrian

Program pembangunan dibidang Perindustrian adalah:

7.1 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

7.2 Program pengembangan IKM

7.3 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

7.4 Program Penataan Struktur Industri

7.5 Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial

7.6 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

8. Transmigrasi

Program pembangunan dibidang Transmigrasi adalah:

8.1 program pengembangan wilayah transmigrasi

8.2 program transmigrasi lokal

Page 243: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -15

Tabel 7.1Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

Misi 1

Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah.

1

1.MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;

1. Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.

1. Peningkatan danpengembangankualitas aparaturpada setiap unitkerja dalampelayanan publikuntuk mewujudkanclean governmentand goodgovernance;

Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdibidang sumberdaya mineral

Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdan masyarakatdibidang sumberdayamineral

98%

ProgramPelatihan danPengembanganSumber DayaMineral

Energi danSumberdayaMineral

DinasPertambangan

ESDM

2

Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdan masyarakatdibidang minyak dangas bumi

Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdan masyarakatdibidang minyak dangas bumi

98%

ProgramPengembangandan MonitoringBidang Minyakdan Gas Bumi

Energi danSumberdayaMineral

DinasPertambangan

ESDM

3

Meningkatnyakapasitaskelembagaanpengelola lingkunganhidup

Buku SLHD ProvinsiSulawesi Barat

(2009)

Series dataSLHD, IKLH,

SPM, 16sekolah

adiwiyata

ProgramPengembanganKapasitasPengelolaabSumber DayaAlam danLingkunganHidup

LingkunganHidup

BadanLingkungan

Hidup

4

MeningkatnyaPendidikan PolitikMasyarakat 166,008 100%

ProgramPendidikanPolitikMasyarakat

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

Page 244: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -16

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

5

BerkembangnyaKapasitaskemampuan IntelejenBagi Aparat Daerah

100%

ProgramPengembanganKapasitaskemampuanIntelejen BagiAparat Daerah

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

6

1. MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;

1. Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.

1. Peningkatan danpengembangankualitas aparaturpada setiap unitkerja dalampelayanan publikuntuk mewujudkanclean governmentand goodgovernance;

Tercapainya SistemKeamanan YangKondusif 100%

Programpeningkatankeamanan dankenyamananlingkungan

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

Satpol PP

7

MeningkatkanMental dan WawasanKebangsaan Aparatur

100%

ProgrampengembanganWawasanKebangsaan

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

Satpol PP

8

TerlaksananyaPelayanan DasarMasyarakat

- 100%

ProgramPengembanganKapasitas danEvaluasi Kinerjadalam pencapaianStandarPelayananMinimal (SPM)

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

9

Terlaksananya prosespelaksanaanPemilukada secarajurdil

- 100%

ProgramFasilitasiPemillihan,PengesahanPengangkatandanPemberhentianKepala Daerah(KDH) dan Wakilkepala Daerah

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

Page 245: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -17

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

10Terlaksananyapelaynan umum skalaprovinsi

10% 90%ProgramKoordinasiPelayanan Umum

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

11

Tersedianya sarana &Prasarana dalamrangkapengembanganPersandian &Teknologi Informasi

KurangnyaPemahaman tentang

Persandian & TI90%

ProgramOptimalisasiPemanfaatanTeknologiInformasi

PemerintahanUmum

Biro Humas& Protokoler

12

Peningkatnya Tugas,Fungsi danWewenang DPRD

100%

ProgramPeningkatanKapasitasLembagaPerwakilanRakyat Daerah

PemerintahanUmum

SekretariatDPRD

13pelaksanaansosialisasi - 100%

Peningkatankapasitas Sumberdaya

PemerintahanUmum

Biro Umum

14

1. MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;

1. Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.

1. Peningkatan danpengembangankualitas aparaturpada setiap unitkerja dalampelayanan publikuntuk mewujudkanclean governmentand good

Terbinanya danberkembangnyakemampuan sertapengetahuan dalamupaya peningkatankarier aparat.

1,136,12920% kenaikandari tahun-5

ProgramPembinaan danPengembanganAparatur

Kepegawaian BKD

15

Meningkatnyakualitas penelitaianuntuk pengembangankualitas informasi Penyebaran informasi

belum merata100%

ProgramPengkajian danPenelitian BidangKomunikasi danInformasi

Komunikasidan

Informatika

DishubKominfo

Page 246: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -18

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

16

2. Pengembangankelembagaanpendidikan danpelatihan bagiaparatur

Peningkatan Jumlahdan kaapsitas PPLH& PPNS Bertambah

kapasitas SDMterkait AMDAL

dan PPLH

ProgramPengembanganKapasitasPengelolaanSumber Dayaalam danLingkunganHidup

LingkunganHidup

BadanLingkungan

Hidup

17

Jumla SDMpenyelenggara Kesosyang mengikutipendidikankedinasan, kediklatandan jumlah kajiandan atau penelitianyang dilaksanakan

Penyelenggaraanpedidikan kedinasan,

kediklatan danpenelitian

pembangunan Kesosbelum terlaksana

dengan baik

Penyelenggaraan pedidikankedinas an,

kediklatan danpenelitian

pembangunanKesos telahterlaksana

dengan baik

ProgramPendidikanPelatihan,Penelitian danPengembanganKesejahteraanSosial Sosial Dinas Sosial

18

Meningkatnyakualitas danproduktivitas tenagakerja

7% 100%

programpeningkatankualitas danproduktivitastenaga kerja

Disnaker &Transmigrasi

19

1. MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;

1. Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.

2. Pengembangankelembagaanpendidikan danpelatihan bagiaparatur

pembinaanpengawasanketenagakerjansemakin baik 8% 100%

programpembinaanpengawasanketenagakerjaan Disnaker &

Transmigrasi

Page 247: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -19

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

20

TerciptanyaAntisipasi CegahDini TerhadapPerkembanganKonflik di Daerah

100%

ProgramAntisipasi CegahDini TerhadapPerkembanganKonflik di Daerah

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

21

MeningkatkanPemahamanMasyarakat TerhadapPerUU Pusat &Daerah

101%

ProgramPenataanPeraturanPerundang-Undangan

PemerintahanUmum

Biro Hukum

22

MeningkatnyaKapasiatsKelembagaanPembangunanDaerah

MekanismePelaksanaan dan

perencanaan untukmengefektifkan

kegiatankelembagaan belumterlaksana dengansecara efektif dan

efisien

100%

ProgramPeningkatanKapasitasKelembagaanPembangunanDaerah

PemerintahanUmum

Biro Ekbang

23

terwujudnyapeningkatan kualitaskelembagaanpemprov sulbar

- 100%

Programpeningkatankualitaskelembagaanpemprov sulbar

PemerintahanUmum

Biro Orpeg

Page 248: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -20

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

24

1. MewujudkanpenyelenggaraanPemerintahan yangbersih, efektif danefisien berdasarkanprinsip GoodGovernance;

1. Terwujudnyasumberdayamanusia aparaturyang berkualitas.

2. Pengembangankelembagaanpendidikan danpelatihan bagiaparatur

Terlaksananyapembinaan danpengembanganaparatur

25% 100%

Programpembinaan danpengembanganaparatur Pemerintahan

UmumBiro Orpeg

25

Meningkatnyawawasan, pendidikandan pengetahuanaparatur terhadapperaturankepegawaian sertakemampuanmanajerial PNS

3,588,72120% kenaikandari tahun-5

ProgramPeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur

Kepegawaian BKD

26

Meningkatnya SDMpada bidangkomunikasi danInformasi

Penyebaran informasibelum merata

100%

ProgramFasilitasiPeningkatanSDM BidangKomunikasi danInformasi

Komunikasidan

Informatika

DishubKominfo

272. Optimalisasiperencanaan danpengembanganpembangunandaerah, strukturruang dan polaruang wilayah

2. Mewujudkankoordinasiperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yanghandal danprofesional

3. Perwujudansinergi dan kualitasperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yang handal;

100%ProgramPrencanaan TataRuang

PenataanRuang

Dinas PU

28 100%ProgramPemamfaatanRuang

PenataanRuang

Dinas PU

29

Terwujudnya tatakota yang berbasislingkungan 100%

ProgramPerencanaanKota-kotaMenengah danBesar

PerencanaanPembangunan

Bappeda

Page 249: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -21

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

30

Tersusunnyadokumenperencanaan yangakurat

100 100%

ProgramPerencanaanPembangunanDaerah

PerencanaanPembangunan

Bappeda

31

Meningkatnyapengembangansumber daya alam 80% 100%

ProgramPerencanaanPrasana Wilayahdan Sumber DayaAlam

PerencanaanPembangunan

Bappeda

32

2. Optimalisasiperencanaan danpengembanganpembangunandaerah, strukturruang dan polaruang wilayah

2. Mewujudkankoordinasiperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yanghandal danprofesional

3. Perwujudansinergi dan kualitasperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yang handal;

Meningkatnyakepercayaanstakeholder terhadapdokumen RTRW

100% 100%

ProgramPerencanaan TataRuang

PerencanaanPembangunan

Bappeda

33

Tersedianya Prsaranadan dokumenperhubungan dalamrangka koordinasipembangunaninfrastrukturtransportasi

Tersedianyadokumen

perencanaanpelabuhan belang-

belang, bandaratampa padang, danprasarana lalu lintas

54 Keg

PembangunanPrasarana danFasilitasPerhubungan Perhubungan

DishubKominfo

34

Tersedianyadukungan penegasanbata provinsi dankabupaten

10% 100%

ProgramPerbatasanDaerah

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

35

MeningkatnyaPenguatan EkonomiDaerah

MekanismePelaksanaan dan

Perencanaan untukmengoptimalkan

Penguatan EkonomiDaerah belum

terlaksana denganefektif dan efisien

100%

ProgramPenguatanEkonomi Daerah

PemerintahanUmum

Biro Ekbang

Page 250: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -22

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

36

2. Optimalisasiperencanaan danpengembanganpembangunandaerah, strukturruang dan polaruang wilayah

2. Mewujudkankoordinasiperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yanghandal danprofesional

4. Peningkatanmonitoring danevaluasipelaksanaanrencanapembangunan;

Meningkatnyakoordinasipembangunanekonomi

100% 100%

ProgramperencanaanPembangunanEkonomi

PerencanaanPembangunan

Bappeda

37

Meningkatnyakoordinasipembangunan sosialbudaya

100% 100%

ProgramperencanaanPembangunanSosial Budaya

PerencanaanPembangunan

Bappeda

38

Meningkatnyakoordinasipembangunan rawanbencana

100% 100%

ProgramPerencanaanPembangunanDaerah RawanBencana

PerencanaanPembangunan

Bappeda

39

Terlaksananyapemetaan wilayahProv. Sulbar 10% 100%

ProgramToponimi danPemetaanWilayah

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

40

Terlaksananyapenegasan bataswilayah ProvinsiSulawesi Barat

10% 100%

ProgramPengembanganWilayahPerbatasan

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

41

5. Peningktanpengendalianterhadap hasil-hasil monitoringdan evalauasiuntuk menjamintepat sasarnnyaprogram-programpembangunan

100%

ProgramPengendalianPemamfaatanRuang

PenataanRuang

Dinas PU

42

TerlaksananyaPengadaan Tanahuntuk pembangunan

100%

ProgramPenataanpenguasaan,pemilikan,penggunaan danpemanfaatantanah

PertanahanBiro Tata

Pemerintahan

Page 251: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -23

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

43

2. Mewujudkankoordinasiperencanaanpembangunandaerah dan tataruang yanghandal danprofesional

Terlaksananyapembinaankewilayahan di Prov.Sulbar

10% 85%

ProgramPembinaanWilayah

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

44

Penataan luaswilayah ProvinsiSulawesi Barat

10% 65%

ProgramPenetapan LuasWilayah

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

45

3. Terwujudnyapenata laksanaansistem, prosedurmaupun tata kerjabirokrasi yangberkualitas

3. Mewujudkanstrukturkelembagaan danketata laksanaanpemerintahdaerah yangberkualitas

6. Penataanorganisasi danketata laksanakanpemerintah

Prosentase (%)DokumenPerencanaan danPenganggaran,Kepegawaian,Adm.Tatalaksanan,Keuangan danDokumenPerundangan yangbaik

Terlaksanana baikdengan capainKinerja 100 %

Terlaksananabaik dengan

capain Kinerja100 %

ProgramdukunganManajemen danPelaksanaanTugas Lainnya

Sosial Dinas Sosial

46

MeningkatnyaKesadaran berbangsadan bernegara 100%

ProgramPeningkatanKesadaranberbangsa danbernegara

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

47

MeningkatnyaKualitas dan CapaianKinerja LPPDProvinsi SulawesiBarat

- 100%

ProgramPeningkatanKapasitasKelembagaanPembangunanDaerah

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

48

CD Produk HukumDaerah Provinsi &Kabupaten se-Sulawesi Barat

100%

ProgramPeningkatanJaringanDokumentasi danInformasi Hukum

PemerintahanUmum

Biro Hukum

Page 252: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -24

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

49

MeningkatnyaPengembanganKapasitasKelembagaanPembangunanDaerah

98% 99%

ProgramPengembanganKapasitasKelembagaanPembangunanDaerah

PemerintahanUmum

InspektoratDaerah

50

Terfasilitasinyaaparatur yangpindah/purna tugas 95,769

20% kenaikandari tahun-5

ProgramFasilitasi Pindah /Purna Tugas PNS Kepegawaian BKD

513. Terwujudnyapenata laksanaansistem, prosedurmaupun tata kerjabirokrasi yangberkualitas

3. Mewujudkanstrukturkelembagaan danketata laksanaanpemerintahdaerah yangberkualitas

6. Penataanorganisasi danketata laksanakanpemerintah

% aparatur yangditempatkan sesuaikompetensi

50% 100% Kepegawaian BKD

52

terlaksananyakoordinasi antarapemerintah pusat dandaerah

- 100%

PelayananKedinasan kepaladaerah/wakilkepala daerah

PemerintahanUmum

Biro Umum

53

4. Mewujudkanbudaya tata kerjaaparaturPemerintah yangprofesional dancerdas;

6. Penataanorganisasi danketata laksanakanpemerintah

MeningkatnyaKeamanan danKenyamananLingkungan dalamMenghadapiPemilukadaGubernur dan WakilGubernur

100%

ProgramPeningkatanKeamanan danKenyamananLingkungandalamMenghadapiPemilukadaGubernur danWakil Gubernur

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

Page 253: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -25

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

54

Terlaksananyaperesmianpengangkatan &pemberhentiananggota DPRD

- 100%

ProgramPeresmianPengangkatandanPemberhentianAnggota DPRDProvinsi/Kabupaten/Kota

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

55

7. Adanya standaroperating prosedurbagi pelaksanaantupoksi aparatur

MeningkatnyaPemahaman aparatterhadap pelaksanaanurusan pemerintahan 100%

ProgramPembinaan danPengawasanPenyelenggaraanPemerintahanDaerah

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

56

Jumlah SKPD yangtelah memiliki SOPlayanan masyarakat

100%

ProgramPeningkatanProfesionalismeAparatur(personnelcapacitybuilding)pemerintahProvinsi SulawesiBarat

Kepegawaian BKD

57

4. Terwujudnyapengelolaan danpenatausahaankeuangan daerahyang akuntabel dan

5. Mewujudkanpengelolaankeuangan daerahyang akuntabeldan berbasis

8. Peningkatanpengelolaan danpelaporanpelaksanaananggaran yang

Pengelolaankeuangan daerahdengan predikat WDP WTP

Programpeningkatan danPengembanganPengelolaankeuangan Daerah

PemerintahanUmum

BiroKeuangan

Page 254: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -26

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

58

transparan kinerja. akuntabel menujupencapaian statuslaporanpertanggungjawabanperhitunganAPBDmenujuOpini Wajar TanpaPengecualian(WTP);

Pengelolaankeuangan daerahdengan predikat

WDP WTP

ProgramPembinaan &FasilitasiPengelolaanKeuanganKabupaten/Kota

PemerintahanUmum

BiroKeuangan

59

TercapainyaKerjasama AntarPemerintah Daerahse-Sulawesi Barat

100%

ProgramPeningkatanKerjasama AntarPemerintahDaerah

PemerintahanUmum

Biro Hukum

60

Pengelolaankeuangan daerahdengan predikat WDP WTP

ProgramPembinaan danPengembanganAparatur

PemerintahanUmum

BiroKeuangan

61

TerimplementasinyaPengelolaanKeuangan DaerahYang Profesional

100%

ProgramPeningkatan danPengembanganPengelolaanKeuangan Daerah

PemerintahanUmum

SekretariatDPRD

62

Opini BPK

WDP WTP

ProgramPeningkatanProfesionalismeAparatur(personnelcapacity building)pemerintahProvinsi SulawesiBarat

PemerintahanUmum

InspektoratDaerah

63

Meningkatkan danmengembangkanPengelolaanKeuangan Daerah

6% 100%

ProgramPeningkatan &PengembanganPengelolaanKeuangan Daerah

PemerintahanUmum

DinasPendapatan

Daerah

Page 255: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -27

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

64

4. Terwujudnyapengelolaan danpenatausahaan

keuangan daerahyang akuntabel dan

transparan

5. Mewujudkanpengelolaan

keuangan daerahyang akuntabel

dan berbasiskinerja.

8. Peningkatanpengelolaan dan

pelaporanpelaksanaan

anggaran yangakuntabel menujupencapaian status

laporanpertanggung

jawabanperhitungan

APBDmenujuOpini Wajar TanpaPengecualian(WTP

);

Meningkatnyakesadaranmasyarakat tentangpemenuhan Pajak danRetribusi Daerah

51% 90%

ProgramPenataanPeraturanPerundang -Undangan

PemerintahanUmum

DinasPendapatan

Daerah

65

Meningkatnyakesadaranmasyarakat tentangpemenuhan Pajak danRetribusi Daerah - 100%

ProgramPartisipasiMasyrakat

PemerintahanUmum

DinasPendapatan

Daerah

66

9. Optimalisasiakuntabilitaskinerjapengelolaankeuangan;

penyusunanstandarisasi hargabarang dan jasa - 100%

Peningkatan danpengembanganPengelolaankeuangan daerah

PemerintahanUmum

Biro Umum

67

5. Terwujudnyajaminan kepastiandan perlindunganhukum.

6. Mewujudkanpengawasan danpengendalianpembangunan;

10. Peningkatankesadaran dankepatuhan hukumaparatur.

Jumlah KorbanTindak Kekerasandan Pekerja Migranyang tertangani

Penanganan KorbanTidak Kekerasan dan

Pekerja Migranbelum tertanganisecara maksimal

PenangananKorban TidakKekerasan danPekerja Migran

belum tertanganidengan baik

ProgramPerlindunganbagi KorbanTindak kekerasandan PekerjaMigran

Sosial Dinas Sosial

68

perlindungan danpengembanganlembagaketenagakerjaansemakin baik

5% 100%

programperlindungan danpengembanganlembagaketenagakerjaan

Disnaker &Transmigrasi

Page 256: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -28

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

69

Meningkatnyakeamanan danKenyamananLingkungan

406,002 100%

ProgramPeningkatankeamanan danKenyamananLingkungan

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

70

5. Terwujudnyajaminan kepastiandan perlindunganhukum.

6. Mewujudkanpengawasan danpengendalianpembangunan;

10. Peningkatankesadaran dankepatuhan hukumaparatur.

MeningkatnyaKeamanan dankenyamananLingkunganMenghadapi Pemilu2014

100%

ProgramPeningkatanKeamanan dankenyamananLingkunganMenghadapiPemilu 2014

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

71

MeningkatnyaKapasitas Fungsi dankeberadaan Ormas 100%

ProgramPeningkatanKapasitas Fungsidan keberadaanOrmas

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

72

TerwujudnyaPemberdayaanMasyarakat UntukManjaga Ketertibandan Keamanan

50,825 100%

ProgramPemberdayaanMasyarakatUntuk ManjagaKetertiban danKeamanan

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

73

TerlaksananyaFasilitasi Politikdalam Negeri 100%

ProgramFasilitasi Politikdalam Negeri

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

74

TerwujudnyaKewaspadaanNasional

100%

ProgramKewaspadaanNasional

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

Page 257: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -29

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

75

MempermudahPencarian &Pelacakan ProdukHukum Daerah

100%

ProgramPerbaikan SistemAdministrasiKearsipan

PemerintahanUmum

Biro Hukum

76

TerlaksananyaPenegakan KuasaHukum & GelarPerkara Peradilan

100%

ProgramPenangananBantuan Hukumdan HAM

PemerintahanUmum

Biro Hukum

77

Terlaksananyakoordinasi denganinstansi terkait skalaprovinsi

10% 100%

ProgramKetentraman,Ketertiban Umumdan PerlindunganMasyarakat

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

78

5. Terwujudnyajaminan kepastiandan perlindunganhukum.

6. Mewujudkanpengawasan danpengendalianpembangunan;

10. Peningkatankesadaran dankepatuhan hukumaparatur.

MeningkatnyaPemahahamanterhadap Peraturan

- 100%

ProgramPeningkatanKapasitasAparaturPemerintahanDaerah

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

79

TerwujudnyaPenangananPengaduanMasyarakat YangIntensif

100%

ProgramPengintensifanpenangananPengaduanMasyarakat

PemerintahanUmum

SekretariatDPRD

80

TerlaksananyaTindak Lanjut HasilTemuan Pengawasan

100%

ProgramPeningkatanSistemPengawasanInternal danPengendalianPelaksanaanKebijakan KDH

PemerintahanUmum

Biro Hukum

Page 258: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -30

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

81

TersusunnyaPeraturan Perundang-Undangan 100%

ProgramPenataanPeraturanperundang-undangan

PemerintahanUmum

SekretariatDPRD

82

Meningkatnya SistemPengawasan Internaldan pengendalianPelaksanaanKebijakan KDH

13% 100%

ProgramPeningkatanSistemPengawasanInternal danpengendalianPelaksanaanKebijakan KDH

PemerintahanUmum

InspektoratDaerah

83

Berkurangnyatemuan pelanggaranisi siaran olehlembaga penyiaran

Adanya pelanggaranisi siaran yg

dilakukan olehlembaga penyiaran

100%

Pengawasan IsiSiaran Radio &Televisi diSulawesi Barat

Komunikasidan

InformatikaKPID

84

Tertatanya PeraturanPerundang-Undangan

100%

PenataanPeraturanPerundang-Undangan

KearsipanBadan Perpus

& Arsip

85

6.Meningkatnyakerjasama antardaerah ataulembaga lainnyadalampembangunan

7. Meningkatkankerjasama antardaerah dalampembangunandaerah danstakeholderlainnya

6. Penataanorganisasi danketata laksanakanpemerintah

BerkembangnyaWawasanKebangsaan

193,660 100%

ProgramPengembanganWawasanKebangsaan

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

Page 259: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -31

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

86

11. Kerjasamapembangunanantar provinsi dankabupaten, sertaprovinsi lain yangsalingmenguntungkan;

Meningkatnyakerjasama dalammenunjangpembangunan daerah 100% 100%

ProgramkerjasamaPembangunan

PerencanaanPembangunan

Bappeda

87

MeningkatnyaKapasitas AparatKesbang dan Instansiterkait

100%

ProgramPeningkatanKapasitas AparatKesbang danInstansi terkait

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

88

TerjalinnyaKemitraanPengembanganWawasankebangsaan

100%

ProgramKemitraanPengembanganWawasankebangsaan

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

89

TerlaksananyaKerjasama antardaerah 10% 90%

ProgramPeningkatanKerjasama AntarPemerintahDaerah

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

90

MeningkatnyaHubungan KerjasamaAntara PemerintahDaerah

100%

ProgramPeningkatankerjasama AntarPemerintahDaerah

PemerintahanUmum

SekretariatDPRD

91

12. Pembangunankomunikasi timbalbalikPemerintahdan Stakeholder;

Meningkatnyakoordinasi dlammenunjangpembangunan daerah

100%

ProgramPerencanaanPengembanganWilayah Strategisdan CepatTumbuh

PerencanaanPembangunan

Bappeda

Page 260: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -32

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

92

6.Meningkatnyakerjasama antardaerah ataulembaga lainnyadalampembangunan

7. Meningkatkankerjasama antardaerah dalampembangunandaerah danstakeholderlainnya

12. Pembangunankomunikasi timbalbalikPemerintahdan Stakeholder;

Meningkatnyapemanfaatanteknologi Informasi

Penyebaran informasibelum merata

100%

ProgramOptimalisasiPemanfaatanTeknologiInformasi

Komunikasidan

Informatika

DishubKominfo

93

MeningkatnyaJumlah LembagaPenyiaran yangmengurus danmemiliki Izin Siaran

Minimnya LembagaPenyiaran yangmemiliki IPP

100%

Penertiban IzinPenyelenggaraanPenyiaran (IPP)

Komunikasidan

InformatikaKPID

94

MeningkatnyaKomunikasi &Pelayanan Informasiserta ProfesionalismeAparat Kehumasandengan Mitra KerjaKehumasan

Sinkronisasi AparatKehumasan &

Protokol belumbegitu memadai

98%

ProgramPeningkatanKomunikasi &Informasi SertaPenggunaanMedia Massa

Komunikasidan

Informatika

Biro Humas& Protokoler

95

8. Meningkatnyajaringankerjasama denganlembaga-lembagadomestik daninternasional utnkmendorongpenanamanmodal investasikeuangan,perkembanganekonomi dansektor-sektorlainnya

13. Meningkatkanpromosikeunggulankomparatif,wilayah dansumber daya alam

Terlaksananyapenataan daerahotonomi baru

- 100%

ProgramPenataan DaerahOtonomi Baru

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

Page 261: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -33

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

96

6.Meningkatnyakerjasama antardaerah ataulembaga lainnyadalampembangunan

8. Meningkatnyajaringankerjasama denganlembaga-lembagadomestik daninternasional utnkmendorongpenanamanmodal investasikeuangan,perkembanganekonomi dansektor-sektorlainnya

13. Meningkatkanpromosikeunggulankomparatif,wilayah dansumber daya alam

Meningkatnyakerjasama informasi

Penyebaran informasibelum merata

100%

ProgramKerjasamaInformsi danMedia Massa

Komunikasidan

Informatika

DishubKominfo

97

14. Promositentang peluang,insentif dan profitdalammenanamkanmodal disulawesibarat

Jumlah maskapai danrute penerbangan

2 Maskapai dan 2Rute Penerbangan

3 Maskapai dan5 Rute

Penerbangan

Programpeningkatanpromosi dankerjasama denganpihak ketiga baikdalam negerimaupun luarnegeri

PerhubunganDishub

Kominfo

98

TerlaksananyaKerjasama denganpihak ketiga

10% 100%

Program fasilitasikerjasama denganPihak Ketiga

PemerintahanUmum

Biro TataPemerintahan

99

7. Terwujudnyapelayanan primayang dapat diaksesdengan mudah dancepat olehmasyarakat.

9. Meningkatkankinerja dandisiplin aparaturPemerintah;

15. Optimalisasipenyelenggaraanpelayananpublik;

Terlaksananyapenataan Adm.Kependudukan

100%

ProgramPenataanAdministrasiKependudukan

Kependudukandan Catatan

Sipil

Biro TataPemerintahan

100

MeningkatnyaKualitas KerjaAparatur PemerintahDaerah

44% 100%

ProgaramPeningkatanSarana &PrasaranaAparatur

PemerintahanUmum

BiroPerlengkapan

101

10. Meningkatkansarana danprasarana kerja;

16. Optimalisasipembangunansarana danprasarana kerja

PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPenataan Bangunandan Lingkungan,Gedung dan RumahNegara

100%

ProgramPeningkatanInfrastrukturKawasanPerkantoran

PekerjaanUmum

Dinas PU

Page 262: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -34

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

102

7. Terwujudnyapelayanan primayang dapat diaksesdengan mudah dancepat olehmasyarakat.

10. Meningkatkansarana danprasarana kerja;

16. Optimalisasipembangunansarana danprasarana kerja

Meningkatnya Saranadan PrasaranaAparatur yangdibutuhkan

Sarana dan PrasaranaAparatur belum

memadai

Sarana danPrasarana

Aparatur telahmemadai

ProgramPeningkatanSarana danPrasaranaAparatur

Sosial Dinas Sosial

103Pelayanan kesehatankepala daerah - 65%

PeningkatanKesehatanAparatur

PemerintahanUmum

Biro Umum

104

Memperluas danMeningkatkanKualitas Sarana danPrasarana

57% 100%

ProgramPeningkatan danPengembanganPengelolaanKeuangan Daerah

PemerintahanUmum

BiroPerlengkapan

105

Meningkatnyapelayanan KedinasanKDH/WKDH

100%

Programpeningkatanpelayanankedinasan kepaladaerah/ wakilkepala daerah

PemerintahanUmum

KantorPerwakilan

106

Sesuainyapemanfaatanspektrum frekuensidg master plan yangada

PenggunannSpektrum frekuensi

yg masih ruwet100%

OptimalisasiPemanfaatanSpektrumFrekuensi

Komunikasidan

InformatikaKPID

107

8. Terwujudnyadata dan informasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi

11. Penyediaandata daninformasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi

17. Peningkatankemudahan aksespublik terhadapdata dan informasipembangunandaerah;

Persentase Provinsidan Kabupatenmemiliki Bank DataKesehatan

100% 100%

Program SistemInformasiKesehatan

KesehatanDinas

Kesehatan

108

MeningkatnyaProfesionalismeAparat dalam Rangkapelayanankehumasan &Keprotokoleran

Pelayanankehumasan belum

memadai98%

ProgramPeningkatanPelayananKehumasan

PemerintahanUmum

Biro Humas& Protokoler

Page 263: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -35

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

109

8. Terwujudnyadata dan informasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi

11. Penyediaandata daninformasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi

17. Peningkatankemudahan aksespublik terhadapdata dan informasipembangunandaerah;

Meningkatnyakualitas pelayananinformasi 97%

Programpeningkatankualitaspelayananinformasi

KearsipanBadan Perpus

& Arsip

110

Bertambahnyapemahamanmasyarakat tentangisi siaran yg baik danmendidik

Kurangnyapemahaman

masyarakat ttgpenyiaran danperaturan KPI

100%

SosialisasiUndang-Undang32 Tahun 2002ttg Penyiaran danPeraturan KPI ttgP3-SPS

Komunikasidan

InformatikaKPID

111

Penyediaan sistemadminstrasielektronik

- 100%

OptimalisasiPemanfaatanTeknologiinformasi

PemerintahanUmum

Biro Umum

11218. Perencanaanpembangunandaerah berbasisteknologiinformasi

MeningkatnyaAkurasi Data 100% 100%

ProgramPengembanganData / Informasi

PerencanaanPembangunan

Bappeda

113

Meningkatnyakualitas penyebaraninformasi dankomunikasi

Penyebaran informasibelum merata

100%

ProgramPengembanganKomunikasi,Informasi danMedia Massa

Komunikasidan

Informatika

DishubKominfo

114

Lembaga penyiaransemakin profesionaldalam pengelolaanbidang penyiaran

Pengelolaan bidangpenyiaran yang

kurang profesional100%

PengembanganSDM BidangPenyiaran

Komunikasidan

InformatikaKPID

Page 264: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -36

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

Misi 2

Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi

1

1.Terselenggaranyapercepatanpembangunaninfrastruktur jalandan jembatanuntuk kelancarantransportasi kepusat-pusatproduksi

1. Meningkatkanpembangunanjaringan jalandanjembatan padasemua wilayah

1. Peningkatanpembangunanjalan dan jembatanuntuk peningkataninterkoneksiwilayah

MemperlancarAksesibilitas AntarKawasan

100%

ProgramRehabilitasi/Pemeliharaan Jalan danJembatan

PekerjaanUmum

Dinas PU

2

2. Meningkatkanpembangunaninfrastruktur jalanke pusat-pusatproduksi

2. Peningkatanakses jalan danjembatan untukusaha produktifbagi peningkatanperekonomianmasyarakatperdesaan, maupundaerah terpencildan perbatasan;

MemperlancarAksesibilitas AntarKawasan

100%

ProgramPembangunanJalan danJembatan

PekerjaanUmum

Dinas PU

3

3.Terselenggaranyapercepatanpembangunaninfrastruktur energilistrik

4. Meningkatkanpembinaan danpengembanganenergi danketenagalistrikan;

4. Peningkatanpasokan, cakupandan kualitaspelayananinfrastruktur energidanketenagalistrikan;

Terbangunnyafasilitas ketenagalistrikan

60%

PembangunanPrasarana danFasilitasKetenagalistrikan

Energi danSumberdaya

Mineral

DinasPertambangan

ESDM

Page 265: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -37

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

4

3.Terselenggaranyapercepatanpembangunaninfrastruktur energilistrik

5.Mengembangkanpotensi energibaru danterbarukan

5. Pengembanganpotensienergi barudan terbarukan;

Pengembanganenergi baruterbarukan menujuenergi terbarukan

98%

ProgramPengembangandan PemanfaatanEnergi BaruTerbarukan

Energi danSumberdaya

Mineral

DinasPertambangan

ESDM

5

4. Tersedianyainfrastruktur irigasidan air bersih

6. Meningkatkanpembangunaninfrastrukturirigasi dan airbersih

6. Pemantapankondisi jaringanirigasi dan airbersih gunameningkatanaktivitas ekonomi;

PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganSistim PenyediaanAir Minum

100%

ProgramPengembanganWilayah Strategisdan CepatTumbuh AirBersih,PenyehatanLingkunganPermukiman

Perumahan Dinas PU

6

7. PengembanganPengelolaanJaringan Irigasi,Rawa dan JaringanPengairanLainnya;

Terbukanya/Terbangunnya Daerah IrigasiBaru

100%

Programpengembangandan pengelolaanjaringan irigasi,rawa dan jaringanpengairan lainnya

PekerjaanUmum

Dinas PU

7

TerbangunnyaPengelolaan danKonpersi Sungai,Danau dan SumberDaya Air Lainnya

100%

Programpengembangan,pengelolaan dankonversi sungai,danau dan sumberdaya air lainnya

PekerjaanUmum

Dinas PU

8

6. Terpenuhinyainfrastrukturpendidikan,kesehatan danperumahan

8. Meningkatkanpembangunaninfrastrukturpendidikan,kesehatan danperumahandisemua wilayah

11. Meningkatkanpembangunanperumahan yangmurah, berkualitasdan terjangkaubagi masyarakat

PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganPermukiman

100%

ProgramPengembanganWilayah Strategisdan CepatTumbuh

PekerjaanUmum

Dinas PU

Page 266: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -38

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

9

7. Meningkatnyaakses masyarakatterhadap saranadan prasaranadasar

9. Meningkatkanpembangunansarana danprasaranaperekonomian;

12. Prioritaspembangunaninfrastruktur vitalyang mendukungpertumbuhanekonomi

Tersedianya datapotensi daerah yangdibutuhkan olehinvestor

100%

ProgramPenyiapanPotensiSumberdaya,Sarana danPrasarana Daerah

PenanamanModal

BPPMD

10

7. Meningkatnyaakses masyarakatterhadap saranadan prasaranadasar

9. Meningkatkanpembangunansarana danprasaranaperekonomian;

12. Prioritaspembangunaninfrastruktur vitalyang mendukungpertumbuhanekonomi

Jumlah penggunasarana dan prasaranapameran

20% 85%

Programpeningkatanpromosi dankerjasama denganpihak ketiga baikdalam negerimaupun luarnegeri

PenanamanModal

BPPMD

11

Tersedianya SaranaPengemban RadioKomunitas Desa ditiap Kecamatan

Masih terbatasnyasaranapengembangan radiokomunitas di Sulbar

100%

PengembanganInfrastukturRadio Komunitas

Komunikasidan

InformatikaKPID

12

TersedianyaSarana/InfrastrukturPenyiaranTelevisiBerlangganandi tiap kecamatan

Keterbatasaninfrastrukturpenyiaran televisiberlangganan

100%

PengembanganSarana TelevisiBerlangganan

Komunikasidan

InformatikaKPID

13

Berkembangnyaiptek sistem produksi

20 IKM

ProgrampeningkatanKapasitas IptekSistem Produksi

Perindustrian

DinasKoperasi,UKM &Perindag

14

Meningkatnyakuantitas dan kualitasIKM 13.08% 19%

ProgrampengembanganIKM Perindustrian

DinasKoperasi,UKM &Perindag

157. Meningkatnyaakses masyarakatterhadap sarana

9. Meningkatkanpembangunansarana dan

12. Prioritaspembangunaninfrastruktur vital

Berkembangnyaproduk sentra IKM 2 kali expo 10 kali expo

ProgramPengembangansentra-sentra

PerindustrianDinas

Koperasi,UKM &

Page 267: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -39

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13dan prasaranadasar

prasaranaperekonomian;

yang mendukungpertumbuhanekonomi

industri potensial Perindag

16

10. Meningkatkanpemerataanpelayanantransportasi antarwilayah, baikantar provinsimaupunkabupaten;

13. Pemantapankondisitransportasi jalanguna mendukungpelayananpergerakan orang,barang, dan jasa;

Meningkatnyaaksebilitas dan arusbarang dan jasa ygmelalui ruassalubatu-bonehau-kalumpang-batasluwu utara.

Baik = 48,87kmRusak = 44,1 km

Baik = 92,97kmRusak = 0

km

Programpeningkatankualitas danperluasanketersediansarana danprasaranaekonomi

PekerjaanUmum

Dinas PU

17

Meningkatnyaaksebilitas dan arusbarang dan jasa ygmelalui ruassalubatu-mambi-malabo-mamasa-tator

Baik= 103,27 kmRusak =19,27 km

Baik= 122,5 kmRusak =

0 km

PekerjaanUmum

Dinas PU

18

Terlaksanananyakoordinasi dansosialisasi dalampeningkatanpelayanan angkutan

100%

Programpeningkatanpelayananangkutan

Perhubungan

19

Tersedianya saranadan prasaranaperhubungan yangmemadai

Fasilitas transportasibelum maksimal

mendukung sektorlain

85%

ProgramPembangunanSarana danPrasaranaPerhubungan

PerhubunganDishub

Kominfo

20

7. Meningkatnyaakses masyarakatterhadap saranadan prasaranadasar

10. Meningkatkanpemerataanpelayanantransportasi antarwilayah, baik

14. Pengembanganinfrastrukturtransportasiperhubungansesuai standar

Tersedianyaprasarana jalan(Rambu, APIL, PagarPengamanJalan,Marka dll)

Sarana dan prasaranakeselamatan lalu

lintas masih kurang

Programpeningkatan danpengamanan lalulintas

Perhubungan

Page 268: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -40

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

21

antar provinsimaupunkabupaten;

pelayanan Meningkatnyakeselamtan dijalan

Kecelakaan lalulintas di jalan masih

tinggi

Programpeningkatankelaikanpengoperasiankendaraanbermotor

PerhubunganDishub

Kominfo

22

11. Rehabilitasidan pemeliharaanprasaranalalulintas sesuaistandarpelayanan;

14. Pengembanganinfrastrukturtransportasiperhubungansesuai standarpelayanan

Meningkatnyakeselamatan LLAJ

Kecelakaan lalulintas di jalan masih

tinggi100%

ProgramRehabilitasi danPemeliharaanPrasarana danFasilitas LLAJ

PerhubunganDishub

Kominfo

23

8. Meningkatnyavolumeperdagangan

12. Meningkatkanvolumeperdagangandengankemudahanperijinan danjaminan kondisiwilayah yangkondusif

16. Menjagastabilitasperekonomiandaerah yang dasarioleh capaianindikator ekonomi

Meningkatnyakuantitas dan kualitaskelembagaanKoperasi

72% 90%

ProgramPeningkatankualitaskelembagaanKoperasi

Koperasi danUsaha KecilMenengah

DinasKoperasi,UKM &Perindag

24

MeningkatnyaPromosi danKerjasama Investasi 100%

ProgramPeningkatanPromosi danKerjasamaInvestasi

PenanamanModal

BPPMD

25

Meningkatnya IklimInvestasi danRealisasi Investasi 100%

ProgramPeningkatanIklim Investasidan RealisasiInvestasi

PenanamanModal

BPPMD

26

8. Meningkatnyavolumeperdagangan

12. Meningkatkanvolumeperdagangandengankemudahan

16. Menjagastabilitasperekonomiandaerah yang dasarioleh capaian

Meningkatnyakontribusi sektorperdagangan padaPDRB

12.97% 17.50%

Programperlindungankonsumen danpengamananperdagangan

Perdagangan

DinasKoperasi,UKM &Perindag

Page 269: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -41

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

27

perijinan danjaminan kondisiwilayah yangkondusif

indikator ekonomi MeningkatnyakerjasamaperdaganganInternational

120 org & 4 Lapdatabase

Programpeningkatankerjasamaperdaganganinternational

Perdagangan

DinasKoperasi,UKM &Perindag

28

Meningkatnyaperdagangan ekspor

10%

Programpeningkatan danpengembanganekspor

Perdagangan

DinasKoperasi,UKM &Perindag

29

Meningkatnyavolume perdagangandalam negeri 1 keg

5 keg & 2 unitgudang

Programpeningkatanefisiensiperdagangandalam negeri

Perdagangan

DinasKoperasi,UKM &Perindag

30

Terbinanya pdgngkaki lima & asongan 140 pdgng & 5

Kab

Programpembinaanpedagang kakilima dan asongan

Perdagangan

DinasKoperasi,UKM &Perindag

31

Meningkatnyakontribusi sektorindustri pada PDRB 8% 10%

ProgramPeningkatanKemampuanTeknologiIndustri

Perindustrian

DinasKoperasi,UKM &Perindag

32

Tertatanyaketerkaitan industrihulu-hilir 8 keg

ProgramPenataan StrukturIndustri Perindustrian

DinasKoperasi,UKM &Perindag

33

9.Terselenggaranyaperhubungan daratdan laut

13. Meningkatkanjaringanperhubunganjalur darat dan

17. Peningkatanakses jalur daratdan laut untukusaha produktif

Tersedianya Prsaranadan dokumenperhubungan dalamrangka mendukung

Prasarana danfasilitas perhubungan

belum memadai100%

ProgramPembangunanPrasarana danFasilitas

PerhubunganDishub

Kominfo

Page 270: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -42

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13laut bagi peningkatan

perekonomianmasyarakat

pertumbuhanekonomi

Perhubungan

34

10. Meningkatnyanilai tukar petani

14. Meningkatkannilai tukar petanidengan tetapmenjaga kualitaspanen dan kondisipasar

18. Peningkatankemampuan petanidan penguatanlembagapendukungnya,pengamananketahanan pangan,peningkatanproduktivitas,produksi dan dayasaing produkpertanianperikanan danternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasiusaha danmendukungproduksi pangan

Meningkatkankepedulian dan peranaktif masyarakat baikberupa pikiran,tenaga dan finansialdalam pelaksanaanpembangunan sertapemeliharaan hasil -hasilnya

78% 95%

PeningkatanPartisipasiMasyarakatdalammembangun desa

PemberdayaanMasyarakatdan Desa

Badan PMD& Pemdes

35

10. Meningkatnyanilai tukar petani

14. Meningkatkannilai tukar petanidengan tetapmenjaga kualitaspanen dan kondisipasar

18. Peningkatankemampuan petanidan penguatanlembagapendukungnya,pengamananketahanan pangan,peningkatanproduktivitas,produksi dan daya

MeningkatnyaKesejahteraan Petani-SDM 100% 100%

ProgramPeningkatanKesejahteraanPetani

PertanianDinas

Pertanian

36

MeningkatnyaKetahanan Pangan

100% 100%

ProgramPeningkatanKetahananPanganpertanian/perkebunan

PertanianDinas

Pertanian

Page 271: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -43

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

37

saing produkpertanianperikanan danternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasiusaha danmendukungproduksi pangan

MeningkatnyaPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan 100% 100%

ProgramPeningkatanPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan

PertanianDinas

Pertanian

38

MeningkatnyaPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan

100% 100%

ProgramPeningkatanPenerapanTeknologiPertanian/Perkebunan

PertanianDinas

Pertanian

39

MeningkatnyaProduksiPertanian/Perkebunan 100% 100%

ProgramPeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan

PertanianDinas

Pertanian

40

Pencegahan danPenanggulanganPenyakit Ternak

100% 100%

ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Ternak

PertanianDinas

Pertanian

41

MeningkatnyaProduksi HasilPeternakan 100% 100%

Programpeningkatanproduksi hasilpeternakan

PertanianDinas

Pertanian

42

MeningkatnyaPenerapan TeknologiPeternakan 100% 100%

ProgramPeningkatanPenerapanTeknologiPeternakan

PertanianDinas

Pertanian

Page 272: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -44

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

43

10. Meningkatnyanilai tukar petani

14. Meningkatkannilai tukar petanidengan tetapmenjaga kualitaspanen dan kondisipasar

18. Peningkatankemampuan petanidan penguatanlembagapendukungnya,pengamananketahanan pangan,peningkatanproduktivitas,produksi dan dayasaing produkpertanianperikanan danternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasiusaha danmendukungproduksi pangan

Meningkatnya NilaiTambah, Daya Saing,Industri Hilir danPemasaran HasilPertanian

100% 100%

ProgramPeningkatan NilaiTambah, DayaSainG, IndustriHilir danPemasaran HasilPertanian

PertanianDinas

Pertanian

44

MeningkatnyaPendapatan petani

100%

Programpemanfaatansumber daya alamdan lingkunganhidup

PertanianDinas

Pertanian

45MeningkatnyaProduksi beras

SwasembadaBeras

PertanianDinas

Perkebunan

46

MeningkatnyaKesejahteraan Petani

100%

ProgramPeningkatanKesejahteraanPetani

PertanianDinas

Perkebunan

47

Tersedianya MesinPengolahan HasilPerkebunan

100%

ProgramPeningkatanKetahananPangan

PertanianDinas

Perkebunan

48

UntukMengembangkanInformasi tentangProduk UnggulanDaerah

100%

PeningkatanPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan

PertanianDinas

Perkebunan

49

10. Meningkatnyanilai tukar petani

14. Meningkatkannilai tukar petani

dengan tetapmenjaga kualitas

panen dan kondisi

18. Peningkatankemampuan petani

dan penguatanlembaga

pendukungnya,

MeningkatnyaPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan 100%

PeningkatanPenerapanTeknologiPertanian/Perkebunan

PertanianDinas

Perkebunan

Page 273: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -45

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

50

pasar pengamananketahanan pangan,

peningkatanproduktivitas,

produksi dan dayasaing produk

pertanianperikanan dan

ternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasi

usaha danmendukung

produksi pangan

MeningkatnyaProduksiPertanian/Perkebunan 100%

ProgramPeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan

PertanianDinas

Perkebunan

51

Terlaksananyaproduksi produkunggulan daerah

9 Produk 30 Produk

Programpeningkatanpromosi dankerjasama denganpihak ketiga baikdalam negerimaupun luarnegeri

PertanianDinas

Perkebunan

52

MeningkatnyaPendapatan petaniKakao 100%

Programpemanfaatansumber daya alamdan lingkunganhidup

PertanianDinas

Perkebunan

53MeningkatnyaKesejahteraan Petani 10% 100%

PeningkatanKesejahteraanPetani

PertanianBadan

KetahananPangan

54MeningkatnyaKetahanan Pangan 20% 100%

PeningkatanKetahananPangan

PertanianBadan

KetahananPangan

55

MeningkatnyaDistribusi Harga danCadangan Pangan 100%

PeningkatanDistribusi Hargadan CadanganPangan

PertanianBadan

KetahananPangan

56

10. Meningkatnyanilai tukar petani

14. Meningkatkannilai tukar petani

dengan tetapmenjaga kualitas

panen dan kondisi

18. Peningkatankemampuan petani

dan penguatanlembaga

pendukungnya,

MeningkatnyaDiversifikasi danKetahanan PanganMasyarakat

8% 100%

PeningkatanDiversifikasi danKetahananPanganMasyarakat

PertanianBadan

KetahananPangan

Page 274: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -46

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

57

pasar pengamananketahanan pangan,

peningkatanproduktivitas,

produksi dan dayasaing produk

pertanianperikanan dan

ternak sertapemanfaatan hutanuntuk diversifikasi

usaha danmendukung

produksi pangan

MeningkatnyaKesejahteraan Petani

5% 100%

ProgramPeningkatanKesejahteraanPetani

Pertanian

BadanKoordinasiPenyuluhPertanian

58

MeningkatnyaPemberdayaanPenyuluhPertanian,perikanan,kehutanan Lapangan 17% 100%

Programpemberdayaanpenyuluhpertanian/perkebunan lapangan Pertanian

BadanKoordinasiPenyuluhPertanian

58

11. Meningkatnyanilai tukar nelayan

15. Meningkatkannilai tukarnelayandengantetap menjagakualitas dankuantitastangkapan dankondisi pasar

21. Peningkatankemampuannelayan danpenguatan lembagapendukunganyadan peningkatanproduktivitas.

Menurunnya jumlahpelanggaran yangdilakukan padaekosistem pesisir

75% 100%

ProgramPeningkatanKesadaran danPenegakanhukum dalamPendayagunaanSumberdaya Laut

Kelautan danPerikanan

Dinaskelautan &Perikanan

58

11. Meningkatnyanilai tukar nelayan

15. Meningkatkannilai tukarnelayandengantetap menjagakualitas dankuantitastangkapan dankondisi pasar

21. Peningkatankemampuannelayan danpenguatan lembagapendukunganyadan peningkatanproduktivitas.

MeningkatnyaJumlah ProduksiPerikanan budidaya

38.410 ton 365.012 Ton

ProgramPengembanganbudidayaperikanan

Kelautan danPerikanan

Dinaskelautan &Perikanan

58

MeningkatnyaJumlah ProduksiPerikanan tangkap 73.500 ton 402.800 ton

Programpengembanganperikanantangkap

Kelautan danPerikanan

Dinaskelautan &Perikanan

Page 275: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -47

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

58

Tersedianya jumlahSDM yang kompeten

- 16 Orang

ProgrampengembanganSistemPenyuluhanPerikanan

Kelautan danPerikanan

Dinaskelautan &Perikanan

58

Meningkatnyajumlah konsumsiikan

39,64 kg 237,28 kg

Programoptimalisasipengelolaan danpemasaranproduksiperikanan

Kelautan danPerikanan

Dinaskelautan &Perikanan

58

Pendapatan petanirumput laut

100%

Programpemanfaatansumber daya alamdan lingkunganhidup

Kelautan danPerikanan

Dinaskelautan &Perikanan

58

Tingkat efesiensipengolahan hasilperikanan,

Kelautan danPerikanan

Dinaskelautan &Perikanan

58Tingkat kelestarianekosistem laut danestuaria,

Kelautan danPerikanan

Dinaskelautan &Perikanan

58

Meningkatnyapasokan energy lautdibandingkan dgnenergy saat ini

Kelautan danPerikanan

Dinaskelautan &Perikanan

58Tingkat hunian resortwisata laut

Kelautan danPerikanan

Dinaskelautan &Perikanan

58

12. Meningkatnyakeberdayaanpelaku UMKM.

16.Pemberdayaanpelaku UMKM

23. Peningkatanusaha ekonomimasyarakat dankeluarga

Tersedianya bantuanUsaha EkonomiProduktif untukPemberdayaan

Belum terpenuhibantuan Usaha

Ekonomi Produktifuntuk Pemberdayaan

Pemenuhanbantuan Usaha

EkonomiProduktif bagi

ProgramPemberdayaanKeluarga

Sosial Dinas Sosial

Page 276: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -48

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13Keluarga Rentan Keluarga Rentan

belum terlaksanakeluarga rentan

sudah cukupmemadai

58

Terciptanya iklimusaha mikro kecilmenengah yangkondusif dalamrangka pertumbuhanUKM

80% 90%

ProgramPenciptaan IklimUsaha MikroKecil Menengahyang Kondusif

Koperasi danUsaha KecilMenengah

DinasKoperasi,UKM &Perindag

58

BerkembangnyaUKM yang memilikidaya saing danproduktifitas 305 org

ProgramPengembanganKewirausahaandan KeunggulanKompetitif UsahaKecil Menengah

Koperasi danUsaha KecilMenengah

DinasKoperasi,UKM &Perindag

58

Percepatanperkembangan usahaKUKM

5 keg expo 10 keg expo

ProgramPengembanganSistemPendukung UsahaBagi UsahaMikro KecilMenengah

Koperasi danUsaha KecilMenengah

DinasKoperasi,UKM &Perindag

58

Berkembangnya danbertambahnyaKoperasi aktif 20 unit

Programpengembangandan pembinaanKoperasi UKM

Koperasi danUsaha KecilMenengah

DinasKoperasi,UKM &Perindag

58 Jumlah investor 94 109 BPPMD

58

12. Meningkatnyakeberdayaanpelaku UMKM.

16.Pemberdayaanpelaku UMKM

23. Peningkatanusaha ekonomimasyarakat dankeluarga

PeningkatanPendapatan dankesejahteraankeluarga dalammemberdayakan

90% 100%

Programpengembanganlembaga ekonomipedesaan

PemberdayaanMasyarakatdan Desa

Badan PMD& Pemdes

Page 277: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -49

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13usaha - usaha kecilyang berbasisekonomi kerakyatan

58

13. Meningkatnyajumlah wisatawandomestik daninternasional

17.Pengembangandan promosidestinasi wisata

25. PengembanganPromosi danpemasaran asetwisata

Tersedianya SDMdibidang pariwisatayang kreatif danmandiri

160 96

ProgramPengembanganKemitraan

Pariwisata

DinasPemuda

Olahraga &Pariwisata

58

26.Pengembanganpotensi wisataalam dan budaya

BerkembangnyaBudaya dan PotensiDaerah 100%

ProgramPengembanganBudaya danPotensi Daerah

PemerintahanUmum

KantorPerwakilan

58

MeningkatnyaJumlah kayu hitam,burung maleo, ikanbambangan dsb

96

Programpemanfaatansumber daya alamdan lingkunganhidup

Pariwisata

DinasPemuda

Olahraga &Pariwisata

58

% partisipasimasyarat dalampelestarian sumberdaya alam

Pariwisata

DinasPemuda

Olahraga &Pariwisata

Page 278: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -50

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13Misi 3

Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup

1 1. Meningkatnyaakses dan mutupelayanankesehatanterutama untukkesehatan ibudan anak

1. Meningkatkanmutu pelayanankesehatan

2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)

% akses masyarakatterhadap fasilitaskesehatan

100%

Programpeningkatankualitassumberdayamanusia danpeningkatankualitas hidup

KesehatanDinas

Kesehatan

2 1. PeningkatanKualitas danKuantitas TenagaMedis danparamedis

Meningkatkan mutupelayanan

Belum LengkapnyaDokter Spesialis

Tersedianya drSpesialis danSub Spesialisuntuk Standar

rumah sakit TipeB 100 %

ProgramKemitraanPeningkatanPelayananKesehatan

Kesehatan RSUD

3 4. PeningkatanPelayanankesehatan padaUnit-UnitPelayanankesehatan;

Meningkatkan saranadan prasaranaPerawatan danPenunjang Medik(Alat kesehatan,Obat-obatan, logistikRumah Sakit, bahanalat pembersih, alatrumah tanggaRumah Sakit

Belum lengkapnyasarana dan prasarana

SelesainyaPembangunan

RS 100 %

Programpengadaanpeningkatansarana danprasarana RS

Kesehatan RSUD

4 1. Meningkatnyaakses dan mutupelayanankesehatan terutamauntuk kesehatan

1. Meningkatkanmutu pelayanankesehatan

4. PeningkatanPelayanankesehatan padaUnit-UnitPelayanankesehatan;

Terpeliharanyasarana RS

Belum terpeliharanyasarana RS

TerpeliharanyaPeralatan tehnis

Medis yangakan digunakanuntuk Pelayanan

RS 100 %

ProgramPemeliharaansarana danprasarana RS

Kesehatan RSUD

Page 279: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -51

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 135 ibu dan anak Tersedianya Sarana

Pelayanan KesehatanRujukan Yangdibutuhkan olehMasyarakat Sul-bar

Sarana dan Prasaranabelum memadai

sehingga RSU Provbelum dijadikanRSUP Rujukan

Seluruh RumahSakit Di SulBar

membuatRegionalisasi,Sistem RujukanBerpusat di

RSUD Provinsi100 %

ProgramKebijakan danManajemenPembangunanKesehatan

Kesehatan RSUD

6 - TerakreditasinyaRSUD Prov. Sulbar RSUD Prov. Sulbar

belum terakreditasi0%

TerakreditasinyaRS 16

Pelayanan

ProgramStandarisasiPelayananKesehatan

Kesehatan RSUD

7 PersentaseKetersediaan Obatdan vaksin 80% 100%

Program Obatdan PerbekalanKesehatan Kesehatan

DinasKesehatan

8 3. PembinaanKesehatanLingkungan danPola Hidup SehatPada Masyarakat;

Persentase pendudukyang memiliki aksesterhadap air minumyang berkualitas

63% 82%

ProgramPengembanganLingkunganSehat

KesehatanDinas

Kesehatan

9 1. Meningkatnyaakses dan mutupelayanankesehatan terutamauntuk kesehatanibu dan anak

1. Meningkatkanmutu pelayanankesehatan

3. PembinaanKesehatanLingkungan danPola Hidup SehatPada Masyarakat;

Angka penemuanKasus Malaria per1000 penduduk 2,6 1,5

ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menular

KesehatanDinas

Kesehatan

10 Persentase kasus baruTB Paru (BTAPositif) yangditemukan

72 % 75 % Kesehatan

11 Persentase desa yangmencapai UCI

90 % 100 % Kesehatan

Page 280: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -52

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1312 Persentase RS yang

terakreditasi35% 60%

ProgramStandarisasiPelayananKesehatan

KesehatanDinas

Kesehatan

13 Persentase RSProvinsi/Kab yangmenerapkan SPM-RS

35% 75% Kesehatan

14 - PersentasePuskesmas RawatInap mampu PONED

36,8%

52%

ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan danAnak

KesehatanDinas

Kesehatan

Cakupan komplikasikebidanan yangditangani 60% 63%

ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan danAnak

KesehatanDinas

Kesehatan

15 Persentase ibubersalin yangditolong oleh NakesTerlatih (CakupanPN)

77% 86%

ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan danAnak

KesehatanDinas

Kesehatan

16 Cakupan kunjunganneonatal Pertama(KN1) 70% 75%

ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan danAnak

KesehatanDinas

Kesehatan

Cakupan PelayananKesehatan Bayi

89% 90%

ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan danAnak

KesehatanDinas

Kesehatan

Page 281: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -53

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13MeningkatnyamanajemenKesehatan 100% 100%

Programkebijakan danmanajemepembangunankesehatan

KesehatanDinas

Kesehatan

Teregistrasinyatenaga kesehatan

50% 75%

Programpengembangansumber dayakesehatan

KesehatanDinas

Kesehatan

Persentase Provinsidan kab memilikibank data Kesehatan 100% 100%

ProgrampengembanganSistem Informasikesehatan

KesehatanDinas

Kesehatan

17 1. Meningkatnyaakses dan mutupelayanankesehatan terutamauntuk kesehatanibu dan anak

1. Meningkatkanmutu pelayanankesehatan

2. Peningkatankualitas statuskesehatanmasyarakat;

Tersedianyakebutuhan alatkontrasepsi danTerjangkaunyapelayanan KB padasemua lapisanmasyarakat

40% 100%

ProgramKeluargaBerencana

KeluargaBerencana dan

KeluargaSejahtera

Badan PP danKB

18 2. Peningkatankualitas statuskesehatanmasyarakat;

Persentase Balita ditimbang beratbadannya (D/S)

72% 100%ProgramPerbaikan GiziMasyarakat

KesehatanDinas

Kesehatan

19 Persentase BalitaGizi Buruk mendapatperawatan

100% 100% Kesehatan

20 3. PembinaanKesehatanLingkungan danPola Hidup SehatPada Masyarakat;

PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganSanitasi danPersampahan

100%

ProgramLingkunganSehat Perumahan

Perumahan Dinas PU

Page 282: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -54

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1321 3. Pembinaan

KesehatanLingkungan danPola Hidup SehatPada Masyarakat;

Meningkatnyakualitas reproduksiremaja 50% 100%

ProgramKesehatanReproduksiRemaja

KeluargaBerencana dan

KeluargaSejahtera

Badan PP danKB

22 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin

2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategipro poor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)

6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak

Persentase Rumahtangga ber PHBS

62% 80%

Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat

KesehatanDinas

Kesehatan

Persentase desa Siagaaktif

48% 70%

Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat

KesehatanDinas

Kesehatan

23 7. DukunganterhadappelaksanaanMP3KI

Tersedianya akseskesempatan kerja danberusaha, Pelayanankesehatan dasar danpendidikan dasar bagiKelompok UsahaBersama (KUBE)

Belum tepenuhiakses pemberdayaanmasyarakat bagi fakirmiskin dalam bentuk

Kelompok UsahaBersama (KUBE)

AksesPemberdayaan

masyarakat bagifakir miskin

dalam bentukUsaha

KelompokBersama

terlaksanadengan baik

ProgramPenaggulanganKemiskinan

Sosial Dinas Sosial

Page 283: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -55

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1324 5. Menurunkan

persentasependuduk miskindengan strategipeningkatankualitas saranadan prasaranainfrastruktur bagimasyarak miskin

14. Pemberianbantuan rumahlayak huni,angkutan murah,air bersih dansanitasi yanglayak, listrikmurah danhemat,kehidupanmasyarakat miskinperkotaan

Tersedianya aksesperumahan danpemukiman melaluirehabilitasi rumahtidak layak huni(RTLH)

Belum terpenuhiakses perumahan danpemukiman melaluirehabilitasi rumahtidak layak huni (

RTLH )

Akses prumahandan pemukiman

melaluirehabilitasi

Rumah TidakLayak Huni

cukup memadai

ProgramPerumahan danPermukimanLayak Huni

Sosial Dinas Sosial

25 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin

5. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategipeningkatankualitas saranadan prasaranainfrastruktur bagimasyarak miskin

14. Pemberianbantuan rumahlayak huni,angkutan murah,air bersih dansanitasi yanglayak, listrikmurah danhemat,kehidupanmasyarakat miskinperkotaan

Tersedianyapemukiman daninfrastruktur bagiwarga KomunitasAdat Terpencil(KAT)

Belum terpenuhipemukiman dan

infrastruktur sesuaijumlah Komunitas

Adat Terpencil(KAT) yang ada

Pemenuhanpemukiman dan

infrastrukturbagi warga KAT

sudak cukupmemadai

ProgramPemberdayaanFakir Miskin,Komunitas AdatTerpencil (KAT)dan PenyandangMasalahKesejahteraanSosial (PMKS)Lainnya

Sosial Dinas Sosial

26 2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategipro poor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)

6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak

Terlaksananyapemberian bantuanTunai Bersyarat bagiRSTM (PKH) RSTM ibu menyusui,

balita anak usia SDdan SMP yang

mendapatkan PKHbelum memadai

Program BantuanTunai Bersyarat

Sosial Dinas Sosial

Page 284: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -56

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1327 Terlaksananya

AsuransiKesejahteraan Sosial(ASKSOS) Program Asuransi

Kesejahteraan Sosialbagi sektor informal

belum maksimal

ProgramAsuransi

KesejahteraanSosial bagi

sektor informaltelah terlak sana

dengan baik

Program AsuransiKesejahteraanSosial

Sosial Dinas Sosial

28 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin

3.Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategiperlindungansosial

9.Pemberianjaminan bagimasyarakat miskinuntukmeningkatkanaksesibiltasterhadap pelayanankesehatan,pendidikan dan lainnya.

Masyarakatmengetahui tentangpelayanan Rumahsakit

Masyarakat belummengetahui tentangpelayanan yang ada

di RSUD Prov.Sulbar 50 %

TersedianyaSIM yang

lengkap gunamenunjang

prosesmanajemen RS

100%

Program promosiKesehatan danpemberdayaanMasyarakat

Kesehatan RSUD

29 - Tersusunnyastandar pelayananRumah Sakit

Kesehatan

30 8. Pemberianbantuan untukpeningkatanproduktivitasmasyarakat miskin

Masyarakat miskinmendapat PelayananKesehatan gratis Terlayaninya

PelayananMasyarakat Miskin

TerlayaninyaMasyarakatmiskin 600

orang

ProgramPelayananKesehatanPenduduk Miskin Kesehatan RSUD

Page 285: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -57

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1331 2. Menurunkan

persentasependuduk miskindengan strategipro poor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)

7. DukunganterhadappelaksanaanMP3KI

Meningkatnya peranserta anak danperempuan dalampeningkatan kualitashidup mereka 99% 100%

Programkeserasiankebijakan kualitasanak danperempuanmelalui kelompokkegiatan dimasyarakat

PemerintahanUmum

Biro Kesra

32 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin

2. Menurunnyapersentasependuduk miskin

6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak

Tercapainya kualitashidup masyarakatyang lebih sehat

95% 100%

Programpeningkatankualitas hidupdan kesejahteraan Pemerintahan

UmumBiro Kesra

33 Peningkatkankeberdayaanmasyarakat dalammengelolapembangunan dipedesaan

86% 95%

programPeningkatanKeberdayaanMasyarakatPerdesaan

PemberdayaanMasyarakatdan Desa

Badan PMD& Pemdes

34 3. Menurunnyapersentasepengangguran

6. Menurunkanpersentasepenganggurandengan strategipro job melaluipembukaanlapangan kerjayang sebanyak-banyaknya

16. Menciptakanlapangan kerjamelalui investasidan kegiatan padatkarya

Meningkatnyakesempatan kerja

3% 100%

programpeningkatankesempatan kerja

Disnaker &Transmigrasi

Page 286: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -58

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1335 Terberdayakannya

OrganisasiKelembagaan osial,TKSK dan PSM

PemberdayaanLembaga

Kesejahteraan Sosial(Karang Taruna,

Orsos) dan Pekerjasosial Masyarakat

(PSM) masih rendah

PemberdayaanKelembagaan

SosialMasyarakat

cukupmeningkat

PemberdayaanKelembagaanSosial

Sosial Dinas Sosial

36 4. MewujudkanPembangunanberwawasankependudukan danmewujudkankeluarga kecilbahagia sejahtera

7. Pembangunankependudukandan keluargakecil bahagiasejahtera

21. Pengembangankeluarga kecilbahagia dansejahtera

Meningkatnya peranserta dan partisipasimasyarakat dalammelaksanakanprogram KeluargaBerencana secaramandiri

40% 100%

ProgramPembinaanpeningkatanPeran SertaMasyarakatdalamPelaksanaanKB/KS yangMandiri

KeluargaBerencana dan

KeluargaSejahtera

Badan PP danKB

37 20. Pembangunanberwawasankependudukanberkelanjutan

Meningkatnyapemahaman remajaakan kualitasreproduksi

- 100%

ProgramPengembanganPusat PelayananInformasi danKonseling KRR

KeluargaBerencana dan

KeluargaSejahtera

Badan PP danKB

38 21. Pengembangankeluarga kecilbahagia dansejahtera

Meningkatnyaketerampilanpendampingkelompok BKB

50% 100%

ProgramPenyiapan tenagapendampingkelompok binaKeluarga (BKB)

KeluargaBerencana dan

KeluargaSejahtera

Badan PP danKB

Page 287: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -59

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1339 4. Mewujudkan

Pembangunanberwawasankependudukan danmewujudkankeluarga kecilbahagia sejahtera

7. Pembangunankependudukandan keluargakecil bahagiasejahtera

21. Pengembangankeluarga kecilbahagia dansejahtera

Terbentuknya suatumodel operasionalBKB-Posyandu-Paudyang dapat dijadikansebagai percontohandalampengembangannya

100%

ProgramPengembanganmodel oprasionalBKB-Posyandu-padu

KeluargaBerencana dan

KeluargaSejahtera

Badan PP danKB

40 5. Mewujudkanpengarustamaangender,perlindungan anak danperempuan, sertapenanganan PMKS

9.Pengarustamaangender dalampembangunan

25. Perencanaandan penganggaranyang responsifgender

Tersedianya DataBase terpilahtentang Gender,PemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anakuntuk kepentinganperencanaan

100%

ProgramPengumpulkanData danInformasi Pemberdayaan

PerempuanBadan PP dan

KB

41 10. Meningkatkanperlindungananak danperempuan

27. Penetapanregulasi daerahtentangperlindungan anakdan perempuan

Terciptanya suatuakselerasi dansinkronisasikebijakan programpembangunan SDMyang mengarah padaupaya peningkatankualitas anak danperempuan darisemua aspek

60% 100%

ProgramKeserasiankebijakanpeningkatankualitas Anak danPerempuan.

PemberdayaanPerempuan

Badan PP danKB

42 5. Mewujudkanpengarustamaangender,perlindungan anak danperempuan, sertapenanganan PMKS

10. Meningkatkanperlindungananak danperempuan

28. Penyusunandokumen analisissituasi ibu dananak

Terciptanya suatukondisi kualitashidup perempuandan anak yang jauhdari unsur kekerasandan eksploitasi

40% 100%

ProgramPeningkatankualitas hidupdan PerlindunganPerempuan dananak

PemberdayaanPerempuan

Badan PP danKB

Page 288: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -60

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1343 8. Meningkatkan

peran perempuandalampembangunandaerah.

23. Meningkatkanperan danpartisipasiperempuan dalamproses politik danjabatan publik

Terserapnyaperempuan dalamberbagai lapanganpekerjaan sertapartisipasi secaraaktif dalam setiapkegiatanpembangunanmaupun dalammenikmati hasilpembangunan

60% 100%

ProgramPeningkatanPeran serta dankesetraan Genderdalampembangunan

PemberdayaanPerempuan

Badan PP danKB

44 9.Pengarustamaangender dalampembangunan

25. Perencanaandan penganggaranyang responsifgender

Meningkatnyakapasitaskelembagaan PUGdan PUHA melaluiupaya pembentukanPokja diantara sektorinstansi terkait

70% 100%

ProgramPenguatanKelembagaanPengarustamaanGender (PUG)danPengarustamaanHak Anak(PUHA)

PemberdayaanPerempuan

Badan PP danKB

45 5. Mewujudkanpengarustamaangender,perlindungan anak danperempuan, sertapenanganan PMKS

9.Pengarustamaangender dalampembangunan

25. Perencanaandan penganggaranyang responsifgender

Gender developmentIndeks (GDI)

100%

Programpeningkatankualitassumberdayamanusia danpeningkatankualitas hidup

PemberdayaanPerempuan

Badan PP danKB

46 10. Meningkatkanperlindungananak danperempuan

26.Peningkatankelembagaan dankoordinasiperlindungan anakdan perempuan

Meningkatnyapelayanan informasipromosi danpenyuluhankesehatan Ibu Bayidan Anak dalamsetiap kelompokkegiatan masyarakat

20% 100%

Program PromosikesehatanIbu,Bayi danAnak melaluikelompokkegiatanMasyarakat

KeluargaBerencana dan

KeluargaSejahtera

Badan PP danKB

Page 289: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -61

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1347 11. Meningkatkan

penangananterhadappenyandangmasalahkesejahteraansosial

31. Peningkaatanperlindungan danjaminan sosial

Meningkatnya usaha-usahapenanggulanganNarkoba, PMStermasuk HIV AIDS

40% 100%

ProgramPenanggulanganNarkoba, PMStermasuk HIVAIDS

KeluargaBerencana dan

KeluargaSejahtera

Badan PP danKB

48 10. Meningkatkanperlindungananak danperempuan

28. Penyusunandokumen analisissituasi ibu dananak

Adanya petunjuk danpanduan informasitentang pola danbentuk pengasuhananak dan pembinaantentang tumbuhkembang anak

70% 100%

Programpengembanganbahan Imformasitentangpengasuhan danpembinaantumbuh kembangAnak

KeluargaBerencana dan

KeluargaSejahtera

Badan PP danKB

49 5. Mewujudkanpengarustamaangender,perlindungan anak danperempuan, sertapenanganan PMKS

11. Meningkatkanpenangananterhadappenyandangmasalahkesejahteraansosial

32. Pengembangankesejahteraansosial dankapasirtas SDM

TerlaksananyaBintek/PendataanPMKS,INDOTERA (Indonesia Sejahtera)Pengemb. SDMKesos danKoordinasi BidangKesos

Belum terpenuhitarget yangdiharapkan

Pencapai targetsudah cukup

baik

ProgramPengembanganKesejahteraanSosial

Sosial Dinas Sosial

50 6. PeningkatanTaraf HidupTransmigran

12.Pengembanganwilayah danpemukimantransmigrasi

33.PengembanganWilayahTransmigrasi

berkembangnyawilayah transmigrasi

6% 100%

programpengembanganwilayahtransmigrasi

TransmigrasiDisnaker &

Transmigrasi

51 34. PengembanganTransmigrasiLokal

mengembangkantransmigrasi lokal 2% 100%

programtransmigrasi lokal Transmigrasi

Disnaker &Transmigrasi

Page 290: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -62

NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja

Program(Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13

Misi 4

Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan

1 1. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan anakusia dini

1. Mewujudkanpendidikan anakusia pra sekolah

1. Meningkatkanakses danpelayananmasyrakatterhadappendidikan anakusia dini

APK PAUD

50.81% 15.00%

ProgramPendidikan AnakUsia Dini

PendidikanDinas

Pendidikan

2 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun

2. Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12 tahun

2. Meningkatkanakses dan mutupelyananpendidikan dasar 9tahun

APM SD/SDLB/MI

89.55% 8.10%

Program WajibBelajar SembilanTahun

PendidikanDinas

Pendidikan

3 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun

2. Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12 tahun

2. Meningkatkanakses dan mutupelyananpendidikan dasar 9tahun

% SD/SDLBMemiliki Internet

ProgramPengembanganTeknologiInformasi danKomunikasiPendidikan

PendidikanDinas

Pendidikan

4 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun

2. Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12 tahun

2. Meningkatkanakses dan mutupelyananpendidikan dasar 9tahun

Meningkatnyakualitas pendidikandan kesehatansekolah

95% 100%

Programpelayanan danpembinaansekolah Pemerintahan

UmumBiro Kesra

Page 291: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -63

NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja

Program(Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 135 2. Meningkatnya

akses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun

2. Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12 tahun

3. Meningkatkanakses dan mutupelayananpendidikan dasar12 tahun

APKSMA/SMALB/MA/SMK/Paket C

62.71% 20.46%

ProgramPendidikanMenengah

PendidikanDinas

Pendidikan

6 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun

2. Mewujudkanpendidikan dasar 9tahun dan 12 tahun

3. Meningkatkanakses dan mutupelayananpendidikan dasar12 tahun

ProgramPendidikan LuarBiasa

PendidikanDinas

Pendidikan

Page 292: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -64

NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja

Program(Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 137 2. Meningkatnya

akses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun

3. Meningkatnyaakses danpelayananmasyarakatterhadappendidikan

4. Meningkatkanperluasan danpemerataanpendidikanmenengah baikumum maupunkejuruan untukmengantisipasimeningkatnyalulusan sekolahmenengah pertamasebagai dampakkeberhasilanProgram WAJARPendidikan Dasar9 Tahun, danpenyediaan tenagakerja lulusanpendidikanmenengah yangberkualitas

% aksesmasyarakat terhadapfasilitas pendidikan

50% 100%

Programpeningkatankualitassumberdayamanusia danpeningkatankualitas hidup

PendidikanDinas

Pendidikan

Termanfaatkannyakurikulum muatanlokal tentangpengenalan siswaterhadapsumberdaya alam.

100% SD danSMP

PendidikanDinas

Pendidikan

8 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin

2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program Bangun

6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak

Jumlah danpersentase anakterlantar dan PantiAsuhan yangdiberikan bantuan

Pelayanan danRehabilitasi

Kesejahteraan Sosialanak belum memadai

Pelayanan danRehabilitasi

KesejahteraanSosial Anak

cukupmeningkat

ProgramPelayanan danRehabilitasiKesejahteraanSosial Anak

Sosial Dinas Sosial

Page 293: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -65

NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja

Program(Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13Mandar)

9 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin

2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)

6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak

Jumlah lanjut usiayang mendapatpelayanan danperlindungan sosial

Pelayanan danperlindungan sosiallanjut usia belum

terlaksana

Pelayanan danperlindungan

sosial lanjut usiaterlaksana baik

ProramPelayanan danRehabilitasiKesejahteraansosial Lanjut Usia Sosial Dinas Sosial

10 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin

2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)

6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak

.Jumlah OrangDengan Kecacatan(ODK) yangmendapat pelayananPembinaan danPerlindungan

Pelayanan danperlindungan bagi

Orang DenganKecacatan (ODK)belum memadai

Pelayanan danperlindunganbagi Orang

DenganKecacatan

(ODK) berjalandgn baik

ProgramPelayanan danRehabilitasi SosalOrang DenganKecacatan (ODK) Sosial Dinas Sosial

11 2. Menurunnyapersentasependuduk miskin

2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)

6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak

Jumlah Tunasosialyang mendapatkanpembinaan,bantuan, danrehabilitasi sosialbagi Tunasosal Pembinaan, bantuan

dan rehabilitasi sosialbagi Tuna sosial

Pembinaan,bantuan danrehabilitasi

sosial bagi TunaSosial berjalan

baik

ProgramPelayanan danRehabilitasiSosialPenyandang TunaSosial

Sosial Dinas Sosial

Page 294: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -66

NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja

Program(Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1312 2. Menurunnya

persentasependuduk miskin

2. Menurunkanpersentasependuduk miskindengan strategi propoor melaluipemberdayaanmasyarakat(Program BangunMandar)

6. Pemberdayaanmasyarakat miskinagar dapatmengakses segalasumber kehidupanyang layak

JumlahpenyalahgunaanNapza yangmendapat pelayanandan perlindunganKesejahteraanSosial

Pelayanan, bantuandan rehabilitasi sosialbagi penyalahgunaan

Napza belummaksimal

Pelayanan,bantuan danrehabilitasisosial bagi

penyalahgunaanNapza telahterlaksana

ProgramPelayanan danRehabilitas SosialPenyalahgunaanNapza Sosial Dinas Sosial

13 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun

3. Meningkatnyaakses danpelayananmasyarakatterhadappendidikan

5. Peningkatanmutu pendidik dantenagakependidikan;

ProgramPeningkatanMutu Pendidikdan TenagaKependidikan

PendidikanDinas

Pendidikan

14 2. Meningkatnyaakses dan mutupendidikan untukpenuntasan wajibbelajar pendidikandasar 9 tahun danpencanangan wajibbelajar 12 tahun

3. Meningkatnyaakses danpelayananmasyarakatterhadappendidikan

6. Peningkatankompetensi dankesejahteraan gurupada semua jalurdan jenjangpendidikan;

ProgramManajemenPelayananPendidikan

PendidikanDinas

Pendidikan

15 3. Terwujudnyapemberantasanbuta aksara;

4. Meningkatkanpenuntasan butaaksara

7. Membuka aksespendidikaninformal maupunnon formal yangseluas-luasnyakepada masyarakatmelalui programtuntas kecamatan

Angka Melek Huruf

88.48% 0.1152

ProgramPendidikan NonFormal

PendidikanDinas

Pendidikan

Page 295: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -67

NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja

Program(Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1316 4. Meningkatnya

minat bacamasyarakat

5. Penyediaanbahan bacaan yangberkualitas bagimasyarakat

8. Peningkatankemampuan danbudayabacamasyarakandengantersedianyabuku-buku yangberkualitas;

BerkembangnyaBudaya Baca danPembinaanPerpustakaan

49% 71%

PengembanganBudaya Baca danPembinaanPerpustakaan

PendidikanBadan Perpus

& Arsip

17 6. Meningkatnyaperan dan prestasipemuda, olahragadan seni

7. Meningkatkanperan dan prestasipemuda dalampembangunandaerah.

13. Peningkatansarana danprasarana aktivitaskepemudaan

Tersedianya saranadan prasaranaPariwisata di 5Kabupaten

45% 92

ProgramPeningkatanPembangunanSarana danPrasaranaOlahraga

Pemuda danOlah Raga

DinasPemuda

Olahraga &Pariwisata

18 6. Meningkatnyaperan dan prestasipemuda, olahragadan seni

8. Meningkatkanprestasi olahragadan seni

15. Peningkatankuantitas dankualitas prestasiolahraga dan senisecaraberkelanjutan;

Terciptanya SDMPemuda yangberkualitas

98% 88%

Programpeningkatankepemudaan dankeolahragaan

PemerintahanUmum

Biro Kesra

19 7. Meningkatnyapengelolaan danpengembangansumberdayabudaya

9. Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal

16.Peningkatanupaya revitalisasidan pengelolaanaset sumberdayabudaya dankearifan lokal yangrelevan bagipeningkatankemajuan SulawesiBarat

Meningkatnyapelestarian NilaiKepahlawanan,Keperintisan danKesetiakawananSosial

Penanaman nilaiKepahlawanan,

Keperintisan danKesetiakawanan

Sosial belumterlaksana dgn baik

Upayapenanaman

NilaiKepahlawanan,

Keperintisandan

KesetiakawananSosial cukupmeningkat

ProgramPelestarian NilaiKepahlawanan,Keperintisan danKesetiakawananSosial Sosial Dinas Sosial

Page 296: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -68

NO Sasaran Strategi Arah KebijakanIndikator Kinerja

Program(Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1320 7. Meningkatnya

pengelolaan danpengembangansumberdayabudaya

9. Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal

16.Peningkatanupaya revitalisasidan pengelolaanaset sumberdayabudaya dankearifan lokal yangrelevan bagipeningkatankemajuan SulawesiBarat

MeningkatnyaKetahanan Seni,Budaya, Agama danKemasyarakatan

100%

ProgramKetahanan Seni,Budaya, AgamadanKemasyarakatan

KesatuanBangsa dan

Politik DalamNegeri

BadanKesbangpol

21 7. Meningkatnyapengelolaan danpengembangansumberdayabudaya

9. Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal

16.Peningkatanupaya revitalisasidan pengelolaanaset sumberdayabudaya dankearifan lokal yangrelevan bagipeningkatankemajuan SulawesiBarat

TerwujudnyaPenyelamatan danPelestarianDokumen/ ArsipDaerah

60% 100%

Penyelamatandan PelestarianDokumen/ ArsipDaerah

KearsipanBadan Perpus

& Arsip

22 7. Meningkatnyapengelolaan danpengembangansumberdayabudaya

9. Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal

17. Penguatannilai-nilaikeagamaan danbudaya padaperilaku kehidupanmasyarakat

Meningkatnya Imandan Taqwa

99% 100%

Programpeningkatanpelayanankehidupanberagama

PemerintahanUmum

Biro Kesra

23 7. Meningkatnyapengelolaan danpengembangansumberdayabudaya

9. Pengembangannilai-nilai agama,budaya dankearifan lokal

17. Penguatannilai-nilaikeagamaan danbudaya padaperilaku kehidupanmasyarakat

Meningkatnya Imandan Taqwa

98% 100%

Programpeningkatankualitaspemahaman danpengamatanagama danpembinaankerukunanberagama

PemerintahanUmum

Biro Kesra

Page 297: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -69

Misi 5 : Penerapan kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 131 1. Pemanfaatan

potensi tambangdenganmemperhatikankondisi lingkungan

1.Mengoptimalkanpengelolaan SDAberwawasanlingkungan

1. Pengendalianpencemaran danpengrusakanlingkungan hidup;

Meningkatkanpengawasan ketaatanpengendalianusaha/kegiatan dalamupaya pengendalianpencemaran lingkunganserta Menurunya bebanpencemaran lingkunganpada air, udara dan B3

Jumlah KonsumsiBahan PerusakOzon (BPO)

sebanyak 1,1312ton; 4 perusahaanpeserta PROPER;

Baku Mutu Airkelas II

103 usaha/kegiatan wajib

AMDAl, UKL -UPL

terinventarisirlengkap danbermutu izin

lingkungannya;Berkurang 3 %

dari jumlahkonsumsi BPO

awal;Berkurangnyaemisi CO2 3%

dari data awal;20perusahaan

peserta PROPER;b(6) serta

Memenuhiklasifikasi air

kelas Iberdasarkan PPNo 82 Thaun2001 untukpemantauan

kualitas air sungaiDAS Lariang,

DAS Mandar danDAS Mamasa;Penambahan 2

sungai yangmelintasi kota

ProgramPengendalianPencemaran danKerusakanLingkunganHidup

LingkunganHidup

BadanLingkungan

Hidup

Page 298: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -70

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 132 1. Pemanfaatan

potensi tambangdenganmemperhatikankondisi lingkungan

1.Mengoptimalkanpengelolaan SDAberwawasanlingkungan

1. Peningkatan danpengembangankualitas aparaturpada setiap unitkerja dalampelayanan publikuntuk mewujudkanclean governmentand goodgovernance;

Terciptanya Pembinaandan pengawasandibidang pertambangan

TerciptanyaPembinaan dan

pengawasandibidang

pertambangan

98%

ProgramPembinaan danPengawasanBidangPertambangan

Energi danSumberdaya

Mineral

DinasPertambangan

ESDM

3 1. Pemanfaatanpotensi tambangdenganmemperhatikankondisi lingkungan

1.Mengoptimalkanpengelolaan SDAberwawasanlingkungan

2. Pengembangankelembagaanpendidikan danpelatihan bagiaparatur

Meningkatnyapengawasan danpenertiban kegiatanpertambangan rakyat

Meningkatkanpengetahuan bagipenambang yang

tanpa izin

98%

Programpengawasan danpenertibankegiatan rakyatyang berpotensimerusaklingkungan

Energi danSumberdaya

Mineral

DinasPertambangan

ESDM

4 1. Pemanfaatanpotensi tambangdenganmemperhatikankondisi lingkungan

2. Membangunkomitmen antarapemerintah,masyarakat, danpara pemangkukepentingan untukmengoptimalkanpemanfaatansumber daya alamyang ramahlingkungan;

3. Peningkatanpeluang usahapertambangan;

Termanfaatkannyafasilitas dan pengolahanhasil pertambangan

Energi danSumberdaya

Mineral

DinasPertambangan

ESDM

Page 299: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -71

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 135 1. Pemanfaatan

potensi tambangdenganmemperhatikankondisi lingkungan

2. Membangunkomitmen antarapemerintah,masyarakat, danpara pemangkukepentingan untukmengoptimalkanpemanfaatansumber daya alamyang ramahlingkungan;

3. Peningkatanpeluang usahapertambangan;

Meningkatnya produksiminyak, Jumlah wargaSulbar yang diterimapada industry tambang,Cakupan pelaksanaanCSR Perusahaan 60%

Programpemanfaatansumber dayaalam danlingkunganhidup

Energi danSumberdaya

Mineral

DinasPertambangan

ESDM

6 3. Pengembangankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan

4.Mengembangkankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan;

5. Peningkatanpengembangankawasankonservasi laut danperairan danpengelolaanlingkungan lautberbasismasyarakat;

- Jumlah lokasi laut,pesisir dan pulau-pulaukecil yang memilikiperencanaanpengelolaan 10 Pulau 156 Pulau

ProgramPengelolaanSumberdayaLaut Pesisir danPulau-PulauKecil

Kelautandan

Perikanan

Dinaskelautan &Perikanan

- Jumlah pulau-pulaukecil termasuk pulaukecil terluar yangdikelola

Kelautandan

Perikanan

7 3. Pengembangankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan

4.Mengembangkankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan;

5. Peningkatanpengembangankawasankonservasi laut danperairan danpengelolaanlingkungan lautberbasismasyarakat;

Memastikanpenambahan jumlahdaerah pesisir yangterehabilitasi ekosistempesisir dan lautnya

1.091.481 mangrove(2007 - 2011)

1 dokumenzonasi, 1dokumenperencanaan serta

1 percontohanperekonomian

pesisir

ProgramPengelolaan &RehabilitasiEkosistemPesisir dan Laut

LingkunganHidup

BadanLingkungan

Hidup

Page 300: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -72

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 138 3. Pengembangan

kawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan

4.Mengembangkankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan;

6. Pemberdayaanmasyarakat dalampengawasan danpengendalianSumber Dayakelautan;

Meningkatnyapartisipasi masyarakatdalam pemberdayaandan pengendaliansumberdaya

50% 100%

ProgramPemberdayaanMasyarakatdalamPengawasan danPengendalianSumberdayaKelautan

Kelautandan

Perikanan

Dinaskelautan &Perikanan

9 3. Pengembangankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan

4.Mengembangkankawasankonservasi laut danperairan yangberkelanjutan;

6. Pemberdayaanmasyarakat dalampengawasan danpengendalianSumber Dayakelautan;

Meningkatnyakesejahteraanmasyarakat pesisir

50% 100%

ProgramPemberdayaanEkonomiMasyarakatPesisir

Kelautandan

Perikanan

Dinaskelautan &Perikanan

10 4. Berkurangnyaluas lahan kritis

5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;

7. Rehabilitasi,penghijauan danreklamasi hutandan lahan;

Meningkatkan jumlahtutupan lahan danpenekanan lajudeforestasi melaluipeningkatanpengendalian kerusakanhutan, konservasi danpengelolaan KehatiSulbar

Sampai tahun 2011,Total 84.853 bibit

telah diberikankepada masyarakt.

Khusus untuk 2011,40 orang

tersosialisasi; 1paket bibit durianotong diberikanpada masyarakatdaerah Tommo

Series data ProfilMIH Kab dan

Profil MIH Prov;2 kampung iklim;

16.000bibit; 1Taman Kehati

Provinsi Sulbar; 1dokumen

PengelolaanTerpadu, 2

percontohankonservasi

bantaran sungai

Perlindungan &KonservasiSumber DayaAlam

LingkunganHidup

BadanLingkungan

Hidup

Page 301: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -73

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1311 4. Berkurangnya

luas lahan kritis5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;

7. Rehabilitasi,penghijauan danreklamasi hutandan lahan;

Meningkatkan rasiokawasan terbuka hijauSulawesi Barat

(Peningkatanrasio atau luaskawasan hijauSulawesi Barat

ProgramPengelolaanRuanganTerbuka Hijau(RTH)

LingkunganHidup

BadanLingkungan

Hidup

12 4. Berkurangnyaluas lahan kritis

5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;

8. PemantapanKawasan Hutan;

TerlaksananyaRehabilitasi Hutan baikdi dalam maupun di luarkawasan

Luas areal yangdirehabilitasi 9,79

%

Luar areal yangdirehabilitasi

meningkat jadi18%

ProgramRehabilitasiHutan danLahan

KehutananDinas

Kehutanan

13 4. Berkurangnyaluas lahan kritis

5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;

8. PemantapanKawasan Hutan;

Tersusunnyaperencanaan danpembangan hutandengan baik

Perencanaan belummantap

Perencanaan bisalebih baik sampai

80%

ProgramPerencanaan danPengembanganHutan

KehutananDinas

Kehutanan

14 4. Berkurangnyaluas lahan kritis

5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan dengan

9. PerlindunganHutan dankonservasi

Terwujudnyapembinaan danpengendalian

Pemanfaatan hutanbelum maksimal

dan peredaran hasil

PemanfaatanHutan yang baik,

peningkatan

ProgramPembinaan danPengendalian

KehutananDinas

Kehutanan

Page 302: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -74

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 13melakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;

sumberdaya Alam; pemanfaatan hutan hutan belumberjalan dengan

tertib

pemasaran danindustri sertaperedaran HH

yang tertib

PemanfaatanHutan

15 4. Berkurangnyaluas lahan kritis

5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;

9. PerlindunganHutan dankonservasisumberdaya Alam;

Terwujudnya tertibpengamanan hutan,tertanggulanginyakebakaran hutan, danmeningkatnya kawasankonservasi

Masih banyaknyaperambahan hutandan illegal logging,

serta kawasankonservasi yang

sedikit, dan belumadanya hutan kotadi setiap kabupaten

Berkurangnyaperambahan

hutan dan illegallogging,

terbangunnyaHutan Kota di

semua kabupaten,serta

terpeliharanyakawasan

konservasi yangtelah ada

Programkonservasikeanekaragamanhayati danPerlindunganHutan

KehutananDinas

Kehutanan

16 4. Berkurangnyaluas lahan kritis

5. Mempercepatrehabilitasi hutandan lahan denganmelakukanpenyediaan bibittanamankehutanandanMPTS untukpenghijauan,rehabilitasi danreklamasi lahan;

9. PerlindunganHutan dankonservasisumberdaya Alam;

Terwujudnya tertibpengamanan hutan,tertanggulanginyakebakaran hutan, danmeningkatnya kawasankonservasi

Masih banyaknyaperambahan hutandan illegal logging,

serta kawasankonservasi yang

sedikit

Berkurangnyaperambahan

hutan dan illegallogging serta

perluasan wilayahkonservasi

ProgramPerlindungandan konservasisumberdayaHutan

KehutananDinas

Kehutanan

Page 303: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -75

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1317 4. Berkurangnya

luas lahan kritis6. Meningkatkankoordinasipelaksanaanpengamanan hutanoleh provinsi dankab;

11. Peningkatankoordinasipengamanan hutan

Kapasitas sumberdayaaparatur dan masyarakatyang mengelola hutanmasih rendah

Jumlah Polhut NonPNS yang ikut

pelatihan adalah 2orang dan aturan

belumtersosialisasikan

dengan baik

Sosialisasi aturanterlaksana setiap

tahun, Pendidikandan pelatihanuntuk aparatur

maupunmasyarakat

terlaksana setiaptahun, dan Polhut

yang telahmemenuhi syarat

bertambahmenjadi 8 orang

ProgramPeningkatanKapasitasSumberdayaAparatur danMasyarakat

KehutananDinas

Kehutanan

18 5. Penerapan tataruang wilayahyang berkelanjutan

7.Mengembangkanpenataan ruangyang berkelanjutan

12. Mencapaikesepakatan antartingkatpemerintahandalam halpembagianwewenang dantanggung jawabpengelolaan hutanserta penetapankawasan hutanpada penataanruang wilayahsesuai denganperan danfungsinya

Memastikanpeningkatan kualitasdata dan informasikualitas SDA dan LHsebagai dasarperencanaanpembangunan

1 GPS,peta dasarSulbar (2007)

dok PDRB Hijau,1 peta dan profilstatus kerusakanlahan Provinsi

Sulawesi Barat,1dokumen kajiankerusakan tanahSulawesi Barat,

60 SDM

ProgramPeningkatanKualitas &Akses InformasiSumber DayaAlam danLingkunganHidup Lingkungan

Hidup

BadanLingkungan

Hidup

Page 304: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -76

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1319 5. Penerapan tata

ruang wilayahyang berkelanjutan

7.Mengembangkanpenataan ruangyang berkelanjutan

12. Mencapaikesepakatan antartingkatpemerintahandalam halpembagianwewenang dantanggung jawabpengelolaan hutanserta penetapankawasan hutanpada penataanruang wilayahsesuai denganperan danfungsinya

TerlaksananyaPengelolaan danpemanfaatan PotensiSumberdaya Hutan

Produk hasil hutannon kayu masih

rendah

Aneka UsahaKehutanan/HHBK berkembang disemua kabupaten

ProgramPemanfaatanPotensiSumberdayaHutan

KehutananDinas

Kehutanan

20 5. Penerapan tataruang wilayahyang berkelanjutan

7.Mengembangkanpenataan ruangyang berkelanjutan

12. Mencapaikesepakatan antartingkatpemerintahandalam halpembagianwewenang dantanggung jawabpengelolaan hutanserta penetapankawasan hutanpada penataanruang wilayahsesuai denganperan danfungsinya

TerwujudnyaPerencanaan makro danpemantapan tata batasserta pengelolaankawasan hutan

Perencanaan danpengelolaan data

yang belum mantapserta Belum

memiliki Petapenunjukan

Kawasan Hutan

Perencanaan danpengelolaan datatercapai 90% dan

PemeliharaanBatas kawasan

hutan bisameningkat 15%

ProgramPerencanaanMakro danPemantapankawasan Hutan

KehutananDinas

Kehutanan

Page 305: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -77

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1321 5. Penerapan tata

ruang wilayahyang berkelanjutan

7.Mengembangkanpenataan ruangyang berkelanjutan

12. Mencapaikesepakatan antartingkat pemerintahandalam hal pembagianwewenang dantanggung jawabpengelolaan hutanserta penetapankawasan hutan padapenataan ruangwilayah sesuaidengan peran danfungsinya

TerlaksananyaPeningkatan Usaha diBidang kehutanan

Produk hasil hutankayu dari hutan

tanaman danindustri kayu dannon kayu masih

rendah, peredaranyang belum tertib

Prodak kehutanankayu dan industrikayu maupun nonkayu meningkat,

jumlah ijinPengelolaan

Hutan Tanamanmeningkat, danperedaran HH

lebih tertib

ProgramPeningkatanUsahaKehutanan

KehutananDinas

Kehutanan

22 6. Rendahnyatingkatpencemaran danresiko bencana;

8. MeningkatkanPencegahan DiniPenanggulanganBencana danKesiapsiagaanBencana;

14. Membangunkesadaranmasyarakat agarpeduli pada isulingkungan hidupdan berperan aktifsebagai kontrolsosial dalammemantau kualitaslingkungan hidup

Menurunya bebanpencemaran limbahdomestik

Jumlah sampahsebanyak 71.280 ton

(satuan ton beratsampah organik dananorganik) (Sumber

data BPS tahun 2010)atau sebesar 463 ribu

m3 emisi CH4 kG/gG;data penganganan

sampah berdasarkankabupaten : Kab.

Majene :353m3/63.140 jiwa;

Kab. Mamasa48m3/14.784 jiwa

(data yangterinventarisir untukkec. Mamasa); Kab.

Mamuju Utara :1.500m3/135.369 jiwa.Sedangkan untuk Kab.

Mamuju & Kab.Polewali tanpa

informasi (data LPPD2011)

(berkurangmenjadi 2,0%dari data awal

limbah domestikdi TPS; piagam

adipura

ProgrampengembanganKinerjaPengelolaanPersampahan

LingkunganHidup

BadanLingkungan

Hidup

Page 306: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -78

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1323 6. Rendahnya

tingkatpencemaran danresiko bencana;

9. Meningkatkanpenangananmitigasi bencana;

17. Pembangunaninfrastruktur dalamrangkapenguranganresiko bencana

Terjaminnya RasaAman Masyarakat dariancaman Banjir danAbrasi Pantai

100%

ProgramPengendalianBanjir Pekerjaan

UmumDinas PU

24 6. Rendahnyatingkatpencemaran danresiko bencana;

9. Meningkatkanpenangananmitigasi bencana;

17. Pembangunaninfrastruktur dalamrangkapenguranganresiko bencana

Terjaminnya RasaAman Masyarakat dariancaman Banjir danAbrasi Pantai 100%

ProgramPengendalianBanjir Pekerjaan

UmumDinas PU

25 7. Terwujudnyapelayanan primayang dapat diaksesdengan mudah dancepat olehmasyarakat.

9. Meningkatkankinerja dan disiplinaparaturPemerintah;

15. Optimalisasipenyelenggaraanpelayananpublik;

Meningkatnyapelayanan danpembinaan kelistrikankepada masyarakat

Meningkatnyapelayanan dan

pembinaankelistrikan kepada

masyarakat

98%

ProgramPembinaan danPengembanganBidangKetenagalistrikan

Energi danSumberdaya

Mineral

DinasPertambangan

ESDM

26 7. Meningkatnyapelayanan sosialdanpenanggulangankorban bencana;

10. Meningkatkanpenangananmasalah strategistanggap darurat;

19. PengembanganSOP penanganantanggap daruratdipahami semuapihak

% terjadinya bencanaakibat eksplorasiminyak dan gas

100%

Programpemanfaatansumber dayaalam danlingkunganhidup

KesatuanBangsa dan

PolitikDalamNegeri

BPBD

% terjadinya bencanaakibat abrasi garispantai

KesatuanBangsa dan

PolitikDalamNegeri

BPBD

Page 307: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -79

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1327 7. Meningkatnya

pelayanan sosialdanpenanggulangankorban bencana;

10. Meningkatkanpenangananmasalah strategistanggap darurat;

21. MeningkatkanpenangananKedaruratanKorban Bencana diwilayah secaracepat, tepat danefektif sertaterkoordinir danterpadu;

Jumlah korban bencanaalam yang berhasildibantu dan dilayani

Pemenuhan bantuankorban bencana

alam belummaksimal

Pemenuhanbantuan korbanbencana alam

telah terlaksanabaik

Program SosialKorban BencanaAlam

Sosial Dinas Sosial

28 7. Meningkatnyapelayanan sosialdanpenanggulangankorban bencana;

10. Meningkatkanpenangananmasalah strategistanggap darurat;

21. MeningkatkanpenangananKedaruratanKorban Bencana diwilayah secaracepat, tepat danefektif sertaterkoordinir danterpadu;

Jumlah korban bencanasosialyang berhasildibantu dan dilayani

Pemenuhan bantuankorban bencana

sosial belummaksimal

Pemenuhanbantuan korbanbencana sosial

belum maksimal

Program SosialKorban BencanaSosial

Sosial Dinas Sosial

29 7. Meningkatnyapelayanan sosialdanpenanggulangankorban bencana;

10. Meningkatkanpenangananmasalah strategistanggap darurat;

21. MeningkatkanpenangananKedaruratanKorban Bencana diwilayah secaracepat, tepat danefektif sertaterkoordinir danterpadu;

TerlaksananyaKesiapsiagaan/Kedaruratan danLogistik Bencana

100%

Programpencegahan dinidanpenanggulangankorban bencanaalam

KesatuanBangsa dan

PolitikDalamNegeri

BPBD

Page 308: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VII -80

NO Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Target Capaian ProgramPembangunan

Daerah

BidangUrusan

SKPDPenanggung

JawabKondisi Awal Kondisi Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 1330 8. Terwujudnya

data dan informasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi

11. Penyediaandata dan informasipembangunandaerah berbasisteknologiinformasi

17. Peningkatankemudahan aksespublik terhadapdata dan informasipembangunandaerah;

Tersedianya data daninformsi sumber dayageologi dantatalingkungan, mineraldan batu bara

Tersedianya datadan informsi sumber

daya geologi dantatalingkungan,

mineral dan batubara

98%

Survei danPemetaanSumber DayaGeologi,Tatalingkungan,Mineral danBatuBara

Energi danSumberdaya

Mineral

DinasPertambangan

ESDM

31

8. PengembanganKawasanKonservasi DAS

12. Meningkatkanpengembangankonservasi dikawasan DAS

24. Peningkatankontrol di kawasanDAS

TerlaksananyaRehabilitasi Hutan baikdi dalam maupun di luarkawasan danmeningkatnyapengembangan anekausaha kehutanan danHHBK lainnya

Luas areal yangdirehabilitasi 9,79

%

Luas areal yangdirehabilitasi 18

%,pengembangan

aneka usahakehutanan/HHBK

di semuakabupaten, danHKm maupun

Hutan Desaberkembang

ProgramPeningkatanFungsi dan Dayadukung DASberbasispemberdayaanmasyarakat

KehutananDinas

Kehutanan

Page 309: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 1

BAB VIIIINDIKASI PROGRAM PRIORITAS

YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

8.1 Indikasi Program Prioritas

Penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 – 2016 merupakan

penjabaran perencanaan tahap pembangunan lima tahun kedua dari RPJPD Provinsi Sulawesi

Barat Tahun 2005–2025, Tahapan kedua prioritas pembangunan daerah ini memperhatikan

misi Gubernur Sulawesi Barat terutama Misi 1: Meningkatkan profesionalisme aparatur

pemerintahan daerah, Misi 2: Memperluas dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana

ekonomi, Misi 3: Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan dan kualitas hidup,

Misi 4: Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan, Misi 4: Penerapan kebijakan

yang berpihak pada pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Untuk mendukung pelaksanaan misi tersebut maka Program prioritas pembangunan

Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 – 2016 disebut dengan:

“PANCA KARYA PEMBANGUNAN SULAWESI BARAT”

meliputi program:

1. Reformasi Birokrasi

Peningkatan Profesionaliesme Aparatur (personnel capacity building) pemerintah

Provinsi Sulawesi Barat untuk mendukung pelaksanaan misi 1 (Meningkatkan

profesionalisme aparatur pemerintahan daerah), yang dilaksanakan dengan tiga rencana

aksi, yaitu:

a. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia aparatur Pemda dengan langkah-langkah

analisis beban kerja terhadap setiap jabatan, perubahan pola karir, perbaikan sistem

rekrutmen dengan menerapkan pola “merit system”, peningkatkan kapasistas dan

kemampuan professional aparat melalui diklat secara kontinyu, penjenjangan pola

karir pegawai yang berkesinambungan menurut kebutuhan setiap jabatan dan

penerapan sistem penghargaan sesuai kinerja aparat.

b. Pengembangan dan penyempurnaan tatalaksana kerja, pengembangan sarana dan

prasarana kerja guna meningkatkan gairah dan semangat kerja aparat yang secara

keseluruhan mampu menerjemahkan dan mewujudkan kebijakan pembangunan

ekonomi secara akurat, pengembangan sistem informasi manajemen.

c. Penataan kelembagaan pemerintah daerah secara ideal

Page 310: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 2

2. Sarana dan Prasarana

Peningkatan kualitas dan perluasan ketersedian sarana dan prasarana ekonomi

vital untuk mendukung pelaksanaan misi 2 (memperluas dan meningkatkan kualitas

sarana dan prasarana ekonomi), yang dilaksanakan dengan 5 rencana aksi:

a. Penyelesaian jalan akses Mamuju – Tanah Toraja dan Mamasa-Tanah Toraja.

b. Peningkatan kapasitas dan fasilitas penunjang Bandara Tampa Padang yang mampu

meningkatkan frekuensi dan jumlah maskapai penerbangan dari Mamuju ke daerah

lainnya di Indonesia dan/atau mancanegara (Brunei, Serawak, Singapuran, Kuala

Lumpur, dll)

c. Peningkatan kapasitas dan fasilitas penunjang Pelabuhan Belang-Belang yang

mampu menjadikannya sebagai salah satu pelabuhan bongkar muat dalam skala

menengah hingga besar dan juga menjadikannya sebagai sub hub dalam

pengembangan koridor ekonomi Sulawesi.

d. Perluasan jaringan jalan pada sentra-sentra produksi komuditas perkebunan,

pertanian dan peternakan.

e. Penyediaan berbagai fasilitas dan pengolahan hasil pertambangan antara lain

penyulingan minyak mentah dan teknologi pengolahan madya hasil galian logam

dan mineral agar mempunyai nilai tambah.

3. Promosi dan Kerjasama

Peningkatan promosi dan kerjasama dengan pihak ketiga baik dalam negeri

maupun luar negeri untuk mendukung pelaksanaan misi 2 (memperluas dan

meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi), yang dilaksanakan dengan 4

rencana aksi:

a. Pengembangan sarana dan prasarana pameran

b. Pengembangan jumlah maskapasi dan rute penerbangan

c. Pengembangan pola stimulus dan insentif bagi pihak ketiga atau eksternal yang

membuka usaha dan menanamkan modalnya dalam sektor induktri, perdagangan

dan pariwisata.

d. Penetapan produk unggulan daerah.

4. Sumber Daya Manusia dan Kualitas Hidup

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat, untuk mendukung pelaksanaan misi 3 dan 4 (3. meningkatkan akses dan

Page 311: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 3

kualitas layanan kesehatan dan kualitas hidup, 4. Meningkatkan akses dan kualitas

layanan pendidikan), yang dilaksanakan dengan 4 rencana aksi:

a. Pendidikan untuk semua

b. Pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas.

c. Pengarustamaan gender pada semua sektor pembangunan

d. Pengembangan kurikulum muatan lokal tentang pengenalan siswa terhadap

sumberdaya alam.

e. Pengarustamaan penanggulangan kemiskinan pada semua sektor pembangunan

5. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Pemanfaatan sumber daya alam dan pengembangan pemerintahan yang peduli

lingkungan, untuk mendukung pelaksanaan misi 5 (penerapan kebijakan yang berpihak

pada pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan), yang dilaksanakan dengan 10

rencana aksi:

a. Pengembangan perikanan dan kelautan melalui pengembangan budidaya rumput

laut dan ikan-ikan ekonomis penting, pengembangan efesiensi penangkapan ikan,

pengembangan pengolahan hasil perikanan, penguatan fungsi balai benih,

pengembangan kawasan konservasi dan rehabilitasi ekosistem laut dan estuaria,

pengembangan energy laut, pengembangan resort wisata laut.

b. Pengembangan perkebunan dan kehutanan melalui penataan sistem dan perluasan

cakupan budidaya kakao untuk meningkatkan produksi minimal 150% tahun 2016,

peningkatan mutu hasil budidaya kakao, kopo dan kelapa dalam, penguatan sistem

pengolahan hasil perkebunan berbasis klaster ekonomi, pengembangan silviultur

kayu hitam, pengembangan wisata alam.

c. Pengembangan tanaman pangan dan peternakan melalui penguatan upaya

ekstensifikasi dan intensifikasi tanaman padi dan palawija menuju Sulbar

Swasembada beras tahun 2016, perluasan usaha peternakan rakyat, pengembangan

peran dan fungsi penyuluh pertanian, pengembangan industry pendukungan seperti

pengolahan padi, pabrik pakan ternak, pabri prosesing palawija dan buah-buahan

untuk keperluan perdagangan antar pulau/elspor.

d. Pengembangan pertambangan, melalui penyediaan lahan dan sarana dasar bagi

kepentingan perusahaan minyak, penyediaan sumberdaya manusia local untuk

industry tambang, optimalisasi peran pemerintah dalamn pengolahan dan

Page 312: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 4

pemanfaataan sumber daya pertambangan, optimalisasi peran perusahaan tambang

dalam pelaksanaan CSR

e. Pengembangan mitigasi bencana akibat eksplorasi minyak dan gas

f. Perwujudan ekosistem hutan yang bai dan berkelanjutan

g. Revitalisasi sumber daya alam endemic yang terancam punan (kayu hitam, burung

maleo, ian bambangan dsb)

h. Pengembangan program konservasi lahan produktif untuk kepentingan pemanfaatan

bagi program ketahanan pangan.

i. Pengembangan program pelestarian/perlindungan sumberdaya alam berbasis

masyarakat.

j. Pengembangan mitigasi bencana terhadapa abrasi garis pantai

Untuk menggambarkan tentang sinergitas perencanaan pemerintah dan pemerintah Provinsi

Sulawesi Barat, berikut digambarkan kerangka keterkaitan antara prioritas nasional dan

prioritas Provinsi Sulawesi Barat.

Gambar 15Kerangka Keterkaitan Prioritas Nasional dengan

Prioritas Provinsi Sulawesi Barat

11 Prioritas Nasional Panca Karya PrioritasProvinsi Sulawesi Barat

1. Reformasi Birokrasi Reformasi Birokrasi2. Pendidikan3. Kesehatan4. Penanggulangan Kemiskinan Sarana dan Prasarana Ekonomi5. Ketahanan Pangan6. Infrastruktur Promosi dan Kerjasama7. Iklim invesyasi dan iklim usaha8. Energi Sumber Daya Manusia dan Kualitas

Hidup9. Lingkungan hidup dan pengelolaanbencana

10. Daerah tertinggal, terdepan,terluar, dan pasca konflik

Sumber Daya Alam dan LingkunganHidup

11. Kebudayaan, kreativitas, inovasiteknologi

MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASANPEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)

Page 313: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 5

Dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Provinsi Sulawesi

Barat yang merupakan visi Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, maka Pemerintah Provinsi

Sulawesi Barat mendukung sepenuhnya pelaksanakan Masterplan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang di tanda tangani Presiden

Republik Indonesia pada bulan Mei 2011, untuk koridor Sulawesi khususnya Sulawesi Barat,

yaitu:

Tabel 8.1Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

untuk koridor Sulawesi khususnya Sulawesi Barat

NoKawasan Perhatian

Investasi (KPI) / SentraProduksi

KegiatanEkonomi

NilaiKomitmenInvestasi

(Rp. Miliar)

TahunPelaksanaan

Keterangan

1Kawasan EkonomiKhusus Sulbar 1,148

1.1Pengolahan IndustriKakao/Coklat

Kakao500

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KementanWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : Mamuju danPolewali MandarForm A,B,C :

1.2Pabrik pengolahan kakaomenjadi butter maupunpowder

Kakao500

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KementanWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi :Mamuju danPolewali MandarForm A,B,C :

1.3Pembangunan IndustriRotan

Rotan118

2012 - 2014

Proyek : MP3EIValidasi oleh :KementerianPerindustrianWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : Mamuju danPolewali MandarForm A,B,C :

1.4Pengembangan IndustriPelet Kayu (wood pellet)

Perkayuan30

2012-2014

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemenhutWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi :Form A,B,C :

2Kawasan PerikananPalipi (Majene) 614

2.1 Pengembangan PPN Palipi Perikanan614

Proyek : KKP danPemprov. SulbarValidasi oleh : KKPWaktu pelaksanaan : 2011 –2014. Lokasi : MajeneForm A,B,C :

Page 314: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 6

NoKawasan Perhatian

Investasi (KPI) / SentraProduksi

KegiatanEkonomi

NilaiKomitmenInvestasi

(Rp. Miliar)

TahunPelaksanaan

Keterangan

3Kawasan PerhatianInvestasi (Mamuju -Mamasa)

15,190

3.1Pembangunan Irigasi danBendung Tommo CS

Infrastruktur2,200

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : Kemen PUWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MamujuForm A,B,C :

3.2Peningkatan FasilitasBandar Udara TampaPadang

Infrastruktur110.764

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemenhubWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MamujuForm A,B,C :

3.3Pengembangan KawasanEkonomi Khusus (KEK)Belang – Belang

Infrastruktur375

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemendagWaktu pelaksanaan :Lokasi : Desa Belang-Belang, MamujuForm A,B,C :

3.4Pembangunan RumahSakit Regional SulawesiBarat Tipe B

Infrastruktur204

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemenkesWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MamujuForm A,B,C :

3.5Pengembangan DepotMinyak BBM Mamuju danJetty

Migas125

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : Kemen.ESDMWaktu pelaksanaan : 2012 -2013Lokasi : MamujuForm A,B,C :

3.6Pembangunan MamujuMulty Moda Access Road

Infrastruktur1,900

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : Bappenas &Kemen PULokasi : MamujuForm A,B,C :

3.7Pembangunan PLTAberkapasitas 450 MW diSungai Karama Mamuju

ESDM7,000

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : Bappenas &Kemen. ESDMWaktu pelaksanaan :Lokasi : MamujuForm A,B,C :

Page 315: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 7

NoKawasan Perhatian

Investasi (KPI) / SentraProduksi

KegiatanEkonomi

NilaiKomitmenInvestasi

(Rp. Miliar)

TahunPelaksanaan

Keterangan

3.8

Lanjutan pembangunanfasilitas pelabuhan lautBelang-belang menjadiPelabuhan ContainerInternasional

Infrastruktur2,070

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemenhubWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MamujuForm A,B,C :

3.9Pembangunan JalanStrategisNasional/Provinsi

Infrastruktur1,100

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : Kemen PUWaktu pelaksanaan : 2012 -2013Lokasi : Ruas Salubatu-Bonehau-Batas Luwu Utara,Ruas Salubatu - Mamasa -Batas Tator, Ruas Polewali -Mala'bo, Ruas Salutambung- Urekang - MambiForm A,B,C :

3.10Pembangunan BandarUdara Baru Sumarorong

Infrastruktur105

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KemenhubWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MamasaForm A,B,C :

4Lain - Lain (SulawesiBarat) 1,804

4.1Kawalanmanajemen/budidayausaha tani

PertanianPangan 265

2011-2014

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KementanWaktu pelaksanaan : 2011-2014Lokasi : Provinsi SulbarForm A,B,C :

4.2

Pembangunanirigasi/jaringan irigasiteknis usaha tani (JITUT),jaringan irigasi desa(JIDES), embung

PertanianPangan 548.56

2011-2014

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KementanWaktu pelaksanaan : 2011-2014Lokasi : Provinsi SulbarForm A,B,C :

4.3

Pengembanganpembibitan/penangkaranbenih padi, jagung, kedelaidan ubi kayu

PertanianPangan 15

2012

Proyek : MP3EIValidasi oleh : KementanWaktu pelaksanaan :Lokasi : Provinsi SulbarForm A,B,C :

4.4Pengembangan Perguruantinggi UniversitasSulawesi Barat

SDM975

2012

Proyek : Usulan BaruValidasi oleh :KemendikbudWaktu pelaksanaan : 2012 -2014Lokasi : MajeneForm A,B,C :

Page 316: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 8

8.2 Indikasi Program Prioritas Non APBD dan Sumber-sumber lainnya

Tabel 8.2Indikasi Program Prioritas Non APBD dan Sumber-sumber lainnya

No Program Kegiatan PaguAnggaran

TahunPelaksanaan Keterangan

1 Penyusunan Konsep pemindahan Ibu Kota Provinsi 3 M 2015-2016 Sulbar

2 Peningkatan Produktivitas Strain kopi unggul(arabika, robusta dan tibika) dan pengolahannya

350 M 2013-2015 Mamasa danMamuju

3 Pengembangan pengolahan minyak nabati danproduk turunannya

150 M 2013-2015 Majene danPolman

4 Arterial Road to Support International ContainerPort of Belang-belang

12,500 T 2014-2020 Sulbar

5 Program kemakmuran hijau dan perbaikan gizimasyarakat (MCC)

200 Jt USD 2013-2018 Sulbar

6 Pengembangan Populasi Ternak (Sapi Potong, SapiPerah dan Kerbau)

3000 M 2012-2014 Sulbar

7 Peningkatan Produktivitas Budidaya Tambak(Udang,Kakap dan Bandeng)

1,5 T 2013-2016 Mamuju Utara

8 Industri Pengolahan Minyak Sawit 1,7 T 2013-2014 Mamuju Utara9 Perluasan Areal Kelapa Sawit 10.000 Ha 400 M 2014-2016 Mamuju Utara

10 Penyediaan Air Bersih Debit air 280 Lt/detik 4500 M 2014-2016 Sulbar11 Pengembangan Agro Port 800 M 2014 Polman12 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri 200 M 2013-2015 Polman13 Pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Aparatur Pemerintah Prov. Sulbar100 M 2013-2015 Mamuju

14 Pembangunan Pusat Inovasi Daerah 400 M 2013-2015 Majene15 Pengembangan budidaya Kepiting Bakau dan

Kepiting Cangkang Lunak110 M 2013-2015 Mamuju

16 Pengembangan Sulbar sebagai pusat pengolahandan industri Migas

3 T 2013-2015 Mamuju

8.3 Kerangka Kebutuhan Pendanaan

Dalam bagian ini diuraikan hubungan program prioritas dengan SKPD terkait. Pada bagian

ini pula, akan disajikan pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan

yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan serta

kebuthan pendanaan program prioritas.

Page 317: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 9

Tabel 8.3Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai dengan Kebutuhan Pendanaan

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

BELANJA TIDAK LANGSUNG 100% 391,014 100% 469,217 100% 539,600 100% 620,540 100% 713,621 100% 2,733,991SeluruhSKPD

BELANJA LANGSUNG 606,246 798,165 1,058,220 1,076,521 1,084,102 4,623,255A. Program dan Kegiatan pada

Setiap SKPD 141,201 177,267 186,606 269,597 246,782 1,021,452

1 Program AdministrasiPerkantoran

TercapainyaPelayananAdministrasiPerkantoran

100% 100% 51,101 100% 64,171 100%67,551

100% 97,594 100% 89,337 100% 369,754Seluruh SKPD

2 Program peningkatansarana dan prasaranaaparatur

Meningkatnyasarana danprasarana aparatur

100% 100% 69,000 100% 86,861 100% 91,437 100% 132,103 100% 120,925 100% 500,325Seluruh SKPD

3 Program peningkatandisiplin aparatur

Meningkatnyadisiplin aparatur

100% 100% 7,100 100% 8,863 100% 9,330 100% 13,480 100% 12,334 100% 51,108 Seluruh SKPD

4 Program peningkatankapasitas sumber dayaaparatur

Meningkatnyakapasitas sumberdaya aparatur

1000 Org 250 Org 11,000 300 Org 13,827 350 Org 14,555 400Org

21,029 2000Org

19,249 2000Org

79,660Seluruh SKPD

5 Program peningkatanpengembangan sistempelaporan capaiankinerja dan keuangan

Meningkatnyapengembangansistem pelaporancapaian kinerja dankeuangan

100% 100% 3,000 100% 3,545 100% 3,732 100% 5,392 100% 4,936 100% 20,605

Seluruh SKPD

B. Program Urusan Wajib 365,244 478,193 736,091 681,352 702,487 2,485,175

I Pendidikan 33,315 39,977 71,959 79,155 79,939 304,3461 Program Pendidikan

Anak Usia DiniAPK PAUD 50.81% 53.81% 1,598 56.81% 1,918 59.81% 3,452 62.81

%3,798 65.81

%3,836 65.81%

14,602√ Dinas

Pendidikan2 Program Wajib Belajar

Sembilan TahunAPM SD/SDLB/MI 89.55% 91.55% 5,633 93.55% 6,760 95.55% 12,168 97.55

%13,384 97.65

%13,518 97.65%

51,464√ Dinas

Pendidikan3 Program Pendidikan

MenengahAPKSMA/SMALB/MA/SMK/Paket C

62.71% 67.62% 8,547 71.49% 10,256 76.26% 18,462 79.91%

20,308 83.17%

20,511 83.10%78,084

√ DinasPendidikan

4 Program PendidikanNon Formal

Angka Melek Huruf 88.48% 91.36% 7,213 94.24% 8,655 97.12% 15,580 100% 17,138 100% 17,309 100.00% 65,895 √ DinasPendidikan

Page 318: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 10

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 215 Program Pendidikan

Luar BiasaAPK SDLB/SMPLB 78.23% 80.56% 2,192 83.47% 2,630 86.86% 4,734 89.92

%5,207 93.05

%5,259 93.05%

20,021√ Dinas

Pendidikan6 Program Peningkatan

Mutu Pendidik danTenaga Kependidikan

% Guru memenuhistandar kualifikasiS1/D-IV

41.72% 55.85% 2,719 66.15% 3,262 78.15% 5,872 89.25%

6,460 100% 6,524 100%24,837

√ DinasPendidikan

7 Program ManajemenPelayanan Pendidikan

% SatuanPendidikanaMenerapkan MBS

14.12% 15.46% 2,993 19.45% 3,591 25.75% 6,465 32.85%

7,111 40.46%

7,182 40.46%27,342

√ DinasPendidikan

8 ProgramPengembanganTeknologi Informasidan KomunikasiPendidikan

Persentase SekolahMemanfaatkan TIKdalam ProsesPembelajaran

25.67% 27.68% 2,000 30.25% 2,400 36.27% 4,320 45.23%

4,752 51.67%

4,800 51.67%18,272

√ DinasPendidikan

9 PengembanganBudaya Baca danPembinaanPerpustakaan

Meningkatnyajumlah kunjungankeperpustakaan

1.258Kunjungan

1384Kunj

420 1522Kunj

504 3044Kunj

907 3450Kunj

998 4140Kunj

1,000 4140Kunj 3,829

√ KantorPerpus, Arsip

&Dokumentasi

II Kesehatan 43,605 60,675 109,216 110,950 98,521 422,96610 Program Obat dan

Perbekalan KesehatanPersentaseKetersediaan Obatdan vaksin

80% 80% 1,385 85% 1,801 100% 3,241 100% 3,184 100% 3,727 100% 13,338 √ DinasKesehatan

11 Program PengawasanObat dan Makanan

PersentaseKetersediaan Obatdan vaksin

80% 80% 520 85% 1,000 100% 1,800 100% 1,500 100% 1,200 100%6,020

12 Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat

Persentase Rumahtangga ber PHBS

58% 62% 9,823 67% 12,770 71% 22,985 75% 29,881 80% 28,643 80% 104,102 √ DinasKesehatan

Persentase DesaSiaga Aktif

48% 60% 65% 0 68% 70% 70% -

13 Program PerbaikanGizi Masyarakat

Persentase Balita ditimbang beratbadannya (D/S)

68% 72% 1,932 76% 2,512 79% 4,522 79% 5,174 88% 3,407 88% 17,547 √ √ DinasKesehatan

Persentase BalitaGizi Burukmendapatperawatan

100% 100% 100% 100% 0 100% 100% 100% - √

Page 319: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 11

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2114 Program

PengembanganLingkungan Sehat

Persentasependuduk yangmemiliki aksesterhadap air minumyang berkualitas

63% 63% 1,117 65% 1,452 70% 2,614 75% 3,399 80% 1,953 80% 10,536 √ DinasKesehatan

15 Program Pencegahandan PenanggulanganPenyakit Menular

Angka penemuanKasus Malaria per1000 penduduk

26% 20% 2,490 20% 3,237 20% 5,827 20% 7,575 20% 3,607 100% 22,735 √ √ DinasKesehatan

Persentase kasusbaru TB Paru (BTAPositif) yangditemukan

55% 70% 75% 80% 0 85% 90% 90 -

Persentase desayang mencapai UCI

65% 90% 257 95% 500 100% 900 100% 600 100% 569 100% 2,826

16 Program StandarisasiPelayanan Kesehatan

Persentase RSyang terakreditasi

11% 13% 2,708 16% 3,521 17% 6,337 20% 8,238 23% 3,148 100% 23,953 √ DinasKesehatan

Persentase RSProvinsi/Kab yangmenerapkan SPM-RS

35% 35% 50% 60% 0 60% 60% 60% - √

17 Program PelayananKesehatan Perorangan

PersentasePuskesmas RawatInap mampuPONED

36,8% 36.80% 40% 3,500 44% 6,300 48% 4,000 52% 4,500 52% 18,300 √ DinasKesehatan

18 Program UpayaKesehatan Masyarakat

PersentasePuskesmas menjadiPuskesmasPerawatan

44% 47% 262 49% 341 51% 614 53% 2,759 55% 2,536 55% 6,512 DinasKesehatan

19 Program PeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan dan Anak

Cakupan komplikasikebidanan yangditangani

63% 60% 1,686 63% 2,192 65% 3,945 67% 2,176 70% 2,371 70% 12,370 √ √ DinasKesehatan

Persentase ibubersalin yangditolong oleh NakesTerlatih (CakupanPN)

79% 77% 80% 82% 0 84% 86% 86% -

Persentase ibuhamil yangmendapatkanpelayanan antenatal(Cakupan K4)

78% 67% 66% 70% 0 74% 78% 78% -

Page 320: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 12

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2120 Program

Pengembangan danPemberdayaanSumber DayaKesehatan

Persentase Tenagakesehatan yanglulus uji komptetensiberizin

15% 50% 1,504 55 1,956 60% 3,520 65% 1,742 70 1,829 70 10,551 DinasKesehatan

21 ProgramPengembangan SistemInformasi Kesehatan

Persentase Provinsidan Kabupatenmemiliki Bank DataKesehatan

100% 100% 235 100% 306 100% 550 100% 1,213 100% 1,344 100% 3,647 √ DinasKesehatan

22 Program promosiKesehatan danpemberdayaanMasyarakat

Masyarakatmengetahui tentangpelayanan Rumahsakit

leafleat+Brosur ,publikasilewat mediamassa, TVdan Radiopertahun

leafleat+Brosur ,publikasi lewatmediamassa,TV danRadiopersemester

1,466 leafleat+Brosur,publikasi lewatmediamassa,TV danRadiopertriwulan,TersedianyaSIMyanglengkapgunamenunjangprosesmanajemen RS

1,906 leafleat+Brosurterbitperbulan,publikasilewatmediamassa,TV danRadiosetiapminggu

3,430 leafleat+Brosurterbitperbulan,publikasilewatmediamassa, TVdanRadiosetiapminggu

1,500 leafleat+Brosurterbitperbulan,publikasilewatmediamassa, TVdanRadiosetiapminggu

1,500 leafleat+Brosurterbitperbulan,publikasilewatmediamassa,TV danRadiosetiapminggu

9,802 √ RSUD

23 Program PelayananKesehatan PendudukMiskin

Masyarakat miskinmendapatPelayananKesehatan gratis

Terlayaninya PelayananMasyarakatMiskin

200orang

600 250orang

780 300orang

1,404 350orang

200 4000rang

200 TerlayaninyaMasyarakatmiskin600orang

3,184RSUD

Page 321: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 13

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2124 Program pengadaan,

peningkatan saranadan prasarana rumahsakit/rumah sakitjiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Meningkatkansarana danprasaranaPerawatan danPenunjang Medik(Alat kesehatan,Obat-obatan,logistik RumahSakit, bahan alatpembersih, alatrumah tanggaRumah Sakit

Belumlengkapnyasarana danprasarana

60% 15,890 70% 20,657 80% 37,182 90% 35,700 100% 35,800 SelesainyaPembangunanRS 100%

145,228 RSUD

25 Program Pemeliharaansarana dan prasaranaRS

Terpeliharanyasarana RS

Belumterpeliharanya saranaRS

70% 809 80% 1,052 90% 1,894 90% 935 100% 937 TerpeliharanyaPeralatan tehnisMedisyangakandigunakan untukPelayanan RS100 %

5,627 RSUD

26 Program KemitraanPeningkatanPelayanan Kesehatan

Meningkatkan mutupelayanan

BelumLengkapnyaDokterSpesialis

50% 726 60% 944 70% 1,699 90% 375 100% 400 Tersedianya drSpesialisdan SubSpesialisuntukStandarrumahsakitTipe B100 %

4,143 RSUD

Page 322: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 14

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2127 Program Kebijakan dan

ManajemenPembangunanKesehatan

Tersedianya SaranaPelayananKesehatan RujukanYang dibutuhkanoleh MasyarakatSul-bar

Sarana danPrasaranabelummemadaisehinggaRSU ProvbelumdijadikanRSUPRujukan

50% 193 60% 251 80% 452 90% 800 100% 850 SeluruhRumahSakit DiSulBarmembuatRegionalisasi,SistemRujukanBerpusatdi RSUDProvinsi100 %

2,546 RSUD

III Pekerjaan Umum 108,329 141,053 259,291 217,740 209,512 935,925 -28 Program

Pembangunan Jalandan Jembatan

MemperlancarAksesibilitas AntarKawasan

3% 13,313 24% 13,313 25% 30,313 26% 32,313 22% 35,313 100% 124,564 √ Dinas PU

29 ProgramRehabilitasi/Pemeliharaan Jalan danJembatan

MemperlancarAksesibilitas AntarKawasan

2% 19,966 29% 19,966 23% 35,939 29% 2,000 17% 2,905 100% 80,777 √ Dinas PU

30 Programpengembangan danpengelolaan jaringanirigasi, rawa danjaringan pengairanlainnya

Terbukanya/Terbangunnya DaerahIrigasi Baru

10% 20,296 16% 20,296 24% 36,532 25% 27,543 25% 30,724 100% 135,391 √ Dinas PU

31 Programpengembangan,pengelolaan dankonversi sungai, danaudan sumber daya airlainnya

TerbangunnyaPengelolaan danKonpersi Sungai,Danau dan SumberDaya Air Lainnya

12% 3,062 20% 3,062 20% 13,062 23% 13,600 25% 8,650 100% 41,437 √ Dinas PU

32 Program PengendalianBanjir

Terjaminnya RasaAman Masyarakatdari ancaman Banjirdan Abrasi Pantai

4% 9,236 13% 9,236 20% 16,236 21% 21,753 42% 22,684 100% 79,144 √ Dinas PU

Page 323: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 15

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2133 Program

PengembanganWilayah Strategis danCepat Tumbuh

PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganPermukiman

10% 19,425 24% 19,425 28% 27,425 19% 30,365 19% 35,321 100% 131,960 √ Dinas PU

PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganSistim PenyediaanAir Minum

24% 2,518 28% 4,532 24% 5,500 25% 5,700 100% 18,250

34 Program PeningkatanInfrastruktur KawasanPerkantoran

PengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPenataan Bangunandan Lingkungan,Gedung dan RumahNegara

3% 23,031 19% 23,041 26% 38,031 26% 38,436 26% 38,216 100% 160,755 √ Dinas PU

35 Program peningkatankualitas dan perluasanketersedian sarana danprasarana ekonomi

Meningkatnyaaksebilitas dan arusbarang dan jasa ygmelalui ruassalubatu-bonehau-kalumpang-batasluwu utara.

Baik = 48,87km, Rusak =44,1 km

20 km 23,000 20 km 41,400 20 km 30,000 12,97km

30,000 Baik =92,97km,Rusak =0 km

124,400 √ Dinas PU

Meningkatnyaaksebilitas dan arusbarang dan jasa ygmelalui ruassalubatu-mambi-malabo-mamasa-tator

Baik=103,27 km,Rusak =19,27 km

42 km 1,000 38,5 km 5,000 Baik=122,5km,Rusak =0 km

6,000

36 Program peningkatandan rehabiltasi daerahirigasi

1 Paket 1,037 1 Paket 1,867 1Paket

2,801 4 Paket 5,706 Dinas PU

37 Program pengendalianbanjir, angkutan

1 Paket 1,829 1 Paket 3,293 1Paket

4,940 4 Paket10,062

Dinas PU

Page 324: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 16

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21sendimen danpengamanan pantai

38 Programpengembanganinfrastruktur kawasan

1 Paket 3,329 1 Paket 5,660 1Paket

8,490 4 Paket 17,479 Dinas PU

IV Perumahan 5,327 6,392 11,506 5,800 6,000 35,02539 Program Lingkungan

Sehat PerumahanPengaturanPembinaanPengawasan danPelaksanaanPengembanganSanitasi danPersampahan

4% 5,327 22% 6,392 27% 11,506 21% 5,800 26% 6,000 100% 35,025 √ Dinas PU

V Penataan Ruang 3,109 3,109 5,761 3,770 4,450 20,20040 Program Prencanaan

Tata Ruang6% 1,432 25% 1,432 33% 2,577 17% 1,200 19% 1,400 100% 8,041 √ Dinas PU

TersedianyaDokumen RTRW

1 Dok 1 Dok 571 1 Dok 571 1 Dok 671 1 Dok 220 1 Dok 250 6 Dok 2,283 √ Bappeda

41 Program PemanfaatanRuang

10% 599 21% 599 22% 1,599 23% 1,100 24% 1,300 100% 5,198 √ Dinas PU

42 Program PengendalianPemanfaatan Ruang

2% 508 22% 508 24% 914 25% 1,250 27% 1,500 100% 4,679 √ Dinas PU

VI Perencanaan Pembangunan 14,634 15,930 28,379 15,867 17,632 92,44243 Program

Pengembangan Data /Informasi

Tersedianya datadalam bentukelektronik dandokumen print out

100Dokumen

30Dokumen

2,581 30Dokumen 3Elektronik data

2,581 30Dokumen 3Elektronik data

4,645 30Dokumen 3Elektronikdata

2,600 30Dokumen 3Elektronikdata

2,700 250Dokumen 15Elektronik data

15,107√ Bappeda

44 Program kerjasamaPembangunan

Meningkatnyakoordinasi dankerjasama dalammenunjangpembangunandaerah

22 Kali 22 Kalikunjungan per4 orang

1,192 25 Kalikunjunganper 4orang

1,192 25 Kalikunjunganper 4orang

1,700 25 Kalikunjunganpe

r 4orang

1,800 25Kalikunjunganper 4orang

1,900 100%7,784

√ Bappeda

Page 325: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 17

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2145 Program Perencanaan

PengembanganWilayah Strategis danCepat Tumbuh

Tersedianyadokumenperencanaanpembangunanwilayah strategisdan cepat tumbuh

1 Dok 450 1 Dok 810 1 Dok 500 1 Dok 500 5 Dok 2,260 √ Bappeda

46 Program PerencanaanKota-kota Menengahdan Besar

Terwujudnya tatakota yang berbasislingkungan

1 Dok 300 1 Dok 540 1 Dok 350 1 Dok 375 5 Dok 1,565 √ Bappeda

47 Program peningkatankapasitaskelembagaanperencanaanpembangunan daerah

Meningkatnyakapasitaskelembagaanperencanaanpembangunandaerah

50Orang, 1

Dok

150 50Orang,1 Dok

150 50Orang

, 1Dok

150 150Orang, 3

Dok

450 Bappeda

48 Program PerencanaanPembangunan Daerah

Tersusunnyadokumenperencanaan yangakurat

75 Dokumen 20Dokume

n

5,773 20Dokume

n

5,773 20Dokume

n

10,391 20Dokumen

5,400 20Dokumen

5,900 100Dokume

n

33,237 √ Bappeda

49 Program perencanaanPembangunanEkonomi

TersedianyaDokumenPerencanaanPembangunanEkonomi Daerah

1 Dokumen 1Dokume

n

342 1Dokume

n

410 1Dokume

n

738 1Dokumen

531 1Dokumen

690 6Dokume

n

2,712 √ Bappeda

50 Program perencanaanPembangunan SosialBudaya

Tersedianyadokumenperencanaanpembangunansosial budaya

1 Dokumen 1Dokume

n

305 1Dokume

n

366 1Dokume

n

659 1Dokumen

451 1Dokumen

586 6Dokume

n

2,367 √ Bappeda

51 Program PerencanaanPrasana Wilayah danSumber Daya Alam

tersedianyadokumen prasaranawilayah danpengembangansumber daya alam

5 Dokumen 5Dokume

n

687 5Dokume

n

824 5Dokume

n

1,483 5Dokumen

1,000 5Dokumen

1,100 30Dokume

n

5,094 √ Bappeda

52 Program PerencanaanPembangunan DaerahRawan Bencana

TersedianyaDokumenpembangunandaerah rawanbencana

1 Dokumen 1Dokume

n

448 1Dokume

n

538 1Dokume

n

968 1Dokumen

985 1Dokumen

1,180 6Dokume

n

4,119 √ Bappeda

Page 326: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 18

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Tersedianyaperencananpembangunandaerah rawanbencana

20% 448 20% 538 20% 968 20% 500 20% 500 100% 2,954 √ Biro TataPemerintahan

53 Program Penelitian danPengembanganPembangunan Daerah

TerciptanyaPerencanaanProgramPembangunan yangterukur dan terarah

2Dokume

n

500 2Dokume

n

600 2Dokume

n

1,080 2Dokumen

500 2Dokumen

500 10Dokume

n

3,180 √ Bappeda

54 ProgramPengembanganWilayah Perbatasan

Terlaksananyapenegasan bataswilayah ProvinsiSulawesi Barat

10% 11% 2,359 16% 2,359 21% 4,246 21% 1,100 21% 1,550 100% 11,613 √ Biro TataPemerintahan

VII Perhubungan 11,104 11,556 21,638 7,455 7,190 58,94455 Program

PembangunanPrasarana danFasilitas Perhubungan

TersedianyaPrsarana dandokumenperhubungan dalamrangka mendukungpertumbuhanekonomi

Prasaranadan fasilitasperhubungan belummemadai;Tersedianyadokumenperencanaan pelabuhanbelang-belang,bandaratampapadang, danprasaranalalu lintas

20% 5,568 35% 5,568 55% 10,023 70% 3,200 95% 3,400 100% 27,759 √ DishubKominfo

Page 327: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 19

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2156 Program Rehabilitasi

dan PemeliharaanPrasarana danFasilitas LLAJ

Meningkatnyakeselamatan LLAJ

Kecelakaanlalu lintas dijalan masih

tinggi

Program

Rehabilitasi danPemeliharaan

Prasarana dan

FasilitasLLAJ

607 30% 728 50% 1,311 70% 1,000 90% 1,200 100%4,846

√ DishubKominfo

57 Program peningkatanpelayanan angkutan

Terlaksanananyakoordinasi dansosialisasi dalampeningkatanpelayanan angkutan

10% 1,824 30% 2,189 50% 3,939 70% 1,000 90% 1,000 100%9,952

58 ProgramPembangunan Saranadan PrasaranaPerhubungan

Tersedianya saranadan prasaranaperhubungan yangmemadai

Fasilitastransportasibelummaksimalmendukungsektor lain

10% 1,736 15% 2,083 30% 3,750 45% 500 65% 500 85%8,569

√ DishubKominfo

59 Program peningkatandan pengamanan lalulintas

Tersedianyaprasarana jalan(Rambu, APIL,Pagar PengamanJalan,Marka dll)

Sarana danprasaranakeselamatanlalu lintasmasihkurang

15% 532 30% 638 45% 1,149 65% 368 85% 4403,128

60 Program peningkatankelaikanpengoperasiankendaraan bermotor

Meningkatnyakeselamtan dijalan

Kecelakaanlalu lintas dijalan masihtinggi

-30% 300 50% 540 70% 500 90% 600

1,940√ Dishub

Kominfo

61 Program peningkatanpromosi dan kerjasamadengan pihak ketigabaik dalam negerimaupun luar negeri

Jumlah maskapaidan rutepenerbangan

2 Maskapaidan 2 RutePenerbangan

2Maskapai dan 2RutePenerbangan

3Maskapai dan 3RutePenerbangan

50 3Maskapai dan 3RutePenerbangan

90 3Maskapaidan 4RutePenerbangan

50 3Maskapaidan 5RutePenerbangan

50 3Maskapai dan 5RutePenerbangan

240√ Dishub

Kominfo

Page 328: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 20

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2162 Program Peningkatan

dan pengawasanusaha jasa posdantelekomunikasi

TerlaksananyaPeningkatan danpengawasan usahajasa posdantelekomunikasi

100% 537 100% 537 100% 537 100%1,611

DishubKominfo

63 Program pengendaliandan pengamananlalulintas

Terlaksananyapengendalian danpengamananlalulintas

100% 300 100% 300 100% 300 100%900

DishubKominfo

VIII Lingkungan Hidup 5,560 6,381 5,861 7,422 7,260 32,484

Page 329: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 21

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2164 Program

pengembangan KinerjaPengelolaanPersampahan

Menurunya bebanpencemaran limbahdomestik

Jumlahsampahsebanyak71.280 ton(satuan tonberatsampahorganik dananorganik)(Sumberdata BPStahun 2010)atausebesar 463ribu m3emisi CH4kG/gG; datapenganganan sampahberdasarkankabupaten :Kab. Majene:353m3/63.140 jiwa;Kab.Mamasa48m3/14.784 jiwa (datayangterinventarisir untuk kec.Mamasa);Kab.MamujuUtara :1.500m3/135.369 jiwa.Sedangkanuntuk Kab.Mamuju &Kab.Polewalitanpainformasi(data LPPD2011)

-(berkurangmenjadi0.8%daridataawallimbahdomestik diTPS;sertifikat/piagamadipuradan 2pilotprojectbiodigester

500 (berkurangmenjadi1,2%);pendampingan 2pilotproject;piagamadipura

700 piagam/sertifikatadipura

850 piagam/sertifikatadipura

1,150 (berkurangmenjadi2,0%dari dataawallimbahdomestikdi TPS;piagamadipura

3,200BadanLingkunganHidup

Page 330: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 22

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2165 Program Pengendalian

Pencemaran danKerusakan LingkunganHidup

Meningkatkanpengawasanketaatanpengendalianusaha/kegiatandalam upayapengendalianpencemaranlingkungan sertaMenurunya bebanpencemaranlingkungan pada air,udara dan B3

JumlahKonsumsiBahanPerusakOzon (BPO)sebanyak1,1312 ton;4perusahaanpesertaPROPER;Baku MutuAir kelas II

23usaha/kegiatan wajibAMDAl,UKL -UPLterinventarisirlengkapdanbermutuizinlingkungannya;Berkurang 0.2% darijumlahkonsumsi BPOawal;BerkurangnyaemisiCO20.2%daridataawal;Bertambah 1perusahaanpesertaPROPER;bertambah 1yangberperingkatHijau(6) sertaMemenuhiklasifikasi airkelas Iberdasarkan PPNo 82

1,911 23usaha/kegiatanwajibAMDAl,UKL -UPLterinventarisirlengkapdanbermutuizinlingkungannya;Berkurang 0.4% darijumlahkonsumsi BPOawal;BerkurangnyaemisiCO20.4%daridataawal;Bertambah 4perusahaanpesertaPROPER;bertambah 1yangberperingkatHijau (6)sertaMemenuhiklasifikasi airkelas Iberdasarkan PPNo 82

1,911 23usaha/kegiatanwajibAMDAl,UKL -UPLterinventarisirlengkapdanbermutuizinlingkungannya;Berkurang 0.6 %darijumlahkonsumsi BPOawal;BerkurangnyaemisiCO20.6%dari dataawal;Bertambah 5perusahaanpesertaPROPER;bertambah 1yangberperingkatHijau (6)sertaMemenuhiklasifikasi airkelas Iberdasarkan PPNo 82Thaun

1,700 23usaha/kegiatanwajibAMDAl, UKL- UPLterinventarisirlengkap danbermutu izinlingkungannya;Berkurang0.8 %darijumlahkonsumsiBPOawal;BerkurangnyaemisiCO20.8%daridataawal;Bertambah5perusahaanpesertaPROPER;bertambah1 yangberperingkatHijau(6)serta

2,750 22usaha/kegiatanwajibAMDAl, UKL- UPLterinventarisirlengkap danbermutu izinlingkungannya;Berkurang 1% darijumlahkonsumsiBPOawal;BerkurangnyaemisiCO21%daridataawal;Bertambah5perusahaanpesertaPROPER;bertambah1 yangberperingkatHijau(6)sertaMeme

2,800 103usaha/kegiatanwajibAMDAl,UKL -UPLterinventarisirlengkapdanbermutuizinlingkungannya;Berkurang 3 %darijumlahkonsumsi BPOawal;BerkurangnyaemisiCO2 3%dari dataawal;20perusahaanpesertaPROPER; b(6)sertaMemenuhiklasifikasi airkelas Iberdasarkan PPNo 82Thaun2001untukpemantauankualitasairsungaiDASLariang,

11,072Badan

LingkunganHidup

Page 331: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 23

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2166 Perlindungan &

Konservasi SumberDaya Alam

Meningkatkanjumlah tutupanlahan danpenekanan lajudeforestasi melaluipeningkatanpengendaliankerusakan hutan,konservasi danpengelolaan KehatiSulbar

Sampaitahun 2011,Total 84.853bibit telahdiberikankepadamasyarakt.Khususuntuk 2011,40 orangtersosialisasi; 1 paketbibit durianotongdiberikanpadamasyarakatdaerahTommo

5 profilMIHKab dan1 ProfilMIHProvinsi; 1TamanKehati,40 SDM

1,350 5 profilMIHKab dan1 ProfilMIHProvinsi; dataupayalokaladaptasi-mitigasi,1kampung iklim;4000bibitGPSH;1000titikbiopori

1,350 5 profilMIH Kabdan 1ProfilMIHProvinsi;dataupayalokaladaptasi-mitigasi;4000bibitGPSH;25sumurresapa;1DokumenPengelolaanSumberDayaAlamTerpadu

1,300 5 profilMIHKabdan 1ProfilMIHProvinsi;RADadaptasi-mitigasilokal,1kampungiklim;4000bibitGPSH; 25sumurresapan; 1percontohankonservasidaerahbantaransungai(fokusdesabangunmandar)

1,400 5 profilMIHKab

dan 1ProfilMIH

Provinsi;

ekspose

RADadaptasi-

mitigasi

lokal,4000bibit

GPSH; 1

percontoha

nkonser

vasidaera

hbantar

ansungai(fokusdesa

bangun

mandar)

1,450 SeriesdataProfil

MIH Kabdan

ProfilMIH

Prov; 2kampung

iklim;16.000bi

bit; 1TamanKehati

ProvinsiSulbar; 1dokumenPengelol

aanTerpadu,

2perconto

hankonserva

sibantaransungai

6,850Badan

LingkunganHidup

Page 332: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 24

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2167 Program Peningkatan

Kualitas & AksesInformasi SumberDaya Alam danLingkungan Hidup

Memastikanpeningkatan kualitasdata dan informasikualitas SDA danLH sebagai dasarperencanaanpembangunan

1 GPS,petadasar Sulbar

(2007)

dokkajian

kerusakan

tanah,40 SDM

1,701 Peta,dok

kerusakan

tanahsulawesi Barat,

dok.PDRBHijau

Sulawesi Barat

1,701 dok.PDRBHijau

SulawesiBarat

1,180 dok.PDRBHijauSulaw

esiBarat

1,100 dokumen

PDRBHijau

1,120 dokPDRB

Hijau, 1peta dan

profilstatus

kerusakan lahanProvinsiSulawesiBarat,1

dokumenkajian

kerusakan tanah

SulawesiBarat, 60

SDM

6,802Badan

LingkunganHidup

68 Program Pengelolaan& RehabilitasiEkosistem Pesisir danLaut

Meningkatnyaperlindunganterhadap ekosistempesisir dan laut

1.091.481mangrove

(2007 -2011)

-1

dokumen profilzonasi/pemeta

anuntuk

kawasan pesisirSulawesi Barat

156 1dokume

nperenca

naanpengelol

aankawasanpesisir

200 PercontohanPemberdaya

anekono

mipesisir

(1kelompoktani

mangrove)

250 Monev/revie

w

300 1dokumenzonasi,

1dokumen

perencanaan

serta 1perconto

hanperekonomianpesisir

906Badan

LingkunganHidup

69 Program PengelolaanRuangan TerbukaHijau (RTH)

Meningkatkan rasiokawasanterbukahijauSulawesiBarat

- (Peningkatanrasioatauluas

kawasan hijau

Sulawes

45(Peningk

atanrasioatauluas

kawasanhijau

Sulawesi

481(Peningkatanrasioatauluas

kawasan

hijau

722(Peningkatanrasioatauluas

kawasan

hijau

70 (Peningkatanrasio

atau luaskawasan

hijauSulawesi

Barat

1,318Badan

LingkunganHidup

Page 333: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 25

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21i Barat Barat Sulaw

esiBarat

Sulawesi

Barat70 Program

PengembanganKapasitas PengelolaanSumber Daya Alamdan Lingkungan Hidup

Meningkatnyakapasitaskelembagaanpengelolalingkungan hidupdan PPLH & PPNS

Buku SLHDProvinsiSulawesi

Barat (2009)

1SLHD,1 IKLH,SPM,calon

sekolahadiwiyat

a

598 1SLHD, 1

IKLH,SPM, 4sekolahcalon

adiwiyata

718 1SLHD, 1

IKLH,SPM, 4sekolahcalon

adiwiyata

300 1SLHD,

1IKLH,SPM,

4sekola

hcalonadiwiy

ata

350 1SLHD,

1IKLH,SPM,

4sekola

hcalonadiwiy

ata

370 Seriesdata

SLHD,IKLH,

SPM, 16sekolahadiwiyat

a

2,337Badan

LingkunganHidup

IX Pertanahan - 10,853 20,000 25,000 30,000 85,853 -71 Program Penataan

penguasaan,pemilikan, penggunaandan pemanfaatantanah

TerlaksananyaPengadaan Tanahuntuk pembangunan

25% 10,853 25% 20,000 25% 25,000 25% 30,000 100% 85,853 √ Biro TataPemerintahan

X Kependudukan dan Catatan Sipil 1,729 1,729 1,500 1,500 1,500 7,95972 Program Penataan

AdministrasiKependudukan

TerlaksananyaPeningkataanKualitas Aparaturpenata Adm.Kependudukan

1,729 100% 1,729 100% 1,500 100% 1,500 100% 1,500 100%7,959

√ Biro TataPemerintahan

XI Pemberdayaan Perempuan 3,686 4,774 4,330 3,350 3,450 19,59073 Program

Pengumpulkan Datadan Informasi

Tersedianya DataBase terpilahtentang Gender danAnak untukkepentinganperencanaan

0 Dokumen-

1Dokume

n

150 1Dokume

n

100 1Dokumen

100 1Dokumen

100 1Dokume

n450

√ Biro Pemb.Perempuan

74 Program Keserasiankebijakan peningkatankualitas Anak danPerempuan

Meningkatnyakualitas hidup anakdan perempuan

270 Orang 120Orang

796 120Orang

955 120Orang

500 120Orang

500 120Orang

500 870Orang 3,251

√ Biro Pemb.Perempuan

75 Program Peningkatankualitas hidup danPerlindungan

Meningkatnyakesadaran atasperan perlindungan

5 kalisosialisasi

Hukum

2ProdukHukum,

628 2ProdukHukum,

753 1 ProdukHukum,

400 1Produ

k

400 1Produ

k

400 5xsosialisasi dan 7

2,581√ Biro Pemb.

Perempuan

Page 334: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 26

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Perempuan dan anak perempuan dan

perlinsungan anakHuku

m,Huku

m,ProdukHukum

76 Program PeningkatanPeran serta dankesetraan Genderdalam pembangunan

Terserapnyaperempuan dalamberbagai lapanganpekerjaan sertapartisipasi secaraaktif dalam setiapkegiatanpembangunanmaupun dalammenikmati hasilpembangunan

76,8%TPAK

Perempuan

79% 1,186 80% 1,423 81% 1,150 82% 1,100 83% 1,150 83% 6,009 √ Biro Pemb.Perempuan

77 Program PenguatanKelembagaanPengarustamaanGender (PUG) danPengarustamaan HakAnak (PUHA)

Meningkatnyakapasitaskelembagaan PUGdan PUHA melaluiupaya pembentukanPokja diantarasektor instansiterkait

10 Lembagaperempuan,8 Lembaga

anak

-10

Lembaga

perempuan, 8

Lembaga anak

200 10Lembag

aperempu

an, 8Lembag

a anak

480 10Lemba

gaperempuan,

8Lemba

gaanak

550 10Lemb

agaperempuan,

8Lemb

agaanak

600 10Lembag

aperempu

an, 8Lembag

a anak

1,830 √ Biro Pemb.Perempuan

78 Program peningkatankualitas sumberdayamanusia danpeningkatan kualitashidup Genderdevelopment Indeks(GDI)

MeningkatnyaKualitas hidupperempuan

GDI 65%,DGI 63%

GDI70%,DGI60%

450 GDI75%,DGI65%

540 GDI78%,DGI68%

200 GDI80%,DGI70%

200 GDI82%,DGI73%

200 GDI85%,

DGI 75%

1,590 √ Biro Pemb.Perempuan

79 Program Peningkatankualitas hidup danPerlindunganPerempuan dan anak

MeningkatnyaKualitas hidupperempuan dananak

10xPertemuan, 5Dok

628 10xPertemu

an, 5Dok

753 10xPertemu

an, 5Dok

1,500 10xPertemuan,5 Dok

500 10xPertemuan,5 Dok

500 50xPertemuan, 25Dok

3,881 Biro Pemb.Perempuan

XII Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 929 2,615 2,070 1,470 1,470 8,55480 Program Kesehatan

Reproduksi RemajaMeningkatnyakualitas reproduksiremaja

200 Orang(Remaja) - -

240Orang

250 280Orang

250 320Orang

250 360Orang

250 1.400Org

1,000 √ Biro Pemb.Perempuan

Page 335: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 27

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2181 Program Keluarga

BerencanaTersedianyakebutuhan alatkontrasepsi bagipasangan usiasubur (PUS)

60% 62% 746 65% 895 68% 450 70% 450 72% 450 72%2,992

√ Biro Pemb.Perempuan

82 Program Pembinaanpeningkatan PeranSerta Masyarakatdalam PelaksanaanKB/KS yang Mandiri

Meningkatnya peranserta dan partisipasimasyarakat dalammelaksanakanprogram KeluargaBerencana secaramandiri

100 InstitusiMasyarakat

150InstitusiMasyar

akat

150 200Institusi

Masyarakat

150 220Institu

siMasya

rakat

150 250Institu

siMasya

rakat

150 1.050Institusi

Masyarakat

600√ Biro Pemb.

Perempuan

83 Program Promosikesehatan Ibu,Bayi danAnak melalui kelompokkegiatan Masyarakat

Meningkatnyapelayanan informasipromosi danpenyuluhankesehatan Ibu Bayidan Anak dalamsetiap kelompokkegiatanmasyarakat

100 KlpPosyandu

110 KlpPosyan

du

183 120 KlpPosyan

du

220 130 KlpPosyand

u

120 140Klp

Posyandu

120 150Klp

Posyandu

120 750 KlpPosyand

u763

√ Biro Pemb.Perempuan

84 ProgramPengembangan PusatPelayanan Informasidan Konseling KRR

Tersedianya saranadan prasaranateknologi informasi

6 Dataelektronik

8 Dataelektroni

k

100 9 Dataelektroni

k

100 10Data

elektronik

100 11Data

elektronik

100 51 Dataelektroni

k400

√ Biro Pemb.Perempuan

85 ProgramPenanggulanganNarkoba, PMStermasuk HIV AIDS

Meningkatnyausaha-usahapenanggulanganNarkoba, PMStermasuk HIV AIDS

5 Sekolah 15Sekolah

100 20Sekolah

100 25Sekola

h

100 30Sekol

ah

100 105Sekolah 400

√ Biro Pemb.Perempuan

86 Programpengembangan bahanImformasi tentangpengasuhan danpembinaan tumbuhkembang Anak

Adanya petunjukdan panduaninformasi tentangpola dan bentukpengasuhan anakdan pembinaantentang tumbuhkembang anak

5 Orang 15Orang

100 20Orang

100 25Orang

100 30Orang

100 105Orang 400

√ Biro Pemb.Perempuan

Page 336: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 28

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2187 Program Penyiapan

tenaga pendampingkelompok binaKeluarga (BKB)

Meningkatnyaketerampilanpendampingkelompok BKB

15 orang 25orang

100 30 orang 100 35orang

100 40Orang

100 165Orang 400

√ Biro Pemb.Perempuan

88 ProgramPengembangan modeloprasional BKB-Posyandu-padu

Terbentuknya suatumodel operasionalBKB-Posyandu-Paud yang dapatdijadikan sebagaipercontohan dalampengembangannya

10Posyandu

20Posyan

du

100 25Posyand

u

100 30Posya

ndu

100 35Posya

ndu

100 135Posyand

u400

√ Biro Pemb.Perempuan

89 Program peran sertaperempuan dalampembangunan

1 Paket 600 1 Paket 600 2 Paket1,200

Biro Pemb.Perempuan

XIII Sosial 4,831 8,935 13,250 14,089 25,364 66,46990 Program

PengembanganPembangunanKesejahteraan Sosial

TerlaksananyaBintek/PendataanPMKS,INDOTERA (IndonesiaSejahtera)Pengemb. SDMKesos danKoordinasi BidangKesos

Belumterpenuhi

target yangdiharapkan

4 Keg 243 6 Keg 292 6 Keg 800 6 Keg 300 8 Keg 300 Pencapai targetsudahcukupbaik

1,935Dinas Sosial

91 ProgramPenanggulanganKemiskinan

Tersedianya akseskesempatan kerjadan berusaha,Pelayanankesehatan dasardan pendidikandasar bagiKelompok UsahaBersama (KUBE)

Belumtepenuhi

aksespemberdaya

anmasyarakatbagi fakir

miskindalambentuk

KelompokUsaha

Bersama(KUBE)

-14 Keg 450 14 Keg 1,000 15

Keg1,000 17

Keg1,000 Akses

Pemberdayaan

masyarakat bagi

fakirmiskindalambentukUsaha

Kelompok

Bersamaterlaksan

adengan

3,450√ √ Dinas Sosial

Page 337: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 29

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21baik

92 Program Perumahandan PermukimanLayak Huni

Tersedianya aksesperumahan danpemukiman melaluirehabilitasi rumahtidak layak huni(RTLH)

Belumterpenuhi

aksesperumahan

danpemukiman

melaluirehabilitasirumah tidaklayak huni (

RTLH )

-75 unit 550 100 unit 1,000 150

unit1,500 200

unit2,000 Akses

prumahan dan

pemukiman

melaluirehabilita

siRumahTidakLayakHuni

cukupmemadai

5,050√ √ Dinas Sosial

93 ProgramPemberdayaan FakirMiskin, Komunitas AdatTerpencil (KAT) danPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial(PMKS) Lainnya

Tersedianyapemukiman daninfrastruktur bagiwarga KomunitasAdat Terpencil(KAT)

Belumterpenuhi

pemukimandan

infrastruktursesuaijumlah

KomunitasAdat

Terpencil(KAT) yang

ada

50 unit 750 75 unit 900 75 unit 1,125 75 unit 1,125 75 unit 1,125 Pemenuhan

pemukiman dan

infrastruktur bagiwargaKAT

sudakcukup

memadai

5,025Dinas Sosial

94 ProgramPemberdayaanKeluarga

Tersedianyabantuan UsahaEkonomi ProduktifuntukPemberdayaanKeluarga Rentan

BelumterpenuhibantuanUsaha

EkonomiProduktif

untukPemberdayaan Keluarga

Rentanbelum

terlaksana

--

100 KK 200 150 KK 750 200KK

950 250KK

1,000 Pemenuhan

bantuanUsaha

EkonomiProduktif

bagikeluargarentansudahcukup

memadai

2,900√ √ Dinas Sosial

Page 338: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 30

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2195 Program

PemberdayaanKelembagaanKesejahteraan Sosial

TerberdayakannyaOrganisasiKelembagaan osial,TKSK dan PSM

Pemberdayaan LembagaKesejahtera

an Sosial(KarangTaruna,

Orsos) danPekerjasosial

Masyarakat(PSM)masihrendah

2 lemb. 328 5 lemb 328 10 lemb 320 15lemb

450 20lemb

600 Pemberdayaan

KelembagaanSosial

Masyarakat

cukupmeningk

at

2,026- √ Dinas Sosial

96 Program PelestarianNilai Kepahlawanan,Keperintisan danKesetiakawanan Sosial

Meningkatnyapelestarian NilaiKepahlawanan,Keperintisan danKesetiakawananSosial

Penanamannilai

Kepahlawanan,

Keperintisandan

Kesetiakawanan Sosial

belumterlaksanadgn baik

4 Keg 474 5 Keg 474 5 Keg 370 5 Keg 426 5 Keg 450 Upayapenana

manNilai

Kepahlawanan,

Keperintisan danKesetiakawananSosialcukup

meningkat

2,193- - Dinas Sosial

97 Program Pembinaananak terlantar

Jumlah danpersentase anakterlantar dan PantiAsuhan yangdiberikan bantuan

Pelayanandan

RehabilitasiKesejahtera

an Sosialanak belummemadai

2 Keg 200 4 Keg 240 4 Keg 400 5 Keg 500 5 Keg 500 Pelayanan dan

Rehabilitasi

KesejahteraanSosialAnakcukup

meningkat

1,840√ √ Dinas Sosial

Page 339: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 31

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2198 Proram Pembinaan

panti asuhan / jompoJumlah lanjut usiayang mendapatpelayanan danperlindungan sosial

Pelayanandan

perlindungan sosial

lanjut usiabelum

terlaksana

- 263 100 org 315 100 org 407 100org

438 100org

474 Pelayanan dan

perlindungan

sosiallanjutusia

terlaksana baik

1,896Dinas Sosial

99 Program pembinaanpara penyandang cacatdan trauma

.Jumlah OrangDengan Kecacatan(ODK) yangmendapatpelayananPembinaan danPerlindungan

Pelayanandan

perlindungan bagiOrang

DenganKecacatan

(ODK)belum

memadai

38 org 414 50 org 497 75 org 525 100org

700 150org

850 Pelayanan dan

perlindungan bagiOrang

DenganKecacat

an(ODK)

berjalandgn baik

2,986√ √ Dinas Sosial

100 Program pembinaaneks penyandangpenyakit sosial (eksnarapidana, PSK,narkoba dan penyakitsosial lainnya)

Jumlah Tunasosialyang mendapatkanpembinaan,bantuan, danrehabilitasi sosialbagi Tunasosal

Pembinaan,bantuan danrehabilitasisosial bagiTuna sosial

25 Org 451 50 org 541 50 org 388 50 org 531 50 org 780 Pembinaan,

bantuandan

rehabilitasi sosial

bagiTunaSosial

berjalanbaik

2,691√ √ Dinas Sosial

Page 340: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 32

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21101 Program Pelayanan

dan Rehabilitas SosialPenyalahgunaanNapza

JumlahpenyalahgunaanNapza yangmendapatpelayanan danperlindunganKesejahteraanSosial

Pelayanan,bantuan danrehabilitasisosial bagipenyalahgunaan Napza

belummaksimal

--

2 Keg 224 50 org 224 50 org 224 75 org 224 Pelayanan,

bantuandan

rehabilitasi sosial

bagipenyalahgunaanNapzatelah

terlaksana

894√ Dinas Sosial

102 PenanggulanganMusibah BencanaAlam/ Bencana Sosial

Jumlah korbanbencana sosialyangberhasil dibantu dandilayani

Pemenuhanbantuankorban

bencanasosial belum

maksimal

2 Keg 910 2 Keg 910 2 Keg 1,127 2 Keg 1,146 3 Keg 1,190 Pemenuhan

bantuankorban

bencanasosialbelum

maksimal

5,283Dinas Sosial

103 Program BantuanTunai Bersyarat

Terlaksananyapemberian bantuanTunai Bersyaratbagi RSTM (PKH)

RSTM ibumenyusui,balita anak

usia SD danSMP yang

mendapatkan PKHbelum

memadai

-1 Keg 675 1 Keg 1,174 2 Keg 1,190 2 Keg 11,103 6 Keg

14,142Dinas Sosial

Page 341: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 33

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21104 Program Asuransi

Kesejahteraan SosialTerlaksananyaAsuransiKesejahteraanSosial (ASKSOS)

ProgramAsuransi

Kesejahteraan Sosial

bagi sektorinformalbelum

maksimal

1 Keg 500 1 Keg 675 1 Keg 1,150 2 Keg 1,150 2 Keg 1,150 ProgramAsuransiKesejaht

eraanSosialbagi

sektorinformal

telahterlaksana

denganbaik

4,625Dinas Sosial

105 Program Perlindunganbagi Korban Tindakkekerasan dan PekerjaMigran

Jumlah KorbanTindak Kekerasandan Pekerja Migranyang tertangani

PenangananKorbanTidak

Kekerasandan Pekerja

Migranbelum

tertanganisecara

maksimal

45 org 299 50 org 300 50 org 1,100 70 org 1,140 70 org 1,140 Penanganan

KorbanTidak

Kekerasan danPekerjaMigranbelum

tertangani

denganbaik

3,979Dinas Sosial

106 ProgramPenyelenggaraanUndian

Terlaksananyapenyusunan danpenetapan SKpenyelenggaraanundian

Penyusunandan

penerbitanSurat

Keputusan (SK ),

MONEVPenyelenggaran UGB

belumoptimal

-1 Keg 455 2 keg 785 3 keg 865 3 keg 1,024 Penyusu

nan danpenerbitan SuratKeputusan ( SK )penyelenggaranundian

telah ada

3,129Dinas Sosial

Page 342: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 34

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21107 Program Pendidikan

Pelatihan, Penelitiandan PengembanganKesejahteraan Sosial

Jumla SDMpenyelenggaraKesos yangmengikutipendidikankedinasan,kediklatan danjumlah kajian danatau penelitian yangdilaksanakan

Penyelenggaraan

pedidikankedinasan,kediklatan

danpenelitian

pembangunan Kesos

belumterlaksana

dengan baik

--

1 Keg 455 1 Keg 150 Penyelenggaraa

npedidika

nkedinas

an,kediklata

n danpenelitia

npembangunanKesostelah

terlaksana

denganbaik

605Dinas Sosial

108 Program KeluargaHarapan

1 Keg 455 1 Keg 455 1 Keg 455 1 Keg 455 4 Keg1,820

Dinas Sosial

XIV Tenaga Kerja 3,069 - 3,069 2,980 3,279 3,577 15,973109 program peningkatan

kualitas danproduktivitas tenagakerja

Tersedianya tenagakerja terampil danberkopetensi dibidangnya

360 Orang 330Orang

1,580 870Orang

1,580 1050Orang

700 1230Orang

800 1350Orang

900 5.190Orang 5,560

√ √ √ Disnaker &Transmigrasi

110 program peningkatankesempatan kerja

Terlayaninyapenempatan tenagakerja denganpenempatan yangtepat

90 Orang 120Orang

485 570Orang

485 600Orang

846 720Orang

1,031 840Orang

1,215 2940Orang 4,062

√ √ Disnaker &Transmigrasi

111 program perlindungandan pengembanganlembagaketenagakerjaan

MeningkatnyaPeran LKS bipartitdan tripartit dalampengembanganlembagaketenagakerjaan

1000 LKSBipartit, 1

LKS Tripartit

100LKS

Bipartit,1 LKS

Tripartit

487 100LKS

Bipartit,1 LKS

Tripartit

487 100 LKSBipartit,1 LKS

Tripartit

210 100LKS

Bipartit, 1LKS

Tripartit

220 100LKS

Bipartit, 1LKS

Tripartit

230 1500LKS

Bipartit,6 LKS

Tripartit

1,634√ Disnaker &

Transmigrasi

Page 343: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 35

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21112 program pembinaan

pengawasanketenagakerjaan

Penerapan sistemmanajemenkeselamatan dankesehatan kerja diperusahaan

8Perusahaan

3Perusah

aan

517 3Perusah

aan

517 3Perusah

aan

1,224 3Perusahaan

1,228 3Perusahaan

1,232 23perusah

aan4,717

√ Disnaker &Transmigrasi

XV Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 2,602 2,902 4,210 4,330 4,505 18,549113 Program Penciptaan

Iklim Usaha Mikro KecilMenengah yangKondusif

Terciptanya iklimusaha mikro kecilmenengah yangkondusif dalamrangkapertumbuhan UKM

80% 83% 1,049 85% 1,049 86% 1,400 88% 1,500 90% 1,655 90%6,653

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag

114 ProgramPengembanganKewirausahaan danKeunggulan KompetitifUsaha Kecil Menengah

BerkembangnyaUKM yang memilikidaya saing danproduktifitas

90 0rg 419 90 0rg 419 90 0rg 400 35 0rg 150-

- 305 org1,387

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag

115 ProgramPengembangan SistemPendukung UsahaBagi Usaha Mikro KecilMenengah

Percepatanperkembanganusaha KUKM

5 keg expo 1 kegexpo

465 1 kegexpo

465 1 kegexpo

1,210 1 kegexpo

1,225 1 kegexpo

1,240 10 kegexpo 4,606

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag

116 Program Peningkatankualitas kelembagaanKoperasi

Meningkatnyakuantitas dankualitaskelembagaanKoperasi

72% 75% 333 80% 333 83% 250 85% 300 90% 350 90%1,566

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag

117 Programpengembangan danpembinaan KoperasiUKM

Berkembangnyadan bertambahnyaKoperasi aktif

2 unit 336 3 unit 336 5 unit 650 5 unit 855 5 unit 960 20 unit3,137

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag118 Program

Pemberdayaankoperasi dan UKM

3 unit 300 5 unit 300 5 unit 300 5 unit 300 18 unit1,200

DinasKoperasi,UKM &

PerindagXVI Penanaman Modal 2,542 9,050 12,400 12,701 12,086 48,779

119 Program PeningkatanPromosi danKerjasama Investasi

MeningkatnyaPromosi danKerjasama Investasi

44 Investor 47Investor

1,742 50Investor

2,090 53Investor

2,700 56Invest

or

2,901 59Invest

or

2,186 59Investor 11,619

√ BKPMD

120 Program Peningkatan Meningkatnya Iklim 3,2 T 4,1 T 800 5,1 T 960 6,1 T 1,100 7 T 1,200 7,1 T 1,300 32,6 T √ BKPMD

Page 344: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 36

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Iklim Investasi danRealisasi Investasi

Investasi danRealisasi Investasi

5,360

121 Program PenyiapanPotensi Sumberdaya,Sarana dan PrasaranaDaerah

Tersedianya datapotensi daerah yangdibutuhkan olehinvestor

-- -

2 dok 600 3 dok 600 3 dok 600 3 dok 600 3 dok2,400

√ BKPMD

122 Peningkatan KualitasPelayanan Publik

Tersedianya Saranadan Pasarana sertakualitas SDM yangmaksimal untukmenunjangpeningkatan publik

-- -

1 Paket 2,400 1 Paket 5,000 1Paket

5,000 1Paket

5,000 4 Paket17,400

BKPMD

123 Program PeningkatanDukungan ManajemenDalam PelaksanaanTugas Teknis BKPMD& P2T

TersedianyaDukunganManajemen DalamPelaksanaan TugasTeknis

-- -

1 Paket 3,000 1 Paket 3,000 1Paket

3,000 1Paket

3,000 4 Paket12,000

BKPMD

XVII Kebudayaan 2,272 2,272 2,272 2,100 2,100 11,015124 Program

Pengambangan NilaiBudaya

Berkembangnyanilai-nilai Budayadan Potensi Daerah

10FasilitasPariwis

ata

1,376 15FasilitasPariwisa

ta

1,376 20FasilitasPariwisa

ta

1,376 22Fasilit

asPariwisata

1,000 25Fasilit

asPariwisata

1,000 92FasilitasPariwisat

a

6,127√ Dinas

Pendidikan

125 Program PengelolaanKekayaan Budaya

10FasilitasPariwis

ata

763 15FasilitasPariwisa

ta

763 20FasilitasPariwisa

ta

763 22Fasilit

asPariwisata

1,000 25Fasilit

asPariwisata

1,000 92FasilitasPariwisat

a

4,288√ Dinas

Pendidikan

126 Program PengelolaanKeragaman Budaya

10FasilitasPariwis

ata

133 15FasilitasPariwisa

ta

133 20FasilitasPariwisa

ta

133 22Fasilit

asPariwisata

100 25Fasilit

asPariwisata

100 92FasilitasPariwisat

a

600√ Dinas

Pendidikan

XVIII Pemuda dan Olah Raga 8,850 11,120 13,243 13,195 13,934 60,341127 Program peningkatan

peran sertakepemudaan

Terciptanya SDMPemuda yangberkualitas

98% 15% 4,053 16% 4,863 18% 5,836 19% 5,000 20% 4,500 88%24,252

√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata

128 Program peningkatanupaya penumbuhankewirausahaan dan

1 Paket 480 1 Paket 576 1 Paket 691 1Paket

500 1Paket

500 5 Paket2,747

√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata

Page 345: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 37

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21kecakapan hiduppemuda

129 Program Pembinaandan PemasyarakatanOlahraga

10xpelatiha

n

732 10xpelatiha

n

878 10xpelatiha

n

1,054 10xpelatih

an

1,000 10xpelatih

an

1,000 50xpelatihan 4,664

√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata

130 Program PeningkatanSarana dan PrasaranaOlahraga

Tersedianya saranadan prasaranaolahraga di 5Kabupaten

45 Fasilitasolahraga

3,585 6Fasilitasolahrag

a

4,302 7Fasilitasolahraga

5,162 8Fasilit

asolahag

a

6,195 9Fasilit

asolahra

ga

7,434 92FasilitasPariwisat

a

26,678√ Dinas Pemuda

Olahraga &Pariwisata

131 Program pelayanankepemudaan

10 kelpkPemuda

500 10 kelpkPemuda

500 10kelpkPemu

da

500 10kelpkPemu

da

500 40 kelpkPemuda 2,000

Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata

XIX Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 6,176 6,924 8,013 6,759 7,602 35,474132 Program Peningkatan

Keamanan danKenyamananLingkungan.

Terlaksananyapeningkatankeamanan dankenyamananlingkungan.

30 Orang 30Orang

323 30Orang

387 30Orang

465 30Orang

350 50Orang

500 170Orang 2,025

sda BadanKesbangpol

133 Program PeningkatanKesadaran Berbangsadan Bernegara.

Terlaksananyapeningkatankesadaranberbangsa danbernegara.

30 Orang- - -

- 30Orang

200-

--

- 30Orang 200

sda BadanKesbangpol

134 Program PeningkatanKapasitas Fungsi danKeberadaan Ormas.

Terlaksananyaprogrampeningkatankapasitas fungsi dankeberadaan Ormas.

Tersedianyafasilitas dan

SDMaparatur.

- - --

--

-- 5 kab. 400 5 Kab

400sda Badan

Kesbangpol

135 ProgramPengembanganWawasaanKebangsaan.

Terkembangnyawawasankebangsaan.

Tersedianyafasilitas dan

SDMaparatur.

30Orang

401 30Orang

482 30Orang

578 30Orang

694 30Orang

832 150Orang 2,987

sda BadanKesbangpol

136 Program KemitraanPengembanganWawasanKebangsaan.

Terciptanyapemahaman akanpentingnyawawasankebangsaan.

Tersedianyafasilitas dan

SDMaparatur.

- - --

--

--

-100 30

Orang 100sda Badan

Kesbangpol

137 Program Terlaksananya Tersedianya 30 70 30 84 - - - 60 sda Badan

Page 346: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 38

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21PemberdayaanMasyarakat UntukMenjaga Ketertibandan Keamanan.

pemberdayaanmasyarakat untukmenjaga ketertibandan keamanan.

fasilitas danSDM

aparatur.

Orang Orang - - - Orang 154 Kesbangpol

138 Program PendidikanPolitik Masyarakat.

Terlaksananyapendidikan politikmasyarakat.

Tersedianyafasilitas dan

SDMaparatur.

30Orang

216 30Orang

259-

--

--

- 60Orang 475

sda BadanKesbangpol

139 Program KetahananSeni, Budaya, Agamadan Kemasyarakatan.

TerlaksananyaKetahanan Seni,Budaya, Agama danKemasyarakatan.

Tersedianyafasilitas dan

SDMaparatur.

- - -- 30

Orang750

--

-- 30

Orang 750sda Badan

Kesbangpol

140 Program FasilitasPolitik Dalam Negeri.

Terfasilitasinyaprogram pendidikanpolitik dalam negeri.

Tersedianyafasilitas dan

SDMaparatur.

- - -- 30

Orang860 30

Orang750 30

Orang950 90

Orang 2,560sda Badan

Kesbangpol

141 ProgramPengembanganKapasitas KemampuanIntelejen Aparat diDaerah.

TerlaksananyaPengembanganKapasitasKemampuanIntelejen Aparat diDaerah.

Tersedianyafasilitas dan

SDMaparatur.

- - -- 30

Orang350

--

-- 30

Orang 350sda Badan

Kesbangpol

142 Program AntisipasiCegah Dini TerhadapPerkembangan Konflikdi Daerah.

Teratasinya konflik-konflik di Daerah.

Tersedianyafasilitas dan

SDMaparatur.

- - --

-- 30

Orang150

-- 30

Orang 150sda Badan

Kesbangpol

143 Program peningkatankesiapsiagaan danlogostik bencana

TerlaksananyaKesiapsiagaan/Kedaruratan danLogistik Bencana

15% 777 18% 932 22% 810 30% 815 30% 820 100%4,154

√ BPBD

144 Program pencegahan,mitigasi, dankesiapsiagaanbencana

20% 2,436 20% 2,436 20% 2,000 20% 2,000 20% 2,000 100%10,873

√ BPBD

145 Program PemulihanPasca Bencana

20% 940 20% 1,128 20% 1,000 20% 1,000 20% 1,000 100%5,068

√ BPBD

146 Program peningkatankeamanan dankenyamananlingkungan

20% 513 20% 615 20% 500 20% 500 20% 500 100%2,628

Satpol PP &Linmas

Page 347: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 39

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21147 Program

pengembanganWawasan Kebangsaan

MeningkatkanMental danWawasanKebangsaanAparatur

20% 500 20% 600 20% 500 20% 500 20% 500 100%2,600

Satpol PP &Linmas

XX Pemerintahan Umum 73,890 89,308 98,925 110,181 127,750 500,054148 Program Peningkatan

Kapasitas LembagaPerwakilan RakyatDaerah

- 20% 184 20% 221 20% 100 20% 100 20% 100 100%705

√ Biro TataPemerintahan

149 Program peningkatanpelayanan kedinasankepala daerah/ wakilkepala daerah

- 20% 917 20% 917 20% 1,000 20% 1,000 20% 1,000 100%4,834

√ Biro TataPemerintahan

150 Program Pembinaandan PengawasanPenyelenggaraanPemerintahan Daerah

MeningkatnyaPemahaman aparatterhadappelaksanaan urusanpemerintahan

25% 615 25% 325 25% 350 25% 350 100%1,640

√ Biro TataPemerintahan

151 Program PeningkatanKapasitasKelembagaanPembangunan Daerah

MeningkatnyaKualitas danCapaian KinerjaLPPD ProvinsiSulawesi Barat

- 100% 1,073 100% 1,073 100% 500 100% 550 100% 600 100%3,797

√ Biro TataPemerintahan

152 Program PeningkatanKapasitas AparaturPemerintahan Daerah

MeningkatnyaPemahahamanterhadap Peraturan

- 100% 200 100% 220 100% 240 100% 260 100%920

√ Biro TataPemerintahan

153 Program PenataanDaerah Otonomi Baru

Terlaksananyapenataan daerahotonomi baru

- 20% 1,462 20% 1,754 20% 1,550 20% 1,612 20% 1,680 100%8,058

√ Biro TataPemerintahan

154 ProgramPengembanganKapasitas dan EvaluasiKinerja dalampencapaian StandarPelayanan Minimal(SPM)

TerlaksananyaPelayanan DasarMasyarakat

- 20% 1,000 20% 1,000 20% 1,200 20% 1,300 100%4,500

√ Biro TataPemerintahan

Page 348: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 40

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21155 Program Fasilitasi

Pemillihan,PengesahanPengangkatan danPemberhentian KepalaDaerah (KDH) danWakil kepala Daerah

Terlaksananyaproses pelaksanaanPemilukada secarajurdil

- 100% 593 100% 310 100% 300 100%1,203

√ Biro TataPemerintahan

156 Program PeresmianPengangkatan danPemberhentianAnggota DPRDProvinsi/Kabupaten/Kota

Terlaksananyaperesmianpengangkatan &pemberhentiananggota DPRD

- 100% 303 100% 520 100% 550 100% 580 100%1,953

√ Biro TataPemerintahan

157 Program fasilitasikerjasama denganPihak Ketiga

TerlaksananyaKerjasama denganpihak ketiga

10% 20% 150 20% 200 20% 250 20% 300 100%900

√ Biro TataPemerintahan

158 Program PeningkatanKerjasama AntarPemerintah Daerah

TerlaksananyaKerjasama antardaerah

10% 15% 292 15% 310 20% 320 20% 350 90%1,272

√ Biro TataPemerintahan

159 Program PembinaanWilayah

Terlaksananyapembinaankewilayahan diProv. Sulbar

10% 15% 547 10% 630 20% 650 20% 680 85%2,507

√ Biro TataPemerintahan

160 Programpeningkatan pelayanankedinasan kepaladaerah/ wakil kepaladaerah

Meningkatnyapelayanan umumkedinasan kepaladaerah/ wakil kepaladaerah

10% 15% 350 15% 350 20% 400 20% 400 90%1,500

√ Biro TataPemerintahan

161 Program Ketentraman,Ketertiban Umum danPerlindunganMasyarakat

Terlaksananyakoordinasi denganinstansi terkait skalaprovinsi

10% 20% 100 20% 150 20% 150 20% 150 100%550

√ Biro TataPemerintahan

162 Programpengembanganwilayah Perbatasan

Tersedianyadukunganpenegasan bataprovinsi dankabupaten

10% 20% 200 15% 250 15% 300 15% 350 100%1,100

√ Biro TataPemerintahan

163 Program Toponimi danPemetaan Wilayah

Terlaksananyapemetaan wilayahProv. Sulbar

10% 30% 500 40% 600 - 100%1,100

√ Biro TataPemerintahan

Page 349: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 41

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21164 Program Penetapan

Luas WilayahPenataan luaswilayah ProvinsiSulawesi Barat

10% 15% 250 10% 275 10% 300 5% 325 65%1,150

√ Biro TataPemerintahan

165 Program PeningkatanSistem PengawasanInternal danPengendalianPelaksanaan KebijakanKDH

TerlaksananyaTindak Lanjut HasilTemuanPengawasan

28 LHP 212 28 LHP 255 28 LHP 120 28LHP

130 28LHP

140 28 LHP857

√ Biro Hukum

166 Program PeningkatanKerjasama AntarPemerintah Daerah

TercapainyaKerjasama AntarPemerintah Daerahse-Sulawesi Barat

17% 200 20% 240 20% 650 21% 700 22% 750 100%2,540

√ Biro Hukum

167 Program PenataanPeraturan Perundang-Undangan

MeningkatkanPemahamanMasyarakatTerhadap PerUUPusat & Daerah

10% 2,845 16% 3,414 16% 3,000 19% 3,000 39% 3,000 100%15,259

√ Biro Hukum

168 Program PenangananBantuan Hukum danHAM

TerlaksananyaPenegakan KuasaHukum & GelarPerkara Peradilan

3% 966 13% 1,159 26% 1,391 29% 1,669 29% 2,003 100%7,188

√ Biro Hukum

169 Program PeningkatanJaringan Dokumentasidan Informasi Hukum

CD Produk HukumDaerah Provinsi &Kabupaten se-Sulawesi Barat

17% 207 17% 249 20% 298 22% 358 24% 430 100%1,542

√ Biro Hukum

170 Program PerbaikanSistem AdministrasiKearsipan

MempermudahPencarian &Pelacakan ProdukHukum Daerah

16% 29 19% 35 19% 10,000 22% 11,000 24% 12,000 100%33,065

√ Biro Hukum

171 Program OptimalisasiPemanfaatanTeknologi Informasi

Tersedianya sarana& Prasarana dalamrangkapengembanganPersandian &Teknologi Informasi

KurangnyaPemahaman

tentangPersandian

& TI

90% 357 90% 428 Tersedianya

Aparaturyang

Menguasai

Persandian & PTI

514 90% 617 90% 740 90%2,657

√ Biro Humas &Protokoler

Page 350: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 42

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21172 Program Peningkatan

Pelayanan KehumasanMeningkatnyaProfesionalismeAparat dalamRangka pelayanankehumasan &Keprotokoleran

Pelayanankehumasan

belummemadai

98% 683 Tersedianya

AparatProfesio

naldibidangKehumasan danKeprotokoleran

820 98% 1,000 98% 1,200 98% 1,440 98%5,143

√ Biro Humas &Protokoler

173 Program peningkatankomunikasi & InformasiSerta PenggunaanMedia Massa

1 Paket 200 1 Paket 200 1Paket

200 1Paket

200 4 Paket800

Biro Humas &Protokoler

174 Program PeningkatanKapasitasKelembagaanPembangunan Daerah

MeningkatnyaKapasiatsKelembagaanPembangunanDaerah

MekanismePelaksanaan danperencanaan untukmengefektifkan kegiatankelembagaan belumterlaksanadengansecaraefektif danefisien

13% 1,198 23% 1,438 20% 2,500 20% 2,500 24% 2,500 100%10,137

√ Biro Ekbang

175 Program PenguatanEkonomi Daerah

MeningkatnyaPenguatan EkonomiDaerah

MekanismePelaksanaa

n danPerencanaa

n untukmengoptima

lkanPenguatanEkonomiDaerahbelum

terlaksanadengan

11% 450 26% 540 15% 500 29% 500 19% 500 100%2,490

√ Biro Ekbang

Page 351: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 43

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21efektif dan

efisien176 Program peningkatan

pelayanan kehidupanberagama

Meningkatnya Imandan Taqwa

99% 20% 310 20% 372 20% 400 20% 400 20% 400 100%1,882

√ Biro Kesra

177 Program peningkatankualitas pemahamandan pengamalanagama dan pembinaankerukunan beragama

Meningkatnya Imandan Taqwa

98% 20% 2,535 20% 3,042 20% 1,000 20% 1,000 20% 1,000 100%8,577

√ Biro Kesra

178 Program keserasiankebijakan kualitas anakdan perempuan melaluikelompok kegiatan dimasyarakat

Meningkatnya peranserta anak danperempuan dalampeningkatan kualitashidup mereka

99% 20% 800 20% 960 20% 350 20% 500 20% 450 100%3,060

√ Biro Kesra

179 Program peningkatankualitas hidup dankesejahteraan

Tercapainyakualitas hidupmasyarakat yanglebih sehat

95% 25% 425 25% 510 25% 350 25% 500 25% 500 125%2,285

√ Biro Kesra

180 Program pelayanandan pembinaansekolah

Meningkatnyakualitas pendidikandan kesehatansekolah

95%-

20% 600 20% 600 20% 600 20% 600 80%2,400

√ Biro Kesra

181 PeningkatanKesehatan Aparatur

Pelayanankesehatan kepaladaerah

- --

20% 551 50% 747 15% 335-

- 65%1,633

√ Biro Umum

182 Pelayanan Kedinasankepala daerah/wakilkepala daerah

terlaksananyakoordinasi antarapemerintah pusatdan daerah

- 20% 13,051 20% 13,051 20% 9,500 20% 9,500 20% 12,700 100%57,802

√ Biro Umum

183 Peningkatan danpengembanganPengelolaan keuangandaerah

penyusunanstandarisasi hargabarang dan jasa

--

100% 300 100% 300 100% 300 100% 300 100%1,200

√ Biro Umum

184 OptimalisasiPemanfaatanTeknologi informasi

Penyediaan sistemadminstrasielektronik

- --

100% 635 100% 635 100% 635 100% 635 100%2,538

√ Biro Umum

185 Program peningkatankualitas kelembagaanpemprov sulbar

terwujudnyapeningkatan kualitaskelembagaan

- 20% 326 20% 391 20% 400 20% 450 20% 500 100%2,066

√ Biro Orpeg

Page 352: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 44

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21pemprov sulbar

186 Program pembinaandan pengembanganaparatur

Terlaksananyapembinaan danpengembanganaparatur

25% 13% 894 10% 1,073 13% 878 17% 1,141 22% 1,483 100%5,467

√ Biro Orpeg

187 Program peningkatandan PengembanganPengelolaan keuanganDaerah

Pengelolaankeuangan daerahdengan predikat

WDP WDP 8,093 WTP 8,093 WTP 12,140 WTP 18,210 WTP 27,315 WTP73,851

√ BiroKeuangan

188 Program Pembinaan &Fasilitasi PengelolaanKeuanganKabupaten/Kota

Pengelolaankeuangan daerahdengan predikat

WDP WDP 609 WTP 731 WTP 1,000 WTP 1,200 WTP 1,500 WTP5,040

√ BiroKeuangan

189 Program PeningkatanKapasitas LembagaPerwakilan RakyatDaerah

PeningkatnyaTugas, Fungsi danWewenang DPRD

100% 15,033 100% 15,033 100% 16,624 100% 17,191 100% 17,538 100%81,418

√ SekretariatDPRD

190 Program Peningkatandan PengembanganPengelolaan KeuanganDaerah

TerimplementasinyaPengelolaanKeuangan DaerahYang Profesional

100% 1,225 100% 1,470 100% 1,617 100% 1,779 100% 1,957 100%8,047

√ SekretariatDPRD

191 ProgramPengintensifanpenangananPengaduanMasyarakat

TerwujudnyaPenangananPengaduanMasyarakat YangIntensif

100% 1,500 100% 1,800 100% 1,980 100% 2,178 100% 2,396 100%9,854

√ SekretariatDPRD

192 Program Peningkatankerjasama AntarPemerintah Daerah

MeningkatnyaHubunganKerjasama AntaraPemerintah Daerah

100% 1,681 80% 2,017 100% 2,218 100% 2,440 100% 2,684 100%11,040

√ SekretariatDPRD

193 Program PenataanPeraturan perundang-undangan

TersusunnyaPeraturanPerundang-Undangan

100% 7,446 100% 8,936 100% 9,829 100% 10,812 100% 11,893 100%48,917

√ SekretariatDPRD

194 Program peningkatanpelayanan kehumasan

Meningkatkanpelayanankehumasan

100% 645 100% 645 100% 710 100% 781 100% 859 100%3,641

√ SekretariatDPRD

195 Program PeningkatanSistem PengawasanInternal danpengendalian

MeningkatnyaSistem PengawasanInternal danpengendalian

13% 16% 3,491 21% 3,491 21% 3,840 21% 4,224 21% 4,647 100%19,693

√ InspektoratDaerah

Page 353: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 45

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Pelaksanaan KebijakanKDH

PelaksanaanKebijakan KDH

196 ProgramPengembanganKapasitasKelembagaanPembangunan Daerah

MeningkatnyaPengembanganKapasitasKelembagaanPembangunanDaerah

98% 18% 366 18% 439 21% 483 21% 532 21% 585 99%2,405

√ InspektoratDaerah

197 Program PeningkatanProfesionalismeAparatur (personnelcapacity building)pemerintah ProvinsiSulawesi Barat

Opini BPK WDP- -

WDP 1,000 WTP 1,100 WTP 1,210 WTP 1,331 WTP4,641

√ InspektoratDaerah

198 Program peningkatanpelayanan kedinasankepala daerah/ wakilkepala daerah

MeningkatnyapelayananKedinasanKDH/WKDH

-- -

7% 336 25% 370 29% 407 33% 448 94%1,561

√ KantorPerwakilan

199 Program peningkatanpelayanan kehumasan

20% 798 20% 958 20% 1,053 20% 1,159 20% 1,274 100%5,242

√ KantorPerwakilan

200 Program Peningkatan& PengembanganPengelolaan KeuanganDaerah

Meningkatkan danmengembangkanPengelolaanKeuangan Daerah

6% 14% 3,560 20% 4,271 20% 1,600 20% 1,650 20% 1,700 100%12,781

√ DinasPendapatan

Daerah

201 Penataan PeraturanPerundang-Undangan

TertatanyaPeraturanPerundang-Undangan tentangpenyelenggaraanperpustakaan dankearsipan daerah

-- - -

- 1Pergub

150 1Perda

250 1Perda

200 1 Pergubdan 2Perda

600√ Kantor

Perpus, Arsip&

Dokumentasi

202 Program PenataanPeraturan Perundang -Undangan

Meningkatnyakesadaranmasyarakat tentangpemenuhan Pajakdan RetribusiDaerah

51% Perda 317 Perda 380 Perda 150 Perda 150 Perda 150 Perda1,147

√ DinasPendapatan

Daerah

Page 354: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 46

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21203 Program Partisipasi

MasyarakatMeningkatnyakesadaranmasyarakat tentangpemenuhankewajibanmembayar Pajakdan RetribusiDaerah

-- -

100% 380 100% 437 100% 503 100% 579 100%1,899

√ DinasPendapatan

Daerah

XXI Kepegawaian 6,159 10,286 11,814 12,996 14,290 55,545204 Program Fasilitasi

Pindah / Purna TugasPNS

Terfasilitasinyaaparatur yangpindah/purna tugas

20%kenaikan daritahunawal

120 20%kenaikan dari

tahun-1

144 20%kenaikan

daritahun-2

158 20%kenaikan daritahun-

3

174 20%kenaik

andari

tahun-4

191 100%786

√ BKD

205 Program PeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur

Meningkatnyawawasan,pendidikan danpengetahuanaparatur terhadapperaturankepegawaian sertakemampuanmanajerial PNS

20%kenaikan daritahunawal

4,619 20%kenaikan dari

tahun-1

5,543 20%kenaikan

daritahun-2

6,097 20%kenaikan daritahun-

3

6,707 20%kenaik

andari

tahun-4

7,378 100%30,344

√ BKD

206 Program Pembinaandan PengembanganAparatur

Terbinanya danberkembangnyakemampuan sertapengetahuan dalamupaya peningkatankarier aparat.

20%kenaikan daritahunawal

1,420 20%kenaikan dari

tahun-1

1,704 20%kenaikan

daritahun-2

1,875 20%kenaikan daritahun-

3

2,062 20%kenaik

andari

tahun-4

2,268 100%9,329

√ Badan Diklat

207 Program PeningkatanProfesionalismeAparatur (personnelcapacity building)pemerintah ProvinsiSulawesi Barat

Meningkatnyaprofesionalismeaparatur denganmenempatkanaparatur sesuaikompetensi

26% 500 35% 550 4% 600 100%1,650

√ Badan Diklat

208 Program pembinaanpeningkatankeagamaan

1 Paket 2,400 1 Paket 2,640 1Paket

2,904 1Paket

3,194 4 Paket11,138

SekretariatKorpri

Page 355: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 47

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21209 Program Pembinaan

dan PemasyarakatanOlahraga

1 Paket 495 1 Paket 545 1Paket

599 1Paket

659 4 Paket2,297

SekretariatKorpri

XXII Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 14,467 17,361 6,191 6,656 7,157 51,833 -210 program Peningkatan

KeberdayaanMasyarakat Perdesaan

Meningkatnyakemampuanmasyarakat dalammengelolapembangunan dipedesaan

135 desa 69 desa 4,278 69 desa 5,133 69 desa 1,500 69desa

1,500 69desa

1,500 480 desa 13,911 √ √ Badan PMD &Pemdes

211 Programpengembanganlembaga ekonomipedesaan

PeningkatanPendapatan dankesejahteraankeluarga dalammemberdayakanusaha - usaha kecilyang berbasisekonomi kerakyatan

66Kelompok

135Kelomp

ok

7,427 69Kelomp

ok

8,913 75Kelompo

k

1,045 80Kelom

pok

1,145 100Kelom

pok

1,245 625Kelompo

k

19,776 √ √ Badan PMD &Pemdes

212 Peningkatan PartisipasiMasyarakat dalammembangun desa

Meningkatkankepedulian danperan aktifmasyarakat baikberupa pikiran,tenaga dan finansialdalam pelaksanaanpembangunan sertapemeliharaan hasil -hasilnya

66 Desa 69 Desa 1,866 69 Desa 2,240 69 Desa 2,464 69Desa

2,710 69Desa

2,981 411Desa

12,261 √ √ Badan PMD &Pemdes

213 Peningkatan kapasitasaparatur pemerintahdesa

Penyelenggaraanpemerintahandesa/kel. Yangakuntable danprofesional

135 Desa 69 Desa 896 69 Desa 1,075 69 Desa 1,183 69Desa

1,301 69Desa

1,431 480Desa

5,886 √ √ Badan PMD &Pemdes

XXIII Kearsipan 819 983 1,060 1,160 1,273 5,296214 Penyelamatan dan

Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

Peningkatanpenerbitan naskahsumber arsip

10 daftararsip SKPD

1 daftararsipSKPD

438 1 daftararsipSKPD

526 1 daftararsipSKPD

578 1daftararsipSKPD

636 3daftararsipSKPD

700 13 daftararsipSKPD

2,879√ Kantor

Perpus, Arsip&

Dokumentasi215 Program peningkatan Jumlah SKPD yang 0. SKPD 1 SKPD 381 8 SKPD 457 8 SKPD 482 8 524 8 573 33 SKPD √ Kantor

Page 356: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 48

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21kualitas pelayananinformasi

telah menerapkanarsip secara baku

SKPD SKPD 2,417 Perpus, Arsip&

DokumentasiXXIV Komunikasi dan Informatika 8,240 10,938 20,221 14,429 15,924 69,752

216 ProgramPengembanganKomunikasi, Informasidan Media Massa

Meningkatnyakualitas penyebaraninformasi dankomunikasi

Penyebaraninformasi

belummerata

20% 2,795 35% 3,354 50% 3,689 70% 1,058 90% 1,164 100%12,059

√ DishubKominfo

217 Program Pengkajiandan Penelitian BidangKomunikasi danInformasi

Meningkatnyakualitas penelitaianuntukpengembangankualitas informasi

Penyebaraninformasi

belummerata

20% 388 35% 466 50% 1,800 70% 1,000 90% 1,200 100%4,854

√ DishubKominfo

218 Program FasilitasiPeningkatan SDMBidang Komunikasidan Informasi

Meningkatnya SDMpada bidangkomunikasi danInformasi

Penyebaraninformasi

belummerata

20% 600 35% 720 50% 1,400 70% 1,500 90% 1,600 100%5,819

√ DishubKominfo

219 Program KerjasamaInformsi dan MediaMassa

Meningkatnyakerjasama informasi

Penyebaraninformasi

belummerata

20% 622 35% 747 50% 1,450 70% 1,500 90% 1,550 100%5,869

√ DishubKominfo

220 Program OptimalisasiPemanfaatanTeknologi Informasi

Meningkatnyapemanfaatanteknologi Informasi

Penyebaraninformasi

belummerata

20% 100 35% 120 50% 1,150 70% 1,175 90% 1,200 100%3,746

√ DishubKominfo

221 Penertiban IzinPenyelenggaraanPenyiaran (IPP)

MeningkatnyaJumlah LembagaPenyiaran yangmengurus danmemiliki Izin Siaran

MinimnyaLembagaPenyiaran

yangmemiliki IPP

19% 1,350 26% 1,500 29% 1,600 74%4,450

√ KPID

222 OptimalisasiPemanfaatanSpektrum Frekuensi

Sesuainyapemanfaatanspektrum frekuensidg master plan yangada

PenggunannSpektrum

frekuensi ygmasih ruwet

16% 150 22% 250 25% 350 28% 450 91%1,200

√ KPID

223 Sosialisasi Undang-Undang 32 Tahun2002 ttg Penyiaran danPeraturan KPI ttg P3-SPS

Bertambahnyapemahamanmasyarakat tentangisi siaran yg baikdan mendidik

Kurangnyapemahamanmasyarakat

ttgpenyiaran

15% 180 20% 340 25% 460 28% 530 88%1,510

√ KPID

Page 357: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 49

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21dan

peraturanKPI

224 Pengawasan Isi SiaranRadio & Televisi diSulawesi Barat

Berkurangnyatemuanpelanggaran isisiaran oleh lembagapenyiaran

Adanyapelanggaranisi siaran ygdilakukan

olehlembagapenyiaran

17% 260 18% 410 25% 420 28% 725 88%1,815

√ KPID

225 Pengembangan SDMBidang Penyiaran

Lembaga penyiaransemakin profesionaldalam pengelolaanbidang penyiaran

Pengelolaanbidang

penyiaranyang kurangprofesional

16% 210 20% 380 25% 450 29% 520 90%1,560

√ KPID

226 PengembanganInfrastuktur RadioKomunitas

Tersedianya SaranaPengemban RadioKomunitas Desa ditiap Kecamatan

Masihterbatasnya

saranapengembangan radio

komunitas diSulbar

9% 184 19% 221 21% 450 25% 470 26% 510 100%1,835

√ KPID

227 PengembanganSarana TelevisiBerlangganan

TersedianyaSarana/InfrastrukturPenyiaranTelevisiBerlangganan di tiap kecamatan

Keterbatasaninfrastrukturpenyiarantelevisiberlangganan

17% 250 22% 410 24% 460 27% 530 90%1,650

√ KPID

228 Programpengembangankelembagaan melaluimedia komunikasi daninformasi

Meningkatnyapengembangankelembagaanmelalui mediakomunikasi daninformasi

1 Paket 335 1 Paket 402 1 Paket1,442

1Paket 1,586

1Paket 1,745

5 Paket5,509

√ KPID

229 Program PeningkatanKomunikasi &Informasi SertaPenggunaan MediaMassa

MeningkatnyaKomunikasi &Pelayanan InformasisertaProfesionalisme

SinkronisasiAparat

Kehumasan& Protokol

belum

98% 3,216 98% 3,859 98% 5,700 98% 2,500 98% 2,600 98%17,876

√ Biro Humas &Protokoler

Page 358: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 50

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Aparat Kehumasandengan Mitra KerjaKehumasan

begitumemadai

C. Program Urusan Pilihan 99,801 142,706 135,523 125,572 134,833 638,436I Pertanian 55,726 67,371 67,920 50,915 57,591 299,523

1 Program PeningkatanKesejahteraan Petani

MeningkatnyaKesejahteraanPetani-SDM

100% 100% 2,855 100% 3,426 100% 3,199 100% 1,319 100% 1,451 100%12,249

√ DinasPertanian

2 Program PeningkatanKetahanan Panganpertanian/perkebunan

MeningkatnyaKetahanan Pangan

100% 100% 4,757 100% 5,708 100% 5,442 100% 1,642 100% 1,942 100%19,491

√ DinasPertanian

3 Program PeningkatanPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan

MeningkatnyaPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan

100%- - -

- 100% 3,604 100% 1,684 100% 1,753 100%7,041

√ DinasPertanian

4 Program PeningkatanPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan

MeningkatnyaPenerapanTeknologiPertanian/Perkebunan

100% 100% 776 100% 931 100% 1,204 100% 1,225 100% 1,247 100%5,383

√ DinasPertanian

5 Program PeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan

MeningkatnyaProduksiPertanian/Perkebunan

100% 100% 4,483 100% 5,379 100% 5,889 100% 2,489 100% 2,738 100%20,979

√ DinasPertanian

6 Program Pencegahandan PenanggulanganPenyakit Ternak

Pencegahan danPenanggulanganPenyakit Ternak

100% 100% 344 100% 413 100% 1,148 100% 1,163 100% 1,179 100%4,247

√ DinasPertanian

7 Program peningkatanproduksi hasilpeternakan

MeningkatnyaProduksi HasilPeternakan

100% 100% 10,859 100% 13,031 100% 14,596 100% 4,755 100% 5,231 100%48,471

√ DinasPertanian

8 Program PeningkatanNilai Tambah, DayaSainG, Industri Hilirdan Pemasaran HasilPertanian

Meningkatnya NilaiTambah, DayaSaing, Industri Hilirdan PemasaranHasil Pertanian

100% 100% 1,173 100% 1,407 100% 2,019 100% 1,661 100% 1,717 100%7,978

√ DinasPertanian

9 Program pemanfaatansumber daya alam danlingkungan hidup

MeningkatnyaPendapatan petanidan Produksi beras

-- - -

- 100% 3,382 100% 3,720 100% 4,092 100%11,193

√ DinasPertanian

Page 359: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 51

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2110 Peningkatan

Kesejahteraan PetaniMeningkatnyaKesejahteraanPetani

Jumlahpetani

241.054 KKdgn luas

areal346.194 Ha.

Jumlahpetani

241.872KK dgn

luasareal

347.796Ha.

14,668 Jumlahpetani

255.996KK dgn

luasareal

357.240Ha.

17,602 Jumlahpetani

255.996KK dgn

luasareal

357.240Ha.

8,278 Jumlah

petani255.996 KKdgnluasareal

357.240 Ha.

6,528 Jumlah

petani255.996 KK

dgnluasareal357.240 Ha.

6,828 Jumlahpetani

1.289.220 KK

dgn luasareal

2.122.950 Ha.

53,902√ Dinas

Perkebunan

11 PeningkatanKetahanan Pangan

Tersedianya fasilitasKetahanan Pangan

3 unitGudang

6 Alatsistem

Pertanian

373 5 UnitGudangDan 8Alat

sistemPertania

n

448 5 UnitGudangDan 8Alat

sistemPertania

n

420 5 UnitGudang Dan8 AlatsistemPertan

ian

440 5 UnitGudang Dan8 AlatsistemPertan

ian

470 20 unitgudangdan 38

alatpertania

n

2,151√ Dinas

Perkebunan

12 PeningkatanPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan

TersedianyaInformasi tentangProduk UnggulanDaerah

Pameran 3kali

Pameran 5 kali

1,123 Pameran 4 kali

1,347 Pameran 4 kali

125 Pameran 4kali

150 Pameran 4kali

180Pameran

21 kali2,925

√ DinasPerkebunan

13 PeningkatanPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan

MeningkatnyaPengetahuan danKeterampilan Petani

Pengetahuan danKeterampilan 10Kelompoktani danGapoktan

PengetahuandanKeterampilan20Kelompok tanidanGapoktan

985 Pengetahuandan

Keterampilan 30Kelompok tani

danGapokta

n

1,182 Pengetahuandan

Keterampilan 30Kelompo

k tanidan

Gapoktan

1,725 Pengetahuan

danKeterampilan

30Kelom

poktanidan

Gapoktan

1,750 Pengetahuan danKeterampilan

35Kelom

poktanidan

Gapoktan

1,775 Pengetahuandan

Keterampilan 145Kelompo

k tanidan

Gapoktan

7,417√ Dinas

Perkebunan

14 Program PeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan

MeningkatnyaProduksiPertanian/Perkebunan

Produksi 5komoditiunggulan

272.381 ton

Produksi 5

komoditiunggula

n298.582

ton

7,071 Produksi 5

komoditiunggula

n304.551

ton

8,485 Produksi5

komoditiunggula

n304.551

ton

10,500 Produksi 5

komoditi

unggulan

304.551 ton

15,700 Produksi 5

komoditi

unggulan

304.551 ton

19,900 Produksi5

komoditiunggulan1.516.78

6 ton

61,656√ Dinas

Perkebunan

Page 360: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 52

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2115 Program peningkatan

promosi dan kerjasamadengan pihak ketigabaik dalam negerimaupun luar negeri

Terlaksananyaproduksi produkunggulan daerah

9 Produk 4Produk -

5Produk

500 5 Produk 500 4Produ

k

500 3Produ

k

500 30Produk 2,000

√ DinasPerkebunan

16 Program pemanfaatansumber daya alam danlingkungan hidup

MeningkatnyaPendapatan petaniKakao

-- - -

- 100% 1,100 100% 1,100 100% 1,100 100%3,300

√ DinasPerkebunan

17 PeningkatanKesejahteraan Petani

MeningkatnyaKesejahteraanPetani

10% 5% 1,434 21% 1,721 21% 1,000 21% 1,000 32% 1,000 100%6,155

√ BadanKetahanan

Pangan18 Peningkatan

Ketahanan PanganMeningkatnyaKetahanan Pangan

20% 11% 1,235 30% 1,482 31% 1,343 14% 1,443 14% 1,543 100%7,044

√ BadanKetahanan

Pangan19 Program Peningkatan

Kesejahteraan PetaniMeningkatnyaKesejahteraanPetani

5% 20% 466 20% 559 20% 1,336 20% 1,436 20% 1,536 100%5,333

√ BadanKoordinasiPenyuluhPertanian

20 Programpemberdayaanpenyuluhpertanian/perkebunanlapangan

MeningkatnyaPemberdayaanPenyuluhPertanian,perikanan,kehutananLapangan

17% 20% 3,127 20% 3,752 20% 1,111 20% 1,211 20% 1,411 100%10,611

√ BadanKoordinasiPenyuluhPertanian

II Kehutanan 6,092 8,810 11,742 14,510 17,247 58,40121 Program Pemanfaatan

Potensi SumberdayaHutan

TerlaksananyaPengelolaan danpemanfaatanPotensiSumberdaya Hutan

Produksihasil hutannon kayu

masihrendah

AnekaUsaha

Kehutanan/HHB

Kberkembang di

3kabupat

en

2,776 AnekaUsaha

Kehutanan/HHB

Kberkembang di

4kabupat

en

3,331 AnekaUsaha

Kehutanan/HHB

Kberkemb

ang disemuakabupat

en

4,800 AnekaUsahaKehutanan/HHBKberkembang

disemuakabupaten

5,850 Luasarealpengembangan

AnekaUsahaKehutana/HHBK

meningkat10%

6,900 AnekaUsaha

Kehutanan/HHB

Kberkemb

ang disemua

kabupaten

23,657 √ √ DinasKehutanan

Page 361: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 53

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2122 Program Rehabilitasi

Hutan dan LahanTerlaksananyaRehabilitasi Hutanbaik di dalammaupun di luarkawasan

Luas arealyang

direhabilitasi9,79 %

Luasarealyang

direhabilitasi

10,5 %

1,156 Luararealyang

direhabilitasi

meningkat jadi12%

1,387 Luararealyang

direhabilitasi

meningkat jadi14%

2,700 Luararealyang

direhabilitasimeningkatjadi16%

3,800 Luararealyang

direhabilitasimeningkatjadi18%

4,900 Luasarealyang

direhabilitasi

meningkat jadi18%

13,943√ √ Dinas

Kehutanan

23 Program Perlindungandan konservasisumberdaya Hutan

Terwujudnya tertibpengamanan hutan,tertanggulanginyakebakaran hutan,dan meningkatnyakawasan konservasi

Masihbanyaknya

perambahanhutan dan

illegallogging,

sertakawasan

konservasiyang sedikit

Berkurangnya

perambahanhutandan

illegallogging,

sertaterbentu

knyakawasa

nkonservasi baru

1,289 Berkurangnya

perambahanhutandan

illegallogging,

sertaterbentu

knyakawasa

nkonservasi baru

1,547 Berkurangnya

perambahan

hutandan

illegallogging,

sertaterbentu

knyakawasankonservasi baru

1,000 Berkurangny

aperambahanhutandan

illegalloggin

g,serta

terbentuknyakawas

ankonser

vasibaru

1,150 Berkurangny

aperambahanhutandan

illegalloggin

g,serta

terbentuknyakawas

ankonser

vasibaru

1,200 Berkurangnya

perambahan

hutandan

illegalloggingserta

perluasan

wilayahkonserva

si

6,187√ √ Dinas

Kehutanan

24 Program Perencanaandan PengembanganHutan

Tersusunnyaperencanaan danpembangan hutandengan baik

Perencanaan belummantap

Perencanaanbisalebihbaik

sampai70%

303 Perencanaanbisalebihbaik

sampai70%

363 Perencanaanbisalebihbaik

sampai72%

200 Perencanaan bisalebihbaik

sampai 75%

250 Perencanaan bisalebihbaik

sampai 77%

300 Perencanaanbisalebihbaik

sampai80%

1,416√ Dinas

Kehutanan

Page 362: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 54

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2125 Program Pembinaan

dan PengendalianPemanfaatan Hutan

Terwujudnyapembinaan danpemanfatan hutan

Pemanfaatan hutanbelum

maksimaldan

peredaranhasil hutan

belumberjalandengantertib

PemanfaatanHutanyangbaik,

peningkatan

pemasaran danindustriserta

peredaran HHyangtertib

568 PemanfaatanHutanyangbaik,

peningkatan

pemasaran danindustriserta

peredaran HHyangtertib

681 Pemanfaatan

Hutanyangbaik,

peningkatan

pemasaran danindustriserta

peredaran HHyangtertib

200 Pemanfaata

nHutanyangbaik,

peningkatanpemasarandan

industri sertaperedaranHH

yangtertib

230 Pemanfaata

nHutanyangbaik,

peningkatanpemasarandan

industri sertaperedaranHH

yangtertib

250 Pemanfaatan

Hutanyangbaik,

peningkatan

pemasaran danindustriserta

peredaran HHyangtertib

1,929√ √ Dinas

Kehutanan

Page 363: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 55

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2126 Program Perencanaan

Makro danPemantapan kawasanHutan

TerwujudnyaPerencanaan makrodan pemantapantata batas sertapengelolaankawasan hutan

Perencanaan dan

pengelolaandata yang

belummantap

serta Belummemiliki

PetapenunjukanKawasan

Hutan

Tersusunnya

rencanadan

pengelolaandatayang

mantap,adanya

PetaPenunju

kanKawasan Hutan

yangsudah

dipaduserasika

ndenganRTRWP

-Tersusu

nnyarencana

danpengelol

aandata

denganbaik,

adanyaPeta

Penunjukan

Kawasan Hutan

yangsudah

dipaduserasikandenganRTRWP

, danmulai

beroperasinya 1

(satu)unitKPHlintaskab.

650 Perencanaandan

pengelolaan datatercapai

90%,PemeliharaanBatas

kawasanhutanmulai

dilaksanakan,

dukungan

terhadapKPHlintaskab.

800 Perencanaan danpengelolaandata

tercapai

90%,Pemeliharaa

nBataskawas

anhutanbisa

meningkat5%,danKPHtelah

berjalan

dengan baik

960 Perencanaan danpengelolaandata

tercapai

90%,Pemeliharaa

nBataskawas

anhutanbisa

meningkat15%,danKPH

sudahoptima

lmelaksanak

antugasn

ya.

1,092 Perencanaandan

pengelolaan datatercapai90% danPemeliharaanBatas

kawasanhutanbisa

meningkat 15%

3,502√ √ Dinas

Kehutanan

Page 364: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 56

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2127 Program Peningkatan

Usaha KehutananTerlaksananyaPeningkatan Usahadi Bidang kehutanan

Produk hasilhutan kayudari hutantanaman

dan industrikayu dannon kayu

masihrendah,

peredaranyang belum

tertib

- -- Prodak

kehutanan kayu

danindustrikayu

maupunnonkayu

meningkat,

jumlahijin

Pengelolaan

HutanTanama

nmeningkat, dan

peredaran HHlebihtertib

512 Prodak

kehutanankayudan

industri kayumaupun nonkayu

meningkat,

jumlahijin

PengelolaanHutanTanaman

meningkat,dan

peredaranHH

lebihtertib

614 Prodak

kehutanankayudan

industri kayumaup

unnonkayu

meningkat,

jumlahijin

PengelolaanHutanTanaman

meningkat,dan

peredaranHH

lebihtertib

700 Prodakkehutana

n kayudan

industrikayu

maupunnon kayumeningk

at,jumlah

ijinPengelol

aanHutan

Tanaman

meningkat, dan

peredaran HHlebihtertib

1,826√ √ Dinas

Kehutanan

Page 365: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 57

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2128 Program konservasi

keanekaragamanhayati danPerlindungan Hutan

Terwujudnya tertibpengamanan hutan,tertanggulanginyakebakaran hutan,dan meningkatnyakawasan konservasi

Masihbanyaknya

perambahanhutan dan

illegallogging,

sertakawasan

konservasiyang sedikit,dan belum

adanyahutan kotadi setiap

kabupaten

Berkurangnya

perambahan

hutandan

illegallogging,terbangu

nnyaHutan

Kota di 2kabupaten, sertaterpeliha

ranyakawasankonservasi yang

telahada

560 Berkurangny

aperambahanhutandan

illegalloggin

g,terbangunny

aHutanKotadi 2

kabupaten,sertaterpeliharany

akawas

ankonser

vasiyangtelahada

552 Berkurangny

aperambahanhutandan

illegalloggin

g,terbangunny

aHutanKota

disemuakabupaten,sertaterpeliharan

yakawas

ankonser

vasiyangtelahada

650 Berkurangnya

perambahan

hutandan

illegallogging,terbangu

nnyaHutanKota disemua

kabupaten, sertaterpeliha

ranyakawasankonservasi yang

telah ada

1,762√ √ Dinas

Kehutanan

Page 366: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 58

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2129 Program Peningkatan

Fungsi dan Dayadukung DAS berbasispemberdayaanmasyarakat

TerlaksananyaRehabilitasi Hutanbaik di dalammaupun di luarkawasan danmeningkatnyapengembangananeka usahakehutanan danHHBK lainnya

Luas arealyang

direhabilitasi9,79 %

Luasarealyang

direhabilitasi

10,5 %dan

pengembangananekausaha

kehutanan/

HHBKdi 3

kabupaten

-Luasarealyang

direhabilitasi

12,5 %dan

pengembangananekausaha

kehutanan/

HHBKdi 4

kabupaten

500 Luasarealyang

direhabilitasi 14

%,pengembangananekausaha

kehutanan/HHB

K disemuakabupaten, dan

HKmmaupunHutanDesasudahada

550 Luasarealyang

direhabilitasi16 %,pengembang

ananekausahakehutanan/HHBK

disemuakabupaten,danHKm

maupun

HutanDesaberkembang

600 Luasarealyang

direhabilitasi18 %,pengembangan

anekausahakehutanan/HHBK

disemuakabupaten,danHKmmaup

unHutanDesaberkemban

g

650 Luasarealyang

direhabilitasi 18

%,pengembangananekausaha

kehutanan/HHBKdi semuakabupate

n, danHKm

maupunHutanDesa

berkembang

2,300√ √ Dinas

Kehutanan

Page 367: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 59

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2130 Program Peningkatan

Kapasitas SumberdayaAparatur danMasyarakat

Kapasitassumberdayaaparatur danmasyarakat yangmengelola hutan

JumlahPolhut NonPNS yang

ikutpelatihanadalah 2

orang danaturanbelum

tersosialisasikan dengan

baik

0-

Sosialisasi

aturan,Pendidikan danpelatihan untukaparaturmaupunmasyar

akatterlaksana 100

%

350 Sosialisasi aturanterlaksa

nasetiaptahun,

Pendidikan danpelatihan untukaparaturmaupunmasyara

katterlaksa

nasetiaptahun,

danPolhutyangtelah

memenuhi syaratbertamb

ahmenjadi3 orang

420 Sosialisasi

aturanterlaks

anasetiaptahun,Pendidikandan

pelatihan

untukaparat

urmaupu

nmasyarakat

terlaksana

setiaptahun,

danPolhutyangtelah

memenuhi

syaratbertambahmenjadi 6

orang

504 Sosialisasi

aturanterlaks

anasetiaptahun,Pendidikandan

pelatihan

untukaparat

urmaup

unmasyarakat

terlaksana

setiaptahun,dan

Polhutyangtelah

memenuhi

syaratbertambahmenjadi 8

orang

605 Sosialisasi aturanterlaksana setiaptahun,

Pendidikan dan

pelatihanuntuk

aparaturmaupunmasyara

katterlaksana setiaptahun,

danPolhutyangtelah

memenuhi syaratbertamb

ahmenjadi8 orang

1,879√ Dinas

Kehutanan

Page 368: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 60

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21III Energi dan Sumberdaya Mineral 10,387 14,641 11,580 11,701 12,275 60,585

31 Program Pembinaandan PengawasanBidang Pertambangan

TerciptanyaPembinaan danpengawasandibidangpertambangan

TerciptanyaPembinaan

danpengawasan

dibidangpertambang

an

98% 1,248 98% 1,498 98% 1,905 98% 1,140 98% 1,230 98%7,021

√ √ DinasPertambangan

ESDM

32 Program pengawasandan penertibankegiatan rakyat yangberpotensi merusaklingkungan

Meningkatnyapengawasan danpenertiban kegiatanpertambanganrakyat

Meningkatkan

pengetahuan bagi

penambangyang tanpa

izin

- -98% 0 98% 1,125 98% 1,150 98% 1,175 98%

3,450√ Dinas

PertambanganESDM

33 Program Pembinaandan PengembanganBidangKetenagalistrikan

Meningkatnyapelayanan danpembinaankelistrikan kepadamasyarakat

Meningkatnya pelayanan

danpembinaankelistrikan

kepadamasyarakat

98% 5,562 98% 6,674 98% 1,840 98% 2,240 98% 2,425 98%18,741

√ √ DinasPertambangan

ESDM

34 Program Pelatihan danPengembanganSumber Daya Mineral

Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdibidang sumberdaya mineral

Meningkatnya

pengetahuan dan

kemampuanaparat danmasyarakat

dibidangsumberdaya

mineral

-98% 177 98% 200 98% 225 98% 250 98%

852√ Dinas

PertambanganESDM

Page 369: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 61

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2135 Program

Pengembangan danMonitoring BidangMinyak dan Gas Bumi

Meningkatnyapengetahuan dankemampuan aparatdan masyarakatdibidang minyakdan gas bumi

Meningkatnya

pengetahuan dan

kemampuanaparat danmasyarakat

dibidangminyak dangas bumi

98% 1,002 98% 1,202 98% 1,410 98% 1,410 98% 1,410 98%6,434

√ DinasPertambangan

ESDM

36 Survei dan PemetaanSumber DayaGeologi,Tatalingkungan, Mineral danBatuBara

Tersedianya datadan informsi sumberdaya geologi dantatalingkungan,mineral dan batubara

Tersedianyadata daninformsisumber

daya geologidan

tatalingkungan, mineraldan batu

bara

98% 597 98% 716 98% 1,600 98% 1,611 98% 1,625 98%6,149

√ DinasPertambangan

ESDM

37 ProgramPengembangan danPemanfaatan EnergiBaru Terbarukan

Pengembanganenergi baruterbarukan menujuenergi terbarukan

98% 1,978 98% 2,374 98% 1,300 98% 1,425 98% 1,560 98%8,637

√ √ DinasPertambangan

ESDM

38 PembangunanPrasarana danFasilitas Perhubungan

Terbangunnyafasilitas ketenagalistrikan danpemanfaatanfasilitas sertapengolahan hasilpertambangan

-5% 2,000 15% 2,200 20% 2,500 20% 2,600 60%

9,300√ Dinas

PertambanganESDM

III Pariwisata 3,404 4,106 4,360 5,465 6,068 23,40239 Program

PengembanganKemitraan

Tersedianya SDMdibidang pariwisatayang kreatif danmandiri

160 Org 30 Org 150 30 Org 180 96 Org 860 96Org

965 96Org

1,168 96 Org3,323

√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata

Page 370: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 62

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2140 Program

PengembanganPemasaran Pariwisata

Tersedianya obyekwisata yangdipromosikan untuktujuan wisatawan

100% 800 100% 981 100% 750 100% 750 100% 950 100%4,231

√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata

41 ProgramPengembanganDestinasi Pariwisata

Meningkatnyakunjungan wisata

100% 2,454 100% 2,945 100% 2,750 100% 3,750 100% 3,950 100%15,848

√ Dinas PemudaOlahraga &Pariwisata

V Kelautan dan Perikanan 17,427 25,785 14,165 15,417 16,701 89,49542 Program

PemberdayaanEkonomi MasyarakatPesisir

Meningkatnyakesejahteraanmasyarakat pesisir

41Kelompok

0 300 50Kelomp

ok

360 60Kelompo

k

550 70Kelom

pok

600 100Kelom

pok

610 100Kelompo

k2,420

√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan

43 Program PengelolaanSumberdaya LautPesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Terbinanyamasyarakat dipulau-pulau kecildalam upayapengelolaan

70 Orang 0-

100Orang

2,280 200Orang

2,500 500Orang

3,000 500Orang

3,500 1.360Orang 11,280

√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan

44 ProgramPemberdayaanMasyarakat dalamPengawasan danPengendalianSumberdaya Kelautan

Meningkatnyapartisipasimasyarakat dalampemberdayaan danpengendaliansumberdaya

28Kelompok

0 160 20Kelomp

ok

192 30Kelompo

k

200 40Kelom

pok

220 50Kelom

pok

250 140Kelompo

k1,022

√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan

45 Program PeningkatanKesadaran danPenegakan hukumdalam PendayagunaanSumberdaya Laut

Meningkatnyakesadaran danpenegakan hukumdalampendayagunaansumber daya laut

20 Orang 40Orang

321 80Orang

385 120Orang

700 160Orang

750 200Orang

800 560Orang 2,955

√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan

46 ProgramPengembanganbudidaya perikanan

MeningkatnyaJumlah ProduksiPerikanan budidaya

47.047 ton 54.136ton

4,137 62.257ton

4,964 71.596ton

1,50082.336

ton

1,60094.687 ton

1,700 365.012Ton 13,900

√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan

47 Programpengembanganperikanan tangkap

MeningkatnyaJumlah ProduksiPerikanan tangkap

72.454 ton 73.520ton

11,007 75.590ton

13,209 79.861ton

3,60084.855

ton

3,65090.058 ton

3,700 402.800ton 35,166

√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan

48 Programpengembangan SistemPenyuluhan Perikanan

Tersedianya jumlahSDM yangkompeten

- 4Orang

2,592 4 Orang 2,600 4Orang

2,700 4Orang

2,800 16Orang 10,692

√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan

Page 371: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 63

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2149 Program optimalisasi

pengelolaan danpemasaran produksiperikanan

Terlaksananyakajian/riset/pengumpulan data tentangoptimalisasipengelolaan danpemasaran produksiperikanan

2 Laporan - 1,503 2Laporan

1,804 2Laporan

700 2Lapor

an

700 2Lapor

an

700 8Laporan 5,407

√ √ √ Dinaskelautan &Perikanan

50 Program pemanfaatansumber daya alam danlingkungan hidup

TerkendalinyaKerusakanekosistem wilayahpesisir berdampakMeningkatnyapendapatanmasyarakat pesisirdan efesiensipengolahan hasilperikanan

Rp.1.400.000;205 UPI;

Mangrove :4.663,2 Ha;

Lamun1.551,7 Ha;

Karang1.098,2 Ha

Rp.2.200.00

0;50Unit;

Mangrove :

6.206,8Ha;

Lamun12.065,4

Ha;Karang1.461,7

Ha

1,815 Rp.2.400.000;50Unit;

Mangrove :

6.827,5 Ha;

Lamun1.272Ha;

Karang

1.607,9 Ha

2,197 Rp.2.600.000;58 Unit;Mangrove :

7.510,3 Ha;Lamu

n1.499,2 Ha;Karan

g1.768,7 Ha

2,641 Rp.2.600.00

06,653

√ Dinaskelautan &Perikanan

VI Perdagangan 1,250 4,700 5,725 6,100 6,370 24,14551 Program perlindungan

konsumen danpengamananperdagangan

Meningkatnyakontribusi sektorperdagangan padaPDRB

12.97% 13.20% 904 14% 1,084 15% 650 16% 700 17.50%

1,620 17.50%4,958

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag52 Program peningkatan

kerjasamaperdaganganinternational

MeningkatnyakerjasamaperdaganganInternational

30 org &1 Lap

database

675 30 org &1 Lap

database

800 30 org& 1Lap

database

900 30 org& 1Lap

database

1,200 120 org& 4 Lap

database3,575

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag

53 Program peningkatandan pengembanganekspor

Meningkatnyaperdaganganekspor

5% 1,575 7% 1,750 9% 1,900 10% 2,100 10%7,325

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag54 Program peningkatan

efisiensi perdagangandalam negeri

Meningkatnyavolumeperdagangan dalam

1 keg 1 keg 346 1 keg 416 1 keg &1 unit

gudang

1,250 1 keg& 1unit

1,300 1 keg 140 5 keg &2 unit

gudang3,452

√ DinasKoperasi,UKM &

Page 372: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 64

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21negeri gudan

gPerindag

55 Program pembinaanpedagang kaki limadan asongan

Terbinanya pdgngkaki lima & asongan

20pdgng &

5 Kab

950 30pdgng &

5 Kab

1,275 40pdgng

& 5Kab

1,300 50pdgng

& 5Kab

1,310 140pdgng &

5 Kab4,835

√ DinasKoperasi,UKM &

PerindagVII Perindustrian 4,117 15,614 16,997 18,216 15,103 70,046

56 Program peningkatanKapasitas Iptek SistemProduksi

Berkembangnyaiptek sistemproduksi

-5 IKM 4,500 5 IKM 5,000 5 IKM 5,500 5 IKM 6,000 20 IKM

21,000√ Dinas

Koperasi,UKM &

Perindag57 Program

pengembangan IKMMeningkatnyakuantitas dankualitas IKM

13.08% 15% 5,208 16% 5,300 17% 5,350 19% 1,000 19%16,858

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag58 Program Peningkatan

Kemampuan TeknologiIndustri

Meningkatnyakontribusi sektorindustri pada PDRB

8% 8% 2,141 8% 2,570 9% 2,827 9% 3,109 10% 3,420 10%14,067

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag59 Program Penataan

Struktur IndustriTertatanyaketerkaitan industrihulu-hilir

-2 keg 990 2 keg 1,089 2 keg 1,198 2 keg 1,318 8 keg

4,595√ Dinas

Koperasi,UKM &

Perindag60 Program

Pengembangan sentra-sentra industripotensial

Berkembangnyaproduk sentra IKM

2 kali expo 2 kaliexpo

289 2 kaliexpo

346 2 kaliexpo

581 2 kaliexpo

639 2 kaliexpo

703 10 kaliexpo 2,558

√ DinasKoperasi,UKM &

Perindag61 Program perlindungan

konsumen danpengamananperdagangan

Meningkatnyakontribusi sektorperindustrian padaPDRB

1 Paket 1,687 1 Paket 2,000 1 Paket 2,200 1Paket

2,420 1Paket

2,662 5 Paket10,969

DinasKoperasi,UKM &

Perindag

VIII Transmigrasi 1,399 1,678 3,035 3,249 3,478 12,83962 program

pengembanganwilayah transmigrasi

TerwujudnyaPengembanganpembangunanpemukimantransmigrasi di 5Kabupaten diSulawesi Barat

2 UPT 6 UPT 1,239 11 UPT 1,486 12 UPT 1,635 11UPT

1,799 11UPT

1,978 51 UPT8,137

√ Disnaker &Transmigrasi

Page 373: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 65

NoBidang Urusan

Pemerintahan danProgram Prioritas

Pembangunan

Indikator KinerjaProgram

(Outcome)

KondisiKinerja pd

AwalRPJMD(2011)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kineja padaAkhir PeriodeRPJMD (2016)

KeteranganSKPD

PenanggungJawab

2012 2013 2014 2015 2016Prog

DaerahMDG

'sBangunMandar

Target Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2163 program transmigrasi

lokalTerwujudnyaPenempatan danpembinaan wargatransmigrasi dansekitar kawasantransmigrasi menujuDesa Mandiri

60 Orang 460Orang

160 720Orang

192 690Orang

1,400 720Orang

1,450 720Orang

1,500 3000Orang 4,702

√ √ Disnaker &Transmigrasi

TOTAL BELANJA 997,261 1,267,382 1,597,820 1,697,061 1,797,723 7,357,247

Page 374: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 1

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Indikator kinerja adalah uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja yang

akan diukur dalam pelaksanaan suatu kebijakan terhadap tujuannya. Indikator merupakan

ukuran kuantitatif dan kualitatif, dalam perumusan indikator harus memenuhi asumsi

keterukuran.

Berkaitan dengan hal tersebut maka indikator kinerja pembangunan Provinsi Sulawesi Barat

didasarkan pada:

1. RPJMN 2010-2014

2. RPJPD 2005 – 2025 Provinsi Sulawesi Barat

3. Standar Pelayanan Minimal dan MDGs

4. Capaian RPJMD Provinsi Sulawesi Barat 2006 – 2011

5. Visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat 2012-

2016

Berikut adalah target indikator kinerja pembangunan Provinsi Sulawesi Barat mengacu

kepada RPJMN 2010 – 2014: indikator pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran,

angka kematian bayi, dan angka pendapatan per kapita;

9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat - Sinergi dengan RPJMN

2010-2014

Tabel 9.1.Sasaran Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat

(Sinergi dengan RPJMN Tahun 2010 – 2014)

NO. INDIKATOR

RPJMN2010-2014

(TARGET 2014)

RPJMD 2012-2016(TARGET)

KONDISI(2010)

TARGET(2014)

KONDISI(2010)

KONDISI(2011)

TARGET(2014)

TARGET(2016)

1.Pertumbuhan Ekonomi(%)

5,5 – 5,6 7 - 7,7 11,91 10,41 8 – 9 9 – 10

2. Kemiskinan (%)14,06 –

13,938 – 10 14,06 – 13,93

13,58 -12,64

10 – 8 9 – 7

3. Pengangguran (%) 4,1 – 4,5 5 – 6 2,25 – 3,25 2,82 4 – 5 3 – 4

4.Angka Kematian Bayi(/1000 KelahiranHidup)

28 24 15,2 11,6 10 9,93

5 Rata-Rata Lama Sekolah 7,50 8,70 7,50 7 8,70 8,8

Page 375: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 2

NO. INDIKATOR

RPJMN2010-2014

(TARGET 2014)

RPJMD 2012-2016(TARGET)

KONDISI(2010)

TARGET(2014)

KONDISI(2010)

KONDISI(2011)

TARGET(2014)

TARGET(2016)

5.Angka Harapan Hidup(tahun)

69,82 71,01 70,80 71,50 73,00 72,00

6.Angka PendapatanPerkapita(Rp. Ribu)

3,989.52 4,315.76 3,989.52 4,115.00 4,315.76 4,400

Target MDGs 2015: Angka kematian bayi/1000 kelahiran : 23 bayi

9.2 Indikator Kinerja Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat Berdasarkan Visi, Misi,

Tujuan dan Sasaran Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat

Tabel 9.2Indikator Sasaran Kinerja Pembangunan Daerah

No Indikator Kinerja CapaianTahun 2011

Target 2014(Midterm) Target 2016

MISI 1:Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Pemerintahan Daerah1 Opini BPK WDP WTP WTP

2Sistem informasi Database PembangunanDaerah

Tidak Ada Ada Ada

3 Jumlah angka kriminalitas 60 % 50% 45%

4Tingkat kepuasan masyarakat ataslayanan pemerintah

65%70% 75%

MISI 2:Memperluas dan Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Ekonomi1 Jalan provinsi dalam kondisi :

Baik (km) 122,79 285,14 325,35

Sedang (km) 110,16 40,02 22,06

Buruk (km) 132,61 40,40 18,562 Rasio elektrifikasi 174.900 303.335 384.1073 Pembangunan Bandara Tanpa Padang - 4,317,383 5,224,033

4Cakupan pelayanan air bersih(perkotaan)

24247,3 203,718 275,499

5 Rasio saluran irigasi 389 661 834

6Cakupan pelayanan persampahan(perkotaan)

709231.8915 1.546.253 1.683.869.86

7 Laju Pertumbuhan Ekonomi 7 8 – 9 9 – 10

8 Rasio Sarana Kesehatan 0,55 0,57 0,6

MISI 3:Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan dan Kualitas Hidup

1 Angka Harapan Hidup 70,80 70,95 72

2Persentase Angka Kematian bayi/10.000kematian

11 10 9,39

Page 376: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 3

No Indikator Kinerja CapaianTahun 2011

Target 2014(Midterm) Target 2016

3 Persentase penduduk miskin 13,58 7,67 4,584 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 72.27 74.86 76.855 Nilai tukar petani 107 113 116

Misi 4: Meningkatkan Akses dan Kualitas Layanan Pendidikan1 Angka Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 7 8 102 Angka Melek Huruf 88.48 97.12 98.00

3Perubahan Status Universitas SulbarMenjadi Negeri

Swasta Negeri Negeri

4 Indeks Pembangunan Gender 65% 70% 75%

5 Indeks Pemberdayaan Gender 63% 70% 78%MISI 5:Penerapan Kebijakan yang Berpihak pada Pemanfaatan Sumber Daya Alam

yang Berkelanjutan.

1Luas lahan kritis yang telah direhabilitasi(Ha)

24.767 27.767 29.767

2 Kejadian bencana alam 69 60 553 Indeks lingkungan hidup (%) 44,26 42 40

Page 377: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 4

Tabel 9.3PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN (BERDASARKAN SPM)

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKATFokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Otonomi Daearah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daearah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian1.1 Pertumbuhan PDRB* (%) 12.06 13.05 13.50 14.51 15.00 15.50 15.50

BPS1.2 Laju Inflasi Provinsi* (%) 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00

1.3Persentase Penduduk diatas gariskemiskinan (%)

86.42 89.42 90.92 92.40 93.92 95.42 95.42BPS

- Angka Kemiskinan (%) 13.58 -12.64 10.58 9.08 7.60 6.08 4.58 4.58

1.4 Angka Kriminalitas yang tertanganiBadan

kesbangpol &Linmas

- Jumlah Tindak Kriminal Tertanganidalam 1 Tahun (Jumlah Kasus)

20 90 112 105 75 90 90

- Jumlah Penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342Fokus Kesejahteraan Masyarakat

1. Pendidikan1.1 Angka melek huruf (%) 88.48 91.36 94.24 97.12 100.00 100.00 100.00

Dinas Pendidikan1.2 Angka rata - rata lama sekolah (Tahun) 7 8 8 8 9 10 101.3 Angka Partisipasi Kasar SMA (%) 62.71 67.62 71.94 76.26 79.91 83.17 83.17

Dinas Pendidikan-Jumlah Siswa SMA/MA/SMK dan PaketC (Orang)

51,664 57,183 58,665 60,362 60,411 60,447 60,447

-Jumlah Penduduk Usia 16 - 18 Tahun(Orang)

82,381 84,570 81,546 79,148 75,602 72,683 72,683

1.4 Angka Partisipasi Kasar SMP (%) 95.54 98.45 101.37 104.29 106.79 108.80 108.80

Dinas Pendidikan-Jumlah Siswa SMP/MTS (Orang) 64,617 63,991 67,174 71,043 76,399 79,754 79,754-Jumlah Penduduk Usia 13 - 15 Tahun(Orang)

67,634 64,996 66,266 68,123 71,544 73,303 73,303

1.5 Angka Partisipasi Kasar SD (%) 112.97 115.09 116.96 118.82 120.38 120.89 120.89Dinas Pendidikan

-Jumlah Siswa SD/MI (Orang) 205,180 215,272 220,412 227,843 233,950 236,373 236,373

Page 378: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 5

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10-Jumlah Penduduk Usia 7 - 12 Tahun(Orang)

181,623 187,041 188,454 191,752 194,343 195,521 195,521

1.6 Angka Partisipasi Kasar PAUD (%) 51.26 54.49 57.76 60.28 62.62 64.82 64.82Dinas Pendidikan-Jumlah Siswa TK/ RA/ Penitipan Anak

(Orang)115,547 123,846 132,970 140,034 145,487 149,911 149,911

-Jumlah Penduduk Usia 0 - 6 Tahun(Orang)

225,419 227,278 230,198 232,322 232,322 231,260 231,260

1.5 Angka Partisipasi Murni

1.5.1Angka Partisipasi Murni (APM)SD/MI/Paket A (%)

89.79 91.48 92.96 94.44 95.68 96.09 96.09Dinas Pendidikan

- Jumlah siswa usia 7 - 12 tahun dijenjangSD/MI/Paket A (Orang)

163,082 171,104 175,189 181,096 185,950 187,875 187,875

- Jumlah Penduduk usia 7 - 12 tahun(Orang)

181,623 187,041 188,454 191,752 194,343 195,521 195,521

1.5.2Angka Partisipasi Murni (APM)SMP/MTs/Paket B (%)

72.66 74.88 77.09 79.31 81.21 82.75 82.75Dinas Pendidikan

- Jumlah siswa usia 13 - 15 tahundijenjang SMP/MTs/Paket B (Orang)

49,142 48,666 51,086 54,029 58,102 60,659 60,659

- Jumlah Penduduk usia 13 - 15 tahun(Orang)

67,634 64,996 66,266 68,123 71,544 73,303 73,303

1.5.3Angka Partisipasi Murni (APM)SMA/MA/Paket c (%)

46.32 51.72 56.72 61.53 66.84 73.54 73.54Dinas Pendidikan

- Jumlah siswa usia 16 - 18 tahundijenjang SMA/MA/Paket c (Orang)

38,159 43,740 46,253 48,700 50,532 53,451 53,451

- Jumlah Penduduk usia 16 - 18 tahun(Orang)

82,381 84,570 81,546 79,148 75,602 72,683 72,683

2 Kesehatan2.1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 987 988 989 989 990 991 991 Dinas Kesehatan2.2 Persentase balita gizi buruk (%) 24.00 24.00 21.00 20.00 18.00 16.00 16.00 Dinas Kesehatan3. Pertanahan

3.1Persentase Penduduk yang memilikilahan (%)

1.10 2.65 2.38 2.14 1.93 1.72 1.72 Biro TataPemerintahan

-Penduduk memiliki lahan X 100 Jumlah 12,896 31,510 28,359 25,505 22,950 20,655 20,655

Page 379: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 6

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10penduduk (Orang)

4. Ketenagakerjaan4.1 Rasio Penduduk yang bekerja* 97.18 97.34 97.60 97.75 97.82 97.99 97.99

Dinas Nakertrans-Penduduk yang bekerja 536,048 551.446 568.639 586.415 604.980 626.009 626.009-Angkatan kerja 551,631 566.540 582.643 599.930 618.466 638.882 638.882

Fokus Seni Budaya dan Olahraga1. Kebudayaan

1.1 Jumlah group kesenian (Grup) 95 98 115 127 138 149 155 Dispora &Pariwisata1.2 Jumlah Gedung (Buah) 0 1 2 2 3 3 3

2. Pemuda dan Olahraga2.1 Jumlah Club Olahraga 65 75 87 98 105 122 122 Dispora &

Pariwisata2.2 Jumlah Gedung Olahraga 0 0 1 3 4 5 5

2.3Perkembangan Seni Budaya perKabupaten

11 18 19 24 26 26 26

Dispora &Pariwisata

Kabupaten Mamuju Utara 1 1 2 3 4 4 4Kabupaten Mamuju 2 2 3 4 5 5 5Kabupaten Majene 2 3 4 5 5 5 5Kabupaten Polewali Mandar 3 4 5 6 6 6 6Kabupaten Mamasa 3 9 5 6 6 6 6

ASPEK PELAYANAN UMUMFokus Layanan Urusan Wajib

1. Pendidikan1.1 Pendidikan Dasar

1.1.2Rasio ketersediaan sekolah / pendudukusia sekolah

Dinas Pendidikan

-Jumlah sekolah SD/MI (Gedung) 165 166 165 166 169 170 170

-Jumlah sekolah SMP/MTs (Gedung) 1,262 1,262 1,262 1,262 1,262 1,262 1,262-Jumlah penduduk usia 7 s/d 12 tahun(Orang)

247 255 279 301 314 320 320

-Jumlah penduduk usia 13 s/d 15 tahun(Orang)

181,623 187,041 188,454 191,752 194,343 195,521 195,521

1.1.3 Rasio ketersediaan sekolah / penduduk Dinas Pendidikan

Page 380: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 7

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10usia sekolah Kabupaten- Kabupaten Mamuju Utara 180 179 181 184 189 191 191- Kabupaten Mamuju 151 153 152 152 187 155 155- Kabupaten Majene 156 157 155 158 161 162 162- Kabupaten Polewali Mandar 194 195 188 192 194 194 194- Kabupaten Mamasa 148 149 148 150 152 153 153

1.1.4 Rasio guru / muridDinas Pendidikan-Jumlah guru SD/MI (Orang) 16 19 23 28 33 39 39

-Jumlah guru SMP/MTs (Orang) 13 13 14 15 15 16 161.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

1.4.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 0.51 0.54 0.57 0.60 0.63 0.66 0.66 Dinas Pendidikan1.5 Angka Putus Sekolah

1.5.1 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI(%) 95.93 95.49 95.06 94.63 94.20 93.77 93.77 Dinas Pendidikan

1.5.2Angka putus sekolah (APS)SMP/MTs(%)

77.92 72.49 67.43 62.73 58.35 54.28 54.28 Dinas Pendidikan

2. Kesehatan

2.1Rasio Posyandu per satuan balita(Balita/Posyandu)

13 13.20 13.30 13.40 13.50 13.60 13.60 Dinas Kesehatan

2.2 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu persatuan penduduk(penduduk/Puskesmas,poliklinik, pustu)

0.55 0.56 0.57 0.58 0.59 0.60 0.60 Dinas Kesehatan

2.3Rasio rumah sakit per satuan penduduk(Penduduk/Rumah Sakit)

0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 Dinas Kesehatan

2.4Rasio dokter per satuan penduduk(Penduduk/Dokter)

0.22 0.19 0.21 0.25 0.27 0.30 0.30 Dinas Kesehatan

2.5Rasio tenaga medis per satuan penduduk(Penduduk/tenaga Medis)

112 115 117 119 120 121 121 Dinas Kesehatan

2.6Cakupan komplikasi kebidanan yangditangani

59 60 63 65 67 70 70 Dinas Kesehatan

2.7 Cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan yang memilikikompetensi kebidanan

75 60 63 65 67 70 70 Dinas Kesehatan

2.8 Cakupan desa/ kelurahan Universal Child 65 90 95 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

Page 381: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 8

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Immunization (UCI)

2.9 Cakupan balita gizi buruk mendapatperawatan

100 100 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

2.10 Cakupan penemuan dan penangananpenderita penyakit TBC BTA

55 72 73 75 75 75 75 Dinas Kesehatan

2.11 Cakupan penemuan dan penangananpenderita penyakit DBD

100 100 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

2.12 Cakupan pelayanan kesehatan rujukanpasien masyarakat miskin

5 6 8 10 12 12 2 Dinas Kesehatan

2.13 Cakupan kunjungan bayi 89 89 89.5 90 90 90 90 Dinas Kesehatan2.14 Cakupan puskesmas 1.25 1 1 1 1 1 1 Dinas Kesehatan2.15 Cakupan puskesmas pembantu 37 37 37 37 37 37 37 Dinas Kesehatan2.16 Angka Kematian Bayi (%) 11.6 10 9 8,5 8 8 8 Dinas Kesehatan

3 Pekerjaan Umum

3.1Proporsi panjang jaringan jalan dalamkondisi baik (%)

36.85 40.37 47.62 51.76 64.18 72.46 72.46Dinas Pekerjaan

Umum- Panjang jalan kondisi baik (km) 178 195 230 250 310 350 350- Panjang jalan seluruhnya (km) 483 483 483 483 483 483 483

3.2 Rasio jaringan irigasi (%) 72.85 83.00 87.00 93.00 95.00 97.00 97.00Dinas Pekerjaan

Umum- Panjang saluran irigasi (km) 389 488 562 661 743 834 834- Luas lahan budidaya pertanian (ha) 534 587 646 711 782 860 860

3.3Rasio tempat ibadah per satuan penduduk(%)

192 189 186 182 177 171 171Dinas Pekerjaan

Umum- Jumlah tempat ibadah (Buah) 6,625 7,288 8,016 8,818 9,700 10,670 10,670- Jumlah penduduk (Orang) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342

3.4 Persentase rumah tinggal (%) 41.30 49.26 59.11 68.36 78.97 91.12 91.12Dinas Pekerjaan

Umum- Jumlah rumah tinggal berakses sanitasi(rumah)

107,719 140,035 184,847 245,846 329,434 444,735 444,735

- Jumlah rumah tinggal (rumah) 260,822 284,296 312,726 359,634 417,176 488,096 488,096

3.5Rasio tempat pemakaman umum persatuan penduduk (%)

54.90 69.43 80.13 86.87 94.34 97.48 97.48Dinas Pekerjaan

Umum- Jumlah daya tampung tempatpemakaman umum

697,034 958,421 1,194,832 1,391,628 1,615,835 1,777,418 1,777,418

Page 382: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 9

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10- Jumlah penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342

3.6Rasio tempat pembuangan sampah (TPS)per satuan penduduk (%)

55.87 64.80 70.70 77.22 84.41 92.35 92.35Dinas Pekerjaan

Umum- Jumlah daya tampung TPS 709,232 894,527 1,054,264 1,237,003 1,445,747 1,683,870 1,683,870- Jumlah Penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342

3.7 Rasio rumah layak huni (Jiwa/Rumah) 6 6 6 6 6 6 6Dinas Pekerjaan

Umum- Jumlah rumah layak huni (Rumah) 197,823 213,649 232,877 258,494 289,513 327,150 327,150- Jumlah penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342

3.8 Rasio pemukiman layak huni (%) 75.00 78.41 79.77 81.82 84.59 88.86 88.86Dinas Pekerjaan

Umum- Luas pemukiman layak huni (Ha) 23,549 27,082 31,686 38,023 46,388 57,984 57,984- Luas wilayah permukiman (Ha) 31,399 34,539 39,720 46,472 54,837 65,256 65,256

3.9 Panjang jalan dilalui roda 4 (%) 23.34 37.03 42.42 48.26 64.55 76.96 76.96Dinas Pekerjaan

Umum- Jumlah panjang jalan (km) 296,350 511,158 632,558 773,127 1,105,571 1,403,225 1,403,225- Jumlah penduduk (Orang) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342

3.10 Jalan penghubung dari ibukota kecamatanke kawasan pemukiman penduduk(minimal dilalui roda 4) (%)

45.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 90.00

Dinas PekerjaanUmum

- Jumlah kawasan pemukiman pendudukyang belum dilalui kendaraan roda 4

119,250 145,750 192,390 246,901 310,389 384,107 384,107

- Jumlah seluruh kawasan pemukimanpenduduk

265,000 291,500 320,650 352,715 387,987 426,785 426,785

3.11Panjang jalan kabupaten dalam kondisibaik (>40 km/Jam) (%)

72.24 78.00 80.00 86.00 88.00 90.00 90.00

Dinas PekerjaanUmum

- Panjang jalan kabupaten dalam kondisibaik (km)

649 770 869 1,028 1,157 1,301 1,301

- Panjang seluruh jalan kabupaten didaerah tersebut (km)

898 988 1,086 1,195 1,315 1,446 1,446

3.12 Panjang jalan yang memiliki trotoar dandrainase / saluran pembuangan air(minimal 1,5 m) (%)

55.07 10.00 15.00 25.00 40.00 45.00 45.00Dinas Pekerjaan

Umum

- Panjang jalan yang memiliki trotoar dandrainase (km)

687,820 137,382 226,681 415,582 731,423 905,137 905,137

- Panjang seluruh jalan kabupaten (km) 1,248,930 1,373,823 1,511,205 1,662,326 1,828,559 2,011,414 2,011,414

Page 383: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 10

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 103.13 Sempadan jalan yang dipakai pedagang

kaki lima atau bangunan rumah liar (%)11.00 15.00 30.00 45.00 60.00 65.00 65.00

Dinas PekerjaanUmum

- panjang sempadan jalan yang dipakaipedagang kaki lima atau bangunan rumahliar (km)

33 49 109 179 263 313 313

- Panjang seluruh jalan sempadankabupaten (km)

299 329 362 398 438 482 482

3.14 Sempadan sungai yang dipakai bangunanliar (%)

38.19 38.19 39.92 39.92 42.83 46.72 46.72

Dinas PekerjaanUmum

- Panjang sempadan sungai yang dipakaibangunan liar (km)

152 167 192 211 249 299 329

- Panjang seluruh sempadan sungaikabupaten (km)

397 437 480 528 581 639 703

3.16 Pembangunan turap di wilayah jalanpenghubung dan aliran sungai rawanlongsor lingkup krwenangan kota (%)

66.67 66.67 69.70 69.70 74.77 81.56 81.56

Dinas PekerjaanUmum- Jumlah lokasi Pembangunan turap di

wilayah jalan penghubung dan aliransungai rawan longsor

2 2 3 3 3 4 4

- Jumlah saluran wilayah rawan longsor 3 3 4 4 4 5 53.17 Luas irigasi kabupaten dalam kondisi

baik (%)77.04 80.00 85.00 85.00 90.00 95.00 95.00

Dinas PekerjaanUmum

- Luas irigasi kabupaten dalam kondisibaik (ha)

10,799 12,335 14,416 15,858 18,470 21,446 23,590

- Luas irigasi kabupaten (ha) 14,017 15,419 16,960 18,657 20,522 22,574 24,8323.18 lingkungan pemukiman (%) 46.35 42.91 39.73 36.79 34.07 31.54 31.54

Dinas PekerjaanUmum- Luas kawasan kumuh (ha) 7,850 7,268 6,730 6,231 5,770 5,342 5,342

- Luas wilayah (ha) 16,937 16,937 16,937 16,937 16,937 16,937 16,9374 Perumahan

4.1Rumah tangga pengguna air bersih (%) 38.31 42.17 47.92 53.76 60.24 80.00 80.00

Dinas PekerjaanUmum

- Jumlah rumah tangga pengguna airbersih

99,910 119,892 149,865 193,326 251,324 390,477 390,477

Page 384: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 11

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10- Jumlah seluruh rumah tangga 260,822 284,296 312,726 359,634 417,176 488,096 488,096

4.2 Rumah tangga pengguna listrik (%) 66.00 70.00 80.00 86.00 86.00 90.00 90.00Dinas Pekerjaan

Umum- Jumlah rumah tangga pengguna listrik 174,900 204,050 256,520 303,335 333,668 384,107 384,107

- Jumlah seluruh rumah tangga 265,000 291,500 320,650 352,715 387,987 426,785 426,785

4.3 Rumah tangga ber-Sanitasi (%) 41.30 49.26 59.11 68.36 78.97 91.12 91.12Dinas Pekerjaan

Umum- Jumlah rumah tangga ber sanitasi 107,719 140,035 184,847 245,846 329,434 444,735 444,735- Jumlah seluruh rumah tangga 260,822 284,296 312,726 359,634 417,176 488,096 488,096

4.4 Lingkungan pemukiman kumuh (%) 46.35 42.91 39.73 36.79 34.07 31.54 31.54Dinas Pekerjaan

Umum- Luas Lingkungan pemukiman kumuh 7,850 7,268 6,730 6,231 5,770 5,342 5,342- Luas wilayah 16,937 16,937 16,937 16,937 16,937 16,937 16,937

4.5 Rumah layak huni (%) 17.03 17.91 19.01 20.55 22.42 24.67 24.67Dinas Pekerjaan

Umum- Jumlah rumah layak huni 197,823 213,649 232,877 258,494 289,513 327,150 327,150- Jumlah seluruh rumah 1,161,723 1,192,857 1,224,826 1,257,651 1,291,356 1,325,964 1,325,964

5 Penataan Ruang5.1 Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas

wilayah ber HPL / HGB (%)0.07 1.00 2.00 3.00 3.00 4.00 4.00

Dinas PekerjaanUmum

- Luas ruang terbuka hijau 617 9,697 21,334 35,201 35,201 51,628 51,628Dinas Pekerjaan

Umum- Luas wilayah ber HPL/HGB 881,561 969,717 1,066,689 1,173,358 1,173,358 1,290,694 1,290,694

5.2 rasio bangunan ber IMB per satuanbangunan (%)

2.47 1.00 2.00 3.00 3.00 4.00 4.00

- Jumlah bangunan ber - IMB 4,488 1,997 4,394 7,250 7,976 11,697 12,867Dinas Pekerjaan

Umum- Jumlah bangunan 181,579 199,737 219,711 241,682 265,850 292,435 321,679

5.3 Ruang publik yang berubahperuntukannya (%)

0.06 1.00 2.00 3.00 3.00 4.00 4.00

- Jumlah ruang publik yang berubahfungsi (ha)

20 381 839 1,384 1,522 2,233 2,456 Dinas PekerjaanUmum

- Jumlah ruang publik yang tersedia (ha) 34,660 38,126 41,939 46,132 50,746 55,820 61,4026 Perencanaa pembangunan

6.1 Tersedianya dokumen perencanaanRPJPD yang telah ditetapkan denganPERDA

- ada / tidak Ada ada ada ada ada ada ada Bappeda

Page 385: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 12

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 106.2 Tersedianya dokumen perencanaan

RPJMD yang telah ditetapkan denganPERDA/PERKADA- ada / tidak Ada ada ada ada ada ada ada Bappeda

6.3 Tersedianya dokumen perencanaanRKPD yang telah ditetapkan denganPERKADA- ada / tidak Ada ada ada ada ada ada ada Bappeda

6.4 Penjabaran program RPJMD kedalamRKPD (%) 76.72

80.15 87.79 89.69 91.60 100.00100.00

Bappeda- Jumlah program RKPD tahun berkenaan 201 210 230 235 240 262 262- Jumlah program RPJMD yang harusdilaksanakan tahun berkenaan

262 262 262 262 262 262 262

7 Perhubungan7.1 Jumlah arus penumpang angkutan umum 4,401,231 4,523,452 4,631,241 4,754,826 4,897,652 4,987,652 4,401,231

DinasPerhubungan &

Kominfo

7.2 Rasio ijin trayek 0.08 0.08 0.13 0.16 0.18 0.19 0.06- Jumlah ijin trayek yang dikeluarkan 1,012 1,150 2,000 2,500 3,000 3,500 1,012- Jumlah penduduk 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342

7.3 Jumlah uji kir angkutan umum 598 620 630 640 650 660 598

DinasPerhubungan &

Kominfo

7.4 Jumlah pelabuhan laut/ udara/ terminalbis

28 30 31 32 34 35 28

Jumlah Pelabuhan Laut 16 16 16 16 17 17 16Jumlah Pelabuhan Udara 1 2 2 2 2 2 1Jumlah Pelabuhan Terminal Bis 11 12 13 14 15 16 11

7.5 Angkutan darat 7.35 7.15 6.98 6.80 6.60 6.49 7.35 DinasPerhubungan &

Kominfo- Jumlah angkutan darat 323,465 323,466 323,467 323,468 323,469 323,470 323,465

- Jumlah penumpang angkutan darat 4,401,231 4,523,452 4,631,241 4,754,826 4,897,652 4,987,652 4,401,2317.6 Kepemilikan KIR angkutan umum 21.65 20.97 20.63 20.30 20.00 19.71 21.65

DinasPerhubungan &

Kominfo

- Jumlah angkutan umum yang tidakmemiliki KIR pada tahun n

642 650 660 670 680 690 642

- Jumlah angkutan umum pada tahun n 2,965 3,100 3,200 3,300 3,400 3,500 2,9657.7 Lama pengujian kelayakan angkutan

umum (KIR)15 15 15 10 10 10 15

DinasPerhubungan &

Page 386: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 13

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 107.8 Biaya pengujian kelayakan angkutan

umum60,000 60,000 60,000 50,000 50,000 50,000 60,000

Kominfo

7.9 Pemasangan rambu-rambu (%) 78.70 78.95 80.52 82.05 83.54 85.00 78.70- Jumlah pemasangan rambu-rambu padatahun n

2,912 3,000 3,100 3,200 3,300 3,400 2,912

- Jumlah rambu-rambu yang seharusnyatersedia

3,700 3,800 3,850 3,900 3,950 4,000 3,700

8 Lingkungan hidup8.1 Persentase pananganan sampah (%) 63.40 67.94 72.81 78.03 83.62 89.60 89.60

BadanLingkungan

Hidup

8.2 Persentase penduduk berakses air minum(%)

9.14 14.10 21.77 33.60 51.86 36.35 36.35

8.3 Persentase Luas pemukiman yang tertata(%)

12.25 19.33 30.48 48.08 75.83 100.00 100.00

8.4 Pencemaran status mutu air (%) 10.66 12.84 15.47 18.64 22.46 27.06 27.068.5 Cakupan penghijauan wilayah rawan

longsor dan sumber mata air (%)44.49 53.35 63.98 57.89 92.00 100.00 100.00

8.6 Cakupan penghijauan terhadappelaksanaan amdal (%)

11.65 15.53 20.71 27.62 36.82 49.10 49.10

8.7 Tempat pembangunan sampah (TPS) persatuan penduduk (TPS)

721.43 1,075.82 1,604.31 2,392.41 3,567.65 7,135.79 7,135.79

8.8 Penegakan hukum lingkungan (%) 64.29 75.00 85.71 87.24 96.43 100.00 100.009 Pertanahan

9.1 Persentase luas lahan bersertifikat (%) 31.60 71.89 98.75 121.90 143.38 161.76 161.76Biro Tata

Pemerintahan- Jumlah luas lahan bersertifikat (Ribu ha) 401,138 992,276 1,472,606 1,952,862 2,455,731 2,949,449 2,949,449- Jumlah Penduduk 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342

9.2 Penyelesaian kasus tanah negaraBiro Tata

Pemerintahan- Jumlah kasus yang diselesaikan 3 1 1 1 1 1 1- Jumlah kasus yang terdaftar 3 1 1 1 1 1 1

9.3Penyelesaian izin lokasi 6 7 8 8 9 9 9

Biro TataPemerintahan

10 Kependudukan dan Catatan Sipil10.1 Rasio penduduk ber KTP per satuan

penduduk0 2 2 2 2 1

Biro TataPemerintahan

Page 387: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 14

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10- Jumlah penduduk usia >17 yang berKTP

0 102,225 107,042 108,152 109,760 85,141 85,141

- Jumlah penduduk usia >17 atau yangtelah menikah

0 61,334 64,225 64,891 65,856 84,934 84,934

10.2 Rasio bayi berakte kelahiran 3 3 3 3 3 3Biro Tata

Pemerintahan- Jumlah penduduk ber KK 0 306,676 321,127 324,458 329,282 255,423 255,423- Jumlah penduduk yang telah menikah 0 102,225 107,042 108,871 109,760 85,141 85,141

10.3 Rasio pasangan berakte nikah 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50Biro Tata

Pemerintahan- Jumlah pasangan nikah berakte nikah 0 15,333 16,056 16,342 16,464 21,234 21,234- Jumlah keseluruhan pasangan nikah 0 30,667 32,112 32,446 32,928 42,467 42,467

10.4 Kepemilikan KTP 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55Biro Tata

Pemerintahan- Jumlah penduduk yang memiliki KTP 0 225,288 281,610 352,011 440,013 550,016 550,016- Jumlah penduduk wajib KTP (>17 danatau pernah/ sudah menikah)

0 408,514 510,243 638,304 797,880 997,349 997,349

10.5 kepemilikan akta kelahiran per 1000penduduk

11 11 10 10 7 7Biro Tata

Pemerintahan- Jumlah penduduk memiliki aktakelahiran

0 153,338 160,563 162,229 164,641 127,710 127,710

- Jumlah penduduk 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,34210.6 Ketersediakan database kependudukan

skala provinsiada ada ada ada ada ada ada Biro Tata

Pemerintahan- ada / tidak

10.7 Penerapan KTP nasional berbasis NIK Belum Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Biro TataPemerintahan- Sudah / Belum

11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak11.1 Persentase partisipasi perempuan di

lembaga pemerintah (%)4.23 10.00 20.00 35.00 40.00 45.00 50.00

Badan Pemb.Perempuan & KB

11.2 Partisipasi perempuan di lemb swasta (%) 0.30 5.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.0011.3 Rasio KDRT (%) 0.04 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10 0.1211.4 Persentase jumlah tenaga kerja di bawah

umur (%)7.61 7.58 7.32 7.12 7.10 7.07 6.05

11.5 partisipasi angkatan kerja perempuan (%) 10.55 20.43 30.55 40.60 50.25 60.50 70.3011.6 Penyelesaian pengaduan perlindungan 85.86 86.87 87.72 88.70 89.73 90.92 100.00

Page 388: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 15

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10perempuan dan anak dari kekerasan (%)

12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera12.1 Rata-rata jumlah anak per keluarga (%) 2.68 2.58 2.48 2.38 2.28 2.18 200.00

Badan Pemb.Perempuan & KB

12.2 Rasio akseptor KB (%) 57.07 67.70 70.80 71.50 72.60 75.68 80.0012.3 Cakupan peserta KB aktif (%) 63.33 65.00 68.00 70.00 75.00 80.00 90.0012.4 Keluarga pra sejahtera dan keluarga

sejahtera I (%)42.09 40.00 36.00 32.00 30.00 25.00 20.00

13 Sosial13.1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti

jompo dan panti rehabilitasi (Panti)30 30 30 30 30 30 30

Dinas Sosial1. Polman 6 6 6 6 6 6 62. Mamasa 4 4 4 4 4 4 43. Majene 5 5 5 5 5 5 54. Mamuju 8 8 8 8 8 8 85. Mamuju Utara 7 7 7 7 7 7 7

13.2 PMKS yang memperoleh bantuan sosial

Dinas Sosial

- Jumlah PMKS yang diberikan bantuan1. Anak Balita Terlantar - - 135 400 600 700 7002.Anak Terlantar (Jiwa) 360 255 335 120 290 300 3003. Anak Nakal - - 50 100 125 150 1504. Anak Jalanan - - 7 6 - - -5. wanita Rawan Sosial Ekonomi (Jiwa) - - 289 200 300 400 4006. Korban Tindak Kekerasan - - 37 50 50 100 1007. Lanjut Usia Terlantar (Jiwa) 309 300 277 233 250 300 3008.Penyandang Cacat 280 290 300 210 200 250 250

- Jiwa- Orsos

9. Tuna Sosial 22 20 70 10 20 - -

Dinas Sosial

10. Pengemis 25 30 20 20 20 30 3011. Gelandangan 37 39 18 16 20 20 2012. Bekas Warga Binaan LembagaKemasyrakatan (BWBLK) (Jiwa)

38 35 20 25 25 35 35

13. Korban Penyalagunaan Napzah - - 10 7 5 - -

Page 389: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 16

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1014. Keluarga Fakir Miskin (KK) 455 470 407 400 450 550 55015. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni(Bangunan Rehab)

786 700 600 872 900 1,000 1,000

16. Keluarga Bermasalah Psikologis - - 18 10 10 - -

Dinas Sosial

17. Komunitas Adat Terpencil (KK) 571 600 300 300 350 400 40018. Korban Bencana Alam (Jiwa) 573 465 335 400 500 700 70019. Korban Bencana Sosial atauPengungsi (Jiwa)

86 70 70 60 80 120 120

20. Pekerja Migran Terlantar/ BermasalahSosial (Jiwa)

31 23 27 15 15 40 40

21. Orang dengan HIV/AIDS (jiwa) - - 4 2 2 - -22. Keluarga Rentan (KK) 140 200 110 90 100 200 201Jumlah PMKS yang seharusnyamenerima bantuan1. Anak Balita Terlantar (Jiwa) 5,135 5,135 3,135 5,000 4,600 4,000 3,300

Dinas Sosial

2.Anak Terlantar (Jiwa) 3,460 3,100 2,845 2,510 2,390 1,800 1,8003. Anak Nakal (Jiwa) 725 725 725 675 575 450 3004. Anak Jalanan (Jiwa) 13 13 13 6 - 1,700 -5. wanita Rawan Sosial Ekonomi (Jiwa) 2,489 2,489 2,489 2,200 2,000 1,700 1,3006. Korban Tindak Kekerasan (Jiwa) 337 337 337 300 250 200 1007. Lanjut Usia Terlantar (Jiwa) 3,309 3,000 2,700 2,423 2,200 1,950 1,6508.Penyandang Cacat (Jiwa) 1,680 1,600 1,310 1,010 800 600 3509. Tuna Susila (Jiwa) 82 60 40 30 20 - -10. Pengemis (Jiwa) 140 115 85 60 40 20 -11. Gelandangan (Jiwa) 190 153 114 96 80 60 30

Dinas Sosial12. Bekas Warga Binaan LembagaKemasyrakatan ( BWBLK) (Jiwa)

178 140 105 85 60 55 35

13. Korban Penyalagunaan Napzah (Jiwa) 23 23 23 13 15 - -14. Keluarga Fakir Miskin (KK) 35,332 34,877 34,407 34,400 3,000 2,550 2,00015. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni(KK)

48,958 48,172 47,472 46,872 4,600 3,700 2,700

16. Keluarga Bermasalah Psikologis(KK)

38 38 38 20 10 - -

Page 390: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 17

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1017. Komunitas Adat Terpencil (KK) 2,571 2,000 1,600 1,300 1,000 650 25018. Korban Bencana Alam (Jiwa) 3,973 3,400 2,935 2,600 2,200 1,700 1,00019. Korban Bencana Sosial atauPengungsi (Jiwa)

486 400 330 260 200 120 -

20. Pekerja Migran Terlantar/ BermasalahSosial (Jiwa)

151 120 97 70 55 40 -

21. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)(Jiwa)

8 8 8 4 2 - -

22. Keluarga Rentan (KK) 840 700 500 390 300 200 -13.3 Penanganan penyandang masalah

kesejahteraan sosialDinas Sosial

- Jumlah PMKS yang tertangani 11 12 13 14 16 18 18- Jumlah PMKS yang ada 22 22 22 22 22 22 22

14 Ketenagakerjaan14.1 Angka partisipasi angkatan kerja (%) 72.27 73.12 73.97 74.86 75.80 76.85 76.85

Dinas Nakertrans- Angkatan kerja 15 tahun ke atas 551,631 566,548 582,643 599,938 618,466 638,882 638,882

- Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas 763,317 774,847 787,725 801,419 815,953 831,351 831,35114.2 Angka sengketa pengusaha-pekerja per

tahun (%)0.30 0 0 0 0 0 0

Dinas Nakertrans- Jumlah sengketa pengusaha pekerja 1 0 0 0 0 0 0

- Jumlah Perusahaan 3,312 3312 3477 3825 4207 4627 4627

14.3 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) 72.27 73.12 73.97 74.86 75.80 76.85 76.85

Dinas Nakertrans- Jumlah penduduk angkatan kerja 551,631 566,548 582,643 599,938 618,466 638,882 638,882- Jumlah penduduk usia kerja (15 - 64tahun)

763,317 774,847 787,725 801,419 815,953 831,351 831,351

14.4 Pencari kerja yang ditempatkan (%) 97.18 97.33 97.60 97.75 97.82 97.99 97.99Dinas Nakertrans

- Jumlah pencari kerja yang ditempatkan 536,048 551,446 568,639 586,415 604,980 626,009 626,009- Jumlah pencari kerja yang mendaftar 551,631 566,548 582,643 599,938 618,466 638,882 638,882

14.5 Tingkat pengangguran terbuka (%) 2.82 2.67 2.40 2.25 2.18 2.01 2.01

Dinas Nakertrans- Jumlah pengangguran terbuka usiaangkatan kerja

15,583 15,102 14,004 13,523 13,487 12,872 12,872

- Jumlah Penduduk angkatan kerja 551,631 566,548 582,643 599,938 618,466 638,882 638,882

Page 391: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 18

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1014.6 Keselamatan dan Perlindungan (%) 3.41 3.40 3.63 4.02 4.37 5.89 5.89

Dinas Nakertrans- Jumlah perusahaan yang menerapkanK3 pada tahun n

113 113 123 139 154 216 216

- Jumlah perusahaan di wilayahkabupaten pada tahun n

3,312 3,326 3,392 3,459 3,528 3,669 3,669

15 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah15.1 Presentase Koperasi aktif (Unit) - 2 3 5 5 5 20

Dinas Koperasi,UKM & Perindag

15.2 Jumlah UKM non BPR /LKM UKMOrang

- 90 90 90 35 305

15.3 Usaha Mikro dan Kecil (Keg. Expo) 5 1 1 1 1 1 1016 Penanaman Modal

16.1 Jumlah investor berskala nasional(PMDN/PMA)

94 97 100 103 106 109 109

BPPMD- Jumlah investor berskala nasionalPMDN

82 84 86 88 90 92 92

- Jumlah investor berskala nasional PMA 12 13 14 15 16 17 1716.2 Jumlah investasi berskala nasional

(PMDN/PMA)

BPPMD- Persetujuan Jumlah Proyek 94 97 100 103 106 109 109- Realisasi Jumlah Proyek 94 97 100 103 106 109 109- Persetujuan Nilai Investasi (juta rupiah) 5,935,762 6,125,201 6,314,640 6,504,079 6,693,519 6,882,958 6,882,958- Realisasi Nilai Investasi (juta rupiah) 10,998,075 11,349,077 11,700,080 12,051,082 12,402,085 12,753,087 12,753,087

16.3 Rasio daya serap tenaga kerja 167 167 167 167 167 167 167

BPPMD- Jumlah tenaga kerja bekerja padaperusahaan

15,651 16,151 16,650 17,150 17,649 18,149 18,149

- jumlah seluruh PMA/PMDN 94 97 100 103 106 109 10916.4 Kenaikan/ penurunan nilai realisasi 3.81 0.03 0.12 0.13 0.13 0.14 0.14 BPPMD

PMDN (milyar rupiah)- Realisasi PMDN tahun evaluasi (jutarupiah)

10,998,075 11,349,077 12,700,080 14,351,082 16,231,085 18,466,087 18,466,087

BPPMD- Realisasi PMDN Tahun sebelumevaluasi (juta rupiah)

2,288,694 10,998,075 11,349,077 12,700,080 14,351,082 16,231,085 16,231,085

- Realisasi PMDN sebelum evaluasi (juta 2,288,694 10,998,075 11,349,077 12,700,080 14,351,082 16,231,085 16,231,085

Page 392: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 19

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10rupiah)

17 Kebudayaan17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya

(kali)16 6 9 10 12 14 16

Dispora &Pariwisata

17.2 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 12 3 4 6 8 10 1217.3 Benda, Situs dan kawasan cagar budaya

yang dilestarikan43 43 45 45 48 51 51

18 Kepemudaan dan Olahraga18.1 Jumlah Organisasi pemuda 65 65 69 73 81 86 8618.2 Jumlah Organisasi olahraga 3 5 8 11 12 15 15

Dispora &Pariwisata

18.3 Jumlah kegiatan kepemudaan 5 7 12 19 15 21 2118.4 Jumlah kegiatan olahraga 20 27 32 41 45 48 4818.5 Gelanggang / balai remaja (selain milik

suasta)3 3 3 4 4 5 5

18.6 Lapangan olahraga 415 503 535 592 605 632 63219 Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri

19.1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM,ormas dan OKP (keg)

2 3 3 4 4 5 21 Badankesbangpol &

Linmas19.2 Kegiatan pembinaan politik daerah (keg) 2 3 3 4 4 5 2120 Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian

20.1 Rasio jumlah polisi pamong praja per10.000 penduduk*

25 29 34 39 46 54 -Kantor Satpol PP

- Jumlah polisi pamong praja (Org) 3,227 4,033 5,040 6,298 7,871 9,837- Jumlah penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342

20.2Jumlah linmas per jumlah 10.000penduduk

813,307 813,307 813,307 813,307 813,307 813,307 813,307Badan

kesbangpol &linmas

20.3 Rasio Pos siskamling per jumlahdesa/kelurahan

580 580 580 580 580 580 580

20.5 Kemiskinan 86.42 89.42 90.92 92.40 93.92 95.42 95.42BPS

- Angka kemiskinan 13.58 -12.64 10.58 9.08 7.60 6.08 4.58 4.5820.6 Sistem informasi pelayanan perijinan dan

administrasi pemerintahanAda Ada Ada Ada Ada Ada Ada BPPMD

Page 393: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 20

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1020.7 Penegakan PERDA

Biro Hukum- Jumlah penyelesaian penegakan perda

Masihterbatasnyaanggaran

dalampenyusunan

prolegda

15 17 17 20 20

Tergantungpengaruh

masyarakatterhadap perda

20.8 Cakupan patroli petugas satpol PP 65 26

Kantor Satpol PP

20.9 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3(ketertiban, Ketentraman, Keindahan) diKabupaten

12.73% 16.67% 33.33% 50.00% 66.67% 83.33% 100.00%

- Jumlah penyelesaian pelanggaran K3 7 3 6 9 12 15 18- Jumlah pelanggaran K3 55 18 18 18 18 18 18

20.10Petugas perlindungan masyarakat(linmas) di kabupaten

0 0 0 0 0 800,280 800,280Badan

kesbangpol &Linmas

20.11 Cakupan pelayanan bencana kebakarankabupaten

0.24 0.23 0.22 0.21 0.20 0.20 0.20Badan Penangg.Bencana Daerah- Jumlah mobil pemadam kebakaran 31 32 33 34 35 36 36

- Jumlah penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,34220.12 Tingkat waktu tanggap (response time

rate) daerah layanan wilayah manajemenkabakaran (WMK)

7.14 8.33 10.00 12.50 16.67 25.00 25.00

Badan Penangg.Bencana Daerah

- Jumlah ketepatan waktu tindakanpemadam kebakaran (< 1 jam setelahpengaduan) (jam)

0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

- Jumlah kejadian kebakaran (kali)7 6 5 4 3 2 2

20.13 Cakupan sarana prasarana perkantoranpemerintahan desa yang baik (%)

50.00 57.48 65.99 75.85 87.07 100.00 100.00Badan Pemb.

Masy & pemdes- Jumlah kantor pemerintahan desa yangbaik

294 338 388 446 512 588 588

- Jumlah seluruh kantor pemerintahan 588 588 588 588 588 588 588

Page 394: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 21

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10desa

20.14 Sistem informasi manajemen pemda Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada AdaBPPMD

20.15 Indeks kepuasan layanan masyarakat Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada Ada21 Ketahanan Pangan

21.1 Regulasi ketahanan pangan Ada Ada Ada Ada Ada Ada AdaBadan Ketahanan

Pangan- ada atau tidak peraturan tentangkebijakan ketahanan pangan dalambentuk perda, perkada dsb

Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

21.2 Ketersediaan pangan utama (%) 12.99 14.34 15.92 17.79 19.97 22.51 22.51Badan Ketahanan

Pangan- Rata-rata Jumlah ketersediaan panganutama per tahun (kg)

164,912 197,894 237,473 284,968 341,962 410,354 410,354

- Jumlah penduduk (Jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,34222 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

22.1 Rata-rata jumlah kelompok binaanlembaga pemberdayaan masyarakat(LPM)

69 79 90 103 118 137 137Badan Pemb.

Masy & pemdes

22.2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKKBadan Pemb.

Masy & pemdes- Jumlah kelompok binaan PKK- Jumlah PKK 7,652 8,800 10,120 11,638 13,383 15,390 15,390

22.3 Jumlah LSM

Badan Pemb.Masy & pemdes

- Jumlah LSM yang aktif 102 117 134 154 177 203 20322.4 LPM berprestasi

- Jumlah LPM berprestasi- Jumlah LPM 69 79 90 103 118 137 137

22.5 PKK aktif (%) 67.85 67.85 67.85 67.84 67.84 67.84 67.84Badan Pemb.

Masy & pemdes- Jumlah PKK Aktif 5,192 5,971 6,866 7,895 9,079 10,440 10,440- Jumlah PKK 7,652 8,800 10,120 11,638 13,383 15,390 15,390

22.6 Posyandu aktif (%) 35.04 35.01 35.01 34.98 34.96 34.94 34.94- Jumlah Posyandu aktif 569 654 752 864 993 1,141 1,141- Total Posyandu 1,624 1,868 2,148 2,470 2,840 3,266 3,266

23 Statistik23.1 Buku Daerah Dalam Angka (DDA) Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Bappeda- ada / tidak

Page 395: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 22

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1023.2 Buku PDRB Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

- ada / tidak24 Kearsipan

24.1 Pengelolaan arsip secara baku (%) 0 0 25.00 50.00 75.00 100.00 100.00Kantor

PerpustakaanArsip &

Dokumentasi

- Jumlah SKPD yang telah menerapkanarsip secara baku

8 16 24 32 32

- Jumlah SKPD 32 32 32 32 32 32 3224.2 Peningkatan SDM pengelola kearsipan

(Org)1 2 3 4 6 7 7

25 Komunikasi dan Informatika25.1 Jumlah jaringan komunikasi 4 5 5 5 5 5 4 Dinas

Perhubungan &Kominfo

- Jumlah jaringan telepon genggam 4 5 5 5 5 5 4

- Stasioner 4 5 5 5 5 5 4

25.2 Rasio Wartel/warnet terhadap penduduk(Org)

10,156 10,618 11,046 11,443 11,812 12,156 14,587 DinasPerhubungan &

Kominfo- Jumlah wartel / warnet 125 130 135 140 145 150 125- Jumlah penduduk 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342

25.3 Jumlah surat kabar nasional / lokal 25 30 35 40 45 50 25Dinas

Perhubungan &Kominfo

25.4 Jumlah penyiaran radio / TV lokal 25 26 27 28 29 30 2525.5 Website milik pemerintah daerah ada ada ada ada ada ada ada25.6 Pameran / expo (kali) 2 3 4 5 6 7 226 Perpustakaan

26.1 Jumlah perpustakaan 1,128 1180 1,270 1,310 1,350 1,380 1,380Kantor

PerpustakaanArsip &

Dokumentasi

- Jumlah perpustakaan26.2 Jumlah pengunjung perpustakaan per

tahun0.39 0.39 0.42 0.46 0.50 0.55 2.31

- Jumlah kunjungan ke perpustakaanselama 1 tahun

1,317 1,317 1,400 1,540 1,690 1,850 7,797

- Jumlah orang dalam populasi yangharus dilayani

336,973 336,973 336,973 336,973 336,973 336,973 336,973

26.3 Koleksi buku yang tersedia diperpustakaan daerah (%)

5.69 6.57 7.14 5.00 5.00 0.18 5.73Kantor

Perpustakaan

Page 396: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 23

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10- jumlah koleksi judul buku yang tersediadi perpustakaan daerah

1,381 45 50 50 50 50 1,581Arsip &

Dokumentasi- jumlah koleksi jumlah buku yangtersedia di perpustakaan daerah

24,276 685 700 1,000 1,000 27,976 27,581

Fokus Layanan Urusan Pilihan1 Pertanian

1.1 produktifitas padi atau bahan panganutama lokal lainnya per hektarm (ton)*

47.74 47.90 48.07 48.24 48.41 48.58 48.58 Dinas Pertanian

1.2 Kontribusi sektor pertanian/ perkebunanterhadap PDRB (%)

22.50 22.50 23.00 23.00 23.50 23.50Dinas

Perkebunan1.3 Kontribusi sektor pertanian (palawija)

terhadap PDRB* (%)14.55 14.55 14.55 14.55 14.55 14.55 14.55 Dinas Pertanian

1.4 Kontribusi sektor perkebunan (tanamankeras) terhadap PDRB

3,052,841 3,352,841 3,678,215 3,978,215 4,303,589 4,603,589Dinas

Perkebunan1.5 Kontribusi produksi kelompok petani

terhadap PDRB (%)94.41 94.41 94.41 94.41 94.41 94.41 94.41

BadanKoordinasiPenyuluhPertanian

- Jumlah produksi padi/ bahan panganutama lokal hasil kelompok petani (ton)tahun n

329,862 346,355 363,673 381,856 400,949 420,997 420,997

- Jumlah produksi padi/ bahan panganutama di daerah (ton) tahun n

349,376 366,845 385,187 404,446 424,669 445,902 445,902

1.6 Cakupan bina kelompok petani 60 60 60 60 60 60 60

BadanKoordinasiPenyuluhPertanian

- Jumlah kelompok petani yangmendapatkan bantuan pemda tahun n

2,156 2,264 2,377 2,496 2,621 2,752 2,752

- Jumlah kelompok tani

3,594 3,774 3,962 4,161 4,369 4,587 4,587

2 Kehutanan2.1

Rehabilitasi hutan dan lahan kritisLuas kawasanhutan di luardan di dalam

2% 2% 2% 2% 2%Luas Areal

yangdirehabilitasi

Dinas Kehutanan

Page 397: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 24

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10kawasan

hutan yangdirehabilitasimasih sangat

sedikit

meningkat 10%

2.2

Kerusakan kawasan hutan

Luas kawasanhutan yangrusak ataulahan kritis

masih sangatbanyak

2% 2% 2% 2% 2%Luas Areallahan kritis

berkurang 10%Dinas Kehutanan

2.3 Kontribusi sektor kehutanan terhadapPDRB* (%)

0.50 0.45 0.41 0.37 0.33 0.30 0.30

Dinas Kehutanan- Jumlah Kontribusi PDRB dari sektorkehutanan (Ribu Rupiah)

63,310 65,822 68,434 71,149 73,973 76,908 76,908

- Jumlah PDRB (Ribu Rupiah) 12,645,096 14,553,919 16,750,885 19,279,492 22,189,802 25,539,433 25,539,4333 Energi dan Sumber Daya Mineral

3.1 Pertambangan tanpa ijin (%) 15.53 16.08 19.32 17.44 23.55 38.51 38.51Dinas

Pertambangandan ESDM

- Luas penambangan liar yangditerbitkan

2,234 1,954 1,970 1,435 1,600 2,000 2,000

- Luas area penambangan yang liar 14,386 12,152 10,198 8,228 6,793 5,193 5,1933.2 Kontribusi sektor pertambangan terhadap

PDRB 7.546.66 5.82 6.48 5.86 5.29

5.29Dinas

Pertambangandan ESDM

- Jumlah kontribusi PDRB dari sektorpertambangan (Ribu Rupiah)

953,615 970,000 975,000 1,250,000 1,300,000 1,350,000 1,350,000

- Jumlah PDRB* (Ribu Rupiah)12,645,096 14,553,919 16,750,885 19,279,492 22,189,802 25,539,433 25,539,433

4 Pariwisata4.1 kunjungan wisata 13,567 15,674 18,987 21,098 27,543 27,543

Dispora &Pariwisata4.2 Kontirbusi sektor pariwisata terhadap

PDRB5.00 5.80 6.00 6.70 7.20 7.20

Jumlah Kontribusi PDRB dari sector 7.276,96 10.050,53 11.567,70 15.532,86 17.877,60 17.877,60

Page 398: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 25

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10pariwisataJumlah PDRB 12.645.096,00 14.553.919,00 16.750.885,00 19.279.492,00 22.189.802,00 25.539.433,00 25.539.433,00

5 Kelautan dan perikanan5.1 Produksi perikanan (Ton) 119,528 127,656 137,847 151,457 167,191 184,745 184,745

Dinas Kelautan &Perikanan

5.2 Konsumsi Ikan (Kg) 39.64 42.14 45.14 48.00 51.00 54.00 54.005.3

Cakupan bina kelompok nelayan (%)14.57 31.94 26.75 23.35 20.63 19.04

19.045.4 Produksi perikanan kelompok nelayan

(Ton)4.800 5.140 5.890 6.740 8.988 12.100 12.100

6 Perdagangan6.1 Kontribsi sektor perdagangan terhadap

PDRB12.97 13.20 14.00 15.00 16.00 17.50 17.50

Dinas Koperasi,UKM & Perindag

- Jumlah Kontribs PDRB dari sektorperdagangan (Ribu Rupiah)

1,640,069 1,921,117 2,345,124 2,891,924 3,550,368 4,469,401 4,469,401

- Jumlah PDRB* (Ribu Rupiah) 12,645,096 14,553,919 16,750,885 19,279,492 22,189,802 25,539,433 25,539,4336.2 Ekspor bersih perdagangan 0 0 5.00% 7.00% 9.00% 10.00% 10.00%6.3 Cakupan bina kelompok pedagang/atau

usaha informal0 0

20 Pedagang& 5 Kab

30 Pedagang& 5 Kab

40 Pedagang& 5 Kab

50 Pedagang& 5 Kab

140 Pedagang& 5 Kab

7 Perindustrian7.1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB 7.59 8.00 8.30 8.70 9.10 9.50 9.50

Dinas Koperasi,UKM & Perindag

- Jumlah Kontribusi PDRB dari sektorindustri

959,763 1,164,313 1,390,323 1,677,316 2,019,272 2,426,246 2,426,246

- Jumlah PDRB* (Ribu Rupiah) 12,645,096 14,553,919 16,750,885 19,279,492 22,189,802 25,539,433 25,539,4337.2 Kontribusi industri rumah tangga

terhadap PDRB sektor industri0 0 5 IKM 5 IKM 5 IKM 5 IKM 20 IKM

7.3 Pertumbuhan industri (%) 13.08 14.00 15.00 15.80 17.00 19.00 19.007.4 Cakupan bina kelompok pengrajin (keg) 0 0 2 2 2 2 88 Ketransmigrasian

8.1 Transmigran swakarsa 0 0 2 2 2 1 1

Dinas Nakertrans- Jumlah transmigran swakarsa 100 0 100 125 100 75 75

- Jumlah transmigrasi 4,423 3,844 4,935 5,320 6,045 7,495 7,4958.2 Kontribusi transmigrasi terhadap PDRB 0.05 0.05 0.04 0.03 0.03 0.03 0.03 Dinas Nakertrans

Page 399: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 26

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10(%)- Jumlah Kontribusi PDRB daritransmigrasi (Ribu Rupiah)

6,200 7,051 6,652 6,601 6,643 6,650 6,650

- Jumlah PDRB* (Ribu Rupiah) 12,645,096 14,553,919 16,750,885 19,279,492 22,189,802 25,539,433 25,539,433ASPEK DAYA SAING DAERAHFokus kemampuan Ekonomi Daerah

1. Pertanian1.1 Nilai Tukar Petani* 107 109 111 113 115 116 116

Dinas Pertanian& Peternakan

- Indeks yang diterima petani (lt) 144 155 166 179 193 207 207- Indeks yang dibayar petani (lb) 134 142 150 159 168 178 178

Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur1. Perhubungan

1.1 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 2.39 2.32 2.27 2.21 2.16 2.11 2.39 DinasPerhubungan &

Kominfo- Panjang jalan 7,082 7,200 7,250 7,300 7,350 7,400 7,082- Jumlah Kendaraan 2,965 3,100 3,200 3,300 3,400 3,500 2,965

1.2 Jumlah orang/barang yang terangkutangkutan umum

273,020 273,020 273,020 273,020 273,020 273,020 273,020

DinasPerhubungan &

Kominfo

1.3 Jumlah orang/barang barang melaluidermaga/ bandara/ terminal pertahun

12 12 12 12 12 12 12

- Jumlah orang Pertahun 4,678,321 4,800,000 4,900,000 5,000,000 5,100,000 5,200,000 4,678,321- Jumlah barang barang melalui dermagapertahun

397,649 410,000 420,000 430,000 440,000 450,000 397,649

- Jumlah bandara pertahun 303,187 340,000 345,000 350,000 355,000 360,000 303,1872. Penataan Ruang

2.1 Luas wilayah produktif (%) 63.77 64.68 64.68 64.68 64.68 64.68 64.68- Jumlah luas wilayah produktif (ha) 1,080,100 1,080,100 1,080,100 1,080,100 1,080,100 1,080,100 1,080,100

Bappeda (DraftRTRW)

- Jumlah luas seluruh wilayah budidaya(ha)

1,693,716 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889

Luas wilayah produktif per Kabupaten 655,562 655,562 655,562 655,562 655,562 655,562 655,562- Kabupaten Mamuju Utara (ha) 170,313 170,313 170,313 170,313 170,313 170,313 170,313- Kabupaten Mamuju (ha) 312,197 312,197 312,197 312,197 312,197 312,197 312,197- Kabupaten Majene (ha) 30,444 30,444 30,444 30,444 30,444 30,444 30,444- Kabupaten Polewali Mandar (ha) 98,336 98,336 98,336 98,336 98,336 98,336 98,336

Page 400: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 27

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10- Kabupaten Mamasa (ha) 44,272 44,272 44,272 44,272 44,272 44,272 44,272

2.2 Luas wilayah industri 1,693,716 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889Bappeda (Draft

RTRW)- Jumlah luas wilayah industri- Jumlah luas seluruh wilayah budidaya 1,693,716 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889

2.4 Luas wilayah kebanjiran (%) 0.50 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51Bappeda (Draft

RTRW)- Jumlah luas wilayah kebanjiran (ha) 8,461 8,461 8,461 8,461 8,461 8,461 8,461- Jumlah luas seluruh wilayahbudidaya(ha)

1,693,716 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889

2.5 Luas wilayah kekeringan (%) 2.00 2.03 2.03 2.03 2.03 2.03 2.03Bappeda (Draft

RTRW)- Jumlah luas wilayah kekeringan (ha) 33,900 33,900 33,900 33,900 33,900 33,900 33,900- Jumlah luas seluruh wilayah budidaya(ha)

1,693,716 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889 1,669,889

2.6 Luas wilayah perkotaan 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716Bappeda (Draft

RTRW)- Jumlah luas wilayah perkotaan- Jumlah luas seluruh wilayah budidaya(km2)

1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716 1,693,716

3. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian3.1 Jenis dan jumlah bank dan cabang* 8 10 12 14 16 16 16

BPS3.2 Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan

cabang* -2 4 6 8 10 10

3.3 Jumlah restoran* 166 174 182 190 198 206 2063.4 Jumlah Penginapan / Hotel* 95 97 99 101 103 105 1054. Lingkungan Hidup

4.1 Persentase rumah tangga (RT) yangmenggunakan air bersih* (%)

66.62 67.96 69.32 70.72 72.14 73.59 73.59Lingkungan

Hidup5. Komunikasi dan Informatika

5.1 Rasio ketersediaan daya listrik (%) 83.11 87.25 84.56 86.40 87.04 88.01 83.11 DinasPerhubungan &

Kominfo- Daya listrik terpasang (MW) 374 491 527 549 566 594 374- Jumlah kebutuhan (MW) 450 563 623 635 650 675 450

5.2Persentase Rumah tangga yangmenggunakan listrik (%)

77.84 80.46 82.06 83.65 85.23 86.79 77.84Dinas

Perhubungan &Kominfo

- Jumlah rumah tangga menggunakan 201,345 210,000 215,000 220,000 225,000 230,000 201,345 Dinas

Page 401: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 28

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10listrik Perhubungan &

Kominfo- Jumlah rumah tangga 258,678 261,000 262,000 263,000 264,000 265,000 258,6785.3 Persentase yang menggunakan

HP/Telepon57.01 54.33 51.64 49.31 47.29 45.52 39.69

DinasPerhubungan &

Kominfo- Jumlah penduduk menggunakanHP/telepon

723,769 750,000 770,000 790,000 810,000 830,000 723,769

- Jumlah Penduduk (jiwa) 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342Fokus Iklim Berinvestasi

1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian1.1 Angka kriminalitas 27 120 150 140 100 120 120 Badan

kesbangpol &Linmas1.2 Jumlah Demo 21 150 250 145 105 260 260

1.3 Lama proses perijinan

BPPMD

Rata-rata lama proses perijinan (dalamhari)- Pendaftar Penanaman Modal 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari- Izin Prinsip penanaman Modal 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari- Izin Prinsip perluasan PenanamanModal

3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari

- Izin Prinsip perubahan PenanamanModal

5 Hari 5 Hari 5 Hari 5 Hari 5 Hari 5 Hari 5 Hari

- Izin Usaha Penanaman Modal 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari- Izin Usaha Perubahan PenanamanModal

7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari

- Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari- Izin Usaha Penggabungan PerusahaanPenanaman Modal

7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari

1.4Jumlah dan macam pajak dan retribusidaerah Dinas Pendapatan

Daerah- Jumlah dan macam pajak dan reribusidaerah

64 66 69 71 7474

1.5Jumlah perda yang mendukung iklimusaha

Biro Hukum

Page 402: RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016

RPJMD PROVINSI SULAWESI BARAT 2012-2016 | |

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab IX - 29

No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH

KONDISIKINERJAPD AWALPERIODE

RPJMD(2011)

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

PERIODERPJMD(2016)

PENANGGUNGJAWAB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

- Jumlah perda yang mendukung iklimusaha

6 10 11 12 12

Pemerintahmelakukan

upaya terhadappeningkatan

kerjasama parapengusaha

1.6 Persentase desa berstatus swasembadaterhadap total desa

588 676 777 893 1,026 1,179 1,179 Badan Pemb.Masy & pemdes

- Jumlah desa atau kelurahan 588 676 777 893 1,026 1,179 1,179Fokus Sumber Daya Manusia

1. Ketenagakerjaan1.1 Rasio lulusan S1/S2/S3* 255 312 383 473 586 731 731

Dinas Nakertrans- Jumlah lulusan S1/S2/S3 32,429 43,020 57,070 75,709 100,436 133,237 133,237- Jumlah penduduk 1,269,534 1,380,364 1,491,207 1,602,004 1,712,702 1,823,342 1,823,342

1.2 Rasio Ketergantungan* 67% 67% 67% 67% 67% 67% 67%

BPS- Jumlah penduduk usia < 15 tahun 418,910 460,801 506,881 557,569 613,326 674,658 674,658- Jumlah penduduk usia > 64 tahun 47,173 51,890 57,079 62,787 69,066 75,972 75,972- Jumlah penduduk Usia 15-64 tahun 695,641 765,205 841,725 925,898 1,018,487 1,120,336 1,120,336