ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

11
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pe nger ti an Ma naje me n P rodu ksi da n O pe ra si Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan  ja sa yang dit awar kan per usa haan kepa da kons ume n. Kegi ata n ini dal am banyak  perusahaan melibatkan bagian terbesar dari karyawan dan mencakup jumlah terbesar dari aset perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan produksi dan operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan. Pengertian manajemen operasi merupakan suatu proses yang  berkesi na mbungan da n ef ekti f me nggunakan fungsi ma naje me n dan untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Kegiatan dalam manajemen operasi mencakup penggunaan fungsi manajemen. Dalam  perencanaan, manajer operasi menentukan tujuan subsistem operasi dari organisasi dan mengembangk an progra m, kebijakan dan prose dur penentuan peranan dan fokus dari operasi termasuk perencanaan produk, perenc anaan fasilita s dan perenc anaan  penggunaan sumber daya produksi Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa. Manajemen operasi adalah seran gkaian aktivit as yang menghasi lkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Kegi ata n yan g mengha sil kan bar ang ata u jas a  be rlangs ung di semua organisasi. Dal am per usa haan manufaktur, dapat terlih at dengan jelas aktivitas produksi yang menghasilkan barang. 9

Transcript of ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

Page 1: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 1/11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi

Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan

  jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Kegiatan ini dalam banyak 

 perusahaan melibatkan bagian terbesar dari karyawan dan mencakup jumlah terbesar 

dari aset perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan produksi dan operasi menjadi salah

satu fungsi utama perusahaan.

Pengertian manajemen operasi merupakan suatu proses yang

  berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen dan untuk 

mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.

Kegiatan dalam manajemen operasi mencakup penggunaan fungsi manajemen. Dalam

 perencanaan, manajer operasi menentukan tujuan subsistem operasi dari organisasi

dan mengembangkan program, kebijakan dan prosedur penentuan peranan dan fokus

dari operasi termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan

 penggunaan sumber daya produksi

Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa. Manajemen operasi adalah

serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan

mengubah input  menjadi output. Kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa

  berlangsung di semua organisasi. Dalam perusahaan manufaktur, dapat terlihat

dengan jelas aktivitas produksi yang menghasilkan barang.

9

Page 2: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 2/11

10

Menurut Heizer and Render (2006:4). “Manajemen produksi dan operasi

adalah pengaturan kegiatan-kegiatan yang menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa

dengan mengubah input menjadi output .”

Menurut Adam and Evert (1992:11). “Manajemen operasi adalah proses

 perubahan tanah, tenaga kerja, modal, dan input-input lainnya menjadi barang dan

 jasa yang diinginkan.”

Menurut Assauri (1999:11). “Manajemen produksi dan operasi adalah proses

yang merubah masukan-masukan (input ) dan menggunakan sumber-sumber 

daya untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output ) yang merupakan barang

atau jasa.”

Menurut Handoko (1999:3). “Manajemen produksi dan operasi adalah  pengelolaan secara optimal menggunakan sumber daya-sumber daya (atau

sering disebut faktor-faktor produksi) seperti tenaga kerja, mesin-mesin,

  peralatan, bahan mentah, dan sebagainya dalam proses transformasi bahanmentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi dan operasi

adalah kegiatan untuk mengatur, mengkoordinasikan penggunaan sumber daya yang

dimiliki perusahaan secara efisien dan efektif untuk menciptakan atau menambah

kegunaan suatu barang dan jasa sesuai dengan yang direncanakan dan menjadi tujuan

ataupun sasaran perusahaan. Dalam hal ini sasaran perusahaan berupa maksimalisasi

laba dan memberikan yang lebih baik bagi konsumen. Untuk meningkatkan

  produktivitas kerja perusahaan serta maksimalisasi kapasitas perusahaan terdapat

 beberapa kerangka keputusan dalam berbagai operasional produksi perusahaan.

Page 3: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 3/11

11

2.2 Pengertian Pengawasan

Pengawasan kualitas yang baik akan membantu dalam kelancaran proses

  produksi, sehingga aktivitas produksi akan dapat mencapai sasarannya. Dengan

adanya pengawasan kualitas kemungkinan dapat mengurangi biaya-biaya yang

diperlukan yaitu dengan cara memperkecil jumlah kerusakan dan pemborosan yang

terjadi dalam produksi dan dapat dihindari.

Jadi pengawasan kualitas mempunyai hubungan yang erat dengan pengawasan

  produksi dan tidak adanya pengawasan terhadap kualitas akan mengakibatkan

 perusahaan berjalan tidak efisien yang pada akhirnya proses produksi tidak akan

  berjalan lancar. Dalam melaksanakan kegiatan proses produksi biasanya terdapat

 beberapa pilihan dalam hal peralatan proses produksi yang akan dipakai, mulai dari

 penentuan tempat operasi, perencanaan gedung yang sesuai, sampai kepada penentuan

dan pilihan mesin-mesin serta fasilitas produksi lainnya.

Sehingga rancangan produksi barang yang akan diproses tidak terlepas dari

standar kualitas produk perusahaan, yang akan memudahkan untuk melakukan

 pengawasan produk akhir. Memang perlu disadari bahwa tidak ada produk yang

sempurna dan mempunyai spesifik produk yang sama dengan apa yang ditentukan

dalam standar. Tetapi dengan adanya batasan-batasan pengawasan dan batasan

toleransi tertentu dapat diambil keputusan apakah produk tersebut layak untuk 

dipasarkan.

Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di samping fungsi

 perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan. Pengawasan merupakan tanggung

  jawab pimpinan, tapi karena tidak mungkin pimpinan melakukan semuanya maka

Page 4: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 4/11

12

 pengawasan dilimpahkan kepada unit pengawasan. Di samping itu pengawasan harus

  bisa mengukur objek apa yang telah di capai, menilai pelaksanaan serta tindakan

 perbaikan atau penyesuaian yang di anggap perlu, di samping itu pengawasan sendiri

harus bisa mengevaluasi diri tentang apa yang telah dicapainya.

Pengawasan itu sendiri bertujuan untuk :

1. Menjamin ketepatan pelaksanaan sesuai rencana, kebijaksanaan dan perintah

(aturan yang berlaku).

2. Menertibkan koordinasi kegiatan.

3. Mencegah pemborosan dan penyimpangan.

4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang

dihasilkan.

5. Membina kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan organisasi.

Menurut Gaspersz (2002:5). “Pengawasan kualitas adalah teknik-teknik dan

aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.”

2.3 Pengertian Kualitas

Untuk mengetahui pengertian dari kualitas, perlu diadakan perbandingan

 pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian kualitas, diantaranya adalah :

Menurut Heizer dan Render (2006:192). “Kualitas adalah totalitas bentuk dan

karakteristik barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi.”

Page 5: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 5/11

13

Menurut Adam Jr (1992:596). “Kualitas adalah tingkat dimana spesifikasi

desain untuk suatu produk mempunyai kecocokan fungsi dan manfaat dan tingkat

kecocokan suatu produk pada spesifikasi desainnya.”

Menurut Schroeder (2000:137). “Kualitas adalah kecocokan atau memenuhi

kebutuhan pelanggan sekarang dan masa yang akan datang.”

Berdasarkan definisi kualitas baik yang konvensional maupun yang lebih

strategik, kita boleh menyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada

 pengertian pokok berikut :

1. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan

langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan

dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk tersebut

2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan

Menurut Heizer (2005:254) kualitas selain sebagai elemen penting dalam

operasi, juga memiliki pengaruh lain. Ada tiga alasan pentingnya kualitas :

1. Reputasi perusahaan

Suatu organisasi menyadari bahwa reputasi akan mengikuti kualitas, apakah itu

 baik atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang suatu produk 

 perusahaan, kebiasaan karyawan, dan hubungan pemasok. Promosi diri tidak akan

dapat menggantikan produk yang berkualitas.

2. Keandalan produk 

Pengendalian yang terus-menerus terus menangkap organisasi yang memiliki

desain, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya

mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Pengaturan seperti Consumer Product 

Page 6: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 6/11

14

Safety membuat standar produk dan cara melarang produk yang tidak dapat

memenuhi standar tersebut.

3.Keterlibatan global

Di masa teknologi seperti sekarang, kualitas menjadi suatu perhatian

internasional, sebagaimana halnya MO. Bagi perusahaan dan negara yang ingin

  bersaing secara efektif pada ekonomi global, maka produk mereka harus

memenuhi harapan kualitas, desain, dan harga global. Produk yang rendah

mutunya mengurangi keuntungan perusahaan dan neraca pembayaran negara.

2.4 Tujuan dan Manfaat Pengawasan Kualitas

2.4.1 Tujuan Pengawasan Kualitas

Pelaksanaan pengawasan kualitas sangat penting untuk memperbaiki produk 

dan jasa yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan

  berdasarkan kebijakan pemimpin perusahaan. Adapun tujuan diterapkannya

 pengawasan kualitas meliputi:

1. Meningkatnya kualitas SDM sehingga mampu dan terampil melaksanakan

tugasnya dengan baik.

2. Meningkatnya kualitas produk dan tercapai kepuasan pelanggan.

3. Meningkatnya kerjasama atau hubungan antara manusia dan semangat

kerjasama karyawan.

4. Terlaksana kebijakan dan sasaran perusahaan.

Page 7: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 7/11

15

2.4.2 Manfaat Pengawasan Kualitas

Dengan semakin meningkatnya kualitas produk dan jasa yang dihasilkan,

maka organisasi atau perusahaan akan semakin bertanggung jawab terhadap desain,

 proses, dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan harapan

 pelanggan. Apabila penerapan pengawasan kulitas dilaksanakan secara sungguh-

sungguh akan diberikan banyak manfaat pada organisasi, yaitu :

1. Peningkatan produktivitas.

2. Peningkatan partisipasi.

3. Semangat kerja meningkat.

4. Keahlian karyawan meningkat.

5. Perbaikan kondisi kerja.

6. Peningkatan kepuasan kerja.

7. Kepuasan pelanggan.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

akan menentukan apakah suatu barang akan memenuhi tujuannya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas menurut Assauri (1999:206), kualitas dipengaruhi oleh faktor 

yang akan menentukan bahwa suatu barang dapat memenuhi tujuannya, maka tingkat

kualitas tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Faktor suatu barang

Suatu barang yang dihasilkan seharusnya memperhatikan fungsi untuk apa barang

tersebut dipergunakan, sehingga barang-barang yang dihasilkan harus dapat

Page 8: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 8/11

16

  benar-benar memenuhi fungsi tersebut. Tingkat suatu barang tergantung pada

tingkat pemenuhan fungsi kepuasan penggunaan barang yang dapat dicapai.

2. Wujud luar 

Wujud luar suatu barang merupakan faktor penting dan sering digunakan oleh

konsumen dalam melihat barang untuk pertama kalinya. Faktor tersebut dilihat

dari bentuk, warna dan hal-hal dalam bentuk kemasan barang tersebut.

3. Biaya barang tersebut

Umumnya biaya dan harga suatu barang akan menentukan kualitas barang

tersebut. Hal ini terlihat dari barang-barang yang mempunyai biaya atau harga

yang mahal dapat menunjukan bahwa kualitas barang tersebut dapat relatif lebih

 baik. Hal ini terjadi karena biasanya untuk menghasilkan kualitas yang baik 

dibutuhkan biaya yang lebih mahal, salah satunya disebabkan oleh biaya bahan

 baku.

2.6 Tinjauan Terhadap Hasil Penelitian Terdahulu

2.6.1 Analisis Pengendalian Mutu Produk Akhir Pada PT Moga Garmindo

Mas Jakarta

Menurut Amin Jaeni Malinir (2006:58) didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Kegiatan pengendalian mutu yang ditetapkan oleh PT Moda Garmindo Mas

yang meliputi dua tahapan, yaitu pengendalian mutu pada saat pengolahan

(proses) dan pengendalian mutu terhadap hasil atau produk yang telah dihasilkan.

Pada hasil pengolahan data dengan menggunakan Program SPSS 12, maka

 besarnya nilai-nilai pada analisis Metode Control Chart adalah sebagai berikut :

Page 9: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 9/11

17

a. Besarnya tingkat kerusakan barang pada bulan Oktober 2005, sebesar 0,0268

atau 2,68%.

 b. Besarnya nilai koefisien Standar Deviasi yakni sebesar 0,0202.

c. Besarnya batas atas atau Upper Control Limit  (UCL), yakni sebesar 0,0470

yang merupakan tingkat kerusakan produk kemeja maksimum.

d. Besarnya batas bawah atau  Lower Control Limit (LCL), yakni sebesar 0,0066

yang merupakan tingkat kerusakan produk kemeja minimum.

e. Proporsi kerusakan produk kemeja pada bulan Oktober 2005, dari setiap

 pengambilan sampel sebanyak 100 Pcs dari 2.400 Pcs produk kemeja yang

diobservasi akan rusak sebesar 0,0470. Tingkat kerusakan atau bagian yang

rusak diusahakan masuk pada standar kerusakan yaitu antara 0,0066 – 0,0470.

2. Sistem pengendalian mutu produk yang diterapkan oleh PT Moda Garmindo

Mas sudah menunjukan peningkatan yang sangat signifikan, dimana perusahaan

mempu mengurangi tingkat kerusakan barang dibawah standar UCL yang telah

ditetapkan oleh manajemen perusahaan.

2.6.2 Analisis Pengawasan Mutu Produk Akhir Obat

Bodrexin Dengan Menggunakan Model Peta Kendali /

Control Chart Pada PT Supra Ferbindo Farma

Menurut Heru Kristianto (2005:58) didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Pengawasan merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki mutu produk 

 bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi

 jumlah produk yang rusak.

Page 10: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 10/11

18

2. Dalam pengawasan mutu semua prestasi barang diperiksa dan semua

 penemuan produk  reject  diperlukan sebagai umpan balik untuk para pelaksana

sehingga dapat melaksanakan tindakan perbaikan dimasa mendatang.

3. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data ternyata proporsi kerusakan

 pada saat penelitian sangat fluktuatif.

Sp = 0,0108 dengan UCL = 0,02 dan LCL 0,003

 Namun masih banyak batas pengawasan dan tidak melebihi dari total kerusakan

yang dipersyaratkan oleh perusahaan yaitu kerusakan tidak boleh lebih dari 2%.

2.7 Kerangka Pemikiran

Quality control termasuk operasional dari aktivitas yang bertujuan memonitor 

suatu proses atau mengimplementasikan penyebab dari performa yang tidak 

memuaskan pada tahap yang relevan agar menghasilkan efektifitas ekonomis. Maka

dapat disimpulkan bahwa perbaikan kualitas berdampak pada hasil produk yang lebih

 baik.

Dari analisis penyimpangan menggunakan analisis pengendalian mutu (P-

Chart) dan analisis tulang ikan (Fish Bone) dan untuk analisis hubungan

menggunakan analisis keofisien korelasi.

Menurut Winarno (2008:259). “Quality control chart   (P-Chart) atau grafik 

kontrol kualitas adalah alat untuk menampilkan grafik dari suatu proses yangdilakukan oleh perusahaan. Proses dapat berupa proses produksi yang terjadi

selama beberapa periode. Dengan analisis ini, manajemen akan mudah melihat

 bila terjadi penyimpangan.”

Page 11: ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II

5/12/2018 ROY HANDOKO-41183402060013-BAB II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/roy-handoko-41183402060013-bab-ii 11/11

19

Menurut Heizer dan Render (2006:265). “Diagram tulang ikan (Fish Bone)

adalah tekhik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada

 permasalahan kualitas.”

Menurut Hasan (2005:233). “Koefisien korelasi adalah indeks atau bilangan

yang digunakan untuk mengukur keeratan (kuat, lemah, atau tidak ada) hubungan

antarvariabel.”

Untuk mempermudah memahami isi dari skripsi ini, maka tersusun dan

terencana dengan konsep yang terurai jelas, dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Skripsi

Identifikasi

Fluktuasi Kualitas

Bahan Baku

Analisis Penyimpangan

Dengan menggunakan :

1. Analisis Pengendalian Mutu ( P-Chart )

2. Analisis Tulang Ikan ( Fish Bone)

Solusi Pengawasan

Kualitas

Analisis Hubungan

Dengan menggunakan :

1. Analisis Koefisien Korelasi

Identifikasi

Fluktuasi Kualitas

Produk Akhir