Routing OSPF

10
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Berdasarkan pengiriman paket  data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung. Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host  lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3 Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan. Konsep dasar Routing OSPF Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network. OSPF Message Encapsulation terjadi pada lapisan data-link dengan nomor protocol 89. Data field ini dapat berisi salah satu dari lima tipe paket OSPF. Pada IP packet header, alamat tujuannya mempunyai dua alamat multicast yaitu 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset cukup salah satu dari alamat tersebut. Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah frame Ethernet, alamat tujuan dari MAC address juga merupakan sebuah alamat multicast, yaitu 01-00-5E-00- 00-05 dan 01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF mempunyai 24 byte yang berisikan informasi yang diperlukan. Packet header ini terdiri dari berbagai bidang seperti jenis-jenis paket OSPF, router ID serta alamat IP dari router yang mengirimkan paket. Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu : *. Hello packet -> untuk menemukan serta membangun hubungan antar tetangga router OSPF. *. Database Description (DBD)-> untuk mengecek singkronisasi database antar router. *. Link-State Request (LSR) -> meminta spesifikasi link-state records antara router satu dengan yang lain. *. Link-State Update (LSU) -> mengirimkan permintaan spesifikasi link-state records. *. Link-State Acknowledgement (LSAck) -> menerima paket link-state. Hello Packet Hello Packet digunakan untuk menemukan serta membentuk suatu hubungan tetangga antara router OSPF. Untuk membentuk hubungan ini router OSPF akan mengirimkan paket berukuran kecil secara berkala ke jaringan. Paket inilah yang disebut dengan Hello packet. Paket ini juga mengadpertensikan router mana saja yang akan menjadi tetangganya. Pada jaringan multi-access Hello Packet digunakan untuk memilih Designated Router (DR) dan Back-up Designated Router

description

Routing OSPF

Transcript of Routing OSPF

Page 1: Routing OSPF

Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.Berdasarkan pengiriman paket data routingdibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.

• Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa 

melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer 

dengan alamat 192.168.1.3

• Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain 

sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke 

komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 

192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan 

ke alamat host tujuan.

Konsep dasar Routing OSPF

Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.

OSPF Message Encapsulation terjadi pada lapisan data-link dengan nomor protocol 89. Data field ini dapat berisi salah satu dari lima tipe paket OSPF. Pada IP packet header, alamat tujuannya mempunyai dua alamat multicast yaitu 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset cukup salah satu dari alamat tersebut. Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah frame Ethernet, alamat tujuan dari MAC address juga merupakan sebuah alamat multicast, yaitu 01-00-5E-00-00-05 dan 01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF mempunyai 24 byte yang berisikan informasi yang diperlukan. Packet header ini terdiri dari berbagai bidang seperti jenis-jenis paket OSPF, router ID serta alamat IP dari router yang mengirimkan paket.

Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu :

*. Hello packet -> untuk menemukan serta membangun hubungan antar tetangga router OSPF. *. Database Description (DBD)-> untuk mengecek singkronisasi database antar router.*. Link-State Request (LSR) -> meminta spesifikasi link-state records antara router satu dengan yang lain.*. Link-State Update (LSU) -> mengirimkan permintaan spesifikasi link-state records.*. Link-State Acknowledgement (LSAck) -> menerima paket link-state.

Hello PacketHello Packet digunakan untuk menemukan serta membentuk suatu hubungan tetangga antara router OSPF. Untuk membentuk hubungan ini router OSPF akan mengirimkan paket berukuran kecil secara berkala ke jaringan. Paket inilah yang disebut dengan Hello packet. Paket ini juga mengadpertensikan router mana saja yang akan menjadi tetangganya. Pada jaringan multi-access Hello Packet digunakan untuk memilih Designated Router (DR) dan Back-up Designated Router

Page 2: Routing OSPF

(BDR). DR dan BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut.

Network Mask pada format Hello packet merupakan mask dari interface jaringan dari OSPF yang sedang berjalan. Subnet-Mask nya 0.0.0.0 (4 byte). Hello Interval biasanya multicast (224.0.0.5). Merupakan jumlah detik antara hello packet, biasanya 10 detik pada link point-to-point dan 30 detik pada NBMA / link broadcast.

Options merupakan kemampuan opsional yang dimiliki router.

RTR Prio digunakan dalam pemilihan DR dan BDR. Router dengan nilai priority tertinggi akan menjadi DR. Router dengan nilai poriotity di urutan kedua sebagai BDR. Secara default semua router OSPF memiliki nilai priority 1. Dengan Range priority mulai dai 0 hingga 255. Bila prioritasnya 0 berarti router tersebut tidak memenuhi syarat dalam pemilihan DR dab BDR, sedangkan nilai 255 menjamin sebuah router menjadi DR. Jjika dua buah router memiliki nilai priority sama, maka yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki nilai router ID tertinggi dalam jaringan.

Router Dead Interval merupakan jumlah dalam hitungan detik sebelum tetangga dinyatakan down. Secara default dead interval adalah 4 kali hello interval. Designated Router bertujuan untuk mengurangi jumlah flooding pada media multiaccess.Backup Designated Router bertujuan sebagai cadangan dari DR. Selama flooding berlangsung, BDR tetap pasif.

Neighbor berisi ID dari setiap router tetangga.

Database Description (DBD)

DBD digunakan selama pertukaran database. Paket DBD pertama digunakan untuk memilih hubungan master dan slave serta menetapkan urutan yang dipilih oleh master. Pemilihan master dan slave berdasarkan router ID tertinggi dari salah satu router. Router dengan router ID tertinggi akan menjadi master dan memulai sinkronisasi database. Router yang menjadi master akan melakukan pengiriman lebih dulu ke router slave. Peristiwa ini di istilahkan fase Exstart State. Setelah fase Exstart State lewat, selanjutnya adalah fase Exchange. Pada fase ini kedua router akan saling mengirimkan Database Description Packet. Bila si penerima belum memiliki informasi yang terdapat dalam paket tersebut, maka router pengirim akan memasuki fase Loading State. Dimana fase ini router akan mengirimkan informasi state secara lengkap ke router tetangganya. Setelah selesai router-router OSPF akan memiliki informasi state yang lengkap dalam databasenya, ini disebut fase Full State.

Link-State Request (LSR)

LSR akan dikirim jika bagian dari database hilang atau out of date. LSR juga digunakan setelah pertukaran DBD selesai untuk meminta LSAs yang telah terjadi selama pertukaran DBD.

Page 3: Routing OSPF

Link-State Update (LSU)LSU mengimplementasikan flooding dari LSAs yang berisi routing dan informasi metric. LSU dikirim sebagai tanggapan dari LSR.

Link-State Acknowledgement (LSAck)

OSPF membutuhkan pengakuan untuk menerima setiap LSA. Beberapa LSA dapat diakui dalam sebuah paket single link-state acknowledgement. Paket ini dikirim sebagai jawaban dari packet update link state serta memverifikasi bahwa paket update telah diterima dengan sukses. LSAck akan dikirim sebagai multicast. Jika router dalam keadaan DR atau BDR maka pengakukan dikirim ke alamat multicast router OSPF dari 224.0.0.5 sedangkan bila router dalam keadaan tidak DR atau BDR pengakuan akan dikirim kesemua alamat multicast router DR dari 224.0.0.6

Konfigurasi Routing Dinamis dengan OSPF pada Cisco 

OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routingprotokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.

Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusirouting ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi linkstate yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router LainUntuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga. Langkah pertama yang

Page 4: Routing OSPF

harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan neighbor router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilahHello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam mediabroadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukanneighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.Topologi Jaringan

Pengalamatan :

Router Port IP

Tasik Fa0/0 10.14.200.1 /24

Fa0/1 10.14.206.1 /24

Bandung Fa0/0 10.14.200.2 /24

Se0/0/0 10.14.201.1 /24

Ciamis Se0/0/0 10.14.205.1 /24

Se0/0/1 10.14.201.2 /24

Fa0/0 10.14.202.1 /24

Cirebon Fa0/0 10.14.202.2 /24

Fa0/1 10.14.203.2 /24

Kuningan Fa0/0 10.14.203.1 /24

Se0/0/0 10.14.204.1 /24

Garut Se0/0/0 10.14.205.2 /24

Page 5: Routing OSPF

Se0/0/1 10.14.204.2 /24

Fa0/0 10.14.206.2 /24

Konfigurasi Routing• Router Tasik

Router(config)#router ospf 1Router(config-router)#network 10.14.200.0 0.0.0.255 area 1Router(config-router)#network 10.14.206.0 0.0.0.255 area 1Router(config-router)#exit

• Router BandungRouter(config)#router ospf 1Router(config-router)#network 10.14.201.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 10.14.200.0 0.0.0.255 area 1Router(config-router)#exit

• Router CiamisRouter(config)#router ospf 1Router(config-router)#network 10.14.201.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 10.14.205.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 10.14.202.0 0.0.0.255 area 1Router(config-router)#exit

• Router CirebonRouter(config)#router ospf 1Router(config-router)#network 10.14.202.0 0.0.0.255 area 1Router(config-router)#network 10.14.203.0 0.0.0.255 area 1Router(config-router)#exit

• Router KuninganRouter(config)#router ospf 1Router(config-router)#network 10.14.204.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 10.14.203.0 0.0.0.255 area 1Router(config-router)#exit

• Router GarutRouter(config)#router ospf 1Router(config-router)#network 10.14.205.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 10.14.204.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 10.14.206.0 0.0.0.255 area 1Router(config-router)#exitSetelah semua router dikonfigurasikan seperti diatas, cobalah cek IP Route masing masing router

Page 6: Routing OSPF

Gambar diatas menunjukan bahwa router sudah terkonfigurasi routing ospf. Langkah selanjutnya adalah test koneksi. Kita coba ping dari Router Tasik ke router Cirebon. Jika hasil ping sukses maka konfigurasi router telah berhasil.

Kelebihan Dan kekurangan RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGPDiposkan : Tri handoyo

Istilah-istilah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP pada topologi jaringan merupakan Routing yang digunakan untuk routing Dinamik. Dibawah ini juga dijelaskan tentang kekurangan dan kelebihannya dalam membuat routing dinamik:

1. Routing Information Protocol (RIP)

Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-

Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama

pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat olehXerox Parc’s PARC Universal

Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama

menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.

contoh topologi jaringan RIP

RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang

menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang

diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik,

melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan tekniksplit

horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di

konfigurasi.

RIP memiliki 3 versi yaitu :

Page 7: Routing OSPF

a. RIPv1

b. RIPv2

c. RIPng

– Kelebihan

Menggunakan metode Triggered Update.

RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi

routing.

Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus

mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).

Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat

diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

– Kekurangan

Jumlah host Terbatas

RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.

RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).

Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi

lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang

diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum

menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP

adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System(AS) yang dapat menentukan

routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah

100.

– Kelebihan

support = 255 hop count

– Kekurangan

Jumlah Host terbatas

3. Open Shortest Path First (OSPF)

OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior

gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau

perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak

untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih

Page 8: Routing OSPF

memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk

menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan

eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka.

Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian,

siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di

manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang

menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa

tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan

area.

OSPF memiliki 3 table di dalam router :

1. Routing table

Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisithe lowest

cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing

table yang berbeda-beda.

2. Adjecency database

Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang

berbeda-beda.

3. Topological database

Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.

- Kelebihan

tidak menghasilkan routing loop

mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus

dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan

membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.

waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

- Kekurangan

Membutuhkan basis data yang besar

Lebih rumit

4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di

adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana

EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. Bgmn bila router cisco digunakan

dengan router lain spt Juniper, Hwawei, dll menggunakan EIGRP??? Seperti saya bilang diatas,

Page 9: Routing OSPF

EIGRP hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan

utk midsize dan large company. Karena banyak sekali fasilitas2 yang diberikan pada protocol ini.

- Kelebihan

melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.

memerlukan lebih sedikit memori dan proses

memerlukan fitur loopavoidance

- Kekurangan

Hanya untuk Router Cisco

5. Border Gateway Protocol (BGP)

Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol.

Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum

dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk

Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet

(ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan

sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi

routing dalam jaringan mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP

untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika BGP digunakan antar Autonom System (AS),

protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP

untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)

- Kelebihan

Sangat sederhana dalam instalasi

- Kekurangan

Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.

Kelebihan dari OSPF sebagai berikut• Tidak menghasilkan routing loop

• Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus

• Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan

• Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.

• Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :• Membutuhkan basis data yang besar

• Lebih rumit

Page 10: Routing OSPF