Makalah Jarkom OSPF

19
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang OSPF (Open Shortest Path First) ini dengan lancar dan tepat waktu. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer dan juga untuk dapat memahami dan mengerti tentang OSPF itu sendiri. Selama pembuatan makalah ini, kami banyak mengalami kendala namun atas kerjasama yang solid dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih khususnya pada: Allah SWT yang telah memberi ilmu dan kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini Bapak Ahmad Heriyanto, S.Kom, M.T selaku dosen mata kuliah Jaringan Komputer Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun telah memberikan manfaat bagi kami. Kami berharap kepada semua pihak dengan segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk dimasa yang akan datang agar bisa menyempurnakan makalah ini. Indralaya, November 2014 Page 1

description

menjelaskan tentang OSPF

Transcript of Makalah Jarkom OSPF

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat

menyelesaikan makalah tentang OSPF (Open Shortest Path First) ini dengan lancar dan tepat

waktu. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer dan

juga untuk dapat memahami dan mengerti tentang OSPF itu sendiri.

Selama pembuatan makalah ini, kami banyak mengalami kendala namun atas kerjasama yang

solid dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih khususnya pada:

Allah SWT yang telah memberi ilmu dan kelancaran sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini

Bapak Ahmad Heriyanto, S.Kom, M.T selaku dosen mata kuliah Jaringan Komputer

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun

telah memberikan manfaat bagi kami. Kami berharap kepada semua pihak dengan segala

kritik dan saran yang bersifat membangun untuk dimasa yang akan datang agar bisa

menyempurnakan makalah ini.

Indralaya, November 2014

Penyusun

Page 1

Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................................1

Daftar Isi.....................................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................3

A. Latar Belakang.......................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................3

C. Batasan Masalah....................................................................................................................3

Bab II Pembahasan....................................................................................................................4

A. Pengertian OSPF...................................................................................................................4

B. Tipe-Tipe Paket OSPF.......................................................................................................5-7

C. Media yang digunakan OSPF.............................................................................................7-8

D. Tabel Router Database OSPF ...............................................................................................8

E. Kelebihan dan kekurangan OSPF..........................................................................................8

F. Pembuatan Simulasi OSPF pada Router CISCO..............................................................9-12

Bab III Penutup........................................................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................................................13

Bab IV Daftar Pustaka..............................................................................................................14

Page 2

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, maka semakin dipandang perlu pula tersedianya informasi yang cepat, tepat dan akurat di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Pengelolaan data secara manual semakin dirasakan jauh dari efesiensi penanganan informasi yang cepat, tepat dan akurat seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, kemudian dicari alternatif terbaik bagi pengelolaan data tersebut. Alternatif yang kemudian muncul dan semakin berkembang pesat saat ini adalah penggunanaan teknologi komputer untuk mengelola data-data tersebut. Apalagi untuk sebuah perusahaan tentunya pemakaian satu atau dua perangkat komputer saja tidak akan mencukupi, oleh karenanya dibutuhkan komputer dalam jumlah yang tidak sedikit. Agar tiap-tiap komputer dalam perusahaan tersebut dapat bertukar/sharing data dengan cepat dan akurat, maka masing-masing komputer ini harus saling terhubung satu sama lain. Untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain, diperlukan pemasangan jaringan komputer yang baik. Di sinilah letak pentingnya pengaturan dan perancangan yang baik dalam pembangunan sebuah jaringan komputer yang aman, efektif dan efesien.

Untuk merancang suatu jaringan yang baik, maka perlu dibuat suatu konfigurasi jaringan yang efesien agar diperoleh hasil pengaksesan tercepat. Metode konfigurasi jaringan yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan kecapatan akses adalah metode Open Short Path First (OSPF), karena OSPF memiliki tingkat skalabilitas, reliabilitas, dan kompatibilitas yang tinggi.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan tema yang diambil, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Jelaskan Definisi dari OSPF2. Sebutkan tipe-tipe paket OSPF3. Apa saja media yang digunakan pada OSPF4. Sebutkan tabel router database pada OSPF5. Apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh OSPF6. Bagaimana pembuatan simulasi OSPF pada Router CISCO Packet Tracer

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari makalah ini adalah penjelasan beberapa bagian penting mengenai OSPF (Open Shortest Path First) dan cara pembuatan simulasi OSPF tersebut pada Router CISCO Packet Tracer.

Page 3

BAB II

Pembahasan

A. Pengertian OSPF

OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.

Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.

Gambar OSPF

Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini

Page 4

adalah teknologi Link State yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.

OSPF Message Encapsulation terjadi pada lapisan data-link dengan nomor protocol 89. Data field ini dapat berisi salah satu dari lima tipe paket OSPF. Pada IP packet header, alamat tujuannya mempunyai dua alamat multicast yaitu 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset cukup salah satu dari alamat tersebut. Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah frame Ethernet, alamat tujuan dari MAC address juga merupakan sebuah alamat multicast, yaitu 01-00-5E-00-00-05 dan 01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF mempunyai 24 byte yang berisikan informasi yang diperlukan. Packet header ini terdiri dari berbagai bidang seperti jenis-jenis paket OSPF, router ID serta alamat IP dari router yang mengirimkan paket.

B. Tipe Tipe Paket OSPF

Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu :

1. Hello Packet

Hello Packet digunakan untuk menemukan serta membentuk suatu hubungan tetangga antara router OSPF. Untuk membentuk hubungan ini router OSPF akan mengirimkan paket berukuran kecil secara berkala ke jaringan. Paket inilah yang disebut dengan Hello packet. Paket ini juga mengadpertensikan router mana saja yang akan menjadi tetangganya. Pada jaringan multi-access Hello Packet digunakan untuk memilih

Page 5

Designated Router (DR) dan Back-up Designated Router (BDR). DR dan BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut.

Network Mask pada format Hello packet merupakan mask dari interface jaringan dari OSPF yang sedang berjalan. Subnet-Mask nya 0.0.0.0 (4 byte). Hello Interval biasanya multicast (224.0.0.5). Merupakan jumlah detik antara hello packet, biasanya 10 detik pada link point-to-point dan 30 detik pada NBMA / link broadcast.Options merupakan kemampuan opsional yang dimiliki router.

RTR Prio digunakan dalam pemilihan DR dan BDR. Router dengan nilai priority tertinggi akan menjadi DR. Router dengan nilai poriotity di urutan kedua sebagai BDR. Secara default semua router OSPF memiliki nilai priority 1. Dengan Range priority mulai dai 0 hingga 255. Bila prioritasnya 0 berarti router tersebut tidak memenuhi syarat dalam pemilihan DR dab BDR, sedangkan nilai 255 menjamin sebuah router menjadi DR. Jjika dua buah router memiliki nilai priority sama, maka yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki nilai router ID tertinggi dalam jaringan.

Router Dead Interval merupakan jumlah dalam hitungan detik sebelum tetangga dinyatakan down. Secara default dead interval adalah 4 kali hello interval. Designated Router bertujuan untuk mengurangi jumlah flooding pada media multiaccess. Backup Designated Router bertujuan sebagai cadangan dari DR. Selama flooding berlangsung, BDR tetap pasif. Neighbor berisi ID dari setiap router tetangga.

2. Database Description (DBD)

DBD digunakan selama pertukaran database. Paket DBD pertama digunakan untuk memilih hubungan master dan slave serta menetapkan urutan yang dipilih oleh master. Pemilihan master dan slave berdasarkan router ID tertinggi dari salah satu router. Router dengan router ID tertinggi akan menjadi master dan memulai sinkronisasi database. Router yang menjadi master akan melakukan pengiriman lebih dulu ke router slave. Peristiwa ini di istilahkan fase Exstart State. Setelah fase Exstart State lewat, selanjutnya adalah fase Exchange. Pada fase ini kedua router akan saling mengirimkan Database Description Packet. Bila si penerima belum memiliki informasi yang terdapat dalam paket tersebut, maka router pengirim akan memasuki fase Loading State. Dimana fase ini router akan mengirimkan informasi state secara lengkap ke router tetangganya. Setelah selesai router-router OSPF akan memiliki informasi state yang lengkap dalam databasenya, ini disebut fase Full State.

3. Link-State Request (LSR)

LSR akan dikirim jika bagian dari database hilang atau out of date. LSR juga digunakan setelah pertukaran DBD selesai untuk meminta LSAs yang telah terjadi selama pertukaran DBD.

4. Link-State Update (LSU)

Page 6

LSU mengimplementasikan flooding dari LSAs yang berisi routing dan informasi metric. LSU dikirim sebagai tanggapan dari LSR.

5. Link-State Acknowledgement (LSAck)

OSPF membutuhkan pengakuan untuk menerima setiap LSA. Beberapa LSA dapat diakui dalam sebuah paket single link-state acknowledgement. Paket ini dikirim sebagai jawaban dari packet update link state serta memverifikasi bahwa paket update telah diterima dengan sukses. LSAck akan dikirim sebagai multicast. Jika router dalam keadaan DR atau BDR maka pengakukan dikirim ke alamat multicast router OSPF dari 224.0.0.5 sedangkan bila router dalam keadaan tidak DR atau BDR pengakuan akan dikirim kesemua alamat multicast router DR dari 224.0.0.6

C. Media yang digunakan OSPF

Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF, masing-masing memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja mengikuti karakteristik mereka. Media tersebut adalah sebagai berikut:

1. Broadcast Multiaccess

Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya. Namun ada yang unik dalam proses pada media ini, yaitu akan terpilih dua buah router yang berfungsi sebagai Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR). Apa itu DR dan BDR akan dibahas berikutnya.

2. Point-to-Point

Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour. Dalam proses pencarian neighbour ini, router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet dan pesan-pesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.

3. Point-to-Multipoint

Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan. Jaringan-jaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke perangkat utamanya. Pesan-pesan routing protocol OSPF akan direplikasikan ke seluruh jaringan Point-to-Point tersebut.

Page 7

Pada jaringan jenis ini, traffic OSPF juga dikirimkan menggunakan alamat IP multicast. Tetapi yang membedakannya dengan media berjenis broadcast multi-access adalah tidak adanya pemilihan Designated dan Backup Designated Router karena sifatnya yang tidak meneruskan broadcast.

4. Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)

Media berjenis Nonbroadcast multi-access ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja. Contoh dari media ini adalah X.25 dan frame relay yang sudah sangat terkenal dalam menyediakan solusi bagi kantor-kantor yang terpencar lokasinya. Di dalam penggunaan media ini pun dikenal dua jenis penggunaan, yaitu jaringan partial mesh dan fully mesh.

OSPF melihat media jenis ini sebagai media broadcast multiaccess. Namun pada kenyataannya, media ini tidak bisa meneruskan broadcast ke titik-titik yang ada di dalamnya. Maka dari itu untuk penerapan OSPF dalam media ini, dibutuhkan konfigurasi DR dan BDR yang dilakukan secara manual. Setelah DR dan BDR terpilih, router DR akan mengenerate LSA untuk seluruh jaringan.Dalam media jenis ini yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki koneksi langsung ke seluruh router tetangganya. Semua traffic yang dikirimkan dari router-router neighbour akan direplikasikan oleh DR dan BDR untuk masing-masing router dan dikirim dengan menggunakan alamat unicast atau seperti layaknya proses OSPF pada media Point-to-Point.

D. Tabel Router Database pada OSPF

OSPF memiliki 3 tabel di dalam router :

1. Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.

2. Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.

3. Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.

E. Kelebihan dan Kekurangan OSPF

Kelebihan dari OSPF sebagai berikut: Tidak menghasilkan routing loop Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area

Page 8

Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :

Membutuhkan basis data yang besar Lebih rumit

F. Pembuatan Simulasi OSPF pada Router CISCO Packet Tracer

1. Gunakan 3 Router dan 2 PC

2. Setelah itu di setting atau diberi IP Address pada masing-masing client

3. Pemberian IP Address pada Client / PC 1

4. Pemberian IP Address pada Client / PC 2

Page 9

5. Selanjutnya setting IP di masing-masing interface router

6. Pemberian IP Address pada interface di Router A

7. Setelah pemberian IP Address selanjutnya konfigurasi OSPF pada Router A

8. Kemudian sama dengan cara pada Router A, beri IP Address pada interface Router B

Page 10

9. Lalu konfigurasi OSPF pada Router B

10. Beri IP Address pada interface di Router C

Page 11

11. Dan terakhir, konfigurasi OSPF pada Router C

12. Jika sudah selesai, saatnya mencoba PING dari PC 1 ke PC 2 dan sebaliknya dari PC 2 ke PC 1. Apabila berhasil akan seperti gambar dibawah ini

Page 12

Bab III

Page 13

Penutup

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin berkembang pesatnya teknologi pada saat ini maka dibutuhkan suatu konfigurasi jaringan yang efesien agar diperoleh hasil pengaksesan tercepat, salah satu metode konfigurasi jaringan tersebut ialah metode OSPF (Open Shortest Path First).

Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.

Terdapat 5 Tipe Paket pada OSPF yaitu Hello Packet, Database Description (DBD), Link-State Request (LSR), Link-State Update (LSU) dan Link-State Acknowledgement (LSAck). OSPF bekerja menggunakan 4 media yaitu Broadcast Multiaccess, Point-to-Point, Point-to-Multipoint dan Nonbroadcast Multiaccess (NBMA).

Selain itu terdapat pula 3 table router database pada OSPF yaitu Routing table, Adjecency database dan Topological database. Dan pastinya OSPF ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang telah dibahas diatas.

BAB IV

Page 14

Daftar Pustaka

http://santekno.blogspot.com/2013/01/ospf-open-shortest-path-first.html

http://jarkombsi.blogspot.com/2012/10/open-shortest-path-first-ospf.html

http://thaiman70an.wordpress.com/2013/01/09/pengertian-ospf/

http://ajicahya29.blogspot.com/2012/10/membuat-simulasi-jaringan-router-ospf_24.html

Page 15