Routing dan Macam-Macam Routing

28
MAKALAH JARINGAN KOMPUTER “Routing dan Macam-Macam Routing” 7PTI1 Fendy Linardi (32120039) Octavio Hardi Dakosta (32120040) Rheevan Olycardo (32120091) Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Desain Universitas Bunda Mulia Jakarta 2015

Transcript of Routing dan Macam-Macam Routing

Page 1: Routing dan Macam-Macam Routing

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER“Routing dan Macam-Macam Routing”

7PTI1Fendy Linardi (32120039)

Octavio Hardi Dakosta (32120040)Rheevan Olycardo (32120091)

Jurusan Teknik InformatikaFakultas Teknik dan Desain

Universitas Bunda MuliaJakarta

2015

Page 2: Routing dan Macam-Macam Routing

A. Penjelasan Tentang Routing

Router adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan menuju tujuannya melalui proses yang disebut routing. Proses Routing terjadi pada Lapisan 3 OSI yaitu pada Layer Network. Untuk pengertian lebih lanjut tentang layer Osi bisa klik disini.

Router berfungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan yang berada pada jaringan yang berbeda supaya bisa berhubungan, proses pengambilan paket data pada perangkat jaringan kemudian meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.Router berbeda dengan Switch karena switch merupakan suatu perangkat yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat yang lainnya dengan menggunakan kabel.

Router-router yang saling terhubung pada sebuah jaringan turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang harus dilalui paket IP dari sistem ke sistem lainnya. IP Address tidak mengetahui jalur keseluruhan untuk menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan sehingga IP Routing menentukan jalur terbaik yang harus dilewati paket.

Personal Computer (PC) yang biasanya digunakan sebagai router (routing) adalah PC multihomed, yaitu komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card).

Routing merupakan cara untuk menentukan lokasi tujuan dari suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan serta menentukan jalur tercepat untuk menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.Penggunaan routing dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route/jalur yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Static routing digunakan desain jaringan yang sederhana atau jaringan berskala kecil. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks, dapat kita gunakan routing Dinamis atau kombinasi dengan menggunakan dinamis routing dan static route pada titik-titik tertentu.

Untuk bisa melakukan Routing ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu :1. Alamat Tujuan yang akan dituju.2. Router-router tetangga yang menjadi penghubung antara network yang berbeda.

Page 3: Routing dan Macam-Macam Routing

3. Pemilihan Jalur terbaik untuk pengambilan data kemudian meneruskannya pada setiap network.

B. Macam-Macam Routing

Routing StatisRouting statis adalah rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau mengupdate rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork).

Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut: Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah

dibandingkan dengan routeng dinamis) Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router. Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk

mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut: Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap

router  dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus

menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena

menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-timesendiri.

Routing DinamisRouting Dinamis adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing yang ada. Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updating jalur (path) jika terjadi perubahan jalur transmisi (path). Routing Dinamis umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan lebih kompleks.Routing Dinamis di bagi menjadi 2, yaitu:

1. Interior Gateway Protokol2. Exterior Gateway Protokol

Page 4: Routing dan Macam-Macam Routing

Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing dinamic yang masing router memiliki tabel daftar ID dari router-reiuter yang terkoneksi. Jalan yang akan di lalui adalah route yang nilainya terpendek (sesuai dengan namanya). Routing model ini termasuk smart route karena jika terputus akan mencari jalan lain secara otomatis.

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS.

Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing dinamik yang berbasisdistance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil dari pada protocol yang lainnya.

C. Macam-Macam Routing Dinamis

Ada beberapa routing dinamis untuk IP,dibawah ini adalah dinamik routing yang

sering digunakan :

1. RIP

RIP : Routing Information Protocol.  Distance vector protocol – merawat daftar jarak

tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang

harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya

sampai  15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router

guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.

Page 5: Routing dan Macam-Macam Routing

RIP mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30

detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan  cara terbaik ke sebuah

network remote,  tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum

yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik

pada jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau

jaringan yang menggunakan banyak router.

RIP v1 menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di jaringan harus

menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak mengirim update dengan

informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix

routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama dengan update-update dari

route. Ini disebut classless routing.

Rip terbagi 2 yaitu:

rip versi 1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek

atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.

rip versi 2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek

atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.

RIP memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: 

Page 6: Routing dan Macam-Macam Routing

METRIC: Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count

dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang

bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.

> Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan

untuk mencegah  loop pada jaringan.

Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak

dapat mengatur  classless routing.

Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya :

router(config)#router rip

Untuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network address, berikut perintahnya :

router(config-router)#networknetwork_id

Sebagai contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini :

Page 7: Routing dan Macam-Macam Routing

Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut :

router1(config)#ip routing

router1(config)#router rip

router1(config-router)#network 215.10.20.0

router1(config-router)#network 215.10.10.0

router1(config-router)#exit

router1#write mem

2. OSPF

Page 8: Routing dan Macam-Macam Routing

OSPF : Open  Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan

kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan

lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan.

Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan

konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.

OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan

oleh sejumlah vendor jaringan.  Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak

semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi

pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar,

maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route

redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol.

OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra.

Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan

kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari

pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.

Secara garis besar, proses yang dilakukan routing protokol OSPF mulai dari awal

hingga dapat saling bertukar informasi ada lima langkah. Berikut ini adalah langkah-

langkahnya:

a. Membentuk Adjacency Router

Page 9: Routing dan Macam-Macam Routing

Adjacency router arti harafiahnya adalah router yang bersebelahan atau yang terdekat.

Jadi proses pertama dari router OSPF ini adalah menghubungkan diri dan saling

berkomunikasi dengan para router terdekat atau neighbour router.

b. Memilih Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR).(jika

diperlukan)

Dalam jaringan broadcast multiaccess, DR dan BDR sangatlah diperlukan. DR dan

BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut.

c. Mengumpulkan State-state dalam Jaringan

Setelah terbentuk hubungan antarrouter-router OSPF, kini saatnya untuk bertukar

informasi mengenai state-state dan jalur-jalur yang ada dalam jaringan.

d. Memilih Rute Terbaik untuk Digunakan

Setelah informasi seluruh jaringan berada dalam database, maka kini saatnya untuk

memilih rute terbaik untuk dimasukkan ke dalam routing table. Untuk memilih rute-rute

terbaik, parameter yang digunakan oleh OSPF adalah Cost. Metrik Cost biasanya akan

menggambarkan seberapa dekat dan cepatnya sebuah rute. Nilai Cost didapat dari

perhitungan dengan rumus: Cost of the link = 108 /Bandwidth

Router OSPF akan menghitung semua cost yang ada dan akan menjalankan algoritma

Page 10: Routing dan Macam-Macam Routing

Shortest Path First untuk memilih rute terbaiknya. Setelah selesai, maka rute tersebut

langsung dimasukkan dalam routing table dan siap digunakan untuk forwarding data.

e. Menjaga Informasi Routing Tetap Up-to-date

Ketika sebuah rute sudah masuk ke dalam routing table, router tersebut harus juga me-

maintain state database-nya. Hal ini bertujuan kalau ada sebuah rute yang sudah

tidak valid, maka router harus tahu dan tidak boleh lagi menggunakannya. Ketika ada

perubahan link-state dalam jaringan, OSPF router akan melakukan flooding terhadap

perubahan ini. Tujuannya adalah agar seluruh router dalam jaringan mengetahui

perubahan tersebut.

3. IGRP

IGRP: IGRP merupakan  distance vector  IGP. Routing distance vector

mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama

distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan

semua atau sebagian table routing dalam pesan  routing update dengan interval

waktu yang regular ke semua router tetangganya.

Isi dari informasi routing adalah: 

Page 11: Routing dan Macam-Macam Routing

a. Identifikasi tujuan baru,

b. Mempelajari apabila terjadi kegagalan. 

IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP

mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua

jaringan dalam AS.

Kunci desain jaringan IGRP adalah:

Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,

Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,

Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.

Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk

konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua

varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya:

bandwidth, delay, load, reliability 

IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma

distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol yang

dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP

merupakan routing potokol yang lebih  komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat

digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan karakteristik sebagai berikut:

Protokol Routing Distance Vector,

Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay

dan reliability,

Page 12: Routing dan Macam-Macam Routing

Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.

Tujuan dari IGRP yaitu:

Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan

penjaluran.

Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan

untuk tugasnya.

Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.

Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi

tunggal.

Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur

yang berbeda.

4. EIGRP

Page 13: Routing dan Macam-Macam Routing

EIGRP: EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing

protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary

protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja.

EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP

ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu: distance vector dan link

state.EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah

hanya pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur

manakah yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-

Update Algorithm) dalam menentukannya.

EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya:

neighbor table,

topology table,

routing table

Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4 teknologi yang

dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol yang lain.

a. Neighbor discovery/recovery, Mekanisme neighbor discovery/recovery

mengijinkan router secara dinamis mempelajari router lain yang secara langsung

terhubung ke jaringan mereka. Routers juga harus mengetahui ketika router

tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai dengan low-overhead

yang secara periodik mengirimkan hello packet yang kecil. Selama router

menerima Hello packet dari router tetangga, router tersebut menganggap bahwa

Page 14: Routing dan Macam-Macam Routing

router tetangga tersebut masih berfungsi. Dan keduanya masih bisa melakukan

pertukaran informasi.

b. Reliable Tansport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin

pengiriman dan penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga

mendukung perpaduan pengiriman packet secara unicast ataupun multicast.

Untuk efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan

multi access yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan packet secara

multicast seperti Ethernet, tidak perlu mengirimkan Hello packet ke semua router

tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut, EIGRP mengirimkan single

multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang menginformasikan si

penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain seperti update

packet mengindikasikan bahwa balasan terhadap packet tersebut diperlukan.

RTP memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan packet multicast secara

cepat ketika balasan terhadap packet sedang ditunda, yang membantu

memastikan sisa waktu untuk convergence rendah didalam keberadaan

bermacam-macam kecepatan links.

c. DUAL finite-state machine menaruh keputusan proses untuk semua

perhitungan jalur dengan mengikuti semua jalur yang telah dinyatakan oleh

semua router tetangga. DUAL menggunakan informasi tentang jarak untuk

memilih jalur yang efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk penempatan di

dalam tabel routing berdasarkan successors yang telah dibuat oleh DUAL,

successor adalah router yang berdekatan yang digunakan untuk meneruskan

packet yang mempunyai nilai cost paling sedikit dengan router tujuan dan dijamin

Page 15: Routing dan Macam-Macam Routing

tidak menjadi bagian dari routing loop. ketika perubahan topologi terjadi, DUAL

mencoba mencari successors. Jika ditemukan, DUAL menggunakannya untuk

menghindari penghitungan jalur yang tidak diperlukan.,DUAL juga membuat

route back –up(jalur cadangan) yang disebut fesible successor.

d. Potocol-dependent modules bertanggung jawab pada layer network yang

memerlukan protocol khusus. Misalnya IP-EIGRP module yang bertanggung

jawab untuk mengirim dan menerima packet EIGRP yang telah dienkapsulasi di

dalam protocol IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk menguraikan packet

EIGRP dan memberitahukan pada DUAL tentang informasi yang barusaja

diterima.

EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik

sebagai berikut:

Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.

Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.

Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.

Menggunakan  Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur

terpendek.

5. BGP

Page 16: Routing dan Macam-Macam Routing

BGP : Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat  BGP merupakan salah satu

jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing

protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan

menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga

pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang

membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah,

BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).

BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas

untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi

TCP.

Page 17: Routing dan Macam-Macam Routing

Proses path selection ke sebuah lokasi yang terjadi dalam sebuah sesi BGP hingga

menemukan sebuah jalur terbaik adalah sebagai berikut:

1. Jika hanya ada sebuah rute menuju ke lokasi A, maka rute tersebutlah yang pasti

dijadikan rute terbaik dan akan langsung digunakan.

2. Jika ada dua buah rute menuju ke lokasi A, maka router BGP akan menggunakan

atribut WEIGH untuk memilih rute mana yang paling baik. Rute dengan nilai WEIGH

yang paling tinggi akan dipilih sebagai jalur terbaik.

3. Jika nilai weight keduanya sama, maka router akan menggunakan atribut LOCAL

PREFERENCE sebagai bahan pembanding. Rute dengan nilai LOCAL PREFERENCE

yang paling tinggi adalah rute yang terpilih sebagai rute terbaik.

4. Jika nilai local preference sama, maka sebagai bahan pembanding router BGP akan

memeriksa rute mana yang berasal dari dirinya sendiri. Jika rute tersebut berasal dari

dirinya sendiri maka rute tersebut yang akan dijadikan rute terbaik.

5. Jika rute menuju A bukan berasal dari dirinya, maka router akan menggunakan

atribut AS_PATH untuk mencari rute terbaik. Rute dengan atribut AS_PATH terpendek

akan dipilih sebagai rute terbaik.

Page 18: Routing dan Macam-Macam Routing

6. Apabila atribut AS_PATH nya sama, maka atribut selanjutnya yang digunakan untuk

memilih jalan terbaik adalah ORIGIN. Atribut ORIGIN terdiri parameter IGP, EGP dan

Incomplete. Parameter dengan nilai referensi terendah yang akan dipilih menjadi rute

terbaik. IGP memiliki nilai referensi paling rendah, disusul EGP dan akhirnya

Incomplete. Rute dengan atribut ORIGIN IGP akan lebih dipilih daripada EGP atau

Incomplete, begitu seterusnya hingga rute dengan atribut Incomplete menjadi rute yang

berada di urutan paling belakang.

7. Jika atribut Origin pada rute-rute tersebut sama, maka atribut selanjutnya yang

digunakan adalah MED (Multi Exit Discriminator). MED merupakan atribut untuk

memungkinkan Anda memilih jalan mana yang paling baik untuk menuju sebuah situs.

Jenisnya kurang lebih sama seperti Local Preference, namun bedanya atribut MED ini

hanya disebarkan dalam satu AS yang sama saja. Atribut ini tidak dikirimkan ke luar AS

dari router BGP tersebut. Biasanya atribut ini banyak digunakan jika sebuah router

memiliki dua atau lebih jalan yang sama namun menuju ke satu ISP. Rute dengan nilai

MED yang paling rendah adalah yang terpilih sebagai rute terbaik.

8. Jika nilai MED pada kedua rute tersebut sama, maka router BGP akan melakukan

pemilihan berdasarkan jenis sesi BGP dari rute-rute tersebut. Seperti telah dijelaskan

diatas, jenis BGP ada dua macam yaitu IBGP dan EBGP. Kedua parameter ini juga

digunakan dalam pemilihan jalan terbaik. Sebuah rute yang berasal dari sebuah sesi

EBGP memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada rute dari sesi IBGP. Jadi rute yang

Page 19: Routing dan Macam-Macam Routing

berasal dari sesi EBGP dengan router BGP lain tentu akan dijadikan sebagai rute

terbaik.

9. Jika setelah melalui ketentuan diatas, kedua rute tersebut juga masih identik, maka

proses path selection selanjutnya adalah menggunakan parameter jalur terdekat dalam

jaringan internal untuk menuju ke Next Hop. Maksudnya adalah, router BGP akan

membaca atribut Next hop dari kedua jalur tersebut. Setelah diketahui, router tersebut

akan memeriksa jalur mana yang memilik Next hop yang terdekat dari router tersebut.

Jalur yang diperiksa ini merupakan jalur yang berasal dari routing protokol internal

seperti OSPF, EIGRP, atau bahkan statik. Setelah didapatkan rute mana yang memiliki

Next hop yang paling dekat dan mudah diakses, maka rute tesebut langsung dipilih

menjadi yang terbaik.

10. Jika prosedur ini masih tidak membuahkan sebuah rute terbaik juga, maka jalan

terakhir untuk menemukannya adalah dengan membandingkan BGP ROUTER ID dari

masingmasing rute. Sebuah rute pasti akan membawa informasi BGP ROUTER ID dari

router asalnya. Parameter inilah yang menjadi pembanding terakhir untuk proses path

selection ini. Karena BGP ROUTER ID tidak mungkin sama, maka sebuah jalan terbaik

pastilah dapat terpilih. BGP ROUTER ID biasanya adalah alamat IP tertinggi dari

sebuah router atau dapat juga berupa IP interface loopback.

Kelebihan dan kekurangan dari contoh Routing dinamis

Page 20: Routing dan Macam-Macam Routing

1. Routing Information Protocol (RIP)

Kelebihan

RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk

mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.

Jika

terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router

tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan

tersebut (triggeredupdate)Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit

dan memberikan hasil yangcukup dapat diterima, terlebih jika jarang

terjadi kegagalan link jaringan

Kekurangan

Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap

route.RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).

Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya

sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya

berada.

2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

Kelebihan

support = 255 hop count

Kekurangan

Jumlah Host terbatas

3.Open Shortest Path First (OSPF)

Kelebihan

tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik

sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi

jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk

konvergen lebih cepat

Kekurangan

Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit.

Page 21: Routing dan Macam-Macam Routing

4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)

Kelebihan

melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.

Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop

avoidance.

Kekurangan

Hanya untuk Router Cisco

5. Border Gateway Protocol (BGP)

Kelebihan

Sangat sederhana dalam instalasi

Kekurangan

Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi

Referensi:http://en.wikipedia.org/wiki/Adaptive_routinghttp://www.slideshare.net/Rezye/makalah-routing-dynamichttp://www.comptechdoc.org/independent/networking/guide/netdynamicroute.htmlhttp://google.co.idhttp://www-net.cs.yale.edu/publications/XQYZ04.pdfhttp://rachmad29.blogspot.co.id/2008/12/bagaimana-cara-kerja-router-menjalankan.htmlhttp://santekno.blogspot.co.id/2013/01/eigrp-enhanced-interior-gateway-routing.htmlhttp://volkshymne.blogspot.co.id/2011/01/proses-ospf-open-shortest-path-first.htmlhttp://cisco-journey.blogspot.co.id/2013/12/ospf-multiple-area.htmlhttp://santekno.blogspot.co.id/2013/11/cara-konfigurasi-ospf-pada-router-cisco.html