Rlab 02 Hasanuddin 1206230725 Teknik Kimia
-
Upload
hasanuddin-ritonga -
Category
Documents
-
view
109 -
download
2
Transcript of Rlab 02 Hasanuddin 1206230725 Teknik Kimia
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama : Hasanuddin
NPM : 1206230725
Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Kimia
Kode Praktikum : KR02
Minggu Percobaan : VI
Tanggal percobaan : 18 April 2013 (seharusnya 16 April namun web tidak bisa diakses)
Laboratorium Fisika Dasar
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar
Universitas Indonesia
I. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
II. Alat
a. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
b. Kawat konduktor (bermassa 2 gr)
c. Termometer
d. Voltmeter dan Amperemeter
e. Camcorder
f. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Teori
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada
percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi
energi panas. Energi listrik dihasilkan oleh suatu daya pada suatu konduktor yang
mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan:
W = v . i . t
Dimana
W = energi listrik ( joule )
v = tegangan listrik ( volt )
i = arus listrik ( ampere )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Teori Kalor Dasar :
1. Kalor yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas : Azas/asas Black
- Penemu adalah Joseph Black (1720 - 1799) dari Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan
- Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 - 1814) dari Amerika Serikat
3. Kalor adalah salah satu bentuk energi
- Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 - 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik.
- Digagas oleh James Prescott (1818 - 1889)
Kapasitas kalor (H) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk
menaikkan suhunya 1ºC (satuan kalori/ºC). Kadang kala kapasitas kalor dilambangkan
dengn (C), Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
1 gram atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau kkal/kg ºC).
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam kenaikan
temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat dinyatakan
dengan persamaan:
Q = m c (Ta – T)
Dimana
Q = jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/gr0C )
Ta = suhu akhir zat ( K )
T = suhu mula-mula ( K )
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri
arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi
akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang
diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perubahan temperatur dapat bervariasi
sesuai dengan tegangan yang diberikan.
IV. Cara Kerja
1. Mengaktifkan webcam di web rLab.
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengaktifkan power supply kipas.
4. Mengukur tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10
detik.
5. Mengulangi langkah 2 sampai 4 untuk tegangan V1, V2, dan V3.
V. Hasil dan evaluasi
a. Hasil Data dan Pengolahan Data
Percobaan ini dilakukan pada rlab dengan menggunakan kawat yang bermassa 2
gram. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data hasil
pengamatan sebagai berikut.
no Waktu I V Temp1 3 23.84 0.00 20.72 6 23.84 0.00 20.73 9 23.84 0.00 20.74 12 23.84 0.00 20.85 15 23.84 0.00 20.86 18 23.84 0.00 20.87 21 23.84 0.00 20.88 24 23.84 0.00 20.89 27 23.84 0.00 20.8
10 30 23.84 0.00 20.811 3 35.59 0.67 20.912 6 35.59 0.67 21.0
13 9 35.59 0.67 21.114 12 35.59 0.67 21.315 15 35.59 0.67 21.516 18 35.48 0.67 21.617 21 35.48 0.67 21.818 24 35.48 0.67 21.819 27 35.48 0.67 21.920 30 35.59 0.67 22.021 3 51.90 1.63 21.622 6 51.90 1.63 21.923 9 52.02 1.63 22.924 12 52.02 1.63 23.925 15 52.02 1.63 24.926 18 52.02 1.63 25.827 21 52.02 1.63 26.628 24 52.02 1.63 27.329 27 52.02 1.63 27.930 30 52.02 1.63 28.431 3 42.66 1.09 21.232 6 42.66 1.09 21.333 9 42.66 1.09 21.734 12 42.66 1.09 22.235 15 42.66 1.09 22.636 18 42.66 1.09 22.937 21 42.66 1.09 23.338 24 42.55 1.09 23.739 27 42.66 1.09 23.940 30 42.66 1.09 24.2
Dari keseluruhan data yang diperoleh, maka dapat dibentuk grafik yang
menggambarkan hubungan antara suhu (temperature) dengan waktu untuk setiap
tegangan yang diberikan.
0 5 10 15 20 25 30 3520.6420.6620.68
20.720.7220.7420.7620.78
20.820.82
grafik hubungan antara waktu dan temperatur pada V0
waktu
tem
pera
tur
0 5 10 15 20 25 30 3520.220.420.620.8
2121.221.421.621.8
2222.2
grafik hubungan antara waktu dan temperatur pada V1
waktu
tem
pera
tur
0 5 10 15 20 25 30 350
5
10
15
20
25
30
grafik hubungan antara waktu dan temperatur pada V2
waktu
tem
pera
tur
0 5 10 15 20 25 30 3519.5
2020.5
2121.5
2222.5
2323.5
2424.5
grafik hubungan antara waktu dan temperatur pada V3
waktu
tem
pera
tur
Persamaan untuk mencari kapasitas kalor :
W =Q
V . I . t=m.c . ∆T
V . I . t=C .∆ T
∆ T=V . IC
t
Dari persamaan diatas kita dapat menggunakan metoda Least Square dengan
menganalogikan ∆T sebagai y dan V.I/C sebagai gradient dan t sebagai x dengan
persamaan y = mx ± b
I. Percobaan dengan menggunakan V1= 0,67 Volt
No. Xi Yi Xi2 Yi2 Xi Yi1 3 20.9 9 436.81 62.72 6 21 36 441 1263 9 21.2 81 449.44 190.84 12 21.3 144 453.69 255.65 15 21.5 225 462.25 322.56 18 21.6 324 466.56 388.87 21 21.8 441 475.24 457.88 24 21.8 576 475.24 523.29 27 21.9 729 479.61 591.3
10 30 22 900 484 660Σ 165 215 3465 4623.84 3578.7
Dari data table di atas dapat kita cari gradient (m) dan b dengan rumus:
m=n∑ x i y i−(∑ xi)¿¿¿
m=0.0042
b=∑ x i2∑ y i−¿¿¿
b=20.807
Sehingga persamaan garis yang terbentuk adalah :
y=0,0 42 x+20.807
Dari persamaan garis tersebut, dapat dicari nilai kapasitas kalor (C)
dengan menggunakan rumus berikut.
m=V x IC
Dimana
V = Tegangan
I = Hambatan
C = Kapasitas kalor
0,0 42=0,67 x35,59 x10−3 AC
C = 5,68 (Joule
K¿
dan
C=m x c
c=Cm
c=5,682
c = 2,84 (J / gr℃)
II. Percobaan dengan menggunakan V2=1,63 volt
No. Xi Yi Xi2 Yi2 Xi Yi1 3 21.6 9 466.56 64.82 6 21.9 36 479.61 131.4
3 9 22.9 81 524.41 206.14 12 23.9 144 571.21 286.85 15 24.9 225 620.01 373.56 18 25.8 324 665.64 464.47 21 26.6 441 707.56 558.68 24 27.3 576 745.29 655.29 27 27.9 729 778.41 753.3
10 30 28.4 900 806.56 852Σ 165 251.2 3465 6365.26 4346.1
Dari data table di atas dapat kita cari gradient (m) dan b dengan rumus:
m=n∑ x i y i−(∑ xi)¿¿¿
m=0,2711
b=∑ x i2∑ y i−¿¿¿
b=20.647
Sehingga persamaan garis yang terbentuk adalah :
y=0,2711 x+20,647
Dari persamaan garis tersebut, dapat dicari nilai kapasitas kalor (C)
dengan menggunakan rumus berikut.
m=V x IC
Dimana
V = Tegangan
I = Hambatan
C = Kapasitas kalor
0,2 711=1,6 3 x5 2 , 9 x10−3 AC
C = 3,18(Joule
K¿
dan
C=m x c
c=Cm
c=3,182
c = 1,59 (J / gr℃)
III. Percobaan dengan menggunakan V3=1,09 volt
No. Xi Yi Xi2 Yi2 Xi Yi1 3 21.2 9 449.44 63.62 6 21.3 36 453.69 127.83 9 21.7 81 470.89 195.34 12 22.2 144 492.84 266.45 15 22.6 225 510.76 3396 18 22.9 324 524.41 412.27 21 23.3 441 542.89 489.38 24 23.7 576 561.69 568.89 27 23.9 729 571.21 645.3
10 30 24.2 900 585.64 726Σ 165 227 3465 5163.46 3833.7
Dari data table di atas dapat kita cari gradient (m) dan b dengan rumus:
m=n∑ x i y i−(∑ xi)¿¿¿
m=0,1188
b=∑ x i2∑ y i−¿¿¿
b=20,74
Sehingga persamaan garis yang terbentuk adalah :
y=0 ,188 x+20,74
Dari persamaan garis tersebut, dapat dicari nilai kapasitas kalor (C)
dengan menggunakan rumus berikut.
m=V x IC
Dimana
V = Tegangan
I = Hambatan
C = Kapasitas kalor
0,1 88=1,09 x 42 ,66 x 10−3 AC
C = 2,47(Joule
K¿
dan
C=m x c
c=Cm
c=2,472
c = 1,235 (J / gr℃)
b. Analisis Data
1. Analisis Percobaan
Percobaan KR02 ini membahas tentang kalor yang dipengaruhi oleh kalor
jenis, massa dan perbedaan suhu. Seperti yang kita tahu kalor memiliki
pengertian adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bendanya. Kalor
atau biasa disebut panas berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran
dalam satuan derajat panas sementara kalor adalah jumlah dari suatu panas
pada benda baik yang diserap maupun yang dilepas benda (asas black).
Kalor sendiri dapat pindah melalui 3 cara yaitu konduksi, radiasi dan
konveksi.
Pada percobaan KR02 ini pertama yang praktikan lakukan adalah
mengaktifkan web-cam sehingga kita dapat melihat peralatan lab secara
langsung dan nyata. Setelah itu praktikan juga dapat melihat suhu yang
tertera di layar sehingga sebelum melakukan percobaan dengan kondisi
lain, praktikan dapat melihat bahwa suhu percobaan sudah ke kondisi
awal. Percobaan ini lalu dilakukan sesuai petunjuk pada prosedur
percobaan.
Setelah mengaktifkan web-cam dan melihat alat-alat tersebut. Kita dapat
melihat adanya sebuah kawat yang dililitkan pada sebuah sensor
temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga
mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan
diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan
yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perubahan temperatur
dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan. Di percobaan ini
kita menggunkana tegangan V0,V1,V2, dan V3.
Pada paraktik pertama kita menggunakan tegangan V0 dan menyalakan
power alat tersebut. Suhu yang kita gunakan pada tiap tegangan harus
sama. Untuk V1, V2, dan V3 kita mempraktikannya sama seperti V0 dan
kita harus menunggu sampai suhu awal. Pengukuran dilakukan dalam 30
detik yang dipisah menjadi 10 kali dengan jeda 3 detik.
Pada percobaan Calori Work, mula-mula praktikan memberikan tegangan
sebesar 0 volt ke kawat kawat konduktor. Maka, akan didapat data arus
listrik dan temperatur kawat. Data yang diambil adalah data yang diperoleh
tiap selang waktu 3 detik selama 30 detik. Pada pemberian tegangan 0 volt
hanya terjadi perubahan temperatur yang sangat kecil.
Pada tahap – tahap selanjutnya tegangan yang diberikan terus dinaikkan,
mulai dari 0.67 Volt sampai ke 1.63 Volt. Dari ketiga percobaan tersebut
terdapat hasil – hasil yang hampir sama dengan tahap-tahap sebelumnya
ketika praktikan mengamati data temperatur yang terukur. Pada seluruh
tahap pemberian tegangan memberikan hasil yang sama bahwa kenaikan
temperatur sebanding dengan waktu pemberian tegangan. Selain kenaikan
temperatur yang sebanding dengan waktu, dalam percobaan ini juga
didapat data bahwa peningkatan kuat arus listrik sebanding dengan
tegangan yang diberikan. Semakin besar tegangan yang diberikan maka
akan semakin besar pula arus yang dihasilkan. Apabila yang arus yang
dihasilkan bertambah besar maka energi listrik yang dihasilkan juga akan
bertambah besar. Hal ini berarti energi kalor dari kawat dalam percobaan
juga bertambah.
2. Analisis Hasil
Hasil percobaan ini ditujukan untuk mendapatkan kapasitas kalor dari suatu
konduktor. Hasil data diolah dengan menggunakan least square agar
mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Kapasitas kalor untuk V1 ialah sebesar 5, 68 (Joule
K), kapastias kalor untuk
V2 ialah sebesar 3,18 (Joule¿¿ K)¿, dan kapastias kalor untuk V3 ialah
sebesar 2,47 (Joule
K). Sehingga kapasitas kalor rat-rata ialah 3, 76
(Joule¿¿ K)¿.
Setelah praktikan mengetahui nilai kapasitas kalor, maka praktikan juga
dapat mengetahui nilai dari kalor jenis kawat konduktor yang memiliki
nilai yang unik dari tiap bahan dengan menggunkan teori dan rumus dari
literatur, ketiga data kapasitas kalor telah dapat diolah untuk mencari rata-
rata agar dapat dicocokan dengan bahan konduktor.
Kalor jenis untuk V1 ialah sebesar 2,84 (J / gr℃), kalor untuk V2 ialah
1,59 (J / gr℃), kalor untuk V3 ialah 1,235 (J / gr℃). Sehingga kalor jenis
rata-rata ialah 1, 88 (J / gr℃)
3. Analisis Grafik
Berdasarkan literatur, Grafik t vs T berbentuk garis lurus (linier) dengan
kemiringan tertentu. Pada percobaan, grafik yang dihasilkan memiliki
tingkat kesalahan yang relatif kecil. Oleh sebab itu, grafik percobaan
Calori Work diasumsikan sebagai grafik yang baik. Maka, data percobaan
yang diperoleh adalah data yang baik.
Selain itu, grafik dari percobaan juga membuktikan pernyataan bahwa
kenaikan temperatur sebanding dengan perubahan waktu. Artinya, grafik
pada percobaan menunjukkan bahwa semakin lama waktu pemberian
tegangan maka akan semakin besar nilai temperatur kawat dalam
percobaan. Hal inilah yang menjadi syarat lain bahwa grafik dan data dari
percobaan ini dapat diasumsikan sebagai grafik dan data yang baik
4. Analisis kesalahan
Kesalahan yang sering dilakukan dalam percobaan ini adalah banyak
pratikan yang tidak mununggu suhu kembali seperti suhu awal
sebagaimana yang diperintahkan dalam prosedur, sehingga mengakibatkan
ketidakakuratan pada hasil. Selain itu, ketika suhu sudah sampai di titik
awal, kemudian mengklik mouse, yang terjadi ketika sudah tercatat di
komputer, sehu tidak sesuai atau lebih rendah dari suhu awal dikarenakan
adanya jeda yang terjadi. Hal ini juge mengakibatkan ketidak akuratan
dalam hasil.
VI. Kesimpulan
a. Kapasitas kalor ialah banyaknya tenaga kalor yang diberikan pada sebuah benda
untuk menaikkan temperaturnya.
b. Semakin besar tegangan yang digunakan, maka semakin cepat perubahan suhu
yang terjadi.
c. Kalor jenis ialah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg
zat sebesar 1 derajat celcius. Kalor yang dihasilkan dari sistem adalah besarnya
tenaga atau energi yang digunakan.
d. Kapasitas kalor untuk kawat konduktor ketika V1(0,67) ialah sebesar 5, 68
( JouleK
), kapastias kaloruntuk kawat konduktor ketika V2(1,63) ialah sebesar 3,18
(Joule¿¿ K)¿, dan kapastias kalor untuk kawan konduktor ketika V3(1,09) ialah
sebesar 2,47 (Joule
K). Sehingga kapasitas kalor rata-rata ialah 3, 76 (Joule¿¿ K)¿.
VII. Referensi
Giancoli, D.C; Physics for Scientists and Engineers, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
http://sitrampil3.ui.ac.id/kr02