RKS II

45
RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015 LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 1 BAB I SPESIFIKASI TEKNIS DAN SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 1. SPESIFIKASI UMUM 1.2. Ruang Lingkup Pekerjaan a. Maksud dari kontrak ini adalah untuk melaksanakan pekerjaan selengkapnya sebagaimana diidentifikasi pada gambar dan diuraikan dalam Daftar Penawaran. b. Jenis dan uraian pekeriaan, jenis dan mutu bahan, jenis dan jumlah peralatan tertentu yang digunakan, jadwal waktu pelaksanaan, persyaratan teknis khusus, gambar rencana dan berbagai ketentuan teknis lainnya adalah sebagaimana tercanturn dalam lampiran, dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan RKS ini. c. Volume tiap jenis-jenis pekerjaan yang dibuat oleh Perencana atau Pemilik Pekerjaan yang tercantum dalam RKS merupakan volume patokan ancar-ancar (estimasi) bagi kontraktor yang bersangkutan dan mengikat dalam pengajuan penawaran (Kontraktor tidak dapat mengajukan volume Bill of Quantity yang lain dan volume yang tercantum dalam RKS sesuai dengan perhitungan sendiri). Volume aktual di lapangan akan dilakukan perhitungan bersama di lapangan melalui Mutual Check (MC) No.I d. Volume Quantity Control Uitzet tidak boleh ditulis dalam Bill of Quantity pemborong, namun merupakan beban kontraktor yang telah masuk dalam harga satuan masing-masing jenis pekerjaan dalam pengajuan Surat Penawaran Harga (SPH) Kontraktor. e. Bilamana hasil tidak memenuhi syarat spesifikasi serta harus diperbaiki kembali, maka seluruh biaya atas perbaikan tersebut menjadi beban Kontraktor. Hal ini termasuk pengetesan ulang oleh Quality Control. f. Setiap item pekerjaan harus mendapatkan persetujuan melanjutkan atau menjalankan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan oleh Kontraktor. Dan kontraktor mengajukan analisis resouse yang terkaper dalam Diagram Kerja. 1.3. Pembayaran Untuk Pekerjaan a. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sebagaimana ditunjukkan secara terinci pada Gambar Kontrak, dan mengikuti petunjuk dari Direksi, dengan suatu sistem harga satuan yang beraneka ragam. b. Pembayaran kepada kontraktor akan dilakukan secara unit price menurut kuantitas / volume pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan hasil opname/ pengukuran di lapangan. Pembayaran juga akan

description

SPESIFIKASI TEKNIS

Transcript of RKS II

Page 1: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 1

BAB I

SPESIFIKASI TEKNIS DAN SYARAT-SYARAT

PELAKSANAAN

1. SPESIFIKASI UMUM

1.2. Ruang Lingkup Pekerjaan

a. Maksud dari kontrak ini adalah untuk melaksanakan pekerjaan selengkapnya sebagaimana diidentifikasi pada gambar dan diuraikan dalam Daftar Penawaran.

b. Jenis dan uraian pekeriaan, jenis dan mutu bahan, jenis dan jumlah peralatan tertentu yang digunakan, jadwal waktu pelaksanaan, persyaratan teknis khusus, gambar rencana dan berbagai ketentuan teknis lainnya adalah sebagaimana tercanturn dalam lampiran, dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan RKS ini.

c. Volume tiap jenis-jenis pekerjaan yang dibuat oleh Perencana atau Pemilik Pekerjaan yang tercantum dalam RKS merupakan volume patokan ancar-ancar (estimasi) bagi kontraktor yang bersangkutan dan mengikat dalam pengajuan penawaran (Kontraktor tidak dapat mengajukan volume Bill of Quantity yang lain dan volume yang tercantum dalam RKS sesuai dengan perhitungan sendiri). Volume aktual di lapangan akan dilakukan perhitungan bersama di lapangan melalui Mutual Check (MC) No.I

d. Volume Quantity Control Uitzet tidak boleh ditulis dalam Bill of Quantity pemborong, namun merupakan beban kontraktor yang telah masuk dalam harga satuan masing-masing jenis pekerjaan dalam pengajuan Surat Penawaran Harga (SPH) Kontraktor.

e. Bilamana hasil tidak memenuhi syarat spesifikasi serta harus diperbaiki kembali, maka seluruh biaya atas perbaikan tersebut menjadi beban Kontraktor. Hal ini termasuk pengetesan ulang oleh Quality Control.

f. Setiap item pekerjaan harus mendapatkan persetujuan melanjutkan atau menjalankan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan oleh Kontraktor. Dan kontraktor mengajukan analisis resouse yang terkaper dalam Diagram Kerja.

1.3. Pembayaran Untuk Pekerjaan

a. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sebagaimana ditunjukkan secara terinci pada Gambar Kontrak, dan mengikuti petunjuk dari Direksi, dengan suatu sistem harga satuan yang beraneka ragam.

b. Pembayaran kepada kontraktor akan dilakukan secara unit price menurut kuantitas / volume pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan hasil opname/ pengukuran di lapangan. Pembayaran juga akan

Page 2: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 2

dilakukan atas dasar lump-sum untuk mobilisasi, pengaturan dan pengendalian lalu-lintas, serta pekerjaan yang disahkan atas suatu dasar Pekerjaan Harian.

c. Pembayaran yang dilakukan / diberikan kepada Kontraktor meliputi kompensasi penuh atas semua biaya yang diadakan untuk semua buruh, bahan-bahan, instalasi konstruksi pengorganisasian kerja, pengeluaran tak terduga, keuntungan, royalty, pajak, Pembayaran juga akan meliputi semua pekerjaan tambahan yang tidak dibayar secara terpisah, seperti halnya drainase sementara untuk pekerjaan selama masa pembangunan, biaya pengangkutan, alat-alat, papan turap, pemompaan (shoting), pelatar kerja (staging), pemusatan dan penunjang, serta semua biaya yang diperlukan atau biasa digunakan untuk penyelesaian dan pelaksanaan yang layak dari pekerjaan.

1.4. Direksi Keet/Bangsal Kerja Kontraktor harus menyediakan Direksi Keet beserta fasilitas yang diperdukan untuk pengelolaan dan pengawasan proyek yang dilengkapi dengan gudang penyimpanan bahan bangunan, dan bengkel kerja. Direksi Keet tersebut dilengkapi alat peralatan pendukung dan peralatan administrasi serta dilengkapi pasilitas lainya yang dapat memperlanjar pelaksanaan Pekerjaan.

1.5. Pemasangan Bouwplank, Survey, Pengukuran Dan Pematokan

a. Pemasangan Bouwplank

Ketepatan letak bangunan uitzeting di bawah pengawasan, Direksi dengan patok kayu yang dipancang kuat dan menggunakan papan yang terentang dengan tebal 2 cm dan lebar 20 cm yang diserut rata sisi atasnya.

Pemasangan papan bouwplank harus kuat dan tidak mudah berubah kedudukannya. Tanda untuk sumbu harus diteliti dan jelas, dilengkapi dengan paku dan diperjelas dengan cat merah.

Untuk merubah ketepatan dan bentuk bangunan, harus profil yang terbuat dari kayu yang lurus dan kering.

Untuk Kegiatan Pemancangan Sheet Pile mengunakan Baja (Been H ), untuk menjaga tegak lurusnya pasangan atau menjaga posisi Vertikal dan horisontal Sheet Pile.

b. Survey, pengukuran dan pematokan

a) Pada permulaan menunjukkan lokasi patok-patok (BM) yang ada di dekat atau di dalam situasi yang bersangkutan.

b) Ketinggian Patok (BM) tersebut akan diberikan kepada kontraktor secara tertulis. Titik-titik ikat yang lanjut harus ditempatkan/ dipancangkan oleh Kontraktor dengan biaya sendiri.

Page 3: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 3

c) Kontraktor harus nemancangkan patok-patok tambahan sehingga apabila akan merubah ukuran ketinggian dapat dilakukan tanpa memindahkan patok (BM).

d) Kontraktor harus mengelilingi semua titik-titik pengikat dan harus menyimpan catatan-catatan tertulis yang Iengkap tentang semua perubahan, koreksi dan penggantian dan semua catatan siap untuk diperiksa dan dicek oleh Direksi.

e) Pematokan yang dirinci harus dilakukan Kontraktor yang akan mempekerjakan juru ukur yang berkemampuan baik untuk maksud tersebut. Setiap profil yang ada pada gambar harus dibuatkan bowplank, yang terbuat dari kayu yang tidak mudah berubah. Kontraktor harus memelihara dan melindungi bowplank dan patok-patok dari kerusakan sepanjang waktu sampai selesainya pekerjaan.

f) Segera setelah Kontraktor mendapat wewenang atas lapangan proyek, dia harus mengambil alih pertanggungjawaban dan membayar semua biaya yang berkenaan dengan perlindungan, perawatan dan pemindahan semua patok yang berkaitan dengan prayek, apakah yang ada di dalam ataupun di luar lokasi proyek. Patok yang rusak atau terganggu selama me pekerjaan harus dikembalikan dalam keadaan utuh kepada Direksi setelah selesai pekerjaan tersebut.

g) Jika suatu proyek menjadi terganggu atau Kontraktor memperkirakan terjadi gangguan patok tersebut, maka Kontraktor harus menempatkan kembali patok (BM) tersebut atau membuat gantinya sesuai dengan petunjuk Direksi.

h) Setelah membersihkan tempat tersebut, tetapi sebelum pekerjaan penggalian atau suatu bagian dari padanya akan dimulai, Kontraktor harus mensurvei, mengukur ketinggian tempat dan areal-areal penggalian, batas tanah milik masyarakat (setting out), dengan berpedoman pada hasil perencanaan.

i) Denah dan potongan harus mendapatkan persetujuan Direksi, gambar-gambar tersebut harus ditandatangani dan diberi tanggal oleh Kontaktor dan Direksi, yang kemudian akan menjadi dasar bagi pembayaran pekerjaan tersebut sebagaimana ditunjukkan dalam pasal dalam persyaratan kontrak.

j) Setelah penyelesaian penggalian tersebut, Kontraktor harus membuat lagi penampang melintang kedua hasil galian pada lokasi yang sama, sebagaimana penampang melintang yang pertama, guna memeriksa mengecek apakah pekerjaan yang bersangkutan telah dikelarkan sesuai dengan dimensi yang telah ditetapkan.

k) Setelah penyelesaian pekerjaan tersebut, Kontraktor harus membuat lagi penampang melintang ketiga, hasil pekerjaan, pada lokasi yang

Page 4: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 4

sama, sebagaimana penampang melintang yang pertama dan kedua, guna memeriksa/mengecek apakah pekerjaan yang bersangkutan telah dikerjakan sesuai dengan dimensi yang telah ditetapkan.

Ketepatan /ketelitian pekerjan survey sebagai berikut :

− Patok untuk penampang kurang dari 20 mm ( 2 cm) secara vertikal dari posisi yang ditentukan, dan 100 mm (10 cm) secara horizontal.

− Survey ketinggian harus mengacu pada patok-patok Benchmark yang permanen yang ditunjukkan oleh Direksi.

− Patok yang menunjukkan ketinggian akhir dari pekerjaan tersebut harus berada dalam atau di bawah 20 mm dari ketinggian yang ditentukan.

− Sudut dan lengkungnya harus kurang dari 100 mm dari posisinya yang benar.

Kontraktor harus menyediakan dari permulaan sampai selesainya pekerjaan, 2 tenaga termasuk peralatannya khusus yang akan dipekerjakan oleh Direksi, pengecekan pematokan, survey topografi dan untuk melaksanakan semua kegiatan lain yang mungkin diperlukan oleh Direksi.

1.6. Kepentingan Umum Dan Pelayanan Lainnya

a. Semua kegiatan untuk melaksanakan pekerjaan termasuk, pekerjaan sementara harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan gangguan yang berarti bagi kepentingan umum, jalan masuk yang menuju ke jalan batas daerah pekerjaan dan tanah yang berdampingan.

b. Kontraktor harus mengusahakan untuk mencegah agar lalu lintas kontraktor tidak merusak jalan atau jembatan yang menghubungkan dengan lokasi pekerjaan yang mengganggu atau merugikan lalu-lintas umum. Kontraktor harus memiliki jalan, serta membagi beban atau muatan sedemikian rupa sehingga lalu-lintas yang timbul sebagai akibat dari lalu lintas alat serta bahan-bahan dari atau ke lapangan dapat dibatasi sejauh mungkin sehingga kerusakan-kerusakan atau kerugian-kerugian yang disebabkan olehnya terhadap jalan-jalan dan jembatan menjadi sekecil mungkin.

c. Pemborong harus menyediakan tanda-tanda untuk keperluan lalu-Lintas yang melewati, dan tanda-tanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu-lintas.

Page 5: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 5

d. Bila pekerjaan harus memotong / menyeberangi jalan yanq sibuk, maka pemborong harus melaksanakan secara bertahap dan apabila perlu dikerjakan pada malam hari.

e. Kontraktor harus membebaskan Pemilik / Pemimpin Proyek/ Direksi / Pengawas dalam rnemberikan ganti rugi sehubungan dengan biaya, beban dan segala pengeluaran yang timbul sehubungan dengan Ayat (c dan d) pasal ini dan hal lain yang masih dalam tanggung jawab kontraktor.

1.7. Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan

a. Pemborong diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya, apabila Direksi memerlukan tentang tempat asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya dalam keadaan apapun, tidak dibenarkan yang sifatnya permanent tanpa tedebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi.

b. Pemberitahuan yang lengkap dan harus terlebih dahulu disampaikan kepada Direksi, dan dalam waktu yang cukup apabila dipertimbangkan perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

c. Pengujian Material dilakukan atas Persetujuan Pihak Direksi.

1.8. Rencana Kerja

a. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari dari saat penandatanganan Kontrak, kecuali ditentukan lain oleh Direksi, Kontraktor harus mengajukan sebuah Rencana Kerja sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaannya.

b. Pengajuan Rencana Kerja tersebut serta persetujuan Direksi tidak akan mengurangi atau membebaskan Kontraktor dari pertanggung jawabannya terhadap pekerjaan yang termaksud dalam Kontrak.

c. Pemborong harus menyiapkan suatu rencana dan harus disampaikan kepada Direksi, rencana kerja tersebut harus mencakup : Usulan tanggal untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai

pekerjaan. Usulan tanggal untuk pengadaan, dan atau pengangkutan lain

bagian-bagian ini ke lapangan. Usulan Rasio Pekerjaan termasuk Material, Tenaga dan Bahan. Usulan Tanggal Selesai setiap item.

1.9. Gambar-gambar Kerja

a. Gambar-gambar rencana untuk proyek ini akan diberikan kepada pemborong dan gambar tersebut merupakan bagian tak tepisahkan

Page 6: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 6

dari dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan pelaksanaan pekerjaan.

b. Pemborong wajib untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi-spesifikasi lain yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.

c. Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dan kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antara gambar rencana dan isi spesifikasi teknis ini. Apabila temyata terdapat kekurangan dan hal lain yang meragukan, pemborong diharuskan mengajukan kepada Direksi secara tertulis, dan Direksi akan mengoreksi dan menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis.

d. Penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan selanjutnya oleh Direksi, dan akan disampaikan kepada pemborong secara tertulis.

e. Paling lambat 7 Hari sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus menyerahkan gambar-gambar kerja (3 copy) kepada Direksi dan bila diminta oleh Direksi, juga perhitungan yang berhubungan.

f. Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan. Gambar-gambar tersebut harus ada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan sudah menjalani revisi terakhir.

g. Pemborong juga harus menyediakan gambar-gambar rencana dan gambar-gambar ke semua biaya untuk menyiapkan dan mencetak ditanggung oleh pemborong.

h. Ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambarnya sendin adalah skala. Jika tidak ada kesamaaan antara ukuran dan gambarnya, maka segera diminta pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang benar.

1.10. Peralatan

a. Kontraktor diharuskan mengajukan daftar peralatan secara terperinci, yang akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar tersebut harus disetujui oleh Direksi dalam hal pembuatannya nomor pengenal, kondisi dan rencana waktu ditempat pekerjaan.

b. Kontraktor dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memindahkan alat-alat tersebut, sebagian atau seluruhnya tanpa persetujuan Direksi. Pemborong diharuskan untuk mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melaksana-kan tiap tahap dari pekerjaan sebelum tahap dan pekerjaan tesebut dimulai. Penyediaannya di tempat pekerjaan dan persiapannya harus terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dan Direksi.

Page 7: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 7

c. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan alat-alat tersebut yang akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti sedemikian nupa, sehingga Direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.

d. Kontraktor harus mengajukan daftar terperinci tentang peralatan-peralatan yang akan digunakan disertai data-data kemampuan alat-alat tersebut.

e. Kontraktor wajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada saatnya akan dipergunakan.

f. Kerusakan alat peralatan tersebut harus segera diperbaiki/ diganti, dan tidak dapat dipakai sebagai alasan kelambatan pekerjaan.

1.11. Foto Proyek

a. Kontraktor diwajibkan membuat photo proyek sesuai dengan kemajuan pekerjaan (pada saat 0 %, 25, 50%, 75% dan 100 %).

b. Foto Proyek yang memperhatikan kemajuan pekerjaan, ciri-ciri tertentu pekerjaan, peralatan atau hal-hal yang menarik perhatian lainnya sehubungan dengan pekerjaan lingkungan harus dibuat sesuai tahap angsuran pembayaran pekerjaan yang ditentukan dalam kontrak.

c. Foto proyek tiap tahap tersebut di atas dibuat 3 (tiga) set dilampirkan pada saat pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan angsuran.

d. Pengambilan titik pandang diusahakan harus tetap/ sama dan setiap pemotretan sesuai dengan petunjuk pengawas/ Direksi pekerjaan.

e. Foto setiap tahap ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan penempatan dalam album disyahkan oleh pemimpin proyek dan teknis penempelan/ penempatan dalam album ditentukan pengawas.

f. Kontraktor Harus Mendokumentasikan /Memuat Photo setiap hari sebagai dasar jika terjadi selisi Quantity atau Pekerjaan yang tidak akan tampak secara kasat mata setelah Pekerjaan Selesai.

1.12. Rapat-rapat

a. Apabila dipandang perlu Pemberi Tugas dapat mengadakan rapat-rapat yang mengundang Direksi dan pemborong maupun pihak-pihak tertentu yang bersangkutan dengan pembahasan dan permasalahan dalam rapat tertentu.

b. Disamping Direksi dan/atau pemborong dapat mengusulkan untuk diadakan rapat membahas permasalah yang ada.

Page 8: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 8

c. Semua hasil rapat merupaIan ketentuan yang bersifat mengikat.

1.13. Prestasi/Kemajuan Proyek

a. Prestasi pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentase pekerjaan yang telah diselesaikan. Prosentase pekerjaan ini dihitung dan nilai/harga kontrak yang mana jumlah dalam satuan volume pekerjaan telah diselesaikan.

b. Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi/ kemajuan tersebut yaitu harga satuan yang tetah mencakup harga bahan tenaga kerja dan angkutan serta pekerjaan-pekerjaan lainnya yang penlu dilakukan agar tercapai hasil pekerjaan yang sebaik-baiknya.

1.14. Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, yang mana harga satuan telah diuraikan oleh pemborong, maka prestasi pekerjaan dan pembayarannya dapat dihitung dan diterima walaupun seluruh prosentase pekerjaan tertentu belum selesai.

1.15. Penyelesaian Pekerjaan

a. Pekerjaan harus mencakup semua elemen yang walaupun tidak diuraikan secara khusus dalam spesifikasi dan gambar-gambar, tetap diperlukan agar hasil pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesual dengan kontrak.

b. Pemborong harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan atau secara keseluruhan sesuai dengan spesifikasi teknis yang bersangkutan.

c. Dalam hal ini sesuatu dari pekerjaan selama pengujian tidak memenuhi syarat, pemborong dengan biaya sendiri harus mengadakan perbaikan-perbaikan, sampai dalam pengujian ulang berhasil secara memuaskan.

1.16. Laporan-Laporan

Selama periode pekerjaan di lapangan, Kontraktor harus membuat laporan harian mingguan dan bulanan kemajuan kerja. Laporan kemajuan kerja ini harus memuat sekurang-kurangnya informasi di bawah ini dengan kejadian yang dijumpai selama periode pembuatan laporan kerja yang bersangkutan. a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai akhir

periode. b. Jumlah personel / tenaga kerja yang bertugas selama periode tersebut. c. Jenis dan jurniah peralatan yang dipakai. d. Material dan bahan-bahan yang disupply dan dipergunakan.

Page 9: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 9

e. Situasi dan kondisi cuaca permasalahan yang terjadi di lapangan serta cara rnengatasi.

1.17. Standard Rujukan

a. Uraian

Bila bahan-bahan atau cara-cara pengerjaan yang disyaratkan oleh spesifikasi ini melampaui kode-kode atau standard yang disebutkan secara khusus, maka adalah tanggung jawab kontraktor untuk menyediakan bahan-bahan pengerjaan dan cara pengerjaan tersebut.

Kode standar yang ditentukan menetapkan persyaratan mutu untuk berbagai jenis pekejaan yang akan dilaksanakan, dan metode pengujian untuk menentukan sehingga mutu yang dipersyaratkan tercapai.

b. Jaminan Kualitas

Selama Pengadaan

Dalam pengadaan semua jenis barang yang digunakan dalam pekerjaan, maka adalah tanggung jawab Kontraktor untuk menibuktikan persyaratan terinci dari kode dan membuktikan bahwa jenis barang yang diadakan untuk penggunaan dalam pekerjaan memenuhi atau melampaui persyaratan yang ditetapkan.

Selama Pelaksanaan

Direksi mempunyai hak untuk menolak jenis barang yang dimasukkan ke dalam pekerjaan, yang gagal untuk memenuhi hak, dan tanpa mengabaikan cara lainnya, untuk menerima jenis barang yang tidak sesuai dengan cara penyesuaian dalam harga satuan atau jumlah (kuantitas) untuk jenis barang tersebut.

Tanggung Jawab Kontraktor

Juga merupakan tanggung jawab Kontraktor, bila dipersyaratkan demikian dalam dokumen kontrak atau permintaan tertulis dari Direksi, untuk diserahkan kepada Direksi semua bukti yang diperlukan mengenal bahan-bahan atau kecelakaan kerja atau kedua-keduanya, yang memenuhi atau melampaui persyaratan dan kode atau standar yang disebutkan secara khusus.

c. Standard

Standard yang terdaftar dalam spesifikasi ini termasuk standard yang dapat dipakai sebagai acuan, tetapi hendaknya tidak terbatas pada standard yang diumumkan dengan resmi oleh lembaga dan organisasi berikut :

Page 10: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 10

NI : Normalization Indonesia Standard AASHOTO : American Association of Stage Highway and

Transportation Officials AC : American Concrete Institute AISC : American Institute of Steel Construction ANSI : American National Standard Institute AWS : American Welding Society, Inc. CRSI : Concrete Reinforcing Steel Institute NEC : National Electrical Code BSI : British Standard Institute PBI 1971 : Peraturan Beton Indonesia 1971 PKKI 1961 : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 PPBBI : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia PUB1 1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 SII : Standard Industri Indonesia AS : Australian Standard AWWA : American Water Work Association ISO : International Standard Organization JIS : Japanese Industrial Standard d. Jaminan Keselamatan Kerja (K3)

Seluru item Pekerjaan yang dilaksanakan harus memiliki analisis K3 dan di sampaikan setiap pagi ( safety Tall) dan di pasang di dinding Informasi

1.18. Beberapa Ketentuan Mengenai Bahan Material

a. Seluruh material harus sesuai dengan standard yang telah ditentukan dalam spesifikasi ini atau standard lain yang dijamin bahwa standard tersebut setara atau Iebih tinggi mutunya dari standard yang telah ditentukan tersebut. Keputusan mengenai mutu tersebut ditentukan oleh Direksi. Daftar Standard-standard spesifikasi terdaftar dalam poin 1.15.c.

b. Bill of Quantities yang terdapat dalam spesifikasi ini tidak mengikat, pemasok diharuskan menghitung semua bahan yang dipasok terrnasuk perlengkapannya. Jika terdapat perbedaan material atau standard. Pemasok diharuskan membeli garansi kualitas bahan tersebut. Susunan detail, bahan dan desa sebelum diperbaharui, harus mendapat persetujuan dari Direksi.

c. Bahan yang didatangkan harus dapat mencukupi untuk kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan tidak boleh terlambat pengadaannya sah dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan.

d. Bahan yang diterima Direksi harus diamankan agar tidak mengganggu tertib lingkungan dan aman dari kerusakan. Sedangkan

Page 11: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 11

bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi harus segera diangkut dan disingkirkan dari pekerjaan.

e. Direksi dapat memerintahkan agar diadakan pemeriksaaan pada bahan-bahan atau pada campuran bahan-bahan yang dipakai, untuk diuji apakah memenuhi syarat-syarat mutu.

1.19. Penggudangan dan Penyimpanan Bahan

a. Bahan-bahan/komponen-komponen yang harus ditangani sedemikian rupa untuk menjaga agar kualitas dan kondisi sesuai dengan yang disyaratkan dalam kontrak.

b. Kuantitas bahan dan komponen yang disimpan di lokasi harus konsisten dengan persyaratan untuk yang efisien.

c. Khusus Bahan Sheet Pile Penyimpanan mengunakan metode yang di persyaratkan agar tidak patah dan atau retak baik padasaat mobilisasi ke titik.

1.20. Penanganan dan Penggunaan Bahan

a. Bahan dan komponennya harus ditangan sedemikian rupa untuk menghindari kerusakan atau kontaminasi agar sesuai dengan semua rekomendasi yang diberikan oleh pabrik.

b. Jika tidak disebutkan dalam kontrak, penggunaan, pemasangan penerapan dan penyetelan bahan maupun komponen harus menurut rekomendasi yang diberikan oleh pabrik. Jika dianggap perlu, Kontraktor harus memanfaatkan nasihat teknis dari pabrik.

1.19. Quality Control a. Untuk mencapi, mengontrol spesifikasi pengunaan material, kontraktor

di syaratkan untuk menyimpan sisa atau potongan material yang terpasang.termasuk sampel bahan bangunan seperti Beton, bahan materila lain nya.

1.21. Material Bahan Bangunan

a. Semen Kualitas semen PC yang digunakan sekualitas semen Tonasa,

dengan mutu yang baik dan digunakan untuk bahan konstruksi beton maupun konstruksi lainnya.

Semen yang dipakai harus dari jenis yang disetujui dan yang dalam segala hal memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Semen Indonesia. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan dan diterimakan dalam zak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat dan harus disimpan di

Page 12: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 12

gudang yang cukup ventilasinya dan tidak kena air, ditempatkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai.

Semen harus bersifat kekal bersih, tidak mengandung bahan-bahan yang merusakkan kwalitasnya, dan mempengaruhi kekuatan dan kelas kontruksi beton pada setiap umur, termasuk daya tahannya terhadap karat dan baja tulangan. Agregat dalam segala hal harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.

Semen harus didatangkan dalam zak yang utuh / tidak pecah. Apabila terdapat bagian-bagian yang telah mengeras dalam zak, sama sekali tidak boleh dipakai / dipergunakan.

b. Agregat Kasar / Split / Koral

Agregat Kasar / Split / Koral harus keras dan bersih, tidak-mengandung bahan bahan yang merusakkan kwalitasnya, dan mempengaruhi kekuatan dan kelas kontruksi beton pada setiap umur, termasuk daya tahannya terhadap karat dan baja tulangan. Agregat datam segala hal harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.

Sehubungan dengan ketentuan tersebut, maka Kontraktor diwajibkan menyediakan saringan sehingga agregat campuran dihasilkan oleh saringan sesuai dengan peraturan, petunjuk selanjutnya akan diberikan pada pelaksanaan.

c. Air

Air untuk adukan dan merawat beton harus bersih dan bebas dan bahan-bahan yang merusak, atau yang mempengaruhi daya lekat semen. Air untuk pembuatan dan perawatan beton atau baja tulangan, dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat di minum, bebas minyak, asam alkali, garam-garam dan bahan organik.

Apabila terdapat keragu-raguan mengenai kualitas air, Kontraktor diharuskan untuk mengirim contoh air itu ke laboratorium sampai seberapa jauh air itu mengandung zat zat yang dapat merusak atau baja tulangan. Dalam hal yang demikian pekerjaan beton harus dihentikan sampai didapat keputusan yang pasti mengenai air yang dapat dipakai untuk konstruksi beton, dan bagaimanapun juga penghentian pekerjaan ini tidak membebaskan Kontraktor dari waktu pelaksanaan seluruh pekerjaan yang telah ditetapkan.

Apabila pemeriksaan air tidak dapat dilakukan, maka dalam hal keragu-raguan mengenai air harus diadakan percobaan perbandingan antara kekuatan tekan mortar dengan memakai air itu pada umur 14 dan 28 hari paling sedikit 90 % dan kekuatan

Page 13: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 13

yang dipersyaratkan dalam PBI 1971 sesuai dengan mutu beton yang bersangkutan.

d. Tulangan

Baja tulangan harus dan baja lunak polos atau diprofilkan dengan tegangan lebih 2.400 kg/cm2, bahan-bahan tersebut dalam segala hal nemenuhi ketentuan ketentuan PBI 1971 untuk baja tulangan 1122, standar Jepang kelas S > R 22. Baja tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka lama. Cara pembongkaran besi tulangan harus menurut PBI 1971 kecuali ditunjukkan lain kepada gambar.

Khusus Baja Tulangan Tiang Pancang dan Sheet Pile Mengunakan baja sesuai dengan standar yang direkomondasikan Perusahaan Beton indonesia.

Anyaman besi harus kokoh sehingga tidak berubah tempat selama pengecoran. Selimut beton harus cukup tebal, dan untuk itu harus dibuat ganjal-ganjal (tahu beton) dari semen pasir campunan 1:2 ( sesuai dengan spesifikasi Mutu Beton dan hasil Lab dari material yang digunakan) dengan tulangan harus disatukan satu sama lain dengan kawat kecuali jika Direksi menginstruksi-kan penggunaan las.

Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, baja tulangan harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat bahan lain yang merusak.

Semua tulangan harus dipasang dengan posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah atau bergeser pada waktu pengecoran ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan. Baja tulangan dan penutup beton tingginya harus sama dan teratur untuk maksud mana pemakaian-pemakaian jarak beton yang telah disetujui dapat dipakai.

Pemotongan dan Bending Tulangan tidak di persyaratkan untuk dipanaskan.

e. Acuan/Cetakan Beton/Papan Bekisting

Semua beton yang dibangun harus teguh, alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia.

Semua cetakan harus betul-betul teliti dan aman pada kedudukannya sehingga dicegah pengembangan atau lain-lain gerakan selama penulangan beton.

Page 14: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 14

Semua cetakan harus menggunakan kayu-kayu atau papan yang berkwalitas baik. Untuk menghendaki ketebalan cetakan yang sama dan rapih dianjurkan untuk memakai multi-plek dengan rangka penguat kayu/perancah kelas Ill yang disesuaikan penggunaannya.

Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa dapat dicegah dari kerusakan-kerusakan dan dapat memper mudah penumbukan pada waktu pemadatan adukan mortar beton tanpa.

Cetakan haruslah sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang batas-batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar atau seperti ditetapkan oleh Direksi. Rencana cetakan harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum pembuatan dimulai, tetpai persetujuan yang demikian tidak akan mengurangi tanggung jawab kontraktor terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan, yang mungkin dapat timbul pada waktu pemakaian.

Sewaktu-waktu Direksi dapat sesuatu dari bagian bentuk yang tidak dapat diterima dan dalam segi Kontraktor harus dengan segera membongkar bentuk yang ditolak dan untuk menggantinya atas bebannya sendiri.

Untuk mempermudah pada waktu pembongkaran cetakan hendaknya digunakan pelepas cetakan dari merk yang sudah disetujui atau minyak pelumas beton. Bila diinginkan suatu permukaan yang baik dan halus Kontraktor boleh membuat lapisan rata dengan diberi lapisan plester semen, dengan baton terbuka tanpa plesteran.

Dudukan Sheet Pile saat di lakukan pembongkaran harus mengunakan balok penyangga atau tahu2 (kayu ganjal penumpukan di site)

f. Adukan Beton / Mortar Beton / Luluh

Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyal ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan pembentukan beton. Perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu harus mendapat persetujuan oleh Direksi.

Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil / batu pecah, air seperti yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang baik / tepat.

Page 15: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 15

Untuk beton mutu ”Bo” campuran yang biasa untuk pekerjaan non struktural dengan perbandingan semen Portland terhadap jumlah pasir dan agregat kasar tidak boleh kurang dad 1 PC: 3 PS : 5KR. Banyak semen untuk tiap 1 m3 beton harus paling kurang 225 kg.

Untuk beton mutu BI ,K.125,K 250 campuran nominal dari semen Portland, pasir dan kerikil/batu pecah harus digunakan dengan sesuai perbandingan hasil laboratorium ( Quality Control). Dan seterusnya sesuai dengan mutu dan syarat pencapaian mutu beton.

Perbandingan antara bahan-bahan pembentukan beton yang dipakai untuk berbagai pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan. Perbandingan campuran dan tata air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan mempunyai kepadatan yang tepat, kekedapan dan kekuatan yang dikehendaki. Faktor air semen dari beton (tidak terhitung dari yang dihisap oleh agregat) tidak boleh melampaui 0.60 (dari beratnya).

Pengujian dari pada beton akan dilakukan oleh Direksi dan perbandingan perbandingan campuran harus diubah jika perlu untuk mencapal kepadatan, kekedapan, awet atau kekuatan yang dikehendaki dan Kontraktor dak berhak atas penambahan kompensasi disebabkan perubahan yang demikian.

Jika uji tekan maka perbaikan harus dilakukan dengan mengikuti PBI 1971 untuk perbaikan. Dari masing-masing jenis adukan beton yang dipakai pada pekerjaan ini harus diberi agregat kasar dan agregat halus yang banyaknya rnenurut tabel yang tercantum di bawah ini untuk tiap 50 kg Portland Cement.

Komposisi campuran adukan beton hams diawasi secara seksama, baik volume maupun berat dan masing-masing bahan campuran. Bahan-bahan dan ketentuan ketentuan yang tidak memenuhi syarat-syarat teknis harus disingkirkan jauh dan tempat pekerjaan. Proporsi semen yang ditentukan dalam pasal ni adalah ukuran minimal, jadi tidak diijinkan untuk dikurangi.

g. Batu Kali

Batu kali yang digunakan harus batu kali dari hasil pecahan-pecahan yang berukuran 10-15 cm. Jenis batu yang digunakan keras berwama hitam keabu-abuan, sama sekali tidak boleh menggunakan batu-batu bulat yang berkulit lepas.

Untuk pasangan batu kali harus terdiri dari batu-batu yang baik, kuat dan mempunyai panjang sekitar 1,5 lebarnya dengan permukaan yang kasar serta ada tiga bidang pecahan.

Page 16: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 16

h. Batu Bata / Bata merah/ Paving Blok Batu bata yang dipakai harus batu bata berkualitas baik dengan

prosentase pecah maksimum 10%. Batu bata harus melalui proses pembakaran yang baik sehingga

wamanya merah merata dan tidak boleng. Sebelum dipasang, batu bata harus direndam atau disiram

dengan air bersih.

i. Paving Blok yang digunakan sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan dan pembuatan paving blok harus mendapat pengakuan mutu dan telah mendapatkan persetujuan dari pihak Direksi.

ii. Agregat Halus (Pasir)

Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam yang butirannya kasar, dapat diambil dari dari sungai Angkona (Kabupaten Luwu Timur, dan tidak dibenarkan mengunakan Pasir dari sungai malili) yang merupakan hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk berbagai mutu beton menurut pasal 4.7, maka agregat halus harus memenuhi beberapa ayat sebagai berikut :

Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat halus harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.

Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur > 5 % (ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur rnelampaui 5%, maka agregat halus harus dicuci.

Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak yang harus dibuk dibuktikan dengan percobaan wama dari Abrams-Harder (dengan larutan NaOH). Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan wama ini dapat juga dipakai, asal kekuatan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang dari 95 % dari kekuatan adukan agrerat yang sama tetapi dicuci dalam larutan 3 % NaOH yang kemudian dicuci hingga bersih dengan air, pada umur yang sama.

Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak dengan susunan ayakan yang akan ditentukan dalam standard ASTM yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : Sisa di atas ayakan 4 mm, harus minimum 2% berat;

Page 17: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 17

Sisa di atas ayakan 1 mm, harus minimum 10% berat; Sisa di atas ayakan ¼, harus berkisar antara 80% dan 95%

berat.

Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui.

j. Mortar Untuk Pasangan /Spesi

Adukan untuk semua pasangan batu kali kecuali ada ketentuan lain dari spesifikasi ini atau atas petunjuk Direksi terdiri dari satu bagian semen portland dan lima bagian pasir (yang lepas) dan air secukupnya untuk membuat kekentalan yang cocok untuk penggunaan yang dimaksud.

Cara dan alat-alat yang digunakan untuk mencampur adukan harus sedemikian agar mudah ditentukan dan diawasi seteliti mungkin mengenai jumlah campuran yang terpisah yang tercampur pada adukan dan harus menurut persetujuan Direksi. Jika mesin pengaduk (mixer) dipergunakan, maka waktu pencampurannya sesudah semua campuran berada dalam alat pencampur, kecuali untuk airya dalam jumlah penuh tidak boleh kurang dari 2 menit Adukan harus dicampur hanya dalam jumlah yang sesuai kebutuhan untuk segera digunakan sampal 30 menit sesudah penambahan air. Penumpukan ulang atas adukan harus dibersihkan dan dicuci tiap akhir hari kerja.

k. Pasir Urug

- Pasir urug digunakan sebagai landasan pemasangan paving block atau untuk landasan Iantai kerja. Ketebalan dari lapisan ini minimal 10 cm atau disesuaikan dengan kondisi lapangan dan petunjuk Direksi.

l. Tanah Urug

Tanah yang digunalan untuk pemekukan penimbunan Merupakan Tanah Pilihan yang di datangkan, Quari dan Jenis Tanah harus disetujui oleh Pihak Direksi.

Penimbunan/Urugan Harus Secara Bertahap maksimal 50 cm kemudian dipadatkan mengunakan Mesin Pemadat dengan daya tekan sesuai dengan spesifikasi, dan pemadatan diperiksa serta disetujui oleh pihak Direksi sebelum melanjutkan Penimbunan seterusnya.

1.20. Tenaga Kerja / Buruh Bangunan Dan Tenaga Ahli

a. Dalam pelaksanaan pekerjaan agar diupayakan tidak cenderung menggunakan alat berat, sehingga lebih banyak menyerap tenaga kerja/ buruh/kuli bangunan yang diutamakan diambil dari penduduk

Page 18: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 18

/setempat yang menganggur atau terkena PHK. Untuk keperluan tersebut pejabat setempat.

b. Tenaga Pelaksana dan Tenaga Ahli yang namanya tercantum dalam lampiran Surat Penawaran harus bertanggung jawab di lapangan selama proyek dilaksanakan.

II. SPESIFIKASI KHUSUS

2.1 Tempat dan Uraian Pekerjaan

1. Lingkup Pekerjaan :

Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan Umum Kab. Luwu Timur yaitu Pembangunan Sarana dan Prasarana Bidang sumber daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kab. Luwu Timur Prov. Sulawesi Selatan.

2. Lokasi Pekerjaan :

Lokasi Pekerjaan untuk kegiatan ini terdapat di kecamatan malili dalam wilayah Zona III Kab. Luwu Timur (Lanjutan Tanggul Sungai Malili)

3. Tenaga dan Sarana Bekerja :

Untuk memperlancar pelaksanaan paket Penyedia barang/jasa harus menyediakan :

a. Tenaga kerja/ tenaga ahli yang cukup memadai disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dan dokumen yang telah di sampaikan dalam Tender dan atau sesuai dengan Kontrak.

b. Pengantian Tenaga harus mengajukan kepada Pihak Direksi, dan mendapatkan persetujuan dengan ketentuan tenaga yang di ganti dan mengganti harus sama spesifikasi, pengalama dan sertifikasinya, dan menyampaoak surat Pernyataan kesediaan.

c. Alat-alat bantu seperti : beton mollen, compactor tangan, vibrator air, Vibrattor hammer, Diesel Hammer, Mobile Crane, alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan.

d. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan agar pelaksanaan pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya.

4. Cara pelaksanaan.

Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan- ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Page 19: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 19

(RKS), gambar rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek.

5. Pada akhir kerja Penyedia Barang/Jasa diharuskan membersihkan area proyek dan segala kotoran akibat kegiatan pembangunan, termasuk sisa-sisa material bangunan serta gundukan tanah, bekas galian dan lain sebagainya.

2.2 Jenis dan Mutu Bahan

Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menpan: No.472/KpbXll/80, No.813/ ME /1980, No.64/MENPAN/1980, Tanggal 23 Desember 1980.

2.3 Peraturan Teknis Pembangunan Yang Digunakan

1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :

a. Undang – undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dan Juknisnya.

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 30 tahun 2000 tentang Pembinaan Jasa Konstruksi.

e. Peratura Pemerintah No 54 dan perubahan ke dua No 70 Thn 2012

f. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 18 tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Instansi Pemerintah, dan Juknisnya.

g. Peraturan Umum dari Dinas Tenaga Kerja tentang Keselamatan Kerja.

h. SNI 03-1734-1989 tentang Pedoman beton bertulang dan struktur dinding bertulang untuk rumah dan gedung.

i. Standart Industri Indonesia (SII) yang berlaku.

j. Standart Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Gedung-SKSNI-T-15 -1991-03.

k. Peraturan Tata Cara Penyelengaraan Bangunan Gedung Negara oleh Departemen Pekerjaan Umum

Page 20: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 20

l. Peraturan dari Instansi setempat, termasuk segala perubahannya hingga kini

2. Untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tercantum pada Bab III pasal I tersebut di atas berlaku dan mengikat pula :

a. Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas dan Unsur Teknis termasuk juga gambar-gambar detail pelaksanaan (shop drawing) yang telah diselesaikan oleh Penyedia Barang / Jasa dan sudah disahkan / disetujui Konsultan Pengawas.

b. Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS). c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan. d. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). e. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang telah disetujui Pengawas

lapangan/ Pengelola Proyek dan Pimpinan Bagian Proyek. f. Penjadwalan harus melampirkan Analisis Resouse dan dilengkapi

Diagram Kerja. 2.4. Penjelasan RKS dan Gambar

1. Penyedia Barang / Jasa wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwising).

2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat/berlaku adalah RKS. Bila dalam gambar ada, sedang dalam RKS tidak disebut, maka gambar tetap mengikat.

3. Perencana diminta untuk menjelaskan kebenarannya sesuai dengan tujuan dan maksud perencanaan keseluruhan bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar lain.

4. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar skala besar dengan skala kecil, maka gambar skala besar yang mengikat.

5. Bila gambar dan RKS sama-sama tak menyebutkan, sedangkan hal yang dimaksud adalah perlu / vital, maka Penyedia Barang / jasa wajib melaksanakan hal tersebut dan sebelumnya dikonsultasikan dengan pihak-pihak yang berkompeten.

2.4 Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan Penyedia Barang / Jasa wajib menanyakan kepada Konsultan Perencana atau Konsultan Pengawas dan Penyedia Barang/ Jasa keputusannya mengikuti.

2.5 Pekerjaan Persiapan di Lapangan

Page 21: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 21

1. Penyedia Barang / Jasa harus menyediakan Direksi Keet dengan perlengkapan, yaitu 1 set meja-kursi tamu dan kerja, papan tempel gambar beserta alat-alat tulis, buku Konsultan Pengawas antara lain : buku Direksi, buku tamu, laporan harian, perintah kerja, konsultasi, pengawasan berkala perencana, PPK dan Iainnya yang diperlukan. Selain itu Penyedia Barang / Jasa harus menyediakan ruangan beserta perlengkapannya untuk mengadakan rapat koordinasi lapangan antar pihak yang terkait, rapat diadakan paling lambat 2 rninggu sekali.

2. Penyedia barang / Jasa harus membuat bangsal kerja dan perlengkapannya untuk para pekerja dan gudang penyimpanan barang-barang yang dapat dikunci, tempatnya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

2.6 Jadwal Pelaksanaan

1. Sebelum mulal pekerjaan nyata di lapangan, Penyedia Barang / Jasa wajib membuat Rencana Kerja pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar Chart dan S-Curve.

2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari konsultan Pengawas paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterima Penyedia Barang/Jasa. Rencana kerja yang telah disetujul oleh Konsultan Pengawas, dan Pengelola Proyek akan disahkan oieh Pemberi Tugas.

3. Penyedia Barang / Jasa wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada Konsultan Pengawas. Satu salinan Rencana kerja harus ditempel pada dinding di bangsaI Penyedia Barang / Jasa di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan (prestasi kerja).

4. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Penyedia Barang / Jasa berdasarkan Rencana Kerja tersebut.

2.7 Kuasa Penyedia Barang / Jasa di Lapangan

1. Untuk koordinasi kegiatan di lapangan, Penyedia Barang / Jasa wajib menunjuk seorang kuasa Penyedia Barang / Jasa atau biasa disebut Pelaksana Kepala / "Site Coordinator” yang cukup berpengalaman untuk Iingkup pekerjaan yang akan dikuasa penuh dari Penyedia Barang / Jasa, berpendidikan minimum :

- Sarjana Teknik SipiI/ pengalaman praktek sebagai PM/SG/SE minimum 3 tahun. (SKA Ahli Sumber Daya Air)

- Sarjana Teknik Sipil Pengalaman pada Manajemen Konstruksi minimum 3 Tahun (SKA Ahli Manajemen Proyek SKA)

Page 22: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 22

- Sarjana Muda Teknik SipiI/ SMK bangunan /STM bangunan pengalaman praktek sebagai Surveyor minimum 3 tahun (SKT Teknisi Survey Teknik Sipil)

- STM bangunan, pengalaman praktek PM/SG/SE/SP minimum 5 tahun Sebagai Tukang Pasang Perancah (SKT)(TS 014).

- Sekurang-kurangnya Pelaksana dengan pendidikan sekurang-kurangnya STM dan pengalaman minimum 3 tahun. AS. PM/SG/SE. (Teknisi Penghitung Kuantitas Pekerjaan Sumber Daya Air)(SKT)

- Minimal Sarjana Muda Teknik Sipil pengalaman 3 tahun pada Quality Control

2. Dengan adanya Kepala Pelaksana, tidak berarti bahwa Pemimpin Pelaksana lepas tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya/ pelaksanaan pekerjaan.

3. Penyedia Barang / Jasa wajib memberitahu secara tertulis kepada Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas Nama, Jabatan, salinan ljasah yang disahkan dan pengalaman kerja tenaga Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.

4. Bila kemudian hari, menurut pendapat Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas, Pelaksana kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Penyedia Barang/ Jasa secara tertulis untuk mengganti/ menambah Pelaksana.

5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dlkeluarkannya surat pemberitahuan, Penyedia Barang / Jasa harus menunjuk Pelaksana baru atau Penyedia Barang/Jasa sendiri (penanggung jawab / Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.

6. Setiap hari kerja kecuali SE harus stamby di lokasi sesuai dengan Job Masing masing.

2.8 Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan

1. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang milik Proyek, Konsultan pengawas dan milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan.

2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Konsultan Pengawas baik yang telah dipasang maupun yang belum, menjadi tanggung Jawab Penyedia Barang/Jasa dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.

3. Apabila terjadi kebakaran, Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa. Agar disediakan alat pemadam kebakaran yang siap pakai yang ditempatkan di tempat-tempat yang akan ditetapkan kemudian oleh Konsultan Pengawas.

Page 23: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 23

2.9 Alat-alat Penunjang Pelaksanaan.

Semua alat yang akan digunakan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia Barang / Jasa, sebelum pekerjaan secara fisik dimulal dalam keadaan baik dan siap dipakai antara lain : a. Concrette mix 3,5 M3. b. Dump Truck c. Diesel Pile Hammer d. Jack Hammer e. Stamper f. Vibrator Concrette g. Crane on Track (Mobile)35 Ton h. Excavator i. Pile Driverr + Hammer j. Pompa Air Diesel 5 Kw k. Alat Penyambung Tiang Pancang l. Perlengkapan penerangan untuk kegiatan malam. m. Teodolit

2.10 Situasi dan Ukuran

1. Situasi. b. Pekerjaan tersebut dalam Bab ini merupakan rencana yang akan

dilaksanakan. c. Ukuran-ukuran tersebut dalam gambar dimaksudkan sebagai ukuran

yang mengikat dalam pelaksanaan dan sebagai pegangan Penyedia Barang / Jasa.

d. Penyedia Barang / Jasa wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat menpengaruhi penawarannya.

e. Kelalaian atau kekurangan ketelitian Penyedia Barang/Jasa tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.

f. Pekerjaan yang bersifat memasang / menyambung / melanjutkan ukuran hendaknya disesuaikan kondisi lapangan. Dan telah disetujui oleh Pihak Direksi dan minimal Konsultan Penawas.

2. Ukuran. a. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm

dan m, kecuali ukuran-ukuran tertentu yang dinyatakan dalam inch atau mm.

b. Permukaan atas lantai ditetapkan sesuai gambar rencana.

c. Menentukan satu titik duga sebagai pedoman duga untuk bangunan yang baru dan mendapat persetujuan Konsultan Perencana / Pengawas dan unsur teknis.

Page 24: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 24

d. Memasang Papan Bangunan (Bouwplank).

i. Ketetapan letak ban diukur sesuai gambar pedoman block plan dan di bawah pengawasan Konsultan Pengawas dengan piket/patok kayu kruing 5/7 cm yang dipancang kuat-kuat dan papan terentang dengan ketebalan 3 cm diketam rata pada sisi atasnya.

ii. Penyedia Barang / Jasa harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara-cara mengukur menurut situasi dan kondisi tanah bangunan, yang selalu berada/dijumpai di lapangan.

2.11 Syarat-syarat Cara Bahan Bangunan

1. Semua bahan yang didatangkan harus tetap mengacu pada pasal 2 Bab ini.

2. Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan Penyedia Barang/Jasa wajib memberitahukan.

3. Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksakan dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

4. Bahan yang telah mendapatkan persetujuan harus ditandai dengan paraf Konsultan Pengawas atau pihak yang ditunjuk lalu disimpan di rak sample. Bahan yang telah disetujui untuk dipakai tidak boleh dibawa keluar proyek.

5. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Penyedia Barang / Jasa di lapangan, tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat lambatnya dalam waktu 2x24 jam terhitung dari jam penolakan.

6. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa tetapi ternyata ditolak Konsultan Pengawas, harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Penyedia barang/Jasa dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan.

2.12. Pemeriksaan Pekerjaan

1. Sebelum mulai pekerjaan lanjutan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan minta kepada Konsultan Pengawas melakukan pemeriksaan. Dan apabila Konsultan Pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut. Penyedia Barang/Jasa dapat meneruskan pekerjaannya.

2. Bila permintaan pemeriksaan itu dalam waktu 2x24 jam (dihitung dari jam diterimanya surat permohonan pemeriksaan) tidak dipenuhi oleh Konsultan Pengawas (kecuali terhalang hari libur), Penyedia Barang/Jasa dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui Konsultan Pengawas.

Page 25: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 25

Hal ini dikecualikan bila Konsultan pengawas minta perpanjangan waktu.

3. Bila Penyedia Barang/Jasa melanggar pasal 2.12. ini, Konsultan Pengawas berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggungan Penyedia Barang/Jasa

2.13. Pekerjaan Tambah / Kurang dan Perbaikan

1. Tugas mengenai pekerjaan tambah/kurang diperintahkan dengan tertulis oleh Pemberi Tugas. Sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Biaya pekerjaan tambah/kurang Daftar Harga Satuan Pekerjaan yang dimasukkan oleh Penyedia Barang / Jasa yang pembayarannya diperhitungkan bersama-sama Penyedia Barang/ Jasa dengan angsuran terakhir.

3. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum, dalam harga satuannya yang dimasukkan dalam penawaran, harga lebih lanjut oleh Konsultan Pengawas bersama-sama Penyedia Barang / Jasa Pemberi Tugas.

4. Adanya Pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab kelambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Konsultan Pengawas/Tim Pengelola Teknis dapat mempetimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah tersebut.

2.14. Pekerjaan Persiapan

1. Pembersihan halaman.

Penyedia Barang / Jasa harus membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang mungkin akan mengganggu pelaksanaan sesuai dengan petunjuk atau persetujuan Konsultan Pengawas

2. Papan Nama Proyek

Penyedia Barang / Jasa harus memasang papan nama proyek, dengan ukuran 75 cm x 150 cm pada lokasi yang mudah untuk dilihat.

2.15. Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau lahan berbutir yang disetujui untuk konstruksi timbunan umum yang diperlukan untuk membuat dimensi timbunan, antara lain ketinggian yang sesuai persyaratan atau penampang melintangnya

Page 26: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 26

b. Segala perubahan dari spesifikasi ini harus dikonsultasikan secara tertulis kepada Konsultan pengawas dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan pengawas untuk memulal pekerjaan.

2. Survey

a. Sebelum pekerjaan timbunan dimulal harus dilakukan survei topografi. Level yang disepakati harus dicatat dan ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan Penyedia Barang/Jasa.

b. Penyedia Barang/Jasa harus membuat hasil survey dalam bentuk gambar tampak dan penampang dengan skala yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Gambar penampang harus pada interval 10 m. Konsultan Pengawas harus menverifikasikan gambar tampak dan penampang.

3. Peralatan a. Penyedia Barang / Jasa harus mengajukan metode kerja termasuk

output kerja harian, jumlah, tipe dan kapasitas peralatan yang akan dioperasikan kepada konsultan Pengawas.

b. Pemilihan peralatan harus mempertimbangkan kondisi lapangan dan lingkungan.

c. Pengujian laboratortum untuk perencanaan pekerjaan pemadatan tanah sebaiknya dilakukan pada laboratorium yang memiliki peralatan lengkap, yaitu pada laboratorium DPU Propinsi Sulawesi Selatan di Makassar atau laboratorium dari perguruan tinggi yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

4. Pengaturan

a. Penyedia Barang/ Jasa harus mengajukan hal-hal berikut kepada Konsultan Pengawas sebelum persetujuan untuk memulai pekerjaan diberikan oleh Konsultan Pengawas :

Gambar penampang melintang terinci yang menunjukkan permukaan dipersiapkan bagi timbunan yang akan ditempatkan.

Hasil pengujian kepadatan yang memberikan hasil pemadatan yang baik dari permukaan yang dipersiapkan dimana timbunan itu akan ditempatkan.

b. Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan hal-hal berikut kepada Konsultan Pengawas sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal yang diusulkan dari penggunaan bahan-bahan yang diajukan untuk digunakan sebagai timbunan. Dua contoh masing-masing seberat 50 kg dari bahan-bahan, salah satu akan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk rujukan selama periode

Page 27: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 27

kontrak. Pernyataan tentang asal dan komposisi dari bahan setiap bahan-bahan yang akan diusulkan untuk digunakan sebagai timbunan bersama dengan data pengujian laboratorium yang membuktikan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi sifat yang ditentukan.

c. Penyedia Barang/ Jasa harus mengajukan hal berikut secara tertulis kepada Konsultan Pengawas segera setelah penyelesaian setiap bagian pekerjaan dan sebelum setiap persetujuan diberikan untuk penempatan bahan-bahan lain diatas timbunan.

5. Kondisi tempat Kerja a. Penyedia Barang/ Jasa harus menjamin lahan pekerjaan selalu kering

sebelum dan selama pekerjaan pemadatan. b. Timbunan harus mempunyai kemiringan yang cukup untuk

menunjang sistem drainase yang baik. c. Penyedia Barang/Jasa harus menjamin pada tempat ke suatu

persediaan air yang cukup untuk pengendalian kelembaban timbunan selama operasi pemadatan.

6. Pembetulan Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Syarat

a. Timbunan akhir yang tidak sesuai dengan penampang melintang yang ditentukan atau yang disetujui atau dengan toleransi permukaan yang ditentukan, harus diperbaiki atau dengan toleransi permukaan yang ditentukan, harus diperbaiki dengan menggaruk permukaan tersebut dan membuang atau menambah bahan-bahan sebagaimana diperlukan disusul dengan pembentukan/ pemadatan kembali.

b. Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan dalam batas kadar air yang ditetapkan atau sebagaimana diarahkan oleh Konsultan Perencana, harus dikoreksi dengan menggaruk bahan-bahan disusul dengan pengerjaan dengan mesin perata berulang-ulang atau peralatan lainnya yang disetujui, dengan selang istirahat antara pekerjaan, di bawah kondisi cuaca kering. Kalau pengeringan yang cukup tidak tercapai dengan pengerjaan dan membiarkan bahan terlepas, maka Konsultan Pengawas dapat tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan-bahan kering yang memadai.

c. Timbunan yang menjadi jenuh karena hujan atau banjir atau sebaliknya setelah dipadatkan secara memuaskan sesuai dengan spesifikasi ini, pada umumnya tak akan memerlukan pekerjaan perbaikan asalkan sifat bahan-bahan dan keratan permukaan masih memenuhi persyaratan dari spesifikasi ini.

Page 28: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 28

d. Perbaikan yang tidak memenuhi persyaratan sifat atau kepadatan bahan-bahan dari spesifikasi ini, harus diperbaiki sebagaimanadiarahkan oleh Konsultan dan dapat meliputi pemadatan tambahan. Penggarukan kemudiandisusul dengan pengaturan kadar air dan pemadatan kembali atau pembuangan dan penggantian bahan-bahan.

7. Pemulihan Pekerjaan Setelah pengujian Semua lubang pada pekerjaan akhir yang dimuat oleh pengujian kepadatan atau lainnya harus ditimbun kembali oleh Penyedia Barang/Jasa tanpa penundaan dan dipadatkan sampai persyaratan toleransi permukaan dan kepadatan dari spesifikasi ini.

8. Pembatasan Cuaca Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan turun, dan tak ada pemadatan yang boleh dilakukan setelah hujan atau sebaliknya bila bahan-bahan berada diluar batas yang ditentukan.

9. Bahan-bahan Sumber-sumber bahan-bahan timbunan harus dipilih dari sumber yang disetujui.

10. Timbunan lempung / tanah liat

a. Timbunan yang digolongkan sebagai timbunan lempung terdiri dari timbunan tanah lempung yang digali dan disetujui oleh Konsultan sebagai bahan-bahan yang memenuhi syarat untuk pengunaan dalam pekerjaan permanen. Material yang digunakan adalah material silty clay yang memenuhi klasifikasi USCS sebagal material CLML, atau SM.

b. Tanah yang mempunyai sifat mengembang (shrinkage) sangat tinggi yang mempunyai suatu nilai aktivitas lebih besar dari pada 1,0 atau suatu derajat pengembangan yang digolongkan oleh AASHTO T 258 sebagai sangat tinggi atau ekstra tinggi, tidak akan digunakan sebagai bahan Iirnbunan. Nilai aktivitas harus hams diukur sebagai lndeks Plastisitas, IP (AASHTO T 90) persentase ukuran tanah liat (MSHTO T 88).

c. Indeks Plastisitas, IP (AASHTO T 90) dan material timbunan harus lebih kecil dan 30%

d. Material yang telah dipadatkan menurut Modifier Protor harus memiliki : - Berat jenis kening maksimum () Iebih besar dan 1.70 ton m3 - Undrained Shear Strenght (Cu) lebih besar dari 60 kpa. - Specific Gravity (Gs) lebih besar lebih besar dari 2,6

Page 29: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 29

11. Urugan pasir

a. Semua timbunan yang digunakan harus dipandang sebagai timbunan untuk urugan kembali pada struktur.

- Material yang digunakan pada urugan pasir ini harus memenuhi persyaratan .

13. Urugan sirtu

Semua timbunan sirtu yang digunakan harus dipandang sebagai timbunan untuk urugan kembali pada struktur. Sirtu yang dimaksudkan adalah koral alam/ sirtu yang stabil (mengandung butir halus yang cukup).

14. Penempatan dan pemadatan timbunan

a. Persiapan tempat kerja

− Sebelum menempatkan timbunan pada suatu daerah maka semua operasi pembersihan dan pembongkaran, termasuk penimbunan lobang yang tertinggal pada waktu pembongkaran akar diselesaikan sebagaimana tebah dipeintahkan oleh Konsultan Pengawas. Seluruh areal harus diratakan secukupnya sebelum penimbunan dimulai.

− Dimana ukuran tinggi timbunan adalah satu meter atau kurang, maka daerah pondasi timbunan tersebut harus dipadatkan secara penuh sampai lapisan atas 150 mm dan tanah memenuhi persyaratan kepadatan yang ditentukan untuk timbunan yang akan ditempatkan, maka lapisan tersebut harus sedapat mungkin sama tebalnya.

b.Timbunan tanah − Timbunan tanah harus dipindahkan segera dari daerah galian ke

permukaan yang dipersiapkan dalam keadaan cuaca kering. Penumpukan tanah timbunan tidak akan diizinkan selama musim hujan, dan pada waktu lainnya hanya dengan izin tertulis Konsultan Pengawas.

− Sebelum timbunan ditempatkan, seluruh rumput dan tumbuhan harus dibuang dari permukaan atas dimana timbunan tensebut ditempatkan dan permukaan yang sudah dibersihkan dihancurkan dengan pembajakan atau pengupasan sampai kedalaman minimum 20-30 cm sampai dengan tanah bawah. Pemadatan

− Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan maka setiap lapisan harus dipadatkan secara menyeluruh dengan alat pemadata yang cocok dan layak serta disetujui oleh Konsultan sampai suatu kepadatan yang memenuhi persyratan yang ditentukan.

Page 30: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 30

− Pemadatan timbunan akan dilakukan bila kadar air bahan-bahan berada dalam Batas antara 3% kurang dari pada kadar air optimum. Kadar air optimum tersebut ditentukan sebagai kadar air dimana kepadatan kering maksimum diperoleh bila tanah tersebut dipadatkan sesuai AASHTO T 99

− Semua timbunan batuan harus ditutup dengan lapisan dengan tebal 200mm dari bahan-bahan yang bergradasi baik yang berisi batu-batu tidak lebih dari 50 mm dan mampu mengisi semua sela-sela bagian atas timbunan. Lapisan ini harus dibangun sesuai dengan persyaratan untuk timbunan tanah.

− Setiap lapisan timbunan yang ditempatkan harus dipadatkan sebagaimana ditentukan, diuji untuk kepadatan dan diterima oleh konsultan Pengawas sebelum lapisan berikutnya ditempatkan.

− Timbunan hams dipadatkan dimulai dari tepi luar dengan suatu cara yang sedemikian sehingga setiap bagian menerima jumlah pemadatan yang sama.

− Timbunan pada lokasi yang tidak dicapai oleh pemadatan biasa, dipadatkan dengan menggunakan pemadat tangan mekanis (mechanical stamper) yang disetujui.

− Sebelum melakukan Penimbunan Semua unsur yang dapat merusak seperti akar kayu dll harus dibuang keluar lokasi.

b. Perlindungan timbunan yang sudah dipadatkan

− Penyedia Barang/Jasa harus menjaga dan melindungi timbunan yang sudah dipadatkan dari segala pengaruh yang dapat merusak mutu Timbunan.

− Penyedia Barang/Jasa harus memelihara timbunan terhadap terjadinya lonsor pada daerah talud. Apabila terjadi kelonsoran lokal pada talud, maka Penyedia Barang/Jasa harus memperbaikinya dalam waktu 24 jam setelah ada instruksi dan direksi/ konsultan Pengawas semua biaya perbaikan yang diperlukan menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

− Apabila diperlukan pengujian tambahan dilakukan pada sebagian atau keseluruhan timbunan yang sudah diuji dan diterima. ApabiIa terbukti bahwa timbunan tersebut mengalami penurunan mutu sehingga tidak memenuhi spesifikasi teknik ini, maka Penyedia Barang/Jasa wajib atas biaya timbunan tersebut sampai memenuhi spesifikasi teknik ini dan menanggulangi biaya pengujian.

12. Jaminan Kualitas

a. Pengawas Kualitas bahan

Page 31: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 31

− Jumlah data penunjang untuk hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal kualilas bahan-bahan hal oleh Konsultan Pengawas termasuk semua pengujian yang relevan yang telah ditentukan, sekurang-kurangnya tiga contoh yang mewakili sumber-sumber bahan-bahan yang diajukan yang terpilih untuk mewakili serangkaian perubahan bahan-bahan tersebut atau sumbernya.

− Suatu program rutin pengujian mutu bahan-bahan harus dilaksanakan untuk mengendalikan keanekaragaman bahan yang dibawa ke tempat prayek. Jangkauan pengujian tersebut hams sebagaimana diarahkan oleh Konsultan tetapi untuk setiap 1.000 m3 timbunan yang diperoleh dari setiap sumber.

13. Pengukuran

a. Timbunan akan diukur sebagal jumlah meter kubik bahan-bahan yang dipadatkan yang diterima lengkap ditempat. Volume yang diukur harus didasarkan pada gambar penampang melintang yang disetujui dari profil tanah atau profil galian sebelum suatu timbunan ditempatkan, kelandaian dan keunggulan dari pekerjaan timbunan akhir yang ditentukan dan disetujui. Metoda perhitungan volume bahan-bahan harus bidang rata-rata, dengan menggunakan penampang melintang dari pekerjaan yang berjarak lebih dari 25 m.

b. Pekerjaan timbunan kecil yang menggunakan timbunan biasa dinyatakan sebagai bagian dari pos pekerjaan tanah tidak akan diukur untuk pembayaran sebagai timbunan di bawah bab ini.

c. Timbunan yang digunakan untuk, timbunan atau untuk menubur bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat atau tidak tercapai, tidak akan dimasukkan dalam pengukuran timbunan.

d. Bila bahan-bahan yang digunakan untuk timbunan, maka bahan-bahan ini akan dibayar sebagai timbunan.

14. Rencana Kerja Yang Harus Disampaikan

a. Jadwal Rencana Kerja Terperinci

b. Dalam menyiapkan rencana kerja/ time schedule bar-chart, network planning diagram dan Kurva S yang diperlukan berdasarkan ketentuan-ketentuan umum kontrak, tanggal-tanggal penyelesaian kerja paling lambat untuk butir pekerjaan yang amanpun tidak boleh melewati waktu penyelesaian yang ditetapkan oleh Penyedia Barang/Jasa dalam time schedule.

c. Penyedia jasa wajib menyediakan dokumen mutu kontrak yang telah disahkan pemilik pekerjaan sebagai dokumen acuan jaminan mutu (Quality Assurance) pekerjaan di lokasi pekerjaan.

2.16. Pekerjaan Galian dari Urugan

Page 32: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 32

1. Bahan : a. Tanah setempat (di tempat areal pekerjaan) atau tanah dari lokasi

lain yang memenuhi syarat penggunaan. b. Alat-alat pelaksanaan pekerjaan

Alat gali dan alat urug serta alat pemadat yang cukup memadai.

2. Macam pekerjaan.

a. Pekerjaan Pembersihan Lokasi. 1) Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembersihan dan menyingkirkan

semua jenis tumbuhan. 2) Dalam hubungan ini juga harus dibongkar dan disingkirkan semua

akar-akar tumbuhan yang berada di bawah permukaan tanah, sebelum Penyedia Barang/ Jasa mulai bekela di tanah lokasi.

b. Pekerjaan galian. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan menggali dengan ukuran luas dan kedalaman tertentu, dengan persyaratan teknis tertentu pula sesuai dengan kegunannya. Misalnya galian untuk pondasi, peresapan septictank dlil sesuai dengan gambar lencana.

c. Pekerjaan urugan. 1) Urugan tanah dan pasir pada lubang galian yang tidak ditempati

fondasi. 2) Urugan tanah mendatangkan untuk mencapai peil Iantai sesuai

gambar rencana 3) Urugan pasir di bawah pondasi. 4) Urugan pasir di dalam bangunan di bawah Iantai untuk dapat

mencapai peil lantai yang ditentukan. 5) Timbunan Tanah Pilihan

d. Pemadatan. Setiap pekerjaan urugan harus disertai pekerjaan pemadatan, hal ini dimaksudkan untuk mengubah sifat tanah urug yang lepas /”loose” menjadi padat / ”dense”.

e. Pembuangan sisa tanah. Pekerjaan ini adalah membuang sisa tanah galian atau tanah yang didatangkan dari luar ke lokasi di luar areal proyek atau bekas bongkaran yang tidak terpakai, dengan ijin Konsultan Pengawas.

3. Syarat-syarat pelaksanaan.

a. Pekerjaan pembersihan

Page 33: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 33

1) Tanah yang akan ditempati bangunan harus benar-benar dibersihkan dari segala kotoran, semua akar-akar dan sisa barang yang ada. Pembersihan ini untuk seluruh areal bangunan.

2) Lapisan tanah paling atas / ”top soil” harus dibersihka dari luar humus dll, setebal 10-20 cm .

3) Bila kondisi tanah jelek atau labil, tertentu dan diganti dengan tanah perbaikan berupa sirtu (pasir dan batu gunung)

b. Pekerjaan galian.

1) Penyedia Barang / Jasa harus menentukan posisi/lokasi tempat galian dengan tepat, kemudian sebelum digali harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas, hal ini untuk menghindari terjadinya salah gali, sehingga harus diurug yang memerlukan persyaratan tersendiri.

2) Semua pekerjaan penggalian didasarkan pada panjang, lebar, kedalaman dan kemiringan ”slope”nya sesuai gambar rencana dan pertimbangan kemudahan pengerjaannya.

3) Pekerjaan galian harus dilaksanakan sampai mencapai tanah baik, sebagai pedoman harus mengikuti kedalaman yang tertera dalam gambar rencana.

4) Jika sebelum mencapai kedalaman seperti yang tertera dalam gambar rencana, temyata ditemui tanah keras atau batu kasar ataupun halangan yang lain, maka Penyedia Barang/Jasa harus minta petunjuk konsultan pengawas.

5) Jika galian telah mencapai kadalaman sesuai dengan gambar rencana, temyata tanah dasar galian menunjukkan hal-hal yang meragukan, maka Penyedia Barang/Jasa harus minta petunjuk konsultan pengawas.

6) Penyedia Barang/Jasa harus selalu memonitor kedalaman Galian bersama konsultan pengawas agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan kedalaman galian.

7) Jika terjadi kesalahan penggalian melebihi kedalaman yang ditentukan, maka Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan langsung mengurug selisih kedalaman tersebut dengan tanah, tetapi untuk penyelesaiannya minta petunjuk konsultan pengawas.

8) Tanah bekas galian harus ditempatkan agak jauh dan lokasi galian.

9) Jika lubang galian tergenang air atau terdapat kotoran sebelum fondasi dipasang, maka sebelum pemasangan fondasi lubang galian terebut harus dlbersihkan dari sisa-sisa kotoran atau lapisan lumpur yang melekat.

Page 34: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 34

c. Pekerjaan Urugan. 1) Setiap tanah urugan harus dibersihkan dari tunas tumbuh-

tumbuhan dan segala macam sampah atau kotoran. 2) Tanah urugan harus dari jenis tanah berbutir (tanah ladang atau

berpasir dan tidak tenlalu basah) - 3) Urugan tanah harus dipadatkan dengan mesin pemadat

(compactor) dan tidak dibenarkan hanya menggunakan timbris. 4) Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah atau

disingkirkan da atau ke tempat-tempat yang akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

5) Urugan pasir. − Urugan pasir harus dilaksanakan di bawah lantai setebal

minimal 10 cm dan di bawah pondasi batu kali minimal setebal 10 cm.

− Sebelum ubin dipasang, lapisan pasir harus dipadatkan dengan disiram air dan diratakan.

− Letak, tebal dan jenis pasir yang belum tercantum dalam RKS ini disesuaikan dengan gambar rencana.

d. Pembentukan tanah. Muka tanah di mana akan didihkan bangunan di atasnya harus dibentuk dengan rata menurut garis-garis dan ketinggian yang telah ditentukan di dalam gambar rencana.

4. Pekerjaan Pasangan Batu Kali

a. Segala material batu kali, air dan pasir yang dipergunakan dalam pasangan batu harus telah memenuhi syarat yang telah ditentukan dan disetujui Direksi.

b. Komposisi adukan untuk pasangan batu saluran harus terdiri dari 1 semen portland : 4 pasir pasang dan untuk plat pelintas 1:3 dengan takaran yang sama dan dicampur dengan air secukupnya agar mencapai kekentalan yang disetujui Direksi dan ditambahkan dengan Zat Additive.

c. Adukan harus dilaksanakan dengan mesin pengaduk beton (Concrit Mixer)

Lama pengadukan harus sampai menunjukkan homogenitas adukan sesuai dengan petunjuk Direksi.

Dalam segala hal tidak boleh memakai adukan yang telah mulai mengeras sebagian atau tercampur dengan bahan lain untuk digunakan kembali.

d. Batu-batu tidak boleh dipasang selama hujan atau cukup lama untuk menghanyutkan spesi, dimana adukan yang sudah terlanjur dihampar

Page 35: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 35

harus dilindungi sedemikian rupa dari hujan. Bilamana terjadi pelelehan akibat air hujan, spesi tersebut harus dibuang.

e. Semua batu yang digunakan dalam pasangan sebelumnya harus basah dengan air sampai seluruh permukaan merata agar tidak terjadi penyerapan air oleh spesi.

f. Bila ada lubang galian untuk pasangan pondasi/saluran terdapat genangan air, maka sebelum pekerjaan pasangan dimulai terlebih dahulu airnya dipompa/dikeringkan.

g. Pekerjaan pasangan untuk dinding saluran tembok penahan tanah harus dilengkapi dengan lubang-lubang untuk pipa penggalian air tanah (weep hole) sebagaimana tercantum dalam gambar Rencana.

h. Pemasangan batu sedemikian rupa satu sama lain terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna, di dalam pasangan sama sekali tidak boleh terdapat rongga atau celah yang tidak terisi spesi.

i. Pemasangan bouwplank atau profil saluran persection dibuat dari kayu atau balok yang kuat sehingga terbentuk profil saluran baik bagian yang nampak maupun bagian yang nantinya tidak nampak (bagian/sisi dalam maupun sisi luarnya).

j. Tebal pasangan batu disesuaikan dengan gambar desain dengan menambahkan tebal plesteran 1 s/d 1,5 cm.)

k. Pajak tambang golongan C dengan berpedoman pada Keputusan Bupati Luwu Timur atau peraturan daerah yang berlaku.

2.17. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

1. Pekerjaan Pasangan

a. Pasangan pondasi batu kali pada pondasi memanjang/staal dipasang dengan spesi 1Pc : 4Ps

b. Pasangan batu bata 50 cm diatas Iantai untuk Saluran dipasang dengan spesi lPc: 3Ps

c. Pasangan Plesteran Voeg Mengunakan Spesi 1 Pc : 4 Ps d. Campuran Plesteran List Mengunakan Campuran 1 Pc : 2 Ps

2. Pekerjaan plesteran a. Semua Pas. Batu dalam dan luar dipelester dengan spesi 1Pc : 4psr,

kecuali pelesteran List dengan spesi 1Pc : 2Ps. b. Pekerjaan cor beton yang kelihatan dipelester dengan spesi 1Ps : 2Ps.

3. Bahan

a. Batu yang dipasang harus batu pecah/tidak gundul maksimal diameter 20 cm harus bersih dari kotoran, tanah, asarn dan garam.

Page 36: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 36

b. Bata merah harus berkualitas baik sesuai dengan SNI 15,2094,1991. c. Prosentase pecah pada batu bata merah untuk konstruksi pasangan

maksimum 10%. d. Paving Blok e. Pasir yang digunakan adalah dari jenis pasir pasang, pasir spesi

untuk pasangan bata harus disaring dengan kasa 5 mm dipasang bidang tanah.

f. Pasir untuk plesteran sebelum harus diayak (maksimal 3 mm x 3mm)

2.18. Pekerjaan Beton Konstruksi

1. Ketentuan Umum

a. Persyaratan-persyaratan Konstruksi beton, istilah teknik dan atau syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Di dalam segala hal yang menyangkut pekerjaan beton dan struktur beton harus sesuai dengan standard-standard yang berlaku, yaitu : 1) Tata cara perbitungan struktur beton untuk bangunan gedung (SK

SNI T-15-1991). 2) Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI, 1982). 3) Standard Industri Indonesia (SII), 4) Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1983. 5) Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Untuk Gedung (PPTGUG,

1983), 6) American Society of Testing Material (ASTM).

b. Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan presisi tinggi, sebagaimana tercantum di dalam persyaratan teknis ini, gambar-gambar rencana, dan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas.

c. Semua material yang digunakan di dalam pekerjaan ini harus merupakan material yang kualitasnya teruji dan atau dapat dibuktikan memenuhi ketentuan yang disyaratkan.

d. Penyedia Barang/ Jasa wajib melakukan pengujian beton yang akan digunakan di dalam pekerjaan ini.

e. Seluruh material yang oleh Pengawas dinyatakan tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi prayek dan tidak diperkenankan menggunakan kembali.

2. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang diatur di dalam persyaratan teknis ini meliputi seluruh pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan gambar rencana :

Page 37: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 37

a. Pekerjaan beton/ struktur beton yang sesuai dengan gambar rencana, termasuk di dalamnya pengadaan bahan, upah, pengujian yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.

b. Pengadaan, detail, fabrikasi dari pemasangan semua penulangan (reinforcement) dan bagian-bagian dari pekerjaan lain yang tertanam di dalam beton.

c. Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton, penyelesaian dan perawatan belon, dan semua jenis pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan beton.

3. Bahan-bahan

a. Semen Semen yang digunakan adalah Semen Portland Tipe I dan merupakan hasil produksi dalam negen satu merk. Semen harus disimpan sedemikian rupa hingga mencegah terjadinya kerusakan bahan atau pengotoran oleh bahan lain. Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertutup, sedemikian rupa sehingga semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab, terjamin tidak tercampur dengan bahan lain. Urutan penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan semen tersebut di lokasi pekerjaan.

b. Agregat Kasar

Agregat untuk beton harus memenuhi seluruh ketentuan berikut ini : 1) Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII

0052-80 tentang ”Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”. Bila tidak tercakup di dalam SII 0052-80, make agregat tersebut harus memenuhi Ketentuan ASTM “Specification for Concrete Aggregates”.

2) Atas persetujuan Pengawas, agregat yang tidak memenuhi persyaratan butir a., dapat digunakan asal disertai bukti bahwa berdasarkan pengujian khusus dan atau pemakaian nyata. agregat tersebut dapat menghasilkan beton yang kekuatan, keawetan, dan ketahanannya memenuhi syarat.

3) Di dalam segala hal, ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar harus tidak melebihi syarat-syarat sebagai berikut :

Seperlima jarak terkecil antara b samping dari cetakan beton. Sepertiga dari tebal pelat. 3/4 jarak bersih minimum antar batang tulangan, atau berkas

batang tulangan. Penyimpangan dari batasan-batasan ini dijinkan jika menurut penilaian Tenaga Ahil, kemudahan pekerjaan, dan metoda

Page 38: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 38

konsolidasi beton adalah sedemikian hingga dijamin tidak akan teijadi sarang kerikil atau rongga.

c. Air Air yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini: 1) Jika mutunya meragukan harus dianalisis secara kimia dan dievaluasi

mutunya menurut tujuan pemakaiannya. 2) Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda

terapung lainnya, yang dapat dilihat secara visual. 3) Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gramlliter. 4) Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat

merusak beton (asam-asam, zat organik, dan sebagainya) lebih dari 15 gram/liter. Kandungan clorida (CI) tidak lebih dari 500 ppm dan senyawa sulfat (sebagai SO3) tidak lebih dari 100 ppm.

5) Jika dibandingkan dengan kuat tekan adukan yang menggunakan air suling maka penurunan kekuatan adukan beton dengan air yang digunakan tidak lebih dari 5%.

d. Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, reaksi-reaksi,

gelombang-gelombang, celah-celah yang dalam, atau berlapis-lapis.

2) Hanya diperkenankan berkarat ringan pada permukaan saja. 3) Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang digunakan

harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian laboratorium yang pada prinsipnya menyatakan nilai kuat-Ieleh dan berat per meter panjang dari baja tulangan dimaksud.

4. Beton dan Adukan Beton Struktur

a. Sebelum memulai pekerjaan beton struktur, Penyedia Barang/Jasa harus membuat trial mix design dengan tujuan untuk mendapatkan proporsi campuran yang menghasilkan kuat tekan target beton seperti yang disyaratkan.

b. Kuat tekan target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (fc) tidak boleh kurang dari 20 Mpa. Kuat tekan ini harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari Laboratohum Bahan Bangunan yang telah disetujui Konsultan Pengawas.

c. Benda uji yang dimaksud adalah silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm yang untuk setiap 10 m3 produksi adukan

Page 39: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 39

beton harus diwakili minimal dua buah benda uji. Tata cara pembuatan benda uji tersebut harus mengikuti ketentuan yang terdapat di dalam standar Metoda Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium (SK SNI M-62-1990-03).

d. Jika hasil uji kuat tekan beton menunjukkan bahwa kuat tekan target beton yang dihasilkan tidak memenuhi syarat, maka proporsi campuran adukan beton tersebut tidak dapat digunakan, dan Penyedia Batang/Jasa (dengan persetujuan Pengawas) harus membuat proporsi campuran yang baru, sedemikian hingga kuat tekan target beton yang disyaratkan dapat dicapai.

e. Setiap ada perubahan jenis bahan yang digunakan, Pelaksana wajib melakukan trial mix design dengan bahan-bahan tersebut, dan meIakukan pengujian laboratorium untuk memastikan bahwa kuat tekan beton yang di hasilkan memenuhi kuat tekan yang disyaratkan.

f. Untuk kekentalan adukan, setiap 5m3 adukan beton harus dibuat pengujian slump dengan ketentuan sebagai berikut :

Bagian Konstruksi Nilai Slump (mm)

a. Pelat /Poer 75 – 125 b. Angker struktur 100 – 150 c. Balok-balok 100 – 150 d. Pelat lantai 100 – 150

g. Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan teknis ini, Pelaksana harus mengacu pada seluruh ketentuan yang tercakup di dalam Bab 5, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SK SNI T-15-1990-03).

5. Pengadukan dan Alat-aduk

a. Pelaksana wajib menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memiliki ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah takaran masing-masing bahan beton. Seluruh peralatan perlengkapan dan tata cara pengadukan harus mendapatkan persetujuan Pengawas.

b. Pengaturan pengangkutan dan cara penakaran yang dilakukan, harus mendapatkan persetujuan Pengawas Seluruh operasi harus dikontrol/ diawasi secara kontinyu oleh Pengawas

c. Pengadukan harus dilakukan dengan mesin aduk beton (batch mixer atau portable continous mixer). Sebelum digunakan, mesin aduk ini harus benar-benar kosong, dan harus dicuci tedebih dahulu bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.

Page 40: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 40

d. Selain ketentuan tersebut di dalam bulir 5.c. di atas, maka pengadukan beton di lapangan harus mengikuti ketentuan berikut ini : Harus dilakukan di dalam suatu mesin-aduk dari tipe yang telah

disetujui Pengawas Mesin-aduk harus berputar pada suatu kecepatan yang

direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin-aduk tersebut. Pengadukan harus diteruskan sedikitnya 1,5 menit setelah semua

material dimasukkan ke dalam drum aduk, kecuali jika dapat dibuktikan/ ditunjukkan bahwa dengan waktu pengadukan yang menyimpang dari ketentuan ini masih dapat dihasilkan beton yang memenuhi syarat.

6. Pengangkutan Adukan

a. Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat penyimpanan akhir (sebelum di tuang), harus sedemikian hingga tercegah terjadinya pemisahan (segregasi) atau kehilangan material.

b. Alat angkut yang digunakan harus mampu menyediakan beton di tempat penyimpanan akhir dengan lancar tanpa mengakibatkan pemisahan bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya plasfisitas beton antara pengangkutan yang berurutan.

7. Penempatan beton yang kan dituang

a. Beton yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin ke cetakan akhir untuk mencegah terjadinya segregasi karena penanganan kembali atau pengaliran adukan.

b. Pelaksanaan penuangan beton harus dilaksanakan dengan suatu kecepatan penuangan sedemikian hingga beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam hingga di antara tulangan.

c. Beton yang telah mengeras sebagian dan/ atau telah dikotori oleh material asing, tidak boleh dituang ke dalam cetakan.

d. Beton setengah mengeras yang ditambah air atau beton yang diaduk kembali setelah mengalami pengerasan tidak boleh dipergunakan kembali.

e. Beton yang dituang harus dipadatkan dengan alat yang tepat secara sempurna dan harus diusahakan secara maksimal agar dapat mengisi sepenuhnya daerah sekitar tulangan dan barang yang tertanam dan ke daerah pojok acuan.

Page 41: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 41

8. Perawatan Beton

a. Jika digunakan dengan kekuatan awal yang tinggi, maka beton tersebut harus dipertahankan di dalam kondisi lembab paling sedikit 72 jam, kecuali jika uji perawatan yang dipercepat.

b. Jika tidak digunakan semen dengan kekuatan awal yang tinggi, maka beton harus dipertahankan dalam kondisi lembab paling sedikit 168 jam setelah penuangan, kecuali jika dilakukan perawatan dipercepat sebagaimana disebutkan di Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SK SNI T-15-1990-03).

9. Cetakan Beton

a. Di dalam segala hal, cetakan beton (termasuk penyangganya) harus direncanakan sedemikian rupa hingga dapat dibuktikan bahwa penyangga dan cetakan tersebut mampu menerima gaya-gaya yang diakibatkan oleh penu beton.

b. Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran dan batas-batas bidang dari hasil beton yang direncanakan, serta tidak bocor dan harus cukup kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan tempat atau kelongsoran dan penyangga.

c. Perrnukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada cetakan diusahakan lurus dan rata dalam arah horisontal maupun vertikal; terutama untuk permukaan beton yang tidak difinish (expossed concrete).

d. Kecuali beton Diatas Sheet Pile dan Beron dibawah Pas. Batu Tanggul, cetakan dibuat dari multipleks dengan ketebalan minimal 9 mm.

e. Penyedia Barang harus melakukan upaya-upaya sedemikian hingga penyerapan air adukan oleh cetakan dapat dicegah.

f. Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya ”overstress” atau perpindahan tempat pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani. Struktur dan tiang penyangga harus cukup kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban-beban yang ada di atasnya selama pelaksanaan.

g. Sebelum penulangan, cetakan harus diteliti untuk memasti-kan kebenaran letaknya, kekuatannya dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang, permukaan cetakan harus bersih terhadap segala kotoran, dan diberi form oil untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan, Untuk menghindari lekatnya form oil pada baja tulangan, maka pemberian form oil pada cetakan harus dilakukan sebelum tulangan terpasang.

Page 42: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 42

h. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Pengawas, atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut : Bagian sisi balok 48 jam (setara dengan 35 % f’c) Balok tanpa beban konstruksi 7 ha (setara dengan 70% Fc) Balok dgn beban konstruksi 21 hari (setara dengan 95 % F’c) Pelat lantai 21 hari (setara dengan 95% F’c)

i. Pada bagian konstruksi yang terletak di dalam tanah, cetakan harus dicabut sebelum pengurugan dilakukan.

10. Pengangkutan dan Pengecoran

a. Kedekatan pengadukan dan Pencoran harus diatur sedemikian rupa hingga memudahkan dalam pelaksanaan Pencoran.

b. Waktu antara pengadukan dan Pencoran tidak boleh Iebih dari 1 jam. Pencoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya pemisahan material dan perubahan letak tulangan.

c. Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian Iebih dari 1,5 m, cara penuangan dengan alat-alat bantu seperti talang, pipa tremi, chute, dan sebagainya hams mendapat persetujuân Pengawas.

d. Pelaksana harus memberitahukan Pengawas selambat-Iambatnya 2 hari sebelum Pencoran beton dilaksanakan.

11. Pemadatan Beton

a. Pemadatan baton harus dilakukan dengan penggetar mechanical vibrator dan tidak diperkenankan melakukan penggetaran dengan maksud untuk mengalirkan beton.

b. Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa hingga beton yang dihasilkan merupakan massa yang utuh, bebas dari lubang-lubang, segregasi atau keropos.

c. Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat penggetar yang mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisi beton dan pemadatan yang baik.

d. Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan terutama yang telah masuk pada beton yang telah mulai mengeras.

2.19. Pemancangan

1. Turap Beton/ Sheet Pile

a. Mutu dan Bahan

Page 43: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 43

a. Mutu beton fc 64 Mpa (Cube 700 kg/cm2)

b. Mutu beton fc 42 Mpa (Cube 600 kg/cm2)

c. Mutu Beton digunakan adalah : Type W 400 Width 996 mm Cross Section 1.598 cm weight 400

kg/m length 12 m

Dan Tiang Pancang digunakan Tipe D 400 Panjang 14 m dan Tiang Pancang D 300 Panjang 6 Meter dengan Mutuh Beton fc 42 MPa (Cube 600 kg/cm2

Type D 300 Cross Section 900 cm2 section inersial 67.500 cm4 weght 225 kg/m dan D 400 Cross Section 1,225 cm2 section inersial 125,052 cm4 weght 306 kg/m

Penggunaan atau jarak dan Posisi ,disesuaikan dengan kebutuhan gambar rencana / detail, atau menurut petunjuk direksi.

b. Macam Pekerjaan

(1) Mobilisasi dari Titik Stok File ke Lokasi Pamancangan Intal atau melakukan pemancangan sesuai dengan Persyaratan dan metode yang benar, sesuai gambar kecuali jika ada instruksi khusus dari Konsultan Pengawas (Perubahan dalam Berita Acara Aanwijzing).

2.20. Pekerjaan Beton angker, Leveling Councrite, Balok atas Sheet Pile, Angker dan Ringbal Penghubung sheet pile dengan Tiang Pancang, Outlet saluran

1. Beton a. Kontraktor harus mengikuti syarat umum dan syarat Khusus sesuai

dengan kontrak dan gambar kerja.

2.21. Pekerjaan Pengecatan

1. Bahan.

a. Pengertian cat disini meliputi emulsi, enamel, vernis, sealer cement emulsion filler dan pelapis-pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat akhir.

b. Cat pigmen harus dimasukkan dalam kaleng, dimana tertera nama perusahaan pembuat, petunjuk pemakaian, formula, wama, nomor seri dan tanggal pembuatannya.

c. Semua cat yang akan dipakai harus rnendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana, wama cat akan ditentukan kemudian.

Jenis cat yang digunakan adalah sebagai berikut:

(1) Cat kayu

Page 44: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 44

− Produk : dalam negeri, sekualitas − Wama : akan ditentukan kemudian − Type : tidak mengikat − Dipakai : Kayu Aksesories Tanggul, Tong Sampah dan Kursi

Taman − Wama : akan ditentukan kemudian ,

d. Cat meni kayu dan besi digunakan merk sekualitas . e. Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik yang sama

dengan bahan yang diencekcan.

2. Syarat-syarat pelaksanaan.

a. Cat Kayu, Fiber dan Baja

(1) Semua permukaan yang akan dicat/dimeni harus bersih dari segala kotoran (debu rninyak semen karat, cat dsb.).

(2) Semua Permukaan yang akan dicat/harus diratakan dan dihaluskan kecuati baja konstruksi

(3) Pekerjaan pengecatan harus dilakukan oleh tukang yang telah ahli.

(4) Cat/meni yang akan dipakai berada dalam kaleng dan disegel, serta diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat oleh engawas.

(5) Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas keaslian merk dan warna cat/meni.

3. Pelaksanaan Pekerjaan.

a. Pengecetan Kayu dan Fiber

(1) Permukaan yang akan dicat/dimeni harus bebas dari kotoran-kotoran dan karat harus diamplas, bila perlu disikat kawat tetapi harus dijaga jangan sampai rusak lapisan penutup.

(2) Untuk menghilangkan gemok, minyak dan semacamnya digunakan bahan solvent.

(3) Sebelum pengecatan Penyedia Barang/Jasa harus memeriksa terlebih dahulu semua pemukaan yang rusak.

(4) Kemudian diamplas seluruh permukaan dengan kertas amplas halus.

(5) Bensihkan permukaan dari debu dan kotoran dengan lap kering.

(6) Permukaan harus kering betul sebelum mengaplikasikan cat/meni.

(7) Alat yang dipergunakan adalah kwas.

Page 45: RKS II

RENCANA KERJA dan SYARAT SYARAT 2015

LANJUTAN PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI MALILI BIDANG SUMBER DAYA AIR - DINAS PEKERJAAN UMUM Page 45

(8) Pengecatan apis kedua harus dilaksanakan setelah lapis sebelumnya kering.

2.22. Penutup

a. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada penjelasan ternyata diperlukan, akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

b. Apabila dalam syarat-syarat administrasi, umum dan teknis masih terdapat kekurangan kelengkapan persyaratan yang diperlukan akan digunakan ketentuan/ peraturan yang berlaku.

Malili, 20 Februari 2015

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

MARIA CLARET NITA TAMPA, ST Pangkat : Penata Tk.I / IIId

Nip. 19761024 200502 2 002