Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

download Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

of 53

Transcript of Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    1/53

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Konsep Dasar Medik

    1. Pengertian

    a. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan dan/atau tulang rawan

    yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa. (Risnannto, 201! 1"1#

    b. Fraktur merupakan rusaknya keutuhan tulang. ($rooker, 200%! 1&'#

    . Fraktur adalah terputusnya kontuinitas tulang. Fraktur dapat berbentuk

    trans)ersa, oblik atau spiral. (*rae + $orley, 200'! "#

    d. Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau

    tenaga -isik. ekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang,

    dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah -raktur

    yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. (Prie ilson, 200! 1&'

    dan urari- usuma, 201! "#

    e. Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan

    eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang.

    (Rendy argareth, 2012! %#

    -. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi,

    tulang rawan epi-isis baik yang bersi-at total maupun parsial. Fraktur

    terbuka adalah suatu -raktur yang terdapat hubungan dengan

    lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri dan

    dapat menimbulkan komplikasi in-eksi. (ainuddin 3.3., 201!22#

    g. Fraktur basis kanii merupakan akibat benturan langsung pada daerah4

    daerah dasar tulang tengkorak (oskiput, mastoid, supraorbital#,

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    2/53

    10

    transmisi energy yang berasal dari benturan pada wajah atau mandibula.

    (5atyanegara, 2010! 1%%#

    h. Fraktur tengkorak adalah rusaknya kontinuitas tulang tengkorak yang

    disebabkan oleh trauma. Pada -raktur tengkorak terbuka terjadi

    kerusakan pada dura mater. ($attiaa, 200"! %'#

    2. 3natomi dan Fisiologi

    a. 3natomi sistem musuloskeletal

    *ambar.1. 3natomi 5istem uskoloskeletal5umber 6 3bhi7ue, 200%. ( http6//abhi7ue.blogspot.o.id/200%/10/anatomi4sistem4

    muskuloskeletal.html#

    5istem musuloskeletal terdiri dari tulang, sendi, otot, dan

    struktur pendukung lainnya (tendon, ligmen, -asia, dan bursae#.

    Pertumbuhan dan perkembangan struktur ini terjadi selamamasa

    kanak4kanak dan remaja. (5uratun, 200"! %#

    http://abhique.blogspot.co.id/2009/10/anatomi-sistem-muskuloskeletal.htmlhttp://abhique.blogspot.co.id/2009/10/anatomi-sistem-muskuloskeletal.htmlhttp://abhique.blogspot.co.id/2009/10/anatomi-sistem-muskuloskeletal.htmlhttp://abhique.blogspot.co.id/2009/10/anatomi-sistem-muskuloskeletal.html
  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    3/53

    11

    5usunan tulang atau skelet (kerangka# merupakan salah satu

    unsur sistem penegak dan penggerak tulang4tulang manusia yang

    dihubungkan satu dengan yang lain melalui sambungan dengan tulang

    atau persendian sehingga terbentuk kerangka yang merupakan sistem

    lokomotor pasi-,selanjutnya akan di atur oleh alat4alat lokomoti- akti-

    dari otot. (5yai-uddin, 200%! #

    amun melihat kasus yang penulis temukan yaitu Open

    Fraktur frontal, maka penulis hanya akan menguraikan beberapa yang

    erat kaitannya dengan kasus tersebut6

    1# 8ulang 3tap epala

    8ulang atap kepala terdiri atas dua lapisan, yaitu substansi

    ompata tubula eksternal (lapisan luar# dan substansi ompata

    tubula interna (lapisan dalam#. 9iantara kedua lapisan ini terdapat

    substansi spongiosa. :ubang bagian dalam dia-ise terdapat ruang

    yang disebut a)um medula yang berisi sumsum tulang kuning

    (medula oseum pla)a# dan pada lubang substansi spongiosa

    terdapat sumsum tulang merah (medula osseum rubra#. Permukaan

    dalam substansi ompata diliputi oleh selaput tipis yang disebut

    endosteum. (5yai-uddin, 200%! 4'#

    2# Rangka tulang kepala.

    ranium (tulang tengkorak#6 9ibentuk oleh potongan tulang yang

    saling bertautan membentuk kerangka kepala. 8ulang4tulang yang

    membentuk kranium adalah sebagai berikut6

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    4/53

    12

    a# erangka otak (neuro ranium#

    *ambar.2. erangka epalaSumber::aelasari, 201. (http6//www.slideshare.net/-itrilaelasari%/sistem4

    kerangka4&002'&0#

    8erdiri atas sejumlah tulang yang menyatu pada sendi tak

    bergerak disebut sutura. 8ulang tengkorak dapat dibedakan

    menjadi tulang kranium dan wajah yang terdiri dari lamina,

    eskterna, dan lamina interna yang dipisahkan oleh lapisan

    spongeosa.

    (1# ;s -rontale

    ;s -rontale melengkung kebawah membentuk margo

    superior orbita. Pada bagian ini dapat dilihat adanya arkus

    supersiliaris dan insisura -oramen supraorbita yang dibeda4

    kan atas tiga bagian6

    http://www.slideshare.net/fitrilaelasari9/sistem-kerangka-34002630http://www.slideshare.net/fitrilaelasari9/sistem-kerangka-34002630http://www.slideshare.net/fitrilaelasari9/sistem-kerangka-34002630http://www.slideshare.net/fitrilaelasari9/sistem-kerangka-34002630
  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    5/53

    1&

    1. 57uama -rontalis (bagian atas#6 Fasies eksterna meng4

    hadap keluar dan -asies interna -rontalis menghadap ke

    dalam.

    *ambar.2. 3natomi ;s Frontale5umber6 https6//www.imaios.om/de/e43natomy/op-4und4elah ini membentuk

    segitiga dengan alas segitiga pada sutura lamboidea.

    (2# a-um kranii

    $agian belakang tulang tengkorak neurokranium berbentuk

    bola terdapat rongga yang disebut ka)um kranii, terdapat

    lekukan yang dinamakan -ossa kranii. Fossa kranii dibagi

    atas tiga bagian6

    https://www.imaios.com/de/e-Anatomy/Kopf-und-Hals/Schaedel-Illustrationenhttps://www.imaios.com/de/e-Anatomy/Kopf-und-Hals/Schaedel-Illustrationen
  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    6/53

    1

    (a# Fosa kranii anterior (bagian depan#, dibentuk oleh os

    -rontalis, os s-enoidalis, dan os etmoidalis, terdapat dua

    lubang (-oramen#6 (1#. :amina kribosa ossis etmoidal,

    lubang halus yang dilalui oleh ner)us ol-aktorius menuju

    hidung. (2#. Foramen optikum, terdapat pada sudut depan

    korpus ossis s-enoidal dilalui oleh ner)us optiks menuju

    mata untuk sara- penglihatan.

    (b# Fosa kranii media (bagian tengah# dibentuk oleh os

    s-enoidalis dan os temporalis, terdapat ' lubang yaitu6 (1#

    Fisura orbita superiors bagian medial atas yang dilalui

    oleh beberapa sara- dan pembuluh darah. (2#. Foramen

    rotundum, bagian medial bawah dari -isura orbitalis

    superior. :ubang ini dilalui oleh ner)us maksilaris. (.

    Foramen o)ale, terdapat di bawah -oramen rotundum dan

    dilalui oleh ner)us madibularis. (#. Foramen spinosum,

    terdapat pada lateral bawah -oramen o)ale. :ubang ini

    dilalui oleh arteri meningen media. (#. Foramen

    laseratum, pada sudut bawah korpus s-enoidalis yang

    berbatas dengan os oksipitalis dan ujung pars

    piramidalis, os temporalis, lubang ini ditutupi oleh )ibro

    kartilago basalis berupa selaput tipis dari jaringan tulang

    rawan. ('#. Foramen karotikum internus, terdapat di

    ujung medial pars ossis piramidalis, merupakan ujung

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    7/53

    1

    kranial dari kanalis karotikus yang dilalui oleh arteri

    interna.(# Fossa kranii posterior (bagian belakang#, dibentuk oleh

    os s-enoidalis os temporalis, dan os oksipitalis. (1#. Pars

    nasalis dipisahkan oleh insissura etmoidalis. 8epi medial

    depan pars orbitalis lebih tebal dan di dalamnya terdapat

    ruang udara yang disebut sinus -rontalis dan

    berhubungan dengan ruang sinus etmoidalis yang

    terletak di bawahnya. (2#. Pars orbitalis ossis -rontalis

    (-asies orbitalis#, permukaan yang meghadap ke rongga

    orbita. (. ;s parietalis ;s parietalis dibentuk oleh

    tulang ipi segi empat di atap ranium. (5yai-uddin, 200%!

    ?4%#

    b. Fisiologi

    Fungsi system skeletal adalah sebagai berikut 6

    1# emberi struktur dan bentuk tubuh.

    2# endukung jaringan sekitarnya (otot dan tendon#.

    elindungi organ tubuh (jantung, otak, paru, dan

    jaringan lunak#.

    # embantu pergerakan melalui pergerakan otot dan

    pembentukan sendi.

    # embentuk sel4sel darah merah didalam sumsum

    tulang merah.

    '# 5ebagai tempat penyimpanan garam mineral, seperti kalsium dan

    -os-or. (5uratun, 200"! %#

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    8/53

    1'

    &. @tiologi

    a. ekerasan langsung

    ekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya

    kekerasan. Fraktur demikian sering bersi-at -raktur terbuka dengan

    garis patah melintang atau miring.

    b. ekerasan tidak langsung

    ekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang

    jauh dari tepat terjadinya kekerasan. Aang patah biasanya adalah

    bagian yang paling lemah dalam jalur hantaran )ektor kekerasan.

    . ekerasan akibat tarikan otot

    Patah tulang akibat tarikan otot sangan jarang terjadi. ekuatan dapat

    berupa pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi

    dari ketiganya, dan penarikan. (Rendy argareth, 2012! '&4'#

    . =nsiden

    ejadian -raktur di =ndonesia sebesar 1,& juta setiap tahunnya

    dengan jumlah penduduk 2&" juta jiwa, merupakan terbesar di 3sia

    8enggara (rongdiagnosis, 2011#. ejadian -raktur di =ndonesia yang

    dilaporkan 9epkes R= (200?# menunjukkan bahwa sekitar delapan juta

    orang mengalami -raktur dengan jenis -raktur yang berbeda. =nsiden

    -raktur di =ndonesia , B dengan rentang setiap pro-ensi antara 2,2

    sampai % B (9epkes, 200?#. Fraktur ekstremitas bawah memiliki -rekuensi

    sekitar ',2 B dari insiden keelakaan.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    9/53

    1?

    aat -isik. 1B mengalami stres psikologis dan bahkan depresi, serta 10B

    mengalami kesembuhan dengan baik.

    (http6//sukmaida.blogspot.o.id/201/02/)4beha)iorurlde-ault)mlo.html#

    1. Pato-isiologi

    8ulang bersi-at rapuh namun ukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas

    untuk menahan. 8api apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar

    dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang

    mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. 5etelah

    terjadi -raktur, periosteum dan pembuluh darah serta sara- dalam korteks,

    marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan

    terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga

    medula tulang. Caringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang

    patah. Caringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya

    respon in-lamasi yang ditandai dengan )asodilatasi, eksudasi plasma dan

    leukosit, dan in-iltrasi sel darah putih. ejadian inilah yang merupakan

    dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya. (Padila, 2012! &02#

    2. ani-estasi linik

    ani-estasi klinis -raktur yaitu (urari- dan usuma, 201! %# 6

    a. 8idak dapat menggunakan anggota gerak.

    b. yeri pembengkakan.

    . 8erdapat trauma (keelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau

    jatuh dikamar mandi pada orang tua, penganiayaan, tertimpa benda

    berat, keelakaan kerja, trauma olah raga#.

    d. *angguan -ungsio anggota gerak.

    e. 9e-ormitas.

    -. elainan gerak.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    10/53

    1"

    ". omplikasi

    omplikasi -raktur dapat diklasi-ikasikan sebagai komplikasi epat

    (saat edera#, awal (dalam beberapa jam atau hari#, dan lambat (dalam

    beberapa minggu atau bulan.

    a. omplikasi epat

    1# Perdarahan

    2# erusakan arteri dan sara-

    erusakan pada jaringan sekitar

    b. omplikasi awal

    1# =n-eksi luka

    2# @mboli lemak

    5indrom kompartemen

    . omplikasi lambat1# Penyatuan terlambat

    2# Penyatuan yang salah

    8idak ada penyatuan

    # 9e-ormitas

    # ;steoartitis sekunder

    '# ekrosis asepsis atau a)askuler

    ($roker, 200%! 1&%#

    %. Penatalaksanaan edik

    Prinsip penanganan -raktur terbuka

    a. 5emua -raktur terbuka dikelola seara emergensi dengan metode

    38:5

    b. :akukan irigasi luka

    . :akukan imobilisasi -raktur

    d. Pasang airan dan berikan antibiotika intra )ena yang sesuai dan

    adekuat kemudian segera rujuk kelayanan sekunder.

    Penatalaksanaan

    a. Pembersihan terhadap luka -raktur, dengan ara irigasi dengan a>l

    -isiologis seara mekanis untuk mengeluarkan benda asing yang

    melekat.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    11/53

    1%

    b. $alut luka untuk menghentikan perdarahan, pada -raktur dengan

    tulang menonjol keluar sedapat mungkin dihindari memasukkan

    komponen tulang tersebut kembali kedalam luka.

    . Fraktur grade == dan === sebaiknya di-iksasi dengan -iksasi eksterna.

    d. Pemberian antibiotika6 merupakan ara e-ekti- menegah terjadinya

    in-eksi pada -raktur terbuka. 3ntibiotika yang diberikan sebaiknya

    dengan dosis yang besar. Dntuk -raktur terbuka antibiotika yang

    dianjurkan adalah golongan cephalosporin, dan dikombinasi dengan

    golongan aminoglikosida.

    e. Penegahan tetanus6 semua penderita dengan -raktur terbuka perlu

    diberikan penegahan tetanus. Pada penderita yang telah mendapat

    imunisasi akti- ukup dengan pemberian tetanus toksoid tapi bagi

    yang belum, dapat diberikan 20 unit tetanus imunoglobulin.

    (ainuddin 3.3., 201! 2&42#

    B. Proses Keperawatan

    1. Pengkajian

    9ata yang perlu dikaji pada klien yang mengalami -raktur adalah 6

    *ejala4gejala -raktur tergantung pada sisi, beratnya, dan jumlah

    kerusakan pada struktur lain.

    a. 3kti)itas istirahat

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    12/53

    20

    8anda 6 eterbatasan dan kehilangan -ungsi pada bagian yang

    terkena (mungkin segera -raktur itu sendiri atau terjadi

    seara sekunder, dari pembengkakan jaringan, nyeri#.

    b. 5irkulasi

    8anda 6

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    13/53

    21

    e. eamanan

    8anda 6 laserasi kulit, e)ulsi jaringan, perdarahan, parubahan warna.

    Pembengkakan loal (dapat meningkat seara bertahap atau

    tiba4tiba#.

    2. Dampak teradap KDM

    Peristiwa trauma, kelelahan,

    tekanan, kelemahan pada tulang.

    FR38DR

    Fraktur tulang igaFraktur ekstremitas Perubahan status

    kesehatan

    :uka terbuka8erputusnya kontuinitas

    kerusakan arin an tulan

    Pengembanagan ekspansi

    paru tidak optimal

    Perawatan tidak

    adekuat

    Perdarahan, kerusakan

    tulang dan sekitarnyaehilangan -ungsi untuk

    berakti)itas

    esalahan interpretasi

    in-ormasi

    !esiko tinggi teradap

    ker"sakan pert"karan

    gas

    !esiko tra"ma

    tam#aan

    9aya tahan tubuh

    menurun

    oedema

    K"rang pengeta"an

    tentang kondisi$

    prognosis$ dan

    pengo#atan8erapi restrikti-

    (imobilitas#

    !esiko tinggi terjadi

    in%eksi

    Respon i-lamasi

    Pelepasan neurotransmiter

    (bradikinin, histamin, serotin

    dan prostagladin# olehjaringan yang rusak

    =ntoleransi

    akti)itas*angguan sirkulasi

    darah

    Ker"sakan

    mo#i&itas %isik 5timulasi nasiseptor(serabut sara- nyeri#

    =mobilisasi yang lama!esiko tinggi teradap

    dis%"ngsi ne"ro'ask"&er

    =n-uls ditrans-erkekorteks serebri

    Penekanan terhadap

    jaringan tertutup

    Persepsi nyeriPenurunan aliran darah

    ke jaringan

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    14/53

    22

    (. Diagnosa Keperawatan

    9iagnosa keperawatan pada pasien -raktur tergantung pada luas

    dan tempat -raktur. $ila sistem yang lain dipengaruhi atau adanya

    komplikasi pengobatan maka diagnosa ditambahkan. 9iagnosa yang

    laEim terjadi pada pasien dengan -raktur, antara lain 6

    a. Resiko tinggi trauma tambahan berhubungan dengan

    -raktur.

    b. yeri berhubungan dengan terputusnya kontuinitas

    jaringan tulang

    . Resiko tinggi terhadap dis-ungsi neuro)askuler

    berhubungan dengan interupsi aliran darah.

    d. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan

    dengan pengembangan ekspansi paru tidak optimal.

    e. erusakan mobilisasi -isik berhubungan dengan terapi

    restrikti- (imobilisasi tungkai#, nyeri.

    -. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit

    berhubungan dengan imobilisasi -isik yang lama.

    N)eri=skemia jaringan

    emungkinan

    nekrosis

    !esiko tinggi teradap

    ker"sakan integritas k"&it

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    15/53

    2&

    g. Resiko tinggi terhadap in-eksi berhubungan dengan

    kerusakan/trauma jaringan.

    h. urang pengetahuan (kebutuhan belajar# tentang kondisi,

    prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang

    pengetahuan tentang penyakitnya.

    *. !en+ana Tindakan Keperawatan

    a. Resiko tinggi trauma tambahan berhubungan dengan -raktur.

    8ujuan 6

    empertahankan stabilisasi dan posisi -raktur, menunjukkan

    mekanika tubuh yang stabilitas pada sisi -raktur.

    N, INT-!-NSI !ASI,NA/

    1#

    2#

    empertahankan tirah baring

    pada ekstremitas sesuai

    indikasi. $erikan sokongan

    sendi diatas dan dibawah

    -raktur bila

    bergerak/membaik.

    :etakkan papan dibawah

    tempat tidur atau tempatkan

    pasien pada tempat tidur

    eningkatkan stabilitas,

    menurunkan kemungkinan

    gangguan posisi/penyembuhan.

    8empat tidur lembut atau lentur

    dapat membuatde-ormasi gips

    yang basah, mematahkan gips

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    16/53

    2

    #

    #

    ortopedik.

    5okong -raktur dengan

    bantal/gulungan selimut.

    Pertahankan posisi netral

    pada bagian yang sakit

    dengan bantal pasir,

    pembebat, golongan

    torokanter, papan kaki.

    8ugaskan petugas yang

    ukup untuk membalik

    pasien.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    17/53

    2

    '#

    ?#

    "#

    Pertahankan posisi/integritas

    traksi.

    Aakinkan bahwa semua klem

    ber-ungsi. inyaki katrol

    dan periksa tali terhadap

    tegangan. 3mankan dan

    tutup ikatan dengan plester

    pelekat.

    Pertahankan katrol tidak

    berkurangnya edema, penilaian

    kembali pembelat atau

    penggunaan gips plaster

    mungkin di perlukan untuk

    mempertahankan kesejahteraan

    -raktur.

    8raksi memungkimkan tarikan

    pada aksis panjang -raktur

    tulang dan mengatasi tegangan

    otot/pemendekan untuk

    memudahkan posisi/penyatuan.

    8raksi tulang (pen, kawat,

    jepitan# menggunakan berat

    lebih besar untuk penarikan

    traksi dripada digunakan untuk

    jaringan kulit.

    Aakinkan bahwa susunan traksi

    ber-ungsi dengan tepat untuk

    menghindari interupsi

    penyambungan -raktur.

    Cumlah beban traksi optimal di

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    18/53

    2'

    %#

    10#

    11

    terhambat dengan beban

    bebas menggantung! hindari

    mengangkat/menghilangkan

    berat.

    $antu meletakkan beban

    dibawah roda tempat tidur

    bila diindikasikan.

    aji ulang tahanan yang

    mungkin timbul karena

    terapi, ontoh pergelangan

    tidak menekak/duduk dengan

    traksi $uk dan tidak

    memutar di bawah

    pergelangan dengan traksi

    Russel.

    aji integritas alat -iksasi

    internal.

    pertahankan. >atatan 6

    memastikan gerakan bebas

    beban selama mengganti posisi

    pasien menghindari penarikan

    berlebihan tiba4tiba pada

    -raktur yang menimbulkan

    nyeri dan spasme otot.

    embantu posisi tepat pasien

    dan -ungsi traksi dengan

    memberikan keseimbangan

    timbal balik.

    empertahankan integritas

    tarikan traksi.

    8raksi ho--inan memberikan

    stabilisasi dan sokongan kaku

    untuk tulang -raktur tampa

    menggunakan katrol, tali, atau

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    19/53

    2?

    12#

    1

    aji ulang/e)aluasi.

    $erikan/pertahankan

    stimulasi listrik bila

    digunakan.

    beban, memungkinkan

    mobilitas atau kenyamanan

    pasien lebih besar dan

    memudahkan perawatan luka.

    urang atau berlkebihannya

    kekuatan klem/ikatan dapat

    mengubah tekanan terangka,

    kesalahan posisi.

    emberikan bukti )isual

    mulainya pembentukan

    kolus/proses penyembuhan

    untuk menentukan tingkat

    akti)itas dan kebutuhan

    perubahan/tambahan terapi.

    ungkin diindikasikan untuk

    mningkatkan pertumbuhan

    tulang pada keterlambatan

    penyenbuhan atau tidak

    menyatu.

    b. yeri berhubungan dengan kehilangan itegritas tulang.

    8ujuan 6

    enyatakan nyeri hilang.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    20/53

    2"

    enunjukkan tindakan santai, mampu berpartisipasi, dalam

    akti)itas/tidur/istirahat dengan tepat.

    enunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi atau akti)itas

    terapeutik sesuai indikasi untuk situasi indi)idual.

    N,

    .

    INT-!-NSI !ASI,NA/

    1#

    2#

    #

    #

    Pertahankan imobilisasi

    bagian yang sakit dengan

    tirah baring, gips, pembebat,

    traksi (rujuk ke 96 trauma,

    resiko tinggi terhadap.

    8inggikan dan dukung

    ektremitas yang terkena.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    21/53

    2%

    '#

    ?#

    "#

    %#

    10#

    karasteristik, termasuk

    intensitas (skala 0410#.

    Perhatikan petunjuk nyeri

    non)erbal (perubahan pada

    tanda )ital dan

    emosi/prilaku#.

    9orong pasien untuk

    mendiskusikan masalah

    sehubungan dengan edera.

    Celaskan prosedur sebelum

    memulai.

    $eri obat sebelum

    perawatan akti)itas.

    :akukan dan awasi latihan

    rentang gerak pasi-/akti-.

    $erikan alternati- tindakan

    kenyamanan, ontoh pijatan

    inter)ensi, tingkat anseitas dapat

    mempengaruhi persepsi/reaksi

    terhadap nyeri.

    embantu untuk menghilangkan

    anseitas. Pasien dapat merasakan

    kebutuhan untuk menghilangkan

    pengalaman keelakaan.

    emungkinkan pasien untuk siap

    seara mental untuk akti)itas juga

    berpartisipasi dalam mengontrol

    tingkat ketidaknyamanan.

    eningkatkan relaksasi oto dan

    meningkatkan partisipasi.

    empertahankan

    kekuatan/mobilitas otot yang

    sakit dan memudahkan resolusi

    im-lamasi pada jaringan yang

    edera.

    eningkatkan sirkulasi umum,

    menurunkan area takanan loal

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    22/53

    &0

    11#

    12#

    1

    1#

    1#

    punggung, perubahan posisi.

    9orong menggunakan

    teknik manajemen stres,

    ontoh relaksasi progresi-,

    latihan na-as dalam,

    imajinasi )iualiasasi.

    5entuhan terapeutik.

    =denti-ikasi akti)itas

    terapeutik yang tepat untuk

    usia pasien, kemampuan

    -isik, dan penampilan

    pribadi.

    5elidiki adanya keluhan

    nyeri yang tak biasa/tiba4

    tiba atau dalam, lokasi

    progresi-/buruk tidak hilang

    dengan analgesik.

    :akukan kompres dingin/es

    24" jam pertama dan

    sesuai keperluan.

    $erikan obat sesuai

    indikasi 6 nekrotik dan

    dan kelelahan otot.

    em-okuskan kembali perhatian,

    meningkatkan rasa ontrol, dan

    dapat meningkatkan kemampuan

    koping dalam manajemen nyeri,

    yang mungkin menetap untuk

    periode lebih lama.

    enegah kebosanan,

    menurunkan tegangan, dan dapat

    meningkatkan harga diri dan

    kemampuan koping.

    9engan menandakan terjadinya

    komplikasi, ontoh in-eksi,

    iskema jarinagan, sindrom

    komparteman (rujuk ke 9 6

    per-usi jaringan, perubahan 6

    peri-er, resiko tinggi terhadap#.

    enurunkan

    edema/pembentukan hematoma,

    menurunkan sensasi nyeri.

    9iberikan untuk mengurangi

    nyeri dan/atau spasme otot.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    23/53

    &1

    1'#

    anlgesik non nekrotik !

    53=9 injeksi ontoh

    ketoralak (toradol# ! atau

    relaksan otot, ontoh

    siklobensaprin (-lekseril#,

    hidroksin ()istaril#, berikan

    narkotik sekitar pada jamnya

    selama &4 hari.

    $erikan/awasi analgesik

    yang dikontrol pasien (39P#

    bila indikasi.

    Penelitian toradol telah diperbaiki

    menjadi lebih e-ekti- dalam

    menghilangkan nyeri tulang.

    9engan masa kerja lebih lama

    dan sedikit e-ek samping bila

    dbandingkan dengan agen

    narkotik. >atatan 6 )istaril sering

    digunakan untuk e-ek paten dari

    narkotik untuk memperbaiki atau

    menghilangkan nyeri panjang.

    Pemberian rutin 39P

    mempertahankan kadar analgesik

    darah dekuat, menegah -luktuasi

    dalam penghilangan nyeri

    sehubungan dengan tegangan

    otot/spasme.

    . Resiko tinggi terhadap dis-ungsi neuro)askuler berhubungan dengan

    interupsi aliran darah.

    8ujuan 6

    empertahankan per-usi jaringan dibuktikan oleh terabanya nadi, kulit

    hangat/kering, sensasi normal, sensori biasa, tanda4tanda )ital stabil, dan

    haluaran urine adekuat untuk situasi indi)idu.

    N, INT-!-NSI !ASI,NA/

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    24/53

    &2

    .

    1#

    2#

    :epaskan perhiasan dari

    daerah yang sakit

    @)aluasi adanya/ kualitas

    nadi peri-er distal tehadap

    idera melalui

    palpasi/doppler. $andingkan

    dengan @kstremitas yang

    sakit

    aji aliran darah kapiler,

    warna kulit, dan kehangatan

    distal pada -raktur

    9apat membendung sirkulasi jika

    terjadi oedema

    Penurunan /tak adanya nadi dapat

    menggambarkan edera )askuler

    dan perlunya e)aluasi medik

    segera terhadap status sirkulasi.

    aspadai bahwa kadang4kadang

    nadi dapat terhambat oleh bekuan

    halus dimana pulsasi mungkin

    teraba. 5elain itu, per-usi melalui

    arteri lebih besar dapat berlanjut

    setelah meningkatnya tekanan

    kompartemen yang telah

    mengempiskan sirkulasi

    arteriol/)enula otot.

    embalinya warna harus epat

    (&4detik#. warna kulit putih

    menunjukkan gangguan arterial,

    sedangkan sianosis diduga karena

    ada gangguan )ena. >atatan 6

    nadi peri-er, pengisian kapiler,

    warna kulit, dan sensasi mungkin

    normal meskipun ada sindrom

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    25/53

    &&

    #

    #

    '#

    ?#

    :akukan pengkajian

    neuromuskuler. Perhatikan

    perubahan -ungsi

    motor/sensori. inta pasien

    untuk melokalisasi

    nyeri/ketidaknyamanan.

    8es sensasi sara- peri-er

    dengan menusuk pada kedua

    selaput antara ibu jari

    pertama dan kedua selaput

    antara ibu jari pertama dan

    kedua dan kaji kemampuan

    untuk dorso-leksi ibu jari

    bila diindikasikan.

    aji jaringan sekitar akhir

    gips untuk titik yang

    kasar/tekanan. 5elidiki

    keluhan rasa terbakarG

    dibawah gips

    3wasi posisi/lokasi inin

    kompartemen, karena sirkulasi

    super-isial biasanya tidak

    dipengaruhi.

    *angguan perasaan kebas,

    kesemutan, peningkatan/

    penyebaran nyeri terjadi bila

    sirkulasi pada sara- tidak adekuat

    atau sara- rusak.

    Panjang dan posisi sara- perineal

    meningkatkan resiko edera pada

    adanya -raktur kaki,

    edema/sindrom kompartemen,

    atau malposisi alat traksi.

    Faktor ini disebabkan atau

    mengindikasikan tekanan

    jaringan/iskemia, menimbulkan

    kerusakan/nekrosis.

    3lat traksi dapat menyebabkan

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    26/53

    &

    "#

    %#

    10#

    penyokong bebat

    Pertahankan peninggian

    ekstremitas yang edera

    keuali dikontraindikasikan

    dengan meyakinkan adanya

    sindrom kompartemen

    aji keseluruhan panjang

    ekstremitas yang edera

    untuk pembengkakan/

    pembentukan edema. Dkur

    ekstremitas yang edera dan

    bandingkan dengan yang tak

    edera. Perhatikan

    penampilan/ luasnya

    hematoma.

    Perhatikan keluhan nyeri

    ekstrem untuk tipe edera

    tekanan pada pembuluh

    darah/sara-, terutama pada aksila

    dan lipat paha, mengakibatkan

    iskemia dan kerusakan sara-

    permanen

    eningkatkan drainase )ena/

    menurunkan edema. >atatan 6

    pada adanya peningkatan tekanan

    kompartemen, peninggian

    ekstremitas seara nyata

    menghalangi aliran arteri,

    menurunkan per-usi.

    Peningkatan lingkar ekstremitas

    yang idera dapat diduga ada

    pembengkakan jaringan/edema

    umum tetapi dapat menunjukkan

    pendarahan. >atatan 6

    peningkatan 1 ini pada paha

    orang dewasa dapat sama dengan

    akumulasi 1 unit darah.

    Perdarahan/ pembentukan edema

    berlanjut dalam otot tertutup

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    27/53

    &

    11#

    12#

    1

    atau peningkatan nyeri pada

    gerakan pasi- ekstremitas,

    terjadinya parestesia,

    tegangan otot/nyeri tekan

    dengan eritema, dan

    perubahan nadi distal.

    Cangan tinggikan

    ekstremitas. :aporkan gejala

    pada dokter saat itu.

    5elidiki tanda iskemia

    ekstremitas tiba4tiba, ontoh

    penurunan suhu kulit, dan

    peningkatan nyeri

    9orong pasien untuk seara

    rutinlatihan jari/sendi

    distal,ambulasi sesegera

    mungkin.

    5elidiki nyeri tekan,

    pembengkakan pada

    dorso-leksi kaki (tanda

    atatan 6

    kondisi ini memerlukan

    kedaruratan medik dan

    memerlukan inter)ensi segera.

    9islokasi -raktur sendi

    (khususnya lutut# dapat

    menyebabkan kerusakan arteri

    yang berdekatan, dengan akibat

    hilangnya aliran darah ke distal.

    eningkatkan sirkulasi dan

    menurunkan pengumpulan darah

    khususnya pada ektermitas

    bawah.

    8erdapat peningkatan potensial

    untuk trombo-lebitis dan emboli

    paru pada pasien imobilisasi

    selama hari atau lebih.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    28/53

    &'

    1#

    1#

    1'#

    1?#

    1"#

    3wasi tanda )ital, tanda4

    tanda puat, sianosis, kulit

    dingin, perubahan mental.

    8es -eses/aspirasi gaster

    terhadap darah nyata.

    Perhatikan pendarahan

    lanjut pada sisi

    trauma/injeksi dan

    pendarahan terus menerus

    dari membran mukosa.

    $erikan kompres air hangat

    sekitar -raktur sesuai

    indikasi.

    $ebat/ buat spalk sesuai

    kebutuhan

    aji atau awasi tekanan

    intrakompartemen

    etidakadekuatan )olume

    sirkulasi akan mempengaruhi

    sistem per-usi jaringan.

    Peningkatan insiden pendarahan

    gaster menyertai -raktur/ trauma

    dan dapat berhubungan dengan

    stres dan kadang4kadang

    menunjukkan gangguan

    pambekuan yang memerlukan

    inter)ensi lanjut.

    enurunkan edema atau

    pembentukan hematom yang

    dapat menggangu sirkulasi.

    ungkin dilakukan pada keadaan

    darurat untuk menghilangkan

    restriksi sirkulasi yang

    diakibatkan oleh pembentukan

    edema pada ekstremitas yang

    edera.

    Peninggian tekanan (biasanya

    sampai &0 mm

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    29/53

    &?

    1%#

    20#

    21#

    22#

    5iapkan untuk inter)ensi

    bedah (ontoh,

    -ibulektomi/-asiotomi#sesuai

    indikasi.

    3wasi

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    30/53

    &"

    empertahankan -ungsi pernapasan yang adekuat, dibuktikan oleh tidak

    adanya dispnea/sianosis, -rekuensi pernapasan dan *93 dalam batas

    normal.

    N

    ,

    INT-!-NSI !ASI,NA/

    1#

    2#

    3wasi -rekuensi pernapasan

    dan upayanya.perhatikan

    stridor, penggunaan otot

    bantu, retraksi, terjadinya

    sianosis sentral.

    3uskultasi bunyi na-as

    perhatikan terjadinya

    ketidaksamaan, bunyi

    hiperesonan, juga adanya

    gemeriik/ronki/mengi dan

    inspirasi mengorok/bunyi

    sesak na-as

    3tasi jaringan edera/tulang

    dengan lembut, khususnya

    selama beberapa hari

    8akipnea, dispnea, dan perubahan

    dalam mental dan tanda dini

    insu-isiensi perna-asan

    Perubahan dalam/adanya bunyi

    ad)entisius menunjukkan

    terjadinya komplikasi perna-asan,

    ontoh atelektasius, pneumonia,

    emboli, 59P9. =nspirasi

    mengorok menunjukkan edeme

    jalan na-as atas dan diduga

    emboli lemak.

    =ni dapat menegah terjadinya

    emboli lemak (biasanya terlihat

    pada 124?2 jam pertama#, yang

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    31/53

    &%

    #

    #

    '#

    ?#

    "#

    pertama

    =nstruksikan dan $antu

    dalam latihan na-as dalam

    dan batuk e-ekti-. Reposisi

    dengan sering

    Perhatikan peningkatan

    kegelisahan, kaau, letargi,

    stupor.

    ;bser)asi sputum untuk

    tanda adanya darah.

    =nspeksi kulit untuk petekie

    diatas garis putting! pada

    aksila, meluas ke abdomen/

    tubuh! mukosa mulut,

    palatum keras! kantung

    konjungti)a dan retina

    $antu dalam spirometri

    insenti-

    erat berhubungan dengan -raktur,

    khususnya tulang panjang dan

    pel)is.

    eningkatkan )entilasi al)eolar

    dan per-usi. Reposisi

    meningkatkan drainase sekret dan

    menurunkan kongesti pada area

    paru dependen.

    *angguan pertukaran gas/adanya

    emboli paru dapat menyebabkan

    penyimpangan pada tingkat

    kesadaran pasien seperti

    terjadinya hipoksemia/asidosis.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    32/53

    0

    %#

    10#

    11#

    12#

    olaborasi dalam pemberian

    ;2bila diindikasikan

    3wasi pemeriksaan

    laboratorium, ontoh 6

    5eri *93

    ;2menunjukkan

    gangguan pertukaran gas/

    terjadinya kegagalan.

    3nemia, hipokalsemia,

    peningkatan :@9 dan kadar

    lipase, gelembung lemak dalam

    darah/urine/spuntum dan

    penurunan jumlah trombosit

    (trombositopenia# sering

    berhubungan dengan emboli

    lemak.

    $lok siklus pembekuan dan

    menegah bertambahnya

    pembekuan pada adanya

    trombo-lebitis

    5teroid dapat menegah

    terjadinya emboli lemak.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    33/53

    1

    e. erusakan mobilisasi -isik berhubungan dengan terapi restrikti-

    (imobilisasi tungkai#, nyeri.

    8ujuan 6

    empertahankan posisi -ungsional, meningkatkan kekuatan/-ungsi yang

    sakit dan mengkompensasi bagian tubuh, menunjukkan teknik yang

    memampukan melakukan akti)itas.

    N

    ,

    INT-!-NSI !ASI,NA/

    1#

    2#

    aji derajat imobilisasi yang

    dihasilkan oleh

    edera/pengobatan

    9orong partisipasi pada

    akti)itas terapeutik/rekreasi.

    Pasien mungkin dibatasi oleh

    pandangan diri tentang

    keterbatasan -isik atual,

    memerlukan in-ormasi atau

    inter)ensi untuk meningkatkan

    kemajuan kesehatan.

    emberikan kesempatan untuk

    mengeluarkan energi,

    mem-okuskan kembali perhatian,

    meningkatkan rasa ontrol diri,

    dan membantu menurunkan

    isolasi soial.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    34/53

    2

    #

    #

    '#

    =nstruksikan pasien

    untuk/$antu dalam rentang

    gerak pasien/ akti- pada

    ekstremitas yang sakit dan

    yang tidak sakit

    9orong penggunaan latihan

    isometrik mulai dengan

    tungkai yang tak sakit

    $erikan papan kaki, bebat

    pergelangan, gulungan

    trokanter/ tangan yang

    sesuai

    8empatkan dalam posisi

    telentang seara periodik

    bila mungkin, bila traksi

    digunakan untuk

    eningkatkan aliran darah ke

    otot dan tulang untuk

    meningkatkan tonus otot,

    mempertahankan gerak sendi,

    menegagah kontraktur dan

    resorbsi kalsium karena tidak

    digunakan.

    ontraksi otot isometrik tanpa

    menekuk sendi atau

    menggerakkan tungkai dan

    membantu mempertahankan

    kekuatan dan masa otot. >atatan 6

    latihan ini dikontraindikasikan

    pada pendarahan akut/edema

    $erguna untuk mempertahankan

    posisi -ungsional ekstremitas,

    tangan/kaki, dan menegah

    komplikasi (ontoh

    kontraktur/kaki jatuh#

    enurunkan resiko kontraktur

    -leksi panggul.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    35/53

    &

    ?#

    "#

    %#

    menstabilkan -raktur tungkai

    bawah.

    =nstruksikan/dorong

    menggunakan trapeEe dan

    pasa posisiG untuk -raktur

    tungkai bawah.

    $antu atau dorong

    perawatan diri/kebersihan

    (ontoh mandi, menukur#

    $erikan atau bantu dalam

    mobilisasi dengan kursi

    roda, kruk, tongkat, sesegera

    mungkin. =nstruksikan

    keamanan dalam

    menggunakan alat mobilitas

    emudahkan gerakan selama

    higiene/perawatan kulit, dan

    penggantian linen! menurunkan

    ketidaknyamanan dengan tetap

    datar ditempat tidur. Pasa

    posisiG melibatkan penempatan

    kaki yang tak sakit dataer

    ditempat tidur dengan lutut

    menekuk sementara

    menggenggam trapeEe dan dan

    mengangkat tubuh dari tampat

    tidur.

    eningkatkan kekuatan otot dan

    sirkulasi, meningkatkan

    kesehatan diri langsung

    obilisasi dini menurunkan

    komplikasi tirah baring(ontoh,

    -lebitis#dan meningkatkan

    penyembuhan dan normalisasi

    -ungsi organ. $elajar

    memperbaiki ara menggunakan

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    36/53

    10#

    11#

    12#

    1

    3wasi 89 dengan

    melakukan

    akti)itas.perhatikan keluhan

    pusing.

    Dbah posisi seara periodik

    dan dorong untuk latihan

    batuk/napas dalam.

    3ukultasi bising usus. 3wasi

    kebiasaan eliminasi dan

    berikan keteraturan de-ekasi

    rutin. 8empatkan pada

    pispot, bila mungkin, atau

    menggunakan bedpan

    -raktur. $erikan pri)asi

    9orong peningkatan

    alat penting untuk

    mempertahankan mobilisasi

    optimal dan keamanan pasien

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    37/53

    1#

    1#

    masukan airan sampai

    20004&000 ml/hari,

    termaasuk air asam/jus

    $erikan diet tinggi protein,

    tinggi karbohidrat,)itamin,

    dan mineral.

    8ingkatkan jumlah diet

    kasar. $atasi makanan

    pembentuk gas

    menurunkan risiko in-eksi

    urinarius, pembentukan batu, dan

    konstipaasi

    3danya idera musuloskeletal,

    nutrisi yang diperlukan untuk

    penyembuhan berkurang dengan

    epat, sering mengakibatkan

    penurunan $$ 204&0 pon selama

    traksi tulang.ini mempengaruhi

    massa tonus dan kekuatan otot

    tonus, dan kekuatan. >atatan 6

    makanan protein meningkat

    kandungannya pada usus halus,

    mengakibatkan pembentukan gas

    dan konstipasi, sehingga -ungsi

    *= harus seara penuh membaik

    sebelum makanan berprotein

    meningkat.

    Penambahan bulk pada -eses

    membantu menegah konstipasi.

    akanan pembentuk gas dapat

    menyebabkan distensi

    abdominal, khususnya pada

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    38/53

    '

    1'#

    1?#

    1"#

    onsul dengan ahli terapi

    -isik/okupasi/rehabilitasi

    -isik.

    :akukan program de-ekasi

    (pelunak -eses, enema,

    laksati-# sesuai indikasi

    Rujuk keperawat spesialis

    psikiatrik klinikal/ahli terapi

    sesuai indikasi

    adanya penurunan motilitas usus.

    $erguna dalam membuat

    akti)itas indi)idu atau program

    latihan. Pasien dapat memerlukan

    bantuan jangka panjang dengan

    gerakan , kekuatan dan akti)itas

    yang mengandalkan berat badan,

    juga penggunaan alat, ontoh

    walker, kruk, tongkat,

    meninggikan tempat duduk di

    toilet, tongkat

    pengambil/penggapai, khususnya

    alat makan.

    9ilakukan untuk meningkatkan

    e)akuasi usus.

    Pasien/orang terdekat

    memerlukan tindakan intensi-

    lebih untuk menerima kenyataan

    kondisi/prognosis, imobilisasi

    lama, mengalami kehilangan

    kontrol.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    39/53

    ?

    -. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

    immobilisasi -isik yang lama.

    8ujuan 6

    etidaknyamanan hilang, menunjukkan prilaku untuk menegah

    kerusakan kulit, menapai penyembuhan luka sesuai

    waktu/penyembuhan lesi terjadi.

    N

    ,

    INT-!-NSI !ASI,NA/

    1#

    2#

    aji kulit untuk luka

    terbuka, benda asing,

    kemerahan, perdarahan,

    perubahan warna, kelabu,

    memutih.

    assase kulit dan

    penonjolan tulang

    pertahankan tempat tidur

    kering dan bebas kerutan.

    8empatkan bantalan air/

    bantalan lain bawah siku/

    emberikan in-ormasi tentang

    sirkulasi kulit dan masalah yang

    mungkin disebabkan oleh alat

    dan/pemasangan gips, traksi,

    atau pembentukan edema yang

    membutuhkan inter)ensi medik

    lanjut.

    enurunkan tekanan pada area

    yang peka dan resiko

    abrasi/kerusakan kulit .

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    40/53

    "

    #

    #

    '#

    ?#

    tumit sesuai indikasi.

    Dbah posisi dengan sering.

    9orong penggunaan trapeEe

    bila mungkin.

    aji posisi inin bebat pada

    traksi.

    $ersihkan kulit dengan

    sabun dan air. *osok

    perlahan dengan alkohol dan

    atau bedak dengan jumlah

    sedikit borat atau stearat

    seng .

    Potong pakaian dalam yang

    menutupi area dan perlebar

    beberapa ini diatas gips.

    *unakan telapak tangan

    untuk memasang,

    pertahankan atau lepaskan

    engurangi tekanan pada area

    yang sama dan meminimalkan

    risiko kerusakan kulit.

    Penggunaan trapeEe dapat

    menurunkan abrasi pada

    siku/tumit

    Posisi yang tak tepat dapat

    menyebabkan edera kulit/

    kerusakan

    emberikan gips tetap kering,

    dan area bersih. >atatan 6 terlalu

    banyak bedak dapat membuat

    lengket bila kontak dengan

    air/keringat.

    $erguna untuk bantalan tonjolan

    tulang, mengakhiri akhir gips,

    dan melindungi kulit.

    enegah pelekukan/pendataran

    diatas tonjolan tulang dan area

    menyokong berat badan (ontoh,

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    41/53

    %

    "#

    %#

    10#

    11#

    gips dan dukung bantal

    setelah pemasangan.

    Potong kelebihan plaster

    dari akhir gips sesegera

    mungkin saat gips lengkap.

    8ingkatkan pengeringan gips

    dengan mengangkat linen

    tempat tidur, memajankan

    pada sirkulasi udara.

    ;bser)asi untuk potensial

    area yang tertekan,

    khususnya pada akhir dan

    bawah bebatan/gips.

    $eri bantalan pada akhir

    gips dengan plaster tahanan

    air.

    punggung tumit#,yang akan

    menyebabkan abrasi/trauma

    jaringan. $entuk yang tak tepat

    atau gips kering mengiritasi pada

    kulit dibawahnya dan dapat

    menimbulkan gangguan

    sirkulasi.

    Plester yang lebih dapat

    mengiritasi kulit dan dapat

    mengakibatkan abrasi

    enegah kerusakan kulit yang

    disebabkan oleh tertutup pada

    kelembapan dibawah gips dalam

    jangka lama.

    8ekanan dapat menyebabkan

    ulserasi, nekrosis, dan/atau

    kelumpuhan sara-. asalah ini

    mungkin tidak nyeri bila terjadi

    kerusakan sara-.

    emberikan perlindungan

    e-ekti- pada lapisan gips dan

    kelembaban. embantu

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    42/53

    0

    12#

    1

    1#

    1#

    $ersihkan kelebihan plaster

    dari kulit saat masih basah,

    bila mungkin.

    :indungi gips dan kulit pada

    area perineal. $erikan

    perawatan sering.

    =nstruksikan pasien/orang

    terdekat untuk menghindari

    memasukkan objek ke dalam

    gips.

    assase kulit sekitar akhir

    gips dengan alkohol.

    $alik pasien dengan sering

    menegah kerusakan material

    gips pada akhir dan menurunkan

    iritasi kulit/ ekskoriasi.

    Plester yang kering dapat

    melekat kedalam gips yang telah

    lengkap dan menyebabkan

    kerusakan kulit.

    enegah kerusakan jaringan

    dan in-eksi oleh kontaminasi

    -ekal.

    sakit gesekanG dapat

    menyebabkan edera jaringan.

    empunyai e-ek pengering,

    yang menguatkan kulit. rim

    dan lotion tidak dianjurkan

    karena terlalu banyak minyak

    dapat menutup perimeter gips,

    tidak memungkinkan gips untuk

    berna-as. $edak tidak dianjurkan

    karena potensi akumulasi

    berlebihan didalam gips.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    43/53

    1

    1'#

    1?#

    1"#

    1%#

    20#

    21#

    untuk melibatkan sisi yang

    tak sakit dan posisi

    tengkurap dengan kaki

    pasien diatas kasur.

    Pada traksi kulit, bersihkan

    kulit dengan air sabun

    hangat.

    $erikan tintur beEoin.

    *unakan plaster traksi kulit.

    (buat beberapa strip

    moleskim/plaster perekat#

    memanjang pada sisi tungkai

    yang sakit

    :ebarkan plaster sepanjang

    tungkai

    8andai garis dimana plaster

    keluar sepanjang ekstremitas

    :etakkan bantalan pelindung

    dibawah kaki dan diatas

    tonjolan tulang.

    $alut lingkar tungkai,

    inimalkan tekanan pada kaki

    dan sekitar tepi gips.

    enurunkan kadar kontaminasi

    kulit

    ekuatan kulit untuk

    penggunaan traksi kulit

    Plaster traksi melingkari tungkai

    dapat mempengaruhi sirkulasi

    8raksi dimasukkan dalam garis

    dengan akhir plaster yang bebas.

    emungkinkan untuk

    pengkajian epat terhadap benda

    yang terselip

    eminimalkan tekanan pada

    area ini

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    44/53

    2

    22#

    2

    2#

    2#

    2'#

    2?#

    termasuk plaster dan

    bantalan, dengan perban

    elastik, hati4hati untuk

    membalut dengan rapat

    tetapi tidak terlalu ketat

    Palpasi jaringan yang

    diplaster tiap hari dan atat

    adanya nyeri tekan atau

    nyeri

    :epaskan traksi kulit tiap 2

    jam, sesuai protokol,

    inspeksi dan berikan

    perawatan kulit.

    8ekuk ujung kawat atau

    tutup ujung kawat/pen

    dengan karet atau gabus

    pelindung/tutup jarum

    $eri bantalan/ pelindung

    dari kulit domba, busa.

    olaborasi penggunaan

    tempat tidur busa,bulu

    $erikan tarikan traksi yang tepat

    tanpa mempengaruhi sirkulasi

    $ila area dibawah plaster nyeri

    tekan, diduga ada iritasi kulit,

    dan siapkan untuk membuka

    sistem balutan

    empertahankan integritas kulit

    enegah idera pada bagian

    tubuh lain

    enegah tekanan berlebihan

    pada kulit meningkatkan

    epaporasi, kelembaban yang

    menurunkan resiko ekskoriasi

    arena imobilisasi bagian

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    45/53

    &

    2"#

    domba, atau kasur

    udara.sesuai indikasi.

    $uat gips dengan katup

    tunggal, katup ganda atau

    jendela, sesuai protokol

    tubuh, tonjolan tulang lebih dari

    dari area yang sakit oleh gips

    mungkin sakit karena penurunan

    sirkulasi .

    emungkinkan pengurangan

    tekanan dan memberikan akses

    untuk perawatan luka/kulit

    g. Resiko tinggi terhadap in-eksi berhubungan dengan kerusakan / trauma

    jaringan

    8ujuan 6

    menapai penyembuhan luka sesuai waktu, bebas drainage purulen atau

    eritema dan demam.

    N

    ,

    INT-!-NSI !ASI,NA/

    1#

    2#

    =nspeksi kulit untuk adanya

    iritasi atau robekan

    kontinuitas

    aji sisi pen/kulit perhatikan

    keluhan peningkatan

    nyeri/rasa terbakar atau

    adanya edema, eritema,

    Pen atau kawat tidak harus

    dimasukkan melalui kulit yang

    terin-eksi, kemerahan, atau abrasi

    (9apat menimbulkan in-eksi

    tulang#.

    9apat mengidenti-ikasi

    timbulnya in-eksi loal/nekrosis

    jaringan yang dapat

    menimbulkan osteomilitis.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    46/53

    #

    #

    '#

    ?#

    "#

    %#

    drainase/bau tidak enak.

    $erikan perawatan

    pen/kawat steril sesuai

    protool dan latihan menui

    tangan .

    =nstruksikan pasien untuk

    tidak menyentuh sisi insersi.

    8utupi pada akhir gips

    peritoneal dengan plasti.

    ;bser)asi luka untuk

    pembentukan bula, krepitasi,

    perubahan warna kulit

    keoklatan, bau drainase

    yang tak enak/asam.

    aji tonus otot, re-leks

    tendon dalam dan

    kemampuan untuk berbiara.

    5elidiki nyeri tiba4

    tiba/keterbatasan gerakan

    dengan edema loal/eritema

    ekstremitas idera.

    9apat menegah kontaminasi

    silang dan kemungkinan in-eksi.

    eminimalkan kesempatan

    untuk kontaminasi.

    *ips yang lembab, padat

    meningkatkan pertumbuhan

    bakteri.

    8anda perkiraan in-eksi gas

    ganggren.

    ekakuan otot, spasme tonik otot

    rahang, dan dis-agia

    menunjukkan terjadinya tetanus.

    9apat mengindikasikan

    terjadinya osteomielitis.

    3danya drainase purulen akan

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    47/53

    10#

    11#

    :akukan prosedur isolasi.

    3wasi pemeriksaan

    laboratorium, ontoh 6

    atatan 6 resiko peningkatan bila

    idera/luka terjadi dalam lapang

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    48/53

    '

    12#

    1

    1#

    $erikan irigasi luka/tulang

    dan berikan sabun

    basah/hangat sesuai indikasi

    $antu prosedur ontoh

    insisi/drainase, pemasangan

    drain, terapi ;2 hiperbarik.

    5iapkan pembedahan sesuai

    indikasi.

    kondisi (area luar/jauh#.

    9ebridemen loal/pembersihan

    luka menurunkan

    mikroorganisme dan insiden

    in-eksi sistemik. 3ntimirobial

    drip kontinu kedalam tulang

    diperlukan untuk mengatasi

    osteomielitis, khususnya bila

    suplai darah ke tulang terganggu.

    $anyak prosedur dilakukan pada

    pengobatan in-eksi loal,

    osteomielitis, ganggren gas,.

    5e7uestrektomi ( pengangkatan

    tulanng nekrotik# perlu untuk

    membantu penyembuhan dan

    menegah perluasan proses

    in-eksi.

    h. urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan

    kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi in-ormas

    8ujuan 6

    lien paham akan kondisi, prognosis, dan pengobatan.melakukan

    dengan benar prosedur yang diperlukan danmenjelaskan alasan tindakan.

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    49/53

    ?

    N

    ,

    INT-!-NSI !ASI,NA/

    1#

    2#

    #

    #

    aji ulang patologi,

    prognosis, dan harapan yang

    akan datang

    $eri penguatan metode

    mobilisasi dan ambulasi

    sesuai instruksi dengan

    terapis -isik bila

    diindikasikan.

    3njurkan penggunaan

    backpack

    $uat da-tar akti)itas dimana

    pasien dapat melakukannya

    seara mandiri dan yang

    memerlukan bantuan.

    =denti-ikasi tersedianya

    emberikan dasar pengetahuan

    dimana klien dapat membuat

    pilihan in-ormasi .

    $anyak -raktur memerlukan gips,

    bebat, atau penjepit selama

    proses penyembuhanIkerusakan

    lanjut dan perlambatan

    penyembuhan dapat terjadi

    sekunder terhadap ketidaktepatan

    penggunaan alat ambulasi.

    emberikan tempat untuk

    membawa artikel tertentu dan

    membiarkan tangan bebas untuk

    manipulasi kruk atau dapat

    menegah kelemahan otot yang

    tak perlu bila satu tangan di gips.

    Penyusunan akti)itas sekitar

    kebutuhan dan memerlukan

    bantuan.

    emberikan bantuan untuk

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    50/53

    "

    '#

    ?#

    "#

    %#

    sumber pelayanan di

    masyarakat, ontoh tim

    rehabilitasi, pelayanan

    keperawatan dirumah.

    9orong pasien untuk

    melanjutkan latihan akti-

    untuk sendi diatas dan

    dibawah -raktur.

    9iskusikan pentingnya

    perjanjian e)aluasi klinis.

    aji ulang perawatan

    pen/luka yang tepat.

    =denti-ikasi tanda4tanda dan

    gejala4gejala yang

    memerlukan e)aluasi medik,

    ontoh nyeri berat, demam,

    menggigil, bau tidak enak,

    perubahan sensasi,

    memudahkan perawatan diri dan

    mendukung kemandirian.

    eningkatkan perawatan diri dan

    pemulihan.

    enegah kekakuan sendi,

    kontraktur, dan kelelahan otot,

    meningkatkan kembalinya

    akti)itas sehari4hari seara dini.

    Penyembuhan -raktur

    memerlukan waktu tahunan

    untuk sembuh lengkap, dan

    kerjasama pasien dalam program

    pengobatan membantu untuk

    penyatuan yang tepat dari tulang.

    enurunkan resiko trauma

    tulang/jaringan dan in-eksi yang

    dapat berlanjut osteomielitis.

    =nter)ensi epat dapat

    menurunkan epatnya komplikasi

    seperti in-eksi/gangguan

    sirkulasi. >atatan6 beberapa kulit

    yang menjadi gelap dapat terjadi

    seara normal bila berjalan pada

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    51/53

    %

    10#

    11#

    12#

    pembengkakan, paralysis,

    ibu jari atau ujung jari

    dingin/putih, titik hangat,

    area lunak, gips retak.

    9iskusikan perawatan gips

    yang hijauG atau basah.

    3njurkan penggunaan

    pengering rambut untuk

    mengeringkan area gips yang

    lembab

    9emonstrasikan penggunaan

    kantong plasti untuk

    menutup plaster gips selama

    uaa lembab atau saat

    mandi. *ips basah dengan

    pemakaian agak lembab dan

    bedak penggosok.

    ekstremitas yang digips atau

    menggunakan tangan yang digis!

    ini harus membaik dengan

    istirahat dan peninggian.

    eningkatkan pengobatan tepat

    untuk menegah de-ormitas gips

    dan iritasi kulit/kesalahan postur.

    >atatan6 pemasangan gips

    dinginG langsung pada bantal

    karet atau plasti menjebak panas

    dan meningkatkan waktu

    pengeringan.

    Penggunaan yang hati4hari dapat

    memperepat pengeringan.

    elindungi dari kelembaban,

    yang melunakkan plaster gips

    dan melemahkan gips. >atatan6

    gips serat kaa digunakan lebih

    sering karena bahan ini tidak

    dipengaruhi oleh kelembaban.

    5elain itu beratnya ringan dapat

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    52/53

    '0

    1

    1#

    1#

    1'#

    1?#

    1"#

    3njurkan penggunaan

    pakaian yang adapti-.

    3njurkan ara4ara untuk

    menutupi ibu jari kaki, bila

    tepat, ontoh sarung tangan

    atau kaus kaki halus.

    9iskusikan instruksi pasa4

    pengangkatan gips 6

    =nstruksikan pasien untuk

    melanjutkan latihan sesuai

    iEin.

    =n-ormasikan pasien bahwa

    kulit dibawah gips seara

    umum lembab dan tertutup

    dengan kalus atau serpihan

    kulit yang mati.

    >ui kulit dengan perlahan

    dengan sabun, pro)idon

    iodine,

  • 7/25/2019 Ritha BAB II Fraktur (Autosaved)

    53/53

    '1

    1%#

    20#

    =n-ormasikan pasien bahwa

    otot dapat tampak lembek

    dan atro-i( massa otot

    kurang#. 3njurkan untuk

    memberi sokongan pada

    sendi diatas dan dibawah

    bagian yang sakit dan

    gunakan alat $antu

    mobilitas, ontoh )erban

    elasti, bebat, penahan, kruk,

    walker, atau tongkat.

    8inggikan ekstremitas sesuai

    kebutuhan.

    ekuatan otot akan menurun dan

    rasa sakit yang baru dan nyeri

    sementara sekunder terhadap

    kehilangan dukungan.

    Pambengkakan dan edema

    enderung terjadi setelah

    pengangkatan gips.