Ringkasan...
Transcript of Ringkasan...
Ringkasan EksekutifProgram Kartu Jakarta Pintar (KJP Plus)
Tahun Anggaran 2019
Sekolah
1
Quantitative ResearchMultistage Random Sampling
Margin of Error : 4,46%Tingkat Kepercayaan 95%
+483Respoden
LATAR
BELAKANG
Pengetahuan penerima terhadap program KJP Plus dan perubahannya
Aspek Yang Dievaluasi
Persepsi tentang kelebihan dan kekurangan implementasi program KJP Plus
dibandingkan program sebelumnya
Perilaku penggunaan dana KJP Plus serta program lain yang terkaitKepuasan penerima terhadap implementasi program KJP Plus
Harapan dan saran penerima terhadap implementasi program KJP Plus
Mendapatkan umpan balik dari penerima dalam rangka penyempurnaan Program KJP Plus
Maksud
Untuk mengetahui: Tingkat pengetahuan, kelebihan dan kekurangan, perilakupengguna dan Indeks kepuasan penerima terhadap pelaksanaan program KJPPlus serta masukan untuk Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dalam rangka penyempurnaan program.
Tujuan
2
235
SD SMP SMA Gabungan
137 111 483
Jakarta Utara
Gabungan
89
Jakarta Barat
Gabungan117
Jakarta Pusat
Gabungan49
Jakarta Timur
Gabungan130
Jakarta Selatam
Gabungan88
KepulauanSeribu
Gabungan
10
43
2 8 0
22
24
4523 65
34
31
20
54
40
2326 1013
Grand Total
SD SMP SMA
Orangtua/Wali SiswaPekerjaan Siswa Gabungan
2,1%
0,4%
0,4%
1,3%
6,4%
2,1%4,3%
1,7%
81,3%
0,0%
0,0%
100,0%
0,0%
0,0%
0,0%0,0%
0,0%
0,0%
1,0%
0,2%
51,6%
0,6%
3,1%
1,0%2,1%
0,8%
39,5%Ibu Rumah Tangga
Karyawan Swasta
Pegawai Honorer
Pelajar
Wiraswasta
Sopir/Tukang Ojek
Pekerja Tidak Tetap
Pedagang Kaki Lima
Pekerja Kasar
Orangtua/Wali SiswaUsia Siswa Gabungan
10,6%
48,1%
34,1%
4,3%
2,1%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
100,0%
5,2%
23,4%
17,0%
2,1%
1,0%
51,3%< 21 tahun
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
51 – 60 tahun
> 60 tahun
Umumnya profesi orang tua (ayah) adalah pekerja serabutan dan di sektor informal (Ojek online, tukang cuci, PRT, Cleaning Service, toko klontong) dengan penghasilan yang tidak tetap.
Orang tua (ibu) sebagian besar IRT tapi ada yang berprofesi sebagai buruh cuci, PRT, Cleaning Service, dll.
Range penghasilan : Rp. 1–3 juta/bulan
Mayoritas tinggal di kontrakan denganukuran rumah 9–35 m2 dengan biayakontrakan Rp. 800.000 – 1.200.000Rumah warisan orang tua, atau tinggaldi rumah orang tua, campur dengankeluarga lainnya.
Range pendidikan orang tua: tidaksekolah–D3
Mayoritas SMP
Orangtua/Wali Siswa Siswa
Laki-laki Perempuan
Gabungan
13,2%
86,8%
57,3%
42,7%
64,2%
Pro�l Respoden
Sumber Informasi KJP PLUS
73,1%Sekolah
5,4% 4,5%Media Televisi Teman/Tetangga
SCHOOLmath
3
Pengetahuan Tentang KJP Plus
Pengetahuan perbedaan program KJPdan KJP Plus?
Program bantuan DKI Jakarta yangdidapatkan selain KJP Plus.
Kelebihan Program KJP Plus
40% 51%
8% 1%
Jumlah yang mendapatkan KJP Plus dalam keluarga.
4 orang3 orang2 orang1 orang
19%
81%
KJP Plus saja
Bantuan lainnya
Lainnya
beli sembako murah
cepat dan mudah
Bisa untuk uang jajan, transport, danbeli makanan bergizi untuk siswa
Bisa tarik tunai
Membantu memenuhikebutuhan sekolah
Dananya lebih banyak
PKH, KJS/KISBNI/BRI, dll
Ya19,0%
Tidak81,0%
KJP Plus jumlahnya lebih besar
KJP Plus bisa tarik tunai
KJP Plus program baru
KJP Plus bisa beli sembako murah
KJP Plus bisa sampe kuliah
Lainnya
45.7%
32.6%
8.7%
5.4%
1.1%
6.5%
1.3%
2.6%
5.3%
7.9%
23.7%
28.9%
30.3%
Kekurangan Program KJP Plus
Lainnya
Kadang tidak bisadiambil/tarik tunai
Susah menemukan toko yang kerjasama dengan Bank DKI
Syarat dan administrasi lebih sulit
Ada yang mampu tetapi menerima KJP plus
Tidak bisa ditariklebih dari Rp 100.000
Kadang lama cairnya
6.7%
6.7%
6.7%
6.7%
13.3%
13.3%
46.7%
Uang saku/Uang jajan anak
Transportasisekolah anak
Uang belanjaKeluarga
4
Perilaku Pengguna Dana KJP PlusPenggunaan Dana Tarik Tunai
Responden dari kalangan orangtua siswa
72,8%
14,4%
2,6%
Apakah anda pernah melakukan tarik tunai dengan menggunakan kartu KJP Plus?
35,8%
15,2%
10,9%
7,3%
7,3%
4,2%
1,2%
1,8%
16,4%
Tidak tahu bisa tarik tunaiUntuk beli perlengkapan
sekolahUntuk beli pangan murah
Untuk bayaran sekolah
Khawatir salah
Belum perlu tarik tunai
ATM rusak
Lainnya
Tidak jawab
Pembelian Paket Pangan Murah
Responden Siswa
Responden orangtua siswa
Tidak34,2% Ya
65,8%
Uang saku/Uang jajan
Transportasisekolah
Membeli pulsa/paket data
Main game
Responden dari kalangan siswa
61,8% 52%
8,9%2,4%
94% 92,3%
Indeks
Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)
RespondenOrangtua/Wali Siswa
Persyaratan
Prosedur
WaktuPenyelesaian
Pelayanan
Dana KJP Plus
Kejelasan syarat pesertaprogram KJP Plus
Kemudahan memenuhipersyaratan
Kejelasan prosedurpengurusan menjadipeserta KJP Plus
Kemudahan mengikutiprosedur
Kecepatan waktu penyelesaian sampai kepencairan dana
Kejelasan besaran danaKJP Plus yang diberikan
Besarnya dana KJP Plusyang diberikan
Aturan tentangpenggunaan dana KJP Plus
3,37
3,50
3,43
3,29
PenangananPengaduan,Saran danMasukan
2,57
3,34
3,40
3,48
3,52
3,43
3,33
3,14
3,40
Kecepatan petugas dalammenyelesaikan pengaduanKualitas penyelesaianpengaduan
2,50
2,63
3.23
Skor Skor Pertanyaan SkorIndikator Indeks
Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)
RespondenSiswa
Persyaratan
Prosedur
WaktuPenyelesaian
Pelayanan
Dana KJP Plus
Kejelasan syarat pesertaprogram KJP Plus
Kemudahan memenuhipersyaratan
Kejelasan prosedurpengurusan menjadipeserta KJP Plus
Kemudahan mengikutiprosedur
Kecepatan waktu penyelesaian sampai kepencairan dana
Kejelasan besaran danaKJP Plus yang diberikan
Besarnya dana KJP Plusyang diberikan
Aturan tentangpenggunaan dana KJP Plus
3,08
3,10
2,77
2,99
PenangananPengaduan,Saran danMasukan
2,78
3,07
3,09
3,15
3,06
2,77
3,07
2,91
3,01
Kecepatan petugas dalammenyelesaikan pengaduanKualitas penyelesaianpengaduan
2,74
2,83
2,95
Skor Skor Pertanyaan SkorIndikator
IKM RESPONDEN ORANG TUA/WALI SISWA DAN SISWA
Indeks kepuasan dari kalangan orangtua siswa adalah 3,23 (skala 4) atau 80,81 (skala 100)
Adapun indeks kepuasan responden dari kalangan siswa mencapai2,95 (skala 4) atau 73,67 (skala 100)
5
6
Indeks
Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)
Gabungan
Persyaratan
Prosedur
WaktuPenyelesaian
Pelayanan
Dana KJP Plus
Kejelasan syarat peserta program KJP Plus
Kemudahan memenuhi persyaratan
Kejelasan prosedur pengurusan menjadi peserta KJP Plus
Kemudahan mengikuti prosedur
Kecepatan waktu penyelesaian sampai ke pencairan dana
Kejelasan besaran dana KJP Plus yang diberikan
Besarnya dana KJP Plus yang diberikan
Aturan tentang penggunaan dana KJP Plus
3,24
3,33
3,14
3,16
PenangananPengaduan,Saran danMasukan
2,72
3,22
3,26
3,34
3,31
3,14
3,21
3,04
3,23
Kecepatan petugas dalam menyelesaikan pengaduan
Kualitas penyelesaian pengaduan
2,67
2,77
3,12
Skor Skor Pertanyaan SkorIndikator
IKM GABUNGAN
Indeks kepuasan gabungan yang diperoleh adalah 3,12 (skala 4)atau 77,94 (skala 100)
IKM PENERIMA PROGRAM KJP PLUS
Indeks Kepuasan
Kekecewaan Terhadap Pelayanan KJP Plus
Kalangan orangtua siswa : 3,23 (skala 4) atau 80,81 (skala 100).Kalangan siswa : 2,95 (skala 4) atau 73,67 (skala 100).Jika semua digabungkan, maka indeks kepuasan yang diperolehadalah 3,12 atau 77,94.
Pada peraturan Menpan RB No. 14 Tahun 217 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit PenyelenggaraPelayanan Publik, nilai Indeks sebesar 3,12 atau 77,94 termasukkategori mutu pelayanan B atau Baik.
15,5% responden pernah mengalami kekecewaan dalam menerimapelayanan program KJP Plus.Hal ini terkait dengan;
Responden yang pernah mengalami kekecewaan tersebut, 84,0% menyampaikan pengaduan atas kekecewaan yang dialami.
Pengaduan kepada Bank DKI
Pengaduan kepada sekolah
Alasan Ketidakpuasan
Pada indikator persyaratan.
Pada indikator prosedur.
Pada indikator penanganan pengaduan.
Pada indikator waktu penyelesaian pelayanan
Pada indikator dana KJP Plus
Pengurusan berbelit-belit
Pengurusannya lama
Waktu pencairan dinilai lama
Besaran dana KJP Plus dinilai masih kurang
Penyelesaian pengaduan yang lama
Petugas yang kurang profesional
46,2%
61,9%
9,5%
15,4%
94,9%
79,5%
7
Kartu KJP hilang/rusak
Waktu pencairan dana yang terlambat
Tidak menerima bantuan KJP lagi
Persyaratan yang terlalu banyakPersyaratan yang kurang jelasTidak bisa Scan dan ZIP dokumen
Persyaratan yang susah dipenuhi
an pengaduan
38,1%46%
18,5% 22,2%33,3%11,1%
16,7% 22,9% 29,9%
8DAMPAK/MANFAAT KJP PLUS
Keinginan Melanjutkan Pendidikan Motivasi Sekolah
Peningkatan Prestasi
Manfaat KJP Plus
Secara berurutan berdasarkan jenjang.
Untuk siswa jenjang SMA, ada 37,8% akan bekerja mencari uang.
Membantu biaya pendidikanMembeli perlengkapan/peralatan sekolah
Meringankan beban ekonomi keluarga
Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggiMengikuti kursus keahlianBekerja/cari uang
Lainnya
SD SMP SMA
92,3%86,1%
53,2%
0,9%
37,8%
8,1%4,4% 9,5%0,9%0,0% 0,0%6,8%
92,3%SD 86,1%SMP 53,2%SMA87,4%SD 75,2%SMP 93,6%SMA
44%28,8%
12,8%
Peningkatan prestasi lebih hanyak dirasakanoleh siswa SMA
Tidak mengalami peningkatan prestasiSiswa SDSiswa SMP
59,5%
48,5%
44,5%
Adapun motivasi terbesar yang membuat penerima KJP Plusuntuk terus sekolah adalah untuk dapat meraih cita-cita (26,2%).
Selain tumbuhnya motivasi intrinsik berupa tumbuhnya kesadaran untuk terus sekolah (24%), juga tumbuh
sumber motivasi ekstrinsik berupa tekanan dari orangtua untuk terus sekolah agar program KJP Plus tidak terputus.
Bentuk peningkatan prestasi yang dirasakan oleh responden adalah masuk 10 besar ranking di kelas (59,8%).
Ada juga yang nilai raportnya meningkatkan (19,5%) dan menjadi juara lomba (18,7%)
Dampak/Manfaat KJP PLUS
Angka partisipasi siswa untuk sekolah meningkat. Hal ini dilihat dari jumlahsiswa di dalam satu kelas (rombongan belajar) di sekolah swasta yang terpenuhi.
KJP menjadi alat pemaksa dan pengendalian bagi siswa dan orang tua untukmengikuti aturan sekolah sehingga kenakalan siswa berkurang.
Bagi Pihak Sekolah
Motivasi siswa untuk sekolah hampir tidak berhubungan dengan KJP secaralangsung tapi lebih pada tekanan orang tua terhadap anaknya karenakekhawatiran KJP diputus.
Secara presensi siswa di sekolah bagus karena diancam dengan pemutusanKJP.
KJP Terhadap Motivasi Siswa
KJP memberikan harapan bagi orang tua untuk dapat terus melanjutkanpendidikan anaknya ke jenjang selanjutnya.
Hal ini karena beban biaya pendidikan yang lebih ringan karena ditanggungPemprov DKI melalui KJP.
Umumnya siswa SMP melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya ke SMK.
KJP Terhadap Keinginan Melanjutkan Pendidikan
KJP mengalami peningkatan prestasi. Prestasi siswa lebih terkait padamotivasi dan perhatian orang tua terhadap pendidikan anak.
Penggunaan dana KJP untuk membayar biaya les/bimbel anaknya.
KJP terhadap Prestasi Siswa
SCHOOL
9
10
Saran/Masukan/Kritik
Masukan Dari Pihak Sekolah
Temuan
Secara administrasi KJP tidak sulit bagi operator dan sekolah. Beban administrasi KJP menjadi berat karena akumulasi beban administrasi yang tidak bisa dilakukan oleh orang tua siswa. Misalnya scan dan upload data.Kesulitan dalam tanggung jawab untuk agenda visitasi ke rumah calon penerima KJP. Solusinya orang tua siswa memberikan foto-foto tempat tinggalnya.Tanda tangan orang tua yang berbeda-beda sehingga menyulitkan untuk memenuhi syarat administrasi pengambilan auto debet di Bank DKIWaktu pencairan dana SPP kalo bisa lebih cepat, jangan 6 bulan, tiap 3 bulan.
Kesulitan proses pendidikan siswa di tingkat SMP dan SMA terutama terkait minimnya karakter positif.Cara berpikir orang tua siswa umumnya masih untuk memenuhi kewajiban atau menghindari kesalahan(avoiding) belum untuk mencapai sesuatu (achieving) dan investasi masa depan.Pendidikan di rumah menjadi faktor utama kesuksesan anak selain pendidikan di sekolah. Tingkat SD adalahkunci pembentukan karakter siswa. Pentingnya pendidikan parenting kepada orang tua siswa tingkat SD.Administrasi kependudukan masih belum rapih, karena ada kesulitan dalam menemukan alamat tempattinggal penerima program KJP Plus. Hanya tercantum nama jalan tanpa nomor rumah.
Sekitar 15-20% penerima KJP Plus yang tidak bisa ditemui karena sudah berpindah tempat tinggal.Rata-rata lama tinggi penerima program KJP Plus pada satu alamat sekitar 3-5 tahun karena umumnyatinggal di kontrakan.
Tidak ada penjelasan dari pengelola KJP bila ada siswa yang telah mengajukan KJP namun tidak dapat.Ada line telepon dan desk khusus untuk kepengurusan keluhan KJP di Bank DKI, sehingga penerima KJP bisa langsung menghubung.
11
Berkenaan dengan pengetahuan tentang program KJP Plus, secara umum banyak responden yang tidak familiar atau tidak mengenai KJP Plus.Dengan demikian, sebagian responden tidak mampu membedakan atau tidak tahu perbedaan antara program KJP dan KJP Plus. Otomatissebagian dari mereka juga tidak mengetahui keunggulan KJP Plus dibanding program KJP. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurangnya sosialisasitentang keunggulan atau perbedaan KJP Plus.
Berkaitan dengan perilaku dalam memanfaatkan program KJP Plus, walaupun banyak yang tidak mengetahui perbedaan KJP dan KJP Plus, sebagianbesar (65,8%) sudah memanfaatkan fasilitas tarik tunai. Mereka umumnya melakukan tarik tunai di ATM Bank DKI sebanyak Rp 100 ribu, sebulan sekalidan umumnya digunakan untuk uang jajan dan biaya transportasi sekolah. Adapun responden yang belum memanfaatkan tarik tunai, sebagian besarkerana tidak tahu bisa melakukan tarik tunai.
Dalam hal kepuasan terhadap pelayanan program KJP Plus, secara umum sudah dinilai baik (indeks 3,12). Secara umum, responden dari kalanganorangtua siswa memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi (indeks 3,23) dibandingkan responden dari kalangan siswa (indeks 2,95).
Aspek yang perlu diperbaiki dalam pelayanan KJP Plus terutama dalam penanganan pengaduan, saran, dan masukan serta dalam meningkatkankecepatan pencairan dana. Bagi responden dari kalangan siswa, mereka juga berharap ada peningkatan besaran dana KJP Plus.
Berkenaan dengan dampak dan manfaat program KJP Plus, program ini dinilai telah meningkatkan kesempatan dan peluang bagi masyarakatmiskin di DKI Jakarta untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Program ini juga telah meningkatkan motivasi para siswa untukterus bersekolah dan telah mendorong sebagian penerima program untuk meningkatkan prestasinya.
Bagi sekolah, program ini telah memberi manfaat dalam meningkatkan angka partisipasi sekolah dan jaminankeberlanjutan sekolah bagi siswa dari masyarakat tidak mampu dan pada akhirnya meningkatkan pemasukanbagi sekolah. Walau demikian, proses administrasi pendaftaran penerima program hingga visitasi kepadacalon penerima program masih merupakan beban bagi sekolah.
Dalam hal kepuasan terhadap pelayanan program KJP Plus, secara umum sudah dinilai baik (indeks 3,12). Secara umum, responden dari kalanganorangtua siswa memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi (indeks 3,23) dibandingkan responden dari kalangan siswa (indeks 2,95).
KESIMPULAN
12
Untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang program KJP Plus dan manfaat yang diberikan oleh program KJP Plus, perlu terus meningkatkansosialisasi tentang program KJP Plus dan keunggulan dari program ini. Hal ini penting selain meningkatkancitra pemerintah daerah, juga agarpenerima program dapat memanfaatkan keunggulan dari program KJP Plus.
Untuk meningkatkan kepuasan terhadap layanan KJP Plus, perlu untuk meningkatkan kualitas penanganan pengaduan, saran dan masukan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah menyediakan hotline khusus untuk penerima program KJP Plus dan atau menyediakan desk khusus di Bank DKI yang melayani para penerima program KJP Plus
Indikator lain yang perlu diperhatikan adalah kecepatan pencairan dana KJP Plus. Untuk itu, perlu ditetapkan SLA (Service Level Agreement) waktu pencairan dana sejak persyaratan lengkap diterima.
Untuk mengurangi beban sekolah dalam proses administrasi dan penentuan penerima program, sebaiknya data dan penentuan penerima KJP Plus berasal dari pihak berwenang, karena data kemiskinan bukan domain sekolah. Jadi sekolah bukan pihak yang menentukan penerima program KJP Plus. Visitasi dan pembuktian layak tidaknya seseorang menerima program KJP Plus seharusnya dilakukan oleh tim tersendiri di luar sekolah.
Untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa penerima program, perlu dipertimbangkan dilakukan pendidikan orangtua (parenting education) bagi orangtua penerima program KJP Plus. Hal ini dikarenakan peran strategis dari orangtua dalam memotivasi dan mendorong prestasi siswa. Mata rantai kemiskinan sulit untuk diputus bila secara mental orang tua siswa tidak memiliki attitude positif dalam memandang pendidikan anaknya.
REKOMENDASI