Ringkasan Materi PTM

download Ringkasan Materi PTM

of 16

description

2015

Transcript of Ringkasan Materi PTM

EPIDEMIOLOGI PTMEPIDEMIOLOGI KECELAKAAN LALIN

Adalah suatu masalah yang luas dan kompleks. 90% disebabkan oleh factor manusia (human factor). Dapat terjadi di udara, laut, dan darat.Di asia tenggara, Penyebab kematian terbesar disebabkan oleh PTM (55%) disusul Penyakit Menular (35%). Berdasar RISKESDAS tahun 2013, Di Indonesia pervalensi Kecelakaan Lalin menduduki peringkat 1, disusul dengan Hipertensi dan radang sendi.

Menurut data dinkes Prov. Bali, terjadi penurunan kasus kecelakaan lalin dari 3435 kasus pada 2011 menjadi 22247 pada 2013. Kejadian di kota Denpasar paling tinggi, 13%. 32.8% berusia 16-24 tahun ; 72.2% Laki-laki ; 53.9% Karyawan ; 53.6% Pendidikan SLTA.

Faktor Risikonya:

Faktor Manusia : Pejalan kaki, penumpang samping pengemudi

Pengemudi : Keterampilan mengemudi, Gangguan kesehatan (Mabuk, Ngantuk, Letih), Tidak punya SIM

Penumpang : Jumlah muatan berlebih

Pemakai jalan

Faktor Kendaraan :

Jenis Kendaraan :

Bermotor : Motor, Mobil, Truk, Bus, Bemo

Tidak Bermotorr : Sepeda, Gerobak, Delman, Becak

Faktor Jalanan (KEadaan fisik jalanan, rambu-rambu jalanan)

Kebaikan Jalan

Sarana Jalanan

Faktor LingkunganBentuk Kecelakaan di jalanan1. Manusia( Pegemudi, Penumpang, Pemakai jalanan lain

2. Kendaraan ( Sepeda sampai truk

3. Binatang

4. Tumbuhan

5. Bangunan

Kecelakaan Lalin dapat dicegah. 3 Target dari road safety actions : Pengguna jalanan, Kendaraan, Infrastruktur yang baik dengan manajemen lalulintas yang baik. Kuncinya :Tindakan mencegah :Strategi pencegahan dibuat dari intervensi yang tujuannya:

Mengurangi risiko eksposur

Menghindari kecelakaan/tabrakan dijalan, pemberian paparan tertentu

Mengurangi keparahan luka yang disebabkan kecelakaan

Meningkatkan perawatan medis bagi korban

Langkah mrnghindari kecelakaan, diberi pemaparan :

Membatasi kecepatan

Tindakan melawan alcohol dan mengemudi

Tindakan menghindari pengendara kelelahan

Memastikan pejalan kaki dan pengendara sepeda selamat

Pencegahan kecelakaan lalin disiratkan pada pengendara yang masih muda

Larangan penggunaan ponsel saat mengemudi

Visibilitas jalan yg lebih

Langkah mengurangi keparahan cidera akibat kecelakaan

Penggunaan sabuk pengaman

Ketika digunakan, sabuk pengaman mengurangi risiko kecelakaan fatal/parah (40-65%)

Penggunaan helm

Ketersediaan kantong udara

Helm adalah salah satu alat proteksi cidera kepala yang memungkinkan besar terjadi pd pengemudi kendaraan beroda 2. Ditetapkan pada SK MEnteri Perhubungan No. 188/Aj.403/PHB/86

Masalah:

Tidak semua pengendara memakai helm

Ketaatan semu (takut polisi, asal pakai)

Alasan tidak pakai helm : tidak nyaman, malas, tidak enak)

EPIDEMIOLOGI CANCER

Adalah pertumbuhan sel tanpa control dan tidak punya tujuan jelas.

Faktor Risiko :

1. Genetik

2. Karsinogen ( Virus, Zat Kimia, Radiasi, Hormon, Iritasi kronis

3. Gaya Hidup ( Merokok, Diet tidak sehat, Konsumsi alcohol, Kurang aktivitas fisik

Contoh kanker akibat Zat kimia

Industri:Asbestosis, kromat, anilin, nikel

ObatReserpin : Ca Payudara

Hormon Estrogen TunggalCa Payudara, Ca Ovarium

PhenacetinCa Ginjal

Bahan MakananPengawet, Penyedap, pewarna : Ca Colon

Timah Hitam (Peroral/parenteral)Ca Ginjal

Nikel, Uranium, Asbes (inhale)Ca Paru

Radiasi : Kanker Kulit, Leukimia ( Sinar RO ; Sinar UV,Ledakan bom Atom

Faktor Risiko Kanker dan besar Kontribusi :

Peranan Faktor makanan

Jenis CaPerananJenis makanan

EsophagusRisiko

ProtektifAlkohol, Pickles, Pedas, Minyak

Buah dan Sayuran segar

LambungRisiko

ProtektifSmoked, Salt-canned, Nitrat/trit

Susu, Sayur hijau/kuning, Vit. C

ColonRisiko

ProtektifLemak, Alkohol

Makanan berserat

LiverRisikoAflatoksin, Alkohol

PancreasRisikoAlkohol, Kopi, Daging

V. UrenariaRisikoLemak tinggi

ProstatRisiko

ProtektifTinggi lemak dan ProteinVitamin A

PENCEGAHAN:

1. Primer

Penyuluhan cara mencegah dan risk factors

Menghindari faktor risiko

Vaksin ( Ca Serviks

2. Sekunder

Deteksi dini (screening) ( Tidak semua Ca

Pengobatan tepat

3. Tersier

Pembatasan kecacatan

Rehab (Pemulihan percaya diri ; Perbaiki kualitas hidup)

CERDIK :

Cek kesehatan secara berkala

Enyahkan asap rokok

Rajin aktivitas fisik

Diet sehat dengan kalori seimbang

Istirahat yang cukup

Kelola stress

KANKER PAYUDARA Di Indonesia jumlah penderita kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim 27% dari kanker pada wanita Penelitian di Jakarta Breast Center menunjukkan 78,6% merupakan tumor jinak, 13% terdiagnosa kanker payudara Kebanyakan menyerang kelompok usia 40-70 tahun Pria : wanita = 1 : 100 Kebanyakan terdiagnosis pada fase lanjutBeberapa Risk Factors :

Usia. Kebanyakan menyerang kelompok usia 40-70 tahun, 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Riwayat payudara pernah operasi tumor jinak atau ganas Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Faktor genetik Faktor hormonal Pernah menderita penyakit payudara non-kanker. infeksi, trauma.

Menarhe (menstruasi pertama) sebelum usia 11 tahun,

menopause setelah usia 50 tahun,

G1 setelah usia 30 tahun atau nulipara,

pemakaian pil KB atau terapi estrogen.

Obesitas pasca menopause. Konsumsi alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari Bahan kimia (pestisida, merkuri, pewarna dan pengawet makan) DES (dietilstilbestrol) Penyinaran terutama pada masa kanak-kanak Adanya riwayat kanker rahim, ovarium dan kanker usus besarPerjalanan Alamiah Prepatogenesis ( Mengalami salah satu atau lebih dari faktor risiko tetapi belum ada perubahan anatomi Patogenesis Subklinis Inisiasi ( Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetic sel yang memancing sel mjd ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.

Promosi ( Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen)

Klinis ( Terdapat benjolan keras yang lebih melekat atau terfiksir ; Tarikan pada kulit di atas tumor ; Ulserasi atau koreng ; Edema ; Peaud orange ; Discharge dari puting susu ; Asimetri payudara ; Retraksi puting susu ; Elovasi dari puting susu ; Pembesaran kelenjar getah bening ketiak ; Satelit tumor di kulit ; Eksim pada putting susu LanjutStadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen, USG, dan bila memungkinkan dengan CT Scan, scintigrafi dll.Pencegahan :

1. Primer

Pemberian ASI selama mungkin pada anak Konsumsi buah dan sayuran segar, susu kedelai, tahu, tempe, (genistein) Hindari makanan berkadar lemak tinggi Pemakaian obat hormonal sesuai dengan anjuran dokter Riwayat keluarga menderita kanker pilih KB metode barier dan hindari menggunakan KB PIL, suntikan dan susuk KBHindari :

karsinogen ( Pewarna/pengawet, mercuri, DES, asbes, asap rokok, radiasiPenyedap dan pemanis buatan

Air minum diolah dari sungai kotor dan tercemar limbah

Sayuran berpestisida2. Sekunder

Pada usia muda ( 40 Thn. Riwayat Keluarga DM Riwayat Melahirkan Bayi > 4 Kg Riwayat DM Pada Saat HamilFaktor yang dapat dimodif :

Berat Badan Lebih (IMT>23kg/m2 atau BB>120%BBI) Pola makan yang tidak sehat Kurang Aktivitas Fisik Merokok Dislipidemia (HDL 5 tahun

4. Diestilstilbestrol (DES)

5. Jumlah paritas

6. Usia

7. Hubungan seks/Pernikahan pada usia muda

8. Penggunaan antisptik

Pencegahan :

1. Primer

Melalui promosi dan penyuluhan mengenai pola hidup sehat, menunda aktivitas seksual sampai usia 20 tahun dan berhubungan dengan satu pasangan. Memberikan vaksin HPV, pemberian vaksin HPV akan mengeliminasi infeksi HPV.2. Sekunder

Diagnosis dini displansia dengan berbagai cara baik klinis maupun laboratorium Tes pap smear dan IVA merupakan langkah screening, bukan pengobatan

3. Tersier

Operasi Kemoterapi Melakukan gerakan gerakan untuk membantu mengembalikan fungsi gerak dan untuk mengurangi pembengkakan Pemeliharaan kesehatan secara maksimalCA NASOFARING

Merupakan jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.

Kanker nasofaring adalah tumor ganas yang berasal dari sel epitel nasofaring. Tumor ini bermula dari dinding lateral nasofaring (fossa Rosenmuller) dan dapat menyebar ke dalam atau keluar nasofaring menuju dinding lateral, posterosuperior, dasar tengkorak, palatum, kavum nasi, dan orofaring serta metastasis ke kelenjar limfe leher.KNF diklasifikasikan oleh World Health Organization (WHO) menjadi 3 tipe histologi, yaitu: Tipe 1 : Karsinoma sel skuamosa berkeratinisasi (keratinizing squamous cell carcinoma) Tipe 2 : Karsinoma sel skuamosa tidak berkeratinisasi (non keratinizing squamous cell carcinoma) Tipe 3 : Karsinoma tidak berdiferensiasi (undifferentiated carcinoma)Faktor Risiko :

1. Genetik

Perubahan genetik mengakibatkan proliferasi sel-sel kanker secara tidak terkontrol. Kanker nasofaring banyak ditemukan pada masyarakat keturunan Tionghoa.2. Infeksi virus Eipstein-Barr

Virus ini merupakan virus DNA yang diklasifikasi sebagai anggota famili virus Herpes yang saat ini telah diyakini sebagai agen penyebab beberapa penyakit yaitu, mononucleosis infeksiosa, penyakit Hodgkin, limfoma-Burkitt dan kanker nasofaring.3. Lingkungan

Ikan yang diasinkan kemungkinan sebagai salah satu faktor etiologi terjadinya kanker nasofaring. Teori ini didasarkan atas insiden kanker nasofaring yang tinggi pada nelayan tradisionil di Hongkong yang mengkonsumsi ikan kanton yang diasinkan dalam jumlah yang besar dan kurang mengkonsumsi vitamin, sayur, dan buah segar. Pencegahan

1. Primer

Promosi Kesehatan MasyarakatMelakukan kampanye kesadaran masyarakat akan pentingnya mengendalikan faktor risiko CA Nasofaring, melakukan sosialisasi/penyuluhan mengenai bahaya CA NasofaringProteksi Spesifik

1. Proteksi spesifik yang dapat dilakukan adalah penggunaan vaksin EBV pada penduduk yang tinggal di daerah risiko tinggi

2. Penerangan kebiasaan hidup sehat, mengubah cara memasak makanan untuk mencegah akibat yang ditimbulkan dari bahan bahan yang berbahaya2. Sekunder

a. Deteksi dini ( Serologi, Antibodi Ig G dan Ig A terhadap Viral Capsid Antigen (VCA), Radiologi, Pemeriksaan neurooptalmonologib. Pengobatan (Bedah, Sitostatika, Radiotherapy3. Tersier

Pelayanan di rumah sakit serta pelayanan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien agar siap secara psikologis dan spiritual serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya

ERGONOMIErgonomi Diberbagai SektorA. Ergonomi RT

Beban Kerjanya rendah, waktu kerja 8 jam dan lingkungan kerjanya 24 jam. Pengaruh atau dampaknya jangka panjang.

B. Ergonomi Industri Kecil

Jam kerja panjang, Resiko pekerja cukup tinggi. Tidak terdapat niat memperbaiki kondisi dan Lingkungan Kerja. Pengupahan system borongan.C. Ergonomi Penerbangan

Teknologi canggih

Kemampuan manusia untuk melakukan kegiatan penerbangan serasikan alat,cara thd kebol, kemamp & batasan sbg pelaku utama

Lingkungan cukup memadai

Shift, jam, lembur terorganisasi

Manajemen baik

D. Ergonomi Kelautan

Memahami betul prosedur

Memperhitungan kedalaman

Patuhi teknik penyelaman

Pemeliharaan peralatan scr rutinE. Ergonomi Perkantoran

Task meliputi: ruangan, perlengkapan, hand tool, orang

Organisasi: manajemen, jadwal kerja, shift kerja, rotasi kerja

Lingk : nyaman, aman, & sehat baik fisik mental ex. Suhu, kelembab, cross vent, kebising, peneranganF. Ergonomi Pertanian

Cara kerja tradisional

Peralatan sederhana

Pendidikan rendah

Upah rendah

K3 blm diperhatikan

Sifatnya turun temurun

Produktivitas rendahG. Ergonomi Perkebunan

Jauh dr pemukiman

Fasilitas kurang

Transpotasi & komunikasi kurang

Beban kerja berat

Peralatan tradisional

Lingk kerja kurang

Celaka kerja

Sering sakit akibat kerja dllH. Ergonomi Transportasi

Tempat duduk & peralatan lain untuk operasi sopir tdk sesuai antropo

Tempat duduk penumpang kurang

Prilaku pemakai jln tdk desiplin

Desain jln berpengaruh besar

Kondisi terminal ?

Rambu lalulintas ?I. Ergonomi Industri Manufac

Perpindahan diantar operator

Pekerja sering mengeluh

Keluaran produksi rendah

Absen tinggi

Kecelakaan kerja

Pekerja sering berhentiJ. Ergonomi Hotel

Wisatawan aman, nyaman & sehat

Sarana penunjang : post, telp, transportasi dll

Memeiliki ciri khas khusus

Pelayanan baik selama 24 jam

Pelayanan tepat waktuK. Ergonomi Terminal

Letak diluar kota

Mudah dijangkau

Memperlancar transp antar kota

Nyaman, aman dan sehatKesehatan, Keselamatan, Kenyamanan, Efisiensi Dan ProduktivitasErgonomi Berasal Dari Kata Yunani Yaitu Ergon = Kerja Dan Nomos = Norma /Aturan

Ergonomi Adalah Ilmu, Teknologi Dan Seni Atau Pendekatan Multidisiplener Untuk Menserasikan Alat, Cara, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kemampuan, kebolehan, dan Batasan Manusia, Sehingga Tercapai Kondisi Kerja Dan Lingkungan Yang Sehat, aman, nyaman Dan Efisien, Demi Tercapainya Juga Produktivitas Yang Setinggi-tingginya.Cognitive Ergonomi : Suatu penerapan ergonomi yang berhub dengan keadaan mengetahui atau memahami kondisi manusia yang memiliki kemampuan dan kebolehan terbatas. Dalam hal ini memahami kemapuan, kebolehan dan batasan manusia sebagai titik pusat (center). Agar sesuai/serasi dengan alat cara dan lingkungan kerjanya untuk tercapainya efisiensi.

ORGANIZATION DEVELOPMENT AND MANAGEMENT (ODAM) : Suatu Metode / Cara Penyelenggaraan Pengembangan Organisasi Dan Manajemen Usaha Yang Efektif. Contoh : Dalam Suatu Perusahaan, Seorang Pemimpin Dengan Tidak Bosan-bosannya Selalu Meyakinkan Bawahannya Tentang Orientasi Perusahaan Ke Depan,strategic Plan Manajer Tsb Selalu Melibatkan Bawahannya Dalam Setiap Pengambilan Keputusan.Penyebab Kurang berfungsinya Organisasi :

1. Kurang Pengarahan

2. Kepemimpinan Berada Dalam Pertentangan Pendapat

3. Tergantungnya Pada Produk/Pelayanan Yang Usang

4. Hubungan Renggang Manajemen Dengan Buruh

5. Krisis Ketidakmampuan Manajer Mengatasi Tahap Kacau Dengan Meluasnya Pasar.

6. Krisis Akibat Pemimpin Organisasi Tidak Memiliki Orientasi Ke Depan, sedikit Memikirkan Strategi, arah / Proses Perencanaan, mereka Hidup Dalam Kegiatan Rutin Belaka

7. Krisis Berupa Buruknya Iklim Sosial Dlm Organisasi Yg Menurunkan Moral Dan Rasa Partisipasiketerlibatan Pegawai (Manajer Cenderung Suka Menindas, perbudakan, tidak Adil)

8. Ketatnya Peraturan-peraturan Yang Dibuat Dari PusatUser Oriented

Merupakan suatu pendekatan ergonomi yang menitikberatkan kepada sudut kepentingan pemakai alat/peralatan (dalam hal ini manusia) agar tercapainya keamanan, kenyamanan dan efisiensi

Dapat dicapai dengan cara selalu berdialog dengan karyawan sehingga mengetahui keadaan dan kebutuhan/keperluan mereka

Dalam memproduksi sebuah produk harus berorientasi kepada pemakainya atau kalau dalam pemilihan peralatan kerja harus berorientasi kepada pemakai dan cara penggunaan dari alat tersebut.Man Oriented

Merupakan suatu pendekatan ergonomi yang bertumpu pada manusia, dimana manusia mendapatkan perhatian khusus untuk mendapatkan tugas, oleh karena sifatnya, karakteristiknya maupun prilakunya yang kompleks (ergonomi ; yang merupakan ilmu tersendiri yang mempelajari karakteristik dan tingkah laku manusia) Berorientasi kepada faktor utama yaitu manusianya merupakan faktor yang lebih penting dari faktor lainnya.Kaitan Ergonomi dengan Disiplin Lain

Ergonomi merupakan pertemuan dari lapangan berbagai ilmu yang saling berinteraksi seperti: anthropometri, biometrik, faal kerja, hiperkes, perencanaan kerja, psikologi, sosiologi, fisika, kimia, teknik dll)

Masing-masing disiplin tersebut berfungsi sebagai pemberi informasiPara perancang bertugas untuk meramu masing-masing informasi dan menggunakanya sebagai pengetahuanuntuk merancang fasilitas sedemikian rupa sehingga mencapai kegunaan yang optimal.

Dengan demikian kekhususan utamanya adalah perencanaan dan cara bekerja yang lebih baik meliputi : tata kerja/organisasi, peralatan dan lingkungan kerja.Diperlukan kerjasama diantara peneliti dan teknisi serta ahli dalam pemakaian alat-alat dengan pengukuran, pencatatan, dan pengujiannya.Perbaikan kondisi-kondisi kerja buruk dan tanpa perencanaan biasanya mahal maka usaha sebaiknya dimulai dari perencanaan oleh suatu team ergonomi yang memungkinkan proses, mesin-mesin hasil produksi yang memenuhi persyaratan.Ergonomi adalah asset Persaingan, karena :

Dalam era globalisasi manusia merupakan satu faktor yang sangat menentuka di dalam memenangkan persaingan. Siapa yang memiliki manusia tangguh dalam arti memiliki kemampuan, kebolehan dan batasan yang mampu dimanfaatkan seoptimal dan maksimal mungkin sudah pasti akan memenangkan persaingan. Dalam era globalisasi manusia merupakan satu faktor yang sangat menentuka di dalam memenangkan persaingan.

Siapa yang memiliki manusia tangguh dalam arti memiliki kemampuan, kebolehan dan batasan yang mampu dimanfaatkan seoptimal dan maksimal mungkin sudah pasti akan memenangkan persaingan.

Contoh bagaimana Ergonomi mampu bersaing Mengurangi cost Meningkatkan produktivitas Mengurangi kehilangan man hours / man days Meningkatkan efisiensi Mempersingkat waktu produksi Mengurangi resiko Mengurangi kecelakaanTujuan Ergonomi : Tercapainya kondisi kerja ddan lingkungan yang sehat,aman,nyaman dan efisiensi demi tercapainya produktivitas yang setinggi-tingginyaSasaran Ergonomi :

1. Kesejahteraan fisik dan mental dengan mencegah cedera dan munculnya penyakit akibat kerja, menurunkan beban fisik dan mental, serta mempromosikan kerja dan kepuasan kerja.

2. Kesejahteraan sosial dalam bentuk meningkatkan kualitas kontak sosial, pengelolaan/ organisasi kerja.

3. Keseimbangan rasional antar aspek teknis, ekonomis, anthropologis dan budaya dari sistem manusia -mesin, serta efisiensi sistem.Manfaat Ergonomi :

1. Pekerjaan bisa lebih cepat selesai2. Resiko kecelakaan lebih kecil3. Man-days/hours tidak banyak hilang4. Resiko penyakit akibat kerja kecil5. Gairah / kepuasan kerja lebih tinggiKeselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja ini merupakan pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja

Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmukesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, atau material maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaannya dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umumPendekatan Ergonomi :

Pendekatan conceptual (pada saat perencanaan) ergonomi sangat tepat untuk diterapkan sebagai bagian dari perencanaan menyeluruh. To fit the job to the man maksudnya upaya yang pertama kali harus dilakukan adalah menyesuaikan pekerjaan (alat/mesin, cara kerja/isi kerja/organisasi kerja dan lingkungan kerja) terhadap manusia pekerja (kemampuan, kebolehan dan batasan).Hal yg perlu dipertimbangkan dalam pendekatan Conceptual :

1. Faktor alam/nature2. Faktor pendukung yang merupakan buatan manusia3. Lingkungan/belief yang baik4. Pengalaman individu/kelompok5. Dan pendidikan sehingga dapat menuju pada decision yang baikPendekatan Kuratif :

(Perbaikan/modifikasi di tempat kerja) Usaha memanfaatkan ergonomi untuk memperbaiki the job, dimana upaya pada akhirnya diarahkan pada penyesuaian orang terhadap pekerjaannya melalui proses seleksi, latihan dan adaptasi.Dalam penerapan Teknologi, perlu dilakukan beberapa pertimbangan

1. Perbaikan sistem, organisasi, penerapan teknologi dan tata kerja yang efektif dan efisien sehingga tercapainya produktivitas yang setingi-tingginya.2. Perlu mengikutsertakan si pemakai yang bertugas sebagai operator peralatan yang akan digunakan.Participatory Ergonomics ( Suatu pendekatan ergonomi yang mengkaji segi teknis, ekonomis, kesehatan dan ergonomis, socio-cultural, hemat energi dan lingkungan lestari dengan melibatkan partisipasi masyarakat/pekerja/karyawan dalam pelaksanaannya.Suatu pendekatan ergonomi untuk penerapan teknologi dalam sistem organisasi yang membutuhkan keterlibatan pemakai dalam pengembangan dan mengimplementasikan teknologi.

Total Ergonomics Approach: Suatu Pendekatan Ergonomi Yang Titik Fokusnya Memecahkan Masalah Dengan Melihat Aspek Manusia, Lingkungan, Serta Pengaruh Tugas Terhadap Tubuh, Pengaruh Lingkungan Dan Kondisi Terhadap Tubuh Pekerja Secara Serentak.Yang Dikaji:

Eksternal load (pengukuran stressor, task, organisasi, lingkungan Internal load (sebagai strain fisiologis; penilaian subjektif/beban kerja)Economical Ergonomics: Penerapan ergonomi yang diintegrasikan di dalam proses manajemen sejak perencanaan sampai evaluasi, khususnya dalam bentuk manajemen partisipasi. Tujuan:

1. Menekan biaya produksi2. Memperpendek waktu produksi3. Memperpendek rantai produksi4. Mengurangi beban tambahan Benefit Ergonomic:

1. Waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan menjadi lebih pendek2. Kehilangan man/days-hours bisa ditekan3. Inspeksi bisa dilakukan lebih cepat4. Rasa lelah dan rasa sakit akibat kerja dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan tidak mengganggu pekerjaan dan pemunculannya tidak cepat5. Pekerjaan dapat dilakukan dalam situasi dan kondisi yang nyaman6. Terjadi pengurangan biaya pengobatan7. Waktu produksi dapat lebih diefektifkanMasalah pada ergonomic:

1. Gizi dan kalori2. Sikap kerja-anthropometri3. Tenaga otot-biomekanik4. Kondisi lingkungan5. Kondisi waktu6. Kondisi sosial7. Kondisi informasi8. Interface manusia-mesinFaktor yang perlu dipertimbangkan dalam transfer teknologi :

Secara teknis lebih efisien (mudah dioperasikan, dapat meningkatkan produktivitas, tidak menjadi beban dalam proses produksi) Secara ekonomis lebih menguntungkan (dapat menekan biaya) Secara kesehatan dan ergonomi tidak menimbulkan penyakit baru (kecelakaan kerja, sakit akibat kerja) Secara socio-budaya tidak menimbulkan gejolak baru (dapat diterima) Globalisasi : lebih luas Kompetisi : setiap orang harus mempunyai nilai tambah Wawasan : kemampuan Pertemuan ilmiah akan mendapatkan 1. Wawasan : lebih luas2. Penampilan : fit menyelesaikan tugas3. Expertise : nilai tambah4. Manajemen masa depanCiri keluaran berkualitas dan mampu bersaing :

Menguasai ilmu pengetahuan dan ketranpilan berstandar international dg nilai tambah

Memilih kemampuan human relation yang lebih baik

- komunikasi

- motivasi

- kepemimpinan

- empati

- pemecahan masalah

- managemen konflik dan waktu

Kemampuan bahasa dan teknik komputasi

Innovator dan creator : dicapai dari lingkungan media electronoc tv,radio,video,internet dll3C ( Complexity : kompleks/bermacam-macam permasalahan ; Competition : persaingan ; Change : perubahanMicroergonomic : hanya sbg ilmu ergonomic

Macroergonomic : keseluruhan ilmu ergonomic

Tujuan Ergonomi dicapai dengan mengupayakan agar manusia hanya diberikan suatu pekerjaan (alat, cara dan lingkungan kerja) yang sudah betul-betul terji keserasiannya terhadap kemampuan, kebolehan dan batasan sebagai manusia pemakai, dan sebaliknya didalam melakukan pekerjaan manusia pemakai tersebut harus benar-benar dimanfaatkan kemampuan,kebolehan dan batasannya secara benar melalui optimalisasi dari apa yang dimiliki.

Cara capai produktivitas :

Gizi yang cukup (3xmakan,2xsnack) Pemanfaatan tenaga otot yang optimal Sikap tubuh alamiah Lingkungan yang nyaman Jam kerja yang optimal (8 jam per hari + 1 jam lembur) Adanya rasa harga diri, motivasi, kepuasan kerja. Komunikasi dan imformasi dua arah Interaksi manusia mesin (display dan kontrol dikerjakan tanpa ada beban fisik dan mental)SHIFT KERJA

Bertujuan untuk mengatur dan mengurangi kemacetan lalu lintas

Kerja bergilir menjadi semakin banyak dilaksanakan di industri terutama setelah penemuan lampu listrik oleh Thomas Alfa EdisonBeberapa alasan ada shift kerja :

Proses produksi ( malam hari Tuntutan ekonomi ( mahalnya harga mesin serta mesin yang tidak dapat diduplikasi Tuntutan sektor jasa ( perawat, dokter, polisi, pekerja di bidang transportasi, pegawai restoran serta hotelWaktu kerja penting, karena berhubungan dgn

Lamanya seseorang bekerja secara baik Hubungan waktu kerja dengan waktu istirahat Pembagian waktu kerja : pagi, siang dan malamCircadian Rhythms :

Berbagai fungsi tubuh manusia

Berfluktuasi dalam siklus 24 jam

Irama diatur oleh beroperasinya jam biologis dalam tubuh manusiaFungsi tubuh yg menonjol :

Suhu tubuh Denyut jantung Tekanan darah Volume respirasi Produksi adrenalin Eksekresi urine Kemampuan mental Kapasitas fisik Keadaan tubuh siap bekerja Tidur Pada tubuh, Suhu terendah terjadi pada jam 4 pagi dan suhu tertinggi terjadi pada 8 malam

Terjadinya perubahan suhu tubuh sangat terkait dengan aktivitas fisiologi tubuh. Dalam upaya untuk menjaga kebugaran tubuh maka perlu diperhatikan keberadaan dari pada jam biologis tubuh manusia. Dengan mengetahui jam biologis tersebut maka akan dapat menentukan shift kerja, pengelompokan pekerja dan beban kerja yang diberikan pada pekerja.Berdasar Circadian Rhythms, ada 2 tipe individu :

INDIVIDU TIPE A (TIPE PAGI) Individu yang mempunyai kebiasaan bangun pagi sekali Tidur lebih awal Pekerja siang hari INDIVIDU TIPE B (TIPE MALAM) Individu lambat untuk bangun pagi hari Tetap fit bekerja sampai malam Pekerja malam hariCircadian Rhythms dipengaruhi : Lingkungan sekitar (fisik dan sosial) Aktivitas Sinar dan kegelapan Kebiasaan individuPerubahan circadian rhythms ( perubahan terhadap etos kerja dan prestasi kerjaOrganisme tubuh manusia secara alami termasuk ke dalam :

1. Fase ergotropicFase semua organ tubuh siap bekerja pada siang hari

2. Fase tropotropicFase pemulihan energi terjadi pada malam hariPara pekerja malam ( tidak dalam keadaan untuk berprestasi, tapi dalam fase relaksasi dan siklus harian. Kerja malam memerlukan kalori yang lebih tinggi. Resiko terjadi kecelakaan kerja lebih tinggi

Kerja bergilir :

Berbeda dengan hari kerja normal Dibutuhkan keteraturan selama kerja (waktu pagi sore atau sebaliknya) Terdiri dari beberapa shift dan beberapa group Shift dikerjakan selama 24 jam Waktu kerja 8 jam atau lebih / kurangPertimbangan :

Jumlah hari kerja dalam beberapa minggu Jam kerja dalam beberapa minggu Jumlah shift team Jumlah libur per-minggu atau per-rotasi Jumlah deretan hari dalam shift yang sama Jadwal berapa hari kerja atau memiliki liburMaka yang paling penting pengaturan jadwal shift kerja

Apabila salah dalam pengaturan jadwal akan timbul yang tidak diinginkan : Fatigue (kelelahan) Sistem 3 shift perhari (8 jam kerja) Shift pagi (awal) jam 06.00 14.00 Shift siang jam 14.00 22.00 Shift malam jam 22.00 06.00Pengaturan shift kerja akan berpengaruh pada psikologis dan sosial. Shift kerja dgn 2 shift(12 jam kerja) tdk dijinkan. Kalau ada hrs ada 2 hari libur.

Rotasi kerja perlu diperhatikan krn akan berpegaruh pada biological rhythms manusia. Harus pertimbangkan :

Kekurangan tidur hrs sekecil mungkin utk hindari kelelahan Hrs banyak waktu kemungkinan utk kehidupan keluarga dan kontak sosialRotasi shift :

Rotasi metropolitan : 2 2 2

Rotasi continental : 2 2 3

Sistem 2-2-2 sedikit kurang baik krn libur akhir minggu (sabtu & minggu) datang sekali dlm 8 mgg

Sistem 2-2-3 menguntung krn libur akhir mgg dlm 4 mingu.

Jika ada shift malam, pertingkan hal ini :

Pekerja shift mlm tidak boleh dibawah umur 25 thn dan diatas 50 thn Pekerja yg memiliki penyakit: gangguan pencernaan, emosi tdk stabil, gangguan kejiwaan, sulit tidur Pekerja dgn rumah jauh dr t4 kerja Rotasi shift yg baik 2-2-2 atau 2-2-3 2 atau 3kerja malam beri istirahat 24 jam Shift harus direncanakan dgn baik shg paling sedikit 2 hr istirahat Setiap shift kerja hrs ada satu kali break dgn makanan hangat Rotasi waktu pendek lebih baik dr wkt panjang dan kerja mlm terus berturut turut dihindari KONSUMSI ENERGI & KELELAHAN KERJA kemampuan KEBOLEHAN batasanManusia butuh energi untuk bekerja. Energi yg dibutuhkan tergantung jenis aktivitas. Konsumsi energi merupakan faktor utama dan tolok ukur yang dipakai sebagai penentu besar/ringannya kerja fisik yang dilakukan.

Denyut jantung wanita umumnya akan berdenyut lebih tinggi dibandingkan dengan laki2 (sekitar 10 denyut/menit lebih tinggi). Bila tidak ada kegiatan fisik dilakukan (dalam kondisi istirahat) biasanya pulsa akan sebesar 62 denyut/menit sepadan dengan pengeluaran energi sebesar 1.25 Kkal/menit. Untuk kegiatan yang memerlukan gerakan fisik anggota tubuh dalam klasifikasi ringan (berjalan, duduk/berdiri, berpakaian) memerlukan total kebutuhan energi sebesar 2300-2400 kcal/24 jam.Agar penggunaan tenaga otot bisa optimal maka pengaturan cara kerja otot harus diperhatikan dengan benar. Kegiatan otot dibedakan dalam 2 hal :1. Kerja otot Dinamik (Berirama)

Otot mengencang dan mengerut secara bergantian atau berirama. Sirkulasi darah + O2 dan metabolis akan berlangsung secara lancar.2. Kerja otot Statik (Tetap)

Otot berada dalam posisi mengencang dalam waktu yang cukup lama.

Mengencang otot dalam waktu lama akan menyebabkan aliran darah & O2 terganggu.

Kondisi tersebut mengakibatkan rasa sakit dan lelah pada otot.2 hal penyebab kelelahan :

1. Fisiologis

Adanya perubahan fisologis dalam tubuh5 macam mekanisme dlm tubuh:a. Sistem pencernaanb. Sistem peredaran darahc. Sistem ototd. Sistem sarafe. Sistem pernafasan Kerja fisik kontinyu ( mempengaruhi mekanisme tersebut

Kelelahan terjadi karena terkumpulnya produk sisa dlm otot dan peredaran darah.

Produk sisa bersifat membatasi kelangsungan kegiatan

Produk sisa mempengaruhi serat-serat saraf dan sistem saraf pusat ( bekerja lambat karena lelah

2. Psikologis

Sering dikatakan kelelahan palsu. Tergantung pada kondisi lingkungan dan kondisi tubuhnyaDapat disebabkan oleh:a. Kurang minat dalam bekerjab. Berbagai penyakitc. Keadaan lingkungand. Adanya hukum moral yg mengikate. Merasa tidak sesuaif. Sebab-sebab mental: tanggung jawab, kekhawatiran dan konflikKelelahan dapat dikurangi dengan :

Menyediakan kalori cukup

Menggunakan metode kerja

Memperhatikan kemampuan tubuh

Pengeluaran tenaga tidak melebihi pemasukannya dgn memperhatikan batas2nya

Memperhatikan waktu kerja teratur

Pengaturan jam kerja, istirahat Mengatur lingkungan fisik Mengurangi ketegangan akibat kerjaGejala kelelahan :

Dibedakan jadi :

1. Lelah otot ( Mudah dirasakan karena adanya rasa sakit ( Otot menerima beban yang berlebihan2. Lelah Perasaan ( Sukar dirasakan karena banyak penyebabnyaCara ngurangi kelelahan :

A. Waktu istirahat yg cukupB. Jaminan giziC. Rangsangan luar yg cukup kuatTipe kelelahan :

Lelah visual ( Mata yang berkonsentrasi terus-menerus pada suatu obyek. Misal komputer, cahaya yg terlalu kuat yang mengenai mata juga akan bisa menimbulkan gejala yang sama. Lelah fisik umum Lelah mental ( Bukan aktivitas fisik, melainkan kerja mental (berpikir) lelah otak. Lelah syaraf Kerjaan yg monoton ( Disebabkan oleh aktivitas kerja yang bersifat rutin, monoton atau lingkungan kerja yang menjemukan. Kelelahan yg disebabkan sejumlah faktor yg terus menerus membuat lelah.Lelah akibat kegiatan menyebabkan : Kepala berat Lelah seluruh badan Kaki terasa berat Banyak menguap Pikiran kacau Mengantuk Rasa berat pada mata Gerakan kaku/canggung Berdiri tidak seimbang Ingin berbaringLelah motivasi menyebabkan :

Susah berpikir Lelah berbicara Menjadi gugup Tidak dapat konsentrasi Tidak mempunyai perhatian thd suasana Cendrung untuk lupa Kurang kepercayaan Tidak dapat mengontrol sikap Tidak tekun bekerjaLelah kronis menyebabkan :

Jengkel meningkat dan mudah tersinggung (tidak toleran, bersikap anti sosial) Depresi (kebingungan yg kurang jelas) Menjadi malas dan pendiam Sikap negatif dlm bekerja, tidak senang thd atasan / lingkungan kerjaCiri kelelahan secara umum :

Perhatian yg menurun Persepsi menjadi lamban dan menghambat Pikiran berjalan lambat dan sukar Kemampuan berprestasi menurun Kegiatan mental dan fisik kurang efisienMengatasi Kelelahan : Pengaturan Jam Kerja Istirahat Yang Cukup Penyediaan Fasilitas Istirahat Waktu Libur Dan Rekreasi Organisasi & Hubungan Kerja Memperhatikan Faktor Lingkungan (Kebisingan, Temperatur, Sirkulasi Udara, Penerangan, Dekorasi Dan Tata Warna)Menghilangkan sebab kelelahan :

Kepemimpinan Manajemen Perhatian thd kel. Pegawai Pengorganisasian kerja Meningkatkan kesejahteraanErgonomi Diving :Aktivitas yang dilakukan oleh pekerja dan pengunjung selama diving akan berpengaruh terhadap postur tubuh terutama bagi pekerjanya. Beberapa sikap yang sering dilakukan pada diving, yaitu :

1. Posisi Berdiri

Kerja posisi berdiri lebih melelahkan daripada posisi duduk dan energi yang dikeluarkan lebih banyak, yaitu 10-15% dibandingkan posisi duduk (Napitupulu, 2009). Pada aktivitas diving ini, posisi berdiri dilakukan pada saat persiapan sebelum melakukan diving seperti memakai baju dan peralatan untuk diving.

2. Posisi Membungkuk

Posisi membungkuk merupakan gerakan atau posisi tubuh ke arah depan sehingga antara sumbu badan bagian atas akan membentuk sudut > 20 dengan garis vertikal. Posisi ini terjadi apabila benda berada jauh di depan tubuh atau di bawah garis horizontal tubuh sehingga pekerja membungkuk untuk meraih benda tersebut (Octarisya, 2009). Pada aktivitas diving ini, posisi membungkuk sering dilakukan pada saat mengambil tabung SCUBA yang berat jika masih di darat, namun jika sudah berada di dalam laut tabung ini akan terasa ringan.3. Posisi Menunduk

Posisi menunduk termasuk salah satu postur berisiko dalam bekerja. Postur janggal pada leher jika leher menunduk membentuk sudut > 20 di bawah pandangan mata, sehingga pekerja harus menundukkan kepala untuk melihat obyek tersebut (Octarisya, 2009). Instruktur dan pengunjung akan lebih banyak menunduk pada saat melakukan diving untuk melihat terumbu karang dan ikan yang berada dibawah.Gangguan kesehatan yang dialami oleh pemilik usaha PT. Pasific Bahari Bali Virgo Dive & Water Sports adalah sebagai berikut :1. Beban mental, beban mental yang dialami oleh pemilik usaha disebabkan karena frekuensi jumlah pengunjung yang tidak menentu. Jika jumlah pengunjung sedikit maka pemilik usaha akan merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan operasional usaha. Namun, jika jumlah pengunjung terlalu banyak pemilik usaha merasa kebingungan untuk melayani pengunjung dikarenakan fasilitas yang tidak seimbang dengan jumlah pengunjung.

2. Kepanasan, kepanasan yang dirasakan oleh pemilik usaha diakibatkan karena lingkungan di dalam dan luar tempat kerja bersuhu panas (31-320 C).

3. Kelelahan, pemilik usaha sering merasa kelelahan yang diakibatkan oleh banyaknya pengunjung yang datang, terutama ketika liburan.Gangguan yang dialami instruktur scuba :

a. Sakit pinggang, dikarenakan instruktur harus mengangkat tabung oksigen seberat 19 Kg dari ruang tempat penyimpanan peralatan diving ke boat sebelum melatih maupun memonitor customer yang sedang melakukan scuba diving.

b. Batuk & Flu, ini dapat terjadi dikarenakan cuaca yang tidak menentu.

c. Barotrauma telinga, adalah kerusakan jaringan telinga akibat ketidak-mampuan menyamakan tekanan ruang telinga tengah dengan lingkungan. Perubahan tekanan relatif terbesar selama menyelam terdapat di dekat permukaan. Barotrauma telinga dapat terjadi apabila penyelaman tanpa melaksanakan ekualisasi tekanan telinga tengah dengan cara yang benar.

d. Restriksi paru - paru, dapat disebabkan karena frekuensi penghirupan oksigen yang terlalu sering pada saat melakukan scuba diving sehingga dapat mengganggu fungsi paru.

e. Kepanasan, kepanasan yang dirasakan oleh instruktur scuba diving akibat melayani costumer yang terlalu banyak di pinggir pantai.Customer :a. Pusing dan mual, hal ini dirasakan langsung oleh costumer diving yang pertama kali mencoba wahana ini.

b. Trauma dan dekompresi, ini dapat terjadi apabila melakukan scuba diving terlalu dalam, semakin dalam melakukan scuba diving tekanan air yang dirasakan akan semakin besar. Apabila tubuh tidak dapat menyesuaikan dengan tekanan air ini maka trauma & dekompresi dapat terjadi. Trauma dapat terjadi pada penyelaman 10 meter dan dekompresi dapat terjadi pada penyelaman 12,5 meter.

c. Kepanasan, hal ini dapat dirasakan oleh costumer akibat cuaca yang tidak menentu.

d. Kulit kering, dapat disebabkan oleh air laut dan paparan sinar matahari langsung.

e. Gangguan pendengaran, dapat terjadi dikarenakan pada telinga tidak menggunakan alat pelindung.

f. Kesemutan dan kram, hal ini dapat terjadi apabila melakukan scuba diving terlalu dalam, suhu air semakin dalam semakin dingin, oleh karena itu penyelam dapat kehilangan panas tubuh,

g. Perdarahan, perdarahan juga dapat dipengaruhi oleh kedalaman melakukan scuba diving.

h. Mata perih, bisa disebabkan oleh air laut yang masuk ke bagian muka akibat penggunaan masker yang tidak benar.

RSJ

Permasalahan ergonomi yang terdapat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dapat dibagi menjadi permasalahan tenaga kerja dan permasalahan bangunan dan lingkungan kerja

Permasalahan yang dialami tenaga kerja berkaitan dengan posisi kerja dimana banyak para pekerja yang duduk dalam posisi yang kurang baik, shift kerja dimana pembagian tenaga kerja kuurang merata dan melebihi NAB, serta beban kerja fisik yang berlebihan terutama yang dialami oleh perawat.

Permasalahan bangunan dan lingkungan kerja yang ada di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali adalah kurangnya pencahayaan, ruangan yang kurang luas, ruangan yang pengap, tembok yang penuh berisi coetan, dan tanaman yang kurang dirawat sehingga terlihat gersang.

Penanggulangan yang dapat diberikan mengatur shift kerja, menyusun kebijakan tugas antar dan intern jenis pekerjaan, menyusun kegiatan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengatur tempat kerja, mengatur pencahayaan, dan mengatur sirkulasi udara.Panti Jompo

Kamar mandi yang terdapat dalam masing-masing wisma sudah cukup memenuhi syarat ergonomis yaitu menggunakan kloset duduk. Begitu juga dengan rancangan pada pintu dan jendelanya karena dapat dengan mudah dibuka oleh lansia.

Rancangan tempat duduk, area tempat pembuangan sampah, kamar tidur, tata letak peralatan dapur, dan area parkir masih tergolong belum ergonomis karena dapat mengganggu aktivitas & kenyamanan orang tua di panti serta dapat menyebabkan beberapa risiko kecelakaan. Upaya penanggulangannya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu penanggulanggan manajemen dengan menambah jumlah tenaga kerja dan membuat peraturan untuk memperluas distribusi kerajinan lansia. Dan penanggulangan teknis dengan memperbaiki fasilitas dan penempatan sarana & prasarana dengan tepat.