Ringkasan Buku Ajar 1

3
PENDAHULUAN Dari zaman kemerdekaan, Bung Hatta sudah mementingkan pembentukan karakter yang memang menjadi salah satu kunci kemajuan dan pembangunan bangsa. Ki Hadjar Dewantara juga menegaskan manusia yang merdeka adalah manusia dengan karakter yang kuat. Kekuatan dan keutamaan pada karakter mendasari kebahagiaan pada diri seseorang. Dengan kekuatan dan keutamaan karakter, seseorang dapat menghasilkan perasan-perasaan positif dalam situasi apapun dan melihat sisi-sisi baik dari hidupnya. Jika dipikir lebih mendalam, kekuatan karakter bersumber pada keberadaan manusia sebagai makhluk spiritual. KEPRIBADIAN DAN KARAKTER Karakter bukan kepribadian meskipun keduanya berkaitan erat. Allport mendefisikan kepribadian sebagai hal yang terorganisasi-tidak acak, dan unsur-unsurnya tidak bekerja sendiri-sendiri. Kepribadian manusia adalah kesatuan yang teratus dengan unsur-unsur yang berkaitan satu sama lain juga sesuatu dinamis, yaitu terus bergerak dan berkembang. Sedangkan Allport mendefinisikan karakter sebagai kepribadian yang dievaluasi. Artinya, karakter adalah segi-segi kepribadian yang ditampilkan keluar dari, dan disesuaikan dengan nilai dan norma tertentu. Dengan demikian, karakter dalah kumpulan sifat mental dan etis yang menandai sesorang KEKUATAN DAN KEUTAMAAN KARAKTER Peterson dan Seligman mengembangkan klasifikasi keutamaan beserta pendekatan metodik untuk mengidentifikasi karakter yang merupakan pengenalan terhadap keutamaan tertentu pada diri seseorang. Mereka mengatakan bahwa karakter yang kuat adalah karakter yang bercirikan keutamaan-keutamaan yang

description

Ms. Word

Transcript of Ringkasan Buku Ajar 1

Page 1: Ringkasan Buku Ajar 1

PENDAHULUAN

Dari zaman kemerdekaan, Bung Hatta sudah mementingkan pembentukan karakter

yang memang menjadi salah satu kunci kemajuan dan pembangunan bangsa. Ki Hadjar

Dewantara juga menegaskan manusia yang merdeka adalah manusia dengan karakter yang

kuat. Kekuatan dan keutamaan pada karakter mendasari kebahagiaan pada diri seseorang.

Dengan kekuatan dan keutamaan karakter, seseorang dapat menghasilkan perasan-perasaan

positif dalam situasi apapun dan melihat sisi-sisi baik dari hidupnya. Jika dipikir lebih

mendalam, kekuatan karakter bersumber pada keberadaan manusia sebagai makhluk spiritual.

KEPRIBADIAN DAN KARAKTER

Karakter bukan kepribadian meskipun keduanya berkaitan erat. Allport mendefisikan

kepribadian sebagai hal yang terorganisasi-tidak acak, dan unsur-unsurnya tidak bekerja

sendiri-sendiri. Kepribadian manusia adalah kesatuan yang teratus dengan unsur-unsur yang

berkaitan satu sama lain juga sesuatu dinamis, yaitu terus bergerak dan berkembang.

Sedangkan Allport mendefinisikan karakter sebagai kepribadian yang dievaluasi. Artinya,

karakter adalah segi-segi kepribadian yang ditampilkan keluar dari, dan disesuaikan dengan

nilai dan norma tertentu. Dengan demikian, karakter dalah kumpulan sifat mental dan etis

yang menandai sesorang

KEKUATAN DAN KEUTAMAAN KARAKTER

Peterson dan Seligman mengembangkan klasifikasi keutamaan beserta pendekatan

metodik untuk mengidentifikasi karakter yang merupakan pengenalan terhadap keutamaan

tertentu pada diri seseorang. Mereka mengatakan bahwa karakter yang kuat adalah karakter

yang bercirikan keutamaan-keutamaan yang merupakan keunggulan manusia. Di sini

keutamaan sebagai kekuatan karakter dibedakan dari bakat dan kemampuan. Kondisi

situasional dan pembinaan dapat mempengaruhi kekuatan karakter itu.

MEMBEDAKAN KEUTAMAAN, KEKUATAN KARAKTER DAN TEMA

SITUASIONAL

Peterson dan Seligman mengemukakan tiga level konseptual dari karakter, yaitu

keutamaan, kekuatan, dan tema situasional dari karakter. Perbedaan ini berguna untuk

kepentingan pengenalan, pengukuran, dan pendidikan karakter. Hubungan antara keutamaan,

kekuatan, dan tema situasional karakter besifat hierarkis. Keutamaan berada di level atas, lalu

kekuatan di level tengah, dan tema situasional di level bawah. Kekuatan merupakan

karakteristik utama dari karakter. Kekuatan karakter adalah unsur psikologis, lebih tepatnya,

proses yang mendefinisikan keutamaan. Tema situasional dari karakter adalah kebiasaaan

Page 2: Ringkasan Buku Ajar 1

khusus yang yang mengarahkan orang untuk mewujudkan kekuatan karakter dalam situasi

tertentu.

KRITERIA KARAKTER YANG KUAT

Peterson dan Seligman mengemukakan kriteria dari karakter yang kuat sehingga kita

dapat mengenalinya dlam kehidupan sehari-hari. Kriteria tersebut diantaranya ada 10 poin

penting mengenai kriteria karakter yang kuat.

KEUTAMAAN DAN KEKUATAN KARAKTER YANG MEMBENTUKANYA

Peterson dan Seligman membuat daftar kekuatan karakter pribadi. Berikut 24

kekuatan karakter yang tercakup dalam 6 kategori keutamaan. Keutamaan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Kebijaksanaan dan Pengetahuan. Kekuatannya mencakup kreativitas, rasa ingin tahu,

keterbukaan pikiran, mencintai kegiatan belajar, dan perspektif

2. Kemanusiaan dan Cinta. Kekuatannya mencakup cinta hati, kebaikan hati, dan

kecerdasan sosial.

3. Kesatriaan. Kekuatannya mencakup keberanian untuk menyatakan kebenaran dan

mengakui kesalahan, teguh dan keras hati, integritas, bersemangat, dan antusias.

4. Keadilan. Kekuatannya mencakup kewarganegaraan, kesetaraan, dan kepemimpinan

5. Pengelolaan Diri. Kekuatannya mencakup pemaaf dan pengampun, kerendahatian,

hati-hati dan penuh pertimbangan, dan regulasi-diri.

6. Transendensi. Kekuatannya mencakup apresiasi keindahan dan kesempurnaan, penuh

rasa terima kasih, harapan, spiritualitas, dan menikmati hidup.

KARAKTER DAN SPIRITUALITAS

Spiritualitas merupakan kemampuan membayangkan apa yang mungkin ada dan

kemampuan melampaui situasi kini dan di sini mensyaratkan adanya kemampuan memahami

keterkaitan semua unsur alam semesta. Spiritualitas juga dapat dipahami sebagai dasar

kekuatan dan keutamaan karakter manusia

KEUTAMAAN KARAKTER DAN KEBAHAGIAAN

Pembentukan karakter erat sekali hubungannya dengan pencapaian kebahagiaan.

Saligman menyebutkan tiga kebahagiaan, yaitu memiliki makna dari semua tindakan yang

dilakukan, mengetahui kekuatan tertinggi, dan menggunakan kekuatan tertinggi untuk

melayani sesuatu yang dipercaya sebagai hal yang lebih besar dari diri sendiri. Kebahagiaan

hanya dapat dicapai dengan watak atau karakter yang kuat. Oleh karena itu, pendidikan harus

dicamkan sebagai pembentukan karakter untuk mencapai kebahagiaan tersebut.