Revisi makalah

14
Metode Pembelajaran Tutorial Disampaikan dalam pembuatan makalah BLOK 1 Skenario 1 DISUSUN OLEH : Nurbainatus Arisha ( 10614034 ) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

description

uiyytgyrtuyy

Transcript of Revisi makalah

Metode Pembelajaran Tutorial

Disampaikan dalam pembuatan makalah

BLOK 1Skenario 1

DISUSUN OLEH :

Nurbainatus Arisha ( 10614034 )

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

TINGKAT I

2014

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nyasehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan.Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah TUTORIAL dan pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing dalam pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. drg. Sahat Manampin2. Rekan-rekan seangkatan

3. Semua pihak lain yang juga telah turut membantu pembuatan makalah ini

Penulis menyadari makalah kami masih ada kekurangan. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang sekiranya dapat membangun agar penyusunan makalah ini menjadi lebih baik dan lebih berguna bagi semua pihak.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan bisa memenuhi tugas sesuai dengan keinginan yang diharapkan oleh dosen pembimbing.Kediri, 25 September 2014Nurbainatus ArishaDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

1

1.3 Tujuan

1

1.4 Hipotesa

1

BAB II PEMBAHASAN

2

2.1 Tutorial

2

2.1.1 Definisi

2

2.1.2Manfaat tutorial

3

2.2 Berpikir Kritis

3

2.2.1 Definisi

32.2.2 Keterampilan Berpikir Kritis ..

3

2.3 Evidence Based Learning (EBL)

4

2.3.1 Definisi

42.4 Evidence Based Dentistry (EBD)

52.4.1 Definisi

5

2.4.2 Manfaat

5

BAB III KONSEP MAPPING

6

BAB IV PENUTUP

7

4.1 Kesimpulan

74.2 Saran

7DAFTAR PUSTAKA

8BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran mahasiswa baru FKG IIK Bhakti Wiyata Kediri yang diterapkan berbentuk tutorial yang membutuhkan pencarian informasi, baik dari text book dan internet, yang hasilnya dipresentasikan dalam diskusi kelompok. Pembelajaran dengan metode ini diharapkan dapat membuat mahasiswa mampu berpikir kritis dalam mengelola informasi kesehatan dan mampu menggunakan pendekatan evidance based learning. Sehingga nantinya saat menjadi dokter gigi mampu menggunakan pendekatan evidance based dentistry dalam pengelolaan kesehatan gigi dan mulut pasien.Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri di Fakultas Kedokteran Gigi menerapkan metode tutorial untuk system pembelajaran mahasiswa agar dapat lebih berpikir kritis. Dari tutorial itu sendiri yaitu sekelompok kecil mahasiswa yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggotanya untuk mendiskusikan suatu masalah dan mendapatkan solusi atau memecahkan masalah dengan pemikiran, pengetahuan, dan pendapat masing-masing dengan proses tutorial yang ideal. Presentasi laporan tutorial dalam diskusi pleno, pencapaian keterampilan belajar berbasis Evidence Based Learning dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat.

Tutorial tidak ada, jika kemandirian tidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang ke tutorial dengan kepala kosong, maka yang terjadi adalah perkuliahan biasa, bukan tutorial. Dengan demikian, secara konseptual tutorial perlu dibedakan secara tegas dengan kuliah (lecturing) yang umum berlaku di perguruan tinggi di mana peran dosen sangat besar.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah mahasiswa dapat berfikir kritis dengan penerapan metode problem based learning (PBL) ?

1.3 Tujuan

Untuk meningkatkan berfikir kritis mahasiswa dengan penerapan metode problem based learning (PBL).

1.4 Hipotesa

Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial

merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan

inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak

pembelajar yang dikenal sebagai Tutor

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tutorial2.1.1 DefinisiMenurut Ahmadi (1997:73), tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk arah dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif.

2.1.2 Manfaat tutorial1. Memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk melakukan interaksi akademik dengan tutor dan dengan sesama mahasiswa. Melalui interaksi ini mereka dapat memecahkan berbagai masalah akademik yang dihadapinya.

2. Membantu atau memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir.

3. Membantu mahasiswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui tugas-tugas yang diberikan oleh tutor dan kemudian diperiksa, dikomentari, dan didiskusikan oleh tutor.

4. Meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar, lebih-lebih jika kegiatan tutorial mampu menumbuhkan persaingan akademik yang sehat diantara mahasiswa.

5. Memicu, memacu, dan membiasakan mahasiswa untuk belajar mandiri (autonomous learning); oleh karena itu, tutorial harus mampu membuka jalan (paving the way) bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menciptakan kondisi yang kondusif, yaitu kondisi, lingkungan, dan penilaian yang menumbuhkan keinginan untuk belajar (Holmberg, 1995).

2.2BerpikirKritis2.2.1 Definisi

Berpikir kritis adalah kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji, dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna (Cece Wijaya, 1996 :72)

2.2.2 Keterampilan Berpikir Kritis

Garnison, Anderson, dan Archer (2001) membagi empat keterampilan berpikir kritis, yaitu:

1. Trigger event (cepat tanggap terhadap peristiwa), yaitu mengidentifikasi atau mengenali suatu isu, masalah, dilemma dari pengalaman seseorang, yang diucapkan instruktur, atau siswa lain,

2. Exploration (eksplorasi), memikirkan ide personal dan social dalam rangka membuat persiapan keputusan,

3. Integration(integrasi), yaitu mengkonstruksi maksud/arti dari gagasan, dan mengintegrasikan informasi relevan yang telah ditetapkan pada tahap sebelumnya, dan

4. Resolution (mengusulkan), yaitu mengusulkan solusi secara hipotetis, atau menerapkan solusi secara langsung kepada isu, dilema, atau masalah serta menguji gagasan dan hipotesis.

2.3 Evidence Based Learning (EBL)2.3.1 DefinisiModel pembelajaran Evidence Based Learning merupakan salah satu model yang menggabungkan aspek metode pembelajaran dan efek pelaksanaan metode tersebut. Model ini menitik beratkan pada usaha menanamkan keterampilan inquiry pada mahasiswa dan mengevaluasi dampaknya berdasarkan data yang diperoleh maupun fakta yang teramati selama pembelajaran (Thomas: 2009). 2.4 Evidence Based Dentistry (EBD)2.4.1 DefinisiKedokteran gigi (EBD) berbasis bukti adalah sebuah pendekatan untuk perawatan kesehatan yang memerlukan integrasi bijaksana, penilaian sistematis ilmiah yang relevan, berkaitan dengan pasien dan medis dengan keahlian klinis dokter gigi dan kebutuhan pengobatan pasien (Eddy DM,2005).

2.4.2 Manfaat Memperoleh study penelitian kritis

Memperbaiki derajat kesehatan dan perawatan

Untuk memperoleh informasi yang sahih dan mutahir dalam mengobati pasien

Membantu dalam memilih artikel yang relefan yang mana artikel tersebut dipakai sebagai pedoman pemutusan diagnosa bagi pasien

Terhindar dari kesalahan prespsi dalam berbagai aspek seperti diagnosis, terapi atau prognosis.

Meningkatkan kualitas pelayanan BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tutorial sebagai metode pembelajaran yang membantu siswa agar bisa berpikir kritis, aktif dalam diskusi tersebut dengan mengemukakan pendapat di depan teman sekelompoknya dan mengembangkan kemampuan yang kita miliki dalam cara berpikir. Jadi sangat penting untuk menerapkan tutorial dalam kehidupan nyata.4.2 Saran 1. Sebagai mahasiswa seharusnya aktif dalam kegiatan tutorial, sehingga diskusi berjalan dengan lancar.2. Dalam tutorial, kita sebagai mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis sehingga bisa menyelesaikan masalah-masalah yang muncul.

Daftar pustakaAhmadi, Abu. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung

Borje Holmberg. (1995). Theory and Practice of Distance Education. London: Routledge.

Cece Wijaya. 1996. Pendidikan Remidial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia. Bandung: Rosdakarya.

Eddy, D. M. 2005. Evidence-based dentistry: A unified approach. Health Affairs. 24(1):9-17.

Thomson, J. 2009. Evidence Based Learning for students and teachers. The science

Teaher.Journal Proquest. November 2009