RETINOPATI DIABETIK F4

download RETINOPATI DIABETIK F4

of 11

Transcript of RETINOPATI DIABETIK F4

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    1/11

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik degenerative tersering dengan angka

    morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia. World Health Organization (WHO) melaporkan

    bahwa Indonesia berada di urutan keempat negara yang jumlah penyandang DM terbanyak.

    umlah ini akan men!apai "#$% juta pada tahun "&%&.#

    Diabetes melitus adalah masalah kesehatan utama didunia dengan angka kejadian

    penyakitnya yang terus meningkat tiap tahunnya.'etinopati diabetik adalah kelainan pada retina

    yang tidak disebabkan radang$ yang ditemukan pada pasien diabetes melitus. 'etinopati diabetik

    merupakan penyulit penyakit diabetes yang paling penting$ karena insidensinya yang !ukup

    tinggi yaitu men!apai &*&+ penderita diabetes dan prognosisnya yang kurang baik terutama

    bagi penglihatan.*

    ,ekarang ini retinopati diabetik meningkat menjadi penyebab utama kebutaan di dunia

    pada kelompok umur "&-* tahun. ,ekitar "$**& juta orang didunia mengalami kebutaan karena

    retinopati diabetik. Hilangnya produktiitas dan kualitas hidup membawa pasien retinopati

    diabetik pada masalah sosial dan ekonomi. 'isiko menderita retinopati DM meningkat

    sebanding dengan semakin lamanya seseorang menyandang DM. /aktor risiko lain untuk

    retinopati DM adalah ketergantungan insulin pada penyandang DM tipe II$ neropati$ dan

    hipertensi.-$0

    ,ementara itu$ pubertas dan kehamilan dapat memper!epat progresivitas retinopati DM.

    1ebutaan akibat retinopati DM menjadi masalah kesehatan yang diwaspadai di dunia karena

    kebutaan akan menurunkan kualitas hidup dan produktivitas penderita yang akhirnya

    menimbulkan beban sosial masyarakat. Masalah utama dalam penanganan retinopati DM adalah

    keterlambatan diagnosis karena sebagian besar penderita pada tahap awal tidak mengalami

    gangguan penglihatan.-$2

    Dokter umum di pelayanan kesehatan primer memegang peranan penting dalam deteksi

    dini retinopati DM$ penatalaksanaan awal$ menentukan kasus rujukan ke dokter spesialis mata

    dan menerimanya kembali. 3pabila peranan tersebut dilaksanakan dengan baik$ maka risiko

    kebutaan akan menurun hingga lebih dari 2&+.2

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    2/11

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Definisi

    'etinopati diabetik adalah penyakit yang berpotensi merusak pembuluh darah retina

    se!ara kronis progresi$ berhubungan dengan hiperglikemia yang lama dan terkait dengan

    diabetes melitus juga hipertensi$ dapat berkembang sampai tingkatan tertentu$ dan merupakan

    komplikasi yang serius. 'etinopati akibat diabetes melitus lama berupa aneurismata$ melebarnya

    vena$ perdarahan dan eksudat lemak. Diabetes adalah penyakit gangguan metabolik dengan

    adanya hiperglikemia kronik dimana terjadi resistensi insulin atau gangguan sekresi yang

    menyebabkan komplikasi multiorgan termasuk komplikasi pada mata$ ginjal$ sara$ pembuluh

    darah$ dan jantung.#$"$%

    2.2. Epidemiologi

    'etinopati adalah salah satu komplikasi mikrovaskular DM yang merupakan

    penyebab utama kebutaan pada orang dewasa. 4enelitian epidemiologis di 3merika$ 3ustralia$

    5ropa$ dan 3sia melaporkan bahwa jumlah penderita retinopati DM akan meningkat dari #&&$6juta pada tahun "& menjadi #*$2 juta pada tahun "&%& dengan %&+ di antaranya teran!am

    mengalami kebutaan.

    The DiabCare Asia 2008 Study melibatkan # 06* penderita DM pada #6pusat kesehatan

    primer dan sekunder di Indonesia dan melaporkan bahwa "+ penderita DM mengalami

    komplikasiretinopati$ dan -$+ di antaranya merupakan retinopati DM prolierati.*

    2.3. Paofisiologi !einopai D"

    Hiperglikemia kronik mengawali perubahan patologis pada retinopati DM dan terjadi

    melalui beberapa jalur. 4ertama$ hiperglikemia memi!u terbentuknya reactive oygen

    intermediates ('OIs) dan advanced glycation end!roducts (375s). 'OIs dan 375s merusak

    perisit dan endotel pembuluh darah serta merangsang pelepasan aktor vasoakti seperti nitric

    oide (8O)$ prostasiklin$ insulin"li#e gro$th %actor"& (I7/#)$ dan endotelin yang akan

    memperparah kerusakan. 1edua$ hiperglikemia kronik mengaktivasi jalur poliol yang

    meningkatkan glikosilasi dan ekspresi aldose reduktase sehingga terjadi akumulasi sorbitol.

    7likosilasi dan akumulasi sorbitol kemudian mengakibatkan kerusakan endotel pembuluh darah

    dan disungsi en9im endotel. 1etiga$ hiperglikemia mengaktivasi transduksi sinyal intraseluler

    protein kinase : (41:). 'ascular endothelialgro$th %actor (;57/) dan aktor pertumbuhan

    lain diaktivasi oleh 41:. ;57/ menstimulasi ekspresi intracellular adhesion molecule"&

    (I:3M#) yang memi!u terbentuknya ikatanantara leukosit dan endotel pembuluh darah. Ikatan

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    3/11

    tersebutmenyebabkan kerusakan sawar darah retina$ serta thrombosisdan oklusi kapiler retina.

    1eseluruhan jalur tersebut menimbulkangangguan sirkulasi$ hipoksia$ dan inlamasi padaretina.

    Hipoksia menyebabkan ekspresi aktor angiogenik yang berlebihan sehingga merangsang

    pembentukan pembuluh darah baru yang memiliki kelemahan pada membran basalisnya$

    deisiensi taut kedap antarsel endotelnya$ dan kekurangan jumlah perisit. 3kibatnya$ terjadi

    kebo!oran protein plasma dan perdarahan di dalam retina dan vitreous. 2$##

    2.#. Klasifi$asi

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    4/11

    2.%. &e'ala dan Tanda !einopai D"

    7ejala yang dapat dirasakan yaitu bintikbintik gelap yang mengambang pada

    penglihatan$ loaters$ kesulitan memba!a$ penglihatan menjadi kabur$ kesulitan dengan persepsi

    warna$ luktuasi$ dan kehilangan daya penglihatan.%1ebutaan pada DM dapat terjadi akibat

    edema hebat pada makula$ perdarahan massi intravitreous$ atau ablasio retina traksional. 6$2$##

    Menurut American Academy o% O!thalmology$ belum diketahui sebab pasti penyakit

    diabetik mikrovaskuler ini. Diyakini bahwa perubahan biokimia dan isiologi karena terpajan

    dengan hiperglikemia yang lama$ sehingga terjadi gangguan endotel vaskuler. 1elainan

    hematologik dan biokimia berkorelasi dengan prevalensi dan tingkat keparahan retinopati =

    #) 4eningkatan adhesi platelet

    ") 4eningkatan angregasi eritrosit

    %) ,erum lipid yang abnormal

    ) /ibrinolisis yang tidak sempurna

    *) 3bnormalnya kadar hormon pertumbuhan

    -) >idak seimbangnya vascular endothelial gro$th %actor (')*+,

    ?ang menjadi aktor resiko untuk retinopati diabetik yaitu tipe diabetes yang diderita

    pasien$ durasi diabetes penderita$ kontrol gula darah$ kontrol tekanan darah$ kontrol lipid darah$

    kehamilan$ dan merokok.#$"

    ,ebagian besar penderita retinopati DM$ pada tahap awal tidak mengalami gejala

    penurunan tajam penglihatan. 3pabila telah terjadi kerusakan sawar darah retina$ dapat

    ditemukan mikroaneurisma$ eksudat lipid dan protein$ edema$ serta perdarahan intraretina.

    ,elanjutnya$ terjadi oklusi kapiler retina yang mengakibatkan kegagalan perusi diserabut sara

    retina sehingga terjadi hambatan transportasi aksonal. Hambatan transportasi tersebut

    menimbulkan akumulasi debris akson yang tampak sebagai gambaran so%t eudates pada

    pemeriksaan otalmoskopi.1elainan tersebut merupakan tanda retinopati DM non prolierati.

    Hipoksia akibat oklusi akan merangsang pembentukan pembuluh darah baru dan ini

    merupakan tanda patognomonik retinopati DM prolierati.-$##$#%

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    5/11

    2.(. Diagnosis !einopai D"

    Deteksi dini retinopati DM di pelayanan kesehatan primer dilakukan melalui

    pemeriksaan unduskopi direk dan indirek. Dengan %undus !hotogra!hy dapat dilakukan

    dokumentasi kelainan retina.2

    7ambar ".'etina pada mata normal (kiri) dan retina pada mata penderita retinopati diabetik.

    Metode diagnostik terkini yang disetujui oleh American Academy o% O!hthalmology(33O) adalah %undus !hotogra!hy- 1eunggulan pemeriksaan tertersebut adalah mudah

    dilaksanakan$ interpretasi dapat dilakukan oleh dokter umum terlatih sehingga mampu laksana di

    pelayanan kesehatan primer. ,elanjutnya$ retinopati DM dikelompokkan sesuai dengan standar

    )arly Treatment Diabetic.etino!athy Study (5>D',) yang tampak pada >abel #.#

    3

    Klasifi$asi )einopai D" Tanda pada peme)i$saan maa

    Derajat # >idak terdapat retinopati DM

    Derajat " Hanya terdapat mikroaneurisma

    Derajat % 'etinopati DM nonprolierati derajat ringan

    sedang yang ditandai oleh mikroaneurisma dan satu

    atau lebih tanda=

    'enous loo!s

    4erdarahan

    Hard eudates

    So%t eudates

    /ntra retinal microvascular abnormalities

    (I'M3)

    'enous beading

    Derajat 'etinopati DM nonprolierati derajat sedangberat

    yang ditandai oleh=

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    6/11

    4erdarahan derajat sedangberat

    Mikroaneurisma

    I'M3

    Derajat * 'etinopati DM prolierati yang ditandai oleh

    neovaskularisasi dan perdarahan vitreous

    Di pelayanan primer pemeriksaan%undus !hotogra!hy berperanan sebagai pemeriksaan

    penapis. 3pabila padapemeriksaan ditemukan edema makula$ retinopati DM nonprolierati

    derajat berat dan retinopati DM prolierati maka harus dilanjutkan dengan pemeriksaan mata

    lengkap olehdokter spesialis mata.0$#*

    4emeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis mata terdiri dari pemeriksaan visus$

    tekanan bola mata$ slit"lam! biomicrosco!y gonioskop$ unduskopi dan stereosco!ic%undus

    !hotogra!hy dengan pemberian midriatikum sebelum pemeriksaan. 4emeriksaan dapat

    dilanjutkan dengan o!tical coherence tomogra!hy (O:>) dan ocular ultrasonogra!hy bila

    perlu.-$#-

    O:> memberikan gambaran penampang aksial untuk menemukan kelainan yang sulit

    terdeteksi oleh pemeriksaan lain dan menilai edema makula serta responsnya terhadap terapi.

    Ocular ultrasonogra!hy bermanaat untuk evaluasi retina bila visualisasinya terhalang oleh

    perdarahan vitreous atau kekeruhan media reraksi.-

    2.*. Peme)i$saan pen+'ang#$"$

    4emeriksaan /unduskopi Direk pada 'etinopati DM

    4emeriksaan penunjang untuk retinopati diabetik dapat dilakukan oto undus dimana

    dapat diperiksa adanya kekeruhan pada media penglihatan$ seperti pada kornea$ lensa$ dan badan

    ka!a$ serta undus okuli terutama retina dan papil sara optik$ dan merupakan metode yang

    eekti dan sensiti$ otograi tujuh bidang merupakan pemeriksaan skrining baku emas@ OCT

    (O!tical Coherence Tomogra!hy, sangat bermanaat dalam menentukan dan memantau edema

    makula$ dan ++A (+undus +lourescein Angiogra!hy,

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    7/11

    kurang nyaman setelah ditetesi obat tersebut. 'isiko glaukoma akut sudut tertutup merupakan

    kontraindikasi pemberian midriatikum.#0

    4emeriksaan unduskopi direk dilakukan di ruangan yang !ukup gelap. 4asien duduk

    berhadapan sama tinggi dengan pemeriksa dan diminta untuk memakukan (iksasi)

    pandangannya pada satu titik jauh. 4emeriksa kemudian mengatur otalmoskop pada & dioptri

    dan ukuran aperture yang sesuai. Mata kanan pasien diperiksa dengan mata kanan pemeriksa dan

    otalmoskop dipegang di tangan kanan.

    Mulamula pemeriksaan dilakukan pada jarak *& !m untuk menilai releks retina yang

    berwarna merah jingga dan koroid. ,elanjutnya$ pemeriksaan dilakukan pada jarak "% !m

    dengan mengikuti pembuluh darah ke arah medial untuk menilai tampilan tepi dan warna diskus

    optik$ dan melihat cu!"disc ratio- Diskus optik yang normal berbatas tegas$ discberwarna merah

    muda dengan cu!berwarna kuning$ sedangkan cu!"disc ratio A&$%. 4asien lalu diminta melihat

    ke delapan arah mata angin untuk menilai retina. Mikroaneurisma$ eksudat$ perdarahan$ dan

    neovaskularisasi merupakan tanda utama retinopati DM. >erakhir$ pasien diminta melihat

    langsung ke !ahayaotalmoskop agar pemeriksa dapat menilai makula. 5dema makula dan

    eksudat adalah tanda khas makulopati diabetikum. #0$#6

    2.,. Taa La$sana !einopai D"

    >ata laksana retinopati DM dilakukan berdasarkan tingkat keparahan penyakit.4engobatan dengan mengontrol diabetes melitus dengan diet dan obatobat antidiabetes.

    'etinopati DM non prolierati derajat ringan hanya perlu dievaluasi setahun sekali. 4enderita

    retinopati DM non prolierati derajat ringansedang tanpa edema makula yang nyata harus

    menjalani pemeriksaan rutin setiap -#" bulan. 'etinopati DM non prolierati derajat ringan

    sedang dengan edema makula signiikan merupakan indikasi laser !hotocoagulation untuk

    men!egah perburukan. ,etelah dilakukan laser !hotocoagulation penderita perlu dievaluasi

    setiap " bulan. 4enderita retinopati DM nonprolierati derajat berat dianjurkan untuk

    menjalani !anretinal laser !hotocoagulation$ terutama apabila kelainan berisiko tinggi untuk

    berkembang menjadi retinopati DM prolierati. 4enderita harus dievaluasi setiap % bulan

    pas!a tindakan.

    ,edangkan untuk tatalaksana retinopati diabeti! dapat dilakukan 1aser Scatter untuk

    pasien dengan resiko tinggi retinopati diabetik prolierati$scatter !anretinal !hotocoagulation

    (., dapat memperlambat atau menghentikan kebo!oran darah dan !airan pada retina@ dapat

    diberikan anti ')*+ ('ascular )ndothelial *ro$th +actor, diantaranya 3vastin (

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    8/11

    terjadi retinopati DM prolierati disertaiedema makula signiikan$ maka kombinasi%ocal dan

    !anretinal laser !hotocoagulation menjadi terapi pilihan.".%.-.#6

    Cntuk pembedahan$ dapat dilakukan vitrektomi adalah teknik pembedahan yang

    dilakukan untuk mengeluarkan darah dari vitreus dengan insisi atau goresan pembedahan yang

    ke!il. 4enyulit yang dapat timbul adalah ablasi retina traksi dan perdarahan badan ka!a. 6

    2.-. Dee$si Dini !einopai D"

    4ada tahun "&$ The American Diabetes Association menetapkan beberapa

    rekomendasi pemeriksaan untuk deteksi dini retinopati DM. 4ertama$ orang dewasa dan anak

    berusia lebih dari #& tahun yang menderita DM tipe I harus menjalani pemeriksaan mata lengkap

    oleh dokter spesialis mata dalam waktu lima tahun setelah diagnosis DM ditegakkan.

    1edua$ penderita DM tipe II harus menjalani pemeriksaan mata lengkap oleh dokter

    spesialis mata segera setelah didiagnosis DM. 1etiga$ pemeriksaan mata penderita DM tipe I

    dan II harus dilakukan se!ara rutin setiap tahun oleh dokter spesialis mata. 1eempat$ rekuensi

    pemeriksaan mata dapat dikurangi apabila satu atau lebih hasil pemeriksaan menunjukkan hasil

    normal dan dapat ditingkatkan apabila ditemukan tanda retinopati progresi. 1elima$ perempuan

    hamil dengan DM harus menjalani pemeriksaan mata rutin sejak trimester pertama sampai

    dengan satu tahun setelah persalinan karena risiko terjadinya danatau perburukan retinopati DM

    meningkat$ dan ia harus menerima penjelasan menyeluruh tentang risiko tersebut.

    0$2

    4eranan dokter umum dalam tata laksana retinopati DM adalah mengendalikan aktor

    risiko$ yaitu kadar gula$ kadar lipid$ dan tekanan darah yang abnormal. 4engendalian atas ketiga

    aktor ini terbukti mampu menurunkan risiko dan memperlambat progresivitas retinopati DM.2

    >arget optimal yang harus di!apai adalah kadar Hb3#! A0+$ kadar lo$"density li!o!rotein

    (BDB) A#&& mgdB$ kadar high"density li!o!roteinE*& mgdB$ kadar trigliserida A#*& mgdB

    dan tekanan darah A#%&6& mmHg.0 5dukasi oleh dokter umum mengenai DM dan komplikasi

    retinopati akan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan penderita DM menjalani pemeriksaan

    mata rutin. Dengan demikian rujukan ke dokter spesialis mata dapat dilakukan pada saat yang

    tepat. Hal tersebut akan menurunkan angka kebutaan akibat retinopati DM.2

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    9/11

    BAB III

    KESI"PULAN

    'etinopati DM merupakan komplikasi mikrovaskular DMyang menjadi penyebab utama

    kebutaan pada orang dewasa di negara maju. 7ejala yang dapat dirasakan yaitu bintikbintik

    gelap yang mengambang pada penglihatan$ loaters$ kesulitan memba!a$ penglihatan menjadi

    kabur$ kesulitan dengan persepsi warna$ luktuasi$ dan kehilangan daya penglihatan.

    1ebutaan pada DM dapat terjadi akibat edema hebat pada makula$ perdarahan massi

    intravitreous$ atau ablasio retina traksional. Deteksi dini retinopati DM di pelayanan kesehatan

    primer dilakukan melalui pemeriksaan unduskopi direk dan indirek. Dengan %undus

    !hotogra!hy dapat dilakukan dokumentasi kelainan retina. 1eterlambatan diagnosis DM dan

    tidak adanya gejala pada awal perjalanan penyakit menyebabkan sebagian besar kasus retinopati

    DM tidak terdeteksi hingga terjadi kebutaan. Deteksi dini$ pengendalian aktor risiko$ dan terapi

    yang memadai merupakan kun!i utama tata laksana retinopati DM. Dua dari tiga hal tersebut

    dapat dilaksanakan di pelayanan kesehatan primer sangat diperlukan dalam tata laksana

    retinopati DM.

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    10/11

    DATA! PUSTAKA

    #. Wild ,$ 'ogli! 7$ 7reen 3$ ,i!ree '$ 1ing H. 7lobal prevalen!e o diabetes= estimates

    or the year "&&& and proje!tions or "&%&. Diabetes :are. "&&@"0=#&0*%.

    ". 8oble $ :haudhary ;. Diabeti! retinopathy. :M3. "&@ #6"(#*)=#--.

    %. /ong D,$ 3iello B$ 7ardner >W$ 1ing 7B$ he ournal o :lini!al 5Famination.

    "&&0@"=0#.

    #6.

  • 7/25/2019 RETINOPATI DIABETIK F4

    11/11