retinopati diabetik

download retinopati diabetik

of 3

description

patofisiologi

Transcript of retinopati diabetik

Retinopati diabetik Retinopati diabetik merupakans salah satu penyebab utama kebutaan di Amerika Serikat pada pasien usia 20-64 tahun. Secara umum diabetes dibagi menjadi 2 yaitu insulin-dependent diabetes melitus (IDDM) atau diabetes tipe 1 dan non-insulin-dependent diabetes melitus (NIDDM) atau diabetes tipe 2. Prevalensi semua tipe retinopati diabetika meningkat pada populasi diabetes tergnatung lama mengidap diabetes dan umur penderita. Retinopati diabetik jarang ditemukan pada anak dibawah 10 tahun dan resikonya meningkat setelah pubertas. Wisconsin Epidemiologic Study of Diabetic Retinopathy (WESDR). Lamanya durasi diabetes berhubungan dengan prevalensi diabetes. Setelah 20 tahun menderita diabetes 99% dari pasien diabetes tipe 1 dan 60 % pada pasien diabetes tipe 2 memiliki beresiko terhadap RD.

PatogenesisPenyebab pasti dari RD ini masih belum diketahui. Namun dipercaya ini berhubungan dengan lamanya paparan hiperglikemia yang menyebabkan perubahan biokemical dan fisiologi yang menyebabkan terjadinya kerusakan endotel. Kapiler retina akan berubah termasuk hilangnya perisit dan terjadinya penebalan membran basal yang menyebabkan oklusi pada kapiler dan pembuluh darah dan menyebabkan non-perfusi pada retina. Sehingga terjadi dekompensasi pada fungsi barier endotelial, yang menyebabkan bocornya serum dan terjadi edema retina.Perubahan pada sistem hematologi dan biocemical abnormalitas yang berhubungan dengan prevalensi dan beratnya retinopati dintaranya :a. Peningkatnya adesi plateletb. Meningkatnya agregasi plateletc. Serum lipid yang abnormald. Defectif fibrinolisise. Pertumbuhan abnormal dari hormon pertumbuhanf. Upregulasi dari vascular endotelial growth factor (VEGF)g. Abnormalitas dari serum dan kekentalan darahBagaimanapun patogenesis adri retinopaty belum diketahui secara pasti.

Kondisi yang berkaitan dengan hilangnya tajam penglihatan pada RD1. Makular edemi ( Kebocoran kapiler)2. Macular iskemia ( Oklusi kapiler )3. Sekuel dari iskemia dan induce neovaskularisasion

Klasifikasi dari RDRD diklasifikasikan pada stadium awal yaitu nonproliferatif diabetik retinopati (NPDR), dan tahap lanjut yaitu proliferatif diabetik retinopaty (PDR). Pada tahap lanjut ini biasanya dimanifestasikan dengan iskemia dan neovaskularisasi dari diabetes. 1. NPDR

Pada NPDR terjadi perubahan pada mikrovaskular retina. Karakteriktiknya berupa mikroaneurisma, area non perfusi kapiler, infakr pada lapisan saraf, dot dan blot perdarahan intraretina, edema retina, hard eksudat, arteriol abnormalitas dan dilatasi serta beading dari pembuluh vena retina. NPDR berefek pada penglihatan melalui 2 mekanisme yaitu :1. Meningkatnya permeabilitas dari pembuluh darah intra retina yang menyebabkan edema vaskular2. Berbagai tingkat penutupan kalpiler intra retina yang menyebabkan iskemia makularDiabetik edema macular Edema retina yang mengancam makula adalah sebuah akibat penglihatan yang penting dari abnormalitas permeabilitas pembuluh darah pada RD. Diagnosis dari diabetik makular edema (DME) ditegakkan dengan pemeriksaan slit lamp biomicroskopi dari lubang posterior menggunakan sebauh kontak lens. Observasi yang terlihat dalah1. Lokasi penebalan retina ke fovea2. Tampilan dan lokasi dari eksudat3. Adanya dari kistiod maskular edema

Angiografi flurosen berguna untuk melihat kebocotran pada kapiler retina. Tapi angiografi tidak digunakan untuk melihat ada atau tidaknya makular edema, dimana ini diperiksa dengan slit lamo biomikroskop. Kebocoran yang kecil di angiogram tidak selalu berhubungan dengan penebalan reina dimakula.DME dapat bermanifes berupa penebalan retina baik fokal maupun difus dengan atau tanpa eksudat. Fokal edema ditandai dengan adanya area kebocoran flurosen fokal dari spesifik kapiler. Ini berhubungan dengan cicncin dari hard eksudat dari lopprotein plasma yang muncul dari mikro aneurisma. Penyerapan cairan akan menghasilkan presipitasi dai sisa lemak, biasanya pada bgian luar dan dalam dari lapisan plexiform tapi dapat merusak ssaraf sensoris retina. Residu ini akan tampak seperti warna putih atau kuning yang disebut hard eksudat. Difus edema ditandai dengan luasnya abnormalitas pemnuluh darah retina yang bergubungan dengna kebocoran yang difus dari pembuluh darah retina dan sering disertai dengan kistoid makular edema.

Tatalaksana DME Dengan memodifikasi gaya hidup, olahraga, mengurangi merokok, mengontrol kadar gula darah, kolesterol dan BMI. Terapi dengan laser

Diabetik makular iskemia