Retensio Urine e

download Retensio Urine e

of 32

Transcript of Retensio Urine e

RIBUD ANGGORO 20050310019

Nama

Umur Jenis kelamin Alamat

Agama

: Tn. M : 69 tahun : Laki-laki : Rekosari Suruh Salatiga : Islam

Keluhan utama Keluhan tambahan

: :

Tidak bisa kencing. Sakit pada perut bawah

bagian tengah. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan tidak bisa kencing, sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan, tindakan yang diberikan pada pasien adalah pemasangan selang, kemudian keluar air kencing sebanyak 500 ml, warna kuning jernih. Pasien kemudian merasa lega dan tidak merasakan sakit lagi pada daerah perut bawah bagian tengah.

Satu minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh

buang air kecil tidak lancar, pancaran kencing lemah, harus menunggu lama untuk mengawali kencing, mengedan saat buang air kecil, dan alirannya terputusputus, dan pasien mengeluh merasa masih ada air kencing yang belum keluar setelah buang air kecil. Bahkan pasien juga mengeluh sering bangun pada malam hari untuk buang air kecil 5 kali setiap malam. Pada akhir kencing terasa ada air kencing yang menetes, warna air kencing kuning, tidak pernah buang air kecil dengan warna merah. Pasien mengatakan tidak pernah ngompol atau basah pada pakaian dalamnya, tidak mengeluh ada rasa nyeri dan panas pada perut bagian bawah dan tidak ada demam, tidak pernah kencing seperti susu.

Pada saat buang air kecil alirannya tidak pernah

berhenti tiba-tiba, tidak perlu mengurut-urut perut bagian bawah atau berjalan-jalan, tidak perlu berdiri lalu jongkok untuk memulai kencing kembali dan tidak disertai rasa sakit yang hebat pada ujung penis, batang penis dan daerah bokong. Pancaran saat buang air kecil tidak pernah bercabang, tidak ada perubahan pancaran kencing, aliran dan jarak kencing tidak berubah dan tidak mengeluarkan pasir saat buang air kecil. Tidak ada nyeri pada daerah pinggang dan tidak ada riwayat bengkak pada mata dan muka ketika bangun tidur.

Pasien tidak pernah merasakan adanya benjolan yang

keluar saat dia berdiri atau mengangkat barang berat dan menghilang saat ia dalam posisi telentang atau berbaring. Pasien juga tidak mempunyai benjolan pada lipat paha, dekat kemaluan maupun kantong pelir. Buang air besarnya lancar, tidak mengeluh nyeri pada saat BAB, tidak keluar darah menetes setelah BAB, tidak ada benjolan yang menetap atau keluar masuk lubang BAB pada saat BAB.

Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan atau jatuh

yang mengenai kemaluannya maupun jatuh pada posisi duduk, belum pernah dipasang selang untuk kencing, tidak mengeluh nyeri pada daerah punggung. Pasien merasa cukup minum 8 gelas sehari, tidak ada pengurangan. Pasien belum pernah mengalami operasi pada daerah perut bagian bawah dan kemaluannya.

Pasian tidak pernah menderita keluhan yang sama

dengan sekarang. Riwayat penyakit Ginjal disangkal. Riwayat operasi daerah perut bagian bawah dan kelamin disangkal. Riwayat benturan pada perut bagian bawah atau jatuh terduduk disangkal. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang sama.

Keadaan Umum :

Kesadaran Vital Sign N : 110 x/menit S : R: T:

: :

Sedang Compos mentis

37 C 24 x/menit 140/60 mmHg

Pemeriksaan Kepala

: Mesochepal, tidak ada bekas luka. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Telinga/Hidung : Discharge (-), deviasi septum (-) Mulut : Caries (-), bibir kering (-) Kelenjar tiroid dan kelenjar limfe tidak teraba.

Pemeriksaan Leher

Pemeriksaan Thorax Paru-paru Jantung Pemeriksaan abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi

: Suara dasar vesukuler, ronchi (-). : S1 > S2 reguler, bising (-). : : : : Datar, sikatrik (-). Bising usus (+) normal. Nyeri tekan (-), sufel. Timpani diseluruh lapang abdomen.

R. Suprapubik Inspeksi : Cembung, tidak ada bekas luka, tidak tampak

massa. Palpasi

: Nyeri tekan (+) suprapubik.

R. Genitalia Eksterna. Inspeksi :

Tidak tampak massa, tidak tampak pembesaran skrotum, tampak DC 24 f, produksi (+), warna urine jernih. Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak teraba massa, tidak ada pengerasan pada ventral penis. Regio Anal. Inspeksi : Palpasi :

Tidak tampak massa. Nyeri tekan (-).

Tonus sfingter ani cukup, ampula rekti tidak

kolaps, mukosa rektum rata, teraba massa prostat di jam 11 sampai jam 1, kenyal, permukaan rata, simetris, sulcus medianus tidak teraba, nyeri tekan (-). Kesan prostat membesar Hand Scoon : feces (+), darah (-), lender (-).

Retensio Urine e.c Hiperplasi Prostat Curiga Jinak

DIAGNOSIS BANDING. Striktur Urethra Tumor buli-buli Retensio Urine e.c Hiperplasi Prostat Curiga Ganas

TERAPI

Konservatif Kateter Bersih Mandiri. Antibiotik.

Analgetik. Operatif : Prostatectomy + biopsi PA

PROSTAT Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria

yang terletak di sebelah inferior buli-buli dan membungkus uretra posterior. Bila mengalami pembesaran organ ini menekan uretra pars prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urin keluar dari buli-buli (Purnomo, 2000).

Kelenjar prostat terbagi atas 5 lobus :

Lobus medius Lobus lateralis (2 lobus) Lobus anterior Lobus posterior (Chandrasoma et al., 2005).

5 ZONA

Zona Anterior atau Ventral Zona Perifer Zona Sentralis Zona Transisional Kelenjar-Kelenjar Periuretra

Hiperplasia prostat adalah pembesanan prostat yang

jinak bervariasi berupa hiperplasia kelenjar atau fibromuskular. Namun orang sering menyebutnya dengan hipertropi prostat namun secara histologi yang dominan adalah hiperplasia (Sjamsuhidajat et al., 2003) (Edward, 1992).

5alfa reduktase (dehidrotestosteron)

Berikatan dgn reseptor hidrogen (memicu mRNA), shg sel prostat lebih sensitif thdp DHT.

Mensintesis growth hormon

Tekanan intravesikal meningkat

Hiperplasi sel penyempitan lumen pars prostatika

Memacu pertumbuhan kelenjar prostat

Vesika urinaria: Hipertrofi, trabekulasi, selula, divertikel

Uretra dan ginjal :Reflluks vesiko ureter, hidroureter, hidronefrosis, gagal ginjal

Tanda obstruksi (Sjamsuhidajat, 2003): Menunggu pada permulaan miksi Pancaran miksi terputus-putus

(intermitten) Rasa tidak puas sehabis miksi Urin menetes pada akhir miksi (terminal dribling) Pancaran urin jadi lemah (Sjamsuhidajat, 2003)

Tanda iritasi (Sjamsuhidajat, 2003):

Rasa tidak dapat menahan kencing

(urgensi) Terbangun untuk kencing pada saat tidur malam hari (nocturia) Bertambahnya frekuensi miksi Nyeri pada waktu miksi (disuria) (Sjamsuhidajat, 2003).

Pemeriksaan standar meliputi (Presti, 2004) (Umbas,

1996): Hitung skor gejala, dapat ditentukan dengan

menggunakan skor IPSS (International Prostate Symptom Score, IPSS) Riwayat penyakit lain atau pemakai obat yang memungkinkan gangguan miksi. Pemeriksaan fisik khususnya colok dubur

a) Pemeriksaan uroflowmetri (pengukuran pancaran urin pada saat miksi) b) Pemeriksaan TRUS-P (Transrectal Ultrasonography of the prostate) c) Pemeriksaan serum PSA (Prostatic spesific antigen) d) Pemeriksaan USG transabdominal e) Pemeriksaan patologi anatomi (diagnosa pasti) (Mamur, 1996).

1. 2.

Watchful waiting Operasi konvesionalTURP Transurethral incision of the prostate Open simple prostatectomy

3.

Medikamentosa

Penghambat alfa (alpha blocker) Penghambat 5-Reduktase (5-Reductase inhibitors) Terapi kombinasi Fisioterapi

Laser

Transurethral electrovaporization of the

prostate Hypertermia Transurethal needle ablation of the prostate High Intensity focused ultrasound Intraurethral stents Transurethral balloon dilation of the prostate

Prognosis untuk BPH berubah-ubah dan tidak dapat

diprediksi pada tiap individu walaupun gejalanya cenderung meningkat. Namun BPH yang tidak segera ditindak memiliki prognosis yang buruk karena dapat berkembang menjadi kanker prostat. Menurut penelitian, kanker prostat merupakan kanker pembunuh nomer 2 pada pria setelah kanker paruparu. BPH yang telah diterapi juga menunjukkan berbagai efek samping yang cukup merugikan bagi penderita (dokterkharisma.blogspot.com).

RESUME Anamnesis Pasien laki-laki umur 69 tahun datang dengan keluhan : Tidak bisa kencing sejak 6 jam sebelum masuk rumah

sakit. Satu minggu buang air kecil tidak lancar, pancaran kencing lemah, harus menunggu lama untuk mengawali kencing, mengedan saat buang air kecil, alirannya terputus-putus, dan pasien mengeluh merasa masih ada air kencing yang belum keluar setelah buang air kecil, pada akhir kencing terasa ada air kencing yang menetes.

Sering bangun pada malam hari untuk buang

air kecil 5 kali setiap malam dalam 1 minggu terakhir. Pada saat buang air kecil alirannya tidak pernah berhenti tiba-tiba, tidak perlu mengurut-urut perut bagian bawah atau berjalan-jalan, tidak perlu berdiri lalu jongkok untuk memulai kencing kembali. Tidak disertai rasa sakit yang hebat pada ujung penis, batang penis dan daerah bokong.

Pancaran saat buang air kecil tidak pernah

bercabang, tidak ada perubahan pancaran kencing, aliran dan jarak kencing tidak berubah. Tidak mengeluarkan pasir saat buang air kecil. Tidak ada nyeri pada daerah pinggang.

Status generalis Status lokalis

:Dalam batas normal :

R. Suprapubik Inspeksi : Cembung, tidak ada bekas luka, tidak tampak

massa. Palpasi

:

Nyeri tekan (+) suprapubik.

R. Genitalia Eksterna. Inspeksi : Tidak tampak massa, tidak tampak pembesaran skrotum, tampak DC 24 f, produks(+), warna urine jernih. Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak teraba massa, tidak ada pengerasan pada ventral penis.

Regio Anal Inspeksi Palpasi

: Tidak tampak massa. : Nyeri tekan (-).

Rectal toucher Tonus sfingter ani cukup, ampula rekti tidak kolaps,

mukosa rektum rata, teraba massa prostat di jam 11 sampai jam 1, kenyal, permukaan rata, simetris, sulcus medianus tidak teraba, nyeri tekan (-). Kesan prostat membesar Hand Scoon : feces (+), darah (-), lender (-).

Maka dalam kasus ini pasien

didiagnosis retensio urine e.c hiperplasi prostat coriga jinak,dan terapi sudah sesuai dengan tinjauan pustaka.