7. Bagaimana penanganan yang tepat pada kasus retensio plasenta ? Jelaskan dari beberapa sumber jurnal !

TERENSIO PLASENTA DAN INVERSIO UTERIKelas 2 A KELOMPOK 3 :Dewi Astuti FatimahElma Maharani I.FindyastiIrma perwatiRina oktaviaRiska rosalinaRossiana devani T.

KASUS IKasus retensio plasentaSeorang perempuan G5P4A0 sedang melahirkan di BPM. Kala 1 berlangsung 12 jam, kala dua berlangsung 1 jam, bayi lahir spontan langsung menangis. Setelah 30 menit dari bayi lahir tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta, keluar darah sedikit dari jalan lahir. Bidan mendiagnosis ibu mengalami retensio plasenta. Bidan bersikap hati-hati dalam bertindak khawatirnya ia terlanjur melakukan manual plasenta padahal penyebab retensio adalah plasenta akreta yang merupakan kontraindikasi dan tentunya sangat membahayakan ibu. Dengan mempertimbangkan adanya indikasi manual palsenta pada ibu ini akhirnya bidan memutuskan melakukan manual plasenta, dan palsenta berhasil lahir, kemungkinan penyebab retensio plasenta adalah palsenta adhesiva. Setelah dilihat riwayat obstetric ibu, ternyata riwayat persalinan yang lalu ibu juga mengalami perdarahan, jarak kehamilan kurang dari dua tahun. Riwayat kehamilan sekarang, saat ANC terakhir ibu diperiksa kadar hemoglobin sebesar 8 gr%.1. Pada kasus diatas, bidan mendiagnosa retensio plasenta. Bagaimana bidan bisa mendiagnosa retensio plasenta ?Karena pada kasus, setelah 30 menit dari bayi lahir tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta, keluar darah sedikit dari jalan lahir. Sehingga bidan mendiagnosis ibu mengalami retensio plasenta.Menurut Rohani,dkk (2011) retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir.Sedangkan, menurut Saifuddin(2001), retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebih waktu 30 menit setelah bayi lahir.

Tanda dan gejala retensio plasenta:Plasenta belum lahir setelah 30 menitPerdarahan segeraSehingga dapat disimpulkan bahwa bidan mendiagnosa ibu mengalami retensio plasenta pada kasus tersebut.

2. Pada kasus diatas, riwayat sebelumnya ibu memiliki jarak kelahiran yang terlalu dekat, apakah ini menjadi faktor predisposisi kasus retensio plasenta? Bagaimana rasionalisasinya?Jarak melahirkan yang terlalu dekat menyebabkan ibu mempunyai waktu singkat untuk memulihkan kondisi rahimnya agar bisa kembali ke kondisi sebelumnya. Pada ibu bersalin dengan jarak terlalu dekat akan beresiko terjadi perdarahan post partum (Rofiq Ahmad, 2008).

Perdarahan postpartum karena retensio plasenta sering terjadi pada ibu dengan interval kelahiran pendek (