Resume UAS Kepemimpinan (Penerjang Ombak)

download Resume UAS Kepemimpinan (Penerjang Ombak)

of 12

description

uas

Transcript of Resume UAS Kepemimpinan (Penerjang Ombak)

RESUME KEPEMIMPINAN UAS

1. Apa itu Pemimpin?Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255)Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.Kartini Kartono (1994 . 33)Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kclebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994 : 33)Pemimpin dalam pengertian ialah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan akseptansi/ penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.Kenry Pratt Fairchild dalam Dictionary of Sociologi and Related Sciences.Pemimpin dapat dibedakan dalam 2 arti :- Pemimpin arti luas, seorang yang memimpin dengan cara mengambil inisiatif tingkah laku masyarakat secara mengarahkan, mengorganisir atau mengawasi usaha-usaha orang lain baik atas dasar prestasi, kekuasaan atau kedudukan.- Pemimpin arti sempit, seseorang yang memimpin dengan alat-alat yang menyakinkan, sehingga para pengikut menerimanya secara suka rela.

CHAPTER 3 - THE PRIMARY COLORS OF LEADERSHIPPemimpin yang efektif terdiri dari empat kapabilitas, yaitu:1. Kemampuan Menalar (sense-making), memahami suasana/kondisi di perusahaan dan operasional karyawannya, mengidentifikasi kompleksitas dan menjelaskannya ke yang lain.2. Relasi (Relating), membangun sebuah hubungan rasa saling percaya dengan yang lain.3. Mempunyai Visi (visioning), datang dengan gagasan yang menarik dari masa depan dengan secara besama-sama mengartikan/menerjemahkan apa yang anggota organisasi ingin ciptakan4. kemampuan untuk menciptakan (inventing), membangun arah baru untuk membawa visi tersebut dalam kehidupan.

Ancona dan rekannya berpendapat bahwa akan sangat jarang menemukan seseorang yang terampil dalam semua empat bidang tersebut. Oleh karena itu mengapa penting para pemimpin perlu menemukan orang lain yang dapat mengimbangi keterbatasan mereka dan melengkapi kekuatan mereka. Mereke tidak hanya menanggung beben kepemimpinan saja, namun mereka akan menemukan diri mereka berada di kapal yang tidak seimbang.

The Primary Colors Model of LeadershipTerdapat tiga domain dalam menjalankan kepemimpinan yang meliputi hal hal sebagai berikut:1. Domain strategis yang memerankan sebagai kepala (The Strategic Domain), Bagian ini berpikir tentang apa yang sedang terjadi, membayangkan masa depan organisasi, dan menciptakan rencana ke depan. Kemampuan utama bagian ini adalah kecerdasan, dan mempunyai dua sifat bersamaan yakni cair dan kaku.2. Domain operasional merepresentasikan tangan dan kaki ( The Operasional Domain). Pada bagian ini seseorang dituntut untuk menyelesaikan sesuatu, mencapai hasil, dan menjalankan organisasi ke depan. Kemampuan utama pada bagian ini adalah penentuan sesuatu dan kemampuan untuk menjalankan sesuatu 3. Domain antar anggota yang berkaitan dengan hati (The Interpersonal Domain). Pada bagian ini menjelaskan bagaimana perasaan dan hubungan dijaga. Atribut utamanya adalah kemampuan untuk membentuk dan mempertahankan hubungan yang terkadang dinamakan kecerdasan emosional.

CHAPTER 4 - FIVE TASKS OF LEADINGlima tugas yang diterjemahkan ke dalam perilaku kepemimpinan dan apa yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin yang baik.1. Menginspirasi (Inspire) Inspirasi memiliki komponen intelektual maupun komponen emosional. Seorang pemimpin harus mampu menunjukkan bahwa ia memahami konteks bisnis, dapat membaca tren dan tahu bagaimana mengarahkan organisasi. Intelektual mampu mengorientasikan organisasi dan menunjukkan arah ke mana organisasi yang seharusnya. Inspirasi sulit terjadi jika datanya terlalu sedikit, argumennya lemah, dan kurang substansi. Semakin meningkatnya kemampuan dan terdidiknya anggota tim senior, semakin kuat permintaan mereka terhadap intelektual. Inspirasi juga mengandung komponen emosional yang kuat. Seorang pemimpin tidak akan mampu menggembleng dan menginspirasi orang kecuali mereka terinspirasi sendiri. Pemimpin harus terhubung dengan perasaan tenaga kerja dan mampu menarik perasaan itu sehingga orang menjadi termotivasi untuk berubah. Inspirasi menuntut semangat serta pemikiran untuk memenangkan hati dan pikiran. Hal ini menuntut keaslian. Agar menginspirasi, pemimpin juga harus dipercaya. Pemimpin tidak bisa membeli kepercayaan, atau melatih orang-orang untuk mempercayainya. Jika pemimpin ingin menginspirasi, mereka harus cukup kredibel, percaya diri dan dapat dipercaya, percaya dan komitmen pada orang lain. Pemimpin harus menunjukkan kepada orang-orang bahwa ia layak. Selain itu, pemimpin inspirasional memiliki visi yang jelas dari tujuan yang mereka ingin capai. Menarik hati orang melalui emosi akan memotivasi mereka dan menentukan apakah mereka benar-benar ingin mewujudkan visi yang dibuat pemimpin mereka atau tidak.2. Fokus Tidak cukup bagi seorang pemimpin dengan hanya menjadi inspirasional - karyawan juga perlu tahu di mana seharusnya menempatkan upaya mereka untuk mendapatkan efek maksimum. Pemimpin perlu memiliki kemampuan untuk memfokuskan kinerja organisasi mereka. Seorang pemimpin harus mengubah antusiasme dan gairah yang dimiliki tenaga kerja mereka menjadi hasil. Fokus berdampak pada berbagai kegiatan dari membangun strategi dan mengembangkan rencana dan tujuan, melalui operasi sehari-hari dengan memperhatikan prioritas. Tugas ini kadang-kadang membutuhkan perhatian biasa tapi penting untuk tujuan, prioritas, rencana dan jadwal. Mereka yang dapat membantu orang untuk fokus cenderung berorientasi pada detil, metodis dan disiplin. Mereka menghargai kejelasan. Kontribusi mereka mungkin tampak tidak seberapa tetapi mereka sangat penting. Fokus tidak hanya untuk diciptakan tetapi dipertahankan dari waktu ke waktu. Ada banyak faktor eksternal yang dapat mengurangi fokus: persaingan prioritas, tirani yang mendesak, keadaan darurat dan bencana,kesemuanya memainkan bagian mereka untuk alasan yang dapat dimengerti dan mungkin dipertahankan. Faktor-faktor lain yang dalam diri kita: antusiasme untuk proyek-proyek baru, kebutuhan kita untuk variasi, intoleransi terhadap pengulangan atau rutinitas, ketidaksukaan terhadap birokrasi. Namun pemimpin yang mempertahankan fokus akan lebih efektif daripada mereka yang tidak. 3. Memberdayakan (Enable) Pemberdayaan merupakan salah satu tugas seorang pemimpin yang menjadi kunci penting dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Pemimpin yang telah menginspirasi organisasi mereka dan memberikan fokus yang jelas juga perlu memastikan bahwa anggota mereka mampu melakukan apa yang diperlukan. Pemimpin harus mampu memberdayakan orang-orang yang dipimpinnya agar memiliki mandat, sumber daya dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk bertindak. Dengan pemberdayaan ini memungkinkan para pemimpin untuk fokus pada proses dan mengurus masalah-masalah seperti wewenang, anggaran, pelatihan, jumlah karyawan, keterampilan, manajemen bakat dan suksesi. Hal ini juga mencegah micromanagement. Micromanagement adalah tentang sebuah posisi atau jabatan yang harus dipertahankan dari seorang bos dan bagaimana mereka bisa mengendalikan situasi dibanding memikirkan apa yang paling dibutuhkan para karyawannya. Dengan cara ini, para pemimpin memastikan bahwa anggota mereka dapat memberikan apa yang mereka butuhkan, sekarang dan di masa mendatang. Dengan fokus orang-orang akan jelas tentang apa yang harus mereka lakukan dan kapan, dan hal itu akan mungkin terjadi dengan memberdayakan orang-orang tersebut. Pemberdayaan merupakan suatu hal mengenai keselarasan dengan tujuan dan strategi yang ingin dicapai organisasi tentang bagaimana seorang pemimpin mampu membuat anggotanya untuk dapat berpartisipasi dan menggunakan kemampuan mereka. Oleh karena itu, sikap pemimpin yang lebih suka memberdayakan diri sendiri dan mengambil konsekuensi sendiri harus dihindari. Hal ini karena definisi kepemimpinan adalah tentang memberdayakan perusahaan untuk mencapai tujuan bukan memberdayakan satu orang yang bertalenta, meskipun ia dapat melakukannya sendiri. Pada akhirnya para pemimpin harus berpikir untuk dapat memberdayakan anggota mereka secara tepat dengan cara yang sesuai dan konsisten dengan tujuan, visi, misi, strategi dan nilai-nilai mereka. Mereka membekali orang-orang mereka untuk menangani kebijaksanaan yang diberikan dan mendukung tindakan mereka dengan bimbingan, dorongan, teknologi dan sistem. 4. Menguatkan (Reinforce) Setiap karyawan tentunya memiliki harapan bahwa hasil pekerjaan mereka akan mendapatkan apresiasi dan penghargaan yang sesuai. Apresiasi yang bisa diberikan dapat berupa remunerasi, atau aspek finansial berupa materi sebagai penghargaan atas prestasi yang telah diberikan karyawan kepada organisasi. Gaji, tunjangan, dan bonus merupakan hal penting yang dapat meningkatkan motivasi para karyawan. Namun demikian, tidak selamanya materi dapat menjamin peningkatan performa dari karyawan itu sendiri. Dalam jangka panjang, pembayaran gaji dan bonus sebagai motivator akan segera pudar efeknya. Ini didukung salah satu prinsip psikologis, yaitu prinsip kejenuhan di mana penguatan berhenti efektif. Secara tidak sadar, karyawan sering meremehkan efek uang pada motivasi (Rynes et al, 2004). Terdapat banyak bukti bahwa ketika karyawan meraih tingkat gaji rata-rata, menawarkannya uang lebih tidak lagi menjadi motivator. Herzberg (1975) berargumentasi bahwa uang dan faktor lain dapat lebih menjelaskan ketidakpuasan daripada kepuasan, setidaknya bagi mereka yang tidak dirugikan. Oleh karena itu, penguatan tidak boleh hanya didasarkan oleh materi saja. Penghargaan dapat dilakukan dengan cara lain seperti memberi kesempatan, hadiah, pujian dan terima kasih. Uang memang penting, namun seiring dengan peningkatan kesejahteraan karyawan, penghargaan dalam bentuk non materi mungkin dapat memberikan motivasi yang lebih. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu mencari formula yang tepat dengan menggabungkan baik faktor materi dan non materi untuk menghasilkan suatu desain terbaik yang dapat memberikan dorongan, memotivasi dan menguatkan karyawan untuk bekerja secara optimal.5. Belajar (Learn) Sebuah organiasi harus mau belajar dari apa yang telah dilakukan, baik itu hal-hal yang dianggap sukses ataupun kegagalan. Sebuah organisasi harus bisa meluangkan waktu untuk meninjau dan merefleksikan kegiatan-kegiatan sebelumnya pada saat akan memulai tugas yang baru. Hal ini tidaklah sulit dilakukan, karena pada sebuah organisasi biasanya dikelola oleh orang-orang cerdas yang akan melakukan peninjauan sebelum melakukan sesuatu. Bahkan beberapa organisasi berani melakukan hal-hal yang belum pernah mereka lakukan agar mendapatkan pengalaman dan pembelajaran atas hal tersebut. Dalam hal ini, yang harus dilakukan pemimpin adalah membangun sebuah organisasi yang mempunyai kemampuan untuk belajar. Pemimpin harus memastikan bahwa orang-orang yang dipimpinnya mampu mengembangkan wawasan dan kecerdasaannya sehingga mampu menghadapi tantangan baru. Pemimpin juga harus memberikan contoh dan menunjukkan komitmen pribadinya untuk terus belajar dan tidak mudah puas atas suatu pencapaian sehingga orang-orang yang dipimpinnya menjadikan pemimpin sebagai role model dalam melaksanakan tugasnya.

CHAPTER 6 - BUILDING A LEADERSHIP TEAMMemahami PengaruhAda dua pengaruh besar pada perilaku pemimpin: perilaku repertoar dan perilaku yang tergantung pada situasi dimana dia berada. Perilaku sering merupakan produk interaksi dari kedua faktor tersebut. Perilaku RepertoarMenginjak dewasa, kepribadian kita, motif, pilihan hidup dan nilai-nilai sudah cenderung stabil. Ini bukan berarti bahwa tidak dapat berunah, namun hal-hal tersebut tadi berubah secara perlahan terbatas pada pengalaman-pengalaman yang mengubah hidup. Campuran dari warisan genetis dan pengalaman yang membawa pembelajaran dan perubahan secara cepat pada masa anak-anak menjadi lebih lambat pada orang dewasa setelah turbulensi masa remaja. Perubahan di masa dewasa cenderung lebih tenang. Perilaku kita berubah secara konstan namun pola-pola umumnya masih dapat diamati. Kita dapat dengan cepat menguasai ilmu dan keahlian dengan usaha, namun sikap kita relatif resistant terhadap perubahan dan kepribadian kita berkembang lebih ke tempo yang sangat lambat.Hasilnya adalah perilaku kita repertoar. Ini adalah perilaku-perilaku atau praktek umum yang kita demonstrasikan dalam pendekatan kita pada kepemimpinan dan tantangan atau tugas lain. Beberapa lebih berorientasi kepada orang-orang sekita, yang lain lebih menyendiri dan berefleksi diri. Beberapa terlibat secara intens dengan timnya, yang lain lebih menjauhinya Tuntutan Situational Ketika seorang pemimpin mengambil tugas baru, ia dengan cepat menjadi sadar akan tuntutan situasi baru. Deskripsi pekerjaan atau iklan perekrutan mungkin telah mendeskripsikan fitur penting. Bos baru mungkin ingin menjelaskan apa yang diperlukan dan rekan baru akan memiliki pendapat bahwa mereka ingin berbagi. Seorang pemimpin dari tim baru akan menyampaikan perasaan apa yang dibutuhkan jika diminta.Situasi membuat tuntutan, baik implisit dan eksplisit, dan pemimpin perlu memahami tuntutan untuk memastikan bahwa ia menyadari efek-efeknya. Ada banyak alat yang dapat digunakan untuk menghargai situasi. Namun teknik apapun yang digunakan, tujuannya adalah untuk mengungkapkan fitur kuat pada situasi saat ini. Fitur Kuat (forceful features) adalah pengaruh dominan atau tuntutan dalam situasi dimana organisasi dengan tim atau pemimpin yang harus segera merespon. Pencarian Perbedaan KomplementerPesan yang terlihat jelas adalah kita membutuhkan orang-orang yang berbeda dalam satu tim kepemimpinan. Duplikasi skill, atribut atau preferensi membatasi kreativitas tim. Dalam suatu konferensi kepemimpinan di London, Tom Peter menyarankan Jika Anda dan orang-orang dalam organisasi setuju dengan yang Anda Sampaikan, Pecat mereka! Untuk apa Anda membayar untuk ide yang sama.Meskipun bekerja dengan orang yang berbeda kadang menyulitkan, mencari orang yang 100% punya pemikiran sama dengan kita bukanlah hal yang mudah bahkan dalam pernikahan sekalipun. Cara terbaik dua pihak bekerja efektif adalah dengan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya yang dapat melengkapi kekurangan pihak lainnya. Perbedaan yang saling komplementer dapat meningkatkan relationship dan harus dijaga dengan baik. Manusia dapat dipisahkan oleh perbedaan maupun persamaan. Perbedaan sendiri tidak menjamin komplementer, dan begitu juga persamaan tidak menjamin relationship yang kuat. Namun perbedaan yang saling melengkapi dapat menjamin relationship yang kuat.Dalam sebuah tim, perbedaan yang saling melengkapi ditemukan ketika kekurangan pemimpin menjadi kekuatan bagi anggota yang lain. Perbedaan tersebut menjadikan koordinasi dan sangat efektif ketika kelebihan dan kekurangan ini dinyatakan secara eksplisit. Tim yang Saling Melengkapi (Team Complementary)Apa yang diperlukan untuk membuat sebuah tim yang saling melengkapi? Keselarasan visi adalah hal yang utama dan pertama. Tanpa hal tersebut, kerja sama dalam sebuah tim akan sulit dilakukan. Tim yang saling melengkapi membutuhkan keselarasan dan keterlibatan. Visi yang selaras antaranggota tim akan membuat pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif. Menyatukan visi adalah kesempatan terbaik dalam membuat tim bekerja secara optimal. Namun anggota tim harus siap untuk menanggalkan egonya masing-masing ketika bekerja bersama dalam sebuah tim. Seperti halnya para musisi jazz. Ketika bermain bersama dalam sebuah pertunjukkan, mereka akan menurunkan egonya dalam bermain musik untuk menghasilkan musik yang harmoni.Kerja SamaDalam sebuah kerja sama, diperlukan untuk meredam ego serta kemauan dan mengesampingkan kebutuhan individu untuk kebaikan bersama. Michael West dan rekan-rekannya di Aston Business School telah melakukan penelitian tentang apa yang membuat tim menjadi efektif. Mereka telah menunjukkan bahwa kerja sama tim yang efektif adalah hasil dari faktor-faktor seperti: Input: memiliki tugas tim yang jelas, memiliki peran tim jelas dan berbeda, memiliki tim yang beragam dan memastikan bahwa ukuran tim tidak terlalu besar. Proses: memiliki dan mengejar tujuan yang jelas, partisipasi yang luas dalam kerja tim, memiliki penekanan pada kualitas, mendukung inovasi, meluangkan waktu untuk introspeksi diri, dan kepemimpinan yang efektif. Input dan proses ini terbukti memiliki efek yang kuat, di antaranya menjaga kesehatan fisik dan mental anggota tim, berhubungan dengan peningkatan produktivitas dalam tim, peningkatan inovasi dan komitmen yang lebih besar untuk tetap bersama tim dan organisasi. Membangun dan menyeimbangkan tim kepemimpinan (leadership team)Ketika pemimpin baru ditunjuk, mereka akan mencari tahu sebaik apa timnya dalam menghadapi tantangan. Dalam membentuk timnya, seorang pemimpin perlu untuk mengetahui apa kelebihan yang dimilikinya secara pribadi, apa yang dapat dia kembangkan dari kelebihan tersebut dan apa yang dia butuhkan dari orang lain untuk melengkapi hal tersebut. Selanjutnya dia harus memastikan orang-orang dengan kemampuan pelengkap tersebut, terutama kemampuan kepemimpinan dan manajerial, berada di sekitarnya. Selain itu, perlu diperhatikan juga kemampuan tambahan yang dimiliki oleh anggota tim. Kemampuan ini tidak selalu berhubungan dengan tugas dan wewenangnya, seperti kemampuan untuk mencairkan ketegangan dalam tim atau menantang tim untuk menjadi lebih baik.

2. Membangun Rasa Percaya Diri Agar menginspirasi, pemimpin juga harus dipercaya. Pemimpin tidak bisa membeli kepercayaan, atau melatih orang-orang untuk mempercayainya. Jika pemimpin ingin menginspirasi, mereka harus cukup kredibel, percaya diri dan dapat dipercaya, percaya dan komitmen pada orang lain. Pemimpin harus menunjukkan kepada orang-orang bahwa ia layak. Selain itu, pemimpin inspirasional memiliki visi yang jelas dari tujuan yang mereka ingin capai. Menarik hati orang melalui emosi akan memotivasi mereka dan menentukan apakah mereka benar-benar ingin mewujudkan visi yang dibuat pemimpin mereka atau tidak. Pemimpin yang sukses butuh belajar untuk berperilaku seolah-olah mereka punya jiwa yang terbuka (extroverted), walaupun sebenarnya tidak demikian. Mereka harus percaya diri secara sosial dan santai dalam bersosialisasi, tetapi juga tetap harus waspada dalam setiap kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen kunci suksesnya suatu kepemimpinan adalah dengan membangun kepercayaan. Hal tersebut dapat dibangun dari konsistensi, yang memberikan kontribusi terhadap rasa aman secara psikologis. Untuk dapat membangun kepercayaan, sangatlah penting bahwa apa yang pemimpin lakukan sejalan dengan apa yang mereka katakan. Selain itu diperlukan juga keselarasan dan kepercayaan bahwa kebijaksanaan kolektif lebih dari lebih baik dibanding wawasan mereka masing-masing. Keselarasan juga harus mencakup praktek organisasi yang perlu disejajarkan dengan nilai-nilai yang dinyatakan. Dengan kata lain, pemimpin harus konsisten dalam apa yang mereka lakukan. Untuk dapat memperoleh kepercayaan, manajemen harus memperhatikan tanpa henti untuk menghilangkan ketidaksesuaian antara apa yang mereka katakan dan apa yang mereka lakukan, atau apa yang boleh dilakukan atas nama mereka.

Penetapan Tujuan1. Menentukan Tujuan Spesifik2. Merumuskan tujuan yang sulit secara realistis3. menulis tujuan secara ringkas4. orang yang dimotivasi mau menerima tujuan5. Deskripsikan jika tujuan tersebut tercapai6. tetapkan tujuan untuk periode waktu yang berbeda-beda7. Gunakan indikator kemajuan8. Sebutkan hal-hal yang hendak dicapai

PEMIMPIN TIMKelompok, adalah 2 orang atau lebih yang bekerja sama atas dasar persamaan persepsiTim, adalah kumpulan orang dalam suatu kelompok yang memiliki tujuan yang sama dimana setiap anggota saling ketergantungan, bekerja dalam suasana saling percaya, saling memotivasi, dan permasalahan diselesaikan secara win-win solutionKelompokTim

Anggota beranggapan pengelompokan sekedar administratif Pendekatan hanya sebagai tenaga bayaran

Anggota diperintah untuk melaksanakan tugas Anggota berhati-hati dalam menyampaikan saran karena dapat dianggap sebagai upaya untuk memecah belah Anggota kurang rasa toleransi

Anggota dalam suatu konflik tanpa mengetahui sebab dan pemecahannya

Anggota tidak peran aktif dalam pengambilan keputusan

Anggota menyadari ketergantungan antar anggota, tidak mencari keuntungan pribadi Ada komitmen thd sasaran yg akan dicapai, ikut merasakan memiliki pekerjaan dan organisasinya Anggota memiliki kontribusi terhadap keberhasilan organisasi Bekerja dalam suasana saling percaya, saran diterima dengan terbuka

Anggota memiliki kontribusi terhadap keberhasilan organisasi Konflik merupakan hal yang wajar, konflik merupakan peluang untuk mengembangkan kretivitas. Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan

Manfaat Membangun Tim Yang Efektif1. sasaran mudah dicapai2. ada komitmen saling mendukung3. tahu prioritas anggota 4. komunikasi lebih terbuka5. pemecahan masalah lebih efektif6. terjadi umpan balik kinerja7. konflik dapat diterima, penyelesaian optimal8. terjadi keseimbangan antara produktifitas dan pemenuhan kebutuhan pribadi9. Ada penghargaan terhadap hasil kerja tim10. termotivasi dalam mengeluarkan ide11. terjadi disiplin dalam tim12. anggota mampu bekerja sama dengan tim lain

Anggota Tim Yang EfektifProaktif, mendahulukan yang utama, selalu mulai dengan tujuan akhir, pendekatan menang-menang, berusaha mengerti orang lain sebelum dimengerti orang lain, selalu bersinergi keterpaduan dan bersama, selalu mengembangkan diri

Membangun Kebersamaan Timsesuatu akan efektif jika dibangun dengan rasa kebersamaan, tidak memandang pangkat suku golongan, saling menghargai, menghormati, dan dilandasi rasa keterbukaan serta anggota yang memiliki karakteristik berorientasi pada opini, persamaan, tujuan

Kekuatan dan Kelemahan Kerja Sama TimKekuatan : model kerja sama, perhatian dan interaksi dengan anggota meningkat, lebih aman, menampilkan yang terbaik, variasi yang menantangKelemahan : persiapan/waktu ekstra, tidak mudah menjadi anggota tim yang kompak, dana/fasilitas ekstra

MENGELOLA KONFLIKPengertian Konflik pertentangan kekuatan yang menimbulkan ketegangan kedua belah pihak atau lebih mencari tujuan, nilai atau sesuatu yang saling bertentangan dan meniadakan masing-masing pihak percaya bahwa apa yang diinginkannya tidak cocok dengan keinginan pihak lain

Pandangan Lama vs Pandangan Baru tentang KonflikPandangan LamaPandangan Baru

* Konflik dapat dihindarkan* Konflik disebabkan :* kesalahan manajemen* Pengacau* Konflik mengganggu organisasi dan menghalangi pelaksanaan optimal* Tugas manajer menghilangkan konflik* Organisasi optimal membutuhkan penghapusan konflik

* Konflik tidak dapat dihindarkan* Konflik timbul :* Struktur organisasi* Perbedaan tujuan* Perbedaan persepsi dan nilai-nilai pribadi* Konflik dapat membantu atau menghambat* Tugas manajer mengelola tingkat konflik dan penyelesaiannya* Kegiatan organisasi optimal perlu tingkat konflik moderat

Mengelola KonflikPemecahan Masalah atau Kolaborasi; Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnyaKompromi atau Negosiasi, Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.Mengakomodasi, Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Kompetisi, Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.Menghindar, Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.