Resume TKB 2013

10
Cukup beralasan jika Rupert C. Lodge menyatakan bahwa “Life is education, and education is life” Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan . Yang termasuk kedalam tenaga kependidikan terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu: 1) kepala satuan pendidikan, yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut (dalam hal ini adalah Kepala Sekolah/Madrasah, Rektor, Direktur, serta istilah lainnya. 2) pendidik, yaitu tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya seperti guru, dosen, tutor, konselor, pamong belajar, instruktur , fasilitator , Ustadz /dzah, dan sebutan lainnya, dan 3) tenaga Kependidikan lainnya, orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya: Tata Usaha, penjaga laboratorium, pustakawan, dan lainnya. Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002. tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan “Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu”. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab IV Bagian Kesatu Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi Pasal 8 dan 9 a) Pasal 8 “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidikan, sehat jasmai dan rohani, serta mmiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

description

Tes Kemampuan Bidang untuk cpns

Transcript of Resume TKB 2013

Page 1: Resume TKB 2013

Cukup beralasan jika Rupert C. Lodge menyatakan bahwa “Life is education, and education is life”

Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Yang termasuk kedalam tenaga kependidikan terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu:

1)  kepala satuan pendidikan, yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut (dalam hal ini adalah Kepala Sekolah/Madrasah, Rektor, Direktur, serta istilah lainnya.

2)  pendidik, yaitu tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya seperti guru, dosen, tutor, konselor, pamong belajar, instruktur, fasilitator, Ustadz/dzah, dan sebutan lainnya, dan

3)  tenaga Kependidikan lainnya, orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya: Tata Usaha, penjaga laboratorium, pustakawan, dan lainnya.

Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002. tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan “Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu”.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab IV Bagian Kesatu Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi Pasal 8 dan 9

a)   Pasal 8

“Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidikan, sehat jasmai dan rohani, serta mmiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

 

b)   Pasal 9

“Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat”.

 

Selanjutnya, kualifikasi guru diperjelas kembali dalam Permendiknas Nomor 16 tahun 2007,

1. Kualifikasi Dosen

Sama halnya dengan guru, kualifikasi dosen juga di jelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab V, bagian satu

Page 2: Resume TKB 2013

kualifikasi, kompetensi, sertifikasi, dan jabatan akademik. Pasal 45 dan 46, ayat 1 dan 2 sebagai berikut:

 

a)   Pasal 45

“Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

 

b)   Pasal 46

Ayat 1

“Kualifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai denganbidang keahlian”.

 

Ayat 2

Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum;

1. Lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan2. Lulusan program doctor untuk program pascasarjana.

Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru

2)   Kompetensi Guru mata pelajaran IPA pada SMP/MTs

Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori IPA serta penerapannya secara fleksibel.

Memahami proses berpikir IPA dalam mempelajari proses dan gejala alam Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam. Memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPA dengan

matematika dan teknologi. Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum alam

sederhana. Menerapkan konsep, hukum, dan teori IPAuntuk menjelaskan berbagai fenomena

alam. Menjelaskan penerapan hukum-hukum IPA dalam teknologi terutama yang dapat

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan IPA.

Page 3: Resume TKB 2013

Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja/belajar di laboratorium IPA sekolah.

Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran IPA di kelas, laboratorium.

Merancang eksperimen IPA untuk keperluan pembelajaran atau penelitian Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang benar. Memahami sejarah perkembangan IPA dan pikiran-pikiran yang mendasari

perkembangan tersebut.

2. PendahuluanKeberadaan konselor dlm sistem pendidikan nasionaldinyatakan sbg salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengankualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara,fasilitator, dan instruktur (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat6)

empat kompetensi pendidik sebagaimana tertuang dalam PP 19/2005, maka rumusan kompetensi akademik dan profesional konselor dapat dipetakan dan dirumuskan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 membahas tentang standar kualifikasi dan kompetensi guru dimana disebutkan bahwa setiap guru wajib memenuhi standar kualitas akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional, juga bahwa guru-guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik diploma empat (D-IV) atau sarjana akan diatur dengan peraturan menteri tersendiri. Berikut dibawah ini adalah salinan dari lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007 yang diterbitkan pada 4 Mei 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi guru.

KUALIFIKASI AKADEMIK GURU

Ada 2 kualifikasi akademik guru yaitu kualifikasi guru melalui pendidikan formal dan kualifikasi guru melalui uji kelayakan dan kesetaraan dimana hal itu dijelaskan dengan kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.

Satuan Pendidikan Kualifikasi Akademik GuruPAUD/TK/RA Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki

kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

SD/MI

 

Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus  memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

Page 4: Resume TKB 2013

SMP/MTs  Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

SMA/MA Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

SDLB/SMPLB/SMALB Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

SMK/MAK Guru pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

IPA pada SMP/MTs 

Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori IPA serta penerapannya secara fleksibel.

Memahami proses berpikir IPA dalam mempelajari proses dan gejala alam Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam. Memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPA dengan matematika

dan teknologi. Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum alam sederhana. Menerapkan konsep, hukum, dan teori IPAuntuk menjelaskan berbagai fenomena alam. Menjelaskan penerapan hukum-hukum IPA dalam teknologi terutama yang dapat ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari. Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan IPA. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja/belajar di

laboratorium IPA sekolah. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk

meningkatkan pembelajaran IPA di kelas,laboratorium. Merancang eksperimen IPA untuk keperluan pembelajaran atau penelitian

Page 5: Resume TKB 2013

Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang benar. Memahami sejarah perkembangan IPA dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan

tersebut.

Biologi pada SMA/MA, SMK/MAK*

Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori biologi serta penerapannya secara fleksibel.

Memahami proses berpikir biologi dalam mempelajari proses dan gejala alam. Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam/biologi. Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu Biologi dan ilmu-

ilmu lain yang terkait. Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum biologi. Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika kimia dan matematika untuk

menjelaskan/mendeskripsikan fenomena biologi. Menjelaskan penerapan hukum-hukum biologi dalam teknologi yang terkait dengan biologi

terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu

yang terkait. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja/belajar di

laboratorium biologi sekolah. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk

meningkatkan pembelajaran biologi di kelas,laboratorium dan lapangan. Merancang eksperiment biologi untuk keperluan pembelajaran atau penelitian. Melaksanakan eksperiment biologi dengan cara yang benar. Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya biologi dan pikiran-pikiran

yang mendasari perkembangan tersebut.

Kimia pada SMA/MA, SMK/MAK*

Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia yang meliputi struktur, dinamika, energetika dan kinetika serta penerapannya secara fleksibel.

Memahami proses berpikir kimia dalam mempelajari proses dan gejala alam. Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam/kimia. Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu Kimia dan ilmu-ilmu

lain yang terkait. Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum kimia. Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika dan matematika untuk

menjelaskan/mendeskripsikan fenomena kimia. Menjelaskan penerapan hukum-hukum kimia dalam teknologi yang terkait dengan kimia

terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan seharihari. Memahami lingkup dan kedalaman kimia sekolah. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yang terkait dengan

mata pelajaran kimia. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja/belajar di

laboratorium kimia sekolah. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk

meningkatkan pembelajaran kimia di kelas, laboratorium dan lapangan. Merancang eksperiment kimia untuk keperluan pembelajaran atau penelitian.

Page 6: Resume TKB 2013

Melaksanakan eksperiment kimia dengan cara yang benar. Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya kimia dan pikiran-pikiran

yang mendasari perkembangan tersebut.

Penjelasan Pasal 94 butir c pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang berbunyi: ”Sebelum standar kualifikasi akademik berlaku efektif, BSNP mengembangkan Standar Antara yang secara bertahap menuju pencapaian standar kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada Pasal 29 Peraturan Pemerintah ini”. Rumusan ini mengharuskan dikembangkannya Standar Antara. Standar Antara diperlukan untuk kepentingan sertifikasi guru yang diberlakukan pada masa transisi yaitu selama 15 tahun sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Setelah masa transisi tersebut, Standar Antara tidak diberlakukan lagi.

Pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 42 ayat (1) “Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.”

Kemudian dijelaskan lagi pada Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 8, pasal 9, dan pasal 10. Pasal 8 berbunyi “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.” Pasal 9 berbunyi “Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.” Sedangkan pada pasal 10 tertulis “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.” Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru lebih lanjut diatur dalam Peraturaan Menteri Pendidikan Nasonal Nomor 16 Tahun 2007 Pasal 1 ayat (1) “Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional.”.

Kompetensi Pedagogik

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, social, cultural, emosional, dan intelektual.

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.4. Menyelenggarakan kegiatan pengembanga yang mendidik.5. Memafaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan

kegiatan pengembangannyang mendidik.6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimiliki7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Kompetensi Kepribadian

1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, social, dan kebudayaan nasional Indonesia

Page 7: Resume TKB 2013

2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat

3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa4. Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa

percaya diri.5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Kompetensi Sosial

1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Kompetensi Profesional

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan

reflektif.5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan

mengembangkan diri.

Adapun persyaratan pengadaan tenaga pendidik di atur dalam PP 38 / 1992 pada pasal 9 ayat 1 yaitu :

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.