Resume Sungai

8
 Resume Teknik Sungai | 1 IV.4 Muara Sungai atau Sun gapan atau E stuary Pada muara sungai ini alur akan berbatasan dengan laut pada garis pantai di situ. Pada muara, seperti halnya pada ruas I sungai pasang surut,terjadi dua arah aliran : debit air tawar dari hulu ke hilir, dan air laut pada saat pasang naik ke arah hulu. Di sini umumnya sifat alurnya terutama dipengaruhi oleh pasang surut ke luar masuk melewatinya. Sifat aliran pada muara sungai ini sangat tergantung pada bentuk bukaan mulut dan alurnya : 1. Pada muara yang berubah ubah lebar dan dalamnya, atau terdapat percabangan dan pulau pulau kecil, muka air di dalamnya pada saat pasang naik akan berubah dengan cepat yaitu menurun pada pelebaran dan meninggi pada penyempitan . 2. Pada muara dengan bukaan dan alur yang sempit, gelombang pasang akan cepat lenyap dan pada saat surut muka airnya hampir serentak turun disepanjang alurnya. 3. Pada bukaan alur yang lebar dan dangkal serta arus yang kuat, akan terjadi hydraulic bore di situ, yaitu muka aliran yang hampir vertikal. 4. Muara dengan bentuk bukaan berbentuk terompet sangat ideal untuk navigasi karena pada saat air pasang naiknya muka air di dalam alur hampir mendekati horizontal. Gambar 1. Bentuk-bentuk bukaan muara sungai

Transcript of Resume Sungai

Page 1: Resume Sungai

5/12/2018 Resume Sungai - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resume-sungai 1/8

Resume Teknik Sungai | 1

IV.4 Muara Sungai atau Sungapan atau Estuary

Pada muara sungai ini alur akan berbatasan dengan laut pada garis pantai di

situ. Pada muara, seperti halnya pada ruas I sungai pasang surut,terjadi dua arah

aliran : debit air tawar dari hulu ke hilir, dan air laut pada saat pasang naik ke arah

hulu.

Di sini umumnya sifat alurnya terutama dipengaruhi oleh pasang surut ke luar

masuk melewatinya. Sifat aliran pada muara sungai ini sangat tergantung pada

bentuk bukaan mulut dan alurnya :

1.  Pada muara yang berubah ubah lebar dan dalamnya, atau terdapat 

percabangan dan pulau pulau kecil, muka air di dalamnya pada saat pasang

naik akan berubah dengan cepat yaitu menurun pada pelebaran dan

meninggi pada penyempitan.

2.  Pada muara dengan bukaan dan alur yang sempit, gelombang pasang akan

cepat lenyap dan pada saat surut muka airnya hampir serentak turun

disepanjang alurnya.

3.  Pada bukaan alur yang lebar dan dangkal serta arus yang kuat, akan terjadi

hydraulic bore di situ, yaitu muka aliran yang hampir vertikal.

4.  Muara dengan bentuk bukaan berbentuk terompet sangat ideal untuk

navigasi karena pada saat air pasang naiknya muka air di dalam alur hampir

mendekati horizontal.

Gambar 1. Bentuk-bentuk bukaan muara sungai

Page 2: Resume Sungai

5/12/2018 Resume Sungai - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resume-sungai 2/8

Resume Teknik Sungai | 2

IV.4.1Muara Sungai atau Sungapan atau Estuary

Gelombang pasang menjalar dengan kecepatan yang berubah ubah

tergantung pada kedalam air dan ketinggian pasang. Makin besar kecepatan

menjalar puncak gelombang dibanding terhadap kakinya akan menyebabkan

permukaan gelombang meninggi dan makin tegak secara bertahap sampai

mendekati vertikal membentuk bore.

Gambar 2. Penjalaran bore

Tampang aliran di hulu yang makin mengecil dengan cepat akan makin

merang sang terbentuk nya bore ini.

Menurut Doodson :

E = {1 + B/2d} (gd)1 /2 v

Menurut Gibson :

E = [{2g)1 /2 (d + B)2}  / (2d + B)] v

Menurut Lamb :

E = [{g(d + B) (2d + B)}  / 2d]1 /2 v

Page 3: Resume Sungai

5/12/2018 Resume Sungai - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resume-sungai 3/8

Resume Teknik Sungai | 3

E = kecepatan menjalar bore

B = tinggi bore

d = kedalaman air

v = kecepatan aliran

Dari rumus rumus itu dapat diambil kesimpulan bahwa apabila kecepatan

aliran membesar, ketunggian bore akan mengecil.

IV.4.2PENGENDAPAN DAN PENGGERUSAN PADA MUARA

Proses pengendapan dan penggerusan di dalam muara akan dipengaruhi oleh

aliran dari hulu dan pasang surutnya air laut yang masuk di dalamnya.

1.  Pada saat air surut :

a.  Sedimen dasar yang terbawa ke dalam dan mengendap pada dasar

bagian sungai pasang surut akan terbawa ke dalam muara, termasuk

 juga sedimen layang yang telah menggumpal dan mengendap mejadi

sedimen dasar.

b.  Penggumpalan sedimen layang akan berlanjut dan sebagian akan

mengendap di dalm muara dan sebagian lagi terus terbawa ke laut.

c.   Aliran air surut di dalam muara ini akan memasuki laut dan pada saat 

itu kecepatan alirannya akan mengecil mendekati nol. Sedimen yang

terbawa dari hulu akan diendapkan di dalam muara.

d.  Muara akan mendangkal sehingga tidak mampu melewatkan debit 

besar berikutnya kecuali dengan menambah lebarnya dan inilah yang

akan terjadi kemudian.

2.  Pada saat pasang naik :

a.  Air pasang akan membawa serta ke dalam muara sedimen layang akanmenggumpal di laut, untuk diendapkan di dalam muara dan makin

menambah tinggi endapan di situ.

b.  Hanyutan sedimen sekunder yang terbawa arus liitoral kedepan

bukaan muara akan ikut terbawa masuk oleh pasang naik dan

menambah hebatnya proses pengendapan di situ.

Page 4: Resume Sungai

5/12/2018 Resume Sungai - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resume-sungai 4/8

Resume Teknik Sungai | 4

Proses yang diuraikan pada no.1 dan no. 2 pada akan terjadi sehari sekali

pada daerah dengan pasang diurnal dan sehari duakali pada daerah dengan pasang

semi diurnal.

Pendangkalan akan berlangsung cepat sampai terjadi kestimbangan baru.Tetapi pada saat datang debit dari hulu yang lebih besar, kondisi setimbang muar ini

tidak mampu melewatkannya sehingga akan terjadi :

a.  Limpasnya banjir pada endapan dasar pada muara sambil meninggalkan

sebagian material yang dibawanya dan berakibat bertambah tebalnya

endapan sehingga muncul pada muka air pada saat air surut kembali.

b.  Terbentuknya alur-alur aliran baru pada endapan muara. Alur-alur baru ini

akan mempunyai muara masing-masing dan menjadi jalan aliran air pasangnaik ke hulu dan pada surutnya nanti. Aliran surut ini akan membawa serta

sedimen dan diendapkan pada muara-muaranya.

c.  Sebagian aliran debit banjir akan melimpas ke luar alur muara dan

membentuk cabang-cabang aliran dengan muara masing-masing yang akan

berfungsi sebagai sungai-sungai baru dan mendapatkan jatah debit beserta

angkutan sedimennya. Alur-alur cabang itu juga akan berfungsi sebagai jalan

masuk keluarnya air pasang surut ke hulu.

IV.4.3PROSES PEMBENTUKAN DELTA 

Proses pengendapan dan penggerusan di dalam muara sungai seperti

diuraikan di atas akan membentuk gugus-gugus endapan yang berupa pulau-pulau

kecil yang berkembang makin luas san makin tinggi yang menjadi embryo delta.

Dengan terbentuknya muara-muara baru pada cabang-cabang baru maka

proses pembentukan embryo delta ini akan juga berlangsung di dalamnya.

Page 5: Resume Sungai

5/12/2018 Resume Sungai - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resume-sungai 5/8

Resume Teknik Sungai | 5

Gambar 3. Proses pembentukan delta

Proses ini akan terus berlanjut sehingga akan makin banyak embryo embryo

delta terbentuk, dan masing-masing menjadi makin luas dan makin tinggi dan

akhirnya menyatu menjadi dataran delta yang luas dan menjorok kelepas pantai

yaitu delta positif. Ini akan dapat berlangsung apabila keemat syarat di bawah

seluruhnya terpenuhi yaitu :

1.  Tersedia cukup material pembentuknya berupa sedimen baik sedimen primer

dari hulu sungai dan atau sedimen sekunder yang dibawa arus laut ke situ.

2.  Dasar laut dilepas pantai di depan muara cukup dangkal.

3.  Energi pasang surut di situ tidak cukup kuat mengkikis embryo-embryo delta

yang terbentuk.

4.  Endapan pembentuk embryo-embryo delta tidak terbawa pergi oleh arus laut.

Delta ini biasanya berkembang menjadi salah satu dari dua bentuk ini :

a. Memanjang atau menjulut  /elongate ke lepas patai misalnya berbentuk cakar

bebek atau duck foot delt, apabila bercabang-cabang dengan ujung-ujung

membulat  /lobate. Atau berbentuk lidah bila tidak bercabang. Apabila ujung

delta tidak membulat akan membentuk cakar burung /birds foot. Delta

Page 6: Resume Sungai

5/12/2018 Resume Sungai - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resume-sungai 6/8

Resume Teknik Sungai | 6

enligate terjadi apabila sebagian besar sedimen pembentuknya adalah lumpur

atau mud. Jenis delta ini akan lebih cepat mengalami subsidensi apabila

direklamasi.

b. Membusur atau arcuate berbentuk kipas /fan shaped apabila sebagian besar

sedimen pembenruknya berbutir lebih kasar, dasar pantai yang dangkal cukup

lebar.

c. Delta yang melebar ke kiri dan ke kanan muara /cuspate dengan ujung

runcing atau berbentuk bulan sabit delta ini terbentuk pada dasar pantai

dangkal yang tidak terlalu lebar.

Gambar 4 Delta positif 

Gambar 5. Beberapamacam bentuk delta

Page 7: Resume Sungai

5/12/2018 Resume Sungai - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resume-sungai 7/8

Resume Teknik Sungai | 7

Gambar 6. Delta negatif di dalam muara

 Apabila dalah satu atau lebih dari keempat faktor tidak terpenuhi, hanya akan

terjadi gugus-gugus endapan di dalam muara yang melebar yang disebut delta

negatif atu high-destructive delta. Pada jenis ini, sedimen akan diendapkan sebagai

gugus-gugus beting pasir atau sand bars di dalam mulut sungai maupun muara yang

akan menjadi sangat melebar. Apabila energi pasang surut di situ besar, endapan

akan dibentuk menjadi gugus yang berpola linear mengarah ke luar mulut sungai,

sedang lumpur dan sili akan diendapkan di hulu gugus-gugus linear ini.

Di dalam delta negatif ini pulau-pulau yang terbentuk akan tidak cukup besar

maupun tinggi, bahkan sering hanya berupa gugus-gugus beting pasir atau shoal di

dalm muara yang sangat lebar. Ada beberapa pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh

kondisi di atas.

Page 8: Resume Sungai

5/12/2018 Resume Sungai - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resume-sungai 8/8

Resume Teknik Sungai | 8

1.  Pada terjadinya gelombang badai laut di depan muara tersebut, ada

kemungkinan badai itu memasuki muara dimana delta negatif itu terbentuk,

dan menyusup lebih jauh ke arah hulu. Dasar muara di situ dangkal dan

penampang makin menyempit, sehingga akan dapat terbentuk bore yang

makin menyusup ke hulu akan makin tinggi dapat melimpasi tebing dan

tanggul pengaman dan menimbulkan bencana banjir.

2.  Pendangkalan dasar dan beting- beting pasir rendah yang tenggelam dan

tidak nampak disaat pasang naik, akan dapat menjadi ancaman terhadap

kelancaran navigasi di muara itu.