Resume Paper Final

5
Nama : Muhammad NIM 113100010 Topik Paper Software Quality Assurance NILAI Sumber 1 : Judul : “Identification and Listing of Factors Affecting Software Quality Assurance” Pengarang : Ashwin Tomar & V M Thakare Pada paper ini, penulis ingin mengidentifikasi dan membuat daftar factor-faktor yang mempengaruhi penjaminan mutu perangkat lunak. Penjaminan mutu perangkat lunak sendiri menurut IEEE adalah suatu pola dari aksi-aksi yang sistematik dan direncanakan yang mana aksi-aksi tersebut diperlukan untuk menjamin bahwa sebuah item atau produk sesuai dengan technical requirement yang sudah disepakati. Pada era yang penuh kompetisi ini, waktu menjadi sangat berharga. Karena itu di berbagai hal kita tidak bisa mengulangi sesuatu hanya untuk menemukan kesalahan dan error yang terjadi selama proses karena hal tersebut melibatkan biaya, waktu dan resource. Dan telah terjadi banyak failure pada real time software system yang memiliki efek serius. Hal-hal ini lah yang menjadikan software quality assurance menjadi sangat penting, termasuk identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Apalagi perbedaan kebutuhan pada proses SQA di SDLC tradisional dan agile programing berbeda. Diharapkan identifikasi ini membantu proses SQA tersebut. Metode riset yang digunakan pada paper ini adalah dengan metode literature. Lebih spesifik adalah dengan cara mencari dan menseleksi sumberyang berupa jurnal dan conference paper. Kemudian melakukan riset literature terhadap sumber-sumber tersebut. Proses pada software development bisa dibagi menjadi 3, Software Quality Assurance Process (SQAP), Quality Control Process (SQCP) dan software as end product (SAEP). Hasil dari riset menunjukkan ada 41 faktor berupa aktivitas yang mempengaruhi SQAP. Diantaranya adalah Planning, Standarisasi code dan desain, Culture, dan kompleksitas pada proses dan code. Jika kesalahan pada faktor-faktor tersebut tidak

Transcript of Resume Paper Final

Page 1: Resume Paper Final

Nama :Muhammad

NIM113100010

Topik PaperSoftware Quality Assurance

NILAI

Sumber 1 :Judul : “Identification and Listing of Factors Affecting Software Quality Assurance”Pengarang : Ashwin Tomar & V M Thakare

Pada paper ini, penulis ingin mengidentifikasi dan membuat daftar factor-faktor yang mempengaruhi penjaminan mutu perangkat lunak. Penjaminan mutu perangkat lunak sendiri menurut IEEE adalah suatu pola dari aksi-aksi yang sistematik dan direncanakan yang mana aksi-aksi tersebut diperlukan untuk menjamin bahwa sebuah item atau produk sesuai dengan technical requirement yang sudah disepakati.

Pada era yang penuh kompetisi ini, waktu menjadi sangat berharga. Karena itu di berbagai hal kita tidak bisa mengulangi sesuatu hanya untuk menemukan kesalahan dan error yang terjadi selama proses karena hal tersebut melibatkan biaya, waktu dan resource. Dan telah terjadi banyak failure pada real time software system yang memiliki efek serius. Hal-hal ini lah yang menjadikan software quality assurance menjadi sangat penting, termasuk identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Apalagi perbedaan kebutuhan pada proses SQA di SDLC tradisional dan agile programing berbeda. Diharapkan identifikasi ini membantu proses SQA tersebut.

Metode riset yang digunakan pada paper ini adalah dengan metode literature. Lebih spesifik adalah dengan cara mencari dan menseleksi sumberyang berupa jurnal dan conference paper. Kemudian melakukan riset literature terhadap sumber-sumber tersebut.

Proses pada software development bisa dibagi menjadi 3, Software Quality Assurance Process (SQAP), Quality Control Process (SQCP) dan software as end product (SAEP). Hasil dari riset menunjukkan ada 41 faktor berupa aktivitas yang mempengaruhi SQAP. Diantaranya adalah Planning, Standarisasi code dan desain, Culture, dan kompleksitas pada proses dan code. Jika kesalahan pada faktor-faktor tersebut tidak segera ditangani maka akan mengurangi kualitas software. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelompok besar yaitu Influencing factors, Variable factors, serta distrustable dan dependable factors. Sementara pada SQCP, ditemukan 14 faktor. Diantaranya : testing, audit, product metrics dan tim yang terlibat (skill, hubungan di antara anggota tim, sertifikasi anggota, pengalaman).

Identifikasi seluruh faktor bergantung pada seberapa banyak jumlah paper riset yang bisa diakses. Karenanya faktor-faktor yang disampaikan pada paper ini bisa bertambah jika ada paper baru yang membahas hal yang merupakan faktor baru pada penjaminan mutu perangkat lunak. Hal yang bisa dilanjutkan berdasarkan riset ini adalah membuat model pada penjaminan mutu perangkat lunak berdasarkan faktor-faktor yang ditemukan. Dasarnya adalah dengan memperlihatkan hubungan-hubungan di antara faktor-faktor tersebut.

Page 2: Resume Paper Final

Sumber 2 :Judul Paper : “A Proposed Adaptable Quality model for Software Quality Assurance”Pengarang : Souheil Khaddaj, Gerard Horgan

Quality adalah konsep multidimensi yang digambarkan pada quality model. Metric measurement-based framework yang dihubungkan dengan quality model dibutuhkan untuk pembuatan dan penjaminan mutu perangkat lunak secara efektif. Pendekatan yang biasa dilakukan pada quality model terdahulu adalah pendekatan hierarchical approach, yang mana mencakup Factor Criteria Metric Model dan Hierarchical Quality Model. Yang memiliki beberapa permasalahan. Untuk menangani permasalahan tersebut, dikembangkan model pendekatan lain yaitu Define Your Own Approach yang mana atribut kualitasnya ditentukan oleh developer dan user. Namun model pendekatan ini juga memiliki permasalahan yang tidak ditemukan pada model dengan pendekatan hirarki.

Tujuan dari paper ini adalah untuk memberikan pendekatan baru yang menggabungkan kedua pendekatan di atas, sehingga quality measurement-nya dapat disesuaikan pada local environment dan dapat dibandingkan dengan project lain. Pendekatan ini merupakan dasar dari Adaptable Quality Model (ADEQUATE).

ADEQUATE menggunakan dua faktor dalam pendekatannya, Key Quality Factors (KQF) dan Locally Defined Factors(LDF). KQF adalah kriteria global, yang terdiri dari 7 hal : Maintainability, Usability, Cost/benefit, Security, Reliability, Timeliness dan Correctness. Sementara LDF merupakan kriteria tambahan untuk mendefinisikan kualitas perangkat lunak. LDF tidak didefinisikan secara spesifik pada ADEQUATE karena akan berbeda-beda pada setiap project.

Dasar yang digunakan untuk mendefinisikan LDF adalah pendapat orang-orang yang terlibat dalam pembuatan software. Pendapat-pendapat ini dikumpulkan dan diidentifikasikan menjadi Essential View. Perbedaan yang terjadi antara KQF dan LDF ini harus dihapus. Penghapusan perbedaan ini dilakukan melalui dua tahap, yang pertama adalah dengan mengidentifikasi hubungan antara tiap-tiap kriteria (KQF dan LDF) menggunakan tabel relasi. Langkah yang kedua adalah dengan menentukan goal untuk setiap kriteria menggunakan polarity profile. Pada polarity profile, digunakan metrics untuk mengidentifikasi golongan dari setiap kriteria. Metric ini berbeda-beda untuk setiap organisasi. Polarity profile ini juga memiliki 3 rule untuk menentukan polaritas setiap kriteria.

Hasil dari implementasi pendekatan ADEQUATE menunjukkan bahwa pendekatan ini berhasil menangkap quality requirement dan quality delivered serta berhasil menunjukkan perbedaan pada implementasi di project yang berbeda-beda. Hasil implementasi juga menunjukkan efek dari hubungan berbagai kriteria kualitas. Pendekatan ini juga bisa diimplementasikan di produk, resource dan proses pembuatan produk itu sendiri.

Pendekatan ini telah diuji, namun skalanya masih belum pasti dan hanya bisa menjadi jelas setelah dipergunakan secara luas. KQF juga masih terdiri dari 7 atribut, yang bisa bertambah seiring luasnya penggunaan metode ini. ADEQUATE bisa dikembangkan dengan menambahkan user view pada penentuan atribut qualitynya. Tidak hanya view dari orang-orang yang terlibat pada pengembangan softwarenya saja

Page 3: Resume Paper Final

Sumber 3 :Judul : “A Systematic Study of Software Quality modelsPengarang : Ashwin B. Tomar, Dr. Vilas. M. Thakare

Mutu perangkat lunak pada pembuatan software harus terjaga. Dikarenakan rendahnya kualitas akan sangat berpengaruh terhadap kinerja dari software itu sendiri. Software quality model dibuat untuk mengukur dan meningkatkan mutu perangkat lunak. Yang mana quality model ini dilatih dengan data, dan menggunakan software metric sebagai dasar pengukurannya. Paper ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai software quality model dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Serta membantu akademisi untuk menemukan sumber jurnal yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan software quality model.

Metode yang digunakan untuk research ini adalah dengan metode riset literature. Yaitu mengumpulkan, menganalisis dan menyimpulkan berbagai macam jurnal yang berkaitan dengan Software Quality Assurance terutama software quality model.

Hasil dari riset ini menunjukkan ada sekitar 16 topik riset, 30 metodologi dan 8 research approach yang dibahas pada jurnal-jurnal yang berhubungan dengan software quality model. Topic yang paling banyak dibahas berkaitan dengan quality model baru yang berbasis proses dan prediksi mutu perangkat lunak. Metode yang paling banyak dibahas adalah algoritma genetika, fuzzy logic, tree decision, neural network dan classification and regression tree. Sementara research approach yang paling banyak digunakan adalah case study dan experiment designing.

Perlu dilakukan analisis pada lebih banyak lagi jurnal untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Dikarenakan riset ini hanya menggunakan 300 paper jurnal.