Paper Dpau (140514) Final

30
L POR N ORIENT SI PCPM XXXI Strategi Pengembangan Microsite   Info UMKM Bank Indonesia Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Disusun oleh: Hafidh Amrullah / H6089 I.G.A Bagus Pratama Raditia / H6105 M. Andi Destriyan H.B.A / H6136 Wahyu Baskara Santoso / H6199

Transcript of Paper Dpau (140514) Final

LAPORAN ORIENTASI PCPM XXXIStrategi Pengembangan Microsite Info UMKM Bank IndonesiaDepartemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMDisusun oleh:Hafidh Amrullah / H6089I.G.A Bagus Pratama Raditia / H6105M. Andi Destriyan H.B.A / H6136Wahyu Baskara Santoso / H6199

Laporan Orientasi PCPM XXXI3DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN31.1Latar Belakang31.2Perumusan Masalah51.3Tujuan Penulisan5BAB IITINJAUAN PUSTAKA62.1Visi dan Misi Bank Indonesia62.1.1Visi62.1.2Misi62.2Inflasi62.3UMKM72.3.1Usaha Mikro72.3.2Usaha Kecil82.3.3Usaha Menengah82.4Persepsi Konsumen82.5Diseminasi Informasi92.6Website92.7Internet di Indonesia10BAB IIIPEMBAHASAN113.1Microsite Info UMKM Bank Indonesia113.1.1Menu Layanan ini113.1.2Menu Koordinasi dan Kerjasama113.1.3Menu Konsultasi Usaha113.1.4Menu Kelayakan UMKM123.1.5Menu Database Profil UMKM123.1.6Menu Kredit UMKM133.1.7Menu Kisah Sukses Pembiayaan143.1.8Menu Penelitian143.1.9Menu Data Komoditi153.2Tinjauan Kepada Website Tentang UMKM Lain Sebagai Pembanding153.3Statistik Traffic Microsite Info UMKM Bank Indonesia173.4Kelebihan dan Kekurangan Microsite Info UMKM BI193.5Rekomendasi Pengembangan Microsite Info UMKMBank Indonesia213.5.1Pengembangan Konten Microsite Info UMKM213.5.2Sosialisasi Microsite Info UMKM23BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN26

Laporan Orientasi PCPM XXXIiiHALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir Kegiatan OrientasiDepartemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMTanggal 13 Mei 2014

Hafidh Amrullah / H6089I.G.A Bagus Pratama Raditia / H6105M. Andi Destriyan H.B.A / H6136Wahyu Baskara Santoso / H6199

Sebagai syarat dalam Pendidikan Calon Pegawai Muda XXXI

Disetujui/DisahkanJakarta, 13 Mei 2014

Pembimbing,

Nurchair FarlianiAsisten DirekturPimpinan Satker,

Eni V. PanggabeanDirektur Ekskutif

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala kemudahan yang telah diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun penulisan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Akhir Orientasi Pendidikan Calon Pegawai Muda XXXI di Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM (DPAU) dimana dalam hal ini penulis mengangkat judul Strategi Pengembangan Microsite Info UMKM Bank Indonesia. Tak luput penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih terhadap semua pihak yang telah bersedia membantu penulis dari mulai masa orientasi di DPAU hingga akhirnya pada penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Ibu Eni V. Panggabean, selaku Kepala DPAU yang telah menerima penulis untuk dapat merasakan suasana kerja & belajar di DPAU;2. Bapak Pungky P. Wibowo,selaku Kepala Grup Pengembangan Keuangan Inklusif (GPKI) yang telah menerima dan membimbing penulis selama melaksanakan orientasi di GPKI;3. Ibu Yunita Resmi Sari, selaku Kepala Grup Pengembangan UMKM (GPUM) yang telah menerima dan membimbing penulis selama melaksanakan orientasi di GPUM;4. Ibu Nurhayati S, selaku Kepala Divisi Diseminasi, Layanan Informasi dan Manajemen Intern(DLII) yang merupakan pembimbing. Terima kasih atas bimbingan dan arahan Ibu selama proses adaptasi penulis di DLII;5. Ibu Nurchair Farliani, yang telah menjadi mentor untuk membantu dan mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah ini;6. Seluruh Pegawai Organik maupun THOS di DPAU yang telah menerima dan membimbing penulis selama melakukan orientasi di DPAU.Penulis pun menyadari bahwa makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca yang membangun agar tentunya penulis dapat melakukan perubahan yang lebih baik lagi di lain kesempatan. Penulis berharap dengan adanya makalah ini, dapat memberikan gambaran terkait perkembangan utang pemerintah Indonesia serta tentunya membuka wawasan yang baru bagi pihak-pihak yang terkait.

Jakarta, Mei 2014Penulis

PENDAHULUAN

Latar BelakangUsaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria sesuai Undang-Undang UMKM. UMKM memiliki peranan penting dalam perkembangan perekonomian nasional dilihat dari jumlah penyerapan tenaga kerja dan kontribusi sebanyak PDB. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs Kementerian Koperasi dan UKM (2012), jumlah UMKM sebesar 56,5 juta unit atau 99,9% dari keseluruhan usaha yang ada di Indonesia. UMKM juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam penyerapan tenaga kerja sebanyak 107,6 juta jiwa (97,1%). Selain itu, kontribusi UMKM terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 57,6%. Pengembangan UMKM di Indonesia masih dihadapi dengan berbagai kendala. Berdasarkan hasil penelitian kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM dengan Badan Pusat Statistik (2003), permasalahan yang dihadapi UMKM adalah kurangnya permodalan, pemasaran, bahan baku, tenaga kerja, dsb. Salah satu masalah permodalan yang dihadapi UMKM adalah akses pembiayaan perbankan yang disebabkan karena adanya kesenjangan atau asymmetric information antara Perbankan dengan UMKM.Perbankan memiliki keterbatasan informasi dalam menentukan UMKM yang potensial serta layak usahanya untuk diberikan akses pembiayaan.Sebaliknya, pelaku UMKM memiliki keterbatasan informasi mengenai produk dan jasa bank sesuai dengan yang dibutuhkan.Selain itu, prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi seperti laporan/pencatatan keuangan, dokumen legal formal, agunan, dsb.menjadi salah satu hambatan bagi para pelaku UMKM untuk mengakses layanan keuangan perbankan tersebut.Bank Indonesia (BI) melalui Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM (DPAU) mempunyai misi meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan perbankan dan mendorong pengembangan UMKM dalam rangka mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, stabilitas sistem keuangan, serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pengembangan sektor UMKM diharapkan dapat mendukung kebijakan moneter BI dalam menjaga tingkat inflasi dari sisi penawaran.

UMKM memiliki peran yang strategis dalam struktur perekonomian termasuk dalam rangka mendukung pengendalian inflasi. Peningkatan akses kredit atau pembiayaan dari perbankan perlu dilakukan guna memperkuat peran UMKM dalam perekonomian. Untuk itu BI perlu memberikan bantuan teknis dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampuan perbankan dan pelaku usaha.Berdasarkan Pasal 7 dan 8 Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis Dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah diatur bahwa BI dapat memberikan Bantuan Teknis berupa penelitian, pelatihan, penyediaan informasi dan/atau fasilitasi. Salah satu bantuan teknis BI dalam rangka mendukung pengembangan UMKM adalah penyediaan informasi UMKM melalui microsite info UMKM website www.bi.go.id. Info UMKM dirilis oleh BI pada tahun 2009, dimana perkembangan akses informasi melalui media internet di Indonesia sudah berkembang. Info UMKM menyajikan berbagai macam informasi mengenai UMKM serta produk dan jasa perbankan, antara lain mengenai profil UMKM yang potensial di suatu daerah,pola pembiayaan komoditi unggulan, polapengembangan klaster UMKM, simulasi penunjang keputusan investasi,kisah suksespembiayaan, dan lain-lain. Info UMKM ini dibuat dengan tujuan untuk memfasilitasi kebutuhan pelaku UMKM, Perbankan, dan stakeholders UMKM lainnya dalam memperoleh informasi yang handal dan berkualitas. Strategi penggunaan media internet tersebut merupakan hal yang strategis dan signifikan karena publikasi yang dapat menjangkau skala luas. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2013), jumlah pengguna layanan internet di Indonesia sebanyak 71,19 juta orang. Namun demikian, banyak masyarakat Indonesia, khususnya pelaku UMKM yang belum mengetahui keberadaan microsite Info UMKM ini.Berdasarkan data traffic websiteinfo UMKM yang diperoleh dari Departemen Komunikasi (2013), diketahui total jumlah visitor dan hitsinfo UMKM sebanyak 1644 visitor dan 1,4 juta hits. Jika dibandingkan dengan jumlah visitor dan hits situs www.bi.go.id yang berjumlah 33 ribu visitor dan 564 juta hits, angka tersebut masih rendah. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas Penulis tertarik untuk menyusuna makalah dengan judul :Strategi Pengembangan Microsite Info UMKM Bank Indonesia.

Perumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:1. Apakah kelebihan dan kekurangan microsite Info UMKM BI, dibandingkan dengan website terkait UMKM lainnya?2. Bagaimana strategi pengembangan microsite Info UMKM BI ?3. Bagaimana strategi publikasi microsite Info UMKM Bank BI?

Tujuan PenulisanRuang lingkup permasalahan yang dikaji meliputi:1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan microsite Info UMKM BI, dibandingkan dengan website terkait UMKM lainnya.2. Memberikan rekomendasi strategi pengembangan microsite Info UMKM BI.3. Memberikan rekomendasi strategi publikasi microsite Info UMKM BI.

1.4Manfaat PenulisanManfaat dari penulisan makalah ini antara lain adalah:1. Makalah ini diharapkan menjadi tambahan referensi bagi DPAU khususnya Divisi Diseminasi Layanan Informasi dan Manajemen Intern (DLII) dalam penyusunan dan pengembangan microsite Info UMKM BI.2. Makalah ini diharapkan memberikan beberapa rekomendasi terkait pengembangan microsite Info UMKM BI.

TINJAUAN PUSTAKA

Visi dan Misi Bank IndonesiaMenurut website resmi BI, visi dan misi BI adalah sebagai berikut:

VisiMenjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.Misi1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM BI yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.

InflasiInflasi merupakan kecenderungan harga-harga barang dan jasa termasuk faktorfaktor produksi, diukur dengan satuan mata uang, yang semakin menaik secara umum dan terus menerus[footnoteRef:1]. Tingkat inflasi dan nilai tukar yang stabil merupakan sasaran akhir yang akan dituju dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh BI. Berdasarkan UndangUndang nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia bahwa sasaran Inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil adalah sebuah pencapaian dan harus dipertahankan. Untuk mempertahankan inflasi pada level tertentu dibutuhkan sasaran rambatan dari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan inflasi di Indonesia. Salah satunya adalah inflasi yang diakibatkan oleh volatile food. Akses keuangan merupakan salah satu penghubung UMKM dan masyarakat dengan lembaga keuangan. Semakin baik dan efisien akses keuangan yang diimplementasikan di masyarakat, maka secara ceteris paribus akan membuat pertumbuhan ekonomi ikut membaik. [1: Ainun Naim (1989:1) dalam Oktavia (2009), Jurnal Bisnis dan Management 2009]

Inflasi dari sisi volatile food akan berkurang apabila UMKM penghasil komoditas strategis mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan, produksi UMKM akan naik dan akan meningkatkan produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar. Terpenuhinya kebutuhan pasar akan mengakibatkan inflasi akan volatile food berkurang. Hal ini diperjelas oleh kerjasama antara Pemda DKI Jakarta dengan Bank Indonesia yang membahas tentang penanganan inflasi volatile food melalui pengembangan akses keuangan pada UMKM[footnoteRef:2]. Pertumbuhan UMKM juga dinilai resisten terhadap gejolak dari luar negeri karena menggunakan bahan lokal 99 persen, menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen, dan jumlah unit usaha dominan sebesar 99 persen dari seluruh unit usaha[footnoteRef:3]. [2: Publikasi Pemprov DKI Jakarta, 2013 http://www.jakarta.go.id/] [3: Artikel Sekertariat Kabinet , http://setkab.go.id/]

Microsite UMKM merupakan salah satu usaha Bank Indonesia untuk mendekatkan UMKM terhadap akses keuangan, diharapkan dengan adanya microsite sebagai sumber informasi para calon/pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya.

UMKMUMKM adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria sesuai Undang-Undang UMKM. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, kriteria usaha UMKM adalah sebagai berikut:

Usaha MikroKriteria usaha mikro adalah sebagai berikut:a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; ataub. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Usaha KecilKriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; ataub. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Usaha MenengahKriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Persepsi KonsumenMenurut Sofjan Assauri[footnoteRef:4], promosi adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi nasabah dalam menciptakan permintaan barang atau jasa. Sedangkan menurut Rambat, promosi dalam dunia perbankan adalah strategi pemasaran dari bank kepada nasabah dalam memberikan informasi yang jelas dengan tujuan menarik minat nasabah untuk menggunakan produk tersebut. Kualitas pelayanan juga mempengaruhi persepsi konsumen, karena persepsi adalah salah satu proses di mana konsumen memilih, mengelola dan menginterpretasi informasi, yang selanjutnya akan direspon melalui tindakan. Kualitas pelayanan merupakan ciri dan karakteristik dari suatu produk/jasa dalam memenuhi kebutuhan dan selera konsumen[footnoteRef:5]. [4: Sofjan Assauri ,2011, dalam Astuti, 2013, dalam Jurnal Nominal Vol. II No.1] [5: Rambat Lupiyoadi ,2001, dalam Astuti, 2013, dalam Jurnal Nominal Vol. II No.1]

Implementasi dalam pengembangan UMKM mengenai teori persepsi konsumen adalah memberikan informasi secara mendetail kepada calon pelaku/pelaku UMKM, sehingga mereka memiliki sumber informasi yang bertujuan kepada menghilangkan keraguan dan meningkatkan minat masyarakat terhadap UMKM.Diseminasi InformasiMenurut Indriarto (2009), komunikasi dan diseminasi informasi merupakan bagian dari IT Governance. Selain itu juga merupakan siklus kegiatan yang mengelola proses perencanaan, pengembangan dan pengoperasian layanan teknologi informasi. Tujuannya adalah:1. Memastikan layanan tersebut sesuai dengan arah tujuan organisasi (fungsi supporting);2. Mampu menjadi pendorong perbaikan kinerja organisasi yang pada akhirnya membuat organisasi tersebut menjadi lebih unggul (fungsi enabler);3. Mengurangi potensi kerugian atau masalah dari segala resiko yang timbul akibat kegiatan organisasi dan keberadaan teknologi (fungsi control);4. Menjamin seluruh investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan TI memiliki landasan yang kuat (justified) dan cost effective (fungsi saving).

WebsiteSeiring berkembangnya teknologi, media internet semakin banyak diminati oleh masyarakat luas. Hal ini dikarenakan karakteristik internet yang mudah diakses dan dianggap sebagai jendela dunia baru. Internet merupakan suatu metode saling tukar menukar informasi dan berkomunikasi melalui media yang saling terkoneksi[footnoteRef:6]. Salah satu kelebihan internet dibanding media komunikasi lainnya adalah mampu menjadi sumber informasi yang tidak terbatas sehingga telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat. [6: George E. Belch & Michael A. Belch dalam Morrisan (2010)]

Internet memiliki berbagai macam fasilitas, termasuk di dalamnya adalah halaman web yang dapat digunakan oleh pemilik web dalam menyajikan informasi, penawaran maupun sebagai media promosi. Teknik penyajian informasi di web dimungkinkan dalam berbagai macam bentuk, antara lain tekstual, grafis, foto, animasi, video dan audio, sehingga, pemilik web dapat secara dinamis dan fleksibel untuk merumuskan metode promosinya. Di samping itu, halaman web ini dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja yang menghubungkan diri ke Internet.Halaman web menawarkan berbagai macam manfaat, terlebih bila ditinjau dari jumlah orang yang berpotensi untuk mengaksesnya. Dari segi fasilitas dan teknik penyajiannya, maka halaman web dinilai sebagai media promosi yang baik. Namun jika dilihat dari jumlah orang yang secara sengaja mengaksesnya, maka web masih harus didukung dengan promosi secara konvensional. Halaman web dapat menjadi efektif, jika pemilik web bekerjasama dengan setiap pihak yang terkait. Tanpa didukung dengan jaringan yang luas dan erat, maka halaman web tidak dapat berfungsi sebagai media promosi yang efektif.

Internet di IndonesiaBadan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melakukan survei pada 78 kabupaten/kota di 33 Propinsi dan menghasilkan angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2013 mencapai 71,19 juta orang. Hasil survei tersebut tertuang dalam laporan yang berjudul Profil Terkini Internet Industri Indonesia.Hal ini menunjukkan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sebesar 28 persen dari total populasi penduduk Indonesia. Data dari BPS juga menggambarkan karakteristik pengguna internet dilihat dari sisi pemanfaatannya. Sebagian besar pengguna (95,75%) memanfaatkan internet untuk surat elektronik (e-mail), dilanjutkan dengan pencarian berita/informasi (78,49%), pencarian barang/jasa (77,81%), informasi lembaga pemerintahan (65,07%), dan sosial media (61,23%).

PEMBAHASAN

Microsite Info UMKM Bank IndonesiaDalam microsite Info UMKM BI, terdapat banyak informasi mengenai UMKM. Berikut tinjauan dari masing-masing menu yang ada dalam microsite Info UMKM BI.

Menu Layanan iniDalam menu ini memuat sambutan Gubernur Bank Indonesia (GBI) serta harapan BI dalam rangka peningkatan pengembangan UMKM secara keseluruhan.

Menu Koordinasi dan KerjasamaDalam menu ini memuat informasi mengenai koordinasi dan kerjasama yang dilakukan BI dalam rangka pengembangan UMKM di Indonesia. BI melakukan kerjasama dengan beberapa kementerian dengan tujuan dapat diperoleh sinergi antara BI dengan kementerian/pihak lainnya dalam rangka pengembangan UMKM.Selain itu menu ini juga memuat informasi mengenai filosofi lima jari tangan dalam menggambarkan pihak-pihak yang terkait dengan pemberdayaan UMKM. Filosofi lima jari itu antara lain adalah: Jari Jempol, yang mewakili Lembaga Keuangan; Jari Telunjuk, yang mewakili Pemerintah dan BI sebagai Regulator; Jari Tengah, yang mewakili Katalisator sebagai pendukung UMKM; Jari Manis, yang mewakili Fasilitator sebagai pembantu dan monitoring UMKM; Jari Kelingking, yang mewakili UMKM.Setiap jari digambarkan mempunyai peran masing-masing dan tidak dapat berdiri sendiri, akan lebih kuat jika digunakan secara bersamaan.

Menu Konsultasi UsahaKonsultasi Usaha berisi informasi layanan konsultasi bagi pelaku UMKM oleh Bank Indonesia melalui Gerai Info Bank Indonesia (GIBI), Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB), dan Animasi Pengajuan Kredit.1. GIBI memberikan layanan untuk menjawab segala pertanyaan dari masyarakat seputar masalah perbankan, potensi bisnis dan lainnya. Area publik yang strategis itu juga dibuka untuk masyarakat umum dan tidak dipungut biaya, bisa diakses pada menu Konsultasi Usaha > GIBI.2. KKMB memiliki peran dalam membantu menyiapkan kelompok-kelompok usaha mikro dan kecil untuk memperoleh pembiayaan dari bank. Semua informasi tersedia pada menu Konsultasi Usaha > KKMB.3. Pada menu ini tersedia informasi mengenai alur pengajuan kredit bagi pelaku UMKM yang disajikan dalam bentuk video animasi, dapat diakses pada menu Konsultasi Usaha > Animasi Pengajuan Kredit.

Menu Kelayakan UMKMBerisi informasi mengenai kelayakan UMKM dalam bentuk penelitian Komoditi/Produk/Jenis Usaha (KPJU) unggulan di Indonesia dan penelitian pola pembiayaan/lending model UMKM.1. KPJu Unggulan berisi informasi mengenai potensi ekonomi daerah yang potensial untuk menjadi unggulan daerah yang dapat dikembangkan oleh pelaku UMKM. Menu ini bisa diakses pada Kelayakan Usaha > KPJu Unggulan.2. Pola Pembiayaan UMKM bertujuan untuk mempermudah pelaku UMKM mendapatkan akes kredit dari bank dan menyajikan informasi mengenai komoditas yang potensial untuk dibiayai bagi perbankan. Informasi ini bisa diakses pada menu Kelayakan Usaha > Pola Pembiayaan Komoditi.Menu Database Profil UMKMDatabase Profil UMKM menyajikan informasi mengenai jenis-jenis program Bank Indonesia dalam rangka pemberdayaan UMKM. 1. Pengembangan Klaster UMKMFasilitasi yang dilakukan Bank Indonesia dalam bentuk bantuan teknis bagi 35 klaster di 18 Kantor Bank Indonesia (KBI). Komoditas yang didukung meliputi sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan serta industri pengolahan. Kriteria pemilihan klaster berdasarkan komoditas yang menjadi sumber tekanan inflasi maupun komoditas unggulan di masing-masing wilayah.2. Profil Sentra UMKMKumpulan data para pengusaha UMKM yang berlokasi pada 6 klaster/sentra UMKM yakni klaster belimbing di Depok, klaster bordir di Padang, klaster ikan lele di Bogor, klaster jaket kulit di Bandung, klaster meubel di Klender, dan klaster rotan di Palangkaraya.3. Profil UMKM Layak DibiayaiData profil UMKM menyajikan data informasi pengusaha (nama perusahaan, lama usaha, alamat, dll) serta data usaha yang antara lain mencakup informasi kegiatan usaha, tingkat persaingan usaha, total asset, rata-rata penjualan per tahun, proyeksi pertumbuhan, kebutuhan pembiayaan, taksiran aset untuk jaminan kredit serta jumlah dokumen persyaratan kredit.4. Profil UMKM Produk EksporDengan tersedianya data profil UMKM produk Ekspor, diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pelaku bisnis dalam pengembangan pasar ekspor serta perbankan dalam rangka peningkatan pemberian kredit ekspor.

Menu Kredit UMKMKredit UMKM berisi informasi laporan penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah yang terdiri dari:1. Laporan Triwulanan Penyaluran KreditLaporan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan bentuk diseminasi informasi penyaluran kredit UMKM oleh Perbankan yang disajikan secara triwulanan. Dalam laporan ini terdapat uraian linear mengenai perkembangan kredit UMKM yang bersumber dari statistik kredit UMKM. Uraian linear dimaksud meliputi berbagai item yakni Net Ekspansi (NE), Baki Debet (BD), Non Performing Loan (NPL), dan Kelonggaran Tarik, dilengkapi dengan variasi berdasarkan kelompok bank, Sektor Ekonomi, Jenis Penggunaan dan Lokasi Proyek.2. UMKM Statistik Bulanan Penyaluran Kredit UMKMStatistik kredit UMKM disajikan dengan berbagai item yakni Net Ekspansi (NE), Baki Debet (BD), Non Performing Loan (NPL), dan Kelonggaran Tarik, dilengkapi dengan variasi berdasarkan kelompok bank, Sektor Ekonomi, Jenis Penggunaan dan Lokasi Proyek pada setiap Propinsi dan rincian skala Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.3. Skim Kredit Program Pemerintah Keberhasilan UMKM di Indonesia tidak terlepas dari dukungan dan peran pemerintah dalam mendorong penyaluran kredit kepada UMKM. Berbagai skim Kredit/pembiayaan UMKM diluncurkan oleh pemerintah dikaitkan dengan tugas dan program pembangunan ekonomi pada sektor-sektor usaha tertentu, antara lain : Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Menu Kisah Sukses PembiayaanPada menu ini terdapat kumpulan kisah sukses pelaku UMKM dari berbagai sektor ekonomi dan wilayah di seluruh Indonesia. Kisah yang disajikan mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat lima kategori indikator yang menunjukkan apakah pengusaha tersebut layak bank: karakter pengusaha, komitmen pada usaha, peran sosial, upaya mengamankan risiko bisnis, dan cara mengelola uang. Diharapkan kisah sukses pejuang UMKM ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi, baik bagi pengusaha UMKM maupun bagi pihak perbankan untuk menekuni potensi UMKM Indonesia.

Menu PenelitianSalah satu upaya Bank Indonesia untuk memperkuat elijibilitas UMKM adalah melalui kegiatan Penelitian. Kegiatan penelitian dimaksudkan sebagai dasar dalam penetapan kebijakan pengembangan UMKM ke depan dan juga sebagai sumber informasi untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Menu ini memberikan informasi mengenai penelitian sektor riil dan UMKM yang dibagi menjadi:1. Penelitian Nasional Penelitian dengan cakupan secara nasional mencakup Kajian dan Publikasi Sektor Riil, Laporan Perkembangan Harga, Perkembangan Produk Domestik Bruto, dan Indikator Aktivitas Ekonomi.2. Penelitian RegionalPenelitian dengan cakupan secara regional atau provinsi merupakan penelitian yang dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia misalnya penelitian klaster UMKM, penelitian komoditi unggulan, penelitian lain dengan cakupan lokal namun berdampak pada pengembangan ekonomi yang lebih luas.

Menu Data KomoditiData komoditi menyajikan secara rinci Data dan Profil Komoditi Ekspor Non Migas yang dibagi menjadi:1. Data Ekspor Non Migas per ProvinsiMenyajikan data komoditas ekspor non migas masing-masing provinsi secara bulanan, baik menurut 10komoditas utama maupun menurut 10 negara pembeli utama. Bisa diakses pada menu Data Komoditi > Data Ekspor Non Migas per Provinsi2. Profil Komoditi Agrobisnis Orientasi EksporMenyajikan profil dari beberapa komoditi agroindustri yang berorientasi ekspor dari beberapa aspek yakni profil komoditi, teknologi proses dan standar mutu 14 komoditi. Bisa diakses pada menu Data Komoditi > Profil Komoditi Agrobisnis Orientasi Ekspor.

Tinjauan Kepada Website Tentang UMKM Lain Sebagai PembandingSebagai perbandingan, kami mencoba mengacu kepada Website Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop dan UKM RI). Alasan pemilihan website ini adalah karena kementerian ini merupakan lembaga yang secara langsung memiliki tugas, fungsi dan wewenang dalam pengembangan UMKM di Indonesia.Tampilan Home pada Website Kemenkop dan UKM RI didominasi oleh kumpulan artikel maupun berita tentang perkembangan koperasi di Indonesia. Adapun menu utama yang ditampilkan oleh website ini adalah: Home, Tentang Kementerian, Berita, Pengumuman, Web Terkait, Data/Informasi, Mail dan Kontak.Menu Tentang Kementerian terdiri dari beberapa sub menu. Pertama Tentang Kementerian itu sendiri yang terdiri dari penjelasan mengenai tugas pokok dan fungsi Kemenkop dan UKM RI serta profil pejabat terkait mulai dari menteri hingga deputi-deputinya. Sub menu selanjutnya adalah Sejarah Kementerian yang menerangkan sejarah terbentuknya kementerian ini berikut urutan menteri-menteri yang pernah memimpinnya. Sub menu Visi dan Misi berisi penjabaran dari visi, misi dan tujuan Kemenkop dan UKM RI, sedang sub menu Tugas dan Fungsi merinci tugas dan fungsi dari kementerian ini. Sub menu Regulasi dan Dasar Hukum menjelaskan dasar hukum berdirinya Kemenkop dan UKM RI. Terakhir, sub menu Rencana Strategis memuat penjabaran rencana strategis kementerian dalam periode tahun 2010-2014.Menu Berita terdiri dari dua sub menu. Sub menu Berita Kementerian berisi tentang berita-berita seputar perkembangan koperasi dan UKM yang ditulis oleh internal Kemenkop dan UKM RI sendiri. Sub menu Berita Media memuat berita-berita seputar perkembangan koperasi dan UKM yang sebelumnya dimuat oleh media massa (eksternal) untuk kemudian ditulis ulang dan dimuat pada sub menu ini.Menu Pengumuman terdiri dari empat sub menu. Sub menu pertama, Rapat Koordinasi yang terdiri lagi dari sub sub menu Rapat Koordinasi Nasional, Rapat Koordinasi Terbatas dan Rapat Koordinasi Regional. Data Rapat Koordinasi Nasional tersedia sampai tahun 2013, sedangkan data rapat koordinasi lainnya hanya tersedia sampai tahun 2010 saja. Sub menu Penerimaan Pegawai sementara kosong tidak ada konten karena mungkin belum ada informasi tentang hal itu. Pada sub menu Informasi Pengadaan Barang dan Jasa menampilkan daftar barang dan jasa yang akan dimasukkan dalam pengadaan melalui sistem lelang. Sub menu terakhir, Kegiatan terdiri dari beberapa sub sub menu yaitu Lomba, Pameran dan Festival dan Seminar yang sayangnya pada saat ini tidak sedang memuat kegiatan apapun.Menu Web Terkait terdiri dari beberapa sub menu yang sesungguhnya lebih tepat bila disebut sebagai tautan. Sebabnya adalah bila sub menu tersebut dipilih (klik) maka otomatis pengunjung akan langsung masuk ke dalam website dari tautan yang bersangkutan. Ada beberapa tautan pada menu ini, yaitu www.sentraukm.com, www.smecda.com, www.indonesian-products.biz, www.danabergulir.com, www.smescoindonesia.com, Gerakan Kewirausahaan Nasional dan CIPSED.Menu Data/Informasi berisi berbagai data dan informasi mengenai koperasi dan UKM yang dapat diunduh oleh pengunjung. Data Koperasi, Statistik UKM, KSP dan KUR adalah sebagian data yang disajikan dalam menu ini. Selain itu terdapat juga data Produk Hukum yang berkaitan dengan koperasi dan UKM, Data Pemeringkatan Koperasi, Hasil Penelitian hingga Alamat Dinas Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia.Dua menu terakhir, Mail dan Kontak, merupakan menu yang sesungguhnya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai sarana komunikasi dua arah antara pemilik web dengan pengunjungnya. Perbedaannya terletak pada sub menu Mail yang bila dipilih akan langsung terhubung dengan Microsoft Outlook Web App dan mensyaratkan adanya nama pengguna dan kata sandi sebelum mengirim pesan. Adapun pada sub menu Kontak selain terdapat alamat kantor Kemenkop dan UKM RI, pengunjung juga bisa mengirim pesan namun dengan persyaratan yang mudah yaitu cukup mencantumkan nama dan alamat e-mail saja. Adanya duplkasi fungsi menu ini bukan tidak mungkin bisa menimbulkan kebingungan pengunjung web bila suatu saat ingin mengajukan pertanyaan kepada Kemenkop dan UKM RI.

Statistik Traffic Microsite Info UMKM Bank IndonesiaDari menu yang ditampilkan dan isi dari microsite Info UMKM terlihat jelas bahwa konten dalam microsite Info UMKM yang telah disajikan untuk UMKM sudah cukup lengkap. Bahkan bila dibanding instansi pemerintah lain seperti Kementerian, Bank Indonesia sudah termasuk lembaga terdepan dalam menyediakan layanan informasi seputar UMKM. Namun demikian data pengunjung microsite justru menunjukkan hal yang kontras dilihat dari data traffic perbandingan antara microsite Info UMKM dengan website utama Bank Indonesia yang diperoleh dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia.

Grafik 4.1 Grafik Hits Microsite Info UMKM Tahun 2013

Grafik 4.2 Grafik Page Views Microsite Info UMKM Tahun 2013

Grafik 4.3 Grafik Data Visitor Microsite Info UMKM Tahun 2013

Grafik 4.4 Grafik Persentase Visitor Microsite Info UMKM dibandingkan dengan Website BI Tahun 2013

Dari keempat tabel diatas dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:1. Sepanjang tahun 2013 jumlah hits microsite info UMKM sebanyak 1,45 juta hits atau 0,26% dibanding jumlah hits website BI yang berjumlah 564 juta hits.2. Untuk page views sepanjang tahun 2013 jumlah untuk Info UMKM sebanyak 1,3 juta views atau 0,75% dibanding jumlah views page website BI yang berjumlah 174 juta views. 3. Jumlah visitor yang mengunjungi microsite Info UMKM sepanjang tahun 2013 sebanyak 1644 visitor atau 4,94% dibanding jumlah visitor website BI yang berjumlah 33 ribuvisitor.

Berdasarkan data dan fakta diatas dapat disimpulkan bahwa penyebaran informasi microsite Info UMKM BI masih relatif kecil jika dibandingkan dengan website BI.

Kelebihan dan Kekurangan Microsite Info UMKM BIBerdasarkan hasil tinjauan kami terhadap microsite Info UMKM BI dan juga website lainnya yang berhubungan dengan pengembangan UMKM seperti website Kemenkop dan UKM RI, terdapat beberapa menu yang menurut kami layak menjadi menu unggulan karena tidak ditemui pada situs-situs sejenis, antara lain:1. Animasi Pengajuan KreditTerkadang banyak orang, khususnya pelaku UMKM, kurang paham bagaimana cara mengakses kredit dari bank. Adanya menu ini tentu akan mempermudah pemahaman mereka saat mereka akan mengajukan kredit bank. Ditambah dengan penyajiannya yang berupa animasi, menu ini menjadi semakin menarik untuk diakses. Kekurangan menu ini hanyalah letaknya yang berada di dalam menu Konsultasi Usaha, tidak langsung menjadi menu utama pada tampilan Home.2. Sistem Pengambilan Keputusan Untuk Investasi (SPKUI)Menu ini akan memudahkan pelaku ataupun calon pelaku UMKM yang ingin memulai dan mengembangkan usaha komoditas tertentu. Dalam menu ini menyajikan simulasi usaha komoditas tertentu, mulai dari perhitungan biaya investasi, operasional, sumber pembiayaan hingga penyusunan laporan keuangan (laba-rugi). 3. Profil UMKM Layak DIbiayaiMenu ini memberikan informasi kepada pihak perbankan yang akan memberikan pembiayaan kredit kepada UMKM yang potensial. Adanya menu ini akan membantu mengurangi permasalahan asymmetric information antara pihak perbankan dan UMKM.

Selain itu, manfaat adanya microsite Info UMKM BI juga telah dirasakan oleh stakeholders, antara lain:1. Pelaku UMKM: mendapatkan informasi mengenai akses pembiayaan yang antara lain lending model, skim kredit pemerintah, informasi cara memperoleh pembiayaan dan promosi bagi UMKM kepada perbankan dan investor.2. Perbankan: mendapatkan informasi mengenai calon UMKM yang layak dibiayai, kelayakan suatu bisnis untuk dibiayai.3. Investor: mendapatkan informasi mengenai peluang bisnis baru dibidang UMKM secara lengkap (kelayakan, jenis usaha dan lainnya)4. Pelaku usaha: memperoleh informasi mengenai produk yang dibutuhkan.5. Pemerintah: mendapatkan informasi sebagai referensi dalam perumusan program-program UMKM.

Namun, terdapat beberapa kekurangan dari microsite Info UMKM BI yang menurut kami perlu diperbaiki, antara lain:1. Kurangnya informasi jalur distribusi dan pemasaran hasil usaha UMKM.2. Terdapat beberapa konten yang masih bisa dikembangkan lebih dalam. Contohnya updating menu database UMKM terkait jumlah UMKM Produksi Ekspor.3. Kurangnya sosialisasi microsite Info UMKM BI khususnya kepada pelaku UMKM, perbankan dan stakeholder terkait lainnya.

Di samping itu, Departemen Komunikasi (DKom) BI telah melakukan reviu terhadap data traffic microsite Info UMKM BI dengan kesimpulan sebagai berikut.1. Stakeholder mempersepsikan BI sebagai Bank Sentral serta tidak memiliki keterkaitan dalam pengembangan UMKM;2. Komunikasi untuk mempromosikan microsite Info UMKM masih terbatas;3. Informasi dalam microsite Info UMKM belum optimal dalam memenuhi harapan stakeholder terkait.

Rekomendasi Pengembangan Microsite Info UMKMBank IndonesiaBerdasarkan hasil tinjauan terhadap microsite Info UMKM BI dan keterangan dari pejabat/pegawai terkait, diketahui bahwa microsite Info UMKM BI telah memiliki banyak fitur dan layanan yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan UMKM. Namun demikian, masih terdapat hal-hal yang dapat dikembangkan guna meningkatkan efektifitas microsite Info UMKM BI. Ada 2 (dua) hal yang menjadi perhatian kami dalam rangka pengembangan microsite Info UMKM BI, yaitu pengembangan konten yang ada di microsite serta sosialisasi microsite kepada masyarakat khususnya pelaku UMKM, Perbankan, dan Stakeholders UMKM lainnya.

Pengembangan Konten Microsite Info UMKM Informasi Jalur Distribusi dan Pemasaran Hasil UMKMSalah satu kendala terbesar yang di hadapi oleh pelaku UMKM adalah pemasaran hasil usaha. Sebagian besar pelaku UMKM tidak memiliki pengetahuan dan informasi kemana mereka akan menjual hasil usahanya. Selain itu kebutuhan dana yang besar dalam melakukan pemasaran juga menjadi hambatan bagi para pelaku UMKM, ditambah dengan minimnya pengetahuan para pelaku UMKM tentang teknis pemasaran, informasi pasar, selera masyarakat, dsb.Beberapa permasalahan tersebut menjadi hambatan bagi para pelaku UMKM untuk memulai dan mengembangkan usahanya.Banyak dari mereka yang memilih untuk gulung tikar dan kembali bekerja sebagai pegawai.Kondisi ini sangat disayangkan mengingat jumlah UMKM yang tinggi di Indonesia.Di lain sisi, perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia masih menggunakan bahan baku yang berasal dari luar negeri (impor). Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan tersebut melihat komoditas yang berasal dari luar negeri, harga serta kualitasnya lebih baik dibanding dengan komoditas dalam negeri.Bank Indonesia melalui microsite info UMKM yang dimiliki dapat menjadi fasilitator bagi pelaku UMKM yang mewakili sisi penawaran dengan perusahaan manufaktur yang mewakili sisi permintaan. Diharapkan pelaku usaha UMKM dapat lebih mudah untuk menjual hasil usahanya dan perusahaan manufaktur juga mendapatkan bahan baku dari dalam negeri dengan harga dan kualitas yang bersaing dengan pasar internasional.Menurut Elia & Yulianti (2009), dengan menggunakan perantara maka produsen dapat memperoleh keuntungan karena alasan sebagai berikut:1. Banyak produsen tidak memiliki sumber daya keuangan untuk melakukan pemasaran langsung.2. Para produsen yang memang mendirikan salurannya sendiri sering dapat memperoleh laba yang lebih besar dengan meningkatkan investasinya dalam bisnis utamanya.3. Dalam beberapa kasus, pemasaran langsung sama sekali tidak dapat dilakukan.

Penambahan Jangkauan Wilayah Profil UMKM Produksi EksporBerdasarkan hasil tinjauan microsite Info UMKM BI, khususnya pada menu profil UMKM, diperoleh informasi cakupan wilayah profil UMKM Produksi Ekspor hanya meliputi 2 provinsi, yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan akses pembiayaan pada wilayah tertentu sehingga membatasi potensi pembiayaan UMKM Produksi Ekspor di wilayah lainnya. Oleh karena itu diperlukan perluasan cakupan wilayah profil UMKM Produksi Ekspor. Kami merekomendasikan upaya tersebut dapat dilakukan oleh DPAU selaku satker terkait atau berkoordinasi dengan 9 Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Dalam Negeri (KPwDN).

Sosialisasi Microsite Info UMKMMenurut tinjauan dan hasil diskusi kelompok kami serta hasil keterangan dari pejabat/pegawai terkait, ada beberapa program sosialisasi yang dapat dilakukan dalam rangka diseminasi microsite Info UMKM, antara lain: Sosialisasi Langsung Tingkat DaerahBank Indonesia dapat melakukan sosialisasi mengenai microsite Info UMKM dengan mengundang dan diskusi stakeholder terkait pengembangan UMKM yang terdiri dari:1. Koordinasi dengan KPwDN;2. Koordinasi dengan Kementerian terkait sebagai perwakilan pemerintah seperti Kementan, Kemendag, Kemenperin, KPK, Kemenkop, dsb;3. Koordinasi dengan kelompok-kelompok usaha dan asosiasi;4. Koordinasi dengan perbankan

Sosialisasi Melalui MediaMenurut sebagian orang, Bank Indonesia adalah Bank Sentral yang mengatur kebijakan moneter di Indonesia, sebagian lainnya mungkin tidak tahu apa sebenarnya yang dikerjakan oleh Bank Sentral itu sendiri. Hal ini merupakan tantangan bagi Bank Indonesia karena hanya sedikit masyarakat yang tahu bahwa Bank Indonesia sebagai bank sentral juga berperan dalam pengembangan UMKM.Saat ini sangat banyak media komunikasi yang digunakan dalam kegiatan pemasaran. Mulai dari media cetak (surat kabar, selebaran, brosur, buletin), audio (radio, tape recorder), visual (televisi, foto), dan audio visual (televisi, internet). Sekarang ini perkembangan informasi di dunia meningkat dengan pesat.Apabila kita kembali ke era 10 tahun yang lalu, telepon genggam (handphone) termasuk dalam kategori barang mewah. Harga perangkat, kartu perdana, dan pulsa yang mahal membuat handphone hanya dimiliki oleh masyarakat kalangan atas saja. Namun saat ini handphone merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, dari kalangan paling bawah sampai kalangan atas semua memiliki handphone, bahkan diantaranya ada yang memiliki lebih dari satu.Saat ini perkembangan mobile internet di Indonesia sudah berkembang pesat. Hanya dengan uang Rp5.000 dapat mengakses internet di handphone seharian. Kondisi ini menunjukkan bahwa sekarang ini masyarakat sangat mudah memperoleh informasi apapun yang tersedia di internet. Bank Indonesia dapat memanfaat kondisi ini dalam melakukan sosialisasi produk-produk yang dimiliki, salah satunya adalah microsite Info UMKM BI.Disini penulis memberikan beberapa rekomendasi sosialisasi microsite Info UMKM Bank Indonesia melalui media, antara lain:1. Optimalisasi penggunaan Search Engine Optimization (SEO) bagi microsite Info UMKM BI.Selama ini penggunaan SEO bagi microsite ini tampaknya belum optimal. Memang bila kita melakukan pencarian di Google dengan kata kunci info umkm link menuju microsite Info UMKM BI akan muncul di urutan pertama. Namun ketika kita ganti kata kuncinya menjadi informasi umkm maka link microsite Info UMKM BI tidak akan muncul di halaman pertama pencarian. Begitu pula saat kata kuncinya hanya umkm, maka link microsite Info UMKM BI hanya muncul di urutan keempat dari pencarian.Hal ini menunjukkan bahwa microsite Info UMKM BI perlu memperbanyak input kata kunci pencarian yang bisa digunakan oleh pengguna internet. Tujuannya tidak lain agar microsite Info UMKM BI bisa selalu tampil di urutan pertama pencarian, atau setidaknya selalu tampil di halaman pertama. Dengan begitu diharapkan pengguna internet yang akan mencari informasi tentang UMKM akan selalu menjadikan microsite Info UMKM BI sebagai pilihan utamanya.2. Sosialisasi microsite Info UMKM BI melalui berita advertorial di situs berita ternamaSebagai salah satu entitas dunia maya, maka promosi microsite Info UMKM BI juga perlu dilakukan di dalamnya.Salah satu caranya adalah dengan membuat berita advertorial di situs berita populer, atau di situs berita ekonomi dan keuangan. Cara seperti ini sudah banyak ditempuh oleh banyak perusahaan/lembaga lain. Konten yang ditampilkan biasanya berupa artikel berita advertorial yang bercerita tentang keberhasilan perusahaan/lembaga tersebut dalam membantu meningkatkan pendapatan pengusaha kecil. Hal yang sama dapat dilakukan oleh Bank Indonesia dengan memasukkan kisah sukses pengusaha kecil yang telah dibantu oleh Bank Indonesia selama ini. Diharapkan dengan menampilkan berita seperti ini masyarakat akan paham bahwa Bank Indonesia juga turut andil dalam pengembangan UMKM. Di dalam berita advertorial inilah nantinya link microsite Info UMKM BI dicantumkan, sehingga pembaca tidak hanya mendapatkan berita namun juga mengetahui adanya microsite ini.3. Sosialisasi microsite Info UMKM BI melalui sosial mediaMengingat jumlah pengguna sosial media di Indonesia yang cukup besar, maka perlu juga dicoba untuk lebih intens memanfaatkan sosial media. Dengan menggunakan sosial media, sharing foto, video maupun link liputan/berita yang terkait kegiatan UMKM akan lebih mudah dan tersebar dengan cepat.DPAU dapat bekerjasama dengan DKom selaku administrator akun resmi twitter Bank Indonesia untuk membantu sosialisasi ini lewat twitter. Secara berkala DPAU dapat mengajukan materi yang akan dibagikan di twitter dan nantinya DKom dapat mengunggah materi tersebut sehingga tersebar di sosial media.4. Promosi melaluiiklan layanan masyarakat di televisi.Secara umum Bank Indonesia memang terlihat kurang melakukan sosialisasi di televisi.Padahal televisi adalah media elektronik yang berjangkauan luas dan sering diakses oleh masyarakat Indonesia . Sehingga beriklan di televisi tentu akan memberikan dampak yang besar bagi pemirsanya. Di masa depan, Bank Indonesia perlu membuat lebih banyak iklan-iklan layanan masyarakat yang mengedukasi tentang peran dan tugas Bank Indonesia, sekaligus mempromosikan layanan-layanan yang dimiliki oleh Bank Indonesia, tak terkecuali pengembangan UMKM.5. Membuat video edukasi.Materi edukasi lewat video atau film pendek biasanya relatif mudah diterima oleh audiens ketimbang metode ceramah atau diskusi.Terlebih bila sasaran audiens yang dituju berusia muda atau bahkan anak-anak. Maka dari itu, Bank Indonesia juga perlu memperbanyak video edukasi, terutama bagi sasaran audiens usia muda sebagai awalan untuk lebih memahami Bank Indonesia dan layanan-layanannya.

1. KESIMPULAN DAN SARAN

Microsite Info UMKM BI telah memiliki banyak fitur dan layanan yang dapat dimanfaatkan bagi para pelaku UMKM, Perbankan, dan stakeholders lainnya. Namun demikian masih terdapat hal-hal yang perlu dikembangkan guna mengoptimalisasi microsite tersebut.Beberapa hal yang kami rekomendasikan dalam mengembangkan microsite Info UMKM adalah pengembangan konten microsite dan sosialisasinya. Pengembangan konten dapat dilakukan dengan melakukan penambahan menu informasi jalur distribusi dan pemasaran hasil usaha yang bertujuan untuk memfasilitasi UMKM dalam memasarkan hasil usahanya. Selain itu, menu profil UMKM Produksi Ekspor yang sudah ada untuk provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat perlu diperluas ke wilayah lainnya, minimal 9 wilayah KPwDN Bank Indonesia. Hal ini dapat dilakukan oleh DPAU selaku satker terkait atau melalui kerjasama dan koordinasi dengan KPwDN BI.Selain itu perlu dilakukan sosialiasi lebih dalam mengenai keberadaan microsite Info UMKM kepada masyarakat. Bentuk sosialisasi yang kami rekomendasikan adalah sosialisasi langsung tingkat daerah dan sosialisasi melalui media. Sosialisasi langsung tingkat daerah dilakukan melalui koordinasi dan kerjasama dengan stakeholder terkait di daerah, antara lain KPwDN, Pemda setempat, Perbankan Daerah, dan Dinas Kementerian terkait. Sosialisasi melalui media dilakukan dengan cara penggunaan Search Engine Optimization (SEO), sosialisasi melalui berita advertorial di situs berita populer, sosialisasi melalui media sosial, iklan layanan masyarakat di saluran televisi, serta membuat video edukasi.

Laporan Orientasi PCPM XXXI3