Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

283
RESUME EKONOMI MIKRO ISLAMI DOSEN PENGAMPU : M.SOBAR,S.EI.,M.Sc Disusun oleh: ROBIST HIDAYAT 20140730106 EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Transcript of Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Page 1: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

RESUME

EKONOMI MIKRO ISLAMI

DOSEN PENGAMPU : M.SOBAR,S.EI.,M.Sc

Disusun oleh:

ROBIST HIDAYAT

20140730106

EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015

Page 2: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia dan

rahmat yang diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tugas RESUME BUKU

EKONOMI MIKRO ISLAMI . Dan semoga Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliaulah sehingga umat manusia bisa menghirup

kebebasan dari zaman kegelapan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah EKONOMI MIKRO

ISLAMI Bapak M. SOBAR S.EI.,M.,Sc karena memberikan tugas ini. Dengan memberikan tugas

ini dalam bentuk resume, penulis berharap penulisan resume ini menambah ilmu untuk semua

pihak baik itu kalangan dosen, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.

Penulis juga menyadari banyak sekali kesalahan baik itu disengaja maupun tidak,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar pada penyusunan

selanjutnya, penulis bisa membuat resume yang lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Yogyakarta,23 september 205

Robist

2

Page 3: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAB 1

PENDAHULUAN: PASAR DAN HARGA

BAGIAN 1

PENDAHULUAN

Ekonomi dalam kajian keilmuan dapat dikelompokkan ke dalam ekonomi mikro dan

ekonomi makro. Ekonomi mikro mempelajari bagaimana perilaku tiap-tiap individu dalam setiap

unit ekonomi, yang dapat berperan sebagai konsumen, pekerja, investor, pemilik tanah, atau

resources yang lain, ataupun perilaku dari sebuah industry. Pembahasan ekonomi mikro

konvensional didasarkan pada perilaku individu-individu yang secara nyata terjadi disetiap unit

ekonomi. Karena tidak adanya batasan syariah yang digunakan , maka perilaku dari setiap

individu dalam unit ekonomi tersebut akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma dan

aturan menurut persepsinya masing-masing.

Berbeda dengan ekonomi mikro konvensional, dalam pembahasan mikro islami,

factor moral atau norma yg terangkum dalam tatanan syariah akan ikut menjadi variable yg

penting dan perlu dijadikan sebagai alat analisis. Ekonomi mikro islami menjelaskan bagaimana

sebuah keputusan di ambil oleh setiap unit, ekonomi dengan memasukan batasan-batasan syariah

sebagai variable yang utama. Dalam ekonomi mikro islami , kita menganggap bahwa basic

ekonomi (variable-variabel ekonomi).

A. Manfaat dan Batasan Teori Ekonomi Mikro Islami

Seperti halnya science, ilmu ekonomi juga memfokuskan pada explanation

dan prediction dari fenomena yang ada , mengapa, sebagai contoh, apa yang dilakukan

3

Page 4: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

oleh manajemen pada sebuah industry yang Melakukan pemutusan hubungan kerja ketika

adanya perubahan harga pada barang-barang yg dibutuhkan pd proses produksi.

Dalam pembahasan mikro ekonomi islami, segala pembahasan yg ditunjukan

untuk melakukan explanation dan prediction didasarkan pd teori. Teori dibangun untuk

menerangkan dari fenomena yg terjadi dalam suatu waktu dengan menggunakan hokum-

hukum dasar dan beberapa asumsi yg terpenuhi. Dengan asumsi tersebut , teori dapat

digunakan untuk menerangkan bagaimana industry tersebut memilih dan menentukan

komposisi tenaga kerja, modal, barang-barang pendukung proses produksi, dan

penentuan jumlah output.

Teori ekonomi juga berfungsi untuk memprediksi dampak dari adanya

perubahan satu variable terhadap variable lainnya. Sebagai contoh, bagaimana teori

ekonomi ini dapat menerangkan kepada kita tentang peningkatan dan penurunan output

sebagai dampak dari adanya kenaikan dan penurunan variable ekonomi lain.

B. Scince of Economics Versus Doctrine of Economics

Ilmu ekonomi positif adalah ilmu ekonomi normative, dan ekonomi

normative adalah ekonmi positif. Artinya segala ekonomi posistif hakikatnya adalah ilmu

ekonomi normative. Mengapa demikian ? dalam literature konvensional, kita mengenal

bahwa ilmu ekonomi positif membahas atau mempelajari tentang apa dan bagaimana

masalah-masalah ekonomi sebenarnya diselesaikan. Sedangkan ekonomi normative

membahas tentang apa yg seharusnya permasalahn ekonomi diselesaikan. Faktanya ,

permasalahan ekonomi selalu dijelaskan dan diselesaikan dengan menggunakan beberapa

asumsi yang sekiranya sesuai dengan kenyataannya.

Ekonomi islam tidak terjebak untuk memperdebatkan antara normative dan

positif. Ekonomi islami memandang bahwa permasalahan ekonomi dapat dikelompokkan

kedalam dua hal yaitu ilmu ekonomi dan doktrin ilmu ekonomi. Lebih lanjut ,

Muhammad baqirr as-sadr mengatakan bahwa ekonomi islam adalah sebuah ajaran atau

doktrin dari bukannya ilmu murni (science), karena apa yang terkandung dalam ekonomi

4

Page 5: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

islam bertujuan memberikan solusi hidup yang paling baik , sedangkan ilmu ekonomi

hanya akan mengantarkan kita kepada pemahaman bagaimana ekonomi berjalan.

Dari sudut pandang ilmu fiqh, kegiatan ekonomi bukanlah termasuk bab

ibadah mahdhah, melainkan bab mu’amalah .oleh karena itu berlalu kaidah fiqh, yakni

suatu perkara muamalah pada dasarnya diperkenankan (halal) untuk dijalankan. Ilmu

ekonomi islam adalah sebuah system ekonomi yang menjelaskan segala fenomena

tentang perilaku pilihan dan pengambilan keputusan dalam setiap unit ekonomi dengan

memasukkan tata aturan syariah sebagai variable independen .

C. Mengapa Belajar Mikro Ekonomi Islami

1. Pasar, fungsi dan ekuilibrium

Pasar adalah tempat atau keadaan yang mempertemukan antara

permintaan (pembeli) atau penawaran (penjual) untuk setiap jenis barang, jasa atau

sumber daya. Pembeli meliputi konsumen yg membuttuhkan barang dan jasa.

Sedangkan bagi industry membutuhkan tenaga kerja ,modal, dan barang baku

produksi baik untuk memproduksi barang dan jasa. Penjual termasuk juga untuk

industry menawarkan hasil produksi atau jasa yang diminta oleh pembeli , pekerja

menjual tenaga dan keahliannya, pemilik lahan menyewakan atau menjual asetnya ,

sedangkan pemilik modal menawarkan pembagian keuntungan dari kegiatan bisnis

tertentu, secara umum semua orang atau industry akan berperan ganda, yaitu pembeli

dan penjual.

2. permasalahn ekonomi (islami versus konvensional)

Ekonomi konvensional mendefinisikan bahwa ilmu ekonomi lahir dari

adanya tujuan untuk mengalokasikan dan menggunakan sumber daya yang langka.

Karena sumber daya yg terbatas maka kemampuan untuk memproduksi barang dan

jasa juga terbatas: tidak ada orang yg dapat menggunakan waktunya di atas 24 jam

sehari, tidak ada orang yg dapat mengeluarkan pendapatan melebihi dari yang ia

5

Page 6: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

miliki. Karena kelangkaan inilah , kemudian setiap individu akan dihadapkan pada

berbagai pilihan tentang apa yg harus di produksi , bagaimana memproduksi untuk

siapa, bagaimana membagi produksi dari waktu ke waktu serta mempertahankan dan

menjaga tingkat pertumbuhan produksi tersebut.

Baqir as-sadr berpendapat bahwa sumber daya hakikatnya

melimpah dan tidak terbatas. Pendapat ini didasari oleh dalil yg menyatakan bahwa

alam semesta ini diciptakan oleh allah dengan ukuranyg setepat-tepatnya. Dengan

demikian karena segala sesuatu sudah terukur dengan sempurna.

BAGIAN 2

KONTRIBUSI EKONOM MUSLIM KLASIK

Para pemikir klasik muslim tidak terjebak untuk mengotak ngatik berbagai

macam ilmu tersebut seperti dilakukan oleh para pemikir saat ini. Mereka melihat

ilmu-ilmu tersebut sebagai “ayat-ayat allah” yg bertebaran di seluruh alam ,dalam

pandangan mereka , ilmu-ilmu itu walaupun sepintas terlihat berbeda-beda dan

bermacam-macam jenisnya. Namun pada hakikatnya berasal dari sumber yang satu.

Yakni dari yang maha menggetahui seluruh alam semesta. Oleh karena itu ,tidak

mengherankan bila para pemikir bila para pemikir klasik muslim menguasai berbagai

macam bidang ilmu , ibn sina(980-1037M) , sebagai contoh selain terkenal sebagai

ahli kedokteran, juga sebagai ahli filsafat. Bhkan ia juga mendalami psikologi daan

music. Al-ghazali (450H/1058M-505H/1111M), selain banyak membahas masalah-

masalah fikih(hukum),ilmu kalam(teologi), dan tasawuf, beliau juga banyak

membahas masalah filsafat, pendidikan, psikologi, ekonomi , dan pemerintahan.

6

Page 7: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAGIAN 3

GAMBARAN UMUM PENENTUAN HARGA DALAM MEKANISME

PASAR(TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN)

A. MEKANISME PASAR

Objek dari ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen dan government .

dimana kesemua objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar, baik

pasar tenaga kerja ,pasar barang ataupun pasar modal. Dengan kata

lain ,mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan

danpenawaran yg akan menentukan tingkat harga tertentu. Suatu pola ekonomi yg

dialami oleh suatu zaman sangatlah tergantung dari peradapan yg berlaku .

peradapan yg memandang dan tumbuh dari dunia pertanian tidak menjamin

system perdaganganjuga akan tumbuh dan berkembang. Sedangkan peradapan yg

tumbuh dan berkembang dari duniaperdagangan memungkinkan mendorong

terwujudnyadan terpenuhinya system pertanian maupun industry.

SEJARAH EKONOMI DI EROPA

Menurut Heilbroner , factor-faktor yg mendorong terjadinya perubahan –

perubahan di eropa sehingga masyarakat pasar timbul,antara lain:

1. PEDAGANG KELILING

“orang-orang ini adalah rombongan kecil orang bersenjata yg

menjelajahi jalan-jalan abad pertengahan ,pimpinan tenttara dan akhirnya

khalifah-khalifah yg membawa barang…. Mereka menempuh perjalanan jauh

sepanjang benua eropa bahkan sebagian berasal dari india dan negeri arab ,

untuk menjual barang-barang yg dibawanya dari satu kota ke kota lainnya

7

Page 8: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

2. URBANISASI

“salah satu akibat sampingan yg penting dari perdagangan keliling

ini ,adalah terjadinya arus urbanisasi yg lambat dalam pertengahan ini yang

menyebabkan timbulnya kota-kota baru.

3. PERANG SALIB

“perang salib menyebabkan terjadinya hubungan antara dua dunia yg

sangat berlainan. Dunia yg satu adalah masyarakat eropa yg lamban , enggan

terhadap perdagangan dan pendapatnya yg naïf tentang dunia

usaha :sedangkan pada pihak lain dijumpai masyarakat.

4. PERUBAHAN SUASANA KEHIDUPAN BERAGAMA

Ada tenaga pendobrak yg kuat, tetapi tak terlihat yg berpengaruh atas

kehidupan intelektual ,kepercayaan dan sikap masyarakat eropa. Salah satuyg

amat penting aalah perubahan dalam suasana keagamaan karena perlakunya

terhadap konsep untung dan riba akhirnya gereja memperoleh posisi komando

dalam kehidupan ekonomi.

Selain keempat factor ini, heilbroner masih memaparkan beberapa

factor-faktor penting lainnya yg turut berperan dalam evolusi masyarkat pasar

dieropa barat. Demikian ketika orang-orang eropa abad pertengahan masih

sibukbertani dengan system feudal. System perdagangan barter dan

pandangan hidup yg memandang laba sebagai dosa,masyarakat muslim hidup

dalam perekonomian yg jauh bergairah ,dengan system perdagangan yg sudah

termonetisasi. Heilbroner memang hanya mengemukakan fakta sejarah perang

salib dan sejarah perekonomian masyarakat eropa. Ia tidak mempelajari lebih

lanjut sejarah perekonomian umat muslim pada masa –masa

keemasannya,namun ia telah membuat kesimpulan yg baik dan penting yaitu

bahwa pandangan agama yang dinamis.

8

Page 9: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

PASAR :PEMIKIRAN ILMUWAN MUSLIM

Berikut ini dijelaskan pemikiran ekonomi islami dalam membahas

teori permintaan dan penawaran.

ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Didunia perdagangan arab.yaitu pada masa zaman kenabian ,sudah ada

pemikiran yg menjadi kesepakatan bersama bahwa tinggi rendahnya

permintaan terhadap barang komoditas ditentukan oleh harga barang yg

bersangkutan. Abu yusuf tercatat sebagai ulama yang mulai menyingung

mekanisme pasar. Ia misalnya memerhatikan peningkatan dan penurunan

produksi dalam kaitannya dengan perubahan harga.

Harga

P1 A

P2 B

0

Q1 Q2 jumlah

Fenomena yg terjadi pada masa itu adalah pada saat adanya kelangkaan barang

maka harga cenderung akan tinggi . sedangkan pada saat barang tersebut melimpah ,harga

cenderung untukturun atau lebih rendah. Fenomena umum inilah yg kemudian di kritisi

abu yusuf.

9

Page 10: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Dalam literature ,fenomenayg berlaku pada masa abu yusuf dapat dijelaskan dalam

teori permintaan . Dimana hubungan harga dan kuatintas dapat di formulasikan sebagai

berikut :

D = Q =f(P)

Formulasikan ini menunjukan bahwa pengaruh harga terhadap jumlah permintaan

suatu komoditi adalah negative , apabila P maka Q ,begitusebaliknya . dari formulasi ini

kita dapat simpulkan bahwa hukum permintaan mengatakan bila harga komoditi naik

maka akan direspons oleh penurunan jumlah komoditi yg dibeli.

Abu yusuf

“kadang-kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal dan kadang-kadang

makanan sangat sedikit tetap murah”

harga

C

p3

D

p4

10

Page 11: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

0 Q4 Q3 jumlah

Menurut abu yusuf , dapat saja harga-harga tetap mahal (p3) ketika persediaan barang

melimpah (Q3) sementara harga akan murah walaupun persediaan barang berkurang (Q3).

Pernyataan abu yusuf ini, mengkritisi pendapat umum yang mengatakan harga berbanding terbalik

dengan jumlah persediaan barang.

Dari pernyataan tersebut tampaknya abu yusuf menyangkal pendapat umum

mengenai hubungan terbalik antara persediaan barang(supply) dan harga karena pada

kenyataan harga tidak bergantung pada permintaan saja, tetapi bergantung pada

kekuatan penawaran.

Dalam sebuah formulasi yang sederhana , hubungan antara harga dengan

jumlah komoditi dapat dilihat dibawah ini:

S = Q = f(p)

B. AL-GHAZALI : keseimbangan penawaran dan permintaan

Pada kesempatan lain,al-ghazali juga secara eksplisit menjelaskan

mengenai perdagangan regional:

“selanjutnya praktik-praktik ini terjadi di berbagai kota dan Negara .

orang-orang melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk mendapatkan alat-

alat makanan dan membawa ke tempat lain. Urusan ekonomi orang akhirnya di

11

Page 12: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

organisasikan ke kota-kota dimana tidak seluruh makanan dibutuhkan. Keadaan

inilah yang pada gilirannya menimbulkan kebutuhan terhadap alat transportasi,

terciptalah kelas perdagangan regional dalam masyarakat. Motifnya tentu saja

mencari keuntungan .para pedagang ini bekerja keras memenuhi kebutuhan orang

lain dan mendapatkan keuntungan dan keuntungan ini akhirnya dimakan oleh

orang lain juga”

Al-ghazali tidak menolak kenyataan bahwa keuntungan yang menjadi

motif perdagangan.

Ket : pada tingkat tingkat harga p1, jumlah barang yg ditawarkan oleh

penjual adalah sebesar QS2,sementara jumlah barang yg diminta adalah hanya

sebesar Qd1. Dengan demikian sang petani tidak mendapatkan cukup pembeli

untuk mendapatkan tambahan pemeli, maka sang petani menurunkan harga jual

produksinya dari p1 menjadi p*sehingga jumlah pembelinya naik dari Qd1

menjadi Q*

12

Page 13: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Ket : pada mulanya harga yang diminta oleh petani adalah sebesar p1. Pada

harga ini jumlah permintaan dan penawaran terhadap produk petani tersebut

adalah sebesar Q1. Dengan menurunkan jumlah permintaan dari Q1 menjadi

hanya sebesar Q2,(yakni dengan menggeserkan kurva permintaan D1 ke kiri

bawah menjadi kurva D2) maka tingkat harga akan turun pula dari p1menjadi p2.

dengan demikian harga dapat diturunkan dengan menurangi permintaan.

13

Page 14: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAB 2

RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM

BAGIAN 1

MENGAPA HARUS ADA EKONOMI ISLAM

Revolusi ilmu pengetahuan yg terjadi di eropa barat sejak abad ke-16 masehi

menyebabkan pamor dan kekuasaan institusi gereja (agama kristen) di benua

tersebut menurun drastis. Hal ini terjadi karena dogma yg dipegang dan diajarkan

oleh tokoh-tokoh gereja pada abad tersebut jelas-jelas bertentangan dengan fakta-

fakta yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan. Akibatnya terjadi proses

sekularisasi di dunia eropa-barat dalam segala bidang, termasuk dalam ilmu

pengetahuan .agama,tuhan, nilai-nilai dan norma secara drastis dikeluarkan dari

struktur pemikiran para ilmuwan.

14

Page 15: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Produkpemikiran dan ilmu pengetahuan yg dihasilkan pun mengalami

nasib yg sama. Ilmu menjadi tersekularisasi dan dibebaskan dari nilai-nilai. Dari

paradigma inilah ( sekularisasi, fragmentasi, dan kebebasnilaian pengetahuan)

ilmu pengetahuan modern dibangun . termasuk ilmu ekonomi konvensional.

( istilah ilmu ekonomi konvensional kita gunakan untuk mengacu pada ilmu

ekonomi yg didasarkan pada paradigma di atas). Paradigma ini sebenarnya sudah

dikritik oleh banyak imuwan no-muslim. Dengan fakta-fakta seperti ini, akan

menjadi ironi bagi ilmuwan muslim jika menerima begitu saja ilmu ekonomi

konvensional tanpa menelaahnya terlebih dahulu, sementara ilmuwan non muslim

sendiri pun sudah ramai-ramai mengkritik.

A. EKONOMI ISLAM : perbedaan sudut pandang

Dalam tataran paradigma seperti ini, ekonom-ekonom muslim tidak

menghadapi masalah perbedaan pendapat yg berarti. Nmun, ketik mereka

diminta untuk menjelaskan apa dan bagaimanakah konsep ekonomi islam itu.

Mulai muncullah perbedaan pendapat. Sampai saat ini , pemikiran ekonom-

ekonom muslim kontemporer dapat diklasifikasikansetidaknya tiga

mazhab ,yakni:

1. Mazhab Baqir as-sadr

2. Mazhab mainstream ; dan

3. Mazhab Alternaatif-kritis

MAZHAB BAQIR AS-SADR

Mazhab ini dipelopori oleh baqir as-sadr dengan bukunya yang

fenomenal iqtishaduna (ekonomi kita). Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu

ekonomi tidak pernah bisa sejalan dengan islam . ekonomi tetap ekonomi,dan

islam tetapislam keduanya tidak akan pernah dapat disatukan karena

keduanya berasal dari filosofi yang saling kontradiktif . yg satu anti islam ,yg

lainnya islam. Mazhab baqir berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul

karena adanya distribusi yg tidak merata dan adil sebagai akibat sistem

15

Page 16: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

ekonomi yg memperbolehkan eksploitasi pihak yg kuat terhadap pihak yg

lemah.

MAZHAB MAINSTREAM

Mazhab kedua ini justru setuju bhwa masalah ekonomi

muncul karena sumber daya yang terbatas yang dihadapkan pd keinginan

manusia yg tidak terbatas. Memang benar misalnya, bahwa total permintaan

dan penawaran beras di seluruh dunia berada pada titik ekuilibrium. Dengan

demikian , pandangan mazhab ini tentang maslah ekonomi hampir tidak ada

bedanya dengan pandangan ekonomi konvensional. Kelangkaan sumber

dayalah yg menjadi penyebab munculnya masalah konomi. Bila ddemikian,

dimanakah letak perbedaan mzhab mainstream ini dengan ekonomi

konvensional ? yaitu terletak dalam cara menyelesaikan masalah tersebut.

Dilema sumber daya yg terbatas versus keinginan yg tak terbatas memaksa

mnusia untuk melalukan pilihan-pilihan atas keinginannya.

MAZHAB ALTERNATIF-KRITIS

Mazhab ini adalah sebuah mazhab yg kritis, mereka

berpendapat bahwa analisis kritis bukan saja harus dilakukan terhadap

sosialisme dan kapitalisme ,tetapi juga terhadap ekonomi islam itu sendiri.

Mereka yakin bahwa islam pasti benar ,tetapi ekonmi islam belum teentu

benar karena ekonomi islam adalah tafsiran manusia.

BAGIAN 2

PRINSIP-PRINSIP UMUM EKONOMI ISLAM

16

Page 17: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

A. NILAI-NILAI UNIVERSAL : TEORI EKONOMI

Nilai-nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk membangun teori

–teori ekonomi islam. Rinciannya :

TAUHID (keesaan Tuhan)

Tauhid merupakan fondasi ajaran islam . dengan tauhid

manusia menyaksikan bahwa “tiada sesuatu pun yg layak disembah

selain allah” karena allah adalah pencipta alam semsta dan isinya.

ADL(Keadilan)

Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini harus mmelihara

hukum allah dibumi dan menjamin bahwa pemakaian segala sumber

daaya diarahkan untuk ksejahteraan manusia. Supaya semua

mendapatkan manfaat daripadanya secara adil dan baik.

NUBUWWAH(Kenabian)

Karena rahman,rahim dan kbijaksanaan allah. Manusia tidak

dibiarkan begitu saja didunia tanpa bimbingan. Karena itu diutuslah

17

Page 18: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

para nabi dan rasul untukmenyampaikan petunjuk dari allah kepada

manusia tentang bagaimana hidup yg baik dan benar di dunia.

1. Siddiq

Harus menjadi visi hidup setiapmuslim ,karena hidup

kitaberasal dari yg maha benar.

2. Amanah

Menjadi misi hidup setiap muslim. Sifat ini akan

membbentuk kredibilitas yg tinggi dan sikap penuh tanggung

jawab.

3. Fathanah

Sifat ini dapat dipandang sebagai strategi hidup setiap

muslim,kita harus mengoptimalkan segala potensi yg telah

diberikan olehnya.

4. Tabligh

Sifat ini merupakan taktik hidup hidup muslim. Sifat ini

bila sudah mendarah daging pd setiap muslim

KHILAFAH (pemerintahan)

Dalam islam , pemerintah memainkan peranan kecil , tetpi

sangat penting dalam perkonomian

MA’AD (hasil)

Pandangan duniayg khas dari seorang muslim tentang

dunia dan akhirat dapat dirumuskan sebagai dunia ladang akhirat.

B. PRINSIP-PRINSIP DERIVATIF: CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI

ISLAM

Multitype ownership (kepemilikan multijenis)

18

Page 19: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Nilai tauhid dan nilai adil melahirkn konsep ini .dalam konsep

kapitalisme,prinsip umum kepemilikan yg berlaku adalah kepemilikn

swasta.

Freedom to act (kebebasan bertindak /berusaha)

Pelaku-pelaku ekonomi dan bisnis menjadikan nabi sebagai

teladan dan model dalam melaksanakn aktivitasnya.

Social justice (keadilan sosial)

Gabungan nilai khilafah dan nilai ma’ad melahirkan prinsip

keadilan sosial. Dalam islam, pemerintah bertanggung jawab

menjamin pemenuhan kebutuhan dasar rakyatny dan menciptakan

keseimbangan sosial antara yg kaya dan miskin.

C. AKHLAK : PERILAKU ISLAMI DALAM PEREKONOMIAN

Harus ada manusia yg berperilaku ,berakhlak, secara

profesional dalam bidang ekonomi, baik dia itu dalam posisi sebagai

produsen ,konsumen,pengusaha,karyawan,atau sebagai pejabat

pmerintah. Karena teori yg unggul dan sistem-sistem ekonomi yg

sesuai syariah sama sekali bukan jaminan bahwa perekonomianumat

islam akan otomatis maju.

19

Page 20: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAB 3

ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAM

A. Asumsi Rasionalitas

Asumsi rasionalitas adalah anggapan bahwa manusia berperilaku secara

rasional (masuk akal), dan tidak akan sengaja membuat keputusan yang akan

menjadikan mereka lebih buruk. Ada 2 jenis rasionalitas, yaitu :

1. Self interest rationality (rasionalitas kepentingan pribadi)

Asumsi bahwa individu mengejar banyak tujuan, bukan hanya memperbanyak

kekayaan secara moneter.

2. Present-aim rationality

20

Page 21: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Asumsi bahwa manusia menyesuaikan preferensinya dengan sejumlah

aksioma. Dalam definisi present-aim yang penting adalah bagaimanan mencapai

tujuan dengan efisien tanpa mempermasalahkan tujuannya.

B. Aksioma-aksioma Pilihan Rasional

Terdapat tiga sifat dasar, yaitu :

1. Kelengkapan (Completeness)

Jika individu dihadapkan pada dua situasi, maka ia dapat menentukannya

secara pasti terhadap kemungkinan yang ada.

2. Transitivitas (Transitivity)

Asumsi ini menyatakan bahwa pilihan individu bersifat konsisten secara

internal.

3. Kontinuitas (Continuity)

Jika bagi seseorang “A lebih disukai daripada B”, maka situasi-situasi

yang secara cocok “mendekati A”, harus juga lebih disukai daripada B.

C. Asumsi-asumsi lainnya tentang Preferensi

1. Kemonotonan yang Kuat

Bahwa lebih banyakk berarti lebih baik. Asumsi ini dapat diganti dengan

yang lebih lemah yakni (local Nonsatiation).

2. Local Nonsatiation

Asumsi ini menyatakan bahwa seseorang dapat selalu berbuat lebih baik,

sekecil apapun, bahkan bila ia hanya menikmati sedikt perubahan saja dalam

“keranjang konsumsinya”.

3. Konveksitas Ketat

21

Page 22: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Asumsi ini menyatakan bahwa seseorang lebih menyukai yang rata-rata

daripada yang ekstrem.

BAGIAN 2

PERSPEKTIF ISLAM TENTANG ASUMSI RASIONALITAS

A. Perluasan Konsep Rasionalitas (untuk Transitivitas)

Pertama, kita berpendapat asumsi dari self interest rationality adalah

bahwa individu mengejar banyak tujuan, bukan hanya memperbanyak

kekayaan secara moneter.

Kedua, kita berpendapat bahwa teori modern tentang kepuasan

rasional tidak disepakati secara universal.

Dalam islam terdapat dua cara untuk mendistribusikan pendapatan,

iuran wajib (zakat) dan iuran sukarela (infaq).

1. Persyaratan Transitivitas

Andaikan seseorang dihadapkan pada pilihan antara A dan B, ia

memilih A, bila dihadapkan pada pilihan B dan C, ia memilih B.

Dihadapkan pada pilihan antara C dan A, ia memilih C. Pilihan ini

kelihatannya intransitif karena kita melihat bahwa hanya memiliki tiga

alternatif, yaitu A,B, dan C. Tetapi kita dapat merinci alternatifnya,

dengan rumus :

Simbol Alternatif

Ab Memilih A jika B merupakan satu-satunya alternatif

yang ada

Ba Memilih B jika A merupakan satu-satunya alternatif

yang ada

Bc Memilih B jika C merupakan satu-satunya alternatif

22

Page 23: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

yang ada

Cb Memilih C jika B merupakan satu-satunya alternatif

yang ada

Ca Memilih C jika A merupakan satu-satunya alternatif

yang ada

Ac Memilih A jika C merupakan satu-satunya alternatif

yang ada

Utilitas dan Infak (Sedekah)

Kini mari kita berlanjut pada utilitas farhan yang merasa lebih baik jika ia

membelanjakan uangnya untuk infak (sedekah). Mari kita mendefinisikan fungsi utilitasnya

sebagai Uf = U(Mf,Mz), di mana:

Uf = utilitas Farhan

Mf = uang yang dimiliki oleh Farhan

Mz = uang yang dimiliki oleh zahid

Slope kurva utilitas Farhan negatif karena menurut Farhan, infak adalah hal yang baik.

Slope negatif juga bearti bahwa farhan mengurangi pendapatannya agar pendapatan Zahid

bertambah. Berapa jumlah pendapatan yang bersedia di serahkan oleh Farhan tergantung

pada budget line. Titik A adalah solusi optimal untuk farhan.

Penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada Bab XI, Bagian 4.1.

23

Page 24: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Menurut Farhan, infak adalah hal yang baik sehingga Farhan bersedia mengeluarkan

uangnya sebagai infak sebagai sehingga Zaid mendapatkan tambahan pendapatan sebesar yang

di berikan oleh Farhan. Besarnya pendapatan ini ditentukan oleh kemiringan budget line.

B. Perluasan Spektrum Utilitas (untung Strong Monotonicity & Local

Nonsatiation)

Dalam perspektif Islam, lebih banyak tidak selalu bearti lebih baik. Asumsi

”lebih banyak lebih baik” hanya benar jika kita harus memelih antara X halal dan Y halal.

tidak benar jika harus memilih antara X halal Y haram, atau X haram dan Y halal, X

haram dan Y haram. Nilai Islam tentang halal dan haram membuat kita harus memperluas

sprektum utilitas.

24

Page 25: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

25

Page 26: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Kini kita dapat menggabarkan empat tepi fungsi utilitas:

Melonggarkan Persyaratan Kontinuitas (untuk kontinuitas)

Mari kita asumsikan bahwa permintaan Y haram dalam keadaan darurat. Anda

dapat membanyangkan permintaan terhadap daging babi jika tidak ada makanan lain

yang tersedia.permintaan terhadap babi ini bukan merupakan permintaan yang kontinu,

melainkan diskrit. Karena itu, permintaan adalah permintaan titik (point demand)

26

Page 27: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

berapapun harga daging babi pada saat itu, permintaannya Qp, yakni sejumlah tertentu

daging babi untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup.

Perluasan Horison Waktu

Perspektif Islam tentang waktu tidak dibatasi hanya pada masa kini. Islam

memandang waktu sebagai horison. Karena itu, analisi statis sebagaimana di krnal oleh

ekonom-ekonom klasik tidak memadai untuk menerangkan perilaku ekonomi dalam

perspektif Islam.

Dalam perspektis Islam, waktu sangat penting dan bernilai. Nilai waktu tergantung

pada bagaimana seseorang memanfaatkan waktunya. Semakin produktif seseorang

memanfaatkan waktunya. Semakin produktif seseorang memanfaatkan waktunya,

semakin banyak nilai yang di perolehnya bagi setiap orang, sehari adalah 24 jam, tetapi

nilai waktunya akan berbeda-beda. Tentu saja, kita dapat mengukur nilai ini secara

moneter.

Ide ini justru merupakan kebalikan dari konsep nilai waktu uang (time value of

money). Dalam Islam waktulah yang bernilai, sementra uang tidak memiliki nilai waktu.

Haruskah barang-barang di masa depan didiskon ? Ya. Ekonom secara khas mendiskon

beragam barang-barang yang di beli dan di jual di pasar, yang di sebut komoditas. Islam

tidak keberatan mengenai hal ini. Namun, benar pula bahwa kadangkala ekonom

melangkah lebih jauh dalam mendiskonto. Meraka mendiskonto ketika seharusnya

mereka tidak melakukannya.

Komoditas yang seharusnya tidak didiskon

Keberatan pertama bukan ditujakan kepada teori metode harga pasar, tetapi di

tujukan kepada cara-cara penerapan metode tersebut dalam praktik. Menurut teori

tersebut, setiap komoditi seharusnya didiskon pada tempat diskonto masing-masing

komoditasnya. Tetapi dalam praktiknya semua komoditas secra umum di kumpulkan

kemudian didiskon pada tingkat yang sama. Biasanya, semua komoditas didiskon pada

tingkat yang disebut sebagai tingkat bunga “rill,” yang merupakan rerata tertimbang dari

27

Page 28: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

masing masing tingkat bunga dari berbagai komoditas (weighted average of the own

interest of various commodities).

Pikirkanlah tentang sumberdaya langka yang tidak dapat di reproduksi, yang sama

sekali tidak dapat di produksi. Sumber daya langka tidak dapat diubah menjadi sumber

daya masa depan dalam jumlah yang lebih besar, dan karenanya sumber-sumber daya ini

memiliki tingkat diskon tersendiri sebesar 0 atau sekitarnya. Ekonom lainnya, Derek

Parfits, yakin bahwa kesejahteraan seharusnya tidak didiskon. John Broome

berkesimpulan bahwa penyelamat jiwa juga seharusnya tidak didiskon.

Keberatan kedua adalah bahwa pada banyak proyek, sebagian besar dari pihak yang

berkepentingan tidak ter wakili dalam pasar. Banyak proyek yang akan berdampak pada

generasi mendatang pada abad-abad atau melenium ke depan. Ahli-ahli ekonomi

menganjurkan beberapa komoditas yang seharusnya tidak didiskon. Uang bukanlah

komoditas. Lalu apa yang dapat kita katakan bila uang didiskon?

Time value of money mengatakan bahwa $ 1 hari ini mempunyai nilai yang lebih

besar dari pada $ 1 besok karena $ 1 hari ini dapat diinvestasikan untuk mendapatkan

return yang positif. Di sinilah letak keselahannya. Investasi selalu memiliki dua

kemungkinan: untung atau rugi. Karenanya return dapat saja positif, dapat pula negatif.

Maka mengapa rumusnya menjadi FV = PV (1 + r) n? Bukankah ini hanya merupakan

bentuk lain dari rumus pertumbuhan penduduk Pt = Po (1 +g)t yang diadopsi kedalam

ilmu ekonomi?

28

Page 29: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

APENDIKS BAB 3

ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAMI

(MATERI INTERMEDIATE)

Asumsi Rasiontalitas dalam Ilmu Ekonomi

Utility teory

Menjadidasar ilmuekonomisehinggamenjadisangatpentinguntukmemahamiperkembangan

teoriutilitasbesertaaksiomanya.

Dalambab 1

misalnyadijelaskanbagaimanaalurpembentukankurvapermintaandanpenawaran (lihat box 1.1).

selanjutnya dijelaskan dalam

bab 3, bab 4, danbab 5.

Tanpa memahami teoriutilitas, maka kitatidak dapat

melanjutkanpembahasanilmuekonomiketingkat yang lebihtinggi.Dari

teoriutilitasinikitamelangkahpadateorioptimal choicedenganmemasukkanbudget

constraintdalampembahaasan.Teorikonsumsidibangundiataslandasanoptimal choice, begitu pula

teoriproduksidibangundiataslandasan yang persissamadenganperspektiflain.

Biladalamteorikonsumsipilihanbarangnyaadalahbarang-baranguntukdikonsumsisemisalmakanan,

pakaian, dansejenisnya, makadalamteoriproduksipilihanbarangnyaadalahbarang-barang yang

akandigunakanuntukberproduksisemisal modal, tenagakerjadansejenisnya.

Optimal choicediperolehdenganduapendekatanyaitu :

1. Maksimalkanutilitasdenganjumlahanggarantertentu (lihatgambar 4.9 padabab 4 bagian 3), atau

29

Page 30: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

2. Minimalkananggaranuntukmendapatkantingkatutilitastertentu (lihatgambar 4.10 padabab 4

bagian 3)

Itusebabnyailmuekonomisering kali didefinisikansebagai:

“Ilmu yang mempelajariperilakkumanusiauntukmemanfaatkansumberdaya yang

terbatas(limited resources)untukmencapaitingkatkepuasasetinggi-tingginya(unlimited wants)”.

Dalamperkembangannya, teoriutilitastelahberkembangsangatjauh yang

dapatdigambarkansebagaiberikut:

1. Teorikonsumsiindividu

Iniadalahteorikonsumsiklasik yang dibangundengantigaaksiomautama :

a. Kelengkapan(completeness)

b. Transitivitas(transitivity)

c. Kontinuitas(continuity)

2. Teorikonsumsi multi-individudenganketidakpastian

Iniadalahteorikonsumsi yang

dibangundenganmenambahknsatuaksiomaatastigaaksiomautamayaituaksiomaindepen

densisehinggamenjadi:

a. Kelengkapan(completeness)

b. Transivitas(transitivity)

c. Kontinuitas(continuity)

d. Independensi(independence)

Penambahanaksiomakeempat, dalambahasamudahnya,

memasukkanunsurketidakpastian (uncertainly) kedalamteorikonsumsi

individual.Unsurketidakpastianitu juga disebutsebagaistate-dependent

commoditiesyaitupreferensiseseorangterhadapsuatubarang juga ditentukanolehsituasi

yang sedangdihadapinya, misalnya “sayalebihmenyukaisegelas air

kelapadinginbilacuacasedangpanasterik”, atau

“sayalebihmenyukaisecangkirjahehangatbilacuacasedangdingin”.

30

Page 31: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Von Neuman Morgenstern (VNM) melangkahlebihjauh.

Merekamengembangkanteoribarudenganmemasukkanberapabesarkemungkinanterjad

inyasuatuperistiwa.TeoriinidisebutExpected

UtilityTheor

ydenganmenghitungprobabilitasnya.Katakanlahkemungkinanterjadinyahujan 40%,

dankemungkinantidakhujan (terikmatahari) 60%.Teoriexpected utility yang

dikembangkan VMN inimemberikanlandasanuntukGame

Theorykarenakitadapatmengukurkemungkinanreaksi orang lain.

Selanjutnyadikembangkanstrategiuntukmengantisipasireaksi orang laintersebut.

3. Teorikonsumsi Multi-individudengan (ketidakpastian) informasi yang

tidaksempurnadantidaklengkap.

Dalamteoriinidibedakanantaraincomplete information (tidaklengkap)

danimperfect information (tidaksempurna).Harsanyimendefinisikanperfect

informationdancomplete informationadalah: “Thus, in games with perfect

information, all players will have full information at every stage of the game about

all moves made at earlier stages, including both personal moves and chance moves.”

“thus, in complete information games, all players will have is based on the

amount of information the players will have full information about the basic

mathematical structure od the game as just defined.”

BAGIAN 1

TEORI KONSUMSI INDIVIDUAL

Iniadalahteoriekonomi yang paling

dasardanmenjadilandasanpengembanganberbagaiteoriekonomilainnya.

Teoriinimemilikitigasifatdasar:

1. Kelengkapan(completeness)

31

Page 32: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Sifatinibermaknaseseorangselalu “kutahu yang

kumau”.Dalambahasainggrisinibermaknaseseorangmemiliki “complete trust or

confidence in something”dalamistilah yang lebih popular

disebut“faith”.Dalambahasafikihnya “yakin, keyakinan, iman, amantu”.

Dalamsituasiapapunseorangindividuselaludapatmenentukansecarapastiapa yang

diinginkannya. Misalnyajikaiadihadapkanpadasituasi A dan B,

makaiaselaludapatmenentukanpilihannyasalahsatudariketigakemungkinan:

A lebihdisukaidaripada B

B lebihdisukaidaripada A

A dan B keduanyasama-samadisukai

Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut:

katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x dan y.

untuksetiapx, y, € S.

x~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya(indifferent)

x> y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)

x ≥ yberartikonsumenlebihmenyukai x daripada y atau paling tidaksama-

samamenyukaikeduanya(weakly prefers).

Untuksemuax, y, € S selaluadax ≥ y atau y ≥ x (ataukeduanya).

2. Transitivitas(transitivity)

Sifatinibermaknaseseorangselalu “teguhpendirian, tidakmencla-

mencle”.Dalambahasafiqihnya “istiqomah”.

Jikabagiseseorang “A lebihdisukaidaripada B” dan B lebihdisukaidaripada C”

makabaginya “A haruslebihdisukaidaripada

C”.Asumsiinimenyatakanbahwapilihanindividubersifatkonsistensecara internal.

Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut :

Katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x

dany. untuksetiapx, y, € S.

x ~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya(indifferent)

32

Page 33: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

x> y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)

x ≥ yberartikonsumenlebihmenyukai x daripada y atau paling tidaksama-

samamenyukaikeduanya(weakly prefers).

Untuksemuax, y, € S selaluadax ≥ y atau y ≥ xdan y ≥ z maka x ≥ z.

Pilihanrasionaladalahpilihan yang memenuhiduasifatdasaryaitu “kutahu yang

kumau” dantidak “menclamencle”.Secaralebih formal, pilihanrasionaladalahpilihan yang

memenuhisifat completeness dan transitivity.Secaramatematisdisebutkan.

≥ pada x dikatakanrasionalbila:

Untuksemuax, y, € S makaselaluadax ≥ y atau y ≥ x (ataukeduanya).

Dan

Untuksemuax, y, z € S, jikax ≥ y dan y ≥ z maka x ≥ z.

Rationality adalah proses memaksimalkankepuasan(utility

maximation).SedangkanMoralityadalah “proses

memaksimalkankepuasandenganbarangtertentu(contrained utility

maximization).Dalamekonomiislam, kitamemasukkanbatasanbahwa proses

memaksimalkankepuasanharusmempertimbangkankaidah-kaidahsyariah, makakita pun

membahasteoriekonomiislam. Pendekataninidibangunatasdualandasan :

a. Hadits

b. Kaidahfiqh

3. Kontinuitas (continuity)

Sifatinibermakna “takadarotan, akarpunjadi”.Dalambahasafiqhnya “man la

yyudrakukulluhu, la yutrakukulluhu” (jikatidakdapatmelakukandapatmelakukan yang

baiksepenuhnya, janganmeningglakanbaikseluruhnya).

33

Page 34: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

TidakKontinuitas Kontinuitas

”sungguhmatiakujadi

penasaran

Sampaimati pun akan

Kuperjuangkan”

(Penasaran, RhomaIrama)

“Sungguhmatiakujadi

Penasaran

Kalaubukandia,

adiknya pun boleh juga”

Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut.

Katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x dan y.

untuksetiap x, y, ϵ S

x ~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya (indifferent)

x ~ y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)

x ≥ y berartikonsumenlebihmenyukaix daripada y atau paling tidaksama-

samamenyukaikeduanya (weakly prefers)

Jikax = limn→∞xn, y = limn→∞yn,

danxn≥ ynuntuksemuanmakax ≥ y.

34

Page 35: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

A. MenggambarKurvaUtilitas

Gambar Ap. 3.1.Utility Functions danIndifference Curves

Diperlukanduaasumsitambahanselaintigasifatutama, yaitu:

1. Lebihbanyaklebihdisukai (More is better than less)

35

X2

4

(2,3) > (2,2) ~ (4,1)

3

2

U= 6

Page 36: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Bilatitik (2,3) memilikisegalasesuatu yang dimilikititik (2,2) dan juga memiliki 1

unit x2 lebihbanyak, makatitik (2,3) lebihdisukaidaripadatitik (2,2). Secara formal

dikatakanbahwa (2,3) ≥ (2,2).

2. Convexity

Bilakitamenentukanduatitik, katakana xdany, padasatukurvautilitas,

kemudianmenariksatugarislurusantaraduatitiktersebut, makatitik-titik yang berada di

garislurusitupastimemberikantingkatutilitas yang lebihtinggidaripadatingkatutilitas di

duatitikxdany, misalnyatitikz.

x

Good B

z

y U1 U2

Good A

Gambar Ap. 3.2.Ordinal Utility Functions

Secara formal kalimatdiatasdapatditulisulangmenjadisebagaiberikut.

36

Page 37: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Jika x ~ y makaα x + (1 - α) y ≥ x, dimana 1 > α > 0, atausecaralebihumum

Jika x ~ y maka α x + β y ≥ x, di mana 1 > α > 0 dan 1> β > 0

B. MenggambarKurva Isoquant

Pertama, x1 barangkitadefinisikansebagaitenagakerja yang akan

“dikonsumsi” olehsuatupabrik, danbarang x2 kitadefinisikansebagai modal kerja yang

akan “dikonsumsi” olehpabriktersebut. Kedua, tingkatkepuasan U

kitadefinisikansebagaitingkat “kepuasanberproduksi”.

Makadenganperubahandefinisiitukitadapatmenggunakanseluruhaksiomadanasumsi yang

telahkitagunakanuntukteoriproduksi.Biladalamteorikonsumsikurvaindifferenadalahkurva

yang memberikantingkatutilitaskonsumsi yang sama,

makadalamteoriproduksikurvainidisebutkurva isoquant yaitukurva yang

memberikantingkatkuantitasproduksi yang sama.

37

X2

4

(2,3) > (2,2) ~ (4,1)

3

2

U= 6

Page 38: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar Ap. 3.3.Isoquant Curve adalah “Indifference Curve” dalamTeoriPorduksi

Denganperubahandefinisiterhadapbarang X1dan X2, makadalamteoriproduksiBudget

Linememilikinama lain yaituIsocost.

I1 I2 I3

Good Y

Qy

Qx Good X

Gambar Ap. 3.4.Isocostadalah “Budget Line” dalamTeoriProduksi

C. MenggambarKurvaKonsumsi Intertemporal

Denganmenggunakangambar yang sama. Pertama, barang

x1kitadefinisikansebagaibarang yang dikonsumsisaatini, danbarang

x2kitadefinisikansebagaibarang yang akandikonsumsi di masa mendatang.

Biladalamteorikonsumsisatuwaktukurva indifferent adalahkurva yang

memberikantingkatutilitaskonsumsi yang samapadasaatinisaja, makadalamteorikonsumsi

38

Dalamteorikonsumsi I1, I2, I3

adalahindifferent curves.

Dalamteotiproduksi I1, I2, I3

adalahisoquant curves.

Dalamteorikosumsigarislurusadalahbudget line.

Page 39: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

intertemporal kurvainiadalahkurva yang memberikantingkatutilitaskonsumsi yang

samapadasaatinidanpadasaatmendatang.

BAGIAN 2

TEORI KONSUMSI DENGAN KETIDAKPATIAN

Definisi dan coleman (1987) tentang rationality dan morality. Rationality adalah

proses memaksimalkan kepuasan (utility maximization). Sedangkan morality adalah proses

memaksimalkan kepuasan dengan batasan tertentu (constrained utility maximization).

3 sifat utama teori konsumsi dan menambahkan 1 sifat unsur ketidakpastian:

1. Kelengkapan (completeness)

2. Transivitas (transivity)

3. Kontinuitas (continuity)

4. Independent (independence).

dengan memasukkan beberapa besar kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Teori ini

disebut Expected Utility Theorydengan menghitung probabilitasnya. Teori expected utility yang

dikembangkan VMN ini memberikan landasan untuk dua hal baru dalam teori konsumsi:

1. Landasan game theory

2. Landasan pendekatan Kardinal atas utilitas.

GAME THEORY

secara ringkas guru besar ekonomi Yale University, Dirk Bergemann, menyampaikan

perkembangan game theory debagai berikut:

39

Page 40: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

1. Pada tahun 1920-30

a. E. Zermelo (1913) membahas tentang permainan catur, mengantisipasi langkah

yang akan dilakukan oleh lawan.

b. E.Borel (1913) membahas tentang mixed strategi. Mixed strategi adalah

permainan tebak-tebakan sampai akhir, dalam bahasa inggrisnya “keep them

guessing”.

2. Pada tahun 1940-50an

a. J.v. Neuman (1928)membahas tentang zero sum yaitu permainan dimana

pemenang dapat hadiah +5 dan yang kalah hilang -5, permainan ini adalah

permainan bahagia diatas penderitaan orang lain.

b. J.v. Neuman dan O. Morgenstern (1944) menulis theory of games and behavior:

axiomatic expected utility, zero sum game, cooperative game theory. Dalam

cooperative game ada 2 pertanyaan dasar:

i. Dengan siapa harus berkoalisi agar menang?

ii. Bagaiman cara berbagi hadiah ketika menang?

c. J. Nash (1950) Non Zero Sum Game.

MulanyaNabiDaud as

memutuskanpemilikkambingsupayamenyerahkanternaknyakepadapemilikkebunse

bagaigantirugidisebabkanternaknyamemasukidanmerusakkankebunitu.

NabiSulaiman as yang mendengarkeputusanbapaknyamenyelanya:

“Wahaibapakku, menurutpandanganku, keputusanitusepatutnyaberbunyi;

kambing-kambingitudipinjamkankepadapemilikkebununtukdipelihara,

diambilhasilnyadandimanfaatkanbagikeperluannya.

“Pemilikkambingharusmemulihkankembalikebun yang telahrusakitu.

Manakalakebunitutelahkembalisepertisemula,

makapemilikkambingmendapatkankembalikambingnya,

40

Page 41: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

danpemilikkebunmendapatkembalikebunnya. Dengancarademikianmasing-

masingpihaktidakada yang

mendapatkeuntunganataumenderitakerugianlebihdaripadasepatutnya.” Pendapat

yang dikemukakanNabiSulaiman saw disetujuikeduapihak.

LucedanRaiffamemberikancontohsehari-hari yang dikenalsebagaiBattle of

Sexes.Katakanlahadasepasangsuamiistri. Sang suamisukamenontonsepakbola,

sang istrisukamenonton drama musikal.Terjadiperdebatan, sang

suamimengajakistrinyamenontonsepakbola,

sedangkanistrinyameyakinkansuaminyamenonton drama musikal.

Diatasitusemua, bagimereka yang pentingnontonbersama. Sang

suamilebihsukamenontonbersamaistrinya drama

musikaldaripadanontonsendiriansepakbola. Sang istri juga

lebihsukamenontonsepakbolabersamasuaminyadaripadanontonsendirian drama

musikal. Keadaanini yang kitasebutnon zero sum game.

Dalam film “A Beautiful Mind” yang menceritakankisah John Nash, digambarkanketika

Nash berada di kedaiminum, danadabeberapagadiscantik. Nash berpikirbahwasemua orang yang

ada di kedaiminumituinginmendekatigadis paling cantik. Namunsemua juga ragu-

raguuntukmendekatigadisitu. Dalamanalisis Nash, siapa yang beranimendekatigadis paling

cantikitu, dialah yang akanmenjadipacarnya, karena yang lain masihterusdalamkeragu-raguan.

Nash berpendapat, seorangindividuakanmelakukanaksisesuaidengankeyakinannyatentangaksiapa

yang akandilakukanlawanmainnya. Setiappemainakanmelakukanaksi yang optimal

bagidirinyamasing-masingdenganmempertimbangkanaksi optimal apa yang

akandilakukanlawanmainnya. Inilah yang disebutNash Equilibrium.

Secaralebih formal Nash Equilibriumdidefinisikansebagai:

“If there is a set of strategies with the property that no player can benefit by changing

her strategy while the other players keep their strategies unchanged, then that set of strategies

and the corresponding payoffs constitute the Nash Equilibrium.”

41

Page 42: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Dalam Bahasa yang lebihmudahNash Equilibrium didefinisikansebagai:

“A concept of game theory where the optimal outcome of a game is one where no player

has an incentive to deviate from his or her chosen stategy after considering an opponent’s

choise. Overall, individual can receive no incremental benefit from changing action, assuming

other players remain constant in their strategies. A game may have multiple Nash equilibria or

none at all.”

Dalam Bahasa sehari-hari, “Perhitungandengancermat, kemudianlakukandenganyakin”.

Dalambahasafikihnya“Fa idzaazzamtafatawakkal ala Allah” (Bulatkantekad,

kemudianberserahdirilahpada Allah).

3. Padatahun 1960-an

a. R. Selten (1965, 1975) membahastentangdynamic games dansubgame perfect

equilibrium. Bila Nash membahas “one-shot game”. Permainansatu kali main,

makaSweltenmembahaspermainan yang dilakukanberulang kali (repeated games),

sehinggaanalisisnyadinamis.

Dalamanalisis yang dinamisinilahkemudianSeltenmerumuskansubgame perfect

equilibrium (subgame perfect Nash equilibrium). Biladalamsetiappermainan (kitasebut subgame)

pemainmelakukan Nash equilibrium, makasecarakeseluruhanpermainanakansubgame perfect

equilibrium.Dalam Bahasa aslinya, Selten (1965) merumuskan :

“A Nash equilibrium is subgame perfect if the players’ strategies constitute a Nash

equilibrium in every subgame”

Dalam Bahasa mudahnya, “kalaumaujadijuarakompetisisepak bola,

gakusahkelewatjauhmikirnpertandingankesekian-kesekianlah. Menanginajasetiappertandingan,

ntar juga bakalanjadijuara”. Bilasetiap game dilakukandengansungguh-sungguhsesuai Nash

equilibrium, makatidakperlukhawatir. Dalam Bahasa fikihnya“Fa

42

Page 43: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

idzafaraghtafanshabwailarabbikafarghab” (Makaapabilakamutelahselesai (darisesuatuurusan),

kerjakanlahdengansungguh-sungguh (urusan) yang lain).

b. J. Harsanyi (1967, 1968) membahastentanggames of incomplete information.

Cobabayangkankalaukitaharusmendugaa-dugareaksilawan main kita,

padahalkitasamasekalitidakmengenalnya.

Harsanyimembedakanantara Incomplete Information (Tidaklengkap) danInperfect

Information (TidakSempurna) Games. Antara Complete InformationdanPerfect Information.

DalamImperfect Information Game, para pemainsalingmengenal,

dapatmendugastrategiapa yang akandigunakanlawan main, preferensilawan main.

Jadiinformasitentanglawan main telahlengkap (complete)

namuntidaksempurnasehinggakitadapatmenduga-dugastrategiapa yang akandigunakan.

DalamistilahHarsanyi: informasitentang “personal moves” dan “chance moves” pada masa

lalutidakdiketahuisempurna. Dalam Bahasa sehari-seharinya “Sayakenal, tapitidakkenaldekat.”

Harsanyimendefinisikanperfect information adalah :

“Thus, in games with perfect information, all players will have full information at every

stage of the game about all moves made at earlier stage, including both personal moves and

chance moves.”

DalamIncomplete Information Game,

pemainatausalahsatupemaintidakmengenalkarakterlawanmainnyadalamartiandisepakatisehinggas

ulitmenebakstateginya, preferensinya. DalamistilahHarsanyi, karakterdisebutsebagai“basic

mathematical structure of the game”. Dalam Bahasa sehari-harinya “Sayatidakkenal”.

Harsanyimendefinisikancomplete information adalah:

43

Page 44: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

“This, in complete information games, all aplayers will have is based on the amount of

information the player will have full information about the basic mathematical structure of the

game as just defined.”

4. Padatahun 1970-anmerupakanfasepertamaditerapkannyagame theory (daninformation

economics) dalamberbagaibidangkajianekonomi. Berikutinidisajikanduacontohklasikgame

theory.

a. Prisoners’ Dilemma.

Konsepprisoners’ dilemma dikembangkanpertama kali oleh Merrill Flood dan Melvin

Dresher darilembagariset RAND Corporation yang kemudiandirumuskansecara formal

olehahlimatematika Albert Tucker dari Princeton University.

Katakanlahadadua orang penjahat yang telahtertangkapdandipenjara di duasel yang

terpisah. Pemisahanseliniuntukmencegahadanyakerjasama (Cooperative

game)bohongbersamadiantara para penjahat.

Tanpapengakuanmereka,

penyidiktelahmempunyaicukupbuktiuntukmenuntutmerekaancamanpenjaramasing –

masingsatutahun.

Kalausalahsatumengaku, maka yang

mengakuakanbebasdariancamanpenjarakarenabertindaksebagaijustice collaborator. Sebaliknya

yang tidakmengakuakandipenjara 20 tahun.

Kalausama-samamengaku, makamasing-masingakandipenjara5 tahun.

Dalamnon-cooperative game dimanamasing-

masingpenjahatinginmenyelamatkandirinyamasing-masing, makastrategidominant

adalahmengaku. Yang dimaksudstrategidominant adalahterserahapa pun yang dilakukanpenjahat

yang lainnya, denganmengakuiaakanselamatdari 20 tahunpenjara. Tinggalmenunggunasibaja.

44

Page 45: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Bilaternyatapenjahatlainnyatidakmengaku, makaiabebas. Bilapenjahatlainnyamengaku,

makaiadipenjara 5 tahun, jauhlebihsedikitdibandingkan 20 tahun.

Namundalamcooperative game dimanamasing-

masingpenjahattelahdisumpahmatidanyakinbetulpenjahatlainnyatidakakanmengaju,

makadominanstrategiadalahtidakmengakusehinggamerekahanyadipenjarasatutahun.

b. Big Monkey and Little Monkey

Masihingatpermainangamsutjari? Jempoladalahgajah, telunjukadalah orang,

kelingkingadalahsemut. Padasaat yang bersamaankeduapermainmengeluarkanjaripilihannya

(decide simultaneously). Setiap kali permainan, setiap kali itu pula ketikamenduga-

dugaaksilawan main. Masihingatmixed trategy? ”Keep them guessing”?

Sekarangcobaingatperbedaannyadenganpermainangamsutjari“tit for

tat?”.Ketigajaridikeluarkansejakawalketiganya. Jari yang

telahdisentuholehlawantidakdapatdigunakanlagi,

sehinggaakhirnyatinggalsatujarimelawansatujari. Bilalawan main tidakmelakukankesalahan,

hampirpastipemain yang jalandulu(decides first) akankalahatau paling tidakseri. Hal

inikarenapemain yang jalanlebihdulumemilikilebihsedikitpilihan.

45

Page 46: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Katakanlahadaduaekormonyet, Big Monkey (BM, Moge, MonyetGede) dan Little

Monkey (LM, Mocil, Monyetkecil). Karenabadannya yang besar, Mogemenghabiskan 2

kalorimemanjatpohonkelapa,

sedangkanMocilkarenabadannyakeciltidakmenghabiskankaloriapapun (nolkalori). Katakanlah

pula setiapmemanjatsetiapmonyetakanmemetiksatukelapa yang mengandung 10 kalori.

Monyetakanmenjatuhkankelapanyaketanah, kemudianturundaripohon,

selanjutnyamakankelapatersebut.

JikaMogememanjatpohon:

Mogeakandapat 10 kaloridikurangi 4 kalori yang

dimakanMocilsebelumMogeturundaripohon, sehinggaMogeakandapat 6 kalori.

JikaMocilmemanjatpohon:

Mocilakandapat 10 kaloridikurangi 9 kalori yang

akandimakanMogesebelumMocilturundaripohon, sehinggaMocilakandapat 1 kalori.

JikaMogedanMocilmemanjatpohon:

Mogedapat 7 kalorikarenabadannya yang besar, sedangkanMocildapat 3 kalori.

Dalampermainan“tit for tat” dimanaMogememutuskanaksinyalenihdulu:

Mogememilikiduapilihanw(wait, menunggu) danc (climb, memanjat)

Mocilmemilikiempatpilihanselaluw, selaluc, mengikutiaksiMoge, kebalikanaksiMoge.

BilaMogemenunggu (W), Mocilakanmanjat (C), Mogedapat 9 kalori.

46

Page 47: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Bila Moge (C), Mocilakanmenunggu (W), Mogedapat 4 kalori (10 kaloridikurangi 4

kalori yang dimakanMocilsebelumMogeturun, dikuranglagi 2 kalori yang

habisuntukmanjat)

Dari 2 pilihanitu, pilihanterbaikMogeadalahmenunggu (W)

Pilihanitumerupakan yang terbaikyaituapabilamogemanjat, mocilmenunggu (cw)

Strategiini (w dancw) disebutstrategiresponterbaik (best response)

yaituterserahapapunaksipihaklain,iniadalahpilihanterbaik.

Solusidimanasetiappemainmelakukan best reponse, disebut Nash

Equilibrium.Dalampermainansimultan, maka mixed strategimerupakanstrategi optimal.

Mogeakanmemilihmemanjatataumenunggudenganprobabilitas 0,5.

Mociltetappilihanterbaiknyaadalahaksikebalikandarimoge (c,w) dan (w,c),

tapimasalahnyasekarangmocilharusmemilihaksinyasebelumiamelihataksimoge.

Salah satucarauntukmenentukanstrategiterbaikadalahdenganmembuangstrategidominan.

Perhatikangambardibawahini:

Mociltidakakanpernahmemilih(w,w) karenahasilnya nihil

Mociltidakakanmemilih (c,c) karenahasilnya, 3 kalori, lebihkecildaripada (c,w)yang akan

member Mocil 4 kalori

Mogepunyaduapilihan w atau c. mogetidakakanmemilih c karenahasilnya, 4 kalori,

lebihkecildaripada w yang akan member Moge 9 kalori

Jadipilihanterbaikadalahw,c yang akan member (9, 1) yaitu 9 kaloribuatMogedan 1

kaloribuatmocil.

BAGIAN 3

TEORI KONSUMSI DENGAN INFORMASI LENGKAP

47

Page 48: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Bankirdanpengusahasering kali memilikicarapandang yang

berbedauntuksuatukeadaanbisnis yang samakarenamemilikiinformasi yang berbeda. Duabentuk

yang paling lazimtimbulakibatadanyaasymmetric informationiniadalahadverse

selectiondanmoral hazard.Perbedaanpandanganantara banker danpengusahayang

dalambahasakerennyadisebutprincipal-agent problems, yang

dalamperbankansyariahdiatasidengansistembagihasil.

A. Adverse Selection

Sistembagihasilperbankansyariah yang dimaksudkanuntukmengatasi principal-agent

problems (shahibul mal – mudarib), juga tidaklepasdaripilihan yang salah (adverse

selection).Pengusaha yang mengetahuibisnisnyamemilikirisk adjusted return yang tinggitentu

lebih memilih kredit perbankan konvesional yang memberikan kepastian tingkat suku bunga.

Pengusahaakanmenghindarisistembagihasilperbankansyariahuntukmenghindaribebanbagihasil

yang lebihbesardibandingkanbebansukubungakredit. Akibatnyahanyapengusaha-pengusaha yang

memilikiresikobisnis yang lebihbesarataumemiliki return yang lebihkecilsaja yang datangke

bank syariahuntukpembiayaandengansistembagihasil. Persoalanini yang

kemudiandimitigasiolehperbankansyariah Indonesia denganduakonsepbagihasil.Pertama, two

step financing yaitu bank syariahmemberikanpembiayaankepadakoperasi/multi

finance/bprsdengansistembagihasil.Selanjutnyapembiayaantersebutakandisalurkankepada end

users dengansistem fixed installments. Jadi bank syariahberbagihasildarisesuatu yang

dapatdiprediksidenganakurat.Kedua, short term financing based on job orderyaitu bank syariah

memberikan fasilitas kelonggaran tarik yang

dapatdicairkanbilaadasuratperintahkerjadaripemberikerja. Atasdasar SPK itulah bank

syariahmemperhitungkanrisiko,jangkawaktudanperkiraanretunnya. Jadi bank

syariahpadadasarnyahanyamelakukanpembiayaanbagihasilbilabisnis yang

dibiayainyadapatdiprediksidenganakurat.

B. Moral Hazard

48

Page 49: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Bentukkeduaasymmetric information yang lazimditemuiadalahmoral hazard.Bilaadverse

selection (salahpilih) timbulakibatadanyainformasi yang tersembunyi(hIdden information),

makamoral hazardtimbulakibatadanyaperbuatan yang tersembunyi (hidden

actions).Seorangpengusaha yang baikdanjujur, mendapatkucurankreditdari

bank.Selamabertahun-tahunnasabahmenjagareputasinyasebagainasabah yang

baik.Begitupercanya banker terhadapnasabah, membuat banker terlenadalammelakukan

monitoring yang

seharusnyatetapdilakukan.Memahamibeberapatindakannyatidakdimonitordenganseharusnyaoleh

bank, nasabahmulaimenggunakankredit yang diterimauntukkegiatan lain yang

tidaksesuaidenganpermohonankreditnya. perlahantapipastidengansemakinlemahnya monitoring

bank, pengusahamenggunakankredit yang diterimanyauntukkegiatanbisnisbaru yang

risikonyalebihbesar. Dalamkeuangansyariah, keharusanadanyatransaksiriilsebagaidasar

(underlying)suatutransaksikeuangandimaksudkanuntukmeminimalkan moral

hazard.Adanyakeharusanunderlying transactioninimemaksa bank

untukmemastikanpenggunaankreditsesuaidengan proposal yang

diajukanpengusaha.Penyimpanganpenggunaankredit (side

streamingataumisused )dapatdiminimalkan

B. Moral Hazard

Bentukkeduaasymmetric information yang lazim di temuiadalahmoral

hazard.Bilaadverse selection (salahpilih) timbulakibatadanyainformasi yang

tersembunyi(hiden information)makamoral hazardtimbulakibatadanyaperbuatan yang

tersembunyi(hidden actions).

Katakana sajaseorangpengusahabaikdanjujur, mendapatkucurankreditdari

bank.Selamabertahun –

tahunnasabahmenjagareputasinyasebaganasabahbaik.Begitupercayanya banker

terhadapnasabahini, membuat banker terlenadalammelakukan monitoring yang

49

Page 50: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

seharusnyatetap di lakukan.Bank

merasanyamandenganketetapanpembayaranangsurankreditnya.Memahamibeberapatindak

annyatidakdimonitordenganseharusnyaoleh bank, nasabhinimulaimenggunakankredit

yang diterimauntukkegiatan lain yang tidaksesuaidenganpermohonankreditnya.

Perlahantapi past sejalandengansemakinlemahnya monitoring bank,

pengusahainimenggunakankredit yang diterimanyauntukkegiatanbisnis yang baru yang

risikonyalebihbesar.Sub-prime crisismerupakansalahsatucontohteranyarmoral hazard.

Nama nambesarsepertiGinnie Mae, Fannie Mae, Freddie Mae, Salomon Brothers,

Lehman Brothers telahmembuatbanyak investor

terlenauntukmenilaisecarawajarrisikoinvestasimereka.

Dalamkeuangansyariah, keharusanadanyatransaksi rill

sebagaidasa

r(underlying)suatutransaksikeuangandimaksudkandenganmeminimalkanmoral

hazard.Keharusanadanyaunderlyingtransactioninimemaksa bank

untukmemastikanpengguanaankreditsesuaidengan yang proposal yang

diajukanpengusaha.Penyimpanganpenggunakankredit(side streaming atau

misused)dapatdiminimalkan.

50

Page 51: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAB 4

TEORI KONSUMSI ISALAM

BAGIAN 1

A. Fungsikesejahteraan, Maximize danUtilitasOleh Imam Al-Ghazali

Seorangulamabesar, Imam Al-Ghazali yang lahirpadatahun

450/1058,telahmembeerikansumbangan yang

besardalampengembangandanpemikirandalamduiiaislam. Salah satu yang

patutkitabahasdalambabiniadalahfungsikesejahteraansosialislambegitu juga

tentangpandangannyatentangperanaktivitasekonomisecaraumum.

Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan (maslahah)

darisuatumasyarakattergantungkepadapencariandanpemeliharaan lima tujuandasar : (1)

agama (aldien), (2) hidupataujiwa (nafs); (3) keluargaatauketurunan (nasl); (4)

hartaataukekayaan (maal); dan (5) intelekatauakal (aql).

51

Page 52: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Iamenitikberatkanbahwasesuaituntunanwahyu, “kebaikanduniainidanakhirat (maslahat

al-din wa al-dunya) merupakantujuanutamanya.”

Iamendefinisikanaspekekonomidarifungsikesejahteraansosialnyadalamkerangkahi

erarkiutilitasindividudansosial yang tripartimeliputi: kebutuhan (daruriat);

kesenanganataukenyamanan (hajat);dankemewahan (tashinaat) –

sebuahklasifikasipeninggalantradisiAristetolian, yang disebutolehseorangsarjanasebagai

“kebutuhan ordinal” (kebutuhandasar, kebutuhanterhadapbarang-barang “eksternal,”

danterhadapbarang-barangpsikis).

Kuncipemeliharaandarikelimatujuandasariniterletakpadakegiatantingkatanpertama,

yaitukebutuhansepertimakanan, pakaiandanperumahan.Namundemikian,

Ghazalimenyadaribahwakebutuhan-

kebutuhandemikiancenderungfleksibelmengikutiwaktudantempatdandapatmenyangkutke

butuhan-kebutuhansosiopsikologis.Kelompokkebutuhankedua

“terdiridarisemuakegiatandanhal-hal yang tidak vital bagi lima fondasitersebut,

tetapidibutuhkanuntukmenghilangkanrintangandankesukarandalamhidup

.”Kelompokketiga “mencakupkegiatan-kegiatandanhal-hal yang

lebihjauhdarisekedarkenyamanansaja; meliputihal-hal yang melengkapi,

menerangiataumenghiasihidup.”

Tambahan pula, Al- Ghazali memandang perkembangan ekonomi sebagai

bagiandaritugas-tugaskewajibansosial(fardalkifayah) yang sudahditetapkan Allah;

jikahal-halinitidakdipenuhi, kehidupandunaakanruntuhdankemanusiaanakanbinasa. Dan

iabershikerasbahwapencarianhal-haliniharusdilakukansecaraefisien,

karenaperbuatandemikianmerupakanbagiandaripemenuhantugaskeagamaandariseseorang.

Selanjutnya, iamengidentifikasitiga alas an mengapaseseorangharusmelakukanaktivitas-

aktivitasekonomi: (1) mencukupikebutuhanhidup yang bersangkutan; (2)

mensejahterakankeluarga; dan (3) membantu orang lain yang membutuhkan.

Tidakterpenuhnyatigakegiataninidapat “dipersalahkan” menurut agama.

52

Page 53: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Ghazalimengkritikmereka yang

usanyahanyaterbatasuntukmemenuhitingkatansubsistendalamhidupnya:

“Jikaseseorangtetaptinggalpadatingkatansubsisten (saad al ramaq)

danmenjadisangatlemH, angkakematianakanmenigkat,

semuapekerjaandankerajinanalkanberhenti,

danmasyarakatakanbinasa.Selanjutnya, agama akanhancur,

karenakehidupanduniaadalahpersiapanbagikehidupanakhirat”

Olehkarenaitu,

seandainyakehidupansubsistenmerupakansuatunorma,

usahaproduktifmanusiaakanmerugi, danmenambahkerugian spiritual masyarakat.

JelaslahbahwaGhazalitidakhanyamenyadarikeninginanmanusiauntukmengumpulkankeka

yaan, tetapi juga kebutuhannyauntukpersiapandimasadepan. Namundemikian,

iamemperingatkanbahwajikasemangat “selaluinginlebih”

inimenjuruskepadakeserakahandanpengejarannafsupribadi, makahalitupantasdikutuk.

Dalampengertianinilahiamemandangkekayaansebagai “ujianterbesar.”

BAGIAN 2

FUNGSI UTILITAS

Dalamtingkatkepuasaan (utilitynfunction)

digambarkanolehkurvaindiferen (indifferencurva).Biasanya yang

digambarkanadalahutility functionantaraduabarang (ataujasa) yang

keuanyamemangdisukaiolehkonsumen.

53

Page 54: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Dalammembangunteoriutility function,

digunakantigaaksiomapilihanrasional.

1. Completenes

Aksiomainimengatakanbahwasetiapindividuselaludapatmenentukankeadaan

mana yang lebihdisukainyadiantaraduakeadaan.Bila A dan B adalahduakeadaan yang

berbeda,

makaindividuselaludapatmenentukansecaratepatsatudiantaratigakemungkinanini:

A lebihdisukaidaripada B

B lebihdisukaidaripada A

A dan B sama-samamenariknya

2. Transitivity

Aksiomainimenjelaskanbahwajikaseorangindividumangatakan :Alebihdisukai

daripada B” dan “B lebihdisukaidaripada C,” makaiapastiakanmengatakanbahwa “A

lebihdisukaidaripada C.” aksioamainisebenarnyauntukmemastikanadanyakonsistensi

internal di dalamdiriindividudalammengambilkeputusan.

Bahwa A lebih disukai daripada C. Aksioma ini sebenarnya untuk memasikan adanya

konsisensi internal didalam diri individu dalam mengambil keputusan.

3. Continuity

Aksioma ini menjelaskan bahwa jika seorang individu mengatakan bahwa A lebih

disukai daripada B, maka keadaan yang mendekati A pasti juga lebih disukai daripada B.

Ketiga asumsi ini dapat kita terjemahkan kedalam bentuk geometris yang selanjutnya

lebih sering kita kenal dengan kurva indiferen (selanjutnya kita tulis IC). IC adalah sebuah kurva

yang melambangkan tingkat kepuasan konstan, atau sebagai tempat kedudukan masing-masing

titik yang melambangkan kombinasi dua macam komoditas (atau berbagai macam komoditas)

yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Utility map untuk dua barang inilah yang

54

Page 55: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

digambarkan dengan grafik dua dimensi dengan sumbu x sebagai barang yang disukai dan

sumbu y sebagai barang lain yang juga disukai

Semua kombinasi titik pada kurva indifference yang sama memiliki tingkat kepuasan

yang sama. Gambar 4.2 menunjukan bahwa titik A,B,C berada pada tingkat indiference yang

sama sehingga tingkat kepuasan pada titik A sama dengan tingkat kepuasan pada titik B atau C

yaitu pada U1, sedangkan titik D dan E memberikan tingkat kepuasan yang sama yaitu pada U2.

Kombinasi Jumlah Barang X Jumlah Barang Y

A

B

C

D

E

2 unit

3 unit

5 unit

3 unit

4 unit

3 unit

2 unit

1 unit

5 unit

4 unit

55

Page 56: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Kombinasi titik yang berada pada kurva indiference yang sama memberikan tingkat

kepuasan yang sama, sedangkan bila berada pada kurva indiference yang berbeda maka memiliki

tingkat kepuasan yang berbeda pula. Dari gambar 4.2. dapat diketahui bahwa titik A,B dan C

memberikan tingkat kepuasan yang sama, sedangkan titik D dan E memberikan tingkat kepuasan

yang lebih tinggi dari pada titik A,B dan C.

Konsekuensi dari adanya aksioma konsistensi dalam pilihan konsumen, maka antara

kurva indiference yang berbeda tidak boleh berpotongan. Jika kurva tersebut berpotongan berarti

terjadi pelanggaran terhadap aksioma utility, yaitu tidak adanya konsistensi telah terjadi. Sebagai

contoh, perhatikan gambar dibawah ini:

Kombinasi titik S,Q dan R memberikan tingkat kepuasan yang sama, yaitu pada kurva

indeference U1. Kombinasi pada titik P,Q dan T memberikan tingkat kepuasan yang sama yaitu

pada kurva indeference U2. Dari kedua pernyataan diatas terlihat bahwa titik Q berada pada

kurva indeference U1 dan U2. Yang berarti tidak adanya konsistens tingkat kepuasan pada titik Q,

yang berarti pula telah melanggar aksioma ke 2 dari utility.

A. Tingkat Substitusi Marginal

Karena pilihan mesti dihadapkan pada alternatif penggunaan komuditas lain,

maka perlu sekiranya kita mempelajari seorang konsumen bersedia untuk menukar

suatu komoditas dengan komuditas lainnya melalui kajian lebih rinci dari kurva IC

ini. Tingkat kesediaan untuk menukar komoditas dengan komoditas lain inilah yang

56

Page 57: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

dalam literatur konvnsional kita kenal dengan tingkat substitusi marginal x untuk y,

atau MRSxy.

Dapat kita tuliskan sebagai berikut:

MRSXY=∆Y

∆ x= Jumla hunit Y yang berkurang

Jumla h penambahan satuunit x

Untuk lebih memperjelas perhitungan tingkat MRS ini disetiap titik dapat kita

ilustrasikan pada gambar 4.4. dibawah ini :

Perhitungan nilai MRS pada gambar 4.4 diatas adalah jumlah kompensasi

pengurangan jumlah unit barang y yang dikonsumsi untuk mendapatkan penambahan

konsumsi satu unit barang x. Kalau kita perhatikan nilai MRS dari kiri ke kanan,

maka dapat kita simpulkan bahwa nilai MRS akan semakin berkurang. nilai ciri

tambahan yang dimiliki oleh kurva IC yaitu tingkat substitusi yang semakin

berkurang.

57

Page 58: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

B. Barang Halal, Haram, dan analisis kurva indeference

Seperti yang telah dibahas pada bab III tentang teori rasionalis dalam islam,

karena tidak semua komoditas mempunyai sifat yang sama, yakni ada yang haram

dan halal, maka kita tidak dapat memberikan pengertian yang sama terhadap bentuk

dan fungsi dari kurva indeference. Seperti diketahui IC dan garis anggaran digunakan

untuk menganalisis pilihan seorang konsumen atas dua macam komoditas

kesejahteraan konsumen akan meningkat jika ia mengkonsumsi lebih banyak barang

yang bermanfaat, halal dan mengurangi mengonsumsi barang yang buruk atau haram.

Dalam islam sudah jelas dan cukup rinci mengklasifikasi mana barang yang halal dan

yang buruk. Islam juga melarang untuk menghalalkan apa yang sudah ditetapkan

haram dan mengharamkan apa apa yang sudah menjadi halal.

Untuk menerangkan bagaimana kurva indiference dibentuk dari berbagai

komoditas yang telah memisahkan antara halal dan haram dari komoditas dapat kita

lihat pada gambar dibawah ini :

C. Increasing utility

Semakin tinggi indifference curve berarti semakin banyak barang yang dapat

dikonsumsi, yang berarti semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen. Secara grafis

tingkat utilitas yang lebih tinggi digambarkan dengan utility function yang letaknya

disebelah kanan atas. Bagi konsumen, semakin ke kanan atas utility function semakin

baik. Bentu utility function yang convex (cembung terhadap titik 0) menunjukan

adanya diminishing marginal rate of substitution. Bahasa mudahnya, kepuasan yang

58

Page 59: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

di dapat dari mengonsumsi piring pertama soto ayam, piring kedua, ketiga dan

seterusnya.

Dalam islam cara pikir ini juga ditemukan. Dalam konsep islam diakui bahwa

yang lebih banyak (tentunya yang halal) lebih baik. Secara grafis utility function

antara dua barang (atau jasa) yang halal digambarkan sebagaimana lazimnya.

Dalamkonsepislamsangatpentingadanyapembagianjenisbarang (ataujasa) antara yang

haram dan yang halal. Olehkarenaitu, sangatpentingbagikitauntukmenggambarkanhalinidalam

utility function. Dalamgrafikini, pergerakan utility function

kekiriatasmenunjukkansemakinbanyakbarang halal yang dikonsumsidansemakinsedikitbarang

haram yang dikonsumsi. Semakinbanyakbarang yang halal berartimenambah utility

sedangkansemakinsedikitbarang yang haram berartimengurangi disutility.

Keadaaniniakanmemberikantingkatkepuasan yang lebihtinggi.

D. Budget Constraint

59

Page 60: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Segalakeinginanpastiadakonstrain yang membatasinya,

tentubatasanituakansangatdipengaruhiolehkemampuandanusaha yang

dikeluarkanuntukmendapatkankonstrain yang lebihtinggi.

Dalamteorikonsumsihadistentangcita-

citadansegalamacamhambataninibisakitagunakanuntukmenerangkantentangbatasanseseor

angdalammemaksimalkan utility konsumsinya. Selainfaktornormakonsumsidalamislam,

keinginanuntukmemaksimalkan utility function ditentukan juga olehberapadan yang

tersediauntukmembelikeduajenisbarangtersebut. Batasaninidisebut budget constraint.

Secaramatematisditulis:

I = Pₓ X + PᵧY

Dari persamaan di atasdapatdiketahuikombinasijumlahbarang X danbarang Y yang

dapatdikonsumsi. Garis yang menghubungkantitik A, B, C, D, dan E

disebutdenganbudget line.

Kombinasititikdibawah budget line menunjukkanjumlahdana yang

digunakanuntukmengonsumsibarang X danbarang Y danjumlah dana yang

digunakantersebutlebihkecildaripadajulah dana yang tersedia (daerah yang diarsir).

60

Page 61: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAGIAN 3

OPTIMAL SOLUTION

Konsumen yang

rasionalselaluberusahamenggapaipreferensitertinggidarisegenappeluangdanmanfaat yang

tersedia. Konsumen yang rasionalberartikonsumen yang memilihsuatukombinasikomoditas yang

akanmemberikantingkatutilitas paling besar. Utilitasdisini juga meliputimaslahatdanmadharat

yang ditimbulkandarimengonsumsikomoditastersebut.

Untukmencapaitingkatoptimalisasikonsumen,

seorangkonsumendibatasiolehgarisanggarandaripendapatannyaatauberbagaikomoditas yang

dapatdibelinya. Secaramatematisoptimisasikonsumendapatdiformulasikansebagaiberikut:

Utilitas marginal xharga x

=Utilitas marginal yharga y

Utilitas marginal xUtilitas marginal y

=harga xharga y

MU ₓMU ᵧ

=P ₓP ᵧ

Dengandemikian,

kepuasanmaksimumseorangkonsumenterjadipadatitikdimanaterjadipersinggunganantarakurv

aindifferencedenganbudget line. Konsumenakanmemaksimalkanpilihannyadenganduacara:

1. Memaksimalkanutility functionpadabudget linetertentu

61

Page 62: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Padakurva IC dan IC’, anggaran yang tersediauntukmengonsumsibarang halal x

dan y belumsepenuhnyadimanfaatkanataumasihadanyaanggaran yang idle. Titik A

merupakantitikekuilibriumdaritingkatkepuasan optimal yang dapatdicapaiolehkonsumen.

Padatitikinikurva IC” yang

mempunyaitingkatkepuasantertinggibersinggungandengangarisanggaran(budget line).

2. Meminimalkanbudget linepadautility functiontertentu

Untukmengonsumsibarang x dan y dengantingkatkepuasan yang sama,

seseorangkonsumenmempunyaibeberapaalternatifgarisanggaran yang dibutuhkan.

Dengandemikian, optimalisasikonsumenakanterbentukberadapadabudget line paling

keciluntukmendapatkankepuasan yang sama.

A. Corner Solution untuk Pilihan Halal-Haram

Pilihan antara barang halal dan barang haram dapat digambarkan dengan utility

functionyang mangkuknya terbuka ke arah kiri atas, bila kita gambarkan sumbu X sebagai

barang haram, dan sumbu Y sebagai barang halal, seperti pada gambar 4.11. Pergerakan

utility functionke kiri atas menunjukkan semakin banyak barang halal yang dikonsumsi dan

semakin sedikit barang haram yang dikonsumsi. Semakin banyak barang yang halal berarti

menambah utilitysedangkan semakin sedikit barang yang haram berarti mengurangi

disutility1. Keadaan ini akan memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Bentuk utility functionyang demikian tidak memungkinkan terjadinya persinggungan

(tangency)antara utility functiondengan budget line. Keadaan ini terjadi karena Marginal

1 Tentu saja diasumsikan bahwa mengonsumsi barang haram adalah suatu hal yang tidak disukai, sedangkan mengonsumsi barang halal adalah suatu hal yang disukai.

62

Page 63: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

rate of Substitution(MRS) untuk barang halal selalu lebih kecil dibandingkan slope budget

line, maka pilihan optimal bagi konsumen adalah mengalokasikan seluruh incomenya untuk

membeli barang halal. Jadi berbeda dengan bentuk indifference curve barang halal-halal

yang convex dan slope-nya negatif, yaitu turun dari kiri atas ke kanan bawah. Sedangkan

indifferencecurvebarang halal-haram dengan sumbu X sebagai barang haram dan sumbu Y

sebagai barang halal, bentuknya corvex dan slopenya positif yaitu naik dari kiri bawah ke

kanan atas.

Konsumen meningkatkan utilitnya dengan terus mengurangi konsumsi barang haram

untuk mendapatkan lebih banyak barang halal, sampai pada titik di mana ia tidak dapat lagi

melakukannya yaitu pada saat seluruh incomenya habis digunakan untuk membeli barang

halal. Ini yang disebut corner solution.

63

Page 64: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Corner solution dapat juga terjadi pada pilihan barang halal X dan barang halal Y,

jika MRS barang-barang halal tersebut selalu lebih kecil atau selalu lebih besar

dibandingkan slope budget linenya. Misalnya, Corner solutionterjadi untuk barang yang

perfect substitution. Bentuk utility function untuk dua barang yang perfect

substitutionadalah berupa garis lurus, sehingga tidak ada kemungkinan terjadi

persinggungan (tangency) dengan budget line.Untuk kasus perfect substitutions, diminishing

rates of MRS tidak terpenuhi. Bila slope utility function lebih curam dibandingkan slope

budget line-nya, maka corner solution akan terjadi pada garis sumbu horizontal X.

Sedangkan bila slope utility function lebih landai dibandingkan slope budget line-nya, maka

corner solution akan terjadi pada garis sumbu vertikal Y.

Corner solution tidak hanya terjadi pada keadaan halal-haram atau perfect substitution

saja, ia juga dapat terjadi pada indifference curve yang “not strongly convex”. Secara grafis

hal ini digambarkan dengan bentuk kurva convex yang kecembungannya begitu tipis

sehingga hampir menyerupai garis lurus. Jadi dalam hal ini diminishing rates of MRS

terpenuhi yaitu utility function yang berbentuk convex dari kiri atas ke kanan bawah.

64

Page 65: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Namun, karena slope-nya dimulai di kiri atas dengan slope yang lebih kecil dari slope

budget line-nya, maka kedua slope itu tidak pernah bersinggungan.

BAB 5

TEORI PERMINTAAN ISLAMI

65

Page 66: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAGIAN 1

A. PENDAHULUAN

Permintaan barang, bahwa faktor harga dari komoditas merupakan variabel dependen

yang akan menentukan berapa jumlah komoditas yang bersangkutan diminta oleh

konsumen. Dengan berdasar padaa yang kita tempuh dalam merumuskan kurva indifference

(IC) kita dapat merumuskan pula hubungan antara kuantitas pembelian optimum suatu

produk dengan harga relatif dari barang relatif dari barang tersebut melalui diagram yang

memamparkan kurva harga konsumsi. Bila kurva harga-konsumsi ini kita trunkan maka kita

dapat merumuskan kurva permintaan (demand curve).

BAGIAN 2

KURVA PERMINTAAN BARANG HALAL

Kurvapermintaanditurunkandarititik-titikpersingunganantaraindifference curve

denganbudget line. Katakanlahseorangkonsumenmempunyaipendapatan I = Rp. 1 juta per bulan,

danmenghadapipilihanuntukmengonsumsibarang X danbarang Y yang keduanyaadalahbarang

halal. Katakan pula hargabarang X, Px = Rp 100 ribu, danhargabarang Y, Py = Rp. 200. Titik A,

A’, A” menunjukankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang X, dantitik B

menunjukankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang Y.

Kita dapatmembuatbudget line denganmenarikgarislurusdiantaraduatitik :

Ko

mbinasi

In

come

P

x

P

y

X

= I/Px

X

= I/Py

X

at

tangency

A 1.

000.000

1

00.000

2

00.000

1

0

0 3

B 1. 1 2 0 5 3

66

Page 67: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

000.000 00.000 00.000

Bilaterjadipenurunanharga X menjadiPx = Rp. 50 ribu, maka kaki budget line

padasumbu X akanbertambahpanjang. Perpanjangna kaki di sudut X

inimembuktikanbahwaketikaharga X

turunmakaprefensikonsumenuntukmenaikkanpembelianterhadapkomoditas X meningkat. Karena

yang berubahadalahhargadarisalahsatukomoditasmakaprefensihargauntukkomoditas Y

tidakberpengaruhsehinggatitikperpotongansumbu Y tidakberubah,

sedangkantitikperpotongansumbu X berubah.

Ko

mbinasi

In

come

P

x

P

y

X

= I/Px

X

= I/Py

X

at

tangency

A’ 1.

000.000

5

0.000

2

00.000

2

0

0 4

B 1.

000.000

5

0.000

2

00.000

0 5 4

Bilaharga X menjadiPx = Rp.25 ribu, maka kaki budget line padasumbu X

akansemakinpanjang. Titikpotongansumbu Y tidakberubah,

sedangkantitikpotongandengansumbu X berubah.

Ko

mbinasi

In

come

P

x

P

y

X

= I/Px

X

= I/Py

X

at

tangency

67

Page 68: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

A” 1.

000.000

2

5.000

2

00.000

4

0

0 5

B 1.

000.000

2

5.000

2

00.000

0 5 5

Dengansimulasiharga X, kitasekarangmendapatkankurva yang

menggambarkanantarahargajumlahbarang X yang diminta.

Harga X Jumlah X (X padasaat tangency/ataujumlah optimal X)

100.000 3

50.000 4

25.000 5

Semakintinggiharga, semakinsedikitjumlahbarang yang diminta.

Dengandemikian, kitamendapatkan slope kurvapermintaan yang negatifuntukbarang halal,

sebagaimanalazimnyakurvapermintaandalamekonomikonvensional.

68

Page 69: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar 5.1 penurunankurvapermintaa, barang X halal danbarang Y

halal

Barang X danbarang Y adalahbarang halal. Apabilaterjadiperubahanhargabarang X (Px),

dimana Px1 <Px2 ˂Px3, dan income tetap, maka (I/Px1)˂(I/Px2) ˂ (I/Px3), sehingga Qx1 ˂ Qx2 ˂

Qx3.

A. KurvaPermintaanBarang Halal dalamPilihan Halal-Haram

Dalamhalpilihan yang dihadapiadalahantarabarang halal danbarang haram,

makaoptimal solusion-nyadadalahcorner solusion.

Katakanlahseorangkonsumenmempunyaipendapatan I = Rp 1 juta per bulan,

danmenghadapipilihanuntukmengonsumsibarang halal X danbarang haram Y. katakan

pula hargabarang X Px = Rp 100 ribu, danhargabarang Y Py = Rp 200 ribu. Titik A, A’,

A” menunjukkankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang X, dantitik B

menunjukkankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarangY. simulasipenurunanharga

juga dilakukandariRp 100 ribuketingkatPx = Rp 50 ribudanPx = Rp 25 ribu :

Px1 = Rp 100 ribu

Ko

mbinasi

In

come

P

x (X

halal)

P

y (Y

haram)

X

= I/Px

X

= I/Py

X

at

solution

A 1. 1 2 1 0 1

69

Page 70: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

000.000 00.000 00.000 0 0

B 1.

000.000

1

00.000

2

00.000

0 5 1

0

Px2 = Rp 50 ribu

Ko

mbinasi

In

come

P

x

P

y

X

= I/Px

X

= I/Py

X

at

tangency

A’ 1.

000.000

5

0.000

2

00.000

2

0

0 20

B 1.

000.000

5

0.000

2

00.000

0 5 20

Px3 = Rp 25 ribu

Ko

mbinasi

In

come

P

x

P

y

X

= I/Px

X

= I/Py

X

at

tangency

A” 1.

000.000

2

5.000

2

00.000

4

0

0 40

B 1.

000.000

2

5.000

2

00.000

0 5 40

Denganmengasumsikanperubahanhanyapadabarang X,

makakitamemilikitigatipegarisanggaran yang berbeda. Padaharga X samadenganRp 100

70

Page 71: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

ribubudget line beradapada BL1, sedangpadaharga X sebesarRp 50 ribu budget line beradapada

BL2 demikian juga ketikaharga X beradapada level Rp25 ribumakabudget line menjadi BL3.

Gambar 5.2penurunankurvapermintaan, barang X halal danbarang Y haram

Padagambar 5.2, dapatdisimpulkanbahwaoptimal solution untukkomoditas halal-

haram beradapadatitikdimanabarang haram yang dikonsumsiberadapada level 0 (nol).

Senadadenganperintahislamtentangpelaranganuntukmencampuradukkanbarang haram danbarang

halal.

Apabilaterjadiperubahanpadahargabarang X dimana Px3˃ Px2 ˃ Px1dan income

tetap, maka: (I/Px3) ˂ (I/Px2) ˂ (I/Px1), sehingga Qx3 ˂ Qx2 ˂ Qx1.

Pilihan halal X & haram Y Pilihan halal X & haram Y

Harga X Jumlah X Harga X Jumlah X

71

Page 72: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

(X pada corner

solution/jumlah

optimal X)

(X pada

tangency/jumlah

optimal X)

100.000

50.000

25.000

10

20

40

100.000

50.000

25.000

3

4

5

Semakintinggiharga, semakinsedikitjumlahbarang yang diminta. Dengandemikian,

kitadapatkan slope kurvapermintaan yang negatifuntukbarang halal X danbarang haram Y.

perbedaannyaterletakpadakecuramankurvaataudalamistilahekonominyapasaelastisitasharga.

PenurunanhargadariRp 100 ribukeRp 50 ribumeningkatkanpermintaanbarang X dari 10 ke 20

(bandingkandenganpilihan halal X & halal Y yang hanyadari 3 ke 4). PenurunandariRp 50

ribukeRp 25 ribumeningkatkanpermintaanbarang X dari 20 ke 40 ((bandingkandenganpilihan

halal X & halal Y yang hanyadari 4 ke 5).

B. KeadaanDaruratTidak Optimal

Optimal solutionadalahcorner solution,

yaitumengalokasikanseluruhpendapatankitauntukmengonsumsibarang halal.

Olehkarenaitu, dalampilihanbarang halal-haram, optimal solution

selaluterjadicorner solution, yaitumengonsumsibarang halal seluruhnya,

makasetiapkeadaandarurat/keadaan yang secaraterpaksaharusmengonsumsibarang haram,

72

Page 73: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

pastilahbukancorner solution danolehkarenanyapastibukan optimal solution.

Keadaandaruratselalubukankeadaan optimal.

Sub-optimal keadaan darurat dengan jelas terlihat bila kita mebandingkan titik DP

dengan titik Qx (U2). Optimal solution untuk tingkat utility U2 adalah corner solution pada

tingkat QxF. Boleh karena tingkat U2 lebih baik dibandingkan tingkat utilityU1, jelaslah titik DP

sub-optimal dibanding Qx(U2).

Gambar 5.3

Supply barang X terbatas di mana kondisi jumlah maksimum pada QxF (Qx pada full

capacity), sehingga kurva U3 tidak dapat dicapai. Pada darurat point (DP) terdapat barang Y.

Jelas di sini bahwa darurat point (DP) bukanlah solusi yang bukan merupakan titik

persinggungan. DP selalu tidak optimal. Apabila U2> U1, maka U2 optimal. Pada U2, tidak ada

permintaan terhadap barang haram Y.

C. Permintaan Barang Haram dalam Keadaan Darurat

Darurat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mengancam keselamatan jiwa.

Oleh karena itu, sifat darurat itu sendiri adalah sementara maka permintaan barang haram pun

73

Page 74: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

hanya isidentil. Secara matematis keadaan ini digambarkan dengan fungsi yang discrete, bukan

fungsi yang kontinyu.

Gambar 5.4

Demand terhadap barang haram Y pada darurat point bukan merupakan fungsi

dari harga Y. Ini adalah point demand (Dy). Penggunaan konsep darurat adalah terbatas dan

harus sesuai dengan syariah. Pada titik DP jumlah permintaan barang haram Y adalah sejumlah

Qy. Dengan bantuan garis 45o sebagai cermin, kita dapat menurunkan permintaan barang haram

Y, yaitu pada titik koordinat (Qy,Py). Jadi permintaan barang haram Y berbentuk Titik

Permintaan (Demand Point) Dy.

Permintan barang haram Y bukan merupakan kurva permintaan fungsi dari harga

Y. Sebuah kurva adalah kumpulan dari titik-titik, atau garis yang menghubungkan antara dua

titik. Sedangkan permintaan barang haram Y dalam keadaan darurat seperti kisah jatuhnya

pesawat terbang, maka permintaan akan daging bangaki manusia hanya berlaku pada keadaan

darurat itu saja. Tidak dapat kita katakan bahwa bila telah lima hari tidak makan, maka

permintaan akan daging bangkai manusia hanya berlaku pada keadaan darurat itu saja. Tidak

dapat kita kataan bahwa bila telah lima hari tidak makan, maka permintaan akan daging bangkai

74

Page 75: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

manusia sejumlah satu setengah kilogram. Dalam ilmu ekonomi, hal ini berarti tidak memenuhi

satu satu daritiga aksioma atau postulat yang pertama dan kedua terpenuhi. Namun,aksioma

ketiga tidak terpenuhi. Itu sebabnya, kita pun tidak terpenuhi. Itu sebabnya, kita pun tidak dapat

mengatakan bahwa fungsi permintaan barang Y berbentuk garis vertikal pada titik Qy, atau

dalam istilah ekonomi disebut perfectly inelastic. Permintaan barang haram Y bukan merupakan

fungsi dari harga Y, bukan merupakan fungsi yang kontinyu, bukan pula berbentuk kurva.Ia

adalah Demand Point (Titik Permintaan).

BAGIAN 3

KONSUMSI INTER-TEMPORAL KONVENSIONAL

Secara nyata perilaku konsumsi kita bergantung juga dengan ekspetasi atau harapan dan

kebutuhan konsumsi di masa depan. Yang dimaksud dengan konsumsi inter-temporal adalah

konsumsi yang dilakukan dalam dua waktu, yaitu masa sekarang (periode pertama) dan massa

yang akan datang (periode kedua). Dalam ekonomi konvensional, pendapatan adalah

penjumlahan konsumsi dan tabungan.Atau secar sistematis ditulis :

Y = C + S

di mana: Y = pendapatan

C = konsumsi

S = tabungan

Misalnya pendapat , konsumsi, saving pada periode pertama adalah Y1, C1, S1,

dan pendapatan, konsumsi, dan savung pada periode kedua adalah Y2, C2, dan S2, maka

persamaan di atasdapat dituliskan sebagai berikut :

Pendapatan pada periode pertama adalah :

Y1 = C1 + S1

75

Page 76: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Pendapatan pada periode kedua adalah:

Y2 = C2 + S2

Apabila konsumsi di periode pertama lebih kecil daripada pendapatan, maka akan terjadi

saving dan konsumsi di periode kedua semakin besar.

Y1 = C1 + S1, dan C1< Y1

Y2 = C2 + S2

= (C2 + S1) + S2

Bila kita mengasumsikan konsumsi periode satu (c1) dan dua (c2) ditentukan oleh

besarnya nominal uang (m) yang ada di tangan maka (c1) di penuhi oleh (m1) dan (c2) dipenuhi

oleh (m2). Maka apabila kita asumsikan sejumlah uang yang tersedia pada periode pertama dan

kedua dialokasikan sepenuhnya untuk konsumsi pada periode satu dan dua serta tidak ada bunga

atau value added dari volume uang untuk periode kedua (m2) maka budget constraint untuk

mengonsumsi pada periode satu dan dua dapat kita lihat pada gambar 5.5 di bawah ini.

76

Page 77: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar 5.5

Apabila pendapat dari sejumlah nominal uamg kita definisikan ke dalam dua

kelompok : konsumsi dan saving. Maka berdasar persamaan di atas dapat diketahui bahwa

semakin besar konsumsi pada periode kedua C2 . apabila tidak ada perubahankonsumsi dan tidak

ada peminjaman atau bunga dan keuntungan investasi maka baik periode 1 maupun periode 2,

maka jumlah konsumsi yang terjadi pada periode 1 adalah C1 = m1 dan periode 2 adalah C2 = m2.

Namun, apabila adapeminjaman yang dilakukan pada periode 1 dan pinjaman tersebut digunakan

untuk menambah konsumsi C1,maka jumlah barang yang di konsumsi pada periodeC1 = m1 + ∆

(m2-C2)

Gambar 5.6

Pada gambar di atas menunjukkan bahwa besarnya konsumsi juga dipengaruhi

oleh posisi konsumen, apakah mengeluarkan pengeluaran yang berbeda di antara periode atau

tidak. Pada prinsipnya perilaku konsumen di mana terjadi selisih antara pendapatan dengan

jumlah uang yang digunakan untukkonsumsi, dapat dibagi menjdi 3:

1. Lender, di mana jumlah konsumsi lebih kecil daripada pendapatn.

2. Borrower, di mana jumlah konsumsi lebih besar daripada pendapatan.

3. Polonius Point, di mana jumlahkonsumsi sama dengan jumlah pendapatan.

77

Page 78: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Ketiga tipe konsumen seperti yang disebut di atas dapat kita lustrasikan seperti yang tampak

pada gambar 5.7 di bawah ini.

Gambar 5.7

BAGIAN 4

KONSUMSI INTER-TEMPORAL DALAM ISLAM

Bagian ini merujuk pad Monster Kahf5 yang berusaha mengembangkan pemikiran

tental hal ini, dengan memulai membuay asumsi sebagai berikut:

1. Islam dilaksanakan oleh masyarakat

2. Zakat hukumnya wajib

3. Tidak ada riba dalam perekonomian

4. Mudarabah wujud dalam perekonomian

5. Pelaku bersikap rasional dengan memaksimalkan kemaslahatan

Berlakunya beberapa instrument dalam ekonomi islam tentu berdampak pula kepada

perubahan perilaku konsumsi bila tanpa instrument ekonomi islam tersebut. Beberapa instrument

78

Page 79: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

yang dapat mempegaruhi volume jumlah uang yang dialokasikan untuk konsumsi baik pada

periode satu atau dua meliputi;

Zakat; pengenaan zakat pada periode 1 (Z1) akan mengurangi m1 yang

dialokasikan untuk C1. Bila tidak ada tabungan atau peminjaman pada periode 1

maka final spending (m1 = FS = C1 + Z1) sama dengan m1.

Infak atau Shadaqah; pengeluaran infak atau shadaqah pada periode 1 akan

mengurangi m1 yang dialokasikan untuk C1. Tidak ada tabungan atau

peminjaman pada periode 1 maka final spending sama dengan m1.

Rate Of Profit atau pendapatan bagi hasil; apabila pada periode 1 ada sebagian

spending perode 2 (FS2) sama dengan m2 ditambah dengan jumlah m1 yang

ditabung ditambah dengan rate of profit (rp)

Secara grafis, hal ini seharusnya digambarkan dengan tiga dimensi. Namun, untuk

kemudahan penyajian grafis, yaitu dengan dua dimensi, maka persamaan ini disederhanakn

menjadi;

Y = FS + S

Penyederhanaan ini memungkinkan kita untuk menggunakan alat analisis grafis yang

biasa digunakan dalam teori konsumsi, yaitu memaksimalkan gungsi utilitas dengan garis

pendapatan tertentu, atau meminimalkan budget kine dengan utility function tertentu.

A. Hubungan Terbalik Riba dengan Sedekah

Sekarang bayangkanlah suatu keadaan dimana :

1. Orang tidak mau bekerja mencari pendapatan;

2. Praktik riba menjadi tradisi di masyarakat;

3. Zakat wajib dilaksanakan;

79

Page 80: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Dalam keadaan ini berarti sumber pendapatan masyarakat hanya dari riba saja,

dan tidak ada sumber pendapat lain.

Kasus 1

Budget line YY menunjukkan keadaan dimana:

1. Orang tidak mau memakan riba yang juga berarti tambahan pendapatannya nihil.

2. Orang tidak mengeluarkan zakat atas hartanya. Bila ia telah mengeluarkan zakatnya

ketika menerima pendapatan, maka ia tidak mengeluarkan zakat lagi pada periode

pertama.

kasus 2

budget line YY menunjukkan dimana:

1. Orang mau memakan riba yang juga berarti tambahan pendapatannya psitif.

2. Orang tidak mengeluarkan riba zakat atas hartanya, dalam hal ini zakat atas kenaikan

hartanya akibat riba.

Titik optimal terjadi pada persinggungan budget line dengan indifference

curve, yaitu pada titik R, dimana tingkat konsumsi dan infaknya adalah sebesar FS.

Dibandingkan dengan kasus 1 yang tidak ada riba, maka kasus 2 ini menghasilkan

tingkat FS yang lebih kecil daripada FS (FS’ < FS). Jadi dengan dibolehkannya riba

ternyata terjadi penurunan final spending. Dengan kata lain, kompenen konsumsi

cenderung fixed untuk tingkat pendapatan tertentu, sedangkan komponen infak cenderung

variable untuk tingkat pendapatan tertentu. Sehingga kita mendapatkan terbalik antara riba

dan infak: infak = f (Riba)

Semakin besar riba, semakin kecil infak; semakin kecil riba, semakin besar infak.

80

Page 81: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Kasus 3

Budget line YY menunjukkan keadaan dmana:

1. Orang tidak mau memakan riba dan tidak juga mau bekerja mencari pendapatan

sehingga tambahan pendapatannya nihil.

2. Orang harus mengeluarkan zakat atas hartanya, dalam hal pendapatan periode

pertama yang diimpan saja.

Dibandingkan dengan kasus 1 dan kasus 2, maka kasus 3 ini tngkat

indifference curve-nya berada pada tingkat yang paling rendah. Hal ini wajar saja,

karena dengan tidak bekerja dan tidak memakan riba berarti ia tidak mendapat

pendapatan apapun baik yang halal maupun yang haram.

Logikanyasebagaiberikut.Bagi orang yang tidakmempunyaisumberpendapatanapa pun

sedangkaniasadarbahwaiaharusmengeluarkanzakatnyaketikamencapaiwaktunya (haul),

makaiamempunyaiempatpilihan :

1. Mempertahankantingkatkonsumsinya, misalnyapadatingkat C1,

sehinggajumlahobjekzakatnyaadalah Y-C1 – infak1 = S1, danjumlahzakatnyaadalah Z1 = zS1

2. Meningkatkantingkatkonsumsinyamenjadi C2 di mana C2 = C1 +c,c> 0 sehingga C2 > C1

;jumlahobjekzakatnyaadalah Y-C1 – infak1 = S2 ,danjumlahzakatnyaadalah Z2 = zS2.

Olehkarena C2 >C1 ,maka S2 < S1 dan Z2< Z1 . bilastrategiini yang digunakan, maka orang

akanberadapadatingkatkonsumsi yang lebihtinggidanmembayar zakat yang lebihkecil.

3. Meningkatkantingkatinfaknyamenjadi infak2 di mana infak2 = infak1 + inf, inf> 0 sehingga

infak2 >infak1 ;jumlahobjekzakatnyaadalah Y – C1 – infak2 = S3 ,danjumlahzakatnyaadalah Z3

= zS3. Olehkarena infak2 > infak1, maka S3 < S1 dan Z3 < Z1 .bilastrategiini yang digunakan,

maka orang akanmemilihuntukmemperbesarinfaknyauntukmenghindarikewajiban zakat

karenadenganberinfak, hartanyatidaklagimencapainisab.

81

Page 82: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

B. HubunganTerbalik Saving Ratio dengan Final Spending

Untukmelihatantarasavingdanfinal spending, kitaakanmelihatpada

final spending dalamperiodepertamadanperiodekedua. Total final spending

padaduaperiodetersebutadalahfinal spending periodetertentuditambahfinal spending

periodekedua, atausecaramatematis:

FS = FS(t=1) + FS(t=2)

Di mana:

FS(t=1) = Y - S1

FS(t=2) = S1 - zS1 10

zS1adalahbesarnya zakat padaperiodekedua, zakat

padaperiodeduahanyadidasarkanpadadasarnyajumlahtabunganpadaperiodepertama S1.

Karena S1 = sY1

Makadapatditulis :

FStotal = FS(t=1) + FS(t=2)

= (Y1 – S1) + (S1 – zS1)

= (Y1 – sY1) + (sY1 – zsY1)

= Y1 (1 – zs)

Secaragrafishalinidapatdigambarkandengankurva Ys1, Ys2, dan Ys3.Kemiringan (slope)

darikurvatersebuttidakberbedayaitu–(1-s)/1.

82

Page 83: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

C. Investasikan Tabungan

Apalahartinyatabunganbilatidakdiinvestasikan.Iahanyamenjadiseonggokharta yang tidakberguna.

Islam tdakmenyukaiadanyatindakanpenimbunanharta yang sia-siaini. Di

satupihakislammemberikandisinsentifterhadap saving yang tidak di investasikan.

Konsekuensilogisdariinvestasiadalahmunculnyapeluanguntukuntungdanrugi.

Katakanalahseorangmempunyaiharta (wealth, W) sebesarRp 100

juta.Hartainidapatdigunakanseluruhnyauntukinvestasiatausebagainya.Tingkat

pemanfaatanhartainisebutsaja ‘V’.bilaseluruhnyadiinvestasikanmaka v = 1,

sedangkanbilatidakada yang diinvestasikanmaka v = 0

Dengan v = 1, katakanalahtingkatreturnnya, r = 50% atau R = Rp

50juta. Biladiasumsikanskalausahatidakberpengaruhpadatingkat return yaitutetap 50% ,bila v =

0,5 makareturnnya R = Rp 25 juta.

Biladalammenginvestasikanhartanya.Iatidakmelakukannyasendiri,

misalnyamelaluikerjasamabagihasilmudharaabah, makareturn

iniakandibagihasilkanberdasarkannisbah.” Secaramatematisdapatditulis:

83

Page 84: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Y = (πR) vW

Di mana:

Y = pendapatan

π = nisbahbagihasil

v = tingkatpemanfaatanharta

W = harta yang ditabung

Semakinbesarpemanfaatanharta (v), semakinbesar pula pendapatan

(Y).

Jelasnyabila v < 1, makakonsumenakanberadapadatingkatindifference curve yang

lebihrenda. Dengan kata lain bilatidakseluruh saving digunakanuntukinvestasi,

makakonsumenakanberadapadatingkatkesejahteraan yang lebihrendah.

Jadidengan argument ilmuekonomi,

kitaberusahamenjelaskanbahwasalahsatumaksudlaranganpenimbunanharta yang diaturdalamsurat

at-takasuradalahuntukmeningkatkankesejahteraanmanusiaitusendiri

Bagaimanadampakpendapatankeuntungandaritabungan yang

diinvestaikanterhadapperilakukonsumsipadaperiode 1 danperiode2 ?

Untukmempermudahanalisisinikitaasumsikanbarang yang dikonsumsiadalahbarang

normal dantidakadaperubahanhargamakabesarnyakonsumsipadaperiode 1 C1 adalahjumlah

nominal uangpadaperiode 1 m1 dikurangidenganjumlahtabungan yang diinvestasikan S1.Kita

asumsikan juga tingkatnisbahbagihasiladalah π dankeuntunganinvestasiadalah R

84

Page 85: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

makajumlahkeuntungandarihasilinvestasitersebutadalah πR

danuntukmempermudahkitatuliskansajarate of profit daritabungantersebutadalah πR = rp (S1).

Makajumlahkonsumsipadaperiode 2 adalah:

C2 = m2 + (m1-c1) + rp(S1) S1 = (m1 – c1)

C2 = m2 + (m1 – c1) + rp (m1 – c1)

C2 = m2 + (1 + rp) (m1 – c1)

Denganmenginvestasikantabungansehinggamendapatkanrate of return sebesar rpS1,

makatingkatkepuasanindividumeningkatdariIC1 menjadi IC2.Demikian juga,

Meningkatnyapendapatanpadaperiode 2 makaakanberdampakpadaberputarnyagarisbudget

line searahjarum jam sehinggatitik optimal untukkonsumsipadaperiode 2

beradapadatitikpersinggunganantara BL2 dengan IC2 sedangkanapabilatabungan yang

adatidakdiinvestasikanmakagarisindifference akanberadapadagaris IC1dantentunyapadagaris IC1

akanmemberikantingkatkepuasan yang lebihrendah (konsumsiperiode 2lebihrendahdariC2

Demikianlahkenapaislammelarangmembiarkan asset yang menganggur, danmendorong

agar setiapkekayaan yang adapadakitauntukdiinvestasikandisektor riil.

85

Page 86: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAB 6

TEORI PRODUKSI ISLAM

BAGIAN 1

PENDAHULUAN

Dalam bab IV dan bab V, kita telah membahas bagaimana keputusan-keputusan yang

harus diambil oleh konsumen: bagaimana memilih dari serangkaian luas barang dan jasa yang

ada dalam kendala harga dan pendapatan.

Perilaku perusahaan dalam literatur konvensional, teori produksi ditujukan untuk

memberikan pemahaman tentang perilaku perusahaan tentang perilaku perusahaan dalam

86

Page 87: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

membeli dan menggunakan masukan (input) untuk produksi dan menjual keluaran atau produk.

Seperti halnya dalam teori konsumsi, dalam teori produksi juga memberikan penjelasan perilaku

produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi produksinya.

Memaksimalkan keutungan atau efisiensi produksi tidak akan terlepas dari dua hal; yakni

struktur biaya produksi dan revenue yang didapat. Sehingga untuk memberikan pemahaman

yang lebih dan dapat juga untuk membedakan konsep syariah dan implikasinya dalam teori

produksi, maka dalam buku ini juga akan dibahas tentang dampak pemberlakuan sistem bunga

atau revenue sharing ataupun profit sharing terhadap struktur biaya atau revenue. Sedang dalam

kenyataannya, sering kali seorang produsen beroperasi dari berbagai macam modal, ada yang

berasal dari qard (pinjaman tanpa konpensasi), syirkah (sebagian menggunakan modal dari pihak

lain), ada yang berasal dari pinjaman bank yang berbasis bunga, dan lain-lain. Tentunya

pembahsan teori produksi tanpa memperhatikan struktur permodalan dan struktur keluaran

menjadikan teori ini kurang relevan dengan kenyataan.

Ekonomi islam yang cukup concern dengan teori produksi adalah imam Al-Ghazali.

Beliau telah menguraikan faktor-faktor produksi dan fungsi produksi dalam kehidupan manusia.

Dalam uraiannya baliau sering menggunakan kata kasab dan islah. Yang berarti usaha fisik yang

dikerahkan manusia dan yang kedua adalah upaya manusia untuk mengelola dan mengubah

sumber-sumber daya yang tersedia agar mempunyai manfaat ynag leih tinggi. Al-Ghazali

memberikan perhatian yang cukup besar ketika menggambarkan bemacam raga aktivitas

produksi menurut kepentingan sosialnya dan menitikberatkan perlunya kerjasama dan kordinasi.

Fokus utamannya adalah tentang jenis aktivitas ynag sesuai dengan dasar-dasar etos kerja islam.

Produksi Barang-Barang Kebutuhan Dasar sebagai Kewajiban Sosial

Kita telah menyinggumg di atas bahwa Al-Ghazali menganggap pencaharian ekonomi

sebagai bagian dari ibadah individu. Produksi barang-barang kebutuhan dasar secara khusus

dipandang sebagai kewajiban sosial (fard al kifayah). Jika sekelompok orang sudah

berkecimpung dalam memproduksi barang-barang tersebut dalam jumlah yang sudah mencukupi

kebutuhan masyarakat,, maka kewajiban keseluruhan masyarakat sudah terpenuhi. Namun, jika

tidak ada seorang pun yang melibatkan diri dalam kegiatan tersebut atau jika jumlah yang

87

Page 88: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

diproduksi tidak mencukupi, maka semua orang akan dimintai pertanggung jawabannya di

akhirat. Pada pokoknya,negara harus bertanggung jawab dalam menjamin bahwa barang-barang

kebutuhan pokok diproduksi dalam jumlah yang cukup. Al-Ghazali beralasan bahwa

sesungguhnya ketidak seimbangan yang menyangkut barang-barang kebutuhan pokok akan

cenderung menciptakan kondisi kerusakan dalam masyarakat.

BAGIAN 2

FUNGSI PRODUKSI

Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia

menghuni planet ini. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan

alam. Maka untuk menyatukan antara manusia dan alam ini, Allah telah menetapkan bahwa

manusia berperan sebagai khalifah. Bumi adalah lapangan dan medan, sedang manusia adalah

pengelola segala apa yang terhampar di muka bumi untuk dimaksimalkan fungsi dan

kegunaannya. Apa yang diungkapkan oleh para ekonom tentang modal da sistem tidak akan

keluar dari unsur kerja atau upaya manusia. Sistem atau aturan tidak lain adalah perencanaan

dan arahan. Sedangkan modal (oleh Yusuf qordhawi) dalam bentuk alat dan prasarana diartikan

sebagai hasil kerja yang disimpan dengan demikian, faktor utama yang dominan dalam produksi

adalah kualitas dan kuantitas manusia (labor), sistem atau prasarana yang kemudian kita sebut

sebagai teknologi da modal (segala sesuatu dari hasil kerja yang disimpan). Satu yang tidak

boleh dan harus dihindari oleh manusia adalah berbuat kerusakan di muka bumi. Dengan

demikian, segala macam kegiatan ekonomi yang diajukan untuk mencari keuntungan tanpa

berakibat pada peningkatan utilityatau nilai guna resources tidak disukai dalam islam. Nilai

universal lain dalam ekonomi islam tentang produksi adalah adanya perintah untuk mencari

sumber-sumber yang halal dan aik bagi produksi dan memproduksi dan memanfaatkan output

produksi pada jalan kebaikan dan tidak menzalimi pihak lain. Dengan demikian, penentuan input

dan output dari produksi haruslah sesuai dengan hukum islam dan tidak mengarahkan kepada

kerusakan.

88

Page 89: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Untuk dapat memahami lebi jauh tentang teori produksi ini, pertama yang harus kita

ketahui adalah definisi dan makna dari fungsi produksi. Fungsi produksi menggambarkan

hubungan antara jumlah input dan output (yang berupa barang ataupun jasa) yang dapat

dihasilkan dalam satu waktu periode..

A production function describes the relationship between the quantity of ouyput

obtainable per period of time1

Q=f (xa1,xb1,xc1,....,xn),

di manaxa1,xb1,xc1,....,xn menunjukkan jumlah dari kombinasi input dan Q menunjukkan

produksi. Dalam kenyataanya, tidak semua input tersebut juga berbeda.contohnya modal atau

teknologi sering kali di asumsikan tetap untuk jangka waktu pendek, sedangkan labor cenderung

mudah berubah walau dalam jangka pendek. Untuk lebih mempermudah analisis, dalam

pembahasan teori produksi ini kita akan mengasumsikan bahwa modal (capital) dan teknologi

dalam jangka pendek diasumsikan tetap.

Karena semua input yang digunakan mengandung biaya, maka prinsip dari produk

adalah bagaimana produksi dapat berjalan sehingga mampu mencapai tingkat yang paling

maksimum dan efisiensi dengan (1) memaksimalkan output dengan menggunakan input tetap,

(2) meminimalkan penggunaan input untuk mencapai tingkat output yang sama.

Fungsi produksi untuk memproduksi barang Q untuk dua variabel independen dapat

diformulasikan sebagai Q=f(K,L) ang menunjukkan berapa jumlah maksimal barang Q yang

dapat diproduksi dengan menggunakan berbagai alternatif kombinasi input modal (k) dan tenaga

kerja (L).

89

Page 90: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Pada gambar 6.1 ini inut modal digambarkan pada sumbu vertikal(dengan simbol K,

dalam satuan jam mesin). Sedangkan input tenaga kerja digambarkan pada sumbu horizontal

(dengan simbol L, dalam satuan jam tenaga kerja). Dengan demikian, berbagai kombinasi input

K dan L dapat dipetakan. Titik –titik kombinasi input K dan L yang menghasilkan tingkat output

yang sama dapat saling dihubungkan sehingga membentuk suatu kurva. Kurva ini disebut kurva

isoquant (iso=sama,quant=kuantitas output).

Pada gambar 6.1 di atas, kita telah memetakan tiga buah kurva isoquant, yakni kurva

isoquant 1 (dengan simbol Q1), kurva isoquant 2 (dengan simbol Q2) dan kurva isoquant 3

(dengan simbol Q3). Semakin kurva isoquant menjauhi titik 0, maka jumlah input semakin besar,

dan jumlah output semakin besar pula.

Titik BEP adalahtitikimpas, yaituketikakurva TR berpotongandengankurva TC,

atausecaramatematistitik BEP terjadiketika TR = TC. Denganberputarnyakurva total

penerimaandari TR menjadiTRrs, titik BEP yang tadinyaterjadipadajumlah output Q

sekarangmenjadipadajumlah output Qrs.

90

Page 91: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Dari sisi BEP,

kitatidakdapatmenjawabpertanyaanapakahpenggunaansistembungaakanmembawaperilakuprodus

enuntukberproduksipadatingkat output yang lebihkecil, lebihbesaratausamadengantingkat output

sistembagihasil?

Di keduasistemini, kitamendapatkanbahwaQj> Q danQrs> Q.

ApakahQj>QrsatauQj<QrsatauQj =

Qrsditentukandariberapabesarbungadibandingkandenganberapabesarnisbahbagihasil.

Perbedaannyaadalahpadapenyebabnya, bilaQjdisebabkannaiknya TC,

makaQrsdisebabkanberputarnya TR. Yang pastiadalahbahwakeduasistem,

baiksistembungamaupun revenue sharing akanmenggeser Q menjadilebihbesar.

Kenapabisademikian?Logikasebenarnyabegini,

bilasipetanidalammemproduksipaditanpamenggunakansumber modal daripihak lain

makasipetaniakanberproduksidanmenjualberasnyapadajumlah yang menyebabkanatau paling

sedikitmemberikankeuntungan. Contohkeuntunganbaruakandidapatapabilajumlahberas yang

diproduksi minimal 100kg. Namun, apabilasipetanitersebutmenggunakansumberdana

(baikdengansistembungamaupunbagihasil) makatuntutanuntukmemenuhikeuntungan minimal

adalahlebihbesardari 100kg. Tuntutaninisebagaikonsekuensiataspembayaranbungadanbagihasil

91

Page 92: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

yang harusdibagikepihak lain. Misalkan,

denganadanyakonsekuensipembayaranbungaataubagihasil, keuntungan minimal

baruakandidapatapabilajumlahberas yang diproduksi minimal 120kg. Dengandemikian,

karenaadanyakonsekuensipembayarankepadapihakketiga,

makaprodusenakanterdoronguntukmemproduksibarangpadajumlah yang lebihbesar.

Revenue Sharing Vs Profit Sharing

Dalamakadmuamalatislam, dikenalakadmudharabah,

yaituakadantarasipemodaldengansipelaksana. Antara

sipemodaldansipelaksanaharusdisepakatinisbahbagihasil yang

akanmenjadipedomanpembagianbilausahatersebutmenghasilkanuntung. Namun,

bilausahatersebutmalahmenimbulkankerugian, makasipemodal yang

akanmenanggungsesuaipenyertaanmodalnya, dalamhalini 100%. Akan tetapi,

bilakerugiantersebutdisebabkankarenakelalaianatauiamelanggarsyarat yang

telahdisepakatibersama, makakerugianmenjaditanggungjawabsipelaksana.

Selainmenyepakatinisbahbagihasil, mereka juga harusmenyepakatisiapa yang

akanmenanggungbiaya.

Dapatsajadisepakatibahwabiayaditanggungolehsipelaksanaatauditanggungolehsipemodal.Bila

92

Page 93: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

yang disepakatiadalahbiayaditanggungolehsipelaksana, iniberarti yang

dilakukanadalahbagipenerimaan (revenue sharing).Sedangkanbila yang

disepakatiadalahbiayaditanggungolehsipemodal, iniberarti yang dilakukanadalahbagiuntung

(profit sharing).

Berputarnya TR kearahjarum jam dengantitik 0 sebagaisumbuputarannya, adalahkeadaan

yang menggambarkanakad revenue sharing seperti yang tampakpadagambardiatas.

Bila yang disepakatiadalahmudarabah yang biaya-biayaditanggungolehsipemodal,

ataudengan kata lain, dengansistembagiuntung (profit sharing), makakurva total

penerimaanberputarkearahjarum jam dengantitik BEP sebagaisumbuputarannya. Tingkat

produksisebelumtitik BEP tercapai (Q <Qps) adalahkeadaandimana total

biayalebihbesardaripada total penerimaan (TC > TR). Dalamkeadaanini, belumadakeuntungan

yang dapatdibagihasilkan.Sesuaikesepakatanbahwabiayaditanggungolehsipemodal,

makakerugianitumenjadibebansipemodal.Itusebabnyakurva total penerimaan TR

berputarkearahjarum jam dengantitik BEP sebagaisumbuputarnya.

93

Page 94: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Perbedaankeduaantarasistem revenue sharing dengansistem profit sharing

dalamakadmudharabahadalahpadaberapajauhkurva TR berputar.Dalamsistem revenue sharing,

kurva TR akanberputarsampaimendekatigaris horizontal sumbu X. sedangkandalamsistem profit

sharing, kurva TR hanyaakanberputar di dalam “mulutbuaya” TR dan TC, yaitu area yang

menggambarkanbesarnyakeuntungan. Dalamsistem profit sharing, TR

tidakdapatberputarmelewati TC, karenapada area itusudahtidakadalagikeuntungan yang

akandibagihasilkan.

Dalammuamalatislam,

sebenarnyaakanmudharabahmerupakansalahsatubentukdariakadmusyarakah.

Biladalamakadmudharabahditentukkanbahwapenyertaansipelaksanaharus nihil,

sehinggapenyertaansipemodalharus 100%,

makadalamakadmusyarakahtidakditentukansepertiitusehingga yang

terjadiadalahpenyertaandaridua orang pemodal.

Antara dua orang pemodaliniharusdisepakatinisbahbagihasil yang

akanmenjadipedomanpembagianbilausahatersebutmenghasilkanuntung. Namun,

bilausahatersebutmalahmenimbulkankerugian, makapemodal yang

akanmenanggungsesuaipenyertaanmodalnya. MisalnyasiA modal penyertaannya 100 juta,

sedangkansi B 200 juta. Merekasepakatnisbahbagihasilnya 50:50.Bilausahamerekauntung 10

juta, makamasing-masingpemodalakanmendapat 5 juta. Bilausahamerekarugi 9 juta,

makasiAmenanggung 3 jutadansi B menanggung 6 juta.

Secaragrafiskeadaanmerugidigambarkandengan “mulutbuayabawah” yaitu area

sebelumtercapainya BEP (Q <Qps);

sedangkankeadaantelahmengalamikeuntungandigambarkandengan “mulutbuayaatas”

tidakperlusimetrisdenganbagirugi yang terjadipada “mulutbuayabawah”

karenabagiuntungberdasarkannisbah, sedangkanbagirugiberdasarkanpenyertaan modal masing-

masing.

94

Page 95: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Bagian 4

EFISIENSI PRODUKSI DAN SKALA EKONOMI

Dalamkriteriaekonomi,

suatusistemproduksidikatakanlebihefisienbilamemenuhisalahsatudarikriteriaini:

1. Minimalisasibiayauntukmemproduksijumlah yang sama;

2. Maksimalisasiproduksidenganjumlahbiaya yang sama.

Dengankriterianinimarikitalihat mana yang

lebihefisiensistemproduksidengansistembagihasil.

A. MinimalisasiBiayauntukMemproduksiJumlah yang Sama

Untukmelihatini, kitagunakankurva total cost yang membandingkanantara total

costsistembungadengan total cost sistembagihasil. Total cost

sistembungaakanlebihtinggidaripada total cost sistembagihasil. Secaragrafis, total cost

sistembagihasildigambarkandengan TC padagambardibawahini. Sedangkan total cost

sistembungadigambarkandenganTCi.

Ambilahtitik mana sajapadasumbu X sebagaititik yang menggambarkantingkatproduksi

yang sama (Q yang sama). Kemudiantariklahgarisvertikalsampaimemotong TC

danTCi.Untukmasing-masingperpotonganantaragarisvertikaldenganTCidanTCrs/ps, tariklahgaris

horizontal kesumbu Y. Ternyatauntuktingkatproduksi yang sama (Q yang sama), total

biayasistembagihasilTCrs/psselalulebihkecildibandingkan total biayadengansistembunga (TCi).

Jadimenurutkriteriaini, produksidengansistembagihasillebihefisiendibandingkansistembunga.

95

Page 96: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

B. maksimalisi produksi tanpa kenaikan atau perubahan biaya

Untuk melihat ini, kita gunakan kurva total cost yang memandingkan antara total

cost sistem bunga dengan total cost bagi hasil. Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, total cost

sistem bunga akan lebih tinggi dari pada total cost sistem bagi hasil. Secara grafis, total cost

sistem bagi hasil digambarkan dengan TC (lihat pada gambar 6.12). sedangkan total cost sistem

bunga digambarkan dengan Tci.

Ambillah titik mana saja pada sumbu Y sebagai titik yang menggambarkan total

biaya yang sama (TC yang sama), tentunya ambil titik yang di atas garis Fci. Kemudian tariklah

garis horizontal sampai memotong TC dan Tci. Untuk masing-masing perpotongan antara garis

horizontal dengan TC dan Tci, tariklah garis vertikal ke bawah ke sumbu X. Ternyata untuk total

cost yang sama (TC yang sama)jumlah produksi sistem bagi hasil (Q) selalu lebih besar

96

Page 97: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

dibandingkan jumlah produksi dengan sistem bunga (Qi). Jadi menurut kriteria ini, produksi

dengan sistem bagi hasil lebih efisien dibandingkan sistem bunga.

C. Implikasi lain: Skala Ekonomi

Dari segi efisiensi produksi kita telah menunjukan bahwa produksi dengan sistem

bagi hasil lebih efisien. Sekarang kita akan melihat implikasi lain, yaitu skala ekonomi. Untuk

melihat ini, kita gunakan kurva total revenue yang membandingkan total revenue sistem bagi

hasil dengan total revenue sistem bunga. Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, total revenue

sistem bagi hasil akan berputar kearah jarum jam, seangkan total revenue sistem bunga tetap

pada tempatnya tidak berputar. Secara grafis, total revenue sistem bagi hasil digambarkan

dengan TRrs, total revenue untuk sistem bagi keuntungan (profit sharing) dinotasikan dengan

TRPS. Sedangkan total revenue sistem bungan digambarkan dengan TRi.

Ambillah titik mana saja pada sumbu Y sebagai titik yang menggambarkan total

revenue yang sama (TR yang sama). Kemudian tariklah garis horizontal sampai memotong TR

dan TRrs. Untuk masing masing perpotongan antara garis horizontal sampai dengan TR dan

TRrs, tariklah garis vertikal ke bawah ke sumbu X. Ternyata untuk total besar dibandingkan

jumlah produksi dengan sistem bunga (Qi). Jadi sistem bagi hasil bukan saja lebih efisien, tetapi

juga akan mendorong produsen untuk berproduksi pada skala ekonomi yang lebih besar.

97

Page 98: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAGIAN 5

TINJAUAN PENENTU KEKAYAAN SUATU NEGARA

Abdurrahman Ibnu Khaldun4 alias Abu Zayd, ulama terkemuka kelahiran Tunisia

(1332) dan wafat di Kairo (1460) menegaskan bahwa kekayaan suatu negara tidak ditetukan oleh

banyaknya uang dinegara tersebut. Kekayaan suatu negara ditentukan oleh dua hal:

1. Tingkat produksi domestik;

2. Necara pembayaran pembayaran yang positif dari negara tersebut.

A. Tingkat Produksi Domestik

Dapat saja satu negara mencetak uang sebanyak-banyaknya, tetapi bila hal itu bukan

merupakan refleksi pesatnya pertumbuhan sektor produksi (baik barang maupun jasa), maka

uang yang melimpah itu tidak ada nilainya. Sektor produksilah yang menjadi motor

pembangunan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan pekerja, dan menimbulkan

permintaan atas faktor produksi lainnya. Dalam teori ekonomi kemampuan untuk

memproduksi sesuatu digambarkan oleh grafik. Misalnya orang memiliki pilihan untuk

memproduksi dua jenis barang, yaiu beras dan jagung dengan sumber daya yang dimilikinya.

Sumbu X menggambarkan kemampuan memproduksi beras, sedang sumbu Y untuk jagung.

Kurva possible production frontier (PPF) menggambarkan tingkat produksi maksimal yang

mungkin dicapai dengan sumber daya yang dimiliki. Semakin besar PPF berarti semakin

tinggi tingkat produksinya, semakin tinggi tingkat kekayaan negara tersebut.

98

Page 99: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

B. Neraca Pembayaran Positif

Ibnu Kholdun juga menegaskan bahwa neraca pembayaran yang positif akan

meningkatkan kekayaan negara tersebut. Hal ini disebabkan neraca pembayaran yang positif

menggambarkan dua hal:

1. Tingkat produksi negara tersebut untuk suatu jenis komoditas lebih tinggi daripada

tingkat permintaan domestik negara tersebut, atau supply lebih besar dibanding

demand, sehingga memungkinkan negara tersebut melakukan ekspor;

2. Tingkat efisiensi produksi negara tersebut lebih tinggi dibandingkan negara lain.

Dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi maka komoditas suatu negara mampu

masuk ke negara lain dengan harga yang lebih kompetitif.

Dalam level makro bahasa kita adalah kemampuan produksi suatu negara,

sedangkan dalam level mikro bahasa kita adalah kemampuan produksi suatu produsen.

Secara grafis, pendapat Ibnu Khaldun ini dapat digambarkan dengan tingkat utilitas yang

berada diluar PPF. Ini berarti negara yang melakukan perdagangan internasional akan

menikmati tingkat kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan tidak melakukan

perdagangan. Dalam ilmu ekonomi, konsep ini dikenal sebagai Gain from trade. Tanpa

adanya perdagangan, maka tingkat kesejahteraan tertinggi dicapai ketika kurva utilitas

bersinggungan dengan PPF, yaitu pada titik autarky Pau (titik memenuhi kebutuhan

sendiri). Sedangkan adanya perdagangan akan mendorong kurva utilitas ke tingkat yang

lebih tinggi yang tidak mungkin dicapai oleh PPF.

99

Page 100: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Pada titik autarky, relative price antara beras dan jagung

digambarkan oleh garis harga harga (price line) Pau. Sekarang katakanlah produsen ini

mempunyai tingkat efisiensi yang relatif lebih tinggi dalam memproduksi beras dari

produsen lain. Maka ia akan mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk

memproduksi beras, sehingga jumlah beras yang diproduksinya naik menjadi Qb2, dan

jumlah jagung yang diproduksinya turun menjadi Qj2. Kelebihan produksi beras ini

diperdagangkan dengan harga yang berlaku yaitu Pp. Dengan price line yang baru ini,

produsen dapat menaikkan utilitasnya.

BAB 7

TEORI PENAWARAN ISLAMI

BAGIAN 1

PENDAHULUAN

Seperti halnya pada permintaan dalam islam yang diturunkan dari fungsi konsumsi, maka

teori penawaran hakikatnya adalah derivasi dari perilaku individu-individu perusahaan dalam

analisis biaya. Sehingga setiap perusahaan hanya akan berproduksi jika harga yang berlaku lebih

tinggi daripada biaya variabel rata-ratanya.

A. Kurva Penawaran Jangka Pendek

100

Page 101: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Pada gambar 7.1 dibawah ini tampak bahwa MC,MR dan kurva biaya variabel rata-rata

(AVC: Average Varible Cost). Pada setiap harga yang berada diatas P1, maka berapapun

penjualan yang dilakukan oleh produsen,harga selalu melebihi AVC sehingga produsen masih

mendapatkan laba ekonomis positif.

Apabila harga berada pada saat MC sama dengan AVC, maka titik perpotongan ini

disebut titik impas jangka pendek (short -run break- even point). Di mana pada harga ini

produsen tidak mendapatkan laba ekonomis, namun hanya mencapai tingkat BEP saja. Dengan

demikian, titik impas tersebut hanya akan beroperasi pada saat harga diatas AVC. Untuk

mandapatkan tingkat keuntungan maksimal produsen akan berproduksi ketika MC=MR, apabila

kita asumsikan pasar bersifat persaingan sempurna maka harga (p) juga berfungsi sebagai MR.

Dengan demikian, MC=P=MR, pada gambar 7.1 dibawah bila harga yang berlaku di pasar dalam

jangka pendek adalah P* maka produsen akan memperoleh keuntungan ekonomis sebesar

P*E*QS. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa kurva MC yang berada di atas kurva

AVC adalah garis yang menerangkan produsen bersediagambar 7.1

berproduksi. Untuk memperjelas kurva penawaran, pada gambar 7.1 apabila U1 dan U2

dihubungkan maka kita akan mendapat kurva penawaran. Perlu diingat pula bahwa kurva

penawaran seperti pada gambar 7.1 adalah fungsi penawaran untuk individu produsen dan bukan

fungsi penawaran untuk industri atau pasar.

Kurva penawaran jangka pendek dari suatu sektor industri secara keseluruhan dapat

dirumuskan lewat penjumlahan horizontal seluruh kurva penawaran jangka pendek masing-

masing perusahaan. Untuk mengilustrasikan penjumlahan horizontal kurva penawaran dapat

dilihat pada gambar 7.2 di bawah ini.Gambar 7.2

101

Page 102: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Kurva marginal untuk kedua perusahaan yang berbeda dilambangkan dengan MC a pada

panel (a) dan MC b pada panel (b). Kedua kurva biaya marginal ini hanya berlaku bila harga-

harga lebih besar daripada biaya variabel rata-rata minimum dari masing-masing produsen. Pada

panel (a), perusahaan hanya akan berproduksi sebanyak q1a, jika harga yang berlaku adalah P1.

Dan bila harganya P2 , maka perusahaan akan berproduksi sebesar q2a. Hal ini juga berlaku bagi

produsen kedua yang akan berproduksi pada q1b apabila harga yang berlaku P1, begitu juga bila

harga berada pada P2 maka produsen kedua akan berproduksi pada Q2b. Kalau kita asumsikan

industri yang sama hanyalah produsen a dan b maka penambahan secara horizontal merupakan

penawaran industri atau ∑MC.

BAGIAN 2

TOTAL COST DAN MARGINAL COST

Fungsi total cost menunjukkan, untuk setiap kombinasi input dan untuk setiap

tingkat output, minimum total costyang muncul adalah TC=TC (r,w,q). Meskipun fungsi total

costmenggambarkan secara menyeluruh biaya yang harus dikeluarkan, namun akan lebih

memudahkan dalam kaitannya dengan kurva permintaan , bila analisis biaya dilakukan pada

biaya per unit. Terdapat dua konsep biaya per unit yang dikenal yaitu:

1. Average cost / Average Total Cost

Berfungsi biaya per unit atau dihitung dengan rumus total costdibagi dengan

jumlah output yang dihasilkan. Secara matematis ditulis:

ATC=ATC (r,w,q) = TC (r,w,q) / q

2. Marginal cost

102

Page 103: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Berfungsi tambahan biaya yang muncul untuk setiap tambahan output yang dihasilkan

atau dihitung dengan rumus perubahan total biaya dibagi perubahan output. secara matematis

ditulis :

MC = MC (r.w.q) = TC (r,w,q)/q

Jadi fungsi total cost diturunkan dari fungsi total produksi, dan fungsi marginal

costditurunkan dari fungsi total cost. Begitu juga dengan fungsi average cost diturunkan dari

fungsi total cost.Tabel berikut ini memberikan ilustrasi numerik dari hubungan komponen-

komponen tersebut. Fixed cost of capital diasumsikan 30 dollar/jam dan biaya variabel yaitu

biaya per unit tenaga kerja adalah 10 dollar / jam.

L Q F

C

V

C

T

C

A

FC

A

VC

A

TC

M

C*

0 0 3

0

0 3

0

∞ - ∞

1 4 3

0

1

0

4

0

7

.50

2

.50

1

0.00

2

.50

2 1

4

3

0

2

0

5

0

2

.14

1

.43

3

.57

1

.0

3 2

7

3

0

3

0

6

0

1

.11

1

.11

2

.22

0

.77

4 4

3

3

0

4

0

7

0

0

.70

0

.93

1

.63

0

.63

5 5

8

3

0

5

0

8

0

0

.52

0

.86

1

.38

0

.67

6 7

2

3

0

6

0

9

0

0

.42

0

.83

1

.25

0

.71

7 8

1

3

0

7

0

1

00

0

.37

0

.86

1

.23

1

.11

8 8 3 8 1 0 0 1 3

103

Page 104: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

4 0 0 10 .36 .95 .31 .33

Gambar 7.3

Kurva marginal cost akan memotong dari bawah kurva average total costpada titik

minimalnya. Titik Q2 adalah jumlah output pada saat VC mencapai titik minimalnya yang juga

adalah persinggungan kurva VC dengan rental cost per unit (r). Titik Q3 adalah jumlah output

pada saat ATC mencapai titik minimalnya yang juga titik dimana kurva MC memotong dari

bawah kurva ATC. Titik Q4 adalah jumlah output di mana kurva MC mencapai titik

minimalnya,yaitu pada saat perubahan return to scalekurva variable cost yang juga perubahan

returns to scale kurva total cost.

A. Marginal Cost dan Kurva Penawaran

Dalam jangka pendek perusahaan akan memaksimalkan labanya dengan memilih jumlah

output di mana harga sama dengan marginal cost, selama tingkat harga tersebut lebih besar

daripada nilai minimal biaya variabel rata-rata (average variable cost, AVC). Jika kedua keadaan

tersebut terpenuhi, maka itulah kurva penawaran.

Untuk setiap tingkat harga di bawah minimum AVC, jumlah yang ditawarkan adalah

nihil. Pada tingkat harga sama dengan AVC, jumlah yang ditawarkan adalah Q2. Untuk setiap

tingkat harga di atas AVC, jumlah yang ditawarkan digambarkan oleh kurva MC. Misalnya, pada

tingkat harga sama dengan ATC, jumlah yang ditawarkan adalah Q3. Jadi kurva penawaran

adalah kurva marginal cost yang di atas AVC.

Perhatikanlah kurva penawaran, yaitu kurva marginal cost yang dicetak tebal. Selisih

antara kurva ATC dengan kurva AVC yang digambarkan dengan celah di antara kedua kurva

tersrebut, menggambarkan AFC (average fixed cost). Sekarang perhatikanlah kurva penawaran

104

Page 105: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

yang berada di antara kurva ATC dan AVC. Untuk setiap tingkat harga di atas AVC, namun di

bawah ATC (yaitu antara output Q2 dan Q3), berarti perusahaan mengalami kerugian setiap

output yang dijual karna harga lebih kecil dibanding ATC.

Meskipun harga lebih kecil dibanding ATC, bagi perusahaan lebih baik untuk tetap

menjual outputnya karena pada tingkat harga tersebut perusahaan telah mampu membayar AVC

nya. Kerugian yang masih terjadi adalah sebesar AFC nya. Perlu diingat bahwa FC adalah biaya

tetap yang harus dibayar perusahaan apakah perusahaan berproduksi atau tidak berproduksi.

Nah, karena AFC tetap akan muncul berapapun jumlah output yang diproduksi, maka lebih baik

bagi perusahaan untuk memproduksi

B. Producer Surplus

Selisih antara tatal revenue dengan total variable cost disebut producer surplus atau quasi

rent. Producer surplus dapat dihitung dengan dua cara.

Cara pertama

Secara matematis, total revenue adalah hasil kali P*Q*. sedangkan total variable

cost adalah hasil kali AVC dengan Q*. selisih antara keduanya digambarkan dengan segi empat

yang diarsir yaitu hasil kali antara (P*-AVC) dengan Q*. Inilah yang disebut producer surplus.

Secara matematis ditulis :

Produser surplus =TR – TVC

= ( P x Q ) – (AVC x Q)

= (P – AVC) x Q

Cara kedua

Cara lain untuk menghitung producer surplus sebagai berikut. Perhatikanlah bahwa

variable cost untuk memproduksi 1 unit output sama dengan marginal cost pada jumlah output 1

105

Page 106: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

unit. Variabel cost untuk memproduksi 2 unit output sama dengan marginal cost pada jumlah

output 1 unit tambah marginal cost pada jumlah unit 2, dan seterusnya. Sehingga VC(Q) = MC

(1) + MC (2) + … + MC (Q).

Cara pertama lebih mudah untuk menghitung total producer surplus. Sedangkan cara

kedua lebih berguna untuk menghitung perubahan dari producer surplus yang telah ada (existing

producer surplus).

BAGIAN 3

PENGARUS PAJAK PENJUALAN

Bila harga tetap pada tingkat harga semula, maka peningkatan biaya ini berarti

penurunan profit. Karena total revenue tetap sedangkan total cost meningkat. Sebelum adanya

pajak penjualan, tingkat profit sebesar profit. Dengan adanya pengenaan pajak penjualan, tingkat

profit menurun menjadi profit.

Ketika kurva ATC memotong garis harga dari atas, jumlah penawaran adalah Q.

Pada titik Q, tingkat profit nihil karena pada titik ini AR = ATC yang berarti TR = TC. Tingkat

provit nihil ini digambartkan oleh kurva provit pada diagram dibawah yaitu titik Q pada garis

horizontal sumbu X. begitu pula ketika kurva ATC memotong garis harga dari bawah, jumlah

penawaran adalah Q. pada titik Q ini, tingkat provit juga nihil. Itu sebabnya kurva profit pada

tingkat output Q juga berada pada garis horizontal sumbu X.

106

Page 107: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Ketika kurva MC = P*, profit mencapai tingkat maksimal. Ini terjadi pada tingkat

produksi Q*. tingkat profit maksimal ini digambarkan oleh kurva profit pada diagram bawah

yaitu titik Q*. total profit digambarkan oleh segiempat profit yang diarsir pada diagram diatas.

Adanya pengenaan pajak penjualan meningkatkan ATC dari ATC menjadi ATC

2, dan MC 1 menjadi MC 2. Harga tetap berada pada tingkat P*.

Ketika kurva ATC 2 memotong garis harga dari atas, jumlah penawaran adalah Q

2. Pada titik Q 2, tingkat profit nihil karena pada titik ini AR = ATC yang berarti TR = TC.

Tingkat profit nihil ini digambarkan oleh kurva provit pada diagram bawah yaitu titik Q 2 = pada

garis horizontal sumbu X. begitu pula ketika kurva ATC 2 memotong garis harga dari bawah,

jumlah penawaran adalah Q 2. Pada titik Q 2 ini, tingkat profit juga nihil. Itu sebabnya kurva

profit 2 pada tingkat output Q 2 juga berada pada garis horizontal sumbu X.

Ketika kurva MC 2 = P*, profit mencapai tingkat maksimal. Ini terjadi pada

tingkat produksi Q 2*. Tingkat profit maksimal ini digambarkan oleh kurva provit 2 pada

diagram bawah yaitu titik Q 2*. Total profit digambarkan oleh segi empat profit 2 yang diarsir.

Jelaslah profit 2 lebih kecil disbanding profit 1. Secara parallel kita dapat pula mengatakanbahwa

producer surplus dengan adanya pajak penjualan lebih kecil dibandingkan producer surplus tanpa

adanya pajak penjualan.

A. Pengaruh zakat perniagaan

Pengenaan zakat perniagaan memberikan pengaruh yang berbeda dibandingkan

dengan pengenaan pajak penjualan. Dalam konsep islam, zakat perniagaan dikenakan bila

telah terpenuhinya dua hal : nisab (batas minimal harta yang menjadi objek zakat, yaitu

setara 96 gram emas) dan haul (batas minimal waktu harta tersebut dimiliki yaitu satu

tahun). Bila nisab dan haul telah terpenuhi, maka wajiblah dikeluarkan zakatnya sebesar

2,5 %.

A. Pengaruh Zakat Perniagaan

Dalamkonsepislam, zakat perniagaandikenakanbilatelahterpenuhinyaduahal: nisab

(batas minimal harta yang menjadiobjek zakat, yaitusetara 96 gram emas) dan haul (batas

107

Page 108: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

minimal waktuhartatersebutdimilikiyaitusatutahun). Objek zakat perniagaanadalahbarang

yang diperjualbelikan.

Dalamilmuekonomipendapatpertamaberarti yang menjadiobjek zakat

adalaheconomic rent,sedangkanpendapatkeduaberarti yang menjadiobjek zakat

adalahquasi rentatauprocedur surplus.

BAGIAN 4

INTERNALISASI BIAYA EKSTERNAL

Salah satucarauntukmemaksimalkan profit adalahdenganmemindahkanbiaya-

biaya yang seharusnya di tanggungprodusenkepadapihak lain. Biaya yang

paligmudahdialihkandenganpihaklainadalahbiaya yang tidakmempunyaikaitanlangsungdengan

proses produksi.

PembahasantentangGarisBesarEkonomi Islam

kitatelahmembahasbahwakonsepadildalamekonomiislammencakupempathal,

yaitudilarangmelakukanmafsabah, dilarangmelakukantransaksigharar,

dilarangmelakukantransaksimaisir, dan yang terakhirdilarangmelakukantransaksiriba.

Mafsabahadalahmelakukankerusakan yang dalamistilahekonominyadisebutnegative externalities.

Dalamekonomikonvensional, negative externalities

masihdapatditolerirdennganketentuan-ketentuantertentu.Misalnyadenganpenentuanemissions

standarddan emissions fees.Emissions

standardadalahketentuanhukumtentangbatasmaksimaltingkatpolusi yang

masihdiperbolehkan.Sedangkanemissions feesadalahkompensasi yang harusdibayaruntuksetiap

unit polusi yang dilakukanprodusen.

Semakin kecil tambahan biaya untuk mengurangi polusi, maka semakin besar

pengurangan tingkat polusi (makin besar benefit bagi masyarakat), sehingga semakin rendah

tingkat polusi.

108

Page 109: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Dalam konsep islam, mencegah mafsadah lebih di utamakan daripada

memperbaiki dampak buruk mafsadah, meskipun dampak buruk tersebut timbul sebagai akses

dari suatu produksi yang bermanfaat. Itu sebabnya penggunaan mekanisme recycling lebih di

utamakan daripada instrumen fees dan standards. MC adalah Islamic Marginal Cost, EC adalah

External cost, RC adalah Refund cost per unit, dan MCR adalah marginal marginal cost of

recycling. Bila potensi negative externalities terdapat di lingkungan produsen, recycling dalam

artian mendaur ulang untuk memproduksi output yang sama tidak selamanya dapat dilakukan.

Namun demikian, recycling dalam artian mendaur ulang limbah untuk di manfaatkan

memproduksi output lain tetap dapat di lakukan.

BAB 8

MEKANISME PASAR ISLAMI

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Permintaan, Penawaran, dan Regulasi Tingkat Harga

109

Page 110: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Abu Yusuf (wafat 798) mengatakan:

“Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat di pastikan. Hal tersebut

ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa di ketahui. Murah bukan karena melimpahnya

makanan, demikian juga mahal tidak di sebabkan oleh kalangkaan makanan. Murah dan mahal

merupakan ketentuan Allah. Terkadang makanan berlimpah tetapi tetap mahal, dan terkadang

makanan sangat sedikit tetapi murah”.

Dalam kenyataanya benar, bahwa tingkat harga tidak hanya bergantung

padapenawaran semata, dimana hal sangat penting juga adalah permintaan. Oleh karena itu

kenaikan atau penurunan tingkat harga tidak harus selalu berhubungan dengan kenaikan dan

penurunan produksi saja. Ibn Taimiyah melakukan pembahasan mengenai permasalahan tersebut

secara menyeluruh dan melakukan analisis terhadap hal tersebut dari sudut pandang ekonomi.

Mengenai masalah pengaturan tingkat harga juga di bahas secara rinci oleh Ibn

Taimiyah. Cukup bermanfaat apabila mengingat bahwa penjelasan Ibn Taimiyah mengenai

pengaturan tingkat harga adalah lebih menyeluruh dibandingkan yang lainnya.

Alasannya adalah karena Ibn Taimiyah, seperti juga Al-Ghazali (yang ia rujuk

dalam hal ini)menganggap industri-industri dan jasa-jasa yang berbeda adalah kewajiban kolektif

(fardu kifayah) bagi semua muslim. Ini menggambarkan bahwa industri dan perdagangan adalah

kewajiban bersama religius, Al-Ghazali menyatakan:

“apabila industri-industri dan perdagangan-perdagangan tersebut di tinggalkan begitu

saja, perekonomian akan runtuh dan manusia akan lenyap”.

BAGIAN 2

PEMIKIRAN ILMUWAN ISLAM

110

Page 111: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

A. Thomas Aquinas Vs Ibn Taimiyah

Permasalahan yang dibahas oleh Aquinas yang mana jatuh dalam jangkauan telaahan ini

adalah yang berhubungan dengan perniagaan, harga yang adil, kepemilikan, dan riba. Ide-ide ini

diwarisi dari Aristoteles dan Aquinas mengadopsi dengan sepenuh hati. Ibn Taimiyah juga

mengenal pemikiran-pemikiran dari Aristoteles, tetapi tidak seperti Aquinas,ia tidak

menganggap Aristoteles sebagai filsuf dan guru universal.Sebaliknya, Ibn Timiyah berpikiran

bahwa Aristoteles salah atau keluar jalur, dan mengkritik Aristoteles dalam tulisan-tulisannya,

serta menolak untuk mengikuti pendapat-pendapat Aristoteles. Cukup penting untuk di catat

bahwa Thomas Aquinas sangat mengenal tulisan-tulisan dari ilmuan dan pemikir muslim seperti

Ibn Rushd (Averroes), Ibn Sina (Avicenna) dan yang lainnya, serta tampaknya Aquinas

memanfaatkan pemikaran-pemikiran tersebut.

Harga Pasar

Salah satu topik penting yang dibahas oleh Aquinas adalah harga pasar (just

price). Asal mula ide ini di temukan dalam tulisan Aristoteles. Albertus Magnus memasukkan

analisis biaya tenaga kerja kedalam pembahasan mengenai harga pasar, dimana dengan beberapa

perbaikan dan penyempurnaan, Aquinas meneruskannya. Seperti yang telah disebutkan

sebelumnya, Ibn Taimiyah tidak mengambil pemikiran dari filsuf yunani. Ia menemukan tentang

hal tersebut dalam beberapa hadist Nabi saw. dan hal tersebut banyak sekali terdapat

dalamliteratur mengenai fiqih islam. Bagi keduanya, harga pasar haruslah terjadi dalam pasar

yang kompetitif dan tidak boleh ada penipuan. Akan tetapi mengenai penetapan pagu harga,

Aquinas hanya mempertimbangkan nilai subjektif dari sebuah objek dari sisi penjual saja,

sementara Ibn Taimiyah juga mempertimbangkan nilai subjektif objek dari sisi pembeli sehingga

menjadikan analisisnya baik daripada Aquinas.

Mekanisme Pasar dan Penetapan Harga

Ibn Taimiyah adalah seorang pelopor dalam penjelasannya tentang penentuan harga

dalam hubungannya dengan penawaran dan permintaan. Schumpeter menuliskan:

111

Page 112: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

“As regards the theory of the mechanism of pricing there is very little to report before the

middle of the eighteen century”.

Ibn Timiyah juga melakukan pembahasan mengenai pengaturan tingkat harga

oleh pemerintah serta juga memberi perhatian pada monopoli, oligopoli, dan monopsoni,

Inb Taimiyah

Ibn Taimiyah mengatakan dengan tegas bahwa harga ditentukan oleh kekuatan

permintaan dan penawaran.

Ia menyatakan bahwa naik turunnya harga tidak selalu disebabkan oleh tindakan tidak

adil dari sebagian orang yang terlibat transaksi. Bisa jadi penyebabnya adalah penawaran yang

menurun akibat inefisiensi produksi, penurunan jumlah impor barang-barang yang diminta atau

juga tekanan pasar. Kelangkaan dan melimpahnya barang mungkin disebabkan oleh tindakan

adil atau mungkin juga tindakan yang tidak adli.

Menurut Ibn Taimiyah, penawaran bisa datang dari produksi domestik dan impor.

Besar kecilnya kenaikan harga bergantung pada besarnya perubahan penawaran dan atau

permintaan. Dibedakan pula dua faktor penyebab pergeseran kurva penawaran dan permintaan,

yaitu tekanan pasar yang otomaatis dan perbuatan melanggar hukum dari penjual, misalnya

penipuan.

Perubahan dalam penawaran di gambarkan sebagai peningkatan atau penurunan

dalam jumlah yang ditawarkan, sedangkan permintaan sangat ditentikan oleh selera dan

pendapatan.

Harga

112

Page 113: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

S2

S1

P2 B

P1A

0 Q2 Q1jumlah

Gambar 8.1 Penawaran yang Menurun Akibat Inefisiensi Produksi

Awalnya titik ekuilibrium berada pada titik A dengan harga P1 dan jumlah Q1. Namun,

karena terjadi inefisiensi produksi, maka terjadi kenaikan biaya produksi yang harus ditanggung

oleh perusahaan. Kenaikan biaya produksi ini menyebabkan pergeseran kurva supply dari S1 ke

S2, maka tercipta titik ekuilibrium baru pada titik B. Pada titik B ini terjadi penurunan kuantitas

yang ditawarkan dari Q1 menjadi Q2, dan pada saat yang sama terjadi kenaikan harga dari P1

menjadi P2.

Bila seluruh transaksi terjai sudah sesui aturan, kenaikan harga yang terjadi merupakan

kehendak Allah. Hal tersebut yang impersonal. Ibn Taimiyah juga membedakan dua faktor

penyebab pergeseran kurva penawaaran dan permintaan, yaitu tekanan pasar yang otomatis dan

perbuatan melanggar hukum oleh penjual, misalnya penimbunan.

Adapun faktor lain yang memprngaruhi permintaan dan penawaran adalah intensitas dan

besarnya permintaan, kelangkaan dan melimpahnya barang, kondisi keprcayaan, serta diskonto

dari pembayaran tunai. Permintaan barang acapkali berubah. Perubahan tersebut bergantung

113

Page 114: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

pada jumlah penawaran, jumlah ornag yang menginginkannya, kuat-lemahnya serta besar-

kecilnya kebutuhan terhadap barang tersebut. Bila penapsiran ini benar, Ibn Taimiyah telah

mengasosiakan harga tingi dengan intensitas kebutuhan pembeli. Bila kebutuhan kuat dan besar,

hargaakan naik. Demikian pula sebaliknya.

Harga

S1

P2E2S2

P1 E1 D2

D1

0 Q2 Q1 Jumlah

Awalnya titik ekuilibrium terjadi pada saat E1 dengan harga P1 dan kuantitas Q1. Bila permintaan terhadap barang meningkat, maka terjadi pergeseran kurva permintaan dari D1 dan D2. Dan bila pada saat yang sama penawaran berkurang maka terjadi pergeseran kurva penawaran dari S1 menjadi S2. Naiknya permintaan dan turunnya penawaran ini menyebabkan terbentuknya titik ekuilibrium baru E2 dengan harga yang lebih tinggi P2 dan kuantitas yang lebih sedikit Q2.

Gambar 8.2 Pergerakan kurva, permintaan meningkat, Penawaran menurun

114

Page 115: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Harga juga dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan terhadap orang-orng yang terlibat

dalam transaksi. Bila seseorang cukup mampu dan percaya dalam membayar kredit, penjual akan

senang melakukan transaksi dengan orng tersebut. Namun, apabila kredibilitas seseorang dalam

masalah kredit telah diragukan, penjual kan ragu untuk melakukan transaksi dengan orang

tersebut dan cenderung memasang harga tinggi (dalam peristilahan ekonomi modern, hal ini

disebut sebagai risk premium). Demikian juga apabila menggunakan kontrak.

Pada tempat yang lain Ibn Taimiyah mengemukakan relevansi antara kredit terhadap

penjuala. Karena itu kita dpat menyimpulkan bahwa transaksi kredit merupak hal yang wajar

pada saat itu.Ketika menetapkan harga para penjual harus memperhatikan ketidakpastian

pembayaran pada masa yang akan datang. Ia juga menengarai kemungkinan penjual menawarkan

diskon untuk transaksi tunai. Dengan demikian, Ibn Taimiyah bukan saja menyadari kekuatan

penawaran dan permintaan, melainkan juga menyadari insentif, disintetif, ketidakpastian, dan

resiko yang terlibat dalam transaksi pasar.

Menarik untuk dicatat bahwa tampaknya Ibn Taimiyah mendukung kebebasan untuk

keluar-masuk pasar. Ia misalnya mengatakan bahw memaksa orang agar menjual berbagai benda

yang tidak diharuskan untuk menjualnya atau melarang mereka menjual barang-barang yang

diperbolehkan untuk dijual, merupakn sesuatu yang tidak adil dan karenanya melanggar hukum.

Lebih jauh, ia mengkritik adanya kolusi antara pembeli dan penjual. Ia menyokong

homogenitas dan standarisasi produk dan melarang pemalsuan produk serta penipuan

pengemasan produk untuk dijual.

Ibn Taimiyah melarang peraturan yang berlebihan ketika kekuatan pasar secara bebas

bekerja untuk menentukan harga yang kompetitif. Dengan tetap memperhatikan pasar yang tidak

sempurna, ia merekomendasikan bahwa bila melakukan penimbunan dan menjual pada harga

yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga normal padahal orang-orang membutuhkan barang-

barang ini, maka para penjual diharuskan untuk menjualnya pada tingkat harga ekuivalen. Secara

kebetulan, konsep ini bersamaan artinya dengan apa yang disebut dengan harga yang adil.

115

Page 116: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Selanjutnya, bila ada elemen-elemen monopoli (khususnya dalam pasar bahan makanandan

kebutuhan pokok lainnya), Pemerinth harus turun tangan melarang kekuatan monopoli.

B. Ibnu Khaldun

Dalam bukunya yang berjudul al-muqaddimah, Ibn Kaldun menulis secara khusus satu

bab berjudul “Harga-harga kota”. Ia membagi barang menjadi dua jenis, yakni barang kebutuhan

pokok dan barnag pelengkap. Menurut dia, bila suatu kota berkembang dan selanjutnya

populasinya bertambah banyak (kota besar), maka pengadaan barang-barang kebutuhan pokok

akan mendapatkan prioritas.

“...karena segala macam biji-bijian merupakan sebagian dari bahan makanan kebutuhan pokok. Karenanya, permintaan akan bahan itu sangat besar. Tak seorang pun melainkan bahan makanannya sendiri atau bahan makanan keluarganya, baik bulanan maupun tahunan. Sehingga usaha untuk mendapatkannya dilakukan oleh seluruh penduduk kota,atau oleh sebagian besar daripada mereka, baik di dalam kota maupun di daerah sekitarnya. Ini tak dapat dipungkiri. Masing-masing oraang yang berusaha untuk mendapatkan makanan untuk dirinya sendiri, memilih surplus besar melebihi kebutuhan diri dan keluarganya. Surplus ini dapat mencukupi kebutuhan sebagian besar penduduk kota itu. Tidak dapat diragukan penduduk di kota itu memiliki makanan lebih dari kebutuhan mereka. Akibatnya, harga makanan menjadi murah...

....Di kota-kota kecil dan sedikit penduduknya, bahan makanan sedikit, karena mereka memiliki sup;ay kerja yang kecil, dan karena melihat kota yang kecil orang –orang khawatir kehabisan makanan. Karenanya mereka mempertahankan dan menyimpan makanan yang telah mereka miliki. Persedian itu sangat berharga bagi mereka, dan orang yang mau membelinya haruslah membayar dengan harga tinggi.

Hal ini dapat diilustrasikan pada gambar 8.7 berikut:

P

116

Page 117: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

S1

S2

P1A

P1 B

D2

D1

0 QS1QS2Q

Gambar 8.3 Harga Kebutuhan Pokok di Kota Besar dan Kota Kecil

Suplai bahan pokok penduduk kota besar(Qs2) jauh lebih besar daripada suplay bahan

pokok penduduk kota kecil (Qs1). Menurut Ibn Khaldun, penduduk kota besarmemiliki suplay

bahan pokok yang melebihi kebutuhannya sehingga harga bahan pokok di kota besar memiliki

harga yang rekatif murah (P2). Sementara itu, suplai bahan pokok di kota kecil relatif kecil,

karena itu ornag-orang khawatir akan kehabisan makanan, sehingga harganya relatif lebih mahal

(P1).

Di lain pihak, permintaan terhadap barang-barang pelengkap akan meningkat sejalan

dengan berkembangnya kota dan berubahnya gaya hidup. Dalam bukunya, Ibn Khaldun menulis

sebagai berikut:

“Barang pelengkap lainny, seperti bambu, buah-buahan, dan lain sebagainya, tidak merupakan bahan yang bersifat umum. Untuk memperolehnya tidak perlu mengerahkan semua penduduk kota atau sebagian besar daripadanya. Kemudian, bila suatu tempat telah makmur, padat penduduknya, dan penuh dengan kemewahan, di situ akan timbul kebutuhan yang besar akan barng-barangdi luar barang kebutuhan sehari-hari. Tiap orang berusaha membeli barang mewah itu dengan kesanggupannya. Dengan

117

Page 118: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

demikian, persediaan tidak bisa mencukupi kebutuhan; jumlah pembeli meningkat sekalipun persediaan barang tersebut sedikit, sedang orang kaya berani membayar tinggi, sebab kebutuhan mereka makin besar. Dan ini sebagaimana Anda lihat, akan menyebabkan naiknya harga.

Dalam bahasa ekonomi kontemporernya, terjadi peningkatan disposable income dari

penduduk kota-kota. Naiknya disposable income dapat meningkatkan marginal propensity to

consume terhadap barang-barang mewah dari setiap penduduk kota tersebut. Hak ini

menciptakan permintaan baru atau peningkatan permintaan terhadap barang-barang mewah.

Akibatnya harga barang mewah akan naik.

Secara grafis pendapat Ibn Khaldun tersebut dapat digambarkan pada gambar 8.4 berikut

ini:

P

S

P2

118

Page 119: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

P1 D2

D1

0 Q1 Q2 Q

Karena terjadi peningkatan diposable income dari penduduk seiring dengan

berkembangnya kota, maka terjadi kenaikan proporsi pendapatan yang digunakan untuk

mengonsumsi barang mewah. Akibatnya terjadi pergeseran kurva permintaan terhadap barang

mewah dari D1 menjadi D2. Hal ini mengkibatkan kenaikan harga.

Gambar 8.4. Naiknya Permintaan terhadap Barang Mewah karena Kenaikan

Disposable Income Menyebabkan Mahalnya Harga Barang Mewah

Ibn Khaldun juga menjelaskan mekanisme permintaan dan penawaran dalam

menentukan harga keseimbangan. Secara lebih rinci, ia menjabarkan pengaruh persaingan

diantara konsumen untuk mendapatkan barang pada sisi permintaan.

Setelah itu, ia menjelaskan pula pengaruh meningkatnya biaya produksi karena pajak dan

pungutan-pungutan lainnya di kota tersebut, pada sisi penawaran.

Ibn Khaldun menjelaskan mekanisme permintaan dan penawaran dalam menentukan

harga keseimbangan. Ia menjelaskan pula pengaruh meningkatnya biaya produksi karena pajak

dan pungutan=pungutan lan dikota, pada sisi penawaran, “Bea cukai biasa, dan bea cukai lainya

dipungut atas bahan makanan di pasar-pasar dan pintu-pintu kota demi raja, dan para pengumpul

pajak menarik keuntungan dari transaksi bisnis untuk kepentingan mereka sendiri. Karena,

karena harga dikota lebih tinggi daripada dipadang pasir”. Hal ini terjadi (karena harga-harga

119

Page 120: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

barang dipadang pasir tidak dikenakan pajak), sementara harga-harga barang dikota memiliki

kandungan pajak, karenanya harga barang di kota lebih mahal dari pada harga barang di padang

pasir. Dari segi biaya produksi,pengenaan pajak akan meningkatkan harga jual, sehingga pada

giliranya akan mengakibtkan kenaikan harga.

Pada bagian lain dari bukunya, Ibn khaldun menjelasan pengaruh naik dan turunya

penawaran terhadap harga, “ Ketika barang-barang yang tersedia sedikit, harga-harga akan naik.

Namun, bila jarak antar kota dekat dan aman untuk melakukan perjalanan, akan banyak barang

yang diimpor sehingga ketersedian barang akan melimpah, dan harga-harga akan turun”. Bahwa

keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya perdagangan, sedangkan keuntungan yang

sangat rendah akan membuat lesuh perdagangan karena pedagang kehilangan motivasi.

BAGIAN 3

MEKANISME PASAR DALAM ISLAM

Dalam konsep ekonomi Islam penetuan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan

pasar, yaitu kekutan permintan dan penawaran. Pertemuan permintaan dengan penawaran

tersebut haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk

melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut.

Keadaan rela sama rela merupakan kebalikan dari keadaan aniaya, yaitu keadaan

dimana salah satu pihak senang di atas kesedihan pihak lain. Dalam hal harga, para ahli fiqih

merumuskanya sebagai THE PRICE OF THE EQUIVALENT, mempunyai implikasi penting

dakam ilmu ekonomi, yaitu keadaan pasar yang kompetitif.

Dalam konsep islam, monopoly, duopoly, oligopoly dalam artianya hanya ada

satu penjual, dua penjual, atau beberapa penjual tidak dilarang keberadanya, selama merekan

tidak mengambil keuntungan di atas keuntungan normal. Ini merupakan konsekuensi dari konsep

THE PRICE OF THE EQUIVALENT.

120

Page 121: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Setiap bentuk yang dapat menimbulkan ketidak adilan dilarang.

1. TALAQQI RUKBAN dilarang karena perdaganganyang menyongsong di pinggir

kota mendapat keuntungan dari ketidaktahuan penjual dari kampung akan harga yang

berlaku di kota.

2. Mengurangi timangan di larang karena barang dijual dengan harga yang sama untuk

jumlah yang lebih sedikit.

3. Menyembunyikan darang cacat yang dilarang karena penjual mendapatkan harga

yang baik untuk kualitas yang buruk.

4. Menukar kurma kering dengan kurma basah dilarang, karena takaran kurma basah

ketika kering bisa jadi tidak sama dengan kurma kering yang ditukar.

5. Menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua takar kurma kualitas sedang

dilarang karena setiap kualitas kurma mempunyai harga pasaranya.

6. Transaksi NAJASY dilarang karena si penjual menyuruh orang lain memuji

barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik.

7. IKHTIKAR dilarang, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan

menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.

8. GHABAN FAA-HISY (besar) dilarang yaitu menjual diatas harga pasar.

A. INTERVENSI PASAR

Dalam konsep ekonomi islam, cara pengendalian harga ditentukan oleh

penyebabnya. Bila penyebabnya adalah perubahan pada GENUINE DEMAND

dan GENUINE SUPPLY, makan mekanisme pengendalian dilakukan melalui

MARKET INTERVENTION. Sedangan bila penyebabnya adalah DISTORSI

rehadap GENUINE DEMAND dan GENUINE SUPPLY, maka mekanisme

pengendalian dilakukan melalui penghilangan DISTORSI termasuk penentuan

PRICE INTERVENTION untuk mengembalikan harga pada keadaan sebelum

DISTORSI.

121

Page 122: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Kaummuslim juga pernahmengalamiharga-harganaik di Madinah angdisebabkan factor

yang genuine. Untukmengatasihaltersebutkhalifahumar ibn khattabr.a.lakukan market

intervention. SejumlahbesarbarangdiimpordariMesirke Madinah.Denganmasuknabarang-

barangimporkeMesir, kurvapenawarankembalibergeserkekanan,

yaitupadatingkatsemula.Namundemikian, rendahnyadayabelikaummusliminsaatitu,

memaksaumarr.a.mengeluarkansejeniscek yang dibagikankepadamereka yang berhak.

Market intervention

menjadisangatpentingdalammenjaminpengadaanbarangkebutuhanpokok.Dalamkeadaankekurang

barangkebutuhanpokok, pemerintahdapatmemaksapedagang yang

menahanbarangnyauntukmenjualbarangnyakepasar.

Dalamkeadaannilaiuang yang tidakberubah, kenaikanhargaataupenurunanhargasemata-

mataditentukanolehkekuatanpenawarandanpermintaan.Bilalebihbilalebihbanyakmakanandaripad

a yang diperlukansuatukota, makahargamakananmurahdemikiansebaliknya.

Market intervention

tidakselaludiartikanpemerintahmenambahjumlahketersediaanbarang.Terganggunyajalurperdagan

ganantarkotaakanmenyebabkanpasokanbarangberkurangatausecaragrafiskurvapenawaranbergese

rkekiri. Intervensipemerinahdalammengatasiterganggunyajalurperdagangan, akanmembuat

normal kembalipasokan, yang scaragrafisdigambarkandengankurvapenawaran yang

bergeserkekanan.

IntervensiHarga: Ceiling Price

Pemerintahmenetapkanhargamaksimalpada Pc, dimana Pc

lebihkecildibandingkanhargapasar.Padatingkatharga Pc, jumlahbarang yang dimintasebesarQ2,

sedangkan jumlah barang yang ditawarkan sebesar Q1. Ini berarti terjadi excess demand sebesar (

Q2-Q1).

122

Page 123: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Inilahindahnyaislam. Bukansajakorupsidankolusi yang dilarangdalamislam, namun juga

jalan kea rah korupsidankolusidilarang. DalamkonteksinikitadapatmemahamimengapaRasulullah

SAW menolakuntukmelakukan price

interventionselamakekuatanpasarbejalanrelasamarelatanpaada yang melakukandiskorsi.

Denganadanya ceiling price ini, konsumenmendapattambahan consumer surplus,

namunkeduapihakbaikkonsumendanprodusenakankehilangansejumlah surplus yang

tidakdapatdinikmatiolehkeduanya. Penurunan total surplus inidisebut dead weight loss.

Secaragrafisnaiknya consumer surplus digambarkanolehsegiempat A.

sedangkanhilangnya consumer surplus yang tidakdinikmatiolehsiapa pun

digambarkanolehsegitiga B. jadisecaranetokenaikan consumer surplus:

Kenaikan consumer surplus

(akibatpenurunan producer surplus)

: +A

Hilangnya consumer surplus

: - B

Kenaikanneto consumer surplus

: (A-B)

Bagiprodusen, penetapan ceiling price iniakanmenurunkanproduser surplus.

Sebagianpenurunan producer surplus dinikmatiolehkonsumenberupakenaikan consumer surplus,

dansebagianlainnyatidakdapatdinikmatiolehsiapapun.Secaragrafispenurunan producer surplus

123

Page 124: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

digambarkanolehsegiempatAditambahdengansegitiga C. jadisecaranetopenurunan producer

surplus.

Penurunan producer surplus

(yangdinikmatiolehkonsumen)

: -A

Penurunan producer surplus

(yangtidakdinikmatisiapapun)

: -C

Penurunanneto producer surplus

: - (A+C)

Secarakeseluruhanpengaruh ceiling price adalah:

Hilangnya consumer surplus

: -B

Penurunan producer surplus

(yangtidakdinikmatisiapa pun)

: -C

Total penurunan (dead weight loss)

: - (B+C)

Jelaslahdalampenerapan ceiling price tidaksajaterjadi transfer surplus

dariprodusenkekonsumen, juga terjadi transfer surplus

124

Page 125: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

daripositifmenjadinegatif.DenganinikitadapatlebihmamahamikontekskalimatRasulullah SAW,

“…tidakmenuntutkukarenakezalimandalamhaldarahatauharta…”

IntervensiHarga: Floor Price

Katakanlahpemerintahmenetapkanharga minimal pada Pf, dimana Pf

lebihbesardibandingkanhargapasar.Padatingkatharga Pf, jumlahbarang yang dimintasebesarQ1,

sedangkan jumlah barang yang ditawarkan sebesarQ2. Ini berarti terjadi excess supply sebesar (

Q2-Q1). Adanya excess supply ini akanmendorongtimbulnyapasargelap, yang

selanjutnyamenimbulkankorupsidankolusi.

Akibatselanjutnyaadalahhargadasartidakefektifbagipetanikarenaharganeto yang

diterimapetanisetelahdikurangibesarnyauangsuapakansamadenganhargapasar.

Dengan adanya floor price ini produsen mendapatkan tambahan produser suplus, namun

kedua pihak baik konsumen dan produsen akan kehilangan sejumlah surplus yang tidak dapat

dinikmati oleh keduanya. Penurunan total surplus ini disebut dead weight loss.

Gambar 8.13: kenaikan producer surplus akibat floor price

Secara garfis naiknya producer surplus digambarkan oleh segi empat D. Sedangkan

hilangnya producer surplus yang tidak dinikmati oleh siapapun digambarkan oleh segi tiga C,

jadi secara neto kenaikan producer surplus:

Kenaikan surplus

(akibat penurunan consumer surplus) :+D

Hilanya producer surplus :-C

(kenaikan netto produser surplus) :(D-C)

125

Page 126: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar 8.14: penurunan consumer surplus akibat floor price

Bagi konsumen, penetapan floor price ini akan menurunkan consumer surplus. Sebagai

penurunan consumer surplus akan dinikmati oleh produsen berupa kenaikan producer surplus,

dan sebagian lainnya tidak dapat dinikmati oleh siapapun. Secara grafis penurunan consumer

surplus digambarkan oleh segi empat D ditambah dengan segi tiga B. Jadi secara netto

penurunan consumer surplus:

Penururnan consumer surplus

(yang dinikmati oleh produsen) : -D

Penurunan consumer surplus

(yang dinikmati siapapun) : -B

Penurunan netto consumer surplus : -

(D+B)

Gambar 8.15: pengaruh fllor price terhadap consumer dan producer surplus

Adanya floor price menyebabkan terjadinya transfer surplus dari konsumen ke produsen.

Total penurunan surplus (deadweight loss) yang tidak dinikmati oleh siapapn adalah sebesar

(B+C).

Secara keseluruhan pengarus floor price adalah:

Hilangnya consumer surplus : -C

Penurunan consumer surplus

126

Page 127: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

(yang tidak dinikmati siapapun) : -B

Total penurunan (dead weight loss) : -

(B+C)

Dengan demikian kita dapat memahami mengapa Rasulullah SAW menolak untuk

melakukan price intervention selama kekuatan pasar berjalan rela sama relatanpa ada yang

melakukan distorsi. Bila ternyata terjadi distorsi terhadap kekuatan pasar, maka distorsi tersebut

harus dihilangkan, termasuk dengan melakukan price intervention.

Intervensi Harga Islami

Dalam ekonomi konvensional, praktik monopoli biasanya dikecam sebagai bentuk

persaingan yang tidak sehat. Di Amerika Serikat misalny, sejak 1890 telah diberlakukan

Sherman act yang menyatakan setiap usaha monopoli atau usaha mengontrol perdagangan adalah

ilegal. Kemudian diikuti oleh Federal Trade Commision Act dan Clayton Act (1914), Robinson-

Patman Act (1936), Celler Kefauver (1950), Hart Scott Rodino (1976), dst. Meskipun demikian

As tetap memberikan pengecualian untuk beberapa jenis industri seperti pertanian dan perikanan,

serikat buruh, assosiation ekspor, radio dan televisi, transportasi, lembaga keuangan dan

baseball. Sikap mendua ini tidak aneh karena dalam teori ekonomi konvensional juga juga

dikenal monopolis yang dibenarkan, misalnya natural monopoly seperti PLTA ysng memerlukan

investasi sangat besar.karena itu sektor ini perlu dilindungi dari masuknya pesaing baru.

Dalam ekonomi islam tidak dikenal sikap mendua. Siapapun boleh berbisnis tanpa peduli

apakah dia satu-satunya penjual (monopoli)atau ada penjual lain. Jadi monopoli sah-sah saja.

Namun, siapapun dia tidak boleh melakukan ikhtikar, yaitu mengambil keuntungan di atas

127

Page 128: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi atau

disebut monopolistic rent. Jadi dalam islam monolopi boleh tetapi monopolistic tent tidak

diperbolehkan.

Dalam rangka melindungi hak pembeli dan penjual, islam membolehkan bahkan

mewajibkan pemerintah price intervention bila kenaikan hrga disebabkan adanya distorsi

terhadap Genuine demand and genuine supply. Khulafaur rasyidin pun pernah melakukan price

intervention. Umar bin khattab r.a. ketika mendatangi suatu pasar dan menemukan bahwa Habib

bin Abi balta menual anggur kering pada harga dibawah harga pasar dan Umar r.a. langsung

menegurnya: “Naikkan hargamu atau tinggalkan pasar kami”.

a. Price intervention menyangkut kepentingan masyarakat, yaitu melindungi penjual

dalam hal profit margin sekaligus melindungi pembeli dalam hal purchasing power.

b. Bila tidak dilakukan price intervention maka penjual dapat menaikan harga dengan

cara ikhtikar atau ghaban faa-hisyi. Dalam hal ini penjual menzalimi si pembeli.

c. Pembeli biasanya mewakili masyarakat yang lebih luas, sedangkan penjual mewakili

kelompok masyarakat yang lebih kecil. Sehingga price intervention berarti pula

melindungi kepentingan masyarakat yang lebih luas.

Ibn Taimiyah’sPrice

Sepintas oendapat Ibn taimiyah bertentangan dengan penolakan Rasulullah untuk melakukan

price intervention. Namun, sebenarnya Ibn Taimiyah malah menabarkan hadits Rasulullah

tersebut yaitu harga seharusnya terjadi secara rela sama rela pada saat supply bertemu demand.

Bagi Ibn Taimiyah intervention dapat dibedakan menjadi dua:

128

Page 129: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

a. Price intervention yang zalim

Suatu intervensi harga dianggap zalim bila harga diatas (ceiling price) ditetapkan

dibawah harga ekuilibrium yang terjadi melalui mekanisme pasar, yaitu atas dasar rela

sama rela. Secara pararel dapat pula dikatakan bila floor price adalah zalim.

b. Price intervention yang adil

Suatu intervensi harga dianggap adil bila tidak menimbulkan aniaya terhadap

penjual muapun bembeli.

Ibn Taimiyah menelaskan tiga keadaan dimana price intervention harus dilakukan:

a. Produsen tidak mau menual barangnya kevuali pada harga yang lebih tinggi daripada

reguler market price, padahal konsumen membutuhkan barang tersebut. Dalam keadaan

ini pemerintah dapat memaksa produsen untuk menual barangnya dan menentukan harga

(price intervention) yang adil.

b. Produsen menawarkan pada harga yang terlalu tinggi menurut konsumen, sedangkan

konsumen meminta pada harga yang terlalu rendah menurut produsen. Dalam keadaan ini

maka price intervention harus dilakukan dengan musyawarah dengan konsumen dan

produsen yang difasilitasi oleh pemerintah. Setelah musyawarah dengan investasi atas

demand, supply, biaya produksi, dan lainnya, pemerintah harus mendorong penual dan

pembeli untuk menentukan harga. Selanjutnya pemerintah menentukan harga tersebut

sebagai harga yang berlaku.

c. Pemilik jasa misalnya tenaga kerja yang menolak bekera kecuali pada harga yang lebih

tinggi daripada haga pasar yang berlaku (the prevailing price), padahal masyarakat

membutuhkan asa tersebut, maka pemerintah dapat menetapkan harga yang wajar

(reasonable price) dan memaksa pemilik jasa untuk memberikan asanya.

Jelaslah Islamic price intervention yang diusulkan Ibn Taimiyah malah melindungi kepentingan penjual dan pembeli.

129

Page 130: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Pemerintah dapat melakukan intervensi harga dengan menentukan harga yang pasti. Harga yang ditentukan ini adalah harga sebelum terjadinya gangguan terhadap keseimbangan pasar.

Secara grafis, Ibn Taimiyah’s price ditetapkan pada saat supply bertemu demand, sehingga sebenarnya market intervention ini malah mengembalikan haraga pada harga keseimbngan sempurna. Oleh karena itu, Islamic market intervention ini tidak akan menimbulkan excess supply atau excess demand sebagaimana yang terjadi pada market inervention konvensional.

BAB 9 STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN HARGA

Struktur pasar dibedakan berdasarkan banyaknya penjual dan pembeli. Secara mudahnya pasar yang terdri dari banyak penjual dengan barang yang relative homogen disebut pasar persaingan sempurna. Sedangkan pasar yang terdiri dari banyak penjual tapi barangnya berbeda satu sama lain disebut pasar bersaing monopolistic. Dan pasar yang hanya ada satu penjual disebut pasar monopoli, pasar dengan beberapa penjual disebut oligopoli. Dalam penerapannya seringkali timbul pertanyaan seberapa terdiferensiasi barang yang dijual sehingga disebut pasar persainga monopolistik. Apa batasan beberapa penjual dala definisi pasar oligopoli. Apakah pasar yang terdiri dari beberapa penjual, naun hanya satu penjual yang dominan yang

130

Page 131: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

menguasai 95% pangsa pasar, dapat dikatakan pasar monopoli atau oligooli? Dala pasar bersaing sempurna, secara teori enjual tiak dapat menentukan harga atau disebut price taker, dimana penjual aka menjual barangnya sesuai harga yang berlaku di pasar. Semakin banyak penjual berarti semakin banyak pilihan pembeli, penjual yang harganya lebih tinggi tentunya akan ditinggalkan, dan al inilah yang mendorong penjual untuk menjadi pricetaker. Sedangkan, semakin homogeny barang yang dijual berarti pembeli semakin tidak memiliki insentif mencari barang di penjual lain. Hal inilah yang mendorong penjual untuk menjual barangnya sama dengan harga yang berlaku di pasar, tidak ada alasan pembeli untuk membayar lebih untuk barang yang sama. Dan apabila semain banyak kelebihan kapasitas produksi berarti setiap kenaikan permintaan dapat dipenuhi tanpa membuat harga-harga naik. Inilah yang meahan penjual untuk tidak menaikkan harganya meskipun ada kenakan permintaan. Karena bila ia menaikkan harganya pembeli akan membelinya dari penjuallain yang sama-sama memiliki kelebihan kapasitas. Pasar bersaing monopolistik, terdiferensiasi produk yang dijual memberikan peluang bagi penjual untuk menjual barangnya dengan harga yang berbeda dengan barang lain yang ada di pasar. Monopoli, yang berarti pasar yang hanya ada satu penjual. Dalam Islam keberadaan satu penjual dipasar atau tidak adanya pesaing bukanlah suatu hal yang dilarang. Siapapun boleh berdagang tanpa peduli apakah ia satunya-satunya panjual atau adapenjual lain. Jadi dalam artian harfiah, monopoli itu boleh-boleh saja. Namun apa yang tidak boleh itu ikhtikar. Ikhtikar adalah mengambil keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi. Abu Hurairah r.a meriwayatkan hadis Rasulullah sebagai berikut, “Barangsiapa yang melakukan ikhtikar untuk merusak harga pasar sehingga harga naik secara tajam, maka ia berdosa.” Di zaman Rasulullah Saw., salah satu cara melakukan ikhtikar adalah dengan cara menimbun agar harga naik akibat kelangkaan terebut. Spesifiknya, madzab Syafi’I dan Hanbali mendefinisikan ikhtikar sebagai, “Menimbun barang yag telah dibeli pada saat harga bergejolak tinggi untuk menjualnya dengan harga yang lebih tinggi pada saat dibutuhkan oleh penduduk setempat atau lainnya.” Berbeda dengan oligopoly, dalam pasar oligopoly terdapat beberapa penjual, dapat dikatakan oligopoly adalah pertengahan dari monopoli dan persaingan monopolistic. Dalam monopoli, penjual dapat menentukan harga tanpa harus khawatir reaksi penjual lain. Dalam pasar persaingan monopolistic, penjual hanya dapatmenentukan harga pada kisaran tertentu karena bila ia menjual di luar kisaran tersebut, penjual lain yang menjual barang yang mirip akan merebut pelanggannya. Dalam pasar oligopoly dimana ada sedikit penjual yang menjual barang yang sama, maka aksi penjual harus memperhatikan reaksi penjual lain. Ada dua reaksi yang dapat diambil, yaitu dengan menentukan berapa kuantitas yang akan diproduksinya dan reaksi dengan menentukan berapa harga yang akan ditawarkan.

131

Page 132: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

P MC=S

7 MC=MR

P* MR=AR=D

Q*

Grafik 9.1 Kurva Demend Pasar Bersaing Sempurna

Secara grafis, kurva permintaan di gambarkan dengan garis horizontal, atau

disebut elastic sempurna. Bila penjual menjual dengan harga di atas harga pasar, kuantitas

permainan nihil (Qd= 0 ). Bila pembeli ingin membeli dengan harga di bawah harga pasar,

penjual tidak mau menjual (Qd=0) karena ia dapat menjual nya dengan harga yang lebih baik

yaitu pada harga pasarnya.

132

Page 133: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Titik optimal penjual terjadi ketika MC=MR. karena bentuk kurva permintaan D

harus garis horizontal , maka kurva permintaan D berhimpit dengan kurva marginal revenue MR,

dan dengan kurva average revenue AR. Sedangkan kurva penawaran S adalah juga kurva MC,

dalam hal ini ketika S=d.

C. Pasar Bersaing Monopolistik

Bila salah satu asumsi bersaing sempurna kita lepaskan, dalam hal ini, asumsi

tentang barang yang homogeny, maka kita akan mendapatkan jenis pasar lain yaitu Pasar

Bersaing Monopolistik. Terdiferensiasinya produk yang di jual memberika peluang bagi penjual

untuk menjual barangnya dengan harga yang berbeda (price marker) dengan barang lain yang

ada di pasar.

Secara lebih formal, Edward Chamberlin memperkenalkan istilah monopolistic

competition di tahun 1993 dengan karakteristik sebagai berikut.

1. Ada banyak penjual. Setiap penjual menganggap tindakan yang diambilnya tidak akan secara signifikan memengaruhi jual lainnya. Misalnya bila satu penjual menurunkan harga baju dagangannya , tidak serta merta penjual lain akan bereaksi dengan menyesuaikan harga baju dagangannya.

2. Setiap penjual menjual produk yang terdiferensiasi. Produk A di katakana berbeda dengan produk B bila dengan harga yang sama, ada sebagian pembeli yang lebih menyukai produk A, dan ada sebagian yang lain yang lebih menyukai produk B. diferensiasi ini dapat berupa vertical differentiation, misalnya keunikan produk pasta gigi merek trtentu terhadap merek lain. Sebagian pembeli lebih menyukai merek A, sebagian lain menyukai merek B. diferensiasi ini dapat pula horizontal differiation, misalnya keunikan local took tertentu. Sebagian pembeli lebih mudah di capai dari

133

Page 134: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

tempat mereka, sebagian lain lebih menyukai toko B karena lebih mudah di capai dari tempat mereka yang lain.

Titik optimal penjual terjadi ketika MC=MR . karena bentuk kurva permintaan D berupa

garis slope negatife (dari kanan atas ke kiri bawah ), maka kurva permintaan D tidak berhimpit

dengan kurva marginal revenue MR. slope negative kurva permintaan D tidak curam bahkan

relative landai. Hal ini menunjukan kurva permintaan D yang relative elastis, karena banyak

penjual yang menjual barang yang mirip (close substitute). Jadi slope negative disebabkan

barang yang terdiferensiasi, sedangkan bentuknya yang landai di sebabkan banyak barang yang

mirip di pasar.

11

10

9

8

7

6

price 5 D=MR

4 MR

134

Page 135: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

3

2

1

0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Quantity

Grafik 9.2 kurva demand bersaing monopolistic

Sedangkan kurva penawaran S adalah juga kurva MC. Keseimbangan terjadi pada titik

(p*,q*), yaitu ketika kurva MC bertemu dengan kurva MR. kurva AR berhimpit dengan kurva D,

karena:

TR= p x q

AR= (p x q) / q = p = D

Pada titik keseimbangan harga(p) lebih besar dari pada marginal cost (AR=p>MC).

Karena harga tinggi dari marginal cost. Maka penjual baru akan masuk ke dalam industri dan

menawarkan barang yang mirip. Masuknya penjual baru ini akan menekan kuantitas penjual

perindividu penjual, sehingga menekan economic profit perindividu. Economic provit adalah

135

Page 136: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

selisih antara harga dengan average cost. Penjual baru akan berhenti masuk ke pasar bila

economic profit nihil.

Sebelum ada penjual baru

Setelah ada penjual baru

Jumlah penjual

Pixed cost per penjual

Marginal cost

Harga

Kuantitas permintaan

Penjualan per penjual

Profit per penjual

10

Rp 120

Rp 10

Rp 20

240 per unit

24 unit

Rp 120

20

Rp 120

Rp 10

Rp 20

240 unit

12 unit

0

D. monopoli (ihtikar)

136

Page 137: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Monopoli secara harfiah berarti di pasar hanya ada satu penjual. Frank fisher menjelaskan

kekuatan monopoli sebagai “the ability to act in unconstrained way” (kemampuan bertindak

dalam menentukan harga dengan caranya sendiri), sedangkan Besanko (et.al.) menjelaskan

monopoli sebagai penjual yang menghadapi “little or no competition” (kecil atau tidak ada

persaingan) di pasar.

Dalam Islam keberadaan satu penjual di pasar, atau tidak adanya pesaing, atau kecilnya

pesaing di pasar, bukanlah sesuatu hal yang terlarang. Siapapun boleh bedagang tanpa peduli

apakah dia satu-satunya penjual atau ada penjual lain. Jadi momopoli dalam artian harfiah,

boleh-boleh saja. Akan tetapi, siapapun dia tidak boleh melakukan ihtikar.

Ihtikar adalah mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara menjual

lebih sedikit barang untuk harga yang tinggi. Abu Hurairah r.a meriwayatkan hadist Rasulullah

Saw. Sbb:

‘barang siapa yang melakukan ihtikar untuk merusak harga pasar sehingga harga naik

secara tajam, maka ia berdosa.” (Riwayat Ibnu Majah dan Ahmad).

Di zaman Rasulullah Saw, salah satu cara melakukan ihtikar adalah dengan cara

menimbun agar harga naik akibat kelangkaan tersebut. Secara lebih spesifik mazhab Safi I dan

Hanbali mendefisikan ihtikar adalah:

“menimbun barang yang telah di beli pada saat harga bergejolak tinggi untuk

menjualnya dengan harga yang tinggi pada saat di butuhkan penduduk setempat atau

lainnya.”

Titik optimal penjual terjadi ketika MC=MR. karena bentuk kurva permintaan D

berupa garis slove negative (dari kanan atas ke kiri bawah), maka kurva permintaan D tidak

berhimpit dengan kurva marginal revenue MR.

137

Page 138: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Berbeda dengan monopolistic competition yang slope nya landai, kurva

permintaan D pada dasar monopoli bentuknya curam. Secara matematis dapat dikatan MR=Ω

AR. Katakanlah kurva permintaan D adalah:

Permintaan D : P = a-bQ →slope= -b

Total Revenue : TR = P x Q

= aQ-bQ²

= a-bQ →slope = -b

Marginal Revenue : MR= d(PQ)/dQ

= a-2bQ → slope = -2b

Jadi kurva D berhimpit dengan kurva AR, sedangkan kurva MR= Ω AR

Untuk lebih jelasnya, katakana kurva permintaan D:P =6-Q. harga, kuantitas, total

revenue, marginal revenue, dan average revenue adalah sbb:

(Hal 201-205)

Harga (P) Rupiah

Kuantitas (Q)

Total Revenue (TR)

Marginal Revenue (MR)

Average Revenue

(AR)6000 0 0 - -5000 1 5000 5000 50004000 2 8000 3000 4000

138

Page 139: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

3000 3 9000 1000 30002000 4 8000 -1000 20001000 5 5000 -3000 1000

Grafik 9.3 Kurva Demand Pasar Monopoli

Hal ini menunjukkan kurva permintaan D yang tidak elastis, karena sangat sedikit penjual yang menjual barang yang mirip (close suptitute), atau bahkan tidak ada penjual barang yang mirip. Posisi ini memberikan kekuatan di pasar monopoli untuk menetukan harga. Jadi, slope negative disebabkan barang yang terdiferensiasi, sedangkan bentuknya yang curam disebabkan tidak adanya atau sangat sedikit barang yang mirip di pasar.

E. Oligopoli

Secara harfiah oligopoli berarti ada beberapa penjual di pasar. Dalam monopoly, penjual dapat menentukan harga tanpa harus khawatir reaksi penjual lain. Dalam pasar oligopoli ada sedikit penjual yang menjual barangnya yang sama, maka aksi penjual harus memperhatikan reaksi penjual lain. Ada dua aksi yang dapat diambil penjual yaitu: Menentukan berapa kuantitas yang akan diproduksinya. Model yang menjelaskan hal ini

adalah Cournot Quantity Competition. Menentukan berapa harga yang akan ditawarkan. Model yang menjelaskan hal ini adalah

Bertrand Price Competition.

139

Page 140: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

1. Model Cournot

Cournot mengembanhkan model ini pada tahun 1835 dengan asumsi hanya ada dua penjual barang yang sama. Katakanlah di pasar hanya ada dua penjual air mineral, Aqua (perusahaan 1) dan Ades (perusahaan 2). Kedua perusahaan memproduksi produk yang identik, sehingga mereka terdorong untuk menawarkan harga yang sama. Dalam model cournot, pilihan bagi Aqua dan Ades adalah menentukan berapa banyak kuantitas yang akan diproduksi Aqua (Q1) dan Ades (Q2). Setelah mereka menentukan berapa banyak Q1 Dan Q2 mereka akan menentukan harga yang dapat diterima pasar sehingga seluruh produksi (Q1+Q2) habis diserap pasar.

Katakanlah fungsi total biaya masing-masing sebagai berikut:

Aqua: TC1 = 10Q1

Ades: TC2 = 10Q2

Dengan kata lain kedua perusahaan mempunyai marginal cost Rp10 per unit. Bila:

Q1 = Q2 = 10, maka TC1 = TC2 = 100

Katakanlah permintaan D adalah:

P = 100-Q1-Q2

Karena harga ditentukan dari berapa kuantitas (Q1 + Q2) yang ditawarkan ke pasar, maka Aqua akan menentukan berapa produksinya (Q1), dengan memperkirakan berapa tingkat produksi Ades (Q2). Demikian sebaliknya, Ades akan menentukan berapa produksinya (Q2) dengan memperkirakan berapa produksi Aqua (Q1).

Keseimbangan Cournot (P*, Q1*, Q2*) akan terjadi bila: Aqua dapat memaksimalkan keuntungannya (π1*) Ades dapat memaksimalkan keuntungannya (π2*) Seluruh produksi (Q1* + Q2*) habis terserap pasar pada tingkat harga P*

Aqua akan memperkirakan keuntungannya (π1) dengan menduga tingkat produksi Ades sebesar Q2d dimana Q2d adalah Q2 dugaan:

Π1 =Revenue-Total Cost

140

Page 141: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

= P1 Q1-TC1

= (100 - Q1 - Q2d) Q1-10Q1

= 90Q1-

Katakanlah Q2d konstan, dan kita cari derifativ π1 terhadap Q1 kita dapat:

δπ1 /δQ2 = 90 - 2Q1 - Q2d

Untuk mencari tingkat keuntungan maksimal Aqua maka derivatifnya harus nol (δπ1 /δQ2 = 0):

0=90-2Q1-Q2d

Berarti keuntungan maksimal Aqua akan terjadi pada saat:

Q1=45–0,5 Q2d → fungsi reaksi Aqua

Tanda negatif dalam fungsi ini (-0,5 Q2d) berarti bila Aqua memperkirakan Ades akan menaikkan produksinya, maka Aqua akan menurunkan produksinya. Bila Aqua mempertahankan produksinya maka menghadapi harga yang lebih murah. Jadi Aqua akan memilih untuk memproduksi lebih sedikit dengan harga yang tetap tinggi.

Dengan cara yang sama kita dapat merumuskan keuntungan maksimal Ades akan terjadi pada saat:

Q2= 45- 0,5 Q1d → fungsi reaksi Ades

Sekarang katakanlah Aqua menduga Ades akan memproduksi Q2= 50, sehingga Aqua memproduksi Q1= 20. Bila dugaaan Aqua meleset, ternyata Ades memproduksi Q2=30 maka tingkat produksi Aqua Q1 = 20 tidak memberikan keuntungan maksimal, itu sebabnya Aqua menaikkan produksinya.

Sekarang katakanlah, Aqua dan Ades merasa lebih hebat dan berfikir bila ia memproduksi lebih besar (misal Q1 = 40) maka Ades akan memproduksi lebih sedikit, begitu pula sebaliknya.

Jadi, katakanlah Q1 = Q2 = 40. Dengan tingkat total produksi ini (Q1 + Q2 = 80), harga akan jatuh sehingga kedua perusahaan akan mengurangi produksinya. Katakan Aqua yang mengurangi produksinya lebih dulu, maka Ades memproduksi Q2 = 40, Aqua memproduksi Q1 = 25 (Q1 = 45 – 0,5 Q2d).

141

Page 142: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Ketika ades mengetahui Aqua memproduksi Q1 = 25 maka Ades menurunkan produksinya Q2 = 32,5 (Q2 = 45 – 0,5 Q1d)

Mengetahui Ades memproduksi Q2 = 32,5 maka Aqua memproduksi 28,75. Begitu seterusnya sehingga mencapai keseimbangan Cournot Q1* = Q2* = 30

Awal Q1

Awal Q2

Perusahaan Yang Menyesuaikan Produksinya

Akhir Q1

Akhir Q2

40 40 Aqua 25 4025 40 Ades 25 32,525 32,

5Aqua 28,75 32,5

28,75

32,5

Ades 28,75 30,63

28,75

30,63

Aqua 29,69 30,63

Contoh numerik dan kedua fungsi reaksi tersebut dapat digambarkan secara grafis:

Grafik 9.4. Gambar Fungsi Reaksi Model Cournot

142

Page 143: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

2. Model Bertrand

Model Bertrand dikembangkan oleh Joseph Bertrand tahun 1883. dalam model ini penjual menentukan harga untuk memperoleh keuntungan maksimal.

Model bertrand

Model bertrand dikembangkan oleh Joseph Bertrand pada tahun 1883. Dalam model ini, penjual menentukan harga untuk memperoleh keuntungan maksimal, dengan memperhitungkan harga yang ia duga akan ditetapkan oleh pesaingnya.

Kita gunakan ilustrasi Aqua dan Ades. Ingat bahwa :

Margin cost MC1 = MC2= Rp10,-

Permintaan P = 100-Q1-Q2

Cournot Equivalent Q1=Q2=30 dan P1=P2=Rp40,-

Jika Aqua menjual seharga Rp.40,- (P1=Rp.40,-) sehingga Ades menetapkan harga Rp39,- (p2= Rp39,-) dengan tujuan dapat merebut 1seluruh pasar Aqua (Q1=0). Masukkan angka ini kedalam persamaan :

P =100-Q1-Q2

39=100-0-Q2

Q2=100-39

Q2=61

Keduanya akan terus menurunkan harga karena tidak mau kehilangan pasarnya. Keduanya akan berhenti menurunkan harga mereka bila harga mereka sama dengan marginal cost-nya. Bila harga lebih kecil dari marginal cost, ades dan aqua tidak rasional untuk memproduksi. Jadi, ekuilibrium terjadi apabila saat :

P1 = P2 = MC = Rp.10,-

143

Page 144: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Pada tingkat harga ini, ades dan aqua tidak akan ingin menaikkan ataupun menurunkan harga pasarannya. Harga ini disebut equilibrium bertrand.

BAB 1O

STRATEGI BERSAING : HAMBATAN

MASUK DAN KELUAR INDUSTRI

Bab ini akan membahas metode untuk menghambat masuknya pesaing dan metode untuk menghambat keluarnya pesaing.

Dalam hal hambatan untuk masuk e suatu pasar, yaitu yang sifatnya :

1. Struktural, seperti keunggulan produsen/penjuak yang telah lama di industri sehingga biaya produksi/operasi mereka telah demikian kecilnya dibandingkan dengan mereka yang baru masuk ke pasar.

2. Strategis, diantaranya predatory pricing yaitu strategi menurunkan harga untuk membuat pesaing jera dan keluar dari pasar.

Dalam hal hambatan untuk keluar dari pasar, ada dua kategori yaitu :1. Internal. Biaya-biaya tetap yang menjadi beban perusahaan ini merupakan hambatan

keluar (exit barriers) bagi perusahaan, diantaranya beban gaji pegawai tetap, pesanan jangka panjang, sewa lokasi yang telah dibayar, dll.

2. Eksternal. Untuk industri tertentu,peraturan pemerintah yang melarang perusahaan jasa publik untuk menghentikan kegiatannya juga merupakan hambatan keluar, misalnya rumah sakit, listrik, air, dll.

A. Hambatan Masuk

Hambatan masuk di definisikan sebagai :

“ faktor-faktor yang menyebabkan pemain lama mendapatkan keuntungan yang positif, dan pada saat yang sama, menyebabkan pemain baru tidak mendapatkan keuntungan untuk masuk ke pasar”

1. Hambatan masuk strukturalSecara lebih formal, besanko membagi hambatan masuk struktural menjadi tiga :

a. Kontrol atas sumberdaya yang pokok diperlukanb. Skala ekonomi dan cakupannyac. Keunggulan marketing yang dimiliki pemain lama

a. Kontrol atas sumberdaya pokok

144

Page 145: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Produsen yang menguasai sumberdaya pokok berpotensi untuk menjadi monopoli. Pemain baru yang akan masuk pasarakan akan membatalkan niatnya ketika memahami mereka akan kesulitan mendapatkan bahan baku utama untuk produksi. Produsen berlian DeBeers merupakan contoh bagaimana penguasaan bahan baku berlian telah memempatkan mereka pada posisi monopoli. Tetapi penemuan berlian di kanada utara di tahun 2000-an, melemahkan posisi DeBeers sebagai monopoli. Hal ibi di sebabkan kurang kontrolnya mereka terhadap sumberdaya pokok sekalipun telah menjadi monopoli.

b. Skala Ekonomi dan cakupannya.pemain lama yang telah berhasil mencapai skala ekonomi yang besar, dapat

menekan biaya per unit secara signifikan kecil dibandingkan pemain baru yang skala ekonominya masih kecil.

Katakanlah bank-bank konvensional seperti dua bank terbesar di Indonesia yaitu Bank Mandiri dan Bank BCA telah mencapai skala ekonomi eisien sehingga rasio Biaya Operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO) mereka hanya 60%. Padahal bbank-bank syariah yang baru berdiri belum mencapai skala ekonomi yang efisien, BOPO mereka masih berkisar 90%. Pemain baru yang masih banyak melakukan investasi awal untuk pengembangan kantor-kantor cabang baru, padahal tiap-tiap cabang memerlukan waktu 18-20 bulan untuk mencapai titik impas (break even point : BEP). Hal inilah yang menyebabkan banyak bank-bank syariah yang masih memiliki rasio BOPO yan tinggi.

c. Keunggulan Marketing Pemain Lama

Ada tiga aspek pemasaran yang dapat menjadi hambatan masuk:

1. Merek (brand) pemain lama telah terkenal luas

2. Jaringan pemasaran dan agen penjualan pemain lama telah lama dibangun

3. Fasilitas diskon harga dan pembayaran tangguh yang diberikan pemain lama kepada

jaringan pemasaran juga telah terjalin sejalan dengan kepercayaan bisnis di antara

mereka.

Hal inilah yang menjadi penyebab pemain baru masih menghadapi hambatan masuk

meskipun kapasitas produksi telah mampu menghasilkan barang pada tingkat biaya rata-rata

ACMES.

145

Page 146: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Besarmya hambatan masuk ini yang menyebabkan beberapa pemain baru membuat

jaringan pemasarannya sendiri bila dipandang lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

Pemilihan jalur distribusi alternatif juga merupakan pilihan strategi.

2. Hambatan Masuk Strategis

Secara lebih formal Besanko membagi hambatan masuk strategis menjadi tiga:

a. Limit pricing sebelum masuknya pemain baru dengan tujuan mencegahnya masuk pasar

b. Predatory pricing setelah masuknya pemain baru dengan tujuan mengeluarkannya dari

pasar

c. Capacity expansion

Pembahasan:

a. Limit pricing

Yaitu strategi pemain lama yang menetapkan harga yang rendah sebelum masuknya

pemain baru. Hal ini akan menimbulkan pemain baru mengurungkan niatnya untuk masuk

pasar karena dianggap tidak menguntungkan.

b. Predatory pricing

Yaitu strategi menetapkan harga yang rendah untuk mengeluarkan pesaing dari pasar.

Kerugian yang timbul akibat penetapan harga yang rendah itu diharapkan dapat digantikan

oleh keuntungan yang muncul setelah keluarnya pesaing dari pasar.

Keberhasilan strategi predatory pricing ditentukan oleh:

1. Reaksi pesaing

2. Kekuatan modal

3. Pengetahuan pesaing akan struktur pasar

146

Page 147: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Box 10.1

Gagalnya Limit Pricing dan Predatory Pricing

Game theory mengubah mengubah seluruh analisis keberhasilan strategi limit pricing

dan predatory pricing. Bila analisa yang digunakan adalah analisa statis, satu atau dua periode

saja, memang limit pricing dan predatory pricing tampak sebagai strategi yang efektif.

Namun bila dalam analisa kita memperhitungkan aksi-reaksi di antara para pemain dan

terjadi berulang kali (repeated game), maka kita akan mendapat hasil yang berbeda. Kedua

strategi ini tidak lagi efektif, bahkan secara ekonomis kedua strategi ini tidak rasional.

Dalam permainan berulang kali, para pemain belajar perilaku pesaingnya dari

interaksi aksi-reaksi, belajar akan kekuatan modal pesaingnya, belajar akan struktur biaya

pesaingnya, belajar akan struktur pasar.

Untuk limit pricing, Besanko mrumuskan:

“Limit pricing fails because potential entrants recognize that any price reductions

before entry are artificial, and do not commit the incumbent to maintain low prices

subsequent to entry. Once entry occurs, it would make no sense for incumbent to continue to

suppress price (Strategi limit pricing gagal karena calon pesaing memahami harga rendah

yang ditetapkan pemain lama hanya bersifat semu, dan oleh karenanya pemain baru tidak

mengikuti harga yang rendah tersebut. Sekali pemain baru masuk ke pasar, tidak ada alasan

lagi bagi pemain lama untuk menjual dengan harga rendah).”

Untuk predatory pricing, Besanko merumuskan:

147

Page 148: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

“In a world in which all entrants could accurately predict the future course of pricing,

predatory pricing would not only deter entry, and therefore would be irrational (Dalam

keadaan di mana semua pemain baru dapat memprediksi harga masa depan, strategi predatory

pricing tidak akan menakutkan bagi pemain baru, sehingga predatory pricing adalah tindakan

yang irasional)”.

c. Excess Capacity

Yaitu komitmen nyata yang kredibel dari pemain lama, sehingga pemain baru

akan melihatnya sebagai suatu kekuatan nyata untuk menghambatnya masuk ke pasar.

148

Page 149: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAB 11

DISTORSI PASAR :PERSPEKTIF ISLAM

A. Bai’ Najasy

Kita telah menyinggung Bai’ najasy ini ketika kita membahas mekanisme

pasar dalam islam di bab 8. Trnsaksi najasy di haramkan karena si penjual menyuruh orang

lain memuji barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik pula untuk

membeli. Si penawar sendiri tidak bermaksud untuk benar-benar membeli barang tersebut.

Sebelumnya orang ini telah melakukan kesepakatan untuk membeli barangnya dengan harga

yang tinggi supaya pembeli yang sesungguhnya jga membeli dengan harga yang sama.

Akibatnya terjadi “permintaan palsu” (false demand). Berikut bai’ najasy di perlihatkan pada

gambar 11.2

149

Page 150: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar 11.2

Contoh : Bai’ najasy banyak sekali, pada waktu Indonesia dilanda krisis moneter

1997 misalnya, terjadi isu kelangkaan pangan. Karena takut kehabisan persediaan beras,

maka masyarat (terutama di kota-kota besar) ramai-ramai menyerbu toko memborong beras.

Terjadi peningkatan permintaan terhadap beras sehingga harga beras naik. Tidak lama

kemudian, media masa memberitakan bahwa persediaan beras digudang-gudang BULOG

melimpah. Hal yang serupa terjadi pula di valas dan pasar saham di kedua pasar yang disebut

terakhir ini, faktor isu bahkan menjadi sangat berpengaruh.

B. Ihtikar

150

Page 151: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Bersumber dari said bin al-musayyab dari ma’mar bin Abdullah al- Adawi bahwa

rosululloh saw bersapda “ tidaklah orang yang melakukan ihtikar itu kecuali dia berdosa”

Gambar 11.3

Ihtikar ini sering kali diterjemahkan sebagai monopoli dan atau penimbunan. Padahal

sebenarnya ihtikar tidak identik dengan monopoli dan atau penimbunaan. Dalam islam

siapapun boleh berbisnis tanpa peduli apakah itu satu-satunya penjual (monopoli) atau

penjual lain. Menyimpan stock barang untuk keperluan persediaanpun tidak dilarang dalam

islam. Jadi monopoli sah-sah saja.

Dalam pasar manapun, monopoli, oligopoly, maupun pasar bersaing sempurna

titik optimal akan terjadi pada saat MC = MR. perbedaannya adalah kurva demand yang di

hadapi produsen.

151

Page 152: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Pada gambar 11.2 (a) dan (b) kita dapat membedakan kurva individu antara pasar

bersaing sempurna dan monopoli. Pada kurva permintaan idividu pasar bersaing sempurna

demand (D) sama dengan average revenue (ar) dan marjinal revenue (mr) (D=AR=MR).

sedangkan di pasar monopoli demand (D) sama dengan (AR) tetapi tidak sama dengan kurva

(MR). sehingga terjadi pasar persaingan sempurna berbentuk ferfect elastic, sedangkan pasar

monopoli berbentuk elastic saja.

Bagaimana perilaku industri yang melakukan ihtikar ? dalam gambar 11.4

dibawah ini kita dapat menjelaskan lebih lanjut dampak ihtikar kepada penentuaan harga,

jumlah kuantitas dan keuntungan yang dapat di peroleh oleh perodusen. Hakikat dari ihtikar

adalah memperoduksi lebih sedikit dari kemampuan peroduksinya untuk mendapatkan

keuntungan yang lebih. Misalkan kemampuan peroduksi industri A adalah Q1, karena

industri tersebut menghadapi pasar monopoli maka ada kesempatan untuk memproduksi

barang agar dapat keuntungan yang maksimal.

Gambar 11.4

Yaitu S=D, atau ketika MC=MR. pada tingkat ini, jumlah barang yang di produksi

lebih banyak, yakni sebesar Q1, dan harganya pun lebih murah, yakni sebesar Pi. Tentu saja

152

Page 153: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

profit yang di hasilkan lebih sedikit, yakni sebesar kotak ABCD. Selisih perofit antara kotak

PmXYZ dengan kotak ABCD inilah yang merupakan monopoli rent’s yang di haramkan.

C. Tallaqi Rukban

Masih dalam pembahasan distrosi pada sisi penawaran, tindakan yang dilakukan

oleh pedagang kota (atau pihak yang lebih memiliki informasi yang lebih lengkap) membeli

barang petani (atau produsen yang tidak memiliki informasi yang benar tentang harga barang

di pasar) yang masih diluar kota, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih murah dari pada

harga pasar yang sesungguhnya, Rosululloh melarang hal ini, yang dalam fiqih disebut

talaqqi rukban.

153

Page 154: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar 11.5

Transaksi ini dilarang karena mengandung dua hal : pertama rekayasa penawaran

yaitu mencegah barang masuk ke pasar (entry barier), dan kedua, mencegah penjual dari luar

kota untuk mengetahui harga pasar yang berlaku.

Inti dari pelarangan ini adalah tidak adilnya tindakan yang dilakukan oleh

pedagang kota yang tidak menginformasikan harga yang sesungguhnya terjadi di pasar dan

kondisi yang demikian di manfaatkan untuk mencari keuntungan dari yang lebih, maka

terjadilah penzaliman antara pedagang kota dengan petani makanya hal yang demikian

dilarang. Inilah bukti Tallaqi Rukban tidak hanya menzalimi petani, tetapi telah merusak

keseimbangan pasar berada pada level yang lebih rendah.

Abu Hurairah pernah meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw., bersabda:

Janganlah kau keluar menyambut orang-orang yang membawa hasil panen ke dalam

kota kita.’’

Hikmah yang bisa di ambil dari pelarangan ini adalah pembelian hasil panen, yang

merupakan komoditi yang pokok dan di butuhkan semua orang, baik kaya maupun miskin harus

di jual secara terbuka di pasar. Hal ini untuk mencegah pembelian tunggal komoditi pokok

tersebut kepada satu pihak, dengan demikian pemerintah lebih mudah untuk mengontrol harga di

pasar.

BAGIAN 3

TADLIS (UNKNOWN TO ONE PARTY)

Kondisi ideal dalam pasar adalah apabila penjual dan pembeli mempunyai

informasi yang sama tentang barang akan diperjualbelikan. Apabila salah satu pihak tidak

154

Page 155: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

mempunyai informasi seperti yang di miliki oleh pihak lain, maka salah satu pihak akan merasa

di rugikan dan terjadi kecurangan/penipuan.

Kitab suci Alquran dengan tegas telah melarang semua transaksi bisnis yang

mengandung unsur penipuan dalam segala bentuk terhadap pihak lain. Seperti dalam surat Al-

An’aam: 152 yang artinya:

Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikul

beban kepada seseorang melainkan sekadar kesanggupannya.’’

Dalam sistem ekonomi islam hal ini juga di larang karena dengan adanya

informasi yang tidak sama antara kedua belah pihak, maka unsur an Tarradin Minkum

(rela sama rela) di langgar.

Untuk menghindari penipuan, masing-masing pihak harus mempelajari strategi

pihak lain. Dalam ekonomi konvensional hal ini dikenal dengan Game Theory.

A. Game Theory

Dominant Strategi

Dominant Strategy adalah strategi dalam sebuah permainan yang

memberikan hasil yang lebih baik dari pada strategi apapun yang di ambil oleh pihak

lain.

155

Page 156: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Dalam matriks di atas terdapat dominant strategy dimana terdapat satu pilihan strategis

yang optimal , apapun tindakan yang dilakukan oleh pihak lain. Dominant strategy ini sangat di

sukai karena sangat mudah mengetahui tindakan apa yang akan di lakukan oleh kedua belah

pihak dan bagaimana hasil akhir dari strategi yang di ambil. Sayangnya dominant strategy ini

jarang sekali di terjadi.

Katakanlah Fachri adalah seorang kolektor barang bekas karena menurutnya barang

bekas mempunyai nilai historis yang tinggi, sehingga ia lebih menyukai barang bekas di

bandingkan barang baru. Jadi bagi Fachri, pilihan terbaik adalah membeli barang bekas, apapun

tindakan yang dilakukan oleh Fani. Apabila Fani memilih mahal, maka Fachri akan memperoleh

2 bila pilihannya bekas, Fachri akan memperoleh hasil yang lebih terbesar (2) , di bandingkan

dengan dia memilih baru dimana hasil terbesar hanya 1.

Sementara itu, Fani mempunyai selera high-class karena ini menunjukkan jati dirinya

sebagai seorang yang sukses sehingga ia lebih menyukai barang mahal dibandingkan barang

murah. Jadi bagi Fani pilihan terbaik adalah membeli barang mahal apapun tindakan yang di

lakukan oleh Fachri. Apabila Fachri memilih baru maka Fani akan memperoleh 2 bila pilihannya

mahal dan akan memperoleh 1 bila pilihannya murah. Jelas bahwa dengan memilih mahal, Fani

akan memperoleh hasil yang lebih besar (2) , di bandingkan dengan apabila dia memilih baru

dimana hasil terbesar hanya 1.

Dari strategi yang di ambil oleh Fachri dan Fani, dapat di prediksikan hasil yang di

peroleh. Pilihan terbaik Fachri adalah bekas dan pilihan terbaik Fani adalah mahal, sehingga

hasil akhir adalah Fachri memperoleh 2 dan Fani memperoleh 1 (kiri bawah).

Nash Equilibrium

Nash Equilibrium adalah kombinasi strategi-strategi dalam suatu permainan di

mana tidak ada satupun pemain yang memiliki insentif untuk mengubah strategi yang di ambil

oleh pihak lain.

156

Page 157: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Dalam Nash Equilibrium, strategi yang di ambil oleh satu pihak akan memengaruhi

strategi yang harus di ambil oleh pihak lain.

Matriks di atas, bila Andri memilih baru dan tata memilih mahal , maka Andri akan

memperoleh 2. Akan tetapi, bila Tata mengubah strategi dengan memilih murah , maka Andri

akan memperoleh 0. Sedangkan apabila Andri memilih bekas dan Tata memilih mahal , maka

Andri akan memperoleh 0. Apabila Tata mengubah strategi dengan memilih murah, maka Andri

akan memperoleh 1. Begitu pula sebaliknya bila kita melihat dari sisi Tata. Hasil yang di peroleh

oleh Tata akan berubah sesuai dengan pilihan yang di lakukan oleh Andri.

Jadi jelas bahwa startegi optimal bagi Andri akan sangat di pengaruhi oleh strategi

yang di ambil oleh Tata. Begitu pula sebaliknya bahwa strategi optimal bagi Tata akan sangat di

pengaruhi oleh strategi yang di ambil oleh Andri.

Dari matriks di atas, Nash Equilibrium akan tercapai pada 2 keadaan strategi,

yaitu baru dan mahal (kiri atas) atau bekas dan murah (kanan bawah) . Bila Andri mengambil

tindakan terlebih dahulu, maka Nash Equilibrium akan terjadi pada baru dan mahal, Sedangkan

bila Tata yang mengambil tindakan terlebih dahulu, maka Nash Equilibrium akan terjadi pada

bekas dan murah.

157

Page 158: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Nash Equilibrium ini tidak selalu dapat terjadi. Untuk itu perhatikan matriks di

bawah ini:

Matriks di atas tidak terdapat Nash Equilibrium. Bila Yahya memilih bekas maka Alia

akan memilih murah, Sedangkan bila Alia memilih murah maka Yahya akan memilih baru:

Mixed Strategy

Mixed strategy adalah di mana kedua belah pihak membuat pilihan random dari

dua atau lebih pilihan yang ada berdasarkan probability.

Misanya dalam bermain mata uang di mana terdapat dua muka, yaitu gambar dan

angka.

Rama memutuskan memainkan gambar dengan probability ½ dan angka probability 1/.

Bila Rama memutuskan untuk memainkan gambar secara terus-menerus, maka Shifa akan

dengan mudah memilih angka. Dengan begitu Shifa akan terus-menerus memperoleh

keuntungan (1) dan Rama akan mengalami kerugian (-1). Waupun awalnya Shifa tidak

158

Page 159: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

mengetahui strategi Rama, karena hal ini di lakukan oleh Rama secara terus-menerus, akhirnya

Shifa akan mengetahui strategi Rama ini.

Agar Rama tidak terus- menerus mengalami kerugian, maka Rama harus

mengubah strateginya secara random sehingga Shifa tidak dengan mudah dapat mengetahui

strategi Rama.

B. Macam-macam Tadlis

Tadlis dalam kuantitas

Tadlis (penipuan) dalam kuantitas termasuk juga kegiatan menjual barang kuantitas sedikit

dengan harga barang kuantitas banyak. Misanlya menjual baju sebanyak satu container. Karena

jumlah banyak dan tidak mungkin untuk menghitung satu persatu, penjual berusaha melakukan

penipuan dangan mengurangi jumlah barang yang di kirim kepada pembeli. Dengan

menggunakan matriks, kita bisa melihat strategi kedua belah pihak:

Dari matriks di atas dapat di ketahui adanya dominant strategy. Apabila penjual berlaku

jujur, maka penjual tersebut akan memperoleh utility yang lebih besar di bandingkan dengan

apabila penjual tersebut berlaku tidak jujur. Maka dapat di simpulkan bahwa pilihan terbaik bagi

penjual adalah jujur. Sedangkan apabila pembeli menaruh curiga kepada penjual, maka pembeli

tersebut akan memperoleh utility negatif. Sebaliknya bila pembeli tidak menaruh curiga terhadap

penjual, maka pembeli akan memperoleh utility positif. Pilihan terbaik bagi pembeli adalah tidak

curiga. Dari kedua kesimpulan ini dapat di ketahui hasil akhir adalah penjual jujur dan pembeli

tidak curiga (kanan atas).

159

Page 160: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Perlakuan penjual untuk tidak jujur di samping merugikan pihak penjual juga merugikan

pihak pembeli. Apapun tindakan pembeli, penjual yang tidak jujur akan mengalami penurunan

utility, begitu pula dengan pembeli yang mengalami penurunan utility.

Praktik mengurangi timbangan dan mengurangi takaran merupakan contoh klasik yang

selalu di gunakan untuk menerangkan penipuan kuantitas ini. Sedangkan kejahatan ini sering kali

terjadi dan menjadi fenomena kecurangan dalam transaksi perdagangan. Oleh karena itu, Islam

sejak 1300 tahun yang lalu telah melakukan langkah-langkah untuk membuat standardidasi

timbangan sebagi alat ukur. Untuk lebih memperjelas bagaimana dampak pemberlakuan tadlis

kuantitas terhadap harga, kuantitas barang dan keuntungan dapat di lihat pada gambar 11.6 di

bawah ini:

Tadlis kuantitas berdampak pada berputarnya kurva MC *berlawanan arah jarum

jam, sehingga kurva MC yang dihadapi oleh penjual adalah MC* . Dengan demikian,

keuntungan dengan tadlis di dapat dengan jumlah kuantitas yang terjual lebih rendah

(Q*<Q*).

160

Page 161: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar 116. Dampak pemberlakuan Tadlis kuantitas terhadap perolehan

keuntungan

Gambar 11.6 merupakan penjelasan dari dampak tadlis kuantitas yang di hadapi oleh

suatu industri. Tanpa adanya tadlis, fungsi biaya marjinal cost yang di hadapi

produsen/penjual adalah MC* (dalam uraian lebih lanjut, kurva MC inilah yang menentukan

kurva penawaran (S) )), karena harga bersifat price taker maka keseimbangan harga awal

berada pada saat MC*=AR=MR=D dan tingkat harga yang berbentuk adalah P.

Dalam wilayah yang lebih luas yaitu pasar, dampak dari adanya tadlis dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

Tadlis dalam Kualitas

Tadlis (penipuan) dalam kualitas termasuk juga menyembunyikan cacat barang yang buruk

yang tidak sesuai dengan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Contoh tadlis dalam kualitas adalah pada penjualan komputer bekas. Pedagang menjual

dengan pentium III dalam kondisi 80% baik, dengan harga 3juta. Pada kenyataannya tidak semua

penjual komputer bekas dengan kualifikasi yang sama. Sebagai penjual komputer dengan

kualifikasi yang lebih rendah, tetapi menjualnya dengan harga yang sama. Pembeli tidak adapat

membedakan mana komputer dengan kualifikasi rendah dan mana komputer dengan kualifikasi

lebih tinggi, hanya penjual sajayang mengetahui dengan pasti.

Keseimbangan pasar hanya akan terjadi bila harga yang tercipta merupakan konsekuensi dari

kualitas atau kuantitas barang yang ditransaksikan. Apabila tadlis kualitas terjadi, maka syarat

untuk pencapaian keseimbangan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, dalam pendekatan ilmu

ekonomi pun hal ini tidak dapat dibenarkan. Dalam sebuah gambar, keadaan tadlis kualitas ini

dpaat dijelaskan pada gambar di bawah ini.

161

Page 162: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Py

Qy

Bila transaksi jual beli komputer, si penjual mengatakan bahwa komputer dalam

kualitas baik (Qx) walaupun sebenarnya dan tanpa pengetahuan si pembeli komputer dalam

keadaan buruk(Qy), sedangkan si pembeli meminta komputer dengan kualitas baik(Qx). Maka

apabila jual beli terjadi dan si pembeli membayarkan sejumlah uang sebesar Py maka

keseimbangan harga tidak pernah tercapai karena sejumlah uang dia bayarkan bukanlah untuk

memenuhi kebutuhan akan komputer baik(Qx)

Tadlis dalam Harga

Tadlis (penipuan) dalam harga ini termasuk menjual barang dengan harga yang lebih tinggi

atau lebih rendah dari harga pasar karena ketidaktahuan pembeli atau penjual. Dalam fiqih

disebut ghaban.

162

Page 163: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Sebagai contohnya, katakanlah seorang musafir datang dari Jakarta menggunakan kereta api,

tiba di Bandung ia kemudian naik taksi, namun tidak tahu harga pasaran taksi, apabila ongkos

taksi 12.000. Namun sopir taksi menawarkan dengan harga 50.000, setelah terjadi tawar

menawar akhirnya disepakati rela sama rela 40.000. Meskipun keduanya sama rela , namun tetap

tidak boleh , karena kerelaan musafir bukan kerelaan yang sebenarnya, tapi kerelaan karena

tertipu.

Di zaman Rosulullah , perdagangan seperti ini dilarang, seperti yang diriwayatkan oleh

Abdullah Ibn Umar " Kami pernah keluar mencegat orang-orang yang datang membawa hasil

panen mereka dari luar kota, lalu kami membelinya dari mereka. Rosulullah saw melarang kami

membelinya sampai nanti barang tersebut dibawa ke pasar".

P

Tadlis dalam Waktu Penyerahan

163

Page 164: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Seperti juga pada tadlis (penipuan) dalam kuantitas, kualitas, dan harga. Tadlis dalam waktu

penyerahan juga dilarang. Yang termasuk penipuan jenis ini adalah bila si penjual tahu persis ia

tidak akan menyerahkan barang tersebut esok hari, namun menjanjikan akan menyerhkan barang

tersebut esok hari. Lebih lanjut, pelarangan ini dapat kita hubungkan dengan larangan transaksi

lain, yaitu transaksi kali bi kali. Maksudnya disini adalah transaksi jual beli, dimana objek

barang atau jasa yang diperjualbelikan belum berpindah kepemilikan, namun sudah

diperjualbelikan kepada pihak lain.

Diriwayatkan oleh Ibn Umar bahwa Rosulullah saw bersabda: "siapa yang membeli gandum

tidak berhak menjualnya sebelum memperoleh hak kepemilikan".(HR. Bukhori)

Contoh transaksi, Alex menawarkan sebuah TV kepada Budi dengan harga 1 juta. Pada

kenyataannya Alex belum memiliki TV yang ditawarkan kepada Budi, setelah Budi menerima

tawaran dari Alex untuk membeli TV tersebut, maka Alex akan mencari TV yang dijanjikan

kepada pihak lain. Apabila Alex mampu memenuhi janjinya untuk menyerahkan TV kepada

Budi tepat waktu maka hanya akan ada transaksi kali bi kali murni, namun apabila Alex tidak

dapat memenuhi janjinya dan terlambat dalam menyerahkan TV tersebut kepada Budi, maka

terjadilah kali bi kali disertai dengan tadlis waktu penyerahan.

Tadlis dalam Waktu Pnyerahan

Seperti juga pada taqlis (penipuan) dalam kuantitas, kualitas, dan harga tadlis

dalam waktu penyerahan juga dilarang. Yang termasuk penipuan jenis ini adalah bila si penjual

tahu persis ia tidak akan dapat menyerahkan barang pada besok hari, namun menjanjikan akan

menyerahkan barang tersebut pada besok hari. Walau konsekuensi tadlis tidak berkitan secara

langsung dengan harga atau jumlah barang yang ditransaksikan, namun masalah waktu adalah

sesuatu yang sangat penting. Lebih lanjut, pelangaran ini dapat dihubungankan dengan larangan

transaksi lain, yaitu transaksi kali bali. Dengan adanya pelangaran tadlis waktu penyerahan,

maka segala transaksi harus jelas kapan pemindahan hak milik dan hak guna terjadi. Berbeda

dengan transaksi kali bali ( transaksi jual beli, dimana objek barang atau jasa yang diperjual

belikan belum berpindah kepemilikan, namun sudah diperjual belikan kepada pihak beli) dimana

164

Page 165: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

transaksi juga dilarang oleh Rasulullah karna transaksi jual beli tidak diikuti oelh perolehan hak

milik. Diriwayatkan oleh Ibn Umar bawa Rasullah Saw bersabda : “ siapa pun yang membeli

gandum tidak berhak menjual sebelum memperoleh hak kepemilikan”. 11 Mengapa transaksi

tanpa dibarengi kepemindahan ini dilarang? Taus pernah bertanya juga menanyakan hal ini

kepada Ibn Abbas tentang alasan Rasulullah melarang hal ini dan dijawabnya bahwa hal itu sama

saja menjual uang untuk memperoleh uang jarna tidak ada gandum yang akan dibayar pada

waktu itu. Lalu apa hubungannya dengan pelangaran tadlis dalam penyerahan waktu?

Sesungguhnya transaksi kali bali bisa dilakukan karena pada transaksi yang

barang yang sama ada peluang untuk memanfaatkan waktu penyerahan yang berbeda dengan

transaksi sebelumnya. Nah, karena waktu yang berbeda tersebutlah, biasanya transaksi kali bi

kali sering diikuti oleh tadlis dalam waktu penyerahan. Contoh, Alex menawarkan sebuah TV

kepada budi seharga Rp 1 juta TV. Pada kenyataannya Alex belum memiliki TV seperti yang

ditawarkan kepada Budi, setelah Budi menerima tawaran dari Alex untuk membeli TV tersebut,

maka Alex akan mencari TV yang dijanjikan kepada pihak lain. Apabila Alex mampu memenuhi

janjinya untuk menyerahkan TV kepada pihak lain. Apabila Alex mampu memenuhi janjinya

untuk menyerahkan TV kepada Budi tepat pada waktunya maka hanya akan ada transaksi kali bi

kali murni, namun apabila Alex tidak dapat memenuhi janjinya dan terlambat dlam menyerahkan

TV tersebut kepada Budi, maka terjadilah kali bi kali dengan diikuti tadlis waktu penyerahan.

Dalam sebuah grafis, tadlis dalam waktu penyerahan dapat diilustrasikan pada

gambar 11.11 sebagai berikut:

165

Page 166: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar 11.11. tadlis dalam waktu penyerahan

11 Hadis Riwayat Bukhari

Bagian 4

TAGHIR (UNCERTAIN TO BOTH PARTIES)

Taghir berasal dari darikata bahasa arab gharar, yang berarti: akibat, bencana,

bahaya, risiko dan ketidakpasstian. Dalam fiqih mu’malah, taqhir berarti melakukan sesuatu

secara membabi buta tanpa pengetahuan yang mencukupi; atau mengambil risiko ssendiri dari

suatu perbuatan yang mengandung risiko tanpa mengetahui dengan persis apa akibatnya atau

memasuki kancah risko tanpa memikirkan konekuensinya.12

Menurut Ibn Taimiyah, gharar terjadi apa bila seseorang tidak tahu apa yang

tersimpan bagi dirinya pada akhir suatu kegiatan jual beli.

Seperti yang telah kita bahas pada awal pembahasan bab ini, baik taghir maupun

taqlis keduanya terjadi karena adanya incomplete information. Namun, berbeda dengan taqlis,

dimana inclomplete information ini hanya didalami oleh satu pihak saja (unknow to one party,

misalnya pembeli saja, atau penjual saja), dalam taghir, inclomple informationini dialami oleh

kedua belah pihak (baik pembeli maupun penjual). Karena itu, kasus taghir terjadi bila ada unsur

ketidak pastian yang melibatkan kedua belah pihak (uncertain to both parties).

Dalam ilmu, taghir ini lebih dikenal sebagai uncertainty (ketidakpastian) atau

risiko. 13 dalam situasi kepastian (certainty), hanya ada satu kejadian yang akan muncul sengan

probabilitas14 sebesar 1. Gambar grafis siutuasi ini diberikan pada gambar 11.12 dibawah ini.

Sumbu vertikal menyatakan besaran probabilitas, sedangkan sumbu horinzontal menyatakan

hasil kejadian. Gambar 11.12 memperlihatkan situasi kepstian, dimana hanya ada satu kejadian

166

Page 167: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

yang muncul, (yaitu A), dengan probabilitas sebesar 1. Dengan demikian, kita mengetahui

dengan yakin bahwa kejadian A pasti akan muncul.

Gambar 11.12.kepastian: hasil tunggal A (single outcome)

12Afzalur Rahman, op.cit.hlm161. 13frangk knight membedakan risiko. Lihat roberts. Pindyck and

daniel L. Rubinfield, microeconomics, 3rd edition hlm. 139. 14probabilitas mengacu pada kejadian yang

akan mucul

Dilain piihak, dalam situasi ketidakpastian (uncertainty) adda lebih dari satu hasil atau

kejadian yang mungkin akan muncul dengan probabilits yang berbeda beda. Dengan demikian,

kita memiliki distribusi probabilitas. Situasi ketidakpastian ini dilukisakan pada gambar 11.12

diatas. Terdpat tiga hasil yang munkin akan muncul, yakni A,B dan C. Tiga hasil tersebut

memiliki kemungkinan A muuncul adlah 0,25; B muncul hasil 0,5; sedangkan C muncul adalah

0,25. Bila kita jumlhkan masing masing probabilitas tersebut adalah (0,25 + 0,5 + 0,25) maka

kita mendapatkan angka total =1.

167

Page 168: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Berikut ini kita akan merinci lebih lanjut keempat bentuk taghrir yang sadah disebutkan

diatas.

Gambar 11.13. ketidakpastian:hasil lebih dari satu A,B dan C (multiple)

Taghrir dalam kuantitas

Contoh taghrir dalam kuantitas adaah sistem ijon. Misalnya petani sepakat untuk

menjual hasil panennya (beras dengan kualitas A) kepada tengkulak dengan harga Rp750.000,00

padahal pada saatnya kesepakatan jual beli dilakukan, sawah sipetani belum dapat dipanen.

Dengan demikian, kesepakatan jual beli dilakukan tanpa menyebutkan spesifikasinya mengenai

berapa kuantitas yang dijual (berapa ton, berapa kuintal, misalnya) padahal harga sudah

ditetapkan. Dengan demikian, terjadi ketidakpastian menyangkut kuantitas barang yang

ditransaksikan.

Secara grafis tghrir kuantitas ini dapat diilustrasikan seperti yang tampak pada

gambar 11.14 dibawah ini.

168

Page 169: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar 11.14. taghrir kuantitas dalam ilustrasi grafik

169

Page 170: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Grafik a. Adalah fungsi produksi yang menggambarkan dari tiga kemungkinan yang ada

TP1 adalah fungsi produksi dengan skenario pesimis, TP2 untuk skenario moderat dan TP3untuk

fungsi produksi dengan skenario optimis. Tentunya dari ketiga fungsi mana yang akan berlaku,

baik penjual maupun pembeli tidak mengetahuinya.

Bila grafik a dicerminkan kedalam fungsi biaya (b), maka kita dapat menurunkan dan

menentukan jumlah produksi untuk ketiga skenario. Pada TP1 maka output yang dihasilkan

adalah Qx1, bila TP2 maka kuantitas hasil panen adalah Qx

2 atau satu ton dan bila skenario optimis

menjadi kenytaan maka total panen berada pada level Qx3.

Gambar (c) merupakan penurunan lebih lanjut fungsi biaya, dimana fungsi biaya tersebut

dijelaskan plehbkurva MC dan kurva ATC. Seperti yang telah kita bahas pada bab VI dan bab

VII, bahwa hakikat kurva MC yang berada diatas kurva ATC merupakan fungsi penawaran yang

diberikan oleh produsen.

Karena produsen menghadapi pasar persaingan sempurna maka keseimbangan akan

tercipta ketika kurva permintaan (D=P=MR=AR) dengan kurva penawaran. Namun, yang

menjadi permasalahan pada taghrir kuantitas disini adalah transaksi terjadi dengan harga yang

sudah pasti utuk dipertukarkan dengan barang yang sudah pasti jumlahnya. Artinya kurva

permintaan sudah jelas, namun kurva penawaran belum dapat ditentukan pada kurva yang mana

penawaran yang sesungguhnya akan terjadi. Dengan demikian, pada taghrir kuantitas

keseimbangan yang dicapai adalah keseimbangan yang semu danpasti.

Taghir dalam Kualitas

Contoh taghir dalam kualitas adalah menjual anak sapi yang masih dalam dalam

kandungan induknya. Penjual sepakat akan menjual anak sapi tersebut begitu lahir, seharga Rp

1.000.000,00. Dalam kasus ini penjual maupun pembeli tidak tau apakah akan lahir normal, atau

cacat. Dengan demikian terjadi ketidakpastian menyangkut kualitas barang yang ditransaksikan.

170

Page 171: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

No.

Skenario Probabilits

Harga Jual Keutungan Pembeli

1 Lahir normal

0,7 Rp 1.500.000

Rp 500.000

2 Lahir cacat

0,2 Rp 250.000

Rp 750.000

3 Lahir mati 0,1 Rp 0 Rp. 1.000.000

Price

Si; 1= X1, X2, X3,…..Xn

D X=1

Quantity

Pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa titik ekuilibrium bukanlah hasil perpotongan

dari penawaran dan permintaan dengan kualitas yang sama.

Taghir dalam Harga

171

Page 172: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Dalam kasus ini, walaupun kuantitas dan kualitas barang sudah ditentukan, tetapi terjadi

ketidakpastian dalam harga barang karena si penjual dan si pembeli tidak mensepakati satu harga

dalam satu akad.

Price

Dxt = 1; l = 1,2,3 Sx

t = 3

Sxt = 2

Sxt = 1

Quantity

Penawaran yang memberikan alternative harga ditanggapi oleh pembeli dengan satu

kurva permintaan. Baik pembeli dan penjual tidak tahu alternative mana yang akan berlaku. Pada

gambar diatas kita dapat melihat bahwa penawaran harga apabila pembayaran baru berada pada

t=2 atau t=3, harga yang berlaku untuk transakti jual beli ini berbeda beda.

172

p

x=pxt=1ataupx

t=2ataupxt=3sehinggakesei

mbangantidakakantercapaikarenatid

akadanyakepastianharga

(uncertainty in price) dimana

Price

probability

Qxt=1

0,3

Page 173: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Taghir Menyangkut Waktu Penyerahan

Dalam transaksi ini terjadi ketidakpastian menyangkut waktu penyerahan barang, karena

barang yang dijual tidak tahu keberadaannya. Sama seperti yang terjadi pada taghir lainnya, pada

taghir dengan tidak adanya kepastian waktu penyerahan secara grafis juga gagal untuk

menerangkan tinggat ekuilibrium yang sesungguhnya terjadi. Perpotongan antara kurva

permintaan dengan penawaran tidak dapat memberikan informasi yang jelas kepada kita berapa

level harga yang terjadi pada jumlah kuantitas tertentu.

Apendiks Bab 11

Manipulasi Pasar Dalam Perdagangan Saham

(Materi Intermediate)

a. Pendahuluan

Pada awal tahun 2011, Bursa Efek Indonesia(BEI) mengaplikasikan mekanisme

perdagangan saham syariah yang sampai sekarang masih diyakini sebagai yang pertama

di dunia. Kemunculan peraturan baru BEI tersebut diharapkan dapat meningkatkan

kepercayaan publik bahwa investasi syariah dipasar modal telah sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah, tidak hanya dalam hal penyaringan (screening) saham, tetapi juga dari

sisi mekanisme perdagangan yang sesuai syariah.

Keingin tahuan masyarakat Indonesia terkait kesesuaian mekanisme perdagangan

efek bersifat ekuitas dengan syariah mendorong Dewan Syariah Nasional (DSN) untuk

mengembangkan sebuah fatwa terkait aplikasi prinsip-prinsip syariah yang berguna

sebagai pedoman dalam kaitannya dengan mekanisme perdagangan efek bersifat

ekuitas.merujuk pada fatwa DSN Indonesia No.80/DSN-MUI/III/2011, BEI

mengidentifikasi 11 aktivits atau transaksi terlarang dan mengelompokannya menjadi

173

Page 174: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

lima kategori yang berbeda. Wash sale dan pre-arrange diklasifikasikan sebagai taghrir;

front running dan misleading information sebagai tadlis; marking at the close dan

alternate trade sebagai ghisysy; pump and dump, hype and dump, dan creating fake

demand or supply sebagai najsy; pooling interest dan cornering dikelompokan sebagai

ikhtikar.

b. Mekanisme Perdagangan Efek Menurut Persektif Islam

Sesuai dengan fatwa No.80/DSN-MUI/III/2011, di Indonesia perdagangan efek

dipasar reguler menggunakan akad bai’ atau akad buy-sell. Bai’ adalah sebuah akad atas

pertukaran aset yang bertujuan untuk memindahkan kepemilikan harta tersebut. Akad ini

hanya akan di anggap sah (valid ) jika sebuah kesepakatan terjadi pada harga serta jenis

dan volume tertentu antara permintaan beli dan penawaran jual sekalipun penyelesaian

administrasi transaksi pembeliannya (settlement) dilaksanakan dikemudian hari

berdasarkan prinsip qabdh hukmi (penaksiran sebuah harta dengan nilai wajar).

Ketetapan harga dalam jual-beli itu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan yang

merujuk pada harga pasar wajar melalui mekanisme tawar menawar yang

berkesinambungan atau bai’ al-musawamah.

Akad antara efek yang dibeli atau dijual oleh anggota dan non-anggota

menggunakan akad ju’alah. Bursa efek syariah diharuskan membuat aturan yang

melarang terjadinya dharar atau segala kegiatan yang bertentangan dengan prinsip syariah

dalam perdagangan efek syariah. Fungsi-fungsi lainnya termasuk mendeteksis dan

mencegah segala aktivitas dan kegiatan yang di indikasikan tidak sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah.

c. Manipulasi Pasar

Allen dan Gale mngelompokan manipulasi ke dalam tiga ketegori: pertama ,

manipulasi informasi; kedua, menipulasi tindakan; ketiga, manipulasi perdagangan.

174

Page 175: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Manipulasi informasi dapat di definisikan sebagai menyebarkan informasi menyesatkan

atau rumor. John dan Narayanan (1997) menyatakan bahwa peraturan pengungkapan

yang saat ini digunakan oleh komisi bursa efek dan sekuritas ( Amerika Serikat)

menciptakan dorongan bagi informed insiders untuk memanipulasi pasar saham dengan

melakukan perdagangan yang keliru pada waktu yang tepat. Manipulasi tindakan dapat

didefinisikan sebagai perbuatan yang dapat mengubah nilai perkiraan atau nilai aktual

sebuah aset. Manipulasi perdagangan dapat di definisikan sebagai suatu keadaan dimana

seseorang tidak mungkin sepenuhnya menentukan apakah pembeli saham memiliki

prospek perusahaan atau hanya mencoba untuk memanipulasi harga saham untuk

mendapatkan keuntungan.

Kembali pada fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011, terdapat 11 aktivitas atau

transaksi terlarang yanng telah di kelompokan ke dalam 5 kategori : tadlis, taghrir,

ghisysy, najsy, dan ikhtikar. Tadlis adalah tindakan menyembunyikan kecacatan objek

akan yang dilakukan oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah objek akad

tersebut tidak cacat. Front running dan menyebarkan misleading information

diklasifikansikan sebagai tadlis. Tahgrir adalah upaya memengaruhi orang lain, baik

dengan ucapan maupun tindakan yang mengandung kebohongan, agar terdorong untuk

melakukan transaksi. Wash sale dan pre-arranges trade dikelompokan sebagai taghrir.

Ikhtikar adalah membeli suatu barang yang sangat diperlukan masyarakat pada saat harga

mahal dan menimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya kembali saat harganya lebih

mahal. Pooling interest dan cornering dimasukan ke dalam ikhtikar. Ghisysy adalh salah

satu bentuk tadlis, dimana penjual mengungkapkan hanya keunggulan dan keistimewaan

barang yng di jual serta menyembunyikan kecacatannya. Marking at the close dan

alternate trade diklaisfikasikan sebagai ghisysy. Najsy adalah tindakan penawaran palsu

dengan harga lebih tinggi oleh pihak yang tidak bermaksud membeli barang, hanya untuk

menimbulkan kesan banyak pihak yang berminat membelinya. Pump and dump , hype

and dump, dan creaing fake demand or supply dikategorikan sebagai najsy.

175

Page 176: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

D. Tadlis

Tadlis adalah tindakan menyembunyikan kecacatan objek akad yang di lakukan oleh penjual. Tindakan yang termasuk dalam kategori tersebut utamanya adalah penggunaan informasi menyesatkan (misleading information) dan front running. Penggunaan informasi menyesatkan yang di maksud adalah membuat pernyataan yang secara material tidak benar sehingga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap harga efek di bursa efek. Front running adalah perbuatan anggota bursa efek untuk melakukan transaksi lebih dahulu atas suatu efek tertentu, atas dasar adanya informasi bahwa nasabahnya akan melakukan transaksi surat berharga dalam volume besar, yang diperkirakan dapat memengaruhi harga pasar. Tujuan front running adalah untuk meraih keuntungan atau mengurangi kerugian. Menurut Bernhardt dan Taub (2006) dalam kondisi dinamis, pelaku monopoli melakukan perdagangan front-run berdasarkan pengetahuannya akan likuiditas di masa yang akan datang menjadikan hasilnya akan berlawanan, yaitu keuntungan spekulan berasal dari pemerataan keuntungan (smoothing profits) dari waktu ke waktu. Front running menjelaskan korelasi positif berkelanjutan terhadap order flow yang muncul di data mereka. Model tersebut dapat di buktikan dengan menghitung keuntungan yang di harapkan si spekulan melalui kondisi profit nihil para market maker, karena mereka harus menyamakan kerugian yang di harapkan dari para pedagang likuiditas. Secara baku Bernhardt dan Taub merumuskannya sebagai berikut. Asumsikan terdapat dua strategi perdagangan, x1 dan x2.2

176

Page 177: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Bernhardt dan Taub membuktikan, dalam model standar spekulasi, jika korelasi tidak di buat ke dalam proses perdagangan likuiditas, maka net order flow tidak akan berkorelasi berurutan. Hal ini mudah di perhatikan dengan mencatat bahwa periode harga t biasanya selisih pada periode harga t-1, dan jika perdagangan likuiditas tidak berkorelasi berurutan, net order flow juga tidak akan berkorelasi. Dalam model ini, likuiditas perdagangan tidak berkorelasi, tetapi si spekulan front running memperkenalkan korelas berurutan ke dalam order flow. Karenanya, Model Bernhardt dan Taub:

Mereka berdua membandingkan hasil keuntungan ini dengan counterpart dalam kondisi yang normal di mana spekulan tidak melihat likuiditas perdagangan. Dalam situasi ini, keuntungan spekulan turun seiring berjalannya waktu: market maker menggabungkan informasi dari setiap periode untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang s. Ketidakmampuan untuk meratakan keuntungan ini merugikan si spekulan.

177

Page 178: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

E. Taghrir dan Ihtikar

Taghrir adalah upaya untuk memengaruhi atau mendorong orang lain, baik dengan ucapan ataupun tindakan yang mengandung kebohongan untuk menyelesaikan sebuah transaksi. Pre-arranged dan wash sale trade diklasifikasikan sebagai taghrir. Pre-arrangedtrade adalah sebuah transaksi yang terjadi melalui pemasangan order beli dan jual pada rentang waktu yang hampir bersamaan yang terjadi karena adanya perjajnjian pembeli dan penjual sebelumnya. Tujuannya adalah memengaruhi harga untuk kepentingan pribadi, baik di dalam maupun di luar bursa. Wash sale atau perdagangan semu dapat di anggap sebagai transaksi antara pihak pembeli dan penjual yang tidak menimbulkan perubahan kepemilikan. Aktivitas tersebut mirip dengan short sale atau penjualan saham yang tidak di miliki oleh penjual. Tujuan dari kedua jenis manipulasi tersebut adalah untuk memengaruhi harga saham dengan memberikan kesan bahwa harga pasar yang berlaku merupakan hasil dari transaksi yang wajar. Aktivitas-aktivitas tersebut memberikan pengaruh seolah-olah efek tersebut aktif diperdagangkan.

Ihtikar adalah sebuah konsep yang menjelaskan tentang penimbunan barang-barang di pasar, dan dalam arti yang lebih luas, istilah tersebut juga mencakup manipulasi harga. Perbuatan tersebut tidak di perbolehkan menurut hukum syari’at. Merujuk pada fatwa dari DSN Indonesia, Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011, ihtikar adalah membeli sesuatu barang yang sangat di perlukan masyarakat pada saat harga mahal dan menimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya kembali pada saat harganya lebih mahal. Pooling interest dan cornering diklasifikasikan sebagi ihtikar. Pooling interest di definisikan sebagai aktivitas transaksi atas suatu efek yang terkesan likuid, baik di sertai dengan pergerakan harga maupun tidak, pada suatu periode tertentu dan hanya di ramaikan sekelompok anggota

178

Page 179: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

bursa efek pembeli maupun penjual. Ketika pooling interest terjadi, aktivitas transaksinya tiba-tiba melonjak dengan drastis. Tujuannya adalah menciptakan kesempatan untuk dapat menjual atau mengumpulkan saham atau menjadikan aktivitas saham tertentu dijadikan benchmark. Sementara cornering adalah pola transaksi yang terjadi pada saham dengan kepemilikan publik yang sangat terbatas. Dalam cornering, pemegang saham mayoritas berusaha untuk menciptakan suply semu yang menyebabkan harga menurun pada pagi hari dan investor publik melakukan short selling. Kemudian pemegang saham mayoritas berupaya untuk melakukan pembelian hingga menyebabkan harga meningkat pada sesi sore hari yang menyebabkan pelaku short sell mengalami kegagalan karena harus melakukan pembelian di harga yang lebih mahal.

Menurut Finnerty (2005) dan Komisi Bursa Efek dan Sekuritas (SEC), short sale adalah “penjualan efek yang tidak di miliki oleh penjual atau penjual memiliki tapi tidak menyerahkannya. Potensi penyalahgunaan short selling menjadi perhatian bagi anggota pasar, regulator, dan juga akademisi. Model Finnerty fokus pada manipulasi pasar. Para pelaku manipulasi menjual efek untuk menurunkan harga dan mengharapkan keuntungan dengan membelinya kembali pada harga yang lebih rendah di kemudian hari. Pelaku manipulasi juga dapat terlibat dalam manipulasi informasi secara simultan dengan cara menyebarkan rumor atau desas-desus, terlibat dalam wash sales, atau memanfaatkan alat manipulatif lainnya tanpa benar-benar menjual saham apapun untuk mendorong harga turun. Finnerty merumuskan dampak pembatasan short sale sebagai berikut:

Misalkan jumlah saham yang tersedia untuk di pinjam di tulis dengan huruf H. Maka,

Q1 (1) + Q1 ≥ H

179

Page 180: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Q1 (1) + Q1 (2) Z + QA (2) ≤ H

Hasilnya, P* (2) dalam rumus P* (2) = A + NA- BQ1 (1) – BQ1(2) memuat harga bayangan untuk harga shoort sales λ. Pada langkah kedua, harga pasar dalam persamaan limN ∞ P* (2) = L bertemu dengan L+ λ. Oleh karena itu, jumlah short sales pada langkah kedua dalam persamaan limN ∞ P* (2) = L dan limπ ∞ Q1 (1) + Q1 (2) + QA (2) = A – L

B

juga bertemu dengan H < (A – L) / B. Konsekuensinya, pembatasan pinjaman dapat mengurangi efisiensi pasar dengan mencegah pelaku short seller mengambil keuntungan dari penentuan harga yang salah.

Selain itu, Finnerty menggambarkan keseimbangan pasar dalam struktur pasar sederhana menunjukkan perilaku yang di harapkan dalam pasr yang bebas dari manipulasi. Gambar Ap.11.1 menjelaskan sensitivitas harga pasar untuk biaya shorting dan jumlah pedagang yang aktif ; Gambar Ap.11.2 menjelaskan sensitivitas π1 dari to N.

180

Page 181: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

181

Page 182: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Tabel Ap. 11.1. Peta Manipulasi Pasar

Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 juga melarang tiga aktifitas lainnya. Pertama

adalah ghabn fahisy yang di kategorikan sebagai insider trading ( perdagangan yang

dilakukan orang dalam) dan meliputi kegiatan ilegal dalam industri pasar uang yang

bertujuan mendapatkan keuntungan dengan cara memanfaatkan informasi internal. Kedua

adalah bai’ al-ma’dun yang dianggap sebagai sebagai short selling( jual kosong) atau

metode yang digunakan dalam penjualan saham yang belum dimiliki oleh penjual

adengan harga lebih tinggi daripada harga beli yang diharapkan. Ketiga adalah riba yang

dikategorikan sebagai margin trading ( transaksi dengan pembiayaan) atau melakukan

transaksi atas efek dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga dan kewajiban penyelesaian

pembelian efek.

182

Allen & Gale (1992) Aktivitas Manipulasi DSN-

MUI

Berbasis Informasi

Misleading InformationTadlis

Front Running

Insider Trading Ghabn Fahisy

Berbasis Tindakan

Wash SaleTaghrir

Pre-Arrange Trade

Berbasis Perdagangan

Pump And Dump

NajsyHype And DumpCrating Fake Demand And

SupplyPooling Interest

IkhtikarCernering

Marking At The CloseGhisysy

Alternate Trade

Page 183: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

F. Ghisysy

Ghisysy adalah salah satu bentuk tadlis, dimana penjual menjelaskan hanya

keunggulan atau keistimewaan barang yang dijual serta menyembunyikan kecacatannya.

Marking at the close dan alternate trade diklasifikasikan sebagai ghisysy. Marking at the close

atau pembentukan harga penutupan adalah penempatan order jual beli yang dilakukan diakhir

hari perdagangan yang bertujuan menciptakan harga penutupan sesuai dengan yang diinginkan .

harga yang diinginkan bisa lebih tinggi , lebih rendah ,atau tetap dibandingkan dengan harga

penutupan sebelumnya .

Gambar Ap. 11.3 Marking at the close; kasus diindonesia

Otoritas pasar modal mendapati salah satu saham syariah telah dimanipulasi

sebagaimana terlihat dalam Gambar Ap. 11.3. pada hari pertama, tidak ada transaksi sepanjang

hari sampai mendekati sesi penutupan ketika tiba-tiba harga saham yang semula diperdagangkan

dibawah harga 120, berakhir pada 130. Pd hari kedua,tidak terjadi transaksi pd sesi perdagangan

183

Page 184: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

awal. Namun terjadi satu transaksi pada awal sesi kedua dan ttiba-tiba terjadi beberapa transaksi

pada sesi penutupan yg membuat harga naik sampai level 145. Pada hari ketiga, pola yang sama

terulang,hanya ada satu transaksi pd awal sesi kedua dan tiba-tiba terjadi beberapa transaksi pd

sesi penutupan yg membawa harga ke level 170. Dalam waktu tiga hari harga meningkat dari

120 menjadi 170

Alternate trade adalah transaksi dari kelompok anggota bursa tertentu dg peran

sebagai pembeli dan penjual secara bergantian serta dilakukan dengan volume yang berkesan

wajar. Adapun harga yang diakibatkannya dapat tetap , naik, turun, tujuannya untuk memberikan

kesan bahwa suatu efek aktif diperdagangkan, pengalaman dindonesia terlihat di gambar

Ap.11.4 ketika otoritas pasar modal mengenali salah satu saham syariah telah dimanipulasi.

Pada pertama 1 ( 3-9 November), saham telah secara aktif diperdagangkan dengan

harga perdana sebesar 890, kemudian menembus 900 tiga kali, dan akhirnya kembali lagi kelevel

890. Pola yg sma berulang-ulang selama pekan 2, pekan , pekan 4 dan pekan 5 dimana hrga

kembali kelevel awal sebesar 890.

184

Page 185: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar Ap. 11.4 Alternate Trade ; kasus di Indonesia

G. Najsy

Najsy adalah tawar-menawar palsu yang dilakukan oleh seorang calon pembeli yang

tidak berniat untuk membelinya, dilakukan hanya untuk mengelabui dan menimbulkan kesan

banyak banyak pihak yg berniat membelinya. Creating fake demand or supply (menciptakan

permintaan atau penawaran palsu), pump and pump, dan hype and pump dikategorikan sebagai

najsy. Creating fake demand or supply terjadi ketika satu atau lebih pihak tertentu melakukan

pemasangan order beli/jual pada level harga terbaik, tetapi jika order beli/jual yg dipasang sudah

mencapai best price maka order tersebut di-delete atau di-amend (baik dalam jumlahnya dan/

atau diturunkan level harganya ) secara berulang kali. Tujuannya adalh untuk memberi kesan

kepada pasar seolah-olah terdapat demand and pump adalah aktivitas transaksi suatu efek diawali

oleh pergerakan harga uptrend, yg disebabkan oleh serangkaian inisiatorbeli yang membentuk

harga naik hingga mencapai level harga tertinggi.

Sebelum libur nasional pd tanggal 14 mei, dimulai dari tanggal 5 sampai 13 mei,

saham secara terus menerus” dipompa”(pumped) dari harga awal sebesar 90 menjadi 185 pada

sesi penutupan tanggal 13 mei. Kemudian sejak tanggal 15 mei , saham tersebut

“dibuang”(dumped) secara terus-menerus dan berakhir di level 140 pada tanggal 19 mei.

185

Page 186: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar Ap. 11.5. pump and dump;kasus diindonesia

Hype and pump adalah aktivitas transaksi suatu efek yg diawali oleh pergerakan

harga uptrend yg disertai dengan adanya informasi positif yang tidak benar, dilebih-lebihkan ,

misleading, dan juga disebabkan oleh serangkaian transaksi inisiator beli yg level

tertinggi,pihak-pihak yg berkepentingan terhadap serangkaian transaksi inisiator jual dg volume

yg signifikan dan dapat mendorong penurunan harga. Pola transaksi tersebut mirip dengan pola

pump and pump, yg bertujuan menciptakan kesempatan unuk menjual dengan harga tinggi agar

memperoleh keuntungan.

Eren dan Ozsoylev (2006) menunjukan bahwa praktik hype and dump dapat menjadi

optimal bagi informed trader untuk menciptakan lonjakan palsu di kalangan uninformed traders

asalkan terdapat satu native trader dipasar dan biaya penyebaran rumor tersebut tidak terlalu

rendah. Lonjakan palsu mengizinkan informed trader untuk menjual pada harga tinggi atau

membeli pd harga rendah. Penegakan peraturan yg ketat, meski dapat membuat biaya

penyebaran rumor sangat tinggi, belum tentu dapat membatasi skema hype and dumb. Melaui

186

Page 187: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

hype and dumb , kedalaman pasar dan volume perdagangan dapat meningkatkan tetapi efisiensi

pasar menurun.

Eren dan Ozsoylev mengkaji bagaimana penyebaran rumor memengaruhi asset

prmintaan dan harga.

1. Strategi No Rumor Mangering

Proposisi 1 anggaplah strategi rumor-mangering_(v) = NR tidak memberikan

informasi tentang asset payoff. Terdpat unique symmetric linear NR-ekuilibrum yg

dijelaskan melaui

XNR(v) = (1+x )n= σLσV

v 43 3

SNR = gNR = 0

РNR (X) = σv2 σl x

Oleh karena itu, eren dan ozsoylev berkesimpulan bahwa ketika tidak terdapat

rumor-mongering dipasar, naïve trader akan mengalami kerugian informasiterhadap

market maker; marker maker dapat mnyimpulkan informasi dari aliran total order netto

dimana para naïve trader tetap tidak terinformasi sama sekali sepanjang permainan.

Akibatnya hanya informed trader, pedagang likuiditas , dan market maker yang ikut serta

di perdagangkan.

2. Strategi Rumor Mongering

Namun situasi bisa berubah ketika kita melihat sebuah pasar dengan rumor-

mongering. Di pasar ini, trader biasa tidak lagi mengalami kerugian dalam hal informasi

dibandingkan market maker; meski demikian mereka tetap mengamati rumor yang

dikirimkan oleh informed trader. Karenanya trading game di pasar ini sangat berbeda

dengan pasar sebelumnya yg di analisis pd proposal 1.

187

Page 188: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Eren dan ozsoylev berkesimpulan jika terdapat rumor-mongering di pasar,maka

aka nada dua tahap permainan yg berbeda: tahap signaling game, dimana strategi isyrat

dipilih oleh informed trader, dan tahap trading game, dimana permintaan dan harga

ditentukan.

Pada gilirannya, hal tersebut memengaruhi informasi yg diterima oleh market

maker dari aliran total order netto,sehingga harga yang ditetapkan market maker jauh dari

asset payoff. Hasilnya, informed trader berusaha untuk meningkatkan margin

keuntungannya. Ingat bahwa pilihan strategi signaling hanya bisa diamati oleh informed

trader dan pelaku pasar yang lain hanya dibekali keyakinan mengenai strategi

kseimbangan.

Keseimbangan peserta pasar yang lain tetap percaya bahwa dia masih mengikuti jalur

keseimbanga. Dalam kasus tidak ada penegakan regulasi, struktur yang telah dijelas dapat

mendapatkan pedagang berinformasi berbohong sebanyak mungkin, missal keputusan r-nya akan

bertemu, yang berarti bahwa informed trade tidak akan pernah bias mencapai kondisi

keseimbangan ketiak samapai pada pilihan strategi signaling. Penegakan regulasi membantu

trade yang telah mengetahui informasi untuk berkomitmen mencapai strategi keseimbangan

sinyal, karena penyimpangan dari kkeseimbangan juga dapat membawa diutility untuk biaya

yang terkait dengan rumor-mogering. Itulah sebabnya perlu untuk berada dalam kondisi non-zero

ketika kita menunjukkan adanya R-equilibrium dalam proposisi 2.

Proposisi 2 Anggaplah strategi rumor-mogering δ(v)=R tidak memberikan informasi

tentang asset payoff v. Jika setidaknya terdapat satu orang naive trade (mis. N>Ns) dan

intensitas peneggakan regulasi α adalah non-zero, maka terdapat unique symmetric linear NR-

ekuilibrium dimana strategi signaling tetap linear, yaitu

r1 = pv

di mana p

188

Page 189: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

−2+N+NsN+Ns

< p 1← N sN−Ns

Sementara strategi permintaan dan harga memenuhi

xR(v , r )=¿ 1

2 λRv− p ( N−Ns )+Ns

2 p (2+N )λRr,

sR(r )=2+(1−p ) ( N−Ns )2 p (2+N ) λR r ,

gR(r )= 2 p−(1−pP ) Ns

2 p (2+N )λR r

PR( X ) = λR X

dimana

λR= √ A (N , Ns , p v σv)2 (2+N )σ L

dan

A(N ,N s,p) := (2+(1-p)(N -N s)) (2+(1= p)+(1- p)N s

Sekarang mari kita lihat kasus di Indonesia sebagaimana terdapat dalam gambar 6. Pada

akhir bulan September, harga awal berada pada posisi 280. Kemudian terjadi lonjakan yang

cepat dalam beberapa hari dan menyentuh harga tertinggi 400. Tidak lama setelah mencapai

harga tertinggi, harganya dijatuhnya secepat harganya dinaikkan, dan menyentuh level terendah

pada 1 oktober dengan harga 240. Pola yang sama berulang setelah 19 oktober, dari harga awal

sebesar 300, melonjak sampai harga 410, kemudian dijatuhkan kembali ke level 300.

189

Page 190: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar Ap. 11.6. Hype and Dump: Kasus di Indonesia

H. Penutup

Mekanisme perdagangan saham syariah sama pentingnya dengan mode penyaringan

(screening) saham syariah, mekanisme perdaggangan yang sesuai dengan syariah belum diatur

resmi. Dibandingkan ddengan manipulasi pasar yang dikenal degan perdagangan saham

konvesional yang dikategorikan menjadi manipulasi informasi, tindakan dan perdagangan,

dewan syariah nasional Indonesia mengklasifikasikan manupulsi pasar menjadi lima kategori.

Tadlis dan ghabn fahisy dikategorikan sebagai manipulasi tindakan. Najsy, ihtikar, dan ghisysy

diklasifikasikan sebagai manipulasi perdagangan.

Proses pemetaan istilah syariah menjadi istilah yang lebih aplikatif dan dikenal secara

luas menjadikan aturan abru tentang mekanisme perdagangan saham syariah lebih mudah untuk

190

Page 191: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

dimengerti olek praktisi pasar modal dan juga regulator. Bertujuan untuk memastikan bahwa

mekanisme perdagangan bebas dari manipulasi pasar. Di Indonesia, otoritas pasar modal telah

mengidentifikasi beberapa manipulasi pasar di perdagangan saham syariah seperti marketing at

the close, alternate trade, pump and dump, dan hype and dump. Meskipun saham-saham tersebut

sudah sesuai syariah, melalui temuan tersebut,otoritas pasar modal menganggap transaksi

tersebut”tidak sesuai dengan perinsip syariah”.

Dengan adanya peraturan ini dan penegakannya nperaturan, manipulasi pasar dapat di

minimalisir. Sehingga, pergerakan harga saham syariah bias menjadi lebih stabil dan seimbang.

191

Page 192: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

BAB 12

EFISIENSI ALOKASI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

BAGIAN 1

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENDAHULUAN

Sudah menjadi kesadaran bagi kitat bahwa setiap unit-unit ekonomi nmesti mempunyai

kaitan dengan unit ekonomi yang lain sehingga pembahasan teori ekonomi tidaklah akan dirasa

lengkap apabila kita belum memberikan penjelasan bagaimana keterkaitan yang jelas antara

sector rumah tangga, sector produksi, sector pembiayaan dan lain sebagainya. Kalau dalam

pembahsan sebelumnya kita memberikan perhatian pada satu aspek pasar saja dan sangaat

tergantung sekali dengan asumsi ceteris paribus maka untuk dapat menjawab dan memberikan

pengetahuan bagaimana efisiensi lokasi dan distribusi pendapatan masyarakat, maka perlu juga

dimasukkan pembahasan analisis keseimbangan umum (general equilibrium analysis).

Dalam pembahasan bab-bab sebelumnya, hakikatnya keseimbangan yang dicapai baik

pada fungsi konsumsi atau produksi dan lainnya adalah keseimbangan parsial. Ciri utama yang

dapat kita rasakan adalah pengunaan asumsi yang luas (ceteris paribus), yang berarti “segenap

hal lainnya dianggap teteap dan tidak mempengaruhi inti pembahasan”. Sehingga pada analisis

parsial ini kita dapat memberikan perhatian pada satu pasar saja yang terisolasi dari pasar yang

lainnya. Analisis keseimbangan umum memperhitungkan atau mengakui keberadaan interaksi

antara harga dan kuantitas berbagai komoditi. Jika analisis keseimbangan parsial tidak

mengharuskan yang lain semua konstan, maka pada keseimbangan umum tidak memungkinkan

dari semua hal lain tersebut berbeda atau berubah-ubah pasti ada yang bersifat given atau ada

pula yang bersifat exogen.

192

Page 193: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Untuk mempermudah pembahasan babini, perlu sekiranya diawal bab kita membahas

teori pertukaran antara dua konsumen dan keseimbangan produksi. Hali ini dbutuhkan kerena

hakikat dari alokasi adalah bagaimana suatu keputusan berkonsumsi antara individu diputuskan.

BAGIAN 2

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PERTUKARAN DAN KESEIMBANGAN KONSUMSI ANTAR INDIVIDU

Untuk memahami latar belakang dan sebab-sebab pertukaran konsumsi anar ibndividu

dan keseimbangan konsumsi dikeduanya, berikut akan kita berikan asumsi yang cukup relevan

untuk mendukung analisis. Asumsi tersebut adalah ada dua individu yang mengonsumsi dua

macam komoditas yang total penawaranya tetap. Pada gambabr 12.1, panel (a) dan (b) adalah

ruang konsumsi untuk masing-masing individu. Titik origin atau titik awal konsumsi untuk

individu A kita sebut OA dan untuk individu B kita sebut saja dengan Ob.

Untuk mempermudah pembahasan keseimbangan konsumsi antar individu tersebut, maka

kita gabungkan kedua ruang konsumsi tersebut kedalam satu kesatuan. Cara yang termudah

adalah memutar ruang konsumsi individu 2 hingga 180˚, maka kita akan mendapatkan sebuah

kotak yang berisikan ruang konsumsi untuk kedua individu. Dengan tidak mengubah letak titik

origin maka kita melihat bahwa titik origin individu 2 terletak disebelah pojok kanan atas. Bila

tingkat konsumsi semakin jauh dari titik origin(baik OA maupun Ob) maka semakin tinggi tingkat

kepuasan konsumsi. Kita asumsikan ada dua komoditi yang dikonsumsi oleh individu A dan B,

yaitu beras dan gandum. Jumlah konsumsi untuk beras di ilustrasikan dengan garis horizontal

(X) dan gandum dengan garis vertical (Y). Adan B adalah sama dengan total penawaran beras

(X). Demikian pula untuk konsumsi gandum.

Dalam literature kontemporer, kotak dari ruang konsumsi untuk menganalisis pertukaran

dua komoditi dari kedua individu tersebut disebut dengan Edgeworth box.

193

Page 194: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Individu A maupun individu B akan mengombinsikan kedua komoditas tersebut sesuai

dengan preferensi dan endowment yang dimiliki. Kita tuliskan saja konsumsi untuk individu A

adalah CA = (CAX , CA

Y) dimana CAX mempresentasikan konsumsi untuk beras (X) dan CA

Y untuk

konsumsi gandum (Y). Kemudian untuk individu B poin keseimbangan konsumsinya kita

tuliskan CB = (CBX , CB

Y). Kemudian dimana CA dan CB adalah tingkat konsumsi komoditas X dan

Y dibatasi oleh total penawaran dari komoditas X dan Y :

CAX + CB

X = ω…AX +…ωB

X

CAY + CB

Y = …ωAY+ …ωB

Y

A. Utility Possibility Frontier

Dimisalkan dengan 2 orang petani memiliki selera dan kemampuan sama yang

juga mengkonsumsi dan memproduksi beras dan gandum.Hal yang membedakan mereka

hanyalah luas lahan.

Kurva utility Possibility Frontier digambarkan oleh kurva atas

yang berupa titik-titik yang menunjukkan pareto optimal antara A & B.OB menunjukkan

jumlah lahan yang dimiliki B,OA menunjukkan jumlah lahan A. OA > OB menunjukkan

194

Page 195: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

lahan A lebih luas dari B,pada titik OA utility A maksimal dan utility B nihil begitu pula

sebaliknya.Pergerakan titik OA ke OB menunjukkan utility A berkurang dan utility B

meningkat.Bentuk kurva tersebut ini menunjukkan adanya law of diminishing return.

B. Production Possibility Frontier

Batas kemampuan produksi yang mengungkapkan batas-batas peluang produksi

disebut PPF atau kurva transformasi.PPF adalah sebuah kurva yang memperlihatkan

rentang maksimum kombinasi input dari dua komoditas atau produk tanpa

mempersoalkan kepemilikan awal atas sumber daya yang digunakan.

Pada kurva ini kondisi law of dimishing return berlaku pada kegiatan produksi

juga berlaku.OW>OR menunjukangandum yang diproduksi lebih besar dari beras dan hal

itu merupakan gabungan dari produksi lahan A dan B.

C. Kurva IsowelfareFungsi kesejahteraan sosial berfungsi untuk memuaskan semua pihak dalam

pemanfaatan sumber daya.Fungsi ini merupakan penjumlahan utility dari semua

pihak.Hal ini diformulasikan sbb :

195

Page 196: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

W(U1,.....Un) = ∑n=1

i

Ui

Dimana :

W = Kesejahteraan sosial

I = jumlah individu

U = utility individu

Semakin banyak individu maka semakin besar nilai kesejahteraan

sosialnya.Hal ini sering disebut sebagai fungsi kesejahteraan benthamite.

Fungsi kesejahteraan ini dikembangkan dengan

mempertimbangkan bobot dari masing-masing utility,dimana bobot ini menunjukkan

tingkat kepentingan utility tersebut.Persamaaan fungsi kesejahteraan sosial utility A dan

utility B dapat ditulis :

W = αUA + βUB

Dimana :

W = kesejateraan sosial` α

= bobot utility A

UA = utility A β

= bobot utility B

UB = utility B

Kurva dari fungsi kesejahteraan berupa garis lurus dengan

kemiringan/slope -β/α.

196

Page 197: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Slope isowelfare menunjukka tingkat kepentingan bagi masyarakat.Apabila utility A

lebih penting dari utility B,maka slop isowelfare -β/α lebih kecil dari 1 dan jika tingkat

kepentingan utility A sama dengan tingkat kepentingan utility B maka slope isowalfere =

-1.

D. Maksimalisasi Utility Possibility Frontier dan Production Possibility Frontier

Untuk memaksimalkan utility keduanya dibutuhkan budget

line.Diasumsikan utility A dan B sama pentingnya dengan kata lain setiap pengurangan

satu utility A akan menambah satu utility B atau slope isowelfare yaitu –β/α = -1.6.

Optimal solution terjadi pada titik A yaitu pada saat persinggungan kurva isowelfare dan

utility possibility frontier.

Optimal solution tercermin pada production possibility frontier

197

Page 198: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

E. Pareto EfisiensiPenggabungan dua keseimbangan umum diatas menghasilkan satu

dunia yang hanya memiliki 2 konsumen,dua komoditi dan faktor produksi yaitu lahan

dan tenaga kerja yang terbatas.seperti pada gambar 12.7. Fungsi kepuasan konsumen

ditunjukkan oleh gambar 12.1 berupa kurva indifference.Pada gambar 12.8 akan

dijelaskan bahwa tingkat pareto yang efisien akan dicapai apabila kondisi pareto disisi

konsumsi dan produksi terpenuhi.Gambar 12.8 adalah gabungan dari konsumsi dan

produksi

BAGIAN 4

EFISIENSI DAN KEADILAN

Para ekonom konvensional berbeda pendapat tentang distribusi yg adil

1. Konsep egalitran : setiap orang dalam kelompok masyarakat menrima barang sejumlah

yg sama

2. Konsep rawisian maksimalkan uttylity orang yg paling miskin

198

Page 199: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

3. Konsep utilitarian : maksimalkan total utility dari setiap orang dalam kelompok

masyarakat

4. Konsep market oriented hasil pertukaran melaui mekanisme pasar adalah yg paling adil.

A. INFAK DAN MAKSIMALISASI UTILITY

Rationality dalam kerangka definisi self interest dapat menerangkn perilaku

pemberian donasi, infak, sedekah dan tindakan menolong lainnya . misalnya farhan

yg tidak saja memikirkan pendapatan ,tetapi juga memikirkan pendapatan zahid

secara matematisfungsi utility farhan adalah :

Uf = f(Mf,MZ)

Dimana:

Uf : utility farhan

Mf : pendapatan farhan

Mz : pendapatan zahid

199

Page 200: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Uf = Mf ($60,000-Mz)

BAGIAN 5

PERBANDINGAN KONSEPSI OPTIMAL SOLUTION DI ANTARA KETIGA

SISTEM

A. System kapitalisme klasik

Dalam ekonomi kapitalis diakuinya kepemilikan harta pribadi secara penuh dan

tidak ada kebebasan yg sempurna .sebagaian dapat memperoleh kebebasan yg

lebih daripada lainnya.

200

Page 201: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Gambar dibawah ini menunjukkan kondisi optimal solution pd system ekonomi

Gambar : 12.10 optimal solution kesejahteraan social dan keseimbangan produksi

pd system ekonomi kapitalis klasik.

B. System sosialisme klassik

201

Page 202: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Ket : gambar bagian atas menunjukkan bahwa kesejahteraan maksimal terjadi

pada titik E kombinasi selain E,tidak memberikan kesejahteraan maksimal. Pd

gambar bagian bawah menunjukkan bahwa produksi normal terjadi titik L dimana

beras diproduksi sebesar R** dan gandum W**

Gambar 12.11. optimal solution kesejahteraan social dan keseimbangan produksi

pd system ekonomi social klasik.

C. Perbandingan system kapitalis dengan system sosialis

Perubahan system ekonomi kapitalis ke system sosialis menyebabkan

pengambilan sebagian lahan A yag kemudian dibagikan kepada B digambarkan

dengna O’A sama dengan O’B seperti ditunujukkan pd gambar 12.12

202

Page 203: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

D. System islami

ENDOWMENT yang sama rata

Dalam islam , redistribusi kekayaan dilakukan sebagai suatu kewajiban

misalnya zakat dan sebagai suatu cara untuk meningkatkan utility misalnya infak.

ENDOWMENT yg tidak sama rata

Hal ini apabila redistribusi kekayaan yg terjadi dalam system yg islami

ini dilakukan dengan membagi kekayaan secara tidak sama rata.

203

Page 204: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

E. SUPERIORITAS SISTEM EKONOMI ISLAM

204

Page 205: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Tingkat produksi dalam ekonomi islam yg lebih tinggi dibandingkan dengan

system ekonomi lainnya . pencapaian ini karena :

1. System kapitalis klasik adanya nilai endowment gap dalam memanfaatkan

sumber daya yg ada

2. System sosialis klasik adanya initial frontier dan production possibility

frontier berada pada tingkat yg lebih rendah karena masalah inefiensi

3. System islami nilai turunnya satification lebih kecil dibandingkan naiknya

satification

205

Page 206: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

206

Page 207: Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

DAFTAR PUSTAKA

Karim, Ir .Adiwarman A. S.E,M.B.A.,M.A.P., ekonomi mikro islami,

cetakan ke-7,juni 2015,PT. RajaGrafindoPersada,Jakarta

207