Resume 9 - 15 Juni 2015.docx

10
RESUME MATERI PROSES BELAJAR MENGAJAR I (PBM I) Nama Mahasiswa : EDI SULISTIYONO NIM : 14-0341- 8086-10 Hari/ tanggal : Senin/ 15 Juni 2015 Tempat : Ruang Kuliah PBM, Gedung O5, Lantai 2, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Program Studi : Magister Pendidikan Biologi Dosen Pembina : Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd Materi : Pendekatan Kontekstual dan Saintifik A. Implementasi Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (a) Menurut John Dewey, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual, yaitu: mengkaitkan bahan pelajaran dengan situasi dunia nyata mendorong siswa menghubungkan yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, pengalaman sesungguhnya dan penerapan/manfaatnya strategi: authentic, inkuiri, praktek kerja, pemecahan masalah sangat cocok untuk pelajaran IPA (b) Prinsip-prinsip CTL yaitu: Constructivism Inquiry Questioning Learning community Modeling Authentic assessment Reflection (c) Strategi CTL yaitu:

description

PENDIDIKAN

Transcript of Resume 9 - 15 Juni 2015.docx

Page 1: Resume 9 - 15 Juni 2015.docx

RESUME MATERI PROSES BELAJAR MENGAJAR I (PBM I)

Nama Mahasiswa : EDI SULISTIYONO NIM : 14-0341-8086-10Hari/ tanggal : Senin/ 15 Juni 2015Tempat : Ruang Kuliah PBM, Gedung O5, Lantai 2, Jurusan Biologi,

FMIPA, Universitas Negeri MalangProgram Studi : Magister Pendidikan BiologiDosen Pembina : Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.PdMateri : Pendekatan Kontekstual dan Saintifik

A. Implementasi Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL)(a) Menurut John Dewey, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

kontekstual, yaitu: mengkaitkan bahan pelajaran dengan situasi dunia nyata mendorong siswa menghubungkan yang dipelajari dengan kehidupan

sehari-hari, pengalaman sesungguhnya dan penerapan/manfaatnya strategi: authentic, inkuiri, praktek kerja, pemecahan masalah sangat cocok untuk pelajaran IPA

(b) Prinsip-prinsip CTL yaitu: Constructivism Inquiry Questioning Learning community Modeling Authentic assessment Reflection

(c) Strategi CTL yaitu:Dalam penerapan CTL gunakan lima bentuk belajar REACT:(1) Relating (menghubungkan materi pelajaran konteks kehidupan nyata

dan pengetahuan awal siswa) (2) Experiencing (membangun konsep) (3) Applying (menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari) (4) Cooperating (belajar dan berhasil bersama teman) (5) Transfering (menemukan dan memecahkan masalah baru

(d) Model pembelajaran dalam CTL, gunakan: DI, Kooperatif, dan PBL.

B. Implementasi Pendekatan Saintifik

Page 2: Resume 9 - 15 Juni 2015.docx

Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data/informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Banyak metode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini:(a) JP = Jigsaw Proscedure.(b) STAD = Student Team Achievement Divisions.(c) CI = Complex Instruction(d) TAI = Team Accelerated Instruction. (e) CLS = Cooperative Learning Stuctures. (f) LT = Learning Together. (g) TGT = Teams-Games-Tournament. (h) GI = Group Investigation. (i) AC = Academic-Constructive Controversy. (j) CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen assesmeni yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

C. Pertanyaan-pertanyaan1. Apalah prinsip-prinsip dalam CTL wajib diimplementasikan dalam

pembelajaran?2. Bagaimana metode pembelajaran CI, TAI, CLS, LT, AC, dan CIRC

diterapkan dalam pendekatan saintifik di pembelajaran?

D. Daftar rujukan

Page 3: Resume 9 - 15 Juni 2015.docx

Kemendiknas. 2013. Naskah Pendukung: Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik. Jakarta: Kemendiknas. http://www.slideshare.net/jamelanogaster/model-pembelajaran-saintifik-mapel-biologi. Diakses tanggal 14 Juni 2015.

Kemendiknas. 2014. Paparan Wamendiknas: Konsep dan implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendiknas.

Irwandi. 2009. Pengaruh Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Biologi melalui Strategi Inkuiri dan Masyarakat Belajar pada Siswa dengan Kemampuan Awal Berbeda terhadap Hasil Belajar Kognitif di SMA Negeri Kota Bengkulu. Jurnal dipublikasikan. Bengkulu: Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Jumadi. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Implementasinya. Makalah disampaikan pada Workshop Sosialisasi dan Iplementasi Kurikulum 2004 Madrayah Aliyah DIY, Jateng, dan Kalsel. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Jumadi. 2006. Kultur Sekolah dan Pembelajaran Kontekstual dalam KBK. Makalah disampaian pada Pelatihan Pengembangan Kultur Sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Murtiani, et al. 2012. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Lesson Study dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMP Negeri Kota Padang. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika. http://ejournal.unp.ac.id. Diakses tanggal 14 Juni 2015. Padang: Universitas Negeri Padang.

Faridah T. 2012. Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Kontekstual.

Sulawesi Selatan: LPMP Prov. Sulsel

Malang, 14 Juni 2015Pembelajar,

Edi Sulistiyono

RESUME MATERI

Page 4: Resume 9 - 15 Juni 2015.docx

PROSES BELAJAR MENGAJAR I (PBM I)

Nama Mahasiswa : EDI SULISTIYONO NIM : 14-0341-8086-10Hari/ tanggal : Senin/ 15 Juni 2015Tempat : Ruang Kuliah PBM, Gedung O5, Lantai 2, Jurusan Biologi,

FMIPA, Universitas Negeri MalangProgram Studi : Magister Pendidikan BiologiDosen Pembina : Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.PdMateri : Pendekatan Kooperatif dan Multikultural

A. Pendekatan Kooperatif Pendekatan kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus

pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Menurut Suhadi (2010), karakteristik pendekatan kooperatif yaitu:a. Peserta didik secara kooperatif dalam kelompok-kelompok (tim),

untuk menguasai materi tertentu.b. Tim terdiri dari peserta didik yang lamban, sedang, dan cepat.c. Tim yang baik jika heterogen dari segi suku (ras), budaya, jenis

kelamin, dan sebagainya.d. Penghargaan lebih diprioritaskan untuk kelompok daripada

individual. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik

siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.

Langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan kooperatif (Syahza, 2009), yaitu:(1) Menyampaikan tujuan (akademik dan sosial) dan memotivasi siswa

serta aturan main(2) Menyajikan informasi: demonstrasi(3) Organisasikan siswa dalam kelompok kooperatif(4) Bimbing melakukan kegiatan/berkooperatif(5) Kuis/evaluasi(6) Penghargaan

Tipe Pembelajaran Kooperatif(1) STAD (Student Team Achievement Division)(2) TGT (Team Game Tournament)(3) Jigsaw(4) Kelompok Investigasi(5) Pendekatan struktural (NHT, TPS, dan lain-lain)

B. Pendekatan Multikultural

Page 5: Resume 9 - 15 Juni 2015.docx

Jika budaya suatu bangsa memiliki banyak segi, nilai-nilai dan lain-lain; budaya itu dapat disebut pluralisme budaya (cultural pluralism). Teori pluralisme budaya ini dikembangkan oleh Horace Kallen. Ia menggambarkan pluralisme budaya itu dengan definisi operasional sebagai menghargai berbagai tingkat perbedaaan, tetapi masih dalam batas-batas menjaga persatuan nasional (Sutarno, 2007)

Tujuan utama dari pendidikan multikultural adalah mengubah pendekatan pelajaran dan pembelajaran ke arah memberi peluang yang sama pada setiap anak (Hanum, 2011).

Pendidikan multikultural paling tidak menyangkut tiga hal, yaitu: (1) ide dan kesadaran akan nilai penting keragaman budaya; (2) gerakan pembaharuan pendidikan, dan proses (Hanum, 2011).

Ada sejumlah ide yang dimiliki bersama dari semua pemikiran dan merupakan dasar bagi pemahaman pen-didikan multikultural, yaitu sebagai berikut:(a) Penyiapan pelajar untuk berpartisipasi penuh dalam

masyarakat antar – budaya.(b) Persiapan pengajar agar memudahkan belajar bagi

siswa secara efektif, tanpa memperhatikan perbedaan atau persamaan budaya dengan dirinya.

(c) Partisipasi sekolah dalam menghilangkan kekurangpedulian dalam segala bentuknya.

(d) Pendidikan berpusat pada siswa dengan memperhatikan aspirasi dan pengalaman siswa.

(e) Pendidik, aktivis, dan yang lain harus mengambil peranan lebih aktif dalam mengkaji kembali semua praktik pendidikan, termasuk teori belajar, pendekatan mengajar, evaluasi, psikologi sekolah dan bimbingan, materi pendidikan, serta buku teks.

Tujuan pendidikan multikultural mencakup 10 aspek (Sutarno, 2007):(a) Pengembangan Literasi Etnis dan Budaya(b) Perkembangan Pribadi(c) Klarifikasi Nilai dan Sikap(d) Kompetensi Multikultural(e) Kemampuan Keterampilan Dasar(f) Persamaan dan Keunggulan Pendidikan(g) Memperkuat Pribadi untuk Reformasi Sosial(h) Memiliki Wawasan Kebangsaan/Kenegaraan yang

Kokoh(i) Memiliki Wawasan Hidup yang Lintas Budaya dan

Lintas Bangsa sebagai Warga Dunia(j) Hidup Berdampingan secara Damai

Page 6: Resume 9 - 15 Juni 2015.docx

C. Pertanyaan-pertanyaan1. Bagaimana menganalisis KI/KD dalam silabus untuk implementasi

bermacam-macam model kooperatif dalam pembelajaran?2. Bagaimana penerapan pendekatan multikultural dalam pembelajaran?

D. Daftar rujukanBanks, Cherry A. McGee and James A. Banks. 1995. Equity Pedagogy: An

Essential Component of Multicultural Education. Ohio: Lawrence Erlbaum Associates (Taylor & Francis Group).

Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2012. Ringkasan Buku “ Strategi Dan Model Pembelajaran” (Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir) edisi keenam. Jakarta: PT. Indeks Puri Media Kembangan

Hanum, Farida. 2011. Konsep, Materi, dan Pembelajaran Sosiologi. Makalah Seminar Regional. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Khohar, Abdul. 2007. Tesis. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Team Game Tournament (TGT) pada Permainan Bola Basket Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada Siswa Kelas IX-G SMP Negeri 2 Gubug Semester 2 Tahun Pelajaran 2007/2008. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Malau, Jawane. 2006. Model-Model Pembelajaran. Disajikan pada saat Lokakarya Peningkatan Kompetensi Teknis Guru dalam Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusunan Soal Ujian Angkatan II (Fisika Madrasah Aliyah) Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan. Jakarta: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

Mufiddah, Erlina dkk. 2010. Pendekatan Pembelajaran Multikultural Untuk Mencegah Kesan Eksklusivisme Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Program Kreativitas Mahasiswa. Malang: UM.

Muslimin. 2012. Pendidikan Multikultural Sebagai Perekat Budaya Nusantara Menuju Indonesia yang Lebih Baik. Prosiding Seminar Internasional. Diakses tanggal 14 Juni 2015. Gorontolo: Universitas Negeri Gorontalo.

Page 7: Resume 9 - 15 Juni 2015.docx

Suhadi. 2010. Karakteristik dan Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif. Banjarmasin: Alifa Alternative Media.

Sutarno. 2007. Teori dan Pendekatan Pendidikan Multikultural. Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas.

Syahza, Almasdi dan Mitri Irianti. 2008. Model-model Pembelajaran. Materi PLPG. Tidak dipublikasikan. Riau: FKIP Universitas Riau.

Malang, 14 Juni 2015Pembelajar,

Edi Sulistiyono