Responsi

40
Responsi Hernia Inguinalis Lateral Dextra Reponibilis Bhismar Imansyah W. 2008.04.0.0008

description

good

Transcript of Responsi

Page 1: Responsi

ResponsiHernia Inguinalis Lateral Dextra

Reponibilis

Bhismar Imansyah W.2008.04.0.0008

Page 2: Responsi

Identitas Penderita

• Nama : TN. T• Umur : 67 tahun• Jenis kelamin : laki-laki• Pekerjaan : Pensiunan TNI-AL• Agama : Islam• Alamat : Sido Kapasan• MRS : 3 Februari 2015• Tanggal Pemeriksaan : 5 Februari 2015

Page 3: Responsi

Anamnesa

• Keluhan UtamaTerdapat benjolan pada pangkal paha kanan dan

kiri• Keluhan TambahanTidak ada

Page 4: Responsi

• Riwayat Penyakit SekarangPenderita datang ke poli Bedah Umum RSAL dr. Ramelan dengan

keluhan terdapat benjolan di daerah pangkal paha sejak ± 3 tahun yang lalu. Benjolan muncul pada saat pasien berdiri dan beraktivitas. Tetapi benjolan menghilang saat pasien berbaring. Benjolan muncul awalnya hanya pada pangkal paha sebelah kiri. Tetapi ± 4 bulan setelah muncul benjolan pada pangkal paha sebelah kiri, muncul benjolan pada pangkal sebelah kanan dan terasa nyeri saat beraktivitas. Pasien juga mengeluhkan bahwa benjolan sebelah kanan lebih menonjol daripada yang sebelah kiri. Pada 2011 pasien pernah akan dijadwalkan operasi Herniotomy tetapi batal karena alas an keluarga. Pasien dulu suka mengangkat beban berat saat masih dinas di mariner. BAK pasien normal, kencing berwarna kuning, lancar, dan tidak nyeri. BAB pasien juga normal tapi terkadang susah BAB, BAB berwarna coklat, tidak ada darah, tidak ada lendir, dan tidak nyeri.

Anamnesa

Page 5: Responsi

Anamnesa

• Riwayat Penyakit DahuluDiabetes Mellitus (-)Hipertensi (+) sejak ± 15 tahun yang lalu• Riwayat Penyakit Keluarga(-)

Page 6: Responsi

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang• Kesadaran : Compos mentis (GCS 4-5-6)• Status Gizi : Baik Vital Sign : TD : 140/90 mmHg

Nadi : 78 x/menit Suhu : 36,5oC (axiller) RR : 20 x/menit

Page 7: Responsi

Pemeriksaan Fisik• KepalaKonjungtiva anemis (–)Sklera ikterus (–)• LeherPembesaran KGB (–)Pembesaran tiroid (–) • Thoraks : bentuk normochestPulmo : I : Normochest, gerak nafas simetris

P : Gerak nafas simetris, fremitus raba simetris P : Sonor seluruh lapangan paru A : Suara nafas dasar vesikuler, ronkhi –/–,

wheezing – /–Cor : I : Ictus cordis tak tampak

P : Ictus cordis teraba 2 jari pada MCL sinistra ICS V, tidak kuat angkat P : Batas jantung normal A : S1 S2 tunggal, murmur (–), gallop (–)

Page 8: Responsi

• Abdomen : I : Cembung simetris, massa (–), jejas (–)P : Soepel, H/L/R tak teraba, nyeri tekan (–)P : ThympaniA : Bising usus (+) normal, metallic sound (–)• EkstremitasAkral hangat

Edema

Page 9: Responsi

Status LokalisRegio Inguinal Dekstra• Inspeksi : Tampak benjolan di pelipatan paha

kanan yang batas kranialnya tidak jelas dan pada bagian kanan lebih menonjol daripada bagian sebelah kiri saat pasien mengejan. Berbentuk elips.

• Palpasi : Teraba benjolan dengan konsistensi lunak, bisa digerakkan, nyeri tekan (-)

• Finger Test (+)• Thumb Test (-)

Page 10: Responsi

Pemeriksaan Penunjang(4 Februari 2015)Darah lengkap :•Leukosit : 9.000/mm3

•Hemoglobin : 11,7g/dl•Hematokrit : 42,6%•Trombosit : 210.000/mm3

Faal hati :•SGOT : 13 U/I•SGPT : 14 U/IFaal ginjal :•BUN : 15 mg/dl•Kreatinin : 1,2 mg/dlGula darah•Gula darah puasa : 88 mg/dl•Gula 2JPP : 110 mg/dl

Page 11: Responsi

Resume

• Penderita umur 67 tahun dengan keluhan benjolan di daerah pangkal paha sejak ± 3 tahun yang lalu. Benjolan muncul pada saat pasien berdiri dan beraktivitas. Pasien juga mengeluhkan bahwa benjolan sebelah kanan lebih menonjol daripada yang sebelah kiri.. Pasien dulu suka mengangkat beban berat saat masih dinas di marinir.

Page 12: Responsi

Pemeriksaan Fisik Status lokalis :• Regio Inguinal Dekstra• Inspeksi : Tampak benjolan di pelipatan paha

kanan yang batas kranialnya tidak jelas dan pada bagian kanan lebih menonjol daripada bagian sebelah kiri saat pasien mengejan. Berbentuk elips.

• Palpasi : Teraba benjolan dengan konsistensi lunak, bisa digerakkan, nyeri tekan (-)

• Finger Test (+)• Thumb Test (-)

Page 13: Responsi

• DiagnosaHernia Inguinalis lateral Dekstra dan Sinistra

Reponibilis• Diagnosa BandingHernia Femoralis

Page 14: Responsi

PenatalaksanaanTindakan• Operatif : Herniotomy dan HernioraphyNon Medikametosa• Diet TKTP tinggi serat dan intake air putih

ditingkatkan• Hindari makanan pedas• Kurangi mengejan berlebihanMedikamentosa• (-)

Page 15: Responsi

Planning Monitoring• Vital sign• BAB dan flatus• Benjolan di pangkal paha kiri dan kanan• Perdarahan

Planning Edukasi• Hindari mengangkat beban berat• Perbanyak makan makanan bergizi• Perbanyak minum air putih

Page 16: Responsi

Prognosa• Baik

Page 17: Responsi

LAPORAN OPERASI (4-02-2015)

• Nama : TN. T• Jenis kelamin : laki-laki• Usia : 67 tahun• Diagnosa pra bedah : Hernia Inguinalis lateral

Dekstra dan Sinistra Reponibilis• Informed consent• Desinfektan dengan povidon iodine• Sejajar ligamentum inguinalis• Dilakukan herniotomy dan hernioraphy

Page 18: Responsi

SOAPTanggal 5-02-2015S : Pasien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, perdarahan pada bekas operasi (-), flatus (+), BAB (-).O : Status Generalis : A/I/C/D = -/-/-/-

Vital Sign : TD : 140/90 mmHg Nadi : 78 x/menit Suhu : 36,5 C RR : 20 x/menit

Abdomen: I : Cembung simetris, massa (–), jejas (–) P : Soepel, H/L/R tak teraba, nyeri tekan (–)

P : ThympaniA : Bising usus (+) normal

Status Lokalis : Inguinal Dekstra•Inspeksi : Tidak tampak perdarahan yang merembes pada luka

Page 19: Responsi

A : Hernia Inguinalis lateral Dekstra dan Sinistra Reponibilis post operasi herniotomy dan hernioplasty hari ke 1

P : Non medikamentosa : Diet lunakTidak boleh mengejan Medikamentosa : • Rawat luka• Injeksi Ceftriaxon 2 x 1 g i.v• Injeksi Antrain 3 x 1 amp i.v

Page 20: Responsi

SOAPTanggal 6-02-2015S : Pasien sudah tidak mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, perdarahan bekas operasi (-), BAB (+), flatus (+).O : Status Generalis : A/I/C/D = -/-/-/-• Vital Sign : TD : 130/80 mmHg

Nadi : 80 x/menit Suhu : 36,7 ºC RR : 20 x/menit

Status Lokalis : Regio Inguinal Dekstra•Inspeksi : bekas jahitan tidak tampak perdarahan

Page 21: Responsi

A : Hernia Inguinalis lateral Dekstra dan Sinistra Reponibilis post operasi heherniotomy dan hernioplasty hari ke-2

P : Non medikamentosa : • Diet lunak • Tidak boleh mengejan Medicamentosa :• Injeksi Ceftriaxon 2 x 1amp i.v• KRS, kontrol ke poli

Page 22: Responsi

Tinjauan Pustaka

Anatomi• Kanalis inguinalis– Mempunyai panjang kira-kira 4 cm dan letaknya

2-4 cm superior dari ligamentum inguinale– Memanjang diantara annulus inguinalis internus

dan annulus inguinalis eksternus– Pada craniolateral oleh annulus inguinalis internus

yang merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis m.tranversus abdominis

Page 23: Responsi

Anatomi

– Di medial bawah, di atas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh annulus inguinalis eksternus, bagian terbuka dari aponeurosis m.oblikus internus

– Atapnya adalah aponeurosis muskulus oblikus eksternus dan didasarnya adalah ligamentum inguinale

Page 24: Responsi

• Anulus internus– Dibentuk oleh ligamentum inguinalis, conjoint

tendon ( tepi bawah muskulus obliqus abdominis internus, dan muskulus transverses abdominus), dan vasa epigastrika inferior

– Tempat keluarnya funikulus spermatikus dari cavum abdomen ke kanalis inguinalis

Page 25: Responsi

Anatomi

• Anulus eksternus– Terdiri dari bagian lateral dan bagian medial

(merupakan pelekatan aponeurosis MOE pada tuberkulum pubikum)

– keluarnya n.illioinguinalis dan funikulus spermatikus ke scrotum (pada wanita berupa round ligament).

Page 26: Responsi

Anatomi

– Terletak diantara SIAS dan Tuberkulum pubikum (± 1- 1,5cm diatas ligamentum inguinale)

Page 27: Responsi

Anatomi

• Segitiga Hesselbach– Batas dari dasar kanalis inguinalis– Pembuluh darah epigastrika inferior berfungsi

sebagai batas superolateral, rectus sheath sebagai batas medial dan ligament inguinale sebagai batas inferior

– Hernia direk terjadi dalam segitiga Hesselbach sedangkan hernia indirek dari lateral segitiga ini

Page 28: Responsi

Anatomi

• Struktur lain Aponeurosis Muskulus obliqus eksternus (MOE)• Merupakan otot ileoinguinal yang paling

superficial• Sabutnya mempunyai arah inferior dan medial

(berada di daerah subkutan)• berfungsi sebagai batas superfisial dari kanalis

inguinalis

Page 29: Responsi

Anatomi

Aponeurosis Muskulus Obliqus Abdomis Internus (MOI)• Arah serat otot ke superior dan lateral• merupakan batas superior dari kanalis inguinalis• Bagian medial dari aponeurosis MOI bergabung

dengan serat-serat dari aponeurosis MTA membentuk conjoint tendon

Page 30: Responsi

Anatomi

Aponeurosis Muskulus Tranversus Abdominis (MTA) & Fascia Transversalis• Lapisan otot dibawah MOI, dengan arah serat

transversal• Kekuatan dan kontinuitas lapisan otot dan

aponeurosis ini penting dalam pencegahan hernia inguinalis

Page 31: Responsi

Anatomi Ligamantum Inguinale (Poupart)

• Ujung inferior dari aponeurosis MOE dan memanjang dari spina iliaka anterior superior (SIAS) ke tuberkulum pubikum

Ligamentum lakunare (Gimbernati) • Merupakan bagian paling bawah dari ligamentum inguinale

dan dibentuk dari serabut tendon MOE yang berasal dari daerah SIAS

• Ligamentum ini membentuk batas medial dari kanalis femoralis.

Page 32: Responsi

Anatomi

Page 33: Responsi

Hernia Inguinalis

DefinisiHernia merupakan protusi atau penonjolan isi

suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan dan masih dilapisi peritoneum. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia

Page 34: Responsi

Hernia Inguinalis

Epidemiologii• Hernia adalah masalah umum, namun kejadian

yang sebenarnya tidak diketahui. Diperkirakan bahwa 5% dari populasi akan mengalami hernia dinding perut, tetapi prevalensi mungkin lebih tinggi. Sekitar 75% dari semua hernia terjadi di wilayah inguinalis. Dua pertiga di antaranya tidak langsung, dan sisanya adalah hernia inguinalis langsung

Page 35: Responsi

Hernia Inguinalis

Etiologi• Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali

kongenital atau didapat. Hernia dapat dijumpai di segala usia, dan lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan

Page 36: Responsi

Hernia Inguinalis• Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya hernia inguinalis :1) Cough2) Chronic obstructive pulmonary disease3) Obesity4) Straining5) Constipation6) Prostatism7) Pregnancy8) Birthweight <1500 g9) Family history of a hernia10) Valsalva's maneuvers11) Ascites12) Upright position13) Congenital connective tissue disorders14) Defective collagen synthesis15) Previous right lower quadrant incision16) Arterial aneurysms17) Cigarette smoking18) Heavy lifting19) Physical exertion

Page 37: Responsi

Hernia Inguinalis

• Faktor yang dipandang berperan kausal adalah :1) Adanya prosesus vaginalis yang terbuka2) Peninggian tekanan dalam rongga perut3) Kelemahan otot dinding perut karena usia

Page 38: Responsi

Hernia Inguinalis Klasifikasi

o Menurut waktu terjadinya: • Kongenital • Akuisatao Menurut letaknya :• Hernia inguinalis lateralis• Hernia inguinalis mededialis

o Menurut sifatnya :• Hernia inguinalis reponibilis• Hernia inguinalis ireponibilis

o Menurut NYHUS• Tipe 1• Tipe 2 • Tipe 3• Tipe 4

Page 39: Responsi

Hernia Inguinalis Diagnosa

1) Anamnesa2) Pemeriksaan fisik :

a) Inspeksib) Palpasic) Auskultasi

3) Pemeriksaan penunjanga) USGb) CT SCAN c) MRI

Page 40: Responsi

Hernia Inguinalis Diagnosa Banding1. Malignancy

a) Lymphomab) Retroperitoneal sarcomac) Metastasisd) Testicular tumor

2. Primary testiculara) Varicoceleb) Epididymitisc) Testicular torsiond) Hydrocelee) Ectopic testiclef) Undescended testicle

3) Femoral artery aneurysm or pseudoaneurysm4) Lymp node5) Sebaceous cyts6) Hidradenitis7) Cyst of the canal of Nuck (Perempuan)8) Saphenous varix9) Psoas abscess10) Hematoma 11) Ascites