Respiratory Support

2
Respiratory Support Beberapa tindakan yang perlu dilakukan untuk menjaga oksigenasi adekwat bagi pasien yang dirawat di ruang intensif adalah : 1. Terapi Oksigen Oksigen diberikan untuk mengurangi hipoksemia, dimulai dengan pemberian konsentrasi tinggi melalui face mask, nasal prong atau nasal cannula. . !on "n#asi#e $espiratory %upport !on in#asi#e respiratory support dilakukan tanpa pemasangan pipa endot Bila pasien yang menderita hipoksemia memerlukan oksigen dengan konsentrasi tin atau sekitar 1) l*menit maka dapat dilakukan pemasangan + &continuo airway pressure(. + sangat membantu bagi pasien-pasien dengan udem paru, ate al#eoli post operatif dan pneumonia. . /entilatory %upport "ntubasi endotrakheal dan #entilasi mekanik merupakan langkah berikutnya untuk mengatasi gagal nafas. "ndikasi #entilasi mekanik meliputi hipoksemia &tekanan oksigen kurang dari 0 k a dan saturasi oksigen 234, hiperkapnia dengan penuru kesadaran dan kegagalan #entilasi akibat gangguan neuromuskuler. 5ode dan seting #entilasi mekanik sangat tergantung dari kondisi pasie meliputi #olume tidal, frekuensi nafas, rasio inspirasi dan ekspirasi. %alah sa dapat digunakan adalah '' &possiti#e end e6piratory pressure(. 'fekti#itas #entilasi mekanik perlu dimonitor dengan mengukur pulse o6y konsentrasi karbondioksida. %ecara periodik perlu dilakukan analisa gas darah. pasien telah dapat bernafas spontan, tekanan parsial oksigen lebih da karbondioksida normal, tingkat kesadaran baik dan berespon terhadap stimulus ma dilakukan penyapihan &weaning.( 7. 5anagement of irway "ntubasi endotrakheal merupakan definitif artificial airway yang diperlukan untuk membuka jalan nafas. pabila intubasi diperlukan dalam jangka waktu lebih dari maka dapat dilakukan trakheostomi. !amun trakheostomi perlu dirawat dengan baik tidak timbul kompliksi seperti perubahan posisi pipa, infeksi, perdarahan, stom sembuh dan stenosis trakhea.

description

respirasi

Transcript of Respiratory Support

Respiratory SupportBeberapa tindakan yang perlu dilakukan untuk menjaga oksigenasi adekwat bagi pasien-pasien yang dirawat di ruang intensif adalah :1. Terapi OksigenOksigen diberikan untuk mengurangi hipoksemia, dimulai dengan pemberian oksigen konsentrasi tinggi melalui face mask, nasal prong atau nasal cannula.2. Non Invasive Respiratory SupportNon invasive respiratory support dilakukan tanpa pemasangan pipa endotrakheal (ETT). Bila pasien yang menderita hipoksemia memerlukan oksigen dengan konsentrasi tinggi atau sekitar 15 l/menit maka dapat dilakukan pemasangan CPAP (continuous positive airway pressure). CPAP sangat membantu bagi pasien-pasien dengan udem paru, atelektasis alveoli post operatif dan pneumonia.3. Ventilatory SupportIntubasi endotrakheal dan ventilasi mekanik merupakan langkah berikutnya untuk mengatasi gagal nafas. Indikasi ventilasi mekanik meliputi hipoksemia (tekanan parsial oksigen kurang dari 8 kPa dan saturasi oksigen < 90%, hiperkapnia dengan penurunan kesadaran dan kegagalan ventilasi akibat gangguan neuromuskuler.Mode dan seting ventilasi mekanik sangat tergantung dari kondisi pasien. Pengaturan meliputi volume tidal, frekuensi nafas, rasio inspirasi dan ekspirasi. Salah satu mode yang dapat digunakan adalah PEEP (possitive end expiratory pressure). Efektivitas ventilasi mekanik perlu dimonitor dengan mengukur pulse oxymetry dan konsentrasi karbondioksida. Secara periodik perlu dilakukan analisa gas darah. Apabila pasien telah dapat bernafas spontan, tekanan parsial oksigen lebih dari 8 kPa, kadar karbondioksida normal, tingkat kesadaran baik dan berespon terhadap stimulus maka dapat dilakukan penyapihan (weaning.)4. Management of AirwayIntubasi endotrakheal merupakan definitif artificial airway yang diperlukan untuk membuka jalan nafas. Apabila intubasi diperlukan dalam jangka waktu lebih dari 14 hari, maka dapat dilakukan trakheostomi. Namun trakheostomi perlu dirawat dengan baik agar tidak timbul kompliksi seperti perubahan posisi pipa, infeksi, perdarahan, stoma yang tidak sembuh dan stenosis trakhea.