Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS)

19
dr. Meironi Waimir Puskesmas Desa Gedang Kota Sungai Penuh MERS (Middle Eastern Respiratory Syndrome )

Transcript of Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS)

dr. Meironi WaimirPuskesmas Desa Gedang

Kota Sungai Penuh

MERS(Middle Eastern Respiratory Syndrome )

Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS) penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus yang pertama kali ditemukan di daerah Timur Tengah.

Penyebab utama Virus Mers yaitu virus dalam kelompok Coronavirus dengan ciri virus permukaan tubuhnya diselimuti struktur mirip dengan mahkota.

MERS – Cov adalah merupakan singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona Virus).

Virus Mers belum diketahui asal muasalnya, namun diperkirakan berasal dari unta.

Peneliti dari Amerika Serikat dan King Saud University berhasil mengisolasi virus MERS CoV pada usap (swab) hidung pada unta berpunuk satu, dan membuktikan bahwa sekuen genom di unta dan manusia adalah tidak berbeda

Peneliti lain yang dipublikasi di jurnal kedokteran "Emerging Infectious Diseases", melakukan eksperimen untuk melihat stabilitas virus MERS CoV pada susu unta, domba dan sapi, sebelum dan sesudah di pasteurisasi. Walau memang virus ini bisa hidup lama di susu, tapi sesudah di pasteurisasi maka virus tidak ditemukan lagi

MERS vs SARSMERS-CoV menyebar lebih lambat dibandingkan SARS.

Namun, risiko kematian lebih besar. Sejak September 2012 hingga awal Juni 2013 lalu hanya ditemukan 53 kasus yang diteguhkan diagnosisnya oleh laboratorium, 30 kasus di antaranya meninggal (Case Fatality Rate (CFR) 57 persen).

SARS menyebar dari China selatan ke Hongkong. Dari Hongkong menyebar ke 37 negara dalam tempo relatif cepat. Antara November 2002 dan Juli 2003, ada 8.273 orang terserang SARS, 775 orang di antaranya meninggal (Case Fatality Rate (CFR) 9,4 persen).

Dikenali untuk pertama kali pada tahun 2012 di Arab Saudi

Data kematian dari kasus yang disebabkan Mers-CoV dari bulan April 2012 sampai Juni 2013

Saudi Arabia : kasus mers 49 dan jumlah kematian 32United Kingdom (UK) : kasus mers 3 dan jumlah kematian 2Italia : kasus mers 3 dan jumlah kematian 0 (tidak ada)Perancis : kasus mers 2 dan jumlah kematian 1Jordania : kasus mers 2 dan jumlah kematian 2Qatar : kasus mers 2 dan jumlah kematian 0 (tidak ada)Tunisia : kasus mers 2 dan jumlah kematian 0 (tidak ada)United Arab Emirat (UAE) : kasus mers 1 dan jumlah

kematian 1

Dalam periode 1 - 20 Mei 2014 Laboratorium Balitbangkes telah memeriksa terhadap kemungkinan MERS CoV :

-  Jumlah kasus: 79 pasien- Range umur: 2 - 86 tahun, < 45: 11 orang (14%), ≥ 45: 68

orang- Perempuan: 43 orang (54%), Laki-laki: 36 orang (46%)- Pasien berasal dari 17 Provinsi yaitu:

Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten

- Semua kasus yang diperiksa di Balitbangkes, hasilnya "negatif", tidak ditemukan virus MERS CoV.

Penyakit Virus Mers sangat mematikan, korban yang terinfeksi 30%-50% meninggal dunia

Bahaya Penyakit Virus Mers adalah untuk sampai saat ini masih belum ditemukan obatnya, untuk pengobatan masih sebatas perlakuan yang diberikan kepada korban untuk mengurangi gejala-gejala Penyakit Virus Mers yang timbul.

Penularan Penyebab Penyakit Virus Mers umumnya mengalami kontak dengan korban sebelumnya pada jarak yang sangat dekat dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas.Kemungkinan penularannya dapat melalui media sebagai

berikut yaitu :

Langsung : Melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau bersin.Tidak Langsung : Melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

Gejala

Gangguan pernapasan (napas pendek dan susah bernapas)Demam tinggi diatas 38 derajat celciusBatuk-batuk dan bersin-bersin berkelanjutanSakit dada dan sering terasa nyeri

Gejala muncul dalam kurun waktu 14 hari setelah perjalanan ke Timur Tengah

Vaksin dan Pengobatan

Sampai dengan saat ini memang belum ada vaksin yang spesifik dapat mencegah infeksi MERS-Cov. Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov.

Perawatan medis hanya bersifat supportive untuk meringankan gejala.

Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa laboratorium internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.

Saran hidup sehat dalam melindungi diri sendiri dari Virus Mers

Tutuplah hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk dan bersin, dan buanglah tisu ke tempat sampah

Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci dengan bersih (gunakan antiseptik untuk mencuci tangan setiap saat)

Cobalah untuk menghindari penggunaan alat minum dan alat makan bersama dengan orang yang sedang menderita sakit

Sekian

sumberhttp://www.depkes.go.idwww.who.int/csr/disease/coronavirus_infections/en/www.cdc.gov/CORONAVIRUS/MERS/INDEX.HTML