Respiratory Distress Syndrome

24
Respiratory Distress Syndrome (PMH) Dian Andikawati 101.0211.125

description

ppt

Transcript of Respiratory Distress Syndrome

Respiratory Distress Syndrome (PMH)

Respiratory Distress Syndrome(PMH)Dian Andikawati101.0211.125Definisi Sindrom gawat nafas neonatus merupakan suatu sindrom yang sering ditemukan pada neonatus dan menjadi penyebab morbiditas utama pada bayi berat lahir rendah (BBLR).RDS disebut juga sebagai penyakit membran hialin (PMH).

Epidemiologi Penyakit membran hialin umumnya terjadi pada bayi prematur.Angka kejadian PMH pada bayi yang lahir : - masa gestasi 28 minggu sebesar 60%-80%- masa gestasi 30 minggu adalah 25%- masa gestasi 32-36 minggu sebesar 15-30%- bayi aterm jarang dijumpaiDi negara maju PMH terjadi pada 0,3-1% kelahiran hidup dan merupakan15-20% penyebab kematian neonatus.Di Indonesia, dari 950.000 BBLR yang lahir setiap tahun diperkirakan 150.000 bayi diantaranya menderita SGNN, dan sebagian besar berupa PMH.

Etiologi Penyakit membran hialin pada bayi kurang bulan (BKB) terjadi karena pematangan paru yang belum sempurna akibat kekurangan surfaktan. Tanpa surfaktan, alveoli menjadi kolaps pada akhir ekspirasi, sehingga menyebabkan gagal nafas pada neonatus.Faktor ResikoBerbagai faktor ibu dan bayi berperan sebagai faktor risiko untuk terjadinya PMH pada BKB namun sebagian di antaranya masih kontroversial.PrematuritasMasa kehamilanJenis kelaminRasRiwayat kehamilan sebelumnyaSCRiwayat DiabetesKetuban pecah lamaPenyakit ibuGejala KlinisDispneaMerintih (grunting)Takipnea (pernafasan lebih 60x/menit)Retraksi dinding toraksSianosisPernapasan cuping hidung

Gejala gejala ini timbul dalam 24 jam pertama sesudah lahir dengan derajat yang berbeda, tetapi biasanya gambaran sindrom gawat nafas sudah nyata pada usia 4 jamDiagnosa Pemeriksaan fisikHasil AGD (kadar oksigen yang rendah dan asidosis)Foto thoraxHasil tes fungsi paruGambaran radiologis kelainan paru pada PMH dibagi atas 4 derajat yaitu - derajat 1 pola retikulogranular - derajat 2 bronkogram udara- derajat 3 sama dengan derajat 2 namun lebih berat dengan mediastinum melebar- derajat 4 kolaps seluruh paru sehingga paru tampak putih (white lung)

Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan yaitu pemeriksaan rasio L/S (lecithin sphingomyelin ratio) yang dilakukan pada air ketuban yang diperoleh dengan cara amniosentesis, atau dari aspirasi trakea dan lambung, dan deteksi fosfatidil gliserol yang menunjukkan kematangan paru.Penatalaksanaan Umum - memberikan lingkungan yang optimal, meletakan bayi dalam inkubator agar suhu bayi 36,5 37o C- rumatan cairan (cairan intravena) ; isinya glukosa, natrium & kalium

Khusus - pemberian O2 (ventilasi), untuk mempertahankan tekanan O2 80 100 mmHg- antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder (spektrum luas penicillin/qmpisilin/gentamicin/sefalosporin)- pemberian NaHCO2 intravena, untuk mempertahankan pH darah 7,35 7,45- pemberian surfaktan buatanSurvanta (Beractant)Survanta (beractant) Suspensi intratrakeal adalah, steril non-pyrogenic surfaktan paru ditujukan untuk penggunaan intratracheal saja.Beractant terbuat dari ekstrak paru hewan (sapi) dan mengandung asam lemak dan protein. Bekerja dengan mengurangi tegangan permukaan dalam alveoli manusia sehingga mengurangi kolaps alveolar.

Indikasi & KontraindikasiIndikasi :Untuk mengobati atau mencegah sindrom gangguan pernapasan (RDS) pada bayi baru lahir.Kontraindikasi :- Kelainan kongenital mayor dengan kemampuan hidup sangat jelek- PMH dengan hasil lab menunjukan maturitas paruEfek SampingEfek samping yang serius: - kulit pucat- memperlambat detak jantung- berhenti bernapas- uri lebih sedikit dari biasanya- darah dalam urin Efek samping yang kurang serius termasuk: - pernapasan bising- gangguan pencernaan- pendarahan di sekitar endotrakeal.

Dosis Survanta (Beractant)100 mg/kg (4 ml/kg) diulang setiap 6 jam sampai 4 dosisSetiap mL Survanta (beractant) mengandung 25 mg fosfolipid.Disediakan dalam sekali pakai botol kaca yang mengandung 4 mL (100 mg fosfolipid) atau 8 mL (200 mg fosfolipid).

Beractant diberikan dalam beberapa menit atau jam setelah bayi lahir. Obat harus diberikan di unit perawatan intensif neonatal (NICU), pengaturan khusus untuk bayi prematur atau bayi baru lahir yang membutuhkan perawatan khusus.Pencegahan RDSMencegah kelahiran prematurUSGFetal monitoring Px rasio lesittin shingomyelinPengendalian kadar gula darah pada ibu hamil dengan DMOptimalisasi kesehatan ibu hamilMenghindari SC yang tidak perlu

Komplikasi RDSBronchopulmonary DisplasiaRetinopathy of prematurityKelainan kardiovaskularKelainan neurologisApneaPrognosis Tergantung dari tingkat prematuritas & beratnya penyakitPada penderita ringan, penyembuhan bisa terjadi pada hari ke 3 4 & penyembuhan sempurna pada hari ke 7Pada penderita lanjut, mortalitas 20 40 % dapat menurun dengan perawatan intensifReferensi http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/6-1-6.pdfhttp://medicastore.com/penyakit/379/Sindroma_Distres_Pernafasan_Penyakit_Membran_Hialin.htmlhttp://www.lilaussieprems.com.au/blogs/category/premature-babies/nicu-life/https://healthy.kaiserpermanente.org/health/care/consumer/health-wellness/drugs-and-natural-medicines/drug-encyclopedia/medicine-information/

Terima kasih