Resonansi Spin Elektron
-
Upload
okta-folorense-tobing -
Category
Documents
-
view
472 -
download
64
description
Transcript of Resonansi Spin Elektron
III. METODELOGI PERCOBAAN
Waktu dan Tempat : Laboratorium Eksperimen FMIPA UR pukul 10.00 wib
Nama Praktikum : Resonansi Spin Elektron
3.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini ,yaitu:
1. ESR (Elektron Spin Resonansi)/ NMR ( Nuclear Magnetic Resonansi)2. ESR kit3. Plug in unit 230 V4. ESR Basic Unit5. ESR control Unit6. Parangan coil Helmholtz7. Dua chanel osiloskop digital PM 33828. Kabel screen BNC / 4mm ( diameter 4 mm)9. Ammeter DC10. Loruted Stand Rod11. Kabel-Kabel Sambungan
3.2 Prosedur Percobaan
1. Susun alat seperti gambar dibawah
+ - + -
Low Voltage Variable Low Voltage High Voltage
1. Periksa kedua kutub antara kedua kumparan yang arah arusnya sama dan tidak boleh berlawanan.
2. Hubungkan kabel dari high voltage ke tabung sinar elektron.3. Hubunngkan kabel dari low voltage kutub positif ketabung sinar elektron dan dari kutub
negatif ke hihg voltage kutub negatif.4. Hubungkan kabel dari variabel low voltahe kutub positif ke ampermeter positif dari kutub
negatif ke kumparan, kemudian dari ampermeter negatif hubungkan ke kumparan.5. Hubungkan paralel voltmeter terhadap varibel low voltage.6. Periksa sekali lagi sambungan-sambungan listriknya karena penyambungan yang salah
akan berakibat buruk pada alat-alat percobaan.7. Nyalakan catu daya tegangan tinggi untuk tabung, atur tegangan sehingga berkas elektron
terlihat jelas dilayar.Catat tegangan yang melalui plat yang ada dalam tabung untuk menentukan besarnya medan listrik yang dihasilkan,dan catat jga arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut.
8. Nyalakan catu daya 30 volt atau ACCU untuk kumparan Helmholtz sehingga menghasilkan medan magnet yang homogen. Dan amati berkas elektron yang terdapat dilayar,catat arah sinar yang searah sumbu x dan y.
A
+ -
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dilaboratorium maka hasil percobaan elektron spin magnetik dapat dilihat di Tabel Pengamatan 4.1 sbb :
NO F (MHZ)
V (Volt)
I (A)
V/div (V)
Ch 1 Ch 2
1. 13 0.5 0.01 0,5 0,5
2. 14 1 0.05 2 1
3. 15 1.5 0.16 5 1
4. 16 2 0.26 10 1
5. 17 2.5 0.3 10 1
6. 18 3 0.4 10 1
7. 19 3.5 0.48 20 1
8. 20 4 0.54 20 1
9. 21 4.5 0.60 20 1
10. 22 5 0.68 20 2
4.2 PEMBAHASAN
Dari data yang diperoleh pada tabel maka masing-masing parameter yang diinginkan dapat ditentukan melalui persamaan-persamaan dengan
Diket :
g = 2,0023
µB = 5,79 × 10-5 Ev/Tesla = 9,264 × 10-24 J/Tesla
ms = ± ½
T/div = 2 ms= 2 × 10-3
h= 6,63 × 10-34 Js
Ditanya:
B =.................??
Em=..................??
Jawab:
Rumus
1. Untuk frekuensi 13 MHz
f = 13 MHz = 13 ×106 Hzv = 0,5 volt
Jawab:
B = h . fg . µB =
(6,63×10−34 Js) .(13×106Hz)(2,0023 ) .(9,264×10−24 J /T )
= 4,64653 × 10-4 Tesla
Em = g .µB.B.ms
= (2,0023).( 9,264 × 10-24 J/T).( 4,64653 × 10-4 T).(±1/2)
B= h . fg . µB
Em=g .µB.B.ms
= ±8,6189 × 10-27 Joule
2. Untuk frekuensi 14 MHz
f = 14 MHz = 14 ×106 Hzv = 1 volt
Jawab:
B = h . fg . µB =
(6,63×10−34 Js) .(14 ×106 Hz)(2,0023 ) .(9,264×10−24 J /T )
= 5,003 × 10-4 Tesla
Em = g .µB.B.ms
= (2,0023).( 9,264 × 10-24 J/T).(5,003 × 10-4 T).(±1/2)
= ± 9,2802× 10-27 Joule
3. Untuk frekuensi 15 MHz
f = 15 MHz = 15 ×106 Hzv = 1,5 volt
Jawab:
B = h . fg . µB =
(6,63×10−34 Js) .(15×106Hz)(2,0023 ) .(9,264×10−24 J /T )
= 5,36 × 10-4 Tesla
Em = g .µB.B.ms
= (2,0023).( 9,264 × 10-24 J/T).(5,36 × 10-4 T).(±1/2)
= ± 9,9424× 10-27 Joule
4. Untuk frekuensi 16 MHz
f = 16 MHz = 16 ×106 Hzv = 2 volt
Jawab:
B = h . fg . µB =
(6,63×10−34 Js) .(16×106Hz )(2,0023 ) .(9,264×10−24 J /T )
= 5,7188× 10-4 Tesla
Em = g .µB.B.ms
= (2,0023).( 9,264 × 10-24 J/T).(5,7188 × 10-4 T).(±1/2)
= ± 10,608× 10-27 Joule
5. Untuk frekuensi 17 MHz
f = 17 MHz = 17 ×106 Hzv = 2,5 volt
Jawab:
B = h . fg . µB =
(6,63×10−34 Js) .(17×106Hz )(2,0023 ) .(9,264×10−24 J /T )
= 6,0762 × 10-4 Tesla
Em = g .µB.B.ms
= (2,0023).( 9,264 × 10-24 J/T).(6,0762 × 10-4 T).(±1/2)
= ± 11,271× 10-27 Joule
6. Untuk frekuensi 18 MHz
f = 18 MHz = 18 ×106 Hzv = 3 volt
Jawab:
B = h . fg . µB =
(6,63×10−34 Js) .(18×106Hz)(2,0023 ) .(9,264×10−24 J /T )
= 6,4336× 10-4 Tesla
Em = g .µB.B.ms
= (2,0023).( 9,264 × 10-24 J/T).( 6,4336× 10-4 T).(±1/2)
= ± 11,934× 10-27 Joule
7. Untuk frekuensi 19 MHz
f = 19 MHz = 19 ×106 Hzv = 3,5 volt
Jawab:
B = h . fg . µB =
(6,63×10−34 Js) .(19×106Hz)(2,0023 ) .(9,264×10−24 J /T )
= 6,8248 × 10-4 Tesla
Em = g .µB.B.ms
= (2,0023).( 9,264 × 10-24 J/T).(6,8248 × 10-4 T).(±1/2)
= ±12,6597 × 10-27 Joule
8. Untuk frekuensi 20 MHz
f = 20 MHz = 20 ×106 Hzv = 4 volt
Jawab:
B = h . fg . µB =
(6,63×10−34 Js) .(20×106Hz)(2,0023 ) .(9,264×10−24 J /T )
= 7,14851 × 10-4 Tesla
Em = g .µB.B.ms
= (2,0023).( 9,264 × 10-24 J/T).(7,14851 × 10-4 T).(±1/2)
= ±13,26 × 10-27 Joule
9. Untuk frekuensi 21 MHz
f = 21 MHz = 21 ×106 Hzv = 4,5 volt
Jawab:
B = h . fg . µB =
(6,63×10−34 Js) .(21×106Hz)(2,0023 ) .(9,264×10−24 J /T )
= 7,50594 × 10-4 Tesla
Em = g .µB.B.ms
= (2,0023).( 9,264 × 10-24 J/T).( × 10-4 T).(±1/2)
= ±13,923 × 10-27 Joule
10. Untuk frekuensi 22 MHz
f = 22 MHz = 22 ×106 Hzv = 5 volt
Jawab:
B = h . fg . µB =
(6,63×10−34 Js) .(22×106Hz)(2,0023 ) .(9,264×10−24 J /T )
= 7,86333 × 10-4 Tesla
Em = g .µB.B.ms
= (2,0023).( 9,264 × 10-24 J/T).( × 10-4 T).(±1/2)
= ±14,586 × 10-27 Joule
V. Analisa Data
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan
NO F(MHz)
V(Volt)
I(A)
B(× 10-4 T)
Em
(× 10-27 J)
1 13 0.5 0.01 4,64653 4,309495
2 14 1 0.05 5,003 9,2802
3 15 1.5 0.16 5,36 9,9424
4 15 2 0.26 5,7188 10,608
5 17 2.5 0.3 6,0762 11,271
6 18 3 0.4 6,4336 11,934
7 19 3.5 0.48 6,8248 12,6597
8 20 4 0.54 7,14851 13,26
9 21 4.5 0.60 7,50594 13,923
10 22 5 0.68 7,86333 14,586
Semakin tinggi frekuensinya maka medan magnet (B) dan energi resonansi (Em) juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian yang mempengaruhi besar kecilnya nilai medan magnet (B) dan energi resonansi (Em) yaitu frekuensi (F).
GRAFIK HUBUNGAN F TERHADAP B DAN GRAFIK HUBUNGAN F TERHADAP Em
12 14 16 18 20 22 240
1
2
3
4
5
6
7
8
9
GRAFIK B TERHADAP B
Frekuensi( MHz)
8 9 10 11 12 13 14 150
5
10
15
20
25
GRAFIK F TERHADAP Em
VI. Kesimpulan
Dari serangkaian percobaan dan analisa data maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Apabila elektron diberikan medan magnet luar maka garis-garis spektrum akan terpecah baik secara normal maupun anamolus.
2. Fenomena pecahnya spektrum atom mengindikasikan bahwa elektron di samping mengorbit inti, juga melakukan putaran (pusing) terhadap dirinya sendiri yang lazim disebut spin. Ini dibuktikan melalui berbagai analisis eksperimen terhadap garis-garis halus (fine-structure) dengan mengijinkan atom dari berbagai materi melalui medan magnet eksternal.
3. Resonansi spin elektron merupakan fenomena yang dijumpai pada proses momen magnet dan momentum sudut.
4. Resonansi spin elektron mengacu pada prinsip fisika yaitu resonansi dari suatu elektron terhadap medan magnet.
5. Semakin tinggi frekuensinya maka tegangan (V) dan arus (I) juga semakin besar, begitu juga sebaliknya.
6. Semakin tinggi frekuensinya, maka medan magnet (B) dan energi resonansi (Em) juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya.
Energi Resonansi Em
ELEKTRON SPIN RESONANSI ( ESR)
I. TUJUAN
1. Menentukan medan magnet dengan frekuensi resonansi elektron yang berbeda-beda.
2. Menentukan tingkat energi dari elektronpada frekuensi resonansi
II. TEORI DASAR
Resonansi spin elektron mengacu pada prinsip fisika yaitu resonansi dari suatu electron
terhadap medan magnet. Banyak atom yang memiliki momen magnetik yang bertingkah laku
seperti batang magnet yang berputar, dimana medan magnet ini berputar cenderung berarah
sejajar dengan momen magnetnya. Atom-atom yang berputar ini dapat berinteraksi dengan
medan luar dan menghasilkan sinyal-sinyal yang dapat diukur.
ESR merupakan fenomena yang dijumpai pada proses momen magnet dan momentum
sudut. Guna mamahami fenomena ESR, kita perlu mengenal terlebih dahulu mengenai momen
magnet dan presisi spin.
Medan magnetic electron tak berpasangan dengan total momentum sudut dalam suatu
medan magnetic dengan asumsi state energi diskrit adalah :
Em = - gi . UB . m . B, Dimana : m = -j . –j = 1 ……j
UB = 9.2732 . 10-24 J/K : Magnetron Bohrgi : Faktor g
Bila medan magnet frekuensi tinggi dengan frekuensi U digunakan tegak lurus dengan
medan magnet pertama, dengan magnet ini mengeksitasi transmisi antara keadaan tertekan bila
medan ini memenuhi resonansi :
ho = Em + 1 – Em
h = Konstanta Plank
Ini merupakan dasar dari resonansi spin electron, dimana signal resonansi dideteksi
dengan menggunakan teknik radio frekuensi. Elektron- electron dapat dipandang sebagai electron
bebas.
Factor g sedikit terdevisiasi dari electron bebas (g = 2.0023). dan frekuensi resonansi v
dalam medan magnet 1 m T kira-kira 78.0 MHz. Sebenarnya dasar dari resonansi spin electron
adalah untuk menyelidiki medan magnet internal dari suatu sample yang dibangkitkaan dengan
momen magnetic dari electron- electron dan inti atom terdekat.
Dua eksperimen pertama dari dua tujuan diatas adalah membuktikan resonansi spin
electron pada diphenyl – picaryl – hidrasyl (DDPH) adlah radikal dimana electron bebas berada
dalam atom nitrogen.
Konfigurasi sederhananya pada eksperimen pertama medan megnet B yang memenuhi
kondisi electron ditentukan dari tiga frekuensi respnansi yang berbeda, v , p. Pada eksperimen
kedua frekuensi resonansi dapat diset dalam range 13 – 130 MHz. Maksud dari evaluasi dari
kedua kasus ini dapat menentukan factor g. sedangkan pada tujuan kedua diatas adalah
membuktikan absorpsi resonansi dengan menggunakan rangkaian oscillator pasif.
Jika kita ambil sebagai contoh atom hidrogen maka gerak orbit pada atom ini bergantung
pada momentum sudut L yaitu besar dan arahnya, bila sebuah elektron berputar sebanyak f
putaran/ detik dalam orbit lingkaran jari-jari (r) maka arus menghasilkan :
i=−eυA=πr 2
................(1) sedangkan
Moment magnet
μ=1 A=eυ . πr2............(2)
Momentum sudut
L=2mυπ r2..................(3)
Jika
μL
=eυπ r2
2mυπ r2
μL
=e2m
μ=eL2m ............(4)
Untuk suatu orbit elektron faktor orbital
G=L maka
μe=eη
2meL
..................(5)
μl=μB
μL
.....................(6)
μB=e
2mη= eh
2m 2π ........(7)
e=mua tan elektron=1,6 x10−19 coulombm=massaelektron=9,1 x10−28 gramh=tetapanplank=6,3 x10−34 jsμB=bhormagnetron=5 ,79 x10−5eV / tesla
Spin elektron
Elektron dianggap sebagai bola bermuatan yang berputar pada sumbunya sehingga geraknya
berhubungan dengan momentum sudut. Karena elektron bermuatan negatif. Maka moment
magnet elektron μsberlawanan arah dengan momentum sudut elektron.
Bila S: bilangan spin elektron maka menurut teori drive maka harga s diperbolehkan s =1/2,
sehingga besarnya momentum sudut spin elektron.
S=√s (s+1) h2π ......................(8)
Untuk S kearah Z
Se=ms μ=±1
2μ
………………(9)
Ms=+1/2 bilangan kwantum spin electron
Moment magnet karena spin:
PERCOBAAN II
ELEKTRON SPIN RESONANSI
OLEH:
Nama : OKTA FOLORENSE TOBING
NIM :1303112191
Dosen : Drs. WALFRED TAMBUNAN, M.Si
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA Dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014