Resonansi Gelombang Bunyi

15
Resonansi Gelombang Bunyi

Transcript of Resonansi Gelombang Bunyi

Page 1: Resonansi Gelombang Bunyi

Resonansi Gelombang Bunyi

Page 2: Resonansi Gelombang Bunyi

Anggota Kelompok4G IF 38-04

1. Ardha Fatika (1301144224)2. Graham Desmon S

(1301141264)3. Muh. Aswan Abidin

(1301144084)4. Sri Reski Anita (1301140204)

Page 3: Resonansi Gelombang Bunyi

Daftar IsiTujuan

Alat dan Bahan

Dasar Teori

Pengolahan Data

Momen Inersia

Analisis

Kesimpulan

Saran

Page 4: Resonansi Gelombang Bunyi

Tujuan

1. Memahami peristiwa resonansi gelombang bunyi

2. Menentukan kecepatan rambat bunyi dalam udara

3. Memahami pengaruh perubahan suhu terhadap cepat rambat bunyi

Home

Page 5: Resonansi Gelombang Bunyi

Alat dan Bahan

1. Audio Frequency Generator + speaker2. Tabung Resonansi Berskala3. Reservoir Air dari plastik4. Selang Karet

Home

Page 6: Resonansi Gelombang Bunyi

Dasar Teori• Peristiwa resonansi adalah ikut

bergetarnya benda lain dengan frekuensi sama dengan sumbernya. Resonansi gelombang bunyi pada tabung udara (dikenal dengan pipa organa) adalah ikut bergetarnya molekul udara dengan frekuensi sama dengan sumber bunyi, secara fisik peristiwa ini dapat diketahui dengan bertambah kerasnya suara sumber. Bedasarkan teori di atas, kejadian ini terjadi jika hasil superposisi gelombang datang dan pantul berupa gelombang berdiri. Dalam praktikum ini digunakan tabung dengan salah satu ujung terbuka dan ujung yang lain tertutup. Di ujung terbuka diletakkan sumber bunyi sedang ujung tertutup berupa batas antara udara dan cairan, lihat gambar .

Home

Page 7: Resonansi Gelombang Bunyi

• Sebuah gelombang jika melalui dua buah medium, maka gelombang tersebut akan ditransmisikan dan dipantulkan. Pada kejadian tersebut berlaku kekekalan energy atau daya, hal tersebut dapat dinyatakan dalam amplitudo. Besarnya amplitudo gelombang transmisi dan amplitudo gelombang pantul sangat bergantung pada rapat massa medium (dalam optic rapat massa ini dikenal dengan indeks bias). Jika gelombang datang dari medium rapat ke medium sangat renggang, maka amplitudo pantul sangat kecil (dapat dianggap nol) dan besar amplitudo transmisi mendekati amplitudo gelombang datang. Dan sebaliknya, jika gelombang datang dari medium renggang ke medium sangat rapat, maka amplitudo gelombang transmisi mendekati nol.

• Pengamatan fenomena resonansi dapat kita lakukan pada tabung resonansi yang panjang kolom udaranya bisa diatur dengan cara menaikkan atau menurunkan permukaan air. Resonansi akan terjadi pada saat panjang kolom udara sama dengan ¼λ , ¾λ, dst.

Page 8: Resonansi Gelombang Bunyi

• Secara umum kita dapat menuliskan persamaan diatas menjadi

Dengan n = 1, 2, 3, …

Page 9: Resonansi Gelombang Bunyi

• Diketahui bahwa hubungan cepat rambat bunyi di udara dengan panjang gelombang adalah λ=v/f, maka panjang tabung resonansi ketika terjadi resonansi adalah

L=(2n-1)/4 v/f• Rumus rumus diatas tepat apabila diameter tabung jauh lebih kecil

daripada panjang gelombang yang dirambatkan. Dalam keadaan demikian tidak ada energi gelombang yang keluar dari ujung terbuka.

• Jika ukuran diameter tabung tidak kecil dibandingkan dengan panjang gelombang bunyi, titik perut gelombang terjadi tidak tepat pada ujung terbuka, melainkan terjadi pada jarak e dari ujung tabung, hal ini tergantung pada frekuensi yang dirambatkan. Dengan adanya koreksi ini, persamaan untuk panjang tabung menjadi

L+en=(2n-1)/4 v/f

Page 10: Resonansi Gelombang Bunyi

Audio frequency Generator

Audio frequency generator adalah alat untuk menghasilkan gelombang dengan amplitudo, frekuensi, dan bentuk gelombang yang bisa kita atur. Pada praktikum ini, afg akan disambungkan ke speaker sehingga bunyi yang keluar dari speaker dapat diatur sesuai dengan yang dibutuhkan

1. Pengatur frekuensi

2. Orde frekuensi

3. Pengatur volume

4. Orde volume

5. Pengatur jenis gelombang

6. Output

Page 11: Resonansi Gelombang Bunyi

Prosedur praktikum

• Dalam percobaan ini kita menggunakan rumus (C) untuk menghitung percepatan rambat gelombang bunyi dalam gas (udara) dan nilai koreksi 3.

• 1. persiapkan tabung resonansi (1) yang telah dihubungkan dengan reservoir berisi air (2) melalui selang karet (3). Atur reservoir ke atas hingga air hampir mencapai mulut tabung

• 2 hubungkan speaker dengan AFG (audio frekuensi generator). Hidupkan AFG gunakan gelombang sinus pada frekuensi f1 (ditentukan asisten, 300 Hz < f1<1000Hz). Atur amplitudo hingga terdengar bunyi yang cukup jelas tetapi tidak mengganggu sesama praktikan

• 3 Turunkan permukaan air dalam tatbung dengan menurunkan reservoir secara perlahan. Bunyi akan melemah dan kemudian menguat pada titik tertentu. Catat kedudukan dan kemudian menguat pada titik tertentu. Catat kedudukan permukaan air saat bunyi menguat, turunkan lagi secara perlahan dan ulangi mencatat saat bunyi kembali menguat.

• 4 lakukan kebalikannya bermula saat posisi permukaan air di dasar tabung resonansi, saat reservoir berada di posisi bawah lalu dinaikkan perlahan. Permukaan air akan naik pelan-pelan. Amati resonansi-resonansi yang terjadi. Catat kedudukan air saat terdengar suara keras.

• 5. ulangi langkah 2-4 dengan menggunakan frekuensi yang berbeda, misal f2 dan f3 (tanya asisten)

Page 12: Resonansi Gelombang Bunyi

Analisis1. Bandingkan nilai V yang anda dapatkan menurut ketiga cara diatas, mana menurut anda yang lebih baik. Jelaskan alasannya.2. Bandingkan hasil cepat rambat bunyi di udara yang anda dapatkan dengan cepat rambat bunyi referensi yang sering digunakan. Uraikan analisis anda.3. Jelaskan pengaruh perubahan tegangan generator audio terhadap pengamatan yang anda lakukan.4. Jelaskan pengaruh perubahan frekuensi terhadapt nilai cepat rambat gelombang bunyi di udara yang anda dapatkan.5. Jelaskan pengaruh perubahan suhu (t) terhadap cepat rambat bunyi yang didapatkan.6. Jika diinginkan jumlah nada yang lebih banyak lagi, apa yang harus dilakukan dikaitkan dengan praktikum yang anda lakukan.7. Mengapa titik-titik Ln ditentukan berdasarkan keras tidaknya suara yang didengar? Jelaskan jawaban anda8. Bagaimana jika air yang anda gunakan diganti dengan zat air yang lebih kental? Uraikan analisa anda

Home

Page 13: Resonansi Gelombang Bunyi

Kesimpulan

Jadi Gerak Melingkar Beraturan itu mempunyai kecepatan yang tetap dengan arah gaya menuju pusat lingkaran sehingga ini merupakan terjadinya gaya sentripetal pada gerak ini, tapi gaya sentripetal ada juga yang tidak bergerak menuju pusat lingkaran sehingga gaya fiktif yang melawan gaya sentripetal.

Home

Page 14: Resonansi Gelombang Bunyi

Saran

Sebaiknya ketika praktikum mahasiswa harus mempraktekkan cara kerja alat sehingga mahasiswa bisa mendapat hasil yang pasti dan bisa lebih mengerti lagi. Dalam praktikum GLB juga ini sebaiknya memperhatikan waktu ketika praktikum dimulai agar semua hal yang menyangkut tentang materi ini bisa terselesaikan dengan baik.

Home

Page 15: Resonansi Gelombang Bunyi

TERIMA KASIH