RepKas IKM

download RepKas IKM

of 5

description

kesehatan

Transcript of RepKas IKM

LAPORAN REFLEKSI KASUSPEMBERIAN ASI YANG TIDAK EKSKLUSIF

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Indonesia

Disusun Oleh:

Nama: Firdaus Novan N

NIM: 13712015

DPF: dr. Titik Kuntari,MPH

DPK: dr. Eko Windu Nugroho, M.KesKEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2013FORM REFLEKSI KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIANama Dokter Muda: Firdaus Novan N

NIM : 13712015Stase

: Ilmu Kesehatan Masyarakat

Identitas Pasien

Nama / Inisial

: Ny AUmur

: 32 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Jenis Refleksi : lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib)

a. Ke-Islaman*

b. Etika/ moral

c. Medikolegal

d. Sosial Ekonomi

e. Aspek lain

Form uraian

1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).

Pada tanggal 8 November 2013, saya beserta teman-teman dokter muda sedang melakukan SMD guna melaksanakan penugasan Epidemiologi tentang ASI Ekslusif. Saya melakukan survei kepada salah satu Ibu yang sedang hamil dengan riwayat paritas G3P2A0. Dari data yang didapat, memang terdapat Sikap dan pengetahuan yang kurang terkait dengan ASI Eksklusif. Ibu A, sebut saja begitu, sudah tau tentang ASI Ekslusif tetapi dalam mengartikannya belum bisa. Ibu A menjelaskan bahwa ASI Eklusif adalah pemberian ASI sampai dengan usia bayi berumur 2 tahun. Selain pengetahuan, sikap Ibu A juga masih kurang dalam penerapan pemberian ASI Eklusif. Dari riwayat kedua anak yang terdahulu didapatkan informasi bahwa kedua anak terdahulu mendapat ASI hanya sampai 4 bulan dan 5 bulan, kemudian bayi sudah diberikan MPASI. Sedangkan pengertian ASI Ekslusif sendiri adalah pemberian ASI saja sampe usia 6 bulan. Pengetahuan dan Sikap yang kurang ini dilatarbelakangi pengaruh budaya setempat yang masih beberapa berasumsi bahwa semakin cepat anak diberi makanan tambahan maka akan membuat semakin cepat tumbuh dan kembangnya. Dari kasus ini, saya mengambil aspek medikolegal dan keislaman terkait masalah ini.

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus

Pemilihan kasus ASI Ekslusif ini karena masih adanya bayi yang tidak diberikan ASI secara eksklusif di Desa Ngrombo. Pada saat melakukan pendataan terkait Kesehatan Ibu dan Anak, ternyata masih adanya pengetahuan dan sikap yang kurang. Salah satunya adalah masalah pemberian ASI eksklusif yang belum terlaksana dengan baik pada beberapa Ibu. Permasalahan ini terkait pengetahuan Ibu-Ibu pada masa lalu kurang dan opini yang salah sehingga berlanjut kepada Ibu-Ibu pada masa sekarang. Tetapi hanya ada beberapa Ibu masih kurang baik dalam pemberian ASI Eksklusif. Dengan adanya tenaga kesehatan terutama Bidan dan Puskesmas sudah sangat membantu Ibu-Ibu lainya dalam memberi pemahaman terkait ASI Eksklusif. Pemilihan kasus ini tentunya didasari akan kebersamaan dalam hal pemajuan kesehatan. Dengan adanya pemilihan kasus ini dapat memberi gambaran, informasi permasalahan terkini tentang KIA.

3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai *

*pilihan minimal satu

di Indonesia, perundang-undangan mengenai ASI sudah disahkan. Sekarang setiap Ibu yang mempunyai bayi berkewajiban memberikan ASI Eksklusif. Peraturan ini tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Dalam UU kesehatan ini, bayi berhak untuk mendapat ASI Ekesklusif yangdijelaskan pada pasal 128 ayat1 yang berbunyi,setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.

Dengan UU ini, setiap anak yang baru dilahirkan dalam kondisi normal (bayi sehat dan ibu sehat, tidak mengalami gangguan pada ASI) berhak untuk mendapatkan ASI secara Ekslusif. Tidak hanya tugas seorang ibu tetapi peran serta keluarga, pemerintah, masyarakat harus mendukung ibu bayi dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus seperi ruang khusus laktasi.

Terkait dengan pasal 128 tadi, UU ini kemudian menetapkan sanksi yang termuat dalam pasal 200, yakni setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif sebagai mana dimaksud dalam pasal 128 yat (2) dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah. Lanjutan pasal tersebut pada pasal 201 dinyatakan bahwa tindak pidana dilakukan oleh korporasi, selain tindak pidana dan dikenakan denda. Pidana yang dikenakan dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda pada pasal 200. Itu artinya denda bagi korporasi yang melanggar pasal 200 adalah paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Dalam pasal 201 ayat (2) disebutkan juga bahwa selain tindak pidana dan denda, korporasi dapat dijatuhi pidana tuntutan beripa: a. Pencabutan izin usaha; dan/atau b. Pencabutan status badan hukum.

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuaiDalam agama islam, sudah jelas bahwa pentingnya dan anjuran pemberian ASI pada bayi. Banyak ayat Al Quran terkait masalah pemberian ASI dan hokum-hukum yang terkait dengannya. Diantaranya adalah apa yang disebutkan pada firman Allah taala:

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. (Al-Baqarah : 233]

di dalam ayat di atas dianjurkan agar para ibu menyusui bayi mereka selama dua tahun penuh, walaupun demikian hukumnya bukan wajib. Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa bayi dapat dicarikan susu ibu lain apabila sang ibu berhalangan atau meninggal, agar tetp dapat manfaat dari air susu ibu.

Umpan balik dari pembimbing

TTD Dokter Pembimbing

TTD Dokter Muda

-----------------------------------

------------------------------