Status IKM

40
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650 Telp. (021) 95380533 Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas   HIPERTENSI   Page 1 STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 23 SEPTEMBER   16 NOVEMBER 2013 Hari / Tanggal pengambilan data : Senin, 21 Oktober 2013 Hari / Tanggal intervensi : Rabu, 23 Oktober 2013 Masalah Kesehatan : Hipertensi Tempat pengambilan data /wawancara : RT 03/ RW 01 Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur Hari/Tanggal ujian : Senin, 11 November 2013 Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Nama : Ronaldo Yusuf Pantas Sianturi NIM : 0861050117 Tanda tangan :

description

IKM

Transcript of Status IKM

Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen IndonesiaJl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (021) 95380533

Status UJIAN ILMU Kesehatan MasyarakatPeriode 23 september 16 november 2013

Hari / Tanggal pengambilan data: Senin, 21 Oktober 2013Hari / Tanggal intervensi: Rabu, 23 Oktober 2013Masalah Kesehatan: HipertensiTempat pengambilan data /wawancara : RT 03/ RW 01 Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung, Jakarta TimurHari/Tanggal ujian : Senin, 11 November 2013Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama: Ronaldo Yusuf Pantas SianturiNIM: 0861050117Tanda tangan:

I. PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGHipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir disetiap negara, hipertensi menduduki tingkat pertama sebagai penyakit yang paling sering dijumpai (WHO, 2000). Sekitar 1 miliyar penduduk dunia menderita hipertensi, dan mengkontribusikan lebih dari 7,1 juta kematian di dunia tiap tahunnya (WHO, 2002).Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah diukur dengan spygmomamometer yang telah dikalibrasi dengan tepat (80 % dari ukuran manset menutupi lengan) setelah pasien beristirahat nyaman, posisi duduk punggung tegak atau terlentang paling sedikit (Yogiantoro, 2006). Tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. (Anies, 2006). Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai faktor risiko terhadap timbulnya hipertensi. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukkan 1,8% - 28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita Hipertensi (Yundini, 2006). Tekanan darah cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya umur, kemungkinan seseorang menderita hipertensi juga semakin besar. Pada umumnya penderita hipertensi adalah orang-orang yang berusia 40 tahun namun saat ini tidak menutup kemungkinan diderita oleh orang berusia muda. (Suheni Y, 2007). Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bakan menurun drastis. (Ricky, 2008).Penyakit Hipertensi akan meningkat sejalan dengan bertambahnya umur, dari 5% pada usia 20 tahun menjadi 45% pada umur 70 tahun (Moerdono, 2004). Diperkirakan 2/3 dari pasien hipertensi yang berumur lebih dari 60 tahun akan mengalami payah jantung kongestif, infark miokard, stroke diseksi aorta dalam lima tahun bila hipertensinya tidak diobati (Tjokronegoro, 2001). Satu dari lima pria berusia antara 35-40 tahun memiliki tekanan darah yang tinggi. Angka prevalensi tersebut menjadi dua kali lipat pada usia antara 45-54 tahun. Sebagian dari mereka yang berusia 55-64 tahun mengidap penyakit ini. Pada usia 65-74 tahun prevalensinya menjadi lebih tinggi sekitar 60% menderita hiperteensi. Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertembahan umur. Pasien yang berumur di atas 60 tahun, 50-60 % mempunyai tekanan lebih besar atau sama dengan 140 /90 mmHg. Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah umur. Pria yang berusia < 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan darah berbanding 130/90 mmHg atau lebih, sedangkan yang berusia > 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan darah 145/95 mmHg atau lebih (Suheni Y, 2007). World Health Organization (WHO), memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama atau di atas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin, sebagaimana pada populasi umum, kejadian tekanan darah tinggi tidak terdistribusi secara merata. Hingga 55 tahun lebih banyak pada pria. Pada saat terjadi menopause (umur 51 tahun), tekanan darah pada wanita terus meningkat, sampai usia 75 tahun takanan darah tinggi lebih banyak terjadi pada wanita (Muhammadun, 2010). Berbagai penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukan bahwa 1,8% - 28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Angka 1,8 % berasal dari penelitian di Desa Kalirejo, Jawa Tengah dan nilai 28,6 % dilaporkan dan hasil penelitian di Sukabumi, Jawa Barat (Suheni Y, 2007). Hasil penelitian Oktora (2007) mengenai gambaran penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2005 didapatkan penderita hipertensi meningkat secara nyata pada kelompok umur 45-54 tahun yaitu sebesar 24,07% dan mencapai puncaknya pada kelompok umur 65 tahun yaitu sebesar 31,48%. Jika dibandingkan antara pria dan wanita didapatkan wanita lebih banyak menderita hipertensi yaitu sebesar 58,02% dan pria sebesar 41,98%. Menurut Bustan (2000), banyaknya penderita hipertensi diperkirakan sebesar 15 juta bangsa indonesia tetapi dengan hanya 4% yang dengan hipertensi terkontrol. Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:1. LingkunganLingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya2. PerilakuPerilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.3. Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan.4. KeturunanKeturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan asma bronkhial.

Bagan Hendrik L BlumMenurut Hendrik L blum ada 4 hal yang dapat mempengaruhi kesehatan, yaitu: Lingkungan, perilaku , pelayanan kesehatan dan yang terakhir herediter. Dengan demikian jika dikaitkan dengan masalah hipertensi aka didapatkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Hipertensi, yaitu: 1. LingkunganFaktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara stress dengan hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.2. PerilakuJoint National Commite On Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure menurut Bustan (2000), antara lain : a) Menurunkan BB (berat badan). Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih. Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh terhadap tekanan darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam prevalensi dan kontol hipertensi. b) Pembatasan konsumsi garam dapur. Mengurangi asupan natrium. Apabila diet tidak membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat anti hipertensi oleh dokter. c) Kurangi alkohol. Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol. Kafein dapat memacu jantung bekerja lebih cepat, sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada detiknya. Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari dapat meningkatkan risiko hipertensi. d) Menghentikan rokok. Merokok menyebabkan peninggian tekanan da rah. Peokok berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis. e) Olahraga teratur. Meningkatkan aktivitas fisik. Orang yang beraktivitas rendah berisiko terkena hipertenssi 30-50 % daripada yang aktif. Oleh karena itu, aktivitas fisik antara 30-45 menit sebanyak > 3x/hari penting sebagai pencegahan primer dari hipertensi. f) Diet rendah lemak jenuh. g) Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah). h) Setelah umur 30 tahun, periksa tekanan darah setiap tahun. i) Jangan merokok/ minum alkohol. j) Kurangi berat badan bila berlebihan. k) Lakukan latihan aerobik. l) Pelajari cara-cara mengendalikan stress (Ricky, 2008).3. Pelayanan KesehatanBerdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.4. HerediterFaktor bawaan dari orang tua penting dalam menentukan apakah akan menderita tekanan darah tinggi atau tidak. Kemungkinan menderita tekanan darah tinggi kurang lebih 1:3 jika salah saru orang tua menderita tekanan darah tinggi atau pernah mendapat stroke sebelum usia 70 tahun. Resiko ini meningkat menjadi 3:5 jika kedua orang tua menglaminya. Riwayat keluarga yang menunjukan adanya tekanan darah yang meninggi merupakan faktor resiko yang paling kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi di masa yang akan datang. Tekanan darah kerabat tingkat pertama (orang tua saudara kandung) yang dikoreksi terhadap umur dan jenis kelamin tampak pada semua tingkat tekanan darah (Susalit et al. 2003). Peran faktor genetik terhadap hipertensi primer dibuktikan dengan berbagai faktor yang dijumpai. Adanya bukti bahwa kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada pasien kembar monozigot dari pada heterozigot . jika salah satu diantaranya menderita hipertensi. Menyokong pendapat bahwa genetik mempunyai pengaruh terhadap timbulnya hipertensi. Keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi, mempunyai kecenderungan yang besar bagi keturunanya menderita hipertensi. Sebanyak 60% penderita hipertensi didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarganya (Tjokronegoro, 2001). Pada 70-80% kasus hipertensi primer didapat riwaya hipertensi pada kedua orang tua dugaan terhadap hipertensi primer makin kuat (Tjokronegoro, 2001).

Menurut dasar epidemiologi (Triangle Epidemiology) apabila ada perubahan dari salah satu faktor, maka akan terjadi perubahan keseimbangan diantara mereka, yang berakibat akan bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan.1. Host (Penjamu)Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit hipertensi pada penjamu :a. Daya Tahan Tubuh Terhadap PenyakitDaya tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi, aktifitas, dan istirahat. Dalam hidup modern yang penuh kesibukan juga membuat orang kurang berolagraga dan berusaha mengatasi stresnya dengan merokok , minum alkohol, atau kopi sehingga daya tahan tubuh menjadi menurun dan memiliki resiko terjadinya penyakit hipertensi.b. GenetikPara pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi (genetik) dengan resiko untuk juga menderita penyakit ini.c. UmurPenyebaran hipertensi menurut golongan umur agaknya terdapat kesepakatan dari para peneliti di Indonesia. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.Tetapi di atas usia tersebut, justru wanita (setelah mengalami menapouse) berpeluang lebih besar. Para pakar menduga perubahan hormonal berperan besar dalam terjadinya hipertensi di kalangan wanita usia lanjut. Namun sekarang penyakit hipertensi tidak memandang golongan umur.d. Jenis KelaminHasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2005 menunjukkan prevalensi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi,yaitu 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya lebih banyak pria menderita hipertensi dibandingkan dengan perempuan.e. Adat KebiasaanKebiasaan- kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan bagi orang tersebut seperti:- Gaya hidup modern yang mengagungkan sukses, kerja keras dalam situasi penuh tekanan, dan stres terjadi yang berkepanjangan adalah hal yang paling umum serta membuat orang kurang berolagraga, dan berusaha mengatasi stresnya dengan merokok, minum alkohol atau kopi, padahal semuanya termasuk dalam daftar penyebab yang meningkatkan resiko hipertensi.- Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam ini sulit dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi makanan di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).- Pola makan yang salah, faktor makanan modern sebagai penyumbang utama terjadinya hipertensi. Makanan yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah tinggi, dapat meningkatkan tekanan darah kerana mengandung natrium dalam jumlah yang berlebih.f. PekerjaanStress pada pekerjaan cenderung menyebabkan terjadinya hipertensi berat. Pria yang mengalami pekerjaan penuh tekanan, misalnya penyandang jabatan yang menuntut tanggung jawab besar tanpa disertai wewenang pengambilan keputusan, akan mengalami tekanan darah yang lebih tinggi selama jam kerjanya, dibandingkan dengan rekannya mereka yang jabatan nya lebih longgar tanggung jawabnya. Stres yang terlalu besar dapat memicu terjadinya berbagai penyakit misalnya sakit kepala,sulit tidur, tukak lambung, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.g. Ras/SukuIndividu kulit hitam memiliki prevalensi kejadian hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan orang kulit putih. Prevalensi hipertensi telah dilaporkan meningkat sebesar 50% pada orang kulit hitam. Kebanyakan penelitian di Inggris dan Amerika Serikat tidak hanya melaporkan prevalensi yang lebih tinggi tetapi juga kesadaran yang lebih rendah mengenai hipertensi pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih.Prevalensi dan kejadian hipertensi pada orang Amerika-Meksiko sama dengan atau lebih rendah dibandingkan non-Hispanik kulit putih. NHANES (National Health Examination Surveys) III melaporkan prevalensi usia terhadap hipertensi pada 20,6% pada Amerika-Meksiko dan 23,3% pada non-Hispanik kulit putih.

2. Agent (Penyebab Penyakit)Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Untuk penyakit hipertensi yang menjadi agen adalah :a. Faktor Nutrisi- Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, natrium memegang peranan penting terhadap timbulnya hipertensi. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.- Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyataannya, konsumsi berlebih karena budaya masak-memasak masyarakat kita yang umumnya boros menggunakan garam. Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar.- Minuman berkafein dan beralkohol.Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat meningkatkan resiko hipertensi- Juga terbukti adanya hubungan antara resiko hipertensi dengan makanan cepat saji yang kaya daging. Makanan cepat saji juga merupakan salah satu penyebab obesitas (berat badan berlebih ). Dilaporkan bahwa 60% penderita hipertensi mempunya berat badan berlebih.b. Faktor KimiaPada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).c. Faktor Biologi- Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar diketahui, namun peniliti telah membuktikan bahwa tekanan darah tinggi berhubungan dengan resistensi insulin dan/ atau peningkatan kadar insulin (hiperinsulinemia). Keduanya tekanan darah tinggi dan resistensi insulin merupakan karakteristik dari sindroma metabolik , kelompok abnormalitas yang terdiri dari obesitas, peningkatan trigliserid, dan HDL rendah (kolesterol baik) dan terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah.- Walaupun sepertinya hipertensi merupakan penyakit keturunan, namun hubungannya tidak sederhana. Hipertensi merupakan hasil dari interaksi gen yang beragam, sehingga tidak ada tes genetik yang dapat mengidentifikasi orang yang berisiko untuk terjadi hipertensi secara konsisten.- Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko terjadi hipertensi.d. Faktor Fisik- Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.- Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.- Berat badan yang berlebih akan membuat seseorang susah bergerak dengan bebas. Jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa darah agar bisa menggerakkan berlebih dari tubuh terdebut. Karena itu obesitas termasuk salah satu yang meningkatkan resiko hipertensi.3. Environment (Lingkungan)Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia serta pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup misalnya gaya hidup kurang baik seperti gaya hidupnya penuh dengan tekanan (Stres). Stres yang terlalu besar dapat memicu terjadinya berbagai penyakit seperti hipertensi. Dalam kondisi tertekan adrenalin dan kortisol dilepaskan ke aliran darah sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah agar tubuh siap beraksi. Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.Terdapatnya perbedaan keadaan geografis, dimana daerah Pantai lebih berisiko terjadinya penyakit hipertensi dibading dengan daerah pegunungan, karena daerah pantai lebih banyak terdapat natrium bersama klorida dalam garam dapur sehingga Konsumsi natrium pada penduduk pantai lebih besar dari pada daerah pegunungan.Penyakit hipertensi ditemukan di semua daerah di Indonesia dengan prevalensi yang cukup tinggi. Dimana daerah perkotaan lebih dengan gaya hidup modern lebih berisiko terjadinya penyakit hipertensi dibandingkan dengan daerah pedesaan.

DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFIa. Data GeografiKecamatan cipayung terletak antara 1060 49 35 Bujur Timur dan 060 10 37 lintang selatan, dengan luas wilayah 27,36 kilometer persegiJumlah penduduk di kecamatan Cipayung ini sekitar 121.151 jiwa, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 30.026 dengan tingkat pertumbuhan penduduk 2,30% pertahun. Jumlah RW sebanyak 56 RT 498 kepala keluarga 35.400. Secara persentase, lahan dikecamatan Cipayung didominasi oleh kegiatan perumahan besar 73,32% dan total seluruh kecamatan dengan peruntukan terkecil berupa industri sebesar 1,07%. Secara administrasi kecamatan cipayung terdiri atas 8 kelurahan. Masing-masing kelurahan mempunyai luas yang sangat bervariasi.

Luas kelurahan di kecamatan Cipayung.NoKelurahanKode PosLuas (Ha)

1Lubang Buaya13810372.20

2Ceger13820363.60

3Cipayung13840308.50

4Munjul13850190.30

5Pondok Ranggon ( 2 Puskesmas)13860366.02

6Cilangkap13870603.54

7Setu13880325.12

8Bambu Apus ( 2 Puskesmas)13890316.50

KECAMATAN CIPAYUNG2,845.78

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2012i. Batas Wilayah Adapun batas wilayah sebagai berikut :1. Sebelah utara : jalan pintu 1, bagian barat tembok TMII, jalan pintu II bagian Timur TMII, dan jalan raya pondok gede bekasi1. Sebalah Selatan : patok batas daerah khusus DKI Jakarta dan jawa barat (Patok no 148 165)1. Sebelah Timur : kali sunter ( pilar batas no 125 148)1. Sebelah Barat : Jalan Raya tol jagorawi Kecamatan Ciracasii. Keadaan Geografis Kelurahan Lubang BuayaKelurahan Lubang Buaya terletak di Kecamatan Cipayung wilayah Jakarta Timur Luas wilayah Kelurahan Lubang Buaya adalah 372.20ha, terdiri dari 12 Rukun Warga dan terbagi menjadi 106 Rukun Tetangga.b. Data Demografi Jumlah PendudukJumlah penduduk Kecamatan Cipayung sampai dengan Bulan Desember Tahun 2012 dapat kami laporkan sebagai berikut :NOKELURAHANJUMLAHLELAKIWANITAKK

PENDUDUK

1 Lubang Buaya 67,576 34,749 32,827 8,656

2 Setu 16,624 9,011 7,613 3,990

3 Bambu Apus 26,028 13,372 12,656 5,617

4 Ceger 20,369 10,585 9,784 4,446

5 Cipayung 26,202 13,688 12,514 7,438

6 Cilangkap 25,029 12,944 12,085 2,890

7 Munjul 23,396 12,016 11,380 5,170

8 Pondok Ranggon 24,373 12,612 11,761 4,577

JUMLAH 229,597 118,977 110,620 42,784

Sumber data : Kantor Camat Kecamatan CipayungJumlah penduduk di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2012 berjumlah 229.597 jiwa, terdiri dari laki-laki 118.977 jiwa dan perempuan 110.620 jiwa.Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Lubang Buaya sampai Bulan Desember 2012 adalah 67.576 jiwa, terdiri dari 34.749 penduduk laki-laki; 32.827 penduduk perempuan; dan 8.656 KK.

Struktur PendudukStruktur penduduk di wilayah Kecamatan Cipayung adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Struktur Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Kelurahan Di Kecamatan Cipayung Tahun 2013NOUMUR / TAHUNLAKIWANITAJUMLAH

10 - 4 11,879 10,343 22,222

2 5 - 9 10,021 8,827 18,848

3 10 - 14 13,888 8,791 22,679

415 - 19 8,406 7,988 16,394

520 - 24 8,938 8,019 16,957

625 - 29 9,332 8,246 17,578

730 - 34 8,005 7,206 15,211

835 - 39 7,301 6,201 13,502

940 - 44 7,097 6,308 13,405

1045 - 49 6,488 5,757 12,245

1150 - 54 5,314 4,422 9,736

1255 - 59 4,042 3,626 7,668

1360 - 64 3,551 2,895 6,446

1465 - 69 2,393 2,557 4,950

1570 - 7414141221 2,635

1675 ke atas13631289 2,652

JUMLAH 109,432 93,696 203,128

Tabel Piramida Penduduk berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Tabel 2. Mobilitas PendudukNOWilayahLAHIRMATIPINDAH DATANG

L PLPLPLP

1 Januari105854133109104186170

2 Februari86734138100118218192

3 Maret9310038379899178180

4 April981044038100101183194

5 Mei1031083837102103185175

6 Juni1271124032143139181163

7 Juli1551443729144127205204

8 Agustus11396543596137135148

9 September1151104730120125163176

10 Oktober1251294940178159164173

11 Nopember1511313035136130205234

12 Desember1902103330135156190188

JUMLAH135613174473811352139420072027

Tabel 3. Penduduk Menurut Golongan Umur di Kelurahan Lubang BuayaNOUMURWNIWNAJUMLAHSELURUHNYA

LKPRJumlahLKPRJumlah

1.0-42.9903.2926.282---6.282

2.5-93.0273.3096.336---6.336

3.10-147.1452.6619.806---9.806

4.15-192.3173.0405.357---5.357

5.20-242.2942.6994.993---4.993

6.25-292.6212.8625.483---5.483

7.30-341.2792.0983.377---3.377

835-391.2862.7364.0491-14.050

940-441.8291.7893.618---3.618

1045-491.7011.5933.294---3294

1150-541.5581.3712.929---2.929

1255-591.2881.7773.065---3.065

13.60-641.1481.5252.673---2.673

14.65-691.0711.1162.187---2.187

1570-742.8026283.430---3.430

1675+9269211.847---1.847

JUMLAH35.28233.44468.7261-168.727

Tabel 4. Struktur penduduk menurut RW dan KK di Kelurahan Lubang BuayaNORWLuas WilayahJumlah KKWNIJumlah

LKPRJumlah

10014.6122041273235526284

20023.0601812252923234852

30033.3201805336931646533

40042.6421718290929185827

50052.4701599287828365714

60062.5721833249826815179

70072.8801638549728998396

80082.7731575299522685263

90093.3741603268626985384

100103.1901608263132625893

110113.5471641233627245060

12122.7801582222221194341

JUMLAH37.22020.45535.28233.44468.726

Fasilitas Kesehatan di Wilayah Lubang Buaya

Tabel 5. Fasilitas KesehatanNO.JENISJUMLAHKETERANGAN

1.Rumah Sakit-

2.Pukesmas2

3.Pos Kesehatan-

4.Pos Yandu28

5.UPGK-

6.Klinik Kesehatan7

7.BKIA1

8.R.S Bersalin1

Jumlah33

Jumlah Tenaga Medis/KesehatanTabel 6. Tenaga Medis/ KesehatanNo.JENISJUMLAH

1.Dokter Anak2

2.Bidan11

3.Dukun Beranak-

4.Sinshe3

5.Apotek1

JUMLAH17

Pola PenyakitPola penyakit terpilih di wilayah Lubang Buaya berdasarkan pasien yang berkunjung ke Puskesmas, yaitu 10 penyakit terbanyak sebagai berikut :

Tabel 7. Laporan 10 Penyakit Terbanyak Kelurahan Lubang BuayaNONAMA PENYAKITJUMLAH%

1.Infeksi akut pada saluran pernapasan bagian akut ( ISPA)653960

2.Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat( Rematik, Penyakit tulang )121711

3.Penyakit kulit infeksi7657

4.Penyakit Kulit Alergi5535

5.Gangguan Neurotik4674

6.Diare4444

7.Penyakit Tekanan Darah Tinggi3103

8.Infeksi penyakit usus yang lain2992

9.Gastritis2532

10.Asma2232

JUMLAH11070100

Gambar1. Diagram batang 10 penyakit terbanyak di wilayah Lubang Buaya tahun 2012

Tabel 8 Data Jumlah Penduduk Berusia Lebih dari 40 Tahun dan yang Menderita Hipertensi di Wilayah Kecamatan Cipayung Tahun 2012NOKELURAHANJUMLAH PENDUDUK YANG BERUSIA > 40 TAHUNJUMLAH PENDUDUK BERUSIA > 40 TAHUN YANG MENDERITA HIPERTENSI%

1.Lubang Buaya16.53677012,76

2.Setu4.9451022,06

3.Bambu Apus7.12082911,64

4.Ceger5.0522585,10

5.Cipayung6.8741.41120,53

6.Cilangkap6.035830,50

7.Munjul5.9335829,81

8.Pondok Ranggon5.9031.04817,75

JUMLAH58.3985.0838,70

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Cipayung Tahun 2012, Biro Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2012

Tabel 9 Data Jumlah Penduduk Berusia Lebih dari 40 Tahun dan yang Menderita Hipertensi di wilayah Kelurahan Lubang Buaya Tahun 2012NORWJUMLAH PENDUDUK YANG BERUSIA > 40 TAHUNJUMLAH PENDUDUK BERUSIA > 40 TAHUN YANG MENDERITA HIPERTENSI

1.01965189

2.02974103

3.03983121

4.041.101119

5.0599792

6.061.015146

JUMLAH6.035770

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Cipayung tahun 2012

Tabel 1.7 Data Jumlah Penduduk Berusia Lebih dari 40 Tahun dan yang Menderita Hipertensi di Wilayah RW 01 Kelurahan Lubang Buaya Tahun 2012NORTJUMLAH PENDUDUK YANG BERUSIA > 40 TAHUNJUMLAH PENDUDUK BERUSIA > 40 TAHUN YANG MENDERITA HIPERTENSI

10112821

20213728

30313434

40414932

50513624

60614627

70713523

JUMLAH965189

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Cipayung tahun 2012II. DIAGNOSIS MASALAHMasalah Kesehatan:HipertensiWilayah Masalah :RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta TimurSasaran:Seluruh warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun.Target Sasaran:20 orangJumlah KK:34 KKJumlah warga: 134 orang

Sebelum penyuluhan kesehatan, terlebih dahulu dilakukan wawancara tentang pengetahuan warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun mengenai Hipertensi. Setiap orang diberikan 10 (sepuluh) pertanyaan yang sama, dan hasilnya akan dievaluasi1. HASIL PRETESTTabel II.1 Hasil PretestNoPretest

190

260

390

440

570

670

740

850

950

1060

1160

1280

1330

1460

1590

1690

1770

1860

1930

2090

Jumlah1280

Rata-Rata64

Tabel II.2 Kriteria Nilai Rata-RataKategori NilaiRata-rata

Kurang 50

Cukup51 69

Baik 70

Tabel II.3 Data Jumlah Warga yang Menjawab Benar Mengenai Pengetahuan Hipertensi Sebelum Dilakukan Intervensi No.PengetahuanSebelum Intervensi

N%

1.Yang mengetahui tentang tekanan darah normal840

2.Yang mengetahui tentang pengertian hipertensi147

3.Yang mengetahui tentang tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi1680

4.Yang mengetahui tentang faktor risiko hipertensi840

5.Yang mengetahui tentang makanan yang perlu dihindari jika memiliki hipertensi1680

6.Yang mengetahui tentang gejala hipertensi 1995

7.Yang mengetahui tentang komplikasi hipertensi1575

8.Yang mengetahui tentang pencegahan hipertensi630

9.Yang mengetahui tentang pemeriksaan hipertensi945

10.Yang mengetahui tentang pola hidup sehat berkaitan dengan hipertensi1680

Berdasarkan hasil pretest didapatkan :1. 8 dari 20 responden (40%) mengetahui tekanan darah normal..2. 14 dari 20 responden (70%) mengetahui pengertian hipertensi.3. 16 dari 20 responden (80%) mengetahui tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi.4. 8 dari 20 responden (40%) mengetahui faktor risiko hipertensi.5. 16 dari 20 responden (80%) mengetahui makanan yang perlu dihindari jika memiliki hipertensi.6. 19 dari 20 responden (95%) mengetahui gejala hipertensi.7. 15 dari 20 responden (75%) mengetahui komplikasi hipertensi.8. 6 dari 20 responden (30%) mengetahui pencegahan dari hipertensi.9. 9 dari 20 responden(45%) mengetahui pemeriksaan hipertensi.10. 16 dari 20 responden (80%) mengetahui tentang pola hidup sehat berkaitan dengan hipertensi.

III. PERUMUSAN MASALAHDari hasil pre test yang dilakukan pada warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun, didapatkan :1. Dari kriteria nilai : Tingkat pengetahuan warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun mengenai Hipertensi sudah cukup.2. Dari nilai per pertanyaan :Tingkat pengetahuan warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun mengenai Hipertensi khususnya mengenai tekanan darah normal, faktor risiko dan pencegahan serta pemeriksaan dari hipertensi masih kurang.

IV. PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH1. Rencana Intervensi: Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi2. Tujuan a. Tujuan Umum:Meningkatkan pengetahuan warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun mengenai Hipertensi.b. Tujuan Khusus : Meningkatkan pengetahuan warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun mengenai pencegahan dari hipertensi. Meningkatkan pengetahuan warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun mengenai tekanan darah normal. Meningkatkan pengetahuan warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun mengenai faktor resiko dari hipertensi. Meningkatkan pengetahuan warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun mengenai pemeriksaan dari hipertensi.3. Sasaran : Seluruh warga RT 03/RW 01, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun4. Jumlah Sasaran : 134 orang5. Target Sasaran: 25 orang6. Rencana Kegiatan Hari/Tanggal: Rabu, 23 Oktober 2013 Jam: 08.00 09.30 WIB Tempat: POSYANDU DAHLIA Acara: Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi7. Sumber Daya Dokter Muda: 1 orang Petugas Kesehatan: 1 orang petugas puskesmas Kader: 2 orang Alat peraga : LCD, Layar, Laptop, leaflet8. Biaya operasional:NoKeteranganJumlah

1.SouvenirRp. 150.000,-

2.Fotocopy pre_test dan post-test 2 x 50 lembar @ Rp 100,-Rp. 10.000,-

3.Cetak leaflet 20 lembar @ Rp1.500Rp. 30.000,-

4.Alat tulisRp. 20.000,-

TOTALRp.210 .000,-

9. Kegiatan: Penyuluhan tentang Hipertensi, pengisian pre-test dan post-test, pembagian leaflet hipertensi, disertai dengan pemeriksaan tekanan darah bagi warga yang mengikuti penyuluhan.10. Materi yang disampaikan:a) Pengertian Hipertensi b) Derajat Hipertensic) Faktor Resiko Hipertensi d) Gejala Hipertensie) Komplikasi/ akibat lanjutan Hipertensif) Pemeriksaan Hipertensig) Pengobatan Hipertensih) Pencegahan Hipertensi11. Evaluasi: membandingkan nilai pre-test sebelum penyuluhan dengan nilai post-test setelah penyuluhan.

V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAHDilakukan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit Hipertensi pada :1. Pelaksanaan Intervensi (kegiatan intervensi)Hari/Tanggal: Rabu, 23 Oktober 2013Jam: 09.00 10.30 WIBTempat: POSYANDU DAHLIA2. Materi yang diberikan: Hipertensi3. Target peserta: 20 orangPeserta yang hadir : 20 orang- Laki-laki : 2 orang- Perempuan : 18 orang - Anak-anak : -4. Kegiatan: Penyuluhan kesehatan mengenai Hipertensi5. Alat peraga penyuluhan: LCD, Layar, Laptop, leaflet6. Materi: a)Pengertian Hipertensi b) Derajat Hipertensic) Faktor Resiko Hipertensi d) Gejala Hipertensie) Komplikasi/ akibat lanjutan Hipertensif) Pemeriksaan Hipertensig) Pengobatan Hipertensih) Pencegahan Hipertensi7. Biaya Operasional: NoKeteranganJumlah

1.Souvenir Rp. 150.000,-

2.Fotocopi pre_test dan post-test 2 x 50 lembar @ Rp 100,-Rp. 10.000,-

3.Cetak leaflet 20 lembar @ Rp1.500Rp. 30.000,-

4.Alat tulisRp. 15.000,-

TOTALRp. 205.000,-

VI. EVALUASI Input Tenaga yang tersedia untuk program ini adalah satu dokter muda sebagai penyuluh dan dibantu oleh 1 orang ibu kader, tidak sesuai dengan perencanaan dikarenakan ibu kader yang satu lagi berhalangan hadir. Penyuluh dan narasumber untuk kegiatan kali ini adalah Ronaldo Yusuf Pantas Sianturi, S.Ked, sesuai dengan perencanaan. Pengawas adalah seorang petugas dari Puskesmas Kecamatan Cipayung dan Bapak Ketua RT 03/ RW 01 Kelurahan Lubang Buaya, sesuai dengan perencanaan. Sarana dalam melakukan penyuluhan Hipertensi ini adalah dengan menggunakan LCD, layar, laptop dan leaflet, sesuai dengan yang direncanakan. Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan penyuluhan bersumber dari dokter muda. Dana yang digunakan untuk kegiatan di bawah anggaran atau dengan kata lain tidak sesuai dengan perencanaan, hal ini terjadi karena saat di lapangan ternyata ditemukan harga yang lebih murah.Proses Dilakukan kegiatan penyuluhan pada hari rabu, 23 oktober 2013. Dimulai pukul 09.00 10.30 WIB. Tidak sesuai dengan perencanaan (perencanaan waktu pelaksanaan 08.00-09.30 WIB), hal ini terjadi karena sebagian besar peserta penyuluhan terlambat datang dikarenakan mengurusi rumahnya terlebih dahulu. Waktu penyuluhan disertai dengan pemeriksaan tekanan darah sesuai dengan yang dijadwalkan yaitu 60 menit, sesuai dengan yang telah direncanakan. Jumlah peserta yang hadir 20 orang, sesuai dengan yang telah direncanakan, target peserta yaitu 20 orang. Pelaksanaan kegiatan berupa pre-test (wawancara), penyuluhan mengenai Hipertensi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui keberhasilan intervensi, sesuai dengan perencanaan. Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan dengan baik. Masyarakat cukup antusias mengikuti penyuluhan.

OutputTabel VI.1 Hasil Perbandingan Pre test dan Post testNoPretestPost test

190100

26080

39090

44090

57070

67080

74080

85060

95060

106070

116060

1280100

133060

146070

1590100

1690100

177080

186090

193070

2090100

Jumlah12801610

Rata-rata6480,5

Tabel VI.2 Kriteria Nilai Rata-RataKategori NilaiRata-rata

Kurang 50

Cukup51 69

Baik 70

Tabel VI.3 Peningkatan Pengetahuan Mengenai Hipertensi Dilihat Dari Jawaban Benar Tiap Soal Sebelum dan Sesudah dilakukan Intervensi

NoPengetahuanSebelum IntervensiSetelah IntervensiKenaikan

N%N%%

1Yang mengetahui tentang tekanan darah normal840178545

2Yang mengetahui tentang pengertian hipertensi1470199525

3Yang mengetahui tentang tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi1680189010

4Yang mengetahui tentang faktor risiko hipertensi840147020

5Yang mengetahui tentang makanan yang perlu dihindari jika memiliki hipertensi168017855

6Yang mengetahui tentang gejala hipertensi1995201005

7Yang mengetahui tentang komplikasi hipertensi157515750

8Yang mengetahui tentang pencegahan hipertensi630168050

9Yang mengetahui tentang pemeriksaan hipertensi945157530

10Yang mengetahui tentang pola hidup sehat berkaitan dengan hipertensi16802010020

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata dari responden adalah 64. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari responden adalah 80,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 16,5. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Jadi selisih nilai pretest dan post test warga RT 03/ RW 01 Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun adalah :{(Post test Pretest ) / pretest } x 100% = {(80,5 - 64)/64}x 100%= 25,78 %Selain itu, sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Pencegahan Hipertensi, hasil pre test nya dalam persentase adalah 30%, sedangkan setelah diberikan penyuluhan, nilai posttestnya dalam persentase adalah 80%. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 50%. Hal ini menandakan penyuluhan dapat dikatakan berhasil menambah pengetahuan responden mengenai Pencegahan Hipertensi.Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Tekanan Darah Normal, hasil pre test nya dalam persentase adalah 40%, sedangkan setelah diberikan penyuluhan, nilai posttestnya dalam persentase adalah 85%. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 45%. Hal ini menandakan penyuluhan dapat dikatakan berhasil menambah pengetcahuan responden mengenai Tekanan Darah Normal.Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Faktor Resiko Hipertensi, hasil pre test nya dalam persentase adalah 40%, sedangkan setelah diberikan penyuluhan, nilai posttestnya dalam persentase adalah 70%. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 30%. Hal ini menandakan penyuluhan dapat dikatakan berhasil menambah pengetahuan responden mengenai Faktor Resiko Hipertensi.Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Pemeriksaan Hipertensi, hasil pre test nya dalam persentase adalah 45%, sedangkan setelah diberikan penyuluhan, nilai posttestnya dalam persentase adalah 75%. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 30%. Hal ini menandakan penyuluhan dapat dikatakan berhasil menambah pengetahuan responden mengenai Pemeriksaan Hipertensi.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan1. Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata dari responden adalah 64 dan masuk dalam kategori cukup. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari responden adalah 80,5 dan menjadi kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 25,78 %. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. 2. Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengani Pencegahan Hipertensi, hasil pretest dalam persentase dari responden adalah 30 dan masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test dalam persentase dari responden adalah 80 dan menjadi kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 50%. Hal ini menandakan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Pencegahan Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. 3. Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengani Tekanan Darah Normal, hasil pretest dalam persentase dari responden adalah 40 dan masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test dalam persentase responden adalah 85 dan menjadi kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 45%. Hal ini menandakan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Tekanan Darah Normal yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. 4. Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengani Faktor Resiko Hipertensi, hasil pretest dalam persentase dari responden adalah 40 dan masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test dalam persentase responden adalah 70 dan menjadi kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 30%. Hal ini menandakan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Faktor Resiko Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. 5. Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengani Pemeriksaan Hipertensi, hasil pretest dalam persentase dari responden adalah 45 dan masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test dalam persentase responden adalah 75 dan menjadi kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 30%. Hal ini menandakan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Pemeriksaan Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Saran Kepada Masyarakat Supaya mempraktikan apa yang telah diberikan selama penyuluhan mengenai Hipertensi terutama waspada jika memiliki faktor resiko hipertensi. Supaya responden dapat membagikan pengetahuan yang sudah didapat dari penyuluhan kepada lingkungan sekitar. Kepada Petugas Kesehatan Setempat Meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan dengan Hipertensi Memberikan penyuluhan secara berkala mengenai Hipertensi

VIII. LAMPIRANVIII.1 LAMPIRAN FOTO-FOTO INTERVENSI

`VIII.2 LAMPIRAN PRETEST-POSTTEST PENGETAHUAN HIPERTENSIPENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI HIPERTENSI DI RT 03 / RW 01, KELURAHAN LUBANG BUAYA, KECAMATAN CIPAYUNG TAHUN 2013No. Kuisioner :Nama responden:Umur Responden:1. Menurut anda, berapakah tekanan darah yang normal?a. 120/80 mmHgb. 110/70 mmHgc. 130/90 mmHgd. 140/100 mmHg2. Menurut anda apa itu pengertian hipertensi?a. Peningkatan tekanan darah yang menetap diatas normalb. Peningkatan tekanan darah yang terjadi akibat emosic. Penurunan tekanan darah yang terjadi secara menetap3. Dari yang anda ketahui, berapa tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi?a. Kurang dari 120/80 mmHgb. Diatas 120/80 mmHgc. 140/90 mmHg atau lebih4. Dibawah ini yang merupakan faktor yang dapat menyebabkan hipertensi, kecuali?a. Stressb. Kegemukanc. Pola hidup sehatd. Makan makanan yang asin5. Makanan apa saja yang perlu dihindari jika anda memiliki hipertensi?a. Makanan tinggi kolesterol dan garam b. Makanan tinggi karbohidrat c. Makanan tinggi purind. Nasi6. Apa saja gejala hipertensi yang anda ketahui?a. Pusing, tengkuk terasa berat, mudah lelahb. Sering terasa sakit diperutc. Sering buang air kecil malam harid. sesak7. Menurut anda dari penyakit dibawah ini yang bukan komplikasi dari hipertensi?a. Strokeb. serangan jantungc. Gangguan ginjald. Penyakit infeksi8. Dibawah ini adalah pencegahan untuk menghindari terjadinya hipertensi, kecuali?a. Menjaga pola makan yang sehatb. Olahraga teraturc. Menghindari stressd. Minum vitamin secara teratur9. Bagi seseorang penderita hipertensi, dianjurkan untuk memeriksa tekanan darah secara rutin setiap :a. 1 tahun sekalib. 3 bulan sekalic. 1 bulan sekalid. Tidak perlu diperiksa secara rutin10. Apa yang anda ketahui tentang pola hidup sehat?a. Menjaga pola makan sehat, olahraga teratur, menghindari stress, rokok, dan minuman keras, serta tidur cukupb. Makan apa saja yang membuat senang, tidak membawa barang-barang berat, tidur setidaknya 2 jam sehari.c. Makan sering dengan porsi sedikit, olahraga sebulan sekali

Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:1. LingkunganLingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya2. PerilakuPerilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.3. Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan.4. KeturunanKeturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan asma bronkhial.

Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas HIPERTENSIPage 13