puskesmas ikm

32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam sistem organisasi kesehatan diberbagai negara, puskesmas merupakan local health unit yang perannya sebagai pelaksana dalam pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat. Sebagai unit pelaksana terdepan dari lembaga kesehatan di suatu negara kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berlaku sebagai pusat pelayanan bagi kesehatan masyarakat, namun lebih daripada itu juga dapat merupakan sebagai pusat komunikasi masyarakat atau komuniti senter. Tugas kedua ini justru lebih dirasakan dinegara-negara yang sedang berkembang. Karena pada negara-negara yang sedang berkembang yang latar belakang masyarakat pada umumnya masih tergolong rendah, maka kehadiran puskesmas disuatu daerah digunakan pula bagi usaha-usaha pembaharuan. Tidak saja dibidang kesehatan melainkan juga kenyataan bagi usaha modernisasi kehidupan masyarakat desa sekitarnya. Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat menyatakan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat traditional, masih merupakan sesuatu hal yang relatif kehadirannya sudah diterima lama di tengah-tengah masyarakat untuk berbagai jenis kesehatan. Kebutuhan kesehatan sebagai kebutuhan fisik minimum sejak lama diakui oleh masyarakat traditional sebagaimana yang

description

ilmu kesehatan masyarakat

Transcript of puskesmas ikm

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam sistem organisasi kesehatan diberbagai negara, puskesmas merupakan local health unit yang perannya sebagai pelaksana dalam pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat. Sebagai unit pelaksana terdepan dari lembaga kesehatan di suatu negara kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berlaku sebagai pusat pelayanan bagi kesehatan masyarakat, namun lebih daripada itu juga dapat merupakan sebagai pusat komunikasi masyarakat atau komuniti senter. Tugas kedua ini justru lebih dirasakan dinegara-negara yang sedang berkembang. Karena pada negara-negara yang sedang berkembang yang latar belakang masyarakat pada umumnya masih tergolong rendah, maka kehadiran puskesmas disuatu daerah digunakan pula bagi usaha-usaha pembaharuan. Tidak saja dibidang kesehatan melainkan juga kenyataan bagi usaha modernisasi kehidupan masyarakat desa sekitarnya.

Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat menyatakan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat traditional, masih merupakan sesuatu hal yang relatif kehadirannya sudah diterima lama di tengah-tengah masyarakat untuk berbagai jenis kesehatan. Kebutuhan kesehatan sebagai kebutuhan fisik minimum sejak lama diakui oleh masyarakat traditional sebagaimana yang pernah kita rasakan terhadap peranan ibu bidan. Oleh karena itu kami membuat makalah tentang puskesmas untuk lebih memahami tentang konsep tentang puskesmas

B. Rumusan Masalah

A.Apa definisi Puskesmas ?

B. Apa fungsi Puskesmas ?

C.Apa Upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas ?

D. Apa Kegiatan KIA di Puskesmas ?

E. Dimana wilayah kerja Puskesmas ?

F. Bagaimana struktur organisasi di Puskesmas

G. Bagaimana Lokakarya Puskesmas ?

C. Tujuan

A. Untuk mengetahui definisi puskesmas

B. Untuk mengetahui fungsi puskesmas

C. Untuk mengetahui Upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan di puskesmas

D. Untuk mengetahui Kegiatan KIA di Puskesmas

E. Untuk mengetahui wilayah kerja puskesmas

F. Untuk mengetahui struktur organisasi di puskesmas

G. Untuk mengetahui Lokakarya mini di Puskesmas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

1. Dr. Azrul Azwar, MPH (1980)

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.

2. Departemen Kesehatan RI (1981)

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok

3. Departemen Kesehatan RI (1987)

a. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyrakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya

b. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di wilayah kerjanya.

4. Departemen Kesehatan RI (1991)

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

B. Fungsi Puskesmas

1. Fungsi Puskesmas

Ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh , terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :

1) Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan penyakit.

2) Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan:

Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :

1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri

2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien

3) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan

4) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat

5) Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan program puskesmas

C.Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan di Puskesmas

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,peningkatan kesehatan,pengobatan penyakitdan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.

Puskesmas mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsional dengan sarana pelayanan kesehatan lain.

Puskesmas wajib berpartisipasi dalam penanggulangan bencana, wabah penyakit, pelaporan penyakit menular dan penyakit lain yang ditetapkan oleh tingkat nasional dan daerah serta dalam melaksanakan program prioritas pemerintah. Lingkup upaya kesehatan Puskesmas meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). yang saling berkaitan

UKM adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. UKM mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi termasuk obat tradisional dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. UKP mencakup upaya-upaya promosi kesehatan perorangan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Dalam UKP juga termasuk pengobatan tradisional dan alternatif serta pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika. Kedua upaya kesehatan tersebut bersinergi dan dilengkapi dengan berbagai upaya kesehatan penunjang.

Berdasarkan program, upaya kesehatan dikelompokkan menjadi:

1.Upaya Kesehatan Wajib

Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini dikenal dengan Basic Six yang terdiri dari:

a. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana serta Anak Remaja

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

f. Upaya Pengobatan, terdiri dari:

1) Upaya Pengobatan Dasar

2) Upaya Penanganan Kegawatdaruratan

3) Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut

4) Upaya Pelayanan Laboratorium

2.Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan dapat bervariasi sesuai dengan kekhususan atau permasalahan kesehatan di wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas, meliputi:

a. Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat

b. Upaya Kesehatan Sekolah.

c. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

d. Upaya Kesehatan Kerja

e. Upaya Kesehatan Tradisional

f. Upaya Kesehatan Olah Raga

g. Upaya Kesehatan Indera (mata dan telinga)

h. Upaya Kesehatan Jiwa

D.Kegiatan KIA di Puskesmas

Upayakesehatan ibu dan anakadalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.

Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan

Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/ komunikasi (telepon genggam, telpon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB.

Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.

a) Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian targetPembangunan Kesehatan Indonesiayaitu Indonesia Sehat 2010, serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan Posyandu dan sebagainya.

b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah TK.

c. Meningkatnya jangkauan pelayanankesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.

d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.

e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya.

b) Kegiatan

1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak prasekolah.

2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.

3. Pemantauantumbuh kembang balita

4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3 kali, Polio 3 kali

dan campak 1 kali pada bayi.

5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.

6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-macam penyakit ringan.

7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama periode neonatal (0-30 hari)

8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta

kader-kader kesehatan.

E.Wilayah Kerja Puskesmas

Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan (Desa atau Kelurahan). Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas

Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditentukan oleh bupati dengan mendengar saran teknis dari Kepala kantor Departemen Kesehatan Kabupaten/Kodya yang telah disetujui oleh Kepala Kanwil Kesehatan Propinsi.

Khusus untuk kota besar, wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan sedangkan Puskesmas di ibukota Kecamatan merupakan Puskesmas Rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan Puskesmas Kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi.

Pelayanan upaya kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada semua golongan umur dan meliputipelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatifmelalui berbagai jenis kegiatan pokok Puskesmas.

Puskesmas dalam mencapai cakupan pelayanan yang merata maka ia ditunjang oleh Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, BKIA, rumah Bersalin, Poliklinik-poliklinik, dokter praktik swasta serta kegiatan kader kesehatan yang secara teknis berada di bawah pengawasan dan pengaturan puskesmas

Luas Puskesmas 338m2 untuk 120 ha (luas wilayah). Wilayah kerja Puskesmas pada tahun 1970 ditetapkan I jenis Puskesmas saja dengan wilayah kerja tingkat Kecamatan atau daerah dengan jumlah penduduk 30.000 50.000 jiwa. Namun, pada tahun 1979 sesuai dengan Inpres Kesehatan Nomor 5 Tahun 1974, Nomor 7 Tahun 1975 dan Nomor 4 Tahun 1976, maka dirintislah pembangunan Puskesmas di tingkat Kelurahan atau Desa dengan jumlah Penduduk sekitar 30.000 jiwa dan sejak itulah Puskesmas dibedakan atas 2 kategori yaitu: Puskesmas Kecamatan (Puskesmas Pembina) dan Puskesmas Kelurahan (Puskesmas Pembantu).

F. Struktur Organisasi Puskesmas

Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari:

(1) Kepala Puskesmas

(2) Sub Bagian Tata Usaha

(3) Pokja Upaya Kesehatan Masyarakat

(4) Pokja Upaya Pelayanan Kesehatan

(5) Pokja Upaya Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana; dan

(6) Kelompok Jabatan Fungsional

Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, juga ada Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau program kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi ; (1) promosi kesehatan, (2) kesehatan lingkungan, (3) kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana, (4) perbaikan gizi, (5) pemberantasan penyakit menular, (6) pengobatan.

Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat mengembangkan program-program unggulan berdasarkan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah masing-masing. Contohnya, daerah yang diwilayah kerjanya banyak ditemukan kelompok rawan kesehatan atau kelompok resiko tinggi (high-risk group) ; seperti ibu hamil Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di wilayah tersebut dapat dikembangkan perawatan kesehatan masyarakat (community health nursing) sebagai program unggulan atau program prioritas kesehatan lain.

(STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMASKEPALAPUSKESMASUNIT VTATA USAHAUNITV IUNITVIIUNIT IVUNIT IUNIT IIIUNIT IIPUSKESMASPEMBANTU)

G. Lokakarya Mini di Puskesmas

Lokakarya mini puskesmas secara umum dibagi menjadi 2 kelompok besar yakni lokakarya mini bulanan puskesmas dan lokakarya mini tribulanan puskesmas.

1. Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas

Merupakan pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.

a. Tujuan

1) Tujuan umum : terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas.

2) Tujuan khusus

a) Diketahuinya hasil kegiatan puskemas bulan lalu

b) Disampaikanya hasil rapat dari kabupaten/kota, kecamatan dan berbagai kebijakan serta program

c) Diketahuinya hambatan / masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu

d) Dirumuskannya cara pemecahan masalah

e) Disusunnya rencana kerja bulan baru.

b. Tahapan kegiatan

Lokakarya mini bulanan puskesmas diselenggarakan dalam 2 (dua) tahap yaitu:

1) Lokakarya Mini Bulanan yang pertama

Lokakarya Mini bulanan yang pertama merupakan lokarya penggalangan Tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksana rencana kegiatan puskesmas (RPK).

Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentuan penanggungjawab dan pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja dan wilayah kerja Puskesmas dilakukan pembagian habis kepada seluruh petugas Puskesmas, dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya.

Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan yang pertama adalah sebagai berikut :

a) Masukan

(1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang peran, tanggung jawab staf dan kewenangan Puskesmas

(2) Informasi tentang kebijakan ,program dan konsep baru berkaitan dengan Puskesmas

(3) Informasi tentang tata cara penyusunan rencana kegiatan (Plan of Action = POA) Puskesmas.

b) Proses

(1) Inventaris kegiatan Puskesmas termasuk kegiatan lapangan / daerah binaan

(2) Analisis beban kerja setiap petugas

(3) Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab daerah binaan.

(4) Penyusunan rencana kegiatan (Plan of Action = POA).

c) Keluaran

(1) Rencana kegiatan (Plan Of Action = POA ) Puskesmas tahunan

(2) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA

(3) Matriks pembagian tugas dan daerah binaan.

2) Lokakarya Mini Bulanan Rutin

Lokakarya bulanan puskesmas ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama.

Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan POA puskesmas, yang dilakukan setiap bulan secara teratur. Penanggung jawab penyelenggaraan lokakarya mini bulanan adalah kepala puskesmas, yang dalam pelaksanaannya dibantu staf puskesmas dengan mengadakan rapat kerja seperti biasanya.

Fokus utama lokakarya mini bulanan rutin adalah ditekankan kepada masalah pentingnya kesinambungan arah dan kegiatan hal-hal direncanakan, pelaksanaannya serta hasilnya, agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut dapat berhasil guna dan berdayaguna.

Pelaksanaan lokakarya mini bulanan puskesmas adalah sebagai berikut :

a) Masukan

(1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu

(2) Informasi tentang hasil rapat dikabupaten/ kota

(3) Informasi tentang hasil rapat dikecamatan

(4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru

b) Proses

(1) Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan mempergunakan PWS.

(2) Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan dengan kepatuhan terhadap standar pelayanan.

(3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah.

c) Keluaran

(1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan.

(2) Rencana kerja bulan yang baru.

c. Penyelenggaraan lokakarya mini bulanan

Setelah dipahami tujuan dari lokakarya dan dari tahapan kegiatan tersebut diatas, dapat diketahui materi yang akan diberikan/dibahas, maka selanjutnya untuk dapat menyelenggarakannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Pengarah : Kepala Puskesmas

2) Peserta : seluruh petugas puskesmas termasuk petugas Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa

3) Waktu

Waktu pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan disesuaikan dengan kondisi dan situasi Puskesmas serta kesepakatan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Misalnya pada awal bulan atau hari sabtu, minggu pertama atau hari lain yang dianggap tepat. Demikian halnya dengan waktu penyelenggaraan diatur oleh Puskesmas, misalnya penyelenggaraan pada jam 10.00-15.00

Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa Lokarkarya Mini Bulanan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh petugas Puskesmas, tanpa mengganggu aktivitas pelayanan serta dapat tercapai tujuan.

4) Acara

Pada dasarnya susunan acara Lokakarya Mini Bulanan bersifat dinamis, dapat disusun sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan waktu dan kondisi Puskesmas setempat. Sebagai contoh susunan acara Lokakarya Mini adalah sebagai berikut :

a) Lokakarya Mini Bulanan yang pertama disebut juga dengan Lokakarya Penggalangan Tim

(1) Pembukaan

(2) Dinamika kelompok

(3) Pengenalan program baru

(4) POA Puskesmas

(5) Analisa beban kerja petugas

(6) Pembagian tugas dan desa binaan

(7) Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru

b) Lokakarya Mini Bulanan Rutin

(1) Pembukaan

(2) Dinamika Kelompok; menumbuhkan motivasi

(3) Pengenalan program baru

(4) Inventarisasi kegiatan bulan lalu

(5) Analisa pemecahan masalah dan pemecahan

(6) Penyusunan kegiatan bulan yang akan datang

(7) Pembagian tugas bulan yang akan datang

(8) Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru

5) Tempat

Diupayakan agar Lokakarya Mini dapat di selenggarakan di Puskesmas, apabila tidak memungkinkan dapat menggunakan tempat lain yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas. Ruang yang dipakai hendaknya mampu menampung semua peserta.

6) Persiapan

Sebelum pertemuan diadakan ,perlu persiapan yang meliputi :

a) Pemberitahuan hari,tanggal,dan jam

b) Pengaturan tempat, sebaiknya seperti huruf U

c) Papan tulis, spidol dan kertas lembar balik

d) Rencana Kerja Harian bulan lalu

e) Membuat vistualisasi hasil pelaksanaan bulan lalu dibandingkan dengan target bulanan per Desa, antara lain menggunakan KWS.

f) Buku catatan/notulen Rapat Dinas Kesehatan dan Rapat Lintas Sektor/Kecamatan

g) Materi Pelajaran dan alat peraga yang digunakan

h) Formulir Rencana Kerja Bulanan secukupnya

2. Lokakarya Mini Tribulanan Puskesmas

Merupakan pemantauan pelaksanaan kerjasama lintas sektoral dengan lokakarya mini yang diselenggarakan setiap tribulan.

a. Tujuan

1) Umum

Terselenggaranya lokakarya tribulan lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil kegiatan lintas sektoral dan tersusunya rencana kerja tribulan berikutnya.

2) Khusus :

a) Dibahas dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral masalah dan hambatan yang dihadapi.

b) Dirumuskannya mekanisme/rencanakerjalintas sektoral yang baru untuk tribuan yang akan datang.

b. Tahapan kegiatan lokakarya mini tribulan lintas sektoral

Lokakarya mini tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap yaitu :

1) Lokakarya Mini Tribulan yang Pertama

Lokakarya mini Tribulan yang pertama merupakan Lokakarya penggalangan tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan.

Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentuan penanggungjawaban dan pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja dan wilayah kerja kecamatan dilakukan pembagian habis kepada seluruh sektor terkait, dengan mempertimbangkan kewenangan dan bidang yang dimilikinya. Pelaksanaan lokakarya mini tribulan adalah sebagai berikut :

a) Masukan

(1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika kelompok

(2) Informasi tentang program lintas sektor

(3) Informasi tentang program kesehatan

(4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru

b) Proses

(1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

(2) Analisis masalah peran bantu dari masing-masing sektor

(3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c) Keluaran

(1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam mendukung program kesehatan

(2) Rencana kegiatan masing-masing sektor.

2) Lokakarya Mini Tribulan Rutin

Sebagaimana lokakarya bulanan puskesmas maka lokakarya tribulan lintas sektoral merupakan tindak lanjut dari lokakarya Penggalangan kerjasama Lintas Sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan secara tetap.

Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu sektor terkait di kecamatan. Lokakarya tribulanan lintas sektoral dilaksanakan sebagai berikut :

a) Masukan

(1) Lapran kegiatan pelaksanaan program kesehatan dari masingatan dan dukungan sektor terkait

(2) Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-masing sektor dalam pelaksanaan program kesehatan

(3) Pemberian informasi baru.

b) Proses

(1) Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan

(2) Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-masing sektor

(3) Merumuskan cara penyelesaian masalah

(4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk tribulan baru

c) Keluaran

(1) Rencana kerja tribulan yang baru

(2) Kesepakatan

c. Penyelenggaraan Lokakarya Tribulan Lintas Sektoral

1) Persiapan

Sebelum lokakarya dilaksanakan, perlu diadakan persiapan yang meliputi :

a) Pendekatan kepada Camat

(1) Memimpin lokakarya dengan menjelaskan caranya

(2) Mengkoordinasikan sektor-sektor agar menyajikan laporan kegiatan dan pembinaan

(3) Mempersiapkan tempat dan penyelenggaraan lokakarya

b) Puskesmas melaksanakan :

(1) Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh sector,antara lain dalam bentuk PWS

(2) Persiapan alat-alat tulis kantor dan formulir kerja tribulan lintas sektor

(3) Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan instruksi/surat-surat yang berhubungan dengan peran serta masyarakat yang berkaitan dengan sektor kesehatan

(4) Penugasan salah seorang staf untuk membuat notulen lokarya.

(5) Pembuatan surat-surat undangan lokarya untuk ditandatangani camat.

2) Peserta

Lokarya Mini tribulanan Lintas sektor dipimpin oleh camat, adapun pesera Lokarya Mini Tribulanan adalah sebagai berikut:

a) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

b) Tim Penggerak PKK Kecamatan

c) Pukesmas di wilayah Kecamatan

d) Staf Kecamatan, antara lain: Sekcam, Unit lain yang terkait.

e) Lintas sektor di Kecamatan, antara lain: Pertanian, Agama, Pendidikan, BKKBN, Sosial.

f) Lembaga /organisasi kemasyarakatan, antara lain: TP PKK Kecamatan, BPP/BPKM/Konsil Kesehatan Kecamatan ( apabila sudah terbentuk)

3) Waktu

Lokarya Mini Tribulanan lintas sektor yang pertama diselenggarakan pada bulan pertama tahun anggaran berjalan. Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan. Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi setempat.

Yang perlu dijadikan pertimbangan adalah diupayakan agar seluruh peserta dapat menghadiri lokarya.lokarya ini diselenggarakan dalam waktu 4 jam. Secara umum jadwal acara lokarya mini tribulanan adalah sebagai berikut :

a) Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama

i. Pembukaan

ii. Dinamika kelompok

iii. Kegiatan sektoral

iv. Inventarisai peran bantu sektor

v. Analisa hambatan dan masalah

vi. Pembagian peran dan tanggungjawab sektor

vii. Perumusan rencana kerja

viii. Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

b) Lokakarya Mini Tribulanan rutin

i. Pembukaan

ii. Dinamika kelompok, manumbuhkan motivasi

iii. Kegiatan sektor terkait

iv. Masalah dan hambatan masing-masing sektor

v. Analisis masalah dan hambatan

vi. Upaya pemecahan masalah

vii. Rencana kerja tribulan mendatang

viii. Kesepakatan pembinaan

ix. Kesepakatan bersama

x. Penutup

4) Tempat

Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan lintas sektor adalah di kecamatan atau tempat lain yang dianggap sesuai (Depkes RI, 2006).

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Fungsi Puskesmas ada tiga fungsi puskesmas yaitu :

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

Kegiatan pokok Puskesmas ada 20 pokok kegiatan puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak pertama kali berdiri.

Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

B. Saran

Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengahayati fungsi puskesmas, karena puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Selayaknya kita sebagai tenaga kesehatan turut mengembangkan program-program yang ada di Puskesmas. Sehingga kita dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien.

DAFTAR PUSTAKA

Ilmi, Ani Auli, 2011, Keperawatan Komunitas. Makassar: Alauddin University Press

Widiastuti, Thanty, 2008, Tinjauan Umum Tentang Puskesmas, http:/ /id.scribd.com/doc/91211249/13/E-Tinjauan-Umum-Tentang-Puskesmas. Diakses tanggal 10 November 2012

Depkes. 2006. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta