RENCANA Strategis - BAPPEDA...
-
Upload
truongnhan -
Category
Documents
-
view
261 -
download
1
Transcript of RENCANA Strategis - BAPPEDA...
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013-2018
RENCANA Strategis
Bappeda Provinsi Jawa Barat TAHUN 2013-2018
renc
ana
stra
tegi
s Bba
pped
a Ja
bar
Tahu
n 20
13-2
018
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
KATA PENGANTAR
Buku Rencana Strategis Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 hasil
revisi tahun 2016 dikemas dalam tujuh bab, meliputi : Pendahuluan, memuat tentang latar
belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan. Gambaran
Pelayanan Bappeda Provinsi Jawa Barat, memuat tentang tugas, fungsi dan struktur
organisasi Bappeda, sumber daya Bappeda, kinerja pelayanan Bappeda, serta tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan Bappeda. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan
Fungsi, memuat tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
Bappeda, telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih,
telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta penentuan isu-isu strategis.Visi, Misi,
Tujuan Dan Sasaran, Strategi Dan Kebijakan, memuat tentang visi dan misi Bappeda Provinsi
Jawa Barat, tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat, strategi dan
kebijakan Bappeda Provinsi Jawa Barat, Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran Dan Pendanaan Indikatif, memuat tentang program, kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Indikator Kinerja Opd Yang Mengacu
Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD, memuat tentang indikator kinerja Bappeda Provinsi Jawa
Barat yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, dan Penutup, memuat tentang ringkasan Renstra
serta langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam mengimplementasikan Renstra
Bappeda Tahun 2013 – 2018.
Dalam penyusunan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat ini, menggunakan
pendekatan logical framework sehingga diperoleh kebijakan, strategi dan indikator kinerja
Bappeda untuk mendukung tercapainya indikator pembangunan yang tertuang dalam Misi
RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, khususnya Misi ke Tiga. Dengan terbitnya
renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat hasi revisi ini, diharapkan menjadi acuan bagi para
insane Bappeda dan seluruh stakeholders Bappaeda untuk mampu memberikan inspirasi
positif dalam menghadapi dinamika pembangunan Jawa Barat.
Bandung, Februari 2016 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat
Ir. Yerry Yanuar, MM.
i
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
DAFTAR ISI Hal. Kata Pengantar I Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Gambar iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Landasan Hukum 5 1.3 Maksud dan Tujuan 7 1.4 Sistematika Penulisan 7
BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT 9 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda 10 2.2 Sumber Daya Manusia 13 2.3 Sarana dan Prasarana 16 2.4 Kinerja Pelayanan SKPD 16 2.5 Jenis Pelayanan Administrasi 20 2.6 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD yang Dihadapi 21
BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT
24
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Provinsi Jawa Barat
24
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 30 3.3 Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat 35 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis 36
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis 37
BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 39 4.1 Visi dan Misi Bappeda 39 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 41
A. Tujuan 41 B. Sasaran 41
4.3 Strategi dan Kebijakan Bappeda 45 A. Strategi 49 B. Kebijakan 50
BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
57
BAB 6 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
48
6.1 Indikator Kinerja SKPD 49 6.2 Indikator Kinerja Utama SKPD 53
PENUTUP 55
ii
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
DAFTAR TABEL Hal. Tabel 2.1 Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa BaratBerdasarkan Jenis
Kelamin Tahun 2013 14
Tabel 2.2 Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa BaratBerdasarkan Golongan Tahun 2013
14
Tabel 2.3 Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa BaratBerdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013
15
Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD 18 Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD 19 Tabel 3.1 Rekapitulasi Analisis Permasalahan Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Pohon Masalah 27
Tabel 3.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Misi Jawa Barat 2013-2018 30 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 42 Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan 52 Tabel 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,
Dan Pendanaan Indikatif 58
Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 65 Tabel 6.2 Indikator Kinerja Utama Bappeda 68
DAFTAR GAMBAR Hal. Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi BAPPEDA 13 Gambar 4.1 Kerangka Analisis Logical Frame Work Dalam Menentukan
Indikator Kinerja Bappeda Jawa Barat 46
Gambar 4.2 Kerangka Analisis Keterkaitan Antar Fungsi Kelembagaan Bappeda Jawa Barat
47
Gambar 4.3 Kerangka Analisis Pohon Kinerja Bappeda Jawa Barat 48 Gambar 6.1 Keterkaitan Antara Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa
Barat yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018
64
iii
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan dokumen perencanaan yang disusun sebagai panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda dalam jangka 5 (lima) tahun ke depan pada masa kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat. Sehingga Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Tahun 2013-2018 dituangkan ke dalam kebijakan, strategi, dan program perencanaan pembangunan yang mengacu kepadaRPJMD Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 55 Tahun 2013 tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Renstra ini merupakan pedoman bagi penyusunan rencana kerja dan penganggaran tahunan Bappeda Provinsi Jawa Barat.
Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat periode 2013-2018 menyajikan agenda utama Bappeda Provinsi Jawa Barat untuk mengantisipasi masalah dan kendala yang belum sepenuhnya tertangani pada periode 2008-2013 yang diperkirakan akan timbul pada lima tahun ke depan sebagai akibat dari perubahan lingkungan strategis yang dinamis, baik lingkungan strategis di tingkat regional, nasional maupun global, serta perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini. Renstra disusun untuk menjamin kontinuitas dan konsistensi program pembangunan sekaligus menjaga fokus sasaran yang akan dicapai dalam periode tersebut. Renstra juga menetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai dengan indikator keberhasilan yang dapat diukur dan diverifikasi, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengendalian dan evaluasi.
Sebagai dokumen perencanaan formal suatu instansi pemerintah, Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat 2013-2018 disusun melalui proses partisipatif, teknokratis dan politis, yang berpedoman pada; (1) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan tahunan; (2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah yang diperbarui oleh UU NO. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; (3) Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (4) Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; (5) Peraturan Daerah No. 24 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Perubahan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025; dan (6) Peraturan Daerah Nomor 55 Tahun 2013 tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.
Prosespenyusunan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018 dilakukan melalui tahapan persiapan, penyusunan Rancangan Renstra, Rancangan Akhir Renstra, hingga penetapan
1
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Renstra, dan telah dimulai sejak dimulainya penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Keterkaitan serta tahapan penyusunan Renstra Bappeda Tahun 2013- 2018 mengacu pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, sebagaimana Gambar 1.1.
Gambar 1.1
Keterkaitan dan Tahapan Penyusunan RenstraSKPD BerdasarkanPermendagri Nomor 54 Tahun 2010
Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat menyajikan agenda utama perencanaaan pembangunan untuk mengantisipasi masalah dan kendala pembangunan yang belum sepenuhnya tertangani pada periode 2008-2013, dan perubahan lingkungan strategis yang diperkirakan akan timbul pada lima tahun berikutnya. Penyususnan Renstra Bappeda dilakukan dengan komitmen dalam menjamin kontinuitas dan konsistensi program pembangunan sekaligus menjaga fokus sasaran yang akan dicapai dalam periode 2013-2018. Renstra Bappeda juga menetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai dengan indikator keberhasilan yang dapat diukur dan diverifikasi, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengendalian dan evaluasi. Sebagai dokumen perencanaan,Renstra Bappeda juga memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial yang ditujukan untuk memelihara keberlanjutan dan meningkatkan kinerja lembaga.
Berkaitan dengan hirarki organisasi, Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat merupakan penjabaran dari RPJPD Perubahan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025, RPJMD Provinsi Jawa Barat
2
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Tahun 2013-2018, serta memperhatikan Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, juga memperhatikan Undang-Undang no 25 Tahun 2004 tentang SPPN yang menyebutkan bahwa lembaga Perencana Pembangunan di Indonesia harus mengemban tugas dan misi sebagai berikut:
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; 2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas antar daerah, sektor, ruang,
waktu, fungsi antara pusat dan daerah; 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran dan
pelaksanaan; 4. Mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dengan melibatkan masyarakat; dan 5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
Dalam rangka meningkatkan sinergitas penyusunan perencanaan pembangunan baik dengan Pemerintah Pusat maupun dengan Kabupaten/Kota, Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat dalam penyusunannya juga memperhatikan Renstra Kementerian/Lembaga khususnya Renstra Bappenas Tahun 2010-2014 serta Renstra Bappeda Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Demi tercapainya pelaksanaan tugas dan misi tersebut, maka Bappeda perlu menetapkan tujuan, arah dan sasaran yang ingin dicapai kurun waktu lima tahun ke depan untuk mencapai visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sebagaimana diamanatkan di dalam RPJPN 2005-2025 dan RPJMN 2009-2014. Untuk mencapai tujuan lembaga diperlukan strategi pencapaiannya melalui suatu strategi, kebijakan, program dan kegiatan, yang selanjutnya Renstra tersebut akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) tahunan sesuai dengan prioritas yang akan dicapai.
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan indikasi rencana program lima tahunan meliputi program internal maupun eksternal, yaitu yang merupakan program SKPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, program lintas SKPD, dan program lintas wilayah.
Dinamika Pembangunan saat ini menuntut dipenuhinya akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Daerah sehingga Gubernur Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 061/Kep.1409-org/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut setiap Organisasi Perangkat Daerah harus mendukung Indikator Kinerja Utama Gubernur sesuai dengan TUPOKSI dari masing-masing OPD. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Bappeda Provinsi Jawa Barat perlu menyesuaikan indikator kinerja Bappeda melalui penyesuaian Rencana Strategis (Renstra) Bappeda yang mendukung tercapainya Indikator Kinerja Utama Gubernur.
Proses penyusunan revisi Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018 selain mengikuti alur pada Gambar 1.1, juga dilakukan melalui tahapan : 1). Menyusun komponen-komponen yang mendukung keterukuran bagi keberhasilan pembanguan Jawa Barat; 2). Menganalisis
3
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
komponen-komponen tersebut dengan pendekatan logical framework; 3). Analisis tersebut untuk menghasilkan keterukuran dalam perencanaan, penganggaran, pertanggungjawaban setiap OPD, dan keterukuran dalam evaluasi, seperti disajikan pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2
Tahapan Penyusunan Revisi RenstraBappeda Provinsi Jawa Barat
Memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara keberlanjutan dan
meningkatkan kinerja lembaga, Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat 2013-2018 hasil revisi disusun sebagai kelanjutan dari Renstra periode 2008-2013. Pencapaian produk-produk perencanaan dan hasil-hasil kajian stratejik pembangunan, restrukturisasi organisasi, pembinaan Sumber Daya Aparatur, penyempurnaan manajemen selama periode 2008-2013 merupakan modal bagi perencanaan program pembangunan daerah 2013-2018.
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
1.2. Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang mendasari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2008 – 2013, adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4483);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran negara nomor 4816);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahuun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran negara Nomor 4817);
5
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
12. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009 (lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 11);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Provinsi (lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran daerah Nomor 45);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Sekretariat Daerah dan sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran daerah Tahun 2008 Nomor 19 Seri D, Tambahan Lembaran daerah Nomor 54);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 21 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran daerah Tahun 2008 Nomor 20 seri D, Tambahan lembaran daerah Nomor 55);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat (Lembaran daerah Tahun 2008 Nomor 21 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 56);
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 23 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Barat (Llembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 22 Seri D, Tambahan lembaran Daerah Nomor 57);
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Lain Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 23 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 58);
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA) Provinsi Jawa Barat (Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 64);
6
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
24. Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 – 2025;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 55 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA) Provinsi Jawa Barat (Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 64);
28. Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 78 Seri E)
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra ini adalah sebagai pedoman bagi seluruh komponen/aparatur Bappeda Provinsi dalam melaksanakan kegiatan selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan juga sebagai dasar perencanaan tahunan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan perencanaan yang berkesinambungan, sinergis, terpadu, akuntabel dan bermutu tinggi.
Tujuan penyusunan Renstra Bappeda adalah mengoptimalkan peran perencanaan pembangunan dalam pencapaian visi dan misi Pemerintah Provinsi yang tercantum didalam RPJPD Perubahan Provinsi Jawa Barat 2005-2025 dan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018, sehingga terjadi sinergitas tupoksi Bappeda selaku perencana pembangunan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat.
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 -2018, disusun dalam sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN, memuat tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT, memuat tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Bappeda, sumber daya Bappeda, kinerja pelayanan Bappeda, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Bappeda.
BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, memuat tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Bappeda, telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra
7
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta penentuan isu-isu strategis.
BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, memuat tentang visi dan misi Bappeda Provinsi Jawa Barat, tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat, strategi dan kebijakan Bappeda Provinsi Jawa Barat
BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF, memuat tentang program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
BAB 6 INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD, memuat tentang indikator kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB 7 PENUTUP, memuat tentang ringkasan Renstra serta langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam mengimplementasikan Renstra Bappeda Tahun 2013 – 2018.
8
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT
Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, mekanisme perencanaan pembangunan daerah kedepan dituntut untuk semakin mengedepankan perencanaan pembangunan partisipatif. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, maka sistem perencanaan pembangunan mencakup 5 (lima) pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : Politik, Teknokratik, Partisipatif, Atas-Bawah dan Bawah-Atas.
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
Secara umum dalam lima tahun terakhir, kualitas penyelenggaraan di bidang perencanaan daerah di Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan yang ditandai dengan fenomena:
1. Meningkatnya keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan antara lain : DPRD, Instansi Vertikal, Perguruan Tinggi, LSM, Asosiasi, Organisasi Profesi, lembaga dalam dan luar negeri, dan sektor swasta;
2. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan dengan terselenggaranya mekanisme perencanaan partisipatif;
3. Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran;
4. Meningkatnya intensitas fasilitasi dan koordinasi perencanaan antar tingkat strata pemerintahan oleh Bappeda dan SKPD terkait;
5. Meningkatnya penyediaan data, informasi pembangunan Jawa Baratkepada masyarakat dan instansi.
9
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Provinsi Jawa Barat
Tugas Bappeda sebagai salah satu perangkat daerah yaitu membantu Kepala Daerah menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas perencanaan pembangunan daerah, sebagaimana diamanatkan juga dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala BAPPEDA dalam hal ini Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat bertanggungjawab terhadap tugas pokok dan fungsi perencanaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Nomor 17 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Provinsi Jawa Barat.
Tugas Pokok Bappeda Provinsi Jawa Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat bertugas menyelenggarakan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan daerah provinsi, menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang perencanaan pembangunan daerah.
Perencanaan daerah tersebut meliputi aspek fisik, ekonomi, sosial dan budaya, pemerintahan, pendanaan pembangunan, pengendalian dan evaluasi, menyelenggarakan dan perencanaan Daerah Kabupaten/Kota, serta mengidentifikasi, mengolah dan menganalisis data pembangunan.
Fungsi Bappeda Provinsi Jawa Barat
1. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan daerah; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang perencanaan
pembangunan daerah; 3. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan urusan Pemerintah
Daerah bidang perencanaan pembangunan daerah; 4. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan Darah
Kabupaten dan Daerah Kota; 5. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan
pemerintah Daerah Provinsi di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan 6. Penyelenggaraan identifikasi, pengolahan dan penganalisaan data pembangunan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta sebagai upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Bappeda selalu berupaya untuk terus meningkatkan kinerjanya sebagai lembaga perencanaan yang handal dengan menjadikan organisasi pembelajaran (learning organization) dalam semua aspek termasuk penerapan good governance dan clean government. Dalam lima tahun ke depan, Bappeda memprioritaskan pada peningkatan kapasitas, kecepatan dan mutu pelayanan, serta efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumberdaya yang dimiliki. Anggaran berbasis kinerja akan menjadi dasar penganggaran, sehingga sasaran dan indikator pencapaian hasil dari program pembangunan dipersiapkan secara jelas dan terukur serta digunakan dalam pengendalian dan evaluasi secara konsisten. Untuk menjawab perubahan lingkungan strategis
10
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
internal dan eksternal, setiap bidang harus mampu mengantisipasi perubahan multi dimensi dalam menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Bidang lingkup Bappeda.
Sistem pengendalian dan evaluasi akan terus dioptimalkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan serta kajian stratejik pembangunan daerah, baik yang terkait dengan metodologi dan pelaksanaannya maupun penggunaan dan tindak lanjut hasilnya. Selain itu, peningkatan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seluruh insan Bappeda akan terus dipacu mengingat produk perencanaan yang dinamis, efektif dan efisien sangat bergantung pada kualitas pengetahuan dan keterampilan sumber daya aparatur perencananya.
Terorganisirnya basis data dan informasi pembangunan merupakan salah satu prioritas program ke depan, sehingga Bappeda dan pemangku kepentingan lainnya akan lebih mudah untuk mengakses, mencari dan mengungkapkan data dan informasi sebagai input dalam proses perencanaan pembangunan. Bappeda akan terus pula melakukan segala upaya untuk menjamin produk perencanaan dan hasil kajian stratejik pembangunan tidak saja berdaya guna dan berdaya hasil bagi penentu kebijakan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dan publik.
Berdasarkan Perda No. 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat yang telah berubah dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011, maka susunan organisasi BAPPEDA adalah sebagai berikut :
Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin perumusan,menetapkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan ,dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok badan.
A. Sekretariat, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan program dan anggaran internal badan,lintas sektor,kewilayahan dan lintas pemerintahan sesuai dengan kewenangannya, serta melaksanakan manajemen kegiatan kesekretariatan. Membawahkan: a. Subbagian Perencanaan; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Umum.
B. Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi (PE),mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan melaksanakan penelitian spesifik serta pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah. Membawahkan: a. Subbidang PE, Fisik, Ekonomi dan Pendanaan Pembangunan; b. Subbidang PE Sosial, Budaya dan Pemerintahan.
C. Bidang Fisik, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan bahan kebijakan teknis serta mengkoordinasikan perencanaan pembangunan dalam aspek penataan
11
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
ruang, infrastuktur kewilayahan,perumahan, sumberdaya air, energi , transportasi dan lingkungan hidup. Membawahkan: a. Subbidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup; b. Subbidang Infrastruktur Wilayah.
D. Bidang Ekonomi, mempunyai tugas pokok penyelenggaraan pengkajian dan penyusunan bahan kebijakan teknis serta mengkoordinasikan perencanaan pembangunan ekonomi berbasis kewilayahan dan sektoral dalam aspek pertanian secara luas, industri, industri pariwisata dan industri kreatif, perdagangan, jasa dan investasi. Membawahkan: a. Subbidang Pertanian; b. Subbidang Dunia Usaha, Industri, Perdagangan dan Pariwisata.
E. Bidang Sosial dan Budaya, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan bahan kebijakan teknis serta mengkoordinasikan perencanaan pembangunan sumberdaya manusia, yang meliputi aspek pendidikan, kesehatan, kebudayaan, keluarga berencana, kependudukan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat , pemuda dan olahraga, serta kebencanaan. Membawahkan: a. Subbidang Kependudukan dan Kesehatan; b. Subbidang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan.
F. Bidang Pemerintahan, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan bahan kebijakan teknis serta mengkoordinasikan perencanaan aspek aparatur, politik, hukum, ketentraman dan ketertiban, komunikasi dan informasi serta aspek kerjasama perencanaan pembangunan. Membawahkan: a. Subbidang Aparatur, Politik dan Hukum; b. Subbidang Kerja Sama Pembangunan.
G. Bidang Pendanaan Pembangunan, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan aspek pendanaan pembangunan. Membawahkan: a. Subbidang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Subbidang Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
H. Unit Pelaksana Teknis Balai Pusat Data dan Analisis Pembangunan,membawahkan: a. Kepala b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Pendataan dan Analisa; d. Seksi Pelayanan Informasi dan Komunikasi.
12
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi BAPPEDA
2.2. Sumber Daya Manusia
Komposisi jabatan dalam struktur organisasi BAPPEDA Provinsi Jawa Barat berdasarkan peraturan daerah tersebut di atas adalah: 1 (satu) orang Eselon II; 8 (delapan) orang Eselon III terdiri dari 1 (satu) orang sekretaris dan 6 (enam) orang kepala bidang dan 1 (satu) kepala balai serta 15 orang Eselon IV yang terdiri dari 6 (enam) orang kasubbag dan 9 kasubid. Dalam pelaksanaan tugas pokoknya sehari-hari Bappeda juga didukung oleh tersedianya 30 (tiga puluh) tenaga fungsional perencana, 1 (satu) orang fungsional pustakawan dan 1 (satu) orang tenaga fungsional arsiparis.
Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam menjalankan kinerja organisasi secara keseluruhan. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan terutama dalam menciptakan BAPPEDA sebagai center of knowledge dan learning organization. Komposisi jumlah pegawai Bappeda dengan latar belakang pendidikan sarjana lebih besar dibandingkan dengan yang bukan sarjana, secara signifikan diharapkan memberikan andil yang cukup besar. Komposisi pegawai BAPPEDA berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 101 orang laki-laki atau 71,63% dan perempuan sebanyak 40 orang atau 28,37%, sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.1. Sedangkan komposisi Pegawai Bappeda berdasarkan tingkat golongan yaitu golongan 4 sebanyak 31
13
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
orang atau 21,99%, golongan III sebanyak 61 orang atau 43,26% dan golongan II sebanyak 43 orang atau 30,50% dan sisa golongan I sebanyak 6 orang atau 4,26%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2. Adapun komposisi pegawai berdasarkan tingat pendidikan yaitu Doktor (S-3) sebanyak 4 orang atau 2,84%, Pasca Sarjana (S-2) 49 orang atau 34,75%, Sarjana dan Diploma 42 orang atau 29,79%, dan sisanya yang berpendidikan SLTA kebawah sebanyak 46 orang atau 32,62% seperti tertera pada Tabel 2.3.
Tabel 2.1
Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013
No UNIT KERJA
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. KEPALA 1 0 1 2. SEKRETARIAT 39 15 54 3. BIDANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI 4 2 6 4. BIDANG FISIK 5 2 7 5. BIDANG EKONOMI 4 2 6 6. BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 5 1 6 7. BIDANG PEMERINTAHAN 5 2 7 8. BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN 6 0 6 9. KOMITE PERENCANA 4 0 4
10. UPTB PUSDALISBANG 6 1 7 11. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 22 15 37
JUMLAH TOTAL 101 40 141 Sumber: Data Kepegawaian, 2013
Tabel 2.2
Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Golongan Tahun 2013
No UNIT KERJA JUMLAH PNS
GOLONGAN
IV III II I
A B C D E JML A B C D JML A B C D JML A B C D JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KEPALA 1 1 1 0 0 0
2 SEKRETARIAT 54 4 4 3 7 1 2 13 23 5 5 33 4 4
3 BIDANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI
6 1 1 1 1 2 2 1 3 0
4 BIDANG FISIK 7 1 1 3 2 1 6 0 0
5 BIDANG EKONOMI 6 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
6 BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 6 2 1 3 1 1 2 1 1 0
7 BIDANG PEMERINTAHAN 7 2 2 1 2 1 4 1 1 0
14
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
No UNIT KERJA JUMLAH PNS
GOLONGAN
IV III II I
A B C D E JML A B C D JML A B C D JML A B C D JML
8 BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN 6 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
9 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 37 7 2 2 1 12 1 17 1 6 25 0 0
10 UPTB PUSDALISBANG 7 1 1 1 2 3 1 1 1 3 0
11 KOMITE PERENCANA 4 3 1 4 0 0 0
JUMLAH TOTAL 141 18 5 5 2 1 31 9 29 9 14 61 0 30 6 7 43 0 6 0 0 6 Sumber: Data Kepegawaian, 2013
Tabel 2.3
Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013
No UNIT KERJA
PENDIDIKAN
S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SLTA SLTP SD NON SD
DATA TDK ADA
JMLH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1. KEPALA BADAN 1 - - - - - - - - - - - 1
2. SEKRETARIAT - 6 13 - 6 - - 40 2 8 - - 75
3. BIDANG PENELITIAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI - 4 4 - 2 - - 1 - - - - 11
4. BIDANG FISIK - 7 6 - - - - 2 - 1 - - 16
5. BIDANG EKONOMI - 7 4 - 1 - - 4 - 1 - - 17
6. BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA - 7 3 - 1 - - 3 - - - - 14
7. BIDANG PEMERINTAHAN - 5 3 2 - - - 1 - - - - 11
8. BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN - 5 4 - - - - 2 - 1 - - 12
9. UPTB PUSAT DATA DAN ANALISIS PEMBANGUNAN - 5 3 - 1 - - 2 1 - 12
10. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 1 17 16 - 1 - - - - - - - 35
11. KOMITE PERENCANA - 2 1 - - - - - - - - - 3 TOTAL 2 65 57 2 12 0 0 55 3 11 0 0 207
Sumber: Data Kepegawaian, 2013
Perencanaan pembangunan yang disusun oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat melalui proses pengkajian yang mendalam dari para tenaga ahli sesuai keahliannya. Dengan demikian, perencanaan pembangunan yang dilakukan Bappeda tidak terlepas dari perencanaan dengan pendekatan teknokratik, untuk itu dibentuklah Komite Perencana (KP), yaitu sekumpulan tenaga ahli/pakar yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur yang memiliki kemampuan untuk merumuskan dan memberikan masukan dalam bidang perencanaan yang dikoordinasikan oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat.
15
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
2.3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana pendukung kegiatan Bappeda Provinsi Jawa Barat adalah Gedung kantor seluas 6.800 m²,Kendaraan Dinas sebanyak 21 Unit, Saluran Telepon sebanyak 16 Line, ruang rapat yang memadai dapat menampung 20 s/d 250 Orang yaitu ruang rapat utama; RS.Soehoed Warnaen dan Operation Room serta 7 ruang rapat biasa.
Guna mendukung proses peningkatan kualitas perencanaan Provinsi Jawa Barat, Bappeda juga sedang membangun sebuah Kampus Lapangan di Pasirjambu Kabupaten Bandung, dengan nama : Kampus Lapangan Perencanaan Pembangunan Daerah (KLP2D) Provinsi Jawa Barat.
Untuk proses menertibkan administrasi pengelolaan barang dan jasa di Bappeda, seluruh barang inventaris telah di inventarisir dan tercatat dalam Buku Inventaris Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Jika dilihat dari jumlah aset, dapat diketahui bahwa jumlah aset yang dikuasai Bappeda Provinsi Jawa Barat sebanyak Rp. 66.384.810.334, sedangkan aset yang tidak digunakan adalah senilai Rp. 584.616.580 (0,88%).
2.4. Kinerja Pelayanan Bappeda Provinsi Jawa Barat
Secara umum, salah satu kewajiban pemerintah adalah memberikan pelayanan yang menjadi hak setiap warga negara ataupun memberikan pelayanan kepada warganegara yang memenuhi kewajibannya terhadap negara. Kewajiban pemerintah, maupun hak setiap warga negara pada umumnya disebutkan dalam konstitusi suatu Negara, termasuk Bappeda Provinsi Jawa Barat didalamnya.
Jika dilihat dari jenisnya, pelayanan dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis pelayanan, yaitu:
• Pertama, Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini antara lain kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Pernikahan, Akte kelahiran, Akte Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat Kepemilikan / Penguasaan Tanah dan sebagainya.
• Kedua, Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk / jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya.
• Ketiga: Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos, dan lain sebagainya.
16
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Sementara itu, jika dilihat berdasarkan pola pelayanan maka dapat dibedakan dalam 5 macam pola, yaitu :
• Pertama, Pola Pelayanan Teknis Fungsional. Adalah pola pelayanan masyarakat yang diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan kewenangannya.
• Kedua, Pola Pelayanan Satu Pintu. Merupakan pola pelayanan masyarakat yang diberikan secara tunggal oleh suatu unit kerja pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari unit kerja pemerintah terkait lainnya yang bersangkutan.
• Ketiga, Pola Pelayanan Satu Atap. Pola pelayanan disini dilakukan secara terpadu pada satu instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai kewenangan masing-masing.
• Keempat, Pola Pelayanan Terpusat. Adalah pola pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan bidang pelayanan masyarakat yang bersangkutan.
• Kelima, Pola Pelayanan Elektronik. Adalah pola pelayanan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan otomasi dan otomatisasi pemberian layanan yang bersifat on-line.
Berdasarkan jenis dan pola pelayanan yang telah disebutkan diatas, maka pada dasarnya Bappeda Provinsi Jawa Barat melaksanakan jenis pelayanan administrasi dengan pola pelayanan teknis fungsional dan pola pelayanan elektronik.
Satu hal penting yang perlu digarisbawahi adalah Bappeda memberikan pelayanan tidak hanya kepada publik saja (masyarakat) tetapi juga melaksanakan pelayanan kepada unsur-unsur pemerintahan lainnya, yaitu unsur Pimpinan Daerah, OPD/Biro Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten/Kota se Jawa Barat serta kepada Instansi Vertikal yang terkait dengan perencanaan pembangunan, khususnya Kementerian Dalam Negeri dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Gambaran kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat periode lima tahun sebelumnyadiperoleh dari Dokumen LaporanAkuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (LAKIP), sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.4 dan Tabel 2.5.
17
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Tabel 2.5
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
2.5. Jenis Pelayanan Administrasi
Jenis pelayanan administrasi yang dilaksanakan adalah dengan menyediakan berbagai dokumen perencanaan resmi yang dibutuhkan dalam proses pembangunan daerah. Dokumen-dokumen tersebut adalah 1) dokumen Peraturan Gubernur tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Murni dan RKPD Perubahan sebagai dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni dan APBD Perubahan; 2) dokumen Kebijakan Umum dan Anggaran serta Plafon dan Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS); 3) Buku Jawa Barat dalam Angka (Kerjasama dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat); 4) dokumen dokumen kajian strategis perencanaan pembangunan di Jawa Barat yang meliputi dokumen kajian bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang fisik (Infrastruktur dan Tata Ruang Lingkungan Hidup) serta dokumen perencanaan bidang pemerintahan.
Dokumen-dokumen tersebut disusun setiap tahun dan kemudian disosialisasikan kepada seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) pembangunan di Jawa Barat. Sedangkan dokumen – dokumen yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, yaitu dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat tahun 2005 – 2025 yang berlaku selama 20 tahun, dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat tahunb 2009 – 2029 yang juga berlaku selama 20 tahun, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat yang disusun selama 5 tahun sekali bersamaan dengan masa jabatan Kepala Daerah.
Setiap dokumen perencanaan yang disusun oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat kemudian dijadikan pedoman oleh seluruh Kabupaten/Kota dan OPD/Biro ataupun stakeholders lainnya dalam menyusun dokumen-dokumen perencanaan lainnya. Selain pelayanan secara administrasi berupa dokumen, Bappeda Provinsi Jawa Barat juga memberikan pelayanan yang sifatnya Surat Rekomendasi dalam penyusunan dokumen rencana pembangunan kabupaten/kota, yaitu dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten/Kota.
Selain itu, seiring dengan telah terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.24 Tahun 2012 tentang Satu Data Pembangunan Jawa Barat, maka Bappeda Jawa Barat pun melaksanakan Diseminasi Data pembangunan yang dilakukan dalam bentuk media cetak dan elektronik secara berkala, juga dalam bentuk media cetak berupa buku, leaflet, majalah, jurnal, koran, dan bentuk lainnya. Selain itu, kami melaksanakan pula diseminasi data pembangunan dalam bentuk media elektronik berupa layanan pesan singkat (Short Message Service), radio, televisi, laman (website), dan bentuk lainnya.
Pola Pelayanan Elektronik Bappeda Provinsi Jawa Barat saat ini masih terus mengembangkan sistem pelayanan kepada masyarakat, yaitu dengan ber-inovasi membuat layanan KM. 0 Pro Poor Jabar serta Sistem RKPDJabar Online 2101. Layanan KM. 0 Pro Poor Jabar ini merupakan sebuah sistem informasi berbasis spasial dan a-spasial. Tujuan dari dibuatnya Sistem Informasi KM. 0 Pro Poor Jabar untuk Pengendalian dan Perwalian RTS (Rumah Tangga Sasaran) hingga Lepas dari kondisi kemiskinan. Prinsip kerjanya cukup sederhana, yaitu dengan melakukan survei koordinat dan identitas RTS dengan
20
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
menggunakan Teknologi Informasi Geo-spasial, kemudian mengukur secara otomatis jarak dan merekonstruksi rute terpendek pencapaian RTS dari titik KM. 0 Pro Poor Jabar untuk pengelolaan data, Pengendalian dan Perwalian RTS (Tiang Bendera Kantor Gubernur Jabar, Jl. Diponegoro No. 22 Bandung) serta Hal yang Sama dari Kantor Bupati/Walikota. Setelah itu memvisualisasikan identitas RTS secara lengkap bersama keluarganya melalui media foto (5 foto) dan tabulasi data kemudian menentukan Intervensi Program/Kegiatan/Pekerjaan yang sesuai untuk lepas dari kondisi kemiskinan.
Sementara RKPD JABAR Online 2101 adalah suatu sistem informasi perencanaan secara online dengan alamat : www.rkpdjabarOnline.jabarprov.go.id yang dibuat untuk proses pengusulan program dan kegiatan prioritas Provinsi Jawa Barat dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan tahunan, yaitu dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat.
RKPD Jabar Online 2101 merupakan salah satu inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk proses perencanaan, sehingga terwujud efektifitas dan efisiensi perencanaan di Jawa Barat. Sistem RKPD Jabar Online memberikan kemudahan aksesbilitas pengusulan program dan kegiatan dari berbagai stakeholder pembangunan, dimana stakeholder pembangunan diajak turut serta berperan aktif merencanakan pembangunan di Jawa Barat. Salah satu titik kritis yang dapat diatasi dengan RKPD Jabar Online ini adalah bagaimana mewujudkan mekanisme seleksi program dan kegiatan prioritas tingkat provinsi yang efisien dan efektif, serta sesuai dengan aturan perundangan yang ada. Selain itu, secara teknis, sistem informasi ini dipersiapkan sebagai bank data usulan program dan kegiatan pembangunan sampai dengan tahun 2101. Adanya RKPD Jabar Online 2101 diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan yang lebih akuntabel dan transparan di Jawa Barat dalam rangka mewujudkan Jawa Barat sebagai provinsi termaju di Indonesia.
2.6. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Provinsi Jawa Barat yang Dihadapi
Siklus perencanaan pembangunan tahunan daerah dilaksanakan secara kontinyu setiap tahun. Setiap Provinsi dan Kabupaten dituntut untuk membuat sebuah dokumen perencanaan tahunan dengan sebutan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat daftar rencana program dan kegiatan prioritas untuk satu tahun mendatang sesuai dengan Permendagri No 54 Tahun 2010. Proses pembahasan program dan kegiatan prioritas tersebut dilaksanakan melalui metode Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang, dimulai dari tingkat Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kabupaten/Kota, Musrenbang Provinsi dan terakhir di Musrenbang Nasional. Sementara di tingkat OPD Provinsi, pembahasan dan musyawarah program dan kegiatan prioritas dilaksanakan melalui "Forum OPD Provinsi".
Selain menampung hasil Musrenbang dan Forum OPD, RKPD ini juga memuat daftar usulan program hibah dan bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang mengajukan bantuan. Jumlah daftar hibah dan bantuan sosial ini bisa mencapai
21
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
ribuan usulan yang harus diseleksi dan di verifikasi. Sebelum adanya RKPD Jabar Online di tingkat Provinsi ini, semua proses pengusulan program dan kegiatan prioritas hasil Musrenbang Kabupaten/Kota, Hasil Forum OPD, Hibah dan Bantuan Sosial yang disampaikan ke Provinsi dilakukan secara manual, melalui Surat Menyurat dan melalui transfer file, menggunakan Microsoft Excel. Hal ini tentunya tidak efektif dan efisien.
Pada saat RKPD Jabar Online belum ada, permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:
Permasalahan Umum 1. Terbatasnya akses masyarakat untuk berperan aktif dalam perencanaan pembangunan di Jawa
Barat: 2. Proses Perencanaan pembangunan lebih didominasi oleh kepentingan partai politik golongan
tertentu; 3. Tidak adanya kepastian hukum bagi masyarakat saat mengusulkan program dan kegiatan; 4. Stakeholders hanya dapat mengusulkan program dan kegiatan sampai dengan 1 (satu) tahun
ke depan.
Permasalahan Khusus 1. Perbedaan format dan persyaratan pengusulan program dan kegiatan dari stakeholders 2. Sulitnya pemilahan dan penentuan kategori usulan kegiatan oleh stakeholders; 3. Sulitnya proses seleksi usulan kegiatan prioritas yang dilakukan oleh Bappeda selaku
perencana provinsi dan juga oleh OPD Provinsi selaku perencana sektoral; 4. Data usulan program dan kegiatan yang disampaikan ke provinsi seringkali tercecer dan hilang
berkasnya; 5. Usulan yang disampaikan berupa kertas dan dokumen sehingga memerlukan ruang/space
yang sangat besar untuk menyimpan dokumen tersebut; 6. Proses report yang dihasilkan memerlukan pengolahan data yang rumit dan waktu yang lama; 7. Report tidak dapat diakses oleh stakeholders secara langsung.
Sementara itu, dalam konteks pengembangan KM. 0 Pro Poor Jawa Barat, diawali untuk mengatasi kondisi tidak terstrukturnya data-data pembangunan yang ada di Jawa Barat. Hal ini sangatlah wajar terjadi karena di Provinsi Jawa Barat terdapat 1 (satu) Badan Pusat Statistik (BPS) di Tingkat Provinsi dan 27 BPS di setiap Kabupaten/Kota. Untuk mengatasi hal diatas, maka diperlukan suatu lembaga yang dapat menjadi jembatan dan menjadi pengelola data-data pembangunan yang ada di Jawa Barat, khususnya data kemiskinan. Data kemiskinan ini sangatlah penting, karena sering dijadikan sebagai tolok ukur indikator pembangunan yang muncul dalam setiap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah di akhir tahun.
Guna menyeragamkan data kemiskinan ini, maka Bappeda Jawa Barat mengambil kebijakan untuk mengambil data kemiskinan yang bersumber dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) yang juga digunakan sebagai basis data dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai, dsb. Tugas dari Bappeda Provinsi dan Bappeda Kabupaten/Kota adalah melakukan verifikasi data di daerah masing-masing
22
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
dengan memfoto keadaan orang miskin tersebut, kemudian diupload ke dalam sistem KM. 0 Pro Poor Jabar.
23
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
20
BAB 3
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala
Bappeda dalam hal ini Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat bertanggungjawab dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi perencanaan. Bappeda Provinsi Jawa Barat merupakan unsur pelaksana
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan
kewenangan di bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah sesuai dengan
tugas dan fungsinya. Bappeda memiliki tugas dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang perencanaan pembangunan daerah, serta menyelenggarakan tiga fungsi utama, yaitu
perumusan kebijakan teknis perencanaan, pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan,
serta pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah.
Tantangan 5 (Lima) tahun ke depan, Bappeda Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat
menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan akuntabel,yang memerlukan dukungan dari berbagai
unsur pembangunan. Peningkatan kualitas perencanaan tidak terlepas dari kapasitas kelembagaan
Bappeda yang meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana, serta sistem perencanaan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku. Sistem perencanaan tersebut meliputi :
Pertama, Peningkatan kapasitas SDM baik melalui pendidikan formal maupun diklat
fungsional;
Kedua,Penyediaan hasil-hasil kajian/penelitian yang mendukung penyusunan perumusan
kebijakan perencanaan pembangunan daerah;
Ketiga,Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah; dan
Keempat, Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan perencanaan, pengolahan
data dan informasi berbasis web untuk pengolahan data perencanaan.
Pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda ke depan masih menghadapi beberapa permasalahan
dan tantangan, antara lain :
1. Perencanaan belum sepenuhnya dapat diimplementasikan yang disebabkan oleh: (1)
pembangunan yang implementatif; (2) Belum sesuainya Prioritas Pembangunan RKPD
Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD; (3) Belum sesuainya Prioritas Pembangunan RKPD
Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD; (4) Penyusunan Prioritas Pembangunan RKPD belum
di dukung oleh tersedianya data pembangunan; (5) Hasil Evaluasi Pelaksanaan Prioritas
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
21
RKPD Terhadap Prioritas Tahunan RPJMD belum optimal; (6) Target Program Renstra OPD
belum sesuai dengan dengan Target Program RPJMD; (6) Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renstra
OPD Terhadap Target RPJMD belum diacu dalam perencanaan; (7) Target Kegiatan Renja
OPD belum sesuai dengan Target Prioritas Pembangunan RKPD; (8) Pendanaan program dan
kegiatan Renja OPD belum mendukung Target Prioritas RKPD; (8) Hasil Evaluasi pelaksanaan
target kegiatan Renja OPD terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD belum menjadi
acuan perencanaan.
2. Perencanaan pembangunan belum dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah
(kab/kota) dan pemerintah pusat yang diebabkan oleh: (1) Perencanaan pembangunan
partisipatif belum optimal; (2) Koordinasi dan komunikasi rencana pembangunan antar
daerah belum optimal; (3) Intensitas komunikasi public dalam perencanaan pembangunan
belum optimal ; (4) Efektivitas proses usulan pembangunan dari pelaku pembangunan
belum optimal; (5) Implementasi rencana pola dan rencana struktur ruang dalam rencana
pembangunan belum optimal; (6) Keselarasan rencana tata ruang Kab/Kota terhadap tata
ruang Provinsi belum optimal.
3. Perencanaan pembangunan belum konsisten dan transparan yang disebabkan oleh : (1)
Peran unit kerja penyedia data di Bappeda belum optimal; (2) Ketersediaan data dan
kualitas hasil analisis data pembangunan belum mendukung perencanaan pembangunan; (3)
Data dan informasi pembangunan belum tersebar kepada penggunan; (4) Data dan
informasi pembangunan belum dapat di akses secara optimal oleh masyarakat; (5) Rencana
pembnguan tahunan belum sepenuhnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja rencana
pembangunan jangka panjang dan menengah; (6) Fungsi pengendalian pelaksanaan
pembangunan belum optimal; (7) Pembiayaan program dan kegiatan dalam perencanaan
pembangunan belum sesuai dengan dengan penganggaran tahunan; (8) Prinsip pembiayaan
pembangunan berbasis money follow program belum optimal.
4. Perencanaan pembangunan belum yang didukung oleh SDM yang handal yang disebabkan
oleh: (1) keahlian dan keterempilan SDM perencana OPD/Biro dan Kab/Kota belum
memadai; (2) keahlian dan keterampilan bagi SDM perencana Bappeda belum terpenuhi; (3)
Belum terpenuhinya PNS yang akan berkarir di jalur perencana; (4) Belum terjadi akselerasi
perencana dalam meningkatkan jabatannya.
Identifkasi permasalahan tersebut, diperoleh dari analisis seperti pada Gambar 3.1 dan Tabel 3.1
sebagai berikut :
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
22
Gambar 3.1
Pohon Permasalahan Bappeda Provinsi Jawa Barat
Tabel 3.1
Rekapitulasi Analisis Permasalahan Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Pohon Masalah
No Misi Bappeda Akibat Penyebab
Akibat Masalah Utama
Sebab Penyebab
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
23
No Misi Bappeda Akibat Penyebab
Akibat Masalah Utama
Sebab Penyebab
1 Perencanaan pembangunan yang implementatif
Pembiayaan pembangunan tidak berdasarkan program yang jelas Pembiayaan pembangunan tidak berdasarkan program yang jelas
Pembangunan tidak efesien
Perencanaan tidak implementatif
Perencanaan dalam RKPD belum sesuai dengan Prioritas Pembangunan RPJMD
Belum sesuainya Prioritas Pembangunan RKPD Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD Belum sesuainya Prioritas Pembangunan RKPD Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD
Penyusunan Prioritas Pembangunan RKPD belum di dukung oleh tersedianya data pembangunan
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Prioritas RKPD Terhadap Prioritas Tahunan RPJMD belum optimal
Perencanaan belum mengacu kepada Target Program Renstra OPD dan Target RPJMD
Target Program Renstra OPD belum sesuai dengan dengan Target Program RPJMD
Pembangunan tidak berorientasi terhadap hasil
Pembangunan tidak efektif
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renstra OPD Terhadap Target RPJMD belum diacu dalam perencanaan
Target Kegiatan Renja OPD belum sesuai dengan Target Prioritas Pembangunan pada RKPD
Target Kegiatan Renja OPD belum sesuai dengan Target Prioritas Pembangunan RKPD
Pendanaan program dan kegiatan Renja OPD belum mendukung Target Prioritas RKPD
Hasil Evaluasi pelaksanaan target kegiatan Renja OPD terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD belum menjadi acuan perencanaan
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
24
No Misi Bappeda Akibat Penyebab
Akibat Masalah Utama
Sebab Penyebab
2 Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat
Pembangunan antara pusat dan daerah dilaksanakan secara parsial
Kinerja perencanaan pembangunan daerah tidak optimal
Perencanaan pembangunan provinsi dengan perencanaan pemerintah daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat belum selaras
Kinerja perencanaan pembangunan daerah belum optimal
Perencanaan pembangunan partisipatif belum optimal
Koordinasi dan komunikasi rencana pembangunan antar daerah belum optimal
Intensitas komunikasi public dalam perencanaan pembangunan belum optimal
Pembangunan tidak sesuai dengan rencana tata ruang
Kebijakan pembangunan tidak berdasarkan rencana penataan ruang
Efektivitas proses usulan pembangunan dari pelaku pembangunan belum optimal
Kebijakan pembangunan belum konsisten dengan rencana penata ruang
Implementasi rencana pola dan rencana struktur ruang dalam rencana pembangunan belum optimal
Keselarasan rencana tata ruang Kab/Kota terhadap tata ruang Provinsi belum optimal
3 Perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan
Perencanaan pembangunan belum sesuai dengan kebutuhan daerah
Rendahnya kualitas pelayanan perencanaan pembangunan
Perencanaan pembangunan belum konsisten dan transparan
Kualitas layanan perencanaan pembangunan belum meningkat
Peran unit kerja penyedia data di Bappeda belum optimal
Ketersediaan data dan kualitas hasil analisis data pembangunan belum mendukung perencanaan pembangunan
Data dan informasi pembangunan belum tersebar kepada pengguna
Data dan informasi pembangunan belum dapat di akses secara optimal oleh masyarakat
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
25
No Misi Bappeda Akibat Penyebab
Akibat Masalah Utama
Sebab Penyebab
Pembangunan belum sesuai dengan target yang ditetapkan
Pelaksanaan pembangunan tidak konsisten dengan rencana
Pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan belum konsisten
Rencana pembnguan tahunan belum sepenuhnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja rencana pembangunan jangka panjang dan menengah
Fungsi pengendalian pelaksanaan pembangunan belum optimal
Perencanaan program dan kegiatan belum sepenuhnya di akomodasi oleh anggaran
Pembiayaan program dan kegiatan dalam perencanaan pembangunan belum sesuai dengan dengan penganggaran tahunan
Prinsip pembiayaan pembangunan berbasis money follow program belum optimal
4 Perencanaan pembangunan yang didukung oleh SDM yang handal
Perencanaan belum berdasarkan kaidah ilmiah
Kualitas perencanaan kurang memadai
Perencanaan pembangunan yang belum didukung oleh SDM yang handal
Standar kompetensi aparatur belum terpenuhi
keahlian dan keterempilan SDM perencana OPD/Biro dan Kab/Kota belum memadai
keahlian dan keterampilan bagi SDM perencana Bappeda belum terpenuhi
Belum terpenuhinya proporsi SDM perencana terhadap kebutuhan ideal
Belum terpenuhinya PNS yang akan berkarir di jalur perencana
Belum terjadi akselerasi perencana dalam meningkatkan jabatnnya
Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas guna mewujudkan pembangunan yang sesuai
dengan sasaran misi RPJMD, Bappeda Provinsi Jawa Barat diharapkan responsif, kreatif dan inovatif
agar mampu mengatasi dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan yang berkualitas dan
akuntabel. Sehingga diperlukan keterlibatan pelaku pembangunan secara partisipatif melalui
peningkatan kualitas perencanaan teknokratik, peningkatan kapasitas SDM perencanaan, pemantapan
kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku
kepentingan. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
26
1. Perencanaan pembangunan dalam kerangka regulasi dan investasi, fokus kepada hasil, yaitu:
kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah.
2. Program disusun berdasarkan kontribusinya terhadap daya ungkit untuk mencapai hasil (Program
follow Result)
3. Percepatan capaian target pembangunan melalui Rencana Aksi Multi Pihak Implementasi
Pekerjaan (RAM-IP) yang dituangkan pada SK. Gubernur Nomor 500 Tahun 2014
4. Penerapan anggaran berbasis kinerja. Hasil yang dicapai dari penggunaansumberdaya (money
follow program)
5. Tanggung jawab pada level program dan kegiatan, pemberlakuan Perjanjian Kinerja (PK) di
seluruh level birokrasi dengan reward and punishment yang jelas
6. Evaluasi terintegrasi antara perencanaan, penganggaran,dan evaluasi.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018 berada pada tahapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa
Barat, yaitu “Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh”. Hal tersebut dalam rangka mencapai
visi pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, yaitu:
"Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua"
Dalam mencapai visi tersebut, terdapat 5 (lima) misi yang harus dilaksanakan dengan tujuan,
dan sasaran, sebagaimana diuraikan pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Misi Jawa Barat 2013-2018
Visi : “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”
Misi Tujuan Sasaran
Misi Pertama,
Membangun
Masyarakat
Yang
Berkualitas dan
Berdaya Saing
Membangun sumber daya
manusia Jawa Barat yang
menguasai IPTEK,
senantiasa berkarya,
kompetitif, dengan tetap
mempertahankan identitas
dan ciri khas masyarakat
yang santun dan berbudaya.
1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata;
2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, serta perluasan akses pelayanan yang terjangkau dan merata;
3. Meningkatnya daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta berbudaya IPTEK
4. Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga
Misi Kedua, Mewujudkan pertumbuhan 1. Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
27
Visi : “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”
Misi Tujuan Sasaran
Membangun
Perkonomian
yang Kokoh dan
Berkeadilan
ekonomi yang berkualitas
dan mengurangi disparitas
ekonomi antar wilayah
Agrikultur
2. Meningkatnya daya saing usaha pertanian
3. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi
4. Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan
5. Meningkatnya pembangunan ekonomi perdesaan dan regional
Misi Ketiga,
Meningkatkan
Kinerja
Pemerintahan,
Profesionalisme
Aparatur, dan
Perluasan
Partisipasi
Publik.
1. Meningkatkan kualitas birokrasi yang profesional dan akuntabel dalam rangka peningkatkan kualitas pelayanan publik serta pembangunan partisipatif.
2. Terwujudnya pemerintahan yang modern.
3. Terwujudnya profesionalisme pemerintahan yang didukung oleh aparatur yang kompeten.
4. Meningkatkan stabilitas di daerah.
1. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan Pemerintahan serta mewujudkan perluasan partisipasi publik.
2. Meningkatnya kualitas tata kelola Pemerintahan berbasis IPTEK.
3. Meningkatnya profesionalisme dan kualitas kesejahteraan aparatur.
4. Meningkatnya stabilitas tibumtranmas, kesadaran politik dan hukum.
Misi Keempat,
Mewujudkan
Jawa Barat yang
Nyaman dan
Pembangunan
Infrastruktur
Strategis yang
Berkelanjutan.
1. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan pembangunan.
2. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan produktivitas ekonomi, dan pelayanan dasar.
1. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana.
2. Meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat
3. Meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis
Misi Kelima, 1. Mewujudkan kesejahteraan para
1. Pencegahan dan Penanganan Penyandang
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
28
Visi : “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”
Misi Tujuan Sasaran
Meningkatkan
Kehidupan
Sosial, Seni dan
Budaya, Peran
Pemuda dan
Olah Raga serta
Pengembangan
Pariwisata
dalam Bingkai
Kearifan Lokal.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
2. Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta meningkatnya prestasi olahraga;
3. Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal dan mengembangkan pariwisata yang berdaya saing;
4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak dasar manusia.
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
2. Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olahraga serta penanganan komunitas tertentu.
3. Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan olah raga, seni, budaya dan pariwisata.
4. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat dan kerukunan antar umat beragama.
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi dilaksanakan melalui 10 (sepuluh) skenario
pembangunan Common Goals berbasis tematik sektoral. Adapun operasionalisasi Common Goals
dilaksanakan berdasarkan 5 (lima) strategi yaitu: Pertama, pelibatan komunitas berbasis masyarakat
dengan prinsip penguatan aktor lokal (strengthening local actor); Kedua, integrasi seluruh potensi
nyata pembangunan dan daya saing di seluruh kabupaten/kota; Ketiga, penerapan manajemen
pemerintahan model hibrida sebagai penghela percepatan pembangunan, yaitu mengkombinasi
manajemen berbasisdaerah otonom Kabupaten/Kota dengan manajemen kewilayahan; Keempat,
penguatan komitmen pelaksanaan pembangunan lintas sektor dan lintas pemerintahan; serta Kelima,
peningkatan peran multi pihak dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan mutu serta akuntabilitas
pembangunan. Penjabaran tematik sektoral untuk 10 (sepuluh) Common Goals adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan
a. Jabar bebas putus jenjang sekolah
b. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan dengan sasaran
usia 15 tahun ke atas
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
29
c. Pendidikan berkebutuhan khusus
d. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi
e. Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik
2. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan;
a. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, puskesmas PONED dan
pemenuhan sumber daya kesehatan
b. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak
c. Peningkatan Layanan Rumah sakit Rujukan dan Rumah sakit Jiwa
d. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat
3. Mengembangkan infrastruktur wilayah, energi dan air baku
a. Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya
b. Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-Sukabumi-Bogor, Jakarta-
Cirebon, Bandung-Tasikmalaya serta Jabar Selatan
c. Infrastruktur jalan dan perhubungan
d. Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis;
e. Kawasan industry terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan;
f. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan domestic;
dan
g. Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan infrastruktur air bersih perkotaan
dan perdesaan di Jawa Barat
4. Meningkatkan ekonomi non pertanian
a. Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan
berusaha UMKM
b. Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai
tujuan investasi
c. Pengembangan skema pembiayaan alternative
d. Pengembangan industri manufaktur
e. Pengembangan industri kreatif dan wirausahawan muda kreatif
5. Meningkatkan ekonomi pertanian;
a. Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional
b. Pengembangan agribisnis, forrest business, marine business, dan agroindustry
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
30
c. Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta ton GKG dan
swasembada protein hewani
d. Jawa Barat bebas rawan pangan
e. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi) disentra produksi
pangan
6. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan
a. Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%
b. Pengendalian pencemaran limbah industry, limbah domestic dan pengelolaan sampah
regional
c. Penanganan bencana longsor dan banjir
7. Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan
a. Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan
b. Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar budaya di Jawa Barat
c. Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat
d. Pengembangan destinasi wisata
8. Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan
a. Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana
b. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga
c. Peningkatan pengelolaan kependudukan
9. Menanggulangi kemiskinan, penyandang masalah kesejahteraan sosial dan keamanan
a. Pengurangan kemiskinan
b. Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial dan perlindungan
sosial terhadap PMKS;
c. Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat
10. Meningkatkan kinerja aparatur serta tata kelola pemerintahan dan pembangunan
berbasis IPTEK.
a. Modernisasi Pemerintahan dan profesionalisme aparatur
b. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik
c. Penataan sistem hukum dan penegakan hukum
d. Kerjasama program pembangunan dan pendanaan multipihak
e. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan
serta pengelolaan aset dan keuangan;
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
31
f. Peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan
3.3. Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat
Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian PPN/Bappenas adalah melakukan penyusunan
perencanaan pembangunan, yang tertuang pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
PPN/Bappenas Tahun2010-2014 dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Renstra Kementerian PPN/Bappenas ditetapkan dengan
Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 1Tahun 2010 tentangKementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2010-2014.
Visi Kementerian PPN/Bappenas “Mewujudkan Kementerian PPN/Bappenas Yang Handal,
Kredibel, Dan Proaktif Untuk Mendukung Pencapaian Tujuan Berbangsa dan Bernegara”. Guna
mewujudkan visi tersebut, ditempuh melalui 3 (tiga) misi sesuai dengan peran-peran Kementerian
PPN/Bappenas. Misi tersebut adalah:
1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam rangka:
a. Mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi), dan mensinergikan baik antardaerah,
anta ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antara pusat dengan
daerah;
b. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
c. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
d. Menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan nasional,
kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitas terhadap permasalahan pembangunan,
sebagai masukan bagi proses perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan
pembangunan di berbagai bidang.
3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas Kementerian
PPN/Bappenas.
Berdasarkan analisis terhadap Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014 dan
Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013, maka dapat ditelaah sebagai berikut:
a) Kontribusi capaian sasaran pelaksanaan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat terhadap
pencapaian Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014.
Dalam mendukung pencapaian Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014,
Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 memiliki kontribusi yang cukup
besar. Hal ini dapat dilihat pada visi pelaksanaan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat
Tahun 2008-2013, yaitu meningkatnya perencanaan yang berkualitas dan akuntabel dalam
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
32
mewujudkan pembangunan daerah. Dengan Visi tersebut, secara langsung maupun tidak
langsung peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah yang disusun
olehBappeda Provinsi Jawa Barat akan berdampak pada penyusunan perencanaan
pembangunan nasional.
b) Posisi tingkat capaian kinerja Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat terhadap sasaran
Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014.
Berdasarkan Visi dan Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, maka posisi
capaian kinerja Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat sangat mendukung terhadap sasaran
Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun2010-2014. Hal ini disebabkan oleh indikator-
indikator sasaran Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat merupakan kondisi yang tersirat dalam
indikator sasaran Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014.
c) Keselarasan antara Renstra Bappenas dan Bappeda
Keselarasan antara Renstra Bappenas dan Bappeda diantaranya terlihat dalam tujuan
penyusunan rencana pembangunan nasional dan Jawa Barat, yaitu mengintegrasikan,
memadukan (sinkronisasi), dan mensinergikan baik antar daerah, antar ruang, antar
waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antara pusat dengan daerah; mewujudkan
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan; dan mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Penyusunan RPJMD Provinsi
Jawa Barat, mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP), demikian pula Renstra
Bappeda Provinsi Jawa Barat menyelaraskan dengan Renstra Kementerian PPN/Bappenas
Tahun 2010-2014, serta revisi Renstra Bappeda menyelaraskan kepada Renstra
Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2015-2019. Keselarasan tersebut khususnya terhadap
perwujudan Misi kesatu Renstra Bappenas yaitu Menyusun Rencana Pembangunan
Nasional Yang Berkualitas ke dalam Visi Bappeda Provinsi Jawa Barat.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Bappeda Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan perumusan koordinasi penyusunan dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM),
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan rencana pembangunan tahunan daerah. RTRW merupakan
matra spasial dari RPJP, dan disusun dengan memperhatikan aspek daya dukung dan daya tampung
lingkungan, yang mencakup perencanaan ruang darat, laut, udara, dan dalam bumi. Peraturan Daerah
Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 memuat pengaturan
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang, yang
menghasilkan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis provinsi
dalam jangka waktu 20 tahun. Perwujudan indikasi program pemanfataan ruang terdiri dari program
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
33
utama, pelaksana, lokasi, sumber pembiayaan dan waktu pelaksanaan 5 (lima) tahunan. RTRW
menjadi acuan dalam penyusunan RPJMD, khususnya terkait kebijakan pengembangan wilayah,
rencana struktur ruang dan pola ruang, serta indikasi program pemanfaatan ruang (dalam 5 tahunan).
Keselarasan tugas dan fungsi Bappeda dalam menyelenggarakan kebijakan teknis penataan
ruang akan dilakukan melalui perumusan perencanaan dan pelaksanaan koordinasi kewilayahan dan
sektoral yang memperhatikan kebijakan dan rencana tata ruang, termasuk aspek daya dukung
lingkungannya. Koordinasi khususnya dalam mensosialisasikan dan memberi pemahaman tentang
penerapan 4 (empat) sasaran penataan ruang terkait ruang kawasan lindung dan ruang ketahanan
pangan, ruang investasi dan dukungan infrastruktur strategis, ruang kawasan perkotaan dan
perdesaan, serta pelaksanaan prinsip mitigasi bencana, dalam mencapai tujuan penataan ruang Jawa
Barat yaitu mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdayasaing menuju
Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia. Penyelenggaraan koordinasi mencakup proses pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang dengan seluruh pemangku kepentingan
terkait penataan ruang. Tugas Bappeda dalam menjaga keselarasan perencanaan menjadi kunci
utama sinergitas perencanaan penataan ruang yang mengakomodir kepentingan pusat, provinsi dan
kabupaten/kota.
Kajian lingkungan hidup strategis RTRW Provinsi Jawa Barat diinternalisasikan dalam kebijakan
kawasan lindung 45% dari luas Jawa Barat. Selain itu, beberapa program provinsi dan rencana aksi
daerah yang harus ditindaklanjuti dalam memenuhi komitmen Provinsi untuk mendukung komitmen
Pemerintah dalam memperoleh pengakuan global menjadi tugas tambahan Bappeda terkait aspek
lingkungan hidup. Tugas dan fungsi Bappeda dalam koordinasi pelaksanaan bidang penataan ruang
untuk memastikan, mengendalikan, dan mengevaluasi perwujudan RTRW, mengantisipasi dan
menangani permasalahan lingkungan hidup, sebagai bentuk eksistensi Bappeda dalam pelaksanaan
pembangunan yang berkelanjutan.
Tantangan penataan ruang akibat peningkatan jumlah penduduk di perkotaan menuntut
penyediaan dan pelayanan sarana dan prasarana yang memadai, serta infrastruktur strategis antar
pusat kegiatan untuk mendukung kemudahan aktivitas ekonomi dan mempercepat pemerataan hasil
pembangunan. Tugas Bappeda dalam perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan pada
Pusat Kegiatan Nasional (PKN), PKN-provinsi (PKNp), dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) perlu
diwujudkan sesuai sarana prasarana minimal yang harus tersedia. Cakupan pelayanan pusat kegiatan
yang berupa kawasan perkotaan, akan terus berkembang, termasuk fenomena metropolitan dan
pembentukan pusat-pusat pertumbuhan baru yang didorong perkembangannya. Pembangunan di
kawasan metropolitan dan pusat pertumbuhan perlu dikelola agar sesuai dengan fungsi yang
direncanakan. Dinamika perubahan kebijakan internal dan eksternal, termasuk perkembangan
kawasan perkotaan, menjadi perhatian Bappeda dalam peninjauan kembali RTRWP pada periode 5
(lima) tahun ke depan.
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
34
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan permasalahan dan tantangan 5 (lima) tahun ke depan, isu tugas dan fungsi
Bappeda, maka dirumuskan isu-isu strategis yang perlu ditangani dan kemudian akan menjadi tugas
Bappeda Provinsi Jawa Barat dalam menyelenggarakan kebijakan teknis bidang perencanaan
pembangunan, menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan
urusan pemerintahan daerah di bidang perencanaanpembangunan, yaitu:
1. Perencanaan pembangunan belum jelas dan terukur
2. Hasil pengendalian dan evaluasi tidak digunakan sebagai dasar perencanaan
3. Konsistensi dan transparansi perencanaan pembangunan wilayah antar sektor dan tingkat
pemerintahan
4. Konsistensi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
5. Kompetensi SDM perencana yang proporsional sesuai kebutuhan ideal.
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat
Pada dasarnya perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 mengacu dan merencanakan untuk terwujudnya pembangunan yang diamanatkan dari Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat seperti dibahas pada Bab III. Berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Jawa Barat, maka Bappeda Provinsi Jawa Barat berperan dalam mensukseskan pencapaian Misi Ketiga Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme, Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik. Dalam melaksanakan misi tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dituntut untuk meningkatkan pelayanan publik dan birokrasi yang sederhana, efisien, dan transparan, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsiJawa Baratsebagai Institusi yang berfungsi dalam perencanaan pembangunan perlu menyikapi hal tersebut, melalui perencanaan yang dirancang dengan baik, objektif, fokus, efisien, dan dapat dievaluasi secara jelas, serta terukur. Berdasarkan hal tersebut, maka Bappeda Provinsi Jawa Barat melakukan reformasi perencanaan pembangunan berbasis kinerja untuk percepatan pencapaian target indikator kinerja daerah melalui :
1. Perencanaan pembangunan dalam kerangka regulasi dan investasi, focus kepada kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah;
2. Percepatan capain target pembangunan melalui Rencana aksi Multi Pihak implementasi Pekerjaan (RAM-IP) yang dituangkan pada SK Gubernur Nomor 500 Tahun 2014;
3. Penerapan anggaran berbasis kinerja. Hasil yang dicapai dari penggunaan sumberdaya (money follow result);
4. Tanggung jawab pada level program dan kegiatan, pemberlakuan Perjanjian Kinerja (PK) di seluruh level birokrasi dengaan reward dan sanksi yang jelas;
5. Terintegrasi antara perencanaan, penganggaran, dan evaluasi .
Berdasarkan isu strategis dan terwujudnya reformasi perencanaan berbasis kinerja tersebut di atas, maka dalam revisi Renstra Bappeda ini dirumuskan Visi Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai berikut :
“Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Jawa Barat yang Berkualitas dan Akuntabel”
Visi tersebut dijabarkan kedalam Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat :
1. Mewujudkan perencanaan yang implementatif; 2. Mewujudkan keselarasan perencanaan pembangunan;
39
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan; 4. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang didukung SDM yang handal.
Mewujudkan Perencanaan yang implementatif adalah perencanaan pembangunan yang dapat dengan mudah diukur target-target pencapaiannya berdasarkan prioritas pembangunnan yang tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan, baik tahunan, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Mewujudkan keselarasan perencanaan pembangunan mengandung arti perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah Kabupaten Kota dan pemerinntah pusat yaitu perencanaan yaitu terjadi keselarasan antara perencanaan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dan selaras dengan Provinsi Perbatasan, yang memeperhatikan tata ruang yang dibangun berdasarkan usulan dari pelaku pembangunan sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat.
Mewujudkan perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan yaitu perencanaan yang kosisten antar waktu (RKPD dengan Renja dan Renja, antar RKPD dengan Renstra dan RPJMD, dan RPJMD dengan RPJPD), dan penganggaran; Konsisitensi pelaksanaan pembangunan tahunan, lima tahunan yang mengacu kepada rencana pembangunan; Perencanaan yang transparan adalah perenacanaan yang didukung oleh keterbukaan layanan data, hasil analisis data, dan informasi perencanaan dan hasil pembangunan.
Mewujudkan perencanaan pembangunan yang didukung SDM yang handal, yaitu perencanaan yang didukung oleh sumber daya manusia perencana yang memiiki kapabilitas dengan ciri bersertifikat kompetensi, dan terdistribusi sesuai kebutuhan berdasarkan kepakarannya.
Perwujudan Misi ketiga yang sekaligus menerapkan proses/siklus manajemen (Planning, Organizing, Actuating, and Controlling), memerankan Bappeda dalam seluruh proses. Tahap awal yaitu perencanaan kebijakan makro dan sektoral, serta perencanaan anggaran berbasis kinerja dan pendekatan bottom-up untuk merumuskan perencanaan yang jelas dan terukur agar sesuai sasaran dan indikator pencapaian hasil dari program pembangunan, serta memastikan program dan kegiatan ditujukan dan mengakomodir kepentingan/kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Tahap kedua, perumusan perencanaan tersebut membutuhkan pembagian peran, koordinasi yang terus menerus, dan dukungan kapasitas SDM perencana yang baik. Fungsi Bappeda sebagai OPD yang memberikan pelayanan dalam bidang perencanaan, yang sekaligus juga menjadi koordinator perencanaan seluruh OPD, harus berperan dan mendukung setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Tahap selanjutnya, Bappeda berperan dalam menilai kemajuan dan hasil perencanaan pembangunan untuk mengukur pencapaiannya sesuai sasaran dan target yang ditetapkan.
Kedudukan Bappeda sebagai OPD dan sebagai koordinator perencanaan seluruh sektor/ OPD Provinsi Jawa Barat menuntut kinerja dan kualitas perencanaan pembangunan yang komprehensif. Bappeda sebagai lembaga perencanaan dan organisasi pembelajaran (learning organization) harus
40
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
mengoptimalkan dan meningkatkan kesesuaian prioritas dan target pembangunan seluruh usulan program dan kegiatan yang sesuai dengan indikator kinerja utama kepala daerah dan indikator kinerja program dalam mencapai Visi dan Misi Kepala Daerah.
Optimalisasi sistem pengendalian dan evaluasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan kajian strategis pembangunan, menilai metodologi dan pelaksanaan program dan kegiatan, serta pemanfaatan hasil evaluasi dalam menyempurnakan perencanaan pembangunan periode perencanaan selanjutnya. Penyediaan satu data dan informasi pembangunan Jawa Barat yang akurat dan mudah diakses harus diprioritaskan, untuk mendukung Bappeda dan pemangku kepentingan lainnya dalam proses perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan, serta membantu penyediaan data dan informasi bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu peningkatan kapasitas dan kualitas SDM perencana Bappeda harus diprioritaskan untuk mendukung kehandalan perencanaan serta menjamin produk perencanaan dan kajian pembangunan yang bermanfaat bagi pembuat keputusan, perumus kebijakan, pemangku kepentingan dan masyarakat, sebagai bentuk kontribusi pelayanan Bappeda dalam mewujudkan Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat
A. Tujuan Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bapeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018, maka tujuan jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai berikut : 1. Perencanaan pembangunan yang jelas dan terukur 2. Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi 3. Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan 4. SDM perencana pembangunan yang kompeten
B. Sasaran Berdasarkan hasil analisis melalui pendekatan logical framework, maka sasaran yang ingin
dicapai Bappeda Provinsi Jawa Barat pada periode 2013-2018 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya kesesuaian prioritas pembangunan RKPD terhadap Prioritas Pembangunan
RPJMD 2. Meningkatnya kesesuaian target program Renstra OPD terhadap target program RPJMD 3. Meningkatnya kesesuaian target kegiatan Renja OPD terhadap target prioritas
pembangunan RKPD 4. Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah 5. Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang 6. Meningkatnya kualitas pelayanan perencanaan pembangunan 7. Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan 8. Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran 9. Meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur
41
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
10. Meningkatnya proporsi SDM perencana terhadap kebutuhan ideal
Tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini:
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan
(1) (2) (3) (4) 1. Meningkatkan
Perencanaan Pembangunan yang Terukur
1.1. Meningkatnya kesesuaian prioritas pembangunan RKPD terhadap Prioritas Pembangunan RPJMD
1.1.1 Tingkat Kesesuaian Prioritas Pembangunan RKPD Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD Persen
1.2. Meningkatkanya kesesuaian
target program Renstra OPD terhadap target program RPJMD
1.2.1 Tingkat Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD
Persen
1.3 Meningkatnya kesesuaian target kegiatan Renja OPD terhadap target prioritas pembangunan RKPD
1.3.1 Tingkat Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
Persen
2. Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi
2.1 Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah
2.1.1 Tingkat keselarasan rencana pembangunan provinsi dengan Nasional, Kab/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi
Persen
2.1.2 Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat
Persen
2.2 Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang
2.2.1 Tingkat kesesuaian rencana pembangunan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Persen
3. Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
3.1 Meningkatnya kualitas layanan perencanaan pembangunan
3.1.1 Tingkat layanan informasi perencanaan pembangunan daerah
Persen
3.1.2 Tingkat ketersediaan data dan informasi pembangunan Persen
Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan Orang
3.2 Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan
3.2.1 Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan
Persen
3.2.2 Tingkat konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan
Persen
42
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan
(1) (2) (3) (4) 3.3 Meningkatnya kesesuaian
perencanaan dengan penganggaran
3.3.1 Tingkat konsistensi perencanaan dengan penganggaran
Persen
4. SDM perencana pembangunan yang kompeten
4.1 Meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur
4.1.1 Prosentase aparatur perencana OPD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi
Persen
4.2 Meningkatnya proporsi SDM perencana terhadap kebutuhan ideal
Prosentase SDM perencana terhadap kebutuhan ideal
Persen
Dalam menghitung kinerja sasaran strategis, indikator kinerja dihitung dengan formula
sebagai berikut :
Metode Perhitungan yang digunakan :
1. =𝑗𝑚𝑙 𝑑𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑖 𝑆𝑀𝐴𝑅𝑇 𝑃𝑙𝑎𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔
𝑗𝑚𝑙 𝑑𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 × 100%
Ket Dokumen Perencanaan : 1. RKPD Murni 2. RKPD Perubahan 3. Renja Murni 4. Renja Perubahan 5. RKA/DPA Murni 6. RKA/DPA Perubahan 7. KUA PPAS Murni 8. KUA PPAS Perubahan 9. RTRW 10. RPJMD 11. RENSTRA
2. =𝑗𝑚𝑙 𝐷𝑜𝑘 𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
𝑗𝑚𝑙 𝑑𝑜𝑘 𝑒𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎× 100%
Ket Dokumen Evaluasi : 1. Evaluasi RKPD 2. Evaluasi RPJMD 3. Evaluasi RENJA OPD/Biro 4. LKPJ 5. Hasil Pemantauan lapangan
3. =𝑗𝑚𝑙 𝐷𝑜𝑘 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
𝑗𝑚𝑙 𝑑𝑜𝑘 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎× 100%
Ket Analisis data dan Kajian Bidang:
43
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
1. Ekonomi : Nilai tukar petani, ekonomi pertanian, ketahanan pangan, produksi padi, produksi ikan, 2. Fisik : Penyediaan Air Bersih Perdesaan, Citarum Bestari 3. Sosbud : Kemiskinan, Tenaga Kerja, 4. Pemerintahan : Potensi Desa.
4. =𝑗𝑚𝑙 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑔 𝑝𝑟𝑖𝑜𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛
𝑗𝑚𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛× 100%
Ket Media Penyampaian Usulan : 1. Musrenbang 2. Sms Jabar Membangun 3. Dokumen Manual
5. =𝑗𝑚𝑙 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑂𝑃𝐷/𝐵𝑖𝑟𝑜 𝑦𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑔 𝑡𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖
𝑗𝑚𝑙 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑂𝑃𝐷/𝐵𝑖𝑟𝑜× 100%
Ket rencana pembangunan OPD/Biro : Renstra dan Renja.
6. Ket : • KSP = Kesesuaian Sasaran Pembangunan • KTP = kesesuaian Tema Pembangunan • KPP = kesesuaian Prioritas pembangunan • KIK = kesesuaian Indikator Kinerja
𝐾𝑆𝑃 =𝐾𝑇𝑃 + 𝐾𝑃𝑃 + 𝐾𝐼𝐾
3
Ket Dokumen Rujukan : 1. RPJPD 2. RPJMD 3. RKPD
7. Ket : 1. KRP = Keselarasan Rencana Pembangunan 2. KPPNP = Keselarasan Program Prioritas Nasional dengan Provinsi
KPPPK = Keselarasan Program Prioritas Provinsi dengan Kab./Kota
𝐾𝑅𝑃 =𝐾𝑃𝑃𝑁𝑃 + 𝐾𝑃𝑃𝑃𝐾
2
Ket Dokumen Perencanaan : RKP,RKPD Provinsi, RKPD Kab./Kota RPJMD Provinsi, RPJMD Kab./Kota
8. Ket : 1. KPP = Kesesuaian Perencanaan Dengan Penganggaran 2. PPd = Prioritas Pembangunan Yang Dibiayai APBD 3. PPr = Prioritas Pembangunan Yang Direncanakan.
𝐾𝑃𝑃 =𝑃𝑃𝑑𝑃𝑃𝑟
× 100%
44
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
9. Ket : 1. KPr = konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan 2. DRts = dokumen perencanaan yang ditindaklanjuti dalam pelaksanaannya sesuai
prinsip SMART Planning. 3. DR = Dokumen Perencanaan
𝐾𝑃𝑟 =𝐷𝑅𝑡𝑠𝐷𝑅
× 100%
10. Ket : 1. KDIP = Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan 2. DPt = Data Pembangunan Yang Tersedia 3. DPb = Data Pembangunan Yang Dibutuhkan
𝐾𝐷𝐼𝑃 =𝐷𝑃𝑡𝐷𝑃𝑏
× 100%
11. Ket : 1. AIP = Aksesibilitas Informasi Pembangunan 2. PW = Pengunjung Website Bappeda dan Pusdalisbang
𝐴𝐼𝑃 = �𝑃𝑊
12. Ket : 1. SPS = SDM perencana yang memiliki sertifikat 2. APSk = aparatur perencana yang memiliki sertifikat kompetensi 3. AB = Aparatur Bappeda
𝑆𝑃𝑆 =𝐴𝑃𝑆𝑘𝐴𝐵
× 100%
13. Ket : 1. Nskp = Tingkat nilai SKP SDM perencana diatas 70% 2. SPb = Jumlah SDM perencana dengan capaian nilai SKP diatas 70% 3. SP = Jumlah SDM perencana
𝑁𝑠𝑘𝑝 =𝑆𝑃𝑏𝑆𝑃
× 100%
14. Ket : 1. SPKi = Proporsi JumlahSDM perencana terhadap kebutuhan ideal 2. SP = Jumlah SDM Perencana 3. SPAj = SDM perencana sesuai analisa jabatan
𝑆𝑃𝐾𝑖 =𝑆𝑃𝑆𝑃𝐴𝑗
× 100%
4.3. Strategi dan Kebijakan Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan tujuan reformasi perencanaan yang telah dibahas di atas, maka revisi renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dalam menyusun strategi dan kebijakan Bappeda sebagai fungsi perencanaan pembangunan Jawa Barat dilaksanakan dengan pendekatan Logical Frame Work dan pohon kinerja sebagai berikut:
45
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Analisis Logical Frame Work, diagram keterkaitan antar fungsi pada kelembagaan Bappeda, dan Analisis Pohon Kinerja yang dilaksanakan melalui Focus Group Disscusion (FGD) dengan peserta dari OPD, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha, dan Lembaga Swadaya masyarakat seperti pada Gambar 4.1, 4.2, dan 4.3.
Gambar 4.1 Kerangka Analisis Logical Frame Work Dalam Menentukan Indikator Kinerja Bappeda Jawa Barat
46
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Gambar 4.2 Kerangka Analisis Keterkaitan Antar Fungsi Kelembagaan Bappeda Jawa Barat
47
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Gambar 4.3 Kerangka Analisis Pohon Kinerja Bappeda Jawa Barat
48
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Hasil dari analisis tersebut menghasilkan : (1) Strategi; (2) Kebijakan; dan Indikator yang harus dicapai oleh Bappeda sebagi OPD Perencana untuk eselon II, III dan IV.
A. Strategi Strategi Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, sebagai berikut :
1. Optimalisasi kesesuaian prioritas pembangunan RKPD dengan prioritas pembangunan RPJMD (Bidang Perencana)
2. Optimalisasi penyediaan data indikator pembangunan mendukung penyusunan prioritas pembangunan RKPD (UPTB Pusdalibang)
3. Optimalisasi kualitas hasil evaluasi pelaksanaan prioritas RKPD terhadap prioritas tahunan RPJMD (Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
4. Meningkatkan kesesuaian target program Renstra OPD dengan target program RPJMD (Bidang Perencana)
5. Meningkatkan kualitas hasil evaluasi pelaksanaan Renstra OPD terhadap target RPJMD (Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
6. Meningkatkan kesesuaian target kegiatan Renja OPD dengan target prioritas pembangunan RKPD (Bidang Perencana)
7. Meningkatkan kesesuaian pendanaan Renja OPD dengan target prioritas RKPP (Bidang Pendanaan Pembangunan)
8. Meningkatkan hasil evaluasi pelaksanaan target kegiatan Renja OPD terhadap target prioritas pembangunan RKPD (Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
9. Optimalisasi perencanaan pembangunan partisipatif (Sekretariat dan Bidang Perencana) 10. Optimalisasi koordinasi dan komunikasi rencana pembangunan antar daerah (Sekretariat dan
Bidang Perencana) 11. Optimalisasi intensitas komunikasi publik dalam perencanaan pembangunan (Sekretariat dan
Bidang Perencana) 12. Optimalisasi efektivitas proses usulan pembangunan dari pelaku pembangunan (Sekretariat) 13. Optimalisasi implementasi rencana pola dan rencana struktur ruang dalam rencana
pembangunan (Bidang Fisik) 14. Optimalisasi keselarasan rencana tata ruang kabupaten/kota terhadap tata ruang provinsi
(Bidang Fisik) 15. Optimalisasi peran unit kerja penyedia data di Bappeda (UPTB Pusdalisbang) 16. Optimalisasi ketersediaan data dan kualitas hasil analisis data pembangunan (UPTB
Pusdalisbang) 17. Optimalisasi penyebarluasan data dan informasi pembangunan (Sekretariat dan UPTB
Pusdalisbang) 18. Optimalisasi akses publik terhadap data dan informasi pembangunan (UPTB Pusdalisbang) 19. Optimalisasi kinerja rencana pembangunan jangka panjang dan menengah berdasarkan kinerja
rencana pembangunan tahunan (Bidang Perencana dan Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
49
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
20. Optimalisasi fungsi pengendalian pelaksanaan pembangunan (Bidang Perencana dan Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
21. Optimalisasi kesesuaian perencanaan dengan penganggaran (Bidang Perencana dan Bidang Pendanaan Pembangunan)
22. Optimalisasi prinsip pembiayaan pembangunan berbasis money follow program (Sekretariat) 23. Meningkatkan keahlian dan keterampilan SDM perencana OPD/Biro dan Kabupaten/Kota
(Sekretariat) 24. Meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi SDM Perencana Bappeda (Sekretariat) 25. Meningkatkan pengadaan PNS yang akan berkarir di jalur perencana (Sekretariat) 26. Optimalisasi penjenjangan jabatan fungsional perencana (Sekretariat)
B. Kebijakan Untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut, maka Bappeda
menetapkan kebijakan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebagai berikut: 1. Peningkatan verifikasi prioritas RKPD terhadap prioritas RPJMD 2. Peningkatan penyediaan data dan analisis indikator pembangunan 3. Peningkatan hasil evaluasi RPJMD 4. Peningkatan verifikasi kesesuaian target program Renstra OPD terhadap target program
RPJMD 5. Peningkatan hasil evaluasi RKPD 6. Peningkatan verifikasi kesesuaian target Renja OPD terhadap target prioritas RKPD 7. Peningkatan sinkronisasi pendanaan APBD sesuai prioritas RKPD 8. Peningkatan hasil valuasi Renja OPD 9. Peningkatan koordinasi komunikasi provinsi dengan kabupaten/kota dan pusat dalam proses
perencanaan 10. Peningkatan efektivitas forum perencanaan lintas provinsi, lintas kabupaten, antar provinsi
dan kabupaten/kota, dan wilayah perbatasan serta pusat 11. Peningkatan materi perencanaan pembangunan yang mudah dipahami publik 12. Peningkatan diversifikasi media komukiasi publik 13. Peningkatan koordinasi, komunikasi OPD/Biro lingkup Provinsi Jawa Barat dalam proses
perencanaan 14. Peningkatan peran dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi dalam setiap
tahapan perencanaan pembangunan 15. Peningkatan kemudahan dan keamanan mekanisme usulan perencanaan pembangunan 16. Peningkatan dukungan mekanisme pengusulan perencanaan pembangunan melalui sistem
aplikasi berbasis teknologi informasi 17. Peningkatan peran dan fungsi forum penataan ruang daerah 18. Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota
50
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
19. Peningkatan kerjasama penyediaan data antara Bappeda dengan lembaga penyedia data terkait
20. Peningkatan implementasi peraturan tentang pengumpulan, pengolahan, dan analisis data pembangunan
21. Peningkatan kapasitas analisis data pembangunan 22. Peningkatan kinerja forum data 23. Peningkatan ketersediaan data dan informasi pembangunan dari OPD/Biro 24. Peningkatan verifikasi, validasi, dan analisis data serta informasi pembangunan 25. Peningkatan diversifikasi media penyebarluasan data dan informasi pembangunan 26. Peningkatan kerjasama dengan Biro Humas dan Diskominfo dalam penyebarluasan data dan
informasi 27. Peningkatan pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pelayanan penyediaan data dan
informasi bagi publik 28. Peningkatan fasilitas pengolahan dan penyediaan data 29. Peningkatan kinerja evaluasi pencapaian sasaran pembangunan tahunan terhadap sasaran
jangka menengah maupun jangka panjang 30. Peningkatan koordinasi bidang pengendalian dengan bidang perencana dalam hal pencapaian
target rencana pembangunan 31. Peningkatan kinerja OPD/Biro dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai target kinerja
pemerintah daerah 32. Peningkatan kapasitas dan kinerja instrumen dan sistem pengendali pelaksanaan yang sesuai
dengan rencana pembangunan 33. Peningkatan pembiayaan tahunan berdasarkan prioritas pembangunan 34. Peningkatan fokus pembiayaan pembangunan pada program yang bersifat holistik, tematik,
integratif dan spasial 35. Peningkatan koordinasi antara perencanaan dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) 36. Peningkatan titik berat pembiayaan pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan
ekonomi yang didukung oleh infrastruktur dan lingkungan, sumberdaya manusia, serta tata kelola pemerintahan yang baik
37. Peningkatan pelayanan administrasi penganggaran penatausahaan dan pelaporan keuangan Bappeda
38. Peningkatan pendidikan dan pelatihan lanjutan bagi profesi SDM perencana OPD/Biro dan Kabupaten/Kota
39. Peningkatan keterampilan dan pengetahuan bagi SDM perencana 40. Peningkatan kerjasama diklat fungsional perencana dengan lembaga diklat dalam dan luar
negeri 41. Peningkatan keikutsertaan SDM perencana dalam pendidikan dan pelatihan lanjutan 42. Peningkatan keikutsertaan SDM perencana dalam peningkatan keterampilan dan pengetahuan
51
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
43. Peningkatan kerjasama diklat fungsional perencana dengan lembaga diklat dalam dan luar negeri
44. Peningkatan assessment kebutuhan SDM perencana Bappeda dan OPD/Biro 45. Peningkatan pemetaan distribusi SDM perencana berdasarkan kompetensi 46. Peningkatan koordinasi dengan Pusbindiklatren Bappenas 47. Peningkatan peran sekretariat fungsional perencana di Bappeda.
Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Bappeda Provinsi Jawa Barat dalam lima tahun mendatang, sebagaimana Tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Output Perencanaan Bappeda Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013-2018 VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN OUTPUT
Perencanaan Pembangunan Jawa Barat yang berkualitas dan akuntabel
Misi 1: Perencanaan pembangunan yang implementatif
Tujuan: Meningkatkan Perencanaan Pembangunan yang Terukur
Sasaran 1 : Meningkatnya Kesesuaian Prioritas Pembangunan RKPD Terhadap Prioritas Pembangunan RPJMD
Strategi 1: Optimalisasi Kesesuaian Prioritas Pembangunan RKPD Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD
Kebijakan : Peningkatan Verifikasi prioritas RKPD Terhadap Prioritas RPJM
Verifikasi pelaksanaan prioritas RKPD terhadap prioritas RPJMD
Strategi 2: Optimalisasi Penyediaan Data indikator Pembangunan Mendukung Penyusunan Prioritas Pembangunan RKP
Kebijakan : Peningkatan penyediaan data dan analisis indikator pembangunan
Penyusunan data dan analisis indikator pembangunan yang sesuai dengan target pembangunan
Strategi 3: Optimalisasi Kualitas Hasil Evaluasi Pelaksanaan Prioritas RKPD Terhadap Prioritas Tahunan RPJMD
Kebijakan : Peningkatan Hasil Evaluasi RPJMD
Evaluasi Kesesuaian Pelaksanaan Prioritas RKPD terhadap Prioritas RPJMD
Sasaran 2 : Meningkatnya Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD
Strategi 1 : Meningkatkan Kesesuaian Target Program Renstra OPD dengan Target Program RPJMD
Kebijakan : Peningkatan Verifikasi Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD
Verifikasi Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD
52
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN OUTPUT Strategi 2:
Meningkatkan Kualitas Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renstra OPD Terhadap Target RPJMD
Kebijakan : Peningkatan Hasil Evaluasi RKPD
Evaluasi keselarasan pencapaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD
Sasaran 3 : Meningkatnya Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
Strategi 1: Meningkatkan Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD dengan Target Prioritas Pembangunan RKPD
Kebijakan : Peningkatan Verifikasi Kesesuaian Target Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
Verifikasi Kesesuaian Target Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
Strategi 2: Meningkatkan Kesesuaian Pendanaan Renja OPD dengan Target Prioritas RKPD
Kebijakan : Peningkatan sinkronisasi pendanaan APBD sesuai Prioritas RKPD
prioritas pembangunan RKPD yang mendapat alokasi pendanaan APBD
Strategi 3: Meningkatkan Hasil Evaluasi pelaksanaan target kegiatan Renja OPD terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
Kebijakan : Peningkatan Hasil Evaluasi Renja OPD
evaluasi kesesuaian target Renja OPD terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
Misi 2: Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat
Tujuan : Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi
Sasaran 1 : Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah
Strategi 1. : Optimalisasi perencanaan pembangunan partisipatif
Kebijakan : Peningkatan koordinasi, komunikasi provinsi dengan Kabupaten/kota dan pusat dalam proses perencanaan
koordinasi, komunikasi provinsi dengan Kabupaten/kota dan pusat dalam proses perencanaan
Strategi 2: Optimalisasi koordinasi dan komunikasi rencana pembangunan antar daerah
Kebijakan : Peningkatan efektivitas forum perencanaan lintas Provinsi, lintas Kabupaten, antar Provinsi/Kab/Kota dan wilayah perbatasan serta pusat
Musrenbang
Strategi 3: Optimalisasi intensitas komunikasi public dalam perencanaan pembangunan
Kebijakan 1 : Peningkatan materi perencanaan pembangunan yang mudah dipahami public
Materi perencanaan pembangunan dalam bentuk infografis
Kebijakan 2 : Peningkatan diversifikasi media komunikasi public
Publikasi media cetak, elektronik, dan website/aplikasi
Kebijakan 3 : Peningkatan koordinasi, komunikasi OPD/Biro lingkup Provinsi Jabar dalam proses perencanaa
Hasil Rakor dan FGD
Kebijakan 4 : Peningkatan peran dunia usaha, lembaga swadaya mayarakat, perguruan tinggi dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan
Hasil FGD, Sosialisasi/diseminasi informasi
Strategi 4 : Optimalisasi efektivitas proses usulan
Kebijakan 1 : Peningkatan kemudahan dan keamanan mekanisme usulan perencanaan pembangunan
SOP mekanisme penyampaian usulan perencanaan
53
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN OUTPUT pembangunan dari pelaku pembangunan
Kebijakan 2 : Peningkatan dukungan mekanisme pengusulan perencanaan pembangunan melalui sistem aplikasi berbasis Teknologi Informasi
RKPD Online
Sasaran 2 : Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruan
Strategi 1: Optimalisasi implementasi rencana pola dan rencana struktur ruang dalam rencana pembangunan
Kebijakan : Peningkatan peran dan fungsi forum penataan ruang daerah
Kesepakatan persetujuan RDTR
Strategi 2: Optimalisasi keselarasan rencana tata ruang Kab/Kota terhadap tata ruang Provins
Kebijakan : Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang Kab/kota
Rekomendasi perijinan pemanfaatan ruang
Misi 3: Perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan
Tujuan : Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas layanan perencanaan pembangunan
Strategi 1 : Optimalisasi peran unit kerja penyedia data di Bappeda
Kebijakan 1 : Peningkatan kerjasama penyediaan data antara Bappeda dengan lembaga penyedia data terkai
Kesepakatan/perjanjian kerjasama penyediaan data dan informasi pembangunan
Kebijakan 2 : Peningkatan implementasi peraturan tentang pengumpulan pengolahan dan analisis data pembangunan
Metode pengumpulan, pengolahan dan analisis data
Strategi 2: Optimalisasi ketersediaan data dan kualitas hasil analisis data pembangunan
Kebijakan 1 : Peningkatan kapasitas analis data pembangunan
Diklat/Bintek Analis data
Kebijakan 2 : Peningkatan kinerja forum data
Validasi dan rekonsiliasi data
Kebijakan 3 : Peningkatan ketersediaan data dan informasi pembangunan dari OPD/Biro
Forum data dan informasi
Kebijakan 4 : Peningkatan verifikasi , validasi dan analisis data data serta informasi pembangunan
Verifikasi, validasi,dan analisis data
Strategi 3 : Optimalisasi penyebarluasan data dan informasi pembangunan
Kebijakan 1 : Peningkatan diversifikasi media peyebarluasan data dan informasi pembangunan
Publikasi melalui media cetak, elektronik dan website
Kebijakan 2 : Peningkatan kerjasama dengan biro humas dan diskominfo dalam penyebarluas data dan informasi
Sosialisasi/diseminasi data dan informasi pembangunan
Strategi 4 : Optimalisasi akses publik terhadap data dan informasi pembangunan
Kebijakan 1 : Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan penyediaan data dan informasi bagi public
Penyediaan data dan informasi berbasis IT
Kebijakan 2 : Peningkatan fasilitas pengolahan dan penyediaan data
Sarana dan Prasarana pengolahan dan penyediaan data
Sasaran 2 : Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan
Strategi 1: Optimalisasi kinerja rencana pembangunan jangka panjang dan menengah berdasarkan kinerja rencana pembangunan tahunan
Kebijakan : Peningkatan kinerja evaluasi pencapaian sasaran pembangunan tahunan terhadap sasaran jangka menengah maupun jangka panjang
Dokumen evaluasi RKPD/Renja terhadap RPJMD/Renstra
Strategi 2 : Optimalisasi
Kebijakan 1 : Peningkatan koordinasi bidang
Rakor internal monev
54
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN OUTPUT fungsi pengendalian pelaksanaan pembangunan
pengendalian dengan bidang perencana dalam hal pencapaian target rencana pembangunan Kebijakan 2 : Peningkatan kinerja OPD/Biro dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai target kinerja pemerintah daerah
Dokumen evaluasi Renja OPD terhadap RKPD
Kebijakan 3 : Peningkatan kapasitas dan kinerja instrumen dan sistem pengendali pelaksanaan yang sesuai dengan rencana pembangunan
Instrumen sistem pengendalian pelaksanaan program pembangunan
Sasaran 3 : Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran
Strategi 1: Optimalisasi kesesuaian perencanaan dengan penganggaran
Kebijakan 1 : Peningkatan pembiayaan tahunan berdasarkan prioritas pembangunan
Prioritas pembangunan (usulan) yang dibiayai
Kebijakan 2 : Peningkatan fokus pembiayaan pembangunan pada program yang bersifat Holistik, tematik, integratif dan spasial
Program pembangunan yang bersifat Holistik, tematik, integratif dan spasial yang mendapat pembiayaan
Kebijakan 3 : Peningkatan koordinasi antara perencanaan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah
Rakor TAPD, kesepakatan pembiayaan/pendanaan prioritas pembangunan
Kebijakan 4 : Peningkatan titik berat pembiayaan pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh infrastruktur dan lingkungan, sumber daya manusia serta tatakelola pemerintahan yang baik
Program pembangunan berorientasi pertumbuhan ekonomi yang dibiayai
Strategi 2: Optimalisasi prinsip pembiayaan pembangunan berbasis money follow program
Kebijakan : Peningkatan pelayanan administrasi penganggaran penatausahaan dan pelaporan keuangan Bappeda
Pelaporan keuangan Bappeda
Misi 4: Perencanaan pembangunan yang didukung oleh SDM yang handal
Tujuan : SDM perencana pembangunan yang kompeten
Sasaran 1 : Meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur
Strategi 1 : Meningkatkan keahlian dan keterempilan SDM perencana OPD/Biro dan Kab/Kota
Kebijakan 1 : Peningkatan pendidikan dan pelatihan lanjutan bagi profesi SDM perencana OPD/Biro dan Kab/Kota
Diklat lanjutan bagi SDM Perencana
Kebijakan 3 : Peningkatan keterampilan dan pengetahuan bagi SDM perencana
Diklat, Bimtek, workshop
Kebijakan 4 : Peningkatan kerjasama diklat fungsional perencana dengan lembaga diklat dalam dan luar negeri
Kerjasama Diklat Fungsional Perencana
Strategi 2 : Meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi SDM perencana Bappeda
Kebijakan 1 : Peningkatan keikutsertaan SDM perencana dalam pendidikan dan pelatihan lanjutan
Diklat, Bimtek, workshop
Kebijakan 2 : Peningkatan keikutsertaan SDM perencana dalam peningkatan keterampilan dan pengetahuan
Diklat, Bimtek, workshop
Kebijakan 3 : Peningkatan kerjasama diklat fungsional perencana dengan lembaga diklat dalam dan luar negeri
Kerjasama Diklat Fungsional Perencana
Sasaran 2 : Meningkatnya
Strategi 1 : Meningkatkan
Kebijakan 1 : Peningkatan assesment kebutuhan SDM
Dokumen kebutuhan SDM perencana
55
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN OUTPUT proporsi SDM perencana terhadap kebutuhan ideal
pengadaan PNS yang akan berkarir di jalur perencana
perencana Bappeda dan OPD/Biro Kebijakan 2 : Peningkatan pemetaan distribusi SDM perencana berdasarkan kompetensi
Pemetaan distribusi SDM perencana berdasarkan kompetensi
Kebijakan 1 : Peningkatan koordinasi dengan Pusbindiklatren Bappenas
Sosialisasi, Bimtek, Workshop
Kebijakan 2 : Peningkatan peran sekretariat fungsional perencana di Bappeda
Konseling bagi fungsional perencana
56
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam rangka melaksanakan misi Bappeda Provinsi Jawa Barat yaitu perwujudan perencanaan pembangunan yang implementatif, perwujudan perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat, perwujudan perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan, dan perwujudan perencanaan pembangunan yang didukung oleh SDM yang handal, yang di dalamnya terdiri dari 4 (empat) tujuan misi, 10 (sepuluh) sasaran, 26 (duapuluh enam) strategi dan 47 (empatpuluh tujuh) kebijakan, maka disusun rencana program dan indikasi kegiatan Bappeda selama 5 (lima) tahun.
Rencana program dan indikasi kegiatan Bappeda Tahun 2013-2018 akan dijabarkan berdasarkan indikator program dan kegiatan masing-masing besert indikasi/perkiraan pendanaannya. Sebagaimana disampaikan pada Tabel 5.1 berikut ini:
57
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018 Tabel 5.1
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
58
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
59
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
60
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
61
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
62
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
BAB 6 INDIKATOR KINERJA BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA BARAT 2013-2018
Bappeda sebagai OPD lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat melaksanakan amanat tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018, khususnya Indikator Misi ke tiga. Untuk menentukan Indikator kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai OPD telah dihasilkan melalui analisis Logical Frame Work, Diagram keterkaitan antar fungsi pada kelembagaan Bappeda, dan Pohon kinerja seperti pada Bab IV. Misi Ketiga RPJMD 20013-2018 direpresentasikan oleh Indikator Kinerja Utama (IKU) Gubernur, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik, dengan sasaran Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Layanan Pemerintahan, serta Perluasan Partisipasi Publik, yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Gubernur berdasarkan Keputusan Gubernur No. 61 Tahun 2014.Dalam mendukung ketercapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Gubernur tersebut, Bappeda Provinsi Jawa Barat telah menjabarkannya dalam Visi dan Misi Renstra yang ditindaklanjuti oleh IKU kepala Bappeda yang selanjutnya dijabarkan pula oleh IKU Eselon III dan IKU Eselon IV,seperti pada Gambar 6.1.
63
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Gambar 6.1 Keterkaitan Antara Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang Mengacu Pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018
6.1. Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat
Penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kedalam Rencana strategis Badan perencanaan pembangunan daerah provinsi Jawa Barat disusun dapat diukur melalui indikator kinerja dari sasaran. Indikator Kinerja dimaksud adalah Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD. Jumlah Indikator Kinerja Bappeda sebagai Bappeda Provinsi Jawa Barat yang tertuang pada RENSTRA sebelum direvisi sebanyak 12 Indikator dengan Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 dijadikan Indikator Utama Kepala Bappeda sebanyak 8 Indikator. Hasil evaluasi RENSTRA 2013-2018 yang dilaksanakan pada tahun 2016 terdapat hal-hal sebagai berikut : (1) Terdapat Indikator RENSTRA yang sulit diukur secara kuantitatif ; (2) Terdapat Indikator Kinerja Bappeda dan Indikator Kinerja Utama Bappeda yang terlalu teknis sehingga akan dialihkan menjadi indikator kinerja Eselon III Bappeda; (3) terdapat Indikator Utama dan Indikator Kinerja Bappeda yang tidak dijabarkan kedalam Indikator Eselon III dan IV Bappeda. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, mulai tahun 2016 Indikator Kinerja Bappeda berubah menjadi : (1) Jumlah Indikator Kinerja
IKU
GU
BERN
UR Misi 3 Meningkatkan
Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme aparatur dan Perluasan Partisipasi Publik Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan Pemerintahan serta perluasan partisipasi Publik Indikator Kinerja Utama Indeks Daya Saing Provinsi Strategi Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan Kebijakan Peningkatan kualitas perencanaan daerah
Rens
tra
BAPP
EDA Visi Perencanaan
Pembangunan Jawa Barat yang berkualitas dan akuntabel Misi 1 Perencanaan pembangunan yang implementatif Misi 2 Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat Misi 3 Perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan Misi 4 Perencanaan pembangunan yang didukung oleh SDM yang handal
IKU
KEP
ALA
BAPP
EDA 1. Tingkat Kesesuaian Prioritas
Pembangunan RKPD Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD 2. Tingkat Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD 3. Tingkat Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD 4. Tingkat kesesuaian rencana pembangunan provinsi dengan Nasional, Kab/Kota dan wilayah perbatasan provinsi 5. Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat 6. Tingkat kesesuaian rencana pembangunan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah 7. Tingkat ketersediaan data dan informasi pembangunan 8. Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan 9. Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan 10. Tingkat konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan 11. Tingkat kesesuaian perencanaan dengan penganggaran 12. Persentase aparatur perencana OPD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi
64
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
menjadi 14 Indikator ;(2) Dua Indikator Kinerja Bappeda yang asalnya Indikator Kinerja Utama Kepala Bappeda menjadi Indikator Kinerja Eselon III; (3) Dari 8 Indikator Kinerja Utama Kepala Bappeda sebelum revisi terdapat 6 Indikator yang sama. (4) Pada tahun 2016 dan selanjutnya sampai dengan tahun 2018 terdapat 12 Indikator yang dijadikan Perjanjian Kinerja Kepala Bappeda dengan Gubernur yang ditujukan untuk mendukung Indikator Kinerja Utama Gubernur.
Berikut adalah Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD seperti ditunjukan oleh tabel 6.1.
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Sasaran
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD Tahun 2012
Satuan
Target Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 -5 6
1 Tingkat Kesesuaian Prioritas Pembangunan RKPD Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD
n/a Persen - - - 80 85 90 90
2 Tingkat Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD
n/a Persen - - - 80 85 90 90
3 Tingkat Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
n/a Persen - - - 80 85 90 90
65
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
No Indikator Sasaran
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD Tahun 2012
Satuan
Target Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 -5 6
4 Tingkat keselarasan rencana pembangunan provinsi dengan Nasional, Kabupaten/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi
70 Persen 70 75 80 80 80 80 80
5 Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat
n/a Persen 50 60 70 70 70 70 70
6 Tingkat kesesuaian rencana pembangunan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
n/a Persen 30 40 50 50 50 50 50
7 Tingkat layanan informasi perencanaan pembangunan daerah
70 Persen - - - 85 90 95 95
8 Tingkat ketersediaan data dan informasi pembangunan
n/a Persen 85 85 85 85 85 85 85
66
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
No Indikator Sasaran
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD Tahun 2012
Satuan
Target Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 -5 6
9 Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan
n/a Orang 350 400 500 500 500 500 500
10 Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan
n/a Persen 70 75 80 80 80 80 80
11 Tingkat konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan
n/a Persen 90 90 90 90 90 90 90
12 Tingkat kesesuaian perencanaan dengan penganggaran
n/a Persen 80 80 80 90 90 90 90
13 Persentase aparatur perencana OPD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi
n/a Persen 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,1 0,1
14 Persentase SDM perencana terhadap kebutuhan ideal
n/a Persen 25 27 29 31 33 35 35
67
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
6.2. Indikator Kinerja Utama Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan indikator kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang dijabarkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kedalam Rencana strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, diidentifikasi beberapa indikator kinerja yang bernilai strategis dan memiliki daya ungkit yang tinggi bagi peningkatan performa kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat. Indikator Kinerja tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama Bappeda seperti ditunjukan oleh tabel 6.2.
Tabel 6.2
Indikator Kinerja Utama Bappeda
No Indikator Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Kondisi Kinerja
pada awal periode RPJMD Tahun 2012
Satuan
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 1 Meningkatnya
Kesesuaian Prioritas Pembangunan RKPD Terhadap Prioritas Pembangunan RPJMD
Tingkat Kesesuaian Prioritas Pembangunan RKPD Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD
n/a Persen - - - 80 85 90 90
2 Meningkatnya Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD
Tingkat Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD
n/a Persen - - - 80 85 90 90
3 Meningkatnya Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
Tingkat Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
n/a Persen - - - 80 85 90 90
4 Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah
Tingkat keselarasan rencana pembangunan provinsi dengan Nasional, Kab/Kota dan wilayah perbatasan provinsi
70 Persen 70 75 80 80 80 80 80
5 Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat
n/a Persen 50 60 70 70 70 70 70
68
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
6 Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang
Tingkat kesesuaianrencana pembangunan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
n/a Persen 30 40 50 50 50 50 50
7 Meningkatnya kualitas layanan perencanaan pembangunan
Tingkat ketersediaan data dan informasi pembangunan
n/a Persen 85 85 85 85 85 85 85
8 Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan
n/a Orang 350 400 500 500 500 500 500
9 Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan
Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan
n/a Persen 70 75 80 80 80 80 80
10 Tingkat konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan
n/a Persen 90 90 90 90 90 90 90
11 Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran
Tingkat kesesuaian perencanaan dengan penganggaran
n/a Persen 80 80 80 90 90 90 90
12 Meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur
Persentase aparatur perencana OPD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi
n/a Persen 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,1 0,1
69
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
BAB 7 PENUTUP
Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat merupakan dokumen perencanaan penjabaran dari visi, misi, dan program Tahun 2013-2018 yang disusun sebagai panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda dalam jangka 5 (lima) tahun ke depan. Renstra menyajikan agenda utama perencanaaan pembangunan untuk mengantisipasi masalah dan kendala pembangunan yang belum sepenuhnya tertangani pada periode 2008-2013, dan perubahan lingkungan strategis yang diperkirakan akan timbul pada lima tahun berikutnya. Penyusunan Renstra Bappeda dilakukan dengan komitmen dalam menjamin kontinuitas dan konsistensi program pembangunan sekaligus menjaga fokus sasaran yang akan dicapai dalam periode 2013-2018.
Mengacu kepada hasil analisis Visi dan Misi pemerintah Daerah Tahun 2013-2018 dan tugas dan fungsi, maka Bappeda berperan dalam mensukseskan capaian Misi Ketiga. Sehingga Visi Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, yaitu: “Perencanaan Pembangunan Jawa Barat yang berkualitas dan akuntabel”, dengan Misi: Misi kesatu: Perencanaan pembangunan yang implementatif, Misi kedua: Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat; Misi ketiga: Perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan; Misi keempat: Perencanaan pembangunan yang didukung oleh SDM yang handal. Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bapeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, maka tujuan jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai berikut: (1) Perencanaan pembangunan yang jelas dan terukur; (2) Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi; (3) Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; (4) SDM perencana pembangunan yang kompeten
Untuk menyusun strategi dan kebijakan Bappeda sebagai fungsi perencanaan pembangunan Jawa Barat dilaksanakan dengan Analisis Logical Frame Work dan pohon kinerja, untuk menghasilkan: (1) Strategi; (2) Kebijakan dan Indikator yang harus dicapai oleh Bappeda sebagi OPD Perencana yang meliputi Indikator untuk eselon II, III dan IV. Indikator kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai SKPD telah dihasilkan melalui analisis Logical Frame Work, Diagram Keterkaitan dan pohon kinerja adalah: (1) Mendukung tercapainya Indikator Utama (IKU) Gubernur untuk pencapaian Misi Ketiga RPJMD 20013-2018; (2) IKU kepala Bappeda akan di capai oleh IKU eselon III dan IKU eselon III akan di capai oleh IKU eselon IV sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan.
Untuk dapat melaksanakan Renstra ini dengan Baik, maka hal-hal yang sangat krusial untuk dilaksanakan setiap tahunnya adalah sebagai berikut:
1) Indikator Kinerja Bappeda yang tertuang dalam renstra adalah kewajiban seluruh insan Bappeda untuk mencapainya berasarkan hirachi kewenangan, dan merupakan hasil kumulatif dari program dan kegiatan yang dilaksanakan Bappeda, yang pada akhirnya
55
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
bermuara kepadaa tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) gubernur yang terkait dengan fungsi perencanaan.
2) Untuk membuat Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan Bappeda setiap tahunnya, sebagai bahan untuk pembuatan RKPD dan sebagai bahan evaluasi. Dan membuat Rencana kerja Tahunan (RKT) untuk bahan pembuatan DPA sebagai kelanjutan dari RKPD.
3) Mensosialisasikan Renstra ini kepada seluruh karyawan dan mitra serta stakecholder Bappeda.
-----0------
56
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(9) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)1. Perencanaan
Pembangunan Jawa
Barat
yang berkualitas dan
akuntabel
1. Perencanaan
pembangunan yang
implementatif
1. Perencanaan
pembangunan
yang jelas dan
terukur
1. Meningkatnya
Kesesuaian
Prioritas
Pembangunan
RKPD Terhadap
Prioritas
Pembangunan
RPJMD
Tingkat Kesesuaian
Prioritas
Pembangunan RKPD
Dengan Prioritas
Pembangunan RPJMD
(dalam %)
1. Optimalisasi Kesesuaian
Prioritas Pembangunan
RKPD Dengan Prioritas
Pembangunan RPJMD
Peningkatan Verifikasi
prioritas RKPD Terhadap
Prioritas RPJMD
Tingkat Kesesuaian Prioritas
Pembangunan RKPD
Dengan Prioritas
Pembangunan RPJMD
(dalam %)
Persen n/a 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Persentase kesesuaian
pelaksanaan program
pembangunan
Persen 75 80 2,200,000,000 85 2,200,000,000 90 2,200,000,000 95 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
1. Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat
Dokumen RKPD Provinsi
Jawa Barat
Dokumen 1 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Penyelenggaraan forum/
koordinasi perencanaan
bidang/sektoral
Tingkat koordinasi dan
verifikasi perencanaan
bidang/sektoral
Persen 80 85 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Penyusunan
dokumen/kajian/naskah
akademis pendukung
optimalisasi kesesuaian
prioritas RKPD terhadap
Prioritas RPJMD
Dokumen/Kajian/Naskah
Akademis yang tersusun
Dokumen 7 7 1,500,000,000 8 2,000,000,000 9 2,500,000,000 10 3,000,000,000 10 3,000,000,000 10 3,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Optimalisasi Penyediaan
Data indikator
Pembangunan
Mendukung Penyusunan
Prioritas Pembangunan
RKPD
Peningkatan penyediaan
data dan analisis indikator
pembangunan
1 24 79 Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik
Daerah
Persentase pemenuhan
kebutuhan
data/informas/statistik
daerah
Persen 50 60 18,526,357,853 75 20,500,997,953 80 22,658,622,039 85 25,021,836,846 90 152,269,380,379 90 152,269,380,379
1. Penyediaan Data dan Analisis
indikator pembangunan Jawa
Barat
Tingkat penyediaan data
capaian indikator kinerja
daerah di RPJMD
Persen n/a 60 500,000,000 75 650,000,000 80 650,000,000 85 650,000,000 90 650,000,000 90 650,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Optimalisasi Kualitas
Hasil Evaluasi
Pelaksanaan Prioritas
RKPD Terhadap Prioritas
Tahunan RPJMD
Peningkatan Hasil
Evaluasi RPJMD
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Efektivitas Pengendalian
Pembangunan Daerah
Persen 95 95 1,100,000,000 96 1,100,000,000 96 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000
1. Penyusunan Evaluasi Kinerja
RPJMD Provinsi Jawa Barat
Dokumen evaluasi capaian
RPJMD Tahun ke-n
Dokumen 1 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Penyelenggaraan evaluasi
RPJMD Kabupaten/Kota
Dokumen RPJMD Kab/Kota
yang terevaluasi
Dokumen n/a 1 200,000,000 2 200,000,000 2 200,000,000 2 200,000,000 2 200,000,000 2 200,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Meningkatnya
Kesesuaian Target
Program Renstra
OPD Terhadap
Target Program
RPJMD
Tingkat Kesesuaian
Target Program
Renstra OPD
Terhadap Target
Program RPJMD
(dalam %)
1. Meningkatkan
Kesesuaian Target
Program Renstra OPD
dengan Target Program
RPJMD
Peningkatan Verifikasi
Kesesuaian Target
Program Renstra OPD
Terhadap Target Program
RPJMD
Tingkat Kesesuaian Target
Program Renstra OPD
Terhadap Target Program
RPJMD (dalam %)
Persen n/a 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Persentase kesesuaian
pelaksanaan program
pembangunan
Persen 75 80 2,200,000,000 85 2,200,000,000 90 2,200,000,000 95 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
1. Penyelenggaraan forum/
koordinasi perencanaan
bidang/sektoral
Tingkat koordinasi dan
verifikasi perencanaan
bidang/sektoral
Persen 80 85 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Penyusunan
dokumen/kajian/naskah
akademis pendukung
optimalisasi kesesuaian target
program Renstra OPD
terhadap target program
RPJMD
Dokumen/Kajian/Naskah
Akademis yang tersusun
Dokumen 7 7 1,500,000,000 8 2,000,000,000 9 2,500,000,000 10 3,000,000,000 10 3,000,000,000 10 3,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Penyusunan/penyelarasan/
Revisi Renstra Bappeda
Provinsi Jawa Barat
Dokumen Renstra Bappeda Dokumen 1 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Meningkatkan Kualitas
Hasil Evaluasi
Pelaksanaan Renstra
OPD Terhadap Target
RPJMD
Peningkatan Hasil
Evaluasi RKPD
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Efektivitas Pengendalian
Pembangunan Daerah
Persen 95 95 1,100,000,000 96 1,100,000,000 96 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000
1. Penyusunan Evaluasi Kinerja
RKPD Provinsi Jawa Barat
Dokumen evaluasi capaian
kinerja RKPD Provinsi Jawa
Barat
Dokumen n/a 1 250,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Penyelenggaraan evaluasi
RKPD Kabupaten/Kota
Dokumen RKPD Kab/Kota
yang terevaluasi
Dokumen n/a 1 50,000,000 2 100,000,000 5 200,000,000 10 300,000,000 20 300,000,000 20 300,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Meningkatnya
Kesesuaian Target
Kegiatan Renja
OPD Terhadap
Target Prioritas
Pembangunan
RKPD
Tingkat Kesesuaian
Target Kegiatan Renja
OPD Terhadap Target
Prioritas
Pembangunan RKPD
(dalam %)
1. Meningkatkan
Kesesuaian Target
Kegiatan Renja OPD
dengan Target Prioritas
Pembangunan RKPD
Peningkatan Verifikasi
Kesesuaian Target Renja
OPD Terhadap Target
Prioritas Pembangunan
RKPD
Tingkat Kesesuaian Target
Kegiatan Renja OPD
Terhadap Target Prioritas
Pembangunan RKPD (dalam
%)
Persen n/a 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Persentase kesesuaian
pelaksanaan program
pembangunan
Persen 75 80 2,200,000,000 85 2,200,000,000 90 2,200,000,000 95 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
1. Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat
Dokumen RKPD Provinsi
Jawa Barat
Dokumen 1 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Tabel 5.1
Satuan
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (Tahun)
KebijakanVisi Tujuan Sasaran Indikator SasaranMisiNo Lokasi
(10)
Strategi
(3)(1) (2) (6)
Kode
(8)
Program dan KegiatanIndikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
(7)
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra Bappeda Tahun
2018
Unit Kerja OPD
Penanggung
Jawab2014 2015 2016 2017 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(9) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
Satuan
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (Tahun)
KebijakanVisi Tujuan Sasaran Indikator SasaranMisiNo Lokasi
(10)
Strategi
(3)(1) (2) (6)
Kode
(8)
Program dan KegiatanIndikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
(7)
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra Bappeda Tahun
2018
Unit Kerja OPD
Penanggung
Jawab2014 2015 2016 2017 2018
2. Penyusunan Renja Bappeda
Provinsi Jawa Barat
Dokumen Renja Bappeda Dokumen 1 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Penyelenggaraan penghargaan
perencanaan pembangunan
daerah
Tingkat penilaian
perencanaan RKPD
Kabupaten/Kota
Persen 100 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 Bappeda Kota Bandung
4. Sertifikasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001: 2008 untuk
penyusunan RKPD Provinsi
Jawa Barat
Tingkat mutu penyusunan
RKPD Provinsi Jawa Barat
Persen 100 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Meningkatkan
Kesesuaian Pendanaan
Renja OPD dengan Target
Prioritas RKPD
Peningkatan sinkronisasi
pendanaan APBD sesuai
Prioritas RKPD
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Tingkat Kesesuaian antara
Perencanaan dengan
Implementasi
Persen n/a 80 550,000,000 90 550,000,000 95 550,000,000 95 550,000,000 100 550,000,000 100 550,000,000
1. Penyelenggaraan Tim
Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) Provinsi Jawa Barat
Koordinasi TAPD
penyusunan APBD Murni
dan Perubahan,
Penyusunan Perda APBD
Murni dan Perubahan
Persen 100 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Penyusunan Dokumen KUA-
PPAS Murni dan KUA-PPAS
Perubahan
Dokumen KUA-PPAS Murni
dan KUA-PPAS Perubahan
Dokumen 2 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 25,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Meningkatkan Hasil
Evaluasi pelaksanaan
target kegiatan Renja
OPD terhadap Target
Prioritas Pembangunan
RKPD
Peningkatan Hasil
Evaluasi Renja OPD
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Efektivitas Pengendalian
Pembangunan Daerah
Persen 95 95 1,100,000,000 96 1,100,000,000 96 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000
1. Penyusunan Evaluasi Renja
OPD Provinsi Jawa Barat
Dokumen Renja OPD yang
terevaluasi
Dokumen n/a 58 350,000,000 58 350,000,000 58 350,000,000 58 350,000,000 58 350,000,000 58 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Perencanaan
pembangunan yang
selaras dengan
fungsi perencanaan
pemerintah daerah
(kab/kota) dan
pemerintah pusat
Perencanaan
yang
terintegrasi,
sinkron, dan
sinergi
1. Meningkatnya
kinerja
perencanaan
pembangunan
daerah
1. Tingkat kesesuaian
perencanaan
pembangunan Pusat,
Provinsi dan Kab/Kota
(dalam %)
1. Optimalisasi
perencanaan
pembangunan
partisipatif
Peningkatan koordinasi,
komunikasi provinsi
dengan Kabupaten/kota
dan pusat dalam proses
perencanaan
Tingkat kesesuaian
perencanaan pembangunan
Pusat, Provinsi dan
Kab/Kota (dalam %)
Persen 75 85 3,500,000,000 85 3,500,000,000 85 3,500,000,000 85 3,500,000,000 85 3,500,000,000 85 3,500,000,000
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Tingkat kesesuaian
perencanaan Provinsi,
Pusat dan Kabupaten/Kota
Persen 70 75 16,500,000,000 75 16,500,000,000 80 16,500,000,000 80 16,500,000,000 85 16,500,000,000 85 16,500,000,000
1. Penyelenggaraan musyawarah
perencanaan pembangunan
(Musrenbang)
Tingkat penyelenggaraan
dan partisipasi publik dalam
musrenbang
Persen n/a 80 750,000,000 85 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Penyelenggaraan Forum OPD
Bappeda se-Jawa Barat
Tingkat Penyelenggaraan
Forum Perencanaan
Bappeda se-Jawa Barat
Persen 100 100 800,000,000 100 800,000,000 100 800,000,000 100 800,000,000 100 800,000,000 100 800,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Penyelenggaraan
Pembangunan Metropolitan
dan Pusat Pertumbuhan Jawa
Barat
Tingkat integrasi dan
implementasi lintas pelaku
Nasional, Provinsi, Kab/Kota
Persen n/a 75 2,000,000,000 75 2,000,000,000 80 3,000,000,000 80 3,000,000,000 85 4,000,000,000 85 4,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Optimalisasi koordinasi
dan komunikasi rencana
pembangunan antar
daerah
Peningkatan efektivitas
forum perencanaan lintas
Provinsi, lintas
Kabupaten, antar Provinsi
dan Kab/Kota dan wilayah
perbatasan serta pusat
1 6 28 Program Kerjasama
Pembangunan
Dokumen kerjasama Antar
Daerah dan Perbatasan
Dokumen 5 6 165,000,000 8 330,000,000 10 330,000,000 12 330,000,000 12 330,000,000 12 330,000,000
Dokumen kerjasama Antar
Provinsi
Dokumen 10 10 3,300,000,000 11 3,300,000,000 11 3,630,000,000 10 4,180,000,000 10 4,400,000,000 10 4,400,000,000
1. Penyelenggaraan Kerjasama
Pembangunan Lintas Daerah
Tingkat penyelenggaraan
musrenbang perbatasan,
Jawa-Bali, Mitra Praja
Utama, dan penyusunan
dokumen kerjasama antar
daerah, kab/kota, antar
provinsi, dan Luar Negeri
Persen n/a 70 750,000,000 80 850,000,000 90 850,000,000 100 850,000,000 100 850,000,000 100 850,000,000 Bappeda Kota Bandung
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Implementasi tematik
kewilayahan oleh SKPD
Provinsi Jawa Barat
Persen n/a 50 4,400,000,000 60 4,400,000,000 70 4,400,000,000 80 4,400,000,000 90 4,400,000,000 90 4,400,000,000
Implementasi tematik
kewilayahan oleh
Kabupaten/Kota se- Jawa
Barat
Persen n/a 50 2,200,000,000 60 2,200,000,000 70 2,200,000,000 80 2,200,000,000 90 2,200,000,000 90 2,200,000,000
1. Penyelenggaraan tematik
kewilayahan dan tematik
perbatasan
Tingkat koordinasi dan
penyelenggaraan tematik
kewilayahan dan
perbatasan
Persen n/a 50 500,000,000 60 500,000,000 70 500,000,000 80 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Penyelenggaraan koordinasi
Jawa Barat Utara dan Jawa
Barat Selatan
Tingkat koordinasi dan
penyelenggaraan tim
pengelola
Persen n/a 50 500,000,000 60 500,000,000 70 500,000,000 80 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Persentase usulan
dari pelaku
pembangunan yang
sesuai dengan
prioritas
pembangunan Jawa
Barat (dalam %)
1. Optimalisasi intensitas
komunikasi publik dalam
perencanaan
pembangunan
1. Peningkatan materi
perencanaan
pembangunan yang
mudah dipahami publik
Persentase usulan dari
pelaku pembangunan yang
sesuai dengan prioritas
pembangunan Jawa Barat
(dalam %)
Persen 60 65 750,000,000 70 850,000,000 75 1,000,000,000 80 1,250,000,000 80 1,500,000,000 80 1,500,000,000
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(9) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
Satuan
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (Tahun)
KebijakanVisi Tujuan Sasaran Indikator SasaranMisiNo Lokasi
(10)
Strategi
(3)(1) (2) (6)
Kode
(8)
Program dan KegiatanIndikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
(7)
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra Bappeda Tahun
2018
Unit Kerja OPD
Penanggung
Jawab2014 2015 2016 2017 2018
1 17 53 Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi,
Media Massa dan
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Tingkat pelayanan
informasi perencanaan dan
pembangunan daerah,
persen dari
jumlah layanan
informasi
70 80 29,700,000,000 90 33,000,000,000 95 36,300,000,000 100 39,600,000,000 100 41,800,000,000 100 41,800,000,000
2. Peningkatan diversifikasi
media komunikasi publik
1. Humas dan Publikasi
Perencanaan Pembangunan
Bappeda Jawa Barat
Tingkat publikasi
produk/kebijakan
perencanaan pembangunan
di berbagai media
Persen 20 40 500,000,000 50 800,000,000 70 900,000,000 80 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Pengelolaan Internet
Perencanaan Bappeda Provinsi
Jawa Barat
Tingkat pembangunan,
pemutakhiran dan
pengembangan konten
internet Bappeda
Persen 40 50 250,000,000 60 350,000,000 70 350,000,000 80 350,000,000 90 350,000,000 90 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Peningkatan koordinasi,
komunikasi OPD/Biro
lingkup Provinsi Jabar
dalam proses
perencanaan
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Persentase kesesuaian
pelaksanaan program
pembangunan
Persen 75 80 2,200,000,000 85 2,200,000,000 90 2,200,000,000 95 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
1. Penyelenggaraan forum/
koordinasi perencanaan
bidang/sektoral
Tingkat koordinasi dan
verifikasi perencanaan
bidang/sektoral
Persen 80 85 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
4. Peningkatan peran dunia
usaha, lembaga swadaya
mayarakat, perguruan
tinggi dalam setiap
tahapan perencanaan
pembangunan
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Tingkat partisipasi publik
dalam proses perencanaan
Kali n/a 10 2,200,000,000 10 2,200,000,000 10 2,200,000,000 10 2,200,000,000 10 2,200,000,000 10 2,200,000,000
1. Penyelenggaraan musyawarah
perencanaan pembangunan
(Musrenbang)
Tingkat penyelenggaraan
dan partisipasi publik dalam
musrenbang
Persen n/a 80 750,000,000 85 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Optimalisasi efektivitas
proses usulan
pembangunan dari
pelaku pembangunan
1. Peningkatan kemudahan
dan keamanan
mekanisme usulan
perencanaan
pembangunan
1 17 53 Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi,
Media Massa dan
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Tingkat pelayanan
informasi perencanaan dan
pembangunan daerah,
persen dari
jumlah layanan
informasi
70 80 29,700,000,000 90 33,000,000,000 95 36,300,000,000 100 39,600,000,000 100 41,800,000,000
1. Pengembangan Aplikasi e-
Planning Jawa Barat
Aplikasi e-planning yang
terbangun dan
termutakhirkan
Persen n/a 60 350,000,000 70 350,000,000 80 350,000,000 90 350,000,000 100 350,000,000 100 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Peningkatan dukungan
mekanisme pengusulan
perencanaan
pembangunan melalui
sistem aplikasi berbasis
Teknologi Informasi
2. Pengembangan Aplikasi e-
Budgeting Jawa Barat
Aplikasi e-budgeting yang
terbangun dan
termutakhirkan
Persen n/a 60 350,000,000 70 350,000,000 80 350,000,000 90 350,000,000 100 350,000,000 100 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Meningkatnya
konsistensi dan
kinerja penataan
ruang
Tingkat keselarasan
rencana tata ruang
Provinsi dengan tata
ruang Kab/Kota
(dalam %)
1. Optimalisasi
implementasi rencana
pola dan rencana struktur
ruang dalam rencana
pembangunan
Peningkatan peran dan
fungsi forum penataan
ruang daerah
Tingkat keselarasan rencana
tata ruang Provinsi dengan
tata ruang Kab/Kota (dalam
%)
Persen 60 65 1,500,000,000 70 1,750,000,000 75 1,750,000,000 80 1,750,000,000 85 1,750,000,000 85 1,750,000,000
1 5 27 Program Penataan Ruang Tingkat penanganan
ketersedian Rencana Rinci
Tata Ruang
Persen 10 50 2,711,931,000 80 2,246,223,000 100 2,472,760,000 100 2,553,064,000 100 3,000,000,000 100 3,000,000,000
1. Penyusunan Revisi/
Penyelarasan RTRW
Provinsi/Kab/Kota
Dokumen
Revisi/Penyelarasan RTRW
Provinsi/Kab/Kota
Dokumen n/a 1 500,000,000 1 750,000,000 1 1,000,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Penyusunan Dokumen
Kajian/Analisis/Rumusan/
Pedoman Aspek Penataan
Ruang
Dokumen
Kajian/Analisis/Rumusan/
Pedoman Aspek Penataan
Ruang
Dokumen n/a 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Optimalisasi keselarasan
rencana tata ruang
Kab/Kota terhadapa tata
ruang Provinsi
Peningkatan
pengendalian
pemanfaatan ruang
Kab/kota
3. Penyelenggaraan
BKPRD/Forum Penataan Ruang
Provinsi Jawa Barat
Tingkat Koordinasi Forum
Penataan Ruang Daerah
dalam penyelesaian
Rekomendasi Gubernur
aspek Penataan Ruang
Persen n/a 80 750,000,000 90 850,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Perencanaan
pembangunan yang
konsisten dan
transparan
Konsistensi dan
transparansi
dalam hal
perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan,
dan pengawasan
1. Meningkatnya
kualitas layanan
perencanaan
pembangunan
1. Tingkat layanan
informasi
perencanaan
pembangunan daerah
(dalam %)
Optimalisasi peran unit
kerja penyedia data di
Bappeda
1. Peningkatan kerjasama
penyediaan data antara
Bappeda dengan lembaga
penyedia data terkait
Tingkat layanan informasi
perencanaan pembangunan
daerah (dalam %)
Persen 60 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000
2. Peningkatan
implementasi peraturan
tentang pengumpulan
pengolahan dan analisis
data pembangunan
1 24 79 Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik
Daerah
Persentase pemenuhan
kebutuhan
data/informas/statistik
daerah
Persen 50 60 18,526,357,853 75 20,500,997,953 80 22,658,622,039 85 25,021,836,846 90 152,269,380,379 90 152,269,380,379
1. Penguatan Informasi
Pembangunan Daerah Jawa
Barat
Dokumen
Data/Informasi/Statistik
Indikator Makro Jawa Barat
Dokumen 9 9 500,000,000 9 500,000,000 9 500,000,000 9 500,000,000 9 500,000,000 9 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Tingkat layanan satu
data pembangunan
Jawa Barat (dalam %)
Optimalisasi
ketersediaan data dan
kualitas hasil analisis
data pembangunan
1. Peningkatan kapasitas
analis data pembangunan
Tingkat layanan satu data
pembangunan Jawa Barat
(dalam %)
Persen n/a 90 2,000,000,000 90 2,000,000,000 90 2,000,000,000 90 2,000,000,000 90 2,000,000,000 90 2,000,000,000
1 24 79 Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik
Daerah
Persentase pemenuhan
kebutuhan
data/informas/statistik
daerah
Persen 50 60 18,526,357,853 75 20,500,997,953 80 22,658,622,039 85 25,021,836,846 90 152,269,380,379 90 152,269,380,379
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(9) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
Satuan
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (Tahun)
KebijakanVisi Tujuan Sasaran Indikator SasaranMisiNo Lokasi
(10)
Strategi
(3)(1) (2) (6)
Kode
(8)
Program dan KegiatanIndikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
(7)
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra Bappeda Tahun
2018
Unit Kerja OPD
Penanggung
Jawab2014 2015 2016 2017 2018
2. Surveillance Audit Sistem
Manajemen Mutu ISO
9001:2008 Pelayanan Data
Pembangunan Jawa Barat
Tingkat pemenuhan mutu
pelayanan data
pembangunan Bappeda
Persen n/a 50 50,000,000 60 75,000,000 70 100,000,000 80 100,000,000 80 100,000,000 80 100,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Peningkatan kinerja
forum data
3. Penyelenggaraan Forum Data
Pembangunan Jawa Barat
Tingkat koordinasi lintas
penyedia data dan verifikasi
data bankeu provinsi
Persen n/a 50 100,000,000 60 100,000,000 70 150,000,000 80 250,000,000 90 450,000,000 90 450,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Peningkatan ketersediaan
data dan informasi
pembangunan dari
OPD/Biro
4. Penyelenggaran Satu Data
Pembangunan Jawa Barat
Tingkat pembangunan dan
pengadaan data spasial,
serta integrasi dalam
aplikasi satu data
Persen n/a 50 500,000,000 60 750,000,000 70 850,000,000 80 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
4. Peningkatan verifikasi,
validasi dan analisis data
data serta informasi
pembangunan
5. Verifikasi, validasi, dan analisis
data pembangunan
Data pembangunan yang
terverifikasi, tervalidasi, dan
teranalisis
Persen n/a 60 500,000,000 75 650,000,000 80 650,000,000 85 650,000,000 90 650,000,000 90 650,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Tingkat aksesibilitas
informasi
pembangunan (dalam
%)
1. Optimalisasi
penyebarluasan data dan
informasi pembangunan
1. Peningkatan diversifikasi
media penyebarluasan
data dan informasi
pembangunan
Tingkat aksesibilitas
informasi pembangunan
(dalam %)
Persen n/a 20 1,500,000,000 20 1,500,000,000 20 1,500,000,000 20 1,500,000,000 20 1,500,000,000 20 1,500,000,000
1 17 53 Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi,
Media Massa dan
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Tingkat pelayanan
informasi perencanaan dan
pembangunan daerah,
persen dari
jumlah layanan
informasi
70 80 29,700,000,000 90 33,000,000,000 95 36,300,000,000 100 39,600,000,000 100 41,800,000,000 100 41,800,000,000
1. Publikasi Proses Perencanaan
Pembangunan Melalui Media
Tingkat sosialisasi produk
kebijakan perencanaan
Provinsi kepada masyarakat
Persen n/a 50 750,000,000 60 850,000,000 70 950,000,000 80 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Peningkatan kerjasama
dengan biro humas dan
diskominfo dalam
penyebarluas data dan
informasi
2. Humas dan Publikasi
Perencanaan Pembangunan
Bappeda Jawa Barat
Tingkat publikasi
produk/kebijakan
perencanaan pembangunan
di berbagai media
Persen 20 40 500,000,000 50 800,000,000 70 900,000,000 80 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Optimalisasi akses publik
terhadap data dan
informasi pembangunan
1. Peningkatan
pemanfaatan teknologi
informasi dalam
pelayanan penyediaan
data dan informasi bagi
publik
2. Pengelolaan Internet
Perencanaan Bappeda Provinsi
Jawa Barat
Tingkat pembangunan,
pemutakhiran dan
pengembangan konten
internet Bappeda
Persen 40 50 250,000,000 60 350,000,000 70 350,000,000 80 350,000,000 90 350,000,000 90 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Peningkatan fasilitas
pengolahan dan
penyediaan data
4. Pengembangan infrastruktur
data spasial daerah
Ketersediaan teknologi dan
fasilitas pengolah data
spasial
Persen n/a 50 500,000,000 50 500,000,000 60 750,000,000 70 1,000,000,000 80 1,200,000,000 90 1,500,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Meningkatnya
konsistensi
pelaksanaan
pembangunan
terhadap rencana
pembangunan
1. Tingkat kesesuaian
sasaran
pembangunan dari
perencanaan jangka
panjang, jangka
menengah dan
tahunan (dalam %)
Optimalisasi kinerja
rencana pembangunan
jangka panjang dan
menengah berdasarkan
kinerja rencana
pembangunan tahunan
Peningkatan kinerja
evaluasi pencapaian
sasaran pembangunan
tahunan terhadap sasaran
jangka menengah
maupun jangka panjang
Tingkat kesesuaian sasaran
pembangunan dari
perencanaan jangka
panjang, jangka menengah
dan tahunan (dalam %)
70 75 1,000,000,000 80 1,200,000,000 80 1,300,000,000 80 1,300,000,000 80 1,300,000,000 80 1,300,000,000
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Efektivitas Pengendalian
Pembangunan Daerah
Persen 95 95 1,100,000,000 96 1,100,000,000 96 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000
1. Penyusunan LKPJ Gubernur Dokumen LKPJ ATA
Gubernur
Dokumen 1 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,300,000,000 1 1,300,000,000 1 1,300,000,000 1 1,300,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Tingkat konsistensi
pelaksanaan
pembangunan
terhadap rencana
pembangunan (dalam
%)
Optimalisasi fungsi
pengendalian
pelaksanaan
pembangunan
1. Peningkatan koordinasi
bidang pengendalian
dengan bidang perencana
dalam hal pencapaian
target rencana
pembangunan
Tingkat konsistensi
pelaksanaan pembangunan
terhadap rencana
pembangunan (dalam %)
Persen n/a 90 90 90 90 90 90
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Efektivitas Pengendalian
Pembangunan Daerah
Persen 95 95 1,100,000,000 96 1,100,000,000 96 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000
2. Peningkatan kinerja
OPD/Biro dalam
melaksanakan program
dan kegiatan sesuai target
kinerja pemerintah
daerah
1. Pelaporan pelaksanaan
rencana pembangunan APBD
dan APBN
Tingkat pelaporan
pelaksanaan Renja OPD dan
APBN
Persen 50 60 100,000,000 70 200,000,000 80 300,000,000 90 300,000,000 100 300,000,000 100 300,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Penyelenggaraan pemantauan
dan pengendalian
pemanfaatan hasil-hasil
pembangunan
Tingkat pemantauan,
pengendalian pemanfaatan
pembangunan
Persen 25 25 80,000,000 35 200,000,000 45 350,000,000 55 550,000,000 65 750,000,000 65 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Peningkatan kapasitas
dan kinerja instrumen dan
sistem pengendali
pelaksanaan yang sesuai
dengan rencana
pembangunan
3. Pembangunan dan
pengembangan aplikasi
monitoring dan evaluasi (e-
Monev) Jawa Barat
Tingkat implementasi
aplikasi e-Monev Jabar
Persen 30 50 250,000,000 60 300,000,000 70 350,000,000 80 350,000,000 90 350,000,000 90 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Meningkatnya
kesesuaian
perencanaan
dengan
penganggaran
Tingkat kesesuaian
perencanaan dengan
penganggaran (dalam
%)
1. Optimalisasi kesesuaian
perencanaan dengan
penganggaran
1. Peningkatan pembiayaan
tahunan berdasarkan
prioritas pembangunan
Tingkat kesesuaian
perencanaan dengan
penganggaran (dalam %)
Persen 80 80 1,500,000,000 80 1,500,000,000 90 1,700,000,000 90 1,700,000,000 90 1,700,000,000 90 1,700,000,000
1 6 29 Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Tingkat Kesesuaian antara
Perencanaan dengan
Implementasi
Persen n/a 80 550,000,000 90 550,000,000 95 550,000,000 95 550,000,000 100 550,000,000 100 550,000,000
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(9) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
Satuan
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
(Tahun 2013)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (Tahun)
KebijakanVisi Tujuan Sasaran Indikator SasaranMisiNo Lokasi
(10)
Strategi
(3)(1) (2) (6)
Kode
(8)
Program dan KegiatanIndikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
(7)
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra Bappeda Tahun
2018
Unit Kerja OPD
Penanggung
Jawab2014 2015 2016 2017 2018
2. Peningkatan fokus
pembiayaan
pembangunan pada
program yang bersifat
Holistik, tematik,
integratif dan spasial
1. Perencanaan Pendanaan
Pembangunan APBN dan
Sumber Lainnya
Tingkat koordinasi
pendanaan APBN (Dekon,
TP, UB) dan pengelolaan
CSR
Persen 70 70 350,000,000 75 350,000,000 80 350,000,000 85 350,000,000 90 350,000,000 90 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Peningkatan koordinasi
antara perencanaan
dengan Tim Anggaran
Pemerintah Daerah
(TAPD)
2. Penyelenggaraan Tim
Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) Provinsi Jawa Barat
Koordinasi TAPD
penyusunan APBD Murni
dan Perubahan,
Penyusunan Perda APBD
Murni dan Perubahan
Persen 100 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
4. Peningkatan titik berat
pembiayaan
pembangunan yang
berorientasi pada
pertumbuhan ekonomi
yang didukung oleh
infrastruktur dan
lingkungan, sumber daya
manusia serta tatakelola
pemerintahan yang baik
3. Penyusunan Dokumen KUA-
PPAS Murni dan KUA-PPAS
Perubahan
Dokumen KUA-PPAS Murni
dan KUA-PPAS Perubahan
Dokumen 2 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 25,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Optimalisasi prinsip
pembiayaan
pembangunan berbasis
money follow program
Peningkatan pelayanan
administrasi
penganggaran
penatausahaan dan
pelaporan keuangan
Bappeda
1 20 66 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
1. Tingkat kesesuaian
pelaporan kinerja sesuai
dengan standar akuntansi
persen 100 100 4,015,423,143 100 3,687,136,359 100 5,235,160,239 100 5,858,677,793 100 6,699,885,330 100 6,699,885,330
1. Pelaporan Kinerja Bappeda
Provinsi Jawa Barat
Dokumen laporan
pelaksanaan APBD Bappeda
Dokumen 1 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Pengelolaan dan Pelaporan
Keuangan Bappeda Provinsi
Jawa Barat
Tingkat Pelaporan dan
pertanggungjawaban
keuangan Bappeda
Persen 100 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 Bappeda Kota Bandung
4. Perencanaan
pembangunan yang
didukung oleh SDM
yang handal
SDM perencana
pembangunan
yang kompeten
1. Meningkatnya
kompetensi
sumberdaya
aparatur
Prosentase aparatur
perencana OPD &
Kab/Kota yang
memiliki sertifikat
kompetensi (dalam %)
1. Meningkatkan keahlian
dan ketrampilan SDM
perencana OPD/Biro dan
Kab/Kota
1. Peningkatan pendidikan
dan pelatihan lanjutan
bagi profesi SDM
perencana OPD/Biro dan
Kab/Kota
Prosentase aparatur
perencana OPD & Kab/Kota
yang memiliki sertifikat
kompetensi (dalam %)
Persen 0.05 0.06 750,000,000 0.07 850,000,000 0.08 950,000,000 0.09 1,000,000,000 0.10 1,000,000,000 0.10 1,000,000,000
1 20 58 Program Pengembangan
Kompetensi Aparatur;
Persentase aparatur yang
kompeten dan berkualitas
Persen 80 85 69,451,791,185 90 76,412,986,280 95 84,011,797,056 100 92,372,065,195 100 101,420,928,566 100 101,420,928,566
2. Peningkatan keterampilan
dan pengetahuan bagi
SDM perencana
1. Peningkatan Kompetensi
Sumber Daya Aparatur
Bappeda Provinsi Jawa Barat
0.06 750,000,000 0.07 750,000,000 0.08 750,000,000 0.09 750,000,000 0.10 750,000,000 0.10 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
3. Peningkatan kerjasama
diklat fungsional
perencana dengan
lembaga diklat dalam dan
luar negeri
2. Meningkatkan keahlian
dan keterampilan bagi
SDM perencana Bappeda
1. Peningkatan
keikutsertaan SDM
perencana dalam
pendidikan dan pelatihan
lanjutan
2. Peningkatan
keikutsertaan SDM
perencana dalam
peningkatan keterampilan
dan pengetahuan
3. Peningkatan kerjasama
diklat fungsional
perencana dengan
lembaga diklat dalam dan
luar negeri
2. Meningkatnya
proporsi SDM
perencana
terhadap
kebutuhan ideal
Prosentase SDM
perencana terhadap
kebutuhan ideal
(dalam %)
1. Meningkatkan
pengadaan PNS yang
akan berkarir di jalur
perencana
1. Peningkatan assesment
kebutuhan SDM
perencana Bappeda dan
OPD/Biro
Prosentase SDM perencana
terhadap kebutuhan ideal
(dalam %)
Persen 25 27 750,000,000 29 850,000,000 31 950,000,000 33 1,000,000,000 35 1,000,000,000 35 1,000,000,000
1 20 58 Program Pengembangan
Kompetensi Aparatur;
Persentase aparatur yang
kompeten dan berkualitas
Persen 80 85 69,451,791,185 90 76,412,986,280 95 84,011,797,056 100 92,372,065,195 100 101,420,928,566 100 101,420,928,566
2. Peningkatan pemetaan
distribusi SDM perencana
berdasarkan kompetensi
1. Peningkatan Kompetensi
Sumber Daya Aparatur
Bappeda Provinsi Jawa Barat
0.06 750,000,000 0.07 750,000,000 0.08 750,000,000 0.09 750,000,000 0.10 750,000,000 0.10 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
2. Optimalisasi
penjenjangan jabatan
fungsional perencana
1. Peningkatan koordinasi
dengan Pusbindiklatren
Bappenas
2. Peningkatan peran
sekretariat fungsional
perencana di Bappeda
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013-2018
RENCANA Strategis
Bappeda Provinsi Jawa Barat TAHUN 2013-2018
renc
ana
stra
tegi
s Bba
pped
a Ja
bar
Tahu
n 20
13-2
018