BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN...

21
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kecamatan Sukasari Kota Bandung Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Sukasari Kota Bandung yang berkaitan dengan Tugas umum Pemerintahan dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Sukasari, yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, program kegiatan dan teknis operasional. Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Sukasari dapat diidentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Sukasari sebagai berikut : 1. Belum optimalnya kualitas pelayanan publik pada Kecamatan Sukasari, nilai IKM Kecamatan Tahun 2013 = 70,86; 2. Belum optimalnya akuntabilitas kinerja Kecamatan ditandai dengan nilai AKIP Kecamatan Tahun 2012 sebesar 47,13; 3. Kebijakan penetapan anggaran yang relatif lama dalam kaitan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sehingga berdampak pada mundurnya pelaksanaan program dan kegiatan di Kecamatan Sukasari. Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada bagian/ unit kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Sukasari dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Sukasari, sebagai berikut : 1. Belum optimalnya partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan yang disebabkan oleh beberapa factor anatara lain adalah belum terjalinnya komunikasi yang efektif antara stakeholder dalam aktivitas partisipasi; 2. Belum optimalnya penyerapan swadaya murni dari masyarakat;

Transcript of BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN...

Page 1: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kecamatan Sukasari Kota Bandung

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Sukasari Kota Bandung yang

berkaitan dengan Tugas umum Pemerintahan dapat diidentifikasi 3 (tiga)

klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Sukasari, yaitu

permasalahan pada tataran kebijakan, program kegiatan dan teknis

operasional.

Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Sukasari

dapat diidentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah

Kecamatan Sukasari sebagai berikut :

1. Belum optimalnya kualitas pelayanan publik pada Kecamatan

Sukasari, nilai IKM Kecamatan Tahun 2013 = 70,86;

2. Belum optimalnya akuntabilitas kinerja Kecamatan ditandai dengan

nilai AKIP Kecamatan Tahun 2012 sebesar 47,13;

3. Kebijakan penetapan anggaran yang relatif lama dalam kaitan

pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sehingga

berdampak pada mundurnya pelaksanaan program dan kegiatan di

Kecamatan Sukasari.

Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada

bagian/ unit kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Sukasari dapat

diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Sukasari,

sebagai berikut :

1. Belum optimalnya partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat

Kecamatan yang disebabkan oleh beberapa factor anatara lain

adalah belum terjalinnya komunikasi yang efektif antara stakeholder

dalam aktivitas partisipasi;

2. Belum optimalnya penyerapan swadaya murni dari masyarakat;

Page 2: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

3. Belum optimalnya Perencanaan Strategis pada tingkat SKPD, hal ini

dikarenakan kurangnya pemahaman dan wawasan tentang

bagaimana membuat rencana strategis untuk SKPD tersebut selama

kurun waktu 5 (lima) tahun;

4. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008;

5. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah;

6. Belum optimalnya kapasitas aparatur kewilayahan, khususnya

pemahaman tentang program dan kegiatan yang ada dalam

Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang bersangkutan;

7. Tingkat koordinasi antar lembaga kemasyarakatan dalam

penanganan kebencanaan masih rendah;

8. Masih kurangnya pemahaman aparatur terhadap Pengadaan Barang

dan Jasa (metode swakelola).

Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi

dari pelayanan Kecamatan Sukasari sebagai berikut :

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) Kecamatan dan Kelurahan

terutama pada jajaran staf, sehingga tugas dibebankan seringkali

overload;

2. Masih belum optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan

program dan kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung;

3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam

membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan

Sukasari sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas

pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan

otonomi daerah adalah faktor internal dan eksternal Kecamatan

Sukasari, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan

Sukasari Kota Bandung antara lain :

1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan

tugas dan belum sesuai dengan beban kerja;

Page 3: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

2. Masih lemahnya pemahaman tupoksi para aparat pemerintah

mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi;

3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada

peningkatan kinerja;

4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata

dalam suatu system yang terpadu, efektif dan efisien.

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja

Pemerintahan Kecamatan Sukasari Kota Bandung adalah :

1. Adanya multi interprestasi terhadap pelimpahan kewenangan

kepada Camat dan Lurah yang dapat menimbulkan kesenjangan

dalam penyelenggaraan pemerintahan;

2. Pelimpahan kewenangan kepada Camat dan Lurah belum

sepenuhnya didukung dengan personil, pembiayaan dan prasarana.

Berdasarkan data dan informasi tersebut diatas secara

umum isu - isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan

Sukasari Kota Bandung dalam kurun waktu 2013 - 2018, adalah

sebagai berikut :

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang

sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang

berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak

dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara

terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan

dimasa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan

perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan

daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa

mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus

dilakukan ditingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah

Page 4: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan

kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan

prima (services excellent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang

mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme

aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman

terhadap manajemen strandar pelayanan minimal public services and

public complaint. Sumber daya aparatur merupakan asset strategis

dalam kerangka perwujudan good govermance. Kata kunci dalam

penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang

lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali

paradigma aparatur sebagai „pelayan masyarakat‟. Selain hal itu sumber

daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen

pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas dan peningkatan

efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-

sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi dan

nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Sukasari

dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan,

penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen

secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan

kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara

terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sector

penyelenggara Negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan

good governance.

Page 5: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good

governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata

kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas

dari daya dukung penyelenggaraan manajemen public yang baik.

Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh

unsur pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan, sedangkan

penyelenggaraan manajemen public lebih kepada menata pada sistem

penyelenggaraan layanan public yang lebih responsive dan adaptif sesuai

dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan penataan kelembagaan ini

terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD

dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai

stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga

Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai stakeholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik

perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih

menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya,

melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali

pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system,

perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan barang daerah merupakan salah satu

modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh

karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu

hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan

pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan asset daerah

lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya

diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih

berorientasi kinerja (performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy

Budget).

Page 6: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

System manajemen keuangan daerah (financial

management system) merupakan bagian penting dalam rangka

mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian

lain yang sama pentingnya adalah menata perencanaan penganggaran

dan pengeluaran, pemahaman akuntansi serta system pengawasan

internal. Tuntutan pembaharuan system keuangan tersebut adalah agar

pengelolaan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for

money sehingga tercipta akuntabilitas public (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu:

perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian

(termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan.

Setiap tahap mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan

asset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat melalui legislative. Sasaran strategis yang harus dicapai

daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah :

(1) terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah,

menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan

barang daerah dan system pelaporan; (2) terciptanya efisiensi dan

efektivitas penggunaan barang daerah; (3) pengamanan barang daerah;

(4) tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang

daerah.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi Kota Bandung tercantum dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun

2014 – 2018 yaitu:

“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG

UNGGUL, NYAMAN DAN SEJAHTERA”

Page 7: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut :

Bandung adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota

Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan

dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811

hingga sekarang.

Unggul adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta contoh bagi

daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan

dan kesejahteraan warga kota Bandung.

Nyaman adalah terciptanya suatu kondisi mana kualitas lingkungan

terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan

kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu

kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah,

air dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk

ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya

responsive terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.

Sejahtera yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada

pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia

dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi.

Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan

kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan

lingkungan sebagai dasar pengokohan social masyarakat.

Masyarakat sejahtera tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah

dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah.

Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup

yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi

tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi rohani,

akal dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling

berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan

makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah

sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna.

Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk

kepercayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk

Page 8: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi

teladan bagi kota lainnya.

Misi Kota Bandung Tahun 2014 - 2018 merupakan

penjabaran dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung 2005 - 2025

dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III

tersebut. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-

langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan

misi ini adalah : Manusia Yang Berdaya Saing, Ekonomi Kokoh, Tata

Kelola Pemerintah Yang Baik, Infrastruktur Berkelanjutan, serta

Kokohnya Interaksi Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan Kota

Bandung.

Kelima hal ini merupakan bidang garapan besar yang

akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana memandang

pembangunan di Kota Bandung. Adapun misi tersebut terdiri dari :

1. Menata Kota Bandung melalui penataan ruang, pembangunan

infrastruktur dan fasilitas publik yang berkelanjutan (sustainable)

dan nyaman.

2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan

melayani.

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya

saing.

4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju dan berkeadilan.

Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung

2014-2018 adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari

Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam

penyelenggaraan pemerintah daerah, yaitu sebagai berikut:

Page 9: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

Tabel 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

NO ASPEK INDIKATOR

1. BANDUNG SEHAT 1. Asuransi kesehatan

2. Ambulance gratis 3. Santunan kematian Rp. 2 juta/jiwa

4. Puskesmas gratis dan pelayanan 24

jam

2. BANDUNG RESIK 1. Bebas sampah dalam 2 tahun 2. Bebas banjir dalam 3 tahun

3. Jalan mulus dan caang dalam 3 tahun

4. Bebas macet dalam 4 tahun

3. BANDUNG NYAMAN 1. Sarana olahraga/taman berbain disetiap RW

2. Penyediaan sarana air bersih

3. Perbaikan 10.000 rumah tidak layak huni

4. Bantuan 100 juta/RW/tahun

5. Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun

6. Bantuan 100 juta / karang taruna

kelurahan/tahun

4. BANDUNG SEJAHTERA 1. Menciptakan 100.000 wirausahawan 2. Menciptakan 250.000 lapangan

pekerjaan baru

3. Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa

per tahun

4. Bantuan keuangan untuk guru

honorer, guru madrasah dan tempat ibadah.

5. Subsidi harga sembako dan gas 3 kg

Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013

Page 10: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

Gambar 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

Bandung Resik

2014 2015 2016 2017 2018

Bandung Sehat

Asuransi kesehatan

Ambulance gratis

Santunan kematian

Rp.2juta/jiwa

Puskesmas gratis dan pelayanan

24 jam

Bandung Nyaman

Sarana olahraga/ taman

bermain disetiap RW

Penyediaan sarana air bersih

Perbaikan 10.000 rumah tidak

layak huni

Bantuan 100 juta/RW/tahun

Bantuan 100 juta PKK/

kelurahan /tahun

Bantuan 100 juta / karang

taruna kelurahan/tahun

Bandung Sejahtera

Menciptakan 100.000

wirausahawan

Menciptakan 250.000 lapangan

pekerjaan baru

Bantuan 100.000 beasiswa

untuk siswa SD, SMP, SMU dan

mahasiswa per tahun

Bantuan keuangan untuk guru

honorer, guru madrasah dan

tempat ibadah

Subsidi harga sembako dan gas

3 kg Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013

Bebas Banjir : 3 thn

Bebas Sampah : 2 thn

Jalan mulus dan caang : 3 thn

Bebas macet : 4 thn

Page 11: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

Sukasari bersama stakeholder untuk turut

mewujudkannya, berdasarkan tugas pokok dan fungsi Pemerintah

Kecamatan Sukasari untuk mengawal janji-janji politik Walikota

Bandung dan Wakil Walikota Bandung terpilih, secara terkoordinasi

bersama dengan stakeholder di lingkungan Kecamatan Sukasari dan

Kota Bandung pada umumnya.

Demikian pula adanya Instruksi Walikota Bandung nomor

002 Tahun 2013 tanggal 20 September 2013 tentang Rencana Aksi

Menuju Bandung Juara telah mencanangkan 24 kelompok kerja

meliputi 335 (tiga ratus tiga puluh lima) program/ kegiatan untuk

mewujudkan Bandung juara atau unggul dibandingkan dengan

Pemerintah kota/ Kabupaten lainnya di Indonesia, menjadi bagian yang

tidak terpisahkan dalam tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan

Sukasari Kota Bandung, adapun rincian Rencana Aksi Menuju Bandung

Juara yang digagas oleh Walikota Bandung secara lengkap sebagaimana

terlampir, adapun rekapitulasi jumlah kegiatan rencana aksi Bandung

Juara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Rencana Aksi Menuju Bandung Juara

NO KELOMPOK KERJA JUMLAH KEGIATAN/

RENCANA AKSI

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Kelompok Kerja Kemacetan Bandung

Kelompok Kerja Pedagang Kaki Lima

Kelompok Kerja Sampah Bandung

Kelompok Kerja Bandung Hijau

Kelompok Kerja Bandung Aman (Masalah

Sosial)

Kelompok Kerja Banjir Bandung

Kelompok Kerja Kota Kreatif Bandung

Kelompok Kerja Bandung Kota Budaya

Kelompok Kerja Bandung Smart City

Kelompok Kerja Kolaborasi Bandung

Kelompok Kerja Kampung Juara

Kelompok Kerja Revitalisasi Bandung

Kelompok Kerja Reformasi Pendidikan

Kelompok Kerja Pariwisata Bandung

24

11

18

30

11

7

16

15

13

22

21

15

14

14

Page 12: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Kelompok Kerja Reformasi Pasar Bandung

Kelompok Kerja Taman Tematik

Kelompok Kerja Bandung Kota Musik/ Film

Kelompok Kerja Bandung Kota Desain

Kelompok Kerja Index Kebahagiaan (Index Of

Happinnes) Bandung

Kelompok Kerja Public Relation Bandung

Kelompok Kerja Reformasi Dekranasda

Bandung

Kelompok Kerja Reformasi Pkk Bandung

Kelompok Kerja Kesehatan

Kelompok Kerja Bandung To Wtp

6

21

12

15

7

5

8

9

6

15

JUMLAH 335

Sumber : Bagian Orpad Setda Kota Bandung 2013

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16

Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri

Tahun 2010-2014 adalah “Terwujudnya system politik yang demokratis,

Pemerintahan yang Desentralistik, pembangunan daerah yang

berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipasif, dengan

didukung sumber daya aparatur yang professional dalam wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia”.

Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-

2014 yaitu Menetapkan Kebijaksanaan Nasional dan Memfasilitasi

Penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya:

a. Memperkuat keutuhan NKRI, serta memantapkan system

politik dalam negeri yang demokratis;

b. Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan

umum;

c. Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan

pemerintahan yang desentralistik;

d. Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar

daerah dan antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam

pengelolaan pembangunan secara berkelanjutan;

Page 13: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

e. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan

masyarakat dalam aspek ekonomi, social dan budaya; serta

f. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan

berwibawa.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata

ruang yang aman, nyaman, produktif, afektif, efisien, berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industry kreatif

yang bertaraf nasional. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis meliputi kajian fungsi, kedudukan,

kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berfungsi sebagai :

a. Penyelaras kebijakan penataan ruang nasional, Provinsi dan Kota;

serta

b. Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah

dan masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun

program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang

kota.

Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi :

a. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD), rencana rinci tata ruang kota dan rencana sektoral

lainnya;

b. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;

c. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan antar

sector, antar daerah dan antar pemangku kepentingan;

d. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan

e. Penataan ruang kawasan strategis kota.

Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang

sebagaimana dimaksud terdiri atas :

a. Kebijakan dan strategi struktur ruang;

Page 14: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

b. Kebijakan dan strategi pola ruang; dan

c. Kebijakan dan strategi kawasan strategis kota

Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas :

a. Perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien

dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota

perdaganagan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam

lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa

Barat dan Nasional;

b. Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan

prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu

dan terkendali; dan

c. Peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan efisiensi pelayanan

prasarana kota yang terpadu dengan sistem regional.

Strategi untuk perwujudan pusat-pusat pelayanan kota

yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota

sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industry kreatif

dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa

Barat dan Nasional meliputi :

a. Mengembangkan 2 (dua) PPK untuk wilayah Bandung Barat dan

wilayah Bandung Timur;

b. Membagi kota menjadi 8 (delapan) SWK, masing-masing dilayani

oleh 1 (satu) SPK;

c. Mengembangkan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara merata;

d. Menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan

sesuai skala pelayanannya; dan

e. Menyerasikan sebaran fungsi kegiatan pusat-pusat pelayanan

dengan fungsi dan kapasitas jaringan jalan.

Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas

pelayanan sarana dan prasarana transportasi berbasis transportasi

publik yang terpadu dan terkendali meliputi:

a. Membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sector privat dan

masyarakat dalam menyediakan prasarana dan sarana transportasi;

Page 15: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

b. Mengawasi fungsi dan hirarki jalan;

c. Meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan

pelebaran jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta

menghilangkan gangguan sisi jalan;

d. Memprioritaskan pengembangan system angkutan umum masal

yang terpadu;

e. Menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan

pusat-pusat kegiatan;

f. Mengembangkan system terminal dalam kota serta membangun

terminal dibatas kota dengan menetapkan lokasi yang

dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah yang berbatasan; dan

g. Mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan system

transportasi kota.

Kebijakan pola ruang kota terdiri atas :

a. Perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung;

b. Optimalisasi pembangunan wilayah terbangun.

Strategi untuk perwujudan keseimbangan proporsi

kawasan lindung meliputi :

a. Menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khusunya di

Kawasan Bandung Utara;

b. Mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan

hutan kota;

c. Mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air

atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin

ketersediaan sumber daya air dan kesuburan tanah serta

melindungi kawasan dari bahaya longsor dan erosi;

d. Mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam

bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi dan jalur

kereta api;

e. Mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak

member ijin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan

ruang terbuka hijau;

Page 16: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

f. Melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya

yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur,

bentuk dan wujud arsitektural;

Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan

dengan perencanaan tata ruang sebagai wadah dimana perencanaan

tersebut akan diimplementasikan, sehingga lokasi dimana kegiatan akan

dijalankan dapat diarahkan. Dalam kebijakan-kebijakan struktur ruang

kota untuk mewujudkan pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien

dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan

dan jasa yang didukung industry kreatif dalam lingkup kawasan

perkotaan, perencanaan yang berkaitan dengan pengmebangan Bandung

sebagai kota jasa menjadi perhatian penting.

Hal ini sejalan dengan perencanaan di tingkat Provinsi

Jawa Barat berdasarkan kesepakatan bersama antara Gubernur dengan

Bupati/ Walikota di Provinsi Jawa Barat Nomor : 912/05/Bapp/2010,

bahwa dalam pendekatan Tematik Kewilayahan Kota Bandung bersama

Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya

termasuk dalam kota dengan tema pengmebangan jasa perdagangan dan

industry kreatif.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Kecamatan Sukasari Kota Bandung

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Pemerintah

Kecamatan Sukasari Kota Bandung dituntut lebih responsive, kreatif

dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik ditingkat

local, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya

selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin

dihadapi kedepan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan

pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu diantisipasi

dengan perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah

pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

Memperhatikan isu - isu dan permasalahan pembangunan

yang dihadapi diharapkan kualitas penyelenggara pemerintahan menuju

Page 17: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

good governance and clean government sehingga akan berdampak pada

kualits pembangunan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah

pembangunan yang akan dihadapi Kecamatan Sukasari Kota Bandung

pada tahun 2014-2018 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahandan

isu pembangunan Kota Bandung.

Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi

antara lain:

1) Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan prima.

2) Adanya tuntutan akntabilitas tata pengelolaan pemerintahan.

3) Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat

SDM untuk meningkatkan kemampuannya.

4) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan

TUPOKSI untuk mewujudkan komitmen.

5) Meningkatkan komitmen aparatur dalam meyelenggarakan

Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara

komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan

dalam RTRW Kota Bandung yang mencakup arah pemanfaatan ruang,

indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi sumber pendanaan

program pemanfaatan ruang. Implikasinya terhadap pelayanan tugas

pokok dan fungsi Kecamatan Sukasari Kota Bandung, sebagai berikut :

1) Membangun system pelayanan prima yang murah, aman, cepat,

efisien dan transparan.

2) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan

TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas.

3) Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan

Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

4) Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan

penyelenggaraan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat.

5) Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang

sesuai dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada

Pemerintah Kota Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis

dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.

Page 18: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD

adalah kondisi yang menjadi perhatian karena dampaknya yang

signifikan bagi SKPD dimasa dating. Suatu kondisi/ kejadian yang

menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi

akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam

hal ini tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk

meningkatkan layanan masyarakat dalam jangka panjang.

9 (Sembilan) isu strategis pembangunan adalah sebagai

berikut :

1. Isu Lingkungan hidup

- Pencemaran lingkungan

- Banjir cileuncang

- Penimbunan sampah

- Penyediaan RTH

2. Isu Infrastruktur

- Kemacetan lalu lintas

- Ketersediaan transportasi umum

- Buruknya drainage lingkungan

- Kualitas jalan

3. Isu pendidikan dan kebudayaan

4. Isu kesehatan – belum optimalnya layanan kesehatan bagi

penduduk miskin

5. Isu Sosial, kemiskinan dan pengangguran

6. Isu Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Keluarga

7. Isu Iklim Usaha dan ekonomi kreatif

8. Isu perkembangan teknologi dan informasi

9. Isu Reformasi Birokrasi

Isu strategis tersebut secara fungsional saling

berhubungan satu dengan lainnya, sehingga upaya penanganan satu

isu strategis dapat mendukung atau berdampak positif bagi upaya

penanganan isu strategis lainnya.

Berdasarkan hasil analisis isu strategis Pemerintah

Kecamatan Sukasari Kota Bandung dapat diidentifikasi beberapa hal

sebagai berikut :

Page 19: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

Tabel 3.3

Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Kecamatan Sukasari Kota Bandung Dan Dinamika Lingkungan Strategis

Tupoksi Isu Strategis

Kecamatan mempunyai

tugas pokok melaksanakan

sebagian kewenangan

pemerintahan yang

dilimpahkan Walikota

kepada Camat untuk

menangani sebagian urusan

otonomi daerah.

Kecamatan mempunyai

fungsi :

- Mengkoordinasikan

kegiatan pemberdayaan

masyarakat;

- Mengkoordinasikan upaya

penyelenggaraan

ketentraman dan

ketertiban umum;

- Mengkoordinasikan

penerapan dan penegakan

peraturan perundang-

undangan;

- Mengkoordinasikan

pemeliharaan prasarana

dan fasilitas pelayanan

umum;

- Mengkoordinasikan

penyelenggaraan

pemerintahan di tingkat

kecamatan

- Membina penyelenggaraan

pemerintahan kelurahan

- Melaksanakan pelayanan

ketatausahaan kecamatan

1. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur

Tuntutan Warga Kota terhadap kebutuhan

pelayanan prima (services excellent) perlu diimbangi

dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi

yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur,

penguasaan komunikasi dan presentasi serta

pemahaman terhadap manajemen standar

pelayanan minimal public services and public

complaint. Sumber daya aparatur merupakan asset

strategis dalam kerangka perwujudan good

governance. Kata kunci dalam penataan sumber

daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang

lebih menekankan kepada semangat kerja dan

menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai

„pelayan masyarakat‟. Selain hal itu sumber daya

aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan, yang

menekankan pada transparansi, manajemen

pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas

dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada

upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh

terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi,

kolusi dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah

Kecamatan Sukasari dalam makna lain adalah juga

pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan,

penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan

pengendalian manajemen secara terencana,

bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan

kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui

kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil

langkah pembaharuan sector penyelenggara Negara

(public service reform) dalam rangka mewujudkan

good governance.

2. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang

baik (good governance) diperlukan upaya-upaya

penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi.

Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak

terlepas dari daya dukung penyelenggaraan

Page 20: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

manajemen public yang baik. Penataan

kelembagaan/ organisasi menyangkut pembenahan

seluruh unsur pemerintahan Kecamatan dan

Kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen

public lebih kepada menata pada system

penyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif

dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan

jaman.

Factor kunci keberhasilan penataan

kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan

aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD di

lingkungan Pemerintah Kota Bandung dan

masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK,

karang taruna dan lain-lain Lembaga

Kemasyarakatan tingkat kecamatan sebagai

shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan

pelayanan public perlu melakukan perubahan

menuju profesionalisme birokrasi dan lebih

menekankan langkah-langkah efisiensi dan

efektifitas birokrasinya, melalui penataan system

dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan

pegawai, memperbaiki reward and punishment

system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta

mengubah kultur organisasi.

3. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan barang daerah merupakan

salah satu modal utama dalam penyelenggaraan

pemerintah Kecamatan, oleh akrena itu manajemen

keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal

yang strategis dalam menunjang pencapaian

keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan

dan pengelolaan asset daerah lebih diarahkan

kepada entreupreneurnal management yang pada

intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan

barang daerah yang lebih berorientasi kinerja

(performance budget), bukan pada kebijakan (policy

budget).

System manajemen keuangan daerah

(financial management system) merupakan bagian

penting dalam rangka mendukung terciptanya good

governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang

sama pentingnya adalah menata perencanaan

penganggaran dan pengeluaran, pemahaman

akuntansi serta system pengawasan internal

pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan

pembaharuan system keuangan tersebut adalah

agar pengelolaan anggaran dilakukan dengan

mendasarkan konsep value for money sehingga

tercipta akuntabilitas public (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa

Page 21: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/RENSTRA... · 2016-09-28 · (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan

tahap yaitu: perencanaan kebutuhan,

penganggaran, pengadaan, pendistribusian

(termasuk penyimpanan), penggunaan,

pemeliharaan dan penghapusan. Setiap tahap mulai

dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan

asset daerah harus diketahui dan

dipertanggungjawabkan kepada masarakat melalui

legislative. Sasaran strategis yang harus dicapai

daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah,

antara lain adalah : (1) terwujudnya tertib

administrasi mengenai kekayaan daerah,

menyangkut barang inventarisasi tanah dan

bangunan, penghapusan barang daerah dan system

pelaporan; (2) terciptanya efisiensi dan efektivitas

penggunaan barang daerah; (3) pengamanan barang

daerah; (4) tersedianya data dan informasi yang

akurat mengenai jumlah barang daerah.