RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL...

38
1 RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENYEDIAAN VARIETAS UNGGUL BARU MELALUI UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER (UPBS) DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

Transcript of RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL...

Page 1: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

1

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

PENYEDIAAN VARIETAS UNGGUL BARU MELALUI UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER (UPBS) DI

PROVINSI BENGKULU

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2014

Page 2: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

2

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

PENYEDIAAN VARIETAS UNGGUL BARU MELALUI UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER DI PROVINSI

BENGKULU

Oleh:

WAHYU WIBAWA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2014

Page 3: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

3

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN

NOMOR : 26/1801.25/011/RODHP/2014

1. JUDUL RDHP : UPBS/Perbenihan di Provinsi Bengkulu 2. SUMBER DANA : DIPA BPTP Bengkulu TA. 2014 3. PROGRAM : Penciptaan Teknologi dan

Diseminasi/Advokasi Berdaya Saing a. Komoditas : Padi b. Jenis Kegiatan : Diseminasi d. Status Kegiatan : Lanjutan (L) 4. JUDUL KEGIATAN : Penyediaan Varietas Unggul Baru

Melalui Unit Pengelola Benih Sumber di Provinsi Bengkulu.

5. LOKASI KEGIATAN PENGKAJIAN : Provinsi Bengkulu

KATA KUNCI : Benih sumber, padi, varietas

6. PENELITI YANG TERLIBAT : Peneliti 4 orang, Teknisi 3 orang dan Tenaga Administrasi 1 orang.

7. TUJUAN

Tujuan kegiatan Produksi Benih/Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) pada

tahun 2014 adalah:

1. Menyediakan benih sumber (logistik) Vareitas Unggul Baru (VUB) padi spesifik

lokasi untuk lembaga perbenihan dan petani penangkar di Provinsi Bengkulu

dengan target produksi benih tahun 2014 sebanyak 45 ton benih (kelas FS dan

SS).

2. Mempercepat proses penyebaran VUB spesifik lokasi melalui berbagai media

dan metode penyampaian informasi teknologi di Provinsi Bengkulu.

3. Mengevaluasi kinerja UPBS dan produktivitas petani penangkar di Provinsi

Bengkulu

4. Memetakan penyebaran dan keberlanjutan VUB padi yang dikeluarkan oleh

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

Page 4: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

4

Tujuan tahun 2015 adalah:

1. Menciptakan harmonisasi dan sinergi dari lembaga perbenihan (UPBS, Balai

Benih Induk (BBI), Balai Benih Utama (BBU), Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) Perbenihan, petani penangkar) dalam menyediakan benih unggul yang

berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

2. Petani memahami dan mengadopsi penggunaan VUB berkualitas yang spesifik

lokasi dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi padi.

3. Menyusun data base yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga

perbenihan daerah (BBI, BBU, penangkar), penyebaran benih, dan peta

pengembangan VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

4. Membentuk UPBS sebagai penyedia benih sumber (logistik) yang mandiri,

profesional dan mampu berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga

perbenihan daerah.

8. LATAR BELAKANG

Balai Besar Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai Unit Pelaksana

Teknis Badan Litbang Pertanian berkewajiban untuk mempercepat penyebarluasan

varietas unggul yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Percepatan

penyebarluasan varietas dilakukan melalui pembentukan UPBS di setiap BPTP

berdasarkan Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian Nomor

142/Kpts/OT.160/I/5/2011 tentang UPBS (Badan Litbang Pertanian, 2011).

UPBS merupakan salah satu kelembagaan internal di BPTP yang dibentuk

dalam rangka mengakomodasi perubahan lingkungan strategis dan mengantisipasi

kebutuhan benih sumber dari varietas unggul baru (VUB) komoditas strategis yang

diantaranya adalah padi, jagung dan kedelai (BBP2TP, 2013). Keberadaan UPBS

diharapkan dapat menjamin pemenuhan 6 tepat perbenihan yaitu tepat jumlah,

tepat varietas, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat harga.

VUB merupakan salah satu inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian dalam

peningkatan produktivitas dan produksi pangan (Saryoko, 2009). VUB perlu

dipromosikan dan diseminasikan dalam percepatan adopsi dan difusi teknologi

(Ruskandar, 2012). Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan swasembada dan

swasembada pangan berkelanjutan.

Page 5: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

5

UPBS dilembagakan sebagai bentuk tindakan reponsif atas lemahnya kinerja

kelembagaan perbenihan di daerah, kurangnya promosi dan diseminasi VUB oleh

Balai Besar Penelitian/Balit komoditas, minimnya stok dan logistik benih VUB adaptif

serta jauhnya rentang kendali antara produsen (sumber benih: Balai Besar

Penelitian dan Balit Komoditas) dan pengguna benih (BBI, BBU dan petani

penangkar). UPBS di BPTP mempunyai mandat untuk menghasilkan benih sumber

kelas FS dan SS dengan jumlah dan varietas yang disesuaikan dengan kebutuhan,

permintaan, preferensi serta karakteristik agroekosistem dan sosial budaya

setempat (BBP2TP, 2013).

Pada tahun 2014 UPBS BPTP Bengkulu akan memproduksi benih sumber

padi sebanyak benih 40 ton dengan kelas benih SS dan ES. VUB padi yang akan

diproduksi adalah Inpari, Inpara, Inpago yang adaptif pada tipe lahan sawah, rawa

dan lahan kering.

9. DASAR PERTIMBANGAN

1. Produktivitas tanaman pangan strategis padi di Provinsi Bengkulu masih relatif

rendah yaitu 4,29 t/ha (Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, 2012).

2. Tingkat kesadaran petani dalam memanfaatkan VUB spesifik lokasi masih

rendah. Hal ini dimungkinkan oleh kurangnya promosi, kampanye dan

diseminasi VUB spesifik lokasi serta lemahnya kinerja perbenihan dalam

penyediaan logistik VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

3. Penyebarluasan VUB spesifik lokasi dapat diwujudkan secara cepat dengan cara

mendekatkan teknologi kepada stakeholders (pengambil kebijakan) dan petani

pengguna. Keunggulan VUB dapat disebarluaskan kepada petani maupun

stakeholders melalui kegiatan demplot, penangkaran, temu lapang dan temu

usaha. VUB cepat diadopsi jika stakeholders dan petani yakin bahwa VUB yang

ditawarkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas hasil serta pendapatan

usahatani.

4. UPBS dapat berperan sebagai penyedia logistik benih dan agent dalam

mempromosikan/menyebarluaskan VUB Badan Litbang Pertanian.

5. Keterdediaan benih sumber spesifik lokasi untuk lembaga perbenihan di daerah

(BBI, BBU, UPTD Perbenihan) dan petani penangkar masih kurang dan perlu

disediakan secara tepat.

Page 6: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

6

10. PERKIRAAN KELUARAN

Keluaran Tahun 2014

1. Lembaga perbenihan (BBI, BBU) dan petani penangkar mendapatkan benih

sumber padi dari UPBS BPTP Bengkulu secara tepat.

2. Varietas yang diproduksi oleh UPBS BPTP Bengkulu digunakan secara masif

oleh petani di Provinsi Bengkulu untuk meningkatkan produktivitas dan

produksi dalam mewujudkan swasembada dan swasembada berkelanjutan.

3. Kinerja UPBS dan produktivitas petani penangkar di Provinsi Bengkulu.

4. Peta penyebarluasan dan keberlanjutan VUB padi Balitbangtan.

Keluaran Tahun 2015

1. Harmonisasi dan sinergi dari lembaga perbenihan (UPBS, BBI, BBU, UPTD

Perbenihan, petani penangkar) dalam menyediakan benih unggul yang

berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

2. VUB berkualitas yang spesifik lokasi dipahami dan diadopsi secara masif oleh

petani dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan

strategis (padi, jagung, dan kedelai).

3. Data base yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga perbenihan daerah

(BBI, BBU, penangkar), penyebaran benih, dan peta pengembangan VUB

spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

4. UPBS menjadi lembaga penyedia benih sumber (logistik) yang mandiri,

profesional dan mampu berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga

perbenihan daerah.

11. PROSEDUR PELAKSANAAN

a. Lokasi kegiatan dan waktu

Kegiatan Produksi Benih/UPBS pada tahun 2014 akan dilaksanakan di

Provinsi Bengkulu diantaranya di Kabupaten Seluma, Rejang Lebong,

Mukomuko, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan Lebong. Kegiatan akan

dilaksanakan pada bulan Januari – Desember 2014. Pemilihan lokasi didasarkan

pada beberapa kriteria yaitu (1) merupakan daerah sentra pertanian tanaman

pangan di masing-masing kabupaten/kota, (2) Lahan sawah mudah dijangkau

Page 7: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

7

dan didukung irigasi teknis yang memadai melalui kerjasama dengan petani

penangkar.

b. Ruang lingkup dan cakupan kegiatan

UPBS masih memprioritaskan produksi benih sumber untuk padi. Pada

tahun 2014 UPBS akan memproduksi dan mengelola benih sumber padi secara

berkelanjutan melalui penangkaran, sertifikasi dan penyebaran VUB. Pada

tahun ini, UPBS mentargetkan untuk memproduksi 45 ton produksi benih padi.

Ruang lingkup kegiatan Produksi Benih/UPBS pada tahun 2014 meliputi

(a) koordinasi internal dan antar institusi, (b) pelaksanaan penangkaran di

lahan petani penangkar, (c) promosi dan sosialisasi benih sumber, (d)

pemetaan dan penyebarluasan VUB (e) menjaring umpan balik dengan

stakeholders.

c. Bahan dan alat

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

Produksi Benih/UPBS antara lain benih VUB padi (Inpari 6, Inpari 10, Inpari 13,

dan Inpari 20, Banyuasin, Inpara 2, Inpago 8) kelas FS dan SS, saprodi pupuk

(pupuk ponska, urea), pestisida (herbisida, insektisida, fungisida), karung untuk

hasil panen, karung kemasan 20 kg, plastik kemasan 5 kg, tali, elpiji

d. Tahapan pelaksanaan kegiatan

d.1 Pelaksanaan Kegiatan

Target produksi benih UPBS BPTP Bengkulu sebesar 45 ton benih padi

berlabel putih dan benih berlabel ungu. VUB yang akan ditangkarkan sebagai

benih sumbernya, diantaranya adalah Inpara 2, Banyuasin, Inpari 6, 10, 13,

20, dan Inpago 8 untuk mengantisipasi permintaannya yang diperkirakan

cukup tinggi di Bengkulu pada tahun 2014. Untuk mencapai output tersebut

diperlukan tahapan kegiatan sebagai berikut:

Page 8: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

8

1. Koordinasi internal dan antar institusi

Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di

BPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan 1 kali dalam sebulan.

Untuk mengevaluasi kemajuan dan tindak lanjut kegiatan UPBS.

Koordinasi antar institusi baik di tingkat regional (stakeholders di

provinsi dan Kabupaten) maupun nasional. Koordinasi di tingkat nasional

dilakukan pada Balai Besar/Balit lingkup Badang Litbang sebagai sumber

inovasi teknologi.

2. Pelaksanaan penangkaran

Penentuan lokasi dan petani kooperator

Penentuan lokasi dan petani penangkar sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan kegiatan. Petani yang dipilih adalah petani yang kooperatif dan

bersedia untuk mengikuti semua petunjuk teknis yang telah ditentukan.

UPBS perannya tidak hanya memproduksi benih tetapi sekaligus

sebagai media diseminasi. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam

pemilihan lokasi diantaranya adalah kemudahan akses ke lokasi produksi

(kondisi jalan) dan kondisi fisik lahan.

Produksi benih sumber oleh UPBS BPTP Bengkulu dilakukan melalui

kerjasama dengan petani penangkar. Sistem kerjasama yang dapat dilakukan

dengan petani penangkar adalah sistem investasi dimana UPBS membantu

biaya pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan panen

sebagai investasi. Setelah panen petani mengembalikan investasi UPBS dalam

bentuk gabah dengan harga setempat yang berlaku pada saat panen.

Budidaya penangkaran padi

1). Persemaian

Kebutuhan benih untuk 1 ha adalah 20-25 kg.

Luas lahan untuk persemaian adalah 2-4% dari luas areal pertanaman

atau sekitar 200-400 m2.

Tanah diolah sempurna dengan bajak/cangkul.

Bedengan dibuat dengan tinggi 5-10 cm, lebar 110 cm dan panjang

disesuaikan dengan ukuran petakan sawah.

Tabur benih secara merata pada persemaian.

Page 9: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

9

2). Penyiapan lahan

Tanah diolah secara sempurna yaitu dibajak yang pertama, lalu

digenangi selama 2 hari, dan kemudian dikeringkan selama 7 hari.

Setelah itu dibajak yang ke kedua, lalu digenangi selama 2 hari dan

kemudian dikeringkan lagi selama 7 hari. Terakhir tanah digaru untuk

melumpurkan dan meratakan tanah.

Untuk menekan pertumbuhan gulma, lahan yang telah diratakan

disemprot dengan herbisida pratumbuh dan dibiarkan selama 7-10 hari

atau sesuai dengan anjuran.

3). Penanaman

Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 15-21 hari dengan 1-3

bibit per lubang.

Sistem tanam jajar legowo 2:1 atau 4:1 (tergantung kondisi lahan dan

varietas yang ditanam).

Penyulaman dilakukan pada 7 hari setelah tanam dengan bibit dari

varietas dan umur yang sama. Setelah ditanam, air irigasi dibiarkan

macak-macak (1-3 cm) selama 7-10 hari.

4). Pemupukan

Pemupukan dilakukan untuk menambah penyediaan hara sehingga

mencukupi kebutuhan tanaman.

Pupuk yang digunakan adalah Urea dan Ponska dengan dosis 200

kg/ha untuk Urea dan 300 kg/ha Ponska.

5). Pengairan

Selesai tanam, ketinggian air sekitar 3 cm selama tiga hari.

Setelah periode tersebut, air pada petak pertanaman dibiarkan pada

kondisi macak-macak dan dipertahankan selama 10 hari.

Pengairan selanjutnya dilakukan secara intermitan (selang-seling).

Seminggu menjelang panen, lahan mulai dikeringkan agar proses

pematangan biji relatif lebih cepat dan lahan produksi benih tidak becek

Page 10: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

10

sehingga memudahkan saat panen (Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian, 2013b).

6). Penyiangan dan pengendalian OPT

Penyiangan dilakukan secara intensif agar tanaman tidak terganggu

oleh gulma. Penyiangan dilakukan dua atau tiga kali tergantung pada

keadaan gulma secara khemis, landak atau gasrok. Penyiangan

dilakukan menjelang pemupukan susulan pertama dan kedua.

Tujuannya agar pupuk yang diberikan hanya diserap oleh tanaman

padi secara optimal.

Hama dan penyakit merupakan faktor pembatas yang dapat

menyebabkan penurunan hasil. Oleh karena itu, pengendalian hama

dan penyakit harus dilakukan secara terpadu berdasar pada prinsip-

prinsip PHT yaitu 1) Budidaya tanaman sehat, 2) pelestarian dan

pembudidayaan musuh alami, 3) Pengamatan lahan/monitoring secara

teratur. Penggunaan pestisida harus dilakukan dengan bijaksana.

7). Roughing

Roughing pada fase vegetatif awal ( 35 – 45 HST)

Tanaman yang tumbuh di luar jalur/barisan.

Tanaman/rumpun yang tipe pertunasan awalnya menyimpang dari

sebagian besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman yang bentuk dan ukuran daunnya berbeda dari sebagian

besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman yang warna kaki atau daun pelepahnya berbeda dari

sebagian besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman/rumpun yang tingginya sangat berbeda (mencolok).

Roughing pada fase vegetatif akhir/anakan maksimum ( 50 – 60 HST)

Tanaman yang tumbuh di luar jalur/barisan.

Tanaman/rumpun yang tipe pertunasan menyimpang dari sebagian

besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman yang bentuk dan ukuran daunnya berbeda dari sebagian

besar rumpun-rumpun lain.

Page 11: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

11

Tanaman yang warna kaki atau helai daun dan pelepahnya berbeda

dari sebagian besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman/rumpun yang tingginya sangat berbeda (mencolok).

Roughing pada Fase Generatif Awal /Berbunga ( 85 – 90 HST)

Tanaman/rumpun yang tipe tumbuhnya menyimpang dari sebagian

besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman yang bentuk dan ukuran daun benderanya berbeda dari

sebagian besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman yang berbunga terlalu cepat atau terlalu lambat dari

sebagian besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman/rumpun yang memiliki eksersi malai berbeda.

Tanaman/rumpun yang memiliki bentuk dan ukuran gabah berbeda.

Roughing pada generatif akhir /masak ( 100 – 115 HST)

Tanaman/rumpun yang tipe tumbuhnya menyimpang dari sebagian

besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman yang bentuk dan ukuran daun benderanya berbeda dari

sebagian besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman yang berbunga terlalu cepat atau terlalu lambat dari

sebagian besar rumpun-rumpun lain.

Tanaman/rumpun yang terlalu cepat matang.

Tanaman/rumpun yang memiliki eksersi malai berbeda.

Tanaman/rumpun yang memiliki bentuk dan ukuran gabah warna

gabah dan ujung gabah (rambut /tidak berambut) berbeda.

8). Panen dan Pasca penen

1. Persiapan panen

Lahan pertanaman untuk produksi benih dapat dipanen apabila

sudah dinyatakan lulus sertifikasi lapangan oleh BPSB.

Semua malai dari kegiatan roughing harus dikeluarkan dari areal

yang akan dipanen. Hal ini untuk menghindari tercampurnya calon

benih dengan malai sisa roughing.

Page 12: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

12

Persiapkan peralatan yang akan digunakan panen (sabit, karung,

terpal, alat perontok (threser), karung dan tempat/alat pengering)

serta alat-alat yang akan digunakan untuk panen dibersihkan.

2. Waktu panen

Panen dilakukan pada waktu biji telah masak fisiologis, atau

apabila sekitar 90-95% malai telah menguning.

3. Proses panen

Dua baris tanaman yang paling pinggir dipanen terpisah dan tidak

digunakan sebagai calon benih.

Panen dapat dilakukan dengan potong tengah jerami padi

kemudian dirontok dengan threser atau potong bawah lalu

digebot.

Ukur kadar air panen dengan menggunakan moisture tester.

Calon benih kemudian dimasukan ke dalam karung dan diberi label

(yang berisi: nama varietas, tanggal panen, asal pertanaman dan

berat calon benih.) lalu diangkut untuk diproses lebih lanjut.

Buat laporan hasil panen secara rinci yang berisi tentang tanggal

panen, nama varietas, kelas benih, bobot calon benih dan kadar

air benih saat panen.

4. Pengeringan

Pengeringan adalah penurunan kadar air benih sampai dengan

kadar air yang aman untuk diproses lebih lanjut. Penjemuran dapat

dilakukan dengan menggunakan lantai jemur atau menggunakan alat

pengering (dryer). Tujuan dari pengeringan adalah menurunkan kadar

air benih, yaitu untuk menekan laju metabolisme benih sehingga benih

dapat disimpan dan dapat diolah, memiliki mutu fisik dan fisiolosis

yang baik.

Penjemuran menggunakan lantai jemur

Pastikan lantai jemur bersih dan beri jarak yang cukup antar

benih dari varietas yang berbeda.

Gunakan alas di bagian bawah untuk mencegah suhu penjemuran

yang terlalu tinggi di bagian bawah hamparan.

Lakukan pembalikan benih secara berkala dan hati-hati.

Page 13: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

13

Lakukan pengukuran suhu pada hamparan benih yang dijemur dan

kadar air benih setiap 2-3 jam sekali serta catat data suhu

hamparan dan kadar air benih tersebut.

Bila pengeringan menggunakan sinar matahari, penjemuran

dilakukan selama 4 – 5 jam. Penjemuran sebaiknya dihentikan

apabila suhu hamparan benih lebih dari 43oC.

Pengeringan dilakukan hingga mencapai kadar air yang memenuhi

standar mutu benih bersertifikat (13% atau lebih rendah).

Penjemuran dengan alat pengering

Bersihkan mesin pengering, pastikan tidak ada benih yang tertinggal

dan pastikan mesin berfungsi dengan baik.

Suhu udara yang mengenai benih sebaiknya disesuaikan dengan

kadar air awal benih (kadar air benih pada saat mulai pengeringan).

Benih dengan kadar air panen yang tinggi, jangan langsung

dipanaskan tetapi di angin-anginkan dahulu (digunakan hembusan

angin/blower).

Bila kadar air benih sudah aman untuk digunakan pemanasan, atur

suhu pengeringan benih sehingga tidak melebihi 43oC.

Lakukan pengecekan suhu hamparan benih dan kadar air benih

setiap 2-3 jam dan catat.

Pengeringan dihentikan bila kadar air mencapai kadar air yang

memenuhi standar mutu benih bersertifikat (13% atau lebih

rendah).

10). Prosesing

Pengolahan benih pada umumnya meliputi pembersihan benih,

pemilahan (grading) dan perlakuan benih (jika diperlukan). Pembersihan

dalam skala kecil dapat menggunakan tampi atau nyiru sedangkan untuk

skala besar dapat menggunakan air screen cleaner. Grading (pemilahan

benih) adalah proses pemilahan benih berdasarkan bentuk, ukuran dan

bobot benih. Grading dapat dilakukan dengan alat-alat dalam pemilahan

benih. Tujuan pembersihan adalah untuk memisahkan benih dari

kotoran (tanah, jerami, dan daun padi yang terbawa) juga untuk

Page 14: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

14

membuang benih hampa. Tujuan dari grading adalah untuk

mendapatkan benih yang lebih seragam dalam ukuran benih (panjang,

lebar, ketebalan), bentuk atau berat jenis benihnya. Adapun langkah -

langkah dalam prosesing adalah sebagai berikut :

Sebelum proses pengolahan dimulai, cek peralatan dan bersihkan

alat-alat pengolahan yang akan digunakan. Pastikan bahwa perlatan

berfungsi dengan baik dan benar-benar bersih baik dari kotoran

maupun sisa-sisa benih lain.

Untuk menghindari terjadinya pencampuran antar varietas, benih dari

satu varietas diolah terlebih dahulu sampai selesai. Kemudian

pengolahan dilanjutkan untuk varietas lainnya.

Tempatkan benih hasil pengolahan dalam karung baru serta diberi

label yang jelas di dalam dan di luar karung.

Jika alat pengolahan akan digunakan untuk mengolah benih dari

beberapa varietas yang berbeda, mesin/alat pengolahan dibersihkan

ulang dari sisa-sisa benih sebelumnya. Hal ini perlu dilakukan untuk

menghindari terjadinya campuran dengan varietas lain.

Laporan hasil prosesing berisi tentang varietas, kelas benih, berat

benih bersih dan susut selama pengolahan.

3. Promosi dan Sosialisai UPBS

Promosi/sosialisasi untuk menyebarluaskan informasi tentang

ketersediaan produk Produksi Benih/UPBS BPTP Bengkulu kepada

dinas/instansi lingkup pertanian tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, BUMN,

penangkar dan petani padi. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai kegiatan

pertemuan (temu lapang, temu usaha, sinkronisasi/koordinasi kegiatan

dengan stakeholder), penyebarluasan informasi dalam bentuk tercetak

(leaflet, brosur, banner, poster) serta website. Melalui berbagai kegiatan

sosialisasi diharapkan timbulnya sinergi kegiatan antar pelaku agribisnis

(petani, badan usaha, dan pemerintah) dalam mempercepat penyebarluasan

penggunaan VUB tanaman pangan di lahan petani.

Melalui berbagai kegiatan sosialisasi diharapkan timbulnya sinergi

kegiatan antar pelaku agribisnis (petani, badan usaha, dan pemerintah) dalam

mempercepat penyebarluasan penggunaan VUB padi di lahan petani.

Page 15: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

15

Supaya benih yang telah dihasilkan dapat terdistribusi dengan baik

kepada pengguna, maka dapat dilakukan dengan 2 (dua) mekanisme yaitu (1)

promosi/ diseminasi dan (2) komersial.

1. Distribusi untuk kegiatan promosi/diseminasi

Kegiatan yang akan dilakukan antara lain :

(1) Sosialisasi benih VUB kepada dinas pertanian

(provinsi/kabupaten/kota), badan koordinasi penyuluhan (pada

tingkat provinsi) atau badan pelaksana penyuluhan kabupaten/kota di

Provinsi Bengkulu.

(2) Pemberian bantuan benih kepada petani melalui dinas pertanian

kabupaten/kota dan/atau badan pelaksana penyuluhan pertanian

kabupaten/kota setempat untuk dimanfatkan dalam kegiatan uji

adaptasi varietas, demonstrasi benih unggul (dembul), demplot,

display varietas unggul baru (VUB), dan kaji terap varietas unggul.

(3) Temu lapang hasil kegiatan penangkaran.

(5) Pertemuan evaluasi hasil kegiatan uji adaptasi varietas, demonstrasi

benih unggul (dembul), demplot varietas unggul, display VUB, kaji

terap varietas unggul, dsb.

(6) Mengikuti pameran.

2. Distribusi benih secara komersial

Produksi benih yang dimanfaatkan secara komersial atau dijual,

maka hasil penjualan sepenuhnya harus disetorkan kepada kas negara

sebagai pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Pada prinsipnya dalam

penyaluran (distribusi) benih, baik yang bersifat bantuan (gratis) maupun

benih yang dikomersialkan (dijual) sebagai PNBP, maka perlu dilengkapi

dengan bukti tanda terima (serah-terima) benih atau berita acara serah

terima benih.

4. Evaluasi Kinerja UPBS dan Produktivitas Petani Penangkar

Kinerja UPBS BPTP Bengkulu dan produktivitas petani penangkar

dilakukan dengan menggunakan daftar/blanko isian yang sudah disiapkan,

yang meliputi aspek perbenihan, pengelolaan penangkaran, kelembagaan dan

distribusi/pemasaran (Lampiran 1, Lampiran 2a, Lampiran 2b).

Page 16: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

16

5. Analisis Penyebaran VUB (Pemetaan)

Untuk memperoleh data sebaran VUB di Provinsi Bengkulu dilakukan

survey dan wawancara terhadap petani (penangkar dan bukan penangkar)

pada 10 Kabupaten/Kota dengan menggunakan daftar/blanko isian yang

sudah disiapkan, yang meliputi varietas, luas lahan dan jumlah benih yang

digunakan dalam usahatani padi (Lampiran 3).

6. Pelaporan

Menyusunan laporan pelaksanaan yang terdiri atas laporan

bulanan, semester dan laporan akhir. Isi laporan meliputi : (1) target

produksi, (2) pelaksanaan kegiatan : lokasi, varietas benih, mekanisme

produksi, (3) realisasi produksi, distribusi, (4) peran UPBS dalam

memenuhi kebutuhan benih padi Balitbangtan di Provinsi Bengkulu.

d.2 Parameter yang Diukur

Produksi benih sumber padi

Jumlah benih yang produksi dan disalurkan oleh UPBS BPTP Bengkulu.

Kinerja UPBS dalam memenuhi kebutuhan benih sumber di Provinsi

Bengkulu.

Jumlah penangkar yang dibina.

Peta penyebaran VUB padi Balitbangtan di Provinsi Bengkulu.

Page 17: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

17

12. RENCANA OPERASIONAL

No. Uraian Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan, penyusunan (RODHP, Juklak)

xx

2 Penentuan lokasi, petani kooperator

x x

3 Produksi benih di lapangan x x x x x X x x

4 Prosesing benih x x x x

5 Sosialisasi/Open House x x x

6 Pelaporan x x

7 Evaluasi penyebaran benih x x

8 Penyampaian hasil x x x x

13. DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian. 2011. Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian Nomor 142/Kpts/OT.160/I/5/2011 tentang Unit Pengelola Benih Sumber. Badan Litbang Pertanian. Jakarta.

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2013a. Petunjuk

Teknis UPBS. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor.

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2013b. Petunjuk

Teknis Produksi Benih. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor.

BPS. 2012. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Seluruh Provinsi.

http://bengkulu.bps.go.id/pubstat/2013/bda2013/bda2013/assets/basic- html/index.html#255.

BPS Provinsi Bengkulu. 2011. Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bengkulu Nomor

43/11/17/Th. V, 1 November 2011. BPS Provinsi Bengkulu. Daradjat, A.A., Agus S., A.K. Makarim, A. Hasanuddin. 2008. Padi – Inovasi Teknologi

Produksi. Buku 2. LIPI Press. Jakarta. Hanizar, M. dan Barianto. 2011. Persyaratan dan Tatacara Sertifikasi Benih Bina

Tanaman Pangan. Makalah disampaikan dalam Temu Lapang Penangkaran Padi di Kota Bengkulu tanggal 12 Desember 2011. BPSB-TPH Provinsi Bengkulu.

Harini, R. 2003. Tingkat Efisiensi Perubahan Usahatani Padi di Kecamatan Seyegan.

Majalah Geografi Indonesia 17(2): 81-94. Irawan, B. 2011. Prosedur Penangkaran Benih Padi. Makalah disampaikan dalam

Sosialisasi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Kegiatan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) di Kabupaten Bengkulu Utara tanggal 13 Desember 2011. BPSB-TPH Provinsi Bengkulu.

Page 18: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

18

Ishak, A., Afrizon, Yahumri, Yesmawati, Y. Oktavia, dan T. Hidayat. 2011. Laporan Akhir Tahun Kegiatan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu. Bengkulu: Kementerian Pertanian..

Kementerian Pertanian. 2010. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-

2014. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Manuwoto. 1992. Sinkronisasi Kebijakan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan

Pembangunan, Suatu Upaya Pencegahan Alih Fungsi Lahan. Dalam: Utomo, M., E. Rivai, dan A. Thahar (Ed.). Pembangunan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan. Bandar Lampung: Universitas Lampung. p. 45-57.

Nugraha, U.S, Sri Wahyuni, M.Y. Samaullah, dan A. Ruskandar. 2007. Perbenihan di Indonesia. Prosiding Hasil Penelitian Padi Tahun 2007. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Subang – Jawa Barat.

Ruskandar, A. 2012. Varietas Unggul Baru Padi yang Banyak Ditunggu Petani.

http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/st260706-1.pdf Saryoko, A. 2009. Kajian Pendekatan Penanda Padi (Rice Check) di Provinsi Banten.

Widyariset 12(2):43-52. Suprihatno, B., A.A. Daradjat, Satoto, Baehaki SE, Suprihanto, A. Setyono, S.D.

Indrasari, IP Wardana, dan H. Sembiring. 2010. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Subang – Jawa Barat.

Wahyuni, S. 2011. Teknik Produksi Benih Sumber Padi. Makalah disampaikan dalam

Workshop Evaluasi Kegiatan Pendampingan SL-PTT 2001 dan Koordinasi UPBS 2012 tanggal 28-29 November 2011. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

Page 19: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

19

14. LEMBAR PENGESAHAN

Penanggung Jawab RODHP

Dr. Wahyu Wibawa, MP NIP. 19690427 199803 1 001

MENYETUJUI

Penanggung Jawab RDHP

Dr. Wahyu Wibawa, MP NIP. 19690427 199803 1 001

Ketua Kelji Budidaya

Drs. Afrizon, M.Si NIP. 19620415 199303 1 001

MENGETAHUI :

Kepala BPTP Bengkulu

Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206 198603 1 002

Page 20: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

20

15. LAMPIRAN

Lampiran 1. Blanko isian evaluasi kinerja UPBS BPTP Bengkulu tahun 2014

No Kriteria Skala/status

A. ASPEK PERBENIHAN

1 Status Lahan Penangkaran

Sewa

Bagi Hasil

Investasi

2 Ketersediaan saprodi (pupuk dan pestisida/fungisida)

Cukup

Kurang

Tidak tersedia

3 Asal benih sumber Badan Litbang

Dinas

Swasta

4 Penyebarluasan benih Dijual

Diberikan dg persyaratan

Diberikan dg gratis

5 Ketepatan dalam memperoleh benih sumber

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

a. Waktu

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

b. Mutu

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

c. Varietas

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

d. Jumlah

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

e. Harga

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

Page 21: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

21

f. Tempat

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

6 Ketersediaan fasilitas dan peralatan (sarana lapangan, sarana pengolahan benih, sarana laboratorium)

Cukup

Kurang

Tidak tersedia

7 Ketersediaan stok benih Ada dan kontinu

Ada tidak kontinu

Tidak tersedia

B. ASPEK PENGELOLAAN PENANGKARAN

1 Jumlah kelompok penangkar yang dibina

2 Jumlah kelompok penangkar saat ini

3 Persentase perkembangan jumlah penangkaran (awal sampai saat ini)

4 Jumlah VUB yang ditanam

6 Pengguna benih Sendiri

Anggota Poktan

Poktan lain

7 Pemasaran benih Sendiri

Poktan/Gapoktan

Swasta

8 Permodalan Kas kelompok

Bantuan

Tidak ada

9 Administrasi pengelolaan benih

Ada dan tertib

Ada dan tidak tertib

Tidak ada

Page 22: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

22

10 Sarana dan prasarana

a. Prasarana bangunan (Gudang benih)

Baik

Rusak

Tidak ada

b. Sarana penunjang produksi

- Seed Cleaner Baik

Rusak

Tidak ada

- Power Tresher Baik

Rusak

Tidak ada

- Mesin penjahit karung

Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Tanam (Caplak)

Baik

Rusak

Tidak ada

c. Sarana Pengolahan

- Dryer Baik

Rusak

Tidak ada

d. Sarana Laboratorium

- Gedung & Alat

Laboratorium Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat pengukur PH Tanah

Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Pengukur

Kadar Air Benih Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Pengukur

Bagan Daun Baik

Rusak

Tidak ada

Page 23: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

23

a. Sarana Mobilitas

- Kendaraan

Operasional Roda 3

Baik

Rusak

Tidak ada

- Gerobak Dorong Baik

Rusak

Tidak ada

b. Prasarana Lain

- Sumber Listrik Baik

Rusak

Tidak ada

- Sumber Air Baik

Rusak

Tidak ada

C. ASPEK KELEMBAGAAN

1 Keterlibatan Gapoktan/KUD

Tinggi

Sedang

Rendah

2 Keterlibatan petugas lapang/PPL

Tinggi

Sedang

Rendah

3 Keterlibatan aparat/unsur kab/kota

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 24: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

19

Lampiran 2a. Blanko isian evaluasi kinerja dan produktivitas petani penangkar di Provinsi Bengkulu tahun 2014

No. Kriteria Skala/status Kabupaten/Kota

KOTA SLMA Muko2 RL KPHG LEBONG BENTENG BS KAUR BU

A. ASPEK PERBENIHAN

1 Status Lahan Penangkaran

Sewa

Bagi Hasil

Investasi

2 Ketersediaan saprodi (pupuk dan pestisida/fungisida)

Cukup

Kurang

Tidak tersedia

3 Asal benih sumber Badan Litbang

Dinas

Swasta

4 Penyebarluasan benih

Dijual

Diberikan dg persyaratan

Diberikan dg gratis

5 Ketepatan dalam memperoleh benih sumber

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

g. Waktu

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

Page 25: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

20

h. Mutu

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

i. Varietas

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

j. Jumlah

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

k. Harga

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

l. Tempat

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

Page 26: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

21

6 Ketersediaan fasilitas dan peralatan (sarana lapangan, sarana pengolahan benih, sarana laboratorium)

Cukup

Kurang

Tidak tersedia

7 Ketersediaan stok benih

Ada dan kontinu

Ada tidak kontinu

Tidak tersedia

B. ASPEK PENGELOLAAN PENANGKARAN

1 Jumlah kelompok penangkar yang dibina

2 Jumlah kelompok penangkar saat ini

3 Persentase perkembangan jumlah penangkaran (awal sampai saat ini)

4 Jumlah VUB yang ditanam

Page 27: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

22

6 Pengguna benih Sendiri

Anggota Poktan

Poktan lain

7 Pemasaran benih Sendiri

Poktan/Gapoktan

Swasta

8 Permodalan Kas kelompok

Gotong royong/iuran

Tidak ada

9 Administrasi pengelolaan benih

Ada dan tertib

Ada dan tidak tertib

Tidak ada

10 Sarana dan prasarana

e. Prasarana bangunan (Gudang benih)

Baik

Rusak

Tidak ada

Page 28: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

23

f. Sarana penunjang produksi

- Seed Cleaner Baik

Rusak

Tidak ada

- Power Tresher Baik

Rusak

Tidak ada

- Mesin penjahit karung

Baik

Rusak

Tidak ada

- Mesin Pemotong

Padi

Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Tanam

(Caplak) Baik

Rusak

Tidak ada

Page 29: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

24

g. Sarana Pengolahan

- Hand Traktor Baik

Rusak

Tidak ada

- Kulti Factor Baik

Rusak

Tidak ada

- Dryer Baik

Rusak

Tidak ada

- Silo Baik

Rusak

Tidak ada

- Perontok

Jagung

Baik

Rusak

Tidak ada

h. Sarana Laboratorium

- Gedung & Alat

Laboratorium Baik

Rusak

Tidak ada

Page 30: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

25

- Alat pengukur

PH Tanah Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Pengukur Kadar Air

Benih

Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Pengukur Bagan Daun

Baik

Rusak

Tidak ada

a. Sarana Mobilitas

- Kendaraan Operasional

Roda 4

Baik

Rusak

Tidak ada

- Kendaraan

Operasional Roda 2

Baik

Rusak

Tidak ada

- Gerobak

Dorong Baik

Rusak

Tidak ada

Page 31: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

26

b. Prasarana Lain

- Sumber Listrik Baik

Rusak

Tidak ada

- Sumber Air Baik

Rusak

Tidak ada

C. ASPEK KELEMBAGAAN

1 Keterlibatan Gapoktan/KUD

Tinggi

Sedang

Rendah

2 Keterlibatan petugas lapang/PPL

Tinggi

Sedang

Rendah

3 Keterlibatan aparat/unsur kab/kota

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 32: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

26

Lampiran 2b. Kuesioner penyebaran VUB

KUESIONER

IDENTIFIKASI PENANGKAR BENIH PADI PROVINSI BENGKULU

A. Data Penangkar Benih Padi

1. Nama penangkar :

2. Nama unit organisasi :

3. Umur :

4. Pendidikan terakhir :

5. Pernah ikut pelatihan penangkaran : ya / tidak (pilih salah satu)

6. Pengalaman menangkar padi : ............ tahun

7. Alamat :

a. Desa/Kelurahan :

b. Kecamatan :

c. Kabupaten/Kota :

8. Nomor telepon/HP :

9. Luas lahan penangkaran (ha) :

10. Nomor SKPB :

11. Sumber benih :

12. Harga beli benih (Rp/kg) :

a. Benih Penjenis (BS)/kuning:

b. Benih Dasar (FS)/putih :

c. Benih Pokok (SS)/ungu :

13. Produksi benih (ton/thn) :

14. Tujuan pemasaran benih :

No Pembeli Jumlah benih (%)

1 Dinas/instansi pemerintah

2 Perusahaan (a. PT. Pertani b. SHS)

3 Gapoktan/kelompok tani/petani

15. Harga jual benih (Rp/kg) :

a. Benih Dasar (FS)/putih :

b. Benih Pokok (SS)/ungu :

c. Benih Sebar (ES)/biru :

16. Mitra penangkaran :

17. Fasilitas pendukung :

No Uraian Jumlah

1 Luas lahan penangkaran (ha)

2 Luas lantai jemur (m2)

3 Kapasitas gudang penyimpan (ton)

4 Power thresher (unit)

5 Alat pengering gabah (unit)

6 Seed cleaner (unit)

6 Kipas angin (unit)

7 Alat pengukur kadar air (buah)

8 Penjahit karung (buah)

9 Traktor (unit)

10 Timbangan (buah)

Tanggal :

Enumerator :

Page 33: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

27

18. IP penangkaran padi :

19. Tujuan penangkaran padi :

20. Varietas yang ditangkarkan :

B. Stock Opname / Standing Crops

1. Stok benih saat ini (Stock Opname)

No Varietas Kelas benih Jumlah (kg) Tanggal kadaluarsa

1

2

3

2. Penangkaran benih saat ini (Standing Crops)

No Varietas Kelas

benih

Luas

tanam

(ha)

Tanggal Target

produksi

(ton) Tanam Perkiraan

panen

1

2

3

C. Analisa Usahatani Produksi Benih Musim Tanam yang lalu

No Uraian Jumlah Harga

satuan

(Rp)

Harga

total

(Rp)

Keterangan

1 Luas lahan (ha) sesuai kondisi

2 Sarana produksi

Benih

Pupuk Urea ....... kali pupuk

Pupuk NPK Phonska ....... kali pupuk

Pupuk NPK Mutiara ....... kali pupuk

Pupuk SP-36 (kg) ....... kali pupuk

Pupuk KCl ....... kali pupuk

Pupuk lainnya

- ...........................................

- ...........................................

Pupuk organik

ZPT ....... kali pemberian

Pestisida

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

Page 34: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

28

3 Biaya bajak per hektar ....... kali bajak

4 Tenaga kerja per hektar

(HOK)

Pengolahan lahan/persemaian

Penanaman Sistem tanam

.................................

Penyulaman

Pemupukan ....... kali

Penyiangan

Pembersihan CVL, tipe

simpang, tanaman terserang

hama

....... kali

Jaga burung

Panen

Perontokan gabah

Pengangkutan

Pembersihan gabah

Penjemuran

Penyimpanan

5 Hasil (ton)

6 Benih yang lulus (ton)

7 Distribusi benih

- ............................................

.

- ............................................

.

- ............................................

.

- ............................................

.

- ............................................

.

Page 35: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

29

D. Identifikasi Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Penangkaran Benih

Pengisian jawaban dengan cara menuliskan tanda centang (√) pada baris dan kolom

yang sesuai (faktor pendorong atau penghambat), kemudian diberikan nomor sesuai

urutan prioritas.

No Pernyataan Pendorong Penghambat

Tanda Urutan Tanda Urutan

1 Permodalan (cukup atau kurang, dana

sendiri/pinjam)

2 Ketersediaan lahan (milik sendiri/milik

petani)

3 Kondisi irigasi (mencukupi atau tidak)

4 Ketersediaan benih sumber

5 Harga benih sumber

6 Penguasaan terhadap prosedur penangkaran

7 Koordinasi dengan pengawas benih

8 Ketersediaan pupuk dan pestisida

9 Ketersediaan tenaga kerja dalam

penanganan benih

10 Sarana/prasarana pendukung produksi benih

11 Pemasaran

12 Kestabilan harga jual benih

13 Kerjasama/kemitraan/jaringan pemasaran

14 Kebutuhan benih petani

15 Daya beli petani

16 Tingkat kepercayaan petani terhadap hasil

produksi benih

17 Serangan hama penyakit

18 Kualitas produksi benih

19 Permintaan benih

20 Kesinambungan produksi benih

21 Persaingan antar penangkar

22 Sistem informasi manajemen

Khusus untuk Balai Benih

23 Ketepatan pencairan dana dengan musim

tanam

24 Dukungan dana dari Pemda

25 Dukungan kebijakan pusat/daerah

26 Perdagangan benih dari daerah lain

Page 36: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

30

Lampiran 3. Penyebaran VUB

KUESIONER

PETA PENYEBARAN VUB PADI BADAN LITBANG PERTANIAN

1. Nama :

2. Alamat :

a. Desa/Kelurahan :

b. Kecamatan :

c. Kabupaten/Kota :

3. Kelompok tani :

4. Status keanggotaan : a. pengurus b. anggota c. bukan anggota (pilih

salah satu)

5. Umur : .................. tahun

5. Pendidikan terakhir : ............................. (...... tahun)

6. Pengalaman bertani padi : ............ tahun

7. Luas sawah (ha) : ........................

8. Status lahan (ha) :

a. Milik : ........................

b. Bagi hasil : ........................

c. Sewa : ........................

10. Nomor telepon/HP :

11. Jumlah tanggungan keluarga : ...... orang

12. Pekerjaan utama : ..............................................

13. Pekerjaan sampingan : a. ...........................................

b. ...........................................

14. Jarak dari rumah ke kios saprodi (km) : ........................

15. Varietas yang ditanam terakhir : ........................

16. Kelas benih : ........................

17. Sumber informasi benih : a. petugas b. penangkar c. kios d. petani e. media

(pilih salah satu yang utama)

18. Alasan pemilihan varietas : pilih yang sesuai

a. Produktivitas tinggi

b. Harga jual tinggi

c. Rasa nasi enak

d. disukai konsumen

e. Tahan hama penyakit

f. Umur pendek

g. Tahan rebah

h. Benih mudah diperoleh

i. Anakan banyak

j. Malai panjang

k. Gabah bernas

l. Tahan kekeringan

m. Wangi

n. Mutu gabah baik

o. Daun bendera tegak

Tanggal :

Enumerator :

Page 37: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

31

19. Analisa Usahatani Penyebaran Padi

No Uraian Jumlah Harga

satuan

(Rp)

Harga

total

(Rp)

Keterangan

1 Luas lahan (ha) sesuai kondisi

2 Sarana produksi

Benih

Pupuk Urea ....... kali pupuk

Pupuk NPK Phonska ....... kali pupuk

Pupuk NPK Mutiara ....... kali pupuk

Pupuk SP-36 (kg) ....... kali pupuk

Pupuk KCl ....... kali pupuk

Pupuk lainnya

- ...........................................

- ...........................................

Pupuk organik

ZPT ....... kali pemberian

Pestisida

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

- ..........................................

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

....... kali pemberian

3 Biaya bajak per hektar ....... kali bajak

4 Tenaga kerja per hektar

(HOK)

Pengolahan lahan/persemaian

Penanaman Sistem tanam

.................................

Penyulaman

Pemupukan ....... kali

Penyiangan

Jaga burung

Panen

Perontokan gabah

Pengangkutan

Pembersihan gabah

Penjemuran

Penyimpanan

5 Hasil (ton)

6 Harga gabah (Rp./ton)

Page 38: RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/keg2014/upbs.pdf · 1 rencana operasional diseminasi hasil pengkajian (rodhp) penyediaan

32