Rencana askep
-
Upload
operator-warnet-vast-raha -
Category
Documents
-
view
1.289 -
download
1
Transcript of Rencana askep
![Page 1: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/1.jpg)
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
1. Resiko tinggi terhadap
infeksi yang
berhubungan dengan
imunodefisiensi
Tidak adanya infeksi
Bebas dari tanda-tanda
infeksi
Mandiri :
Lakukan pemeriksaan pada cairan tubuh
untuk mengetahui adanya darah pada
urine, feses,dan cairan muntah
Amati/laporkan epistaksis,hematoria,
perdarahan vaginal non –menstruasi atau
pengeluran darah melalui lesi/orisium
tubuh/daerah penusukan terapi intravena
Pantau perubahan tanda-tanda vital dan
warna kulit, mis: tekanan darah, denyut
nadi,pernapasan, pucat kulit/perubahan
warna
Pantau perubahan tingkat kesadaran, dan
gangguan penglihatan
Hindari injeksi IM, pengukuran rektal,
suposituria,selang rektal
Mempertahankan lingkungan yang aman
mis: menjaga agar seluruh benda yang
Mempercepat deteksi adanya perdarahan
/penantauan awal dari terapi mungkin dapat
perdarahan kritis
Perdarahan spontan mengindikasikan
trombositopenia imun
Timbulnya perdarahan/hemoragi dapat
menunujukan adanya kegagalan sirkulasi atau
syok
Perubahan dapat menunjukan adanya
peradarahan otak
Melindungi pasien dari prosedur berkenaan
dengan penyebab perdarahan mis: se3lang
rektal dapat merobek mukosa rektal
Mengurangi cedera yang tidak disengaja,
19
![Page 2: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/2.jpg)
diperlukan dan bel pemanggil berada
dalam jangkauan pasien dan menjaga
tempat tidur pasien tetap rendah
Pertahankan istirahat ditempat tidur, kursi
apabila trombosis di bawah 10.000 atau
sesuai kebutuhan perseorangan kaji
aturan obat-obatan
Kolaborasi :
Tinjau ulang pemeriksaan laboratorium
mis: PT, PTT, waktu pembekuan,
trombosit, HB/HT
Berikan produk darah sesuai indikasi
Hindarkan penggunaan produk asipirin
yang dapat menyebabkan perdarahan.
Mengurangi kemungkinan cedera, meskipun
aktivitas harus tetap dipertahankan.
Mendeteksi gangguan kemampuan
pembekuan, mengidentivikasi kebutuhan
terapi.
Transfusi diperlukan pada waktu terjadi
perdarahan terus menurus/perdarahan spontan
masif
Mengurangi agregasi
trombosit,ketidakseimbangan/perpanjangan
proses koagulasi
2. Kekurangan volume
cairan yang
berhubungan dengan
peningkatan sekresi
gastrointestinal
ditandai dengan diare
Mempertahankan
hidrasi
Tanda-tanda vital
stabil
Turgor kulit balik
Mandiri :
Pantau tanda-tanda vital termasuk CVP
bila terpasang . catat hipertensi , termasuk
perubahan postural.
Cara peningkatan suhu dan durasi
demam .berikan kompres hangat sesuai
Indikator dari volume cairan sirkulasi.
Meningkatkan kebutuhan metaabolisme dan
diaforesis yang berlebihan yang di hubungkan
20
![Page 3: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/3.jpg)
berat,
berkeringat,muntah
ditandai dengan
membran mukosa
kering.
indikasi.petahankan tetap kering.
Pertahankan kenyamanan suhu
lingkungan.
Kajio turgor kulit5,membran mukosa,dan
rasa haus.
Ukur haluaran urine dan berat jenis urin.
Ukur /kaji jumlah kehilangan diare.catat
kehilangan takkasatmata.
Timbang berat badan sesuai indikasi.
Pantau pemasukan oral dan memasukan
cairan sedikitnya 2500 ml/hari.
Buat cairan mudah diberikan pada pasien,
gunakan cairan yang mudah di toleransi
oleh pasien dan yang menggantikaN
elektrolit yang di butuhkan mis: gaturade,
air daging.
denga demam dlam meningkatkan kehilangan
cairan takkasatmata.
Indi kator tidak langsung dari status cairan.
Peningkatan berat jenis urine/penurunan
haluaran urine menunjukkan perubahan
perfusi ginjal/volume sirkulasi.
Meskipun kehilangan berat badan dan dapat
menunjukkan penggunaan otot,fluktuasi tiba-
tiba menunjukkan sstatus hidrasi.
Mempertahankan keseimbangan
cairan ,mengurangi rasa haus, dan
melembabkan membran mukosa.
Meningkatkan pemasuklan.cairan tertentu
mungkin telalu menimbulkan nyeri untuk
dikonsumsi mis: jeruk asamkarena lesi pada
mulut
3. Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh yang
berhubungan dengan
nutrisi inadekuat
Mempertahankan berat
badan.
Masukan oral adekuat.
Nafsu makan kembali
normal.
Mandiri :
Kaji kemampuan untuk mengunyah,
merasakan, dan menelan
Lesi mulut,tenggorok dan esofagus dapat
menyebabkan disfagia, penurunan
kemampuan pasien untuk mengelola makanan
dan mengurangi keinginan untuk makan.
21
![Page 4: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/4.jpg)
ditandai dengan
penurunan berat
badan, hialngnya
nafsu makan,mual
muntah.
Auskultasi bising usus
Timbang bera serangkaian badan sesuai
kebutuhan . evaluasi berat badan dalam
adanya berat badan yang tidak
sesuai.gunakan serangkaian berat badan
dan atropometrik.
Hilangkan rangsang lingkungan yang
berbahaya/kondisi yang memperburuk
refleks gag.
Berikan perawatan mulut yang terus
menurun,awasi tindaklan pencegahan
sekresi.hindari obat kumur yang
mengandung alkohol.
Raencanakan diet dengan pasien/oraang
terdekat,jika
memungkinkan ,sarankan”makanan dari
rumah”.sedikan makanan/ kudapan yang
hipermotilita, saluran intestinal umum terjadi
dan di hubungkan dengan muntah dan diare,
yang dapat mempengaruhi pilihan diet/ cara
makan. CATATAN: tidak mampu
mentoleransi laktosa dan malabsorpsi
berhubungan dengan terjadinya diare dan
mungkin membutuhkan perubahan pada diet/
formula tambahan MIS: sumber makanan.
Indikator kebutuhan nutrisi / pemasukan yang
adekuat.CATATAN: karena adanya
penekanan sistem imun , maka beberapa tes
darah yang umumnya di gunakan untuk
menguji status nutrisi menjadi tidak berguna.
Mengurangurangi stimulus pusat muntah di
medulla.
Mengurangi ketidaknyamanan yang
berhubungan dengan mual muntah,lesi oral,
mengeringkan mukosa,dan halitosis. Mulut
yang bersih akan meningkatkan nafsu makan .
Melibatkan pasien dalam rencana
memberikasn perasaan kontrol lingkungan
dan mungkin meningkatkan pemasukan.
Memenuhi kebutuhan akan makanan non-
22
![Page 5: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/5.jpg)
sedikit tapi sering berupa makanan padat
nutrisi, tidak bersifat asam dan juga
minuman dengan pilihan yang di sukaAI
PASIEN. Mendorong konsumsi makanan
berkalori tinggi , yang dapat merangsang
nafsu makan.catat waktu,kapaan nafsu
maKAn menjadi baik dan pada waktu itu
usahakan untuk menyajikan porsi makan
yang lebih besar.
institusional mungkin juga meningkatkan
pemasukan.
4. Nyeri yang
berhubungan dengan
infalamsi/kerusakan
jaringan, lesi kutaneus
ditandi dengan rasa
gatal pada kulit,
ketidaknyamanan,
keluhan nyeri.
Nyeri hilang/terkontrol
Menunjukan ekspresi
kenyamanan.
Dapat melakukan
istrahat dengan baik.
Mandiri :
Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi,
intensitas,( skala1-10 ),ferkuensi, dan
waktu.menandai gejala nonverbal mis:
gelisah,takikardia, meringis.
Dorong pengungkapan perasaan.
Berikan aktivitas hiburan,mis: membaca,
berkujung, dn menonton telivisi
Lakukan tindakan paliatif, mis:
pengubahan posisi, masase, rentang gerak
pada sendi yang sakit.
Berikan kompres hangat/lembab pada sisi
Mengindikasikan kebutuhan untuk intervensi
dan juga tanda-tanda perkembangan /refelusi
komplikasi
Dapat mengurangi ansietas dan rasa takut,
sehingga mengurangi presepsi akan ansietas
rasa sakit.
Memfokuskan kembali perhatian; mungkin
dapat meningkatkan kemampuan untuk
menanggulangi.
Meningkatkan relaksasi/menurunkan
ketegangan otot
Injeksi ini diketahui sebagai penyebab rasa
23
![Page 6: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/6.jpg)
injeksi pentamidin/IV selama 20 menit
setelah pemberian
Instrusikan pasien/dorong untuk
menggunakan visualisasi/bimbingan
imajinasi, relaksasi progesif, tehnik napas
dalam
Berikan perawatan oral
Kolaborasi :
Berikan analgetik/antipiuretik, analgesik
narkotik. Gunakan ADP ( analgesik yang
dikontrol pasien) untuk memberikan
analgesia 24 jam dengan dosis prn.
sakit dan akses steril
Meningkatkan relaksasi dan perasaan sehat.
Dapat menurunkan kebutuhan narkotik
analgesik ( depresan SSP) dimana telah
terjadi proses degeneratif neuro motorik
Ulserasi/lesi oral mungkin menyebabkan
ketidak nyamanan,
Memberikan penurunan nyeri/tidak nyaman ;
mengurangi demam. Obat yang dikontrol
pasien berdasarkan waktu 24 jam
mempertahankan kadar analgesia darah tetap
stabil, mencegah kekurangan ataupun
kelebihan obat-obatan.
5. Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
penurunan produksi
energi ditandai dengan
ketidakmampuan
untuk
mempertahankan
rutinitas sehari-hari,
kelemahan otot,
kelesuhan, tanpa
gairah.
Berpartisipasi dalam
aktivitas yang
diinginkan.
Toleran dalam aktivitas
keseharian.
Peningkatan enrgi.
Mandiri :
Kaji pola tidur dan catat perubahan dalam
proses berpikir dan perilaku.
Rencanakan perawatan untuk menyediakan
fase istrahat, atur aktivitas pada waktu
pasien sangat berenergi. Ikutsertakan
pasien/orang terdekat pada penyusunan
rencana.
Berbagai faktor dapat meningkatkan
kelelahan, termasuk kurang tidur, penyakit
SSP, tekanan emosi dan efek samping obat-
obatan.
Periode istrahat yang sering sangat
dibutuhkan dalam memperbaiki/menghemat
energi. Perencanaan akan membuat pasien
menjadi aktif pada waktu dimana tingkat
energi lebih tinggi, sehingga dapat
24
![Page 7: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/7.jpg)
Tetapkan keberhasilan aktivitas yang
realistis dengan pasien.
Bantu memenui kebutuhan perawatan
pribadi; pertahnakna tempat tidur dalam
posisi rendah dan tempat lalulalang bebas
dari perabotan, bantu dengna ambulasi.
Dorong pasien untuk melakukan apapun
yang mungkin. Misalnya perawatan diri,
duduk dikursi, berjalan pergi makan siang.
Meningkatkan tingkat aktivitas sesuai
petunjuk.
Pantau respon psikologis terhadap aktivitas,
misalnya perubahan tekanan darah,
frekuensi pernapasan atau jantung.
Dorong masukan nutrisi.
Kolaborasi :
Berikan oksigen tambahan sesuai dengan
petunjuk.
Rujuk pada terappi fisik.
memperbaiki perasaan sehat dan kontrol diri.
Mengusahakan kontrol diri dan perasaan
berhasil. Mencegah timbulnya perasaan
frustasi akibat kelelahan karena aktivitas
berlebihan.
Rasa lemas dapat membuat aktivitas
keseharian hampir tidak mungkin bagi pasien
untuk menyelesaikannya. Melindungu pasien
dari cedera selama melakukan aktivitas.
Memungkinkan penghematan energi,
peningkatan stamina, dan mengizinkan pasien
untuk lebih aktif tanpa menyebabkan
kepenatan dan rasa frustasi.
Toleransi bervariiasi tergantung pada status
proses penyakit, status nutrisi, keseimbangan
cairan, dan jumlah/tipe penyakit dimana
pasien menjadi subjeknya.
Pemasukan penggunaan nutrisi adekuat
sangat penting bagi kebutuhan energi untuk
akrtivitas.
Adanya hipoksemia mengurangi persediaan
oksigen untuk ambilan selular dan
25
![Page 8: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/8.jpg)
menunjang kelelahan.
Latihan setiap hari terprogram dan aktivitas
yang membantu pasien mempertahankan
kekuatan dan tonus otot meningkatkan rasa
sejahtera.
6. Kerusakan integritas
kulit berhubungan
dengan peradangan
pada kulit akibat
defisit imunologis
ditandai dengan
adanya lesi-lesi pada
kulit, sarkoma kaposi
multi organ.
Menunjukan
penyembuhan
lesi/luka pada kulit.
Menunjukan
kenyamanan.s
Mandiri :
Kaji kulit setiap hari. Catat warna turgor,
sirkulasi dan sensasi, gambarkan lesi dan
amati perubahan.
Pertahankan dalam higien kulit, misalnya
membasuh dan mengerikannya dengan
hati-hati dan melakukan masase dengan
mebggunakan lotion atau krim.
Secara teratur ubah posisi, ganti seprei
sesuai dengan kebutuhan. Dorong
pemindahan berat badan secara periodik.
Lindungi penonjolan tulang dengan bantal,
bantuan tumit atau siku.
Pertahankan seprei bersih, kerting dan tidak
berkerut.
Menetukan garis dasar dimana perubahan dalam
status dapat dibandingkan dan melakukan
intervensi yang tepat.
Mempertahankan kebersihan karena kulit yang
kering dapat menjadi barier infeksi.
Pembasuhan kulit kering sebagai ganti
menggaruk menurunkan resiko trauma dermal
pada kulit yang kering atau rapuh. Masase
meningkatkan sirkulasi kulit dan
meningkatkan kenyamanan.
Mengurangi stress pada titik tekanan,
meningkatkan aliran darah ke jaringan dan
meningkatkan proses kesembuhan.
Friksi kulit disebabkan oleh kain yang berkerut
dan basah yang menyebabkan iritasi dan
potensial terhadap infeksi.
26
![Page 9: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/9.jpg)
Dorong untuk ambulasi turun dari tempat
tidur jika memungkinkan.
Bersihkan areal perianal dengan
membersihkan feses dengan menggunakan
aiiir mineral. Hindari pengguanaan kertas
toilet jika timbul fesikel. Berikan krim
pelindung.
Gunting kuku secara teratur.
Tutupi luka tekan yang terbuka dengan
pembalut yang steril atau barrier protektif.
Kolaborasi :
Berikan matras atau tempat tidur busa.
Dapatkan kultur dari lesi kulit terbuka.
Gunakan berikan obat-obatan
topikal/sistemik sesuai indikasi
Lindungi lesi kulit dengan baliutan basa
atau salep antibiotik dan balutan sesuai
petunjuk.
Menurunkan tekanan pada kulit dari istrahat lam
di tempat tidur.
Mencegah maserasi yang disebabkan oleh diare
dan menjaga agar lesi perianal tetap kering.
Penggunaan kertas toilet akan membuat lesi
abrasi.
Kuku yang panjag/kasar meningkatkan resiko
kerusakan dermal.
Dapat mengurangi kontaminasi bakteri,
menigkatkan proses penyambuhan.
Menurnkan iskemia jaringan, mengurangi
tekanan pada kulit, jaringan dan lesi.
Mengidentifikasi bakteri patogen dan pilihan
perawatan yang sesuai.
Digunakan pada perawata lesi kulit.
Melindungi area ulserasi dari kontaminasi dan
meningkatan kesembuhan.
7. Ansietas berhubungan
dengan ancaman pada
konsep pribadi,
Menyatakan
kesadaran tentang
perasaan sehat untuk
Mandiri :
Jamin pasien tentang kerahasiaan dalam
batasan situasi tetantu.
Memberikan penentraman hati lebih lanjut
dan kesempatan bagi pasien untuk
27
![Page 10: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/10.jpg)
perubahan pada
kesehatan/status sosial
ekonomi, fungsi peran
ditandai dengan
perasaab khawatir,
gelisah, sering
bertanya tentang
keadaan penyakit.
menghadapi penyakit.
Rasa takut/cemas
berkurang.
Memahami prognosis
penyakit.
Pertahankan hubungan yang sering
dengan pasien.batasi penggunaan baju
pelindung dan masker.
Berikan informasi akurat dan konsisten
mengenai prognosis.hindari argumentasi
mengenai persepsi pasien terhadap situasi
tersebut.
Waspada terhadap tanda-tanda
penolakan/depresi (MIS:menarik
diri,marah,ucapan-ucapan yang tidak
tepat).tetukan timbulnya ide bunuh diri
dan kaji potensialnya skala 1-10.
Berikan lingkungan terbuka di mana
pasien akan merasa aman untuk
mendiskusikan perasaan atau menahan
diri untuk berbicara.
Ijinkan pasien untuk mengekspresikan
rasa marah, takut, putusasa tanpa
konfrontasi. Berikan informasi bahwa
persaannya adalah normal dan perlu di
ekspresikan.
memicahkan masalah pada situasi yang
diantisipasi .
Menjamin bahwa pasien tidak akan sendiri
atau di telantarkan , menunjukkan rasa
menghargai,dan menerima orang tersebut,
mwmbantu meningkatkan rasapercaya.
Dapat mengurangi ansietas dan
ketidakmampuan pasien untuk membuat
keputusan/pilihan berdasarkan realita.
Pasien mungkin akan menggunakan
mekanisme bertahan dengan penolakan dan
terus berharap bahwa diagnosanya tidak
akurat.rasa bersalah dan tekanan spritual
mungkin akan menyebabkan pasien menarik
diri bahwa bunuh diri adalah suatu alternatif
Membantu pasien untuk merasa diterima pada
kondisi sekarang tanpa perasaan dihakimi
dan meningkatkan perasaan harga diri dan
kontrol
Peneriamaan perasaan akan menerima situasi
28
![Page 11: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/11.jpg)
Kenali dan dukung tapappasien/keluarga
pada proses berduka.
Jelaskan prosedur, berikan kesempatan
untuk bertanya dan jawab denggan jujur.
Tetap berada bersama pasien selama
prosedur dan konsultasi yang
menimbulkan ansietas.
Identifikasi dan dorong interaksi pasien
dengan sistem pendukung.dorng
penhungkapan /interaksi dengan
keluarga/orang terdekat.
Berikan informasi yang dapaat di percaya
dan konsisten, juga dukungan orang
terdekat.
Libatkan orang terrdekat sesuai petunjuk
pada pengambilan keputusan bersifat
mayor.
Kolaborasi :
rujuk pada koseling psikiatri MIS: perawat
spesialis klinis, psikiater,pekerja sosial.
Pilihan intervensi ditentukan oleh tahap
berduka, perilaku, marah/menarik diri
Informasi yang akurat akan membuat pasien
dapat lebih efektif dalam menghadapi
realitassituasi,sehingga dapat mengurangi
ansietas dan rasa takut akan ketidaktahuan
Mengurangi perasaan terisolasi. Jika sistem
pendukung ttidak tersedia bantuan dari luar
dibutuhkan segera
Menciptakan interaksi interpersonal yang
lebih baik dan menurunkan ansietas dan rasa
takut
Menjamin adanya sistem pendukung bagi
pasien dan memberikan kesempatan orang
yang terdekat untuk berpartisipasi.
Mungkin diperlukan bantuan lebih lanjut
dalam berhadapan dengan
diagnosa/prognosis, terutama jika timbul
pikiran untuk bunuh diri
29
![Page 12: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/12.jpg)
8 Isolasi sosial
berhubungan dengan
penyakit ditandai
dengan menrik diri
dari lingkungan, rasa
takut terhadap orang
lain terinfeksi.
Penurunan rasa isolasi
sosial.
Hubungan interaksi
sosial membaik.
Kaji pola interaksi sosial pasien yang
lazim.
Observasi terhadap perilaku indikatif
isolasi sosial, seperti penurunan interaksi
dengan orang lain, bermusuhan,
ketidakpatuhan, meyatakan perasaan
ditolak atau kesepian.
Berikan instruksi mengenai cara-cara
penularaan HIV.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menggali sumber untuk mendukung dan
mekanisme positif untuk koping.mis,
konta dengan keluarga, teman.
Berikan waktu untuk bersama pasien
lebih banyak dari pada untuk pengobatan
dan prosedur.
Dorong partisipasi dalam aktivitas
penglih seperti membaca atau kerajinan
tangan.
Menetapkan dasar untuk intervensi individual.
Isolasi sosial dapat dimanifestasikan dalam
beberapa cara.
Pengawasan informasi yang akurat memperbaiki
kesalahan konsepsi dan menghilangkan
ansietas.
Meningkatkan perasaan diri bermakana dan
memberikan interaksi sosial.
Memberikan distraksi.
30
![Page 13: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/13.jpg)
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Implementasi keperawatan Evaluasi/kriteria hasil
1 Resiko tinggi terhadap infeksi
yang berhubungan dengan
imunodefisiensi
Melakukan pemeriksaan cairan tubuh untuk
mengetahui adanya darah pada urine, feses,dan
cairan muntah.
Memantau tanda-tanda vital dan warna kulit,
mis: tekanan darah, denyut nadi,pernapasan,
pucat kulit/perubahan warna, tingkat kesadaran
Menghindari injeksi IM, mengukur rektal,
suposituria,selang rektal
Mempertahankan lingkungan yang aman seperti
menjaga agar seluruh benda yang diperlukan
dan bel pemanggil berada dalam jangkauan
pasien dan menjaga tempat tidur pasien tetap
rendah
Mempertahankan istirahat ditempat tidur, kursi
apabila trombosis di bawah 10.000 atau sesuai
kebutuhan perseorangan kaji aturan obat-obatan
Meninjau ulang pemeriksaan laboratorium.
Tanda dan gejala infeksi yang dapat dilaporkan.
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Melaporkan tanda dan gejala infeksi bila ada
Infeksi dapat dicegah
2 Kekurangan volume cairan yang Memantau tanda-tanda vital termasuk.dan Penurunan episode diare
31
![Page 14: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/14.jpg)
berhubungan dengan diare berat,
berkeringat,muntah ditandai
dengan membran mukosa
kering.
perubahan postural.
Memberikan kompres hangat dan
mempertahnkan tetap kering. Serta
mempertahnkan suhu lingkungan kenyamanan
suhu lingkungan.
Mengkaji turgor kulit,membran mukosa,dan
rasa haus.
Mengukur haluaran urine dan berat jenis urin.
Mengukur dan mengkaji jumlah kehilangan
diare.
Menimbang berat badan pasien.
Memantau pemasukan oral dan memasukan
cairan sedikitnya 2500 ml/hari.
Menggunakan cairan yang mudah di toleransi
oleh pasien dan yang menggantikan elektrolit
yang di butuhkan mis: gaturade, air daging.
Kebiasaan defeksi yang normal
Turgor kulit dan membran mukosa membaik
Haluaran urine yang adekuat
Menunjukan kultur feses normal
Tidak ada rasa haus yang berlebihan
3 Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan nutrisi
inadekuat ditandai dengan
penurunan berat badan,
hialngnya nafsu makan,mual
muntah.
Mengkaji kemampuan untuk mengunyah,
merasakan, dan menelan
Mengauskultasi bising usus
Menimbang berat badan sesuai kebutuhan .
evaluasi berat badan dalam adanya berat badan
yang tidak sesuai.menggunakan serangkaian
berat badan dan atropometrik.
Peningkatan nafsu makan.
Memperlihatkan situasi nutrisi yang memadai.
Pemahaman terhadap kebutuhan.
Melaporkan peningkatan berat badan.
Bising usung dalam rentang normal.
Menunjukan kemyamanan higiene mulut.
Mengkonsumsi makanan tinggi protein dan kalori.
32
![Page 15: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/15.jpg)
Menghilangkan rangsang lingkungan yang
berbahaya/kondisi yang memperburuk refleks
gag.
Memberikan perawatan mulut yang terus
menurun,mengawasi tindakan pencegahan
sekresi.menghindari obat kumur yang
mengandung alkohol.
Merencanakan diet dengan pasien/oraang
terdekat,jika
memungkinkan ,sarankan”makanan dari
rumah”.menyediakan makanan/ kudapan yang
sedikit tapi sering berupa makanan padat nutrisi,
tidak bersifat asam dan juga minuman dengan
pilihan yang di sukaai pasien. Mendorong
konsumsi makanan berkalori tinggi , yang dapat
merangsang nafsu makan.catat waktu,kapaan
nafsu makan menjadi baik dan pada waktu itu
usahakan untuk menyajikan porsi makan yang
lebih besar.
4 Nyeri yang berhubungan dengan
infalamsi/kerusakan jaringan,
lesi kutaneus ditandi dengan
rasa gatal pada kulit,
Menkaji keluhan nyeri, memperhatikan lokasi
lokasi, intensitas,( skala1-10 ),ferkuensi, dan
waktu.menandai gejala nonverbal mis:
gelisah,takikardia, meringis.
Keluhan nyri hilang/terkontrol
Ekspresi wajah yang nampak rileks dan nyaman
Tidur dan istrahat yang adekuat.
Rasa gatal yang berkurang
33
![Page 16: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/16.jpg)
ketidaknyamanan, keluhan
nyeri.
Mendorong pengungkapan perasaan.
Memberikan aktivitas hiburan,mis: membaca,
berkujung.
Melakukan tindakan paliatif, mis: pengubahan
posisi, masase, rentang gerak pada sendi yang
sakit.
Memberikan kompres hangat dan lembab pada
sisi injeksi pentamidin/IV selama 20 menit
setelah pemberian
Mendorong pasien untuk menggunakan
visualisasi/bimbingan imajinasi, relaksasi
progesif, tehnik napas dalam
Memberikan perawatan oral
Memberikan analgetik dan antipiuretik.
5 Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan penurunan
produksi energi ditandai dengan
ketidakmampuan untuk
mempertahankan rutinitas
sehari-hari, kelemahan otot,
kelesuhan, tanpa gairah.
Mengkaji pola tidur dan catat perubahan dalam
proses berpikir dan perilaku.
Merencanakan perawatan untuk menyediakan
fase istrahat, atur aktivitas pada waktu pasien
sangat berenergi. Mengikutsertakan pasien/orang
terdekat pada penyusunan rencana.
Menetapkan keberhasilan aktivitas yang realistis
dengan pasien.
Membantu memenui kebutuhan perawatan
Melaporkan peningkatan energi
Berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan
pada tingkat kemampuannya
Menunjukan toleransi terhadapa aktivitas.
Dapat melaksanakn aktivitas keseharian.
34
![Page 17: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/17.jpg)
pribadi; mempertahnakn tempat tidur dalam
posisi rendah dan tempat lalulalang bebas dari
perabotan.
Mendorong pasien untuk melakukan apapun
yang mungkinyaitu perawatan diri, duduk
dikursi, berjalan pergi makan siang.
Meningkatkan tingkat aktivitas sesuai petunjuk.
Memantau respon psikologis terhadap aktivitas,
antara lain perubahan tekanan darah, frekuensi
pernapasan atau jantung.
Mendorong masukan nutrisi.
Memberikan oksigen tambahan sesuai dengan
petunjuk.
Merujuk pada terapi fisik.
6 Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan
peradangan pada kulit akibat
defisit imunologis ditandai
dengan adanya lesi-lesi pada
kulit, sarkoma kaposi multi
organ.
Mengkaji kulit setiap hari. Mencatat warna
turgor, sirkulasi dan sensasi, gmenggambarkan
lesi dan amati perubahan.
Mempertahankan higien kulit, antara lain
membasuh dan mengerikannya dengan hati-hati
dan melakukan masase dengan menggunakan
lotion atau krim
Mengubah posisi secara teratur, mengganti seprei
sesuai dengan kebutuhan. mendorong
Kemajuan atau penyembuhan pada lesi kulit
Turgor kulit membaik
Peningkatan kenyamanan pada kulit.
35
![Page 18: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/18.jpg)
pemindahan berat badan secara periodik.
melindingi penonjolan tulang dengan bantal,
bantuan tumit atau siku.
Memberikan seprei bersih, kerting dan tidak
berkerut.
Mendorong untuk ambulasi turun dari tempat
tidur jika memungkinkan.
Membersihkan areal perianal dengan
membersihkan feses dengan menggunakan aiiir
mineral. Hindari pengguanaan kertas toilet jika
timbul fesikel. Berikan krim pelindung.
Menggunting kuku secara teratur.
Menutupi luka tekan yang terbuka dengan
pembalut yang steril atau barrier protektif.
Memberikan matras atau tempat tidur busa.
Mengambil kultur dari lesi kulit terbuka.
Memberikan obat-obatan topikal/sistemik sesuai
indikasi
Melindungi lesi kulit dengan baliutan basa atau
salep antibiotik dan balutan sesuai petunjuk.
7 Ansietas berhubungan dengan
ancaman pada konsep pribadi,
perubahan pada kesehatan/status
sosial ekonomi, fungsi peran
Menjamin tentang kerahasiaan dalam batasan
situasi tetantu.
Mempertahnakan hubungan yang sering dengan
pasien dan membatasi penggunaan baju
Menyatkan kesadaran tentang perasaan dan cara
sehat dalam menghadaooi penyakit.
Kemampuan dalam mengatasi masalah
Menunjukan rentang normal dari perasaan dan
36
![Page 19: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/19.jpg)
ditandai dengan perasaab
khawatir, gelisah, sering
bertanya tentang keadaan
penyakit.
pelindung dan masker.
Memberikan informasi akurat dan konsisten
mengenai prognosis.hindari argumentasi
mengenai persepsi pasien terhadap situasi
tersebut.
Memberikan lingkungan terbuka di mana
pasien akan merasa aman untuk mendiskusikan
perasaan atau menahan diri untuk berbicara.
Mengijinkan pasien untuk mengekspresikan rasa
marah, takut, putusasa tanpa konfrontasi.
Memberikan informasi bahwa persaannya
adalah normal dan perlu di ekspresikan.
Menjelaskan prosedur, memberikan kesempatan
untuk bertanya dan jawab denggan jujur. Tetap
berada bersama pasien selama prosedur dan
konsultasi yang menimbulkan ansietas.
Mengidentifikasi dan dorong interaksi pasien
dengan sistem pendukung.mendorong interaksi
dengan keluarga/orang terdekat.
Memberikan informasi yang dapaat di percaya
dan konsisten, juga dukungan orang terdekat.
Melibatkan orang terrdekat sesuai petunjuk pada
pengambilan keputusan bersifat mayor.
Merujuk pada koseling psikiatri .
berkurangnya rsa takut.
37
![Page 20: Rencana askep](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/559207e31a28abd4788b4629/html5/thumbnails/20.jpg)
8 Isolasi sosial berhubungan
dengan penyakit ditandai dengan
menrik diri dari lingkungan, rasa
takut terhadap orang lain
terinfeksi.
Mengkaji pola interaksi sosial pasien yang
lazim.
Mengobservasi terhadap perilaku indikatif
isolasi sosial, seperti penurunan interaksi
dengan orang lain, bermusuhan, ketidakpatuhan,
meyatakan perasaan ditolak atau kesepian.
Memberikan instruksi mengenai cara-cara
penularaan HIV.
Membantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menggali sumber untuk mendukung dan
mekanisme positif untuk koping.mis, konta
dengan keluarga, teman.
Memberikan waktu untuk bersama pasien lebih
banyak dari pada untuk pengobatan dan
prosedur.
Mendorong partisipasi dalam aktivitas pengalih
seperti membaca atau kerajinan tangan.
Menunjukan pe ingkatan harga diri
Berpartisipasi dalam akivitas atau program pada
tingkat kemampuan.
Berpartisipasi dalam hubungan sosial yang aktif
dan efektif dalam lingkungan orang terdekat dan
masyarakat
38