Rencana Aksi Proyek Perubahan Diklat Pim IV

10
RENCANA AKSI PROJECT PERUBAHAN 1. IDENTITAS PROYEK Nama Peningkatan Pelayanan Vaksinasi Rabies pada Hewan Penyebar Rabies di Kecamatan Bontomatene Melalui Pembentukan Jaringan Forum Komunitas Dalam Rangka Menuju Sulawesi Selatan Bebas Rabies Tahun 2020 Deskripsi Untuk mendukung Sulawesi Selatan Bebas Rabies 2020, maka pengendalian dan penanggulangan penyakit rabies pada HPR di Kabupaten Kepulauan Selayar perlu ditingkatkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penguatan kegiatan pelayanan vaksinasi rabies dengan keterlibatan langsung masyarakat melalui pembentukan Jaringan Forum Komunitas Peduli Rabies di Kecamatan Bontomatene sebagai daerah Pilot Project. Sponsor Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kepulauan Selayar Project Leader Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Sumber Daya Tim 1. Staf Bidang Peternakan 2. SK Tim 3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan. Proyek perubahan ini berdimensi pada peningkatan partisipasi masyarakat yang sejalan dengan misi kesehatan hewan nasional dan kebijakan pemerintah daerah dalam menjamin status kesehatan hewan yang optimal dengan fokus kepada penyakit hewan menular strategis (zoonosis) rabies. 2. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM) Di dalam upaya untuk mewujudkan keberhasilan pembebasan rabies di Sulawesi Selatan dan pemberantasan rabies di Kabupaten Kepulauan Selayar maka terdapat beberapa aspek atau kondisi ideal yang harus di penuhi, antara lain peningkatan cakupan pelayanan vaksinasi

description

Peningkatan Pelayanan Vaksinasi Rabies pada Hewan Penyebar Rabies di Kecamatan Bontomatene Melalui Pembentukan Jaringan Forum Komunitas Dalam Rangka Menuju Sulawesi Selatan Bebas Rabies Tahun 2020

Transcript of Rencana Aksi Proyek Perubahan Diklat Pim IV

RENCANA AKSI PROJECT PERUBAHAN

1. IDENTITAS PROYEK

NamaPeningkatan Pelayanan Vaksinasi Rabies pada Hewan Penyebar Rabies di Kecamatan Bontomatene Melalui Pembentukan Jaringan Forum Komunitas Dalam Rangka Menuju Sulawesi Selatan Bebas Rabies Tahun 2020

DeskripsiUntuk mendukung Sulawesi Selatan Bebas Rabies 2020, maka pengendalian dan penanggulangan penyakit rabies pada HPR di Kabupaten Kepulauan Selayar perlu ditingkatkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penguatan kegiatan pelayanan vaksinasi rabies dengan keterlibatan langsung masyarakat melalui pembentukan Jaringan Forum Komunitas Peduli Rabies di Kecamatan Bontomatene sebagai daerah Pilot Project.

SponsorKepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kepulauan Selayar

Project LeaderKepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sumber Daya Tim1. Staf Bidang Peternakan2. SK Tim3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan. Proyek perubahan ini berdimensi pada peningkatan partisipasi masyarakat yang sejalan dengan misi kesehatan hewan nasional dan kebijakan pemerintah daerah dalam menjamin status kesehatan hewan yang optimal dengan fokus kepada penyakit hewan menular strategis (zoonosis) rabies.

2. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM)

Di dalam upaya untuk mewujudkan keberhasilan pembebasan rabies di Sulawesi Selatan dan pemberantasan rabies di Kabupaten Kepulauan Selayar maka terdapat beberapa aspek atau kondisi ideal yang harus di penuhi, antara lain peningkatan cakupan pelayanan vaksinasi minimal 70% dari populasi, adanya data populasi yang memadai, adanya kesiapan Sumber daya Manusia yang terampil dalam melakukan vaksinasi, adanya dukungan masyarakat masyarakat dalam pengendalian dan penanggulangan rabies dan adanya penurunan kasus gigitan Hewan Penyebar Rabies (HPR) di Kabupaten Kepulauan Selayar.Diperhadapkan pada upaya untuk menciptakan situasi tersebut maka kebutuhan mendesak yang perlu dilaksanakan untuk dapat mencapai keberhasilan ini adalah penguatan kegiatan vaksinasi pada HPR, disamping itu kondisi objective yang terjadi hingga saat ini yang menjadi permasalahan adalah belum tercapainya target vaksinasi pada HPR, terbatasnya jumlah vaksinator di Kabupaten Kepulauan Selayar, kurangnya dukungan dan keterlibatan masyarakat dalam mengendalikan dan menanggulangi penyakit rabies dan masih adanya kasus gigitan HPR di Kabupaten Kepulauan Selayar.Berdasarkan kondisi ideal dan objective diatas, maka diperlukan upaya peningkatan pelayanan vaksinasi rabies dengan melibatkan masyarakat melalui pembentukan jaringan forum komunitas peduli rabies, sebagai langkah awal untuk kegiatan ini ditetapkan Kecamatan Bontomatene sebagai daerah percontohan (pilot project).

3. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dari proyek perubahan ini adalah :a. Tujuan Jangka Pendek1. Membentuk jaringan forum komunitas peduli rabies di Kecamatan Bontomatene sebagai daerah percontohan (Pilot Project).2. Meningkatkan pelayanan dalam pengendalian dan penanggulangan Penyakit rabies melalui kegiatan vaksinasi HPR 3. Meningkatkan dukungan masyarakat dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit rabies

b. Tujuan Jangka Menengah dan Panjang1. Membentuk jaringan forum komunitas di 6 Kecamatan daratan di Kabupaten Kepulauan Selayar2. Meningkatkan pelayanan vaksinasi rabies di 6 Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar3. Meningkatkan koordinasi yang baik antara jaringan forum komunitas dan stakeholder

4. MANFAAT

1. Dengan terbentuknya jaringan forum komunitas peduli rabies, akan meningkatkan partisipasi dan dukungan masyarakat dalam mengendalikan, mencegah dan memberantas penyakit rabies di Kecamatan Bontomatene.2. Meningkatnya efektivitas pelayanan vaksinasi rabies oleh Seksi Kesehatan Hewan, Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Kehutanan karena tersedianya relawan yang terlatih dari forum komunitas dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit rabies3. Meningkatnya kekebalan populasi HPR terhadap rabies di Kecamatan Bontomatene

5. RUANG LINGKUP

1. Pertemuan sosialisasi, koordinasi dan pemantapan proyek perubahan dengan stakeholder di Kecamatan Bontomatene2. Pembentukan jaringan forum komunitas peduli rabies3. Pelatihan relawan anggota forum komunitas sebagai petugas vaksinator4. Sosialisasi pengendalian dan penanggulangan penyakit rabies kepada masyarakat di Kecamatan Bontomatene5. Vaksinasi rabies massal pada HPR (Anjing ) di 11 Desa/Kelurahan di Kecamatan Bontomatene6. Monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan vaksinasi HPR.

6. MILESTONE

No.MILESTONEKEGIATANWAKTU

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.1. Tersedianya kesepakatan dan dukungan area proyek perubahan

1. Terbentuknya tim kerja dan penyusunan program kegiatan proyek perubahan

1. Terlaksananya sosialisasi, koordinasi dan dukungan stakeholder.

1. Terbentuknya jaringan forum komunitas peduli rabies di Kecamatan Bontomatene

1. Terlaksananya Bimbingan Teknis Pengendalian dan Penanggulangan penyakit rabies.

1. Terlaksananya kegiatan sosialisasi Pengendalian dan Penanggulangan penyakit rabies.

1. Terlaksananya proses kegiatan vaksinasi rabies pada HPR di 11 Desa/Kelurahan di Kecamatan Bontomatene.

1. Tersedianya hasil Monitoring dan Evaluasi

2. Konsultasi dengan Kepala Bidang Peternakan selaku mentor3. Persetujuan mentor mengenai topik/judul Peningkatan Pelayanan Vaksinasi Rabies pada Hewan Penyebar Rabies di Kecamatan Bontomatene Melalui Pembentukan Jaringan Forum Komunitas Dalam Rangka Menuju Sulawesi Selatan Bebas Rabies Tahun 20204. Koordinasi dengan jajaran kerja Seksi Kesehatan Hewan dan staf Bidang Peternakan

1. Mengundang tim kerja2. Melaksanakan pertemuan internal Bidang Peternakan3. Pembuatan dan penandatangan SK Tim oleh kepala dinas4. Penyusunan program dan jadwal kegiatan proyek perubahan

1. Mengundang stakeholder2. Melaksanakan pertemuan sosialisasi dan koordinasi proyek perubahan 3. Penandatanganan dukungan bersama proyek perubahan

1. Mengundang stakeholder2. Pertemuan pembentukan forum komunitas peduli rabies3. Pembuatan Akta Pengukuhan Forum Komunitas oleh pejabat yang berwenang.

1. Mengundang forum komunitas2. Melaksanakan pertemuan dengan anggota forum komunitas3. Melaksanakan Bimbingan teknis vaksinasi rabies pada HPR dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit rabies

1. Mengundang stakeholder dan masyarakat2. Surat Tugas dari Mentor atau Kepala Dinas3. Melaksanakan sosialisasi pengendalian dan penanggulangan rabies secara informal kepada masyarakat4. Pembagian brosur dan sticker kepada stakeholder dan masyarakat

1. Surat tugas dari mentor2. Melakukan vakinasi rabies pada HPR milik masyarakat oleh relawan dari forum komunitas dan Tim Kerja dibawah pengawasan project leader3. Melakukan pencatatan HPR yang tervaksinasi di setiap desa/kelurahan

1. Mengundang anggta pokja2. Melaksanakan rapat pokja di Dinas Pertanian dan Kehutanan3. Melaksanakan pelaporan hasil vaksinasi dari pokja4. Melakukan pengolahan data pelaporan5. Pengesahan laporan oleh mentor, Kepala DInas dan Coach.

04 Mei 2015

04 Mei 2015

04 Mei 2015

01 Juni 2015

04 Juni 2015 08 Juni 2015

09 Juni 2015 10 Juni 2015

11 Juni 2015 12 Juni 2015

13 Juni 2015 16 Juni 2015

17 Juni 2015 15 Juli 2015

20 Juli 2015 23 Juli 2015

7. TATA KELOLA PROYEK

STRUKTURDESKRIPSI

POKJACOACH/COUNSELOR

SPONSOR/MENTOR

PROJECTLEADER

TIM KERJA INTERNALJARINGAN FORUM KOMUNITAS

MASYARAKAT DESA/ KELURAHAN

1. Sponsor/mentor adalah pembina dalam proyek perubahan. Memberikan arahan strategis terkait pelaksanaan proyek perubahan. Bertindak sebagai sponsor adalah Kepala BIdang Peternakan, Dinas Pertanian dan Kehutanan.2. Coach adalah pembimbing dalam proyek perubahan, memberikan arahan teknis dan substantif dalam pelaksanaan proyek perubahan. Bertindak sebagai coach adalah DR. Setiawan Aswad, M.Devplg.3. Project Leader adalah Pimpinan Proyek perubahan. Melaksanakan segala tahapan proyek, mengkoordinasikan setiap tahapan kepada sponsor dan coach, mengkoordinasikan seluruh potensi dalam proyek perubahan, dan melakukan evaluasi terhadap keberhasilan proyek. Bertindak sebagai project leader adalah Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet.4. Pokja: terdiri dari Tim Kerja dan Jaringan Forum Komunitas adalah kelompok kerja yang melaksanakan tahapan proyek perubahan, memberikan dukungan kepada project leader, tim kerja bersifat adhoc atau sementara sedangkan jaringan forum komunitas bersifat permanen.5. Masyarakat Desa/Kelurahan: adalah pemilik anjing merupakan sasaran penerima atau object dari proyek perubahan dimana HPR yang mereka miliki adalah target vaksinasi

8. ANGGARAN

JUMLAHDESKRIPSI

Estimasi jumlah anggaran yang dibutuhkanPenjelasan peruntukan

9. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER

STAKEHOLDER INTERNALSTAKEHOLDER EKSTERNAL

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris Dinas3. Kepala Seksi Budidaya Ternak Non Ruminansia4. Kepala Seksi Budidaya Ternak Ruminansia5. Staff Bidang Peternakan

1. Camat Bontomatene2. Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bontomatene3. Kepala desa / Lurah4. Kasie Kessos Desa / Kelurahan5. Kepala Lingkungan6. Tokoh Masyarakat7. Kelompok Tani8. Pelaku kegiatan berburu babi hutan

10. IDENTIFFIKASI POTENSI MASALAH

DESKRIPSI

Identifikasi masalah yang mungkin akan timbul dari pelaksanaan proyek perubahan ini adalah: 1. Terbatasnya waktu kegiatan vaksinasi oleh Pokja2. Terbatasnya data dan informasi mengenai populasi dan pemilik HPR.3. Kurangnya dukungan masyarakat (pemilik anjing) dalam pelaksanaan pengendalian dan penanggulangan penyakit rabies.4. Terbatasnya ketersediaan/jumlah vaksin dan sarana prasarana

11. RESIKO

DESKRIPSI

Resiko yang harus diantsipasi bagi keberhasilan pencapaian tujuan proyek perubahan adalah:a. Tim kerja maupun jaringan forum komunitas yang dibentuk tidak efektif karena tidak tersedia insentif ataupun biaya operasional, maka dilakukan pengusulan anggaran pada APBD II tahun depan.b. Masuknya HPR dari luar kecamatan karena tidak adanya pengawasan ataupun HPR yang tidak bertuan (anjing liar) mengakibatkan target vaksinasi tidak maksimal, maka harus diambil langkah strategis melalui eliminasi HPR dan pengawasan mobilitas anjing liar.c. Adanya Penolakan dari sebagian masyarakat terhadap proyek perubahan.

12. KRITERIA KEBERHASILAN

Kriteria keberhasilan dalam proyek perubahan ini :a. Peningkatan efektivitas target vaksinasi rabies oleh pokja berdasarkan capaian 70% dari populasi HPR yang kebal terhadap rabies di Kecamatan Bontomatene.b. Peningkatan dukungan masyarakat dalam pengendalian dan penanggulangan yang tergambar dari cara pemeliharaan anjing yang tidak dilepasliarkan (dikandangkan atau diikat pada saat pelaksanaan vaksinasi) dan pemahaman mengenai program vaksinasi rabies pada HPR.

13. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

a. Kerjasama pokja dan koordinasi antar semua stakeholder serta dukungan masyarakat yang baik sangat mendukung keberhasilan proyek perubahan ini sehingga bisa sesuai target yang telah ditetapkan.b. Komitmen dan dukungan dari pimpinan

14. DISETUJUI

Makassar, Mei 2015

Sponsor Coach

Ati Daeng, S.Pt. DR. Setiawan Aswad, M.Devplg NIP. 19730227 200003 2 005 NIP. 19730825 199203 1 002

RENCANA AKSI PROYEK PERUBAHAN

PENINGKATAN PELAYANAN VAKSINASI RABIES PADA HEWAN PENYEBAR RABIES DI KECAMATAN BONTOMATENE MELALUI PEMBENTUKAN JARINGAN FORUM KOMUNITAS DALAM RANGKA MENUJU SULAWESI SELATAN BEBAS RABIES 2020

Oleh

drh. Ikhsan Fathoni RahmatNIP. 19810322 200903 1 001Nomor Peserta : 22

DIKLATPIM TINGKAT IV ANGKATAN XII (12)PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYARKERJASAMA DENGANBADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANPROVINSI SULAWESI SELATANMAKASSAR 2015